DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... file1 II. JALANNYA SIDANG : PIMPINAN SIDANG : H....

23
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-4 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2015-2016 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Jumat 2. Tanggal : 29 Januari 2016 3. Waktu : 09.54 WIB 11.24 WIB 4. Tempat : R. Rapat Nusantara V 5. Pimpinan Sidang : 1. H. Irman Gusman, SE., MBA (Ketua DPD RI) 2. GKR Hemas (Wakil Ketua DPD RI) 3. Farouk Muhammad (Wakil Ketua DPD RI) 6. Sekretaris Sidang : 1. Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto (Sekretaris Jenderal DPD RI) 2. Zul Evi Astar, S.H. (Wakil Sekretaris Jenderal DPD RI) 7. Panitera : Ir. Sefti Ramsiaty, MM. (Kepala Biro Persidangan I) Adam Bachtiar, S.H., M.H. (Kepala Biro Persidangan II) 8. Acara : Jawaban dan Penjelasan Pemerintah atasHak Bertanya Anggota DPD RI terkait keputusan Pemerintah untuk membangun kereta cepat antara Jakarta dan Bandung sebagaimana di muat dalam Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2015. 9. Hadir : 55 Orang 10. Tidak hadir : 76 Orang

Transcript of DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... file1 II. JALANNYA SIDANG : PIMPINAN SIDANG : H....

Page 1: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... file1 II. JALANNYA SIDANG : PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI) Teman-teman sekalian para anggota dewan, saya

DEWAN PERWAKILAN DAERAH

REPUBLIK INDONESIA

-----------

RISALAH

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-4

MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2015-2016

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

I. KETERANGAN

1. Hari : Jumat

2. Tanggal : 29 Januari 2016

3. Waktu : 09.54 WIB – 11.24 WIB

4. Tempat : R. Rapat Nusantara V

5. Pimpinan Sidang :

1. H. Irman Gusman, SE., MBA (Ketua DPD RI)

2. GKR Hemas (Wakil Ketua DPD RI)

3. Farouk Muhammad (Wakil Ketua DPD RI)

6. Sekretaris Sidang : 1. Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto (Sekretaris Jenderal

DPD RI)

2. Zul Evi Astar, S.H. (Wakil Sekretaris Jenderal DPD RI)

7. Panitera : Ir. Sefti Ramsiaty, MM. (Kepala Biro Persidangan I)

Adam Bachtiar, S.H., M.H. (Kepala Biro Persidangan II)

8. Acara : Jawaban dan Penjelasan Pemerintah atasHak Bertanya

Anggota DPD RI terkait keputusan Pemerintah untuk

membangun kereta cepat antara Jakarta dan Bandung

sebagaimana di muat dalam Peraturan Presiden Nomor 107

Tahun 2015.

9. Hadir : 55 Orang

10. Tidak hadir : 76 Orang

Page 2: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... file1 II. JALANNYA SIDANG : PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI) Teman-teman sekalian para anggota dewan, saya

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-4 DPD RI MS III TS 2015-2016

JUMAT, 29 JANUARI 2016 1

II. JALANNYA SIDANG :

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Teman-teman sekalian para anggota dewan, saya mohon kita segara memulai.

Acaranya ini sesungguhnya jam 09.30. Jadi waktu telah berjalan 5 menit dan pemerintah

dalam hal ini diwakili oleh Menteri BUMN telah hadir sejak jam 09.20. Oleh karena itu

mohon mengambil tempat sesuai yang telah di tentukan.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ini pagi Jumat kok agak kurang semangat nih Pak Uda nih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ini pasti rapatnya sampai pagi tadi malam.

Salam sejahtera buat kita semua.

Om swastiastu.

Sebelum kita memulai Sidang Paripurna Luar Biasa DPD RI, dengan hormat kami

ingin mengundang semua yang hadir di dalam ruangan ini, khususnya para Anggota DPD

dan hadirin semua untuk berdiri, kita bersama-sama menyanyikan Lagu Indonesia Raya.

Kami persilakan berdiri.

PEMBICARA : PADUAN SUARA

Hiduplah Indonesia raya…

Indonesia tanah airku.

Tanah tumpah darahku.

Disanalah aku berdiri.

Jadi pandu ibuku.

Indonesia kebangsaanku.

Bangsa dan Tanah Airku.

Marilah kita berseru.

Indonesia bersatu.

Hiduplah tanahku.

Hiduplah negriku.

Bangsaku Rakyatku semuanya.

Bangunlah jiwanya.

Bangunlah badannya.

Untuk Indonesia Raya.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Tanahku negriku yang kucinta.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Hiduplah Indonesia Raya.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Tanahku negriku yang kucinta.

SIDANG DIBUKA PUKUL 09.54 WIB

Page 3: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... file1 II. JALANNYA SIDANG : PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI) Teman-teman sekalian para anggota dewan, saya

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-4 DPD RI MS III TS 2015-2016

JUMAT, 29 JANUARI 2016 2

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Hiduplah Indonesia Raya.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Hadirin kami persilakan untuk duduk kembali.

Berdasarkan daftar hadir yang disampaikan oleh Sekjen, sampai saat ini telah hadir

berangkali sudah mungkin bertambah ya tapi tadi 5 menit yang lalu sudah 31 orang Anggota

DPD yang telah menandatangani daftar hadir. Kemudian juga ada yang tugas 4 orang dan

izin 18 orang. Oleh karena itu karena kita tidak memerlukan sebuah keputusan dan kita

hanya mendengarkan, oleh karena itu dengan mengucapkan bismillahirahmanirahim Sidang

Paripurna Luar Biasa ke-4 DPD ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum.

KETOK 1X

Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara, sidang paripurna hari ini

mempunyai agenda tunggal yaitu jawaban dan penjelasan pemerintah atas hak bertanya

Anggota DPD RI terkait keputusan pemerintah membangun kereta api cepat antara Jakarta

dan Bandung. Sebagaimana yang dimuat dalam Peraturan Presiden No.107 Tahun 2015.

Pada tanggal 6 November 2015 kami telah menyampaikan surat No. HM.310/894/DPD/XI

2015 dan disusul dengan surat No. HM.310/1074/DPD/XII/2015 Kepada Presiden Republik

Indonesia sebagai tindak lanjut penggunaan hak bertanya Anggota Dewan Perwakilan

Daerah sesuai Pasal 286 Undang-Undang No.17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan

DPRD yang diinisiasi oleh Saudara Ir. H. Ayi Hambali yaitu Anggota DPD RI dari Jawa

Barat bersama Saudara A.M. Fatwa Anggota DPD RI dari Provinsi DKI Jakarta beserta 75

Anggota DPD RI yang mewakili seluruh provinsi.

Hak bertanya Anggota DPD ditujukan kepada Presiden terkait dengan keputusan

pemerintah untuk membangun kereta cepat antara Jakarta dan Bandung. Ingin kami

sampaikan pada kesempatan ini, hak bertanya ini merupakan hak Anggota DPD yang dijamin

oleh konstitusi dan peraturan perundang-undangan dimana hak bertanya dipergunakan untuk

mendapatkan jawaban atas kebijakan pemerintah yang memberikan dampak signifikan

terhadap kondisi sosial dan psikologis daripada masyarakatnya.

Selanjutnya, untuk memenuhi penyampaian hak bertanya Anggota DPD tersebut maka

melalui komunikasi antara Sekretariat Jenderal DPD RI dengan Sekretariat Negara dan

kemudian presiden menugaskan kepada Menteri BUMN Bu Rini Sumarno, berikan tepuk

tangan applause buat beliau untuk dapat memberikan penjelasan mengenai persoalan yang

dimaksud di hadapan sidang paripurna ini.

Pada pagi ini Bu Rini ya membawa tim yang cukup tangguh yaitu ada Sesmen Pak

Arianto Putra, Pak Staf Khusus Sahala Lumban Gaol dan para dirut yang tergabung dalam

konsorsium baik dari Wijaya Karya, Jasa Marga, Kereta Api Indonesia dan juga PTPN. Nah,

sehubungan dengan hal tersebut kami ingin mempersilakan kepada Ibu Menteri untuk

menyampaikan penjelasannya.

PEMBICARA : DR (HC) A. M. FATWA (DKI JAKARTA)

Interupsi Saudara Ketua.

Sepengetahuan kami yang kami dapatkan dari sekretariat jenderal bahwa sebenarnya

dua menteri yang ditugasi untuk memberikan jawaban pemerintah pada hari ini yaitu

termasuk Menteri Perhubungan. Sesungguhnya, lazimnya, yang ditugasi atau dikirim

Page 4: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... file1 II. JALANNYA SIDANG : PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI) Teman-teman sekalian para anggota dewan, saya

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-4 DPD RI MS III TS 2015-2016

JUMAT, 29 JANUARI 2016 3

presiden untuk memberikan jawaban atas nama presiden adalah menteri senior. Selama ini

adalah menko yang terkait dengan itu, baik di DPR maupun di DPD selama ini. Kita sudah 3

kali dengan ini, selalu menko. Tanpa mengurangi rasa hormat saya dan hubungan pribadi

yang baik selama ini sudah puluhan tahun dengan Ibu Rini, saya sangat menyesalkan kepada

pemerintah yang tidak bersikap serius di dalam menghadapi permasalahan ini. Padahal

pertanyaan ini, ini adalah pertanyaan rakyat, pertanyaan rakyat yang memang banyak

membingungkan masyarakat sekarang ini, karena itu sekali lagi tanpa mengurangi rasa

hormat saya kepada Menteri BUMN, saya mengusulkan kita ubah acara ini, langsung tanya

jawab karena kita memperhitungkan bahwa jawaban pemerintah itu adalah itu jawaban

normatif. Jawaban, maaf, kalau saya persilakan jawaban klise. Yang sekarang ini

berkembang di masyarakat itu yang perlu ditanggapi sekarang ini, yang perlu di tindaklanjuti

oleh wakil rakyat dan wakil daerah dan pemerintah harus sensitif dan penuh tanggung jawab

menghadapi perkembangan masyarakat sekarang ini di dalam menghadapi proyek-proyek

kereta api cepat Jakarta-Bandung.

Saya mohon Saudara Ketua mempersilakan saja langsung tanya jawab dari

perkembangan yang terjadi di masyarakat kalau mengenai penilaian masyarakat tentang

proyek kereta api cepat yang kebanyakan orang menganggap ini proyek ngebet, proyek abal-

abal. Jadi saya mohon kebijakan Saudara Ketua karena ini masyarakat sekarang ini

memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada DPD RI, begitu cepatnya mengajukan hak

bertanya meskipun pemerintah berbilang bulan baru memberikan jawaban. Jadi ini apresiasi

kepada DPD RI di bawah pimpinan Saudara Irman Gusman yang harus ditanggapi oleh

Saudara Ketua. Sekarang kita minta diubah situasi ini, jawaban pemerintah dikirim secara

tertulis, nanti kita perbanyak, tapi sekarang ini situasi yang berkembang di masyarakat

mengenai proyek kereta api cepat Bandung ini yang tidak sesuai dengan visi Indonesia yang

bukan visi Jakarta-Bandung, bukan visi Jawa, bukan jawasentris tetapi adalah visi nusantara.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik Pak Fatwa.

