Dewan paroki by rm anton konseng pr

64
1 Rm. Anton Konseng,Pr

Transcript of Dewan paroki by rm anton konseng pr

Page 1: Dewan paroki by rm anton konseng pr

1Rm. Anton Konseng,Pr

Page 2: Dewan paroki by rm anton konseng pr

2

Page 3: Dewan paroki by rm anton konseng pr

Setelah manusia berdosa, Tuhan mengirim PuteraNya ke dunia untuk menyelamatkan umat

manusia. Pada saat akan kembali ke Rumah BapaNya, Yesus

mendirikan Gereja.

Yesus lalu mengirim Roh Kudus, dan

mengutus Gereja ke tengah dunia untuk

melanjutkan karyaNya, “untuk mewartakan

dan menegakkan Kerajaan Kristus dan Kerajaan Allah dan mendirikannya di

tengah semua bangsa” (Cf. G.3-5).

Dan karena itu Roh Kudus memberikan karunia-karunia khusus kepada setiap orang

beriman untuk menjadikan mereka terampil dan siaga untuk

menerima berbagai tugas dan karya di dunia Cf. G. 12).

3

Page 4: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Kata Gereja berasal dari kata Portugis Igreja yang dibawa oleh misionaris Portugis ke Indonesia. Kata tersebut adalah ejaan Portugis untuk kata Latin “ecclesia”. Kata ecclesia sendiri berasal dari kata Yunani “ekklesia”, yang berarti perkumpulan, pertemuan atau rapat. Kata “ekklesia” itu pun berasal dari kata “ekkaleo” yang artinya memanggil bersama-sama. Maka berdasarkan asal katanya, Gereja berarti “persekutuan umat Allah yang dipanggil bersama-sama oleh Tuhan”. Orang yang dipanggil itu adalah sekelompok orang yang khusus. Mereka dipanggil oleh Yesus Kristus sendiri dengan tujuan yang khusus pula. Yakni untuk melanjutnya misiNya di tengah dunia ini: untuk menebus, menyelamatkan, dan membangun Kerajaan Allah.

4

Page 5: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Dalam G.6 ditulis bermacam-macam lambang dan simbol yang mengartikan Gereja, misalnya: kandang domba (cf. Yoh. 10.1-10); kawanan, kebun, bangunan Allah (cf. 1 Kor. 3.9); Yerusalem surgawi, bunda kita (c. cf. Gal. 4.26; Why. 12.17); mempelai nirmala (cf. Why. 19.7; 21.2. 9; 22.17).

5

Page 6: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Dalam G.7. dapat dibaca yang banyak dipakai oleh Konsili Vatikan II ialah Gereja sebagai Tubuh Mistik Kristus (cf. Rom. 12.5; 1 Kor. 10.17), yang berdasarkan Sakramen Pembaptisan, dan dikukuhkan oleh Sakramen krisma, semua orang beriman menjadi anggota Tubuh Mistik kristus (Cf. 1 Kor. 6.15; Ef. 4. 25; 5. 30) dan Yesus Kristus sendiri adalah kepalaNya (cf. Ef. 1. 10; 4. 15; Kol. 1.18).

6

Page 7: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Sebagai Tubuh Mistik Kristus, Gereja didirikan menjadi persekutuan hidup orang beriman, persaudaraan cinta kasih, kebenaran yang diutus ke seluruh jagad sebagai terang bumi dan garam dunia (cf. Mt. 5, 13-16), untuk menjadi alat penyelamatan semua orang (cf. G. 9). Sehingga Gereja menjadi Sakramen yang kelihatan dan kesatuan yang membawa keselamatan serta damai di seluruh dunia (cf. LG. 14).

7

Page 8: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Sebagai anggota Gereja, misi Yesus kristus yang menjadi misi Gereja itu, haruslah menjadi misi kita juga. Harapan, keprihatinan dan perjuagan Gereja harus menjadi harapan, keprihatinan dan perjuagan kita juga. Sehingga setiap umat beriman haruslah memiliki perasaan senasib dan seperjuangan dengan Gereja-Nya - sentire cum ecclesia (cf. GS. 1).

Oleh karena itu, seperti St. Paulus, kitapun harus berani berkata: “Celaka, jika kita tidak mewartakan Injil” (cf. 1 Kor. 9. 16).

8

Page 9: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Persekutuan gereja merupakan persekutuan yang khusus karena memiliki karakteristik atau sifatnya yang harus nampak, ialah: SATU, KUDUS, KATOLIK DAN APOSTOLIK, seperti diakui dalam Syahadat Para Rasul yang selalu kita doakan dalam setiap perayaan ekaristi dan pembaptisan.

