DERMATOTERAPI & PENULISAN RESEP

89
DERMATOTERAPI & DERMATOTERAPI & PENULISAN RESEP PENULISAN RESEP ARUM AYU KARTIKA ARUM AYU KARTIKA 20090310152 20090310152

description

dpr

Transcript of DERMATOTERAPI & PENULISAN RESEP

  • DERMATOTERAPI & PENULISAN RESEPARUM AYU KARTIKA20090310152

  • MACAM2 CARA PENGOBATAN PENYAKIT KULIT:TOPIKALSISTEMIKINTRA LESICARA LAIN:RADIOTERAPI 4. KRIOTERAPISINAR UV 5. BEDAHLISTRIKPENGOBATAN LASER 6. BEDAH SKALPEL

  • PENGOBATAN TOPIKAL

    GUNA & KHASIAT Pengaruh fisik & kimiawi obat2 yang diaplikasi di atas kulit yang sakitPengaruh Fisik: Mengeringkan Membasahi (Hidrasi) Melembutkan Mendinginkan Memanaskan Melindungi

  • HOMEOSTASIS

    MENYEMBUHKAN KULIT YG SAKIT & JARINGAN SEKITARNYA

    FISIOLOGIK STABIL SECEPATNYA.

    MENGHILANGKAN GATAL

  • PRINSIP OBAT TOPIKALBAHAN DASAR (VEHIKULUM)BAHAN AKTIF

    DERMATOSIS YG BASAH BAHAN DASAR:CAIR/ BASAH, MIS. KOMPRESKERING BAHAN DASAR: PADAT/ KERINGMIS. SALAP, KRIM, BEDAK

  • Prinsip Terapi TopikalDasar pengobatan pada terapi topikal pemilihan bahan dasar yang sesuai (VEHIKULUM)

  • Vehikulum dipakai sebagai dasar obat-obat spesifik sehingga dapat diaplikasikan di kulitBAHAN DASAR (VEHIKULUM)

  • Vehikulum pada terapi topikal terbagi atas:I. Vehikulum MonofasikII. Vehikulum BifasikIII. Vehikulum Trifasik

  • POWDEROIL / FAT(ointment)LIQUIDCoolPastaPASTAShake LotionBAGAN VEHIKULUMEMULTION : CREAM (O / W)OINTMENT (W / O)

  • A. CAIRANI . VEHIKULUM MONOFASIKCAIRANTerdiri dariTingtura: alkoholSolusio: airRendam : - rendam (bath) - mandi (full bath)Efek membersihkan (krusta, skuama, sekret, sisa obat topikal).

  • Contoh : mandi(full bath), duduk berendam, rendam kaki, rendam tanganEfek samping: maserasi (> 30 menit) Preparat :Lar. Asam salisil.Lar. kalium permanganate.

  • Kompres Tipe : Kompres terbuka penguapan cepat.Kompres tertutup memperlambat penguapan.

  • Indikasi : superfisial, inflamasi, krusta, & lesi kulit erosifEfek :mendinginkan.Mengurangi pembengkakan.Anti-inflamasi.Melembutkan& merangsang pertumbuhan

  • Efek samping :Maserasi.Memudahkan pertumbuhan bakteri

  • Efek :melindungi proteksi.mendinginkanAnti-frictional (mengurangi pergesekan).Anti inflamasi superfisial.Mengeringkan.Anti pruritus lemah B. BEDAK

  • Indikasi :Dermatosis Superficial.Eksantema Eritema.Vesikel atau bula proteksi.Kontraindikasi : Lesi Madidans (t.u. bila ada infeksi sekunder)

  • Obat-obat spesifik mengandung :Zinc oxide.Magnesium oxide.Titanium oxide.Bismuth subnitrate (preputial area).

  • Sinonim : bedak kocok, liquid powder mixture(bedak campuran).Definisi : suspensi dari bahan padat di air atau ethanol sistem dua phaseII . Vehikulum BifasikA. L O T I O N

  • Efek :mendinginkan. astringents.mengeringkan.Anti inflamasi superfisial.

  • Indikasi :Akut, sub-akut & dermatoses inflamasi superficial.Dermatoses Seborrheic & intertrigenousKontraindikasi : dermatitis Madidans & daerah badan yg berambut.

  • Efek samping :Aksi mengeringkan diindikasikan untuk jangka pendekAbrasif partikel2 bedak mungkin clump.

