DESKRIPSI CAGAR BUDAYA TIDAK BERGERAK KABUPATEN … · Provinsi Kepulauan Riau ... Keletakan...
-
Upload
phamnguyet -
Category
Documents
-
view
227 -
download
1
Transcript of DESKRIPSI CAGAR BUDAYA TIDAK BERGERAK KABUPATEN … · Provinsi Kepulauan Riau ... Keletakan...
DESKRIPSI CAGAR BUDAYA TIDAK BERGERAK
KABUPATEN NATUNA
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA SUMATERA BARAT
WILAYAH KERJA PROVINSI SUMATERA BARAT, RIAU DAN KEPULAUAN RIAU
2 | P a g e
DAFTAR ISI
1. Keramat Binjai .......................................................................................... Error! Bookmark not defined.
2. Keramat Kuyol ........................................................................................................................................... 3
3. Keramat Pucong ........................................................................................ Error! Bookmark not defined.
4. Keramat Panglima Hujan .......................................................................... Error! Bookmark not defined.
5. Bekas Rumah Datuk Kaya Suan ................................................................................................................. 7
6. Keramat Batu Merah ................................................................................. Error! Bookmark not defined.
7. Keramat Air Kiyak .................................................................................... Error! Bookmark not defined.
8. Keramat Air Kumbik ................................................................................. Error! Bookmark not defined.
9. Rumah Datuk Kaya Wan M. Benteng ....................................................... Error! Bookmark not defined.
10. Rumah Besu Wan Mansyur .................................................................................................................. 21
11. Rumah Tua Raja Perani ........................................................................................................................ 25
3 | P a g e
1. Keramat Kuyol
Komponen Data Isian Data
Nama Situs Keramat Kuyol1
No.inventaris 04/BCB-TB/C/06/2007
Alamat
Jalan Ali Haji
Kampung Ginting Laut
Kelurahan Sedanau
Kecamatan Bunguran Barat
Kabupaten Natuna
Provinsi Kepulauan Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kabupaten ± 5 mil laut 50 km Darat
Ibukota Provinsi ± 270 mil laut
Keletakan Geografis Secara umum situs berada di tepi pulau dan di tengah pemukiman penduduk
Aksesibilitas Situs Untuk mencapai lokasi dapat digunakan kendaraan roda dua
Letak Astronomis N 3°47'32.8" E 108°01'32.7"dan14 m dpl
(3.7924444 108.02575*)
Deskripsi Historis Keramat kuyol merupakan suatu gelar atau nama yang diberikan kepada
masyarakat sedanau. Menurut informasi, keramat pucong merupakan seorang
yang memiliki tingkat kemampuan yang rendah. Namun memiliki kelebihan-
kelebihan. Salah satu kelebihan yang dimilikinya adalah dapat memprediksi
apa yang akan terjadi. Masa hidup dari keramat kuyol tidak diketahui dengan
pasti. Nama dari keramat Kuyol ini tidak diketahui oleh masyarakat.
Deskripsi Arkeologis Keramat Kuyol memiliki makam sama dengan makam keramat pucong.
Keramat ini panjang ini memiliki panjang 1,6 cm dengan lebar 1 meter. Nisan
terdapat pada kedua sisi yaitu bagian kepala dan kaki.orientasi dari makam ini
utara selatan. Nisan dari keramat ini terbuat dari batu andesit dengan bentuk
sama dengan keramat Pucong, tidak ada yang istimewa dari keramat ini.
Ukuran (luas) Situs Makam 1,3 m X 0,15 m X 0,56 m
Lahan 1,5 m X 0,7m
Batas-batas
Utara Rumah
Selatan Tanah Masyarakat
Barat Tanah Masyarakat
Timur Tanah Masyarakat
Fungsi lama dan sekarang Makam
Pemilik Masyarakat
Pengelola Masyarakat
Foto Bangunan
1 Kuyol dalam istilah masyarakat Natuna berarti penyakitan. Wawancara dengan Abdul Muin Haji Umar di
Sedanau Tanggal 6 Juni 2013.