Jadi terima kasih. Baik, terima kasih ya. Jadi poin pertama ya sesuai info dari

Sekretaris Negara memang hanya yang dikirimkan hanya Ibu Menteri BUMN ya. Jadi

sebagaimana lazimnya mari kita dengarkan dulu ya dari Ibu. Kami persilakan Ibu.

PEMBICARA : Ir. H. AYI HAMBALI, MM (JAWA BARAT)

Pak Ketua, saya mohon maaf, Pak Ketua. Saya mendukung apa yang disampaikan oleh

A.M Fatwa. Saya Ayi Hambali dari Jawa Barat saya mendukung Pak karena jawaban itu

adalah jawaban yang normatif dan klise. Saya pikir sesungguhnya pemerintah ini kan punya

panggung untuk menjelaskan Pak. Saya pikir lebih baik itu difotokopi saja, dibagikan kepada

kita semua, dibagikan juga kepada pers dan kemudian kita dialog. Barangkali ini kesempatan

dari pemerintah karena selama ini di dialog di tv, di radio, di koran yang off air, yang on air,

itu jarang sekali orang pemerintah yang ikut hadir. Jadi lebih banyak orang-orang yang justru

negatif terhadap proyek ini. Barangkali dengan penjelasan dengan dialog pada hari ini justru

masyarakat akan menganggap ini hal yang positif ya, karena saya sebagai orang Bandung

barangkali merasa bahwa ini adalah sesuatu yang negatif buat kami di Bandung Pak. Jadi

mungkin orang boleh bangga bahwa kotanya menjadi kota yang modern tetapi buat saya

bukan itu karena Indonesia belum waktunya untuk memperoleh ini. Jadi menurut saya, saya

mendukung apa disampaikan oleh Pak A.M. Fatwa barangkali kawan-kawan para anggota

juga setuju bahwa jawaban dari presiden ini kita fotokopi saja kita bagi ke semuanya dan

Page 5: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... file1 II. JALANNYA SIDANG : PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI) Teman-teman sekalian para anggota dewan, saya

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-4 DPD RI MS III TS 2015-2016

JUMAT, 29 JANUARI 2016 4

minta bagi juga kepada para wartawan sehingga kita punya banyak waktu, ini hari jum'at

waktunya pendek Pak.

Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik, saya beserta Ibu juga sudah dengar. Mari kita kasih kesempatan buat Ibu untuk

memberikan jawaban. Silakan Bu Menteri.

PEMBICARA : M. SYUKUR, SH (JAMBI)

Pak Ketua, sedikit interupsi, Pak Ketua. Jambi, Pak Ketua.

Jadi begini Pak Ketua, kita menghormati apa yang menjadi keputusan Pak Ketua, tetapi

mohon Pak Ketua untuk bijak. Artinya seperti ini, Menteri BUMN diberi kesempatan untuk

menyampaikan tapi perlu dibatasi waktu sehingga ada waktu kita untuk diskusi Pak.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik. Silakan Bu. Kita dengar dulu, nanti biar beliau menjelaskan.

PEMBICARA : RINI SOEMARNO (MENTERI BUMN RI)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Bapak Ibu Pimpinan dan para Anggota Dewan Perwakilan Daerah yang saya hormati,

mungkin berikan kami kesempatan untuk menjelaskan mengenai kereta cepat Jakarta-

Bandung, dan saya akan terbuka untuk pertanyaan-pertanyaan yang nantinya akan diajukan

oleh para pimpinan atau para anggota dewan. Bisa dimulai?

Mungkin yang banyak pihak tidak betul-betul mengetahui latar belakang dari kita

memulai membicarakan mengenai kereta cepat Jakarta-Bandung. Sebetulnya sudah ada juga

sebelumnya studi dari JAICA sehubungan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dan

itu memang melalui trase kereta api dan waktu itu memang belum dilihat kemungkinannya

karena salah satu yang sangat minta oleh Jepang adalah jaminan pemerintah. Kemudian

Bapak Presiden pada saat itu berada di China dan kemudian membicarakan dengan Presiden

Xi Jinping dan melihat kemungkinan karena China sudah membangun sampai 15.000

kilometer kereta cepat, mau lihat kemungkinannya bagaimana melakukan konektivitas yang

lebih cepat di Indonesia ini dengan memanfaatkan kereta cepat. Nah kemudian kami diminta

untuk melihat keekonomiannya sehubungan dengan membangun kereta cepat Jakarta-

Bandung. Kemudian kami melihat bahwa potensi ini ada mengingat bahwa pada tahun 2009

itu Kementrian BUMN sudah mengeluarkan persetujuan kepada PTPN VIII untuk

membangun daerah perkebunan teh Walini menjadi daerah kota baru untuk usaha maupun

agrowisata dan waktu itu awal-awal juga sudah ada pembicaraan dengan Provinsi Jawa

Barat maupun juga Perguruan Tinggi ITB yang waktu itu memikirkan untuk memindahkan

kampusnya ke Walini, tapi proyek ini tidak berjalan karena memang melihat sedikit sulit

konektivitasnya mengingat melihat bahwa jalan tol Jakarta-Bandung sudah sangat padat.

Oleh karena itu kemudian dibentuknya tim untuk melakukan visibilities tadi sehubungan

dengan jalur Jakarta-Bandung untuk pembangunan kereta cepat, kami membuat jalurnya

melalui sebagian melalui jalur jalan tol dan sebagian besar melalui daerah Walini. Nah

Page 6: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... file1 II. JALANNYA SIDANG : PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI) Teman-teman sekalian para anggota dewan, saya

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-4 DPD RI MS III TS 2015-2016

JUMAT, 29 JANUARI 2016 5

setelah dilakukan studi, kemudian dimana, kemudian kami mempresentasikan ke Bapak

Presiden di rapat terbatas dengan menko dan para menteri yang terkait. Setelah dilihat,

dipresentasikan dan ini bisa dilakukan visible secara bisnis karena dari pihak China yaitu

perusahaan China Railway Internasional mau melakukan joint venture dengan BUMN dan

kami melihat kalau kami BUMN satu dengan itu tidak mungkin kuat kemudian kita membuat

konsorsium BUMN yaitu PT. Wijaya Karya, PT. Kereta Api Indonesia, PT. Jasa Marga dan

PT. Perkebunan Nusantara VIII yang memiliki lahan di Walini. Kemudian kami melakukan

persentasi di rapat terbatas dan diputuskan untuk kereta cepat Jakarta-Bandung bisa dibangun

tanpa jaminan pemerintah, tanpa dana dari APBN. Betul-betul harus purely business to

bussiness. Dan ini untuk juga dengan penekanan pembangunan kota baru Walini sehingga

dapat mengurangi kepadatan mungkin juga di daerah Jabodetabek dan membangun Bandung

Barat yang memang perekonomiannya masih kurang baik. Jadi itu penekanannya dan pada

tanggal 16 Oktober 2015 terbentuklah join venture antara PT. Pilar Sinergi BUMN Indonesia

yaitu perusahaan 4 perusahaan dari BUMN dan China Railways International dimana kami 4

konsorsium BUMN ini memiliki 60% dan China Railway mempunyai 40%. Jadi mungkin ini

hanya ilustrasi prosesnya sehingga kita membentuk join venture dan pada dasarnya kita

membuat program ini didasari oleh kepres yang penekanan kepres itu jelas sekali, tidak ada

pendanaan dari pemerintah, tidak ada jaminan pemerintah. Jadi betul- betul ini harus business

to business. Jadi waktu presentasipun pembayaran kembalinya itu didapati dari tiket, harga

karcis dan juga pengembangan stasiun-stasiun yang akan dilewati oleh kereta cepat ini, dan

setelah juga, setelah proses lanjutan selanjutnya, terakhir sebelum adanya mulai

pembangunan atau kami melakukan land clearing di PTPN VIII, kami juga Bapak Presiden

memanggil lagi rapat terbatas dengan Gubernur DKI dan Gubernur Jawa Barat dan Walikota

Bandung kemudian diputuskan juga bahwa kereta cepat ini harus bisa, lanjut, harus bisa

menghubungkan beberapa area yaitu bahwa kalau kereta cepat ini berhenti di Halim, harus

juga terhubungkan dengan kereta ringan yang dibangun di sekitar Jakarta dan Walikota

Bandung meminta supaya joint venture ini juga membangun kereta ringan yang

menghubungkan kereta cepat dari Tegal Alur karena kita akan berhentinya di Tegal Alur eh

maaf Tegal Luar ke kota Bandung, tapi kemudian Pak Gubernur juga meminta supaya jangan

hanya ke Kota Bandung tetapi Bandung Raya. Jadi Bandung dan sekitarnya supaya

dibangunkan kereta ringan. Nah ini nantinya kita akan melakukan visibilities tadi apakah ini

memungkinkan, tetapi kalau membangun kereta ringan sampai ke Kota Bandung sehingga

menghubungkan para penumpang kereta cepat yang sampai di Bandung masuk ke Kota

Bandung juga dengan transportasi publik, itu masih memungkinkan. Jadi mungkin kami

menunjukkan juga trasenya yang akan dilewati oleh kereta cepat ini, yaitu mulai sebetulnya

dari Halim, sebetulnya tadinya usulannya dari Gambir tetapi terlalu sulit, kami kemudian

mengusulkan dari Halim, kemudian berhenti di Karawang, berhenti di Walini dan terakhir di

Tegel Alur, dan proses ini akan melewati 8 kabupaten dan kota dan semua bupati dan

walikota juga sudah memberikan izinnya untuk kami dapat melalui jalur-jalur mereka, dan

skemanya adalah seperti yang.. Skemanya, skema bisnisnya adalah sebagai berikut dimana

China Railway Group yaitu Chaina Railway Internasional melakukan joint venture dengan 4

BUMN yang kita bentuk perusahaan namanya PT. Pilar Sinergi BUMN Indonesia dimana

PT. Sinergi BUMN Indonesia ini memiliki 60% dan 40% dimiliki oleh China Railway

Coorporation dan PT. Kereta Api Cepat Indonesia China ini adalah joint venture dimana 25%

pendanaannya dari modal dan 75% dari pinjaman. 75 persen pinjaman ini berasal dari China

Development Bank dengan bunga rendah dan jangka waktu 40 tahun dan 10 tahun grace

periode-nya 10 tahun. Jadi karena itu memang pembangunan kereta cepat ini betul-betul

tidak ada pemerintah dalam arti pendanaan maupun jaminan. Yang diminta dari pemerintah

adalah izin trase, izin konsesi yang sebagaimana biasa juga kalau kita melihat jalan tol itu

juga dalam pembangunan jalan tol, investor jalan tol diberi hak konsesi 45 tahun, ini kami

Page 7: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... file1 II. JALANNYA SIDANG : PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI) Teman-teman sekalian para anggota dewan, saya

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-4 DPD RI MS III TS 2015-2016

JUMAT, 29 JANUARI 2016 6

memohon lebih, sedikit dari 45 Tahun yaitu 50 tahun konsesinya sehingga kita mempunyai

cukup waktu untuk membayar kembali pinjaman ini dan ini menjadi cucu perusahaan dari

BUMN, karena itulah pada kesempatan ini Pak Pimpinan dan para Anggota Dewan saya

mengajak apa dirksi-direksi yang bertanggung secara langsung sehubungan dengan proyek

ini. Akan tetapi karena ini paripurna mungkin saya mengusulkan dengan kesempatan lain

mungkin dari pihak pimpinan maupun anggota ingin ada lebih penjelasannya detil bisa

dilakukan melalui RDP, mungkin usulan kami demikian.

