DESKRIPSI MAKNA DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA BAGI UMAT … · 2019. 7. 30. · Devosi kepada Maria...
Transcript of DESKRIPSI MAKNA DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA BAGI UMAT … · 2019. 7. 30. · Devosi kepada Maria...
i
DESKRIPSI MAKNA DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA BAGI UMAT
STASI SANTA MARIA ASSUMPTA RAWAJITU TIMUR PAROKI
SANTO ANDREAS MESUJI LAMPUNG
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Agama Katolik
Oleh :
Catarina Prasasti Cristianayu
NIM : 121124069
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kepersembahkan kepada
Bunda Maria, Orang Tuaku (Bapak Y. Slamet dan Ibu Maria Ana Warni)
Adik, sahabatku, Romo, Ketua Lingkungan, Umat Stasi Santa Maria Assumpta
Rawajitu Timur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini
Allahmu; Aku akan meneguhkan bahkan akan menolong engkau; Aku akan
memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”
(Yesaya 41:10)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Judul skripsi ini adalah “DESKRIPSI MAKNA DEVOSI KEPADA
BUNDA MARIA BAGI UMAT STASI SANTA MARIA ASSUMPTA
RAWAJITU TIMUR PAROKI SANTO ANDREAS MESUJI LAMPUNG.
Skripsi ini ditulis untuk mengetahui bagaimana Devosi kepada Bunda Maria
dalam hidup umat Stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur dan untuk
mengetahui makna Devosi yang selama ini telah dilaksanakan oleh umat Stasi
Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur dalam mendoakan doa Devosi kepada
Bunda Maria. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode
penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara umat yang ada di Stasi
Santa Maria Rawajitu Timur. Hasil penelitian menunjukkan umat di Stasi Santa
Maria Assumpta Rawajitu Timur mendoakan doa Devosi pada Bulan Maria dan
ketika ada permohonan tertentu. Umat Stasi Santa Maria Assumpta mendoakan
doa Devosi dengan keluarga atau dengan umat yang ada di stasi. Umat stasi Santa
Maria Assumpta Rawajitu Timur berdoa Devosi di kamar, rumah umat dan aula
Tk Xaverius Dipasena Agung. Dalam berdoa Devosi umat Stasi Santa Maria
Assumpta Rawajitu Timur biasanya menggunakan buku panduan Doa. Umat Stasi
Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur memaknai doa Devosi sebagai
penghormatan kepada Bunda Maria dan sebagai doa permohonan. Dalam berdoa
Devosi sudah banyak hal positif yang umat dapatkan, antara lain umat stasi
merasa merasa lebih tenang dalam menghadapi masalah, merasa damai, merasa
lebih dekat dengan umat yang ada di sekitar dan lebih dekat dengan Bunda Maria.
Penulis menyarankan kepada umat di stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur
agar selalu mendoakan doa Devosi kepada Bunda Maria. Doa Devosi harus
didoakan dengan kesungguhan hati dan ditempatkan dalam kerangka berliturgi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
The title of this thesis is "MEANING DESCRIPTION OF DEVOTION TO BUNDA
MARIA FOR THE GENERAL STATION OF SANTA MARIA ASSUMPTA
RAWAJITU TIMUR SANTO PAROKI ANDREAS MESUJI LAMPUNG. This
thesis was written to find out how Devotion to the Blessed Mother in the life of the
Stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu East community and to find out the
meaning of Devotion that had been carried out by the Stasi Santa Maria
Assumpta Rawajitu East community in praying for Devotion to the Blessed
Mother. In writing this essay, the author uses descriptive qualitative research
methods with the technique of interviewing the people at the Rawajitu East Santa
Maria Stasi. The results showed that the people at the Stasi Santa Maria
Assumpta Rawajitu Timur prayed for Devotion prayers on the Moon of Mary and
when there were certain requests.The Stasians of Santa Maria Assumpta pray
Devotion prayer with their family or with the people at the station. The people of
the Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur station prayed for Devotion in the
room, the house of the people and the hall of Tk Xaverius Dipasena Agung. In
praying for the devotion of the people of the Stations of Santa Maria Assumpta,
East Rawajitu, usually use the prayer book. The Stasi Santa Maria Assumpta
Rawajitu Timur people interpret Devotion prayer as a tribute to the Blessed
Mother and as a prayer of supplication. In praying for Devotion there have been
many positive things that the people have got, among others the stationary people
feel more calm in facing problems, feel peaceful, feel closer to the people who are
around and closer to the Virgin Mary. The author advises the people at the Santa
Maria Assumpta Rawajitu East station to always pray for the prayer of devotion
to the Virgin Mary. Devotional Prayers must be prayed with sincerity and placed
in a framework of liturgy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur panulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena
kasih dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“DESKRIPSI MAKNA DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA BAGI UMAT
STASI SANTA MARIA ASSUMPTA RAWAJITU TIMUR PAROKI SANTO
ANDREAS MESUJI LAMPUNG”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Agama
Katolik di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai karena bantuan dari
banyak pihak. Pada kesempatan ini penulis dengan setulis hati mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Dr. B. Agus Rukiyanto SJ selaku Kaprodi PAK Universitas Sanata
Dharma, yang telah memberikan kesempatan dan dukungan kepada
penulis selama menjalankan perkuliahan di kampus.
2. Fx. Dapiyanta, M.Pd selaku dosen pembimbing utama yang telah
memberikan motivasi, meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk
membimbing penulis dengan kesabaran dan ketelitian beliau sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. FX. Heryatno Wono WulungSJ, M.Ed selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan dosen penguji II, yang telah membimbing penulis selama
menempuh studi di PAK.
4. Segenap Staff Dosen dan Karyawan Prodi PAK-JIP-FKIP-USD,
Yogyakarta yang telah mendidikan dan membimbing penulis selama
menempuh studi.
5. Kepada Ketua Stasi Bapak M. Tasino yang telah bersedia memberikan
tempat bagi saya untuk melaksanakan penelitian.
6. Umat Stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur yang telah bersedia
untuk diwawancara.
7. Keluargaku yang selalu meluangkan waktu, tenaga dan memberikan
semangat serta doa kepadaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... iv
HALAMAN MOTTO .......................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................. vii
ABSTRAK .......................................................................................... viii
ABSTRACT .......................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ......................................................................... x
DAFTAR ISI ....................................................................................... xii
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................... xv
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. Latar Belakang..................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................. 7
C. Pembatasan Masalah ............................................................ 7
D. Rumusan Masalah ................................................................ 8
E. Tujuan Penelitian ................................................................. 8
F. Manfaat Penelitian ................................................................ 9
G. Metode Penulisan ................................................................ 9
H. Sistematika Penulisan .......................................................... 10
BAB II. LITURGI DAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA .......... 12
A. Liturgi ................................................................................. 12
B. Pengertian Devosi ............................................................... 14
C. Beberapa Sudut Pandang Pemahaman Devosi ...................... 18
1. Sudut Historis Liturgi ....................................................... 18
2. Sudut Antropologis .......................................................... 19
3. Sudut Agama Kerakyatan ................................................. 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
D. Peran Devosi dalam Liturgi Gereja ..................................... 21
1. Sumbangan Devosi umat dalam Liturgi Gereja ................. 21
2. Yang harus diperhatikan dalam Devosi ............................ 22
E. Bunda Maria ........................................................................ 22
1. Bunda Perawan ................................................................ 22
2. Maria Bunda Allah ........................................................... 23
3. Maria Ibu Yesus ............................................................... 24
4. Maria Bunda Gereja ......................................................... 24
F. Devosi Kepada Bunda Maria ................................................ 25
G. Macam-macam doa Devosi Kepada Bunda Maria ................ 28
1. Salam Maria ..................................................................... 28
2. Rosario ............................................................................ 29
3. Malaikat Tuhan (Angelus) ................................................ 30
4. Litani Santa Maria ............................................................ 31
5. Legio Maria ..................................................................... 32
6. Novena tiga Salam Maria ................................................. 32
7. Ziarah .............................................................................. 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................. 35
A. Jenis Penelitian .................................................................... 35
B. Waktu dan Tempat Penelitian............................................... 36
1. Waktu Penelitian .............................................................. 36
2. Tempat Penelitian ............................................................ 36
C. Responden Penelitian ........................................................... 36
D. Fokus Penelitian .................................................................. 37
E. Pertanyaan Penelitian ........................................................... 37
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................ 37
1. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 37
2. Instrumen Pengumpulan Data........................................... 38
G. Keabsahan Data .................................................................. 40
H. Teknik Analisis Data ........................................................... 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .... 42
A. Sejarah Singkat Stasi Santa Maria Assumpta
Rawajitu Timur .................................................................... 42
B. Profil Stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur .............. 43
C. Hasil Penelitian .................................................................... 44
1. Profil Responden .............................................................. 44
2. Hasil Wawancara ............................................................. 46
D. Pembahasan Hasil Penelitian................................................ 56
BAB V USULAN PROGRAM ............................................................ 63
A. Usulan Program .................................................................. 63
1. Latar Belakang ................................................................ 63
2. Tujuan Program ............................................................... 64
3. Usulan Kegiatan Rekoleksi .............................................. 64
4. Tema Umum ................................................................... 65
5. Tujuan Rekoleksi............................................................. 65
6. Peserta ............................................................................. 65
7. Susunan Acara Rekoleksi ................................................ 65
8. Tempat dan Waktu .......................................................... 67
9. Bentuk dan Metode ......................................................... 67
10. Sarana ............................................................................. 68
11. Detail Kegiatan ................................................................ 68
12. Refleksi ........................................................................... 81
BAB VI PENUTUP ............................................................................. 87
A. Kesimpulan.......................................................................... 87
B. Saran .................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 89
LAMPIRAN ........................................................................................ 90
Lampiran 1 : Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data ............ (1)
Lampiran 2 : Transkip Wawancara ........................................... (2)
Lampiran 3 : Doa-Doa Devosi .................................................. (8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR SINGKATAN
A. Singkatan Kitab Suci
Seluruh singkatan KItab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci
Perjanjian Baru yang diselenggarakan oleh Lembaga Alkitab Indonesia
(Konferensi Dokumen Gereja)
B. Singkatan Dokumen Gereja
LG : Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang
Gereja, 21 November 1964
MC : Marialis Cultus, Surat Apostolik Mariologi dari Paus Paulus VI, 4
Februari 1974
SC : Sacrosantum Concilium, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II
tentang Liturgi Suci, 4 Desember 1963
C. SINGKATAN LAIN
BLBI : Bantuan Likuiditas Bank Indonesia
KWI : Konfrensi Wali Gereja Indonesia
WK : Wanita Katolik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Maria adalah pribadi yang sangat fenomenal bagi banyak orang, baik di
antara orang beriman Katolik itu sendiri maupun orang yang tidak beriman
Katolik. Maria diakui sebagai pribadi yang sangat istimewa di hadapan Allah dan
Yesus. Dia diakui sebagai pengantara rahmat bagi orang beriman Katolik.
Alasan pokok mengapa Maria dapat dihormati oleh umat beriman
khususnya umat Katolik karena Maria dipilih Tuhan secara istimewa untuk
menjadi Bunda Tuhan Yesus Kristus juru selamat manusia. Keibuan Maria dalam
tata rahmat berlangsung terus tanpa putus. Bunda Maria memberikan contoh
teladan hidup setia dengan menerima kabar gembira yang diberkan oleh Malaikat
Gabriel hingga pada saat PutraNya menderita di kayu salib sampai kepada
kesempurnaan abadi semua orang beriman (LG No.62).
Devosi sendiri berasal dari kata latin yaitu ‘devotio’, kata kerjanya
‘devotere’, yang berarti suatu sikap hati dan perwujudannya, yang dengannya
orang secara pribadi mengarahkan diri kepada sesuatu atau seseorang, yang
dihargai, dijunjung tinggi, dan dicintai (Prasetya, 2017: 15). Artinya bahwa devosi
merupakan penghayatan, penyerahan diri seseorang terhadap pribadi yang
dihargai, dihormati dan dicintai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Dalam dokumen Konstitusi Dogmatis tentang Gereja yakni Lumen
Gentium yang secara khusus berbicara mengenai “Santa Perawan Maria dalam
misteri Kristus ”. Berikut adalah kutipan Dokumen berikut:
Persatuan Maria dengan Putranya dalam karya penyelamatan terungkap
sejak saat Kristus berada dalam kandungannya. Persatuan ini kemudian
tampak pada saat kelahiran bayi Yesus Kristus, karena waktu itu Maria
memperkenalkan Yesus kepada orang majus dan Para Gembala (LG.57)
Devosi merupakan ungkapan kasih untuk memenuhi perintah Tuhan.
Devosi kepada Maria sangat berkembang sejak Maria diangkat dan diberi gelar
oleh Gereja. Gelar-gelar ini didapatkan oleh Bunda Maria karena keibuan dan
kesucian Bunda Maria serta keutamaan-keutamaan dan peran Maria sebagai
kepanjangan peran Yesus antara lain adalah cermin kekudusan, Takhta
Kebijaksanaan, Bejana Rohani, Bunga Mawar yang Gaib, Benteng Gading,
Rumah Kencana, Tabut Perjanjian, Pintu Surga, dan Bintang Timur.
Penghormatan kepada Santa Perawan Maria lebih populer dengan
sebutan Devosi Maria yang merupakan ibadat khusus atau ciri khas yang ada di
Gereja Katolik Roma. Devosi Santa Perawan Maria memiliki pengaruh yang
cukup besar dalam penghayatan iman orang Katolik. Umat Katolik menganggap
bahwa Maria adalah seorang manusia yang patut diteladani dan dihormati karena
ketaatan dan kepasrahan dirinya dalam menerima perintah Allah untuk melahirkan
Sang Juru Selamat, yaitu Yesus Kristus. Hal inilah yang menguatkan Devosi
kepada Maria dalam kalangan Gereja Katolik Roma. Kuatnya Devosi kepada
Maria dibuktikan dengan banyaknya jumlah buku dan karangan, organisasi,
kongres, serta tempat ziarah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Dalam kehidupan sehari-hari umat tidaklah asing dengan Devosi Bunda
Maria. Bahkan ada beberapa umat yang rela jauh-jauh ke tempat ziarah untuk
berdoa Devosi kepada Bunda Maria. Bunda Maria adalah Bunda perantara bagi
umat Katolik. Bunda Maria adalah perantara lahirnya Juru Selamat yakni Yesus
Kristus. Bunda Maria adalah perempuan pilihan Allah yang dengan rendah hati
mau menerima tanggungjawab dengan segala konsekuensinya. Dengan segala
kerendahan hati, kemurahan hati, pasrah, dan penuh tanggungjawab Bunda Maria
rela dan dengan iklas hati menerima perintah yang diberikan oleh Malaikat
Gabriel bahwa Bunda Maria akan mengandung Juru Selamat yakni Yesus Kristus.
Sebagai orang Katolik kita sangat mencintai Bunda Maria. Cara
mencintai dan menghormati Bunda Maria dapat kita lakukan dengan berdevosi.
Devosi kepada Maria dapat kita artikan menjadi tiga arti, yang pertama devosi
adalah ungkapan penghormatan dan cinta kepada Allah. Devosi ini didasarkan
pada kedudukan Maria sebagai Ibu Yesus, bukan karena ada hubungan darah
antara Maria dan Yesus. Yang kedua sebagai orang Katolik kita menghormati dan
mencintai Bunda Maria karena kesuciannya dan yang ketiga penghormatan
kepada Maria ternyata sudah ditunjukkan dengan jelas dalam nyayian pujian
Maria yang berkata; “sesungguhnya mulai dari sekarang segala keturunan akan
menyebut aku berbahagia” (Luk 1: 48)
Inti dari devosi Maria itu sendiri sebenarnya ada tiga. Yang pertama puji-
pujian Maria. Memuji Maria merupakan salah satu elemen inti devosi kepada
Maria. Bunda Maria dipuji karena karya Agung Allah dalam diriNya.Yang kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
adalah mencontoh Maria. Dalam mencontoh Maria kita tidak hanya cukup
sampai sikap heran, kagum dan puji Maria karna karya Agung Allah dalam
diriNya, tetapi kita umat beriman harus mencontoh Maria sebagai citra dalam hal
iman, cinta kasih persatuan yang sempurna dengan Kristus dan memohon bantuan
pengantaraan doa Maria, sedangkan yang ketiga adalah memohon pengantaraan
doa. Mohon pengantaraan doa disini bisa kita simpulkan karena doa itu sendiri
dimaksudkan untuk memperoleh rahmat yang hanya bisa diberikan oleh Allah
seorang diri.
Devosi Bunda Maria ini sangat populer dan merakyat karena mudah,
sederhana dan semua orang bisa melakukannya. Ada bulan-bulan tertentu yaang
dirayakan oleh umat Katolik sebagai bulan Maria. Maria dikenang pada bulan Mei
dan Oktober. Untuk mengenang Maria di bulan Mei dan Oktober biasanya umat
mendoakan doa Rosario bersama-sama. Tujuannya adalah untuk menghormati
Bunda Maria. Kita tidak harus mendoakan doa rosario pada bulan-bulan tertentu
saja, ketika kita ziarah pun kita bisa mendoakan doa Rosario.
Stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur berada di daerah antara blok
0 sampai blok 15. Stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur ini termasuk stasi
yang berada di desa, jadi stasi ini sangat jauh dari tempat-tempat ziarah. Bahkan
perjalanan untuk ke Gereja Stasi bisa dibilang sangat jauh dan susah perjalananya,
misalnya kalau hujan jalan yang sering dilewati becek, dan kadang bisa
menjatuhkan. Tetapi semangat umat dalam mengikuti Misa sangat besar. Di stasi
Santa Maria Assumpta ini pun Romo hanya mengadakan misa dua kali dalam satu
bulan yaitu pada minggu kedua dan keempat, sedangkan pada minggu pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dan ketiga umat yang dekat dengan Gereja mengadakan ibadat di Gereja stasi dan
umat yang tempat tinggalnya sangat jauh dari Gereja mengadakan ibadat di blok
masing-masing. Dalam ibadat di stasi kadang umat menyempatkan diri untuk
berdoa Rosario untuk lebih menghormati Bunda Maria.
Ada umat yang pernah sharing kepada saya bahwa umat di stasi Santa
Maria Assumpta sangat ingin pergi berziarah, tetapi karena jarak yang sangat
jauh, biaya yang besar dan waktu yang terbatas umat mengurungkan keinginannya
untuk berziarah. Karena keterbatasan di dana, jarak yang sangat jauh dan waktu
yang terbatas akhirnya umat memutuskan untuk berdevosi di rumah dan di Gereja.
Umat di stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur Paroki Santo
Andreas Mesuji, Lampung sangat kental dalam hal berdoa Devosi. Berdasarkan
sharing dengan umat saat doa lingkungan umat belum pernah mendapatkan
sosialisasi tentang Devosi. Sejauh ini umat menganggap bahwa Devosi hanya
kebiasaan yang dimiliki oleh Gereja. Umat sangat yakin dengan Devosi kepada
Bunda Maria yang sering mereka lakukan misalnya Novena hanya untuk meminta
apa yang mereka inginkan sedangkan umat sendiri tidak mengerti makna yang
mendalam dari Devosi itu sendiri atau dapat diartikan bahwa sebagian umat yang
ada di stasi ini hanya memahami devosi sebagai bentuk doa dan syukur atas apa
yang diperoleh dan diterima.
Di Stasi Santa Maria Assumpta sebagian besar umatnya berpencaharian
sebagai petambak udang. Sebagian besar jumlah para petambak udang adalah
para pendatang. Ketika masa liburan baik libur sekolah maupun libur hari raya
sebagian umat memilih untuk pulang ke kampung halamannya. Saat sebagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
orang memilih untuk pulang ke kampung halaman, Stasi tetap mengadakan Misa
di Gereja walaupun yang datang tidak lebih dari 15 orang.
Mengingat jarak tempuh dan medan jalan dari desa Bumi Dipasena
Agung tidaklah mudah dan dekat maka Ketua Stasi bersama umat mengambil
kebijakan untuk mengadakan ibadat di dua tempat. Pertama untuk umat sekitar
Gereja mengadakan ibadat di gereja. Kedua untuk umat yang jauh dari gereja
mengadakan ibadat di Tk Xaverius Bumi Dipasena Agung. Berdasarkan
pengalaman saya saat mengikuti beberapa kali ibadat yang ada TK Xaverius Bumi
Dipasena Agung, ketika bertepatan dengan musim panen bagus umat yang datang
kurang lebih 10 orang, sedangkan ketika musim panen sedang tidak bagus umat
yang datang kurang lebih 20 orang.
Dalam memimpin doa devosi yang sering dilakukan misalnya doa
Rosario, kadang umat diajak untuk bergantian dalam memimpin ibadat. Jadi
semua umat bisa merasakan untuk memimpin doa Rosario di Stasi. Umat yang
ada di stasi ini bisa saya katakan rajin dalam mengikuti doa-doa devosi. Kadang
jika tidak ada ibadat atau doa Rosario bersama ada beberapa umat yang secara
khusus berdoa Rosario pribadi di rumah masing-masing. Ada juga umat yang
menyempatkan diri untuk berdoa Novena baik di malam hari maupun di pagi hari
dengan permohonan tertentu.
Dengan demikian, berdasarkan persoalan yang tertulis di atas, penulis
tertarik dan berminat untuk mengambil judul: DESKRIPSI MAKNA DEVOSI
KEPADA BUNDA MARIA BAGI UMAT STASI SANTA MARIA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
ASSUMPTA RAWAJITU TIMUR PAROKI SANTO ANDREAS MESUJI
LAMPUNG
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan
masalah penulisan sebagai berikut:
1. Kenapa umat Stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur rela jauh-jauh
datang ke Gereja untuk berdevosi?
2. Kenapa Devosi yang banyak umatnya pada saat musim panen jelek dan saat
musim panen bagus tidak banyak umatnya ?
3. Kenapa umat Stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur lebih sering
mendoakan doa Rosario?
4. Devosi apa yang sering umat Stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur
lakukan ?