(Syahadat Niceo-Konstantinopel, adalah syahadat yang dicetuskan dalamKonsili Konstantinopel, pada tahun 381. Syahadat ini menyatakan keilahian

Roh Kudus secara lebih jelas. Roh Kudus harus disembah dan dimuliakanbersama dengan Bapa dan Putera. Syahadat ini mengandaikan adanyaSyahadat Nicea sehingga seringkali orangmenyebutnya Syahadat Nicea,

yang disyahkan dalam konsili Nicea, pada tahun 325. Dalam melawanArianisme, Syahadat Nicea menekankan keilahian Putera yang abadi, yang

adalah “sehakikat” (homoousios) dengan Bapa)

9

Page 10: Dewan paroki by rm anton konseng pr

a. SATU

• Gereja bersifat SATU, karena bersatu dalam iman, Pembaptisan, Perayaan Ekaristi dan pimpinan di seluruh dunia.

• Kesatuan ini harus dibina, dijaga dan dipelihara dalam semangat saling mengampuni dan menghormati.

• Kesatuan ini bukan keseragaman yang dipaksakan atau tidak mengindahkan kebebasan wajar Gereja-Gereja Partikular atau Lokal.

• Oleh karena itu, Gereja yang SATU menuntut “communion” dengan Gereja Roma, atau sekurang-kurangnya tak terpisahkan darinya.

10

Page 11: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Gereja bersifat KATOLIK, karena mewartakan seluruh Injil Kristus dan terbuka bagi segala bangsa dan kebudayaan. Ciri-ciri katolik ini melarang umat membeda-bedakan orang menurut jenis (Gal. 3.28), kelas sosial atau kebangsaan. Kekatolikan menuntut solidaritas universal.

b. KATOLIK

11

Page 12: Dewan paroki by rm anton konseng pr

Gereja bersifat KUDUS, karena:• Kristuslah kepalanya. Bukan karena anggota-

anggotanya. Anggota-anggotanya tetaplah orang berdosa.

• Roh Kudus berkarya di dalam Gereja. Oleh karena itu, anggota-anggotanya dipanggil untuk hidup secara kudus di tengah-tengah dunia yang tidak mengindahkan Yang Mahakudus.

• Gereja milik Allah (I Petr. 2.9), dan karenannya kehendak ilahi harus ditaati di dalam Gereja dan oleh anggota-anggotanya.

c. KUDUS

12

Page 13: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Gereja bersifat APOSTOLIK karena berdasarkan para rasul, baik dalam kesinambungan jabatan maupun dalam keseluruhan ajarannya.

d. APOSTOLIK

13

Page 14: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Yang dimaksudkan dengan trifungsi utama Gereja adalahtrifungsi Kristus sendiri yaitu fungsi sebagai imam, nabi danraja

• Semua orang yang telah menerima pembaptisan menerimapula tiga fungsi Kristus ini dan melanjutkannya dalamkehidupan sehari-hari.

• Fungsi sebagai imam adalah fungsi pengudusan danperayaan

• Fungsi sebagai nabi adalah fungsi pewartaan• Fungsi sebagai raja dalam bahasa Konsili Vatikan II adalah

fungsi pelayanan• Dalam kehidupan normal, ketiga fungsi tersebut dijabarkan

ketika ia menjalkan peran-pean sebagai berikut:

14

Page 15: Dewan paroki by rm anton konseng pr

Imam:• Sebagai perantara antara Allah dan

manusia dan sebaliknya: membawaAllah kepada menusia dan manusiakepada Allah

• Sebagai alat pengudusan orang lain, melalui: pikiran, perkataan, perbuatan dan menjadi manusia bagisesamanya (man for others)

• Sebagai pembawa damai dan taliperutusan antara Allah dan manusiadan antara manusia sendiri

• Sebagai saluran rahmat Allah kepadamanusia: menjadi saranapengharapan dan penyelamatan yang menjembatani surga dan dunia.

15

Page 16: Dewan paroki by rm anton konseng pr

Nabi:• Sebagai pewarta sabda Allah,

pertama-tama ia mendengarkansabda Allah, lalu berbicara atasnamaNya untuk umatNya

• Sebagai tanda kepenuhan Roh Kudus melalui doa, komunikasi danpergaulan pribadi dengan Allah

• Sebagai tanda kesetiaan total kepadasabdaNya

• Sebagai tanda kesetiaan danketabahan menerima penderitaandan penganiayaan karena pewartaansabdaNya

• Sebagai tanda kesabaran dankebijakan dalam tugas-tugaspewartaan

16

Page 17: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Sebagai penyelenggarakesejahteraan dankedamaian bagi manusiadan dunia

• Sebagai tanda kesiapanmemimpin melaluipelayanan yang berpegangteguh kepada teladan YesusKristus

• Sebagai terang dan garamdunia bagi Gereja sendiridan bagi masyarakat luas

Raja:

