Deteksi Tepi Dengan Menggunakan Metode Prewitt

8
 DETEKSI TEPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PREWITT OLEH NENGAH WI DY A UTAMI ( 14 15057010 ) NI KOMANG SUNI AS TINI ( 14150570 03 ) JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA FA KULT AS TEKNIK DAN KEJURUAN UNIVERSITA S PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2014 I T!"#$ D%&%# D!'!&$ T ! $

description

Deteksi Tepi Dengan Menggunakan Metode Prewitt

Transcript of Deteksi Tepi Dengan Menggunakan Metode Prewitt

DETEKSI TEPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PREWITT

OLEH

NENGAH WIDYA UTAMI( 1415057010 )NI KOMANG SUNI ASTINI( 1415057003 )

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKAFAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUANUNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHASINGARAJA2014I. Teori Dasar Deteksi TepiTepi merupakan batasan-batasan antar daerah dengan tingkat keabuan yang nyata. Jika tepi bersifat diskontinuitas pada suatu citra, menjadikan bentuk pada suatu citra yang terjadi cukup sering berguna pada mekanisme terpisah untuk pendeteksiannya. Di sini kami hadirkan suatu teknik dasar konvolusi yang menghasilkan suatu uraian citra yang menyangkut bentuk pada suatu citra masukan. Transformasi Hough dapat digunakan untuk mendeteksi bentuk dimana keluaran adalah suatu uraian parameter dari bentuk citra.Deteksi tepi (Edge Detection) pada suatu citra adalah suatu proses yang menghasilkan tepi-tepi dari obyek-obyek citra, yang bertujuan sebagai berikut : 1. Untuk menandai bagian yang menjadi detail citra 2. Untuk memperbaiki detail dari citra yang kabur, yang terjadi karena error atau adanya efek dari proses akuisisi citra Suatu titik (x,y) dikatakan sebagai tepi (edge) dari suatu citra bila titik tersebut mempunyai perbedaan yang tinggi dengan tetangganya. Gambar berikut ini meng-gambarkan bagaimana tepi suatu gambar diperoleh.

Gambar 1 Proses Deteksi Tepi Citra

Berikut hasil deteksi dari beberapa citra menggunakan model differensial di atas :

Gambar 2 Hasil beberapa deteksi tepi

Pada gambar 2. terlihat bahwa hasil deteksi tepi berupa tepi-tepi dari suatu gambar. Bila diperhatikan bahwa tepi suatu gambar terletak pada titik-titik yang memiliki perbedaan tinggi. Berdasarkan prinsip-prinsip filter pada citra maka tepi suatu gambar dapat diperoleh menggunakan High Pass Filter (HPF), yang mempunyai karakteristik:

Contoh: Diketahui fungsi citra f(x,y) sebagai berikut:

Dengan menggunakan filter : Maka hasil tapis adalah :

Bila digambarkan maka proses penapisan di atas mempunyai masukan dan keluaran sebagai berikut :

Gambar 2.5 Masukan dan keluaran proses filter pada contoh

Untuk mencoba perhitungan di atas dapat dilakukan dengan cara manual menggunakan perhitungan konvolusi, atau dengan memanfaatkan program konvolusi. Macam-macam metode yang umum digunakan untuk proses deteksi tepi ini, antara lain sebagai berikut1. Metode Robert2. Metode Prewitt3. Metode Sobel4. Metode CannyII. Tahapan Proses Pendeteksian TepiAdapun tahapan dalam proses pendeteksian tepi antara lain sebagai berikut.1. Image AcquisitionAkuisisi citra merupakan tahap awal, pada tahap ini citra akan diambil/ditangkap. Kamera akan dipergunakan untuk tahapan ini. Kamera yang umum dipergunakan pada tahap ini, dapat berupa kamera analog atau digital. Untuk citra yang diambil dengan menggunakan kamera analog perlu dilakukan konversi ke dalam bentuk citra digital.2. Pra Processing (Preprocessing)Pada Tahap ini dilakukan proses grayscale terhadap citra yang akan dideteksi tepi citraanya. Proses grayscalling : adalah proses untuk mengubah gambar yang memiliki warna menjadi gambar yang memiliki tingkat warna ke abu-abuan. Gambar yang akan di-gray-scalling nilai tiap titik akan disamakan dengan nilai red-green-bluenya sehingga untuk tiap titik hanya memiliki 1 nilai saja, yang disebut nilai gray-level-nya Pada dasarnya proses ini dilakukan dengan meratakan nilai pixel dari 3 nilai RGB menjadi 1 nilai3. Segmentasi (Segmentation)Pada tahap ini citra yang telah diubah menjadi grayscale akan dideteksi tepi citranya menggunakan analisis sobel.4. Post ProcessingPada tahap ini akan dihasilkan citra yang berupa citra yang hanya terdiri dari gambar hitam putih yang memiliki tepi citra.

III. Deteksi Tepi Menggunakan Metode PrewittDeteksi tepi operator Prewitt diperkenalkan oleh Prewitt pada tahun 1970. Metode Prewitt merupakan pengembangan metode robert dengan menggunakan filter HPF yang diberi satu angka nol penyangga. Metode ini mengambil prinsip dari fungsi laplacian yang dikenal sebagai fungsi untuk membangkitkan HPF. Operator Prewitt menggunakan delapan buah kernel operator gradient yaitu sebagai berikut.

Pengembangan dari gradient operator dengan menggunakan 2 mask (horizontal dan vertikal) ukuran 3x3. Pada operator ini kekuatan gradient ditinjau dari sudut pandang horizontal dan vertikal (memperhatikan titik disekitar pada posisi horizontal dan vertikal). Kernel fillter yang digunakan dalam metode Prewitt ini adalah sebagai berikut.

Persamaan gradien pada operator prewitt sama dengan gradien pada operator sobel perbedaannya adalah pada prewitt menggunakan konstanta c = 1.

Sx = (a2 + ca3 + a4) (a0 + ca7 + a6)Sy = (a0 + ca1 + a2) (a6 + ca5 + a4)Magnitude:M = Berikut adalah contoh program sederhana metode Prewitt dengan menggunakan program Delphi 7.0.

Screenshot Program

Source Codefunction Prewitt(MInput:Matriks):Matriks;var MOutput: Matriks; x,y: integer;begin SetLength(MOutput, (Length(MInput)-2*(3 div 2)),(Length(MInput[0])-2*(3 div 2))); for x:= 2 to Length(MOutput)-1 do begin for y:= 2 to Length (MOutput[0])-1 do begin

Moutput[y-2][x-2] := Round(sqrt(sqr( MInput[y-1][x-1] + MInput[y][x-1] +MInput[y+1][x-1] - MInput[y][x] - MInput[y][x+1] MInput[y+1][x+1]) + sqr( MInput[y+1][x-1] + MInput[y+1][x] +MInput[y+1][x+1] - MInput[y-1][x-1] - MInput[y-1][x] MInput[y-1][x+1]) ));

end; Prewitt:= MOutput; end;end;