C. Batasan Masalah
Setelah melihat permasalahan-permasalahan yang telah diuraikan di atas,
penulis memilih dua aspek di atas untuk dikaji yaitu kenapa umat Stasi Santa
Maria Assumpta Rawajitu Timur banyak umatnya pada saat musim panen jelek
dan saat musim panen bagus tidak banyak umatnya dan devosi apa yang sering
umat Stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur lakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
D. Rumusan Permasalahan
Fokus utama permasalahan yang hendak dikaji adalah bagaimana umat
Stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur memaknai Devosi Kepada Bunda
Maria? Pertanyaan ini kemudian disederhanakan lagi menjadi 2 pertanyaan yang
lebih spesifik, antara lain:
1. Bagaimana kegiatan Devosi umat di Stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu
Timur dilaksanakan?
2. Apa makna devosi kepada Bunda Maria dalam hidup umat di Stasi Santa
Maria Assumpta Rawajitu Timur?
E. Tujuan Penulisan
Tujuan umum penulisan karya tulis ini adalah untuk memaknai Devosi
Kepada Bunda Maria dalam kehidupan umat di Santa Maria Assumpta Rawajitu
Timur. Selain itu, beberapa tujuan khusus yang hendak dicapai dari karya tulis ini,
antara lain:
1. Mendeskripsikan kegiatan makna Devosi kepada Bunda Maria dalam hidup
umat Stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur.
2. Menemukan Makna Devosi yang selama ini telah dilaksanakan oleh umat
dalam mendoakan doa Devosi kepada Bunda Maria.
F. Manfaat Penulisaan
Penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya:
1. Bagi Umat Stasi St. Maria Assumpta Rawajitu Timur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Tersedianya informasi mengenai Devosi kepada Bunda Maria dan minat untuk
semakin memaknai Devosi kepada Maria itu sendiri.
2. Bagi Penulis
Penulis memperoleh wawasan dan informasi yang lebih baik lagi Tentang Makna
Devosi kepada Bunda Maria.
3. Bagi Pembaca
Pembaca memperoleh informasi dan mengetahui seberapa makna Devosi kepada
Bunda Maria yang telah diterapkan dalam kehidupaan sehari-hari.
G. Metode Penulisan
Skripsi ini menggunakan metode deskriptif analitis yang dilakukan
dengan cara studi kepustakaan dan wawancara (terfokus dan mendalam). Pertama,
studi kepustakaan – adalah segala usaha yang dilakukan penulis untuk
menghimpun informasi yang relevan dengan topik yang sedang diteliti. Semua
informasi tersebut diperoleh dari dokumen resmi gereja, buku, laporan penelitian,
jurnal ilmiah, peraturan-peraturan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber
tertulis baik cetak maupun elektonik. Dalam penulisan ini, studi kepustakaan
dilakukan untuk menghimpun berbagai informasi mengenai makna Devosi kepada
Bunda Maria bagi umat Stasi St. Maria Assumpta Rawajitu Timur.
Kedua, wawancara mendalam – yaitu memperoleh keterangan dengan
melakukan tanya jawab secara langsung dengan umat Stasi St. Maria Assumpta.
Teknik wawancara sangat penting dalam penulisan ini karena penulis hendak
mengetahui dan menganalisis seberapa jauh umat memahami makna dari devosi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
kepada Bunda Maria dalam kenhidupan nyata sehari-hari. Jumlah Responden
dalam penulisan ini 6 orang.
H. Sistematika Penulisan
BAB I : Membahas dan menguraikan tentang latar belakang, identifikasi
masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan,
manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II : Menguraikan tentang Deskripsi Makna Devosi Kepada Bunda
Maria. Pada BAB ini akan membahas tentang pengertian
Devosi secara umum, pengertian Devosi Kepada Bunda Maria
dan Profil stasi.
BAB III : Memaparkan hasil penelitian lapangan mengenai DESKRIPSI
MAKNA DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA BAGI UMAT
STASI SANTA MARIA ASSUMPTA RAWAJITU TIMUR.
BAB IV : Memaparkan hasil refleksi tentang DESKRIPSI MAKNA
DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA BAGI UMAT STASI
SANTA MARIA ASSUMPTA. Hasil analisis dari temuan
lapangan tersebut akan dirumuskan dalam poin-poin
rekomendasi untuk dijadikan bahan acuan umat Stasi St. Maria
Assumpta untuk berdevosi kepada Bunda Maria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB V : Uusulan program
BAB VI : Kesimpulan dan saran dari BAB I – V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
LITURGI DAN DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA
Dalam BAB II ini, penulis akan menguraikan tentang Deskripsi Makna
Devosi kepada Bunda Maria. Bab ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu bagian
pertama berisi tentang Liturgi, bagian kedua berisi tentang Devosi dan bagian
ketiga berisi tentang Bunda Maria dan bagian keempat berisi tentang Devosi
kepada Bunda Maria dan bentuk-bentuk Doa Devosi Kepada Bunda Maria.
A. Liturgi
Liturgi didefinisikan sebagai keseluruhan kebaktian umum-resmi ‘publik’
Gereja. Kata Liturgi berasal dari bahasa Yunani ‘leitourgia’ yang memiliki arti
kerja atau pelayanan yang dibaktikan lagi (Martasudjita, 1999: 18). Dalam
sejarahnya ketika masa pasca-para rasul, kata liturgi sudah digunakan untuk
menunjuk kegiatan ibadat atau doa Kristiani. Bagi kalangan umat, liturgi biasanya
dipahami sebagai upacara atau ibadat publik Gereja. Dalam Dokumen Konsili
Vatikan SC 2 yang membahas tentang ‘Liturgi Suci’, berikut adalah isi dokumen
tersebut:
Liturgi merupakan upaya yang sangat membantu kaum beriman untuk
dengan penghayatan mengungkapkan Misteri Kristus serta hakikat asli
Gereja yang sejati, serta memperlihatkan itu kepada orang-orang lain,
yakni bahwa Gereja bersifat sekaligus manusiawi dan Ilahi, kelihatan,
namun penuh kenyataan yang tak kelihatan, penuh semangat dalam
kegiatan, amun meluangkan waktu juga untuk kontemplasi, hadir di dunia,
namun sebagai musafir. Maka dari itu Liturgi setiap hari membangun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
mereka yang berada di dalam Gereja menjadi kenish suci dalam Tuhan,
menjadi kediaman Allah dalam Roh, sampai mereka mencapai
kedewasaan penuh sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Dalam kutipan di atas dapat diketahui bahwa Liturgi membantu umat untuk
menghayati dan mengungkapkan misteri iman Kristus dalam Tata cara Gereja.
Liturgi bukanlah melulu soal kebaktian, ibadat, upacara. Liturgi adalah ‘Church in
Action’ yang artinya Gereja yang secara konkrit mengaktualisasikan Yesus
Kristus serta karya penyelamatan-Nya (Stolk, 1990: 386).
Liturgi tidak hanya menawarkan aneka bentuk dan rumus doa, tetapi
liturgi mau menjadi tempat orang merasakan dan menghayati komunikasi dengan
Bapa, Putra dan Roh Kudus. Liturgi bukan semata-mata hanya pengulangan doa
Yesus atau lanjutan ibadah Yahudi. Dalam sejarahnya liturgi berkembang sesuai
dengan kekhasan unsur kebudayaan Gereja (KWI, 1996: 394).
Dalam dimensi teologis pengertian liturgi lebih menunjuk kepada
perayaan misteri karya keselamatan Allah itu sendiri yang dilaksanakan oleh
Kristus bersama Gereja-Nya dalam Roh Kudus. Liturgi menjadi tempat pertemuan
baik dengan umat beriman maupun dengan Allah sendiri yang berlangsung
melalui Kristus dalam Roh Kudus (Martasudjita, 1999: 27).
Konsili Vatikan II SC 13 mengatakan bahwa Liturgi Puncak dan Sumber
Kehidupan Gereja, berikut isi dokumen tersebut:
Sambil mengindahkan masa-masa liturgi, ulah kesalehan perlu diatur
sedemikian rupa sehingga sesuai dengan Liturgi suci; sedikit banyak harus
bersumber pada Liturgi, danmengantar umat kepada-Nya; sebab menurut
hakikatnya hal besar liturgi memang jauh lebih unggul dari semua ulah
kesalehan itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Liturgi tidak mencakup seluruh kegiatan Gereja karena hidup Rohani pun
tidaklah cukup hanya dengan berpartisipasi dalam Liturgi. Kehadiran Kristus
sendiri dalam liturgi harus digenapi dengan tanggapan umat terhadap kehadiran
Kristus (Stolk: 1990- 390). Karena Liturgi tetap dan tidak bisa diubah dan
merupakan tata cara Gereja dalam setiap perayaan yang bersifat liturgis.
Dari kedua pengertian diatas dapat diketahui bahwa devosi dan liturgi
saling melengkapi. Dimana devosi adalah bagian dari liturgi walaupun tidak
semua devosi bersifat liturgis. Walaupun keduanya saling melengkapi devosi dan
liturgi tidak bisa disamakan karena liturgi bersifat tetap dan devosi bisa
menyesuaikan.
B. Pengertian Devosi
“Devosi’ berasal dari kata Latin “Devotio” yang berarti kebaktian,
pengorbanan, penyerahan, dan cinta bakti. Devosi disebut juga sebagai kebaktian
khusus yang merujuk pada misteri iman yang dikaitkan dengan pribadi tertentu,
misalnya : devosi kepada sengsara Yesus, devosi kepada Bunda Maria, dan
sebagainya. Devosi merujuk pada sikap hati di mana seseorang mengarahkan diri
kepada sosok individu atau sesuatu yang dijunjung tinggi dan dicintai (Prasetya,
2017: 15). Diantara macam-macam devosi kita harus bisa menempatkan devosi
itu sendiri sesuai dengan anjuran Gereja. Devosi itu sendiri harus mengarah
kepada dan mengalir dari perayaan Ekaristi Kudus (Martasudjita, 2002: 70).
Devosi itu mau menjernihkan dan mau melayani umat beriman terhadap
ibu Yesus sebagaimana relasi dengan Maria dihayati oleh umat beriman didalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
keseluruhan penghayatan iman. Teologi selalu menempatkan Maria dalam
keseluruhan, selalau menyorotinya dari segi relasinya dengan Allah dan Kristus
serta dalam relasinya berkenan hubungan timbal balik antara Allah dan manusia
(Groenen, 1988: 151).
Devosi memiliki tiga sifat yang pertama objeknya terbatas artinya devosi
hanya dikaitkan dengan pribadi tertentu seperti pujian dan penghormatan sebagai
wujud penyerahan diri kepada Sakramen Mahakudus dalam tabernakel. Kedua,
objek biasanya dilambangkan dengan suatu bentuk kengkret tertentu sebagai
media atau sarana dan yang ketiga, dalam penghayatan, perasaan adalah peran
yang penting. Dari tiga sifat ini dapat disimpulkan bahwa Devosi membantu kaum
beriman untuk mengungkapkan imannya secara terbuka dan memusakan (Ratri,
2003: ix).
Devosi berhubungan dengan pancaran dan konkretisasi iman dan liturgi
dalam kehidupan sehari-hari. Devosi itu sendiri mengalir dari rasa dan
pengalaman religius umat dan merangkum seluruh segi kehidupan manusia. Apa
yang tidak tertampung dalam liturgi resmi dapat ditemukan dalam praktek devosi
umat. Dari kaliamat yang ada diatas dapat disimpulkan bahwa devosi umat
merupakan praktek devosi keagamaan yang populer dan dapat dengan mudah
diterima, dipahami dan dilaksanakan umat (Martasudjita, 1999:143).
Devosi bisa dikategorikan menjadi devosi liturgi dan devosi ekaristi. Dari
sudut Devosi Liturgi dapat dipahami dari misteri penjelmaan dan penebusan
Yesus Kristus. Misteri ini menunjukkan penerimaan Allah terhadap seluruh
dimensi kehidupan manusia. Manusia yang dengan segala teradisi dan budaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
diangkat dan disucikan oleh Allah. Seluruh liturgi Gereja sudah mencakup seluruh
unsur dan segi kemanusiaan. Gereja kita sendiri mengakui dan menghargai aneka
bentuk devosi yang ada apabila devosi itu sendiri dihayati dalam “Roh dan
kebenaran” (Martasudjita,1999:147).
Sedangkan Devosi Ekaristi tumbuh dan mengalir dari iman Gereja akan
Tuhan Yesus Kristus yang hadir dalam Ekaristi, dalam rupa roti dan anggur.
Fokus dalam devosi ekaristi adalah Tuhan Yesus Kristus yang diimani hadir
dalam Ekaristi, daam rupa roti dan anggur, baik dalam perayaan Ekaristi maupun
sesudah misa kudus. Disini dapat dikatakan bahwa Gereja mengimani bahwa
Kristus tetap hadir tidak hanya selama Misa Kudus saja. Devosi Ekaristi dapat
dikatakan sebagai perpanjangan madah syukur komuni. Devosi Ekaristi dapat
memenuhi kerinduan dan dambaan batin-afektif dari umat beriman. Kekhasan
Devosi adalah sifatnya yang mampu memenuhi dambaan batin-afektif dari diri
orang beriman (Martasudjita, 2005: 420).
Dalam devosi ekaristi itu penting sekali bahwa orang bisa merasakan
kesatuannya dengan Allah secara erat dan sungguh-sungguh. Dapat dikatakan
bahwa devosi Ekaristi sangat membantu perkembangan hidup mistik ataupun
pengalaman mistik dalam arti dasar yakni kestuan hidup degan Tuhan sendiri.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Devosi Ekaristi dapat memungkinkan
pertumbuhan rohani umat beriman secara lebih mendalam dan seimbang
(Martasudjita, 2005: 421).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Dari sudut teologis Devosi itu sendiri dapat dipahami dari misteri
penjelmaan dan penebusan Yesus Kristus. Misteri kehadiran Sang Sabda yang
mau menjadi manusia itu sendiri merujuk pada penerimaan Allah terhadap
seluruh dimensi kehidupan manusia. Manusia dengan segala tradisi dan budaya
diangkat dan disucikan oleh Allah. Dalam kenyataannya Gereja mengakui devosi
umat jika devosi itu sendiri dihayati dalam “roh dan kebenaran” yang akan
membawa ke perjumpaan dengan Allah (Martasudjita, 1999:147).
Devosi sendiri merupakan suatu bentuk kebaktian terhadap sesuatu yang
diyakini dan dipercaya oleh seseorang. Kekhasan dari devosi itu sendiri adalah
bahwa objeknya itu sendiri sebagian berasal dari iman Kristiani, yang
dilambangkan dengan sesuatu bentuk yang nyata sehingga secara umum
penghayatan seseorang menjadi peran yang sangat penting dalam melaksanakan
devosi (Jacobs, 2002: 247). Macam-macam devosi yang bisa kita doakan yaitu
devosi kepada Sakramen Mahakudus yang sudah mulai berkembang sejak abad
pertengahan, jalan salib yang muncul karena kebiasaan berziarah ke Yerusalem,
Novena yang memiliki kata latin ‘Novem’ yang berarti sembilan dan ziarah yang
merupakan fenomena religius yang umum.
Dalam tradisi teologi Devosi merupakan ungkapan cinta dan
penghormatan. Gereja Katolik mengenal beberapa bentuk dan macam devosi.
Pertama devosi dapat diatikan Latria/Adoratio yang artinya suatu kebaktian dan
cara penghormatan yang ditunjukkan kepada Allah Tri Tunggal. Kedua, dulia
‘Douleia’ dapat diartikan sebagai suatu bentuk suatu kebaktian dan penghormatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
kepada para kudus di Surga. Ketiga, Hyper-dulia, yaitu suatu kebaktian dan
penghormatan khusus kepada Maria ibu Yesus (Groenen, 1988: 149).
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa devosi merupakan suatu sikap
yang diterapkan dalam perbuatan yang nyata oleh seorang pribadi dalam
mengarahkan diri kepada sesuatu atau seseorang yang dihormati dan dicintai.
Devosi juga merupakan sesuatu penghormatan kepada orang Kudus dan benda-
benda Rohani yang dapat diwujudkan dalam Doa-doa baik secara pribadi maupun
kelompok. Devosi merupakan doa yang fleksibel dan dapat menyesuaikan waktu
dan tempat. Devosi merupakan ungkapan wujud permohonan yang dilakukan oleh
umat Kristiani kepada orang Kudus.
Devosi bagi hidup umat sangatlah penting, karena dengan devosi umat
sungguh-sungguh bisa merasakan pengalaman hidupnya lewat kehidupan sehari-
hari. Melalui devosi umat diajak untuk semakin menghormati dan mengimani
Yesus Kristus, Bunda Maria dan orang Kudus.
C. Beberapa Sudut Pandang Pemahaman Devosi
Devosi umat muncul dan dapat dipahami dalam berbagai segi sudut
historis, yakni :
1. Sudut Historis Liturgi
Praktek devosi berhak mendapatkan tempatnya dalam penghayatan
konkret iman Kristen. Devosi ini menggarisbawahi serta menonjolkan segi
kewanitaan dan dan keibuan Allah dan Kristus, yang kurang terasa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
gambaran Allah sebagai ‘Bapa’ dan Kristus yang nyatanya seroang laki-laki
(Groenen, 1988: 164)
Praktek devosi dalam Gereja Katolik mulai berkembang pada abad
pertengahan.. Pada abad VIII Liturgi Ritus Romawi dengan bahasa Latinnya
diberlakukan di seluruh Eropa. Liturgi pada waktu itu hanya menjadi urusan kaum
klerus dan umat tidak tahu menahu akan perayaan liturgi yang sedang
dilaksanakan. Efek dari ketidaktahuan ini umat menjadi tidak memahami makna
dan bahasa liturgi. Konsili Trente menyeragamkan Liturgi Gereja Katolik secara
tegas dan kaku pada abad ke XVI. Beberapa bentuk Devosi yakni doa dan
ungkapan religius umat biasa, seperti aneka doa litani, kebaktian kepada sakramen
Mahakudus, Adorasi Ekaristi, devosi kepada Hati Kudus Yesus, devosi kepada
Kerahiman Ilahi, doa rosario, Novena, Jalan Salib dsb (Martasudjita, 1999:144-
145).
2. Sudut Antropologis
Dari segi Antropologis, devosi umat menjawab kebutuhan afeksi dan
emosi manusia, karena dalam kenyataannya liturgi resmi Gereja tidak selalu bisa
menampung seluruh segi kebutuhan manusia. Liturgis ritus Romawi lebih
menonjolkan unsur kepala daripada perasaan. Doa-doa Liturgi Romawi terkenal
padat dan rasional, dimana doa ini lebih mengungkapkan konsep teologis daripada
pengalaman religius umat. Dalam devosi, aspek perasaan, afeksi, emosi mendapat
tempat penting dan utama. Yang terpenting dalam devosi bukanlah keindahan
rumusan doa yang secara teologis lengkap dan bagus (Martasudjita, 1999:145).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Devosi merupakan sikap iman yang dinamis dalam budaya manusia
dimana devosi itu sendiri memerlukan penerapan dan perwujudan kongkret dari
aspirasi rohani yang bisa dilihat dari cara pembatinan ataupun penghayatan nyata
dalam kehidupan sehari-hari. Legitimasi kehidupan devosional ialah perlunya
kongkretisasi hidup rohani yang dapat dirasa, disentuh, dipandang serta
diresapkan (Darminta, 1995: 36). Unsur terpenting dari devosi ialah penggerakan
hati atau kehidupan afektif.
3. Sudut Agama Kerakyatan
Dari sudut religius, devosi sesuai dengan pengalaman religius umat
manusia. Pengalaman religius adalah pengalaman dasar setiap manusia yang
merindukan kebahagiaan sejati yang diyakini ada dan dijamin oleh Yang Ilahi
atau Yang Transenden. Inti dari pengalaman religius yakni kerinduan dan
kebahagiaan akan kepenuhan hidup yang bersumber dari Yang Ilahi. Bentuk
ungkapan pengalaman religius ini juga berbeda-beda. Dalam rangka liturgi resmi,
praktek religius setempat kurang mendapatkan tempat yang memadai. Karena itu
disinilah peran devosi sangat dibutuhkan, karena melalui devosi, umat mampu
menampung berbagai praktek religius (Martasudjita, 1999: 146).
Devosi adalah doa yang sangat kongkret, karena devosi bertitik tolak dari
kehidupan sehari-hari dengan segala kebutuhannya. Devosi juga adalah doa yang
spontan yang memiliki ciri dan corak yang berbeda. Melalui devosi umat diajak
untuk lebih dekat dalam menjalin hubangan dengan para kudus (Groenen, 1988:
171)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
A. Peran Devosi dalam Liturgi Gereja
1. Sumbangan Devosi umat dalam Liturgi Gereja
Bisa dikatakan bahwa devosi itu tidak termasuk liturgi resmi. Dalam
Konsili Vatikan II SC 9 menguraikan tentang “Liturgi bukan Satu-Satunya
Kegiatan Gereja”, berikut isi dari dokumen tersebut:
Liturgi Suci tidak mencakup seluruh kegiatan Gereja. Sebab sebelum
manusia dapat mengikuti Liturgi, ia perlu dipanggil untuk beriman dan
bertobat. Oleh karena itu, Gereja mewartakan berita keselamatan kepada
kaum tak beriman supaya semua orang mengenal satu-satunya Allah yang
sejati dan Yesus Kristus yang diutus-Nya lalu bertobat dari jalan hidup
mereka serya menjalankan ulah tapa. Akan tetapi kepada umat beriman
pun Gereja selalu wajib mewartakan iman dan pertobatan.
