DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME...

101
DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME (AnalisisPolitik Hukum Islam terhadap Program Deradikalisasasi Terorisme BNPT Tahun 2012) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Dalam Ilmu Syari’ah DisusunOleh: HAMDANI NIM : 052211187 JURUSAN SIYASAH JINAYAH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

Transcript of DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME...

Page 1: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME

(AnalisisPolitik Hukum Islam terhadap Program Deradikalisasasi

Terorisme BNPT Tahun 2012)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I

Dalam Ilmu Syari’ah

DisusunOleh:

HAMDANI

NIM : 052211187

JURUSAN SIYASAH JINAYAH

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2012

Page 2: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

ii

Drs. Mohamad Solek, M.A.

Jln. Segaran Baru II no. 5 Purwoyoso

Ngaliyan Semarang

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 Naskah eks

Hal : Naskah Skripsi

An. Sdr. Hamdani

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Syari’ah

IAIN Walisongo

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini

saya kirimkan naskah skripsi saudara :

Nama : Hamdani

Nim : 052211187

Jurusan : Siyasah Jinayah

Judul Skripsi : “DERADIKALISASI GERAKAN

TERORISME(AnalisisPolitik Hukum Islam terhadap

Program Deradikalisasasi Terorisme BNPT Tahun

2012)”

Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudara tersebut dapat segera

dimunaqosahkan.

Demikian harap menjadi maklum.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Semarang, 29 April2012

Pembimbing,

Drs. Mohamad Solek, M.A.

NIP. 19660318 199303 1 004

Page 3: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

iii

Page 4: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

iv

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung

jawab, penulis menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang

pernah ditulis orang lain atau

diterbitkan. Demikian juga skripsi ini

tidak berisi satupun pikiran-pikiran

orang lain, kecuali informasi yang

terdapat dalam referensi yang dijadikan

bahan rujukan.

Semarang, 25 April 2012

Deklarator,

HAMDANI

NIM. 052211187

Page 5: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

v

MOTTO

” من جدوجد”

“Barang siapa yang bersungguh-sungguh,

maka dia akan mendapatkan”

(المحفوظات)

Page 6: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

vi

ABSTRAK

Maraknya tindak kejahatan terorisme mengatasnamakan Islam di penjuru

dunia, menuntut berbagai pihak berpendapat sekaligus mengambil peran untuk

mengatasinya.Sebagai negara hukum yang menjunjung tinggi HAM, pasca

dikoyak dengan bom Bali I dan beberapa ledakan lain, pemerintah Indonesia

segera membutuk BNPTsebagai lembaga non nonkementerian yang bertanggung

jawab terhadap penanggulangan terorisme di Indonesia. Melalui kebijakannya,

BNPT menekankan strategi soft approach dalam konsep deradikalisasi untuk

menanggulangi terorisme di Indonesia.Yakni pendekatan yang mengutamakan

dialog secara komprehensif, persuasive, penuh kelembutan dan kasih sayang.

Islam sebagai ajaran yang sejak awal mendeklarasikan diri manjadi

rahmatan lil alamin sekaligus agama mayoritas di Indonesia, tentu bisa dijadikan

sudut pandang terhadap progam deradikalisasi. Dalam hal ini, penulis ingin

mengetahui bagaimana tinjauan politik hukum Islam terhadap program

deradikalisasi terorisme BNPT. Selain itu, penulis juga tertarik untuk

menganalisis implementasi program deradikalisasi oleh BNPT Terhadap Pelaku

Kejahatan Terorisme di Indonesia.Sedangkan metode yang digunakan dalam

penelitian kualitatif ini adalahdeskriptif analitik. Yakni menggambarkan konsep

sekaligus pelaksanaan program deradikalisasi BNPT kemudian menganalisisnya.

Dari penelitian tersebut ditemukan; Pertama, ditarik dalam sudut pandang

politik hukum Islam,melihat beberapa unsur di dalamnya,terorisme tidak lain

adalah bughat dalam Islam. Sehingga konsep deradikalisasi BNPT yang lebih

mengutamakan dialog sangat sesuai dengan politik hukum Islam dalam

menghadapi bughat. Walau hakikat hukuman bughat dalam Islam adalah

mati,namun para ulama bersepakat harus adanya proses dialog terlebih dahulu

kepada pelaku bughatsebelum eksekusi dilakukan(QS Al-Hujjarat:9). Selain

pertimbangan nash tersebut, dalam kaidah fiqh juga dikenal kaidah maslahat

mursalah, yakni penyelesaian suatu persoalan dengan cara mendekat kepada

kemaslahatan dan menjauhi kerusakan. Bahkan dalam sejarah Islam, sahabat Ali

bin Abu Thalibpun telah menerapkan strategi tersebut dalam menghadapi para

pelaku bughat ketika menjadi khalifah.

Kedua, secara aplikatif ada tiga program besar BNPT dalam melaksanakan

kosep deradikalisasi, yakni; pembinaan kepribadian,pembinaan kemandirian, dan

Pembinaan preventif berkelanjutan. Langkah tesebut akan lebih mengena dan

memberi pengaruh positif kepada para teroris dan keluarga mereka mengingat

beberapa hal; pertama, terorisme merupakan kejahatan yang lahir atas dasar

faham atau ide keagamaan radikal,sehingga perang terhadap gagasan radikal

tersebut yang harus diutamakan (war of idea).Kedua,pasca booming isu HAM

dalam kancah global, masyarakat dunia mengecam berbagai tindak kekerasan

terhadap sesama atas dasar apapun, termasuk melawan kejahatan

terorisme.Terakhir, banyak fakta menyebutkan, penyelesaian persoalan dengan

cara kekerasan justru akan memperkeruh persoalan tersebut. Hal ini senada

dengan teori Thomas More, bahwa pemberantasan kejahatan dengan tindak

kekerasan tidak akan membuat kejahatan itu berhenti.

Page 7: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk orang-orang yang telah dengan

ikhlas berkorban, membantu dan memberi semangat penulis dalam mengarungi

kehidupan untuk menggapai cita dan cinta.

Untuk Ayahanda dan Ibunda terkasih (Bapak Paijo dan Ibu Sumiyati) yang

selama ini telah melahirkan, merawat, menjaga, menyayangi dan mendidik

penulis.Memberi semangat di kala terpuruk, menjadi pelita ketika diri ini bingung

menentukan arah, berkorban siang malam membantingtulang tidak lain demi masa

depan penulis yang lebih baik. Tiada henti doa penulis panjatkan,semogaAllah

Swt senantiasa menjaga dan mengasihi keduanya setimpal bahkan lebih dengan

kasih yang telah penulis dapatkan, baik di dunia maupun di akhirat kelah. Amin.

Juga untuk kedua kakak penulis tercinta Mbak Nurjanah dan Mbak

Soimah, yang sedikit banyak telah membantu baik secara materiil maupun

immaterial sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.Untuk

kedua kakak Ipar (Kak Samsuri dan Basuki), untuk seluruh keponakan selaku

pewaris tahta generasi keluarga, si cantik Ikhda Maylani Fauziyah, si tampan

Hafidz Maulana Haqi dan Muhammad Alfauzan Rizki Hidayat, juga si kecil Sang

penantang maut Muhammad Arif Alfaqih yang sukses dalam operasi

pengangkatan gumpalan darah di sekitar otak kanan ketika berusia 41 hari, penulis

yakin masa depan kalian harus lebih cerah.Juga untuk adik penulis tersayang,

Muthoharoh, jadilah sosok pemberani dan mandiri yang bisa melakukan berbagai

hal positif dan harus lebih baik dibanding kakak-kakakmu.

Page 8: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Ilahi Rabbi, karena hanya dengan rahmat dan

hidayahnya skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga selalu

tercurah kepada Nabi besar Muhammad Saw, yang telah membawa Islam sebagai

agama dan rahmat bagi seluruh alam.

Penulis sangat sadar, bahwa hanya karena pertolongan Allah Swt dan

dukungan semua pihak lahir maupun batin, akhirnya penulis dapat melalui semua

rintangan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terima kasih sebesar- besarnya kepada:

1. Yth. Prof Dr. H. Muhibbin, M. Ag. (Rektor IAIN Walisongo) yang telah

memimpin IAIN selama menjabat dengan bijaksana, demi masa depan

institusi yang lebih baik.

2. Yth. Dr. Imam Yahya (Dekan Fakultas Syari’ah), penulis ucapkan selamat

atas terpilihnya sebagai Dekan baru Fakultas Syari’ah. Semoga dibawah

pimpinannya Syari’ah bisa lebih berjaya.

3. Yth. Drs. Mohamad Solek, M.A.,atas bimbingan, masukan dan motifasinya

untuk selalu melanjutkan garapan meskipun banyak halangan dan rintangan

menghadang. Karena beliau bukan hanya pembimbing, tapi juga sekaligus

wali studi penulis.

4. Yth. Kajur, Sekjur, dan Biro Judul Jinayah Siyasah. Beserta segenap dosen

Fakultas Syari’ah yang telah memberikan ilmunya tanpa pamrih. Juga

segenap pegawai Fakultas Syari’ah yang selalu direpotkan mahasiswa.

Page 9: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

ix

5. Ayahanda dan Ibunda terkasih (Bapak Paijo dan Ibu Sumiyati) yang selama

ini telah melahirkan, merawat, menjaga, menyayangi dan mendidik penulis.

Memberi semangat dikala terpuruk, menjadi pelita ketika diri ini bingung

menentukan arah, berkorban siang malam membanting tulang tidak lain demi

masa depan penulis yang lebih baik. Juga untuk kedua kakak dan kakak ipar

penulis tercinta Mbak Nurjanah-Kak Samsuri dan Mbak Soimah-Kak Basuki,

yang sedikit banyak telah membantu baik secara materiil maupun immaterial

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tidak

ketinggalan untuk adik penulis tersayang Muthoharoh, yang selalu memberi

semangat dan motivasi.

6. Kepada adik-adik penulis yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Pelajar

Lampung (KAMAPALA) Semarang, Novita Andriani (Bendahara), Bethra

Ariesta (Sekjend), Mouklasin (Wasekjend), Andika Prabowo (Koordiv

Kaderisasi), Ahwani (Koordiv Humas), Purna Cipta Nugraha (Koordiv

Litbang), Rika Ferawati (Koordiv Seni Budaya), Dhofier Habibi (Koordiv

Perekonomian), Damasus Destra (Koordiv Olah Raga), dan seluruh anggota

pengurus serta adik-adik kader baru KAMAPALA Semarang, pesan penulis

jaga terus kekompakan dan kekeluargaan, bukan hanya saat ini, tapi sampai

kelak kita bersama membesarkan Lampung Tercinta. Runcingkan ide

kreatifitas kalian untuk mengangkat budaya nusantara, Mak Ghanta Kapan

Lagi, Mak Gham Sapa Lagi.

7. Sahabat-sahabat di PMII (Almapaba 05, Rayon Syariah, Komisariat

Walisongo dan PCPMII Kota Semarang), yang selama ini menjadi media bagi

Page 10: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

x

penulis untuk mengembangkan diri dan mengasah potensi dalam bidang

organisasi, yang telah mewariskan banyak ilmu dan relasi. Tangan terkepal

dan maju ke muka..

8. Wadyabala Justisia (terkhusus 2005; Rouf, Lina, Ella, Faizin, Aril; akhirnya

penulis bisa mengejar kalian pakai toga). Kepada para senior dan seluruh

wadyabala yang ada, lanjutkan perjuangan kalian meski melintas batas

melanggar etika.

9. Segenap keluarga Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW), yang

telah memberi warna unik dalam hidup ini. JQH, FOSIA, HMJ HPPI,

DEMA, SMI, IPNU Kota Semarang, IPNU Jateng, ke depan masih banyak

yang harus kita perjuangkan bersama. Indonesia telah menunggu kita!

10. Posko 29 KKN Desa Gunungtawang, Kecamatan Selomerto Kab.

Wonosobo(Fauzan, Farid, Inza, Amel, dan Davia) untuk kenangan tak

terlupakan.Kapan kumpul dan makan-makanlagi nich?

Penulis sadar bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan penulis dalam banyak hal, oleh karena itu saran dan kritik yang

membangun dari pembaca sangat penulis harapkan.

Semarang, 25 April 2012

Penulis,

HAMDANI

NIM. 052211187

Page 11: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

NOTA PEMBIMBING ..................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

HALAMAN DEKLARASI ................................................................................ iv

HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii

HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................. viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 9

C. Tujuan Penelitian ................................................................. 10

D. Telaah Pustaka ..................................................................... 11

E. Metode Penelitian ................................................................ 16

F. Sistematika penulisan ........................................................... 20

BAB II TINJAUAN TENTANG BUGHAT

A. Pengertian Bughat ................................................................ 22

B. Dasar Hukum ....................................................................... 24

C. Unsur-Unsur Bughat ............................................................ 26

D. Sanksi Bughat ...................................................................... 27

Page 12: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

xii

E. Gerakan Terorisme sebagai Baghat ..................................... 31

BAB III Program Deradikalisasi BNPT Tahun 2012

A. Pengertian Deradikalisasi ..................................................... 41

B. Sejarah dan Profil BNPT ...................................................... 42

C. Pelaksanaan Program Deradikalisasi oleh BNPT ................ 57

BAB IV ANALISIS PROGRAM DERADIKALISASI BNPT TAHUN

2012

A. Analisis Hukum Islam terhadap Program Deradikalisasi

Terorisme ............................................................................ 72

B. Analisis Implementasi Program Deradikalisasi oleh

BNPT .................................................................................. 76

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................... 85

B. Rekomendasi ........................................................................ 86

C. Penutup ................................................................................. 87

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 13: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masih segar dalam ingatan kita, peristiwa berdarah yang terjadi pada

12 Oktober 2002 silam. Sebuah catatan sejarah untuk kali pertama serangan

bom bunuh diri (suicide bomber) terbesar terjadi di Indonesia1. Peristiwa

yang terjadi di Paddy‟s Bar2 dan Sari Club

3 Legian, Kuta Bali tersebut

menewaskan lebih kurang 202 nyawa manusia dan melukai ratusan

lainnya4.

Walau sesaat, ledakan yang terjadi tepat pukul 23.05 WITA tersebut

mempunyai pengaruh signifikan terhadap bangsa, khususnya masyarakat

Bali. Di bidang ekonomi misalnya, dibutuhkan lebih 2,5 tahun untuk

memulihkan perekonomian masyarakat Bali. Selama itu pula terjadi

pengangguran sebanyak 3,5%, penurunan jumlah jam kerja 4,2%,

1 Ledakan tersebut merupakan ledakan terbesar sekaligus sebagai ledakan puncak pasca

runtuhnya Soeharto (1998). Sebelum terjadi ledakan, Indonesia sudah diguncang dengan berbagai

ledakan di belahan nusantara, antara lain; Plaza Hayam Wuruk (15/4/1999), Masjid Istiqlal

(19/4/1999), Kejaksaan Agung (4/6/2000), Kedubes Filipina Jakarta (3/8/2000), Bursa Efek

Jakarta (13/9/2000), serangkaian bom natal di Jakarta, Bekasi, Sukabumi, Mataram,

Pematangsiantar, Medan, Batam dan Pekanbaru (24/12/2000 ), Gereja Santa Anna dan Huria

Kristen Batak Protestan (HKBP) Jakarta (22/7/2001), Gereja Bethel Tabernakel Kristus Alfa

Omega Semarang (31/7/2001), Plaza Atrium Jakarta (23/9/2001), Australian International School

(AIS) Jakarta (6/11/2001), Restoran KFC Makassar (12/10/2001). Baca Bambang Abimanyu,

Teror Bom Azhari-Noor Din, Jakarta: Republika, 2006, hlm. 83-90 2 Diledakkan oleh Iqbal alias ar-Nasan alias Jimi dari Banten. Walaupun ledakan bom

ransel ini tidak begitu kuat, tapi mampu menghancurkan tubuh Jimi berkeping-keping.

Selengkapnya baca Majalah Tempo, Edisi 4-10 April 2011, hlm. 32 3 Diledakkan oleh Iqbal alias Isa. Ramuan bom ditaruh di 48 laci dan 12 Filing cabinet

yang disatukan dan dijejalkan ke mobil Mitsubishi L-300 yang dikendarai Ali Imron (kini

menjalani hukuman seumur hidup). Ibid. 4 Dari 202 korban meninggal, 88 orang berkebangsaan Australia, 10 orang WNI dan

selebihnya dari wisatawan asing. Baca, Bambang Abimanyu, op.cit, hlm. 61

Page 14: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

2

penurunan upah riil 47% dan pendapatan rumah tangga juga menurun

hingga 22,6%5. Selain berimbas terhadap perekonomian bangsa, ledakan

Bom Bali I mampu mengantarkan Indonesia mendapatkan stigma negatif

sebagai bagian dari negara teroris di mata dunia6. Satu pertanyaan yang

muncul kala itu, siapa aktor intelektual di balik peristiwa berdarah tersebut?

Berbagai pendapat pun mengemuka, mulai anggapan skenario

Amerika, misi Australia menguasai Indonesia, bahkan sempat muncul pula

anggapan bahwa Inteligen dan TNI berada di balik aksi teror bom itu.7

Hingga ditemukan fakta bahwa pelaku sekaligus dalang bom bunuh diri

adalah kelompok teroris8 Jamaah Islamiyah.

9

Dalam waktu singkat, kepolisian bekerja sama dengan berbagai

stakeholder membentuk tim investigasi bom Bali. Walhasil, tim investigasi

mampu menangkap sekaligus mengadili beberapa nama yang diduga terlibat

5 Data dapat dibaca dari, http://nasional.vivanews.com/news/read/140779-

riset__dampak_bom_bali_i_berkelanjutan, diunduh pada tanggal 4 Juli 2011 6 Noor Huda Ismail, Temenku Teroris? Saat Dua Santri Ngruki Menempuh Jalan yang

Berbeda, Jakarta; PT Mizan Republika, 2010, hlm. 98 7 Nasir Abas, Membongkar Jamaah Islamiyah, Pengakuan Mantan Anggota JI, Jakarta:

2006, hlm. 11 8 Hamzah Haz, selaku wakil presiden saat itu sebenarnya dengan tegas telah membantah

keberadaan terorisme di Indonesia. Walau demikian pendapat Hamzah Haz kemudian berbalik 180

derajat ketika Barat dan sebagian besar dunia mengatakan bahwa teroris terlibat di dalamnya.

http://www.gusdur.net/Berita/Detail/?id=116/hl=id/Akhirnya_Hamzah_Haz_Akui_Ada_Terorisme

_Di_Indonesia diunduh pada tanggal 4 Juli 2011. 9 Al-Jamaah Al-Islamiyah merupakan organisasi pecahan dari Jamaah Darul Islam atau

yang dikenal dengan NII. Organisasi ini mempunyai teritori di kawasan Asia Tenggara yang

meliputi Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei dan Kamboja. Dibentuk

sekitar bulan Januari 1993 setelah terjadinya perpecahan (imtishol) di intern Darul Islam antara

Abdullah Sungkar dengan Anjengan Masduki. Salah satu pemicunya adalah kritik keras yang

dilontarkan oleh Abdullah Sungkar terhadap ajaran thariqot Anjengan Masduki yang dianggap

menyimpang dari paham Saalafi Jihadi. Sehingga Abdullah Sungkar keluar dan membentuk

Jama‟ah Islamiyah. Baca Solahudin, NII Sampai JI, Salafy Jihadi di Indonesia, Jakarta: Komunitas

Bambu, 2011, hlm. 277

Page 15: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

3

dalam peristiwa tersebut10

. Tim investigasi juga berhasil menyeret Amrozi,

Imam Samudra dan Ali Gufron berhadapan dengan eksekusi hukuman

mati11

.

