DERET hitung
-
Upload
rhonda-hale -
Category
Documents
-
view
200 -
download
11
description
Transcript of DERET hitung
DERET
Faisal ShalehDyahayu Rahma DiniSilke Arinda Maulina
Arma Desta WiratamaOctavia Setianingrum
Tyas Dwi AriniFitra Isni Rosita
Reza Anandiraka
MEMPERSEMBAHKAN
Yang akan kita bahas..
Deret Sederhana
Konvergensi Deret Taktentu
Pengujian Konvergensi
Deret PangkatDeret
MaclaurinDeret Taylor
Aplikasi Deret dalam Kimia
Deret Arimatika
Deret Geometri
Deret SederhanaDeret adalah rangkaian bilangan yang tersusun
secara teratur dan memenuhi kaidah tertentu.
Suku/elemen adalah bilangan yang merupakan unsur pembentuk deret
Deret menurut jumlah sukunya :
1. Deret berhingga = Deret yang suku-sukunya tertentu.
2. Deret tak berhingga = Deret yang jumlah suku-sukunya tak terbatas .
Deret Sederhana:
1. Deret Aritmatika
2. Deret Geometri
Deret Sederhana
Deret AritmatikaDeret/barisan bilangan aritmatika adalah
sekumpulan bilangan yang disusun sedemikian rupa sehingga jarak/selisih antara setiap suku dengan suku berikutnya selalu tetap (konstan).
Bentuk umum : Un = a +(n-1) b
a, a+b, a+2b, a+3b,....., a+(n-1)b
dimana: a = suku awal
b = bilangan selisih (konstan)
Deret Sederhana
1. Jumlah deret aritmatika hingga suku ke-n (Sn)
Metode Gaussian
Sn = U1 + U2 + U3 + ... + Un
Dengan menggunakan rumus yang ditemukan Carl Friedrich
Gauss
Sn = n/2 (2a + (n-1)b)
= n/2 (a + Un)
= n/2 (U1 + Un)
Maka selisih dua jumlah deret yang berurutan adalah suku terakhir pada deret yang terakhir,
Sn – Sn-1 = Un
2. Sifat deret aritmatik
U1 + U3 = 2 U2
Deret Sederhana
Deret GeometriBarisan bilangan yang memiliki sifat perbandingan dua suku berurutan adalah sama besar (tetap). Nilai perbandingan yang tetap dilambangkan dengan r.
Bentuk umum :Un = arn-1
sehingga: a + ar1 + ar2 + ar3 +...+ arn-1
Dimana: a=suku awalr= rasio/perbandingan
Rasio (r) =Un /Un-1
Barisan geometri dapat dipandang sebagai barisan eksponensial
Deret Sederhana
Jumlah deret geometri hingga suku ke-n
Sn = a(1-rn) / (1-r) , untuk r<1
Sn = a(rn-1) / (r-1) , untuk r>1
Deret Geometri tak berhingga
Adalah penjumlahan dari : U1 + U2 + U3+ ......
Dengan rumus jumlah deret geometri :
S∞ = a/(1-r)
Deret Sederhana
Konvergensi Deret Tak TentuDeret tak hingga merupakan jumlahan tak
terhingga dari suku-suku yaitu a1+a2+…
+an
Notasi deret tak hingga adalah
Penjumlahan parsial meliputi penjumlahan suku-
suku tertentu
Jumlah S suatu deret tak terhingga diberikan limit :
Jika limitnya eksis dan tertentu, maka deretnya merupakan konvergen
Jika limitnya tak terbatas maka deretnya divergen
1nna
1n na
nn
Slim
n321na...aaaS
Sebagai contoh
Jika r < 1, maka rn akan mendekati nol ketika n tak terhingga
Limitnya eksis dan tertentu, maka deret ini konvergen
Jika r > 1, maka rn akan menjadi tak terhingga bila n tak terhingga sehingga limitnya tak tertentu, maka deret tersebut divergen
Contoh lainnya terdapat pada termodinamika statistik.
Konvergensi Deret Tak Tentu r
raS
n
n
1
)1(
r
a
r
raS
n
nn
n
1
)1
)1((limlim
Pengujian Konvergensi
Deret Suku Positif
Sebuah disebut deret suku positif,
bila semua suku-sukunya positif. Berikut ini
adalah deret-deret suku positif yang sering
digunakan :
1.Deret geometri
2.Deret harmonis
1nna
Deret Geometri
Bentuk umum :
Proses menentukan rumusan Sn adalah sebagai
berikut :
Dari rumusan tersebut diperoleh bahwa
sehingga . untuk r 1.
Kekonvergenan dari deret geometri bergantung
pada nilai r.
....... 1321
1
nk
k
rarararaara
132 ... nn rarararaaS
nnn rararararaSr 132 ...
nnn raaSrS
r
raS
n
n
1
1
Pengujian Konvergensi
Deret Harmonis
Bentuk umum :
Untuk menentukan kekonvergenan, dapat
diketahui dari nilai limit dari Sn nya, yaitu
1
1
n n
nSn
1....
