Devon

22
PAPER GEOLOGI SEJARAH MIDLE OF PALEOZOIK WORD Disusun oleh : Hadi Syuhara L2L 006 020 Hassa Dima L2L 006 021 Henry L2L 006 022 Hermawan DwiCahyo L2L 006 023 Hidayat syah Putra L2L 006 024 Hikmatulloh L2L 006 025 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK

description

devon

Transcript of Devon

PAPER

GEOLOGI SEJARAH

MIDLE OF PALEOZOIK WORD

Disusun oleh :

Hadi Syuhara

L2L 006 020Hassa Dima

L2L 006 021

Henry

L2L 006 022

Hermawan DwiCahyoL2L 006 023

Hidayat syah PutraL2L 006 024

Hikmatulloh

L2L 006 025

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONOGORO

SEMARANG

OKTOBER 20081. Zaman Silur

Nama silur diusulkan oleh Murchison pada tahun 1835. Murchison seorang ahli geologi berkebangsaan Inggris mengambil daerah tipe di Wales bersamaan dengan daerah tipe untuk endapan Kambrium. Pada sisi bawah, zaman silur berbatasan dengan kambrium yang dicirikan adanya fauna yang lebih luas dibandingkan dengan kambrium.

Silur bawah dan silur atas dipisahkan oleh suatu susut laut sedang di beberapa daerah oleh suatu pembentukan pegunungan dalam waktu yang singkat. Oleh sebab itu, lapisan silur atas terletak tidak selaras bersudut dengan silur bawah. Pada sisi atasnya sistem silur terpisahkan dengan sistem yang lebih muda yaitu system Devon oleh suatu orogenesa yang penting. Dengan demikian maka system Devon terletak diatas sistem silur dengan suatu ketidaklarasan bersudut atau dengan suatu rumpang.

1.1 Sifat Batuan Silur

Sistem silur berkembang biak sebagai endapan darat maupun endapan laut. Endapan darat kadang-kadang bentuknya sebagai endapan fluviatil (terbentuk di sungai), kadang-kadang di Lacustrin (terbentuk di danau) terutama gamping air tawar yang tidak begitu luas ataupun sebagai endapan evaporit.

Endapan laut berkembang menjadi 2 macam yaitu endapan serpih dengan fosil graptolite dan endapan batu pasir gampingan. Endapan serpih graptolite terdiri dari serpih, lempung hitam dan sabak yang banyak mengandung fosil graptolite dan mempunyai pelamparan yang luas. Endapan batupasir gampingan dijumpai di tempat-tempat yang dekatnya terdapat pada daerah yang terangkat. Di tempat yang lebih jauh lagi dari pantai terbentuklah batu gamping dengan fosil Stromatopora, Brachiopoda dan lain-lain, sedangkan fosil graptolite kurang terawetkan dengan baik.

Umur batuan silur diperkirakan berumur 500-400 juta tahun dimana Silurian berumur 440-400 juta tahun dan ordovicium berumur 500-440 juta tahun. Sistem silur dicirikan oleh fauna yang lebih luas bila dibandingkan dengan zaman kambrium.

1.2 Kesan Kehidupan Selama Silur

Banyak kelompok kehidupan baru muncul selama zaman silur, salah satu diantaranya kelompok Vertebrata, yaitu kelompok trilobite yang mencirikan endapan Kambrium mencapai perkembangan dan kemudian punah pada zaman silur, sedangkan golongan graptolite yang diketahui sudah muncul sejak kambrium kemudian mencapai perkembangan dan punah sama sekali pada akhir silur. Karena perkembangan yang khas maka mereka dapat dipergunakan untuk membagi silur di daerah tipenya menjadi beberapa jenjang. Ternyata kemudian bahwa pembagian ini dapat pula dipergunakan di daerah yang letaknya berjauhan, antara lain di Amerika, Tiongkok, Norwegia dan lain-lain. Hal ini disebabkan golongan tersebut hidup secara planktonik sehingga mempunyai penyebaran yang begitu luas.

Untuk kala Ordovicium yang merupakan silur bawah berturut-turut dari bawah ke atas dibagi menjadi jenjang Tremadocian dengan fosil Bryograptus dan Dictyonema, jenjang arenigian dengan fosil Didymograptus, Phyllograptus dan Tetragraptus, jenjang Llanvirvinian dan Llandeillian dengan fosil Dicellograptus, Nematogarptus, Climacograptus dan Glossogarptus, jenjang Ashgillian dengan fosil Dicellograptus dan Orthograptus.