Jika kita tarik dalam kancah global, peristiwa bom Bali I

mempunyai korelasi terhadap tragedi 11 September 2001 di Amerika

Serikat yakni atas nama Islam. Di mana empat pesawat Boeing milik

Amerika dibajak dan menabrak dua menara kembar WTC (Word Trade

Center) yang mengakibatkan lebih dari 3.000 tewas dan ribuan lainnya

terluka.12

Dalam catatan sejarah, peristiwa tersebut menjadi titik awal

dimulainya perang terbuka antara Barat (Amerika Serikat dan sekutu)

terhadap Gerakan Islam Radikal yang dianggap teroris. Pasca serangan

tersebut, di bawah komando George Walker Bush, Amerika mengadakan

ekspansi besar-besaran ke negara-negara Timur Tengah.13

Salah satunya

adalah Irak (2003) yang disinyalir menjadi tempat persembunyian Al-

10

Hasil pemeriksaan menyebutkan bahwa para pelaku merupakan veteran perang Timur

Tengah sekaligus bagian dari Jamaah Islamiyah. Baca, pengakuan Fadhullah Hasan, salah seorang

terpidana yang mendapat vonis hukuman seumur hidup bom Bali I dalam, Noor Huda Ismail. Op.

Cit. Noor Huda Ismail, hlm. 2 11

Eksekusi dilaksanakan pada hari minggu, 9 November 2008, tepat pada pukul 00.15 di

Nusa Kambangan Cilacap Jawa Tengah oleh tim penembak dari Polda Jawa Tengah. Baca koran

harian Kompas, 10 November 2008. 12

Munawir Aziz, “Relasi Islam-Terorisme; Subjek dan Objek”, dalam Abdul Wachid

(ed.), Islam dan Terorisme, Yogjakarta: Grafindo Litera Media, 2010, hlm. 122 13

Eksistensi gerakan Islam Radikal yang menghendaki tegaknya Khilafah Islamiyah di

muka bumi dianggap sebagai ancaman terbesar bagi stabilitas regional Timur Tengah khususnya

dan kepentingan-kepentingan Barat di dunia Islam secara lebih luas. Lihat tulisan D. Pipes.

“Fundamentalist Muslims‟, Foreign Affairs, Summer 1986, pp. 939-59 – dikutip dalam J.L.

Esposito, Ancaman Islam: Mitos atau Realitas, Edisi Revisi, Bandung : Mizan, 1996, hlm. 14.

Page 16: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

4

Qaedah, kelompok teroris yang bertanggung jawab terhadap penyerangan

WTC.14

Selain memerangi terorisme, alasan G.W. Bush menjadikan Irak

sebagai target operasi adalah tuduhan bahwa Irak memproduksi senjata

pemusnah massal (nuklir). Bahkan alasan yang tidak ada keterkaitannya

dengan terorisme menjadi legitimasi serangan Amerika ke Irak, yakni

keinginan membebaskan masyarakat Irak dari belenggu kediktatoran

Saddam Hussein.15

Namun, apapun alasan Amerika dan sekutu memerangi Irak, badai

kritik terus bermunculan dari berbagai kalangan di seluruh penjuru dunia.

Ada tiga alasan yang setidaknya muncul ke permukaan, pertama, perang

yang dilakukan AS terhadap Irak tidak mendapat restu PBB. Kedua, sejak

dimulainya perang hingga perang berakhir, tidak ada bukti bahwa Irak

memproduksi senjata pemusnah massal. Terakhir, perang tersebut telah

menelan korban lebih dari 85 ribu jiwa, dan sebagian besar dari mereka

adalah warga sipil, khususnya anak-anak dan perempuan.16

Perang tersebut

juga berdampak serius pada konstitusi Irak, karena berhasil menumbangkan

rezim Saddam Hussein yang kemudian di hukum di tiang gantungan.17

14

Benturan antara Barat dan Gerakan Islam sebenarnya sudah diramalkan oleh Samuel P.

Huntington dalam tesisnya, Clash of Civilization, Remaking of the World Order, New York:

Simon and Schuster, 1997. 15

Saiful Munjani, Jajat Burhanudin, dkk, Benturan Peradaban, Sikap dan Perilaku Islam

Indonesia terhadap Amerika Serikat, Jakarta: Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM),

2005, hlm. 3 16

http://koran.republika.co.id/berita/82551/85_Ribu_Warga_Irak_Tewas_Akibat_

Perang, diunduh pada tanggal 4 Juli 2011

17 Eksekusi hukuman gantung terhadap Saddam Hussein dilaksanakan pada, 30

Desember 2006 di Bagdad. Video eksekusi bisa diakses di http://metrotvnews.com/index.php/met

Page 17: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

5

Ketidakjelasan alasan Barat yang diwakili oleh Amerika Serikat dan

sekutu mengadakan ekspansi ke Timur Tengah serta banyaknya

pelanggaran HAM yang terjadi di dalamnya menjadi salah satu alasan para

penganut Islam radikal menebar teror di penjuru dunia, termasuk di

Indonesia. Imam Samudra dalam Aku Melawan Teroris mengungkapkan

kegelisahan hatinya,

“Kekejaman dan kebiadaban bangsa-bangsa penjajah (Amerika dan

sekutu_red) yang telah memangsa jutaan nyawa kaum muslimin

dengan pembantaian yang kejam, mulai dari Irak, Afghanistan,

Somalia, sampai Indonesia hanya bisa dihadapi dengan cara jihad.

Kepedihan dan kesakitan hati kaum muslimin hanya dapat diobati

oleh jihad”18

.

Dalam perjalanan Bangsa Indonesia, kekerasan mengatasnamakan

agama sebenarnya bukan hal baru. Bahkan, beberapa saat setelah Indonesia

merdeka, para founding father bangsa berselisih faham saat hendak

menentukan ideologi bangsa. Satu sisi, kaum Islam fundamentalis yang

menghendaki dimasukkannya tujuh kata Piagam Jakarta dalam pancasila

dan kelompok nasionalis yang menolaknya di lain sisi.

Menangnya kelompok nasionalis dengan dihapuskannya tujuh kata

piagam Jakarta dalam pancasila memunculkan kekecewaan bagi kelompok

fundamentalis. Dan berangkat dari kekecewaan dan beberapa persoalan

yang muncul saat itulah Kartosoewiryo (1905-1962),19

memproklamirkan

romain/newscatvideo/internasional/2009/12/31/96974/Video-Eksekusi-Saddam-Hussein-Marak-

diunduh pada tanggal, 25 November 2011 18

Imam Samudra, Aku Melawan Teroris, Solo: Jazera, 2004, hlm. 97 19

Kartosoewirjo yang mempunyai nama lengkap Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo,

dilahirkan di Cepu, Jawa Tengah. Ayah Kartosoewirjo adalah seorang mantri yang

mengkoordinasikan para penjual candu di Kota Pamotan, Rembang. Ayahnya mempunyai posisi

cukup penting sebagai seorang pribumi pada saat itu, karena mantri candu sederajat dengan

Page 18: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

6

berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) pada tanggal, 7 Agustus 1949.20

Munculnya NII ini tidak bisa dipisahkan dari Darul Islam/Tentara Islam

Indonesia (DI/TII) pasukan berbasis muslim Indonesia yang diciptakan

untuk mengadakan perlawanan terhadap kolonial. Pasca dideklarasikan NII

inilah perang saudara antara TNI dan DI/TII tak bisa dielakkan di negeri ini.

Jika kita telisik lebih dalam, Pemberontakan DI/TII mempunyai titik

persamaan dengan Gerakan Terorisme yang muncul belakangan, yaitu

sama-sama mengatasnamakan Islam. Bahkan menurut pengakuan Sukanto,

mantan aktivis NII KW 9, gerakan terorisme di Indonesia yang diwakili

oleh Jamaah Islamiyah (JI) merupakan transformasi NII fundamentalis versi

Abdullah Sungkar.21

Namun, akan sangat berbeda jika keduanya dilihat

dari sisi teritori maupun tujuan akhirnya. DI/TII merupakan gerakan lokal

dalam satu negara untuk membentuk negara Islam, sedangkan Gerakan

Terorisme (Jamaah Islamiyah) merupakan gerakan transnasional, bertujuan

membentuk Khilafah Islamiah di muka bumi.22

Perbedaan DI/TII versi Kartosoewirjo dengan Gerakan Terorisme

yang muncul belakangan meniscayakan rumusan strategi yang berbeda pula

dalam mengatasinya. Jika DI/TII dapat diselesaikan dengan mengadakan

jabatan Sekretaris Distrik. Dengan salah satunya modal itulah Kartosoewirjo meniti karir di publik.

Baca Adhe Firmansyah, SM. Kartosoewirjo, Biografi Singkat 1907-1962, Jogjakarta: Garasi,

2009, hlm. 11 20

Umar Abduh, disampaikan dalam seminar nasional, Menangkal Penetrasi Pemikiran &

Gerakan NII ke Dunia Kampus, yang diselenggarakan oleh Jurusan Siyasah Jinayah Fakultas

Syari‟ah IAIN Walisongo Semarang, 23 Juni 2011

21 Sukanto, NII VS NKRI, Telaah Singkat Penanganan Kasus NII KW 9, NII Crisis

Center, 2011, hlm. 17 22

Baca Pedoman Umum Perjuangan Al-Jama‟ah Al-Islamiyah (PUPJI), sumber:

lipsus.Vivanews.com, 16 Desember 2008

Page 19: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

7

penyerangan di daerah kekuasaan mereka dengan strategi Operasi Pagar

Betis,23

tidak demikian untuk terorisme. Di samping masyarakat dunia

sudah tidak suka dengan konsep peperangan fisik, para teroris juga kini

telah berbaur dengan masyarakat, sehingga tidak mudah untuk membedakan

mereka dengan masyarakat pada umumnya.

Selanjutnya, jika pemerintah menggunakan strategi perang (represif)

menghadapi teroris, yang terjadi justru perlawanan. Bukan tanpa fakta,

selama ini pemerintah lebih menekankan tindakan represif dalam

menghadapi teroris, bahkan cenderung mengabaikan nilai-nilai asasi dari

manusia (HAM)24

. Walhasil, gerakan mereka semakin masif dan terbuka.

Bahkan, mereka kian beringas dengan berani mengadakan penyerangan

kepada aparat hukum, seperti penyerangan yang terjadi di Polsek Hamparan

Perak, Deli Serdang, Sumatra Utara dengan menewaskan tiga anggota polisi

(22/9).25

23

Adhe Firmansyah, op.cit, hlm. 82 24

Munculnya kejahatan terorisme yang mengatasnamakan Jamaah Islamiyah di Indonesia

selain telah menimbulkan hilangnya nyawa, rusaknya harta benda, menimbulkan rasa takut dan

ketidakamanan bagi masyarakat sipil juga melahirkan UU Anti Kejahatan Terorisme yang

mengesampingkan UU Hukum Acara Pidana biasa. Di bawah UU tersebut, polisi dengan mudah

dapat melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, pemeriksaan bahkan kekerasan dan

penyiksaan terhadap siapa saja yang diduga menjadi bagian dari jaringan aktivitas terorisme. Baca,

Mufti Makaarim dan Wendy Andika Prajuli (eds), Almanak Hak Asasi Manusia di Sektor

Keamanan Indonesia 2009, Jakarta: Institut for Defence Security and Peace Studies (IDSPS),

2009. hlm. xiv-xv 25

Peristiwa tersebut merupakan serangan balasan atas penyergapan tiga pelaku

perampokan Bank CIMB Niaga Medan oleh Densus 88. Kelompok ini dipimpin oleh Abu Tholut

alias Mustofa, salah satu pendiri Jamaah Islamiyah. Karir pria kelahiran Kudus, Jawa Tengah

dalam kelompoknya dimulai sejak 1987, setelah Abu Tholut lulus pelatihan kemiliteran Angkatan

IV di Afghanistan dan menjadi Instruktur di Akademi Militer Mujahidin Afghanistan di Sadda.

Pada tahun 1993 bergabung dengan Jamaah Islamiyah, lalu diminta Abdullah Sungkar menjajaki

tempat latihan militer di Moro Filipina. Menjadi pelatih kemiliteran di Al-Islamic al-Jamaah

Military Academy di Muaskar, Hudaybiyah, Filipina Selatan, perintis Mantiqi III (Kalimantan,

Sulawesi Tengah, Sabah, dan Filipina Selatan), ketua Kamp latihan militer Hudaybiyah di

Mindanao, Filipina Selatan. Terlibat dalam tragedi Poso, sekaligus sebagai perekrut Asmar Latin

Page 20: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

8

Pada titik tertentu, penulis ingin mengamini satu teori yang

diutarakan oleh Thomas More (1478-1535), bahwa memberantas kejahatan

dengan tindakan kekerasan tidak akan membuat kejahatan itu berhenti.26

Begitu juga dalam konteks pemberantasan terorisme, strategi represif

kuranglah tepat. Jika dalam satu dekade ini, pemerintah berhasil menumpas

seluruh teroris yang ada, maka tidak ada garansi dalam jangka 10 atau 15

tahun yang akan datang Indonesia bisa benar-benar bersih dari terorisme.

Alasannya cukup sederhana, di saat keturunan para teroris yang

terbunuh sudah tumbuh dewasa, ketika spirit jihad terwariskan dalam diri

mereka, kejahatan terorisme dipastikan akan lebih kejam. Bukan hanya

jihad yang mendasari aksi mereka, melainkan juga motivasi balas dendam.27

Karena gerakan teroris tersebut didasari atas faham keagamaan yang

radikal, maka deradikalisasi adalah jawabannya. Deradikalisasi merupakan

segala upaya untuk menetralisir paham-paham radikal melalui pendekatan

interdisipliner, seperti hukum, psikologi, agama dan sosial budaya bagi

mereka yang dipengaruhi paham radikal dan/atau pro kekerasan.28

Proses

deradikalisasi lebih mengutamakan dialog dari pada tindakan fisik sehingga

Sanai, pelaku bom Hotel Marriot. Baca Tempo, edisi 27 September - 3 Oktober 2010, hlm. 109-

115 26

Dikutip oleh Hendrojono, Kriminologi, Pengaruh Perubahan Masyarakat dan Hukum,

Surabaya: PT. Dieta Persada, 2005, hlm. 13

27 Terorisme atas motif balas dendam juga dapat kita jumpai di Moskow yang dikenal

dengan janda-janda hitam “Black Widows”. Para janda melakukan bom bunuh diri di tempat-

tempat umum seperti dalam kereta dan bandara karena ingin meneruskan misi suami-suami dan

kerabat mereka yang tewas dalam "Perang Jihad" melawan tentara Federasi Rusia tahun 1995-

1999. Baca Tempo online, 31 Januari

2011(http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2011/01/31/ITR/mbm.20110131.ITR135822.id.h

tml), diunduh pada tanggal 4 Juli 2011

28 Petrus Reinhard Golose. Op.cit., hlm. 63

Page 21: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

9

lebih mengena dan aman dari pelanggaran HAM. Deradikalisasi juga

diterapkan oleh negara-negara lain seperti Arab Saudi, Yaman, mesir,

Singapura, Malaysia, Kolombia, Al-Jazair, dan Tajikistan. Di Indonesia

sendiri, pemerintah membentuk Badan Nasional Penanggulangan Terorisme

sebagai lembaga yang penanggung jawab membuat kebijakan dan strategi

nasional penanganan terorisme, termasuk program deradikalisasi.

Islam sebagai agama mayoritas yang dianut oleh bangsa Indonesia,

menekankan pada perdamaian dan mendeklarasikan diri sebagai ajaran

rahmatan lil alamin, tentu bisa menjadi sudut pandangan sendiri terhadap

strategi deradikalisasi yang menekankan soft approach rancangan BNPT.

Karena itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan tema,

“Deradikalisasi Gerakan Terorisme, Analisis Politik Hukum Islam terhadap

Program Deradikalisasasi Terorisme BNPT Tahun 2012”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, dapat peneliti kemukakan beberapa

pokok permasalahan yang dapat dirumuskan, antara lain:

1. Bagaimana tinjauan politik hukum Islam terhadap program

deradikalisasi terorisme BNPT?

2. Bagaimana Implementasi Program Deradikalisasi oleh BNPT Terhadap

Pelaku Kejahatan Terorisme di Indonesia?

Page 22: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Setelah menentukan rumusan masalah dalam penelitian ini dengan

pasti, maka ada beberapa tujuan dan manfaat yang dapat diambil dari

penelitian ini, antara lain:

1. Mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap program deradikalisasai

terorisme oleh BNPT.

2. Mengetahui berbagai implementasi program deradikalisasi oleh BNPT

Terhadap Pelaku Kejahatan Terorisme di Indonesia.

Adapun manfaat penelitian dibagi menjadi dua, yaitu manfaat secara

teoritis dan praktis.29

Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk

perkembangan keilmuan sekaligus mengisi kekosongan penelitian yang

menelaah analisis hukum Islam terhadap deradikalisasi oleh BNPT terhadap

para pelaku tindak kejahatan terorisme. Sedangkan manfaat secara praktis

empirik, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pengetahuan serta

evaluasi bagi masyarakat umum maupun pemerintah terkait program

deradikalisasi yang dilaksanakan oleh BNPT terhadap pelaku kejahatan

terorisme.

Selain kedua manfaat di atas, karena pada prinsipnya sebuah

penelitian atau ilmu pengetahuan merupakan pengembangan terhadap

pengetahuan sebelumnya, maka penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai

pijakan untuk para peneliti mendatang dalam bidang yang tidak jauh

berbeda.

29

Saifullah, Konsep Dasar Proposal Penelitian, Fakultas Syari‟ah UIN Malang, TK,

2006, hlm. 10.

Page 23: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

11

D. Telaah Pustaka

Telaah pustaka menjadi sebuah keniscayaan dalam dunia akademis.

Bahwa tidak ada satupun bentuk karya seseorang yang terputus dari usaha

intelektual yang dilakukan generasi sebelumnya. Yang ada adalah

kesinambungan pemikiran dan kemudian dilakukan perubahan signifikan.

Penulisan karya ini juga merupakan mata rantai dari karya-karya ilmiah

yang lahir sebelumnya.

Sejauh penelusuran peneliti, ada beberapa penelitian maupun karya

terkait persoalan yang saat ini peneliti bahas, antara lain; Petrus Reinhard

Golose, dalam bukunya “Deradikalisasi Terorisme, Humanis, Soul

Approach dan Menyentuh Akar Rumput.”30

Karya Petrus banyak mengupas

tentang deradikalisasi terhadap pelaku tindak pidana terorisme. Pada

hakikatnya buku ini sudah melakukan pembahasan secara komprehensif

mengenai terorisme dan deradikalisasi.

Sejarah dan perkembangannya serta terorisme baik yang bermotif

politik maupun agama yang berasal dari dalam maupun luar negeri sedikit

banyak telah dikupas. Terkait gerakan Islam radikal yang semakin

berkembang dan menyebar luas di berbagai belahan dunia belakangan, perlu

dirumuskan strategi jitu untuk menyelesaikannya. Strategi yang bisa

menyelesaikan terorisme dari akarnya menurut Petrus, adalah deradikalisasi,

karena gerakan tersebut merupakan paham keagamaan radikal.

30 Petrus Reinhard Golose, Deradikalisasi Terorisme, Jakarta: YPKIK, 2009

Page 24: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

12

Buku yang diterbitkan oleh Yayasan Pengembangan Kajian Ilmu

Kepolisian (YPKIK) juga memuat proses deradikalisasi yang ada di

beberapa negara, seperti Arab Saudi, Yaman, Mesir, Singapura, Malaysia,

Kolombia dan Tajikistan. Namun, belum ada pembahasan yang rigid

mengenai pelaksanaan deradikalisasi terorisme di Indonesia saat ini.

Selanjutnya adalah karya Imam Samudra “Aku Melawan Teroris”31

.

Buku yang ditulis dengan spirit menggebu ini, berisi tentang perjalanan

hidup seorang Imam Samudra atau Abdul Azis hingga akhirnya

memasukkan diri ke dunia yang dianggap teroris. Buku ini juga mengulas

berbagai dalil yang menjadi legitimasi halalnya seorang muslim memerangi

atau melakukan aksi bunuh diri terhadap Barat. Dalam pandangan Imam

Samudra, yang layak untuk disebut teroris adalah orang-orang Barat karena

selalu melakukan pelanggaran dan senantiasa memerangi orang-orang

muslim.

Bagi penulis, buku yang mempunyai tebal 280 halaman ini hanya

mengantarkan pada peperangan. Jika sejak awal Imam Samudra menulis

banyak hal terkait pelanggaran Barat terhadap negara-negara Timur Tengah,

bukan solusi penyelesaian yang ditawarkan, bahkan justru memperparahnya

dengan cara menghalalkan perang untuk balas dendam.