  • AGAR BEDAK TDK TERLALU KENTAL & TDK CEPAT KERING JML ZAT PADAT MAKSIMAL 40% & JML GLISERIN 10-15%.HAL INI BERARTI BILA BBRP ZAT AKTIF PADAT DITAMBAHKAN, MAKA PERSENTASE TERSEBUT JGN DILAMPAUI

  • Sinonim : krim hidrofilik.Definisi : emulsi oil in water (O / W), sistem dua fase air dan substansi lemak.KRIM2 macam : 1. Krim W/O (cold cream) 2. Krim O/W (vahishing cream)Bhn tambahan : a. emulgator (agar dpt bercampur)b. pengawet

    B. K R I M

  • Efek :mendinginkan.Efek anti inflamasi.Melembabkan & efek emolienPenetrasi cepat ke kulit.Dapat dicuci dengan air.

  • Indikasi :Dermatitis akut / sub-akutIndikasi kosmetik (pembersih atau body lotion).

  • Kontra indikasi : Lesi madidans.Efek samping :Kekeringan (pemakaian jangka panjang)Efek pruritus (sebab tendensi kekeringan)

  • Sinonim : krim lipofilic.Definisi : emulsi water in oil (W / O), sistem dua fase lemak dan sejumlah air (kurang lebih 30%).Bahan: vaselin, lanolin, minyakC. S A L A P

  • Efek :melindungi.melembutkan skuama, krustamenghaluskan.Indikasi : inflamasi yg kering & kronis psoriasis, dermatitis kronis, dermatosis yg dlm & kronik krn daya penetrasi salap paling kuat jika dibandingkan dgn bahan dasar lain.

  • Kontra indikasi : Kondisi seboroik.Inflamasi kulit akut (lesi madidans).Efek samping :Inflamasi menetap efek oklusi.Dihidrosis menetap.

  • Definisi : salep dalam bedak 20 - 50%, sistem dua fase atau suspensi dengan konsentrasi tinggi.D. P A S T A

  • Efek:mendinginkan.Anti-inflamasiSekresi absorbsi (mengeringkan).Melindungi kulit.

  • Indikasi:Ulkus.Dermatosis kronik eksudatifPlak likenifikasi tebal.Infeksi bakteri sekunder.

  • Kontra indikasi :Inflamasi kulit akut.Kulit kepala (daerah berambut).Daerah lipatan2 & genitalia eksterna

  • Definisi : vehikulum trifasik yang mengandung oil water powder tercampur dalam berbagai variasiIII . Vehicles TriphasicPASTA PENDINGIN

  • Efek :Menghaluskan.Mendinginkan.Weeping skin.Formula dasar untuk pasta pendingin : zinc oxide, calcium hydroxide solution, & oil.

  • Indikasi: Dermatosis sub akut

    Kontra indikasi: Dermatosis madidans

  • Tar.Bahan keratolitik.Antibiotik .Anti jamur.Anti parasit.Kortikosteroid.BAHAN AKTIF

  • Definisi : hasil dari penyulingan batu bara, kayu, atau fosil.1. T A R

  • Efek:Anti-pruritus.Anti-inflamasi.Keratoplastik.Anti-infeksi.Indikasi :Likenifikasi kronis.Eksim atopik.Psoriasis vulgaris.

  • Kontra indikasi : eksudat atau dermatitis terinfeksi.Efek samping :Dermatitis fototoksik.Tar folliculitis.Tar acne.Karsinogen dari coal tar (penggunaan lama).

  • Asam salisilPada konsentrasi rendah (0.5 - 2%) antiseptik, keratoplastik, anti inflamasi2. BAHAN KERATOLITIK

  • Pada konsentrasi 3 - 10%, keratolitik, menghilangkan skuama pada psoriasis atau eksim hiperkeratotikEfek samping : efek toksik jika digunakan pada daerah yang luas (terutama pada anak-anak)

  • SulfurEfek : Astringent (2 - 10%).Anti jamur (10%).Kosmetik & pengobatan muka & preparat utk kulit kepala (tidak ada efek supresif sebum)

  • ResorsinolEfek :Mengeringkan. Astringent.Efek keratolitik (konsentrasi tinggi)Indikasi :Dermatosis berskuama.Akne komedo (dengan Asam Vit.A)

  • Penicillin tidak dapat direkomendasikan karena potensi tinggi untuk sensitisasi kontak dan tidak diabsorpsi. Tetrasiklin : bakteriostatik Gram (+ / -) contoh : oxytetrasiklin, chlortetrasiklin.Neomysin & Framysetin : spektrum luas. contoh : neopolycin, neosporin3. OBAT ANTIBIOTIK

  • Gentamisin : aktif untuk Pseudomonas A. contoh : garamycin, gentamycine.Asam Fusidic : infeksi Staphylokokus &erythrasma. contoh: krim fusidin.