Devosi sangat dianjurkan oleh Gereja karena devosi memberikan
sumbangan yang baik bagi Liturgi Gereja. Ada tiga sumbangan devosi terhadap
liturgi gereja. Yang pertama, devosi meningkatkan pentingnya dimensi afeksi
emosi dalam liturgi. Praktek devosi ini sangat populer karena ketika masanya
liturgi belum bisa menampung kebutuhan iman umat, dan unsur budaya lokal
dalam liturgi belum menjadi jaminan atas seluruh kebutuhan penghayatan dan
pengungkapan iman umat. Yang kedua yaitu devosi mengingatkan perlunya
kesederhanaan ungkapan iman dalam liturgi. Devosi disini lebih mementingkan
kata-kata yang sederhana, misalnya dilihat dari isi doa dan mutunya. Yang
terpenting dari devosi ialah siraman rohani bukan informasinya. Yang ketiga
devosi meningatkan bahwa liturgi merupakan sebuah doa, yang terpenting dalam
doa ialah bahwa kita bisa menerima kehadiran Tuhan dalam seluruh jiwa dan raga
kita (Martasudjita,1999:149).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2. Yang harus diperhatikan dalam Devosi
Meskipun devosi diakui oleh Gereja dan memberikan sumbangan terhadap
Liturgi, kita harus waspada terhadap berbagai pelaksanaan devosi yang
berlebihan. Ada tiga sumbangan pelaksanaan devosi yaitu: pertama devosi tidak
pernah dipandang sebagai pengganti liturgi resmi. Dalam arti, Gereja mengenal
hierarki atau tingkatan nilai. Yang kedua praktek devosi harus dijauhkan dari
bahaya praktek magis. Maksud dari praktek tindakan magis ialah apabila orang
memandang kekuatan dan daya pengudusan berasal dari barang, mantra, hitungan
angka itu sendiri. Yang ketiga devosi harus tetap sesuai dengan iman Gereja yang
benar. Sikap dan antusiasme devosional harus tetap memperhatikan iman Gereja
yang tertera dalam Kitab Suci dan Tradisi Gereja (Martasudjita,1999:152).
E. Bunda Maria
1. Bunda Perawan
Tradisi keperawanan Maria dalam mengandung Yesus sangat kuat sekali.
Hal ini dapat dilihat dalam Injil Mat 1:18; “Ketika ibu Yesus bertunangan dengan
Yusuf ia kedapatan mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka berkumpul
secara resmi” (Groenen, 1988: 42).
Kesadaran yang bergerak adalah definisi dari Anima atau kewanitaan.
Kewanitaan itu terbuka dan siap menerima. Kewanitaan juga diluhurkan oleh
Yesus Kristus ketika ia berkata;
Sesungguhnya, jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia
tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
barang siapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan
memeliharanya untuk hidup yang kekal (Yoh 12:24-25).
Bagi umat Katolik, Maria tetap menjadi tanda kewanitaan abadi. Ia adalah
Sophia, kebijaksanaan Allah yang dihayati dalam kebenaran Roh Kudus
(Maloney, 1990 : 42).
Gereja mengajarkan bahwa keperawanan Maria lebih dihubungkan dengan
iman Maria yang total. Sikap penyerahan diri Maria dapat kita lihat ketika Maria
mengucapkan kata ‘ya’ yang berarti maria menerima apapun yang menjadi
kehendak Allah.
2. Maria Bunda Allah
Istilah ‘Theo-tokos’, ‘Dei-genitrix’ diresmikan dan didogmatisasikan oleh
konsili Efesus pada tahun 432 (Groenen, 1988: 41). Gelar yang sudah populer ini
sempat ditolak karena berbau mitologi kafir. Tetapi akhirnya gelar ini
dipertahankan karena Yesus ada dua subjek yaitu Firman Allah/ Anak-anak, dan
manusia Yesus Kristus.
Selama 2000 tahun umat Katolik selalu menyebut bahwa Bunda Maria
adalah Bunda Allah (Yunani: Theotokos – pembawa Allah). Dalam kenyataannya
Maria buka hanya menjadi “Wadah”. Ini dilukiskan dalam bab pertama oleh St.
Lukas yang mengisahkan pesan Allah yang disampaikan kepada Maria melalui
Malaikat yang dimana Maria diminta oleh Allah untuk menerima permintaan
Allah supaya ia mengizinkan Allah mengerjakan kasih-Nya dalam kehidupannya
secara penuh (Maloney, 1990: 55). Karena kesetujuaan Bunda Maria inilah ia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
menjadi besar dengan menjadi bunda Allah Putra Bunda yang Suci dan Kudus.
Dengan Maria menjawab “ya” Maria meneruskan perannya sebagai Bunda yang
melahirkan semua manusia menjadi anak-anak Allah bangsa Kristus. Kebundaan
Maria terhadap Allah ini dapat dilihat sebagai penyerahan dirinya selaku hamba
Sabda Allah.
3. Maria Ibu Yesus
Yesus mempunyai ibu yang bernama Maria. Ibu Yesus adalah seorang
Yahudi. Tanpa disebutkan nama Ibu Yesus tampil dalam injil Mat 12:46; Mrk
3:31; Luk 8:19. Dalam Injil Matius orang banyak mengenal Yesus sebagai ‘anak
Maria’dan anak Yusuf (Tukang kayu). Sedangkan dalam Injil Lukas, lebih
ditegaskan lewat perkataan Malaikat Gabriel bahwa Maria akan mengandung dan
Melahirkan anak yang akan dinamai Yesus. Penegasan yang dierikan oleh
Malaikat Gabriel menunjukan bahwa Maria adalah ibu Yesus (Groenen, 1988:
134-135).
4. Maria Bunda Gereja
Maria adalah Bunda Gereja yaitu bunda orang-orang beriman. Bunda
Maria adalah bunda yang universal dari semua umat Allah dan di dalam Gereja
Maria menempati kedudukan sebagai Ibu seluruh Gereja. Dalam Konsili Vatikam
II LG 62 menguraikan tentang “Santa Perawan dan Gereja”. Berikut adalah
tulisan yang menggap Maria adalah Bunda Allah:
Adapun dalam tata rahmat itu peran Maria sebagai sebagi Bunda tiada
hentinya terus berlangsung. Adapun Gereja tanpa ragu-ragu mengakui
bahwa Maria memaikan peran yang terbawah kepada Kristus seperti itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Gereja tiada hentinya mengalaminya, dan menganjurkan kepada kaum
beriman supaya mereka ditopang oleh perlindungan Bunda itu lebih erat
menyatukan diri dengan Sang Pengantara dan Penyelamat
Gereja dipahami sebagai ‘misteri’ yang berarti penyelamatan yang
berlangsung terus. Maria adalah pengrealisasian pribadi seluruh Gereja, yang
berhadapan dengan Allah dan Kristus sebagai Juru selamat. Maria adalah bunda
Gereja yang artinya adalah Maria adalah Bunda kaum beriman (Groenen, 1988:
134).
F. Devosi Kepada Bunda Maria
Bunda Maria bukanlah orang kudus pertama yang secara tegas diikut
sertakan dalam penghayatan iman, kasih dan pengharapan yang berpusat pada
Allah dan Yesus Kristus. Perjanjian Baru mengakui kedudukan dan peranan
Bunda Maria dalam sejarah penyelamatan umat manusia (Luk 1-2). Bunda Maria
adalah Bunda perantara bagi umat Katolik. Bunda Maria adalah perantara lahirnya
Juru Selamat yakni Yesus Kristus. Bunda Maria adalah perempuan pilihan Allah
yang dengan rendah hati mau menerima tanggungjawab dengan segala
konsekuensinya. Dengan segala kerendahan hati, kemurahan hati, pasrah, dan
penuh tanggungjawab Bunda Maria rela dan dengan iklas hati menerima perintah
yang diberikan oleh Malaikat Gabriel bahwa Bunda Maria akan mengandung Juru
Selamat yakni Yesus Kristus (Groenen, 1988: 157).
Devosi kepada Bunda Maria adalah devosi yang sudah sangat asing
ditelinga umat. Umat sering mendoakan devosi kepada Bunda Maria karena
devosi ini sangat merakyat. Umat bisa mendoakan devosi secara pribadi maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
kelompok. Bahkan ada umat yang rela jauh-jauh berziarah untuk mendoakan doa
devosi.
Devosi kepada Bunda Maria dapat kita artikan menjadi tiga arti, yang
pertama devosi adalah ungkapan penghoramatan dan cinta kepada Allah. Devosi
ini didasarkann pada kedudukan Maria sebagai Ibu Yesus, bukan karena ada
hubungan darah antara Maria dan Yesus. Yang kedua sebagai orang katolik kita
menghormati dan mencintai Bunda Maria karena kesuciannya dan yang ketiga
penghormatan kepada Maria ternyata sudah ditunjukkan dengan jelas dlam
nyayian pujian Maria yang berkata; “sesungguhnya mulai dari sekarang segala
keturunan akan menyebut aku berbahagia” (Luk 1: 48) (Ratri, 2003: ix).
Kita sebagai orang Katolik yang berdevosi kepada Bunda Maria sangat
menghargai, menjunjung tinggi dan mencintai Maria dalam kehidupan beriman.
Kita berdevosi kepadanya karena memiliki dua keyakinan, yang pertama Maria
adalah pribadi yang sungguh istimewa dalam hal pengembangan iman, cinta kasih
dan persatuannya yang sempurna dengan Yesus (Prasetya, 2017:15). Dalam LG
63 menyebutkan bahwa “Maria adalah Pola Gereja”, berikut adalah isi dokumen
tersebut:
Sebab dalam misteri Gereja, yang tepat juga disebut bunda dan perawan,
Santa Perawan Maria mempunyai tempat utama, serta secara ulung dan
istimewa memberikan teladan perawan maupun ibu. Sebab dalam iman
dan ketaatan ia melahiekan Putra Bapa sendiri di dunia, dan itu tanpa
mengnal pria, dalam naungan Roh Kudus, sebagai Hawa yang baru,
bukan karena mempercayai ular yang kuno itu, melainkan kara percaya
akan utusan Allah, dengan iman yang tidak tercemar oleh kebimbangan.
Dia menjadi sumber inspirasi dan teladan bagi orang beriman Katolik
untuk mengmbangkan Imannya, memperdalam semangat kasihnya kepada Allah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dan sesama serta membangun kesatuannya dengan Yesus. Kedua, Maria
membawa kita sebagai orang Katolik yang beriman untuk mengenal, mencintai
serta memuliakan Yesus dan Bapa di surga (Prasetya, 2017: 16). Dalam LG 66
menyebutkan tentang “Makna dan dasar bakti kepada Santa Perawan” , berikut isi
dari dokumen tersebut:
Meskipun kebaktian itu, seperti selala dijalankan dalam Gereja, memang
bersifat istimewa, namun secara hakiki berbeda dengan bakti sembah
sujud yang dipersembahkan kepada Sabda yang menjelma seperti juga
kepada Bapa dan Ro Kudus, lagi pula sangat mendukungnya. Sebab ada
berbagai ungkapan sikap bakti terhadap Bunda Allah, yang dalam batas-
batas ajaran yang sehat serta benar, menurut situasi semasa dan setempat
serta sesuai dengan tabiat dan watak – perangai kaum beriman, telah
disetujui oleh Gereja. Dengan ungkapan-ungkapan itu, bila Bunda
dihormati, Putranya pun – segala sesuatu diciptakan untuk Dia, dan Bapa
yang Kekal menghendaki agar seluruh kepenuhannya diam dalam Dia –
dikenal, dicintai dan dimuliakan sebagaimana harusnya, serta perintah-
perintahnya dilaksanakan.
Devosi kepada Maria dapat diwujudkan dalam berbagai cara dan bentuk.
Salah satunya adalah dengan berdoa. Sebagai orang beriman Katolik kita dapat
berdoa kepada Allah bersama dengan Maria sebagaimana dia juga memuji Allah
dan bersyukur kepada-Nya. Doa yang bisa didoakan adalah “Salam Maria”yang
bisa didoakan setiap saat, “Doa Malaikat Tuhan” atau “Doa Ratu Surga” bisa
didoakan setiap hari pada pukul 06.00, 12.00, 18.00, “Doa Novena Tiga Salam
Maria” bisa didoakan ketika kita menginginkan/mempunyai ujud-ujud khusus,
“Doa Rosario” dapat didoakan setiap hari khususnya pada bulan Mei dan Oktober
dengan memperlihatkan empat peristiwa yang ada di dalamnya, “Doa Litani Santa
Perawan Maria” yang dapat didoakan setiap hari. Semua doa-doa devosi diatas
dapat kita doakan baik didepan patung atau gambar Maria, rumah, kapel, gereja
maupun tempat ziarah (Prasetya, 2017: 18).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Devosi membawa umat untuk lebih dekat dengan Yesus melalui
perantaraan Bunda Maria dan orang-orang Kudus. Dengan devosi kepada Bunda
Maria umat diajak untuk lebih menghormati hidupnya melalui pengalaman Yesus
Kristus lewat Bunda Maria dan Orang-orang Kudus. Bunda Maria adalah Bunda
Iman, dimana melalui teladan dan Iman Bunda Maria kita diajak untuk bisa lebih
dekat dan menghormati Tuhan melalui Bunda Maria.
G. Macam-macam doa Devosi Kepada Bunda Maria
1. Salam Maria
Doa Salam Maria yang asli dikenal dari Alkitab, dan berhubungan erat
dengan sukacita terbesar dalam kehidupan Maria. Pada abad XII doa Salam Maria
mulai diulang-ulang selama berlangsungnya doa untuk mengenang lima sukacita
Bunda Maria, yaitu kabar dari malaikat, kelahiran Yesus, Kebangkitan Yesus,
Kenaikan Yesus dan Pengangkatan Maria ke Surga (Leks, 2013: 13).
Doa Salam Maria resmi dikenal sebagai “Salam Malaikat” karena doa ini
didasarkan pada prikop injil Lukas. Doa Salam Maria sudah dikenal pada tahun
1498, dan ditetapkan oleh Paus Pius V pada tahun 1568. Walaupun banyak doa-
doa pujian Maria tetapi Doa Salam Maria adalah doa yang menduduki tempat
paling pertama. Doa Salam Maria ini berasal dari salam malaikat Gabriel kepda
gadis Maria di Nazaret dan ditambah dengan salam Elisabet kepada Maria (Ratri,
2003: 70).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2. Rosario
Kata “Rosario” merupakaan bahasa Latin “Rosarium” yang berarti “
tanaman Bunga Mawar”. Bunga mawar adalah ratu semua bunga, jadi Rosario
adalah ratu dari semua devosi. Doa Rosario mempunyai macam-macam akar yaitu
doa Bapa Kami berasal dari Yesus dan doa Salam Maria mengalami
perkembangan sendiri. Doa Rosario sudah dikenal sejak abad XIII di kalangan
ordo Dominikan. Pesta tradisi ini semakin memasyrakat setelah kemenangan
tentara Kristen atas tentara Turki dalam pertempuran di Lepanto (1572) (Ratri,
2003: 72).
Doa Rosario dirangkai dari doa Yesus dan Salam Malaikat, yaitu Bapa
Kami dan Salam Maria, maka tanpa ragu-ragu kita mengakui doa Rosario sebagai
doa utama sekaligus devosi utama umat beriman. Doa Rosario telah dipakai
beradab-abad lamnya semenjak para rasul dan murid-murid hingga sekarang ini.
Namun doa Rosario baru diterima Gereja pada tahun 1214. Doa ini diwariskan
kepada Gereja oleh St. Dominikus (Lesek, 2005: 32).
Maksud dari doa Rosario ialah untuk merenungkan peristiwa-peristiwa
hidup Yesus dan Maria. Doa Rosario terdiri dari dua macam yaitu doa batin dan
vokal (doa yang diucapkan atau didaraskan). Doa Rosario suci dan doa Batin ialah
renungan tentang misteri-misteri pokok kehidupan, kematian dan kemuliaan
Yesus Kristus dan Maria, Ibu-Nya yang terberkati sedangkan doa vokal berupa
pendarasan dua puluh peristiwa Salam Maria yang masing-masing didahului
dengan satu Bapa Kami, dan pada waktu yang sama kita merenungkan dua puluh
keutamaan pokok yang dilakukan Yesus dan Maria (Dihe,2014: 34).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Arti dari kata “Rosario” (karagan bunga mawar, boleh putih atau merah,
kuning; warna itu mempunyai arti simbolik) yang terkenal ialah: seramgkaian 150
Salam Maria, yang terbagi atas 15 sepuluhan yang masing-masing didahului
dengan doa Bapa Kami dan ditutup dengan Kemuliaan kepada Bapa (Groenen,
2003: 175).
Pendasaran Rosario memuat unsur Alkitabiah yang sangat jelas, karena
yang direnungkan di dalamnya adalah periwtiwa-peristiwa keselamatan yang
diwahyukan dalam Kitab Suci (Hadiwardoyo,2017: 29). Dalam lima peristiwa
pertama, kita diajak untuk merenungkan misteri-misteri gembira, dalam lima
peristiwa kedua, kita diajak untuk merenungkan misteri-misteri sengsara dan
dalam perstiwa ketiga, kita diajak untuk merenungkan misteri-misteri kemuliaan.
Peristiwa Gembira biasanya dikhususkan selama Masa Adven dan Natal,
Peristiwa sedih biasanya dikhususkan selama Masa Prapaskah dan pada hari
Jumat sedangkan persitiwa mulia biasanya dikhususkan selama masa Paskah dan
setia hari Minggu. Tetapi seiring berjalannya waktu pada tanggal 16 Oktober 2002
Paus Yohanes Paulus II menetapkan Peristiwa Terang. Peristiwa ini bertujuan
untuk merenungkan karya Yesus Kristus di dunia (Ratri, 2013: 72).
3. Malaikat Tuhan (Angelus)
Sejak abad XVI dan akibat pengaruh para pengikut Fransiskus tersebar
luas di seluruh kekeristenan Barat kebiasaan untuk tiga kali sehari mengucapkan
doa “Malaikat Tuhan” (Groenen, 1988: 172). Doa Malaikat Tuhan adalah suatu
rumus ibadat rakyat sebagai pengganti ibadat resmi. Kata Angelus dan Domini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
adalah kata-kata bahasa latin yang berarti “Malaikat” dan “Tuhan”. Inti dari doa
Angelus ialah pendarasan tiga ‘Salam Maria’ yang masing-masing didahului oleh
sebuah seruan dan jawaban yang merupakan perpaduan antara Kitab Suci dan doa
Salam Maria (Monika, 2006: 112).
Doa Malaikat Tuhan (Angelus) biasa didoakan 3 kali dalam sehari yakni
pada jam 6 pagi, jam 12 siang dan jam 6 sore. Doa ini dkenal sejak abad XI. Doa
ini memperingati inkarnasi Yesus. Pada tahun 1742, Paus Benedictus XIV
menetapkan agar pada masa Paskah, doa Malaikat Tuhan diganti dengan doa Ratu
Surga. Doa Malaikat Tuhan (Angelus) menjadi semacam (doa harian) umat.
Melalui doa Malaikat Tuhan umat diajak untuk mengenangkan peristiwa-
peristiwa penyelamatan.
4. Litani Santa Maria
Litani Santa Perawan Maria ini disahakan dan digunakan untuk umum
pada tahun 1587 di Gua Rumah Kudus Lorento. Kata Litani berasal dari kata
Yunani yang berarti “permintaan” atau “permohonan” secara sederhana berarti
“berdoa” (Obor, 2011: 226). Doa Litani Santa Maria adalah satu dari enam litani
yang secara resmi diterima di dalam Gereja Roma Katolik. Doa litani dalam
bahasa latin ‘litania/litaniae’ yang artinya suatu doa yang terdiri atas serangkaian
permohonan dan seruan, yang dibawakan oleh seorang pemimpin, dan oleh
hadirin ditanggapi dengan rumusan atau seruan yang sama (Groenen,1988: 178).
Litani dibuka dengan serangkaian seruan (Kasihanilah kami) seperti
Kristus dan Allah Tritunggal. Kemudian disusul lagi dengan serangkaian doa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
seruan (Doakanlah kami). Keseluruhan ditutup dengan seruan Kristus sebagai
Anak Domba Allah. Litani bertitik tolak kepada Kristus karena melalui Allah
Tritunggal dan Maria orang kembali kepada Kristus (Groenen,1988: 179)
5. Legio Maria
Legio Maria dalam bahasa latin “Legio Mariae” adalah suatu perkumpulan
keraulan awam umat Katolik secara sukarela dengan restu Gereja dan bimbingan
kuat Maria Tak Bernoda. Legio Maria didirikan pertama kali di Dublin, Irlandia,
oleh seorang awam Katolik bernama Frank Duff pada tanggal 7 September 1921.
Pada tanggal 30 Oktober Paus Yohanes Paulus II mengucapkan pidato
yang begitu indah. Berikut ini adalah kutipan pidato Paus Yohanes Paulus II:
Kalian adalah semangat Maria yang mulia, bukan saja karena kejayaan
para Legioner membawa nama Maria sebagai benderanya, tetapi di atas itu
karena mendasarkan metode spiritualitas dan kerasulan dalam prinsip yang
dinamis dalam kesatuan dengan Bunda Maria, dalam kebenaran bahwa
Maria berpartisipasi langsung dalam rencana keselamatan. Dalam kata
lain, kalian berkehendak untuk mewujudkan pelayanan kalian kepada
semua orang yang adalah wajah Kristus sendiri, dengan semangat dan
Kasih Maria.
Legio Maria berjuang di bawah panji-panji Santa Maria Tak Bernoda
dengan bersenjatakan doa-doa. Anggota dari Legio Maria tersebar di 5 benua dan
merupakan Organisasi Kerasulan Awam terbesar dalam Gereja Katolik.
6. Novena tiga Salam Maria
Novena berasal dari kata latin novem yang berarti sembilan. Novena tiga
Salam Maria berasal dari Santa Mechtildis (1241-1298). Ia mendapat pengalaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Rohani dari Bunda Maria ketika ia mencemaskan keselamatan hidupnya. Maria
kemudia menanggapi permohonan itu seraya meminta agar Santa Mechtildis
mendoakan tiga kali Salam Maria setiap hari. Namun doa Novena tiga Salam
Maria itu selanjutnya berkembang luas karena jasa Santo Antonius dari Padua,
Santo Leonardus dari Parto Mauritio dan Santo Alfonsus de Liguori. Doa Novena
tiga Salam Maria didoakan untuk kurun waktu sembilan kali berturut-turut
(Monika, 2006: 94). Doa Novena tiga Salam Maria ini sudah tidak lagi didoakan
setiap hari melaikan didoakan untuk kurun waktu sembilan kali berturut-turut.
7. Ziarah
‘Ziarah’ tidak hanya dilakukan oleh orang yang beragama Katolik, ziarah
juga bisa dilakukan baik oleh orang yang beragama Islam dan Hindu. Kebiasaan
religius ini menjadi paling matanf dalam agama-agama yang paling berkembang.