Yusuf Qardhawi menulis buku berjudul al-Shawah al-Islamiyyah

bain al-Juhud wa al-Tatharuf dan diterjemahkan menjadi Islam Radikal:

Analisis terhadap Radikalisme dalam Berislam dan Upaya

31 Imam Samudra, Aku Melawan Teroris, Sukoharjo: Jazeera, 2006

Page 25: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

13

Pemecahannya.32

Qardhawi mengkaji radikalisme keagamaan (al-tatharruf

al-diniy) dari sisi „keharusan-keharusan‟ yang hendaknya dilakukan oleh

umat Islam. Walau memberi kesan normative karena hanya mengutip al-

Qur‟an dan Hadits, tapi Qardhawi menyajikan analisis yang lebih terbuka

tentang radikalisme keagamaan dengan mendudukkannya pada posisi yang

tepat. Secara umum, Qardhawi mengungkapkan bahwa sikap radikal

berbeda dengan spirit yang diajarkan oleh ajaran Islam.

Hendropriyono, mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN)

menulis buku Terorisme Fundamentalisme Kristen, Yahudi, Islam .33

Penulis

buku ini menyatakan bahwa terorisme tidak hanya dikenal di dunia Islam.

Gerakan terorisme global juga ada di antara kaum fundamentalis agama-

agama samawi lain termasuk Yahudi dan Kristen. Sebelum menjadi Perdana

Menteri Israel, Menachem Begin dan Yitzhak Shamir pernah jadi pemimpin

kelompok teroris Yahudi. Meski berbeda keyakinan, mantan Presiden

Amerika Serikat George Walker Bush maupun pimpinan jaringan Al Qaeda

Osama bin Laden sesungguhnya sama-sama teroris. Keduanya merupakan

fundamentalis yang gemar melancarkan aksi kekerasan dan menebar rasa

takut di kalangan warga tak berdosa.

32 Yusuf Qardhawi, Islam Radikal: Analisis terhadap Radikalisme dalam Berislam dan

Upaya Pemecahannya, terj. Hawin Murtadho, Solo: Era Intermedia, 2004

33 AM. Hendropriyono, Terorisme Fundamentalisme Kristen Yahudi Islam, Jakarta:

Kompas, 2009

Page 26: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

14

E. Metode Penelitian

Metode memegang peranan penting dalam mencapai suatu tujuan,

termasuk juga metode dalam suatu penelitian. Dalam penyusunan skripsi

ini, peneliti menggunakan metode penelitian sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Dalam skripsi ini menggunakan sistem penelitian kualitatif

(studi pustaka), yakni suatu penelitian dengan objek utamanya adalah

Program Deradikalisasi Terorisme Badan Nasional Penanggulangan

Terorisme (BNPT).

2. Sifat Penelitian

Tipe dari penelitian ini adalah deskriptif analitik yaitu sebuah

penelitian yang menggambarkan, menguraikan secara objektif yang

diteliti dalam hal ini mengenai Deradikalisasi Gerakan Terorisme,

Analis Hukum Islam terhadap Program Deradikalisasai Terorisme

BNPT Tahun 2012”.

Bahwa metode deskriptif dirancang untuk mengumpulkan

informasi tentang keadaan-keadaan yang nyata sekarang (sementara

berlangsung), tujuan utama kita dalam menggunakan metode ini adalah

untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan

pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu

gejala tertentu.

Page 27: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

15

3. Sumber Data

Karena penelitian ini merupakan penelitian lapangan sekaligus

kepustakaan, maka Informasi dan data tentang program deradikalisasi

terorisme BNPT 2012, diperoleh dari dua sumber, yaitu;

a. Sumber Data Primer

Data primer merupakan data utama dan terpokok yang

peneliti dapatkan dari objek penelitian, yakni Program

Deradikalisasi Terorisme Badan Nasional Penanggulangan

Terorisme.

b. Sumber Data Sekunder

Data Sekunder merupakan data yang tidak didapatkan

secara langsung oleh peneliti, secara langsung oleh peneliti tetapi

diperoleh dari orang atau pihak lain, seperti laporan-laporan, buku-

buku, jurnal penelitian, artikel dan majalah ilmiah yang lain yang

berkaitan dengan masalah penelitian.

4. Metode Pengumpulan Data

Data yang akan dicari dalam penelitian ini adalah bagaimana

program deradikalisasi BNPT tahun 2012 terhadap pelaku kejahatan

terorisme di Indonesia. Adapun data-data tersebut akan dicari dengan

menggunakan metode:

a. Observasi langsung

Untuk memperoleh akses langsung terhadap objek yang

diteliti, peneliti akan melakukan observasi langsung di kantor

Page 28: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

16

BNPT yang berlokasi di Jl. Imam Bonjol Nomor 15, Jakarta Pusat.

Observasi dimaksudkan untuk mendapat informasi awal mengenai

kondisi langsung di lapangan, sehingga dimungkinkan adanya

kontak dan kerjasama dalam forum lebih lanjut. Beberapa hal yang

akan dilakukan dalam observasi ini adalah menggunakan rekaman

gambar, rekaman suara.34

b. Wawancara mendalam (in dept interview)

Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan

informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-

pertanyaan kepada para responden.35

Mekanisme ini akan

digunakan untuk mewawancarai pimpinan BNPT, yaitu Irfan Idris

selaku Direktur Deradikalisasi BNPT dan Muslih Nashoha, Kasi

Resosialisasi dan Rehabilitasi BNPT. Dengan tujuan untuk

memperoleh informasi mendalam mengenai program dan

implementasi program deradikalisasi gerakan terorisme oleh BNPT

terhadap pelaku kejahatan terorisme di Indonesia tahun 2010-2011.

Wawancara ini dilakukan secara terarah dan intensif dengan

substansi permasalahan sesuai pedoman yang dirancang.

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi ialah sebuah cara untuk pengumpulan

data dengan mencari data mengenai hal-hal atau variable yang

34

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), Jakarta : PT.

Rineka Cipta, 1998, hlm. 146 35

P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta,

1991, hlm. 39

Page 29: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

17

berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen, hasil rapat, agenda dan sebagainya.36

Metode ini

digunakan untuk mengumpulkan bahan-bahan dan pendapat-

pendapat untuk menjadikan landasan teori yakni dengan

menganalisis dari literatur-literatur yang berkaitan dengan

permasalahan penelitian.

d. Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian

dengan menggunakan pendekatan kualitatif lebih menekankan

analisisnya pada proses penyimpulan induktif serta pada analisis

terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati,37

dengan menggunakan logika ilmiah serta penekanannya adalah

pada usaha menjawab pertanyaan penelitian melalui cara-cara

berfikir formal dan argumentatif.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambaran yang jelas serta mempermudah dalam

pembahasan, maka secara keseluruhan dalam penelitian skripsi ini terbagi

menjadi lima bab, dimana setiap bab memiliki keterkaitan antara satu

dengan yang lainnya. Secara umum gambaran sistematikanya adalah

sebagai berikut:

36

Sulisty Basuki, Pengantar Dokumentasi Ilmiah, Jakarta: Kesaint Balanc, 1989, hlm. 1 37

Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, Cet. Ke-I., Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998,

hlm. 5

Page 30: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

18

Bab 1 : Pendahuluan

Berisi aspek-aspek utama penelitian yang meliputi: latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan

skripsi, telaah pustaka, Metode penulisan skripsi, sistematika

penulisan skripsi.

Bab II : Tinjauan Umum Bughat

Berisi seputar pengertian bughat, dasar hukum, unsur-unsur,

sanksi bughat, serta korelasi antara bughat dan terorisme.

Bab III : Program Deradikalisasi oleh BNPT Tahun 2012

Memuat sejarah berdirinya BNPT, struktur kelembagaan

BNPT, dan program serta program deradikalisasi oleh BNPT

terhadap pelaku kejahatan terorisme tahun 2012.

Bab IV : Analisis Deradikalisasi Gerakan Terorisme

Berisi tentang analisis hukum Islam terhadap deradikalisasi

BNPT dan implementasi program deradikalisasi oleh BNPT

terhadap pelaku kejahatan terorisme di Indonesia.

Bab V : Penutup

Merupakan akhir dari pembahasan skripsi ini yang meliputi

kesimpulan, rekomendasi dan penutup.

Page 31: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

22

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG BUGHAT

A. Pengertian Bughat

Secara etimologi, kata bughat berasal dari bahasa Arab yang

memiliki arti yang sama dengan kata yaitu berlaku zalim, menindas.1

Pendapat lain menyebutkan bahwa kata bughat berasal dari kata

yang berarti menginginkan sesuatu.2 Sebagaimana dalam firman Allah SWT

surat Al-Kahfi ayat 64:

....

“Musa berkata: Itulah (tempat) yang kita cari.” (QS. Al-Kahfi: 64)

Dalam „urf, kata al-baghyu diartikan meminta sesuatu yang tidak halal

atau melanggar hak. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-

A‟raf ayat 33;

....

”Katakanlah: “Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji,

baik yang Nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa,

melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar.” (QS. Al-A‟raf: 33)

Sedangkan secara terminologi, terdapat perbedaan pendapat para ulama

fiqh dalam mendefinisikan tindak pidana baghat, antara lain:

1. Ulama Malikiyyah, mendefinisikan bughat sebagai tindakan menolak

untuk tunduk dan taat kepada orang yang kepemimpinannya telah tetap

1 Ali Muthohar, Kamus Arab – Indonesia, Jakarta: PT Mizan Publika, 2005, hlm. 228

2 Mahmud Yunus, Kamus Arab – Indonesia, Jakarta: Hida Karya Agung, 1989, hlm. 69

Page 32: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

23

dan tindakannya bukan dalam maksiat, dengan cara menggulingkannya,

dengan menggunakan alasan (ta‟wil). Dengan kata lain, bughat adalah

sekelompok orang muslim yang berseberangan dengan imam (kepala

negara) atau wakilnya, dengan menolak hak dan kewajiban atau maksud

menggulingkannya.

2. Ulama Hanafilah, bughat adalah keluar dari ketaatan kepada imam (kepala

negara) yang sah dengan cara dan alasan yang benar.3

3. Ulama Syafi‟iyyah mendefinisikannya dengan orang-orang Islam yang

tidak patuh dan tunduk kepada pemimpin tertinggi negara dan melakukan

suatu gerakan massa yang didukung oleh suatu kekuatan dengan alasan-

alasan mereka sendiri.

4. Ulama Hanabilah mendefinisikannya dengan menyatakan ketidakpatuhan

terhadap pemimpin negara sekalipun pemimpin itu tidak adil dengan

menggunakan suatu kekuatan dengan alasan-alasan sendiri.4

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa

pemberontakan adalah pembangkangan terhadap kepala negara (imam)

dengan menggunakan kekuatan berdasarkan argumentasi atau alasan

(ta‟wil).5 Pendapat lain mengatakan bahwa al-baghyu adalah bergeraknya

sekelompok orang bersenjata yang terorganisir melawan pemegang otoritas

3 Mohd. Said Ishak, Hudud dalam Fiqh Islam, Johor: Universiti Teknologi Malaysia:

2003, hlm. 15 4 Loc.cit.

5 Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar Grafika, hlm. 111

Page 33: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

24

hukum yang legal menurut syara‟ dengan tujuan mencopotnya dari

jabatannya dengan dasar prinsip pemahaman yang mereka pegangi.6

bughat memiliki kesamaan dengan hirobah (perampokan), yakni sama-

sama mengadakan kekacauan dengan dalam sebuah negara. Namun jika

dilihat dari motif yang melatarinya, keduanya sangat berbeda. Hirobah hanya

bertujuan mengadakan kekacauan dan mengganggu keamanan di muka bumi

tanpa menggunakan alasan (ta‟wil), sedangkan bughat menggunakan alasan

(ta‟wil) politis. Tegasnya, bughat merupakan tindakan yang dilakukan bukan

hanya sekedar mengadakan kekacauan dan mengganggu keamanan,

melainkan tindakan yang targetnya adalah mengambil alih kekuasaan atau

menjatuhkan pemerintahan yang sah.7

B. Dasar Hukum

Terdapat beberapa ayat al-Quran dan hadits yang membicarakan

persoalan bughat, antara lain;

“Dan apabila ada dua golongan dari orang-orang yang beriman

berperang maka damaikanlah keduanya. Apabila salah satu dari

keduanya itu berbuat aniaya terhadap golongan lain maka perangilah

golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali

kepada perintah Allah, jika golongan itu telah kembali(kepada

perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan

6 Rokhmadi, Reformulasi Hukum Pidana Islam, Studi tentang Formulasi Sanksi Hukum

Pidana Islam, Semarang: Rasail Media Grup, 2009, hlm. 47 7 Ahmad Wardi Muslich, ibid., hlm. 106

Page 34: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

25

berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang

berlaku adil.”(QS. Al Hujuraat :9)

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah bersaudara,

karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah

kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (QS. Al Hujuraat: 10)

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-

Nya dan Ulil Amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan

pendapat, tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah

(Alquran) dan Rasul-Nya (sunnahnya) jika kamu benar-benar

beriman kepada Allah dan hari kemudian, yang demikian itu lebih

utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An-Nisa:59)

HR. Muslim dari Abdullah Ibnu Umar dari Rasulullah SAW

“Barang siapa telah memberikan kepercayaan kepada imam

(pemimpin) dengan kedua tangannya dan sepenuh hatinya maka

hendaklah ia menaatinya sesuai dengan kemampuannya. Apabila

dating orang lain yang menentang dan melawannya, maka pukullah

leher orang tersebut.” (HR. Muslim dari Abdullah Ibnu Umar dari

Rasulullah SAW)

“Saya mendengar rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang

datang kepada kamu sekalian sedangkan kamu telah sepakat kepada

seorang pemimpin, untuk memecah belah kelompok kalian maka

bunuhlah ia.” (HR. Muslim)

Page 35: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

26

“Nanti akan terjadi beberapa peristiwa, barang siapa yang

berkehendak untuk memecah belah urusan umat ini, yang sudah

disepakati maka bunuhlah ia dengan pedang di manapun dia

berada.” (HR. Muslim)

C. Unsur-Unsur Bughat

Setidaknya, terdapat tiga unsur di dalam jarimah bughat, yaitu:

1. Pembangkangan terhadap kepala negara (imam)

Pembangkangan di sini dalam artian menentang kepala negara dan

berupaya untuk memberhentikannya, atau menolak untuk melaksanakan

kewajiban sebagai warga negara. Menurut empat mazhab dan Syi‟ah

Zaidiyah, haram hukumnya keluar (membangkang) dari imam yang ada

walau dia berlaku fasik atau tidak adil, walau pembangkang tersebut

bermaksud amar ma‟ruf nahi munkar. Alasannya adalah pembangkangan

terhadap imam justru akan mendatangkan akibat yang lebih munkar, yaitu

timbulnya fitnah, pertumpahan darah, merebaknya kerusakan dan

kekacauan dalam negara, serta terganggunya ketertiban dan keamanan.

Akan tetapi menurut pendapat marjuh (lemah), apabila seorang imam itu

fasik, zalim, dan mengabaikan hak-hak masyarakat maka ia harus

diberhentikan dari jabatannya.

2. Pembangkangan dilakukan dengan kekuatan

Pembangkangan di sini dalam artian menggunakan kekuatan yang

berupa anggota, senjata, sejumlah logistik dan dana dalam rangka

Page 36: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

27

mengadakan pemberontakan terhadap pemerintah. Menurut Imam Malik,

Imam Syafi‟i dan Imam Ahmad sebuah gerakan bisa dikatakan

pemberontakan jika sudah menggunakan kekuatan secara nyata. Sehingga

jika baru sebatas ide belum bisa dikatakan pemberontakan, tapi jika sudah

tahap perhimpunan kekuatan dikategorikan sebagai ta‟zir.

Berbeda pendapat dengan Abu Hanifah yang sudah menganggap

sebagai pemberontakan walau baru tahap berkumpul untuk menghimpun

kekuatan untuk maksud berperang dan membangkang terhadap imam.

3. Adanya niat yang melawan hukum (al-qasd al-jinaiy)

Yang tergolong pemberontak adalah kelompok yang dengan

sengaja berniat menggunakan kekuatan untuk menjatuhkan imam maupun

tidak menaatinya.

D. Sanksi Bughat

Dalam menentukan sanksi bagi pelaku pidana bughat atau

pemberontakan dibagi menjadi dua hal, yakni; Pertama, Tindak pidana yang

berkaitan langsung dengan pemberontakan. Yang dimaksud tindak pidana

yang berkaitan langsung dengan pemberontakan adalah berbagai tindak

pidana yang muncul sebagai bentuk pemberontakan terhadap pemerintah,

seperti perusakan fasilitas publik, pembunuhan, penganiayaan, penawanan

dan lain sebagainya.

Sebagai konsekuensi dari berbagai kejahatan yang langsung berkaitan

dengan pemberontakan tersebut, pelaku tidak mendapat jarimah biasa, akan

Page 37: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

28

tetapi mendapat hukuman mati. Akan tetapi, jika imam memberikan

pengampuan (amnesti), maka pelaku pemberontakan akan mendapatkan

hukuman ta‟zir.

Kedua, Tindak pidana yang tidak berkaitan langsung dengan

pemberontakan. Yang dimaksudkan dengan tindak pidana yang tidak

berkaitan dengan pemberontakan adalah berbagai tindak kejahatan yang tidak

ada korelasinya dengan pemberontakan, tapi dilakukan pada saat terjadinya

pemberontakan atau peperangan. Beberapa kejahatan tersebut seperti minum

minuman keras, zina atau perkosaan, pencurian, dan lain sebagainya. Ketika

beberapa perbuatan tersebut dilakukan, maka akan dihukumi dengan

hukuman jarimah biasa dan akan mendapat hukuman hudud sesuai dengan

jarimah yang dilakukan.

Dalam persoalan perdata ada sedikit perbedaan pendapat ulama.

Menurut Imam Abu Hanifah, para pemberontak yang merusak dan

menghancurkan aset-aset negara dalam rangka melancarkan aksi tidak ada

pertanggungjawabannya, kecuali jika perusakan dilakukan terhadap kekayaan

individu, maka pelaku wajib mengganti dan mengembalikannya. Sedangkan

sebagian penganut Mazhab Syafi‟i berpendapat bahwa pemberontak harus

bertanggung jawab atas semua barang yang dihancurkannya, baik ada

kaitannya dengan pemberontakan atau tidak, karena perbuatan itu mereka

lakukan dengan melawan hukum.8

8 Ahmad Wardi Muslich, ibid., hlm. 118

Page 38: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

29

Secara umum, pada hakikatnya hukuman bagi pelaklu pemberotakan

adalah hukuman mati. Hal tersebut dikarenakan pemberontakan merupakan

kejahatan yang akan menimbulkan kekacauan, ketidaktenangan dan pada

akhirnya akan mendatangkan kemunduran dalam suatu masyarakat (negara).9

Walau jarimah pemberontakan adalah hukuman mati atau ditumpas

pada saat terjadinya perang, tapi para ulama mazhab sepakat harus adanya

proses dialog terlebih dahulu sebelum hukuman mati dieksekusi. Proses

dialog dalam rangka menemukan faktor yang mengakibatkan para

pembangkang melakukan pemberontakan. Jika mereka menyebut beberapa

kezaliman atau penyelewengan yang dilakukan oleh imam dan mereka

memiliki fakta-fakta yang benar maka imam harus berupaya menghentikan

kezaliman dan penyelewengan tersebut.

Upaya berikutnya adalah mengajak para pemberontak diajak kembali

tunduk dan patuh kepada imam atau kepala negara. Apabila mereka bertaubat

dan mau kembali patuh maka mereka dilindungi.Sabaliknya, jika mereka

menolak untuk kembali, barulah diperbolehkan untuk memerangi dan

membunuh mereka. Hal tersebut berdasarkan surat al-Hujjarat ayat 9:

“Dan jika ada dua golongan orang-orang mukmin berperang, maka

damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu

berbuat aniaya terhadap golongan yang lain, maka perangilah

9 Rokhmadi, op.cit., hlm. 48

Page 39: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

30

golongan yang berbuat aniaya itu, sehingga golongan itu kembali

kepada perintah Allah; jika golongan telah kembali (kepada perintah

Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku

adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat

adil.” (QS. Al-Hujurat: 9)

Strategi islah dengan cara dialog sebagai tindakan awal untuk

menyelesaikan pemberontakan tersirat dalam ayat di atas. Hal ini juga

beberapa kali pernah dilakukan oleh Ali bin Abu Thalib saat menjadi

Khalifah. Misalnya ketika muncul kaum Khawarij, yakni segolongan kaum

muslimin yang berlainan faham politik, menentang kebijakan serta

menyatakan keluar dari pemerintah.