Jadi memang proyek ini betul-betul dengan pembiayaan komersial sehingga skema

bisnisnya adalah sebagi berikut, dimana 25 persen equity itu dari joint venture China Railway

Corporation dan dari PT. Pilar Sinergi BUMN Indonesia dimana 75% dari pinjaman tadi saya

sudah jelaskan 60% yaitu dalam US Dollar dengan fix rate 2% per tahun dan 40% dalam ...

dengan fix rate 4,46% per tahun, dimana jangka waktu pengembalian 40 tahun termasuk

grace periode-nya 10 tahun, ini betul-betul tidak ada, tidak menggunakan dana APBN dan

tidak ada jaminan pemerintah dan juga tidak ada jaminan dari BUMN sehingga memang

jaminannya proyek itu sendiri. Apa yang diminta dari China Development Bank adalah

proyek itu sendiri dan proyek itu sendiri di bawah PT. Kereta Api Cepat Indonesia China

sehingga itu memang sudah pure business to business dan pengembaliannya itu dari dua sisi.

Pengembaliannya adalah dari penjualan tiket dan juga dari pengembangan yang dinamakan

TOD yaitu Transit Oriented Development yaitu stasiun-stasiun. Jadi stasiun-stasiun ini

nantinya juga dikembangkan secara komersial dimana biasanya ada pertokoannya, ada

apartemennya. Nah ini dari penjualan-penjualan atau penyewaan-penyewaan lahan ini juga

menjadi bagian dari pengembalian dari proyek ini. Kalau dilihat dari studi yang sudah

dilakukan yaitu dilakukan oleh LAPI ITB dimana kita membuat program studi Jakarta-

Bandung, kalau sebagian penumpang itu berhenti di Karawang, ada yang berhenti di Walini

dan sebagian ada di Bandung, minimal yang dibutuhkan kalau kita secara optimis di tahun

2019 yang ditargetkan untuk mulai beroperasi, itu kira-kira 50.000 penumpang, tapi kalau

kita lihat moderat tiap harinya orang naik dari Jakarta-Bandung langsung, tidak berhenti

dimana-mana, dibutuhkan penumpang kira-kira 28.800 orang. Itu dasar dari studi, visibility

study yang kita buat. Jadi kita membutuhkan kira-kira 28.000 orang yang akan pulang pergi

lah. Jadi mungkin 14.000 orang pergi ke Bandung, 14.000 orang ke Jakarta, itu akan visible

untuk kita melakukan proyek ini. Penciptaan lapangan kerja. Jadi kita juga sudah

menekankan kepada pihak partner kami bahwa semuanya mayoritas harus pekerja Indonesia

dan juga kita menekankan semaksimal mungkin adalah pekerja di area Walini dan sekitarnya

termasuk Karawang dan Purwakarta. Nah ini tenaga kerja yang akan kita manfaatkan selama

3 tahun pembangunan kira-kira 39.000 orang, yang akan dari China adalah expert-nya,

engineer dari kereta cepat yang memang kita belum mempunyai kemampuan di situ, dengan

harapan tentunya kita juga akan ada engineer-engineernya kita yang mendampingi mereka

sehingga engineer kita juga bisa belajar dari mereka untuk nanti ke depannya kita harapkan

kita juga bisa membangun kereta cepat dan untuk pembangunan stasiun-stasiunnya karena itu

ada Halim, ada Karawang, ada Walini dan Tegal Luar kira-kira dibutuhkan tenaga kerja

20.000 dan selama operasionalnya itu kita akan menyerap kira-kira 28.000 orang sehingga

memang ini proyek yang kita harapkan juga bisa memberikan kesejahteraan yang lebih

kepada masyarakat Jawa Barat terutama tapi seluruh Indonesia pada umumnya, dan salah

satu programnya kami juga dengan China bahwa dengan BUMN China kita juga ingin

membangun alumunium, lembaran alumunium, karena kita sekarang sudah punya BUMN

punya perusahaan di Sumatera Utara yaitu Alumunium Inggot tapi kita belum membuat

produk turunannya yang sekarang sangat-sangat dibutuhkan terutama kalau kita ingin

membangun lebih banyak lagi kereta ringan, yaitu lembaran alumunium. Jadi kami juga

sudah dalam pembicaraan final pembicaraan untuk kami membangun pabrik lembaran

alumunium sehingga alumunium itu kita bisa buat untuk membangun gerbong-gerbong

Page 8: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... file1 II. JALANNYA SIDANG : PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI) Teman-teman sekalian para anggota dewan, saya

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-4 DPD RI MS III TS 2015-2016

JUMAT, 29 JANUARI 2016 7

kereta ringan dan kita juga akan membuat, membentuk joint venture patungan dengan China

Railway untuk membangun gerbong-gerbong kereta api biasa maupun kereta ringan di

Indonesia terutama memang kereta ringan ini ke depan sangat dibutuhkan, sekarang kita juga

sudah membangun kereta ringan untuk jalur Cibubur-Jakarta, Bekasi-Jakarta yang itu akan

memanfaatkan gerbong-gerbong alumunium. Jadi kami harapkan ke depan kami tidak impor,

kami bisa membangun sendiri di Indonesia. Jadi mungkin itu pada dasarnya penjelasan kami

mengenai program kereta cepat ini.

Kepada Pimpinan, para Anggota kami persilakan bila ada pertanyaan.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik Bapak Ibu sekalian, kita ucapkan terima kasih kepada Menteri BUMN yang telah

memberikan penjelasannya. Tentu setelah kita mendengarkan penjelasan tersebut ya kita

ingin membukakan kesempatan Ibu Menteri ya, bagi teman-teman yang ingin melakukan

pendalaman.

PEMBICARA : FAHIRA IDRIS, SE, MH (DKI JAKARTA)

Jakarta, Ketua.

PEMBICARA : H. AHMAD NAWARDI, S.Ag (JAWA TIMUR)

Jawa Timur.

PEMBICARA : Dr. H. AJIEP PADINDANG, SE., MM (SULSEL)

Ajiep, Sulsel.

PEMBICARA : Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (JATENG)

Jawa Tengah.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik teman-teman sekalian, kami perlu informasikan tadi Ibu Menteri menawarkan

karena beliau ini..

PEMBICARA : RINI SOEMARNO (MENTERI BUMN RI)

Jam 11.00 harus ke Yogyakarta.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

.. Jam 11 harus ke Yogyakarta, ada Sidang Kabinet di

PEMBICARA : RINI SOEMARNO (MENTERI BUMN RI)

di Borobudur.

Page 9: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... file1 II. JALANNYA SIDANG : PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI) Teman-teman sekalian para anggota dewan, saya

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-4 DPD RI MS III TS 2015-2016

JUMAT, 29 JANUARI 2016 8

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

..di Yogyakarta. Jadi nanti lanjutnya kita akan bikin dengan bentuk RDP ya, untuk

lebih pendalaman materi yang diadakan. Oleh karena itu mohon pertanyaannya yang ini..

Silakan Sulut.

PEMBICARA : Dr. H. AJIEP PADINDANG, SE., MM (SULSEL)

Interupsi Pimpinan. Ajiep. Terima kasih Pak Ketua.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Sebentar ya. Sulut dulu, kemudian Jambi, wah banyak ini. Sulsel, NTB. Sebentar dulu.

Sudah dua sini dulu. Jawa Tengah. Pojok kiri, kanan? Oh gitu. Yang ini mengusulkan ya?

Pak Ayi. Kita kasih kesempatan dulu.

PEMBICARA : FAHIRA IDRIS, SE, MH (DKI JAKARTA)

Fahira pertama ya Pak.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Iya kan DKI.

PEMBICARA : DR (HC) A. M. FATWA (DKI JAKARTA)

Bukan DKI-1saja. Pokoknya saya yang terakhir nanti.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Nanti Pak Fatwa yang terakhir ya. Ibu Fahira beres. Baik, Sulut dulu, silakan.

PEMBICARA : M. SYUKUR, SH (JAMBI)

Sulut atau Jambi, Pak?

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Sulut dulu.

PEMBICARA : Ir. MARHANY VICTOR POLY PUA (SULUT)

Terima kasih Pak Ketua.

Baik, terima kasih Pak Ketua.

Pimpinan DPD RI yang saya hormati, Ibu Menteri BUMN Ibu Rini Suwandi

(*Soemarno, red) bersama para pejabat Kementrian BUMN yang hadir yang kami hormati.

Pertama kami sampaikan kegembiraan dan apresiasi tentunya kepada pemerintah atas

kesempatan boleh memberikan penjelasan terhadap pertanyaan dari Dewan Perwakilan

Daerah. Saya mau katakan bahwa dalam banyak hal saya memberikan apresiasi dan

kebanggaan atas strategi pembangunan infrastruktur dari Presiden Joko Widodo. Konsep

Page 10: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... file1 II. JALANNYA SIDANG : PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI) Teman-teman sekalian para anggota dewan, saya

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-4 DPD RI MS III TS 2015-2016

JUMAT, 29 JANUARI 2016 9

Nawacita untuk membangun Indonesia dari pinggir sebenarnya membawa harapan baru bagi

kami warga bangsa, ada angin perubahan menuju kemajuan bersama sebagai suatu bangsa,

tapi memang setelah gagasan kereta cepat Jakarta-Bandung ini digulirkan, Ibu Menteri,

sepertinya kita terjebak pada kondisi yang fait accompli, jangan-jangan Presiden terjebak dan

mengkhianati visi pembangunannya untuk infrastruktur Indonesia, jangan-jangan. Saya

berpendapat bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini agak sangat elitis, politis dan

bahkan terkesan untuk pencitraan pemerintahaan, sepertinya begitu. Kereta cepat Jakarta-

Bandung ini menurut saya bukan tidak diperlukan, dia diperlukan tetapi timing-nya saya kira

belum sekarang atau tidak sekarang. Saya berpendapat bahwa beberapa hal sebenarnya

masih menjadi persoalan dalam gagasan kereta cepat ini. Pertama, aspek aksesibilitas

Jakarta-Bandung itu tidak ada masalah sekarang, hampir ada 10 cara untuk kita bisa akses ke

Bandung, begitu juga Bandung ke Jakarta dan sangat lancar. Sekarang justru Bandung pada

kondisi belum ada kereta cepatpun sudah full kalau hari libur, tambah kereta cepat lebih

parah lagi sebenarnya Bandung..

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Mohon waktunya Pak Marhany. Mohon to the point.