4 | P a g e
(Kondisi dari nisan sisi utara)
(Kondisi dari nisan sisi utara)
(Kondisi dari sisi Timur)
Foto Lingkungan
5 | P a g e
(Kondisi lingkungan Sisi Utara)
(Kondisi lingkungan sisi Selatan)
(Kondisi lingkungan sisi Barat)
(Kondisi lingkungan sisi Timur)
6 | P a g e
Denah Keletakan
Pengentri data M.Yusuf, ST ;Surya ST
Tanggal Oktober 2017
*) google earth / maps
7 | P a g e
2. Rumah Datuk Kaya Suan
Komponen Data Isian Data
Nama Situs Rumah Datuk Kaya Suan
No.inventaris 07/BCB-TB/C/06/2007
Alamat
Jalan Kuburan Raja
Kampung Balau
Kelurahan Sedanau
Kecamatan Bunguran Barat
Kabupaten Natuna
Provinsi Kepulauan Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kabupaten ± 45 km darat dan 13 mil laut
Ibukota Provinsi ± 345 Mil laut
Keletakan Geografis Lokasi berada dibentang lahan miring (perbukitan)
Aksesibilitas Situs Untuk mencapai lokasi dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda
dua dan jalan kaki sekitar 20 m
Letak Astronomis N 3°47'48.7" E 108°01'13.3" dan1152 m dpl
(3.796861, 108.020361*)
Deskripsi Historis Sejarah dari Orang Kaya Soean atau Datuk kaya Wan Soean bermula dari
penunjukannya sebagai penganti Datuk Kaya2 di Bunguran Barat oleh
mertuanya Datu Pasak. Awalnya yang ditunjuk untuk menjadi datuk kaya di
Bunguran barat adalah Wan Jamaluddin (putra Datuk Pasak). Wan
Jamaluddin menolak untuk menjadi Datuk kaya, dengan penolakan ini Datuk
Pasak menunjuk Wan Soean yang merupakan suami dari Wan Kamariah (anak
dari Datuk Kaya Pasak) untuk mengantikan posisinya sebagai Datuk Kaya.
Setelah ditunjuk sebagai Datuk Kaya, Wan Soean menetapkan pusat
pemerintahannya di Pulau Sedanau3.
Rumah Orang kaya Soean merupakan rumah peradilan pada zaman
pemerintahan Datuk Kaya Soean yang beffungsi untuk mengadilin seseorang
yang melanggar aturan-aturan dalam masyarakat yang dibuat pada saat itu4.
Semasa hidupnya Datuk Kaya Soean memiliki 2 orang putra dan 1 orang
putrid yaitu Wan Ahmad, Wan Talim, dan Wan Fatimah. Datuk kaya Wan
Soean ini meninggal di Mekkah sewaktu menunaikan ibadah haji5.
Deskripsi Arkeologis Bekas rumah Datuk Kaya Wan Soean hanya tinggal pondasi dengan jumlah
pondasi sebanyak 20 buah. Sekarang lokasi bekas rumah ini merupakan
2 Datuk Kaya merupakan jabatan pemerintah tradisional di Bunguran. Pemerintahan ini turun temurun. 3 Nismawati Tarigan dan Anastasia Wiwik Swastiwi, Hari Jadi Kota Ranai, Natuna, Dinas Pemuda, Olahraga,
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Natuna, 2009. Hal. 83. 4 Tim Penyusun., Kebudayaan dan Cagar Budaya Kabupaten Natuna. Natuna, Dinas Pemuda, Olahraga,
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Natuna, 2010, Hal. 45. 5 Nismawati Tarigan dan Anastasia Wiwik Swastiwi, Hari Jadi Kota Ranai, Natuna, Dinas Pemuda, Olahraga,
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Natuna, 2009. Hal. 83-84.
8 | P a g e
perkebunan. Setiap sendi memiliku ukuran panjang 76 cm, lebar 75 cm
dengan tinggi 63 cm dengan bahan dari batu. Bentuk dari pondasi ini sama.
Selain itu pada beberapa pondasi terdapat lubang yang berfungsi untuk
memperkuat tiang bangunan.
