Deskripsi Guru

10
DESKRIPSI DIRI GURU A. PENGEMBANGAN KUALITAS PEMBELAJARAN A.1. USAHA KREATIF Saya bertugas sebagai guru PJOK sesuai dengan ijazah dan bidang yang saya kuasai. Mata pelajaran PJOK adalah mata pelajaran yang hanya ada 1 kali setiap minggunya. Mata pelajaran PJOK merupakan salah satu mata pelajaran favorit bagi mayoritas siswa. Dengan adanya mata pelajaran PJOK, selain mendapatkan pengetahuan tentang olahraga, siswa juga dapat bermain. Mata pelajaran PJOK merupakan mata pelajaran yang menggabungkan antara teori dan praktik. Jadi tidak terfokus pada teori atau praktik saja, melainkan ada hubungan antara keduanya. Maka dari itu saya memberikan teori terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan praktik dan terakhir evaluasi. Di SDN Randuagung 2, tempat saya bertugas mata pelajaran PJOK selalu dinanti-nanti siswa. Siswa sangat antusias dalam pelajaran PJOK. Hal ini dikarenakan mata pelajaran hanya 1 kali dalam satu minggu dan prosses KBM lebih sering berada di luar kelas. Jadi membuat siswa tidak bosan dan senang dalam mengikuti pelajaran PJOK. Sebagai seorang guru PJOK, saya menyadari bahwa pembelajaran PJOK juga ada permasalahan. Permasalahan itu bisa berasal dari saya maupun siswa. Dari saya bisa saja saya kurang memodifikasi pembelajaran PJOK dan kurangnya sarana dan prasarana sehingga kreativitas anak belum bisa dioptimalkan. Dari segi siswa, biasanya siswa tidak memperhatikan materi PJOK dan hanya niat bermain sendiri saat pelajaran PJOK. Sehingga hanya bermain yang didapatkan saat pelajaran PJOK. Dengan fenomena yang memprihatinkan ini, jika

description

des

Transcript of Deskripsi Guru

Page 1: Deskripsi Guru

DESKRIPSI DIRI GURU

A. PENGEMBANGAN KUALITAS PEMBELAJARAN

A.1. USAHA KREATIF

Saya bertugas sebagai guru PJOK sesuai dengan ijazah dan bidang yang saya

kuasai. Mata pelajaran PJOK adalah mata pelajaran yang hanya ada 1 kali setiap

minggunya. Mata pelajaran PJOK merupakan salah satu mata pelajaran favorit bagi

mayoritas siswa. Dengan adanya mata pelajaran PJOK, selain mendapatkan

pengetahuan tentang olahraga, siswa juga dapat bermain.

Mata pelajaran PJOK merupakan mata pelajaran yang menggabungkan antara

teori dan praktik. Jadi tidak terfokus pada teori atau praktik saja, melainkan ada

hubungan antara keduanya. Maka dari itu saya memberikan teori terlebih dahulu lalu

dilanjutkan dengan praktik dan terakhir evaluasi.

Di SDN Randuagung 2, tempat saya bertugas mata pelajaran PJOK selalu

dinanti-nanti siswa. Siswa sangat antusias dalam pelajaran PJOK. Hal ini dikarenakan

mata pelajaran hanya 1 kali dalam satu minggu dan prosses KBM lebih sering berada

di luar kelas. Jadi membuat siswa tidak bosan dan senang dalam mengikuti pelajaran

PJOK.

Sebagai seorang guru PJOK, saya menyadari bahwa pembelajaran PJOK juga

ada permasalahan. Permasalahan itu bisa berasal dari saya maupun siswa. Dari saya

bisa saja saya kurang memodifikasi pembelajaran PJOK dan kurangnya sarana dan

prasarana sehingga kreativitas anak belum bisa dioptimalkan. Dari segi siswa,

biasanya siswa tidak memperhatikan materi PJOK dan hanya niat bermain sendiri

saat pelajaran PJOK. Sehingga hanya bermain yang didapatkan saat pelajaran PJOK.

Dengan fenomena yang memprihatinkan ini, jika dibiarkan terus menerus dari

waktu ke waktu akan berdampak buruk pada diri siswa secara khusus dan pada diri

saya sebagai guru dan sekolah tempat saya mengajar secara umum. Dengan

memperhatikan kondisi yang tidak menguntungkan ini, saya mencoba mencari jalan

keluar agar para siswa saya tersebut menjadi sadar akan pentingnya bersungguh-

sungguh dalam mengikuti pelajaran PJOK sehingga menjadi paham dan mengerti

dengan setiap pelajaran yang saya sampaikan.

Usaha yang saya lakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kenyamanan

siswa dalam memperoleh pelajaran PJOK yaitu saya melakukan beberapa tindakan.