Biasanya orang Islam berziarah ke masjid-masjid besar atau ke makam-makam
Sunan sedangkan orang yang beragama Hindu berziarah ke sungai-sungai ‘suci’
khususnya sungai Gangga(Groenen, 1988: 187).
Ziarah merupakan fenomena religius umum. Setiap bangsa dan agama
memiliki tempat peziarahan. Kebiasaan berziarah mulai berkembang pada umat
Kristen setelah Para Martir menjadi sasaran devosi Rakyat (Sekitar tahun 2000).
Selama Abad IV-VI kebiasaan berziarah ke makam para martir dan relikwi di
kawasan Timur dan Barat menjadi sangat populer. Tempat ziarah yang sangat
pentingpada jaman pertengahan adalah Tanah Suci yang telah dikuduskan oleh
kehadiran Tuhan (Groenen, 19688: 189).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Gereja sejak dahulu hingga sekarang sudah memahami ziarah sebagai
perjalanan tobat, olah askese dan puasa. Tidak hanya itu ziarah juga dipandang
sebagai ungkapan iman akan makna Gereja musafir yang harus berjalan ke tanah
air surgawi (Martasudjita,1990:156).
Ziarah memiliki sejarah yang panjang dalam tradisi Gereja Katolik.
Tradisi ni berawal pada tahun 1858 ketika Bunda Maria menampakkan diri
kepada Bernadette di sebuah Goa Lourdes, Prancis. Peristiwa diatas menjadi
inspirasi untuk membuat tempat ziarah di berbagai belahan dunia, termasuk di
Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan sebagai bentuk usaha untuk memperoleh pengetahuan
yang mendalam mengenai Makna Devosi Kepada Bunda Maria bagi umat di Stasi
Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur Paroki Santo Andreas Mesuji Lampung.
Pada bagian ini penulis akan menjelaskan jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, responden penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, teknik
keabsahan data dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
Fenomenologi. Pendekatan ini mengkhususkan pada fenomena dan realitas yang
tampak untuk mengkaji penjelasan yang ada didalamnya. Penelitian fenomenologi
dapat dimulai dengan memperhatikan dan menelaah fokus fenomena yang hendak
diteliti, dengan melihat berbagai aspek subjektif dari perilaku objek. Kemudian,
peneliti melakukan penggalian data berupa bagaimana pemaknaan objek dalam
memberikan arti terhadap fenomena terkait. Penggalian data ini dilakukan dengan
melakukan wawancara mendalam kepada objek atau informan. Dalam penelitian
ini penulis melakukan observasi langsung mengenai bagaimana objek penelitian
menginterpretasikan pengalamannya kepada orang lain. Tujuan yang hendak
dicapai penulis melalui penelitian ini adalah hendak memperoleh gambaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
seutuhnya mengenai pandangan manusia tentang Makna Devosi kepada Bunda
Maria.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu satu bulan, yakni pada
awal Mei sampai dengan akhir Mei 2018. Penetapan yang dilakukan oleh peneliti
dibuat berdasarkan pertimbangan penulis bahwa data-data yang diperoleh sudah
mencapai validitas, dimana jawaban umat yang bukan informan cenderung sama
dengan apa yang dikatakan informan.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur
Paroki Santo Andreas Mesuji karena di stasi ini di satu sisi terdapat banyak umat
yang aktif dalam berdevosi. Hal ini menjadi alasan mendasar penulis memilih
Stasi Santa Maria Assumpta.
C. Responden Penelitian
Penelitian kualitatif tidak mempersoalkan berapa jumlah informan, tetapi
tergantung dari tepat tidaknya pemilihan informan kunci dan komplektias dari
keragaman fenomena sosial yang diteliti. Sebagai sebuah penelitian kualitatif,
penulis menentukan subjek penelitian dengan teknik snowball sampling yakni
proses penentuan informan berdasarkan informasi sebelumnya tanpa menentukan
jumlah pastidengan menggali informasi terkait topik penelitian yang diperlukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Responden yang akan diwawancarai oleh penulis adalah orang Katolik
dewasa yang berumur 18 tahun ke atas. Dengan kriteria yang sudah dipilih oleh
penulis untuk diwawancarai.
D. Fokus Penelitian
Fokus penelitian yang akan diteliti adalah makna/hal-hal positif apa saja
yang sudah umat rasakan ketika berdevosi kepda Bunda Maria dalam kehidupan
nyata sehari-hari.
E. Pertanyaan Penelitian
Untuk menjawab permasalahan penelitian ini maka penulis menentukan
beberapa pertanyaan berikut:
1. Kapan bapak/ibu berdevosi kepada Bunda Maria?
2. Mengapa Bapak Ibu berdevosi kepada Bunda Maria?
3. Siapa saja yang ikut dalam doa Devosi pada Bunda Maria?
4. Dimana Bapak/ibu berdoa Devosi kepada Bunda Maria?
5. Bagaimana cara bapak ibu Berdevosi kepada Bunda Maria?
6. Apa hal positif yang bapak/ibu rasakan ketika berdevosi kepada Bunda
Maria dalam kehidupan sehari-hari?
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik atau jenis metode yang digunakan oleh
peneliti adalah wawancara mendalam (indepth interviw). Wawancara
mendalam ini dilaksanakan dengan adanya daftar pertanyaan yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
disusun oleh peneliti sehingga hasil wawancara tersebutdapat terarah dan
sesuai dengan hasil yang ingin dicapai. Teknik ini bertujuan untuk
memperoleh data atau informasi yang dibutuhkan secara mendalam dari
narasumber yang bersangkutan sehingga penulis bisa mendapatkan informasi
secara langsung dan mengetahui dengan jelas peristiwa tersebut.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Dalam pengambilan data di lapangan, peneliti dibantu dengan
pedoman wawancara, dan alat rekam. Hal ini dilakukan untuk memudahkan
peneliti dalam pengambilan dan pengumpulan data.
Observasi yang dipilih oleh penulis adalah observasi partisipatif dimana
peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati.
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati makna Devosi yang umat Stasi
Santa Maria Assumpta sudah umat wujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
a. Pedoman Wawancara
Penelitian dengan pendekatan kualitatif menggunakan instrumen,
berupa pedoman wawancara karena dalam proses pengumpulan data
menekankan pada wawancara terhadap narasumber/responden, untuk lebih
mengetahui makna Devosi yang dirasakan oleh umat. Responden sendiri
adalah pemberi informasi yang berhubungan dengan permasalahan penelitian
dalam kualitatif. Berikut pedoman wawancara yang digunakan.
Pedoman Wawancara
Nama Responden :
Jenis Kelamin :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Pekerjaan :
Tanggal Wawancara :
Tempat Wawancara :
1. Kapan bapak/ibu berdevosi kepada Bunda Maria?
2. Mengapa Bapak Ibu berdevosi kepada Bunda Maria?
3. Siapa saja yang ikut dalam doa Devosi pada Bunda Maria?
4. Dimana Bapak/ibu berdoa Devosi kepada Bunda Maria?
5. Bagaimana cara bapak ibu Berdevosi kepada Bunda Maria?
6. Apa hal positif yang bapak/ibu rasakan ketika berdevosi kepada Bunda
Maria dalam kehidupan sehari-hari?
b. Pedoman Observasi
Observasi yang dilakukan oleh penulis meliputi makna Devosi kepada
Bunda Maria. Berikut pedoman observasi yang digunakan.
Pedoman Observasi
Nama Responden :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Aspek yang diteliti
1. Partisipasi umat dalam mengikuti doa Devosi
2. Keterlibatan umat dalam berdevosi
3. Tujuan yang hendak di capai saat berdevosi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
G. Keabsahan Data
Keabsahan data dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan uji
validitas, reliabilitas dan obyektif. Validasi data dilakukan untuk mengukur
derajat kepercayaan atau ketepatan data. Dalam penelitian ini uji validitas
dilakukan dengan triangulasi data hasil penelitian, yaitu penulis akan
mengklarifikasikan ulang data yang telah ditanskip kepada responden dan orang
lain yang sudah bertanya kepada responden yang sama. Sedangkan uji reliabilitas
akan dilakukan sebagai proses klarifikasi terhadap data-data penelitian yang
dihasilkan. Dalam uji reliabilitas ini harus ada pengecekan antara data yang
diperoleh peneliti kepada pemberi data. Proses ini dimulai dari menentukan
masalah/fokus penelitian yang ada di Stasi Santa Maria Assumpta. Kemudian
observasi di stasi dilanjudkan dengan melakukan analisis data dan kemudian
membuat kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang di temukan di Stasi Maria
Assumpta Rawajitu Timur.
H. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, penulis menganalisis data lapangan dengan
menggunakan tiga cara berikut, yakni: reduksi data, penyajian data dan verifikasi
data. Analisis ini diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-
bahan lain. Pertama, reduksi data (data reduction), pada tahap ini penulis
melakukan pemilihan, dan pemusatan perhatian untuk penyederhanaan, abstraksi,
dan transformasi data kasar yang diperoleh. Kedua, penyajian data (data display),
pada tahap ini penulis mengembangkan sebuah deskripsi informasi tersusun untuk
menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan, dan umumnya dalam bentuk teks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
naratif. Ketiga, penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing and
verification), pada tahap ini penulis berusaha menarik kesimpulan dan melakukan
verifikasi dengan mencari makna setiap gejala yang diperoleh dari lapangan,
mencatat keteraturan dan konfigurasi yang mungkin ada, alur kausalitas dari
fenomena, dan proposisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB IV
LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat Stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur
Dipasena merupakan kawasan tambak udang yang terletak di Kecamatan
Rawajitu Timur Kabupaten Tulangbawang. Pada masanya sekitar tahun 1989,
pembangunan tambak udang sedang berjalan dan sebagian umat Katolik dari
berbagai wilayah datang ke Dipasena sebagai karyawan perusahan maupun
sebagai petambak mitra di perusahaan.
Pada awalnya umat Katolik yang ada di Dipasena melaksanakan ibadat di
Central Office Blok 4/5 Alpha. Tempat Ibadat yang digunakan merupakan fasilitas
kantor dari perusahaan. Perayaan Ekaristi pertama kali dilaksanakan pada tahun
1990 di Kantin Blok 4/5 Alpha. Seiringnya berjalannya waktu, kegiatan Ekaristi
dilaksanakan di Gedung P3R (Pusat Pengembangan dan Pelayanan Rohani).
Gedung P3R ini dibangun atas kerjasama pemilik perusahaan dengan pihak
Keuskupan Tanjung Karang. Sedangkan untuk kegiatan peribadatan dipusatkan di
gedung serbaguna Sekolah Dasar Xaverius, perusahaan menyediakan fasilitas
antar jemput kepada seluruh karyawan dan petambak yang akan melaksanakan
Ibadah.
Seiring dengan bertambahnya jumlah umat Katolik yang ada di Dipasena,
perusahaan membangun gedung Gereja di area Tata Kota kawasan tambak udang
Dipasena pada tahun 1994. Pada saat pembangunan gedung berlangsung, Gereja
dianggap sudah dapat digunakan sehingga kegiatan ibadat dapat dilaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dalam gedung gereja. Pada tahun 1996, gereja mengadakan ekaristi untuk pertama
kalinya.
Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 di Indonesia memberi
dampak yang buruk bagi PT. Dipasena Citra Dharmaja. Perusahaan mengalami
krisis yang menyebabkan terhambatnya keuangan sehingga mempengaruhi proses
budidaya udang. Ini menyebabkap petambak yang ada di areap pertambakan
melakukan unjuk rasa untuk menuntut keadilan. Bersamaan dengan krisis
moneter, perusahaan tersandung kasus BLBI (Bantuan Likuidasi Bank Indonesia),
sehingga aset persahaan ditarik oleh negara dan belum ada kejelasan dari negara
tentang skema keberlangsungan pengoperasian asset eks Dipasena.
Pada saat situasi yang tidak menentu, Pastor yang melayani pada waktu itu
bekerjasama dengan tokoh umat untuk menentukan nama pelindung Gereja. Nama
yang dipilih adalah “Maria diangkat ke Surga” yang terinspirasi dari Lukas 1:18
yaitu “Sesungguhnya Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut
perkataanMu”.
B. Profil Stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur
Stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur terletak di Blok Terakota
Bumi Dipasena Agung. Stasi ini dibangun pada tahun 1995 dan pada masa
kejayaannya umat di stasi ini mencapai 250 KK (Kepala Keluarga). Stasi Maria
Assumpta mengadakan misa sebulan 4 kali, transportasi yang biasa digunakan
adalah sepit, sampan, dan kelotok karena lokasi stasi yang melewati sungai.
Krisis moneter 1998 serta tersandungnya perusahaan dengan kasus BLBI
sangat mempengaruhi keberlangsungan hidup perusahaan, pabrik tidak lagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
beroperasi karena pengeluaran lebih besar dibandingkan pendapatan yang masuk
ke pabrik. Hal ini menyebabkan para karyawan pabrik mengundurkan diri dan
kembali ke tempat asal masing-masing, dan banyak rumah petambak yang
dihancurkan karena tidak ditempati lagi. Kondisi yang demikian mengakibatkan
penurunan jumlah KK yang semula berjumlah 250 KK menjadi 80 KK. Dari ke
80 KK ini, pemudanya banyak yang merantau untuk pendidikan.
Kegiatan di stasi sangat terbatas, seperti Misa yang hanya diadakan 1
bulan 2 kali karena keterbatasan Imam. Saat ini stasi sedang dalam tahap
pembenahan, baik dari segi gedung maupun administrasi. Transportasi yang dapat
digunakan untuk menuju stasi ini adalah kendaraan air seperti sepit dan klotok,
namun dapat juga menggunakan mobil dan motor. Umat yang berada BLOK 5
sampai 13 lebih sering menggunakan kendaraan bermotor, tetapi ada juga yang
masih menggunakan klotok.
C. Hasil Penelitian
Pada bagian ini penulis memaparkan hasil penelitian dengan menggunakan
metode wawancara. Penelitian ini melibatkan beberapa responden yakni pengurus
stasi dan beberapa umat yang ada di Stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur.
Hasil penelitian merupakan rangkuman atas jawaban responden tentang makna
Devosi yang dirasakan umat dalam kehidupan sehari-hari.
1. Profil Responden
Responden 1 – Seorang gadis dengan inisial MB. Lahir di Lampung, 7 Juli
1992. MB adalah seorang guru di SD 01 Bumi Dipasena Agung dan alumni dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. MB sangat rajin mengikuti kegiatan yang
ada di stasi maupun paroki. Saat ini MB tinggal di Infra Blok 8.
Responden 2 – Seorang ibu berinisial FTS, beliau merupakan umat stasi
yang bekerja sebagai Guru TK di Lampung. FTS lahir pada tanggal 31 Oktober
1982 yang merupakan alumni dari Universitas Bandar Lampung. FTS tinggal di
Bumi Dipasena Agug Blok IX jalur 39 No.09 Rawajitu Timur. FTS cukup rajin
mengikuti kegiatan yang ada di lingkungan maupun di stasi.
Responden 3 – Seorang ibu dengan 3 orang anak berinisial MMRH yang
menjabat sebagai ketua WK (Wanita Katolik) yang ada di Stasi Santa Maria
Assumpta Rawajitu Timur. Ibu ini bekerja sehari-hari sebagai Ibu Rumah Tangga.
Lahir di Pringsewu, 17 Agustus 1970 dan tinggal di Bumi Dipasena Agung Blok
VII Jalur 38 No.3, Rawajitu Timur. Ibu MMRH tidak hanya aktif di Stasi tetapi
juga di lingkungan.
Responden 4 – Bapak 2 anak berinisial MT yang menjabat sebagai Ketua
Lingkungan selama 3 periode. MT bekerja sebagai Petambak Udang. MT lahir di
Menggala pada tanggal 2 Januari 1968, bertempat tinggal di Blok Infra 13.
Responden 5 – Seorang Bapak dengan 2 anak yang berinisial DI, aktif
melayani di Stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur. DI dulu bekerja di
pabrik yang ada di Bumi Dipasena Rawajitu tetapi semenjak pabrik sudah tidak
beroprasi DI bekerja sebagai Petambak. DI Lahir di Madiun, 7 September 1962.
Alumnus IKIP Surabaya dan pernah bekerja di perusahaan tambak udang yang
ada di Lampung. Saat ini DI bekerja sebagai petambak udang. Beliau beralamat di
Infra Blok 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Responden 6 – seorang bapak berinisial CP yang lahir pada tanggal 4 Juni
1982. CP merupakan alumni SMKN 1 Tuba. Beliau tinggal bersama istri dan
anaknya di Blok IV Jalur 37 No.09. Saat ini CP bekerja sebagai petambak udang
dan mulai bergabung dengan Stasi pada tahun 2008, sampai saat ini beliau masih
aktif melayani di stasi.
2. Hasil Wawancara
Pada bagian ini penulis menyajikan hasil wawancara dengan Pengurus
lingkungan serta umat Katolik Stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur—
tentang: (1) Makna Devosi yang telah dihayati umat dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mendapatkan tanggapan atas hal di atas, penulis menyiapkan beberapa
pertanyaan kunci yang mudah dijawab oleh responden. Penulis menemukan
jawaban yang bervariasi terkait respon umat memaknai devosi dalam kehidupan
sehari-hari. Penulis melakukan proses “Pendekatan Fenomenologi” untuk menguji
kebenaran tanggapan responden. Penulis menelaah dan memperhatikan fokus
fenomena yang hendak diteliti dengan melihat dari beberapa aspek yang ada
seperti keadaan umat di Stasi Santa Maria Assumpta, salah satunya adalah
Memaknai Doa Devosi. Kemudian penulis melakukan wawancara mendalam
setelah terlebih dahulu menggali info-info yang ada.
Pengertian umat tentang Devosi adalah doa yang didoakan ketika bulan
Maria dan doa yang sering didoakan ketika seseorang merasa bimbang dengan
pilihannya atau disaat umat sedang menghadapi pencobaan. Menurut penulis,
Devosi merupakan doa yang harus didoakan dengan kesungguhan hati dan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berdoa Devosi sebaiknya tidak hanya
dilakukan pada saat mengalami pencobaan saja, tetapi dapat didoakan sebagai
ungkapan syukur ketika seseorang merasa senang.
Melalui penelitian ini, penulis ingin mencari tahu seberapa besar pengetahuan
responden tentang makna Devosi yang dihayati umat dalam kehidupannya sehari-
hari.
Penulis membuat beberapa pertanyaan kunci untuk memperoleh tangapan
umat tentang makna Devosi kepada Bunda Maria, diantaranya (1) kapan
bapak/ibu berdevosi kepada Bunda Maria, (2) mengapa bapak/ibu berdevosi
kepada Bunda Maria, (3) siapa saja yang ikut dalam doa Devosi pada Bunda
Maria, (4) di mana bapak/ibu berdoa devosi pada Bunda Maria, (5) bagaimana
cara bapak/ibu berdevosi kepada Bunda Maria, dan (6) Apa hal positif yang
bapak/ibu rasakan ketika berdevosi kepada Bunda Maria dalam kehidupan sehari-
hari.
1) Kapan bapak/ibu berdevosi kepada Bunda Maria?
Penulis bertanya kepada seluruh responden mengenai kapan umat berdevosi dan
secara keseluruhan responden memberi jawaban yang hampir serupa.
Responden 1 dengan singkat menjawab:
Saya berdevosi setiap bulan Maria. [Wawancara R1, 10 Juni 2018]
Responden 2 dengan singkat menjawab:
Saya berdevosi kepada Bunda Maria ketika saya menginginkan sebuah
permohonan. [Wawancara R2, 12 Juni 2018].
Responden 3 dengan yakin menjawab:
Saya berdevosi kepada Bunda Maria ketika saya sedang mengalami
pergumulan dalam hidup saya. [Wawancara R3, 13 Juni 2018]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Responden 4 dengan singkat menjawab:
Saya berdoa Devosi kepada Bunda Maria ketika saya sedang mengalami
masalah yang berat dalam kehidupan saya. [Wawancara R4, 18 Juni
2018]
Responden 5 dengan yakin dan singkat menjawab:
Saya berdoa Devosi kepada Bunda Maria ketika menjelang panen udang,
supaya hasil yang saya dapatkan memuaskan. [Wawancara R5, 20 Juni
2018]
Responden 6 dengan singkat menyatakan:
Saya berdevosi kepada Bunda Maria ketika saya sedang dalam masalah
terberat dalam kehidupan saya, terutama ketika gagal dalam budidaya
udang. [Wawancara R6, 21 Juni 2018]
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa umat stasi
hanya mengenal doa Devosi sebagai doa permohonan yang dilakukan hanya untuk
kebutuhan dan keinginan untuk mendapatkan keberkahan contohnya untuk
mendapatkan hasil udang yang lebih baik.
Penulis juga melakukan wawancara kepada Informan 1 dan Informan 2,
mereka adalah orang yang cukup dekat mengenal seluruh responden. Informan 1
menyatakan bahwa apa yang dikatakan R1-R6 sesuai dengan keadaan stasi,
misalnya umat berdoa devosi ketika mengalami pergumulan atau masalah dalam
kehidupannya. [Wawancara I1, 1 Juli 2018] Sedangkan Informan 2 menyatakan
bahwa keenam responden memiliki pemahaman umat berdoa Devosi sebagai alat
atau sarana sebagai ujub permohonan. [Wawancara I2, 3 Juli 2018]
2) Mengapa bapak/ibu berdevosi kepada Bunda Maria?
Penulis mengajukan pertanyaan kepada semua responden mengenai alasan
responden berdevosi kepada Bunda Maria. Secara keseluruhan responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
memberi jawaban yang hampir sama semua. Berikut tanggapan responden
masing-masing.
Responden 1 dengan penuh keyakinan menjawab:
Saya berdevosi karena saya ingin menghormati Bunda Maria dan kadang
saya memiliki ujud doa khusus yang ingin saya mohon kepada Bunda
Maria. [Wawancara R1, 10 Juni 2018]
Responden 2 dengan singkat menjawab:
Karena Bunda Maria adalah Bunda yang akan selalu mengabulkan setiap
permohonan dari umatnya.[Wawancara R2, 12 Juni 2018]
Responden 3 dengan santai menjawab:
Saya berdoa kepada Bunda Maria untuk meminta petunjuk apakah segala
sesuatu yang saya alami entah itu bagian pekerjaan yang sudah saya
kerjakan meman sudah rencana yang telah Tuhan siapkan untuk saya.