    Polymyxin : spektrum sangat luas, Gram () (E.Coli, Pseudomonas A)Nitrofurazone : bacterisidal & bakteriostatik Gram (+ / ).

  • Clindamycin : spektrum luas pada resisten penisilin & pengobatan jerawatcontoh : cleocin, sobelin.

  • Tolnaftate : obat anti jamur untuk semua dermatofitEg : aftate, tinactin, tonoftal.Tolciclate : analog dari tolnaftate. contoh : fungifos.Derivat Imidazole: untuk dermatophytoses, Candida albicans, Pityriasis versicolor. contoh: canesten, mycospor, micatin.

    4. ANTIJAMUR

  • Amphotericin B : anti-jamur, antibiotic, t.u. infeksi superfisial. contoh : fungizone, ampho-moronal.Nystatin : tidak ada aksi sistemik, diabsorpsi minimal di GITrack, t.u. Candida A. contoh: mycostatin, mycolog

  • Benzyl Benzoate : anti-skabies untuk bayi dan anak-anakHexachlorocyclohexane:antiskabies, antipedikulosis, antiphtiriasis. Eg : lindane (gamene, kwell, scabene).

    5. ANTI PARASIT

  • Crotamiton : skabies, phtriasis, demodex folliculitis, & antipruritusEg : eurax lotion, crotamitex gel.Thiabendazole : creeping eruption, skabies (> 80% kasus berhasil).

  • Efek :Anti-inflamasi.Anti-pruritus.Dermatosis Granulomatous.Anti mitotikAnti alergi6. KORTIKOSTEROID

  • ANTI INFLAMASIMenghambat banyak aspek peradangan, paling bermakna mengurangi rekruitmen netrofil dan monosit, dan menekan respon makrofag, sehingga makrofag tidak terkumpul lokal.Menghambat fosfolipase A2 glukokortikoid mencegah biosintesis asam arakhidonat sel sehingga mencegah mediator peradangan yang kuat (prostaglandin, leukotrien, asam hidroksi)

  • EFEK IMUNOSUPRESIFReaksi kekebalan seluler dapat ditekan, hal ini dapat diperlihat dengan menghambat sensitisasi terhadap dinitrokhlorobenzena yang dioleskan topikal. Limfosit T lebih sensitif dibanding limfosit B terhadap kortikosteroid.

  • EFEK ANTI MIKOTIKPenghambatan sintesis DNA epidermis.Penghambatan dalam fase G1 dan G2, tetapi juga pengurangan umum dalam sintesis makromolekul menyebabkan penghambatan mitosis yang tidak spesifik siklus sel

  • EFEK VASOKONTRIKSIMenghambat pembentukan prostaglandin yang merupakan vasodilator. Menghambat kerja histamin dan kinin vasoaktif, efek vasokontriksi ini menyokong sifat anti-inflamasinya

  • Gol.I (super poten) : betamethasone diproprionate 0.05%, clobetasol proprionate 0.05%Gol.II (poten) :desoximetasone 0.5%.c.Gol.III(poten):desoximetasone 0.25%, betamethasone valerate 0.01% Klassifikasi Kortikosteroid Topikal:

  • d.Gol.IV (potensi medium) : triamcinolone asetinode 0.1%, momethasone furoate 0.1%.e.Gol.V (potensi medium) : prednicarbate 0.1%, desonide 0.05%f.Gol.VI (potensi ringan): fluocinolone asetonide 0.01%, triamcinolone asetinode 0.025%g.Gol.VII (potensi lemah): obat topikal dg hidrokortison, dexametason, glumetalon, prednisolon & metil prednisolon

  • Efek samping kortikosteroid :Dermatitis kontak alergi.Atrofi & penipisan epidermis.Akne steroid.Striae steroid.

  • Leukoderma.Ulkus steroid (chronic venous insufficiency).Efek rebound (psoriasis vulgaris).Telangiektasis PurpuraHipertrikosis stempat

  • Hipopigmentasi Infeksi mudah terjadi & meluas Gmbran klinis peny. Infeksi mjd kabur spt dermatofitosis yg diberi kortikosteroid topikal mjd tidak khas krn efek anti inflamasinya.

