Depres i

99
LO 1 : Teori Depresi

description

Depresi

Transcript of Depres i

Kesimpulan

LO 1 : Teori DepresiTeori biologiyang menerangkan bahwa depresi berhubungan dengan gangguan pada ritme sirkadian, disfungsi otak, aktifitas kejang limbik, disfungsi neuroendokrin, defisiensi biogenik amine, cacat pada sistem imun, dan genetik.Teori psikoanaliticalmenjelaskan depresi berasal dari respon kehilangan,kekecewaan atau kegagalan,rasa marah dipindahkan & dikembalikan pada diri sendiri, ketidakmampuan berduka cita karena adanya kehilangan.Teori behavioralmenjelaskan kegagalan untuk menerima reinforcement positif dari orang lain dan dari lingkungan merupakan predisposisi bagi sesorang untuk mengalami depresi.Teori Kognitifmenjelaskan konsep negatif dari diri, pengalaman, orang lain & dunia, kepercayaan bahwa seseorang tidak dapat mengontrol situasi memberikan konstibusi terjadinya depresi.Teori holismmenjelaskan depresi adalah hasil dari genetik,biologi, psikoanalisa, tingkah laku, kognitif,m dan pengalaman sosiologis (Intansari,2002).Diagnosis MultiaksialDiagnosis multi aksial: 5 aksisAksis I : - Gangguan klinis psikiatri. - Kondisi lain yang mjd fokus perhatian klinis.Aksis 2 : - gangguan kepribadian. - Retardasi Mental.Aksis 3 : Kondisi Medis Umum.Aksis 4 : Masalah Psikososial & Lingkungan.Aksis 5 : Penilaian Fungsi Secara Global (GAF).

Hubungan aksis 1, 2, 3 tdk selalu etiologik/patogenesis. Hub aksis 1, 2, 3, 4 dpt timbal balik saling mempengaruhiInformasi yang komprehensif terapi & prognosis, mudah dan sistematis, model bio-psiko-sosial.

AXIS I Clinical DisordersDelirium, demensia, Amnestic and Other Cognitive DisorderMental Disorder Due to a General Medical ConditionsSubstance-Related Disorders atau gangguan yang berhubungan dengan zatSkizofrenia and Other Psychotic DisordersMood DisordersAnxiety DisordersSomatoform DisordersFactitious DisordersDissociative DisordersSexual and Gender Identity DisordersEating DisordersSleep DisordersImpulse-Control Disorders Not Elsewhere ClassifiedAdjustment DisordersOther Condition that may be a Focus of Clinical Attention

AXIS II Personality DisordersParanoid Personality DisordersSchizoid Personality DisordersSchizotypal Personality DisordersAntisocial Personality DisordersBorderline Personality DisordersHistrionic Personality DisordersNarcissistic Personality DisordersAvoidant Personality DisordersDependent Personality DisordersObsessive-Compulsive Personality DisordersPersonality Disorders Not Otherwise SpecifiedMental Retardation

Personality DisordersAXIS III General Medical Conditions Infectious and Parasitic DiseasesNeoplasmsEndocrine, Nutritional, and Metabolic Diseases and Immunity DisordersDiseases of the Blood and Blood-Forming OrgansDiseases of the Nervous system and Sense OrgansDiseases of the Circulatory SystemDiseases of the Respiratory SystemDiseases of Digestive SystemDiseases Genitourinary SystemComplications of pregnancy, Childbirth, and the PuerperiumDiseases of the Skin and Subcutaneous TissueDiseases of the Musculoskeletal System and Connective TissueCongenital AnomaliesCertain Conditions Originating in the Perinatal PeriodSymptoms Signs and III-Defined ConditionsInjury and PoisoningAxis IV Psychosocial and Environmental Problems Problems with primary support group Problems related to the social environment Educational problems Occupational problems Housing problems Economic problems Problems with acces to health care services Problems related to interaction with the legal system/crime Other psychosocial and environmental problems

AXIS V Global Assessment of FunctioningPenilaianskala the Global Assesment of Functioning (GAF) : diagnosis tingkah laku abnormal, pengertian g3 mental, pengguanaan DSM Psikopatologi depresi