17

Page 18: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Koinonia berarti persekutuan• Istilah yang dipakai dalam PB berarti berbagi dalam

penderitaan Kristus (Fil. 3.10), membantu orang-orang yang membutuhkan (Rom. 15.26), keikutsertaan dalamEkaristi (1 Kor. 10.16), persekutuan dengan dan yang dihasilkan Roh Kudus (2 Kor. 13.13), dan juga untukmenyebut orang-orang beriman yang ikut serta dalamkehidupan Allah (2 Petr. 1. 3-4)

• Secara sederhana, koinonia adalah tanggung jawabsetiap anggota Gereja, membangun danmengembangkan hidup komunitas, untuk menciptakandan memperkuat persaudaraan, kesatuan, kehangatan, sehingga umat merasa memiliki karena ada perasaansehati sejiwa sebagai anggota Gereja

Koinonia:

18

Page 19: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Dalam PB berarti kegiatan ibadah yang dilakukan imam (Lk. 1.23; Ibr. 8.6), atau ibadah yang dilakukan olehorang Kristiani pada umumnya (Fil. 2.17.30).

• Dalam Kristianitas Bizantium sejak abad kesembilan, liturgi berarti ibadah bersama, khususnya liturgi Ekaristi

• Gereja Latin berbicara mengenai divina officia ataukewajiban ilahi, tetapi sejak abad keenam, mengambilalih istilah liturgi.

• Secara sederhana, diartikan sebagai keterlibatan danperan serta secara aktif tiap-tiap anggota Gereja dalamibadat dan perayaan bersama untuk menyembah danbersyukur kepada Allah dalam doa bersama, mendengarkan sabdaNya dalam Kitab Suci danterutama dalam perayaan Ekaristi dan sakramen-sakramen yang lain.

Liturgia:

19

Page 20: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Istilah PB yang menunjukkan bahwa kedudukandan perutusan dalam Gereja adalah demi pelayanan kepada jemaat (Kis. 1. 17. 25; 21.19; Rom. 11.13; 1 Tim. 1.12)

• Secara sederhana diartikan sebagai pelayanankasih setiap anggota Gereja terhadap satu samalain dalam wujud dan bentuk-bentuk konkrit, khususnya di bidang kehidupan sehari-hari: material, sosial, ekonomi, pendidikan dankesehatan, sehingga terwujud suatu kehidupanyang layak bagi seluruh umat Allah.

Diakonia:

20

Page 21: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Dari bahasa Yunani, kerygma, berarti tindakanmewartakan atau pesan yang diwartakan

• Pesan dasar yang menyatakan tindakan Allah yang mewartakan dan melaksanakan karya penyelamatandalam wafat dan kebangkitan Yesus (Rom. 16.25; I Kor. 1.21; 15. 3-5)

• Pewartaan ini mendahului pengajaran yang lebih rincimengenai Kristus dan Kristianitas

• Dalam Septuaginta (terjemahan PL ke dalam bahasaYunani yang dikerjakan oleh 72 ahli yang bekerjasendiri-sendiri), kerigma dapat berarti pernyataan resmioleh seorang imam (lih. Kel. 32.5), atau kata-kata nabiyang terilhami (lih. Yes. 61.1)

Kerigma:

21

Page 22: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Injil-Injil jelas bersifat kerigmatis karena isinyaadalah pewartaan mengenai kabar gembira(mis. Mk. 1.1, 14)

• Secara sederhana diartikan sebagaiketerlibatan aktif anggota Gereja dalampengajaran dan pewartaan kabar gembiramelalui usaha-usaha saling mengajar dansaling meneguhkan, memperkaya iman danpemahamannya dengan sharing, katakeseumat, katakese sekolah, katakesekatekumenat, dan pendalaman iman.

22

Page 23: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Dari bahasa Yunani martyr, yang berarti saksi• Orang yang dengan rela menderita dan mati

karena cintanya kepada Kristus (LG. 50). • Dalam Yoh., istilah ini dipakai untuk menyebut

kesaksian Bapa bagi PuteraNya (Yoh. 5.37), kesaksian yang diberikan oleh Yesus (Yoh. 3.1-12), dan kesaksian Yoh. Pembaptis (Yoh. 1.6-8, 15, 19-36; 3.22-30; 5.33)

• Para rasul dan orang-orang Kristiani lainnyamemberikan kesaksian tentang kebenaran (Lk. 24.48; Kis. 1.18-22)

Martiria:

23

Page 24: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Dalam perkembangan selanjutnya, martir dipakaiuntuk menyebut orang yang menderita dan matidemi kesaksian mereka (Kis. 22.30; Why. 12.11)

• Kematian Yesus sendiri dilihat sebagai contohutama kemartiran (Lih. Kis. 1.5; 3.14)

• Secara sederhana, diartikan sebagai kesaksian imanmenurut keberanian dan kesetiaan bahkan relamati dari setiap anggota Gereja melalui sikap, perbuatan, kata-kata dan karya dalam kehidupansehari-hari. Misalnya kesaksian akan kejujuran, persaudaraan, kasih, pengorbanan, kesahajaan, kerendahan hati, keadilan, membela orang-orang kecil, dsb.