Berdasarkan dari posisi batu tersebut diperkirakan ukuran dari bekas rumah ini
sekitar panjang 13,5 meter dengan lebar 8,83 m dengan bahan yang terbuat
kayu.
Ukuran (luas) Situs Bangunan 13,5 m X 8,85 m
Lahan 5000 m2
Batas-batas
Utara Tanah Bari H. Bosuk/Perkebunan
Selatan Tanah Bari H. Bosuk/Perkebunan
Barat Tanah Bari H. Bosuk/Perkebunan
Timur Tanah Bari H. Bosuk/Perkebunan
Fungsi lama dan sekarang Fungsi lama Tempat Peristirahatan Datuk Kaya suan dan sekarang tempat
wisata tinggalan meriam lama
Pemilik Bari H. Bosuk
Pengelola Bari H. Bosuk
Foto Bangunan
(Sisi Selatan)
(Sisi Utara)
11 | P a g e
(Lingkungan Sisi Timur)
(Temuan Sekitar Pondasi)
Denah Keletakan
Pengentri data M. Yusuf, ST ; Surya, ST
Tanggal Oktober 2017
*) google earth / maps
12 | P a g e
3. Keramat Haji Muhammad Said Bin Haji Wahid
Komponen Data Isian Data
Nama Situs Keramat Haji Muhammad Said Bin Haji Wahid6
No.inventaris 09/BCB-TB/C/06/2007
Alamat
Jalan Serangas
Kampung Air Kiyak
Kelurahan Kelanga
Kecamatan Bunguran Timur Laut
Kabupaten Natuna
Provinsi Kepulauan Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kabupaten ± 17 km
Ibukota Provinsi ± 17 km darat dan 270 mil laut
Keletakan Geografis Secara umum berada di dataran Rendah
Aksesibilitas Situs Untuk mencapai lokasi dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda
empat dan dua
Letak Astronomis N 4°01'31.8" E 108°19'19.9" dan10 dpl
(4.025485, 108.322193*)
Deskripsi Historis Muhamad Said merupakan salah satu tokoh agama islam di daerah
kelanga Khususnya dan Bunguran umumnya. Dia hidup sekitar tahun 1800-an.
Muhamad said ini berasal dari Brunei. Bapaknya Haji Wahid merupakan
penyebar agama islam di Brunei yang pindah ke natuna/Bunguran. Semasa
hidupnya Muhamad said mengangkat anak dari keturunan Cina yang masuk
islam yang diberi nama Muhamad Yunus7.
Deskripsi Arkeologis Keramat Air Kiyak/Pasir Putih ini berada dalam komplek pemakaman
umum dengan orientasi utara-selatan. Khusus makam Muhamad said sudah
dipagar dengan tembok keliling dengan ukuran panjang 6,5 meter dan lebar 3,6
merter tinggi tembok 45 cm. Dalam tembok keliling ini terdiri dari 3 makam
yaitu makam Mohamad Said, Muhamad yunus dan Datuk Jamus (family dari
Muhamad Said).
Makam Muhamad Said memiliki ukuran panjang 120 cm dengan lebar 65
cm. tinggi nisan bagian kepala 55 cm dan kaki kaki 50 yang terbuat dari kayu
belian. Makam Muhamad Said ini sudah diberi tembok dengan tinggi 15 cm.
Makam Muhamad yunus memiliki ukuran panjang 75 cm dengan nisan
bagian kepala terbuat dari batu dengan tinggir 30 cm sedngakan nisan bagian
6 Penamaan Keramat Air Kiyak berasal dari nama telaga yang berada di 20 m selatan keramat Air Kiyak, Berisi
air yang dipakai masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari, namun telaga ini juga di pakai juga untuk Pemujaan karena telaga ini di kermatkan oleh masyarakat sekitar(Wawancara dengan Ishak salah seorang ahliwaris keramat air Kiyak). Penamaan sebelumnya Keramat Pasir Putih
7 Wawancara dengan Masyitar (keturunan Muhamad Said) di Kampung setuik tanggal 7 Juni 2013
13 | P a g e
kaki 25 cm.