8
1
7
1
6
1
5
1
4
1
3
1
2
11
.....16
1....
9
1
8
1
7
1
6
1
5
1
4
1
3
1
2
11
Pengujian Konvergensi
Uji Awal (preliminary test) menyatakan, jika deret divergen.1. Uji Banding2. Uji Integral3. Uji Nisbah4. Uji Banding Khusus
Pengujian Konvergensi
1. Uji BandingJika suku demi suku dari deret , dengan adalah deret konvergen, maka deret juga konvergen. Jika suku demi suku deret , dengan membentuk deret divergen, maka deret juga divergen.
2. Uji Integral
Pengujian Konvergensi
3. Uji Nisbah
Jika deret konvergen Jika deret divergen Jika uji nisbah tidak memberi
kesimpulan
Ditinjau deret positif Jika deret positif konvergen dan
deret konvergen. Jika deret positif divergen dan
deret divergen.
4. Uji Banding KhususPengujian Konvergensi
Deret Bolak-BalikDeret bolak-balik adalah deret yang suku-sukunya
berganti tanda. Sebagai contoh,
Deret bolak-balik ,dengan positif, konvergen jika memenuhi dua syarat berikut:• Setiap suku-suku deret ini secara numerik
kurang dari suku-suku sebelumnya, • Jika
Pengujian Konvergensi
Deret Pangkat
Deret pangkat merupakan suatu bentuk deret tak hingga
Bentuk Umum : f(x) = ai xi
Ada 2 macam deret pangkat:1. Deret pangkat dalam x
= a0 + a1 x2 + ... + an xn + ...
2. Deret pangkat dalam x – c
= a0 + a1 (x – x0) + a2 (x – x0)2 +...an(x –x0)n
( pers. A )
ii
ixa
0
io
ii xxa )(
0
Dari persamaan A,
Diasumsikan x, x0, dan koefisien ai merupakan bilangan real. Jumlah parsial untuk n suku pertama bentuk di atas adalah sn yang dapat dituliskan sebagai
sn (x) = a0 + a1 (x − x0) + a2 (x − x0 )2
+ ... + an(x − x0)n
Dan sisa deret pangkat (pers. A) didefinisikan sebagai Rn
Rn(x) = an+1 (x – x0 )n+1 + an+2 (x – x0 )n+2 + ...
Deret Pangkat
Untuk persamaan (A) di atas dapat diperoleh
s0 = a0
R0 = a1(x – x0) + a2(x – x0)2 + a3(x – x0)3 + ...
s1 = a0 + a1(x – x0)
R1 = a2(x – x0)2 + a3(x – x0)3 + a4(x – x0)4 + ...
s2 = a0 + a1(x – x0) + a2(x – x0)2
R2 = a3(x – x0)3 + a4(x – x0)4 + a5(x – x0)5 + ...
Deret Pangkat
Radius Konvergensi
Untuk menentukan nilai x, yang menghasilkan deret konvergen, dapat menggunakan tes rasio. Tes rasio menyatakan bahwa jika rasio absolut dari suku ke-m+1 terhadap suku ke-n mendekati suatu nilai ξ karena n → ∞, maka deret dikatakan konvergen jika ξ <1 dan divergen jika ξ > 1.
ξ = 1 −x-x0
Deret Pangkat
01lim xx
a
a
m
m
m
Konvergensi pada Deret PangkatJika x = x1 , maka deret pangkat (pers. A)
konvergen jika lim sn (x1) = s(x1)
merupakan suatu bilangan real.Sebaliknya, deret pangkat itu akan
divergen jika lim sn (x1) = s(x1)
bukan sebagai suatu bilangan real.
Deret Pangkat
Untuk deret pangkat yang diberikan pada pers. A hanya terdapat tiga kemungkinan :
1. Deret tersebut konvergen hanya ketika
x = x0 jika diperoleh harga R = 0
2. Deret tersebut konvergen pada x-x0 < R , jika diperoleh harga R = 1
3. Deret tersebut konvergen untuk semua x, jika diperoleh harga R = ∞
Deret Pangkat
Deret Maclaurin
Deret Maclaurin adalah penaksiran polinom derajat tak hingga
Catatan: Deret infinite (tak hingga) menyatakan bahwa akhirnya deret ini sama dengan fungsi sebenarnya, bukan penaksiran lagi.
!)0(
!2)0(
)0()0()(
)(2
n
xf
xf
xffxfn
n
Perbandingan Maclaurin dengan Taylor Series
TAYLOR SERIES: Dari awal kita selalu memulai perkiraan
pada nilai
Sesungguhnya, kita bisa membuat deret polinom yang berasal dari titik manapun.