24

Page 25: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Persekutuan Umat Allah semesta jagat, disebut sebagai Gereja Universal.

• Gereja Universal dipimpin oleh seorang Paus sebagai penerus Petrus.

• Gereja Universal bukan semacam federasi Gereja-gereja Partikular

• Gereja Universal sebagai “communio” hidup dalam setiap Gereja Partikular.

• Sama halnya seperti suatu organisme. Organisme bukan jumlah organ-organ yang berdiri sendiri.

• Organisme yang satu itu hidup dalam organ-organ, dan organ-organ hanya hidup dalam organisme yang menyeluruh

Gereja Universal:

25

Page 26: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Gereja Lokal atau Partikular, pada umumnya berupa Keuskupan yang dibagi-bagi pula ke dalam paroki-paroki.

• Gereja Lokal atau Gereja Partikular merupakan persekutuan umat yang merupakan bagian dari umat Allah semesta yang berada dalam sebuah Keuskupan.

• Gereja Lokal atau Partikular dipimpin oleh seorang Uskup, sebagai penerus rasul-rasul, dalam kerja sama dengan para imam.

• Kegembalaan mereka, serta persekutuan umat yang dihimpun oleh Injil serta Ekaristi dalam Roh Kudus, akan mewujudkan Gereja Kristus yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik.

• Serta melanggengkan “communio” dengan Gereja Universal.

Gereja Lokal atau Gereja Partikular (Cf. KHK, 368, 369, 374.1):

26

Page 27: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Menurut KHK 431.1, agar supaya kegiatan bersama pelbagai Keuskupan yang bertetangga dibina sesuai dengan keadaan orang-orang dan tempatnya, dan agar hubungan antara para Uskup Diosesan dipupuk dengan baik, Gereja-Gereja Partikular dapat membentuk propinsi-propinsi Gerejawi, yang dibatasi wilayah-wilayah tertentu.

• Selanjutnya, jika dipandang bermanfaat, terutama pada bangsa-bangsa yang mempunyai cukup banyak Gereja Partikular, atas usul Konferensi Waligereja, propinsi-propinsi Gereja Partikular yang berdekatan dapat digabung menjadi regio-regio gerejawi.

Gereja Regional

27

Page 28: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Gereja Paroki adalah persekutuan, atau jemaat, yang merupakan bagian dari Umat Allah semesta yang berada di paroki-paroki.

• Gereja Paroki dipimpin oleh Pastor Paroki sebagai gembalanya

• Gereja Paroki dibentuk secara tetap dalam Gereja Partikular

• Reksa pastoralnya berada dibawa otoritas Uskup

Gereja Paroki

28

Page 29: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Sinode Para uskup tahun 1981 dan Yohanes Paulus II dalam dekrit Familiaris Consortio sangat menonjolkan pentingnya Gereja-Gereja Domestik.

• Gereja Rumah Tangga merupakan persekutuan terkecil, yang merupakan bagian dari Umat Allah semesta, yang berada dalam sebuah rumah tangga.

• Dengan relasi yang dibangun, mereka membentuk suatu persekutuan umat Allah di keluarganya (coomunio)

• Dengan Sakramen Perkawinan, suami isteri menandakan misteri kesatuan dan cinta kasih yang subur antara Kristus dan Gereja. (LG. 11).

• Ciri Gereja yang SATU, KUDUS, KATOLIK DAN APOSTOLIK, harus juga meresapi Gereja Rumah Tangga ini.

• Dalam keluarga, iman diteruskan pada angkatan berikutnya dan dihayati dalam kehidupan sehari-hari.

Gereja Rumah Tangga (Ecclesia Domestica)

29

Page 30: Dewan paroki by rm anton konseng pr

30

Page 31: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Apostolik berasal dari kata apostel, yang artinya utusan, rasul.

• Jadi apostolik merupakan sifat yang menunjukkan bahwa Gerejasekarang identik dengan Gereja yang didirikan oleh Kritus atas dasarpara rasul.

• Kesamaan karakter Gereja tersebut, karena:

– Iman, ajaran, sakramen-sakramen, serta praktek Kristiani yang dilakukan dalam Gereja sekarang sesuai dengan apa yang diajarkan dan diperbuat oleh para rasul,

– Para paus dan Uskup yang ada sekarang adalah pengganti-pengganti para Rasul yang diangkat dalam satu rangkaiantahbisan yang tak pernah putus

• Unsur pertama sudah ditekankan dalam PB, misalnya antara lain dalam 1 Tim. 1. 3-5; 2 Tim. 1.13; 2.2; 3.14 dst.