PEMBICARA : Ir. MARHANY VICTOR POLY PUA (SULUT)

Iya. Lalu kemudian aspek lingkungan saya dengar ini juga belum tuntas Bu, bahkan

melewati hutan lindung sampai 57 hektar yang harus diselesaikan dan itu juga problem

lingkungan, belum lagi melewati daerah yang rawan gempa yang katanya belum tuntas

studinya. Aspek regulasi kemarin Menteri Perhubungan di DPR mengatakan bahwa izin

pembangunannya belum keluar Bu sehingga oke permulaan boleh tetapi pembangunan harus

menunggu izin. Nah ini bagaimana?

Lalu yang mau saya tanyakan aspek pendanaan ini. Kami hampir tidak percaya kalau

tidak pakai APBN dan kabar terakhir katanya ini cuma dalam tanda kutip Bu, ada berita di

online jangan-jangan kita diakali oleh China Railway Engeinering Coorporation ini, karena

proyek yang semacam ini di Iran itu jauh lebih hemat. Ini kabar kemarin ini. Untuk jarak

Indonesia 142 km, ini 5,5 miliar, ini 70 trilyun. Sementara untuk di Iran itu 400 km hanya

USD 2,7 milyar. Nah ini harus diklarifikasi apa betul, saya dengar wapres sudah panggil duta

besar Iran eh duta besar China untuk klarifikasi ini.

Dan terakhir Pak Ketua, saya mau sampaikan bahwa sebenarnya ada aspek

ketidakadilan dalam konteks infrastruktur Indonesia, keseimbangan kawasan, dan

konektivitas antar wilayah. Saya dapat kabar tadi malam ada ribuan penduduk kita di

Miangas sekarang sudah mengeluh karena kekurangan makanan Bu, karena tidak bisa akses

kapal ke sana dalam kondisi badai. Kenapa dana 70 trilyun ini tidak diberikan untuk

pembangunan-pembangunan yang bisa memperkuat interkonektifitas antar wilayah di

Indonesia, belum lagi keluhan Saudara-saudara kita di Papua, di Sulawesi dan sebagainya

sehingga saya berkesimpulan mungkin proyek ini dihentikan dulu, usul saya. Kemudian kita

kaji ulang perencanaan dan kelayakan proyek ini. Kita perlu minta klarifikasi ke China

railway Enginering Cooperation itu apakah memang ada “mark up” terhadap investasi

proyek ini, ini kan wajar untuk kita bertanya. Saya kira itu saja Pak Ketua.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik, mohon waktunya ya biar semua kebagian. Silakan Pak Syukur dari Jambi.

Page 11: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... file1 II. JALANNYA SIDANG : PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI) Teman-teman sekalian para anggota dewan, saya

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-4 DPD RI MS III TS 2015-2016

JUMAT, 29 JANUARI 2016 10

PEMBICARA : M. SYUKUR, SH (JAMBI)

Terima kasih Pak Ketua.

Ibu Menteri yang saya hormati, saya juga menuggu RDP di Komite II Bu .

Yang pertama, pertanyaan saya, Apa sih urgensinya harus dibangun ini segera Bu? Apa

yang disampaikan oleh Pak Marhany tadi, akses jalan ke Bandung semua sudah dilalui ,

kenapa harus, urgensinya ini harus Bandung dan Jakarta ini harus dilakukan? Dan saya

melihat selisih harga yang disampaikan Pak Marhany antara Teheran itu hampir 71 trilyun

dengan kontraktor yang sama, dengan semua yang sama, dengan jarak yang lebih pendek.

Yang ketiga, ini juga membuka akses menggunakan jalan hutan lindung. Saya ingat di

Jambi dulu, ada paska gempa itu pemerintah tidak memberi ruang sedikitpun untuk buka

jalan untuk hutan lindung, tetapi ini untuk kereta cepat yang urgensinya saya tidak jelas

tetapi ini pemerintah memberi ruang itu, sehingga kami merasa yang di daerah-daerah ini

merasa diperlakukan tidak adil dari pemerintah. Nah sehingga ini apa yang disampaikan oleh

Pak Marhany tadi, Sumatera, timur dan segala macam, kita kereta biasa saja belum ada Bu,

kereta angkat jalan biasa saja tidak ada. Ini Bandung sudah ada semua, ini menjadi

pertanyaan semua daerah, apalagi DPD ini sebagai perwakilan daerah. Maka kesimpulan

dengan waktu sangat pendek ini, saya berharap pemerintah untuk kaji ulang melalui Menteri

BUMN sehingga tidak melukai teman-teman di daerah. Kita setuju kereta cepat ini bukan

saatnya, Indonesia harus kejar itu cepat tetapi bukan ini saatnya. Semangat Pak Jokowi

adalah untuk membangun dari pinggir-pinggir kota, dari pinggir perbatasan dan segala

semacam itu, ini jauh tertinggal dibandingkan dengan apa yang menjadi misi Ibu ini.

Mungkin singkat itu saja, urgensinya apa sebenarnya ini harus segera dibangun kereta ini Bu.

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik, silakan Kepri. Mohon waktunya.

PEMBICARA : HARIPINTO TANUWIDJAJA (KEPRI)

Terima kasih Pak Ketua.

Rekan-rekan Senator yang saya hormati, Ibu Menteri.

Saya ingin berpendapat sedikit berbeda. Menurut saya ini sangat baik proyek kereta

cepat Jakarta-Bandung. Tiga puluh yang lalu saya warga kelahiran Jakarta, Pak Fatwa yang

saya hormati. Jadi saya ingat 30 tahun yang lalu kita berpikiran, berwacana membangun

MRT tapi tidak jadi-jadi. Akibatnya kemacetan seperti ini sekarang. Menurut saya memang

mungkin kita masih bisa Jakarta-Bandung sekarang 3,5 jam tapi 10 tahun lagi mungkin 5

jam, seperti itu. Jadi menurut saya itu sangat penting tapi tentu kita semua mengharapkan

mohon maaf mengharapkan bahwa pembangunan Indonesia secara keseluruhan tidak

dikurangi porsinya. Tadi sudah diyakinkan bahwa kita tidak sama sekali tidak memakai

APBN, seperti itu. Tentu kami harapkan pemerintah meyakinkan kepada kita semua bahwa

memang masalah-masalah lingkungan, perizinan, pendanaan, APBN dan lain sebagainya

diyakinkan lebih jauh dalam rapat yang mungkin lebih detail, tapi di lain pihak pada saat ini

sebagai perwakilan dari Kepri, saya juga mengharapkan kepada pemerintah untuk

memperhatikan juga daerah kepulauan seperti Kepulauan Riau yang sangat membutuhkan

pelabuhan yang besar untuk transitment, begitu. Tentu ini kami harapkan pola-pola seperti

ini sangat bisa dilakukan tidak perlu memakai APBN karena keterbatasan kita.

Demikian. Terima kasih

Page 12: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... file1 II. JALANNYA SIDANG : PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI) Teman-teman sekalian para anggota dewan, saya

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-4 DPD RI MS III TS 2015-2016

JUMAT, 29 JANUARI 2016 11

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik Pak Ajiep, mohon yang singkat.

PEMBICARA : Dr. H. AJIEP PADINDANG, SE., MM (SULSEL)

Terima kasih Bapak Ketua.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pimpinan Sidang yang saya hormati, Ibu Menteri BUMN yang saya hormati, beserta

seluruh jajaran, para peserta sidang paripurna yang sama kami hormati.

Yang pertama, saya ingin menyatakan rasa salut saya kepada Ibu Rini, Ibu Menteri

BUMN yang berani tampil terdepan mewakili pemerintah, bukan hanya di forum ini tapi di

berbagai tempat berbicara tentang hal ini, dan itulah yang membuat pertanyaan kemudian

mengapa Ibu Menteri BUMN yang kelihatan lebih agresif dibandingkan dengan Menteri

Perhubungan dan atau Menteri Ekonomi, Menteri Koordinator Perekonomian, Menko

Perekonomian yang ditugaskan menurut Perpres No. 107 untuk mengkoordinasikan semua

hal ini.

Kedua, seandainya saja tidak ada Perpres No. 107 Tahun 2015 Tanggal 6 Oktober 2015

maka sesungguhnya proyek ini tidak menjadi seheboh seperti yang digambarkan. Andaikata

hanya sebagai investasi biasa, kerjasama antara BUMN Indonesia dengan perusahaan asing

maka dia tidak menjadi seperti luar biasa, tapi karena adanya Perpres No. 107 Tahun 2015

dan yang terakhir lebih menarik lagi adalah adanya Perpres No. 3 Tahun 2016 tanggal 8

Januari 2016 yang ini melalui Ibu Menteri, saya tidak ingin menyudutkan Ibu Menteri

dengan tanda kutip seperti “mengadili” di forum ini karena menurut Perpres No. 107

tugasnya Ibu hanya melakukan pembinaan dan pengawasan serta mengkoordinasikan BUMN

yang ditunjuk yaitu yang empat itu untuk kerjasama dengan BUMN China. Oleh karena itu,

melalui Ibu Menteri saya berharap Perpres No. 3 Tahun 2016 tanggal 8 Januari 2016

disempurnakan. Saya tidak ingin mengatakan melanggar atau tidak sesuai dengan aturan

karena ini harus dikaji dari aspek hukum tapi saya termasuk tidak ingin agar pemerintah

terutama Presiden keliru atau tidak tepat dalam mengeluarkan 2 perpres bahkan bisa jadi 3

perpres yang berkait dengan kereta api cepat ini.

Kesimpulannya adalah, saya tidak persoalkan teknis pembangunan Jakarta-Bandung,

Bandung-Jakarta. Bagi saya yang penting percepat juga pembangunan kereta api Sulawesi,

khususnya Sulawesi Selatan ya, dengan cara apa, apakah menggunakan APBN atau tidak

menggunakan APBN itu urusan pemerintah karena sekalipun tidak menggunakan dana

APBN Pasal 4 di dalam Perpres No. 107 itu memberikan justru keluarbiasaan kepada empat

BUMN untuk bisa meminjam uang kemanapun termasuk melakukan obligasi kepada

masyarakat, itu lebih hebat daripada menggunakan APBN.

Terakhir Bapak Ketua, saya ingin justru DPD berpendapat agar mengingatkan

pemerintah untuk tidak salah jalan dalam melihat terjadinya permasalahan antar kementerian

hanya karena proyek ini, antara pemerintah pusat dan daerah karena proyek ini. Jadi saya

justru ingin meminta DPD, kita yang concern melihat hubungan pusat dan daerah,

mengingatkan pemerintah agar kebijakan yang dikeluarkan betul-betul berpihak kepada

daerah, kepada masyarakat di daerah.

Sekian, terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Page 13: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... file1 II. JALANNYA SIDANG : PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI) Teman-teman sekalian para anggota dewan, saya

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-4 DPD RI MS III TS 2015-2016

JUMAT, 29 JANUARI 2016 12

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Silakan Bu Fahira, pendek saja, menambahkan.

PEMBICARA : FAHIRA IDRIS, SE, MH (DKI JAKARTA)

Bissmillahirrahmaninirahim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Terima kasih Pak Ketua.