Menurut riwayat, jumlah kaum Khawarij pada waktu itu diperkirakan

8000 orang. Khalifah Ali mengutus Ibnu Abbas kepada untuk mendekati dan

dialog kepada mereka agar kembali patuh kepada imam. Setelah berunding

dan bertukar pikiran, 4000 orang diantara mereka kembali masuk ke dalam

pemerintahan, sedang 4000 lainnya tetap menjadi gerombolan. Sisanya

tersebutlah yang kemudian boleh diperangi.

Sebelum terjadinya perang Jamal (Unta), Khalifah Ali juga pernah

mengirimkan utusan untuk melakukan pendekatan dialoh dan ajakan untuk

patuh pada imam kepada penduduk Basrah. Bahakan Khalifah Ali

menekankan kepada para sahabat untuk tidak memulai pertempuran.10

Pendekatan dialog serta ajakan untuk kembali patuh kepada imam

sebelum melakukan perang bagi pemberontak, menunjukkan bahwa Islam

merupakan ajaran cinta damai, mengajarkan kasih sayang dan menjadi

rahmat untuk alam semesta “rahmatan lil alamin”. Perimbangan lain,

10 Ahmad Wardi Muslich, op.cit., hlm. 115

Page 40: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

31

pertempuran dalam bentuk apapun hanya akan menimbulkan kerugian

kepada kedua belah pihak.

Untuk menentukan hukum dalam Islam, selain pertimbangan nash juga

ada kaidah fiqh yang bisa menjadi pedoman. Salah satu kaidah fiqh tersebut

adalah maslahat mursalah, yakni menetapkan hukum dalam hal-hal yang

sama sekali tidak disebutkan dalam al-quran maupun al-sunnah, dengan

pertimbangan untuk kemaslahatan atau kepentingan hidup manusia yang

bersendikan pada asas menarik manfaat dan menghindari kerusakan.11

E. Gerakan Terorisme sebagai Bughat

Secara etimologi, terorisme memiliki kata dasar terror. Ia berasal dari

bahasa Latin terrorem yang berarti rasa takut yang luar biasa. Bila merujuk

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teror dimaknai sebagai usaha

menciptakan ketakutan, kengerian, dan kekejaman oleh seseorang atau

golongan.12

W.J.S. Poerwadarminta (2006) mengartikan terorisme sebagai praktek-

praktek tindakan terror; penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan

dalam usaha mencapai suatu tujuan (terutama politik).13

Senada dengan

Poerwadarminta, B.N. Marbun dalam Kamus Politik mendefinisikan

terorisme sebagai penggunaan kekerasan yang ditujukan untuk menimbulkan

11

Amin Farih, Kemaslahatan dan Pembaharuan Hukum Islam, Semarang: Walisongo

Press, hlm. 17 12

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994, hlm. 1048 13

W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2006,

hlm. 1263

Page 41: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

32

ketakutan dalam usaha mencapai satu tujuan (terutama tujuan-tujuan politik).

Tujuannya, untuk mempromosikan kepentingan politiknya, sehingga dunia

internasional tahu apa yang mereka perjuangkan.14

Muhammad Asfar (2003) membagi beberapa dimensi yang dijadikan

pijakan untuk membatasi tipologi terorisme. Pertama, dimensi legalitas,

bahwa terorisme merupakan aksi kelompok yang dilakukan untuk melawan

penguasa. Dimensi legalitas mengandung pesan bahwa terdapat kekurangan

dalam memahami terorisme, apakah itu bagian dari „aksi‟ atau „reaksi‟?

Kedua, dimensi kekerasan, tindakan terorisme selama ini selalu dikaitkan

dengan kekerasan terhadap manusia, baik dilakukan secara fisik maupun

psikologis. Ketiga, dimensi tujuan, bahwa perbuatan para teroris adalah

dalam upayanya mencapai tujuan tertentu, baik dalam bentuk ideologi,

kekuasaan maupun yang lainnya. Dan keempat, dimensi kemiliteran. Selama

ini, terorisme selalu menggunakan cara-cara profesional laiknya operasi

militer, operasi intelijen yang semuanya dilakukan oleh ahli-ahli dalam

bidang militer.15

Dalam konteks kekinian, masyarakat dunia dihadapkan dengan

maraknya tindak terorisme dengan jubah Islam. Sejarah mencatat pasca

tragedi penyerangan WTC (World Trade Center) Amerika Serikat, 11

September 2001, mengikuti kemudian berbagai tindakan teror yang tersebar

hampir di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Bahkan tindak terorisme

14

B.N. Marbun, Kamus Politik, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003, hlm. 530 15

Muhammad Asfar (ed.), Islam Lunak Islam Radikal, Pesantren, Terorisme dan Bom

Bali, Surabaya: Pusat Studi Demokrasi dan HAM (PusDeHAM), 2003, hlm.15.

Page 42: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

33

dalam bentuk peledakkan bom di Indonesia terjadi sebelum peristiwa

september kelabu terebut, tapatnya sejak tergulingnya orde baru.

Beberapa peristiwa terorisme yang terjadi di Indonesia antara lain;

Plaza Hayam Wuruk (15/4/1999), Masjid Istiqlal (19/4/1999), Kejaksaan

Agung (4/6/2000), Kedubes Filipina Jakarta (3/8/2000), Bursa Efek Jakarta

(13/9/2000), serangkaian bom natal di Jakarta, Bekasi, Sukabumi, Mataram,

Pematangsiantar, Medan, Batam dan Pekanbaru (24/12/2000 ), Gereja Santa

Anna dan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Jakarta (22/7/2001), Gereja

Bethel Tabernakel Kristus Alfa Omega Semarang (31/7/2001), Plaza Atrium

Jakarta (23/9/2001), Australian International School (AIS) Jakarta

(6/11/2001), Restoran KFC Makassar (12/10/2001).16

Bahkan, ledakan

terbesar saat itu terjadi di Paddy‟s Bar17

dan Sari Club18

Legian, Kuta Bali

pada tahun 2002, yang biasa dikenal dengan bom Bali I.

Pada Tahun 2003, ledakan bom kembali mengguncang bumi pertiwi,

tepatnya pada tanggal 3 Februari 2003, bom rakitan meledak di lobi Wisma

Bhayangkari, Kompleks Mabes Polri Jakarta. Diikuti pada 27 April

2003ledakan bom terjadi di area publik di terminal 2F, bandar udara

internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta. Bom juga mengguncang

sebagian Hotel JW Marriott (5/8/2003).

16

Bambang Abimanyu, Teror Bom Azhari-Noor Din, Jakarta: Republika, 2006, hlm. 83-

90 17

Diledakkan oleh Iqbal alias ar-Nasan alias Jimi dari Banten. Walaupun ledakan bom

ransel ini tidak begitu kuat, tapi mampu menghancurkan tubuh Jimi berkeping-keping.

Selengkapnya baca Majalah Tempo, Edisi 4-10 April 2011, hlm. 32 18

Diledakkan oleh Iqbal alias Isa. Ramuan bom ditaruh di 48 laci dan 12 Filing cabinet

yang disatukan dan dijejalkan ke mobil Mitsubishi L-300 yang dikendarai Ali Imron (kini

menjalani hukuman seumur hidup). Ibid.

Page 43: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

34

Tahun 2004 juga tak kalah menyeramkan, karena juga terjadi beberapa

peladekan di Indonesia, yakni bom Palopo (10/01/2004), bom Kedubes

Australia (9/9/2004), dan terakhir Ledakan bom di Gereja Immanuel, Palu,

Sulawesi Tengah (12/12/2004). Di tahun 2005, ledakan bom diawali dengan

terjadinya dua ledakan bom di Ambon (21/3/2005), bom Tentena

(28/5/2005). Tengerang pun tak luput dari ledakan bom, tepatnya di halaman

rumah Ahli Dewan Pemutus Kebijakan Majelis Mujahidin Indonesia Abu

Jibril alias M Iqbal, Pamulang Barat(8/6/2005). Kembali Bali digoncang oleh

ledakan bom bunuh diri di R.AJA's Bar dan Restaurant, Kuta Square, daerah

Pantai Kuta dan di Nyoman Café Jimbaran (1/10/2005). Diakhirnya bom

meledak di Pasar Palu, Sulawesi Tengah yang menewaskan 9 oran dan

melukai sedikitnya 45 orang (31/12/2005).

Setelah tahun 2005, Indonesia mengalami masa-masa tenang namun

tidka berjalan lama, karena ledakan bom kembali terjadi pada tahun 2009.

Ledakan bom dasyat untuk kali keduanya mengguncang Hotel JW Marriott

dan Ritz-Carlton, Jakarta (17/7/2009). Pada tahun tahun 2010 terjadi sedikit

perubahan strategi teror yakni dalam bentuk penembakan warga sipil di Aceh

sekitar Januari 2010 dan perampokan Bank CIMB Niaga pada September

2010 yang keduanya diyakini bagian dari kelompok teroris.

Ledakan bom bunuh diri di Masjid Mapolresta Cirebon saat Salat Jumat

sebagian bentuk teror mengawali tahun 2011(15/4/2011). Dilanjutkan

rencana peledekan menargetkan Gereja Christ Cathedral Serpong, Tangerang

Selatan, Banten (22/4/2011) namun aksi tersebut berhasil digagalkan pihak

Page 44: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

35

Kepolisian RI. Sebagai penutup tahun 2011, bom berhasil meledak di GBIS

Kepunton, Solo, Jawa Tengah (25/9/2011) usai kebaktian dan jemaat keluar

dari gereja19

.

Rentetan peristiwa panjang perjalanan terorisme di atas cukup

memberikan catatan kelam di Bumi Pertiwi, pasalnya ribuan nyawa

melayang dan jutaan orang lainnya harus merasakan sakitnya imbas

perbuatan teroris terebut. Di lain sisi, para pengikut muslim ekstrim dan

kelompok teroris berpendapat bahwa yang mereka dilakukan merupakan

manifestasi dari keimanan dan kecintaan terhadap Islam, sekaligus

merupakan jihad yang diperintahkan agama.20

Imam Samudra, salah seorang

pelaku bom Bali I, mendefinisikan jihad dalam pengertian syar‟i sebagai

perintah perang melawan kaum kafir yang memerangi Islam dan kaum

muslimin, “Jihad fi sabilillah”.21

Melalui definisi tersebut, Imam Samudra

menyimpulkan, berbagai tindakan teror yang dilakukan bersama

kelompoknya merupakan jihad. Yaitu diniati untuk membalas perbuatan

Amerika dan sekutunya yang dianggap bertanggung jawab atas pembantaian

umat Islam di Afghanistan pada bulan Ramadhan 2001.22

Selain pertimbangan rasionalisasi di atas, para teroris juga mendasari

aksinya dengan dalil Naqliah. Beberapa potongan ayat al-quran dan hadits

19 http://id.wikipedia.org/wiki/Terorisme_di_Indonesia. diungguh pada, 07 April 2012 20

Terdapat beberapa ayat dalam beberapa surat al-Quran yang menyerukan kewajiban

melakukan jihad, antara lain; al-Baqarah: 191, at-Taubah: 5, 36, dan al-Tahrim: 9. Baca, Kasjim

Salenda, Terorisme dan Jihad dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Badan Litbang dan Diklat

Departemen Agama RI, 2009, hlm. 2 21

Pengertian tersebut bagi Imam Samudra merupakan harga mati, karena sudah menjadi

Ijma‟ (konsensus) para ulama salafush Shalih, terutama dari empat mazhab (Syafi‟i, Hamdali,

Maliki, Hanafi). Baca, Imam Samudra, Aku Melawan Teroris, Solo: Jazera, 2004, hlm.108 22

Ibid, hlm. 109

Page 45: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

36

yang dapat kita jumpai dalam karya Imam Samudra, Aku Melawan Teroris,

antara lain:

... ....

“Bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpa mereka”

(Q.S. At-Taubah: 5)

...

“Dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka

juga memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasannya Allah

beserta orang-orang yang bertaqwa.” (Q.S. At-Taubah: 36)

... ....

“Mereka tidak akan pernah berhenti memerangi kalian sampai mereka

berhasil memurtadkan kalian dari agama kalian.” (Q.S. Al-Baqarah :

217)

“Barang siapa di antara kalian yang melihat sesuatu kemungkaran,

hendaklah dia mengubah kemungkaran itu dengan tangannya. Jika tidak

mampu, (dia mengubah) dengan lisannya. Jika tidak mampu, (dia

mengubah) dengan hatinya. Dan itulah selemah-lemahnya keimanan.”

(HR. Abu Sa‟id Al-Khudry)

Hadits lain diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim yang

artinya,

“Aku diperintahkan untuk memerangi manusai sampai ia mau

mengucapkan dua kalimat syahadat, mendirikan shalat dan membayar

zakat.” (HR. Imam Bukhari dan Muslim)

Definisi dan pelaksanaan jihad dalam bentuk perang secara fisik yang

dilakukan Imam Samudra dan kelompoknya di atas bertolak belakang dengan

teori jihad yang diutarakan oleh Gamal Al-Banna, saudara Hasan Al-Banna

Page 46: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

37

(Mursyid „Am pertama al-Ikhwan al-Muslimun). Bagi Gamal, jihad di abad

modern bukanlah kita mencari mati di jalan Allah, akan tetapi bagaimana kita

bisa hidup bersama-sama di jalan Allah.23

Enizar dalam karyanya, Jihadi, the best Jihad for Moslems, juga

mengutarakan definisi jihad yang berbeda dengan pendapat Imam Samudra.

Menurut Enizar, jihad merupakan segala bentuk usaha dengan kesungguhan

untuk mendapatkan sesuatu atau menghindari dari sesuatu yang tidak

diinginkan dalam koridor kebenaran dan dalam masalah kebaikan.24

Kalau pun jihad harus dimaknai perang, dalam pandangan Moenawar

Chalil bukan berarti perang dalam rangka memaksa orang lain mengikuti

garis Islam maupun memperluas wilayah kekuasaan Islam.25

Dalam

karyanya, Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad, Moenawar Chalil

menemukan fakta bahwa perang yang dilakukan Nabi Muhammad dan Kaum

Muslimin, semata-mata untuk mempertahankan diri, melindungi umat Islam

dalam mengerjakan agamanya, serta untuk melawan dan menahan serangan

musuh yang nyata-nyata hendak membunuh dan memerangi Islam.26

Jika kita telisik sejarah perkembangan Islam pada masa nabi dan

sahabat, ada tiga faktor yang mendasari kaum muslim melakukan perang.

Ketiga faktor tersebut adalah terjadinya pelanggaran sumpah atau perjanjian

23

Dikutip oleh Agus Maftuh Abegebriel, Pengantar Robert Dreyfuss, Devil‟s Game, How

The United States Helped Unieash Fundamentalist Islam , Terj. Asyhabudin, “Devil‟s Game,

Orchestra Iblis, 60 Tahun Perselingkuhan Amerika-Religious Extremist,” Yogyakarta: SR-Ins

Publishing, 2007, hlm. Xxviii-xxix 24

Enizar,”Jihadi, the Best Jihad for Muslims,” Jakarta: Amazah, 2007, hlm. 03 25

Moenawar Chalil, “Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad, Jilid I,” Jakarta: Gema

Insani, 2001, hlm. 549 26

Ibid.

Page 47: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

38

damai, mendapat serangan dari pihak lain (membela diri), dan terakhir karena

fitnah. Untuk alasan pertama dan kedua diperbolehkannya perang ini sesuai

dengan berfirman Allah SWT dalam surat at-Taubah: 12-15:

12. jika mereka merusak sumpah (janji)nya sesudah mereka berjanji, dan

mereka mencerca agamamu, Maka perangilah pemimpin-pemimpin

orang-orang kafir itu, karena Sesungguhnya mereka itu adalah orang-

orang (yang tidak dapat dipegang) janjinya, agar supaya mereka

berhenti.

13. Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak

sumpah (janjinya), Padahal mereka telah keras kemauannya untuk

mengusir Rasul dan merekalah yang pertama mulai memerangi kamu?.

Mengapakah kamu takut kepada mereka Padahal Allah-lah yang berhak

untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman.

14. perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka

dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan

mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati

orang-orang yang beriman.

15. dan menghilangkan panas hati orang-orang mukmin. dan Allah

menerima taubat orang yang dikehendakiNya. Allah Maha mengetahui

lagi Maha Bijaksana. (Q.S. At-Taubah: 12-15).

Sedangkan syarat fitnah untuk diperbolehkannya melakukan perang

sesuai dengan firman Allah, yakni:

....

“Dan perangilah mereka, agar tidak ada fitnah dan agar agama itu

semata-mata untuk Allah.” (Q.S. Al-Baqarah: 193)

Page 48: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

39

Selain ketiga alasan diperbolehkannya perang di atas, dalam perang pun

tidak diperkenankan asal membunuh. Dalam hadits, yang diriwayatkan oleh

Abu Daud, Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Janganlah membunuh orang-orang tua yang sakit, anak-anak kecil atau

wanita-wanita dan jangan berlaku berlebihan mengumpulkan barang

rampasan perang. Berlaku baik karena Allah menyukai orang-orang

yang berlaku baik.”(HR. Abu Daud)

Tentu terdapat alasan mengapa etika/adab dalam masa perang harus

diterapkan. Tidak diperbolehkannya membunuh orang tua yang sakit, anak-

anak kecil dan wanita adalah karena hukum alam yang memfitrahkan mereka

bukan sebagai pejuang dan tidak membahayakan.27

Jadi jika ada kelompok

yang melakukan perang tanpa kedua alasan di atas, dan menelan korban yang

tidak semestinya bukanlah termasuk jihad, melainkan pembunuhan.

Jika kita amati dari pemaparan di atas, beberapa unsur yang ada di

dalam bahgat dapat kita jumpai pula pada kasus terorisme. Pertama, terkait

dengan pembangkangan terhadap kepala negara (imam). Yang dilakukan

kelompok terorisme merupakan bentuk perlawanan terhadap pemerintah

(imam) yang dianggap menyimpang dari ajaran Islam karena tidak

menerapkan syariah Islam sebagai hukum negara.

Kedua, pemberontakan yang dilakukan para teroris selama ini selalu

mengunakan kekerasan dan persenjataan lengkap. Jumlah anggota mereka

pun tidak sedikit, terbukti tidak putusnya kejahatan yang dilakukan walau

telah diadakan penembakan, penangkapan, penahan, bahkan eksekusi

27

Muhammad Haniff Hassan, Teroris Membajak Islam, Meluruskan Jihad Sesat Imam

Samudra & Kelompok Islam Radikal, Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu, 2007, hlm.68-70

Page 49: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

40

hukuman mati terhadap mereka. fakta tersebut mengisyaratkan bahwa yang

dilakukan kelompok teroris dengan menggunakan kekuatan.

Ketiga, kegiatan kelompok teroris merupakan perbuatan melanggar

hukum yang terencana. Ini bisa dibuktikan dari rapihnya tindakan teror yang

mereka lakukan. Rencana objek, target dan siapa yang akan menjadi

“pengatin” sudah tersusun dan disiapkan secara matang, termasuk pesan

terakhir yang disampaikan oleh pelaku bom bunuh diri baik dalam secarik

kertas maupun melalui video.

Page 50: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

41

BAB III

PROGRAM DERADIKALISASI BNPT TAHUN 2012

A. Pengertian Deradikalisasi

Sebelum mendefinisikan deradikalisasi, ada beberapa istilah yang

perlu dipahami. Deradikalisasi sendiri berasal dari kata dasar radikal, berasal

dari bahasa Latin, radix yang berarti akar (pohon) atau sesuatu yang

mendasar. Dalam kamus politik, radikal diartikan amat keras menuntut

perubahan yang menyangkut undang-undang dan ketentuan pemerintah.1

Eko Endarmoko dalam “Tesaurus Bahasa Indonesia,” menjelaskan arti

radikal sinonim dengan fundamental, mendasar, primer, esensial, ekstrim,

fanatik, keras, militan. Jika dikaitkan dengan tindakan seseorang, maka

radikal berarti ekstrimis, reaksioner, revolusioner, progresif, liberal, reformis

dan seterusnya.2

Radikalisme merupakan paham atau aliran radikal dalam politik;

paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial

dan politik dengan cara kekerasan atau drastis.3 Dan jika dalam bentuk

radikalisaisi biasa dimaknai sebagai proses peradikalan.