Definisi Depresi Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya, serta bunuh diri (Kaplan, 2010).STATUS MENTALTampilan umum: Retardasi psikomotor Agitasi psikomotor Tangan seperti meremas-remas Mencabuti rambut Tubuh membungkuk Gerak gerik lamban Menghindari kontak mata Alam perasaan: Murung/sedih Menarik diri Segala aktivitas berkurang Gangguan persepsi: Waham Dosa, tidak benharga, kejar (serasi afek) Halusinasi Akustik (yang menyalahkan atau menuduh) Gangguan pikiran: Berpikir negatif ttg kehilangan, rasa bersalah, bunuh diri dan mati Bisa terhambat Miskin (tidak produktif) Gangguan orientasi tidak terganggu Gangguan daya ingat 50-75% sulit konsentrasi dan pelupa Gangguan pengendalian diri: 10-15% melakukan percobaan bunuh diri (suicide) Ingin bunuh orang (homicide) Kurang motivasi dan kurang energi u/ melakukan tindakan impulsif Hati-hati dengan paradoxical suicide Tambahan: Melebih-lebihkan keburukan / kegagalan diri sendiriMengurangi kebaikan / keberhasilan diri sendiri (perlu cross check dari keluarga dekat / kerabat / pendamping. Episode DepresiGejala utama:Afek depresiKehilangan minat & kegembiraanBerkurangnya energi yg menuju meningkatnya keadaan mudah lelah & menurunnya aktivitas.

Untuk diagnosis, gejala2 di atas harus berlangsung minimal 2 minggu.

17Gejala lainnya:Konsentrasi & perhatian berkurangHarga diri & kepercayaan diri berkurangGagasan tntg rasa bersalah & tdk bergunaPandangan masa depan yg suram & pesimistikGagasan/ perbuatan membahayakan diri/ bunuh diriTidur tergangguNafsu makan berkurang18Episode depresi ringanMinimal harus ada 2 dari 3 gejala utama + 2 gejala lain selama 2 mingguTdk boleh ada gejala berat di antaranyaHanya sedikit kesulitan dlm pekerjaan & kegiatan sosial yg biasa dilakukannya.Episode depresi sedangMinimal harus ada 2 dari 3 gejala utama + 3 gejala lain (sebaiknya 4) selama 2 mingguMengalami kesulitan nyata u/ meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, & urusan rumah tangga.19Episode depresi berat tanpa gejala psikotik3 gejala utama (HARUS ADA) + min. 4 gejala lain (intensitasnya harus berat)Sangat tdk mungkin pasien mampu meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, urusan rumah tangga, kec pd taraf yg sgt terbatas.Episode depresi berat dengan gejala psikotikGejala spt depresi berat tsb di atasDisertai waham, halusinasi, atau stupor depresi.20

GANGGUAN DEPRESIF BERULANG22Episode berulang dari episode depresif {ringan (F32.0), sedang (F32.1), atau berat (F32.2 dan F32.3)}, tanpa riwayat adanya episode tersendiri dari peninggian suasana perasaan (mood) dan hiperaktivitas yang memenuhi kriteria mania (F30.1 dan F30.2)

Usia dari onset umumnya episode pertama terjadi usia onset rata-rata 50-an, (pada usia lebih tua dibanding dengan gangguan bipolar)Lamanya berlangsung dan frekuensi episode dari depresi episode masing-masing lamanya antara 3 dan 12 bulan (rata-rata lamanya sekitar 6 bulan) akan tetapi frekuensinya lebih jarangKeparahan pemulihan keadaan biasanya sempurna di antara episode, namun sebagian kecil pasien mungkin mendapat depresi yang akhirnya menetap terutama pada usia lanjut23F33 Gangguan Depresif BerulangBagaimana pun seringnya seseorang pasien gangguan depresif berulang mengalami episode depresif sebagai penderitaan, tidak mustahil baginya akan mengalami episode manikJika ternyata episode manik, maka diagnosis seharusnya diubah menjadi Gangguan Afektif Bipolar24F33.0 Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini RinganPedoman Diagnostik

Untuk Diagnostik Pasti :Kriteria untuk gangguan depresif berulang (F33.-) harus dipenuhi, dan episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif ringan (F32.0); danSekurang-kurangnya dua episode telah berlangsung masing-masing selama minimal 2 minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan suasana perasaan (mood) yang bermakna

Kalau tidak, maka diagnosis seharusnya gangguan suasana perasaan (mood [afektif]) berulang lainnya (F38.1)

