Dewa Referat Pendahluan

download Dewa Referat Pendahluan

of 22

Transcript of Dewa Referat Pendahluan

  • 7/25/2019 Dewa Referat Pendahluan

    1/22

  • 7/25/2019 Dewa Referat Pendahluan

    2/22

    dan mesti dilanjutkan semasa kehamilan. Kelainan morfologi katup dapat

    dideteksi dari pemeriksaan ekokardiografi dan kelainan katup yang didapati

    berhubungan erat dengan jenis dan derajat kelainan yang terjadi dan akan

    menyebabkan kelainan kapasitas fungsional, gangguan fungsi ventrikel kiri

    dan tekanan di paru.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Fisiologi kea!ilan "an #ersalianan

    (ada kehamilan terjadi perubahan hemodinamik. olume plasma

    meningkat pada minggu ke)- kehamilan dan pada trimester kedua

    mencapai %/ dari kondisi awal sebelum kehamilan. olume plasma

    tetap sampai persalinan. eningkatnya volume plasma diikuti dengan

    sedikit peningkatan sel darah merah, sehingga terjadi anemis relatif pada

    2

  • 7/25/2019 Dewa Referat Pendahluan

    3/22

    kehamilan. 0aju jantung meningkat sekitar $/ di atas kondisi awal

    untuk menfasilitasi peningkatan cardiac output. ',%,-

    (ada kehamilan normal, terjadi peningkatan left ventricular end-

    diastolic volume mulai kehamilan usia 1 minggu dan mencapai

    puncaknya pada trimester ketiga. elain itu terjadi pula peningkatan

    ukuran dimensi diastolik atrium kiri, atrium kanan, dan ventrikel kanan.2

    (reload dipengaruhi oleh posisi maternal, dimana keadaan supinasi

    akan mengakibatkan kompresi pada vena cava inferior dan obstruksi

    venous return dan menurunkan cardiac output. Terdapat beberapa kondisi

    yang dapat mempengaruhi hipervolemi pada kehamilan. 3strogen

    meningkatkan renin yang mengkibatkan retensi natrium dan peningkatan

    cairan tubuh. 4ormon lain seperti prolaktin, prostaglandin, dan growth

    hormone meningkat saat kehamilan dan berkontribusi terhadap retensi

    cairan.%

    *fterload merupakan kekuatan yang melawan kontraksi otot

    ventrikel, biasanyamenurun saat kehamilan. *liran darah uterus

    meningkat pada kondisi perkembangan plasenta dan diikuti penurunan

    resistensi vasculer sehingga menimbulkan penurunan tekanan darah

    ringan pada trimester pertama. Tekanan vena pada ekstremitas inferior

    meningkat, mengakibatkan edema pedis pada sekitar 5/ wanita hamil

    yang normal. (erubahan adaptif pada kehamilan normal mengakibatkan

    peningkatan cardiac output hingga trimester kedua mencapai nilai 6)%/

    diatas kondisi awal kehamilan. *liran plasenta meningkat sampai minggu

    ke)$% kehamilan dan menjadi konstan. Turunnya resistensi perifer salah

    satunya dipengaruhi oleh peningkatan vasodilator perifer yaitu

    prostasiklin.

    ',%

    (ada saat persalinan, terjadi perubahan hemodinamik mendadak,

    setiap kontraksi uterus, % ml darah masuk ke dalam sirkulasi, sehingga

    terjadi peningkatan cepat cardiac output dan tekanan darah. Cardiac

    output meningkat %/ dari kondisi awal. etelah bayi lahir, terjadi

    peningkatan venous return, namun bayi tidak lagi mengkompresi vena

    cava. *utotransfusi terjadi antara $')2$ jam setelah kelahiran dan

    menimbulkan edema pulmo.'

