Derm Sebor

15
DERMATITIS SEBOROIK Yang harus dipelajari: Histologi lapisan kulit stratum korneum sampai dermis Kelompok2 dermatitis (masih kurang, banyak banget, ) Dermatitis seboroik Efloresensi Diagnosis banding aktor resiko Anatomi Kulit !embagian kulit se"ara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama, yaitu #$ %apisan epidermis atau kutikel 2$ %apisan dermis (korium, kutis &era, true skin) '$ %apisan subkutis (hipodermis) idak ada garis tegas yang memisahkan dermis dan subkutis, subkutis di adanya jaringan ikat longgar dan adanya sel dan jaringan lemak$ #$ Lapisan Epidermis terdiri atas stratum korneum, lusidum, granulosum, spinosu dan basale$ tratum korneum (lapisan tanduk) adalah lapisan kulit yang paling luar dan atas beberapa lapis sel*sel gepeng yang mati, tidak berinti dan protoplasm berubah menjadi keratin (+at tanduk) tratum lusidum merupakan lapisan sel*sel gepeng tanpa inti dengan protopl yang berubah menjadi protein yang disebut eleidin$ %apisan tersebut tampak jelas di telapak tangan dan kaki$ tratum granulosum (lapisan keratohialin) merupakam 2 atau ' lapis sel*sel dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti diantaranya$ utir*but terdiri atas keratohilain$ -ukosa biasanya tidak mempunyai lapisan granulosum juga tampak jelas di telapak tangan dan kaki tratum spinosum (stratum malpighi) atau disebut juga prickle cell layer (lapisan akanta) terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal berbeda*beda karena adanya proses mitosis$ !rotoplasmanya jernih ka mengandung glikogen dan inti terletak di tengah$ el selini makin dekat ke permukaan makin gepeng ke bentuknya$ diantara sel*sel stratum spinos jembatan*jembatan antar sel (inter"elullar bridges) yang terdirir dari pro tonofibril atau keratin$ !erlekatan antar jembatan*jembatan ini membentuk bulat ke"il yang disebut nodulus i++o+ero$ Di atara sel*sel spinosum t sel %angerhans$ el*sel stratum spinosum mengandung banyak glikogen$ tratum basal terdiri atas sel*sel berbentuk kubus (kolumnar) yang tersusu pada perbatasan dermo*epidermal berbaris seperti pagar$ %apisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling ba.ah$ el sel basal ini mengadaakan mitosis berfngsi reproduktif$ %apisan ini terdri dari 2 jenis sel:

description

dermatitis seboroik

Transcript of Derm Sebor

DERMATITIS SEBOROIKYang harus dipelajari: Histologi lapisan kulit stratum korneum sampai dermis Kelompok2 dermatitis (masih kurang, banyak banget, ) Dermatitis seboroik Efloresensi Diagnosis banding Faktor resikoAnatomi KulitPembagian kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama, yaitu :1. Lapisan epidermis atau kutikel2. Lapisan dermis (korium, kutis vera, true skin)3. Lapisan subkutis (hipodermis)Tidak ada garis tegas yang memisahkan dermis dan subkutis, subkutis ditandai dengan adanya jaringan ikat longgar dan adanya sel dan jaringan lemak.1. Lapisan Epidermis terdiri atas stratum korneum, lusidum, granulosum, spinosum dan basale. Stratum korneum (lapisan tanduk) adalah lapisan kulit yang paling luar dan terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti dan protoplasmanya telah berubah menjadi keratin (zat tanduk) Stratum lusidum merupakan lapisan sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang berubah menjadi protein yang disebut eleidin. Lapisan tersebut tampak lebih jelas di telapak tangan dan kaki. Stratum granulosum (lapisan keratohialin) merupakam 2 atau 3 lapis sel-sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti diantaranya. Butir-butir kasar ini terdiri atas keratohilain. Mukosa biasanya tidak mempunyai lapisan ini. Stratum granulosum juga tampak jelas di telapak tangan dan kaki Stratum spinosum (stratum malpighi) atau disebut juga prickle cell layer (lapisan akanta) terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis. Protoplasmanya jernih karena banyak mengandung glikogen dan inti terletak di tengah. Sel sel ini makin dekat ke permukaan makin gepeng ke bentuknya. diantara sel-sel stratum spinosum terdapat jembatan-jembatan antar sel (intercelullar bridges) yang terdirir dari protoplasma dan tonofibril atau keratin. Perlekatan antar jembatan-jembatan ini membentuk penebalan bulat kecil yang disebut nodulus Bizzozero. Di atara sel-sel spinosum terdapat pula sel Langerhans. Sel-sel stratum spinosum mengandung banyak glikogen. Stratum basal terdiri atas sel-sel berbentuk kubus (kolumnar) yang tersusun vertikal pada perbatasan dermo-epidermal berbaris seperti pagar. Lapisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling bawah. Sel sel basal ini mengadaakan mitosis dan berfngsi reproduktif. Lapisan ini terdri dari 2 jenis sel: Sel kolumnar dengan protoplasma basofilik inti lonjong dan besar, dihubungkan satu dengan yang lain oleh jembatan antar sel Sel pembentuk melanin (melanosit) atau clear cell merupakan sel sel berwarna muda deang sitoplama basofilik dan inti gelap, dan mengandung butir pigmen (melanosomes)