Tindakan yang saya lakukan contohnya yaitu membimbing siswa untuk mengenal

permainan-permainan yang tradisional, seperti gobak sodor. Memodifikasi

pembelajaran PJOK, misal dalam pembelajaran bola voli. Dalam pembelajaran bola

voli saya memodifikasi menjadi bola voli mini.

Pada saat pembelajaran PJOK, saya mengajak siswa untuk di dalam kelas

dulu untuk memberikan materi dengan waktu 10 menit. Selanjutnya saya mengajak

Page 2: Deskripsi Guru

siswa ke luar kelas dan memperjelas materi yang telah disampaikan dengan contoh

dipraktikkan. Setelah itu siswa dibagi menjadi kelompok dan mereka mempraktikkan

sendiri materi yang telah saya ajarkan. Saya disini membimbing siswa untuk benar-

benar memahami materi PJOK. Pembelajaran berakhir saya dan siswa mengevaluasi

pembelajaran.

A.2. DAMPAK INSTRUKSIONAL

Sebelum saya menerapkan gagasan-gagasan tersebut pada siswa yang saya

ajarkan biasanya siswa hanya sebagian siswa yang aktif saat pmbelajaran PJOK,

sebagian bermain sendiri. Oleh karena itu sudah tanggung jawab sebagai guru agar

proses kegiatan belajar mengajar (KBM) menjadi optimal. Guru memberikan sebuah

alternative pembelajaran yang mengajak siswa untuk lebih antusias dan menikmati

pembelajaran PJOK dengan baik.

Melalui modifikasi pembelajaran PJOK, sarana dan prasarana yang dirasa

kurang menjadi tidak berarti. Siswa tetap diberikan pembelajaran sebagaimana yang

ada di kurikulum. Siswa menjadi lebih antusias dan terlibat langsung dalam proses

pembelajaran.

Salah satu contoh yaitu pada saat pembelajaran bola voli. Bola voli biasanya

menggunakan lapangan yang cukup luas, bola voli, dan net. Jika bola voli diterapkan,

bukan tidak mungkin akan menjadi bahaya karena bola yang cukup keras. Lapangan

di sekolah juga kurang memadai. Oleh karena itu perlu modifikasi pembelajaran.

Penerapan modifikasi bola voli mini ini dilakukan sesuai dengan aturan yang

ada pembelajaran bola voli biasanya. Ukuran lapangan dirubah ukurannya, bola

menggunakan bola plastik, dan net terbuat dari tali raffia. Pelaksanaannya agar semua

siswa bisa terlibat langsung yaitu siswa dibentuk menjadi kelompok. Dimana ada

kelompok yang bermain bola voli dan ada kelompok yang menjadi wasit. Setiap

kelompok bergantian untuk memainkan peran masing-masing. Dengan hal ini siswa

menjadi akftif dan terlibat langsung pada pembelajaran. Sehingga tujuan dari

pembelajaran PJOK menjadi tercapai.

A.3. KEDISIPLINAN

Kedisiplinan bagi saya merupakan salah satu bentuk dari keteraturan.

Manakala kita teratur pada segala hal yang kita perlukan itu menunjukkan bahwa kita

merupakan salah seorang yang disiplin. Kesemrawutan merupakan pertanda

kurangnya kesadaran akan kedisiplinan. Teratur dalam berpakaian, tepat waktu dalam

mengajar adalah sebagian contoh dari sekian banyak kedisiplinan.

Untuk mengajarkan keteladanan kepada siswa saya dalam hal kedisiplinan 

saya berusaha untuk berpakaian secara rapih sesuai norma atau aturan yang ada serta

mengajar tepat waktu pula. Dalam hal ini jika sudah sampai waktu untuk istirahat

Page 3: Deskripsi Guru

maka pembelajaran saya istrahatkan  nanti dilanjutkan kembali setelah jam istirahat

telah selesai.

Untuk melatih kedisiplinan kepada anak didik saya dan melatih mereka untuk

bertanggung jawab pada apa yang ditugaskan saya terapkan dalam beberapa hal

diantaranya :

1. Melakukan penertiban kedisiplinan melalui pemeriksaan atribut seragam.

2. Pemeriksaan fisik seperti kerapian rambut dan kebersihan kuku.

3. Membimbing siswa untuk hidup bersih dengan menyiram kamar mandi dan cuci

tangan.

Anak-anak SD terutama pada siswa yang saya ajar perlu pembiasaan pada

hal-hal yang baik. Dengan pembiasan sejak dini pada usia SD akan terbawa-bawa 

sampai pada usia dewasa kelak.

Dengan membimbing siswa untuk memakai seragam dan atribut yang

lengkap, maka akan melatih siswa untuk hidup disiplin. Pemeriksaan fisik dan

membimbing siswa hidup sehat juga akan menimbulkan dampak positif yang sangat

bagus buat perkembangan siswa.