    3

  • 7/25/2019 Dewa Referat Pendahluan

    4/22

    Tabel 1. (erubahan hemodinamik normal selama kehamilan

    Para!eter

    e!o"ina!ik

    Kea!ilan nor!al In#art$ "an

    #ersalinan

    Pas%a

    #ersalinan

    &ol$!e "ara 7$/ )%/ 7 8Den'$t (ant$ng 71&1% denyut9menit 7 8

    )ar"ia% o$t#$t 76/)%/ diatas

    baseline

    7 tambahan %/ 8

    Tekanan "ara 81 mm4g 7 8

    Stroke *ol$!e 76/ 7!6)

    %m09kontraksi#

    8

    +esistensi

    *as%$lar

    siste!ik

    8$/ 7 8

    (ada pemeriksaan fisik wanita hamil normal mirip dengan pasien

    dengan penyakit jantung. Terjadi peningkatan laju jantung dan

    peningkatan volume nadi, ditengah trimester kedua, terjadi peningatan

    ringan vena juguler karena overload cairan dan penurunan resistensi

    vasuler. :mpuls apikal lebih prominen dan pada auskultasi suara jantung

    satu dapat meningkat. (ada auskultasi dapat terdengar bising ejek

    sisistolik mencapai grade 69- pada linea parasternal karena terdapat

    peningkatan leftatau right ventricular outflow tract. uara jantung dapat

    terdengar, namun bisisng diastolik tidak normal didapatkan pada wanita

    hamil. uara jantung dua tampak meningkat seperti pada defek septum

    atrial atau hipertensi pulmonal. Bising continous dapat merupakan

    venoushum atau mamary souffle. 3dema perifer umum terjadi pada

    kehamilan.',%

    aat kehamilan terjadi perbahan anatomi dimana terdapat

    penigkatan ukuran keempat ruang jantung pada trimester pertama sampai

    akhir trimester ketiga yang akan reversibel setelah persalinan.

    (eningkatan ukuran atrium akan memberi kontribusi pada aritmia.

    (eningkatan massa jaringan maternal dan fetal meningkatkan kerja

    jantung dan respirasi sehingga terjadi peningkatan konsumsi oksigen saat

    4

  • 7/25/2019 Dewa Referat Pendahluan

    5/22

    kehamilan, sehingga saat kehamilan sesak dapat dirasakan walaupun tidak

    ada gangguan kardiopulmonal.%

    2.2 De,inisi -itral Stenosis

    itral stenosis merupakan obstruksi aliran darah antara atrium kiri dan

    ventrikel kiri disebaban oleh menebalnya dan imobilitas katup mitral.

    4asilnya, terjadi peningkatan tekanan pada atrium, pembuluh darah pulmonal

    dan jantung kanan sedangkan ventrikel kiri tidak dipengaruhi pada stenosis

    mitral terisolasi. ;amun terkadang mitral stenosis disertai oleh mitral

    regurgitasi dan atau disfungsi katup aorta yang menyebabkan disfungsi pada

    ventrikel kiri. 2,5,"

    2. Anato!i

    Katup mitral mempunyai dua daun katup, yaitu anterior dan posterior. +aun

    katup anterior menempati sepertiga dari anulus dan daun katup posterior

    sisanya. Katup mitral yang kompeten membutuhkan ketepatan dan gerakan

    simultan antara daun katup, korda, dan kotraksi dari atrium dan ventrikel kiri."

    2./ Etiologi

    (ada sebagian besar kasus, mitral stenosis disebabkan oleh penyakit jantung

    rematik pada katup mitral, walaupun sekitar % sampai 2 persen tidak

    mempunyai riwayat demam rematik, pada pemeriksaan patologi dari

    5

  • 7/25/2019 Dewa Referat Pendahluan

    6/22

    pembedahan yang dilakkan pada '%$ pasien di ayo Clinic, "" persen

    ditemukan tanda)tanda post inflamasi yang diduga berasal dari penyakit

    demam rematik.2

    (enyebab lain yang jarang dari mitral stenosis adalah penyakit jantung

    bawaan endocarditis infektif, neoplasma, kalsifikasi anulus masif, 03,

    karsionoid, miksoma atrium kiri, trombus masif atrium kiri, dan cor

    triatriatum.5

    Keterlibatan katup mitral terjadi sekitar " persen dari penyakit jantung

    rematik. (ada stenosis mitral akibat demam rematik akan terjadi proses

    peradangan !valvulitis# dan pembentukan nodul tipis di sepanjang garis

    penutupan katup. (roses ini akan menimbulkan fibrosis dan penebalan daun

    katup, kalsifikasi, fusi komisura serta pemendekan korda atau kombinasi dari

    proses tersebut. Keadaan ini akan menimbulkan distorsi dari apparatus mitral

    yang normal, mengecilnya area katup mitral menjadi seperti mulut ikan !fish

    mouth# atau lubang kancing !button hole#.

