Deskripsi Geografis Kabupaten Nganjuk
-
Upload
yuniningtiyas -
Category
Documents
-
view
68 -
download
12
description
Transcript of Deskripsi Geografis Kabupaten Nganjuk
DESKRIPSI GEOGRAFIS KABUPATEN NGANJUK
1. Topologi Daerah
Kabupaten Nganjuk terletak di provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini
berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro di utara, Kabupaten Jombang di timur,
Kabupaten Kediri dan Kabupaten Ponorogo di selatan, serta Kabupaten Madiun di
barat. Nganjuk juga dikenal dengan julukan Kota Angin. Kabupaten Nganjuk
terletak antara 11105' sampai dengan 112013' BT dan 7020' sampai dengan 7059'
LS. Luas Kabupaten Nganjuk adalah sekitar ± 122.433 Km2.
. Kota Nganjuk merupakan wilayah yang wilayah topografisnya cenderung
bervariasi dari daerah yang datar dan landai. Sebagian besar Kabupaten Nganjuk
merupakan daerah datar, sebagian kecilnya memiliki kemiringan lebih dari 2%,
misalnya daerah Ngluyu, Wilangan, dan Sawahan. Kabupaten Nganjuk secara
keseluruhan merupakan daerah dataran rendah dengan kondisi tanah alluvial
hydromorf.
2. Aspek Fisik Kabupaten Nganjuk
Wilayah Kabupaten Nganjuk dilalui oleh dua sungai besar yaitu, sungai
Kucir Tangan terletak di bagian Timur kota dan Sungai Kucir Kiri di sebelah
Barat kota, keduanya bertemu ke arah Timur masuk ke Sungai Widas. Sedangkan
kondisi hidrologisnya cukup basah, karena memiliki muka air tanah yang cukup
dangkal dengan permukaan air tanah yang cukup rendah. Kabupaten Nganjuk
beriklim tropis dengan temperatur rata-rata sekitar 23oC. Di Kabupaten Nganjuk
terdapat beberapa kecamatan sebagai berikut.
a) Kecamatan Ngluyu
b) Kecamatan Jatikalen
c) Kecamatan Lengkong
d) Kecamatan Rejoso
e) Kecamatan Gondang
f) Kecamatan Patianrowo
g) Kecamatan Wilangan
h) Kecamatan Bagor
i) Kecamatan Sukomoro
j) Kecamatan Tanjunganom
k) Kecamatan Kertosono
l) Kecamatan Ngronggot
m) Kecamatan Prambon
n) Kecamatan Pace
o) Kecamatan Berbek
p) Kecamatan Loceret
q) Kecamatan Sawahan r) Kecamatan Ngetos
Penggunaan lahan di Kabupaten Nganjuk sebagian besar di dominasi oleh
pemukiman, persawahan, perkebunan, dan hutan. Sebagian besar hutan yang ada
di Kabupaten Nganjuk merupakan hutan musim tropis, seperti hutan jati yang
banyak di daerah Kecamatan Wilangan dan Sawahan.
Dipandang dari komponen jalannya, sistem jaringan jalan Kabupaten
Nganjuk dilalui oleh jalan raya primer yang menghubungkan Surabaya-Nganjuk-
Madiun-Solo-Jogjakarta-Jakarta dengan lebar jalan tidak lebih dari 8 meter, serta
jalan lokal sekunder yang menghubuingkan kawasan pemukiman. Untuk jalan
utama kota sebagian kecil berupa jalan aspal dengan kondisi baik terutama pada
jaringan yang dilalui oleh jalan primer, sedangkan untuk jalan jalan lingkungan
sebagian besar juga sudah beraspal.
3. Aspek Manusia Kabupaten Nganjuk
Aspek manusia kabupaten Nganjuk terdiri atas jumlah dan pertumbuhan
penduduk, mata pencaharian penduduk, serta sistem sosial budayanya.
Berdasarkan BPS, penduduk Kabupaten Nganjuk berjumlah 1.017.030 dengan
kurang lebih 36% penduduk tinggal di perkotaan, dan sisanya 64% tinggal di
pedesaan. Kabupaten Nganjuk memiliki tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata
0,43% per tahun, serta tingkat kepadatannya sekitar 830 Jiwa/Ha. Mayoritas
penduduk Kabupeten Nganjuk memeluk agama Islam, minoritasnya memeluk
agama Kristen, Katolik, dan Konghucu.