25F33.1 Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini SedangPedoman Diagnostik

Untuk Diagnostik Pasti :Kriteria untuk gangguan depresif berulang (F33.-) harus dipenuhi, dan episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif sedang (F32.1); danSekurang-kurangnya dua episode telah berlangsung masing-masing selama minimal 2 minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan suasana perasaan (mood) yang bermakna

Kalau tidak, maka diagnosis seharusnya gangguan suasana perasaan (mood [afektif]) berulang lainnya (F38.1)

26F33.2 Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini Berat tanpa Gejala PsikotikPedoman Diagnostik

Untuk Diagnostik Pasti :Kriteria untuk gangguan depresif berulang (F33.-) harus dipenuhi, dan episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat tanpa gejala psikotik (F32.2); danSekurang-kurangnya dua episode telah berlangsung masing-masing selama minimal 2 minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan suasana perasaan (mood) yang bermakna

Kalau tidak, maka diagnosis seharusnya gangguan suasana perasaan (mood [afektif]) berulang lainnya (F38.1)

27F33.3 Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini Berat dengan Gejala PsikotikPedoman Diagnostik

Untuk Diagnostik Pasti :Kriteria untuk gangguan depresif berulang (F33.-) harus dipenuhi, dan episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat dengan gejala psikotik (F32.3); danSekurang-kurangnya dua episode telah berlangsung masing-masing selama minimal 2 minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan suasana perasaan (mood) yang bermakna

Kalau tidak, maka diagnosis seharusnya gangguan suasana perasaan (mood [afektif]) berulang lainnya (F38.1)

28F33.4 Gangguan Depresif Berulang, Kini dalam RemisiPedoman Diagnostik

Untuk Diagnostik Pasti :Kriteria untuk gangguan depresif berulang (F33.-) harus pernah dipenuhi di masa lampau, tetapi keadaan sekarang seharusnya tidak memenuhi kriteria untuk episode depresif dengan derajat keparahan apa pun atau gangguan lain apa pun dalam F30-F39; danSekurang-kurangnya dua episode telah berlangsung masing-masing selama minimal 2 minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan suasana perasaan (mood) yang bermakna

Kalau tidak, maka diagnosis seharusnya gangguan suasana perasaan (mood [afektif]) berulang lainnya (F38.1)

29F33.8 Gangguan Depresif Berulang Lainnya

F33.9 Gangguan Depresif Berulang YTT30Terapi ANTIDEPRESIGolongan TrisiklikImipramin, AmitriptilinGolongan HeterosiklikAmoksapin, Maprotilin, Trazodon, Bupropion, Venlafaksin, Mirtazapin, NefazodonGolongan Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs)Fluoksetin, Paroksetin, Sertralin, Flufoksamin, SitalopramMAO inhibitorIsokarboksazid, FenelzinGolongan Serotonin Norepinephrin Reuptake Inhibitor (SNRI)Venlafaksin