[Wawancara R3, 13 Juni 2018]
Responden 4 dengan singkat menjawab:
Saya berdoa keada Bunda Maria karena saya mempunyai permohonan
tertentu. [Wawancara R4, 18 Juni 2018]
Reponden 5 dengan singkat menjawab:
Saya berdoa keada Bunda Maria karena saya mempunyai permohonan
tertentu. [Wawancara R5, 19 Juni 2018]
Responden 6 dengan singkat menjawab:
Saya berdevosi kepada Bunda Maria ketika hasil panen tidak
memuaskan. [Wawancara R6, 20 Juni 2018]
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan
Informan 1 dan Informan 2 yang mengenal baik keenam responden. Informan 1
menyatakan bahwa umat di Stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur berdoa
devosi karena ada permohonan khusus atau ketika sedang mengalami kegagalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
dalam panen udang.” [Wawancara I1, 1 Juli 2018]. Sedangkan Informan 2
menjelaskan jawaban dari keenam responden memang benar bahwa umat stasi
hanya mendoakan doa Devosi semata-mata bertujuan untuk memohon hasil panen
yang memuaskan. Jawaban yang diberikan oleh keenam responden memang
sesuai dengan kenyataan yang ada di stasi. [Wawancara I2, 3 Juli 2018]
3) Siapa saja yang ikut dalam doa Devosi pada Bunda Maria
Penulis mengajukan pertanyaan kepada keenam responden mengenai siapa
saja yang ikut dalam doa Devosi kepada Bunda Maria. Secara keseluruhan
responden memberi jawaban yang sama. Berikut tanggapan dari masing-masing
responden.
Responden 1 dengan singkat menjawab:
Dalam doa devosi kadang saya berdoa devosi sendiri, terkadang bersama
umat stasi yang rumahnya berdekatan. [Wawancara R1, 10 Juni 2018]
Responden 2 dengan singkat menjawab:
Siapapun bisa ikut berdevosi. [Wawancara R2, 19 Juli 2017]
Responden 3 dengan singkat menjawab:
Kadang saya berdoa Devosi sendiri, kadang saya berdoa bersama umat
stasi. [Wawancara R3, 13 Juni 2018]
Responden 4 dengan singkat menjawab:
Biasanya Devosi didoakan Bersama keluarga dan umat yang ada di Stasi.
[Wawancara R4, 18 Juni 2018]
Responden 5 dengan yakin dan singkat menjawab:
Tergantung di Stasi ada Doa Devosi atau tidak, kalau tidak ada ya Saya
berdoa devosi dengan keluarga, kalau ada ya dengan umat stasi.
[Wawancara R5, 19 Juni 2018]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Responden 6 dengan singkat menjawab:
Ya dengan umat stasi yang aktif. [Wawancara R6, 20 Juni 2018]
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan keenam
responden, hampir semua responden memberikan jawaban yang sama namun
dengan perbedaan bahasa. Informan 1 mengatakan bahwa R1, R3, R4, dan R5
menjawab dengan apa adanya karena keempat responden ini berdevosi
bersama dengan orang sekitar rumah dan keluarga. Informan 1 mengatakan
bahwa R2 dan R6 bisa berdevosi dengan siapa saja, terutama umat yang ada
di stasi. [I1, 1 Juli 2018]
Informan 2 menanggapi bahwa memang benar Doa Devosi dapat didoakan
oleh siapa saja, terutama untuk umat Katolik. R2 dan R6 memberikan jawaban
yang cukup bagus walaupun singkat, sedangkan R1, R3, R4, dan R5
memberikan jawaban sekenanya karena keempat responden ini sering
berdevosi bersama di Stasi. [Informan 2, 3 Juli 2018]
4) Di mana bapak/ibu berdoa devosi pada Bunda Maria
Penulis bertanya kepada semua responden di mana biasanya umat stasi
Santa Maria Assumpta berdevosi. Secara keseluruhan responden memberi
jawaban yang berbeda-beda. Berikut tanggapan responden masing-masing.
Responden 1 dengan singkat menjawab:
Di rumah (kamar) dan di rumah warga. [Wawancara R1, 10 Juni 2018]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Responden 2 dengan singkat menjawab:
Kadang saya berdevosi kepada Bunda Maria di Gua Maria, di kamar dan di
rumah umat. [Wawancara R2, 12 Juni 2018]
Responden 3 dengan yakin menjawab:
Saya berdevosi kepada Bunda Maria di ruang doa pribadi dan di rumah
umat. [Wawancara R3, 13 Juni 2018]
Responden 4 dengan singkat menjawab:
Saya berdoa devosi di kamar dan di rumah umat. [Wawancara R4, 18 Juni
2018]
Responden 5 dengan singkat menjawab:
Di kamar, di rumah umat atau di stasi atau kalau pas lagi cuti dan sempat ya
ke Goa Maria. [Wawancara R5, 19 Juni 2018]
Responden 6 dengan singkat menjawab:
Devosi biasa saya doakan di kamar dan di rumah umat. [Wawancara R6, 20
Juni 2018]
Penulis juga melakukan wawancara kepada Informan 1 dan Informan 2
terkait dengan tempat yang digunakan umat untuk berdevosi. Informan 1
menyatakan pernah mengikuti Doa Devosi bersama dengan keenam responden,
jawaban dari semua responden sama, karena jika di Stasi tidak mengadakan Doa
Devosi maka umat berdovosi di lingkungan. [Wawancara I1, 1 Juli 2018]
Informan 2 memberi tanggapan sejauh ia mengalami kebersamaan
bersama para responden, menurut Informan 2 jawaban R1, R2, R3, R4, R5, dan
R6 adalah benar adanya. [Wawancara I2, 3 Juli 2018]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
5) Bagaimana cara bapak/ibu berdevosi kepada Bunda Maria?
Penulis bertanya kepada semua responden bagaimana cara umat stasi
Santa Maria Assumpta berdevosi. Secara keseluruhan responden memberi
jawaban yang hampir sama. Berikut tanggapan responden masing-masing.
Responden 1 dengan singkat menjawab:
Caranya ada di buku panduan doa, jika saya berdevosi saya mengikuti buku
panduan yang ada. [Wawancara R1, 10 Juni 2018]
Responden 2 dengan singkat menjawab:
Saya berdoa sesuai dengan buku panduan yang ada. [Wawancara R2, 12
Juni 2018]
Responden 3 dengan yakin menjawab:
Saya berdevosi ya yang pertama-tama saya membuka buku doa dengan
Tanda Salib lalu selanjutnya saya membaca apa yang sudah tertera dalam
buku panduan doa. [Wawancara R3, 13 Juni 2018]
Responden 4 dengan singkat menjawab:
Saya berdoa Devosi kepada Bunda Maria dengan tuntunan buku panduan
Doa. [Wawancara R4, 18 Juni 2018]
Responden 5 dengan singkat menjawab:
Saya berdevosi sesuai dengan buku panduan Doa yang ada. [Wawancara
R5, 19 Juni 2018]
Responden 6 dengan singkat menjawab:
Devosi biasanya saya doakan dengan cara membaca buku panduan yang ada
di buku doa. [Wawancara R6, 20 Juni 2018]
Penulis juga melakukan wawancara dengan orang yang mengenal baik
responden, yaitu Informan 1 dan Informan 2. Informan 1 menyatakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
semua responden berdoa devosi sesuai dengan buku panduan doa yang ada.
Dengan bantuan buku doa, umat akan menjadi lebih rajin untuk berdoa.
Informan 2 menanggapi bahwa semua umat yang ada di stasi lebih
nyaman berdoa devosi dengan menggunakan buku panduan doa, tetapi bagi yang
sudah sering berdoa devosi tidak menggunakan lagi buku panduan. Biasanya umat
berdoa sesuai dengan apa yang sudah tertulis di dalam buku panduan doa.
6) Apa hal positif yang bapak/ibu rasakan ketika berdevosi kepada Bunda
Maria dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis bertanya kepada keenam responden mengenai hal positif apa yang
dirasakan umat ketikan berdevosi kepada Bunda Maria. Secara keseluruhan
responden memberikan jawaban yang berbeda-beda. Berikut tanggapan responden
masing-masing.
Responden 1 menjawab pertanyaan dengan yakin mengatakan:
Misalnya nih mbak ketika saya Berdevosi kepada Bunda Maria saya merasa
lebih tenang dalam menghadapi segala sesuatu yang terjadi dalam hidup
saya, saya mampu berfikir lebih positif, menjadi lebih dekat dengan Bunda
Maria dan menjadi lebih dekat lagi dengan umat sekitar. [Wawancara R1,
10 Juni 2018]
Responden 2 dengan singkat memberikan jawaban dengan mengatakan:
Hal positif yang saya rasakan saya menjadi lebih tenang dalam
menyelesaikan masalah yang ada, dan ketika panen suami saya gagal saya
mampu beranggapan bahwa ini cobaan Tuhan karena dibalik kegagalan
yang ada pasti Tuhan sudah menyiapkan gantinya lewat orang-orang sekitar
atau pekerjaan yang lainnya. [Wawancara R2, 12 Juni 2018]
Responden 3 menjawab pertanyaan dengan yakin mengatakan:
Yang saya dapatkan ketika saya berdevosi adalah rasa nyaman rasa damai.
Dengan berdoa devosi saya merasa lebih nyaman dan Damai karena apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
yang saya keluhkan telah saya ceritakan dalam doa bersama Bunda Maria.
Dengan menceritakan segala masalah yang saya alami melalui doa saya
menjadi lebih yakin dalam menjalani hidup, karena saya yakin semua yang
saya alami adalah ujian yang diberikan oleh Tuhan. [Wawancara R3, 13
Juni 2018]
Responden 4 dengan singkat mengatakan :
Dengan berdoa Devosi saya merasa lebih didekatkan dengan Bunda Maria
melalui doa. [Wawancara R4, 18 Juni 2018]
Responden 5 dengan singkat mengatakan:
Dengan berdoa Devosi saya merasakan kedamaian yang lebih di dalam hati
saya. [Wawancara R5, 19 Juni 2018]
Responden 6 dengan singkat mengatakan:
Sesuatu hal positif yang saya dapatkan ketika berdoa Devosi kepada Bunda
Maria adalah saya merasa lebih didekatkan kepada Bunda Maria. Ketika
saya berdevosi saya merasakan bahwa Bunda Maria ada di dekat saya. Saya
merasa lebih lega jika saya berdoa kepada Bunda Maria.Karena apapun
keluh kesah yang saya ceritakan dalam wujud Doa Bunda Maria selalu
menerimanya. Tidak lupa saya selalu mengajak orang yang belum aktif
dalam berdevosi menjadi lebih aktif baik itu di stasi atau dirumah masing-
masing. [Wawancara R6, 20 juni 2018]
Berdasarkan wawancara dengan Informan yang mengenal dekat
responden, Informan 1 mengatakan dengan berdoa devosi umat merasa lebih
nyaman, tenang, dan damai karena semua masalah yang dikeluhkan sudah
diceritakan dengan Bunda Maria melalui Doa. Responden 6 menjelaskan bahwa
hal positif yang dirasakan adalah merasa tenang, karena perasaan tenang inilah
responden 6 turut mengajak umat yang belum aktif dalam devosi untuk mau
terlibat aktif dalam berdevosi. Responden 6 sudah memberikan jawaban yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
bagus karena dibalik masalah yang ia hadapi, Ia selalu mau mengajak orang lain
untuk ikut andil dan aktif dalam berdevosi.
Informan 2 menanggapi bahwa apa yang telah dijawab oleh seluruh
responden sudah tepat karena dengan berdoa devosi hati kita dapat menjadi lebih
damai, nyaman, dan kita akan lebih siap dalam menghadapi hari esok.
D. Pembahasan Hasil Penulisan
Pada bagian ini penulis akan menjabarkan pembahasan secara kualitatif
yaitu seberapa dalam makna Devosi bagi umat Stasi Santa Maria Assumpta
Rawajitu Timur.
1. Kapan bapak/ibu berdevosi kepada Bunda Maria?
Menurut penulis sendiri Devosi adalah doa yang ditujukan kepada orang-
orang kudus. Doa devosi sendiri harus didoakan dengan kesungguhan hati.
Berdasarkan hasil wawancara penulis mendapatkan tanggapan yang
beragam dari umat stasi terkait pandangan responden mengenai Devosi kepada
Bunda Maria. Hal ini dikarenakan keberagaman cara pandang masing-masing
umat yang ada di stasi tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, penulis
menyimpulkan secara umum bahwa pandangan atau pemahaman umat mengenai
Devosi masih sempit karena berfokus pada “keakuan” atau diri sendiri. Hal ini
dapat dilihat dari tanggapan responden yang mengatakan mereka berdevosi saat
sedang menghadapi pergumulan atau masalah hidup yang berat dan
mengharapkan terkabulnya sebuah permohonan. Hal ini tidak salah tetapi
alangkah lebih baik jika berdevosi kepada Bunda Maria dapat dilakukan sebagai
ungkapan syukur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Menurut sejarahnya Doa Devosi Kepada Bunda Maria adalah doa atau
ungkapan cinta kepada Maria. Jadi, doa devosi sebaiknya tidak hanya didoakan
ketika seseorang mengalami pergumulan hidup atau meminta terkabulnya sebuah
permohonan saja. Devosi kepada Bunda Maria juga harus memuat aspek
penghormatan kepada Allah Tritunggal dan kepada Tuhan Yesus Kristus (MC
25). Dalam pembaharuan Devosi dikatakakan bahwa Devosi sendiri harus
mengalir dari Liturgi dan mengantar umat beriman kepada liturgi.
Berdasarkan fakta sejarah di atas, responden yang menghayati doa devosi
kepada Bunda Maria adalah R1. Peneliti dapat mengatakan demikian karena pada
saat wawancara responden mengatakan bahwa ia melakukan Devosi kepada
Bunda Maria untuk menghormati Bunda Maria.
R1 sebagai salah satu umat Stasi Santa Perawan Maria Assumpta Rawajitu
Timur, mengatakan bahwa Ia melaksanakan Devosi pada Bulan Maria untuk
menghormati Bunda Maria. R1 turut mendoakan ujud khusus yang dimohonkan
kepada Bunda Maria.
Berdasarkan hasil wawancara keenam responden, penulis dapat
menyimpulkan bahwa responden memiliki pemahaman yang hampir sama
mengenai Devosi Kepada Bunda Maria yaitu doa devosi banyak didoakan ketika
mengalami masalah atau pergumulan. Menurut penulis hal ini dikarenakan
kurangnya pembahasan secara khusus mengenai devosi secara keseluruhan. Umat
hanya tahu bahwa doa devosi adalah doa yang didoakan ketika menghadapi
masalah. Sesaat sebelum misa, Romo membacakan ujud doa pada misa itu dan
tidak jarang kita mendengar “ucapan syukur atas terkabulnya Doa 3x Santa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Maria”, dari pernyataan romo ini kemungkinan secara tidak langsung membekas
pada pikiran umat bahwa berdoa 3x Santa Maria yang merupakan salah satu doa
devosi bisa mengabulkan permohonan.
2. Mengapa Bapak Ibu berdevosi kepada Bunda Maria?
Pertanyaan yang telah penulis tanyakan kepada responden mendapatkan
jawaban yang hampir sama. Dimana responden mengatakan bahwa para
responden ini berdevosi karena ingin menghormati Bunda Maria, ada juga
responden yang mengatakan bahwa Berdevosi karena memiliki ujud-ujud tertentu.
Dari jawaban yang diterima oleh penulis dapat disimpulkan bahwa umat
Stasi Santa Maria Assumpta ini belum sepenuhnya paham tentang Devosi kepada
Bunda Maria. Karena menurut umat Devosi hanya didoakan di saat-saat ada
masalah saja. Doa Devosi adalah doa kepada Allah melalui Bunda Maria. Doa-
doa yang telah kita doakan kepada Bunda Maria ini akan disampaikan kepada
Allah.
Dalam buku (MC 16) tertulis bahwa:
“Maria dipandang Gereja sebagai teladan iman, kasih dan kesatuan penuh dengan
Kristus”
Dapat disimpulkan bahwa Devosi bukan hanya doa yang harus didoakan
disaat-saat tertentu tetapi Doa Devosi adalah doa untuk menghormati Allah Tri
tunggal melalui perantara Bunda Maria.
Dari jawaban yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa R1-R6 berdevosi
hanya pada saat memiliki atau mempunyai keinginan dan ujub doa tertentu. Tolak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
ukur umat untuk berdevosi adalah hanya sebatas ujub doa pribadi yang hendak
dicapai.
3. Siapa Saja yang ikut dalam doa Devosi kepada Bunda Maria?
Jawaban yang penulis dapatkan dari para Responden semua sama, dimana
para responden mengatakan bahwa responden berdevosi sendiri, dengan keluarga
dan dengan tetangga yang berdekatan. Pada dasarnya Devosi adalah doa yang bisa
didoakan baik sendiri dengan keluarga ataupun bersama-sama dengan umat. Pada
abad ke-16 umat katolik senang berdoa Rosario. Dari sini bisa dikatakan bahwa
dengan berdevosi hubungan antar umat terjalin dengan harmonis. Yang biasanya
umat hanya berdevosi sendiri atau dengan keluarga kadang juga mau membaur
untuk berdevosi dengan umat yang ada di stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu
Timur ini.
4. Di mana Bapak/ibu berdoa Devosi kepada Bunda Maria?
Jawaban dari R1-R6 ketika ditanya di mana umat berdevosi, responden
menjawab kalau tidak dirumah pribadi (kamar) di rumah umat yang sudah
disepakati bersama untuk mengadakan doa Devosi. Tapi kalau sedang cuti, dalam
hal ini adalah liburan umat sempat menyempatkan diri untuk mendatangi tempat
Goa Maria yang hendak dikunjungi.
Pada abad ke-2 umat beriman sudah mengunakan gambar-gambar dan
patung untuk menghormati Tuhan Yesus. Dan sejak abad ke-13 umat sudah
berziarah terutama ditempat adanya penampakkan-penampakan Maria seperti di
Loreto Italia (1295), Guadalupe Meksiko (1531), La Sallette Prancis (1846),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Lourdes Prancis (1858), Pompei Italia (1876), Fatima Portugal (1917), Banneux
Belgia (1933) dan Medjugorje Yugoslavia (1981).
Dengan adanya pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa devosi bisa
didoakan dimana saja, terutama ditempat-tempat suci seperti Goa Maria, Gereja
bahkan dirumah sendiri. Yang penting kita berdoa dengan menghormati Bunda
Maria.
5. Bagaimana cara bapak/ibu Berdevosi kepada Bunda Maria?
Jawaban dari R1-R6 mengatakan bahwa responden berdevosi sesuai
dengan buku doa panduan yang ada. Reponden berdoa devosi dengan mengikuti
tata cara yang ada di buku panduan doa. Dengan tuntunan buku panduan doa umat
dimudahkan dalam berdoa Devosi.
Di zaman yang sudah modern ini umat lebih menyukai hal kecil seperti
berdoa devosi dengan menggunakan media Hp atau Buku panduan yang sudah
disediakan. Tetapi jika umat sudah hafal umat tidak berdoa saja tanpa bantuan Hp
dan buku panduan. Sebenarnya tidak masalah umat mau berdoa menggunakan
media Hp ataupun buku panduan karena yang terpenting ketika kita berdoa
Devosi hendaknya kita benar-benar menyiapkan hati kita agar doa itu sendiri
dapat tersampaikan dengan baik.
6. Apa hal positif yang bapak/ibu rasakan ketika berdevosi kepada Bunda
Maria dalam kehidupan sehari-hari?
Jawaban dari responden menjelaskan bahwa ketika berdevosi umat
merasakan kenyamanan hati atau ketenangan. Dari jawaban dari R1 ini
menegaskan bahwa dengan berdoa Devosi kepada Bunda Maria umat mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
dibawa ke dalam pemikiran yang positif bahwa cobaan yang dialami adalah ujian
yang harus dilalui dalam kehidupan ini. Karena Tuhan tidak akan memberikan
cobaan yang tidak bisa dilalui oleh umatnya.
Responden 2 memberi taggapan yang berbeda. Jawaban yang diberikan
oleh R2 dapat dikatakan bahwa dengan berdoa kepada Bunda Maria responden
merasa lebih tenang dalam menghadapi masalah yang sedang dihadapinya, karena
dibalik masalah yang sedang dihadapi Tuhan sudah menyiapkan gantinya.
Dari jawaban R3 ini dapat dikatakan bahwa ia berdoa kepada Bunda Maria
seperti bercerita tetapi dalam bentuk doa. Dengan berdoa Ia merasa lebih damai,
karena apa yang telah dipendam dan dikeluhkan dapat diceritakan dan didengar
dengan baik oleh Bunda Maria.
Responden 4 memberikan jawaban yang sangat singkat. Jawaban yang
deiberikan oleh R4 ingin mengatakan bahwa dengan berdoa Devosi kita menjadi
lebih didekatkan dengan Tuhan. Karena saya pun sebagai umat katolik merasakan
hal yang demikian.
Responden 5 memberikan jawaban dengan singkat. Bagi responden 5
berdoa devosi dapat membuat suasana hati lebih tenang. Dengan berdoa Devosi
Responden 5 bisa menjadikan masalah dalam hidupnya sebagai cobaan yang
diberikan oleh Tuhan yang haris dijalani.
Responden 6 memberikan jawaban yang cukup panjang. Dari jawaban
yang telah diberikan oleh R6 bisa dikatakan bahwa R6 adalah orang yang patut
dicontoh, karena dibalik masalah yang ia hadapi, dengan perasaan tenang ia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
mampu mengajak orang-orang yang belum terlibat aktif dalam berdevosi menjadi
aktif dalam berdevosi. Ini sangat jarang terlihat oleh umat Stasi Santa Maria
Assumpta.