  • 7/25/2019 Dewa Referat Pendahluan

    7/22

    (elebaran progresif dari atrium kiri akan memicu dua komplikasi lanjut,

    yaitu pembentukan trombus mural yang terjadi pada sekitar $/ penderita,

    dan terjadinya atrial fibrilasi yang terjadi pada sekitar '/ penderita."

    Keluhan dan gejala stenosis mitral akan mulai muncul bila luas area katup

    mitral menurun sampai setengah dari normal != $)$,% cm#. taging stenosis

    mitral dapat dilihat pada tabel berikut>

    Tabel 2. H$b$ngan antara gra"ien "an l$asn'a area kat$# serta akt$

    #e!b$kaan kat$# !itral

    Dera(at stenosis A23S inter*al Area 4ra"ien

    +ingan ?11 msec ?1,% cm$ =%?

    Se"ang 5)11 msec ?1 cm$)1,% cm$ %)1 mm4g

    Berat =5 msec =1 cm$ ?1 mm4g

    A23S5 6akt$ antara #en$t$#an kat$# aorta "engan #e!b$kaan kat$# !itral

    +engan bertambah sempitnya area mitral maka tekanan atrium kiri akan

    meningkat bersamaan dengan progresi keluhan. *pabila area mitral =1 cm$yang

    berupa stenosis mitral berat maka akan terjadi limitasi dalam aktifitas.

  • 7/25/2019 Dewa Referat Pendahluan

    8/22

    tromboemboli, infektif endokarditis atau simptomatis karena kompresi akibat

    besarnya atrium kiri seperti disfagia dan suara serak.',11

    Berdasarkan klasifikasi The ;ew @ork 4eart *ssociation !;@4*# pasien

    dengan penyakit jantung dibagi menjadi class : & :1'

    kelas Deskri#si

    Kelas I pasien dengan penyakit antung tetapi tanpa adanya pembatasan

    aktifitas fisik. *ktifitas fisik biasa tidak menimbulkan kelelahan,

    palpitasi, dyspneu, atau nyeri angina

    kelas (asien dengan penyakit jantung menyebabkan sedikit keterbatasan

    aktifitas fisik. *kan merasa lebih baik dengan istirahat. *ktifitas

    fisik biasa menimbulkan kelelahan, palpitasi, dyspneu, atau nyeri

    angina

    Kelas III (asien dengan penyakit jantung dengan adanya keterbatasan

    aktifitas fisik. nyaman saat istirahat. *ktifitas fisik yang kurang

    dari biasanya menimbulkan kelelahan, palpitasi, dyspneu, atau

    nyeri angina

    Kelas I& (asien dengan penyakit jantung ditandai ketidakmampuan untuk

    melakukan semua aktifitas fisik. gejala insufisiensi jantung dapat

    muncul saat istirahat. Aika aktifitas fisik dilakukan,

    ketidakmampuan meningkat.

    2.8 Diagnosis

    +iagnosis dari mitral stenosis ditegakkan dari riwayat penyakit,

    pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang seperti foto thora,

    elektrocardiografi !3K# atau 3chocardiografi.',11

    (ada anamnesis didapatkan adanya>

    Diwayat demam rematik sebelumnya

    Dyspneu on exertion

    Paroxysmal nocturnal dyspnea

    Fatique

    4emoptisis

    8

  • 7/25/2019 Dewa Referat Pendahluan

    9/22

    (alpitasi

    (ada pemeriksaan fisik didapatkan>

    Malar flush, perubahan warna kebiruan pada atas pipi karena

    saturasi oksigen berkurang

    pening snap

    Diastolic rumble

    1 mengeras

    ($ mengeras

    Keterlibatan penyakit jantung lainnya

    +istensi vena jugularis

    +istres respirasi

    (ulsasi melemah

    3mboli sistemik

    Tanda)tanda gagal jantung kanan seperti asites, hepatomegali,dan

    edem perifer

    +ari pemeriksaan penunjang>

  • 7/25/2019 Dewa Referat Pendahluan

    10/22

    dengan double contour, peningkatan tekanan atrium kronis akan

    mengakibatkan sefalisasi dan !erley B lines. Ekuran ventrikel kiri

    biasanya normal. *danya pembesaran ventrikel dan atrium kanan

    merupakan tanda dari stenosis mitral berat.