Untuk kala Silurian yang merupakan silur atas berturut-turut dari bawah ke atas dibagi menjadi jenjangLlandoverian dengan fosil Rastrites dan Monograptus turriculatus, jenjang Wenlockian dengan fosil Monograptus priodon, jenjang Lludovian dan Downtonian dengan fosil Monograptus yang sederhana dan lurus.

Setelah jenjang ini punahlah Graptolit tersebut kecuali Dendroidea yang terus hidup hingga zaman karbon. Disamping Graptolit berkembang pula filum Branchiopoda yang diwakili oleh Dinorthis dan platystrophia disamping fosil lain filum Bryozoa diwakili oleh Constellaria, filum Coelenterata diwakili oleh Halysites dan filum Arthropoda diwakili oleh Eurypterus Lacustris yang khas untuk silur atas.

1.3 Pelamparan Endapan Silur

Endapan silur mempunyai pelamparan yang relatif luas. Dalam geosinklin Caledonia sedimentasi yang telah dimulai pada zaman Kambrium berlangsung terus menerus. Di daerah Wales dan Scotlandia berkembang serpih Graptolit, sedangkan di tepi Geosinklin berkembang batugamping ataupun yang sifatnya pasiran. Disamping itu, pada Geosinklin dijumpai adanya aktivitas vulkanisme dengan pembentukan lava Rhyolit, yang kadang-kadang membentuk gunung api bawah laut.

Di Norwegia terdapat sekis roros yang berumur Kambrium, diendapkan lapisan kuarsit dan batugamping yang cukup tebal dengan diiringi oleh lava bantal dan Radiolaria. Di sela-selanya dijumpai bijih besi oksida. Di Mediterania dibagian tengah Geosinklinnya berkembang fasies Graptolit, sedangkan dibagian tepinya berkembang fasies gamping pasiran. Di Maroko makin kearah sahara didapatkan peralihan dari sabak Graptolit ke fasies yang lebih pasiran dan dijumpai oolit besi yang sangat penting untuk kehidupan ekonomi. Di atas perisai Baltik berkembang endapan Epikontinen yang sangat tipis, di tempat ini banyak dipengaruhi oleh genang laut dan susut laut. Selama ini pula sepanjang tepi laut yang dangkal terdapat laguna yang luas dan disitu terjadi pembentukan garam laut. Kemudian diikuti pembentukan endapan air tawar yang luas dalam delta. Di dalamnya terdapat lapisan dengan fosil ikan dan Eurypterida.

Diatas lapisan kambrium yang terdapat di Geosinklin Appalachia di Amerika Utara terjadi endapan endapan Silur. Di bagian timur yaitu di dekat lekungan pulau yang memisahkan Geosiklin Applachia dengan samudra atlantik, terjadi perubahan fasies. Pelamparannya meliputi daerah Quebeq, New York, Vermont, New Jersey. Makin ke barat daya yang sifat sedimen menjadi gampingan dolomitan yang diendapkan dalam air tawar yang dangkal.

1.4 Iklim Pada Zaman Silur

Di dapatkannya jenis jenis jasad yang serupa di tempat yang kini termasuk lingkungan kutub dan juga di daerah daerah yang beriklim panas dan sedang, dapat member kesimpulan kepada kita, bahwa ketika itu iklim dimana mana sama panasnya seperti dalam zaman kambrium. Koral telah ditemukan orang di Kanada hingga kutub. Dalam silur atas evaporit evaporit itu menunjukan adanya iklim iklim kering dan mungkin suasana gurun. Tetapi perlu kita kemukakan juga disini bahwa pada ketika itu tumbuhan tumbuhan darat belum ada atau jarang sekali terdapat, sehingga sukar mengadakan pembandingan yang langsung diantara kejadian kejadian yang disebabkan pada zaman itu dengan kejadian kejadian pada waktu sekarang. Telah diberitakan orang tentang tumbuh tumbuhan yang masih sangat diragukan dari endapan endapan benua di Eropa dan Austrlia. Dan juga adanya binatang binatang serangga yang bernafas dari udara seperti kalajengking dan lipan, barangkali menunjukan adanya tumbuh tumbuhan yang terbatas jumlahnya. Tetapi pengetahuan kita tidak cukup sehingga tidak dapat memberi suatu pendapat yang tidak pasti.I. 5 Perkembangan Silur Di Indonesia