MACLAURIN SERIES: merupakan Deret Taylor yang berpusat
pada x0=0
Deret Maclaurin
0x
0xx
Ide awal dari deret MacLaurin adalah sebuah fungsi dapat dinyatakan dalam bentuk deret polinomial. Misalkan
Jika kita memasukkan nilai x = 0, maka kita dapatkan
Kemudian kita turunkan fungsi tersebut terhadap x , maka kita dapat
Dan jika kita memasukkan nilai x , kita dapat
Kita turunkan fungsi tersebut sekali lagi
Deret Maclaurin
Masukkan lagi x=0 dan kita dapat
Ulangi lagi langkah yang selanjutnya, sehingga kita dapat
Jadi, deret MacLaurin dapat ditulis dengan
Deret Maclaurin
Deret Taylor
Dalam matematika, deret Taylor adalah representasi fungsi matematika sebagai jumlahan tak hingga dari suku-suku yang nilainya dihitung dari turunan fungsi tersebut di suatu titik. Deret ini dapat dianggap sebagai limit polinomial Taylor.
Definisi Deret Taylor
Deret Taylor dari sebuah fungsi riil atau fungsi kompleks f(x) yang terdiferensialkan tak hingga dalam sebuah persekitaran sebuah bilangan riil atau kompleks a adalah deret pangkat.
Dalam bentuk lebih ringkas dapat dituliskan sebagai :
Deret Taylor
Teorema Taylor dalam Satu Variabel Teorema Taylor menyatakan sembarang fungsi
dapat dihampiri dengan polinomial. Contoh sederhana penerapan teorema Taylor adalah hampiran fungsi eksponensial ex di dekat x = 0:
Hampiran ini dinamakan hampiran Taylor orde ke-n’ terhadap ex karena menghampiri nilai fungsi eksponensial menggunakan polinomial derajat n. Hampiran ini hanya berlaku untuk x mendekati nol, dan bila x bergerak menjauhi nol, hampiran ini menjadi semakin buruk. Kualitas hampiran dinyatakan oleh suku sisa:
Deret Taylor
Bentuk Lagrange
Bentuk Lagrange dari suku sisa menyatakan bahwa terdapat bilangan ξ antara a dan x sedemikian sehingga:
Deret Taylor
Bentuk Cauchy
Bentuk Cauchy suku sisa menyatakan bahwa terdapat bilangan ξ antara a dan x sehingga :
Secara umum, bila G(t) adalah fungsi kontinyu pada selang tertutup [a,x], yang terturunkan dengan turunan tidak nol pada (a,x), maka ada suatu bilangan ξ antara a dan x sehingga :
Deret Taylor
Pembuktian Satu Variabel Berikut adalah bukti teorema Taylor dengan suku
sisa integral. Teorema dasar kalkulus menyatakan bahwa :
yang dapat disusun ulang menjadi:
Sekarang kita dapat melihat bahwa penerapan integrasi parsial menghasilkan :
Deret Taylor
Dimana dv = dt; persamaan kedua didapatkan dengan mencatat bahwa :
Persamaan ketiga didapatkan dengan mengeluarkan faktor yang sama. Bila integrasi parsial ini diteruskan didapatkan:
Deret Taylor
Aplikasi Deret pada KimiaOsilator Harmonik Energi rata-rata osilator harmonik menurut
mekanika kuantum pada temperatur dapat diperoleh dengan menjumlahkan fungsi partisinya
Penjumlahan suku-suku dalam persamaan di atas menyerupai bentuk sehingga fungsi partisinya
12n 0
Z exp n h / kT
12
n 0
exp h / kT exp nh / kT
n 1
n 0
x (1 x )
12exp h / kT
Z1 exp h / kT
Energi rata-rata osilator adalah
Pada temperatur tinggi dimana kita dapat mengurai bentuk eksponen
suku-suku di atasnya dapat diabaikan, jadi
2 log ZkT
T
12
2
exp h / kTlog
1 exp h / kTkT
T
12
1h
exp h / kT 1
2
12
h h hexp 1
kT kT kT
12 21
2
1h
h / kT h / kT
kT
Gerakan Vibrasi Molekul Diatomik Untuk gerak vibrasi, dapat kita ambil model osilator
harmonik sederhana sebagai pendekatan. Fungsi partisinya :
Untuk fungsi partisi elektronik, kita akan nyatakan dalam bentuk keadaan dasar, energi yang diperlukan untuk mengeksitasi elektron dari keadaan dasar ke keadaan diatasnya. Fungsi partisinya
Fungsi partisi total molekul diatomik diperoleh dari masing-masing komponen
12
v
exp h / kTZ
1 exp h / kT
e o 1 e1 2 e2Z g g exp / kT g exp / kT ...
123
2
h / kT
3 h / kTj 0
V eZ 2 mkT ( 2 j 1)exp j( j 1)K / kT
h 1 e
0 1 e1 ng g exp / kT Z
Jadi, Energi molekul gas diatomik
232
j 0
log ZN kT kT ( 2 j 1)exp j( j 1)K / kT
T
e1
e1
/ kT1 e11
2 / kTh / kT0 1 e1
g e1h
e 1 g g e
ADA PERTANYAAN?
Sekian presentasi dari kami. Terima Kasih
PERTANYAAN
Kharis : Jelaskan dengan lebih rinci untuk deret mac laurin!
Syarif : Apa aplikasi deret dalam bidang kimia khususnya pada laboratorium?
Anisa : Apakah bisa dalam satu deret terdapat kombinasi antara deret aritmatika dan geometri?