2. Lapisan dermis, berada dibawah epidermis dan lebih tebal dari epidermis. Lapisan ini terdiri dari lapisan elastik dan fibrosa padat dengan elemen-elemen selular dan folikel rambut. Lapisan ini dibagi menjaadi 2 yaitu : Pars papilare bagian yang menonjol ke epidermis berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah Pars retikulare bagian yang menonjol ke arah subkutan, bagian ini terdiri atas serabut-serabut penunjang misalnya serabut kolagen, elastin dan retikulin. Dasar (matriks) lapisan ini terdiri atas cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat, di bagian ini terdapat pula fibroblas. Serabut kolagen dibentuk oleh fibroblas, membentuk ikatan yang mengandung hidroksiprolin dan hidroksisilin. Kolagen muda bersifat lentur dan semakin bertambah umur menjadi kurang larut sehingga menjadi tidak stabil. Serabut elastin biasanya bergelombang, berbentuk amorf dan mudah mengembang serta lebih elsatis.

3. Lapisan subkutis terdiri dari jaringan ikat longgar berisi sel sel lemak didalamnya. Sel lemak merupakan sel bulat, besar, dengan inti terdesak ke pinggir sitoplasma lemak yang bertambah. Lapisan sel lemak disebut panikulus adiposa yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Di lapisan ini terdapat ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening. Vaskularisasi di kulit diatur oleh 2 pleksus yang terletak di bagian atas dermis (pleksus superficial) dan yg terletak disubkutis (Pleksus profunda).

Rangkuman KulitLuas : 1.5 m2Berat : 15% BBEpidermis Jenis selintiprotoplasmaLain2

Stratum korneum ( lap tanduk)Sel gepeng matiTidak ada Keratin

Stratum lusidumSel2 gepengTidak ada Protein (eleidin)Tampak jelas di telapak tangan dan kaki

Stratum granulosum (kerato hialin)2-3 lapis sel gepengAda Sitoplasma berbutir kasar (keratohialin)Tampak jelas ditelapak tangan dan kakiTidak ada di mukosa

Startum spinosum (lap. Malphigi/ prickle cell layer)Sel berbentuk poligonal dengan besar yang berbeda-bedaAda Protoplasma jernih (>>glikogen)-ada proses mitosis-ada intercelullar juncntion, nodulus bizzozero-ada sel langerhans

Stratum basal 1. sel kolumnar secara vertikal2.m elanositadaBasofilik-melanosit menagndung melanosom-perbatasan dermo epidermal-mengadakan mitosis dan reproduktif

dermisJenis lapisanletakisiLain-lain

Pars papilareLap. Elastik dan fibrosaMenonjol ke epidermisUjung2 pembuluh darah dan ujung serabut saraf

Pars retikulareLap. Elastik dan fibrosaMenonjol ke subkutisSerabut2 penunjang-kolagen-Elastin-retikulin-Matriks lapisan= asam hialuronat dan kondroitin sulfat

-Ada sel fibroblas kolagen

subkutisJar ikat longgarLapisan kulit paling dalamSel-sel lemak-p.darah-pgb-ujung saraf tepiTrabekula yang fibrosa memisahkan antara kelompok sel2 lemak

Paniculus adiposa lapisan sel lemak untuk cadangan makanan

Adneksa Kulit (kulit, kuku rambut)A. Kelenjar kulit terdiri dari ;1. Kelenjar keringat (glandula sudorifera) Kelenjar ekrin (kecil, terletak dangkal,sekret encer)Kelenjar ini sudah dibentuk sempurna pada 28 minggu kehamilan, dan mulai berfungsi pada 40 minggu setelah kelahiran. Berbentuk spiral dan bermuara langsung ke permukaan kulit. Terletak diseluruh permukaan kulit dan terbanyak terletak di telapak tangan, kaki dan aksila. Sekresi tergantung pada beberapa faktor dan dipengaruhi oleh saraf kolinergik, panas dan stress emosional Kelenjar apokrin (besar, dalam dan kental)Dipengaruhi oleh saraf adrenergik, terletak di aksila, areola mamae, pubis, labia minora dan saluran telinga luar. Pada pubertas smulai besar dan mengeluarkan sekret. Keringat mengandung air, elektrolit, asam laktat, dan glukosa dengan PH 4-6,8.