Dari Jawaban yang sudah didapatkan oleh penulis Doa Devosi
memberikan dampak yang baik terhadap umat stasi, hanya saja umat stasi belum
terlalu memahami apa itu Devosi. Dampak baik ini perlu dikembangkan dengan
memberikan pemahaman tentang makna Devosi kepada umat Stasi, misalnya
dengan memberikan pendalaman tentang Devosi atau sebagainya. Dengan
memberikan pendalaman umat akan lebih banyak menerima dampak-dampak
positif dan umat akan lebih menghormati Doa Devosi itu sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB V
USULAN PROGRAM
A. Usulan Program
Untuk menindaklanjuti temuan penelitian ini, penulis mengajukan usulan
program berupa rekoleksi untuk meningkatan pemahaman tentang Devosi Kepada
Bunda Maria.
1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari tentu umat tidak asing dengan berbagai macam
doa terutama doa Devosi kepada Bunda Maria. Doa Devosi ini dapat didoakan
kapan saja dan dimana saja. Doa devosi dapat didoakan ketika sedang ada
masalah atau sedang tidak ada masalah.
Melihat kenyataan yang ada di sekitar kebanyakan umat mendoakan Devosi
di saat-saat tertentu terutama ketika sedang menghadapi masalah. Padahal
seharusnya Doa Devosi ini didoakan dengan kesungguhan hati baik disaat sedang
ada masalah atau sedang tidak ada masalah.
Berdasarkan hasil penelitian yang saya lakukan di Stasi Santa Maria
Assumpta Rawajitu Timur umat Stasi Santa Maria Assumpta memperingati bulan
Maria. Bulan Maria jatuh pada Bulan Mei dengan Oktober. Pada bulan Maria ini
Gereja mengajak umat untuk mendoakan Doa Rosario. Biasanya setiap Bulan
Maria umat stasi mendoakan doa Rosario di aula TK dan Aula Stasi. Dalam Doa
Rosario umat sering bergantian untuk memimpin. Biasanya sudah dalam
memimpin Doa Rosario sudah ada jadwal untuk memimpin Doa Rosario, tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
ada umat yang tidak memimpin semua umat kedapatan jadwal untuk memimpin
Doa Rosario. Ada beberapa Umat Stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur
masih menganggap bahwa Doa Devosi kepada Bunda Maria ya didoakan ketika
sedang ada masalah terutama ketika sedang mengalami gagal panen. Dan ada
sebagian umat yang kalau tidak diajak ya tidak mau datang.
Program rekoleksi yang diusulkan ini sebagai salah satu usaha untuk lebih
mendalami Makna Devosi kepada Bunda Maria bagi umat Stasi Santa Maria
Assumpta Rawajitu Timur. Rekoleksi diikuti oleh bapak/ibu dari umur 30-49
tahun yang ada di Stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur. Melalui kegiatan
rekoleksi ini, umat diajak untuk melihat kembali dan lebih mendalami tentang
makna Devosi dalam kehidupan sehari-hari umat.
2. Tujuan Program
Program yang diusulkan penulis ini memiliki tujuan agar Umat Stasi Santa
Maria Assumpta Rawajitu Timur memahami makna Doa Devosi Kepada Bunda
Maria Rawajitu Timur.
3. Usulan Kegiatan Rekoleksi
Penulis memilih kegiatan rekoleksi karena di Stasi Santa Maria Assumpta
ini tidak pernah ada rekoleksi dan penulis ingin supaya dengan adanya rekoleksi
umat semakin mendalami doa Devosi dan dapat menjalankan dalam kehidupan
sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
4. Tema Umum
Kegiatan Rekoleksi ini mengangkat tema: “Memaknai Devosi kepada
Bunda Maria”. Tema ini diambil untuk membantu umat agar memiliki
pemahaman yang utuh dan mendalam tentang Devosi kepada Bunda Maria
sehingga dapat dihayati dalam kehidupan sehari-hari.
5. Tujuan Rekoleksi
Tujuan rekoleksi ialah bersama pendamping peserta semakin memahami
dan mendalami makna Devosi kepada Bunda Maria sehingga peserta semakin
dapat memahami makna Devosi itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari.
6. Peserta
Peserta Lekoleksi adalah bapak-Ibu yang Stasi Santa Maria Assumpta
berumur mulai dari 30-49.
7. Susunan Acara Rekoleksi
Waktu Acara Petugas
08.00-08.15 - Check in
- Salam dan Penghantar
Pendamping
08.15-08.30 Pembuka
- Sapaan dan Salam
- Lagu pembuka
- Doa Pembuka
- Penghantar
Pendamping
dan Peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Sesi I
08.30-09.30 Penggalian Pengalaman
tentang Devosi
Pendamping
dan peserta
09.30-09.45 Snack Petugas
khusus
Sesi II
09.45-10.45 Pengertian Devosi
kepada Bunda Maria
Pendamping
dan peserta
10.45-11.45 - Makan Siang
- Istirahat
Pendamping
dan Peserta
Sesi III
11.45-13.15 - Peran Devosi dalam
Liturgi Gereja
- Refleksi Pribadi
Pendamping
13.15-13.30 Ice breaking Petugas
khusus
Sesi IV
13.30-15.00 (Sharing Pengalaman
hidup mengenai Makna
Devosi kepada Bunda
Maria) berkelompok 4-5
orang
Pendamping
Sesi V
15.00-15.30 Penghayatan Devosi
(Sharing Pengalaman
hidup mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Peserta Rekoleksi adalah Umat Stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu
Timur.
8. Tempat dan Waktu
Rekoleksi ini dilaksanakan pada bulan hari Minggu, 18 Agustus 2019 pukul
08.00-17.30 WIB di Stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur.
9. Bentuk dan Metode
Rekoleksi dilaksanakan dengan penggalian pengalaman, dinamika
kelompok, pemaparan teori, diskusi, sharing pengalaman, dan diakhiri dengan
peneguhan dari pendamping. Metode yang digunakan dalam rekoleksi ini yaitu
dibuka dengan gerak dan lagu, penggalian pengalaman, ceramah/informasi,
diskusi dan sharing pengalaman.
penghayatan Devosi )
15.30-16.00 Refleksi dan
merumuskan niat
Pendamping
16.00-17.30 - Peneguhan
- Doa Penutup
- Lagu Penutup
Pendamping
17.30-selesai Terima kasih dan
Sayonara
Pendamping
dan peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
10. Sarana
Sarana pendukung untuk memperlancar pelaksanaan rekoleksi adalah
laptop, hand out, LCD, sound system dan Speaker.
11. Detail Kegiatan
Salam dan Pengantar
Pendamping menyapa Selamat Pagi dan selamat dalang kepada umat yang
mengikuti rekoleksi dan selanjutnya mengucapkan terimakasih atas kesempatan
yang telah diberikan oleh umat stasi sehingga bisa mengisi rekoleksi dan tidak
lupa mengucapkan terimakasih atas waktu yang telah umat berikan untuk datang
dan mengikuti rekoleksi ini. Pendamping juga menyampaikan tujuan pelaksanaan
rekoleksi agar rekoleksi dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat
bagi peserta rekoleksi.
Lagu Pembuka
(Ave Maria)
Pembukaan
[Pendamping]: Marilah Bapak-Ibu kita hening sejenak untuk menyiapkan hati
dan pikiran kita sebelum mengikuti kegiatan rekoleksi ini. Silahkan Bapak/Ibu
mengambil posisi duduk yang paling nyaman, marilah kita membuka hati kita
untuk hadir dengan kesungguhan hati pada rekoleksi dari pagi hingga sore nanti.
Doa Pembuka
Tuhan Yesus yang Mahabaik, kami bersyukur dan berterimakasih atas
berkatmu kepada kami dan atas nafas hidup yang telah kau berikan kepada kami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Kami juga berterimakasih karena hari ini Engkau berkenan hadir ditengah-tengah
kami. Tuhan Yesus bimbinglah kami yang saat ini sedang berkumpul untuk lebih
memahami dan mendalami tentang makna Devosi kepada Bunda Maria. Tuhan
Yesus doa dan harapan ini kami haturkan ke dalam tangan-Mu dengan
perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
Sesi I: Penggalian Pengalaman
Tujuan: Peserta bersama pendamping dapat membagi pengalaman hidup dalam
memahami dan menghayati Devosi dalam hidup sehari-hari.
a. Bahan: Video “Mengenal Devosi” dan pengalaman peserta.
b. Metode: menonton video, sharing pengalaman
c. Langkah-langkah:
Pendamping mengajak peserta untuk menonton video “Mengenal Devosi”.
Setelah selesai, pendamping meminta peserta untuk membentuk kelompok 4-5
orang dengan menjawab pertanyaan berikut.
i. Video tersebut menggambarkan situasi macam apa?
ii. Menurut anda, inspirasi apa saja yang tercermin dari video tersebut?
iii. Bagaimana pengalaman bapak/ibu selama berdevosi?
Setelah itu, pendamping meminta masing-masing kelompok untuk membagikan
hasil yang telah didiskusikan dalam kelompok besar (pleno). Selanjutnya,
pendamping membahas hasil sharing tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Sesi II: Devosi
Tujuan: Membangun pemahaman peserta terhadap Devosi kepada Bunda Maria.
a. Pengertian Devosi
Devosi merupakan sarana bagi umat berian untuk lebih memupuk
menghayati dan menghidupkan iman. “Devosi’ berasal dari kata Latin “Devotio”
yang berarti kebaktian, pengorbanan, penyerahan, dan cinta bakti. Devosi disebut
juga sebagai kebaktian khusus yang merujuk pada misteri iman yang dikaitkan
dengan pribadi tertentu, misalnya: devosi kepada sengsara Yesus, devosi kepada
Bunda Maria, dan sebagainya. Devosi merujuk pada sikap hati di mana seseorang
mengarahkan diri kepada sosok individu atau sesuatu yang dijunjung tinggi dan
dicintai (Prasetya, 2017: 15). Diantara macam-macam devosi kita harus bisa
menempatkan devosi itu sendiri sesuai dengan anjuran Gereja. Devosi itu sendiri
harus mengarah kepada dan mengalir dari perayaan Ekaristi Kudus (Martasudjita,
2002: 70).
Devosi itu mau menjernihkan dan mau melayani umat beriman terhadap ibu
Yesus sebagaimana relasi dengan Maria dihayati oleh umat beriman didalam
keseluruhan penghayatan iman. Teologi selalu menempatkan Maria dalam
keseluruhan, selalu menyorotinya dari segi relasinya dengan Allah dan Kristus
serta dalam relasinya berkenan hubungan timbal balik antara Allah dan manusia
(Groenen, 1988: 151).
Dari sudut teologis Devosi itu sendiri dapat dipahami dari misteri
penjelmaan dan penebusan Yesus Kristus. Misteri kehadiran Sang Sabda yang
mau menjadi manusia itu sendiri merujuk pada penerimaan Allah terhadap seluruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
dimensi kehidupan manusia. Manusia dengan segala tradisi dan budaya diangkat
dan disucikan oleh Allah. Dalam kenyataannya Gereja mengakui devosi umat jika
devosi itu sendiri dihayati dalam “roh dan kebenaran” yang akan membawa ke
perjumpaan dengan Allah (Martasudjita, 1999:147).
Devosi sendiri merupakan suatu bentuk kebaktian terhadap sesuatu yang
diyakini dan dipercaya oleh seseorang. Kekhasan dari devosi itu sendiri adalah
bahwa objeknya itu sendiri sebagian berasal dari iman Kristiani, yang
dilambangkan dengan sesuatu bentuk yang nyata sehingga secara umum
penghayatan seseorang menjadi peran yang sangat penting dalam melaksanakan
devosi (Jacobs, 2002: 247). Macam-macam devosi yang bisa kita doakan yaitu
devosi kepada Sakramen Mahakudus yang sudah mulai berkembang sejak abad
pertengahan, jalan salib yang muncul karena kebiasaan berziarah ke Yerusalem,
Novena yang memiliki kata latin ‘Novem’ yang berarti sembilan dan ziarah yang
merupakan fenomena religius yang umum.
Dalam tradisi teologi Devosi merupakan ungkapan cinta dan penghormatan.
Gereja Katolik mengenal beberapa bentuk dan macam devosi. Pertama devosi
dapat diatikan Latria/Adoratio yang artinya suatu kebaktian dan penghormatan
yang ditunjukkan kepada Allah Tri Tunggal. Kedua, dulia ‘Douleia’ dapat
diartikan sebagai suatu bentuk suatu kebaktian dan penghormatan kepada para
kudus di Surga. Ketiga, Hyper-dulia, yaitu suatu kebaktian dan penghormatan
khusus kepada Maria ibu Yesus (Groenen, 1988: 149).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
b. Peran Devosi dalam Liturgi Gereja
Sumbangan Devosi umat dalam Liturgi Gereja
Bisa dikatakan bahwa devosi itu tidak termasuk liturgi resmi. Dalam Konsili
Vatikan II SC 9 menguraikan tentang “Liturgi bukan Satu-Satunya Kegiatan
Gereja”, berikut isi dari dokumen tersebut:
Liturgi Suci tidak mencakup seluruh kegiatan Gereja. Sebab sebelum
manusia dapat mengikuti Liturgi, ia perlu dipanggil untuk beriman dan bertobat.
Oleh karena itu, Gereja mewartakan berita keselamatan kepada kaum tak beriman
supaya semua orang mengenal satu-satunya Allah yang sejati dan Yesus Kristus
yang diutus-Nya lalu bertobat dari jalan hidup mereka serya menjalankan ulah
tapa. Akan tetapi kepada umat beriman pun Gereja selalu wajib mewartakan iman
dan pertobatan.
Devosi sangat dianjurkan oleh Gereja karena devosi memberikan
sumbangan yang baik bagi Liturgi Gereja. Ada tiga sumbangan devosi terhadap
liturgi gereja. Yang pertama, devosi meningkatkan pentingnya dimensi afeksi
emosi dalam liturgi. Praktek devosi ini sangat populer karena ketika masanya
liturgi belum bisa menampung kebutuhan iman umat, dan unsur budaya lokal
dalam liturgi belum menjadi jaminan atas seluruh kebutuhan penghayatan dan
pengungkapan iman umat. Yang kedua yaitu devosi mengingatkan perlunya
kesederhanaan ungkapan iman dalam liturgi. Devosi disini lebih mementingkan
kata-kata yang sederhana, misalnya dilihat dari isi doa dan mutunya. Yang
terpenting dari devosi ialah siraman rohani bukan informasinya. Yang ketiga
devosi meningatkan bahwa liturgi merupakan sebuah doa , yang terpenting dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
doa ialah bahwa kita bisa menerima kehadiran Tuhan dalam seluruh jiwa dan raga
kita (Martasudjita,1999:149).
Yang harus diperhatikan dalam Devosi
Meskipun devosi diakui oleh Gereja dan memberikan sumbangan terhadap
Liturgi, kita harus waspada terhadap berbagai pelaksanaan devosi yang
berlebihan. Ada tiga sumbangan pelaksanaan devosi yaitu: pertama devosi tidak
pernah dipandang sebagai pengganti liturgi resmi. Dalam arti, Gereja mengenal
hierarki atau tingkatan nilai. Yang kedua praktek devosi harus dijauhkan dari
bahaya praktek magis. Maksud dari praktek tindakan magis ialah apabila orang
memandang kekuatan dan daya pengudusan berasal dari barang, mantra, hitungan
angka itu sendiri. Yang ketiga devosi harus tetap sesuai dengan iman Gereja yang
benar. Sikap dan antusiasme devosional harus tetap memperhatikan iman Gereja
yang tertera dalam Kitab Suci dan Tradisi Gereja (Martasudjita,1999:152).
Ice Breaking: Pendamping mengajak peserta untuk “Senam BMW”.
Sesi III: Bunda Maria
Bunda Perawan
Tradisi keperawanan Maria dalam mengandung Yesus sangat kuat sekali.
Hal ini dapat dilihat dalam Injil Mat 1:18; “Ketika ibu Yesus bertunangan dengan
Yusuf ia kedapatan mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka berkumpul
secara resmi” (Groenen, 1988: 42).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Kesadaran yang bergerak adalah definisi dari Anima atau kewanitaan.
Kewanitaan itu terbuka dan siap menerima. Kewanitaan juga diluhurkan oleh
Yesus Kristus ketika ia berkata;
Sesungguhnya, jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia
tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barang
siapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup
yang kekal (Yoh 12:24-25). Bagi umat Katolik, Maria tetap menjadi tanda
kewanitaan abadi. Ia adalah Sophia, kebijaksanaan Allah yang dihayati dalam
kebenaran Roh Kudus (Maloney, 1990: 42).
Gereja mengajarkan bahwa keperawanan Maria lebih dihubungkan dengan
iman Maria yang total. Sikap penyerahan diri Maria dapat kita lihat ketika Maria
mengucapkan kata ‘ya’ yang berarti maria menerima apapun yang menjadi
kehendak Allah.
Maria Bunda Allah
Istilah ‘Theo-tokos’, ‘Dei-genitrix’ diresmikan dan didogmatisasikan oleh
konsili Efesus pada tahun 432 (Groenen, 1988: 41). Gelar yang sudah populer ini
sempat ditolak karena berbau mitologi kafir. Tetapi akhirnya gelar ini
dipertahankan karena Yesus ada dua subjek yaitu Firman Allah/ Anak-anak, dan
manusia Yesus Kristus.
Selama 2000 tahun umat Katolik selalu menyebut bahwa Bunda Maria
adalah Bunda Allah (Yunani: Theotokos – pembawa Allah). Dalam kenyataannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Maria buka hanya menjadi “Wadah”. Ini dilukiskan dalam bab pertama oleh St.
Lukas yang mengisahkan pesan Allah yang disampaikan kepada Maria melalui
Malaikat yang dimana Maria diminta oleh Allah untuk menerima permintaan
Allah supaya ia mengizinkan Allah mengerjakan kasih-Nya dalam kehidupannya
secara penuh (Maloney, 1990: 55). Karena kesetujuaan Bunda Maria inilah ia
menjadi besar dengan menjadi bunda Allah Putra Bunda yang Suci dan Kudus.
Dengan Maria menjawab “ya” Maria meneruskan perannya sebagai Bunda yang
melahirkan semua manusia menjadi anak-anak Allah bangsa Kristus. Kebundaan
Maria terhadap Allah ini dapat dilihat sebagai penyerahan dirinya selaku hamba
Sabda Allah.
Maria Ibu Yesus
Yesus mempunyai ibu yang bernama Maria. Ibu Yesus adalah seorang
Yahudi. Tanpa disebutkan nama Ibu Yesus tampil dalam injil Mat 12:46; Mrk
3:31; Luk 8:19. Dalam Injil Matius orang banyak mengenal Yesus sebagai ‘anak
Maria’dan anak Yusuf (Tukang kayu). Sedangkan dalam Injil Lukas, lebih
ditegaskan lewat perkataan Malaikat Gabriel bahwa Maria akan mengandung dan
Melahirkan anak yang akan dinamai Yesus. Penegasan yang dierikan oleh
Malaikat Gabriel menunjukan bahwa Maria adalah ibu Yesus (Groenen, 1988:
134-135).
Maria Bunda Gereja
Maria adalah Bunda Gereja yaitu bunda orang-orang beriman. Bunda Maria
adalah bunda yang universal dari semua umat Allah dan didalam Gereja Maria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
mempati kedudukan sebagai Ibu seluruh Gereja (NN, 2011: 23-25). Dalam konsili
vatikam II LG 62 menguraikan tentang “Santa Perawan dan Gereja”. Berikut
adalah tulisan yang menggap Maria adalah Bunda Allah:
Adapun dalam tata rahmat itu peran Maria sebagai sebagi Bunda tiada
hentinya terus berlangsung. Adapun Gereja tanpa ragu-ragu mengakui bahwa
Maria memaikan peran yang terbawah kepada Kristus seperti itu. Gereja tiada
hentinya mengalaminya, dan menganjurkan kepada kaum beriman supaya mereka
ditopang oleh perlindungan Bunda itu lebih erat menyatukan diri dengan Sang
Pengantara dan Penyelamat
Gereja dipahami sebagai ‘misteri’ yang berarti penyelamatan yang
berlangsung terus. Maria adalah pengrealisasian pribadi seluruh Gereja, yang
berhadapan dengan Allah dan Kristus sebagai Juru selamat. Maria adalah bunda
Gereja yang artinya adalah Maria adalah Bunda kaum beriman (Groenen, 1988:
134).
Sesi IV: Devosi Kepada Bunda Maria
Bunda Maria bukanlah orang kudus pertama yang secara tegas diikut
sertakan dalam penghayatan iman, kasih dan pengharapan yang berpusat pada
Allah dan Yesus Kristus. Perjanjian baru mengakui kedudukan dan peranan
Bunda Maria dalam sejarah penyelamatan umat manusia (Luk 1-2). Bunda Maria
adalah Bunda perantara bagi umat Katolik. Bunda Maria adalah perantara lahirnya
Juru Selamat yakni Yesus Kristus. Bunda Maria adalah perempuan pilihan Allah
yang dengan rendah hati mau menerima tanggungjawab dengan segala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
konsekuensinya. Dengan segala kerendahan hati, kemurahan hati, pasrah, dan
penuh tanggungjawab Bunda Maria rela dan dengan iklas hati menerima perintah
yang diberikan oleh Malaikat Gabriel bahwa Bunda Maria akan mengandung Juru
Selamat yakni Yesus Kristus (Groenen, 1988: 157).
Devosi kepada Bunda Maria adalah devosi yang sudah sangat asing
ditelinga umat. Umat sering mendoakan devosi kepada Bunda Maria karena
devosi ini sangat merakyat. Umat bisa mendoakan devosi secara pribadi maupun
kelompok. Bahkan ada umat yang rela jauh-jauh berziarah untuk mendoakan doa
devosi.
Devosi kepada Bunda Maria dapat kita artikan menjadi tiga arti, yang
pertama devosi adalah ungkapan penghoramatan dan cinta kepada Allah. Devosi
ini didasarkan pada kedudukan Maria sebagai Ibu Yesus, bukan karena ada
hubungan darah antara Maria dan Yesus. Yang kedua sebagai orang katolik kita
menghormati dan mencintai Bunda Maria karena kesuciannya dan yang ketiga
penghormatan kepada Maria ternyata sudah ditunjukkan dengan jelas dalam
nyayian pujian Maria yang berkata; “sesungguhnya mulai dari sekarang segala
keturunan akan menyebut aku berbahagia” (Luk 1: 48) (Ratri, 2003: ix).