• Unsur kedua nampak pada “suksesi apostolik”, “successioapostolica”

APOSTOLIK

31

Page 32: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Suksesi apostolik (successio apostolica) secara hurufiahberarti pergantian rasuli

• Dalam pergantian ini terjadi kesinambungan jabatan yang tak terputuskan dari para Rasul, ke pengganti-penggantinya yaitu para Uskup, pada jaman sekarang, dalam tugas pengembalaan umat.

• Karena tahbisan, jabatan yang dimaksudkan itu bukanhanya fungsi yang diserahkan umat kepada orang tertentu, melainkan juga merupakan representasi Kristus, Sang Kepala, di dalam dan terhadap umat.

• Maksud dari suksesi apostolik ialah untuk menjaga, melindungi dan mendukung kontinuitas tradisi/ajaranapostolik, supaya Gereja tetap membawa pesan Kristussama seperti diterima para rasul dariNya.

SUKSESI APOSTOLIK

32

Page 33: Dewan paroki by rm anton konseng pr

33

Page 34: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Konsili Vatikan II merumuskan: “Supaya Injildipelihara dalam Gereja secara utuh dan segar, para rasul meninggalkan uskup-uskup penggantimereka dan menyerahkan jabatan mengajarkepada para uskup itu”, (WI. 7).

• “Sama halnya seperti jabatan Rasul, St Petrus, yang diterimakan Tuhan secara eksklusif kepadanya, harus diteruskan kepada pengganti-penggantinya, demikian juga jabatan para Rasul untukmenggembalakan umat, berlangsung terus danharus diamalkan oleh mereka yang termasuk jaranpara uskup. Oleh sebab itu Konsili mengajarkanbahwa para uskup atas penetapan ilahimenggantikan para Rasul sebagai gembala”, (G. 20)

34

Page 35: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Sejak semula jabatan dan kuasa para Rasulditerimakan kepada pangganti-pengganti merekadengan penumpangan tangan sebagai tanda danlambang yang lazim untuk merlanjutkan tugasdan wewenang rohani.

• Gereja perdana memandang diri sebagai Gerejaapostolik/rasuli.

• Maka penerusan ajaran seluruhnya maupunjabatan kegembalaan para Rasulnya ditekankan(bdk. 1 Tim. 1. 3-5; 2 Tim. 1.13; 2.2; 3.14; dst; 4.5; Tit 1. 5).

• Sebab para Rasul itu merupakan sila dan dasarGereja (Ef.2.20; Mt. 16.18; Why. 21.14).

35

Page 36: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Merekalah saksi pengajaran, wafat dankebangkitan kristus (Kis. 1.2 sat.)

• Mereka jaminan tradisi (1 Kor. 15. 3 dst.).

• Maka tak mengherenkan bahwa Klemens dariRoma (surat kepada umat di Korintus, kuranglebih pada tahun 95 ses.M); Hegesipus(kurang lebih pada tahun 160), Ireneus dariLyons ( meninggal kurang lebih pada tahun200), dan Tertulianus dari Afrika Utara (kuranglebih meninggal pada tahun 225), menganggap ajaran maupun suksesi apostoliksebagai ciri-ciri Gereja Kristus yang sejati.

36

Page 37: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Sebagaimana sudah dikatakan, maksud dari suksesiapostolik ialah untuk menjaga, melindungi danmendukung kontinuitas tradisi/ajaran apostolik, supayaGereja tetap membawa pesan Kristus sama sepertiditerima para rasul dariNya.

• Artinya bahwa suksesi apostolik berhubungan denganpemahman iman, ajaran, tradisi dan praktek-praktekkekristenan

• Tradisi berarti proses penerusan atau warisan yang diteruskan.

• Berkat Roh Kudus, seluruh umat diberi kemampuanuntuk meneruskan ingatan, pengalaman, pengungkapan, dan penafsiran atau pewahyuan diri Allah yang paling dasar, yang menjadi sempurna dalam Kristus.

TRADISI

37

Page 38: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Dengan demikian, tradisi berkaitan dengan Gerejayang dalam, “ajaran, hidup, serta ibadahnya, meneruskan kepada angkatan-angkatanberikutnya “dirinya seluruhnya, imannyaseutuhnya” (WI. 8).

• Tradisi menentukan jati diri dan mempersatukanGereja, menjamin kesinambungan anatara masaawal dan masa depan.

• Dalam umat Allah, para uskup mempunyaitanggung jawab istimewa dalam meneruskan danmenfsir tradisi.

• Tradisi-tradisi tertentu dapat menjadi beku dantidak meneruskan kabar gembira keselamatan lagidan perlu diperbaharui (lih. Mk. 7. 1 – 2; 10. 2 –12).