    3K dapat berupa irama sinus maupun fibrilasi atrium. ( mitral

    dapat terlihat pada lead :: dan ::: dan atau ( bifasik pada 1. (ada

    tahap lebih lanjut dapat terlihat perubahan aksis yang bergeser ke

    kanan, DBBB inkomplit, gelombang D tinggi pada $ atau

    gelombang yang dalam pada -. +apat disertai pembesaran

    atrium kanan dengan adanya gelombang ( tinggi pada lead ::.

    3kokardiografi lebih banyak digunakan untuk diagnosis penyakit

    jantung dalam kehamilan karena bersifat non)invasif dan aman.

    +engan kemapuan )ode, $)+ dan +oppler dapat ditemukan

    kelainan struktural termasuk ukuran jantung, tekanan arteri

    pulmonal, kontraktilitas ventrikel, adanya trombus, fungsi katup

    maupun iskemia miokard. 3kokardiografi trans)esofageal dapat

    bermanfaat pada beberapa kasus tertentu seperti endocarditis,

    diseksi aorta atau pada keadaan kesulitan dilakukan ekokardiografi

    transthoraks.

    2.9 -itral Stenosis #a"a Kea!ilan

    (erubahan hemodinamik pada kehamilan berpengaruh pada gangguan

    kardiovasculer. Aumlah volume yang bertambah mengakibatkan perburukankondisi pada pasien yang memiliki gangguan kondisi ventrikel. 0esi stenosis

    valvuler kurang dapat ditoleransi dibandingkan dengan lesi regurgitasi.

    Kondisi takikardia pada kehamilan menurunkan waktu diastolic filling pada

    pasien stenosis mitral sehingga terjadi peningkatan tekanan pada atrium kiri.

    (eningkatan tekanan pada atrium kiri akan mengakibatkan peningkatan

    tekanan hidrostatik kapiler pulmonal sehingga terjadi edema pulmo.'

    (erubahan fisiologik terjadinya peningkatan volume darah dan

    peningkatan frekuensi denyut jantung menyebabkan peningkatan tekanan

    10

  • 7/25/2019 Dewa Referat Pendahluan

    11/22

  • 7/25/2019 Dewa Referat Pendahluan

    12/22

    mitral berat disertai dengan hipertensi pulmonal terkait dengan tingginya

    risiko ibu dan neonatus, dengan mortalitas peripartum sebanyak 6)%-/ pada

    ibu hamil dan 1)16/ pada neonatus.1%

    2.: Prinsi# Penatalaksanaan

    (enanganan antepartum pada penderita stenosis mitral bertujuan untuk

    mencapai keseimbangan antara upaya untuk meningkatkan curah jantung dan

    keterbatasan aliran darah yang melewati katup stenosis. Kebanyakan ibu hamil

    memerlukan diuresis berupa pemberian furosemid. (emberian )blocker akan

    menurunkan denyut jantung, meningkatkan aliran darah yang melewati katupdan menghilangkan kongesti paru.1, 6

    Fanita dengan riwayat penyakit katup rheuma yang berisiko untuk kontak

    dengan populasi yang mempunyai prevalensi tinggi untuk infeksi

    streptococcus harus mendapat profilaksis penicilllin peros setiap hari atau

    benGathine penicillin setiap bulan. (asien yang mengalami fibrilasi atrium dan

    riwayat emboli harus diterapi dengan antikoagulan.1

    Bila terdapat gejala atau hipertensi pulmonal !?% mm4g#, maka

    dilakukan pembatasan aktifitas dan diberikan beta 1selektif bloker. +iuretik

    diberikan bila gejala berkelanjutan namun dosis tinggi harus dihindari.

