Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan...

50
KL 4099 Tugas Akhir Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara Bab 6 PERENCANAAN STRUKTUR PELINDUNG PANTAI

Transcript of Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan...

Page 1: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud,

Provinsi Sulawesi Utara

Bab 6

PERENCANAAN STRUKTUR PELINDUNG PANTAI

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 2: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-1

6.1 Kriteria Desain

Pengamanan pantai dengan menggunakan bangunan pelindung pantai, memerlukan desain yang tepat dan efektif agar diperoleh kegunaannya secara optimal. Parameter-parameter penting dalam desain dan perencanaan suatu bangunan pengaman pantai seperti tinggi gelombang rencana, keadaan topografis batimetri perairan, fungsi dan tujuan pengamanan, dan lain-lain digunakan untuk desain detail, sehingga pemahaman dan aplikasi yang tepat akan sangat mendukung untuk tercapainya desain yang optimal, baik secara teknis maupun ekonomis.

6.1.1 Kriteria Desain Breakwater

Breakwater adalah struktur pengaman pantai yang diletakkan di lepas pantai untuk menahan gempuran gelombang. Beberapa aspek pekerjaan yang harus diperhatikan dalam perencanaan sebuah sistem breakwater adalah:

a. Layout Breakwater

Orientasi dari breakwater terhadap gelombang dan area yang akan diproteksi sangatlah menentukan keberhasilan fungsi dari breakwater, dan sejauh mana sistem breakwater akan berpengaruh terhadap lingkungan sekitar.

b. Pengaruh Breakwater Terhadap Topografi Sekitar.

Profil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, suplai sedimentasi, dan bentuk topografi pantai (berupa proses berulang yang temporer, dan proses permanen jangka panjang). Pembangunan breakwater akan merubah keseimbangan tersebut, yang bisa berpengaruh kepada daerah yang diproteksi breakwater dan daerah sekitarnya. Sebagai contoh, pembangunan breakwater yang sejajar dengan garis pantai dapat menyebabkan terbentuknya tombolo pada garis pantai, berupa daerah yang maju dan daerah yang tererosi, Pembangunan breakwater yang melintang dari garis pantai dapat menyetop transpor sedimen arah garis pantai, sehingga daerah yang semestinya mendapat suplai sedimen akan tererosi secara parah, dan terjadi endapan sedimentasi yang terkonsentrasi pada suatu area.

c. Harmonisasi Dengan Lingkungan Sekitar

Orientasi dari breakwater terhadap gelombang dan area yang akan diproteksi sangatlah menentukan keberhasilan fungsi dari breakwater, dan sejauh mana sistem breakwater akan berpengaruh terhadap lingkungan sekitar. Ketenangan air yang dihasilkan oleh breakwater di sisi lain juga mengurangi sirkulasi air di daerah yang dinaunginya. Pada banyak kasus, terjadi penurunan kualitas air yang signifikan, yang

Bab 6

PERENCANAAN STRUKTUR PELINDUNG PANTAI

Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 3: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-2

pada akhirnya menurunkan kualitas hidup di perairan tersebut. Pada sisi landscaping, bahkan pembangunan breakwater tertentu dapat merusak keindahan dan keterpaduan antara komponen lingkungan.

d. Kondisi Desain

Orientasi dari breakwater terhadap gelombang dan area yang akan diproteksi sangatlah menentukan keberhasilan fungsi dari breakwater, dan sejauh mana sistem breakwater akan berpengaruh terhadap lingkungan sekitar.Harmonisasi dengan lingkungan sekitar. Ketenangan air yang dihasilkan oleh breakwater di sisi lain juga mengurangi sirkulasi air di daerah yang dinaunginya. Pada banyak kasus, terjadi penurunan kualitas air yang signifikan, yang pada akhirnya menurunkan kualitas hidup di perairan tersebut.

e. Parameter Perhitungan

Parameter yang diperlukan dalam perhitungan desain breakwater diantaranya:

Arah angin. Angin merupakan salah satu unsur pembentuk gelombang, sehingga data perilaku angin dapat menggambarkan perilaku gelombang secara umum.

Level pasang surut. Keadaan pasang surut termasuk menentukan tinggi dari breakwater, pola sirkulasi air pada daerah sekitar breakwater dll.

Gelombang laut. Gelombang laut, arahnya menentukan Layout gelombang. Gelombang sendiri memberikan gaya pada breakwater.

Kedalaman dan Jarak Break Water dari garis pantai. Kedalaman perairan menentukan jenis breakwater yang efektif dan ekonomis untuk dibangun, dan jarak breakwater dari garis pantai hendaknya cukup jauh agar pengaruh gelombang di posisi garis pantai menjadi semakin kecil.

Kondisi Geoteknis. Parameter ini akan menentukan daya dukung tanah terhadap breakwater yang pada akhirnya akan mempengaruhi kestabilan breakwater.

Pemilihan jenis struktur breakwater dapat dilakukan setelah mempelajari karakteristik dari jenis-jenis breakwater dengan mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut: 1) Layout dari breakwater 2) Kondisi Lingkungan 3) Kondisi Pelayanan 4) Kondisi/Kesiapan Konstruksi 5) Aspek Ekonomi 6) Waktu Konstruksi 7) Tingkat Kepentingan breakwater 8) Ketersediaan Material Konstruksi 9) Pemeliharaan

Secara umum proses desain penampang breakwater adalah sebagai berikut :

1) Persiapan data-data kondisi desain. 2) Penentuan penampang breakwater:

Penentuan elevasi vertikal breakwater Penentuan dimensi horizontal breakwater (dimensi awal).

3) Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya eksternal yang bekerja (dimensi akhir): Stabilitas suprastruktur & komponen pendukung. Stabilitas pondasi.

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 4: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-3

4) Desain komponen pelindung: Foot Protection. Deformed Concrete Blocks/Armouring Stone.

6.1.2 Kriteria Desain Revetment

Revetment adalah bangunan yang memisahkan daratan dan perairan pantai, yang terutama berfungsi sebagai pelindung pantai terhadap erosi dan limpasan gelombang (Overtopping) ke darat. Daerah yang dilindungi adalah daratan tepat di belakang bangunan. Permukaan bangunan yang menghadap arah datangnya gelombang, dapat berupa sisi vertikal atau miring. Revetment biasanya memiliki sisi miring. Bangunan ini ditempatkan sejajar atau hampir sejajar dengan garis pantai, dan bisa terbuat dari pasangan batu, beton, tumpukan pipa (buis) beton, turap, kayu, atau tumpukan batu.

Dalam perencanaan revetment perlu ditinjau fungsi dan bentuk bangunan, lokasi, panjang, tinggi, stabilitas bangunan dan tanah fondasi, elevasi muka air, baik di depan maupun di belakang bangunan, ketersediaan bahan bangunan, dan sebagainya.

Fungsi bangunan akan menentukan pemilihan bentuk. Permukaan bangunan dapat berbentuk sisi tegak, miring, lengkung, atau bertangga. Bangunan sisi tegak dapat juga digunakan sebagai dermaga atau tempat penambatan kapal. Tetapi sisi tegak kurang efektif terhadap serangan gelombang, terutama terhadap limpasan dibanding dengan bentuk lengkung (konkaf). Pengamanan pantai menggunakan bangunan revetment, menggunakan kriteria-kriteria desain sebagai berikut :

a. Fungsi dan Kegunaan

Fungsi revetment adalah melindungi daerah darat di posisi garis pantai dari hantaman gelombang, sekaligus melindungi terjadinya erosi dan kelongsoran, baik akibat beban arus maupun beban tanah itu sendiri. Fungsi tambahan yang dapat diaplikasikan adalah penggunaan revetment sebagai struktur tepi laut yang dapat didesain bertangga atau dapat ditambahkan fasilitas penambatan kapal.

b. Lokasi dan Penempatan

Lokasi dan penempatan revetment biasanya diletakkan pada posisi garis pantai dan umumnya digunakan untuk perlindungan pantai dengan kemiringan kontur yang curam. Penempatan revetment dilakukan pada lokasi garis yang benar-benar terancam kelongsoran, yang bila terjadi kelongsoran akan membahayakan hajat hidup masyarakat setempat.

c. Panjang Revetment

Penempatan revetment di suatu lokasi, hanya untuk melindungi pantai di belakangnya, dan tidak dapat melindungi lokasi yang tidak ada revetment nya. Oleh karena itu hendaknya desain revetment benar-benar dipertimbangkan untuk sepanjang apa, dan prioritas lokasi pantai yang ingin dilindungi.

d. Tinggi Revetment

Ketinggian revetment harus didesain agar tidak ada ketinggian air laut, baik gelombang maupun pasang surut yang dapat melewatinya. Ketinggian ini penting, karen apabila terjadi percikan gelombang atau muika air masuk ke belakang revetment dan terjadi penyerapan, akan dapat mempercepat terjadinya erosi pada dasar revetment.

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 5: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-4

e. Bentuk Revetment

Bentuk desain revetment, biasanya disesuaikan dengan kontur garis pantai yang bersangkutan. Revetment cukup fleksibel untuk dapat dibangun dan dimodifikasi menjadi bentuk-bentuk miring biasa (Sloping), melengkung ke depan (Convex-Curved), melengkung ke belakang (Concave-Curved), atau bertangga (Stepped).

f. Kedalaman Pondasi Revetment

Pondasi revetment harus didesain pada kedalaman dimana penyerapan air ke belakang revetment sudah sangat kecil atau kedalaman dimana tidak terjadi penyerapan. Penentuan kedalaman ini dilakukan dari pertimbangan karakteristik tanah dan beban-beban yang akan menyebabkan terjadinya settlement (penurunan), sehingga dapat didesain ketinggian revetment yang sesuai.

g. Keterbatasan Revetment

Penggunaan revetment, hanya terbatas pada kondisi pantai dengan kemiringan yang curam. Untuk pantai landai, revetment tidak cocok karena tidak adanya resistensi tanah yang ikut menahan hantaman gelombang, dan kemungkinan akan terjadinya erosi pada dasar revetment akan lebih besar.

6.1.3 Penentuan Tinggi Gelombang Rencana

Dari proses Hindcasting diperoleh nilai tinggi gelombang ekstrim untuk 25 tahun dan nilai periode ekstrim untuk 25 tahun, yaitu :

Lokasi Tinggi Gel Ekstrim (m)

Periode (det)

Sawang 5.03 10.55

Bantane dan Alo induk

5.00 10.54

Data gelombang yang didapat dari proses Hindcasting adalah data gelombang dari perairan dalam, sehingga perlu dilakukan transformasi data gelombang dari perairan dalam menjadi perairan transisi.

Pada kedalaman sampai h = 10 m perairan dalam :

khkgT

tanh4

2

22

sehingga diperoleh nilai k untuk tiap-tiap kedalaman (h) perairan dalam. Kemudian dilakukan perhitungan untuk mencari panjang gelombang di perairan dalam dengan menggunakan persamaan :

kL

2

Perhitungan untuk memperoleh nilai kecepatan gelombang di perairan dalam dilakukan dengan menggunakan persamaan :

T

LC

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 6: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-5

Perhitungan untuk memperoleh nilai panjang gelombang di perairan transisi dilakukan dengan menggunakan persamaan :

kh

LLo

tanh

Untuk memperoleh nilai dari kecepatan gelombang di perairan transisi dilakukan dengan menggunakan persamaan :

T

LC o

o

00 5.0 CCg

kh

khCCg

2sinh

215.01

Kemudian untuk memperoleh tinggi gelombang di perairan transisi sampai dengan kedalaman 10 m perairan dalam dilakukan dengan menggunakan persamaan :

sro KKHH 10

dimana :

0H = Tinggi gelombang ekstrim 25 tahun

rK = Koefisian refraksi, dianggap 1

Ks = Koefisien Shoaling, 5.0

1

0

g

g

C

CKs

Perbandingan tinggi gelombang akibat refraksi difraksi dengan tinggi gelombang pecah disajikan dalam grafik pada Gambar 6.1 dan Gambar 6.2.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

0 2 4 6 8 10 12

Tin

ggi

Ge

lom

ban

g (H

)

Kedalaman (h)

Grafik Tinggi Gelombang

tinggi gelombang refdif

tinggi gelombang pecah

Gambar 6.1 Grafik Perbandingan tinggi gelombang hasil refraksi difraksi dan gelombang pecah untuk lokasi Sawang

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 7: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-6

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

0 2 4 6 8 10 12

Tin

ggi

Ge

lom

ban

g (H

)

Kedalaman (h)

Grafik Tinggi Gelombang

tinggi gelombang refdif

tinggi gelombang pecah

Gambar 6.2 Grafik Perbandingan tinggi gelombang hasil refraksi difraksi dan gelombang pecah untuk lokasi Bantane dan Alo Induk.

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 8: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-7

6.2 Perencanaan Layout Offshore Breakwater

6.2.1 Lokasi Sawang

1) Penentuan Letak Breakwater

Dengan menggunakan grafik hasil perhitungan gelombang refraksi sederhana hasil seperti pada Gambar 6.1 diketahui bahwa gelombang pecah terjadi di kedalaman 6.5 m.

Berdasarkan perhitungan tinggi gelombang pecah diketahui jarak breaker line dari pantai (Ybr) adalah ±100 m.

Letak breakwater (YB) adalah pada YB < Ybr

Kriteria pembentukan tombolo dan salient.

B

br

Y

Y > 1 tidak akan terbentuk salient

B

br

Y

Y< 1 berpotensi terbentuk salient atau tombolo

B

br

Y

Y 0.55 dapat terbentuk salient / tombolo sempurna (kriteria yang dipilih)

B

br

Y

Y 0.39 dapat terbentuk double tombolo

Agar terbentuk salient sempurna, maka

= 0.5 . 100 = 50 m

Maka breakwater direncanakan dibangun dengan jarak 50 meter dari pantai.

2) Penentuan Panjang Breakwater

Panjang Breakwater ditentukan dengan menggunakan bilangan Iribaren (I) yaitu :

1,72 0,41 B

B

L

YI e

Persamaan tersebut digunakan dengan terlebih dahulu menentukan YB.

Adapun hubungan nilai I dengan pola sedimentasinya adalah sebagai berikut.

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 9: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-8

I = 1 maka B

B

L

Y 3.205 terbentuk tombolo sempurna

I = 2 maka 1,965 B

B

L

Y 3.205 terbentuk tombolo periodik

I = 3 maka 1,14 B

B

L

Y 1.965 terbentuk salient sempurna

I = 4 maka 0,525 B

B

L

Y 1.14 terbentuk subdued salient

I = 5 maka B

B

L

Y 0.525 tidak ada sedimentasi

Dengan menetapkan pola sedimentasi, dapat ditentukan kisaran B

B

L

Y selanjutnya dengan

diketahuinya YB, dapat dihitung LB.

Agar terbentuk salient sempurna maka panjang breakwater adalah

1,14 B

B

L

Y 1.965

LB = 1.5 . 50 = 75 m

Panjang breakwater direncanakan 75 m.

3) Penentuan Jarak Antar Breakwater

Jarak antar breakwater ditentukan dengan metode Suh dan Dalrymple :

2

.0,55B B

B

L Y

L terbentuk salient / tombolo

Lg= B

B

Y

L 2)(25,0

Lg= 25125,2850

)75(25,0 2

m

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 10: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-9

Agar terbentuk salient maka jarak antara breakwater adalah 25 m.

Gambar 6.3 Layout penempatan breakwater.

Lg

Lb

Yb

Darat

Laut

BW BW

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 11: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-10

6.2.2 Lokasi Bantane

1) Penentuan Letak Breakwater

Dengan menggunakan grafik hasil perhitungan gelombang refraksi sederhana hasil seperti pada Gambar 6.2 diketahui bahwa gelombang pecah terjadi di kedalaman 6.5 m.

Berdasarkan perhitungan tinggi gelombang pecah diketahui jarak breaker line dari pantai (Ybr) adalah ± 250 m.

Letak breakwater (YB) adalah pada YB < Ybr

Kriteria pembentukan tombolo dan salient.

B

br

Y

Y > 1 tidak akan terbentuk salient

B

br

Y

Y< 1 berpotensi terbentuk salient atau tombolo

B

br

Y

Y 0.55 dapat terbentuk salient / tombolo sempurna (kriteria yang dipilih)

B

br

Y

Y 0.39 dapat terbentuk double tombolo

Agar terbentuk salient sempurna, maka

= 0.5 . 250 = 125 m

Maka breakwater direncanakan dibangun dengan jarak 125 meter dari pantai.

2) Penentuan Panjang Breakwater

Panjang Breakwater ditentukan dengan menggunakan bilangan Iribaren (I) yaitu :

1,72 0,41 B

B

L

YI e

Persamaan tersebut digunakan dengan terlebih dahulu menentukan YB.

Adapun hubungan nilai I dengan pola sedimentasinya adalah sebagai berikut.

I = 1 maka B

B

L

Y 3.205 terbentuk tombolo sempurna

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 12: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-11

I = 2 maka 1,965 B

B

L

Y 3.205 terbentuk tombolo periodik

I = 3 maka 1,14 B

B

L

Y 1.965 terbentuk salient sempurna

I = 4 maka 0,525 B

B

L

Y 1.14 terbentuk subdued salient

I = 5 maka B

B

L

Y 0.525 tidak ada sedimentasi

Dengan menetapkan pola sedimentasi, dapat ditentukan kisaran B

B

L

Y selanjutnya dengan

diketahuinya YB, dapat dihitung LB.

Agar terbentuk salient sempurna maka panjang breakwater adalah

1,14 B

B

L

Y 1.965

LB = 1.5 . 125 = 187,5 m 150 m

Panjang breakwater direncanakan 150 m.

3) Penentuan Jarak Antar Breakwater

Jarak antar breakwater ditentukan dengan metode Suh dan Dalrymple :

2

.0,55B B

B

L Y

L terbentuk salient / tombolo

Lg= B

B

Y

L 2)(25,0

Lg= 5045125

)150(25,0 2

m m

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 13: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-12

Agar terbentuk salient maka jarak antara breakwater adalah 50 m.

Gambar 6.4 Layout penempatan breakwater.

Lg

Lb

Yb

Darat

Laut

BW BW

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 14: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-13

6.2.3 Lokasi Alo Induk

1) Penentuan Letak Breakwater

Dengan menggunakan grafik hasil perhitungan gelombang refraksi sederhana hasil seperti pada Gambar 6.2 diketahui bahwa gelombang pecah terjadi di kedalaman 6.5 m.

Berdasarkan perhitungan tinggi gelombang pecah diketahui jarak breaker line dari pantai (Ybr) adalah ±100 m.

Letak breakwater (YB) adalah pada YB < Ybr

Kriteria pembentukan tombolo dan salient.

B

br

Y

Y > 1 tidak akan terbentuk salient

B

br

Y

Y< 1 berpotensi terbentuk salient atau tombolo

B

br

Y

Y 0.55 dapat terbentuk salient / tombolo sempurna (kriteria yang dipilih)

B

br

Y

Y 0.39 dapat terbentuk double tombolo

Agar terbentuk salient sempurna, maka

= 0.5 . 100 = 50 m

Maka breakwater direncanakan dibangun dengan jarak 50 meter dari pantai.

2) Penentuan Panjang Breakwater

Panjang Breakwater ditentukan dengan menggunakan bilangan Iribaren (I) yaitu :

1,72 0,41 B

B

L

YI e

Persamaan tersebut digunakan dengan terlebih dahulu menentukan YB.

Adapun hubungan nilai I dengan pola sedimentasinya adalah sebagai berikut.

I = 1 maka B

B

L

Y 3.205 terbentuk tombolo sempurna

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 15: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-14

I = 2 maka 1,965 B

B

L

Y 3.205 terbentuk tombolo periodik

I = 3 maka 1,14 B

B

L

Y 1.965 terbentuk salient sempurna

I = 4 maka 0,525 B

B

L

Y 1.14 terbentuk subdued salient

I = 5 maka B

B

L

Y 0.525 tidak ada sedimentasi

Dengan menetapkan pola sedimentasi, dapat ditentukan kisaran B

B

L

Y selanjutnya dengan

diketahuinya YB, dapat dihitung LB.

Agar terbentuk salient sempurna maka panjang breakwater adalah

1,14 B

B

L

Y 1.965

LB = 1.5 . 50 = 75 m

Panjang breakwater direncanakan 75 m.

3) Penentuan Jarak Antar Breakwater

Jarak antar breakwater ditentukan dengan metode Suh dan Dalrymple :

2

.0,55B B

B

L Y

L terbentuk salient / tombolo

Lg= B

B

Y

L 2)(25,0

Lg= 25125,2850

)75(25,0 2

m

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 16: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-15

Agar terbentuk salient maka jarak antara breakwater adalah 25 m.

Gambar 6.5 Layout penempatan breakwater.

6.3 Perencanaan Struktur Offshore Breakwater

1) Penentuan Elevasi Puncak

Elevasi puncak direncanakan berdasarkan pasang surut dan tinggi gelombang perencanaan.

Elevasi puncak = MHWS + Run up + Free Board

Dengan nilai MHWS tertentu, dan tinggi Run-Up dari gelombang perencanaan maka didapatkan nilai elevasi puncak. Besar koefisien Run-Up didapatkan berdasarkan fungsi bilangan Iribaren. Untuk menentukan nilai Run-Up dapat dilihat pada Gambar 6.6.

( Sumber : Pelabuhan ; Bambang Triatmodjo Hal 140).

12

tan

IrH

Lo

Keterangan:

Ir : bilangan Irribaren

: sudut kemiringan sisi struktur

H : tinggi gelombang di lokasi bangunan

Lo : panjang gelombang di laut dalam

Lg

Lb

Yb

Darat

Laut

BW BW

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 17: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-16

Gambar 6.6 Grafik untuk penentuan nilai Run-Up berdasarkan fungsi bilangan Irribaren. (sumber : Pelabuhan, Bambang Triatmodjo)

2) Perhitungan Lebar Mercu (Crest Width)

Lebar puncak breakwater dapat dihitung dengan rumus berikut :

3/1).(.rW

WKnB

Dimana:

B = lebar Puncak

N = jumlah butir batu(lapisan) kΔ = koefisien lapis (Tabel 6.1)

Wr = berat jenis batu pelindung

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 18: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-17

Tabel 6.1 Nilai koefisien layer (KΔ) berdasarkan Shore Protection Manual 1984.

Quarrystone (Smooth) 2 Random 1.02 38Quarrystone (Rough) 2 Random 1.00 37Quarrystone (Rough) >3 Random 1.00 40Quarrystone (Parallepiped) 2 Special --------- 27Cube (Modified) 2 Random 1.10 47Tetrapod 2 Random 1.04 50Quadripod 2 Random 0.95 49Hexipod 2 Random 1.15 47Tribar 2 Random 1.02 54Dolos 2 Random 0.94 56Toskane 2 Random 1.03 52Tribar 1 Uniform 1.13 47Quarrystone Graded Random --------- 37

Armor unit

SPM 1984. VOLUME II, CHAPTER 7/III, PAGE 7-234

Porosity (P) %Layer Coefficient kAPlacement

Quarrystone (Smooth) 2 Random 1.02 38Quarrystone (Rough) 2 Random 1.00 37Quarrystone (Rough) >3 Random 1.00 40Quarrystone (Parallepiped) 2 Special -------- 27Cube (Modified) 2 Random 1.10 47Tetrapod 2 Random 1.04 50Quadripod 2 Random 0.95 49Hexipod 2 Random 1.15 47Tribar 2 Random 1.02 54Dolos 2 Random 0.94 56Toskane 2 Random 1.03 52Tribar 1 Uniform 1.13 47Quarrystone Graded Random --------- 37

SPM 1984. VOLUME II, CHAPTER 7/III, PAGE 7- 234

Armor Unit Placement Layer Coefficient kA Porosity (P)%

3) Perhitungan Berat Armor

Perhitungan berat armor dilakukan dengan menggunakan Rumus Hudson sebagai berikut:

3

3

1 cot

r

rD

air laut

HW

K

Dimana:

W = berat armor (ton)

H = tinggi gelombang rencana (meter).

r = Berat jenis armor ( beton = 2.3 ton/m3).

air laut = Berat jenis air laut (1,025 – 1,03 ton/m3)

Cot θ = Kemiringan struktur breakwater

KD = Koefisien stabilitas armor yang kita gunakan (jenis Tetrapod dan kubus beton) (Tabel 6.2)

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 19: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-18

Slope

2 Random 1.2 2.4 1.1 1.9 1.5 to 3.0>3 Random 1.6 3.2 1.4 2.3

5

1 Random 4 42.9

42.3

5

1.9 3.2 1.51.6 2.8 2.01.3 2.3 3.0

>3 Random 2.2 4.5 2.1 4.25

2 Special 5.8 7.0 5.3 6.4 5

2 Special 7.0 -20.0 8.5 -24.0 ---- -----

5.0 6.0 1.52 Random 7.0 8.0 4.5 5.5 2.0

3.5 4.0 3.08.3 9.0 1.57.8 8.5 2.06.0 6.5 3.0

2 Random 15.8 8 31.8 8 8.0 16.0 2.0 9

7.0 14.0 3.02 Random 6.5 7.5 ----- 5.0

5

2 Random 8.0 9.5 5.0 7.05

2 Random 11.0 22.0 5

1 Unifarm 12.0 15.0 7.5 9.55

Random 2.2 2.5 ---- ---- ----

1.

2.3.4.5.

6.7.

8.

9.

No- Damage Criteria and Minor Overtopping

Armor Units n3 Placement

Structure Trunk Structure HeadKD

2 KD

Breaking Wave

Nonbreaking Wave

Breaking Wave

Nonbreaking Wave Cot

Quarrystone Smooth rouded Smooth rouded Rough angular

4.02 Random 2.0

Rough Angular Rough Angular Parallepiped 7

Rough angular

TetrapodandQuadripod

10.0

Dolos

Modified cube

Tribar 2 Random 9.0

Hexapod Toskane Tribar Quarrystone (KRR)

Until more information is available on the variation of KD value with slope, the use of KD should be limited to slopes ranging from 1 on 1.5 to 1 on 3 some armor units tested on a structure head indicated a KD -

Graded angular

CAUTION: Those K D values shown in italics are unsupported by test results and are only provided for preliminary design purposes Applicable to slopes ranging from 1 on 1.5 to 1 on 5

Refers to no - damage criteria (<5 percent displacement, rocking, etc); if no rocking (<2 percent) isdesired, reduce KD 50 percent (Zwamborn and Van Niekern, 1982). Stability of dolosse on slopes steeper than 1 and 2 should be substantianed by site-specific model test.

slope dependence Special placement with long axis of stone placed perpendicular to structure face.Parallelepiped - shaped stone: long slab - like stone dimension about 3 times the shortest dimension (Mrkle and Davidson, 1979).

n is the number of units comprising the thickness of the armor layer The use of singel layer of quarrystone armor units is not recommended for structure subject to breaking waves and only under special conditions for structure subject to nonbreaking waved. When it is used, the stone should be

Tabel 6.2 Nilai koefisien stabilitas (KD) berdasarkan Shore Protection Manual 1984.

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 20: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-19

4) Perhitungan Tebal Lapisan Armor

Penentuan tebal lapisan ditentukan dengan menggunakan persamaan seperti untuk perhtungan lebar mercu sebagai berikut:

1

3

r

Wt n k

Dimana :

t = tebal lapis pelindung (m)

n = jumlah lapis batu dalam lapis pelindung (n minimal 2)

k = koefisien lapis (layer coefficient) dalam Tabel 6.1

r = berat jenis beton (2.3 ton/m3)

5) Jumlah Batu Pelindung

Jumlah batu pelindung tiap satuan luas (kita ambil tiap luasan lari A = 10 m2)

2/3

1100

rPN An k

W

Dimana :

P adalah porosity, dan untuk tetrapod, P = 50. A diambil sebesar 10 m2

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 21: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-20

(ton) (m3) (m2) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0.5 0.46 0.2 2.18 900 965 1075 215 135 100 435 35 5851.0 0.92 0.4 3.44 1130 1215 1350 270 170 125 545 45 7402.0 1.84 0.8 5.42 1420 1525 1695 340 210 155 685 55 9303.2 2.88 1.25 7.32 1650 1770 1970 395 245 180 800 65 10754.0 3.68 1.6 8.62 1790 1920 2140 425 265 195 865 70 11705.0 4.60 2.0 10.00 1930 2075 2305 460 285 210 935 75 12606.3 5.75 2.5 11.52 2070 2225 2470 495 310 225 1010 80 13608.0 7.36 3.2 13.74 2260 2430 2700 540 335 245 1095 90 1475

10.0 9.20 4.0 15.88 2430 2610 2905 580 360 265 1175 95 159012.5 11.50 5.0 18.46 2620 2815 3130 625 390 285 1270 105 171016.0 14.49 6.3 21.54 2830 3040 3380 675 420 310 1370 110 185020.0 18.40 8.0 25.19 3060 3290 3655 730 455 335 1485 120 200025.0 23.00 10.0 29.29 3300 3545 3945 785 490 360 1600 130 215532.0 28.75 12.5 33.90 3550 3815 4240 845 530 390 1720 140 232040.0 36.80 16.0 40.08 3860 4150 4610 920 575 420 1870 155 252050.0 46.00 20.0 46.44 4155 4465 4965 990 620 455 2015 165 271564.0 58.88 25.6 54.59 4505 4845 5385 1075 675 495 2185 180 295080.0 80.50 35.0 67.25 5000 5375 5975 1200 745 545 2420 200 3270

*) Note: Actual weight of Tetrapod is determined based on unit weight of concrete of 2.30 t/m3

Hasil Interpolasi

eS r1 r2 r3 b cNominal Weight

(ton)

Actual Weight *) Volume Form Area h d

6) Dimensi Tetrapod

Gambar 6.7 Dimensi Tetrapod

Tabel 6.3 Dimensi tetrapod yang digunakan dalam desain

Sumber : Shore Protection Manual 1984

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 22: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-21

7) Pelindung Kaki

Tebal pelindung kaki diambil sebesar tebal lapisan utama (r), sedang panjangnya dihitung dengan persamaan yang terdapat pada Gambar 6.6.

Gambar 6.8 Perhitungan panjang pelindung kaki menurut SPM

6.3.1 Perhitungan Dimensi Breakwater Lokasi Sawang

A. Perhitungan Dimensi Breakwater 1. Penentuan Elevasi Puncak Breakwater

Elevasi puncak = MHWS + Run up + Free Board

HWS = + 3.11 m. Tinggi gelombang rencana pada lokasi penempatan breakwater diambil dari tinggi gelombang pecah sebesar 0.78d, dalam hal ini :

kedalaman (d) = kedalaman + HWS

d = 1.5 + 3.12 m = 4.62 meter, sehingga H rencana adalah 0.78 x 4.62 = 3.6 m.

Besar koefisien Run-Up didapatkan berdasarkan fungsi bilangan Iribaren. Kemiringan sisi pemecah gelombang ditetapkan 1:1.5.

Tinggi gelombang di laut dalam :

Lo = 1.56 T2 = 1.56 . 10,552 =173.63 m

Maka Bilangan Irribaren = 4.63

Nilai Run-Up dihitung berdasarkan grafik perbandingan untuk Run Up untuk berbagai tipe sisi miring.

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 23: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-22

Untuk cover layer dari Tetrapod :

0,8Ru

H Ru =0.8 x 3.6 = 2.88 m

Elevasi puncak Break Water dengan memperhitungkan tinggi kebebasan 0 m.

Elevasi puncak = 2.64 + 2.88 + 0 = + 5.52 m

2. Berat Lapisan Armor Breakwater

Data Untuk Perhitungan :

r

(Kerapatan Bahan Armor) = 2.3 ton/m3

cot (Kemiringan Struktur) = 1,5

Ww (Kerapatan Air Laut) = 1.025 ton/m3

Sr =

r

wW

= 2.24

H (Tinggi Gelombang) = 3.6 m

KD ( Koefisien Stabilitas) = 7 ( Tabel 6.2 )

Berat minimum armor dihitung berdasarkan rumus Hudson sebagai berikut :

3

3

3

3

1 cot

2.3 3.65.32

7 2.24 1 1.5

r

rD

air laut

HW

K

W ton

Jadi berat minimum tetrapod yang diperlukan untuk armor layer adalah 5.32 ton.

3. Perhitungan Lebar Mercu (B) Breakwater

Data Untuk Perhitungan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2.3 ton/m3

W (Berat Minimum Armor) = 5.32 ton

n (Jumlah Lapisan Armor) = 2

KΔ ( Koefisien Lapis) = 1.04 ( Tabel 6.1 )

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 24: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-23

Lebar puncak dapat dihitung dengan rumus berikut : 1

3

135.32

2×1.04×2.3

2.75

r

WB n K

B

B m

Jadi lebar puncak untuk breakwater adalah 2.75 meter.

4. Perhitungan Tebal Lapisan Armor (t)

Data Untuk Perhitungan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2.3 ton/m3

W (Berat Minimum Armor) = 5.32 ton

N (Jumlah Lapisan Armor) = 2 KΔ ( Koefisien Lapis) = 1.04 ( Tabel 6.1 )

Tebal lapisan armor dapat dihitung dengan rumus berikut : 1

3

135.32

2×1.04×2.3

2.75

r

Wt n K

t

t m

Jadi tebal lapisan armor untuk breakwater adalah 2.75 meter.

5. Perhitungan Jumlah Armor Tiap 10 m2

Data Untuk Perhitungan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2.3 ton/m3

W (Berat Minimum Armor) = 5.32 ton

N (Jumlah Lapisan Armor) = 2

A (Luas) = 10 m2

P ( Porositas Armor) = 50 (Tabel 6.1)

n (Jumlah Lapisan Armor) = 2

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 25: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-24

Jumlah armor tiap 10 m2 dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Jumlah armor tiap satuan luas 10 m2 adalah 6 buah.

6. Penentuan Berat Lapisan Filter Kubus Beton

Data Untuk Perhitungan

W (Berat Armor Cover Layer) = 5.32 ton

W’ ( Berat Armor Filter Layer) = 0.53 ton

Dimensi kubus yang direncanakan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2.3 ton/m3

r (rusuk kubus) = 0.6 m

V ( Volume Kubus ) = 0.216 m3

W’ (Berat Armor Kubus) = r

V = 0.5 ton

Jadi berat armor kubus beton untuk lapisan filter adalah 0.5 ton (0.6 x 0.6x 0.6 m).

7. Penentuan Tebal Lapisan Filter

Data Untuk Perhitungan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2.3 ton/m3

W (Berat Armor) = 0.5 ton

N (Jumlah Lapisan Armor) = 2 KΔ ( Koefisien Lapis) = 1.1 (Tabel 6.1)

Tebal lapisan kubus dapat dihitung dengan rumus berikut :

t= 3/1

*K*

r

Wn

t= 3/1

3.2

5.0*1.1*2

t= 1.32 m

Jadi tebal lapisan filter kubus beton adalah 1.32 meter.

23

23

1100

50 2.310 2 1.04 1

100 5.32

5.94

rPN A n K

W

N

N buah

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 26: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-25

8. Penentuan Jumlah Armor Kubus Beton Tiap 10 m2 untuk lapisan filter

Data Untuk Perhitungan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2.3 ton/m3

W (Berat Minimum Armor) = 0.5 ton

N (Jumlah Lapisan Armor) = 2

A (Luas) = 10 m2

P ( Porositas Armor) = 47 (Tabel 6.1)

n (Jumlah Lapisan Armor) = 2 KΔ ( Koefisien Lapis) = 1.1 (Tabel 6.1)

Jumlah armor tiap 10 m2 dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

N = 3/2

1001*K**

W

PnA r

N = 3/2

5.0

3.2

100

471*1.1*2*10

N = 32.38 buah

Tabel 6.4 Rekapitulasi hasil perhitungan berat armor cover layer tetrapod (bagian yang menghadap laut) dan dimensi breakwater

Elevasi

Atas

(m)

Elevasi

Bawah

(m)

Lebar

Mercu

(m)

Hd

(m)

KD W armor

(ton)

(Tetrapod)

t armor

(m)

(Tetrapod)

W Filter

(ton)

t Filter

(m)

5.52 Var 2.75 3.6 7 5.32 2.75 0.5 1.32

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 27: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-26

Gambar 6.9 Dimensi Tetrapod

Tabel 6.5 Dimensi Tetrapod yang digunakan dalam desain

(ton) (m3) (m2) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0.5 0.46 0.2 2.18 900 965 1075 215 135 100 435 35 5851.0 0.92 0.4 3.44 1130 1215 1350 270 170 125 545 45 7402.0 1.84 0.8 5.42 1420 1525 1695 340 210 155 685 55 9303.2 2.88 1.25 7.32 1650 1770 1970 395 245 180 800 65 10754.0 3.68 1.6 8.62 1790 1920 2140 425 265 195 865 70 11705.0 4.60 2.0 10.00 1930 2075 2305 460 285 210 935 75 12606.3 5.75 2.5 11.52 2070 2225 2470 495 310 225 1010 80 13608.0 7.36 3.2 13.74 2260 2430 2700 540 335 245 1095 90 1475

10.0 9.20 4.0 15.88 2430 2610 2905 580 360 265 1175 95 159012.5 11.50 5.0 18.46 2620 2815 3130 625 390 285 1270 105 171016.0 14.49 6.3 21.54 2830 3040 3380 675 420 310 1370 110 185020.0 18.40 8.0 25.19 3060 3290 3655 730 455 335 1485 120 200025.0 23.00 10.0 29.29 3300 3545 3945 785 490 360 1600 130 215532.0 28.75 12.5 33.90 3550 3815 4240 845 530 390 1720 140 232040.0 36.80 16.0 40.08 3860 4150 4610 920 575 420 1870 155 252050.0 46.00 20.0 46.44 4155 4465 4965 990 620 455 2015 165 271564.0 58.88 25.6 54.59 4505 4845 5385 1075 675 495 2185 180 295080.0 80.50 35.0 67.25 5000 5375 5975 1200 745 545 2420 200 3270

*) Note: Actual weight of Tetrapod is determined based on unit weight of concrete of 2.30 t/m3

Hasil Interpolasi

eS r1 r2 r3 b cNominal Weight

(ton)

Actual Weight *) Volume Form Area h d

Sumber : Shore Protection Manual 1984

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 28: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-27

Tabel 6.6 Hasil Perhitungan Dimensi Tetrapod Untuk Armor Layer Breakwater Berdasarkan Protection Manual 1984

Tabel 6.7 Dimensi Kubus Yang Digunakan dalam Desain Filter Layer

Armor Berat Satuan Armor

(ton)

Volume

(m3)

Panjang Rusuk

(m)

Kubus 0.5 0.216 0.6

9. Pelindung Kaki

Tebal pelindung kaki diambil sebesar H, sedang panjangnya dihitung dengan persamaan berikut :

Gambar 6.10 Perhitungan panjang pelindung kaki menurut SPM

Tebal pelindung kaki untuk breakwater adalah sama dengan H yaitu sebesar 3.6 meter dan panjangnya adalah 2H = 7.2 meter.

Nominal Weight

(ton)

Actual Weight

(ton)

Volume

(m3)

Form Area

(m2)

h

(mm)

d

(mm)

s

(mm)

r1

(mm)

r2

(mm)

r3

(mm)

b

(mm)

c

(mm)

e

(mm)

5.32 4.87 2.12 8.9 1958.89 2105.56 2337.42 468.43 293.36 212.92 955.78 75.71 1286.99

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 29: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-28

6.3.2 Perhitungan Dimensi Breakwater Lokasi Bantane

A. Perhitungan Dimensi Breakwater 1. Penentuan Elevasi Puncak Breakwater

Elevasi puncak = MHWS + Run up + Free Board

HWS = + 2.45 meter.

Tinggi gelombang rencana pada lokasi penempatan breakwater diambil dari tinggi gelombang pecah sebesar 0.78d, dalam hal ini :

kedalaman (d) = kedalaman + HWS

d = 1.5 + 2.45 m = 3.95meter, sehingga H rencana adalah 0.78 x 3.95 = 3.08 m.

Besar koefisien Run-Up didapatkan berdasarkan fungsi bilangan Iribaren. Kemiringan sisi pemecah gelombang ditetapkan 1:1.5.

Tinggi gelombang di laut dalam :

Lo = 1.56 T2 = 1.56 . 10,552 =173.63 m

Maka Bilangan Irribaren = 5

Nilai Run-Up dihitung berdasarkan grafik perbandingan untuk Run Up untuk berbagai tipe sisi miring.

Untuk cover layer dari Tetrapod :

0,8Ru

H Ru =0.8 x 3.08 = 2.46 m

Elevasi puncak Break Water dengan memperhitungkan tinggi kebebasan 0 m.

Elevasi puncak = 2.18 + 2.46 + 0 = + 4.6 m

2. Berat Lapisan Armor Breakwater

Data Untuk Perhitungan :

r

(Kerapatan Bahan Armor) = 2.3 ton/m3

cot (Kemiringan Struktur) = 1,5

Ww (Kerapatan Air Laut) = 1.025 ton/m3

Sr =

r

wW

= 2.24

H (Tinggi Gelombang) = 3.08 m

KD ( Koefisien Stabilitas) = 7 ( Tabel 6.2 )

Berat minimum armor dihitung berdasarkan rumus Hudson sebagai berikut :

W =

cot1

3

3

airlaut

r

D

r

K

H

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 30: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-29

W =

5.11025.1

3.27

08.33.23

3

W = 3.33 ton Jadi berat minimum tetrapod yang diperlukan untuk armor layer adalah 3.33 ton.

3. Perhitungan Lebar Mercu (B) Breakwater

Data Untuk Perhitungan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2.3 ton/m3

W (Berat Minimum Armor) = 3.33 ton

n (Jumlah Lapisan Armor) = 2

KΔ ( Koefisien Lapis) = 1.04 ( Tabel 6.1 )

Lebar puncak dapat dihitung dengan rumus berikut :

B = 3/1

*K*

r

Wn

B = 3/1

3.2

33.3*1.04*2

B = 2.35 meter

Jadi lebar puncak untuk breakwater adalah 2.35 meter.

4. Perhitungan Tebal Lapisan Armor (t)

Data Untuk Perhitungan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2.3 ton/m3

W (Berat Minimum Armor) = 5.32 ton

N (Jumlah Lapisan Armor) = 2

KΔ ( Koefisien Lapis) = 1.04 ( Tabel 6.1 )

Tebal lapisan armor dapat dihitung dengan rumus berikut :

t = 3/1

*K*

r

Wn

t = 3/1

3.2

33.3*1.04*2

t = 2.35 meter

Jadi tebal lapisan armor untuk breakwater adalah 2.35 meter.

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 31: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-30

5. Perhitungan Jumlah Armor Tiap 10 m2

Data Untuk Perhitungan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2.3 ton/m3

W (Berat Minimum Armor) = 3.33 ton

N (Jumlah Lapisan Armor) = 2

A (Luas) = 10 m2

P ( Porositas Armor) = 50 (Tabel 6.1)

n (Jumlah Lapisan Armor) = 2

Jumlah armor tiap 10 m2 dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

N = 3/2

1001*K**

W

PnA r

N = 3/2

33.3

3.2

100

501*1.04*2*10

N = 8.12 buah

Jumlah armor tiap satuan luas 10 m2 adalah 8 buah.

6. Penentuan Berat Lapisan Filter Kubus Beton

Data Untuk Perhitungan

W (Berat Armor Cover Layer) = 3.33 ton

W’ ( Berat Armor Filter Layer) = 0.33 ton

Dimensi kubus yang direncanakan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2.3 ton/m3

r (rusuk kubus) = 0.5 m

V ( Volume Kubus ) = 0.125 m3

W’ (Berat Armor Kubus) = r

V = 0.29 ton

Jadi berat armor kubus beton untuk lapisan filter adalah 0.3 ton (0.5 x 0.5x 0.5 m).

7. Penentuan Tebal Lapisan Filter

Data Untuk Perhitungan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2.3 ton/m3

W (Berat Armor) = 0.3 ton

N (Jumlah Lapisan Armor) = 2 KΔ ( Koefisien Lapis) = 1.1 (Tabel 6.1)

Tebal lapisan kubus dapat dihitung dengan rumus berikut :

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 32: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-31

t = 3/1

*K*

r

Wn

t = 3/1

3.2

3.0*1.1*2

t = 1.10 m

Jadi tebal lapisan filter kubus beton adalah 1.10 meter.

8. Penentuan Jumlah Armor Kubus Beton Tiap 10 m2 untuk lapisan filter

Data Untuk Perhitungan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2.3 ton/m3

W (Berat Minimum Armor) = 0.3 ton

N (Jumlah Lapisan Armor) = 2

A (Luas) = 10 m2

P ( Porositas Armor) = 47 (Tabel 6.1)

n (Jumlah Lapisan Armor) = 2 KΔ ( Koefisien Lapis) = 1.1 (Tabel 6.1)

Jumlah armor tiap 10 m2 dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

N = 3/2

1001*K**

W

PnA r

N = 3/2

3.0

3.2

100

471*1.1*2*10

N = 45.3 buah

Tabel 6.8 Rekapitulasi hasil perhitungan berat armor cover layer tetrapod (bagian yang menghadap laut) dan dimensi breakwater

Elevasi

Atas

(m)

Elevasi

Bawah

(m)

Lebar

Mercu

(m)

Hd

(m)

KD W armor

(ton)

(Tetrapod)

t armor

(m)

(Tetrapod)

W Filter

(ton)

t Filter

(m)

4.6 Var 2.35 3.08 7 3.33 2.35 0.3 1.10

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 33: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-32

Gambar 6.11 Dimensi Tetrapod

Tabel 6.9 Dimensi Tetrapod yang digunakan dalam desain

(ton) (m3) (m2) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0.5 0.46 0.2 2.18 900 965 1075 215 135 100 435 35 5851.0 0.92 0.4 3.44 1130 1215 1350 270 170 125 545 45 7402.0 1.84 0.8 5.42 1420 1525 1695 340 210 155 685 55 9303.2 2.88 1.25 7.32 1650 1770 1970 395 245 180 800 65 10754.0 3.68 1.6 8.62 1790 1920 2140 425 265 195 865 70 11705.0 4.60 2.0 10.00 1930 2075 2305 460 285 210 935 75 12606.3 5.75 2.5 11.52 2070 2225 2470 495 310 225 1010 80 13608.0 7.36 3.2 13.74 2260 2430 2700 540 335 245 1095 90 1475

10.0 9.20 4.0 15.88 2430 2610 2905 580 360 265 1175 95 159012.5 11.50 5.0 18.46 2620 2815 3130 625 390 285 1270 105 171016.0 14.49 6.3 21.54 2830 3040 3380 675 420 310 1370 110 185020.0 18.40 8.0 25.19 3060 3290 3655 730 455 335 1485 120 200025.0 23.00 10.0 29.29 3300 3545 3945 785 490 360 1600 130 215532.0 28.75 12.5 33.90 3550 3815 4240 845 530 390 1720 140 232040.0 36.80 16.0 40.08 3860 4150 4610 920 575 420 1870 155 252050.0 46.00 20.0 46.44 4155 4465 4965 990 620 455 2015 165 271564.0 58.88 25.6 54.59 4505 4845 5385 1075 675 495 2185 180 295080.0 80.50 35.0 67.25 5000 5375 5975 1200 745 545 2420 200 3270

*) Note: Actual weight of Tetrapod is determined based on unit weight of concrete of 2.30 t/m3

Hasil Interpolasi

eS r1 r2 r3 b cNominal Weight

(ton)

Actual Weight *) Volume Form Area h d

Sumber : Shore Protection Manual 1984

Tabel 6.10 Hasil Perhitungan Dimensi Tetrapod Untuk Armor Layer Breakwater

Berdasarkan Protection Manual 1984

Nominal Weight

(ton)

Actual Weight

(ton)

Volume

(m3)

Form Area

(m2)

h

(mm)

d

(mm)

s

(mm)

r1

(mm)

r2

(mm)

r3

(mm)

b

(mm)

c

(mm)

e

(mm)

3.33 3.06 1.3 5.4 1686.01 1812.67 2013.60 401.84 248.97 183.45 816.79 65.52 1100.71

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 34: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-33

Tabel 6.11 Dimensi Kubus Yang Digunakan dalam Desain Filter Layer

Armor Berat Satuan Armor

(ton)

Volume

(m3)

Panjang Rusuk

(m)

Kubus 0.3 0.125 0.5

9. Pelindung Kaki

Tebal pelindung kaki diambil sebesar H, sedang panjangnya dihitung dengan persamaan berikut :

Gambar 6.12 Perhitungan panjang pelindung kaki menurut SPM

Tebal pelindung kaki untuk breakwater adalah sama dengan H yaitu sebesar 3.08 meter dan panjangnya adalah 2H = 6.16 meter.

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 35: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-34

6.3.3 Perhitungan Dimensi Breakwater Lokasi Alo Induk

A. Perhitungan Dimensi Breakwater 1. Penentuan Elevasi Puncak Breakwater

Elevasi puncak = MHWS + Run up + Free Board

HWS = + 2.45 meter.

Tinggi gelombang rencana pada lokasi penempatan breakwater diambil dari tinggi gelombang pecah sebesar 0.78d, dalam hal ini :

kedalaman (d) = kedalaman + HWS

d = 1.5 + 2.45 m = 3.95meter, sehingga H rencana adalah 0.78 x 3.95 = 3.08 m.

Besar koefisien Run-Up didapatkan berdasarkan fungsi bilangan Iribaren. Kemiringan sisi pemecah gelombang ditetapkan 1:1.5.

Tinggi gelombang di laut dalam :

Lo = 1.56 T2 = 1.56 . 10,552 =173.63 m

Maka Bilangan Irribaren = 5

Nilai Run-Up dihitung berdasarkan grafik perbandingan untuk Run Up untuk berbagai tipe sisi miring. Untuk cover layer dari Tetrapod :

0,8Ru

H Ru =0.8 x 3.08 = 2.46 m

Elevasi puncak Break Water dengan memperhitungkan tinggi kebebasan 0 m.

Elevasi puncak = 2.18 + 2.46 + 0 = + 4.6 m

2. Berat Lapisan Armor Breakwater

Data Untuk Perhitungan :

r

(Kerapatan Bahan Armor) = 2.3 ton/m3

cot (Kemiringan Struktur) = 1,5

Ww (Kerapatan Air Laut) = 1.025 ton/m3

Sr =

r

wW

= 2.24

H (Tinggi Gelombang) = 3.08 m

KD ( Koefisien Stabilitas) = 7 ( Tabel 6.2 )

Berat minimum armor dihitung berdasarkan rumus Hudson sebagai berikut :

W =

cot1

3

3

airlaut

r

D

r

K

H

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 36: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-35

W =

5.11025.1

3.27

08.33.23

3

W = 3.33 ton Jadi berat minimum tetrapod yang diperlukan untuk armor layer adalah 3.33 ton.

3. Perhitungan Lebar Mercu (B) Breakwater

Data Untuk Perhitungan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2.3 ton/m3

W (Berat Minimum Armor) = 3.33 ton

n (Jumlah Lapisan Armor) = 2

KΔ ( Koefisien Lapis) = 1.04 ( Tabel 6.1 )

Lebar puncak dapat dihitung dengan rumus berikut :

B = 3/1

*K*

r

Wn

B = 3/1

3.2

33.3*1.04*2

B = 2.35 meter

Jadi lebar puncak untuk breakwater adalah 2.35 meter.

4. Perhitungan Tebal Lapisan Armor (t)

Data Untuk Perhitungan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2.3 ton/m3

W (Berat Minimum Armor) = 3.33 ton

N (Jumlah Lapisan Armor) = 2

KΔ ( Koefisien Lapis) = 1.04 ( Tabel 6.1 )

Tebal lapisan armor dapat dihitung dengan rumus berikut :

t = 3/1

*K*

r

Wn

t = 3/1

3.2

33.3*1.04*2

t = 2.35 meter

Jadi tebal lapisan armor untuk breakwater adalah 2.35 meter.

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 37: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-36

5. Perhitungan Jumlah Armor Tiap 10 m2

Data Untuk Perhitungan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2.3 ton/m3

W (Berat Minimum Armor) = 3.33 ton

N (Jumlah Lapisan Armor) = 2

A (Luas) = 10 m2

P ( Porositas Armor) = 50 (Tabel 6.1)

n (Jumlah Lapisan Armor) = 2

Jumlah armor tiap 10 m2 dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

N = 3/2

1001*K**

W

PnA r

N = 3/2

33.3

3.2

100

501*1.04*2*10

N = 8.12 buah

Jumlah armor tiap satuan luas 10 m2 adalah 8 buah.

6. Penentuan Berat Lapisan Filter Kubus Beton

Data Untuk Perhitungan

W (Berat Armor Cover Layer) = 3.33 ton

W’ ( Berat Armor Filter Layer) = 0.33 ton

Dimensi kubus yang direncanakan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2.3 ton/m3

r (rusuk kubus) = 0.5 m

V ( Volume Kubus ) = 0.125 m3

W’ (Berat Armor Kubus) = r

V = 0.29 ton

Jadi berat armor kubus beton untuk lapisan filter adalah 0.3 ton (0.5 x 0.5x 0.5 m).

7. Penentuan Tebal Lapisan Filter

Data Untuk Perhitungan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2.3 ton/m3

W (Berat Armor) = 0.3 ton

N (Jumlah Lapisan Armor) = 2 KΔ ( Koefisien Lapis) = 1.1 (Tabel 6.1)

Tebal lapisan kubus dapat dihitung dengan rumus berikut :

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 38: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-37

t = 3/1

*K*

r

Wn

t = 3/1

3.2

3.0*1.1*2

t = 1.10 m

Jadi tebal lapisan filter kubus beton adalah 1.10 meter.

8. Penentuan Jumlah Armor Kubus Beton Tiap 10 m2 untuk lapisan filter

Data Untuk Perhitungan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2.3 ton/m3

W (Berat Minimum Armor) = 0.3 ton

N (Jumlah Lapisan Armor) = 2

A (Luas) = 10 m2

P ( Porositas Armor) = 47 (Tabel 6.1)

n (Jumlah Lapisan Armor) = 2 KΔ ( Koefisien Lapis) = 1.1 (Tabel 6.1)

Jumlah armor tiap 10 m2 dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

N = 3/2

1001*K**

W

PnA r

N = 3/2

3.0

3.2

100

471*1.1*2*10

N = 45.3 buah

Tabel 6.12 Rekapitulasi hasil perhitungan berat armor cover layer tetrapod (bagian yang menghadap laut) dan dimensi breakwater

Elevasi

Atas

(m)

Elevasi

Bawah

(m)

Lebar

Mercu

(m)

Hd

(m)

KD W armor

(ton)

(Tetrapod)

t armor

(m)

(Tetrapod)

W Filter

(ton)

t Filter

(m)

4.6 Var 2.35 3.08 7 3.33 2.35 0.3 1.10

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 39: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-38

Gambar 6.13 Dimensi Tetrapod

Tabel 6.13 Dimensi Tetrapod yang digunakan dalam desain

(ton) (m3) (m2) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0.5 0.46 0.2 2.18 900 965 1075 215 135 100 435 35 5851.0 0.92 0.4 3.44 1130 1215 1350 270 170 125 545 45 7402.0 1.84 0.8 5.42 1420 1525 1695 340 210 155 685 55 9303.2 2.88 1.25 7.32 1650 1770 1970 395 245 180 800 65 10754.0 3.68 1.6 8.62 1790 1920 2140 425 265 195 865 70 11705.0 4.60 2.0 10.00 1930 2075 2305 460 285 210 935 75 12606.3 5.75 2.5 11.52 2070 2225 2470 495 310 225 1010 80 13608.0 7.36 3.2 13.74 2260 2430 2700 540 335 245 1095 90 1475

10.0 9.20 4.0 15.88 2430 2610 2905 580 360 265 1175 95 159012.5 11.50 5.0 18.46 2620 2815 3130 625 390 285 1270 105 171016.0 14.49 6.3 21.54 2830 3040 3380 675 420 310 1370 110 185020.0 18.40 8.0 25.19 3060 3290 3655 730 455 335 1485 120 200025.0 23.00 10.0 29.29 3300 3545 3945 785 490 360 1600 130 215532.0 28.75 12.5 33.90 3550 3815 4240 845 530 390 1720 140 232040.0 36.80 16.0 40.08 3860 4150 4610 920 575 420 1870 155 252050.0 46.00 20.0 46.44 4155 4465 4965 990 620 455 2015 165 271564.0 58.88 25.6 54.59 4505 4845 5385 1075 675 495 2185 180 295080.0 80.50 35.0 67.25 5000 5375 5975 1200 745 545 2420 200 3270

*) Note: Actual weight of Tetrapod is determined based on unit weight of concrete of 2.30 t/m3

Hasil Interpolasi

eS r1 r2 r3 b cNominal Weight

(ton)

Actual Weight *) Volume Form Area h d

Sumber : Shore Protection Manual 1984

Tabel 6.14 Hasil Perhitungan Dimensi Tetrapod Untuk Armor Layer Breakwater

Berdasarkan Protection Manual 1984

Nominal Weight

(ton)

Actual Weight

(ton)

Volume

(m3)

Form Area

(m2)

h

(mm)

d

(mm)

s

(mm)

r1

(mm)

r2

(mm)

r3

(mm)

b

(mm)

c

(mm)

e

(mm)

3.33 3.06 1.3 5.4 1686.01 1812.67 2013.60 401.84 248.97 183.45 816.79 65.52 1100.71

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 40: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-39

Tabel 6.15 Dimensi Kubus Yang Digunakan dalam Desain Filter Layer

Armor Berat Satuan Armor

(ton)

Volume

(m3)

Panjang Rusuk

(m)

Kubus 0.3 0.125 0.5

9. Pelindung Kaki

Tebal pelindung kaki diambil sebesar H, sedang panjangnya dihitung dengan persamaan berikut :

Gambar 6.14 Perhitungan panjang pelindung kaki menurut SPM

Tebal pelindung kaki untuk breakwater adalah sama dengan H yaitu sebesar 3.08 meter dan panjangnya adalah 2H = 6.16 meter.

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 41: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-40

6.4 Perhitungan Struktur Revetment

Salah satu alternatif perlindungan pantai adalah Revetment. Revetment direncanakan dibangun pada kedalaman +1 m.

6.4.1 Perhitungan Struktur Revetment Lokasi Sawang

A . Perhitungan Dimensi Revetment

1. Penentuan Elevasi Puncak Revetment

Ketinggian revetment difungsikan agar dapat mencegah air melimpas melewati bangunan revetment. Tinggi revetment biasanya didesain mengikuti elevasi pasang surut HHWL (Highest High Water Level). Ujung kaki dari bangunan revetment ini diletakkan pada kedalaman +1 meter.

Sehingga tinggi gelombang rencana (H) adalah = 0,78 x (kedalaman + HHWL)

H = 0,78 x 2,11 m

= 1,69 meter

Elevasi puncak revetment dengan memperhitungkan tinggi kebebasan 0,5 m

Elevasi = MHWS +0.5 H + Free Board

Elevasi puncak = 2,65+ 0,5 (1,69) + 0,5 = +3,99 m

2. Berat Lapisan Armor Revetment

Data Untuk Perhitungan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2,3 ton/m3 (kubus beton)

cot (Kemiringan Struktur) = 1,5

Ww (Kerapatan Air Laut) = 1,025 ton/m3

Sr =

r

wW

= 2,24

H (Tinggi Gelombang) = 1,69 meter

KD ( Koefisien Stabilitas) = 4 ( Tabel 6.2 )

Berat minimum armor dihitung berdasarkan rumus Hudson sebagai berikut : 3

3

1 cot

r

rD

air laut

HW

K

W = 97,0

5.1*1025,1

3,2*4

69,1*3,23

3

ton

Jadi berat minimum kubus beton yang diperlukan untuk armor layer adalah 0,97 ton (kubus dengan diameter 0,75m).

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 42: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-41

3. Perhitungan Lebar Mercu (B) Revetment

Data Untuk Perhitungan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2,3 ton/m3

W (Berat Minimum Armor) = 0,97 ton

n (Jumlah Lapisan Armor) = 2 KΔ ( Koefisien Lapis) = 1,1 ( Tabel 6.1 )

Lebar puncak dapat dihitung dengan rumus berikut :

3/1).(.rW

WKnB

= 65,13,2

97,0*1,1*2

3

1

m

Jadi lebar puncak Revetment adalah 1,65 meter.

4. Perhitungan Tebal Lapisan Armor (t)

Data Untuk Perhitungan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2,3 ton/m3

W (Berat Minimum Armor) = 0,97 ton

N (Jumlah Lapisan Armor) = 2

KΔ ( Koefisien Lapis) = 1,1 ( Tabel 6.1 )

Tebal lapisan armor dapat dihitung dengan rumus berikut : 1

3

r

Wt n k

= 65,13,2

97,0*1,1*2

3

1

m

Jadi tebal lapisan armor untuk Revetment adalah 1,65 meter.

5. Perhitungan Jumlah Armor Tiap 10 m2

Data Untuk Perhitungan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2,3 ton/m3

W (Berat Minimum Armor) = 0,96 ton

N (Jumlah Lapisan Armor) = 2

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 43: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-42

A (Luas) = 10 m2

P ( Porositas Armor) = 47 (Tabel 6.1 )

n (Jumlah Lapisan Armor) = 2

Jumlah armor tiap 10 m2 dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

2/3

1100

rPN An k

W

N = 20 buah

Tabel 6.16 Rekapitulasi hasil perhitungan berat armor dan dimensi Revetment

Elevasi

Atas

(m)

Elevasi

Bawah

(m)

Lebar

Mercu

(m)

W armor

(ton)

(kubus)

t armor

(m)

(kubus)

3,99 Var 1,65 0,97 1,65

Tabel 6.17 Dimensi Kubus Yang Digunakan dalam Desain Cover Layer

Lapisan Berat Satuan Armor

(ton)

Diameter

(m)

Armor Cover Layer 0,97 0,75

6.4.2 Perhitungan Struktur Revetment Lokasi Bantane

A . Perhitungan Dimensi Revetment

1. Penentuan Elevasi Puncak Revetment

Ketinggian Revetment difungsikan agar dapat mencegah air melimpas melewati bangunan Revetment. Tinggi Revetment biasanya didesain mengikuti elevasi pasang surut HHWL (Highest High Water Level). Ujung kaki dari bangunan Revetment ini diletakkan pada kedalaman +1 meter.

Sehingga tinggi gelombang rencana (H) adalah = 0,78 x (kedalaman + HHWL)

H = 0,78 x 1,45 m

= 1,16 meter

Elevasi puncak Revetment dengan memperhitungkan tinggi kebebasan 0,5 m

Elevasi = HHWL + 0.5 H + Free Board

Elevasi puncak = 2,45 + 0,5 (1,16) + 0,5 = +3,5 m

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 44: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-43

2. Berat Lapisan Armor Revetment

Data Untuk Perhitungan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2,3 ton/m3 (kubus beton)

cot (Kemiringan Struktur) = 1,5

Ww (Kerapatan Air Laut) = 1,025 ton/m3

Sr =

r

wW

= 2,24

H (Tinggi Gelombang) = 1,16 meter

KD ( Koefisien Stabilitas) = 4 ( Tabel 6.2 )

Berat minimum armor dihitung berdasarkan rumus Hudson sebagai berikut : 3

3

1 cot

r

rD

air laut

HW

K

W = 31,0

5.1*1025,1

3,2*4

16,1*3,23

3

ton

Jadi berat minimum kubus beton yang diperlukan untuk armor layer adalah 0,31 ton (kubus dengan diameter 0,5 m).

3. Perhitungan Lebar Mercu (B) Revetment

Data Untuk Perhitungan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2,3 ton/m3

W (Berat Minimum Armor) = 0,31 ton

n (Jumlah Lapisan Armor) = 2

KΔ ( Koefisien Lapis) = 1,1 ( Tabel 6.1 )

Lebar puncak dapat dihitung dengan rumus berikut :

3/1).(.rW

WKnB

= 12,13,2

31,0*1,1*2

3

1

m

Jadi lebar puncak Revetment adalah 1,12 meter.

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 45: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-44

4. Perhitungan Tebal Lapisan Armor (t)

Data Untuk Perhitungan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2,3 ton/m3

W (Berat Minimum Armor) = 0,31 ton

N (Jumlah Lapisan Armor) = 2 KΔ ( Koefisien Lapis) = 1,1 ( Tabel 6.1 )

Tebal lapisan armor dapat dihitung dengan rumus berikut : 1

3

r

Wt n k

= 12,13,2

31,0*1,1*2

3

1

m

Jadi tebal lapisan armor untuk Revetment adalah 1,12 meter.

5. Perhitungan Jumlah Armor Tiap 10 m2

Data Untuk Perhitungan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2,3 ton/m3

W (Berat Minimum Armor) = 0,31 ton

N (Jumlah Lapisan Armor) = 2

A (Luas) = 10 m2

P ( Porositas Armor) = 47 (Tabel 6.1 )

n (Jumlah Lapisan Armor) = 2

Jumlah armor tiap 10 m2 dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

2/3

1100

rPN An k

W

N = 44 buah

Tabel 6.18 Rekapitulasi hasil perhitungan berat armor dan dimensi Revetment

Elevasi

Atas

(m)

Elevasi

Bawah

(m)

Lebar

Mercu

(m)

W armor

(ton)

(kubus)

t armor

(m)

(kubus)

3,5 Var 1,12 0,31 1,12

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 46: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-45

Tabel 6.19 Dimensi Kubus Yang Digunakan dalam Desain Cover Layer

Lapisan Berat Satuan Armor

(ton)

Diameter

(m)

Armor Cover Layer 0,31 0,5

6.4.3 Perhitungan Struktur Revetment Lokasi Alo Induk

A . Perhitungan Dimensi Revetment

1. Penentuan Elevasi Puncak Revetment

Ketinggian revetment difungsikan agar dapat mencegah air melimpas melewati bangunan revetment. Tinggi revetment biasanya didesain mengikuti elevasi pasang surut HHWL (Highest High Water Level). Ujung kaki dari bangunan revetment ini diletakkan pada kedalaman +1 meter.

Sehingga tinggi gelombang rencana (H) adalah = 0,78 x (kedalaman + HHWL)

H = 0,78 x 1,45 m

= 1,16 meter

Elevasi puncak revetment dengan memperhitungkan tinggi kebebasan 0,5 m

Elevasi = HHWL +0.5 H + Free Board

Elevasi puncak = 2,45+ 0,5 (1,16) + 0,5 = +3,5 m

2. Berat Lapisan Armor Revetment

Data Untuk Perhitungan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2,3 ton/m3 (kubus beton)

cot (Kemiringan Struktur) = 1,5

Ww (Kerapatan Air Laut) = 1,025 ton/m3

Sr =

r

wW

= 2,24

H (Tinggi Gelombang) = 1,16 meter

KD ( Koefisien Stabilitas) = 4 ( Tabel 6.2 )

Berat minimum armor dihitung berdasarkan rumus Hudson sebagai berikut : 3

3

1 cot

r

rD

air laut

HW

K

W = 31,0

5.1*1025,1

3,2*4

16,1*3,23

3

ton

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 47: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-46

Jadi berat minimum kubus beton yang diperlukan untuk armor layer adalah 0,31 ton (kubus dengan diameter 0,5 m).

3. Perhitungan Lebar Mercu (B) Revetment

Data Untuk Perhitungan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2,3 ton/m3

W (Berat Minimum Armor) = 0,31 ton

n (Jumlah Lapisan Armor) = 2

KΔ ( Koefisien Lapis) = 1,1 ( Tabel 6.1 )

Lebar puncak dapat dihitung dengan rumus berikut :

3/1).(.rW

WKnB

= 12,13,2

31,0*1,1*2

3

1

m

Jadi lebar puncak Revetment adalah 1,12 meter.

4. Perhitungan Tebal Lapisan Armor (t)

Data Untuk Perhitungan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2,3 ton/m3

W (Berat Minimum Armor) = 0,31 ton

N (Jumlah Lapisan Armor) = 2 KΔ ( Koefisien Lapis) = 1,1 ( Tabel 6.1 )

Tebal lapisan armor dapat dihitung dengan rumus berikut : 1

3

r

Wt n k

= 12,13,2

31,0*1,1*2

3

1

m

Jadi tebal lapisan armor untuk Revetment adalah 1,12 meter.

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 48: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-47

5. Perhitungan Jumlah Armor Tiap 10 m2

Data Untuk Perhitungan :

r (Kerapatan Bahan Armor) = 2,3 ton/m3

W (Berat Minimum Armor) = 0,31 ton

N (Jumlah Lapisan Armor) = 2

A (Luas) = 10 m2

P ( Porositas Armor) = 47 (Tabel 6.1 )

n (Jumlah Lapisan Armor) = 2

Jumlah armor tiap 10 m2 dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

2/3

1100

rPN An k

W

N = 44 buah

Tabel 6.20 Rekapitulasi hasil perhitungan berat armor dan dimensi Revetment

Elevasi

Atas

(m)

Elevasi

Bawah

(m)

Lebar

Mercu

(m)

W armor

(ton)

(kubus)

t armor

(m)

(kubus)

3,5 Var 1,12 0,31 1,12

Tabel 6.21 Dimensi Kubus Yang Digunakan dalam Desain Cover Layer

Lapisan Berat Satuan Armor

(ton)

Diameter

(m)

Armor Cover Layer 0,31 0,5

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 49: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-48

Bab 6 ................................................................................................................ 1

PERENCANAAN STRUKTUR PELINDUNG PANTAI ...................................................... 1

Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara ................................................................................................................ 1

6.1 Kriteria Desain ...................................................................................... 1

6.2 Perencanaan Layout Offshore Breakwater ................................................. 7

6.2.1 Lokasi Sawang ................................................................................ 7

6.2.2 Lokasi Bantane ..............................................................................10

6.2.3 Lokasi Alo Induk ............................................................................13

6.3 Perencanaan Struktur Offshore Breakwater..............................................15

6.4 Perhitungan Struktur Revetment ............................................................40

6.4.1 Perhitungan Struktur Revetment Lokasi Sawang ................................40

6.4.2 Perhitungan Struktur Revetment Lokasi Bantane ................................42

6.4.3 Perhitungan Struktur Revetment Lokasi Alo Induk ..............................45

Gambar 6.1 Grafik Perbandingan tinggi gelombang hasil refraksi difraksi dan gelombang pecah untuk lokasi Sawang ............................................................................................. 5

Gambar 6.2 Grafik Perbandingan tinggi gelombang hasil refraksi difraksi dan gelombang pecah untuk lokasi Bantane dan Alo Induk. ........................................................................... 6

Gambar 6.3 Layout penempatan breakwater. ................................................................ 9

Gambar 6.4 Layout penempatan breakwater. ...............................................................12

Gambar 6.5 Layout penempatan breakwater. ...............................................................15

Gambar 6.6 Grafik untuk penentuan nilai Run-Up berdasarkan fungsi bilangan Irribaren. (sumber : Pelabuhan, Bambang Triatmodjo) ............................................................................16

Gambar 6.7 Dimensi Tetrapod .................................................................................20

Gambar 6.8 Perhitungan panjang pelindung kaki menurut SPM ........................................21

Gambar 6.9 Dimensi Tetrapod .................................................................................26

Gambar 6.10 Perhitungan panjang pelindung kaki menurut SPM .......................................27

Gambar 6.11 Dimensi Tetrapod ...............................................................................32

Gambar 6.12 Perhitungan panjang pelindung kaki menurut SPM .......................................33

Gambar 6.13 Dimensi Tetrapod ...............................................................................38

Gambar 6.14 Perhitungan panjang pelindung kaki menurut SPM .......................................39

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan

Page 50: Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, · PDF fileProfil alami daerah pantai merupakan keseimbangan alami dari aksi gelombang laut, ... Analisa stabilitas terhadap gaya-gaya

KL – 4099 Tugas Akhir Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 6-49

Tabel 6.1 Nilai koefisien layer (KΔ) berdasarkan Shore Protection Manual 1984. ....................17

Tabel 6.2 Nilai koefisien stabilitas (KD) berdasarkan Shore Protection Manual 1984. ...............18

Tabel 6.3 Dimensi tetrapod yang digunakan dalam desain ..............................................20

Tabel 6.4 Rekapitulasi hasil perhitungan berat armor cover layer tetrapod (bagian yang menghadap laut) dan dimensi breakwater ...................................................................25

Tabel 6.5 Dimensi Tetrapod yang digunakan dalam desain ..............................................26

Tabel 6.6 Hasil Perhitungan Dimensi Tetrapod Untuk Armor Layer Breakwater Berdasarkan Protection Manual 1984 .........................................................................................27

Tabel 6.7 Dimensi Kubus Yang Digunakan dalam Desain Filter Layer .................................27

Tabel 6.8 Rekapitulasi hasil perhitungan berat armor cover layer tetrapod (bagian yang menghadap laut) dan dimensi breakwater ...................................................................31

Tabel 6.9 Dimensi Tetrapod yang digunakan dalam desain ..............................................32

Tabel 6.10 Hasil Perhitungan Dimensi Tetrapod Untuk Armor Layer Breakwater Berdasarkan Protection Manual 1984 .........................................................................................32

Tabel 6.11 Dimensi Kubus Yang Digunakan dalam Desain Filter Layer ...............................33

Tabel 6.12 Rekapitulasi hasil perhitungan berat armor cover layer tetrapod (bagian yang menghadap laut) dan dimensi breakwater ...................................................................37

Tabel 6.13 Dimensi Tetrapod yang digunakan dalam desain ............................................38

Tabel 6.14 Hasil Perhitungan Dimensi Tetrapod Untuk Armor Layer Breakwater Berdasarkan Protection Manual 1984 .........................................................................................38

Tabel 6.15 Dimensi Kubus Yang Digunakan dalam Desain Filter Layer ...............................39

Tabel 6.16 Rekapitulasi hasil perhitungan berat armor dan dimensi Revetment ......................42

Tabel 6.17 Dimensi Kubus Yang Digunakan dalam Desain Cover Layer ..............................42

Tabel 6.18 Rekapitulasi hasil perhitungan berat armor dan dimensi Revetment ......................44

Tabel 6.19 Dimensi Kubus Yang Digunakan dalam Desain Cover Layer ..............................45

Tabel 6.20 Rekapitulasi hasil perhitungan berat armor dan dimensi Revetment ......................47

Tabel 6.21 Dimensi Kubus Yang Digunakan dalam Desain Cover Layer ..............................47

Koleksi Perpustakaan ITB-hanya digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian-dilarang diperjualbelikan