Sedangkan, deradikalisasi merupakan kata yang berasal dari bahasa

Inggris deradicalization dengan kata dasar radical. Mendapat awalan de-

yang memiliki arti, opposite, reverse, remove, reduce, get off, (kebalikan atau

1 B.N. Marbun, Kamus Politik, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003, hlm. 462

2 Eko Endarmoko, Tesaurus Bahasa Indonesia, (Jakarta: GPU, 2006), hlm. 501.

3 Kamus Besar bahasa Indonesia, Pusat Bahasa, edisi keempat, Jakarta; PT Gramedia

Pustaka Utama, 2008, hlm. 1130

Page 51: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

42

membalik). Mendapat imbuhan akhir –isasi dari kata –ize, yang berarti, cause

to be or resemble, adopt or spread the manner of activity or the teaching of,

(suatu sebab untuk menjadi atau menyerupai, memakai atau penyebaran cara

atau mengajari). Secara sederhana deradikalisasi dapat dimaknai suatu proses

atau upaya untuk menghilangkan radikalisme.4

Secara lebih luas, deradikalisasi merupakan segala upaya untuk

menetralisir paham-paham radikal melalui pendekatan interdisipliner, seperti

hukum, psikologi, agama dan sosial budaya bagi mereka yang dipengaruhi

paham radikal dan/atau pro kekerasan.5 Sedangkan dalam konteks terorisme

yang muncul akibat paham keberagamaan radikal, deradikalisasi dimaknai

sebagai proses untuk meluruskan pemahaman keagamaan yang sempit,

mendasar, menjadi moderat, luas dan komprehensif.6

B. Sejarah dan Profil BNPT

1. Sejarah Berdirinya BNPT

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme selanjutnya disebut

BNPT, merupakan lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK) di

Indonesia yang mempunyai tugas dari pemerintah untuk melakukan

penanggulangan terorisme.7

4 Petrus Reindhard Golose, Deradikalisasi Terorisme, Humanis, Soul Approach dan

Menyentuh Akar Rumput, Jakarta: Yayasan Pengembangan Kajian Ilmu Kepolisian, 2009, hlm. 62 5 Ibid., hlm. 63

6 Amirsyah, Meluruskan Salah Paham Terhadap Deradikalisasi Pemikiran, Konsep dan

Strategi Pelaksanaan, Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu, 2012, hlm. 35-36 7Tugas tersebut berdasarkan Pasal 2 dalam Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2010

tentang Badan Nasional Penanggulangan Terorisme

Page 52: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

43

Berdirinya BNPT tidak bisa dilepaskan dari peristiwa peledakan

bom Bali I pada 12 Oktober 2002. Selaku orang nomor satu di negeri ini,

Megawati segera mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2002

pasca terjadinya peledakan bom yang menewaskan lebih kurang 200 orang

itu. Instruksi Presiden tersebut memberikan mandat kepada Menkopolkam

(Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan) yang saat itu dijabat

oleh Susilo Bambang Yudoyono (SBY) untuk membuat kebijakan dan

strategi nasional penanganan terorisme.

Segera setelah memperoleh mandat, Menkopolkam membentuk

Desk Koordinasi Pemberantasan Terorisme (DKPT) berdasarkan

Keputusan Menteri Nomor : Kep-26/Menko/Polkam/11/2002. DKPT

mempunyai tugas membantu Menkopolkam dalam merumuskan kebijakan

bagi pemberantasan tindak pidana terorisme, meliputi aspek penangkalan,

pencegahan, penanggulangan, penghentian penyelesaian dan segala

tindakan hukum yang diperlukan. Serta menunjuk Irjen Pol Drs. Ansyaad

Mbai, MM sebagai ketua DKPT.

Pada tanggal 31 Agustus 2009, dalam rapat kerja Komisi I DPR

dengan Menkopolkam, DPR merumuskan beberapa keputusan dan

rekomendasi, yakni:

a. Mendukung upaya pemerintah dalam menanggulangi dan

memberantas terorisme.

b. Terorisme adalah kejahatan kemanusiaan luar biasa yang harus

dijadikan musuh bersama.

Page 53: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

44

c. Upaya meningkatkan kapasitas dan keterpaduan penanggulangan

terorisme, agar meningkatkan peran masyarakat.

d. Merekomendasikan kepada pemerintah untuk membentuk suatu

“badan” yang berwenang secara operasional melakukan tugas

pemberantasan/penanggulangan terorisme.

e. Menerbitkan regulasi sebagai elaborasi UU No.34/2004 tentang TNI

dan UU No.2/2002 tentang Polri, untuk mengatur ketentuan lebih rinci

tentang “Rule of Engagement” (aturan pelibatan) TNI, terkait tugas

Operasi Militer selain perang, termasuk aturan pelibatan TNI dalam

mengatasi terorisme dan tugas perbantuan TNI terhadap Polri.

Berdasarkan rekomendasi Komisi I DPR tersebut dan assessment

terhadap dinamika terorisme, maka pada tanggal, 16 Juli 2010 Presiden

Republik Indonesia menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun

2010 tentang Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, dan

mengangkat Irjen Pol (Purn) Ansyaad Mbai, M.M sebagai kepala BNPT

berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 121/M Tahun 2010.

2. Tugas Pokok BNPT

Sesuai Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2010, BNPT

mempunyai beberapa tugas, yakni:

a. Menyusun kebijakan, strategi, dan program nasional di bidang

penanggulangan terorisme.

b. Mengkoordinasikan instansi pemerintah terkait dalam melaksanakan

kebijakan di bidang penanggulangan terorisme.

Page 54: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

45

c. Membentuk satuan tugas-tugas yang terdiri dari unsur instansi

pemerintah terkait sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangan

masing-masing

3. Fungsi BNPT

Selain mempunyai beberapa tugas pokok di atas, BNPT juga

mempunyai beberapa fungsi, yakni:

1. Penyusunan kebijakan, strategi, dan program nasional di bidang

penanggulangan terorisme.

2. Monitoring, analisa, dan evaluasi di bidang penanggulangan terorisme.

3. Koordinasi dalam pencegahan dan pelaksanaan kegiatan melawan

propaganda ideologi radikal.

4. Pelaksanaan deradikalisasi.

5. Perlindungan terhadap objek-objek yang potensial menjadi target

serangan terorisme

6. Pelaksanaan penindakan, pembinaan kemampuan, dan kesiap-siagaan

nasional.

7. Pelaksanaan kerjasama internasional di bidang penanggulangan

terorisme.

8. Perencanaan, pembinaan, dan pengendalian terhadap program,

administrasi dan sumber daya serta kerjasama antar instansi.

9. Pengoperasionalan satuan tugas – satuan tugas pencegahan,

perlindungan, deradikalisasi, penindakan, dan penyiapan kesiapsiagaan

nasional di bidang penanggulangan terorisme.

Page 55: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

46

4. Tujuan

Pemberantasan terorisme bertujuan melindungi warga negara dan

kepentingan nasional serta menciptakan lingkungan nasional dan

internasional yang aman dan damai dengan tidak menyuburkan

radikalisasi dan menghentikan aksi terorisme.

5. Visi

Terorisme adalah ancaman nyata dan aktif, apabila tidak dilakukan

upaya penanganan secara komprehensif di tingkat nasional dan

kewilayahan, dapat membahayakan stabilitas kehidupan berbangsa dan

bernegara. upaya komprehensif tersebut, mencakup upaya-upaya

penindakan secara operasional, proteksi (perlindungan), pencegahan dan

penangkalan, penanganan permasalahan hulu (akar masalah) dan upaya

deradikalisasi.

6. Misi

Untuk melakukan pemberantasan terorisme perlu diupayakan

langkah-langkah:

a. Menangkal dan mencegah terorisme dengan menghilangkan faktor-

faktor korelatif penyebab yang dapat dieksploitasi menjadi alasan

pembenar aksi terorisme.

b. Memberantas terorisme dengan mengalahkan organisasi terorisme

dengan menghancurkan persembunyiannya, kepemimpinan, komando,

control, komunikasi, dukungan materiil dan keuangan.

Page 56: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

47

c. Meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan terhadap ancaman serangan

terorisme.

d. Melindungi prasarana vital dari ancaman serangan terorisme.

7. Satuan Tugas BNPT

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi BNPT dibentuklah satuan

tugas-satuan tugas yang terdiri dari unsure-unsur terkait, juga dapat

melibatkan masyarakat. Penugasan TNI dan Polri dalam Satgas BNPT

bersifat “disiapkan” atau Bawah Kendali Operasi (BKO).

Satuan tugas BNPT dalam rangka penindakan harus tetap

menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM), terutama di dalam

penggunaan kekerasan dan senjata api dengan memegang teguh pada

prinsip-prinsip dasar:

a. Setiap anggota Satgas melakukan tugas berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

b. Penggunaan senjata api adalah merupakan upaya terakhir setelah

upaya-upaya lain non kekerasan tidak efektif lagi (Last Resort).

c. Penggunaan kekerasan dengan senjata api hanya dalam keadaan

terpaksa atau dalam pembelaan darurat sesuai Pasal 48 KUHP

(Overmacht) dan Pasal 49 KUHP (Noodweer).

d. Penggunaan kekerasan dengan senjata harus seimbang (prosedural)

dengan ancaman yang dihadapi.

e. Setiap tindakan yang diambil harus dipertanggungjawabkan secara

hukum (Accountable).

Page 57: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

48

8. Struktur Kelembagaan BNPT

9. Data Narapidana Terorisme yang Ada

Berdasarkan data yang masuk di BNPT pada akhir 2010 lalu,

terdapat 29 lapas berpenghuni 121 narapidana terorisme yang tersebar di

seluruh Indonesia8, yakni:

8 Data tersebut diambil dari Direktur Bina Registrasi dan Statistik pada Desember 2010 di

Jakarta.

DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR

Page 58: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

49

1) Lapas Kelas IIB Kuala Simpang

Dihuni oleh satu narapidana terorisme yaitu, Iwan Setiawan

alias Husein bin Suripto, pelaku Bom Kedutaan Besar Malaysia.

2) Lapas I Medan

Dihuni oleh satu narapidana terorisme yaitu, Syahruddin alias

Aan alias Ramses alias Chandra alias Deny Fachrudin, selaku pencari

dana untuk aksi terorisme perampokan Lipo Bank menggunakan

senjata api di dekan USU Medan.

3) Lapas Binjai

Dihuni oleh satu narapidana terorisme yaitu, Waluyo alias

Muhammad Aryo alias Tatang alias Jono, selaku pencari dana untuk

aksi terorisme perampokan Lipo Bank menggunakan senjata api di

dekan USU Medan.

4) Lapas Labuhan Ruku

Dihuni oleh satu narapidana terorisme yaitu, Ramli alias Tono

alias Regar, selaku pencari dana untuk aksi terorisme perampokan

Lipo Bank menggunakan senjata api di dekan USU Medan.

5) Lapas Lubuk Pakam

Dihuni oleh satu narapidana terorisme yaitu, Ramli alias

Agung alias Gogon, selaku pencari dana untuk aksi terorisme

perampokan Lipo Bank menggunakan senjata api di dekan USU

Medan.

Page 59: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

50

6) Lapas Pematang Siantar

Dihuni oleh satu narapidana terorisme yaitu, Ramli alias

Agung alias Gogon, selaku pencari dana untuk aksi terorisme

perampokan Lipo Bank menggunakan senjata api di dekan USU

Medan.

7) Lapas Kelas I Jambi

Dihuni oleh satu narapidana terorisme yaitu, Dedi Busriasi

alias Edi bin Burhanudin, selaku pengancaman bom Mal Ditronal.

8) Lapas Kelas I Palembang

Dihuni oleh enam narapidana terorisme yaitu, Heri Purwanto

alias Abu Hurairoh bin Sukardi, Agussetiawan alias Bukhori alias

Junaedi bin Sofian, Abdurrahman Taib alias Musa alias Ivan bin

Tarminto, Ki Agus Muhammad Toni, Ali Masyudi alias Zuber alias

Musahadi alias Huda bin Ahmad Kohari, Ani Sugandi alias Abdullah

Huzair bin Sudarjo.

9) Lapas I Cipinang

Dihuni oleh tujuh belas narapidana terorisme yaitu, Syaiful

Bahri alias Apuy alias Epu alias Ahmad, terlibat bom Kedutaan Besar

Australia. Muhamad Nuh alias Cholid alias Olid bin Muji Taba,

terlibat bom Kramat Jati Indah. Lilik Purnomo alias Haris alias

Arman, terlibat bom Poso. Ahmad Syahrul Uman alias Doni alias

Faesol, selaku teman dekat Abu Duzana. Nur Arifudin alias Suharto

alias Haryanto bin Suyadi, Azis Mustofa alias Ari alias Bangkit,

Page 60: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

51

Zuhroni alias Zainudin Fahmi alias Oni alias Mbah alias Abu Irsyad

alias Zarkasih alias Nu’aim, Ainul Bahri alias Yusron Mahmudi alias

Abu Dujana alias Abu Musa alias Sorim alias Sobirin alias Pak Guru

alias Dedy alias Mahsun bin Tamli Tamimi, Taufik Masduki alias

Abu Khotib alias Gianto alias Abdul Rojak alias Suraji alias Ruli alias

Yasid alias Taufik Kondang alias Ahmad Asropi, (menyembunyikan

informasi tentang terorisme bom Poso). Hargobind P Tahilramani,

pelaku sms teror ke Kedutaan Besar Amerika. Tengku Ismuhadi bin

Jafar, terlibat bom Bursa Efek Jakarta. Wahyudi alias Piyo alias

Gunawan, membantu untuk melakukan tindak pidana terorisme,

memiliki senjata api dan menimbulkan suasana teror. Sukarso

Abdillah alias Abdurrahman alias Rohman, membantu tindak pidana

terorisme, memiliki senjata api dan menimbulkan suasana teror

(tindak pidana terorisme Palembang). Sugiarto alias Sugicheng alias

Raja, Mohammad Hasan bin Saynudin alias Fajar Taslim alias Zaid

alias Omar alias Ust. Alim (melakukan tindak pidana terorisme dan

menimbulkan suasana teror di Palembang). Parmin alias Yoser Abdul

Baar, mengetahui keberadaan Noordin M. Top juga penerjemah buku

tentang jihad.

10) Lapas II A Narkotika Jakarta

Dihuni oleh dua narapidana terorisme yaitu, Irwan bin Ilyas

dan Ibrahim Hasan (terlibat dalam bom Bursa Efek Jakarta).

Page 61: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

52

11) Lapas Kelas I Tangerang

Dihuni oleh dua narapidana terorisme yaitu, Andri Octavia

alias Yudi dan Abdul Rouf alias Sam (terlibat dalam bom Bali I).

12) Lapas Kelas I Cirebon

Dihuni oleh satu narapidana terorisme yaitu, Andi Makassau

alias Usama alias Aba Mukti (terlibat dalam bom Poso).

13) Lapas Kelas II Karawang

Dihuni oleh satu narapidana terorisme yaitu, Matria alias Haris

bin Maslan (melakukan ancaman bom via sms ke Cafe Kartika

Bekasi).

14) Lapas I Semarang

Dihuni oleh lima narapidana terorisme yaitu, Suranto Abdul

Ghoni alias Umar alias Wayan, Sarjiyo alias Sawad alias Zaenal

Abidin, Anif Solchanudin alias Pendek alias Suyadi, Dwi Widiyanto

alias Wiwid alias Sigit alias Bambang bin Purnomo, dan Abdul Azis

alias Jafar bin Abu Bakar, (terlibat dalam bom Bali II).

15) Lapas Sragen

Dihuni oleh dua narapidana terorisme yaitu, Aris Widodo alias

Tri (pindahan dari LP Cipinang), dan Sikas alias Karim alias Abi

Salma (menerima dan mengangkut senjata api untuk kegiatan teroris

dan memberi bantuan informasi pada teroris).

Page 62: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

53

16) Lapas IIA Permisan

Dihuni oleh tiga narapidana terorisme yaitu, Wawan

Suprihatin alias Muclis bin Kastolani (menyembunyikan Noordin M.

Top), Ahmad Syahrul Uman alias Doni alias Faesol alias Irul, dan

Suparjo alias Sarwo Edi Nugroho alias Said (menerima dan

mengangkut senjata api untuk kegiatan teroris dan memberi bantuan

informasi pada teroris).

17) Lapas Batu

Dihuni oleh sebelas narapidana terorisme yaitu, Joko Wibowo

alias Abu Sayaf bin Parman, Subur Sugiarto alias Abu Mujahid bin

Isa alias Marwan Hidayah, Mustaghfirin alias Jek alias Adi alias

Sukarno alias Bagas alias Febi, Joko Surono alias Pak Man bin Danu

Kusno, Aditya Tri Yoga alias Surya alias Cahyo bin Efendi, Agung

Setyadi, S. Kom alias Pakne alias Slafulhajihad (menyembunyikan

Noordin M. Top di Semarang), Achmad Hasan alias Agung Cahyono

alias Purnomo (terlibat dalam kasus Ambon), Iwan Dharmawan alias

Rois alias Fajar (terlibat dalam bom Kedutaan Besar Australia),

Syaiful Anam alias Mujadid alias Brekele alias Idris (terlibat dalam

peledakan bom Poso), Amr Ahmadi alias Abu Jundi alias Ahmad alias

Ghozy, dan Mahfudz Qomari alias Suparjo alias Ayyasi alias Abu

(menerima dan mengangkut senjata api untuk kegiatan teroris dan

memberi bantuan informasi pada teroris).

Page 63: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

54

18) Lapas Pasir Putih

Dihuni oleh lima narapidana terorisme yaitu, Abdul Jabar bin

Achmad Kandani (terlibat dalam bom Gereja Halim), Taufik bin

Abdul Halim alias Dani (terlibat dalam bom Atrium Senen), Nor

Misuari alias Nurdin alias Herman alias Ardiansyah alias Diki alias

Ibrahim alias Rusli, Edi Setiyono alias Abbas alias Usman, Joni

Meranam alias Joni bin M. Yusuf (terlibat bom Gereja Duren Sawit).

19) Rutan Temanggung

Dihuni oleh satu narapidana terorisme yaitu, Arif Ma’ruf alias

Bagong alias Wahyu.

20) Lapas I Surabaya Porong

Dihuni oleh delapan belas narapidana terorisme yaitu,

Rahmadi Suheb alias Adi bin Tatin (terlibat dalam bom Halong

Maluku), Hardi Tausikal bin Abdul Ghafur (terlibat dalam bom Lateri

Ambon), Idi Amin Thabrani Pattimura alias Ongen, Samsudin alias

Fatur, Ismail Fahmi Yamsehu, Abdullah Umamiti alias Dullah, Asep

Jaya alias Aji Dahlan, Muthalib Patty alias Tholib bis Hasan Patty, M.

Sholeh alias M. Sholeh Ikhwan alias Andri Susanto bin Ali Mansaid,

Nasrudin Mochtar bin Marzuki, Zainuddin Nasir alias Nurdin bin

Sofyan, Nachrum Waili Sahalong alias Teddy bin Ghozali, Ridwan

Lestaluhu alias Edo bin Thamrin, Samsul Bahri Sangadji alias Soa bin

Abdul Manaf, M. Syarif Tarabubun alias Lukman (Penyerangan Villa

Karaoke Desa Hatiwe Besar), Arief Syaifudin alias Tsaqaf alias

Page 64: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

55

Firdaus, dan Maulana Yusuf Wibisono alias Kholis (terlibat dalam

latihan militer Abu Duzana).

21) Lapas I Malang

Dihuni oleh empat narapidana terorisme yaitu, Muhammad

Agung Hamid, SE alias Arifin alias Yacob alias Budi bin H. Hamid,

Usman Nuraffan alias Salman bin DG Naba, Masnur bin Abd Latif

(terlibat dalam peledakan bom Makasar), dan Mohammad Cholily

alias Yahya Antoni bin Munakib (terlibat bom Bali II).