Antidepresi TrisiklikImipramin derivat dibenzazepinAmitriptilin derivat dibenzosikloheptadinMek.kerja menghambat ambilan kembali serotonin dan norepinefrin di otakEfek psikologik:Perbaikan suasana perasaan (mood), bertambahnya aktivitas fisik, kewaspadaan mental, perbaikan nafsu makan dan pola tidur yang baikDosis:Imipramin: tablet berlapis gula 10 dan 25mg, suntik 25mg/ 2mL, biasanya efek mulai timbul setelah 2-3 mingguAmitriptilin: tablet 10 dan 25mg, suntik 100mg/10mLEfek samping:Keringat berlebihan, perasaan lemah dan lelahEfek antimuskarinik (mulut kering, obstipasi, pandangan kabur)Efek toksik imipramin akut: hiperpireksia, hipertensi, konvulsi dan komaEfek kardiovaskular (hipotensi ortostatik, aritmia, takikardia)Fluoksetin (paling banyak digunakan)Kurang menyebabkan antikolinergik, hampir tidak menimbulkan sedasi, dan masa kerja paling panjang 24-96jamDosis awal dewasa 20mg/hari, setiap pagiSertralinLebih selektif thd transporter Serotonin drpd DopaminFlufoksaminMeningkatkan metabolit oksidatif benzodiazepin, klozapin, warfarin, teofilin. Efek sedasi dan muskarinik kurangParoksetinIritabilitas terjadi pada penghentian mendadak dan masa paruh 22 jamSitalopramSelektifitas thd SERT (transporter Serotonin) paling tinggiGolongan Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs)Mono-Amin-Oksidase inhibitor (MAOI)MAO dalam tubuh berfungsi dalam proses deaminasi oksidatif katekolamin di mitokondria Efek dari MAOI kadar epinefrin, norepinfrin dan 5-HT dalam otak naikEfek antidepresinya setelah 2-3 minggu, dan pemulihan metabolisme katekolamin setelah obat dihentikan 1-2 mingguPenggunaanya sangat terbatas karena toksikEfek samping: tremor insomnia, konvulsi, merusak sel hatiDosis: Isokarboksazid 3x10mg sehari, efek terapi setelah 1-4mggMoklobemid menghambat MAO-A spesifik dan reversibel, dosis rata2 300mg/hariSenyawa lain (antidepresi relatif baru)Amoksapin Metabolit antipsikosis loksapin dan memiliki efek antidepresi shg cocok bagi pasien psikosis dgn depresiEfek samping:E.S antipsikosis (diskinesia tardif, parkinsonisme, amenorea)Efek sedasi dan antimuskarinikDiabsorbsi cepat dan baik scr oral, 90% terikat protein plasma, waktu paruh 30jamDosis dewasa: 75 mg tingkatkan sampai 200mg/hari

Maprotilin (antidepresi tetrasiklik)Farmakologik, klinik dan efektivitas sama dgn imipraminE.S: kantuk dan efek antikolinergikDiabsorbsi sempurna scr oral, 90%berikatan protein, waktu paruh eliminasi 43-51 jamDosis: 100-150mg/hari, dosis tertinggi 225mg/hariSenyawa lain (antidepresi relatif baru)Venlafaksin (SNRI)Bekerja dgn menghambat ambilan kembali serotonin dan norepinefrinIndikasi: depresi, depresi dgn ansietas, ggn ansietas sosial, ggn obsesif kompulsif, stress pasca trauma, ggn panikE.S : mual, pusing, somnolen, insomnia

Mianserin (antidepresi tetrasiklik)Meningkatkan norepinefrin di neuron otak dgn menghambat reseptor alfa adrenergik pada neuron prasinaptikEfek: memperbaiki ggn tidur, ggn kecemasan, gejala depresiDosis: 30-90mg/ hari

Trazodon Menghambat ambilan serotonin di saraf Efektif bagi pasien depresi disertai ansietasDosis: 150mg dinaikan 50mg/hari tiap 3-4hariMOOD STABILIZERLitium karbonatKerjanya mencegah naik turunnya mood pasien dgn gangguan bipolar (manik-depresif) kombinasi dgn antidepresiPengobatan jangka panjang insiden bunuh diriFarmakodinamik:Mengganti Na dlm membantu suatu potensial aksi sel neuron pengeluaran norepinefrin dan dopamin, menghambat supersensitivitas dopamin, sintesis asetilkolinEfek pada second messengersE.S: tremor, koreatetosis, hiperaktifitas motorik, ataksia, disartria dan afasia, nefrogenik diabetes insipidus, penurunan fungsi tiroidDosis: 900-1500mg/hari rawat jalan 1200-2400mg/hari rawat inap

Asam valproat efek antimaniaKarbamazepin terapi gangguan bipolarGangguan depresif beratCenderung g3an kronis dan ps relaps.Ps dirawat di RS untuk episode 1 g3an ini punya kemungkinan 50% pulih di tahun 1.Sekitar 25% ps alami rekurensi dalam 6 bulan pertama setelah pulang dari RS, 30-50% dalam 2 tahun pertama, 50-75% dalam 5 tahun.Insidens relaps lebih rendah pada ps yang meneruskan terpai psikofarmakologis profilaksis pada ps yang hanya alami 1 / 2 episode depresif.Laki-laki lebih mungkin alami perjalanan penyakit yang secara kronis mengganggu.PrognosisFaktor yang mengarah ke Prognosis baik :Episode ringanTidak ada gejala psikotikTinggal di RS dalam waktu singkatRiwayat persahabatan erat selama remajaFungsi keluarga yang stabilFungsi sosial yang kokoh selama 5 tahun sebelum penyakitTidak ada gangguan psikiatrik komorbidTidak ada gangguan kepribadianTidak > 1 kali perawatan di RS sebelumnya untuk gangguan depresif beratUsia onset yang lanjutFaktor yang mengarah ke Prognosis buruk :Ada penyerta gangguan distimikPenyalahgunaan alkohol dan zat lainGejala gangguan kecemasanRiwayat > 1 episode depresif sebelumnya