Fosil tertua yang pernah ditemukan di Indonesia adalah berumur silur dan dijumpai di Irian. Hubungan stratigrafi dengan batuan yang lebih tua tidak diketahui dengan jelas. Cekungan sedimentasi di Irian ini dikenal sebagai Palung Papua dan mempunyai sifat Geosinklin yang pada hakekatnya merupakan perluasan kearah utara dari Geosinklin Tasmania yang membujur sepanjang pantai timur Australia mulai dari pulau Tasmania di selatan Australia sampai menggenai Jasirah York di Australia Utara. Kedua cekungan yang bersifat Halysites Wallichi Reed serta ditemukan pula batu guling di sepanjang anak sungai Sint Laurent yang mengalir di lereng selatan pegunungan Jayawijaya. Di bagian barat wilayah Indonesia belum pernah ditemukan tanda-tanda adanya cekungan pada zaman silur yang merupakan tempat sedimentasi batuan yang berumur Silur.

2. ZAMAN DEVON

Nama devon diusulkan oleh adam Sedgwick dan Murchison pada tahun 1893. Nama devon diambil dari nama daerah Devonshire di inggris yang merupakan endapan tipenya.

Zaman devon dapat dipisahkan dari zaman silur yang ada dibawahnya dan zaman karbon yang ada diatasnya baik menurut paleontology maupun stratigrafi. Zaman decon dicirikan dengan munculnya tumbuh-tumbuhan darat pertama dan binatang bertulang punggun g. di laut dijumpai perkembangan yang luas dari kelompok binatang yang tak bertulang belakang antara lain ammonite dan brachiopoda. Disamping itu golongan tetrachoral berkembang sangat baik dan beberapa diantaranya khas untuk zaman devon.2.1 Sifat Endapan Zaman Devon

System devon dapat dibedakan dan berkembang dalam 2 macam fasies dengan penyebaran yang luas. Zaman devon sebagian termasuk dalam fase erosi daur Caledonia. Dalam hal ini zaman devon terutama berkembang sebagai fasies batupasir merah tua dimana nama ini diambil dari daerah pertambangan di inggris. Lapisan batubara disini tertutup dan juga terletak diatas lapisan pasir yang berwarna merah.

Batu pasir merah tua terdiri dari arkose, konglomerat, batupasir, serpih yang terutama berwarna merah. Disamping itu didapatkan perlapisan silang siur, gelembur gelombang, rekah kerut yang menunjukan bahwa dsitu terdapat air tawar yang melimpah. Oleh sebab itu pada lapisan tersebut didapatkan sisa sisa ikan dan fosil amfibia dalam jumlah yang banyak antara lain didapatkan di tanah hijau. Tebal lapisan batupasir merah tua ini mencapai 6000m.

Di Australia system devon dicirikan oleh vulkanisme yang hebat yang terjadi setelah perlipatangeosinklin Tasmania pada akhir zaman silur dalam hal ini dinamakan sebagai orogenesa bowning ini yang menyebabkan terjadinya susut laut sehingga endapan laut hanya dijumpai di Tasmania. New South Wales dan Queensland, sedang selama devon bawah dan devon tengah laut menggenangi daratan lagi. Di tempat itu masih di endapkan bahan bahan vulkanik dengan di beberapa tempat terdapat selingan terumbu coral dan fosil laut lainnya. Devon tengah berakhir dengan suatu pembentukan penggunungan sehingga seluruh geosinklin Tasmania terangkat lagi. Orogenesa yang menyebabkan disebut sebagai orogenesa Tabberabbera. Pengendapan dilaut tidak banyak dan terjadilah cekungan yang luas dengan pembemtukan endapan Limne.

Batu Pasir Merah Tua

2.2Umur Batuan Devon

System devon dicirikan dengan munculnya tumbuh tumbuhan darat pertama dan binatang vertebrata. Endapan devon diperkirakan berumur 400 350 juta tahun.2.3Kesan Kehidupan Selama Zaman Devon

Telah diuraikan diatas bahwa zaman devon dicirikan dengan munculnya tumbuh tumbuhan darat pertama dan binatang vertebrata, disamping itu filum Brachiopoda, Coloenterata dan golongan Ammonit mempunyai perkembangan yang sangat baik.

Brachiopoda yang sudah ada semenjak zaman silur terus berkembang hingga zaman devon. Diantara anggota Brachiopoda yang terkhususkan adalah Spiriveroida dan punah pada akhir paleozoikum . karena mempunyai perkembangan yang khusus maka zaman devon dapat dibagi menjadi beberapa jenjang ; devon bawah, devon tengah dan devon atas.