22) Lapas II A Denpasar

Dihuni oleh dua narapidana terorisme yaitu, Ali Imron bin H.

Nurhasyim alias Alik alias Toha alias Mulyadi alias Zaid (terlibat bom

Bali I).

23) Lapas Kelas Tanggarong

Dihuni oleh satu narapidana terorisme yaitu, Hendy Yusar bin

M. Yusni.

24) Lapas I Makassar

Dihuni oleh tiga narapidana terorisme yaitu, Arman alias Gala

alias Galaksi bin H. Abdul Samad, Wirahadi alias Hadi (terlibat bom

Makassar), Salamun DG Pasau alian Amun alias Ahmad Azzam bin

Baco DG Pasau (terlibat bom Polopo).

25) Lapas II A Palu

Dihuni oleh sembilan narapidana terorisme yaitu, Yudi

Heryanto Parsan alias Udit, Irwanto Irano alias Iwan alias Priyanto,

Page 65: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

56

Hasanuddin bin Hasan alias Hasan alias Slamet Raharjo (terlibat bom

Poso), Tugiran alias Iran, Ridwan al Daun alias Iwan, Rohman Kalahe

alias Wiwin alias Tamo, Agus Nur Muhammad alias Agus Jenggot,

Amril Ngiode alias Aat alias Moket, Amirullah alias Salama alias

Kanna alias Leo bin Umamareng (terlibat kerusuhan Poso).

26) Lapas II B Luwuk

Dihuni oleh tujuh belas narapidana terorisme yaitu, Syaiful

Ibrahim alias Ipul, Romiyanto Parusu alias Romi, Benhard

Tompondusu alias Tande, Erosman Tioki alias Eman, Jefri Bontura

alias Karate alias Ate, Walsus Alpin alias Eje, Sastra Yuda Wastu

Naser alias Ibo, Agus Chandra alias Anda, Darma Arya alias Panye,

Fernikson Bontura alias Kenong, Harpri Tumonggi alias Api, Erwin

Poima alias Epin (terlibat dalam bom Poso), Roni Supriyanto

Rantedago Parusu alias Oni, Jonathan Tamsur alias Nathan, Dedy

Dores Serpianus Tempali, Arnoval Mencana alias Opan, Bambang

Tontou alias Bambang (terlibat dalam bom Poso juga mengubur,

menyembunyikan dan membawa lari mayat).

27) Lapas Ampana

Dihuni oleh dua narapidana terorisme yaitu, Mohamad Basri

alias Ayas alias Bagong dan Ardin Djanatu alias Rojak (terlibat dalam

kekerasan Poso).

Page 66: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

57

28) Lapas Polewali

Dihuni oleh satu narapidana terorisme yaitu, Aminudin Ismail

alias Ilham bin Baharudin (Penyerangan Desa dalam peristiwa

pemisahan kabupaten).

29) Lapas Ambon

Sulthon Qulbi alias Arsyad alias Asadullah (pindahan dari

rutan Ambon).

Dari total narapidana terorisme, sampai akhir 2010 yang masih

menjalani hukuman penjara 115 orang. Pidana penjara sementara 98

orang, pidana mati 2 orang, dan 15 orang dipidana seumur hidup.

C. Pelaksanaan Program Deradikalisasi oleh BNPT

Kehadiran reformasi yang ditandai dengan tumbangnya orde baru di

Indonesia pada tahun 1998, diikuti pula era berkembang bebasnya berbagai

ideologi, tak terkecuali radikalisme. Dalam pandangan BNPT, setidaknya ada

5 tipologi kelompok radikal yang berkembang di Indonesia saat ini9, yaitu:

1. Kelompok Radikal Gagasan

Kelompok ini adalah kelompok yang dapat dikatakan radikal dari

segi gagasan dan pemikirannya, namun tidak menggunakan tindakan

kekerasan. Seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Majelis Mujahidin

Indonesia (MMI).

9 Disampaikan oleh Muslih, Kasi Resosialisasi dan Rehabilitasi BNPT dalam Dialog

Publik, “Radikalisasi, Terorisme dan Deradikalisasi Paham Radikal” olah Majelis Ulama

Indonesia Provinsi Jawa Tengah di Hotel Pandanaran Semarang, 3 Desember 2011

Page 67: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

58

2. Kelompok Radikal Non Teroris

Kelompok ini bergerak dalam bentuk residivis kelompok radikal

non terorisme, gangsterisme atau vandalism. Contoh dari kelompok ini

adalah Front Pembela Islam (FPI).

3. Kelompok Radikal Milisi

Kelompok ini merupakan kelompok milisi yang terlibat dalam

konflik-konflik komunal seperti konflik Ambon dan Poso. Contoh dari

kelompok ini adalah Laskar Jihad, Laskar Jundullah, dan Laskar

Mujahidin Indonesia.

4. Kelompok Radikal Separatis

Kelompok ini mempunyai tujuan untuk memisahkan diri dari

Indonesia, seperti Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Negara Islam

Indonesia (NII).

5. Kelompok Radikal Terorisme

Kelompok ini mempunyai tujuan untuk menegakkan hukum-

hukum Islam dengan melakukan aksi-aksi terorisme. Contoh dari

kelompok ini adalah Jamaah Islamiyah.

Sebelum terbentuknya karakter individu yang radikal, biasanya

seseorang tersebut akan mengalami ada empat tahapan, yakni;

1. Pra Radikalisasi, di mana seorang individu masih menjalani aktivitas dan

rutinitas sebagaimana mestinya.

Page 68: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

59

2. Identifikasi Diri, individu mulai mengidentifikasi diri dan berfikir ke arah

radikal.

3. Indoktrinasi, mulai mengintensifkan dan memfokuskan kepercayaan

terhadap gerakan yang akan diambil.

4. Jihadisasi, seorang individu melaksanakan aksi atau tindakan atas

keyakinannya yang dianggap sebagai bentuk jihad.

Proses yang berbeda akan berpengaruh sejauh mana aksi radikal

dilakukan oleh masing-masing individu10

.

10

Data diambil dari makalah Mayjen TNI Agus SB, Deputi 1 Bidang Pencegahan,

Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Pemetaan Ancaman Radikalisme Agama Terhadap NKRI,

yang disampaikan dalam “Workshop Membangun Kesadaran dan Strategi dalam Menghadapi

Gerakan Radikalisme Agama”, oleh Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian

Agama di Pesantren Al-Hikam Depok, 14-16 September 2011

Page 69: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

60

Tahapan Terjadinya Radikalisasi Dalam Lima Tipologi Radikalisasi

No. Tahapan Radikal Gagasan Radikal Non Teroris Radikal Milisi Radikal Separatis Radikal teroris

1. Pra Radikalisasi - Jaringan Lembaga

Dakwah Kampus

(LDK)

- Diskusi & Seminar

masalah aktual

- Sebar poster &

bulletin

- Menerima semua

golongan Masyarakat

- Sasaran perekrutan

pemuda

pengangguran

- Pengajian

- Opini konflik

komunal

- Muslim dibantai

Non Muslim

- GAM rekrut kelompok

tidak puas

- NII rekrut mahasiswa,

pelajar SMA &

Keluarga

- Rekrut kelompok

Ekstremis, remaja

potensial,

- Pesantren Radikal

2. Identifikasi Diri - Diskusi masalah

nash

- Cermati masalah

politik & Ekonomi

- Cermati masalah

dekadensi moral

- Kontrol Pemerintah

- Kriminal & tidak

tertib

- Buka Posko

- Gunakan kader-

kader terlatih &

lulusan kamp-kamp

pelatihan

- Yang sudah direkrut

diundang dalam

pengajian

- Sekolah/Madrasah

- Ngruki

- Malaysia,

- Afgan& Moro

3. Indoktrinasi - Solusi

permasalahan

adalah Syariat

Islam

- Tolak Sistem

Demokrasi

- Anggota diajak

dalami prinsip jihad

& amar ma’ruf nahi

munkar

- Jihad fi sabilillah

- Latihan semi

Militer

- Pentingnya Negara

Islam

- NKRI kafir

- Sist Usrah

- Id Jihad

- Benci AS

4. Jihadisasi - Menentang

berbagai

isu di Rah & Nas

- Benci kemaksiatan

- Sebagai Polisi syariat

- Perangi tempat

hiburan

- Terjun ke wilayah

konflik

- Serang non muslim

- Pemberontakan ber-Jat

- Himpun dana

- Teror BOM

- Perampokan &

penembakan

Page 70: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

61

Tidak semua dari kelima tipologi radikalisme di atas mendapat

tindakan langsung dari pemerintah, karena itu akan berbenturan dengan HAM

juga kebebasan berfikir dan berpendapat yang dijamin oleh undang-undang.

Setidaknya ada tiga kelompok yang dianggap mengancam keutuhan NKRI

sehingga harus mendapat tindakan langsung dari pemerintah, yakni

radikalisme milisi, separatism, dan terorisme. Munculnya Desk Koordinasi

Pemberantasan Terorisme (DKPT) sebagai akar kelahiran BNPT pada tahun

2002 tidak lain sebagai respons terhadap maraknya radikalisme dan terorisme

atas nama agama. Walhasil, sebanyak 260 orang ditangkap, 160 proses

hukum, 5 dihukum mati, dan tokoh teroris (Noordin M. Top dan Dr. Azhari)

juga mati.

Dalam rangka mengemban tugas untuk menyusun dan melaksanakan

program penanggulangan terorisme di Indonesia, Irfan Idris, selaku Direktur

Deradikalisasi BNPT mengenalkan dua strategi pendekatan, yakni Hard

Approach dan Soft Approach. Hard Approach, merupakan pendekatan

dengan menekankan pada penjaminan keamanan dan penegakan hukum oleh

militer dan polri, sedangkan Soft Approach yakni pendekatan yang

komprehensif, persuasive, penuh kelembutan dan kasih sayang. Namun

demikian, strategi kedua (Soft Approach) saat ini lebih ditekankan oleh

BNPT, mengingat tindakan represif aparat terbukti tidak bisa menyelesaikan

maraknya tindak kejahatan terorisme di Indonesia.11

11

Diolah dari hasil wawancara dengan Prof Irfan Idris, Direktur Deradikalisasi BNPT di

Jakarta, 6 Desember 2011

Page 71: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

62

Selain bukti ketidakmampuan strategi represif untuk menuntaskan

terorisme di Indonesia, strategi deradikalisasi dipilih mengingat beberapa hal,

antara lain; Pertama, kejahatan terorisme yang marak belakangan bukanlah

kejahatan biasa, yang tidak cukup diselesaikan dengan membuat Undang-

undang, membentuk pasukan khusus anti teror, menangkap pada pelaku dan

terakhir memberikan hukuman mati kepada mereka. Jauh dari itu, terorisme

tersebut merupakan bentuk kejahatan yang lahir atas dasar faham atau ide

keagamaan radikal. Sehingga, perang terhadap ide atau faham keberagamaan

radikal yang mengakibatkan tindak kejahatan terorisme tersebutlah yang

harus diutamakan (war of idea).

Kedua, pasca booming-nya isu Hak Asasi Manusia (HAM) dalam

kancah internasional, masyarakat dunia saat ini mengecam berbagai tindak

kekerasan terhadap sesama atas dasar apapun, termasuk melawan kejahatan

terorisme. Ketiga, jika dalam satu massa pemerintah dengan strategi represif

mampu menumpas seluruh pelaku kejahatan terorisme, tidak ada garansi

suatu negara akan bebas dari terorisme untuk selamanya. Bahkan dalam

waktu 10-15 tahun yang akan datang bisa jadi wajah terorisme akan lebih

berbahaya.

Alasannya cukup sederhana, di saat keturunan para teroris yang

terbunuh sudah tumbuh dewasa, ketika spirit jihad telah terwariskan dalam

diri mereka, kejahatan terorisme dipastikan akan lebih kejam. Bukan hanya

jihad yang mendasari aksi mereka, melainkan juga motivasi balas dendam.

Beberapa alasan di atas seolah ikut mengamini apa yang telah teori Thomas

Page 72: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

63

More, yang dikutik oleh Hendrojono (2005),12

bahwa pemberantasan

kejahatan dengan tindak kekerasan tidak akan membuat kejahatan itu

berhenti.

Secara aplikatif, Irfan menambahkan bahwa dalam proses

deradikalisasi terhadap pelaku kejahatan terorisme, BNPT secara garis besar

mencanangkan tiga macam program pembinaan, yakni; pembinaan

kepribadian, pembinaan kemandirian dan pembinaan preventif berkelanjutan.

Pertama, pembinaan kepribadian, pembinaan tersebut terkait mindset atau

cara berfikir seorang narapidana teroris dan keluarga mereka yang radikal dan

bertentangan dengan ideologi pancasila dan NKRI untuk kembali ke jalur

yang bisa menerima dan diterima negara dan warganya. Dalam pembinaan

kepribadian ini, BNPT menjadikan dialog dari hati ke hati sebagai strategi

untuk mengubah doktrin yang sudah tertanam dalam mindset masing-masing

individu.

Kedua, pembinaan kemandirian. Pembinaan kemandirian ini

merupakan serangkaian proses yang bertujuan untuk membekali para

narapidana terorisme dan keluarga mereka dari sisi mata pencaharian atau

ekonomi. Pembinaan dilakukan dengan cara pemberian skill khusus untuk

mengembangkan perekonomian kepada para narapidana terorisme dan

keluarga mereka pasca mereka bebas dari masa penahanan dan dari ideologi

terorisme.

12

Hendrojono, Kriminologi, Pengaruh Perubahan Masyarakat dan Hukum, Surabaya:

PT. Dieta Persada, 2005, hlm. 13

Page 73: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

64

Ketiga, Pembinaan preventif berkelanjutan. Pembinaan ini

dimaksudkan agar masyarakat bisa mengidentifikasi dan mengantisipasi

terhadap masuknya ideologi terorisme. Objek dalam pembinaan ini adalah

masyarakat luas dalam bentuk pelatihan dan sosialisasi melalui berbagai

institusi seperti organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan, organisasi

pemuda, LSM dan sebagainya.

Dari beberapa konsep besar program di atas, BNPT menelurkan

beberapa program kerja yang telah dan akan dilaksanakan pada tahun 2012,

antara lain:

1. Resosialisasi tentang mantan terorisme dan keluarga

Yaitu kegiatan untuk mensosialisasikan kembali mantan teroris dan

keluarga di tengah masyarakat melalui pendekatan-pendekatan khusus

kepada tokoh masyarakat, agama, pendidikan, budaya, pemuda, pejabat

pemerintahan dan lain sebagainya agar mereka dapat diterima dengan baik

oleh masyarakat. Pentingnya kegiatan ini didasarkan pada kenyataan

bahwa sebagian besar masyarakat menolak kehadiran mantan teroris

walaupun kondisinya meninggal dunia.

2. Rehabilitasi mantan teroris di lapas

Rehabilitasi ini diisi dengan berbagai kegiatan pembinaan, yaitu

dengan pendekatan keagamaan, mental/psikologis/budaya, pendidikan,

ekonomi,/wirausaha/kesejahteraan, dan lain sebagainya. Pentingnya

kegiatan ini untuk memantau perkembangan pemahaman baik tentang

agama, maupun negara dan aktivitas mereka sekaligus untuk membekali

Page 74: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

65

nara pidana terorisme dengan berbagai pemahaman dan keterampilan

sehingga ketika mereka keluar dari lapas, dapat menjadi warga negara

yang baik.

3. Rehabilitasi mantan terorisme dan keluarga

Kegiatan ini diarahkan bukan hanya kepada nara pidana terorisme,

melainkan juga kepada keluarganya, yaitu dengan pendekatan keagamaan,

mental/psikologis/budaya, pendidikan, ekonomi,/wirausaha/kesejahteraan,

dan lain sebagainya. Pentingnya kegiatan ini untuk memantau

perkembangan pemahaman baik tentang agama maupun negara dan

aktifitas mereka sekaligus untuk membekali nara pidana terorisme dan

keluarganya dengan berbagai pemahaman dan keterampilan agar menjadi

warga yang baik.

4. Pelatihan anti radikalisme dan terorisme kepada ormas

Kegiatan ini diarahkan untuk membekali para pimpinan ormas yang

tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan mengakar di masyarakat dengan

pemahaman-pemahaman kontra radikalisme dan terorisme. Kegiatan ini

juga sekaligus sebagai upaya penggalangan langkah bersama di kalangan

ormas untuk secara bersama melakukan penanggulangan terhadap

radikalisme dan terorisme. Pentingnya kegiatan ini karena keberadaan

ormas yang langsung di masyarakat dan ormas-ormas tersebut dapat

melakukan pembinaan kepada masyarakat sehingga akan terselenggara

proses pembinaan kontra radikalisme dan terorisme setiap saat kepada

seluruh masyarakat Indonesia.

Page 75: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

66

5. Koordinasi penangkalan dan rehabilitasi di bidang deradikalisasi di 15

provinsi

Kegiatan ini merupakan upaya pengkoordinasian kepada komponen-

komponen bangsa baik instansi pemerintahan, pendidikan, organisasi

keagamaan, kepemudaan, sosial dan politik, badan usaha, seni dan budaya,

dan lain sebagainya yang tersebar di wilayah Indonesia. Akan tetapi untuk

tahun 2012 dilakukan pada 15 provinsi. Pentingnya kegiatan ini juga

sebagai upaya untuk memantapkan sekaligus mensinergikan kegiatan-

kegiatan penangkalan terhadap gerakan radikalisme dan terorisme dan

rehabilitasi kepada mantan terorisme dan keluarga besarnya.

6. TOT Anti Radikalisme dan Terorisme

Kegiatan ini secara khusus dimaksudkan agar terwujudnya trainer-

trainer anti radikalisme dan terorisme yang dapat disebar di seluruh

wilayah Indonesia untuk melakukan pembinaan dan pelatihan kepada

masyarakat tentang anti radikalisme dan terorisme. Pentingnya kegiatan

ini dikarenakan minimnya orang-orang yang dapat dijadikan trainer anti

radikalisme dan terorisme.

7. Workshop kurikulum pendidikan agama

Kegiatan ini diarahkan untuk mengkaji kurikulum pendidikan agama

yang selama ini berjalan di lembaga-lembaga pendidikan sekaligus

merumuskan formulasi kurikulum pendidikan agama yang sesuai dengan

deradikalisasi.

Page 76: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

67

8. Penyusunan buku-buku deradikalisasi untuk tingkat SD, SLTP, dan SLTA

Kegiatan ini merupakan upaya untuk melakukan deradikalisasi kepada

para pelajar sejak SD. Ini berarti sejak usia dini, para pelajar sudah

ditanamkan sikap-sikap anti radikalisme dan terorisme. Mereka

ditanamkan cara-cara bersikap untuk saling menghormati, hidup rukun,

nasionalisme, anti kekerasan, dan menjadi warga negara yang baik dan

bertanggung jawab.

9. Pendirian pusat kajian deradikalisasai di perguruan tinggi

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memasyarakatkan kegiatan-kegiatan

deradikalisasi di kalangan dosen, mahasiswa dan civitas akademika

perguruan tinggi. Pusat-pusat ini didirikan untuk mengkoordinasikan

gerakan-gerakan deradikalisasi di perguruan tinggi. Dengan adanya pusat-

pusat deradikalisasi tersebut, diharapkan kalangan perguruan tinggi dapat

berperan aktif dalam gerakan deradikalisasi secara lebih luas.

10. Penyusunan dan sosialisasi buku pedoman deradikalisasi

Kegiatan ini diarahkan untuk membuat pedoman dalam rangka

deradikalisasi di masyarakat agar pelaksanaan deradikalisasi di masyarakat

dapat berjalan dengan lancar, efektif, efisien dan tepat sasaran. Setelah

pedoman tersebut disusun, maka disosialisasikan ke seluruh komponen

masyarakat agar mereka mengetahui dan mempedomani buku tersebut

agar terwujud sinergisitas langkah-langkah dalam rangka deradikalisasi.

Page 77: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

68

11. Penelitian anatomi kelompok radikal

Penelitian ini memperoleh data-data akurat di lapangan tentang apa

dan bagaimana kerja kelompok-kelompok radikal, mulai dari jati diri dari

kelompok, doktrin kelompok, rekrutmen anggota, proses pemantapan

menjadi anggota, transformasi faham-faham radikal, jejaring kelompok

radikal, dan dukungan-dukungan kelompok terhadap kelompok-kelompok

radikal.