A.4. KETERBUKAAN TERHADAP SARAN DAN KRITK KEPALA

SEKOLAH DAN TEMAN SEJAWAT

Bekerja pada suatu lembaga tertentu seperti dalam sebuah sekolah yang di

dalamnya banyak pegawai lain  untuk bekerja sesuai tugas masing-masing

memajukan lembaga tersebut. Bekerja dengan banyak orang tentu sangat berbeda

dengan bekerja hanya sendiri saja. Bekerja dengan banyak orang yang kita sendiri

menjadi salah satu bagian dari tim tersebut kita harus dapat mejaga prinsip-prinsip

kebersamaan dan kekompakan. Manakala kita tidak mampu untuk menjaga prinsip-

prinsip kebersamaan dalam suatu tim maka kita akan tergeser dari tim tersebut.

Bekerja dalam satu tim yang kita sendiri menjadi bagian dari tim tersebut

tidak akan terlepas dari apa yang namanya saran dan krtikan baik dari atasan ataupun

dari teman sejawat. Oleh karena itu, saya sebagai seorang pendidik sudah seharusnya

berpikiran luas agar kritik, saran ataupun pendapat yang ditujukan kepada saya, saya

menyikapinya dengan pikiran jernih dan menanggapinya dengan kepala dingin.

Kritik bagi saya merupakan salah satu instrumen untuk instropeksi diri

terhadap apa yang telah saya kerjakan yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai salah

satu referensi untuk perbaikan diri di masa yang akan datang. Setiap kritik ataupun

saran yang ditujukan kepada saya, tidak langsung ditanggapi begitu saja namun saya

telaah terlebih dahulu kebenarannya secara obyektif. Setelah itu baru saya

menentukan sikap terhadap saran ataupun kritikan tersebut. Jika saran ataupun

kritikan tersebut merupakan sesuatu yang sifatnya membangun maka saya akan

terima dengan senang hati dan saya akan berusaha untuk memperbaiki diri sesuai

Page 4: Deskripsi Guru

dengan saran tersebut. Kalaupun setelah saya cermati,ternyata saran ataupun kritikan

tersebut merupakan sesuatu yang sifatnya mencemoohkan, saya tidak langsung

membangun permusuhan dengan orang tersebut tetapi saya sikapi dengan kesabaran.

Salah satu contoh nyata yaitu ada kritikan yang menyebutkan bahwa kegiatan

senam pagi Indonesia dimana sebelum siswa masuk, siswa diwajibkan untuk

mengikuti senam pagi masih belum terlaksana dengan baik. Untuk menanggapi

kritikan ini, saya tidak langsung tanggapi secara emosional tetapi saya dudukan

persoalannya secara rinci.

Untuk mengatasi hal ini, saya minta pengertian dewam guru untuk

meningkatkan kesadarannya agar membantu siswa untuk bisa tertib dan disiplin

dalam melaksanakan senam pagi yang bertujuan agar siswa dalam menerima

pelajaran dalam keadaan bugar.

B. PENGEMBANGAN INSTITUSI SEKOLAH

Tempat saya bertugas saya saat ini adalah di SDN Randuagung 2 Kecamatan

Randuagung Kabupaten Lumajang. Saya bertugas di sekolah ini sajak tahun 2000

yang lalu. Banyak sekali kekurangan yang masih ada pada tempat saya bertugas ini,

salah satunya yaitu sarana prasarana.

Untuk pengembangan institusi sekolah saya memberikan kontribusi apa yang

bisa saya lakukan untuk sekolah. Saya berusaha memberikan kemampuan terbaik

saya dalam pengembangan institusi sekolah. Selain bertugas sebagai guru olahraga,

saya juga membantu dalam pengembangan institusi sekolah. Saya mengembangkan

perpustakaan yang ada di sekolah supaya menjadi tempat membaca yang baik dan

nyaman baik bagi siswa maupun guru. Perpustakaan ditata dengan baik dan bersih.

Karena kondisi ruangan yang kecil, saya mengatur jadwal kunjungan perpustakaan

bagi siswa.

Untuk kegiatan Ekstra Kurikulum yang saya ikuti tercermin pada beberapa hal

berikut :

1. Setiap tahunnya,saya disertakan dalam kegiatan sepak bola untuk usia dini siswa

kelas VI.

2. Sejak tahun 2012 – sekarang menjadi pembina olahraga untuk persiapan lomba

O2SN. Saya juga menjadi pelatih KID atletis sehingga menjadi juara 3 tingkat

kabupaten.

3. Sampai tahun 2015, dipercaya sebagai salah seorang pengawas ruang ujian

nasional untuk tingkat SD.