Devon bawah dicirikan oleh Spirifer Mercurii, S.(Hysterolithes) Primaeevus, S. Hystericus, S. Bichoffi, S.arduennensis, S Hercyneae, S. Paradoxus, S. Decheni, S. Spicious, S. Cutijugatus, S. Elegans.

Devon tengah dicirikan oleh Spirifer osteolatus, S. Mediotextus, S. Aperturatus, S. Anosoffi, dan S. Mucronatus.

Devon atas dicirikan oleh Spirifer Verneuilli, S. Archiaci dan Cyrtina Murchisoni.

Filum Coelenterata diwakili oleh tetracoral. Yang terkenal diantaranya adalah Calceola Sandalina yang dijumpai di seluruh benua Erasia. Jenis lain yang sering didapatkan antara lain Pleurodyctum Problematicum, Phyllip Sastraea Pentagoa, Cyathophyllum Hypercrateroforme, sedang bentuk bentuk yang terkhususkan untuk zaman devon adalah Ptenophyllum, Astrophyllum, Kereophyllum, Dohmophyllum, Zonophyllum, Digonophyllum, Leptoinophyllum, Spenophyllum, Sparganophyllum, Lytophyllum, Atelophyllum, Diatylophyllum, Spongophyllum, Stringophyllum, Neostringophyllum, dan Campophyllum.

Disamping golongan binatang tersebut, beberapa anggota dari Mollusca dan Arthropoda juga berkembang dengan baik, bahkan beberapa diantaranya terkhususkan untuk zaman devon. Demikian juga golongan Vertebrata antara lain ikan dan Amfibia.

Golongan Vertebrata mulai memegang peranan penting, beberapa diantaranya menunjukkan adanya transisi dari kehidupan air ke kehidupan darat. Beberapa diantaranya ialah : Eusthenopteron Foordi. Sebangsa ikan dengan panjang tubuh 0,65 m dijumpai pada batuan yang berumur devon atas di Esuminac, Quebec, Ichthyostega sebangsa amfibia yang dijumpai pada batuan yang berumur devon di daerah Greendland dan dianggap golongan Tetrapoda yang tertua, Hemicyclaspis Murchisoni termasuk golongan ikan yang didapatkan pada batuan yang berumur devon bawah di Downtownian di Inggris, Lasanius Problematicus termasuk golongan ikan yang sudah diketahui sejak zaman silur atas dan pernah didapatkan pada batuan yang berumur Devon do Glasgow, Skotlandia, Climatus Reticulus termasuk golongan ikan yang dijumpai pada batu merah Tua di Turin Hill, Skotlandia, Dinichtys termasuk golongan ikan yang dijumpai pada serpih yang berumur Devon atas di Cleveland, Ohio. Fosil ikan yang didapatkan pada tahun 1953 di Grahamstown, Afrika Selatan ialah Crossopterygian, sedang jenis yang sama ialah Pterichthyodes Mileri yang berumur devon tengah didapatkan di Skotlandia. Yang termasuk golongan ikan paus ialahCladoselache Flyleri yang berumur devon atas bagian atas.

Golongan tumbuh tumbuhan sudah banyak dikenal pada zaman Devon diantaranya Rhynea yang didapatkan pada Batupasir merah tua di Skotlandia, Archeopteris yang dijumpai di pulau besar daerah Arktika pada batuan yang berumur devon atas, Eospermatoperis, Protolepidodendron yang didapatkan di daerah Gilboa, New York pada batuan yang berumur Devon Tengah, Ateroxylon Mackiei dan Hornaelignieri yang didapatkan di Rhynei, Skotlandia pada batuan yang berumur Devon bawah. Ke semua jenis tumbuh tumbuhan tersebut masih terbatas pada jenis yang masih sederhana atau dinamakan tumbuhan tingkat rendah.

2.4Pelamparan Endapan Devon

Seperti telah disinggung di muka, endapan devon diantaranya berkembang sebagai batupasir merah tua. Dengan demikian maka penyebaran endapan devon terutama terdapat disekitar pegunungan Caledonia yaitu di Inggris, Skotlandia, Skandinavia, Svalbard, (Spitsbergen), tanah hijau hingga melampaui dataran tinggi Rusia. Khususnya di tanah hijau endapan batupasir merah tua terdapat selang seling dengan endapan laut dangkal.