Kita sebagai orang Katolik yang berdevosi kepada Bunda Maria sangat
menghargai, menjunjung tinggi dan mencintai Maria dalam kehidupan beriman.
Kita berdevosi kepadanya karena memiliki dua keyakinan, yang pertama Maria
adalah pribadi yang sungguh istimewa dalam hal pengembangan iman, cinta kasih
dan persatuannya yang sempurna dengan Yesus (Prasetya, 2017:15). Dalam LG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
63 menyebutkan bahwa “Maria adalah Pola Gereja”, berikut adalah isi dokumen
tersebut:
Sebab dalam misteri Gereja, yang tepat juga disebut bunda dan perawan,
Santa Perawan Maria mempunyai tempat utama, serta secara ulung dan istimewa
memberikan teladan perawan maupun ibu. Sebab dalam iman dan ketaatan ia
melahirkan Putra Bapa sendiri di dunia, dan itu tanpa mengenal pria, dalam
naungan Roh Kudus, sebagai Hawa yang baru, bukan karena mempercayai ular
yang kuno itu, melainkan kara percaya akan utusan Allah, dengan iman yang tidak
tercemar oleh kebimbangan.
Dia menjadi sumber inspirasi dan teladan bagi orang beriman Katolik untuk
mengembangkan Imannya, memperdalam semangat kasihnya kepada Allah dan
sesama serta membangun kesatuannya dengan Yesus. Kedua, Maria membawa
kita sebagai orang Katolik yang beriman untuk mengenal, mencintai serta
memuliakan Yesus dan Bapa di surga (Prasetya, 2017: 16). Dalam LG 66
menyebutkan tentang “Makna dan dasar bakti kepada Santa Perawan” , berikut isi
dari dokumen tersebut:
Meskipun kebaktian itu, seperti selalau dijalankan dalam Gereja, memang
bersifat istimewa, namun secara hakiki berbeda dengan bakti sembah sujud yang
dipersembahkan kepada Sabda yang menjelma seperti juga kepada Bapa dan Ro
Kudus, lagi pula sangat mendukungnya. Sebab ada berbagai ungkapan sikap bakti
terhadap Bunda Allah, yang dalam batas-batas ajaran yang sehat serta benar,
menurut situasi semasa dan setempat serta sesuai dengan tabiat dan watak –
perangai kaum beriman, telah disetujui oleh Gereja. Dengan ungkapan-ungkapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
itu, bila Bunda dihormati, Putranya pun – segala sesuatu diciptakan untuk Dia,
dan Bapa yang Kekal menghendaki agar seluruh kepenuhannya diam dalam Dia –
dikenal, dicintai dan dimuliakan sebagaimana harusnya, serta perintah-
perintahnya dilaksanakan.
Devosi kepada Maria dapat diwujudkan dalam berbagai cara dan bentuk.
Salah satunya adalah dengan berdoa. Sebagai orang beriman Katolik kita dapat
berdoa kepada Allah bersama dengan Maria sebagaimana dia juga memuji Allah
dan bersyukur kepada-Nya.Doa yang bisa didoakan adalah “Salam Maria”yang
bisa didoakan setiap saat, “Doa Malaikat Tuhan” atau “Doa Ratu Surga” bisa
didoakan setiap hari pada pukul 06.00, 12.00, 18.00, “Doa Novena Tiga Salam
Maria” bisa didoakan ketika kita menginginkan/mempunyai ujud-ujud khusus,
“Doa Rosario”dapat didoakan setiap hari khususnya pada bulan Mei dan Oktober
dengan memperlihatkan emat peristiwa yang ada di dalamnya, “Doa Litani Santa
Perawan Maria” yang dapat didoakan setiap hari. Semua doa-doa devosi diatas
dapat kita doakan baik didepan patung atau gambar Maria, rumah, kapel, gereja
maupun tempat ziarah (Prasetya, 2017: 18).
Devosi membawa umat untuk lebih dekat dengan Yesus melalui perantaraan
Bunda Maria dan orang-orang Kudus. Dengan devosi kepada Bunda Maria umat
diajak untuk lebih menghormati hidupnya melalui pengalaman Yesus Kristus
lewat Bunda Maria dan Orang-orang Kudus. Bunda Maria adalah Bunda Iman,
dimana melalui teladan dan Iman Bunda Maria kita diajak untuk bisa lebih dekat
dan menghormati Tuhan melalui Bunda Maria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Sesudah pendamping menyampaikan materi tentang “Devosi kepada Bunda
Maria”, peserta diajak untuk refleksi secara pribadi dengan panduan pertanyaan
sebagai berikut.
1. Menurut anda apa makna Devosi?
2. Apakah dalam kehidupan anda sehari-hari anda sudah dapat memahami
makna Devosi? terangkan!
3. Bagaimana anda cara-cara yang anda lakukan agar dapat meningkatakan
pemaknaan terhadap Doa Devosi?
Sesi V: Penghayatan Devosi (Sharing Pengalaman hidup mengenai penghayatan
Devosi )
Tujuan: Agar peserta dapat menghayati Devosi dalam hidup sehari-hari.
a. Peserta diajak untuk membaca teks Injil Lukas 1:46-56, 11:28
b. Peserta diajak untuk merefleksikan makna dari teks Injil yang baru saja
dibaca dengan panduan pertanyaan:
1) Dari teks Kitab Suci yang baru saja dibaca, ayat mana yang menarik dan
mengesan? Mengapa ayat tersebut mengesan dan menarik?
2) Bagaimana sikap Maria yang digambarkan dalam Kitab Suci?
3) Apa yang dapat anda petik dari teks Kitab Suci tersebut?
Refleksi dan merumuskan niat
Tujuan: peserta diharapkan dapat merumuskan rencana dan tindak lanjut untuk
dapat menghayati Devosi dengan baik dalam hidup sehari-hari mereka.
1) Niat-niat apa yang akan anda lakukan untuk meningkatan makna Devosi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Pendamping membagikan selembar kertas berwarna dan bolpoint untuk
menuliskan aksi konkret yang akan dijalankan Umat dan menggantungkannya di
pohon harapan.
Peneguhan
Pendamping: Setelah kita melaksanakan kegiatan rekoleksi ini ditemukan
beberapa jawaban yang saling meneguhkan satu dengan lainnya lewat diskusi
dalam kelompok kecil maupun dalam kelompok besar. Devosi mengajak kita
untuk lebih dekat dan menghormati Allah dan para orang Kudus termasuk Bunda
Maria. Devosi tidak hanya didoakan dalam keadaan susah saja melainkan ketika
kita sedang senang hendaknya jangan melupakan doa Devosi. Dengan Devosi kita
diajak untuk semakin menghayati iman yang ada di dalam diri kita.
Penutup
Doa Penutup: dipimpin oleh salah satu peserta
Lagu Penutup: “O Maria” (Lampiran)
12. Refleksi
Penulis sebagai bagian dari Umat Stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu
Timur melihat bahwa melalui penelitian yang dilakukan distasi ini, Umat masih
belum memahami maknai Devosi dalam kehidupan sehari-hari umat. Doa Devosi
itu bukan semata-mata hanya untuk meminta disaat kesusahan tetapi Doa Devosi
adalah Doa untuk lebih mendekatkan kita kepada Allah dan para kudus yaitu
Bunda Maria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Doa Devosi dibagi dalam beberapa macam, yaitu Devosi kepada Yesus,
Devosi kepada Bunda Maria dan Devosi kepada orang Kudus lainya. Devosi
sendiri sudah sangat dikenal di lingkungan Gereja Barat. Devosi adalah doa untuk
menghormati Tuhan Yesus melalui Bunda Maria. Penghormatan kepada Bunda
Maria itu sendiri bersumber dari peran yang sudah dilakukan oleh Maria sebagai
Ibu Yesus, Sang Sabda yang berinkarnasi dan juga dari kesucian pribadi Maria itu
sendiri (Handoko: 137).
Dalam kenyataan yang ada di statsi Santa Maria Assumpta ini umat belum
sepenuhnya memaknai doa Devosi. Dalam mendoakan doa Rosario kadang umat
yang hadir sekitar 6 keluarga. Bahkan ada 1 keluarga yang tidak pernah hadir baik
dalam Doa-doa lingkungan maupun Misa di Stasi. Dan siapa yang memimpin doa
Rosario sudah terjadwal. Tetapi dalam Doa devosi seperti Novena hanya didoakan
umat ketika ada masalah saja. Ini adalah hal yang keliru karena seharusnya Doa
devosi itu didoakan dengan sepenuh hati baik ketika ada masalah ataupun ketika
sedang tidak ada masalah. Doa devosi adalah doa yang mendekatkan diri kita
kepada Tuhan Yesus melalui perantara Bunda Maria.
Dalam mendoakan doa Devosi, penulis melihat bahwa umat memang
sering mendoakan doa Devosi, namun hanya sekedar berdoa saja tanpa memaknai
doa Devosi tersebut. Dalam LG art. 50 jelas dikatakan bahwa:
Dalam konteks ini, istilah Devosi digunakan untuk menggambarkan
praktek eksternal (doa-doa, lagu-lagu pujian, pelaksanaan suatu kegiatan Rohani
yang berkaitan dengan waktu-waktuatau tempat-tempat tertentu, insignia, medali,
kebiasaan-kebiasaan). Dihidupkan dari sikap iman, praktek-praktek tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
menyatakan hubungan yang khusus antara umat beriman dengan Pribadi Allah
(Allah Bapa, Ptera dan Roh Kudus) atau kepada Perawan Maria yang terberkati,
dalam hak-hak istimewanya tentang rahmat dan segala sebutanya yang
mengekspresikankeistimewaan tersebu atau dengan para santo/santa di dalam
konfigurasi mereka dengan Kristus atau didalam peran mereka di dalam
kehidupan Gereja.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Devosi itu
sebanarnya ditunjukkan kepada Tuhan (Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus) atau
kepada orang-orang Kudus termasuk Bunda Maria. Devosi merupakan doa yang
ditunjukan kepada “seseorang” yaitu pribadi Allah atau orang Kudus. Bentuk dari
Devosi itu sendiri tidak hanya doa saja melainkan ada puji-pujian. Jadi doa
Devosi sebaiknya didoakan dengan kesungguhan hati. Karena dengan
kesungguhan hati yang benar-benar tulus kita akan dapat memaknai doa Devosi
tersebut dan Doa devosi hendaknya jangan hanya didoakan disaat-saat tertentu
saja tetapi sebisa mungkin didoakan setiap hari untuk lebih meghormati atau
menmaknai doa Devosi itu sendiri.
Peranan Devosi itu sendiri sangat besar dalam kehidupan umat. Umat bisa
mendoakan Doa Devosi dimana saja dan kapan saja, baik didoakan di Gereja,
didoakan di Rumah ataupun didoakan ditempat-tempat suci seperti Goa Maria.
Karena sejatinya Doa Devosi adalah doa untuk menghormati Tuhan dan Orang
Kudus seperti Bunda Maria. Bunda Maria sendiri adalah orang Kudus yang
mengandung dan melahirkan Yesus serta ikut menderita dengan-Nya. Bunda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Maria adalah orang yang pantas untuk dipuji dan dicontoh. Dikutip dari Lumen
Gentium 63:
Kerena Peran keibuanya, yang menyatukan dengan Sang Penebus, Maria
memiliki hubungan yang erat bagi Gereja, Maria adalah pola dalam hal
iman, kasih dan persatuanya dengan Kristus.
Dalam hal ini jelaslah bahwa Doa Devosi adalah Doa yang mengajak
seluruh umat untuk lebih menghormati Maria dengan memuji Maria, dan
mencontoh Bunda Maria. Menghormati Bunda Maria itu sendiri dapat dilakukan
dengan berdoa dengan tulus Hati, tidak hanya berdoa ketika ada maunya tetapi
ketika bahaia juga setidaknya kita harus mengucapkan syukur atas apa yang telah
terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita. Dengan berdoa Devosi kita diajak untuk
semakin dekat dengan bunda Maria. Harapannya dengan mendekatkan diri kepada
Bunda Maria kita bisa mencontoh kesucian dan kerelaan Bunda Maria.
Bukti pertama yang mengatakan bahwa Maria patut dihormati dapat dilihat
dalam Injil Lukas 2:43. Ketika itu Maria sedang mengunjungi Elisabet. Elisabet
pun menghormati Maria dengan mengatakan “Siapakah aku ini sampai Ibu
Tuhanku datang mengunjungi aku”. Dari bacaan ini dapat dilihat betapa Bunda
Maria adalah Bunda yang sangat dihormati. Bukti kedua dapat dilihat dari injil
Lukas 1:46-56, sesunguhnya mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut
aku bahagia. Dari bacaan itu sudah dapat dilihat kerendahan hati Bunda Maria
ketika ia harus emngandung, melahirkan den membesarkan Yesus serta melihat
kesengsaraan dari Putranya sendiri Yesus Kristus. LG art. 61 mengatakan bahwa:
Dengan mengandung, melahirkan, membesarkan Putranya dan ikut
menderita denganNya, Maria telah bekerja sama secara istimewa dengan
Juru Selamat itu dalam karya penyelamatan dunia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Jelaslah bahwa kita sebagai umat beriman kristiani bersyukur dan
bersukacita karena Bunda Maria adalah Bunda Iman yang rela mengandung dari
Roh Kusus. Perjuangan nya untuk mengandung, melahirkan merawat dan ikut
menderita bersamaNya juga patut kita contoh. Bunda yang rela mengorbankan
segala cara untuk merawat dan membesarkan Yesus. Bunda Maria adalah Bunda
Iman dan Bunda teladan. Melalui Bunda Maria kita diajarkan untuk lebih
menerima hidup. Menerima hidup disni bearti kita sebagai manusia yang masih
belum sempurna harus menerima apaun rencana yang telah Tuhan siapkan.
Dengan kerendahan Hati bunda Maria juga mau menerima apa yang sudah
diperintahkan Roh Kudus kepadanya begitupun kita sebagai manusia yang harus
bisa menerima apapun yang telah direncanakan Tuhan pada kehidupan kita.
Dalam proses penelitian yang penulis lakukan, penulis sungguh bersyukur
karena penulis dapat belajar dan menimba pengalaman yang baru dari setiap
responden dan memperoleh ilmu baru mengenai Makna Devosi dari berbagai
sumber yang sangat kredibel. Selain dalam hal kemampuan yang diperoleh,
penulis semakin diteguhkan dan dapat mengambil nilai-nilai yang dapat
memperkembangkan penulis sebagai calon katekis dan guru agama katolik.
Penulis belajar menjadi pribadi yang rendah hati, sabar, percaya, semangat, tekun
dan pantang menyerah selama proses penelitian ini berlangsung sehingga
penelitian ini dapat terselesaikan berkat karya Tuhan yang luar biasa. Memang
banyak tantangan dan hambatan yang menghadang, namun penulis selalu
berjuang demi terselesaikannya penulisan skripsi ini, berkat dukungan dari
berbagai pihak yang semakin memotivasi penulis. Perjumpaan dengan Umat Stasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
semakin menyadarkan penulis betapa pentingnya pemahamanan akan Makna
Devosi sehingga dapat dijadikan pedoman dalam bertindak dan dapat menimba
nilai-nilai Devosi dalam keseluruhan hidup sebagai umat beriman kristiani.
Penulis sebagai calon katekis dan guru agama semakin terpanggil untuk dapat
membantu Umat agar memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai Makna
Devosi, tidak hanya sekedar menjadi orang yang terlibat namun memiliki
membantu mereka memiliki pengetahuan yang mendalam agar ada keseimbangan
antara perkataan dan perbuatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
BAB VI
PENUTUP
Pada bagian akhir dari skripsi ini, penulis akan membuat kesimpulan dari apa
yang sudah dibahas dalam bab-bab sebelumnya. Penulis juga memberikan saran
yang kiranya dapat bermanfaat bagi umat Stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu
Timur.
A. Kesimpulan
1. Kegiatan Devosi kepada Bunda Maria yang ada di Stasi Santa Maria
dilaksanakan ketika bulan Maria dan ketika umat sedang menginginkan
sebuah permohonan. Doa Devosi kepada Bunda Maria yang ada di stasi
biasanya didoakan secara pribadi atau dengan keluarga, dan umat setempat.
Doa Devosi kepada Bunda Maria biasanya didoakan di rumah umat dan di
aula TK Xaverius. Umat stasi biasanya mendoakan Doa Devosi dengan
menggunakan buku panduan Doa.
2. Umat yang ada di stasi Santa Maria Assumpta mendoakan doa Devosi untuk
menghormati Bunda Maria dan meminta sebuah permohonan. Dalam berdoa
Devosi kepada Bunda Maria banyak hal-hal positif yang didapatkan oleh
umat. Hal-hal yang paling pokok adalah dengan berdoa Devosi umat merasa
lebih tenang, lebih nyaman dan merasa kedamaian dalam menghadapi
permasalahan yang ada dan umat merasa lebih didekatkan dengan Bunda
Maria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
B. Saran
Berdasarkan realitas yang ada, penulis akan mengungkapkan beberapa
saran kepada pihak yang terkait supaya Umat Stasi Santa Maria Assumpta lebih
memahami dan menghayati maknsa Devosi.
1. Kepada Umat Stasi Santa Maria Assumpta Rawajitu Timur diharapkan untuk
ikut terlibat aktif dalam doa-doa Devosi yang ada distasi Santa Maria
Assumpta Rawajitu Timur.
2. Kepada seluruh Umat Stasi Santa Maria Assumpta untuk dapat
mendeskripsikan dan memaknai doa Devosi dalam kehidupan sehari-hari.
Karena pada dasarnya Doa Devosi adalah doa penghormatan kepada orang-
orang kudus.
3. Kepada Umat Stasi yang sudah aktif dalam berdevosi diharapkan dapat
merangkul umat yang jarang/sama sekali tidak pernah dating untuk mengikuti
doa Devosi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
DAFTAR PUSTAKA
Budi Purnomo, A. (2014). Maria Pendidik Iman. Nomor 117 tahun X: 5
Darminta, J. Devosi-Kontemplasi-Mistik dan Hidup. Rohani. Tahun XL No. 12
Desember-1993.
. (1995). Mistik, Devosi dan hidup Rohani. Yogyakarta: Kanisius.
Deby Setiyanto, Alb. (2014). Ensiklik Lumen Fidei. Yogyakarta: Kanisius.
Gunawan, Pidyarto. (2000). Umat bertanya, Romo Pid Menjawab. Yogyakarta:
Kanisius
Groenen, C. (1988). Mariologi Teologi dan Devosi. Yogyakarta: Kanisius.
Jebadu. A. Arti dan Tempat Devosi kepada Maria. Rohani. Tahun XXXVII No.10
Oktober-1990.
Konferensi Waligereja Indonesia. (1966). Iman Katolik. Buku Informasi dan
Refrensi. Yogyakarta: Kanisius.
Lesek, Yon. (2005). Rahasia Gelar-gelar Maria. Jakarta: Fidei Press.
Monika Ratri, M. (2003). Doa-doa Devosi. Jakarta. Obor
Konsili Vatikan II. (2012). Dokumen Konsili Vatiakan II. (Hardawiryawan R, SJ.
Penerjemah). Jakarta: Obor. (Dokumen asli diterbitkan tahun 1966)
Martasudjita, E.P.D. (2008). Inkulturasi Ekaristi dan Devosi Ekaristi. Yogyakarta.
Kanisius
Maria Handoko, Petrus. (2006). Santa Perawan Maria Bunda Allah dalam Misteri
Kristus dan Gereja.Malang:Dioma
. (2014). Maria: Perawan dan Bunda.Malang: Dioma
Niwa Natar, Asnath. (2015). Unwed Mother Perempuan sebagai Orang Tua
Tunggal. Yogyakarta: Yayasan Taman Pustaka Kristen Indonesia
Stanicslaus, Surip, OFM Cap. (2007). Perempuan itu Maria. Yogyakarta:
Kanisius
Stolk, H.C. Perbedaan antara Devosi dan Liturgi. Rohani. Tahun XXXVII No.10
Oktober-1990
Prasetya, L. (2017). Maria Dalam Liturgi Gereja Katolik. Yogyakarta: Kanisius.
Prasetyantha, Y.B. (2008). Ekaristi dalam Hidup Kita. Yogyakarta: Kanisius.
Purwa Hadiwaryo, Al. (2017). Pandangan Katolik tentang Maria. Yogyakarta:
Kanisius.
Internet
http://www. Katolisitas.org/devosi-apakah-itu diakses tanggal 19 Desember 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Transkip Wawancara
Nama Responden : Margareta Berti
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Guru SD
Tanggal Wawancara : 10 Juni 2018
Tempat Wawancara : Rumah
1. Kapan bapak/ibu berdevosi kepada Bunda Maria?
Saya berdevosi setiap bulan Maria
2. Mengapa Bapak Ibu berdevosi kepada Bunda Maria?
Saya berdevosi karena saya ingin menghormati Bunda Maria dan kadang
saya memiliki ujud doa khusus yang ingin saya mohon kepada Bunda Maria
4. Siapa saja yang ikut dalam doa Devosi pada Bunda Maria?
Dalam doa devosi kadang saya berdoa devosi sendiri, terkadang bersama
umat stasi yang rumahnya berdekatan
5. Dimana Bapak/ibu berdoa Devosi kepada Bunda Maria?
Di rumah (kamar) dan di rumah warga
6. Bagaimana cara bapak ibu Berdevosi kepada Bunda Maria?
Caranya ada di buku panduan doa, jika saya berdevosi saya mengikuti buku
panduan yang ada
7. Apa hal positif yang bapak/ibu rasakan ketika berdevosi kepada Bunda
Maria dalam kehidupan sehari-hari?
Misalnya nih mbak ketika saya Berdevosi kepada Bunda Maria saya merasa
lebih tenang dalam menghadapi segala sesuatu yang terjadi dalam hidup saya,
saya mampu berfikir lebih positif, menjadi lebih dekat dengan Bunda Maria
dan menjadi lebih dekat lagi dengan umat sekitar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Nama Responden : Tanti
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Guru TK
Tanggal Wawancara : 12 Juni 2018
Tempat Wawancara : Rumah
1. Kapan bapak/ibu berdevosi kepada Bunda Maria?
Saya berdevosi kepada Bunda Maria ketika saya menginginkan sebuh
permohonan.