Sektor utama yang banyak berkembang di Kabupaten Nganjuk adalah
sektor pertanian, industri kecil, dan kerajinan. Penduduk Kabupaten Nganjuk
memiliki mata pencaharian yang bermacam-macam. Secara umum mata
pencaharian penduduk Kabupaten Nganjuk sebagai pegawai negeri, pegawai
swasta, pedagang/pengusaha, petani/peternak, dan lain-lain. Dipandang dari sisi
pendidikan, sebagian besar penduduk Kabupaten Nganjuk rata-rata telah lulus
SMP. Bahasa yang diguanakan dalam komunikasi sehari-hari adalah bahasa Jawa,
serta bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di kantor atau di sekolah.
4. Kelebihan (Strenght)
Kelebihan Kabupaten Nganjuk dilihat dari letak geografisnya yang
sebagian besar adalah daerah dataran rendah memiliki potensi untuk
pengembangan kota ke segala arah dengan baik. Dari bidang pertanian, kabupaten
Nganjuk memiliki potensi yang lebih pada hasil bawang merah dan padi. Banyak
petani Nganjuk, khususnya daerah Sukomoro mengembangkan hasil tani bawang
merah untuk dikirim ke daerah lokal maupun untuk diimpor. Hasil pertanian
lainnya yang menjadi kelebihan Kabupaten Nganjuk adalah penghasil duren yang
cukup baik, khususnya di daerah Sawahan.
Kelebihan kabupaten Nganjuk lainnya juga dapat dilihat dari bidang
budaya dan bidang pariwisata. Kabupaten Nganjuk memiliki banyak
keanekaragaman budaya. Kebudayaan di Kabupaten Nganjuk dikembangkan oleh
masyarakat Nganjuk sebagai bentuk melestarikan budaya lokal sebagai aset
bangsa. Kebudayaan yang berkembang dan banyak ditemui di Kabutapen
Nganjuk, misalnya Nyadranan, Jaranan (Kuda Lumping), Tayub, Wayang
Timplong, Tari Mong dhe, Tari Salepuk. Dari beberapa kebudayaan tersebut
dapat menjadi tujuan wisata yang mengarah pada kearifan budaya daerah yang
dapat menghadirkan wisatawan domestik maupun asing.
Dari bidang pariwisata, kabupaten Nganjuk memiliki tujuan wisata yang
cukup menarik untuk para wisatawan lokal maupun asing. Dengan wilayah yang
terletak di daerah dataran rendah dan pengunungnan, Kabupaten Nganjuk
memiliki banyak tujuan wisata, baik wisata alam maupun wisata buatan , seperti
Air terjun Sedudo, Air terjun Roro kuning, Goa Margo Tresno, Candi Ngetos,
Candi Lor, dan Taman Wisata Anjuk Ladang, serta beberapa tempat-tempat
wisata buatan lainnya.
Dari bidang-bidang tersebut Kabupaten Nganjuk memiliki potensi-potensi
yang dapat lebih dikembangkan menjadi kekuatan Kabupaten Nganjuk. Serta
kelebihan-kelebihan tersebut dapat menjadi peluang Kabupaten Nganjuk untuk
meningkatkan pendapatan daerah serta menjadi daerah yang berkarakter dan
berpotensi lebih.
5. Kelemahan (weakness)
Disamping memiliki berbagai potensi dan kelebihan, Kabupaten Nganjuk
juga memiliki beberapa kelemahan atau tantangan. Pertama, kelemahan yang
menyangkut aspek fisiknya, Kabupaten Nganjuk sebagian besar kondisi tanahnya
adalah alluvial hydromorf yang sulit menyerap air, sehingga tak sedikit daerah di
Kabupaten Nganjuk yang mengalami kekeringan pada saat musim kemarau,
khususnya daerah Wilangan, Sawahan, Ngluyu, dan sekitarnya.
Kabupaten Nganjuk merupakan daerah yang sebagian besar adalah dataran
rendah, maka Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu sasaran untuk
pembangunan industri-industri baru ataupun cabang dari industri sebelumnya
yang ada di daerah lain. Hal ini akan menimbulkan limbah yang ada di Kabupaten
Nganjuk bertambah tanpa pengolahan yang jelas.
Dari kelemahan tersebut, Kabupaten Nganjuk memiliki tantangan dalam
mengembangkan wilayah serta menjaga kelestarian lingkungan maupun sosial
budaya yang ada, jika banyak industri yang akan didirikan di Kabupaten Nganjuk
maka harus difikirkan kembali pengeloaan limbah secara baik.