Di Tiongkok juga dijumpai penyebaran batupasir Merah tua terutama, selama Devon bawah, di tempat ini juga didapatkan tumbuh tumbuhan yang tertua bersama sama dengan fosil ikan air tawar. Selama devon tengah, terjadi pengendapan dalam lingkungan laut, sedang devon atas dicirikan oleh suatu genang laut yang berakhir dengan pengangkatan dan pembentukan pegunungan yang lemah, terutama di daerah Kuangsi akibat dari Orogenesa Liukiang.

Di Australia, devon dicirikan oleh adanya kegiatan volkanisme yang hebat, yang terjadi setelah perlipatan geosinklin Tasmania pada Akhir jaman Silur, yang dalam hal ini disebabkan oleh orogenesa Bowning, setara dengan orogenesa Caledonia. Adanya gerak pembentukan genang laut sehingga secara keseluruhan akan terjadi batugamping terumbu. Devon tengah dicirikan oleh adanya orogenesa Tabberabbera sehingga seluruh geosinklin Tasmania Terangkat dan terbentuklah pegunungan. Setelah itu waktu yang lama terjadilah pengikisan dan sebagian lapisan devon bawah dan devon tengah terhanyutkan lagi.

Benua benua tertutup oleh tumbuh tumbuhan. Sejak devon bawah terdapat Rhynie, sedang pada kala berikutnya banyak dijumpai Lepidodendron yang berkembang baik dan nantinya memegang peranan penting dalam zaman karbon. Perkembangan di Australia barat agak berbeda, disini terjadilah terban terban dalam perisai tua karena adanya patahan, akibatnya laut masuk dan hasilnya terjadilah perkembangan batugamping terumbu. Pada saat orogenesa Tabberabbera yang hanya di geosinklin Tasmania mengakibatkan terjadinya pegunungan, maka di Australia barat hanya terjadi susut laut dengan pengendapan sedimen yang kadang kadang terbentuk di darat sedang pengangkatan dan pembentukkan pegunungan tidak terjadi. Dengan demikian endapan devon tidak terpisahkan oleh suatu pembentukkan pegunungna dari system karbon.

Di Amerika Utara Geosinklin Appalachia dan Cordillera tetap tidak berubah selama awal zaman devon, yang diendapkan terutama batugamping yang banyak mengandung fosil. Pada akhir devon bawah terjadi suatu pembentukkan pegunungan yang penting di bagian Geosinklin Appalachia, terutama di daerah yang sekarang merupakan pantai timur kanada dan di utara New York. Pembentukkan pegunungan ini disebut sebagai akibat dari orogenesa Akadia. Sesudah orogenesa Akadia terjadilah pengendapan pasiran yang meluas di amerika utara, sedang diluar geosinklin dijumpai pembentukkan batupasir yang mengandung banyak fosil.

Di Amerika Barat pengaruh orogenesa Akadia tidak nyata. Sehingga zaman devon disini dapat berkembang batugamping dengan doi beberapa tempat terjadi perkembangan bioherm yang bagus. Di geosinkin Cordiliera yang sekaran telah menjadi Rocky Mountain, zaman devon berkembang batugamping. Yang penting disini ialah dijumpainya fosil stringocephalus yang merupakan anggota dari filum Brachipoda, sebuah fosil yang khas untuk daerah eropa. Hal ini menunjukkan adanya suatu hubungan dengan geosinklin Variscia melalui Tiongkok, karena disana pun fosil ini juga menunjukkan endapa zaman devon.

Geosinklin lain yang terkenal pada zaman devon ialah geosinklin Variscia yang melampar dari inggris selatan dan Eire melalui Ardena di Perancis utara, Eifel dan Hunsruck di Jerman hingga Polandia. Disebelah Utara Berbatasan dengan daerah yang terangkat sewaktu orogenesa Caledonia dan di tempat itu terdapat cekungan cekungan dengan batupasir merah tua. Sedang diselatan dijumpai laut yang luas dengan pulau pulau yang banyak. Terangkat sewaktu orogenesa Caledonia yaitu yang kini merupakan dataran tinggi di pusat Perancis, Vosges, Schwarzzald dan Bohemia.

2.5Iklim Zaman Devon

Meskipun selama zaman silur telah terbentuk lapisan lapisan pengendapan di darat yang agak luas dan terawetkan dengan baik, tetapi baru pada devonlah kita temukan lapisan- lapisan endapan dalam sungai sungai (fluatil) atau dalam danau danau. Dalam lapisan lapisan itu telah ditemukan banyak sekali fosil fosil ikan, sehingga kita mendapatkan gambaran yang cukup jelas mengenai fauna vertebrata zaman itu. Lain dari pada ikan ikan untuk pertama kali dalam zaman devon itu kita temukan pembentukan binatang binatang darat, dalam bentuk amfibia sederhana. Selanjutnya dalam devon atas kita jumpai untuk pertama kali sisa sisa banyak tumbuhan.