38

Page 39: Dewan paroki by rm anton konseng pr

39

Page 40: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Hirarki dimulai sejak Yesus memanggil para rasul. Mula-mula hanya 12 orang kemudian menjadi 11 karena Yudas berkhianat. Tetapi kemudian jumlah mereka bertambah, misalnya ditambah dengan Paulus, Barnabas (cf.Kis 14:14) dan lain-lain karena ada pengangkatan-pengangkatan baru.

• Santo Clemen Romanus, pengganti Santo Petrus III, sekitar akhir abad I, seangkatan dengan Santo Yohanes rasul menulis dalam surat kepada jemaat Korintus bab 42 dan 44:

40

Page 41: Dewan paroki by rm anton konseng pr

“para rasul menerima injil untuk kita dari Yesus Kristus; dan Yesus Kristus diutus oleh Allah. Maka Kristus berasal dari Allah, dan para rasul dari krstus: kedua-duanya datang sebagaimana mestinya, manurut kehendak Allah. Begitulah, para rasul pergi mewartakan kabar gembira, bahwa kerajaan Allah akan datang dengan segera. Dan sementara mereka mewartakan di desa-desa dan di kota-kota, mereka menunjuk murid mereka yang pertama, setelah diuji oleh roh, menjadi Uskup dan Diakon bagi orang yang akan percaya..

41

Page 42: Dewan paroki by rm anton konseng pr

Dan ini bukan pembaruan, sebab sudah lama kitab suci berbicara mengenai Uskup dan Diakon; beginilah kata kitab suci: “Aku akan menunjuk uskup-uskup mereka dalam kebenaran dan diakon-diakon mereka dalam iman (bdk. Yes 60:17). Rasul-rasul kita juga mengetahui bahwa akan ada perselisihan mengenai jabatan uskup. Oleh sebab itu, karena mereka sudah mengetahui sebelumnya, mereka menunjuk orang seperti yang telah disebut diatas dan menetapkan peraturan, bahwa orang itu, bila sudah meninggal harus diganti orang lain

42

Page 43: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Sesudah para rasul tak ada banyak hal tentang hirarki yang diketahui. Yang pasti hanyalah mereka mengangkat banyak petugas-petugas dalam gereja dengan fungsi dan peran serta memberinya nama sendiri-sendiri sesuai kebiasaan setempat. Ada yang namanya penatua, gembala, pemimpin ibadat dan lain-lain, tetapi bukan imam.

• Struktur mulai lebih jelas, pada jaman St Ignatius dari Antiokhia. Pada jaman itu struktur gereja mulai tebertuk dengan adanya jabatan yaitu:

– Penilik (Episkopos)

– Penatua (Presbyteros)

– Pelayan (Diakonos)

43

Page 44: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Struktur ini selanjutnya menjadi struktur hirarkis gereja yang sekarang, terdiri dari

– Uskup

– Imam

– Diakon.

• Uskup adalah pengganti para rasul (cf. LG. 20). Mereka adalah pemimpin gereja setempat (LG 22;27). Tetapi dalam kesatuan dengan para uskup sedunia (Dewan para uskup), para uskup memimpin gereja universal, dibawah pimpinan Bapa Suci.

44

Page 45: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Imam dan Diakon adalah pembantu Uskup.• Pada jaman dahulu sampai kira-kira abad VI sebuah

keuskupan tidak lebih besar dari sekarang yang disebuit Paroki. Pada waktu itu seorang uskup dapat disebut pastor kepala dan imam-imam disebut pastor pembantu.

• Lama-kelamaan daerah keuskupan makin besar. Sejalan dengan perkembangan jaman, pelayanan pun bertambah banyak dan bervariasi. Maka tugas para uskup pun bertambah, tetapi mereka mulai lebih diserap oleh tugas organisasi dan administrasi.

45

Page 46: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Dengan perkembangan itu para imam diberi tempatnya sendiri-sendiri dan diberi wewenang menjadi wakil uskup ditempat itu. Bersama-sama dengan imam-imam yang lain dalam keuskupan (dewan imam) mereka dilibatkan dalam kepemimpinan uskup dalam memimpin keuskupan. “Semua imam adalah pembantu uskup dan mengambil bagian dalam tugas membangun jemaat. Tetapi tugas membantu uskup dalam kepemimpinan keuskupan secara khusus dipercayakan kepada dewan imam yang merupakan suatu senat uskup dan sekaligus mewakili para imam dalam suatu keuskupan” (KHK kan 495).