Yang terhormat Ibu Menteri dan hadirin yang berbahagia, tadi Ibu Menteri menyatakan

bahwa pemerintah sama sekali sama sekali tidak menggunakan dana pemerintah tapi

walaupun dari sisi keuangan memang tidak menggunakan APBN tapi kan BUMN ini milik

negara. Jadi BUMN ikut membiayai. Jadi negara artinya ikut membiayai dan menanggung

bebannya dan rasanya hampir tidak mungkin suatu negara berinvestasi yang sangat besar

tanpa adanya jaminan dari Indonesia, dan saya baru bicara dengan Pak Fatwa bahwa kami

juga mendapatkan laporan-laporan bahwa China ternyata akan meminta juga jaminan negara.

Saya minta penjelasannya.

Terima kasih

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik. Jawa Timur, pendek saja. Untuk NTB siap-siap.

PEMBICARA : H. AHMAD NAWARDI, S.Ag (JAWA TIMUR)

Terima kasih Pimpinan, mohon waktunya agak sedikit panjang.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Mohon waktunya terbatas, nanti kita di RDP, Rapat Dengar Pendapat.

PEMBICARA : H. AHMAD NAWARDI, S.Ag (JAWA TIMUR)

...karena ini harus tuntas Pimpinan, tidak bisa dibatasi, ini paripurna. Mohon maaf ini

paripurna luar biasa harus selesai.

Terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saya sangat mengapresiasi apa yang disampaikan Ibu Menteri yang mewakili

pemerintah untuk menjelaskan kepada DPD RI tentang proyek pembangunan kereta cepat.

Rencana pembangunan kereta cepat Bandung dimaksudkan sebagai upaya dari pembangunan

infrastruktur untuk mempercepat pengembangan perekonomian antara Jakarta-Bandung

seperti seperti disampaikan oleh Ibu Menteri yang mewakili pemerintah. Namun

pertanyaannya, apakah sudah tepat sasaran dan akan efektif dalam mendorong pembangunan

ekonomi terutama di Indonesia, pertama.

Kedua, jika dibandingkan dengan kondisi kereta cepat di Tiongkok dengan rencana

pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, tentu saja tidak seimbang. Di Tiongkok kereta

cepat rutenya ialah Shanghay-Beijing yang berjarak 1.463 kilometer atau 1.262 kilometer

jalan raya. Kedua kota ini merupakan kota besar di Tiongkok, penduduknya masing-masing

sekitar 30 juta, dengan kata lain kereta cepat di Tiongkok layak karena kombinasi antara

Page 14: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... file1 II. JALANNYA SIDANG : PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI) Teman-teman sekalian para anggota dewan, saya

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-4 DPD RI MS III TS 2015-2016

JUMAT, 29 JANUARI 2016 13

potensi ekonomi kedua kota yang dihubungkan dan jaraknya yang cukup jauh sehingga

kecepatan kereta bisa di-geber secara ideal. Hal yang sama juga terjadi di Jepang. Rute-rute

yang dilalui oleh kereta api cepat melewati jalur yang mempunyai potensi ekonomi yang

besar. Sebagai perbandingan, kereta cepat di Jepang misalnya terbentang melalui kota-kota

industri. Shinkansen terutama di negeri itu rute Tokyo-Osaka Jepang sepanjang 400

kilometer dapat ditempuh dengan tempo 2 jam, berarti rata-rata kecepatan hanya 200

kilometer per jam. Meski kereta bisa dikebut sampai 300 kilometer perjam, kota-kota yang

disinggahi kalau di Jepang, Yokohama kota pelabuhan terbesar Jepang, Nagoya kota dimana

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Mohon Pak Nawardi, waktunya, Pak Nawardi.

PEMBICARA : H. AHMAD NAWARDI, S.Ag (JAWA TIMUR)

...Toyota berpusat dan Kyoto kota kebudayaan terbaik di Jepang. Contoh-contoh dan di

Jepang dan Tiongkok itu menunjukkan bahwa kondisi berbeda dengan rute Jakarta-Bandung

yang jaraknya hanya 142 kilometer. Kereta cepat tidak cukup tepat untuk rute ini, rute

Jakarta-Bandung hanya melalui kota-kota kecil seperti Karawang, Walini yang disebutkan

Ibu Menteri, Halim dan Tegal. Kota-kota kecil, padahal dalam pengembalian tadi disebutkan

26% berasal dari pengembangan kota-kota tersebut, kota-kota kecil.

Ibu dan Bapak sekalian yang saya hormati, Presiden Jokowi berharap agar kereta cepat

menciptakan kota-kota satelit atau pusat-pusat pertumbuhan baru di sepanjang jalur yang

dilewati. Masalahnya, apakah masih penting membuat pusat pertumbuhan baru di sekitar

wilayah tersebut, padahal di luar Jawa masih butuh pertumbuhan-pertumbuhan yang lebih

cepat pertumbuhan ekonomi. Kalau tadi disampaikan oleh Ibu Menteri salah satu alasan

rasional adalah bahwa di kota-kota yang dilalui itu masih pertumbuhannya masih kecil,

masih kurang baik, apakah di daerah lain selain di Jawa ini masih kurang, apakah sudah baik

pertumbuhan ekonominya.

Ibu Menteri yang saya hormati..

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik. Mohon waktunya Pak Nawardi, masih banyak.

PEMBICARA : H. AHMAD NAWARDI, S.Ag (JAWA TIMUR)

Masalah lainnya adalah kosekuensi finansial yang timbul dari proyek ini yang tidak

dibebankan pada APBN seperti yang disampaikan oleh Ibu. Secara formal beban diberikan

kepada operator patungan kereta api, PT Kereta Api Cepat Indonesia-China. Namun jika

perusahaan ini di kemudian hari ternyata tidak menguntungkan, BUMN-BUMN yang terlibat

di dalamnya bisa saja mengalami kekurangan modal sehingga perlu penyertaan modal negara

atau PMN. Jika ini terjadi mau tidak mau pasti harus meminta injeksi dari dana APBN. Jadi

sesungguhnya proyek kereta cepat ini tidaklah benar-benar steril dari APBN. Dalam kondisi

tertentu secara tidak langsung APBN tetap akan berpotensi digunakan.

PEMBICARA : BAIQ DIYAH RATU GANEFI, SH (NTB)

Interupsi Pimpinan. Mungkin dipersingkat saja karena kita banyak juga yang akan

bertanya. Jadi kalau itu merupakan laporan jadi nanti diserahkan saja kepada Ibu Menteri.

Page 15: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... file1 II. JALANNYA SIDANG : PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI) Teman-teman sekalian para anggota dewan, saya

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-4 DPD RI MS III TS 2015-2016

JUMAT, 29 JANUARI 2016 14

Terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Nanti kita ada rapat lebih dalam lagi.

PEMBICARA : H. AHMAD NAWARDI, S.Ag (JAWA TIMUR)

Terima kasih Bu.

Bapak Pimpinan yang saya hormati, persoalan-persoalan yang lain yang disampaikan

tadi bahwa kereta cepat ini hutangnya sekitar 70 trilyun akan dikembalikan dalam waktu 40

tahun, 26% dari pengembangan dan 74% dari tiket. Kalau kita itu hitung kalau tiket 200.000

satu kali jalan dengan angka 20.000 per hari maka dalam setahun akan ditemukan 1,4 trilyun

atau dalam 40 tahun hanya akan ditemukan sekitar, kalau hitungan-hitungan saya sekitar 57,6

trilyun. Coba dihitung kembali. Apakah dalam waktu 40 tahun bisa kembali dana APBN atau

balik modal? Saya kira apa yang disampaikan Ibu Menteri tersebut adalah angin surga,

apalagi dengan pengembangan-pengembangan di daerah Kota Karawang, Walini dan Tegal

apakah itu bukan angin surga dari pengembang-pengembang perumahan yang sekarang

kabarnya sudah membeli tanah-tanah di daerah sana.

Terima kasih, itu saja.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik, NTB. Silakan, mohon to the point biar yang dua lagi dan bisa dujawab.

PEMBICARA : Drs. H. LALU SUHAIMI ISMY (NTB)

Terima kasih Pimpinan.

Bapak Ibu yang saya hormati, Ibu Menteri beserta rombongan yang saya hormati.

Pertama, saya mengajak kita semua untuk mempergunakan hati nurani dan kejujuran

atas diri kita sendiri sebagai wujud kecintaan kita kepada Republik Indonesia yang kita cintai

ini. Untuk itu maka sekali lagi mari kita melihat segala sesuatu dengan kejujuran dan hati

nurani, itu yang pertama.

Yang kedua, bahwa kereta api cepat dari Jakarta-Bandung ini sesungguhnya tidak akan

menjadi kereta cepat Pak karena jarak Bandung yang hanya 142 atau 145 itu sedangkan

kereta ini 240 kilo baru dia mengalami kecepatan. Oleh karena itu, ini tidak akan pernah

menjadi cepat. Oleh karena itu perlu dipikir ulang.\

Kemudian yang berikutnya, Ibu Menteri yang ingin saya sampaikan bahwa kemarin

ketika kita RDP dengan Menteri Perhubungan, hampir semua teman dari berbagai daerah

mengeluhkan infrastruktur jalan. Di daerah kalau dapat diaspal saja jalannya Pak itu dia riang

gembira kemudian pesta pora mensyukuri pengaspalan jalan. Itu kondisinya, sementara di

daerah-daerah di luar Jawa ini infrastruktur jalan itu menjadi prioritas yang sangat

didambakan oleh masyarakat kita. Untuk itu ketika kita berbicara tentang pemerataan

sesungguhnya haruslah menjadi pemikiran yang sangat serius kebutuhan masyarakat kita

yang ada di luar Jawa.

Nah kemudian yang keberikutnya Ibu Menteri yang saya hormati, hutang negeri ini

semakin besar dan semakin besar Bu dan saya setuju dengan apa yang disampaikan Jawa

Timur tadi bahwa apapun pernyataan kita sekarang tetapi ini akan berlangsung 40 tahun yang

akan datang, yakinkan kita bahwa negara tidak akan pernah dibebani sampai dengan 40 tahun

Page 16: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... file1 II. JALANNYA SIDANG : PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI) Teman-teman sekalian para anggota dewan, saya

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-4 DPD RI MS III TS 2015-2016

JUMAT, 29 JANUARI 2016 15

yang akan datang terutama ketika BUMN ini tidak mengalami keuntungan seperti yang

diharapkan? Ini perlu dipikir ulang.

Kemudian yang keberikutnya adalah, kami menuntut Bu, bahwa kenapa kita tidak juga

berpikir atau menepati atau menghargai, memenuhi janji Presiden ketika beliau berkunjung

ke daerah menjanjikan sesuatu yang kemudian di tepukgembirakan oleh masyarakat kita

saking syukurnya. Satu diantaranya adalah ketika Ibu Menteri juga ikut. Ketika Pak Presiden

berkunjung ke Mandalike Resort yang akan kita kembangkan menjadi KIK, itu beliau sudah

bahkan menyebut nominasi Bu 1,8 trilyun untuk pengembangan KIK Mandalike. Kemudian

juga ketika beliau mengunjungi Bandara Internasional Lombok, beliau juga langsung spontan

menjanjikan untuk perpanjangan runway bandara internasional Lombok tetapi kemudian

kalau kajian runway belumlah memungkinkan untuk diperpanjang, saya kira apapun

wujudnya tetapi janji Presiden itu saya kira harus diwujudkan.