Meskipun sisa sisa tumbuhan yang kurang jelas telah diketahui orang dari zaman silur, bahkan juga dari kambrium, tetapi perkembangan tumbuhan daratan, baru agak berarti selama zaman devon.

Sebaliknya warna merah yang kita temukan dalam banyak sedimen sedimen daratan dan tepi pantai zaman devon menyebabkan kita memikirkan hal itu. Warna merah dalam sedimen sedimen menunjukan, bahwa garam garam besi dalam batuan telah mengalami oksidasi, sehingga terbentuklah Fe2O3. Hal ini pada umumnya tidaklah akan terjadi apabila pada muka bumi terdapat banyak tumbuhan. Tumbuhan mengeluarkan zat zat yang pada umumnya berdaya mereduksi dengan demikian besi oksida yang berwarna merah itu tidak akan terjadi dengan mudah sebagai suatu kecualian ialah keadaan di daerah tropik ; disini hujan yang banyak sekali bersama dengan tumbuhan mengakibatkan terjadinya tanah merah yang bersifat gletser. Hal ini menunjukan bahwa sekurang kurangnya selama sebagian lebih menyerupai batuan yang diendapkan digurun gurun. Oleh karena itu, bagian bagian muka bumi yang kering selama zaman devon bias dibayangkan sebagi suatu gurun. Tetapi dalam hal ini, jangan kita bayangkan bagai suatu gurun yang terjadi karena kekeringan, seperti gurun sahara sekarang. Danau danau dan sungai menunjukan akan iklim yang agak lembab adanya gurun itu harus dicari sebabnya dalam keadaan tumbuhan yang hanya sedikit dalam jumlahnya, sehingga penutup yang berupa tumbuhan tidaklah terdapat tumbuhan hanya dapat bertahan dengan baik ditempat tempat yang sangat lembab. Baru pada devon atas perkembangan tumbuhan sudah sedemikian, sehingga tidak lagi bergantung dari pada kelembapan tanah.

Pada beberapa tempat telah ditemukan orang bekas yang menunjukkan adanya gletser besar yang berasal dari zaman Devon. Tanda-tanda ini kita temukan di Afrika Selatan diantara Devon bawah yang berkembang dalam lautan dan yang mungkin termasuk Silur atas. Hal ini menunjukkan bahwa sekurang-kurangnya selama sebagian dari formasi Batupasir merah lama atau Old Red Sandstone (BML atau ORS) selama zaman Perm dapat kita jumpai hal semacam itu dalam bentuk Batupasir Merah Baru atau New Red Sandstone (BMB atau NSR) dan untuk waktu sekarang dalam endapan-endapan yang terjadi di cekungan cekungan tertentu di Sahara, di bagian barat Amerika Utara, Asia Tengah, dan daerah daerah gurun lainnya.

2.6Perkembangan Endapan Devon Di Indonesia

Pada zaman devon, geosinklin geosinklin di Asia Tenggara melebar, demikian pula Geosinklin Tasmania melebar ke Barat kearah tengah Australia dan juga ke Utara dengan melebarnya palung Papua. Di Irian endapan devon didapatkan di bagian barat daya Irian Barat yaitu di sungai Nordwestrivier yang merupakan batupasir coklat, kelabu, dan putih yang mengandung fosil Favosites, Cystiphyllum dan Cytahophyllum Douvillei. Di lereng pegunungan Jayawijaya system silur ditutupi oleh system devon bawah dan devon tengah yang terdiri dari batugamping pasiran kelabu dengan fosil Cystiphyllum sp, Favosites Reticulatus, Cytahophyllum Douvillei, Heliolithes Barrandei, sedang devon atas terdiri dari batupasir putih dan coklat yang mengandung Goniophora, Spirifer, Wilsonia dan Retzia. Di Indonesia Barat endapan devon didapatkan di Kalimantan Timur yang terkenal sebagai Formasi Danau. Pada formasi ini dijumpai fosil Heliolithes Porosus, Clathrodictyon Spatiosum yang diperkirakan berumur devon bawah. Di tempat lain endapan zaman devon tidak didapatkan. Diduga daerah daerah tersebut pada saat itu merupakan cekungan sedimentasi atau mungkin masih berupa daratan.