46

Page 47: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• “Pada tingkat hirarki yang lebih rendah terdapat para diakon, yang ditumpangi tangan’, tetapi bukan untuk imamat, melainkan untuk pelayanan’“ (LG 29). Para diakon juga membantu uskup tetapi tidak mewakilinya. Maka para uskup mempunyai dua macam pembantu: pembantu umum (disebut imam)dan pembantu khusus (disebut diakon). Bisa juga dikatakan bahwa diakon “pembantu dengan tugas terbatas”. Oleh karena itu dia berada “pada tingkat hirarki yang lebih rendah”. Diakon juga anggota hirarki, oleh karena itu mengambil bagian dalam tugas kepemimpinan. Tetapi dalam organisasi gereja sekarang ini semua tugas itu sudah dilakukan oleh imam atau awam.

47

Page 48: Dewan paroki by rm anton konseng pr

48

Page 49: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Berdasarkan Sakramen Pembaptisan, dan dikukuhkan olehsakramen krisma, semua orang beriman menjadi anggotaTubuh Mistik kristus (Cf. 1 Kor. 6.15; Ef. 4. 25; 5. 30) dan YesusKristus sendiri adalah kepalaNya (cf. Ef. 1. 10; 4. 15; Kol. 1.18). Sebagai Tubuh Mistik Kristus, Gereja didirikan menjadipersekutuan hidup orang beriman, persaudaraan cinta kasih, kebenaran yang diutus ke seluruh jagad sebagai terang bumidan garam dunia (cf. Mt. 5, 13-16), untuk menjadi alatpenyelamatan semua orang (cf. G.9). Sehingga Gerejamenjadi Sakramen yang kelihatan dan kesatuan yang membawa keselamatan serta damai di seluruh dunia (cf. Lg. 14).

• Sebagai anggota Gereja, misi Yesus kristus yang menjadi misiGereja, haruslah menjadi misi kita juga. Harapan, keprihatinan dan perjuangan Gereja harus menjadi harapan, keprihatinan dan perjuangan kita juga. Sehingga setiap umatberiman haruslah memiliki perasaan senasib danseperjuangan dengan GerejaNya - sentire cum ecclesia (cf. GS. 1).

49

Page 50: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Semangat konsili Vatikan II sebagaimana tertuang dalam beberapa dokumen memberi ruang gerak partisipasi dan pelaksanaan tanggung jawab umat, khususnya kaum awam dalam hidup menjemaat (LG 33, 37; CD 30; AA 23-26; AG 21, 41; PO 9).

• Dengan cara semacam itu, kaum beriman dalam gereja, khususnya kaum awam bukan lagi dipandang sebagai “obyek”, tetapi “subyek” yang ikut serta dalam kebijakan dan pelayanan pastoral.

• Dewan paroki dibentuk untuk maksud tersebut. Sehingga dewan paroki bukan saja merupakan perpanjangan tangan pastor atau pelaksana kehendak gembala, melainkan bentuk pelaksanaan partisipasi kaum beriman awam dalam hidup menjemaat.

50

Page 51: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• “Jika menurut pandangan uskup diosesan setelah mendengar dewan imam, dianggap baik, maka hendaknya disetiap paroki didirikan dewan pastoral yang diketuai pastor paroki; dalam dewan pastoral itu, kaum beriman kristiani, bersama dengan mereka yang berdasarkan jabatannya mengambil bagian dalam reksa pastoral di paroki, hendaknya memberikan bantuannya untuk mengembangkan kegiatan pastoral” (lih. KHK kanon 536.1).

51

Page 52: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Dalam semangat itu, dewan paroki pertama-tama adalah sebuah bentuk persekutuan orang beriman tertentu (kaum awam) yang menerima tanggungjawab pelayanan pastoral bersama dengan gembala mereka sebagai pemersatunya.

52

Page 53: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Maka Dewan Paroki atau Dewan Pastoral Paroki adalah sarana kaum beriman untuk bersama dengan pastor paroki ikut mengambil bagian secara aktif dalam reksa pastoral dan membantu mengembangkannya. Maka dewan paroki adalah organ tanggungjawab bersama atas kehidupan dan kesaksian kristiani (dalam ibadat-pewartaan karya misioner, amal, pendidikan, kerasulan umum dan khusus diantara muda-mudi).

• Bertitik tolak dari KHK tersebut, dewan paroki dapat dirumuskan dalam beberapa defenisi berikut:

53

Page 54: Dewan paroki by rm anton konseng pr

“Dewan pastoral paroki adalah suatu badan yang dibentuk atas dasar keputusan uskup, yang didalamnya berkumpul para wakil umat Allah dengan pastor paroki sebagai kepala, guna membantu penyelenggaraan dan pengembangan karya pelayanan pastoral di paroki bersangkutan”.

“Adalah suatu badan dimana para gembala dan wakil umat bersama-sama memikirkan, memutuskan, dan melaksanakan apa yang perlu atau bermanfaat untuk mewartakan sabda Tuhan, mengembangkan rahmat Allah, dan membimbing umat supaya dapat menghayati, mengungkapkan, merayakan, dan mewujudkan iman”.

