Deskripsi Geografis Kabupaten Nganjuk

6
DESKRIPSI GEOGRAFIS KABUPATEN NGANJUK 1. Topologi Daerah Kabupaten Nganjuk terletak di provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro di utara, Kabupaten Jombang di timur, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Ponorogo di selatan, serta Kabupaten Madiun di barat. Nganjuk juga dikenal dengan julukan Kota Angin. Kabupaten Nganjuk terletak antara 11105' sampai dengan 112013' BT dan 7020' sampai dengan 7059' LS. Luas Kabupaten Nganjuk adalah sekitar ± 122.433 Km 2 . . Kota Nganjuk merupakan wilayah yang wilayah topografisnya cenderung bervariasi dari daerah yang datar dan landai. Sebagian besar Kabupaten Nganjuk merupakan daerah datar, sebagian kecilnya memiliki kemiringan lebih dari 2%, misalnya daerah Ngluyu, Wilangan, dan Sawahan. Kabupaten Nganjuk secara keseluruhan merupakan daerah dataran rendah dengan kondisi tanah alluvial hydromorf. 2. Aspek Fisik Kabupaten Nganjuk Wilayah Kabupaten Nganjuk dilalui oleh dua sungai besar yaitu, sungai Kucir Tangan terletak di bagian Timur kota dan Sungai Kucir Kiri di sebelah Barat kota, keduanya bertemu ke arah Timur masuk ke Sungai Widas. Sedangkan kondisi hidrologisnya cukup basah, karena memiliki muka air tanah yang cukup dangkal dengan

description

mengenal kabupaten Nganjuk

Transcript of Deskripsi Geografis Kabupaten Nganjuk

Page 1: Deskripsi Geografis Kabupaten Nganjuk

DESKRIPSI GEOGRAFIS KABUPATEN NGANJUK

1. Topologi Daerah

Kabupaten Nganjuk terletak di provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini

berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro di utara, Kabupaten Jombang di timur,

Kabupaten Kediri dan Kabupaten Ponorogo di selatan, serta Kabupaten Madiun di

barat. Nganjuk juga dikenal dengan julukan Kota Angin. Kabupaten Nganjuk

terletak antara 11105' sampai dengan 112013' BT dan 7020' sampai dengan 7059'

LS. Luas Kabupaten Nganjuk adalah sekitar ± 122.433 Km2.

. Kota Nganjuk merupakan wilayah yang wilayah topografisnya cenderung

bervariasi dari daerah yang datar dan landai. Sebagian besar Kabupaten Nganjuk

merupakan daerah datar, sebagian kecilnya memiliki kemiringan lebih dari 2%,

misalnya daerah Ngluyu, Wilangan, dan Sawahan. Kabupaten Nganjuk secara

keseluruhan merupakan daerah dataran rendah dengan kondisi tanah alluvial

hydromorf.

2. Aspek Fisik Kabupaten Nganjuk

Wilayah Kabupaten Nganjuk dilalui oleh dua sungai besar yaitu, sungai

Kucir Tangan terletak di bagian Timur kota dan Sungai Kucir Kiri di sebelah

Barat kota, keduanya bertemu ke arah Timur masuk ke Sungai Widas. Sedangkan

kondisi hidrologisnya cukup basah, karena memiliki muka air tanah yang cukup

dangkal dengan permukaan air tanah yang cukup rendah. Kabupaten Nganjuk

beriklim tropis dengan temperatur rata-rata sekitar 23oC. Di Kabupaten Nganjuk

terdapat beberapa kecamatan sebagai berikut.

a) Kecamatan Ngluyu

b) Kecamatan Jatikalen

c) Kecamatan Lengkong

d) Kecamatan Rejoso

e) Kecamatan Gondang

f) Kecamatan Patianrowo

g) Kecamatan Wilangan

h) Kecamatan Bagor

i) Kecamatan Sukomoro

j) Kecamatan Tanjunganom

k) Kecamatan Kertosono

l) Kecamatan Ngronggot

m) Kecamatan Prambon

n) Kecamatan Pace

o) Kecamatan Berbek

p) Kecamatan Loceret

Page 2: Deskripsi Geografis Kabupaten Nganjuk

q) Kecamatan Sawahan r) Kecamatan Ngetos

Penggunaan lahan di Kabupaten Nganjuk sebagian besar di dominasi oleh

pemukiman, persawahan, perkebunan, dan hutan. Sebagian besar hutan yang ada

di Kabupaten Nganjuk merupakan hutan musim tropis, seperti hutan jati yang

banyak di daerah Kecamatan Wilangan dan Sawahan.

Dipandang dari komponen jalannya, sistem jaringan jalan Kabupaten

Nganjuk dilalui oleh jalan raya primer yang menghubungkan Surabaya-Nganjuk-

Madiun-Solo-Jogjakarta-Jakarta dengan lebar jalan tidak lebih dari 8 meter, serta

jalan lokal sekunder yang menghubuingkan kawasan pemukiman. Untuk jalan

utama kota sebagian kecil berupa jalan aspal dengan kondisi baik terutama pada

jaringan yang dilalui oleh jalan primer, sedangkan untuk jalan jalan lingkungan

sebagian besar juga sudah beraspal.