Nah janji Bu, jadi bukan perencanaan lagi. Kalau sudah Presiden yang berjanji kepada

siapa lagi kita harus percaya di negeri ini, begitu. Nah oleh karena itu kenapa ini tidak

menjadi prioritas dibandingkan dengan ke Bandung yang semua teman, semua masyarakat

tahu transportasi apapun yang kita mau pakai ke Bandung semuanya sudah tersedia. Mau

pakai pesawat ada, mau pakai kereta bisa, mau santai-santai lewat Pusok bisa eh lewat

Puncak ya, mohon maaf ingat Pusoknya Lombok, Puncak juga bisa kemudian ada jalan tol

dan lain sebagainya. Saya kira sangat memenuhi persyaratan untuk kebutuhan hubungan

antara Jakarta dan Bandung. Untuk itu kesimpulannya Ibu Menteri, pertama kami mohon

untuk realisasi apa yang sudah dijanjikan Bapak Presiden itu sebagai rasa hormat kita dalam

menjunjung tinggi harkat martabat dan kewibawaan beliau harus dipenuhi.

Kemudian yang kedua, perlu dipikir ulang, perlu dipikir matang untuk kelanjutan

kereta api cepat Bandung-Jakarta ini karena sungguh Bu, sungguh sekali lagi empat puluh

tahun yang akan datang kita belum tahu apa yang akan terjadi, tetapi kita sudah memprediksi

bahwa masyarakat akan sangat-sangat dirugikan ketika nanti kemudian kereta api ini tidak

membawa keuntungan seperti yang kita harapkan.

Terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik, Jawa Tengah, Pak Muqowam.

PEMBICARA : Drs. H. AKHMAD MUQUWAM (JAWA TENGAH)

Terima kasih, Ketua.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pertama, saya setuju dengan apa yang disampaikan Pak Reynald Kasali didalam

berbagai media bahwa Jakarta-Bandung ini pertama mengejutkan sekali begitu cepat

Presiden memutuskan, karena banyak sekali gagal kita didalam rangka misalnya membangun

light train kemudian MRT Jakarta. MRT misalnya Bu Rini, itu adalah masih rapat terus tapi

ini soal Jakarta-Bandung begitu cepat sebagimana semangat Bandung.

Lalu yang kedua adalah soal Jepang. Begitu lama Jepang mengincar, mengkalkulasi

dan lain-lain tapi kemudian bahwa kemudian Jepang gagal. Di dalam best practice

international Bu, soal kereta api saya kira China itu baru kemarin sore ada kereta cepat.

Bandingkan misalnya dengan Jepang, bandingkan dengan Prancis, bandingkan dengan

Jerman, bandingkan dengan kereta antar benua dari London ke Rusia, yang saya kira China

itu baru kemarin sore pengalaman di dalam melahirkan, memproduksi yang namanya serta

Page 17: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... file1 II. JALANNYA SIDANG : PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI) Teman-teman sekalian para anggota dewan, saya

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-4 DPD RI MS III TS 2015-2016

JUMAT, 29 JANUARI 2016 16

mengoperasikan kereta cepat. Ada apa di situ kok begitu cepat pemerintah mengambil China

sebagai partner.

Lalu yang ketiga adalah ini melibatkan uang negara. Bagaimana tidak? Jadi satu kali

Pak Direktur empat perusahaan ini baik dari Wijaya Karya Mas Bintang, kemudian Jasa

Marga Mas Adit, kemudian PT Kereta Api dan kemudian Perkebunan Nusantara III (*VIII,

red) Saya kira BUMN mempunyai rule of come sendiri didalam konteks kaitannya dengan

publik. Kalau kemudian kita kaitkan bahwa Jasa Marga 12%, kemudian Wijaya Karya 38%

sebagai lead-nya, kemudian kereta api 25% dan PTPN VIII 22%. Saya tanya secara bodoh

ini Pak. Apakah Bapak-bapak ini sudah mengadakan misalnya adalah izin kepada publik di

dalam IPO di dalam rangka RUPS. Sudahkah Bapak-bapak ini kemudian mengadakan hal

untuk itu? Saya kira ini penting.

Bu Rini, di dalam negara itu ada dua, hubungan regulator dengan operator itu.

Sepanjang negara eh masyarakat belum mampu maka semua diserahkan kepada pemerintah.

Adanya PT. Kereta Api, adanya Damri, adanya PPD, adanya Pelni adalah untuk semua,

tetapi yang kemudian adalah ketika swasta sudah mampu, serahkan melalui model P3, bukan

PPP yang repot ini, bukan, tapi adalah yang Private Public Partnership itu. Nah karena itu

kalau menggunakan tolak ukur ini maka Jawa itu sudah serahkanlah kepada swasta dan

BUMN, negara tidak perlu terlibat, serahkan kepada Wijaya Karya, kepada Kereta Api

kepada kemudian PTPN VIII, silakan mereka bisnisnya adalah... Ini Bu Rini ini sedang

mengkhianati namanya bussiness to bussiness itu. Kalau Bu Rini yang tanda tangan itu bukan

B to B tapi adalah G to B, atau G to G. Jadi karena itu, mohon di clear-kan apakah ini B to B

dalam pengertian BUMN-BUMN itu atau kemudian ini yang bertandatangan adalah Bu Rini

sebagai menteri ya, yang kemudian atau menggunakan indirect pengaruhnya kepada BUMN

ini. Saya suatu kali nanti saya tidak berharap bahwa 4 direksi BUMN itu menjadi pesakitan.

Ini problem didalam rangka mengelola BUMN. Jadi Pak Sesmen, saya kira ajaklah teman-

teman BUMN untuk berprilaku melakukan organisasi perusahaan secara bisnis sebagaimana

bisnis biasa saja, sebab tanpa Bu Rini saya kira ini tidak akan bisa. Serahkan kepada BUMN

biar mereka itu adalah biasa saja, begitu lho. Bukan kemudian ada pengaruh pemerintah

melalui kemudian, kalau soal Perpres saya kira bolehlah, tapi bahwa pengaruh pemerintah,

kekuatan Bu Rini ini adalah salah menurut saya didalam rangka menjadi lead empat

perusahaan ini. Nah karena itu terhadap hal ini, lalu yang ketiga, yang keempat adalah soal

proses begitu cepat. Lalu yang kelima adalah persaingan Jepang dan China. Nah BUMN saya

kira dalam hal ini Jasa Marga, bagaimana kabar Trans Jawa? Bagaimana Trans Sumatera?

Trans Sumatera dengan hanya 75 trilyun selesai dari Lampung sampai di Banda Aceh, tetapi

dengan 87 trilyun sekarang ini ya mohon maaf, Jakarta-Bandung itu mau melalui Grab apa

namanya, melalui Go-Jek pun bisa, begitu lho.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Mohon waktunya, Pak Muqowam.

PEMBICARA : Drs. H. AKHMAD MUQUWAM (JAWA TENGAH)

Jadi saya kira, kajian mengenai sari bisnis saya kira tidak layak ini. Saya khawatir nanti

suatu kali bahwa 40 tahun yang kemudian ada grass period 10 tahun itu adalah kemudian

memberati BUMN. Lalu yang kedua adalah sisi politik. Lalu yang ketiga adalah dari sisi

kedaerahan. Bu Rini, kapan Trans Kalimantan akan terwujud? Kereta api? Kapan tol

Sumatera terwujud? Kapan Trans Sulawesi terwujud kalau kita hanya berpihak kepada Jawa.

Saya mohon maaf ini. Jadi karena itu, kalau kita lihat di Sulawesi, di Papua apalagi

nasibnya kayak apa, yang namanya trasnportasi darat itu, kenapa Ibu masih berpikir Jawa,

Page 18: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... file1 II. JALANNYA SIDANG : PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI) Teman-teman sekalian para anggota dewan, saya

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-4 DPD RI MS III TS 2015-2016

JUMAT, 29 JANUARI 2016 17

Jawa, dan Jawa saja itu? Jadi hindarilah Jawa dulu itu, serahkan pada Jasa Marga, serahkan

kepada yang lain, yang swasta itu biar mereka itu adalah P3 as usually saja, tidak perlu pakai

peran pemerintah. Itu baru namanya berkelas memimpin republik ini.

Lalu yang ketiga, yang terakhir adalah, ini mohon maaf ini Pak Ketua, karena ini saya

bukan Komisi II tapi Komite I maka saya ingin mohon pemerintah menunda, bukan, itu

terlalu haluslah, membatalkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung karena ini pada ujungnya

adalah sangat memberatkan masyarakat kita.

Terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik Pak Ayi, tolong waktunya karena Ibunya mau berangkat ke Yogya.

PEMBICARA : Ir. H. AYI HAMBALI, MM (JAWA BARAT)

Terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bapak dan Ibu Pimpinan Bapak, para Anggota dewan yang terhormat, Ibu Rini yang

terhormat, barangkali sebetulnya sudah banyak pertanyaan yang disampaikan oleh kawan-

kawan dan kira-kira arahnya hampir sama. Yang belum barangkali adalah dari segi RT/RW

Bu. RT/RW saya, bukan saya, konstituen saya di Jawa Barat itu sering mengeluh tentang alih

fungsi lahan Bu, alih fungsi lahan di utara itu lahan sudah berubah sebagai lumbung pangan

nasional sudah berubah menjadi pabrik dan properti. Kemudian di selatan , itu sudah berubah

menjadi tempat pertambangan pasir besi. Nah, mereka mengeluh dan mereka bertanya

tentang perubahan alih fungsi ini, ini sesuai enggak dengan Undang-Undang Tata Ruang,

dengan Perda Tata Ruang atau tidak? Nah saya, seharusnya pemerintah pusat barangkali

memberikan contoh kepada pemerintah daerah karena kerusakan yang terjadi karena adanya

perubahan alih fungsi lahan ini bukan hanya dari sisi ekonomi tapi juga dari sisi lingkungan.

Percuma kita punya Undang-Undang RUTR tapi kemudian Undang-Undang itu sama sekali

tidak dihormati, hanya diubah dengan seketika hanya karena hal-hal yang sifatnya saya tidak

tahu apakah ini masalah pribadi atau bukan tapi itu perubahan-perubahan itu sangat sensitif.