Makam datuk Jamus memiliki panjang 200 cm dengan lebar 135 cm.
tinggi nisan makam bagian utara 45 cm, kaki 25 cm dengan bahan terbuat dari
batu berbentuk gada.
Ukuran (luas) Situs Bangunan 1,20 m X 0,65 m
Lahan 6,5 m X 3,5 m
Batas-batas
Utara Tanah Masyitar
Selatan Tanah Masyitar
Barat Tanah Masyitar
Timur Tanah Masyitar
Fungsi lama dan sekarang Makam
Pemilik Keluarga Masyitar
Pengelola Keluarga Masyitar
Foto Bangunan
(Sisi Barat)
(Sisi Utara)
Foto Lingkungan
15 | P a g e
(Lingkungan Sisi Barat)
(Lingkungan dalam cungkup)
(Lingkungan Cungkup)
Denah Keletakan
17 | P a g e
4. Datuk Kaya Wan Mohamad Benteng
KOMPONEN DATA ISIAN DATA
Nama Objek Datuk Kaya Wan Mohamad Benteng
Nomor Inventaris 15/BCB-TB/C/06/2007
Alamat
Jalan Datuk Kaya Wan MohamadBenteng
Kampung -
Kelurahan Ranai Kota
Kecamatan Bunguran Timur
Kabupaten Natuna
Provinsi Kepulauan Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab. ± 1 km
Ibukota Prov. ± 270 mil laut
Keletakan Geografis Objek bangunan berada pada bentang lahan datar.
Aksesibilitas Situs Akses menuju ke lokasi bisa menggunakan Kendaraan rida dua dan empat
Letak Astronomis N 3°56'02.2" E 108°22'54.0"dengan ketinggian
(3.933934, 108.381674*)
Deskripsi Historis Bangunan ini milik Datuk Kaya Wan Mohamad Benteng. Datuk Kaya Mohamad
Wan Benteng merupakan keturunan dari Datuk Kaya Bunguran. Datuk Kaya Wan
Mohamad hidup pada dilahirkan pada tahun 1800-an8.
Deskripsi Arkeologis Bangunan ini merupakan bentuk dari rumah dengan arsitektur Melayu Natuna
yang berbentuk panggung dengan arah hadap bangunan ke arah tenggara.. Atap
berbentuk bungkus nasi yang awalnya dari bahan daun sirap dan diganti dengan
seng sekitar tahun 1950-an.
Bangunan rumah ini terdiri dari 2 bagian yaitu sisi barat dan sisi timur yang
saling menyatu dan hanya dipisah oleh dinding dengan jarak sekitar 30 cm. Untuk
menghubungkan antar bangunan terdapat 1 buah pintu. Bangunan sisi timur
memiliki ukuran 10 meter x 14 meter. Sedangkan sisi barat memiliki ukuran 20 x
8, 5 meter.
Bangunan sisi Barat.
Bangunan sisi timur masih terlihat asli atau belum mengalami perbaikan.
Bangunan sisi timur ini memiliki tinggi dari lantai sekitar 165 cm dengan lantai
dari papan dan terbagi atas 4 ruangan yaitu ruang utama dan kamar sebanyak 2
buah pada bagian belakang bangunan. Pintu masuk berada di bagian depan
bangunan sebanyak 1 buah dengan tangga naik terbuat dari kayu. Bangunan sisi
timur ini memiliki jendela sebanyak 7 buah. Bangunan ini tidak memiliki
plafon/loteng.
Bangunan sisi timur terdapat bangunan pendukung yang masih menyatu
dengan bangunan sisi timur yang masih memiliki keaslian sama dengan bangunan
sisi timur, dengan pintu masuk berada di bagian depan bangunan yang terbuat dari
8 Wawancara dengan Urai Nur Efet, ST di Ranai tanggal 7 Juni 2013. Lihat juga Nuraini dan Novendra,
Peninggalan bersejarah keramat Binjai. Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Natuna. Natuna, 2009.
18 | P a g e
tembok dan 1 buah jendela. Sekarang bangunan sisi barat digunakan sebagai
gudang.