Menurut Muslih Nashoha, Kasi Resosialisasi dan Rehabilitasi BNPT,

tidak semata kepada nara pidana, rehabilitasi juga dilakukan pada keluarga

teroris. Muslih yang selama menjadi orang terdepan dalam melakukan

deradikalisasi terhadap pelaku kejahatan terorisme memaparkan sejauh ini

pembinaan kemandirian terhadap narapidana terorisme baru bisa dilakukan di

Palu dan Palembang. Bentuk pembinaannya pun baru satu format yakni

pemberian pelatihan perbengkelan. Sedangkan pembinaan kemandirian

terhadap keluarga narapidana baru dilaksanakan di Palu dengan cara

memberikan pelatihan pembuatan kue kering dan basah. 13

Lebih lanjut, Muslih memaparkan bahwa rehabilitasi tidak an sich

dilakukakan kepada keluarga inti, melainkan keluarga besar pelaku terorisme.

salah satu fakta yang diungkap Muslih adalah dari sembilan narapidana

terorisme di Palu, sekitar 60 orang anggota keluarga yang mengikuti

pelatihan pengembangan skill pembuatan kue tersebut. “Tidak lain karena

13

Diolah dari hasil wawancara dengan Muslih, Kasi Resosialisasi dan Rehabilitasi BNPT

di Jakarta, 13 Desember 2011

Page 78: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

69

sejauh ini kita menyadari bahwa hubungan keluarga menjadi faktor dominan

dalam penyebaran doktrin terorisme”, jelas Muslih.

Muslih juga menambahkan, pembinaan terhadap keluarga narapidana

terorisme di Palu tidak sekedar kemandirian, tapi juga pembinaan

kepribadian. Di sela-sela pelatihan pengembangan skill pembuatan kue basah

dan kering, beliau mengajak dialog dengan hati kepada mereka terkait faham

keberagamaan. “Walhasil, ada beberapa istri dan keluarga narapidana

terorisme yang mau melepaskan cadar dan kembali kepada kehidupan

semula,” pengakuan pria kelahiran Kota Demak tersebut.

Walau demikian, diakui olah Muslih, pembinaan kepribadian adalah

proses yang paling berat, setidaknya ada dua alasan; Pertama, para teroris

dan keluarga mereka phobia dan anti pemerintah yang dianggap tidak islami.

Parahnya dalam sudut pandang mereka BNPT merupakan skenario Amerika

yang hendak menghancurkan Islam. Kedua, sebagian besar para pelaku

kejahatan terorisme mempunyai landasan baik nash maupun rasionalisasi

yang kuat mengapa mereka melakukan teror.

Namun semua itu bagi Muslih bukanlah penghalang sehingga BNPT

menghentikan rehabilitasi terhadap pelaku kejahatan terorisme. Menyiasati

dua tantangan berat tersebut, Muslih mempunyai strategi tersendiri; Pertama,

karena mereka tidak berkenan dengan BNPT, maka untuk masuk dalam dunia

mereka BNPT harus menggunakan baju selain BNPT, Muslih sendiri setiap

melakukan kunjungan ke berbagai lapas yang mempunyai narapidana

terorisme selalu menggunakan baju MUI.

Page 79: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

70

Kedua, karena mereka memiliki landasan yang kuat baik secara nash

maupun rasionalisasi, maka perlu membangun dialog faham keagamaan

dengan mereka. Satu tips yang selama ini digunakan Muslih adalah jangan

pernah menjustifikasi atau memberi vonis salah terhadap mereka, hormati dan

berusaha menerima keadaan mereka, sehingga mereka akan menghormati dan

menerima kita. “Ketika nuansa kenyamanan telah tercipta, saat itulah kita

bisa memberi suntikan doktrin keberagamaan yang mau menerima

perbedaan,” tambah Muslih yang saat ini menjadi anggota MUI Pusat.

Sedangkan dalam rangka pembinaan preventif berkelanjutan BNPT

menggandeng beberapa organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan,

LSM dan institusi lain yang peduli terhadap maraknya terorisme. Pada akhir

maret 2012 lalu, BNPT bekerja sama dengan LSM Lembaga Pengembangan

Pendidikan Sumber Daya Manusia (LPPSDM) mengadakan Training Of

Trainer (TOT) Anti Radikalisme dan Terorisme dalam Rangka Penangkalan

Radikalisme dan Terorisme. Acara yang dilaksanakan di Hotel Sahid Kusuma

Surakarta, 29-31 Maret 2012 dihadiri oleh sekitar 60 peserta yang merupakan

perwakilan tokoh agama, masyarakat maupun ilmuwan yang ada di Surakarta

dan sekitar.

Dalam TOT tersebut, pihak panitia menghadirkan sejumlah pembicara

baik tingkat lokal maupun nasional yang berkompeten di bidangnya masing-

masing. Bahkan dalam kesempatan tersebut dihadirkan juga salah seorang

mantan aktivis NII yang membedah pergerakan NII hingga saat ini. Di akhir

Page 80: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

71

kesempatan, seluruh peserta diajak berevaluasi dan merancang strategi untuk

menghadapi terorisme khususnya di wilayah Surakarta dan sekitarnya.

Page 81: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

72

BAB IV

ANALISIS PRORAM DERADIKALISASI BNPT TAHUN 2012

A. Analisis Politik Hukum Islam Terhadap Program Deradikalisasi

Terorisme BNPT 2012

Deradikalisasi berasal dari bahasa Inggris deradicalization dengan

kata dasar radical. Mendapat awalan de- yang memiliki arti, opposite,

reverse, remove, reduce, get off, (kebalikan atau membalik). Mendapat

imbuhan akhir –ize yang dalam bahasa Indonesia mengalami perubahan –

isasi berarti, cause to be or resemble, adopt or spread the manner of activity

or the teaching of, (suatu sebab untuk menjadi atau menyerupai, memakai

atau penyebaran cara atau mengajari).

Secara sederhana deradikalisasi dapat dimaknai suatu proses atau

upaya untuk menghilangkan radikalisme. Secara lebih luas, deradikalisasi

merupakan segala upaya untuk menetralisir paham-paham radikal melalui

pendekatan interdisipliner, seperti hukum, psikologi, agama dan sosial budaya

bagi mereka yang dipengaruhi paham radikal dan/atau pro kekerasan.1

Sebagai lembaga non kementerian yang bertanggung jawab dalam

penanggulangan terorisme di Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan

Terorisme (BNPT) pun menggunakan strategi deradikalisasi tersebut dalam

melaksanakan tugasnya. Berdasarkan hasil penelitian penulis, setidaknya ada

tiga program besar deradikalisasi yang dicanangkan BNPT dalam

1 Petrus Reindhard Golose, Deradikalisasi Terorisme, Humanis, Soul Approach dan

Menyentuh Akar Rumput, Jakarta: Yayasan Pengembangan Kajian Ilmu Kepolisian, 2009, hlm. 62

Page 82: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

73

menanggulangi terorisme di Indonesia pada tahun 2010-2011. Ketiga

program tersebut antara lain;

Pertama, Pembinaan Kepribadian, yakni pembinaan terkait mindset

atau cara berfikir seorang narapidana teroris dan keluarga mereka yang

radikal dan bertentangan dengan ideologi pancasila dan NKRI untuk kembali

ke jalur yang bisa menerima dan diterima negara dan warganya. Dalam

pembinaan kepribadian ini, BNPT menjadikan dialog dari hati ke hati sebagai

strategi untuk mengubah doktrin yang sudah tertanam dalam mindset masing-

masing individu.

Kedua, Pembinaan Kemandirian. Pembinaan kemandirian ini

merupakan serangkaian proses yang bertujuan untuk membekali para

narapidana terorisme dan keluarga mereka dari sisi mata pencaharian atau

ekonomi. Pembinaan dilakukan dengan cara pemberian skill khusus untuk

mengembangkan perekonomian kepada para narapidana terorisme dan

keluarga mereka pasca mereka bebas dari masa penahanan dan dari ideologi

terorisme.

Ketiga, Pembinaan preventif berkelanjutan. Pembinaan ini

dimaksudkan agar masyarakat bisa mengidentifikasi dan mengantisipasi

terhadap masuknya ideologi terorisme. Objek dalam pembinaan ini adalah

masyarakat luas dalam bentuk pelatihan dan sosialisasi melalui berbagai

institusi seperti organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan, organisasi

pemuda, LSM dan sebagainya.

Page 83: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

74

Jika melihat pengertian deradikalisasi di atas yang lebih menekankan

proses dialog dalam mengatasi terorisme, maka strategi tersebut pun dengan

hukum Islam. Di dalam hukum Islam, kita mengenal baghat yang sama

pengertiannya dengan terorisme. Pada hakikatnya sanksi baghat adalah

hukuman mati, namun ulama mazhab sepakat harus adanya proses dialog

terlebih dahulu sebelum hukuman mati dieksekusi. Proses dialog dalam

rangka menemukan faktor yang mengakibatkan para pembangkang

melakukan pemberontakan. Jika mereka menyebut beberapa kezaliman atau

penyelewengan yang dilakukan oleh imam dan mereka memiliki fakta-fakta

yang benar maka imam harus berupaya menghentikan kezaliman dan

penyelewengan tersebut.

Upaya berikutnya adalah mengajak para pemberontak diajak kembali

tunduk dan patuh kepada imam atau kepala negara. Apabila mereka bertaubat

dan mau kembali patuh maka mereka dilindungi. Sebaliknya, jika mereka

menolak untuk kembali, barulah diperbolehkan untuk memerangi dan

membunuh mereka. Hal tersebut berdasarkan surat al-Hujjarat ayat 9:

“Dan jika ada dua golongan orang-orang mukmin berperang, maka

damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu

berbuat aniaya terhadap golongan yang lain, maka perangilah

golongan yang berbuat aniaya itu, sehingga golongan itu kembali

kepada perintah Allah; jika golongan telah kembali (kepada perintah

Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku

adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat

adil.” (QS. Al-Hujurat: 9)

Page 84: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

75

Strategi islah dengan cara dialog sebagai tindakan awal untuk

menyelesaikan pemberontakan tersirat dalam ayat di atas. Hal ini juga

beberapa kali pernah dilakukan oleh Ali bin Abu Thalib saat menjadi

Khalifah. Salah satunya adalah ketika muncul kaum Khawarij, yakni

segolongan kaum muslimin yang berlainan faham politik, menentang

kebijakan serta menyatakan keluar dari pemerintah.

Menurut riwayat, jumlah kaum Khawarij pada waktu itu diperkirakan

8000 orang. Khalifah Ali mengutus Ibnu Abbas kepada untuk mendekati dan

dialog kepada mereka agar kembali patuh kepada imam. Setelah berunding

dan bertukar pikiran, 4000 orang diantara mereka kembali masuk ke dalam

pemerintahan, sedang 4000 lainnya tetap menjadi gerombolan. Sisanya

tersebutlah yang kemudian boleh diperangi.

Pendekatan dialog serta ajakan untuk kembali patuh kepada imam perlu

dilakukan, karena tujuan pemberantasan pemberontakan adalah untuk

mencegah, bukan membunuh mereka. Dengan demikian, apabila dengan

ucapan dan dialog mereka dapat kembali patuh kepada imam, tidak perlu

diadakan penumpasan atau pertempuran, karena pertempuran tetap

menimbulkan kerugian kepada kedua belah pihak.

Pilihan langkah tersebut sesuai dengan kaidah fiqh maslahat mursalah,

yakni penyelesaian sebuah persoalan dengan pertimbangan atau pilihan yang

mendatangkan kepada kebaikan dan menjauhi kerusakan. Hal tersebut

berdasarkan kaidah yang berbunyi;

Page 85: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

76

“Menarik Kemaslahatan dan menolak kerusakan”

Selain pertimbangan di atas, sejak diturunkan di muka bumi, Islam

sudah mendeklarasikan diri sebagai ajaran yang menjadi rahmat bukan hanya

bagi pemeluknya atau kelompok tertentu, melainkan menjadi rahmat bagi

semesta alam “rahmatan lil alamin”. Hal itu menunjukkan bahwa sejatinya

Islam merupakan agama yang damai, penuh kasih sayang, anti kekerasan dan

bisa menerima perbedaan yang ada2.

Teologi rahmatan lil alamin ini berdasarkan firman Allah dalam surat

al-Anbiya ayat 107:

“Dan kami tidak mengutus engkau (Muhammad) kecuali untuk

(menjadi) rahmat bagi seluruh alam”. (QS. Al-Anbiya: 107)

B. Analisis Implementasi Program Deradikalisasi Terorisme BNPT

Berdasarkan data yang diambil dari Direktur Bina Registrasi dan

Statistik pada akhir 2010 lalu, terdapat 29 lapas dengan total narapidana

terorisme 115 orang. Dari jumlah total, Pidana penjara sementara 98 orang,

pidana mati 2 orang, dan 15 orang dipidana seumur hidup3.

Dalam rangka menjalankan mandat presiden sebagai lembaga untuk

penanggulangan terorisme, telah banyak program dilakukan BNPT. Program

BNPT pada tahun 2012 yang merupakan program terusan dari periode

2 Mudhofir Abdullah, Jihad Tanpa Kekerasan, Jakarta: Inti Media, 2009, hlm. 75

3 Data tersebut diambil dari Direktur Bina Registrasi dan Statistik pada Desember 2010 di

Jakarta.

Page 86: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

77

sebelumnya. Beberapa program yang telah dan akan dilaksanakan BNPT

pada tahun 2012 antara lain:

1. Resosialisasi mantan terorisme dan keluarga

Yaitu kegiatan untuk mensosialisasikan kembali mantan teroris dan

keluarga di tengah masyarakat melalui pendekatan-pendekatan khusus

kepada tokoh masyarakat, agama, pendidikan, budaya, pemuda, pejabat

pemerintahan dan lain sebagainya agar mereka dapat diterima dengan

baik oleh masyarakat. Pentingnya kegiatan ini didasarkan pada kenyataan

bahwa sebagian besar masyarakat menolak kehadiran mantan teroris

walaupun kondisinya meninggal dunia.

2. Rehabilitasi mantan teroris di lapas

Rehabilitasi ini diisi dengan berbagai kegiatan pembinaan, yaitu

dengan pendekatan keagamaan, mental/psikologis/budaya, pendidikan,

ekonomi,/wirausaha/kesejahteraan, dan lain sebagainya. Pentingnya

kegiatan ini untuk memantau perkembangan pemahaman baik tentang

agama, maupun negara dan aktivitas mereka sekaligus untuk membekali

nara pidana terorisme dengan berbagai pemahaman dan keterampilan

sehingga ketika mereka keluar dari lapas, dapat menjadi warga negara

yang baik.

3. Rehabilitasi mantan terorisme dan keluarga

Kegiatan ini diarahkan bukan hanya kepada nara pidana terorisme,

melainkan juga kepada keluarganya, yaitu dengan pendekatan

keagamaan, mental/psikologis/budaya, pendidikan, ekonomi,

Page 87: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

78

wirausaha/kesejahteraan, dan lain sebagainya. Pentingnya kegiatan ini

untuk memantau perkembangan pemahaman baik tentang agama maupun

negara dan aktifitas mereka sekaligus untuk membekali nara pidana

terorisme dan keluarganya dengan berbagai pemahaman dan keterampilan

agar menjadi warga yang baik.

4. Pelatihan anti radikalisme dan terorisme kepada ormas

Kegiatan ini diarahkan untuk membekali para pimpinan ormas yang

tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan mengakar di masyarakat

dengan pemahaman-pemahaman kontra radikalisme dan terorisme.

Kegiatan ini juga sekaligus sebagai upaya penggalangan langkah bersama

di kalangan ormas untuk secara bersama melakukan penanggulangan

terhadap radikalisme dan terorisme. Pentingnya kegiatan ini karena

keberadaan ormas yang langsung di masyarakat dan ormas-ormas tersebut

dapat melakukan pembinaan kepada masyarakat sehingga akan

terselenggara proses pembinaan kontra radikalisme dan terorisme setiap

saat kepada seluruh masyarakat Indonesia.

5. Koordinasi penangkalan dan rehabilitasi di bidang deradikalisasi di 15

provinsi

Kegiatan ini merupakan upaya pengkoordinasian kepada komponen-

komponen bangsa baik instansi pemerintahan, pendidikan, organisasi

keagamaan, kepemudaan, sosial dan politik, badan usaha, seni dan

budaya, dan lain sebagainya yang tersebar di wilayah Indonesia. Akan

tetapi untuk tahun 2012 dilakukan pada 15 provinsi. Pentingnya kegiatan

Page 88: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

79

ini juga sebagai upaya untuk memantapkan sekaligus mensinergikan

kegiatan-kegiatan penangkalan terhadap gerakan radikalisme dan

terorisme dan rehabilitasi kepada mantan terorisme dan keluarga

besarnya.

6. TOT Anti Radikalisme dan Terorisme

Kegiatan ini secara khusus dimaksudkan agar terwujudnya trainer-

trainer anti radikalisme dan terorisme yang dapat disebar di seluruh

wilayah Indonesia untuk melakukan pembinaan dan pelatihan kepada

masyarakat tentang anti radikalisme dan terorisme. Pentingnya kegiatan

ini dikarenakan minimnya orang-orang yang dapat dijadikan trainer anti

radikalisme dan terorisme.

7. Workshop kurikulum pendidikan agama

Kegiatan ini diarahkan untuk mengkaji kurikulum pendidikan agama

yang selama ini berjalan di lembaga-lembaga pendidikan sekaligus

merumuskan formulasi kurikulum pendidikan agama yang sesuai dengan

deradikalisasi.

8. Penyusunan buku-buku deradikalisasi untuk tingkat SD, SLTP, dan SLTA

Kegiatan ini merupakan upaya untuk melakukan deradikalisasi

kepada para pelajar sejak SD. Ini berarti sejak usia dini, para pelajar

sudah ditanamkan sikap-sikap anti radikalisme dan terorisme. Mereka

ditanamkan cara-cara bersikap untuk saling menghormati, hidup rukun,

nasionalisme, anti kekerasan, dan menjadi warga negara yang baik dan

bertanggung jawab.

Page 89: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

80

9. Pendirian pusat kajian deradikalisasai di perguruan tinggi

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memasyarakatkan kegiatan-kegiatan

deradikalisasi di kalangan dosen, mahasiswa dan civitas akademika

perguruan tinggi. Pusat-pusat ini didirikan untuk mengkoordinasikan

gerakan-gerakan deradikalisasi di perguruan tinggi. Dengan adanya pusat-

pusat deradikalisasi tersebut, diharapkan kalangan perguruan tinggi dapat

berperan aktif dalam gerakan deradikalisasi secara lebih luas.

10. Penyusunan dan sosialisasi buku pedoman deradikalisasi

Kegiatan ini diarahkan untuk membuat pedoman dalam rangka

deradikalisasi di masyarakat agar pelaksanaan deradikalisasi di

masyarakat dapat berjalan dengan lancar, efektif, efisien dan tepat

sasaran. Setelah pedoman tersebut disusun, maka disosialisasikan ke

seluruh komponen masyarakat agar mereka mengetahui dan

mempedomani buku tersebut agar terwujud sinergisitas langkah-langkah

dalam rangka deradikalisasi.

11. Penelitian anatomi kelompok radikal

Penelitian ini memperoleh data-data akurat di lapangan tentang

apa dan bagaimana kerja kelompok-kelompok radikal, mulai dari jati diri

dari kelompok, doktrin kelompok, rekrutmen anggota, proses pemantapan

menjadi anggota, transformasi faham-faham radikal, jejaring kelompok

radikal, dan dukungan-dukungan kelompok terhadap kelompok-kelompok

radikal.

Page 90: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

81

Beberapa program di atas merupakan buah dari tiga konsep besar

program deradikalisasi, yakni;

1. Pembinaan Kepribadian

Dalam rangka melakukan pembinaan kepribadian, BNPT

mengadakan dialog dari hati ke hati terhadap narapidana dan keluarga

mereka terorisme. Dialog dengan para narapidana dilakukan dengan cara

mengadakan kunjungan ke beberapa Lembaga Kemasyarakatan (LP)

seperti di Palu, Palembang, dan Surabaya Porong. Sedangkan pembinaan

kepribadian kepada keluarga narapidana terorisme baru dilakukan di

Palu. Dialog diikuti oleh lebih kurang 60 orang peserta. Hasilnya,

beberapa istri narapidana terorisme tersebut berkenan melepas cadar

yang selama ini menutupi wajah mereka.