Mohon maaf, Bapak Pimpinan, kami sudah berkunjung ke satu negara negara kecil

barangkali di Vietnam, itu untuk mengubah 4x6 sawah untuk dijadikan rumah itu harus izin

perdana menteri, itu mereka taat sekali terhadap peraturan itu, sehingga kita lihat Vietnam

yang dulu kita bantu dengan beras 300.000 ton sekarang kita sudah mengimpor beras dari

sana. Jadi dengan demikian, masalah RT/RW ini, masalah alih fungsi ini harus benar-benar

menjadi perhatian. Kalau ada pernyataan yang saya kagumi dari Pak Emil Walikota

Bandung yang barangkali kalau beliau ini mencalonkan jadi Gubernur Jawa Barat saya akan

mendukung kecuali kalau DKI. Beliau mengatakan bahwa areal luar ini adalah areal yang

tidak produktif, itu justru saya bertanya kepada direksi PTPN VIII, apakah benar di Jawa ini

ada tanah yang tidak produktif? Saya ini kebetulan Alumni Pertanian UNPAD Pak. Jadi saya

tahu sedikit tentang bagaimana produktivitas tanah di Jawa. Jadi kalau mengatakan bahwa

areal Walini itu adalah areal yang tidak produktif, itu justru saya bertanya kepada Direksi PT

PN VIII ya karena dari zaman Belanda dulu di sana sudah ada kebun teh, sudah ada kebun

karet, kebut kina yang semuanya merupakan penghasil devisa buat negara. Barangkali itu

yang terlewatkan oleh kawan-kawan yang harus menjadi perhatian.

Jadi saya setuju, saya sepakat dengan Pak Muqowam bahwa sebaiknya proyek ini

dibatalkan.

Terima kasih.

Page 19: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... file1 II. JALANNYA SIDANG : PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI) Teman-teman sekalian para anggota dewan, saya

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-4 DPD RI MS III TS 2015-2016

JUMAT, 29 JANUARI 2016 18

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Yang terakhir Pak Fatwa.

Saya ingin menyampaikan sebagaimana tadi di awal, Ibu Rini jam 12 akan berangkat

ke Yogyakarta karena ada Sidang Kabinet jam 3, nanti Ibu bisa jawab dengan singkat dan

selebihnya tertulis akan disampaikan. Kemudian nanti dilanjutkan dengan RDP apakah nanti

gabungan Komite II dan Komite IV. Silahkan Pak Fatwa yang terakhir sebagai inisiator.

PEMBICARA : DR (HC) A. M. FATWA (DKI JAKARTA)

Terima kasih, Saudara Ketua.

Yang pertama, apresiasi saya kepada Saudara Menteri BUMN Ibu Rini yang saya

hormati, benar-benar anda adalah wanita jantan yang mewakili kabinet kerja, membuka

kesempatan yang luas kepada kami untuk tanya jawab, sementara rekan anda Menko Sofyan

Djalil tempo hari datang membacakan jawaban pemerintah di sini tertulis terus ngacir pulang

Itu sahabat kental saya sebenarnya itu Pak Sofyan Djalil ya tapi saya berkecil hati dia

katanya, “Saya cuma diutus untuk membaca.” Anda Menteri Rini pasang badan mewakili

Presiden Jokowi yang merakyat ya. Saya ingin bicara sedikit dari segi atau aspek politis,

sosial, kultural di dalam hubungan ini. Ini kenapa sebenarnya pemerintah tiba-tiba

memindahkan proyek ini dari Jepang ke Tiongkok atau China? Sementara Jepang kita tahu

sudah 2 tahun melakukan studi kelayakan untuk ini. Jepang dalam hubungan, sedangkan

China itu sebenarnya kita tahu hubungan kita dengan, kita tahu semua China itu sebenarnya

atau maaf keturunan Tionghoa di Indonesia itu sudah merupakan, sudah merupakan

penguasa ekonomi, penguasa ekonomi di Indonesia ini dan saya maafkan mengatakan bahwa

seorang tokoh politik dari partai pendukung pemerintah, pendukung utama pemerintah

mengatakan bahwa meskipun kami ini menang pemilu tetapi yang berkuasa itu bukan

Jokowi tetapi yang berkuasa adalah para Taipan dan ini sebenarnaya, ini sebenarnya di

dalam proyek properti ini ini penuh dengan isu masalah Taipan bahwa sebenarnya ini adalah

bukan proyek kereta api cepat tapi kata para pengamat ini adalah proyek properti, tadi sudah

dikatakan pertumbuhan baru kota-kota yang dilewati itu, itu untuk properti. Nah jadi, saya

ingin mengatakan bahwa kenapa kita mengorbankan hubungan baik dengan China yang

begitu besar sumbangan pembangunan untuk Indonesia terutama masa orde baru. Luar biasa .

Jepang memang perlu menjajah kita 3,5 tahun tetapi dengan jujur dia membayar rampasan

Jepang. Jembatan Ampera yang terkenal di Palembang Sungai Musi itu Jepang bahkan

pencetakan Qur'an di Indonesia itu dicetak atas biaya pampasan Jepang. China ini kita pernah

putus hubungan diplomatik dan saya adalah pimpinan parlemen yang pertama memimpin

kunjungan muhibah ke Tiongkok dalam rangka rehabilitasi hubungan Indonesia dengan

Tiongkok tetapi saya amat sangat bersedih hati bahwa pemerintah Indonesia mengecewakan

Jepang, dan hubungan kita dengan Tiongkok sebenarnya yang sudah berabad-abad, sudah

cukup begitu dekat, keturunan Tionghoa di Indonesia begitu banyak. Saya bukan rasis, sama

sekali tidak rasis karena buktinya maaf isteri saya yang kedua adalah orang Chinese. Jadi ini

tidak perlu diragukan dan saya terbuka, tidak sembunyi-sembunyi, saya sampaikan kepada

presiden SBY tempo hari itu.

Jadi ini maafkan untuk saya ucapkan bahwa keturunan-keturunan orang Tionghoa itu

kebanyakan mau hanya mengawini Indonesia, mengawini Indonesia tapi tidak mau dikawini.

Padahal nenek moyang kita, nenek moyang saya saweri gading, pergi ke Tiongkok

mempersunting gadis China dan raja-raja di Jawa ini, itu kebanyakan istri-istrinya adalah dari

China tapi orang China-China Indonesia kebanyakan hanya mau mengawini kita, ya ini

Page 20: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... file1 II. JALANNYA SIDANG : PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI) Teman-teman sekalian para anggota dewan, saya

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-4 DPD RI MS III TS 2015-2016

JUMAT, 29 JANUARI 2016 19

penting, ini sosio-kultural, ini penting dikemukakan, ada hubungannya dengan politik. Jadi

sebenarnya tanpa proyek kereta api ini hubungan kita dengan China sudah sangat erat sehari-

hari kita di Indonesia. Saya siang malam Bu hubungannya. Terima kasih, ini untuk intermezo

sedikit supaya jangan tegang ini omongannya.

Saya tegaskan kesimpulan saya, meskipun diselingi intermezo, saya sangat amat sangat

mendukung Senator Muqowam yang meminta supaya Presiden Jokowi mencabut kembali

perpresnya dan membatalkan proyek ini, membatalkan proyek ini.

Di zaman Presiden Megawati ada beberapa perpres yang ditandatangani untuk proyek-

proyek infrastruktur yang terpaksa dibatalkan. Jadi Presiden Jokowi yang sekarang ini kita

buktikan itu memang presiden kecintaan rakyat, jangan sampai rakyat menjadi berbalik non

simpati kepada Presiden Jokowi hanya karena proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung ini,

dan Ibu Rini adalah seorang yang paling di depan di dalam persoalan meyakinkan Presiden

Jokowi yang semula sebenarnya tidak, enggan untuk menyetujui proyek kereta api cepat ini

tapi karena Ibu Rini ini yang meyakinkan Presiden Jokowi, maka ini terpaksa juga

ditandatangani perpresnya, itu yang sudah menjadi pengetahuan umum, tidak perlu kita

sembunyi-sembunyikan.

Terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik, terima kasih semuanya.

Ini jawaban singkat Bu Menteri dan selebihnya tertulis akan disampaikan semua

pertanyaan. Silakan Ibu Menteri sebelum kita akan tutup.

Terima kasih.

PEMBICARA : RINI SOEMARNO (MENTERI BUMN RI)

Terima kasih Bapak Ketua.

Mungkin pertama-tama yang perlu saya tekankan dari sejak awal saya mengatakan

bahwa ini adalah proyek bussiness to bussiness. Sejak awal BUMN-BUMN secara langsung

yang menegosiasi dengan China Railway Coorporation, karena itu direksinya sebetulnya

hadir di sini. Tadi juga sebetulnya mungkin sebetulnya saya hanya menjelaskan sebagian saja

sebagai pembina dan pengawas dari BUMN permulaan dari program kereta cepat ini, dan

memang sejak awal mengatakan tolong lihat kereta cepat Jakarta Bandung di lihat dari

bussiness to bussiness. Pak Jokowi memang pergi di China naik kereta cepat dari Beijing ke

Tianjin. Beijing-Tianjin itu 140 kilometer dan waktu itu Tianjin itu keadaan ekonominya

tidak begitu baik, dihubungkan lebih baik dengan kereta cepat, biarpun sudah ada jalan tol,

sudah ada kereta api, bisa naik pesawat, dihubungkan dengan kereta cepat menjadi lebih

bagus, karena itu beliau waktu itu tolong coba dilihat kemungkinan di lihat dari bussiness to

bussiness tapi kita juga tolong dilihat juga program yang sudah dilakukan oleh Jepang .

Jepang permasalahannya adalah selalu meminta jaminan pemerintah sehingga itu dan

menjadi proyek pemerintah sehingga harus menjadi bagian dari APBN, itu pertama sehingga

proyek ini betul-betul diminta tolong dievaluasi secara bussiness to bussiness, ya tentunya

BUMN yang diminta untuk melihat kemungkinan ini, dan mungkin juga sebagai informasi

sebelumnya kepada Bapak-bapak Ibu-ibu yang saya hormati dari daerah, kami BUMN

selama satu tahun ini membangun berbagai mana, berbagai-bagai tempat di daerah-daerah.