2. Kelenjar palit (glandula sebasea)Terletak diseluruh permukaan kulit kecuali di telapak tangan dan kaki. Kelenjar palit biasanya tedapat di samping akar rambut dan muaranya terdapat pada lumen akar rambut. Sebum mengandung trigliserida, asam lemak bebas, skualen, wax ester dan kolesterol. Sekresi dipengaruhi hormon androgen. Pada pubertas menjadi besar dan aktif.

B. KukuBagian terminal lapisan tanduk (stratum korneum) yang menebal. Bagian kuku yang terbenam dalam kulit jari disebut akar kuku (nail root), bagian terbuka di atas dasar jaringan lunak kulit pada ujung jari disebut badan kuku (nail plate) dan yang paling ujung adalah bagian kuku yang bebas. Sisi kuku agak mencekung membentuk alur kuku (nail groove). Kulit tipis yang menutupi kuku di bagian proksimal disebut eponikium, sedangakan kulit yang ditutupi kuku bebas disebut hoponikium.

C. RambutTerdiri dari akar rambut (yang terbenam dalam kulit) dan batang rambut (diluar kulit). Ada 2 macam rambut: rambut lanugo adalah rambut halus, tidak ada pigmen dan terdapat pada bayi. Dan rambut terminal adalah rambut kasar dengan pigmen, dan terdapat pd dewasa. Pada dewasa pertumbuhan rambut dipengaruhi hormon androgen. Rambut notmal dan sehat berkilat, elasstis dan tidak mudah patah dan dapat menyerap air. Rambut terdiri dari karbon, hidrogen, nitrogen, sulfur dan oksigen.Efloresensi Makula: Kelainan kulit berbatas tegas berupa perubahan warna semata-mataContoh: melanoderma, leukoderma, purpura, petekie, ekimosis Eritema: Kemerahan pada kulit yang disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah kapiler yang reversibel Urtika: Edema setempat yg timbul mendadak dan hilang perlahan-lahan Vesikel: Gelembung berisi cairan serum, beratap, berukuran kurang dari setengah cm garis tenga dan mempunyai dasar, vesikel berisi darah disebut vesikel hemoragik Pustul: Vesikel yang berisi nanah, bila nanah mengendap di bagian bawah vesikel disebut vesikel hipopion. Bula: Vesikel yang berisi lebih besar. Kista: Ruangan berdinding dan berisi cairan, sel, maupun sisa sel. Isi kista terdiri atas hasil dindingnya yaitu serum, getah bening, keringat, sebum, sel-sel epitel, lapisan tanduk dan rambut. Abses: Kumpulan nanah dalam jaringan. Abses biasanya terbentuk dari infiltrat peradangan. Sel dan jaringan hancur membentuk nanah. Dinding abses terdiri artas jaringan sakit yang belum menjadi nanah. Papul: penonjolan diatas permukaan kulit, sirkumskirp, diameter kurang dari cm, berisi zat padat. Nodus: masa pada sirkumskrip, terletak di subkutan atau kutan, dapat menonjol, bila diameternya lebih kecil dari 1 cm disebut nodulus. Plak: peninggian diatas permukaan kulit , rata dan berisi zat padat , diamternya 2 cm atau lebih. Tumor: Benjolan yang berdasarkan pertumbuhan sel maupun jaringan. Infiltrat: Tumor terdiri atas kumpulan radang. Vegetasi: pertumbuhan berupa penonjolam bulat atau rucing yang menjadi satu vegetasi dapat dibawah permukaan kulit misalnya pada tubuh, dalam hal ini disebut granulasi, seperti pada tukak. Sikatriks: terdiri dari jaringan tak utuh, relief kulit tidak normal, permukaan licin dan tidak dapat adneksa kulit. Secara klinis terlihat menonjol karena kelebihan jaringan ikat. Bila sikatriks hipertrofik menjadi patologik , pertumbuhan melampaui batas luka disebut keloid . Erosi: Kelainan kulit disebabkan kehilangan jaringan yang tidak melampaui strartum basal Eskoriasi: bila garukan lebih dalam lagi sehingga tergores sampai papil. Maka akan terlihat darah dan serum yg keluar. Hilangnya jaringan sampai dengan stratum papilare. Ulkus: hilangnya jaringan yang lebih dalam dari eskoriasi. Ulkus mempunyai dinding, isi, tepi, dasar. Skuama: lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit. Skuama