Gangguan MoodMOOD : keadaan emosional internal yang meresap dari seseorangAfek : ekspresi eksternal dari isi emosional seseorang

Penyakit Manik-Depresif (Kelainan Bipolar) : keadaan dimana periode depresi (keadaan sedih berlebihan) bergantian dengan periode mania (keadaan senang berlebihan)

EpidemiologiJenis kelaminGangguan depresi berat wanita : pria = 2:1Bipolar 1 wanita = laki-lakiUmurBipolar 1 5-50 tahun, rata-rata 30 tahunGangguan depresi berat 20-50 tahun, rata-rata 40 tahun, insiden meningkat < 20 tahunRasTidak berbeda dari 1 ras ke ras lainEpidemiologiStatus perkawinanGangguan depresi berat : tidak memiliki hubungan interpersonal dengan pasangan, berceraiGangguan bipolar 1 : bercerai, hidup sendirianPertimbangan sosioekonomi dan kulturalGangguan bipolar 1 : sosioekonomi tinggi, orang tidak lulus perguruan tinggiGangguan depresi berat : daerah pedesaanEtiologiFaktor Biologi: berbagai kelainan amin biogenik didalam darah, urine, CSS 5- Hydroxyindoleatic acid (5-HIAA), homovanilic acid (HVA), 3-methoxy-4-hydroxyphenylglicol (MHPG)Faktor Genetik : gen X / atusomalFaktor psikososial : faktor faktor dari kehidupan & lingkungan yang terdapat di sekitar pasienEtiologiAmin biogenik Norepinephrine (NE) regulasi reseptor - adrenergik & respon obat antidepresi kemungkinan berperan penting dalam sistem noradrenergic NEAntidepresan bersifat noradrenergik (desipramine) pengobatan baik depresi yang disebabakan oleh NE SerotoninPasien yang bunuh diri serotonin CSS & konsentrasi serotonin yang di reuptake pada trombositObat antidepresan SSRi (serotonin spesifik reuptake inhobitor) blokade reuptake serotonin & efek antagonis serotonin tipe 2 (5-HT2) & agonis serotonin tipe 1a (5-HT1A)DopaminAktivitas dopamin pada depresi & pada manikObat dopamin (reserpine) & penyakit yang menyebabkan dopamin (parkinson) gejala depresiObat dopamin (tirosin, amfetamin) 1mingguCukup berat sehingga mengacaukan seluruh atau hampir seluruh pekerjaan biasa dan aktivitas sosial.Perubahan suasana (mood) disertai enersi yang meninggi dan beberapa gejela diatas (khususnya percepatan berbicara, kebutuhan tidur berkurang, grandiositas, dan terlalu optimistis)3. Mania dengan Gejala PsikotikCiri khas :Gambaran mania yang lebih beratWaham, terdiri dari :Waham kejar Iritabilitas dan kecurigaanWaham kebesaran berhubungan dengan religiusHalusinasiGagasan takabur dan percepatan bicara Individu tidak dapat dipahami lagi.Agresi dan kekerasanPengabaian makan,minum, dan kesehatan.Diagnosis Banding :Pembedaan sulit antara Mania dengan Gejala Psikotik dan Skizofrenia terutama bila pasien dijumpai pada setelah mengalami fase puncak terdapat waham, pembicaraan kacau dan eksitasi kekerasan.Jika waham dan halusinasi timbul sekali-sekali Tidak serasi dengan afek.Jika waham dan halusinasi mencolok dan menetap Gangguan skizoafektif.