Di NTB targetnya tahun ini Bapak, kami akan mulai membangun Mandalika, karena tidak

ada PMN (Penyertaan Modal Negara). BUMN-BUMN dari karya-karya yang akan

melakukan pembangunan di sana. Tadinya memang ada kemungkinan untuk mendapatkan

Page 21: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... file1 II. JALANNYA SIDANG : PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI) Teman-teman sekalian para anggota dewan, saya

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-4 DPD RI MS III TS 2015-2016

JUMAT, 29 JANUARI 2016 20

PMN di tahun 2016 sudah dimasukan tetapi karena PMNnya dibatalkan di DPR, jadi kami

tetap akan membangun karena itu sudah komitmen dari pemerintah, BUMN langsung akan

membangun dengan dana yang dimiliki oleh BUMN. Jadi tidak lagi menggunakan APBN,

untuk yang di Mandalika. Jadi secara menyeluruh, sejak awal proyek ini sudah bussiness to

bussiness, saya tidak ikut bernegoisasi, saya tidak memproses perizinan, semua perizinan

dilakukan oleh joint venture company. Jadi itu mungkin yang perlu ditekankan. Cuma

mungkin, tidak tahu kenapa ya Pak, dalam arti kayaknya saya terus yang dilihat, mungkin

kelihatan saya. Pada dasarnya, kenapa memang saya mengajak direksi di sini dan saya juga

tadi mengatakan kepada Bapak Pimpinan, tolong kalau nanti setelah saya selesai pertanyaan

detil bisa dengan mereka, karena sebetulnya proses mengenai visibility study, proses

negosiasi dengan perbankan, itu adalah mereka. Kami sebagai pembina dan pengawas

BUMN, di sana ada juga koresponden menterinya yaitu yang melakukan pengawasan

pembiayaan dengan BUMN, menteri di sana minta komitmen BUMN di sini itu bagus atau

tidak. Saya juga minta komitmen dari pemerintah di sana, eh BUMN yang akan melakukan

aktivitas ini bagus atau tidak? Karena terus terang kita selama ini juga mendapatkan banyak

pengalaman bekerjasama dengan perusahaan China yang kualitasnya sangat jelek, sehingga

ini kita jaga betul, bahwa ini betul BUMN-BUMN yang mendapatkan support sepenuhnya

dari pemerintah, karena mereka memang BUMN yang bagus yang sudah bekerja di negara-

negara di dunia, dimana-mana. Nah inilah fungsi saya sebetulnya sebagai pengawas dan

pembina dari BUMN tapi bussiness to bussiness dilakukan sendiri oleh para direksi, dan

mungkin saya mohon para Pimpinan dan Para Anggota DPD untuk berkomunikasi dan

menanyakan langsung kepada direksi, itu satu.

China sudah membangun 17.000 kilometer kereta cepat. Tidak ada negara di dunia

yang sudah membangun begitu banyak, dan mereka membangun bukan hanya di daerah

dingin, di daerah subtropis tapi juga di daerah tropis karena mereka punya punya pulau

namanya Pulau Hainan yang keadaannya cuacanya itu sama seperti di Indonesia, itu juga

yang kita lihat, dari pihak tim sudah melakukan laporan kepada saya mereka sudah melihat

itu semua. Jadi itu semua dilakukan dengan hati-hati, pertama.

Kedua, memang yang dilihat adalah pembangunan di daerah harus didahului, harus

dipercepat dan kepres itu bukan dikeluarkan untuk ini saja. Kita mengelurkan kepres untuk

kereta ringan, LRT Bekasi, karena itu untuk percepatan. Dalam percepatan urusan

pembebasan lahan, percepatan untuk perizinan, dan yang lain-lain, itu juga dikeluarkan

Dikeluarkan Perpres mengenai pembangunan jalan Tol Sumatera, Trans Sumatera,

Kalimantan. Yang sekarang BUNM itu, 4 BUMN itu ingin mempercepat pembangunan

Bakahuni sampai Palembang yang hampir 400 km. Nah itu kita kejar-kejaran dengan

pembebasan lahan, itu BUMN, pendanaan BUMN. Nah perlu saya tekankan, BUMN ini pada

dasarnya Badan Umum eh Badan Usaha Milik Negara, ya kita dimiliki negara, kita

mendapatkan modal awal dari negara. Total modal awal yang mungkin didapat dari negara

mungkin kita sedang perkiraan kira-kira 400 trilyun dari negara, tetapi sekarang aset BUMN

itu 5.500 trilyun. 5.500 trilyun itu didapat dari mana? Dari aktivitas selama ini sehingga kita

mendapatkan laba ditahan yang cukup besar, biarpun kita tiap tahun memberikan deviden

kepada negara maupun membayar pajak maupun PNBP, tetapi kita juga memberikan

deviden. Sebagian kita tahan sehingga kita bisa mengembangkan usaha lebih lanjut, bisa

melakukan pembangunan di daerah-daerah. Jadi besarnya Badan Usaha Milik Negara ini

bukan hanya dari modal pemerintah, juga dari aktivitas-aktivitas para direksi yang sudah

begitu sukses, termasuk komisaris-komisarisnya sehingga BUMN-BUMN berkembang

sekarang sudah mencapai 5.500 trilyun. Nah salah satu memang proyek kereta cepat ini

seperti saya katakan sejak awal tidak terlepas dari pemikiran pembangunan Kota Walini

yang sebelumnya sudah didiskusikan cukup banyak dengan Provinsi Jawa Barat maupun

juga dengan Kabupaten Bandung Barat ini semua kita bicarakan juga dengan dengan

Page 22: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... file1 II. JALANNYA SIDANG : PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI) Teman-teman sekalian para anggota dewan, saya

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-4 DPD RI MS III TS 2015-2016

JUMAT, 29 JANUARI 2016 21

beberapa pihak seperti perguruan tinggi ITB yang menginginkan untuk mengembangkan

kampusnya ke sana, itu dilakukan di 2009, 2010 yang dengan melihat kepadatan dari jalur

Jakarta-Bandung ini melihat sedikit sulit bagaimana aksesnya. Nah terhubungnya satu daerah

itu juga tidak terlepas berapa cepat kita bisa mencapai di daerah itu. Nilai keekonomian tidak

terlepas berapa lama kita ada di jalan. Kalau kita mau lebih produktif, kalau kita mencapai ke

tempat kerja kita, kalau bisa kita lakukan di 30 menit dibandingkan 2 jam ya 30 menit ,

karena itu akan memberikan produktivitas yang lebih ini kepada kita. Ini sebetulnya dasar-

dasar dari program dari kereta cepat Jakarta-Bandung itu. Jadi betul-betul dilihat dari sisi

bisnisnya, dilihat dari sisi visibility secara menyeluruh dan proyek 40 tahun ini tadi dikatakan

tahun pertama kita pakai 28.000 orang. Manusia bertambah terus. Sekarang saja Jabodetabek

kira-kira 28 juta, saya tanya ke Pak Gubernur Bandung Raya kira-kira berapa juta, 8 juta.

Kita membicarakan mengenai 36 juta manusia yang mungkin lalu lalang, yang sehingga

pentingnya mereka mendapatkan alternatif-alternatif transportasi untuk mereka bisa lebih

efisien, lebih ekonomis dalam mereka melakukan aktivitasnya, dan kita sekarang adalah

dalam era ekonomi ASEAN, ekonomi terbuka ASEAN, dimana kita harus lebih bisa

berkompetitif, berkompetisi lebih baik sehingga konektivitas itu menjadi penting. Oleh

karena itu programnya, sebetulnya tadi juga ada, mungkin nanti saya bisa berikan kepada

Bapak-Ibu sekalian para pimpinan, presentasi kami juga sebetulnya mengenai BUMN yaitu

apa yang sudah kami lakukan selama satu tahun dalam program kami sebagai agen

pembangunan membangun daerah-daerah. Mungkin belum semuanya terjangkau, tapi

program kami adalah betul membangun ke daerah-daerah. Trans Jawa, kita mempunyai

komitmen untuk menghubungkan langsung betul-betul dari Merak sampai ke Surabaya, tapi

Bapak-bapak harus ketahui, permasalahan diantara itu, izin-izin sudah keluar ke para investor

yang bukan BUMN, yang sampai 26 tahun tidak dibangun sekarang kita mengatakan

Kementerian PU, tolong kalau kita mau kita sambungkan semua bolehkah BUMN yang

membangun? Tapi tidak semudah itu secara hukum. Jadi mungkin ini juga kami

membutuhkan dukungan dari para anggota dewan, karena kalau kita ingin menyambung

semua, itu komitmen dari semua pihak harus harus ada, karena masalah perizinan,

pembebasan lahan, itu memang memakan waktu tapi targetnya Bapak Presiden membangun

Indonesia Centris bukan Jawa Centris betul-betul ditekankan, karena itu proyek seperti ini

tidak menggunakan APBN. APBN akan dikonsentrasikan kepada daerah-daerah yang secara

secara bisnis masih belum valaible. Contoh, Trans Sumatera, jalan tol Trans Sumatera

ditenderkan ke swasta tidak ada yang mau, karena IRL-nya hanya 9%, tapi kami dari BUMN

kami mengatakan kami akan lakukan karena sebagian areanya itu melewati PTPN, PTPN VII

yang pembebasan lahannya menjadi lebih mudah dan area itu bisa dikembangkan untuk hal-

hal yang lain. Itu dasar-dasar sebetulnya dalam kita membuat program-program

pembangunan ini.

Jadi memang BUMN, pemerintah mempunyai dua tangan sebetulnya Bapak-bapak

sekalian, Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati, APBN dalam pembangunan ke seluruh

daerah di Indonesia dan Badan Usaha Milik Negara, tapi Badan Usaha Milik Negara, karena

ini badan usaha, kita tetap harus menghitung secara proporsional bahwa secara bisnis itu

menguntungkan, karena kalau tidak BUMN ini tidak sustain, tidak akan sustainable.

Menguntungkan tapi pada saat yang sama kita juga tetap membangun negara kita dan

memberikan kesejahteraan kepada rakyat Indonesia. Itu dasar-dasarnya sehingga saya

berharap tentunya Bapak-Ibu sekalian, terutama Bapak-Ibu Pimpinan betul-betul melihat

kembali mengenai kereta cepat ini karena ini betul-betul B to B, tidak ada aneh-aneh, kalau

boleh dipertanyakan. Harap kalau mau melakukan audit, silahkan BPKP silakan masuk, BPK

silakan masuk, biar secara terbuka secara transparan karena itulah sebetulnya yang harus kita

dasari bahwa dalam kita melakukan bisnis di Indonesia kita harus trasnparan, kita harus

hampir kompetitif.

Page 23: DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... file1 II. JALANNYA SIDANG : PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI) Teman-teman sekalian para anggota dewan, saya

SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-4 DPD RI MS III TS 2015-2016

JUMAT, 29 JANUARI 2016 22

Jadi saya tekankan Bapak Ibu Pimpinan dan para anggota dewan, sekarang kita sudah

menghadapi ASEAN Community. Indonesia adalah ekonomi terbesar di Asean, karena itu

kita harus kuat di negara kita sendiri dan makin kuat untuk kita tentunya ke negara-negara

lain bukan hanya di asean tapi negara-negara lain.

Mungkin itu dari kami Pak Pimpinan, Ibu Pimpinan dan para Anggota dewan yang

saya hormati. Tentunya kami terbuka kalau nantinya ada pertanyaan-pertanyaan lebih lanjut,

tapi tentunya seperti tadi juga ditekankan oleh anggota dewan bahwa ini sudah bussiness to

bussiness, tentunya saya mengusulkan RDP-nya dapat langsung dengan perusahaan-

perusahaan yang memang selama ini berhubungan langsung dengan pihak joint venture

maupun regulator sehubungan dengan Menteri Perhubungan.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI)

Baik, terima kasih.

Mari kita berikan tepuk tangan, applause, buat Ibu Menteri yang telah menjawab dan

nanti selanjutnya akan dijawab secara tertulis, dan selanjutnya nanti ditambah RDP Komite II

dan IV kita bikin rapat lebih pendalaman lagi. Oleh karena itu, dengan mengucapkan

alhamdulillah saya akhiri rapat ini.

Wabillahitaufiqwalhidayah.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

SIDANG DITUTUP PUKUL 11.24 WIB