Depresi Pasca Stroke

2
Stroke didefinisikan oleh WHO sebagai suatu gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam, atau dapat menimbulkan kematian dengan tidak adanya penyebab yang jelas selain pembuluh darah. 1 Suatu stroke dapat terjadi ketika terdapat bekuan daran atau pecahnya pembuluh darah yang mengalir ke area-area dibagian otak. 2 Di Negara maju, stroke merupakan penyebab kematian terbanyak ketiga setelah penyakit jantung dan kanker. Setiap tahun kejadian stroke dialami oelh 2 dari 1000 orang populasi dengan perbandingan rata-rata 5 dari 1000 orang populasi. 1 sementara sekitar sepertiga dari penduduk di negara-negara maju menderita stroke akan meninggal dan bagi mereka yang bertahan hidup akan mengalami kerusakan otak yang mengakhibatkan timbulnya berbagai masalah seperti penurunan kemampuan dan berkomunikasi, gerakan dan fungsi kognitif. 2 Stroke merupakan dampak terbesar dari berbagai penyakit khronik. Perubahan psikologi termasuk emosi, kebiasaan dan fungsi kognitif dapat terjadi setelah pasien menderita stroke. 2 Gangguan depresi merupakan gangguan emosi yang paling sering dikaitkan dengan stroke. Sekitar 15%-25% pasien stroke yang ada dalam komunitas menderita depresi sedangkan pasien dengan stroke yang sedang dirawat di Rumah Sakit sekitar 30%-40% menderita depresi baik mayor maupun minor. 3 Gangguan depresi merupakan gangguan emosi yang paling sering dikaitkan dengan stroke. Sekitar 15%-25% pasien stroke yang ada dalam komunitas menderita depresi. Sedangkan pasien dengan stroke yang sedang dirawat di Rumah Sakit, sekitar 30%- 40% menderita depresi baik mayor maupun minor. 3 Fenomenologi gejala depresi fungsional hampir sama dengan simptom depresi paska stroke. Sekitar 50% pasien yang memenuhi kriteria diagnostik untuk depriesi paska stroke melaporkan adanya kesedihan, kecemasan, ketegangan, kehilangan minat, terbangun dini hari, hilangnya nafsu makan dan penurunan berat

Transcript of Depresi Pasca Stroke

Page 1: Depresi Pasca Stroke

Stroke didefinisikan oleh WHO sebagai suatu gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam, atau dapat menimbulkan kematian dengan tidak adanya penyebab yang jelas selain pembuluh darah.1 Suatu stroke dapat terjadi ketika terdapat bekuan daran atau pecahnya pembuluh darah yang mengalir ke area-area dibagian otak.2

Di Negara maju, stroke merupakan penyebab kematian terbanyak ketiga setelah penyakit jantung dan kanker. Setiap tahun kejadian stroke dialami oelh 2 dari 1000 orang populasi dengan perbandingan rata-rata 5 dari 1000 orang populasi.1 sementara sekitar sepertiga dari penduduk di negara-negara maju menderita stroke akan meninggal dan bagi mereka yang bertahan hidup akan mengalami kerusakan otak yang mengakhibatkan timbulnya berbagai masalah seperti penurunan kemampuan dan berkomunikasi, gerakan dan fungsi kognitif.2

Stroke merupakan dampak terbesar dari berbagai penyakit khronik. Perubahan psikologi termasuk emosi, kebiasaan dan fungsi kognitif dapat terjadi setelah pasien menderita stroke.2 Gangguan depresi merupakan gangguan emosi yang paling sering dikaitkan dengan stroke. Sekitar 15%-25% pasien stroke yang ada dalam komunitas menderita depresi sedangkan pasien dengan stroke yang sedang dirawat di Rumah Sakit sekitar 30%-40% menderita depresi baik mayor maupun minor.3

Gangguan depresi merupakan gangguan emosi yang paling sering dikaitkan dengan stroke. Sekitar 15%-25% pasien stroke yang ada dalam komunitas menderita depresi. Sedangkan pasien dengan stroke yang sedang dirawat di Rumah Sakit, sekitar 30%-40% menderita depresi baik mayor maupun minor.3

Fenomenologi gejala depresi fungsional hampir sama dengan simptom depresi paska stroke. Sekitar 50% pasien yang memenuhi kriteria diagnostik untuk depriesi paska stroke melaporkan adanya kesedihan, kecemasan, ketegangan, kehilangan minat, terbangun dini hari, hilangnya nafsu makan dan penurunan berat badan, sulit konsentrasi dan berfikir, serta fikiran-fikiran tentang kematian.3