54

Page 55: Dewan paroki by rm anton konseng pr

Beberapa hal dapat ditarik dari definisi-definisi diatas:

• Mencerminkan fungsi dan dinamika pelayanan dan pengembangan seluruh jemaat sehingga semakin hidup dalam kristus.

• Mendukung dan mempermudah terwujudnya persekutuan jemaat beriman walau didalamnya ada bermacam-macam tanggung jawab dan karisma anugrah Roh Kudus.

55

Page 56: Dewan paroki by rm anton konseng pr

Fungsi Dewan Paroki terdiri atas:

• Fungsi pelayanan yakni koinonia (persekutuan), kerygma (pewartaan), leiturgia (perayaan), diakonia (pelayanan, khususnya bagi orang kecil, lemah, menderita dan tersingkir).

56

Page 57: Dewan paroki by rm anton konseng pr

Fungsi kepemimpinan

Dalam hal kepemimpinan, menurut tahbisan pastor mempunyai kedudukan khusus karena menghadirkan kepemimpinan hirarkis yang dijabat oleh uskup diosesan, dengan tugas khusus : mengajar, menguduskan, dan memimpin (kanon 519). Dengan demikian :

• dewan paroki yang sebagian besar anggotanya terdiri dari para kaum awam, menyatu dengan pelayanan dan tugas para pastor di paroki, sebagai tim kerja pastor.

– Dewan Paroki tidak berada di atas pastor tetapi dalam parnertship denga pastor.

– Satu saat Dewan Paroki menjadi tempat berkonsultasi (teman musyawarah) para pastor mengenai seluk beluk pelayanan di paroki.

57

Page 58: Dewan paroki by rm anton konseng pr

• Saat lain, Dewan Paroki berfungsi sebagai tim pelaksanaan kerja para pastor.

• Dalam menjalankan fungsi kepemimpinan, DP mesti terjalin erat dengan para pastor di parokinya, untuk memperlihatkan sebuah komunio kepemimpinan yang kokoh demi mempersatukan seluruh jemaat.

58

Page 59: Dewan paroki by rm anton konseng pr

Fungsi representasiDewan Paroki ikut menentukan wajah umat setempat, sebab Dewan Paroki merupakan cermin dinamika umat setempat. Maka : • Memberi laporan periodik tentang keadaan

paroki bila dibutuhkan• Ikut bertanggungjawab atas apa yang terjadi

dalam jemaat setempat• Mewakili paroki berhubungan dengan

kepentingan-kepentingan tertentu ditingkat kevikepan, dekenat, wilayah atau keuskupan.

• Kadang-kadang dibutuhkan untuk mewakili paroki bila harus berhubungan dengan masalah-masalah hukum: aser gereja, tanah, dll.

59

Page 60: Dewan paroki by rm anton konseng pr

Fungsi penggerak

• Sebagai dinamisator kehidupan berjemaat maka Dewan Paroki seharusnya tidak mematikan gerak umat dengan aturan-aturan yang ketat atau birokrasi yang rumit

• Fungsi penggerak juga dijalankan lewat program-program kerja.

60

Page 61: Dewan paroki by rm anton konseng pr

Spiritualitas Anggota Dewan Paroki

• Pemimpin jemaat yang sebenarnya adalah Yesus Kristus (Rom 12:4-dst; 1 Kor 12:12-31; Kol 1:18-dst; Ef 4:1-16). Konsili Vatikan II menegaskan bahwa Kristuslah kepala umat perjanjian baru (LG 9).

• Dalam hal ini, para pemimpin (pastor, dewan paroki) hanyalah membantu melayani jemaat yang sejatinya bukan milik mereka melainkan milik Kristus, yang oleh Paulus disebut jemaat Allah (1 Tim 3:16).

61

Page 62: Dewan paroki by rm anton konseng pr

Maka spiritualitas anggota dewan paroki adalah:

• Orang yang dipanggil untuk melayani. Pelayanan yang dilakukan itu hendaknya bertumbuh dari kedalaman spiritualitas/rohani, dan dari kesatuan dengan Yesus Kristus melalui penerimaan ekaristi dan sakramen-sakramen lainnya; melalui sabda Allah yang ditimba dari kitab suci dan dengan kesatuan dengan sesama anggota gereja.

• Pemersatu, tidak pemecahbelah. Mereka bekerjasama secara partisipatif dan suportif satu terhadap yang lain.

• Menjadi terang dan garam yang menggerakkan pembentukan komunitas umat Allah.

62

Page 63: Dewan paroki by rm anton konseng pr

“....siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani?”

(Luk 22:27)

63

Page 64: Dewan paroki by rm anton konseng pr

64