3. Aspek Manusia Kabupaten Nganjuk

Aspek manusia kabupaten Nganjuk terdiri atas jumlah dan pertumbuhan

penduduk, mata pencaharian penduduk, serta sistem sosial budayanya.

Berdasarkan BPS, penduduk Kabupaten Nganjuk berjumlah 1.017.030 dengan

kurang lebih 36% penduduk tinggal di perkotaan, dan sisanya 64% tinggal di

pedesaan. Kabupaten Nganjuk memiliki tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata

0,43% per tahun, serta tingkat kepadatannya sekitar 830 Jiwa/Ha. Mayoritas

penduduk Kabupeten Nganjuk memeluk agama Islam, minoritasnya memeluk

agama Kristen, Katolik, dan Konghucu.

Sektor utama yang banyak berkembang di Kabupaten Nganjuk adalah

sektor pertanian, industri kecil, dan kerajinan. Penduduk Kabupaten Nganjuk

memiliki mata pencaharian yang bermacam-macam. Secara umum mata

pencaharian penduduk Kabupaten Nganjuk sebagai pegawai negeri, pegawai

swasta, pedagang/pengusaha, petani/peternak, dan lain-lain. Dipandang dari sisi

pendidikan, sebagian besar penduduk Kabupaten Nganjuk rata-rata telah lulus

SMP. Bahasa yang diguanakan dalam komunikasi sehari-hari adalah bahasa Jawa,

serta bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di kantor atau di sekolah.

Page 3: Deskripsi Geografis Kabupaten Nganjuk

4. Kelebihan (Strenght)

Kelebihan Kabupaten Nganjuk dilihat dari letak geografisnya yang

sebagian besar adalah daerah dataran rendah memiliki potensi untuk

pengembangan kota ke segala arah dengan baik. Dari bidang pertanian, kabupaten

Nganjuk memiliki potensi yang lebih pada hasil bawang merah dan padi. Banyak

petani Nganjuk, khususnya daerah Sukomoro mengembangkan hasil tani bawang

merah untuk dikirim ke daerah lokal maupun untuk diimpor. Hasil pertanian

lainnya yang menjadi kelebihan Kabupaten Nganjuk adalah penghasil duren yang

cukup baik, khususnya di daerah Sawahan.

Kelebihan kabupaten Nganjuk lainnya juga dapat dilihat dari bidang

budaya dan bidang pariwisata. Kabupaten Nganjuk memiliki banyak

keanekaragaman budaya. Kebudayaan di Kabupaten Nganjuk dikembangkan oleh

masyarakat Nganjuk sebagai bentuk melestarikan budaya lokal sebagai aset

bangsa. Kebudayaan yang berkembang dan banyak ditemui di Kabutapen

Nganjuk, misalnya Nyadranan, Jaranan (Kuda Lumping), Tayub, Wayang

Timplong, Tari Mong dhe, Tari Salepuk. Dari beberapa kebudayaan tersebut

dapat menjadi tujuan wisata yang mengarah pada kearifan budaya daerah yang

dapat menghadirkan wisatawan domestik maupun asing.

Dari bidang pariwisata, kabupaten Nganjuk memiliki tujuan wisata yang

cukup menarik untuk para wisatawan lokal maupun asing. Dengan wilayah yang

terletak di daerah dataran rendah dan pengunungnan, Kabupaten Nganjuk

memiliki banyak tujuan wisata, baik wisata alam maupun wisata buatan , seperti

Air terjun Sedudo, Air terjun Roro kuning, Goa Margo Tresno, Candi Ngetos,

Candi Lor, dan Taman Wisata Anjuk Ladang, serta beberapa tempat-tempat

wisata buatan lainnya.

Dari bidang-bidang tersebut Kabupaten Nganjuk memiliki potensi-potensi

yang dapat lebih dikembangkan menjadi kekuatan Kabupaten Nganjuk. Serta

kelebihan-kelebihan tersebut dapat menjadi peluang Kabupaten Nganjuk untuk

meningkatkan pendapatan daerah serta menjadi daerah yang berkarakter dan

berpotensi lebih.

Page 4: Deskripsi Geografis Kabupaten Nganjuk

5. Kelemahan (weakness)

Disamping memiliki berbagai potensi dan kelebihan, Kabupaten Nganjuk

juga memiliki beberapa kelemahan atau tantangan. Pertama, kelemahan yang

menyangkut aspek fisiknya, Kabupaten Nganjuk sebagian besar kondisi tanahnya

adalah alluvial hydromorf yang sulit menyerap air, sehingga tak sedikit daerah di

Kabupaten Nganjuk yang mengalami kekeringan pada saat musim kemarau,

khususnya daerah Wilangan, Sawahan, Ngluyu, dan sekitarnya.

Kabupaten Nganjuk merupakan daerah yang sebagian besar adalah dataran

rendah, maka Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu sasaran untuk

pembangunan industri-industri baru ataupun cabang dari industri sebelumnya

yang ada di daerah lain. Hal ini akan menimbulkan limbah yang ada di Kabupaten

Nganjuk bertambah tanpa pengolahan yang jelas.

Dari kelemahan tersebut, Kabupaten Nganjuk memiliki tantangan dalam

mengembangkan wilayah serta menjaga kelestarian lingkungan maupun sosial

budaya yang ada, jika banyak industri yang akan didirikan di Kabupaten Nganjuk

maka harus difikirkan kembali pengeloaan limbah secara baik.