Bangunan Sisi Timur
Bangunan sisi barat sudah direhabilitasi dengan tidak merobah bentuk dan
struktur serta ukuran, namun diberi penambahan bangunan dibagian depan yang
sebagai kerja dan teras dan bagian belakang untuk ruang makan, dapur dan kamar
mandi yang melekat dengan bangunan sisi barat. Ukuran bangunan tambahan pada
bagian depan yaitu 2,96 meter x 7 meter. Sedangkan bagian belakang memiliki
ukuran 2,89 meter x 3,9 meter. Penambahan bangunan di bagian depan bangunan
sisi barat terbuat dari kayu. Sedangkan bagian belakang terbuat dari kayu, batako
dan semen.
Bangunan sisi barat ini terdiri dari ruang utama yang berfungsi sebagai ruang
keluarga dan 2 buah kamar pada sisi kiri bangunan sisi kanan dan memiliki
jendela sebanyak 4 buah.
Perbaikan yang dilakukan pada sisi barat tidak membongkar bangunan lama
tapi melapisi kayu yan lama dengan kayu yang baru. Bagian yang diperbaiki yaitu
pelapisan dinding bangunan dengan kayu baru, sedangkan lantai bangunan belum
mengalami pergantian atau masih asli dengan bahan kayu ulin. Bangunan sisi
barat yang awalnya tidak memiliki plafon namun sekarang sudah diberi plafon
yang berasal dari triplek.
Pintu masuk bangunan sisi barat berada awalnya berada di sisi kiri bangunan,
namun pintu ini dijadikan sebagai jendela. Sebagai gantinya jendela bagian depan
bangunan sisi barat dijadikan sebagai pintu masuk. Tangga naik bangunan sisi
barat berada di bagian depan bangunan, dengan bahan dari kayu.
Lingkungan dari bangunan ini yaitu pemukiman penduduk, yang masih
memiliki hubungan kekerabatan dengan pengelola.
Ukuran (luas) Situs Bangunan 30,5 m x 14 m
Lahan 2000 m2
Batas-batas
Utara Kebun penduduk
Selatan Rumah penduduk
Barat Rumah penduduk
Timur Rumah penduduk
Fungsi lama dan sekarang Hunian
Pemilik Urai Nur Seha (keturunan Datuk Kaya Wan Mohamad Benteng)
Pengelola Urai Nur Efet, ST (keturunan Datuk Kaya Wan Mohamad Benteng
19 | P a g e
FotoBangunan
(Foto Kondisi Bangunan)
(Foto Kondisi Bangunan lama)
(Foto Bangunan Baru/samping)
Foto Lingkungan
20 | P a g e
(Foto Lingkungan)
Denah Keletakan
Pengentri Data M.Yusuf, ST ; Surya, ST Tanggal Oktober 2017
*) google earth / maps
21 | P a g e
5. Rumah Besu Wan Mansyur
KOMPONEN DATA ISIAN DATA
Nama Objek Rumah Besu Wan Mansyur
Nomor Inventaris 16/BCB-TB/C/06/2007
Alamat
Jalan H. Mansyur
Desa Klarik
Kelurahan Kelarik Tengah
Kecamatan Bunguran Utara
Kabupaten Natuna
Provinsi Kepulauan Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab. ± 80 km
Ibukota Prov. ± 350 mil laut
Keletakan Geografis Berada di Dataran Randah
Aksesibilitas Situs Untuk menuju lokasi dapat menggunakan kendaraan roda empat dan dua.(Cuaca
Cerah)Jika setelah hujan bisa dengan kendaraan double gardan
Letak Astronomis N 3°59'18.1" E 107°59'32.8"
(3.988349, 107.992447*)
Deskripsi Historis Mansyur merupakan tokoh dibidang social, agama, dan budaya di Kelarik,
Natuna. Tahun lahir dari H. Mansyur tidak dapat diketahui dengan pasti, namun
menurut informasi dia hidup sekitar tahun 1800-an. Selain sebagai tokoh agama,
H. Mansyur juga memiliki aktivitas sebagai pedagang hasil bumi.
Tahun pembangunan rumah ini diperkirakan akhir tahun 1800-an, dan
merupakan rumah pertama yang dibangun di kelarik. Dapat diasumsikan bahwa H.