    *ntikoagulan terapeutik direkomendasikan pada kasus fibrilasi atrium

    paroksismal atau permanen, trombus atrium kiri, atau riwayat emboli.

    (emberian antikoagulan dapat dipertimbangkan pada wanita hamil dengan

    stenosis mitral moderat atau berat dan spontaneous echocardiographic

    contrastpada atrium kiri, atrium kiri yang besar !?'ml9m$

    #, cardiac outputrendah, atau gagal jantung kongestif, karena dalam kondisi ini pasien

    beresiko sangat tinggi terhadap kejadian tromboemboli.1%

    *trial fibrilasi pada pasien mitral stenosis dapat mengakibatkan gagal

    jantung. (emberian digitalis dan penyekat beta dapat menurunkan frekuensi

    denyut jantung dan diuretik dapat digunakan untuk mengurangi volume darah

    dan menurunkan tekanan ruang serambi kiri. Kardioversi elektrik dapat

    dilakukan dengan aman dan segera dihentikan bila gangguan atrial fibrilasi

    12

  • 7/25/2019 Dewa Referat Pendahluan

    13/22

    menimbulkan perburukan hemodinamik. (asien dengan permanen atau

    paroksismal atrial fibrilasi meningkatkan resiko terjadinya stroke sehingga

    memerlukan pemberian antikoagulan. 15

    :ntervensi percutaneous mitralcommisurotomy dikerjakan setelah usia

    kehamilan $ minggu. 4al ini dapat dipertimbangkan pada wanita dengan

    ;@4* kelas :::9: atau perkiraan (*( sistolik ? % mm4g pada

    echocardiografi walapun sudah diberikan terapi medis, tanpa disertai

    kontraindikasi dan jika kondisi pasien memungkinkan. +osis radiasi harus

    diminimalkan dan direkomendaskan untuk pengunaan apron abdomen.

    elihat komplikasi tindakan, intervensi tidak dilakukan pada pasien

    asimptomatis.

    12

    (ada sebagian besar pasien dengan penyakit jantung, persalinan

    pervaginam lebih dipilih. eksio sesaria dipilih bila terdapat alasan obstetri,

    penggunaan warfarin pada ibu hamil sebelumnya, dilatasi aorta yang tidak

    stabil, hipertensi pulmonal berat, atau lesi obstruktif berat. Kala dua persalinan

    diperingan dengan ekstraksi forceps atau vakum.persalinan pervaginam

    dipertimbangkan pada pasien stenosis mitral ringan dan pasien dengan mitral

    stenosis moderat atau berat pada ;@4* kelas :9:: tanpa hiperetensi pulmonal.

    eksio sesaria dipertimbangkan pada pasien dengan mitral stenosis moderat

    atau berat pada ;@4* kelas :::9: atau hipertensi pulmonal tanpa terapi

    medis, pada kondisi percutaneous mitral commisurotomy tidak dapat

    dilakukan atau gagal.1%

    (ada saat persalinan sering terjadi dekompensasi karena nyeri akan

    menginduksi takikardia. Kontraksi uterus meningkatkan aliran balik vena dan

    kemudian terjadi kongesti paru. 4emodinamik penderita dengan luas katup =

    1 cm

    $

    harus ditangani dengan bantuan kateter arteri pulmonalis. +enyutjantung dipertahankan dengan mengontrol nyeri dan pemberian )blocker.

    (emberian diuresis yang progresif akan menurunkan kongesti paru dan

    desaturasi oksigen.1, 6

    Tabel . Klasi,ikasi #en'akit (ant$ng "ala! kea!ilan "an tata laksanan'a

    Kela

    s

    -ani,estasi Klinis Penatalaksanaan

    13

  • 7/25/2019 Dewa Referat Pendahluan

    14/22

    I H Tanpa pembatasan

    kegiatan fisik

    H Tanpa gejala penyakit

    jantung pada kegiatanbiasa

    Tidak memerlukan pengobatan tambahan

    II

    H edikit pembatasan

    kegiatan fisik

    H aat istirahat tidak ada

    keluhan

    H (ada kegiatan fisik

    biasa timbul gejala

    isufisiensi jantung

    seperti> kelelahan,

    jantung berdebar

    !palpitasi cordis#, sesak

    nafas atau angina

    pectoris

    ) menghindari aktifitas yang berlebihan,

    terutama pada EK $5)6$ minggu.