  • Efek samping terjadi bila:

    Penggunaan kortikosteroid topikal yang lama dan berlebihan.

    2. Penggunaan kortikosteroid topikal dengan potensi kuat atau sangat kuat atau penggunaan sangat oklusif. Secara umum efek samping dari kortikosteroid topikal termasuk atrofi, striae atrofise, telangiektasis, purpura, dermatosis akneformis, hipertrikosis setempat, hipopigmentasi, dan dermatitis peroral.

  • Efek samping kortikosteroid menjadi beberapa tingkat, yaitu: 1. Efek Epidermal Efek ini antara lain: a. Penipisan epidermal yang disertai dengan peningkatan aktivitas kinetik dermal, suatu penurunan ketebalan rata-rata lapisan keratosit, dengan pendataran dari konvulsi dermo-epidermal. Efek ini bisa dicegah dengan penggunaan tretinoin topikal secara konkomitan. b. Inhibisi dari melanosit, suatu keadaan seperti vitiligo, telah ditemukan. Komplikasi ini muncul pada keadaan oklusi steroid atau injeksi steroid interakutan. 2. Efek Dermal Terjadi penurunan sintesis kolagen dan pengurangan pada substansi dasar. Ini menyebabkan terbentuknya striae dan keadaan vaskulator dermal yang lemah akan menyebabkan mudah ruptur jika terjadi trauma atau terpotong. Pendarahan intradermal yang terjadi akan menyebar dengan cepat untuk menghasilkan suatu blot hemorrhage. Ini nantinya akan terserap dan membentuk jaringan parut stelata, yang terlihat seperti usia kulit prematur. 3. Efek Vaskular Efek ini termasuk: a. Vasodilatasi yang terfiksasi. Kortikosteroid pada awalnya menyebabkan vasokontriksi pada pembuluh darah yang kecil di superfisial. b. Fenomena rebound. Vasokontriksi yang lama akan menyebabkan pembuluh darah yang kecil mengalami dilatasi berlebihan, yang bisa mengakibatkan edema, inflamasi lanjut, dan kadang-kadang pustulasi.

  • Efek samping berdasarkan klinis :Lokal:Atrofi dermal : epidermis tipis seperti kertas (tissue paper appearance), karena hilangnya jaringan ikat dan atrofi jaringan lemak dibawah kulit.Rosacea : Lesi eritematous dimuka yang menetap disertai atrofi, teleangiektasis, papul dan pustula.Perioral dermatitis : Papillae eczematous dengan skuama sekitar bibir yang gatal dan panas.Tinea inkognitoSteroid akneHipertrikosis : Pemakaian kortikosteroid topikal jangka panjang merangsang pertumbuhan rambut setempat Hipertrikosis Lokalisata.Sistemik:Cushingoid: melalui supresi axis pituitary-adrenal

  • Respon Dermatitis Pada Kortikosteroid Topikal

    High responsiveModerate resposiveLeast resposivePsoriasis (intertriginous)Atopic dermatitis(children)Seborrheic dermatitisIntertrigoPsoriasis(body)Atopic dermatitis(adult)Nummular eczemaPrimary irritant dermatitisPapular urticariaParapsoriasisLichen simplex chronicusPalmoplantar psoriasisPsoriasisof nailDyshidrotic eczemaLupus erythematosusPemphigusLichen planusGlanuloma annulareNecrobiosis lipoidica diabeticorumSarcoidosisAllergic contact dermatitis,acute phase insect bite

  • Penetrasi Kortikosteroid TopikalKetebalan stratum korneumKepadatan folikel rambutVaskularisasi ke area tersebut

    Lokasi penetrasi tertinggi terendah:- Selaput lendir- Lengan- Skrotum- Tungkai atas- Kelopak mata- Tungkai bawah- Muka- Telapak tangan- Dada- Telapak kaki- Punggung- Kuku

  • Cara PemilihanMuka, aksilla, inguinal atau daerah intertriginosa, sebaiknya dipakai Kortikosteroid dengan kekuatan lemah sampai medium (intermediet).Telapak kaki, telapak tangan sebaiknya memakai yang kuat (potent).Skrotum, kulit pada kelopak mata, sebaiknya dipakai yang lemah.