Wan Mansyur merupakan pembuka daerah Kelarik ini. Bangunan ini terakhir
digunakan sekitar tahun 1988.
Deskripsi Arkeologis Rumah Besu (Rumah Besar) H. Wan Mansyur ini ini merupakan milik H.
Mansyur yang memiliki keunikan khas melayu dengan memiliki ukiran terutama
pada dinding bagian dalam (pembatas ruangan) dan merupakan rumah Tradisional
melayu yang ada di Pulau Natuna.
Bangunan yang terbuat dari kayu kapu ini terdiri 2 bagian yaitu bagian utama
dan bagian pendukung. Bagian utama merupakan rumah dengan 2 lantai.
Sedangkan bangunan pendukung merupakan bagian dapur yang terdiri dari 1
lantai. Bangunan utama memiliki ukuran panjang 8,5 meter dengan lebar 8,2
meter dengan tinggi 11 meter dengan atap. Seperti halnya rumah tradisional
melayu bangunan ini ditinggikan dari tanah sekitar 1,54 meter. bangunan ini
memiliki tiang sebanyak 22 buah pada bangunan utama dan 7 buah pada bangunan
pendukung.
Bangunan utama lantai yang terdiri dari ruangan utama yang memanjang
sesuai dengan bangunan dan kamar sebanyak 2 buah yang berada pada sisi kiri
dan kanan. Sedangkan ruang utama lantai 2 memiliki bentuk yang sama dengan
lantai 1. Bangunan. Bagian depan bangunan baik itu lantai dan 2 memiliki teras
sesuai dengan panjang bangunan yaitu 8,50 meter dengan lebar 1,54 meter.
Pintu masuk ruangan ini berada pada sisi kiri bangunan sebanyak 1 buah pintu.
22 | P a g e
Bangunan ini memiliki jendela sebanyak sebanyak 12 buah. 6 buah di lantai 1 dan
6 buah di lantai 2. Namun salah satu pintu pada lantai 2 difungsikan juga sebagai
pintu untuk keteras.
Jendela pada lantai 1 tersebar pada bagian 1 buah sisi timur, 3 buah sisi selatan
(bagian depan bangunan), 2 buah sisi barat. Sedangkan jendela pada lantai 2
berada pada bagian 3 buah sisi selatan (bagian depan), 1 buah sisi utara, 2 buah
sisi barat. Pada jendela lantai 2 bagian timur terdapat ventilasi udara. Pintu menuju
ke bagian pendukung atau dapur berada di tengah-tengah bagian belakang
bangunan utama. Tangga naik menuju lantai 2 berada pada sisi kiri bangunan atau
bagian timur bangunan.
Atap dari bangunan berbentuk limas yang terbuat dari seng. Pada awalnya atap
bangunan ini terbuat dari atap rumbia. Pergantian dari atap rumbia ke seng ini
diperkirakan sekitar tahun 1930-an. Pada beberapa bagian bangunan terdapat
ukiran yang juga merupakan ventilasi udara.
Teras bangunan utama terutama lantai 2 terdapat pembatas yang diukir.
Bangunan pendukung atau dapur hanya tinggal tiang. Sehingga tidak dapat di
deskripsikan secara jelas.
Lingkungan dari rumah Besu atau Rumah Besar H.Mansyur ini berada dalam
lingkungan rumah penduduk dan sekolah.