    ) (asien dirawat bila keadaan memburuk.

    ) Kelas : dan Kelas :: ini dapat meneruskan

    kehamilan sampai cukup bulan dan melahirkan

    pervaginam

    )(asien harus tidur malam cukup 5)1 jam,

    istirahat baring minimal setengah jam setelah

    makan, membatasi masuknya cairan !2%

    ml9jam# diet tinggi protein, rendah garam dan

    membatasi kegiatan

    ) 0akukan *;C dua minggu sekali dan

    seminggu sekali setelah 6- minggu.

    ) Dawat pasien di D sejak 1 minggun sebelum

    waktu kelahiran.

    ) etode anastesi terpilih adalah epidural

    ) Bila terjadi takikardi, takipnea, sesak nafas

    !ancaman gagal jantung#, berikan digitalis

    berupa suntikansedilanid "#dengan dosis awal

    ,5 mg, dapat diulang 1)$ kali dengan selang 1)$ jam.

    ) elain itu dapat diberi oksigen, morfin !1)1%

    mg#, dan diuretic. Tidak diperbolehkan

    memakai ergometrin karena kontraksi uterus

    yang bersifat tonik akan menyebabkan

    pengembalian darah ke sirkulasi sistemik

    dalam jumlah besar.

    ) Dawat pasien sampai hari ke 1', mobilisasi

    bertahap dan pencegahan infeksi, bila fisik

    memungkinkan pasien dapat menyusui.

    IIIH Banyak pembatasandalam kegiatan fisik

    H aat istirahat tidak ada

    keluhan

    H (ada aktifitas fisik

    ringan sudah

    menimbulkan gejala)

    gejala insufisiensi

    jantung

    +irawat di D selama hamil terutama padaEmur Kehamilan $5 minggu dapat diberikan

    diuretic

    I&

    H Tidak mampu

    melakukan aktivitas

    fisik apapun

    )4arus dirawat di D

    ) Kedua kelas ini !::: dan :#tidak boleh hamil

    14

  • 7/25/2019 Dewa Referat Pendahluan

    15/22

    Ko!#likasi

    Pada ibu> gagal jantung

    kongestif, edema paru,

    kematian, abortus.

    Pada janindapatterjadi > prematuritas,

    BB0D, hipoksia, gawat

    janin, *(*D score

    rendah, pertumbuhan

    janin terhambat.

    karena resiko terlalu berat.

    ) (ertimbangkan abortus terapeutik pada

    kehamilan kurang dari 1$ minggu.

    ) Aika kehamilan dipertahankan pasien harus

    terus berbaring selama hamil dan nifas.

    ) Bila terjadi gagal jantung mutlak harus

    dirawat dan berbaring terus sampai anak lahir.

    +engan tirah baring, digitalis, dan diuretic

    biasanya gejala gagal jantung akan cepat

    hilang.

    ) (emberian oksitosin cukup aman. Emumnya

    persalinan pervaginam lebih aman namun kala:: harus diakhiri dengan cunam atau vacum.

    etelah kala ::: selesai, awasi dengan ketat,

    untuk menilai terjadinya decompensasi atau

    edema paru.

    ) (ada wanita hamil saat yang paling baik

    adalah trimester :: namun berbahaya bagi

    bayinya karena setelah operasi harus diberikan

    obat anti pembekuan terus menerus

    ) Ibat yang terpilih adalah 4eparin secara C

    Aenis operasi yang dapat dilakukan, yaitu>11

    1# $losed mitral commissurotomy,yaitu pada pasien tanpa komplikasi,

    $# pen commissurotomy%open mitral valvotomy&, dipilih apabila ingin

    dilihat dengan jelas keadaan katup mitral dan apabila diduga adanya

    trombus di dalam atrium,

    6# Mitral valve replacement,biasa dilakukan apabila stenosis mitral disertai

    regurgitasi dan kalsifikasi katup mitral yang jelas.