  • SEDIAANUntuk pemakaian harus diperhatikan bentuk sediaannya, apakah salep, krim, gel, losion atau secara oklusif, sebagai contoh pada daerah yang berambut sebaiknya dipakai jenis losionPetunjuk ringkas:Lesi pada muka / lipatan : Krim kortikosteroid lemahLesi luas dengan gejala minimal : Krim kortikosteroid lemahLesi basah : krim kortikosteroid sedangLesi di daerah berambut (tertutup) : gel kortikosteroid dengan pelarut alkohol

  • Lesi di daerah berambut (terbuka): gel kortikosteroid bebas alkoholLesi dengan infeksi sekunder: Berikan kompres antibiotik selama 5 hari sebelum pemakaian kortikosteroid topikalLesi tebal dan kering: Salep kortikosteroid potensi sedang-kuat dikombinasikan dengan zat keratolitikGigitan serangga: Salep kortikosteroid lalu ditutup dengan pembalut tekan (memperkuat efek vasokonstriksi)Lesi intraoral: Kortikosteroid sediaan orabase

  • CARA APLIKASIPada umumnya dianjurkan pemakaian salep 2-3/hari sampai penyakit tersebut sembuhGejala takifilaksis perlu dipertimbangkan yaitu menurunnya respon kulit terhadap glukokortikoid karena pemberian obat yang berulang-ulang, berupa toleransi akut yang berarti efek vasokonstriksinya akan menghilang, setelah beberapa hari efek vasokonstriksi akan timbul kembali dan akan menghilang lagi bila pengolesan obat tetap dilanjutkan

  • Jumlah Obat yang DipakaiJumlah obat topikal yang diperlukan untuk sekali aplikasi merupakan faktor yang penting. Jumlah obat yang dibutuhkan untuk suatu daerah tertentu dapat dihitung yaitu:1 gram krim dapat menutup 1010 cm2 kulit kepalawajah atau tangan memerlukan kira-kira 2 gramsatu lengan 3 gramsatu tungkai 4 gram seluruh tubuh 12 - 26 gram atau lebih

  • Lama PemakaianLamanya pemakaian kortikosteroid topikal sebaiknya tidak lebih dari 4-6 minggu untuk steroid potensi lemah dan tidak lebih dari 2 minggu untuk potensi kuat

  • PENGGUNAAN PADA ORANG TUAMemiliki kulit tipis sehingga penetrasi meningkat. Memiliki pre existing skin atrophy.Penggunaan sebaiknya dalam waktu singkat dengan pengawasan ketat.

  • Pemilihan Kortikosteroid Topikal Pada Orang DewasaPrinsip Umum:Perhatikan penderita secara keseluruhan, somatik dan psikisSegi fisiologi, patologi, biokimia dan anatomi kulit perlu diperhatikanKuasai materi medika.Perhatikan farmasi dan farmakologi obat-obatan, misalnya sinergisme, efek samping dan toksisitas obat.Terapi yang baik adalah terapi kausal.Berikan obat sesederhana mungkin, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.Individualisasi.Perhatikan segi ekonomi penderita

  • Prinsip Khusus : Pemilihan vehikulum tergantung pada :Stadium/gambaran klinis penyakitobat topikal yang diberikan diubah sesuai dengan perjalanan penyakitnyapada stadium akut (eritem/edem/basah) kompres beri krim, bedak kocok, bedak pasta.stadium kronik/kering beri salep.Distribusi dan lokalisasi penyakitEfek yang diinginkan

  • Makin akut/produktif penyakit kulitnya, makin rendah konsentrasi bahan aktif yang digunakan.Beri penjelasan kepada penderita mengenai cara pemakaian obat dan cara membersihkannya.Hindarkan pemberian obat topikal yang bersifat sensitizer: misalnya mengandung penisilin, sulfa dan antihistamin.Batasi jumlah obat yang tidak stabil/tidak dapat disimpan lama

  • Pemilihan Kortikosteroid Topikal Pada AnakIndikasiDermatosis dengan dasar peradangan dan proliferasi sel-sel epidermis.

    KontraindikasiInfeksi primer oleh bakteri, virus dan jamur serta pada daerah yang mengalami ulserasi

  • Memilih PotensiBayi dan anak-anak Kortikosteroid topikal lemahBayi 0,5%Anak-anak 1 - 2,5%Kortikosteroid Topikal kuat:Waktu relatif singkat dengan dosis minimal AtauDigunakan kortikosteroid berselang-seling dengan krim yang netralSetelah lesi ada perbaikan diganti dengan kotikosteroid yang lemah diikuti dengan pemakaian emolienTujuan: menghindari rebound phenomen dan efek samping baik lokal maupun sistemik.