2. Mengapa Bapak Ibu berdevosi kepada Bunda Maria?
Karena Bunda Maria adalah Bunda yang akan selalu mengabulkan setiap
permohonan dari umatnya
3. Siapa saja yang ikut dalam doa Devosi pada Bunda Maria?
Siapapun bisa ikut berdevosi
4. Dimana Bapak/ibu berdoa Devosi kepada Bunda Maria?
Kadang saya berdevosi kepada Bunda Maria di Gua Maria, di kamar dan
di rumah umat
5. Bagaimana cara bapak ibu Berdevosi kepada Bunda Maria?
Saya berdoa sesuai dengan buku panduan yang ada
6. Apa hal positif yang bapak/ibu rasakan ketika berdevosi kepada Bunda
Maria dalam kehidupan sehari-hari?
Hal positif yang saya rasakan saya menjadi lebih tenang dalam
menyelesaikan masalah yang ada, dan ketika panen suami saya gagal saya
mampu beranggapan bahwa ini cobaan Tuhan karena dibaik kegagalan
yang ada pasti Tuhan sudah menyiapkan gantinya lewat orang-orang
sekitar atau pekerjaan yang lainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Nama Responden : MM. Ambarwati
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Wawancara : 13 Juni 2018
Tempat Wawancara : Rumah
1. Kapan bapak/ibu berdevosi kepada Bunda Maria?
Saya berdevosi kepada Bunda Maria ketika saya sedang mengalami
pergumulan dalam hidup saya.
2. Mengapa Bapak Ibu berdevosi kepada Bunda Maria?
Saya berdoa kepada Bunda Maria untuk meminta petunjuk apakah segala
sesuatu yang saya alami entah itu bagian pekerjaan yang sudah saya
kerjakan meman sudah rencana yang telah Tuhan siapkan untuk saya
3. Siapa saja yang ikut dalam doa Devosi pada Bunda Maria?
Kadang saya berdoa Devosi sendiri, kadang saya berdoa bersama umat
stasi
4. Dimana Bapak/ibu berdoa Devosi kepada Bunda Maria?
Saya berdevosi kepada Bunda Maria di ruang doa pribadai dan di rumah
umat
5. Bagaimana cara bapak ibu Berdevosi kepada Bunda Maria?
Saya berdevosi ya yang pertama-tama saya membuka buku doa dengan
Tanda Salib lalu selanjutnya saya membaca apa yang sudah tertera dalam
buku panduan doa
6. Apa hal positif yang bapak/ibu rasakan ketika berdevosi kepada Bunda
Maria dalam kehidupan sehari-hari?
Yang saya dapatkan ketika saya berdevosi adalah rasa nyaman rasa damai.
Dengan berdoa devosi saya merasa lebih nyaman dan Damai karena apa
yang saya keluhkan telah saya ceritakan dalam doa bersama Bunda Maria.
Dengan menceritkan segala masalah yang saya alami melalui doa saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
menjadi lebih yakin dalam menjalani hidup, karena saya yakin semua yang
saya alami adalah ujian yang diberikan oleh Tuhan
Nama Responden : M. Tasino
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Petambak Udang
Tanggal Wawancara : 18 Juni 2018
Tempat Wawancara : Rumah
1. Kapan bapak/ibu berdevosi kepada Bunda Maria?
Saya berdoa Devosi kepada Bunda Maria ketika saya sedang menglami
masalah yang berat dalam kehidupan saya.
2. Mengapa Bapak Ibu berdevosi kepada Bunda Maria?
Saya berdoa keada Bunda Maria karena saya mempunyai permohonan
tertentu
3. Siapa saja yang ikut dalam doa Devosi pada Bunda Maria?
Biasanya Devosi didoakan Bersama keluarga dan umat yang ada di Stasi
4. Dimana Bapak/ibu berdoa Devosi kepada Bunda Maria?
Saya berdoa devosi di kamar dan di rumah umat
5. Bagaimana cara bapak ibu Berdevosi kepada Bunda Maria?
Saya berdoa Devosi kepada Bunda Maria dengan tuntunan buku panduan
Doa
6. Apa hal positif yang bapak/ibu rasakan ketika berdevosi kepada Bunda
Maria dalam kehidupan sehari-hari?
Dengan berdoa Devosi saya merasa lebih didekatkan dengan Bunda Maria
melalui doa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Nama Responden : Dirgahayu
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Petambak Udang
Tanggal Wawancara : 20 Juni 2018
Tempat Wawancara : Rumah
1. Kapan bapak/ibu berdevosi kepada Bunda Maria?
Saya berdoa Devosi kepada Bunda Maria ketika menjelang panen udang,
supaya hasil yang saya dapatkan memuaskan.
2. Mengapa Bapak Ibu berdevosi kepada Bunda Maria?
Saya berdoa keada Bunda Maria karena saya mempunyai permohonan
tertentu
3. Siapa saja yang ikut dalam doa Devosi pada Bunda Maria?
Tergantung di Stasi ada Doa Devosi atau tidak, kalua tidak ada ya Saya
berdoa devosi dengan keluarga, kalau ada ya dengan umat stasi
4. Dimana Bapak/ibu berdoa Devosi kepada Bunda Maria?
Di kamar, di rumah umat atau di stasi atau kalau pas lagi cuti dan sempat
ya ke Goa Maria
5. Bagaimana cara bapak ibu Berdevosi kepada Bunda Maria?
Saya berdevosi sesuai dengan buku panduan Doa yang
6. Apa hal positif yang bapak/ibu rasakan ketika berdevosi kepada Bunda
Maria dalam kehidupan sehari-hari?
Dengan berdoa Devosi saya merasakan kedamaian yang lebih di dalam
hati saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Nama Responden : C.Pur
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Petambak Udang
Tanggal Wawancara : 21 Juni 2018
Tempat Wawancara : Rumah
1. Kapan bapak/ibu berdevosi kepada Bunda Maria?
Saya berdevosi kepada Bunda Maria ketika saya sedang dalam masalah
terberat dalam kehidupan saya, terutama ketika gagal dalam budidaya
udang.
2. Mengapa Bapak Ibu berdevosi kepada Bunda Maria?
Saya berdevosi kepada Bunda Maria ketika hasil panen tidak memuaskan
3. Siapa saja yang ikut dalam doa Devosi pada Bunda Maria?
Ya dengan umat stasi yang aktif
4. Dimana Bapak/ibu berdoa Devosi kepada Bunda Maria?
Devosi biasa saya doakan di kamar dan di rumah umat
5. Bagaimana cara bapak ibu Berdevosi kepada Bunda Maria?
Devosi biasanya saya doakan dengan cara membaca buku panduan yang
ada di buku doa
6. Apa hal positif yang bapak/ibu rasakan ketika berdevosi kepada Bunda
Maria dalam kehidupan sehari-hari?
Sesuatu hal positif yang saya dapatkan ketika berdoa Devosi kepada
Bunda Maria adalah saya merasa lebih didekatkan kepada Bunda Maria.
Ketika saya berdevosi saya merasakan bahwa Bunda Maria ada didekat
saya. Saya merasa lebih lega jika saya berdoa kepada Bunda
Maria.Karena apapun keluh kesah yang saya ceritakan dalam wujud Doa
Bunda Maria selalu menerimanya. Tidak lupa saya selalu mengajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
orang yang belum aktif dalam berdevosi menjadi lebih aktif baik itu di
stasi atau dirumah masing-masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Doa-Doa Devosi
a. Doa Rosario
b. Keterangan Cara Berdoa Rosario
1. Membuat Tanda Salib Pembuka dan Aku Percaya
2. Bapa Kami
3. Kemuliaan dan Terpujilah
4. Salam Putri Allah Bapa → Salam Maria
5. Salam Bunda Allah Putra → Salam Maria
6. Salam Mempelai Allah Roh Kudus →Salam Maria
7. Kemuliaan dan Terpujilah → Ya Yesus
8. Peristiwa Pertama → Bapa Kami
9. Berdoa Sepuluh Salam Maria
10. Kemuliaan dan Terpujiah → Ya Yesus
11. Peristiwa Kedua → Bapa Kami
12. Berdoa Sepuluh Salam Maria
13. Kemuliaan dan Terpujiah → Ya Yesus
14. Peristiwa Ketiga → Bapa Kami
15. Berdoa Sepuluh Salam Maria
16. Kemuliaan dan Terpujiah → Ya Yesus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
17. Peristiwa Keempat → Bapa Kami
18. Berdoa Sepuluh Salam Maria
19. Kemuliaan dan Terpujiah → Ya Yesus
20. Peristiwa Kelima → Bapa Kami
21. Berdoa Sepuluh Salam Maria
22. Kemuliaan dan Terpujiah → Ya Yesus dilanjutkan Doa Penutup → Salam Ya Ratu
diakhiri dengan membuat Tanda Salib Penutup
c. Doa-Doa Dalam Rosario
1. Aku Percaya
Aku Percaya akan Allah, Bapa yang Maha Kuasa, Pencipta langit dan bumi dan akan
Yesus Kristus, Putra-Nya yang tuggal Tuhan kita yang dikandung dari Roh Kudus
dilahirkan oleh Perawan Maria yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius
Pilatus disalibkan wafat dan dimakamkan yang turun ketempat penantian pada hari
ketiga bangkit dari antara orang mati yang naik kesurga duduk disebelah kanan Allah
Bapa yang Maha Kuasa dari situ Ia akan datang mengadili orang hidup dan mati aku
percaya akan Roh Kudus, Gereja Katolik yang Kudus, persekutuan Para Kudus,
pengampunan dosa Kebangkitan Badan dan Kehidupan kekal. Amin.
2. Bapa Kami
Bapa kami yang ada di surga dimuliakanlah nama-Mu datanglah kerajaan-Mu jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surgaberilah kami rejeki pada hari ini dan
ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami dan
janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Amin
3. Salam Maria
Salam Maria, penuh rahmat Tuhan sertamu Terpujilah Engkau diantara wanita dan
terpujilah buah tubuh-Mu Yesus. Salam Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang
berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Amin
4. Kemuliaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
5. Terpujilah
Terpujilah nama Yesus, Maria dan St.Yusup, sekarang dan selama-lamanya. Amin
6. Ya Yesus
Ya Yesus yang baik ampunilah dosa-dosa kami. Selamatkanlah kami dari api neraka dan
hantarkanlah jiwa-jiwa ke dalam surga terutama mereka yang sangat membutuhkan
kerahiman-Mu. Amin
7. Salam Ya Ratu
Salam Ya Ratu, Bunda yang bebelas kasih. Hidup hiburan dan harapan kami. Kami
semua memanjatkan permohonan, kami amat susah, mengeluh, mengesah dalam lembah
duka ini. Ya Ibunda, ya pelindung kami, limpahkanlah kasih sayang-Mu yang besar
kepada kami. Dan Yesus, putra-Mu yang terpuji itu, semoga Kau tunjukkan kepada
kami.o Ratu, O ibu, O Maria, Bunda Kristus.
P : Doakanlah kami ya Santa Bunda Allah
U : Supaya kami dapat menikmati janji Kristus
Ya Allah, putra-Mu telah memperoleh bagi kami ganjaran kehidupan kekal melalui
hidup, wafat dan kebangkitan-Nya kami mohon agar dengan merenungkan misteri
rosario suci Santa Perawan Maria kami dapat menghayati maknanya dan memperoleh
apa yang dijanjikan Demi Kristus Tuhan kami. Amin
d. Peristiwa-peristiwa dalam Rosario
Berikut ini adalah penjabaran rangkaian peristiwa dalam Rosario;
Peristiwa-peristiwa Gembira:
1. Maria menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel (Luk 1:26-38)
2. Maria mengunjungi Elisabet, saudarinya (Luk 1:39-45)
3. Yesus dilahirkan di Betlehem (Luk 2:1-7)
4. Yesus dipersembahkan dalam Bait Allah (Luk 2: 22-40)
5. Yesus diketemukan dalam Bait Allah (Luk 2: 41-52)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Peristiwa-peristiwa Sedih:
1. Yesus berdoa kepada Bapa-Nya di surga dalam sakratul maut (Luk 22: 39-46)
2. Yesus didera (Yoh 19:1)
3. Yesus dimahkotai duri (Yoh 19: 2-3)
4. Yesus memanggul salib-Nya ke Gunung Kalvari (Luk 23: 26-32)
5. Yesus wafat di salib (Luk 23: 44-49)
Peristiwa-peristiwa Mulia
1. Yesus bangkit dari kematian (Luk 24: 1-12)
2. Yesus naik ke surga (Luk 24: 50-53)
3. Roh Kudus turun atas para Rasul (Kis 2: 1-13)
4. Maria diangkat ke surga (1Kor 15:23)
5. Maria dimahkotai di surga (Why 12:1)
Peristiwa-peristiwa Terang
1. Yesus dibabtis di sungan Yordan (Mat 3: 16-17)
2. Yesus menyatakan diri-Nya dalam pesta pernikahan di Kana (Yoh. 2 : 11)
3. Yesus memberitakan Kerajaan Allah dan menyerukan pertobatan (Mat. 4: 17, 23)
4. Tuhan Yesus dimuliakan di atas Gunung Tabor (Mat. 17: 2, 5)
5. Tuhan Yesus menyerahkan Tubuh dan Darah-Nya dalam Ekaristi sebagai
pengampunan bagi dosa manusia.(Mrk. 14: 22 – 24)
6. Doa Malaikat Tuhan (Angelus)
P : Maria diberi kabar oleh malaikat Tuhan
U : Bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus.
Salam Maria ..... (3x)
P : Aku ini hamba Tuhan
U : Terjadilah padaku menurut perkataanmu
Salam Maria ..... (3x)
P : Sabda sudah menjadi daging
U : Dan tinggal di antara kita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Salam Maria ..... (3x)
P : doakanlah kami, ya Santa Bunda Allah.
U : Supaya kami dapat menikmati janji Kristus
Marilah berdoa.
Ya Allah, karena kabar malaikat kami mengetahui bahwa Yesus Kristus Putra-Mu
menjadi manusia; curahkanlah rahmat-Mu kedalam hati kami, supaya karena sengsara
dan salib-Nya, kamii dibawa kepada kebangkitan yang mulia. Sebab Dialah Tuhan dan
pengantara kami. Amin
a. Doa Litani Santa Perawan Maria
Tuhan, kasihanilah kami.
Kristus, kasihanilah kami.
Tuhan, kasihanilah kami. Kristus , dengarkanlah kami
Kristus, kabulkanlah doa kami.
Allah Bapa di surga kasihanilah kami
Allah Putra, Penebus dunia,
Allah Roh Kudus,
Allah Tritunggal Kudus, Tuhan Yang Maha Esa,
Santa Maria doakanlah kami,
Santa Bunda Allah,
Santa Perawan termulia,
Bunda Kristus,
Bunda Gereja,
Bunda rahmat ilahi,
Bunda yang tersuci,
Bunda yang termurni,
Bunda yang tetap perawan,
Bunda yang tak bercela,
Bunda yang patut dicintai,
Bunda yang patut dikagumi,
Bunda penasihat yang baik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Bunda Pencipta,
Bunda Penebus,
Perawan yang amat bijaksana,
Perawan yang harus dihormati,
Perawan yang harus dipuji,
Perawan yang berkuasa,
Perawan yang murah hati,
Perawan yang setia,
Cermin kekudusan,
Tahkhta Kebijksanaan,
Pohon sukacita kami,
Bejana Rohani,
Bejana yang patut dihormati,
Bejana kebaktian yang utama,
Bunga mawar yang gaib,
Beteng Daud,
Benteng gading,
Rumah kencana,
Tabut perjanjian,
Pintu surga,
Bintang Timur
Keselamatan orang sakit,
Perlindungan orang berdosa,
Penghibur orang berdukacita,
Pertolongan orang Kristen,
Ratu para malaikat,
Ratu para bapa bangsa,
Ratu para nabi,
Ratu para rasul,
Ratu para saksi iman,
Ratu para pengaku iman,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Ratu para perawan,
Ratu para orang kudus,
Ratu yang dikandung tanpa dosa,
Ratu yang diangkat ke surga,
Ratu rosario yang amat suci,
Ratu pencinta damai,
Anak Domba Allah yang menghapus dosa-dosa dunia, sayangilah kami.
Anak Domba Allah yang menghapus dosa-dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
Anak Domba Allah yang menghapus dosa-dosa dunia, kasihanila kami.
Doakanlah kami, ya Santa Bunda Allah, supaya kami dapat menikmati janji-janji Kristus.
Marilah kita berdoa.
Ya Allah, Engkau telah menggembirakan dunia dengan kebangkitan Putra-Mu, Tuhan
kami Yesus Kristus. Kami mohon perkenankanlah kami bersukacita dalam kehidupan
kekal karena doa Santa Perawan Maria. Demi Kristus, Pengantara kami. Amin
b. Doa Novena tiga Salam Maria
Ibu Maria, Perawan yang berkuasa, bagimu tak ada sesuatu yang tidak mungkin,
justru karena kekuasaan yang dianugrahkan Tuhan Yang Maha Kuasa kepadamu, dengan
sangat aku mohon pertolonganmu dalam kesulitanku ini. Janganlah hendaknya engkau
meninggalkan saku, sebab engkau pasti dapat menolonh, meski dengan perkara sulit dan
tidak ada harapannya sekalipun, engkau tetap menjadi perantara.
Baik keluhuran Tuhan, kehormatanmu, maupun keselamatan jiwaku akan
bertambah, jika seandainya engkau sudi mengabulkan permohonanku ini. Karenanya
kalau permohonanku ini benar-benar selaras dengan kehendak Tuhan Yang Maha Kasih
dan Maha Suci, sangat aku mohon, o ibu yang Kuasa dalam permohonan, sudilah kiranya
ibu meneruskan permohonanku ini kehadirat Putramu, yang pasti tidak akan menolakmu.
Pengharapanku yang besar ini berdasarkan atas kekuasaan tak terbatas yang
dianugrahkan Allah Bapa kepadamu. Dan untuk menghormati besarnya kuasamu, aku
berdoa bersama-lama dengan St. Mechtildis yang kau beritahukan tentang latihan
kebaktian “”Tiga Salam Maria” yang sangat besar manfaatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Salam Maria ......................... 3x (Permohonan)
Perawan Suci, yang disebut Tahta Kebijaksanaan, karena Hyang Bijaksana Sabda
Allah tinggal padamu, engkau yang dianugrahi pengetahuan ilahi, tak terhingga oleh
Puteramu sebagai makhluk paling sempurna dapat menerimanya, engkau tahu betapa
besar kesulitan yang kuhadapi, betapa besar hajatku akan pertolonganmu.
Dengan penuh kepercayaan akan tingginya kebijaksanaanmu aku menyerahkan
diri seutuhnya kepadamu, supaya engkau dapat mengatur dengan segala kesanggupan dan
kedermawanan budi, demi keluhuran Tuhan dan keselamatan jiwaku. Sudilah kiranya ibu
menolong dengan segala cara yang paling tepat untuk tercapainya maksudku itu.
O Maria, ibu kebijaksanaan ilahi, sudilah ibu berkenan mengabulkan
permohonanku yang penting ini. Aku mohon berdasar atas kebijaksanaanmu yang tak ada
bandingnya. Yang dikaruniakan Puteramu, Sabda Ilahi kepadamu. Bersama dengan St.
Antonius dari padua dan St. Leonardus dari Porto Maurito penyiar yang rajin tentang
kebaktian “” Tiga Salam Maria” aku berdoa untuk menghormati kebijaksanaanmu yang
tak ada taranya.
Salam Maria ......................... 3x (Permohonan)
O ibu yang baik dan lembut hati, ibu kerahiman sejati yang waktu akhir-akhir ini
menyebut diri “ibu yang penuh belas dan kasih” akudatang ppadamu, memohon dengan
sangat sedih kiranya ibu memperlihatkan belas kasihmu kepadaku. Makin besar
kepapaanku, makin besar pulalah belas kasihmu kepadaku. Aku tahu bahwa aku tak
pantas mendapat kurnia itu, sebab kerap kali aku menyedihkan hatimu, dengan
menghinakan Puteramu. Meski berapapu besar kesalahanku, namun aku sangat menyesal,
telah melukai Hati Kudus Jesus dan Hati Kudusmu.
Engkau telah memperkenalkan dirisebagai “ibu para pendosa yang
bertobat”kepada St. Brigita. Maka ampunilah kiranya segala tidak tahu terima kasihku
yang dahulu. Ingatlah akan keluhuran Putramu saja serta kerahiman dan kebikan hatimu
yang akan terpancar, dengan mengabulkan anugrah permohonanku ini melalui
perantaraan Putramu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
O Ibu Perawan yang penuh kebaikan, lembut dan manis, belum pernah engkau
membiarkan yang datang mohon pertolonganmu.atas kerhiman dan kebaikanmu, aku
mengharap dengan sanagt anugrah Roh Suci padamu untukku dan demi keluhuranmu
bersama dengan St. Alfonsus Ligouri rasul kerahimanmu serta guru, kebaktian “Tiga
Salam Maria” ini, aku berdoa untuk menghormat kerahimanmu dan kebaikanmu.
Salam Maria ......................... 3x (Permohonan)
Keterangan
1. Sebaiknya ditambah doa “Ibu Maria”
Ibu Maria Ibu yang baik hati, abntulah au dalam menempuh kehidupanku ini, agar
aku dapat mencapai kebahagiaanku dan cita-citaku
Oh Bunda bila aku ingat masa depanku dan kesulitan-kesulitanku, aku merasa sangat
kawatir dan sedih sering-sering merasa berputus asa
Karenanya Bunda, tolonglah aku dalam kesulitan-kesulitanku ini, bantulah agar aku
selamat, sampai pada cita-citaku
Oh Roh Kudus terangilah akal budikudan bimbinglah aku ampunilah kesalahnku dan
kabulkanlah doaku. Amin
2. Jika permohonan ini mengenai perkara besar dan penting, hendaknya melakukan
novena ini tiga kali berturut-turut
3. Untuk memperbesar terkabulnya permohonan, dapat berjanji kepada Ibu Maria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI