Desain interior

10
4.2 Analisa Lingkungan 4.2.1 Kondisi Eksisting Kondisi eksisting menunjukkan keadaan tapak lokasi rencana pembangunan objek pada saat ini. Disini dapat diketahui bagaimana keadaan tanah, vegetasi yang tumbuh pada lahan tersebut dan lainnya. Kondisi eksisting tapak saat ini adalah sawah dengan kemiringan tanah yang rata tidak berkontur. Tapak berbentuk segi empat sembarang dengan luas 28.280 m 2 . Tapak memiliki batas-batas sebagai berikut: a.Utara : Berbatasan dengan persawahan; b.Selatan : Berbatasan dengan jalan utama, kantor dan rumah penduduk; c.Barat : Berbatasan dengan persawahan; d.Timur : Berbatasan dengan jalan utama, pertokoan dan perumahan penduduk.

description

Iklim tropis di Indonesia sangat mempengaruhi kenyamanan di dalam bangunan. Temperatur dan kelembaban dapat mempengaruhi semangat kerja. Sinar matahari siang pada pukul 12.00 -14.00 mencapai panas tertinggi karena radiasi matahari langsung bergabung dengan temperatur udara yang sudah tinggi.Selain sinar matahari, daerah tropis juga dipengaruhi oleh hujan dan angin. Intensitas curah hujan yang tinggi pada bulan April, Agustus dan Nopember meningkatkan jumlah air dipermukaan tanah sehingga muncul genangan air pada tapak. Sedangkan angin kencang di daerah tropis membawa debu pada musim panas dan membawa air hujan (pada musim hujan) ke dalam bangunan

Transcript of Desain interior

Page 1: Desain interior

4.2 Analisa Lingkungan

4.2.1 Kondisi Eksisting

Kondisi eksisting menunjukkan keadaan tapak lokasi rencana pembangunan

objek pada saat ini. Disini dapat diketahui bagaimana keadaan tanah, vegetasi

yang tumbuh pada lahan tersebut dan lainnya. Kondisi eksisting tapak saat ini

adalah sawah dengan kemiringan tanah yang rata tidak berkontur.

Tapak berbentuk segi empat sembarang dengan luas 28.280 m2. Tapak

memiliki batas-batas sebagai berikut:

a. Utara : Berbatasan dengan persawahan;

b. Selatan : Berbatasan dengan jalan utama, kantor dan rumah penduduk;

c. Barat : Berbatasan dengan persawahan;

d. Timur : Berbatasan dengan jalan utama, pertokoan dan perumahan

penduduk.

Gambar 4.2 Kondisi eksisting tapakSumber: Analisa

Page 2: Desain interior

4.2.2 Ukuran Tapak

Ukuran tapak rancangan perlu diperhitungkan untuk menperoleh berapa luas

dari tapak objek sehingga dapat diketahui Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dan

Koefisien Lantai Bangunan (KLB) yang sesuai dengan peraturan yang berlaku

pada lokasi tapak berada.

1. Luas tapak : 28.280 m2;

2. KDB : 28.280 x 40 % = 11.312 m2

3. KLB : 5.0 x 28.280 = 141.400 m2

4. Jumlah lantai : 141.400 m2 : 11.312 m2 = 12 Lantai, untuk terminal tipe B

Kota Fajar direncanakan 4 lantai;

5. GSB : 12 x Luas Jalan + 1

: 12 x 10 + 1 = 6 meter.

Gambar 4.2 Ukuran tapak

Page 3: Desain interior

Sumber: Analisa

Gambar 4.2 GSB dan luas bangunan terbangunSumber: Analisa

4.2.3 Analisa Iklim

Iklim tropis di Indonesia sangat mempengaruhi kenyamanan di dalam

bangunan. Temperatur dan kelembaban dapat mempengaruhi semangat kerja.

Sinar matahari siang pada pukul 12.00 -14.00 mencapai panas tertinggi karena

radiasi matahari langsung bergabung dengan temperatur udara yang sudah tinggi.

Selain sinar matahari, daerah tropis juga dipengaruhi oleh hujan dan angin.

Intensitas curah hujan yang tinggi pada bulan April, Agustus dan Nopember

meningkatkan jumlah air dipermukaan tanah sehingga muncul genangan air pada

Page 4: Desain interior

tapak. Sedangkan angin kencang di daerah tropis membawa debu pada musim

panas dan membawa air hujan (pada musim hujan) ke dalam bangunan.

Gambar 4.2 Analisa IkimSumber: Analisa

Tanggapan terhadap matahari

Sisi menghadap timur-barat menggunakan desain pelindung matahari vertikal berupa sun shading

sisi yang menghadap utara-selatan menggunakan pelindung matahari horizontal berupa penanaman pohon

Vegetasi sebagai pelindung sinar matahari

Page 5: Desain interior

Gambar 4.2 Tanggapan terhadap matahariSumber: Analisa

Solusi yang terapkan pada perancangan terminal tipe B Kota Fajar untuk

mengantisipasi sinar matahari adalah:

1. Agar panas yang diterima dapat dikurangi, maka orientasi bangunan

menghadap utara-selatan;

2. Pada sisi timur pada saat pagi hari dimaksimalkan pemanfaatannya untuk

pencahayaan alami pagi hari, sedangkan sisi barat ketika pemanasan matahari

paling tinggi, dihindari dengan desain fasade bangunan yang sedikit bukaan

(massif) sehingga penyerapan panas ke dalam bangunan akan minimal;

3. Untuk menghindari panas matahari terik yang langsung masuk ke bangunan

digunakan pelindung matahari. Pada sisi yang menghadap timur-barat

menggunakan desain pelindung matahari vertikal dan sisi yang menghadap

utara selatan menggunakan pelindung matahari horizontal;

4. Vegetasi digunakan sebagai pelindung matahari dengan cara mengurangi

perolehan sinar matahari secara langsung. Vegetasi berupa pepohonan besar

digunakan untuk menutupi bangunan dari sinar matahari, sedangkan vegetasi

penutup tanah digunakan untuk mengurangi panas dari efek pantulan sinar

matahari.

Untuk meminimalisir cahaya matahari Bangunan menghadap Utara-Selatan

Page 6: Desain interior

Tanggapan terhadap hujan

Gambar 4.2 Tanggapan terhadap hujanSumber: Analisa

Solusi yang diterapkan pada perancangan terminal tipe B Kota Fajar untuk

mengantisipasi hujan adalah:

1. Tapak dibuat sedikit miring ke arah utara dan selatan untuk memudahkan

pengaliran air hujan;

Menggunakan kusen jendela UPVC yang memiliki saluran untuk mencegah air hujan masuk ke dalam ruangan

Perkerasan pada tapak menggunakan grassblock sehingga air hujan masih bisa di serap

Page 7: Desain interior

2. Perkerasan pada tapak menggunakan material paving blok atan conblok

sehingga air hujan masih bisa terserap;

3. Merencakan sistem drainase yang baik di sekeliling bangunan dan tapak;

4. Penanaman vegetasi di sekitar bangunan.

4.2.4 Analisa Pencapaian

Page 8: Desain interior