  • Penggunaan Kortikosteroid Topikal Pada DermatosisDermatitis SeboroikRingan emolien yang diurut/ditekan-tekan di kulit kepala atau mukaBerat gunakan sampo bayi untuk keramas dilanjutkan dengan pengolesan larutan hidrokortison 1%Anak yang lebih besar, dapat diberikan juga sampo yang mengandung asam salisilatLesi pada kulit krim kortikosteroid lemah seperti Triamsinolon, dioleskan 3x sehari selama 1-2 minggu

  • Dermatitis NumularisRingan kortikosteroid topikal lemah Berat kortikosteroid topikal potensi kuat disertai kortikosteroid sistemikPitiriasis Albapemberian kortikosteropid salep topikal potensi lemah, biasanya hdrokortison 1% disertai aplikasi tabir surya saat keluar rumahGigitan Seranggapemberian krim kortikosteroid potensi tinggi ditambah antihistamin. kortikosteroid sistemik dapat diberikan pada keadaan berat

  • Dermatitis diapersPrinsip pengobatan penyakit ini yaitu dengan membersihkan kulit paha dan bokong sebaik mungkin serta kausatif sesuai gejala penyakitKulit dibersihkan, dikeringkan lalu diolesi krim kortikosteroid Hidrokortison 1%, 3x sehariBila diduga ada infeksi bakteri, diberikan antibiotik topikal (gentamycin)Jika disangka ada infeksi jamur diberikan nistatin topikal

  • PENGGUNAAN PADA WANITA HAMILPenelitian belum pernah dilakukan pada manusia.Pada binatang menyebabkan kelainan janin bila diberikan dalam dosis besar, tanpa pengawasan, penggunaan jangka panjang dan potensi kuat.Ekskresi melalui air susu tidak diketahui.Wanita hamil dan menyusui sebaiknya menghindari penggunaan kortikosteroid.

  • PENULISAN RESEP

  • DKAdr. AyuSIP. 12 20 12PRAKTEK UMUMRumah :Jl. Gang Sempit No.7Banjarmasin, No.Telp (0511) 758959Praktek :Jl. Mawar No.8BanjarmasinNo. Telp (0511) 898595Banjarmasin, 22 Maret 2015R/ Prednison tab 10 mg No. XV S t dd tab I pc R/ Loratadin tab 10mg No. X S prn t dd tab 1 pc (pruritus)Pro: Nn. WatiUmur: 25 tahunBB: 45 kgAlamat: Gg.Indah Permai no.7

  • PSORIASIS, NEURODERMATITIS, DERMATITIS SEBOROIKdr. AyuSIP. 12 20 12PRAKTEK UMUMRumah :Jl. Gang Sempit No.7Banjarmasin, No.Telp (0511) 758959Praktek :Jl. Mawar No.8BanjarmasinNo. Telp (0511) 898595Banjarmasin, 22 Maret 2015R/ Kloderma zalf tube I s S3 dd ue R/ Acidum salicium 12 Vaselin album ad 30 mfla cum zalf dtd pot I s 3 dd ue Pro: Nn. WatiUmur: 25 tahunBB: 45 kgAlamat: Gg.Indah Permai no.7

  • VITILIGOdr. PrizaSIP. 12 20 12PRAKTEK UMUMRumah :Jl. Gang Sempit No.7Banjarmasin, No.Telp (0511) 758959Praktek :Jl. Mawar No.8BanjarmasinNo. Telp (0511) 898595Banjarmasin, 22 Mret 2015R/ Solutio bergamothae 12,5% 50cc no I s 1 dd ue 15 menit cuci air jemurPro: Ny. AniUmur: 26 tahunBB:49 kgAlamat: Gg.Indah Permai no.79

  • GOdr. PrizaSIP. 12 20 12PRAKTEK UMUMRumah :Jl. Gang Sempit No.7Banjarmasin, No.Telp (0511) 758959Praktek :Jl. Mawar No.8BanjarmasinNo. Telp (0511) 898595Banjarmasin, 22 maret 2015R/ Amoxicilin tab 500 mg no.VI s 1 dd VI haustus Pro: An DarmiyaUmur: 1,5 tahunBB: 9 kgAlamat: Gg.Indah Permai no.79

  • Identifikasi Kelengkapan dalam PeresepanNama Px - Nama Obat Usia Px - Bentuk sediaanJenis Kelamin Px - Dosis ObatBB Px - Jumlah ObatNama Dokter - Aturan PakaiSIP Dokter - Waktu Pemberian ObatAlamat Dokter Tanda Tangan DokterTanggal Resep

  • *****************