    15

  • 7/25/2019 Dewa Referat Pendahluan

    16/22

    Tabel '. Klasifikasi F4I yang dimodifikasi untuk risiko kardiovascular maternal

    Kelas

    risiko

    +esiko kea!ilan ber"asarkan kon"isi !e"is

    I Tidak terdeteksi peningkatan resiko mortalitas maternal dan

    tanpa9peningkatan ringan dalam morbiditas

    II edikit peningkatan resiko mortalitas maternal atau peningkatan

    moderat dalam morbiditas

    III (eningkatan resiko mortalitas maternal signifikan atau morbiditas

    berat. Konseling dengan ahli diperlukan. Aika diputuskan hamil,

    pengawasan spesialis jantung dan kandungan secara intensif

    dibutuhkan selam kehamilan, persalinan, dan nifas.

    I& Desiko mortalitas maternal sangat tinggi atau morbiditas berat,

    dikontraindikasikan hamil. Aika kehamilan, terminasi perlu

    didiskusikan. Aika kehamilan berlanjut, dirawat seperti kelas :::

    +esiko kea!ilan ter!as$k 6H3 I Tan#a ko!#likasi; ke%il ata$ ringan

    Stenosis #$l!onal

    PDA

    Prola#s kat$# !itralPerbaikan lesi se"erana 'ang

    berasil

  • 7/25/2019 Dewa Referat Pendahluan

    17/22

    penyakit jantung sianosis !tanpa

    perbaikan#

    penyakit jantung bawaan

    kompleks lainnya

    dilatasi aorta ')'% mm pada

    sindrom arfan

    dilatasi aorta ')'% mm pada

    gangguan aorta berhubungan

    dengan katup bikuspidal aorta

    +esiko kea!ilan ter!as$k 6H3

    I& 4ipertensi arteri pulmonal

    dengan penyebab apapun

    +isfungsi ventrikel sistemik

    berat Kardiomiopati peripartum

    sebelumnya dengan adanya sisa

    gangguan fungsi ventrikel kiri

    tenosis mitral berat, stenosis

    aorta simptomatik berat

    indrom arfan dengan dilatasi

    aorta ?'% mm

    2.1> Prognosis

    *pabila timbul atrium fibrilasi prognosisnya kurang baik !$%/ angka

    harapan hidup 1 tahun# dibandingkan pada kelompok irama sinus !'-/

    angka harapan hidup 1 tahun#. 4al ini dikarenakan angka resiko terjadinya

    emboli arterial secara bermakna meningkat pada atrium fibrilasi.1 (ada

    penelitian yang dilakukan oleh Dowe dkk !1"$%# terhadap $% penderita

    mitral stenosis, setelah sepuluh tahun 6"/ penderita meninggal dunia, $$/

    menjadi semakin sesak dan 1-/ memiliki setidaknya satu manifestasi

    komplikasi tromboemboli. etelah $ tahun kemudian, 2/ meninggal dunia,

    5/ penderita menjadi semakin sesak dan $-/ memilki setidaknya satu

    manifestasi tromboemboli.1%

    ecara keseluruhan 1)years survival rate dari penderita stenosis mitral

    tanpa pengobatan lanjut hanya sekitar %)-/, tergantung dari keluhan yang

    timbul saat itu. Tanpa tindakan pembedahan, $)years survival rate hanya

    17

  • 7/25/2019 Dewa Referat Pendahluan

    18/22

  • 7/25/2019 Dewa Referat Pendahluan

    19/22

    BAB III

    KESI-PULAN

    Kehamilan menyebabkan terjadinya sejumlah perubahan fisiologis dari

    sistem kardiovaskuler yang akan dapat ditolerir dengan baik oleh wanita yang

    sehat, namun akan menjadi ancaman yang berbahaya bagi ibu hamil yang

    mempunyai kelainan jantung sebelumnya.