Page 5: Deskripsi Guru

C. PENGEMBANGAN KEGIATAN KESISWAAN

Menjadi seorang guru, tugas dan tangung jawabnya bukan hanya sekedar

mengajar di depan kelas tapi lebih jauh daripada itu yakni sebagi pengajar sekaligus

sebagai pendidik. Guru sebagai pengajar nampak pada kegiatan proses penyampaian

materi pelajaran baik secara teori ataupun secara praktek. Baik di depan kelas

maupun di luar kelas.

Guru sebagai pendidik tercermin pada motto pendidikan yang dicetuskan oleh

Bapak Ki Hajar Dewantara yaitu “Ingarso Sung Tulodo, Ing Madya MangunKerso,

dan Tut Wuri Handayani” Secara umum guru itu sebagai teladan, guru sebagai

motivator dan guru sebagai pembimbing siswa-siswinya.

Adapun peranan saya dalam kegiatan kesiswaan antara lain:

1. Setiap tahun di kecamatan tempat saya bertugas diadakan lomba seni dan olahraga

dalam rangka HUT Republik Indonesia.

Dalam kegiatan tersebut siswa-siswa SD kami turut mengambil bagian untuk ikut

meramaikan acara tersebut.Pada kegiatan sepak bola dan gerak jalan indah,siswa

kami selalu tampil sebagai juara dua atau juara satu.

2. Tahun 2014 diantara siswa SD kami mewakili kecamatan untuk cabang olahraga

Atletik ,serta beberapa orang siswa putra terpilih untuk memperkuat tim sepak bola.

Hubungan baik antara guru dan siswa harus dapat dijalin dengan sebaik-

baiknya. Salah satu tugas  yang pailing mendasar bagi seorang guru adalah

mentransfer ilmu pengetahuan kepada anak didiknya. Saya yakin bahwa tanpa ada

keberadaan guru maka penyampaian ilmu pengetahuan kepada generasi penerus akan

terputus. Menyadari akan tugas mulia dari seorang guru tersebut maka sudah

sepatutnya saya selaku guru harus dapat menjaga hubungan keakraban dan

keharmonisan terhadap siswa saya.

Manakala sikap dan perilaku saya terhadap siswa kurang harmonis sudah

barang tentu siswa akan takut datang ke sekolah untuk menuntut ilmu. Siswa akan

membuat berbagai alasan untuk mendukung kemalasannya agar tidak datang sekolah.

Jika sudah demikian keadaannya maka tujuan untuk memanusiakan manusia melalui

pendidikan tidak akan terwujud. Oleh karena itu sikap dan tingkah laku terhadap anak

didik harus penuh keakraban dan keharmonisan. Dengan demikian diharapkan siswa

akan betah datang ke sekolah tanpa ada paksaan dari orang tuanya lebih-lebih

paksaan dari gurunya.

Seorang siswa jika mendapatkan gurunya mempunyai sikap ramah dan

bersahabat maka dia merasa seolah-olah gurunya bagaikan orang tuanya yang selalu

menjaga dan membimbingnya. Sekalipun demikian seorang guru harus bertindak

tegas dan konsisten terhadap etika dan norma manakala mendapati siswanya

berperilaku tidak etis, berani memberikan sanksi kepada siswanya yang melanggar

tata tertib dan tata krama. Dengan demikian kewibawaan seorang guru tetap terjaga.

Page 6: Deskripsi Guru

Dari beberapa kegiatan yang diikuti oleh siswa sebagaimana yang telah

diuraikan di atas akan memberikan dampak positif bagi perkembangan dan

pertumbuhan siswa baik fisik maupun phsikisnya. Diantara manfaat yang dirasakan

oleh siswa dengan mengikuti berbagai kegiatan tersebut akan memberikan rasa

percaya diri sehingga dengan demikian perasaan minder dan gugup tampil di depan

orang banyak akan sirna. Siswa akan merasa bangga karena dapat

mengharumkan nama sekolahnya walaupun hanya sekedar tingkat lokal.

Page 7: Deskripsi Guru

PERNYATAAN GURU

“Saya guru yang membuat deskripsi diri ini menyatakan bahwa semua isi yang saya

deskripsikan adalah benar merupakan aktivitas saya dan sanggup mempertanggung

jawabkan kebenarannya  secara moral dan ilmiah”

                                                                                Lumajang, 30 Mei 2015

                                                                                Guru Yang Diusulkan

                                                                                Titing Agustin. Y

                                                                                NIP. 131520367

“Saya sudah memeriksa kebenaran deskripsi ini dan menyetujui semua isinya”

Mengesahkan,                                                         Mengetahui,

Pengawas                                                                Kepala SDN Randuagung 2

Soeyono, S.Pd                                            Drs. Sucipto

NIP. 196202201982011007                                    NIP. 195901031979071004