Ukuran (luas) Situs Bangunan 8,5 m X 8,2 m
Lahan 2500 m2
Batas-batas
Utara Lahan Penduduk
Selatan Pekarangan SD
Barat Jalan. H. Mansyur
Timur Rumah Penduduk
Fungsi lama dan sekarang Dahulu Hunian sekarang Dead Monumen
Pemilik Ahli Waris / Keturunan H. Mansyur
Pengelola Ahli Waris / Keturunan H. Mansyur
FotoBangunan
(Foto Bangunan)
24 | P a g e
Denah Keletakan
Pengentri Data M. Yusuf, ST ; Surya,ST Tanggal Oktober 2017
*) google earth / maps
25 | P a g e
6. Rumah Tua Raja Perani
KOMPONEN DATA ISIAN DATA
Nama Objek Rumah Tua Raja Perani
Nomor Inventaris 17/BCB-TB/C/06/2007
Alamat
Jalan Sudirman No 29
Kampung/RT/RW 03/02
Kelurahan Sedanau
Kecamatan Bunguran Barat
Kota Natuna
Provinsi Kepulauan Riau
Orbitrasi Situs (km)
Ibukota Kab. 12 km
Ibukota Prov. 75 km
Keletakan Geografis Situs berada di bentang lahan miring. Sekitar areal merupakan rumah penduduk
Aksesibilitas Situs Untuk menuju lokasi dapat menggunakan kendaraan roda empat dan dua.
Letak Astronomis N 3°47'40.0" E 108°01'23.7"
(3.794444, 108.023250*)
Deskripsi Historis Bangunan rumah Raja Perani dibangun sekitar tahun 1930 oleh Raja Muhamad
Said. Raja Muhamad said merupakan salah satu tokoh masyarakat sedanau yang
berasal dari penyengat dengan orang tuanya bernama Raja Haji Jaafar9.
Deskripsi Arkeologis Rumah Tua Raja perani merupakan tipe rumah melayu dengan bentuk
panggung, dengan tinggi dari tanah sekitar 1,2 meter dengan bahan terbuat dari
kayu. Bangunan ini terdiri dari 2 bagian yaitu bagian bangunan depan (bangunan
induk) dan bangunan tambahan (dapur) yang menyatu dengan bangunan induk.
Bangunan induk
Bangunan induk memiliki arah hadap utara dengan ukuran panjang 9,98,
dengan lebar 9,85, dengan tinggi dari lantai 1, 2 meter. Bangunan induk memiliki
18 buah tiang dan 2 tiang penyangga. Atap bangunan ini terbuat dari seng dengan
bentuk seperti bungkus nasi.
Pintu masuk sebanyak 4 buah, 3 buah di depan dan 1 buah untuk bangunan
tambahan. Sedangkan jendela sebanyak 10 buah (2 dibagian depan, 4 buah
dibagian kiri dan 4 buah dibagian kanan).
Bagian dalam dari bangunan induk ini terdiri dari 4 kamar, yang diberi plafon
yang terbuat dari kayu, sebagian besar dari plafon sudah hancur. Kamar-kamar
terdapat dibagian depan sebanyak 2 buah dan samping kanan 1 buah. Terdapat
ruangan lepas diantara kamar dengan bangunan tambahan (dapur). Lantai terbuat
dari kayu.
Tiang dari bangunan ini terbuat dari kayu dengan ukuran tiang 15 x 15 cm.
pada bagian yang menyatu dengan tanah diberi batu sendi dengan ukuran 25 x 25
cm yang terbuat dari batu.
Bangunan belakang yang merupakan dapur memiliki ukuran panjang 7 meter
dengan lebar 4,8 meter yang menyatu langsung dengan tanah.
9 Wawancara dengan Raja Ishak (Famili Raja Perani) di Sedanau Tanggal 6 Juni 2013.
26 | P a g e
Secara arsitktural bangunan ini belum mengalami perubahan sejak dibangun
dan belum terdapat pergantian bahan.
Ukuran (luas) Situs Bangunan 9,98 m x 9,85 m
Lahan 1200 m2
Batas-batas
Utara Jalan Sudirman
Selatan Tanah milik Kel. Raja Perani
Barat Tanah milik Kel. Raja Perani Timur Tanah milik Kel. Raja Perani
Fungsi lama dan sekarang Hunian
Pemilik Keluarga / Ahli waris Raja Perani
Pengelola Keluarga / Ahli waris Raja Perani
FotoBangunan
(Foto Sisi Utara)
(Foto Sisi Barat)
28 | P a g e
(Lingkungan Sisi Selatan)
(Lingkungan Sisi Timur)
(Lingkungan Sisi Utara)
Denah Keletakan