2. Pembinaan Kemandirian

Pembinaan ini bertujuan untuk membekali para narapidana

terorisme dan keluarga mereka agar ketika kelak mereka bebas dari masa

tahanan dan dari ideologi terorisme, mereka mampu bertahan hidup tanpa

harus tergantung dengan orang lain atau organisasi teroris yang pernah

diikuti.

Pembinaan Kemandirian bagi narapidana terorisme baru dilakukan

di Palembang dan Palu. Pembinaan tersebut berbentuk pelatihan

perbengkelan. Sedangkan pembinaan kemandirian bagi keluarga

narapidana terorisme, baru dilakukan di Palu dalam bentuk pelatihan

pembuatan kue kering dan basah.

Page 91: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

82

3. Pembinaan Preventif Berkelanjutan

Pembinaan preventif berkelanjutan ini dalam rangka pembinaan

dan sosialisasi untuk membendung faham terorisme. Secara kongkrit,

BNPT telah mengadakan beberapa pelatihan, workshop dan training.

Dalam melaksanakan program tersebut BNPT menggandeng institusi lain

yang mempunyai kepedulian terhadap isu terorisme.

Pada akhir maret 2012 lalu, BNPT bekerja sama dengan LSM

Lembaga Pengembangan Pendidikan Sumber Daya Manusia (LPPSDM)

mengadakan Training Of Trainer (TOT) Anti Radikalisme dan

Terorisme dalam Rangka Penangkalan Radikalisme dan Terorisme.

Acara yang dilaksanakan di Hotel Sahid Kusuma Surakarta, 29-31 Maret

2012 dihadiri oleh sekitar 60 peserta yang merupakan perwakilan tokoh

agama, masyarakat maupun ilmuwan yang ada di Surakarta dan sekitar.

Dalam TOT tersebut, pihak panitia menghadirkan sejumlah

pembicara baik tingkat lokal maupun nasional yang berkompeten di

bidangnya masing-masing. Bahkan dalam kesempatan tersebut

dihadirkan juga salah seorang mantan aktivis NII yang membedah

pergerakan NII hingga saat ini. Di akhir kesempatan, seluruh peserta

diajak berevaluasi dan merancang strategi untuk menghadapi terorisme

khususnya di wilayah Surakarta dan sekitarnya.

Jika melihat dari makna deradikalisasi sekaligus implementasi

beberapa program deradikalisasi BNPT pada tahun 2012 di atas, dalam

pandangan penulis strategi ini sangatlah tepat. mengingat beberapa hal;

Page 92: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

83

Pertama, kejahatan terorisme yang marak belakangan bukanlah kejahatan

biasa yang bisa diselesaikan dengan penangkapan dan hukuman. Jauh dari itu,

terorisme tersebut merupakan bentuk kejahatan yang lahir atas dasar faham

atau ide keagamaan radikal. Sehingga, perang terhadap ide atau faham

keberagamaan radikal yang mengakibatkan tindak kejahatan terorisme

tersebut harus diutamakan (war of idea).

Kedua, pasca booming-nya isu Hak Asasi Manusia (HAM) dalam

kancah internasional, masyarakat dunia saat ini mengecam berbagai tindak

kekerasan terhadap sesama atas dasar apapun, termasuk melawan kejahatan

terorisme. Ketiga, mengingat banyak fakta, bahwa penyelesaian sebuah

persoalan dengan cara kekerasan justru akan memperkeruh persoalan

tersebut. Perang Amerika dan sekutu yang dipimpin oleh George Walker

Bush melawan terorisme misalnya, perburuan terhadap kelompok pelaku

peledakkan WTC (Word Trade Center) ke beberapa negara Timur Tengah

justru mengundang perlawanan dari banyak kalangan. Bahkan, aksi teror

semakin merebak di berbagai penjuru dunia dengan alasan balas dendam atas

ekspansi Amerika dan sekutu ke beberapa negara Timur Tengah.

Di Indonesia sendiri, aksi kekerasan para aparat yang tergabung dalam

Satuan Tugas Densus 88 beberapa kali terjadi, bahkan sebagian oknum yang

disinyalir anggota kelompok terorisme tewas dalam prosesi penangkapan.

Walhasil, tindakan teror semakin merajalela dan vulgar, bahkan beberapa kali

aksi dilakukan di dalam instansi kepolisian dengan target aparat. Beberapa

serangan tersebut antara lain; penyerangan di Polsek Hamparan Perak, Deli

Page 93: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

84

Serdang, Sumatra Utara yang menewaskan tiga anggota polisi (22/9),4

peledakan bom bunuh diri oleh Muhammad Syarif di Masjid Mapolresta

Cirebon yang menewaskan pelaku dan melukai sedikitnya 23 orang.5

Beberapa fakta di atas cukup membenarkan teori Thomas More yang

dikutip oleh Hendrojono (2005), bahwa memberantas kejahatan dengan

tindakan kekerasan tidak akan membuat kejahatan itu berhenti.6 Kaitannya

dengan hal tersebut pula, maka deradikalisasi dianggap strategi yang paling

tepat untuk menghadapi maraknya tindak terorisme atas dasar faham

keagamaan yang radikal saat ini. Strategi tersebut bahkan diterapkan oleh

sebagian besar negara yang mengalami problem terorisme di negara mereka,

antara lain Arab Saudi, Yaman, mesir, Singapura, Malaysia, Kolombia, Al-

Jazair, dan Tajikistan.

4 Peristiwa tersebut merupakan serangan balasan atas penyergapan tiga pelaku

perampokan Bank CIMB Niaga Medan oleh Densus 88. Kelompok ini dipimpin oleh Abu Tholut

alias Mustofa, salah satu pendiri Jamaah Islamiyah. Karir pria kelahiran Kudus, Jawa Tengah

dalam kelompoknya dimulai sejak 1987, setelah Abu Tholut lulus pelatihan kemiliteran Angkatan

IV di Afghanistan dan menjadi Instruktur di Akademi Militer Mujahidin Afghanistan di Sadda.

Pada tahun 1993 bergabung dengan Jamaah Islamiyah, lalu diminta Abdullah Sungkar menjajaki

tempat latihan militer di Moro Filipina. Menjadi pelatih kemiliteran di Al-Islamic al-Jamaah

Military Academy di Muaskar, Hudaybiyah, Filipina Selatan, perintis Mantiqi III (Kalimantan,

Sulawesi Tengah, Sabah, dan Filipina Selatan), ketua Kamp latihan militer Hudaybiyah di

Mindanao, Filipina Selatan. Terlibat dalam tragedi Poso, sekaligus sebagai perekrut Asmar Latin

Sanai, pelaku bom Hotel Marriot. Baca Tempo, edisi 27 September - 3 Oktober 2010, hlm. 109-

115 5 Peristiwa bom bunuh diri terjadi pada hari Jum’at, 15 April 2011. Baca Kompas, 16

April 2011 6 Dikutip oleh Hendrojono, Kriminologi, Pengaruh Perubahan Masyarakat dan Hukum,

Surabaya: PT. Dieta Persada, 2005, hlm. 13

Page 94: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

85

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Bahwa upaya menanggulangi terorisme dengan strategi deradikalisasi

melalui pendekatan soft approach yang mengutamakan proses dialog

sangat sesuai dengan hukum Islam (QS. Al-Hujjarat:9). Selain

pertimbangan nash tersebut, di dalam kaidah fiqh juga dikenal kaidah

maslahat mursalah, yakni penyelesaian suatu persoalan dengan cara

mendekat kepada kemaslahatan dan menjauhi kerusakan. Bagaimanapun

perang hanya akan meninggalkan kerusakan pada kedua belah pihak,

termasuk jika perang digunakan untuk mengatasi terorisme.

Selain pertimbangan tersebut, sejatinya Islam merupakan ajaran

yang menjadi rahmat bagi semesta alam ‘rahmatan lil alamin’. Dengan

demikian, Islam merupakan ajaran yang damai, menekankan kepada kasih

sayang, anti kekerasan dan bisa menerima perbedaan. Bahkan strategi

dialog menghadapi para pemberontak juga pernah beberapa kali dilakukan

oleh sahabat Ali bin Abu Tholib saat menjadi khalifah.

2. Implementasi program deradikalisasi oleh BNPT tahun 2012, dilakukan

melalui tiga pendekatan yakni: Pertama, pembinaan kepribadian,

dilakukan dengan cara melakukan kunjungan kepada beberapa lembaga

pemasyarakatan yang menampung narapidana terorisme guna mengadakan

Page 95: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

86

dialog dengan hati kepada pelaku terorisme terkait faham keberagamaan.

Selain dengan pelaku terorisme, kunjungan dan dialog juga dilakukan

kepada keluarga teroris.

Kedua, pembinaan kemandirian. Sejauh ini pembinaan

kemandirian baru dilakukan oleh BNPT terhadap narapidana terorisme dan

keluarga besar narapidana terorisme yang ada di Palu dan Palembang.

Bentuk kegiatan pembinaan kemandirian yang dilakukan tersebut berupa

pelatihan perbengkelan kepada narapidana dan pelatihan pembuatan kue

kering dan basah kepada keluarga besar narapidana tindak terorisme.

Ketiga, pembinaan preventif berkelanjutan. Pembinaan ini

dilakukan dalam bentuk sosialisasi, pelatihan, workshop dan training

dengan cara menggandeng institusi lain.

B. Rekomendasi

Dari penelitian di atas, penulis memberikan beberapa rekomendasi antara lain:

1. Dalam proses deradikalisasi terorisme BNPT harus melibatkan para tokoh

agama, masyarakat, kaum intelektual dan seluruh komponen masyarakat.

2. Harus adanya program yang intens, teratur, terarah dan terukur khususnya

dalam pembinaan kepribadian dan menyentuh kepada tiap-tiap individu

narapidana maupun keluarga pelaku terorisme di seluruh Indonesia.

3. Perlu diadakannya evaluasi dan rekonstruksi silabus pendidikan baik

sekolah maupun pesantren dengan spirit multikultur, selama dibutuhkan.

Page 96: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

87

4. Revitalisasi nilai-nilai Islam wawasan kebangsaan dan bela negara sebagai

bentuk antisipasi semakin terkikisnya rasa nasionalisme generasi muda.

C. Penutup

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

berkat rahmat dan hidayah-Nyalah penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kelancaran

penggarapan skripsi yang sederhana ini.

Penulis menyadari, tiada gading yang tak retak. Begitu pun dengan

skripsi ini, tentu masih banyak kekurangan dan kesalahan. Saran dan kritik

yang membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan

datang. Semoga skripsi ini bermanfaat. Amin.

Page 97: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

DAFTAR PUSTAKA

Abas, Nasir, Membongkar Jamaah Islamiyah, Pengakuan Mantan Anggota JI,

Jakarta: 2006.

Abduh, Umar, disampaikan dalam seminar nasional, Menangkal Penetrasi

Pemikiran & Gerakan NII ke Dunia Kampus, yang diselenggarakan oleh

Jurusan Siyasah Jinayah Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang, 23

Juni 2011.

Abdullah, Mudhofir, Jihad Tanpa Kekerasan, Jakarta: Inti Media, 2009.

Abimanyu, Bambang, Teror Bom Azhari-Noor Din, Jakarta: Republika, 2006.

Amirsyah, Meluruskan Salah Paham Terhadap Deradikalisasi Pemikiran, Konsep

dan Strategi Pelaksanaan, Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu, 2012.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), Jakarta :

PT. Rineka Cipta, 1998.

Asfar, Muhammad, (ed.), Islam Lunak Islam Radikal, Pesantren, Terorisme dan

Bom Bali, Surabaya: Pusat Studi Demokrasi dan HAM (PusDeHAM),

2003.

Azwar, Saifuddin, Metode Penelitian, Cet. Ke-I., Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

1998.

B.N. Marbun, Kamus Politik, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003, hlm. 462

Basuki, Sulisty, Pengantar Dokumentasi Ilmiah, Jakarta: Kesaint Balanc, 1989.

Chalil, Moenawar, “Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad, Jilid I,” Jakarta:

Gema Insani, 2001.

Dreyfuss, Robert, Devil’s Game, How The United States Helped Unieash

Fundamentalist Islam , Terj. Asyhabudin, “Devil’s Game, Orchestra Iblis,

60 Tahun Perselingkuhan Amerika-Religious Extremist,” Yogyakarta: SR-

Ins Publishing, 2007.

Endarmoko, Eko, Tesaurus Bahasa Indonesia, Jakarta: GPU, 2006.

Enizar, Jihadi, the Best Jihad for Muslims, Jakarta: Amazah, 2007.

Esposito, J.L., Ancaman Islam: Mitos atau Realitas, Edisi Revisi, Bandung :

Mizan, 1996.

Page 98: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

Farih, Amin, Kemaslahatan dan Pembaharuan Hukum Islam, Semarang:

Walisongo Press.

Firmansyah, Adhe, SM. Kartosoewirjo, Biografi Singkat 1907-1962, Jogjakarta:

Garasi, 2009.

Golose, Petrus Reindhard, Deradikalisasi Terorisme, Humanis, Soul Approach

dan Menyentuh Akar Rumput, Jakarta: Yayasan Pengembangan Kajian

Ilmu Kepolisian, 2009.

Hassan, Muhammad Haniff, Teroris Membajak Islam, Meluruskan Jihad Sesat

Imam Samudra & Kelompok Islam Radikal, Jakarta: Grafindo Khazanah

Ilmu, 2007.

Hendrojono, Kriminologi, Pengaruh Perubahan Masyarakat dan Hukum,

Surabaya: PT. Dieta Persada, 2005.

Hendropriyono, AM., Terorisme Fundamentalisme Kristen Yahudi Islam, Jakarta:

Kompas, 2009.

http://id.wikipedia.org/wiki/Terorisme_di_Indonesia. diungguh pada, 07 April

2012

http://koran.republika.co.id/berita/82551/85_Ribu_Warga_Irak_Tewas_Akibat_

Perang, diunduh pada tanggal 4 Juli 2011

http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2011/01/31/ITR/mbm.20110131.ITR1

35822.id.html), diunduh pada tanggal 4 Juli 2011

http://metrotvnews.com/index.php/met

http://nasional.vivanews.com/news/read/140779-

riset__dampak_bom_bali_i_berkelanjutan, diunduh pada tanggal 4 Juli

2011

http://romain/newscatvideo/internasional/2009/12/31/96974/Video-Eksekusi-

Saddam-Hussein-Marak- diunduh pada tanggal, 25 November 2011

http://www.gusdur.net/Berita/Detail/?id=116/hl=id/Akhirnya_Hamzah_Haz_Akui

_Ada_Terorisme_Di_Indonesia diunduh pada tanggal 4 Juli 2011.

Huntington, Samuel P., Clash of Civilization, Remaking of the World Order, New

York: Simon and Schuster, 1997.

Ishak, Mohd. Said, Hudud dalam Fiqh Islam, Johor: Universiti Teknologi

Malaysia: 2003.

Page 99: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

Ismail, Noor Huda, Temenku Teroris? Saat Dua Santri Ngruki Menempuh Jalan

yang Berbeda, Jakarta; PT Mizan Republika, 2010.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa, edisi keempat, Jakarta; PT

Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Kompas, 10 November 2008.

_______, 16 April 2011

Makaarim, Mufti, dan Wendy Andika Prajuli (eds), Almanak Hak Asasi Manusia

di Sektor Keamanan Indonesia 2009, Jakarta: Institut for Defence Security

and Peace Studies (IDSPS), 2009.

Marbun, B.N., Kamus Politik, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003.

Munjani, Saiful, Jajat Burhanudin, dkk, Benturan Peradaban, Sikap dan Perilaku

Islam Indonesia terhadap Amerika Serikat, Jakarta: Pusat Pengkajian Islam

dan Masyarakat (PPIM), 2005.

Muslich, Ahmad Wardi, Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar Grafika.

Muthohar, Ali, Kamus Arab – Indonesia, Jakarta: PT Mizan Publika, 2005.

Nasuha, Muslih, dalam Dialog Publik, “Radikalisasi, Terorisme dan

Deradikalisasi Paham Radikal” olah Majelis Ulama Indonesia Provinsi

Jawa Tengah di Hotel Pandanaran Semarang, 3 Desember 2011.

Pedoman Umum Perjuangan Al-Jama’ah Al-Islamiyah (PUPJI), sumber:

lipsus.Vivanews.com, 16 Desember 2008

Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2010 tentang Badan Nasional

Penanggulangan Terorisme

Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,

2006.

Qardhawi, Yusuf, Islam Radikal: Analisis terhadap Radikalisme dalam Berislam

dan Upaya Pemecahannya, terj. Hawin Murtadho, Solo: Era Intermedia,

2004.

Rifa’i, Moh., dkk, Terjemahan Kifayatur Akhyar, Semarang: Toha Putra, 1978.

Rokhmadi, Reformulasi Hukum Pidana Islam, Studi tentang Formulasi Sanksi

Hukum Pidana Islam, Semarang: Rasail Media Grup, 2009.

Saifullah, Konsep Dasar Proposal Penelitian, Fakultas Syari’ah UIN Malang,

TK, 2006.

Page 100: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

Salenda, Kasjim, Terorisme dan Jihad dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta:

Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama RI, 2009.

Samudra, Imam, Aku Melawan Teroris, Solo: Jazera, 2004.

SB, Agus, Pemetaan Ancaman Radikalisme Agama Terhadap NKRI, yang

disampaikan dalam “Workshop Membangun Kesadaran dan Strategi

dalam Menghadapi Gerakan Radikalisme Agama”, oleh Pusat Kerukunan

Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama di Pesantren Al-Hikam

Depok, 14-16 September 2011.

Solahudin, NII Sampai JI, Salafy Jihadi di Indonesia, Jakarta: Komunitas Bambu,

2011.

Subagyo, P. Joko, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, Jakarta : Rineka

Cipta, 1991.

Sukanto, NII VS NKRI, Telaah Singkat Penanganan Kasus NII KW 9, NII Crisis

Center, 2011.

Tempo, edisi 27 September - 3 Oktober 2010.

_____, Edisi 4-10 April 2011.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994.

Umar, Muin, dkk, Ushul Fiqh I, Jakarta: Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama

Islam Departemen Agama, 1986.

Wachid, Abdul, (ed.), Islam dan Terorisme, Yogjakarta: Grafindo Litera Media,

2010.

Yunus, Mahmud, Kamus Arab – Indonesia, Jakarta: Hida Karya Agung, 1989.

Page 101: DERADIKALISASI GERAKAN TERORISME …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/135/jtptiain--hamdani... · DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP . 1 ... yang disatukan dan

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Hamdani

2. Tempat & Tgl. Lahir : Lampung Selatan, 12 Desember 1987

3. NIM : 052211187

4. Alamat Rumah : Desa Kertosari, Rt. 01 Rw. 01, Kecamatan

Tanjungsari, Lampung Selatan

HP : 085225821478/085741256228/081957259001

e-mail : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. SD Negeri 2 Kertosari lulus tahun 1999

b. MTs Assalam lulus tahun 2002

c. MAN Kutowinangun lulus tahun 2005

d. Jurusan Siyasah Jinayah Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang

lulus tahun 2012

C. Karya Ilmiah

Deradikalisasi Gerakan Terorisme, Analisis Politik Hukum Islam terhadap

Program Deradikalisasasi Terorisme BNPT Tahun 2012

D. Pengalaman Organisasi

1. Almapaba 05 dan Lintas Rayon 05 sebagai Ketua

2. LPM Justisia Fakultas Syariah sebagai Pemred 2008

3. JQH Fakultas Syariah sebagai Sekretaris 2008

4. HMJ SJ Fakultas Syariah sebagai Pengurus 2007-2008

5. KSMW sebagai Direktur 2008-2009

6. MPM IAIN Walisongo sebagai Anggota 2008-2009

7. PC PMII Kota Semarang sebagai Kaderisasi 2009-2010

8. IPNU Jawa Tengah sebagai Kajian dan Penerbitan

9. Putera Saburai sebagai Ketua Umum 2006

10. KAMAPALA Semarang sebagai Ketua Umum 10-12

Semarang, 25 April 2012

HAMDANI

NIM. 052211187