dapat halus sebagai taburan tepung, maupun lapisan tebal dan luas sebagai lembaran kertas. Dapat dibedakan misalnya pitiriasiformis (halus), psoriasiformis (berlapis-lapis), iktioaiformis (seperti ikan), kutikular (tipis), lamelar (berlapis), membranosa atau eksfoliatika (lembaran) dan keratotik (terdiri atas zat tanduk) Krusta: cairan tubuh yang mengering, dapat bercampur dengan jaringan nekrotik, maupun benda asing. Warnanya ada berbagai macam. Kuning muda berasal dari serum, kuning kehijauan berasal dari pus kehitaman berasal dari darah. Likenifikasi: penebalan kulit disertai relief kulit yang makin jelas Guma: infiltrat sirkumskrip, menahun, destruktif, biasanya melunak Eksantema: kelainan pd kulit yang timbul serentak dalam waktu singkat dan tidak berlangsung lama, umumnya didahului demam. Fagedenikum: proses yang menjurus ke dalam dan meluas (ulkus tropikum, ulkus molle) Terebrans: proses yang menjurus ke dalam Monomorf: Kelainan kulit yang pada satu ketika terdiri atas ganya satu macam ruam kulit Polimorf: kelainan kulit yang sedang berkembang, terdiri dari macam2 efloresensi. Telangiektasis : Pelebaran kapiler yang menetap pd kulit Roseola: eksantema yang lentikular berwarna merah tembaga pada sidilis dan frambusia Galopans: proses yang cepat meluas (ulkus diabetekum galopans)Ukuran Miliar: jarum pentul Lentikular: biji jagung Numular: uang logam Plakat: lebih besar dari plakatSusunan kelainan Linear: seperti garus lurus Sirisnar/anular : lingkaran Arsinar: bulan sabit Polikistik: pinggiran yang saling menyambung Korimbiformis : susunan seperti induk ayam dikelilingi anaknyaBentuk lesi Teratur: bulat, lonjong, seperti ginjal dll Tidak teratur: tidak mempunyai bentukPenyebaran dan lokalisasi Sirkumskrip: batas tegas Difus: tidak tegas Generalisata: tersebar pd sebagian bagian tubuh Regional: daerah tertentu badan Universal: seluruh tubuh Soliter: hanya satu lesi Herpetiformis : vesikel berkelompok Konfluens: dua atau lebih lesi yang menjadi satu Diskret: terpisah satu sama lain Serpiginosa: proses yang menjalar ke satu jurusan diikuti oleh penyembuhan jaringan yang ditinggalkan Irisformis: eritema berbentuk bulat lonjong dengan vesikel warna yang lebih gelap ditengahnya. Simetrik: mengenai kedua belah badan yang sama Bilateral: kedua belah badan Unilateral: satu badanMacam-macam dermatitisDermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) yang menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama dan likenifikasi) dan keluhan gatal.1. Dermatitis Kontak : disebabkan oleh substansi yang menempel pd kulit. Terdiri dari dermatitis iritan (nonimunologik) jadi tanpa didahului proses sensitisasi dan dermatitis kontak alergi terjadi setelah sensitisasi terhadap suatu alergen.

Dermatitis Kontak Iritan (DKI) Dapat terjadi berbagai umur,ras dan jenis kelamin Dihubungkan dengan pekerjaan (akibat kerja) Etiologi : bahan yang bersifat iritan (asam, alkali, deterjen, serbuk kayu) Faktor yang mempengaruhi kelainan kulit : ukuran molekul, daya larut, konsentrasi, lama kontak, gerakan, trauma fisis, suhu, lingkungan, faktor individu (tebal kulit) Gejala klinis : iritan kuat menimbulkan gejala akut sedangakan iritan lemah menibulkan gejala kronis Histopatologik : DKI akut (vasodilatasi didalam dermis, edema intrasel , nekrosis epidermal). DKI kronis ( kerusakan epidermis yang menibulkan vesikel atau bula. Didalam vesikel atau bule ditemukan limfosit dan neutrofil) Diagnosis : anamnesis dan pengamatan gambaran klinis, uji tempel dengan bahan yg dicurigai Terapi : hindari pajanan, KS topikal dan pemakaian alat pelindung diriDermatitis Kontak Alergik (DKA) Terjadi pada orang yang kulitnya peka (hipersensitif) Etiologi : bahan kimia sederhana (