    (enyakit jantung katup pada wanita muda paling sering disebabkan oleh

    penyakit jantung rematik, kelainan kongenital, atau endokarditis sebelumnya, dan

    penyakit jantung katup ini menambah resiko pada ibu dan janin yang dikandung

    pada saat kehamilan. itral stenosis merupakan obstruksi aliran darah antara

    atrium kiri dan ventrikel kiri disebaban oleh menebalnya dan imobilitas katup

    mitral. 4asilnya, terjadi peningkatan tekanan pada atrium, pembuluh darah

    pulmonal dan jantung kanan sedangkan ventrikel kiri tidak dipengaruhi pada

    stenosis mitral terisolasi.

    ecara teori diagnosis mitral stenosis lebih mudah ditegakkan selamakehamilan, karena intensitas murmur yang cenderung meningkat karena adanya

    peningkatan curah jantung. ;amun, takikardia menyebabkan persepsi murmur

    kerap sulit.

    tenosis berat atau moderate ditoleransi buruk pada kehamilan.

    (eningkatan cardiac output, kondisi takikardia menurunkan waktu diastol,

    sehingga berkontribusi terhadap peningkatan mean mitral gradient. +iagnosis

    ditegakkan berdasarkan echocardiografi. agal jantung terjadi pada wanita hamil

    dengan stenosis mitral moderat atau berat, saat trimester kedua atau ketiga,

    bahkan dapat terjadi bila sebelumnya tidak terdapat gejala.

    (enanganan antepartum pada penderita stenosis mitral bertujuan untuk mencapai

    keseimbangan antara upaya untuk meningkatkan curah jantung dan keterbatasan

    aliran darah yang melewati katup stenosis. Kebanyakan ibu hamil memerlukan

    diuresis berupa pemberian furosemid. (emberian )blocker akan menurunkan

    19

  • 7/25/2019 Dewa Referat Pendahluan

    20/22

    denyut jantung, meningkatkan aliran darah yang melewati katup dan

    menghilangkan kongesti paru.1,6 (ada sebagian besar pasien dengan penyakit

    jantung, persalinan pervaginam lebih dipilih. eksio sesaria dipilih bila terdapat

    alasan obstetri, penggunaan warfarin pada ibu hamil sebelumnya, dilatasi aorta

    yang tidak stabil, hipertensi pulmonal berat, atau lesi obstruktif berat. Kala dua

    persalinan diperingan dengan ekstraksi forceps atau vakum.persalinan pervaginam

    dipertimbangkan pada pasien stenosis mitral ringan dan pasien dengan mitral

    stenosis moderat atau berat pada ;@4* kelas :9:: tanpa hiperetensi pulmonal.

    20

  • 7/25/2019 Dewa Referat Pendahluan

    21/22

    DAFTA+ PUSTAKA

    1. 3asterling TD, Itto C. 4eart disease. :n> abbe, editor. Ibstetrics)normal

    and problem pregnancies. ' th ed. 0ondon> Churchill 0ivingstone :ncJ

    $$. p. 1%)6.

    2. Cunningham Filliams obstetrics. $1 st ed. ;ew @ork>

    craw 4illJ $1. p. 1151)$6.

    . Cole (. Cardiac disease. :n> Finn 4, 4obbins A, editors. Clinical maternal)

    fetal medicine. 1 st ed. ;ew @ork> The (arthenon (ublishing roupJ $.

    '. ann, ipes, 0ibby, Bonow, BraunwaldLs 4eart +isease> * Teetbook of

    Cardiovascular edicine. 1th. $1%. (hiladelphia> 3lsevier aunders

    %. Iakley M wanes. 4eart +isease in (regnancy $nd ed. $2. ingapore>

    Blackwell

    -. Camm, 0uscher, erruys. The 3C tetbook of cardiovascular medicine.

    Blackwell

    2. Carapetis A, Brown *, et al. diagnosis and anagement of *cute

    Dheumatic *n 3vidence

    Base Deview. $- ;ational 4eart

  • 7/25/2019 Dewa Referat Pendahluan

    22/22

    16. Carapetis A, c+onald . *cute Dheumatic * conseNuence of the

    burden of rheumatic heart disease in sub)aharan *frica. $11. *rchives

    of cardiovascular +isease

    1-. iva and shah. oderate mitral stenosis in pregnancy> the haemodynamic

    impact of diuresis. 4eart $%

    12. ;ishimura, et al. $1' *4*9*CC valvular heart disease guidelines>

    eecutive summary. A*CC ol. ;o. $$

    15. (rawirohardjo, arwono. $11. (elayanan Kesehatan aternal dan

    ;eonatal. Aakarta. Bina (ustaka sarwono

    22