4. Episode Manik Lainnya5. Episode Manik YTTTermasuk : Mania YTTPENGOBATANEpisode manik membutuhkan obat sedatif yang kuat

Obat yg sering digunakan pd terapi awal :Clonazepam (klonopin) 2mg tiap 4-6 jamLorazepam (ativan) 2mg tiap 4-6 jamHaloperidol (haldol) 5mg tiap 2-3 jam

Lini I :Carbamazepine atau Valproate

Lini II :Antikonvulsan lain (clonazepam)Suatu penghambat saluran kalsium (verapamil)Suatu agonis reseptor adrenergik-alfa2 (clonidine)Antipsikotik (khususnya clozapine clozaril)Terapi elektrokonvulsif (ECT)62Gangguan Afektif Bipolar

Tanda dan gejalaGangguan Afektif Bipolara. DefinisiMerupakan episode berulang dari :Peninggian suasana perasaan (mood), peningkatan enersi dan aktivitas (mania atau hipomania)Pada waktu lain penurunan suasana perasaan (mood), pengurangan enersi dan aktivitas (depresi).

b. GejalaPasien menderita episode mania dan depresiTerdiri dari : Episode Manik : 2 minggu 4-5 bulan Episode Depresi : 6 bulanPenyembuhan sempurna antar episodeInsidensi pada kedua jenis kelamin + samaBiasanya terjadi karena peristiwa hidup yang stres atau trauma mental lain.Episode pertama bisa timbul dari masa kanak sampai tua.

Gangguan Afektif Bipolarc. KlasifikasiGangguan afektif bipolar, episode kini hipomanikGangguan afektif bipolar, episode kini manik tanpa gejala psikotikGangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotikGangguan afektif bipolar, episode kini depresif ringan atau sedangTanpa gejala somatikDengan gejala somatikGangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat tanpa gejala psikotikGangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat dengan gejala psikotikGangguan afektif bipolar, episode kini campuranGangguan afektif bipolar, kini dalam remisiGangguan afektif bipolar lainnyaGangguan afektif bipolar YTT

d. Pedoman Diagnostik1. Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini HipomanikEpisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk hipomania, danHarus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomania, mania, depresif, atau campuran) di masa lampau.2. Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik tanpa Gejala PsikotikEpisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania tanpa gejala psikotik.Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif atau campuran) di masa lampau.

3. Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik Gejala PsikotikEpisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania dengan gejala psikotik, danHarus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) di masa lampau.

Jika dikehendaki, waham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi atau tidak serasi dengan suasana perasaan (mood).

4. Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Ringan atau SedangEpisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif ringan atau sedang, danHarus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau.

Karakter kelima dapat digunakan untuk menentukan ada atau tiadanya gejala somatik dalam episode depresif yang sedang berlangsung :Tanpa gejala somatikDengan gejala somatik

5. Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Berat tanpa Gejala PsikotikEpisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat tanpa gejala psikotik, danHarus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau.6. Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Berat dengan Gejala PsikotikEpisode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat dengan gejala psikotik, danHarus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau.

Jika dikehendaki, waham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi atau tidak serasi dengan afeknya.7. Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini CampuranCiri khas :Episode yang sekarang menunjukkan gejala-gejala manik, hipomanik dan depresif yang tercampur atau bergantian dengan cepat, danHarus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif (manik, hipomanik atau campuran) di masa lampau.Pedoman Diagnostik :Dapat terjadi :Suasana perasaan (mood) depresif selama beberapa hari sampai minggu disertai aktivitas berlebihan dan kegesitan berbicara, atauSuasana perasaan (mood) manik dan gradiositas (rasa harga diri yang melambung tinggi) disertai agitasi (gelisah dan lamban), kelihangan enersi dan libido.Gejala depresif dan hipomania atau mania dapat bergantian dengan cepat dari hari ke hari bahkan dari jam ke jam.Diagnosis hanya dapat dilakukan jika kedua kelompok gejala sama-sama mencolok dalam episode sekarang dan berlangsung > 2 minggu.8. Gangguan Afektif Bipolar, Kini dalam RemisiCiri Khas :Pasien pernah mengalami sekurang-kurangnya satu episode afektif manik, hipomanik atau campuran + episode afektif hipomanik, manik, depresif atau campuran di masa lampau.Pada saat sekarang tidak menderita gangguan afektif yang nyata dan dalam beberapa bulan terakhir.Pasien mungkin sedang mendapat pengobatan untuk mengurangi risiko timbulnya episode di masa mendatang. 9. Gangguan Afektif Bipolar LainnyaTermasuk :Gangguan bipolar IIEpisode manik berulang

10. Gangguan Afektif Bipolar YTTGangguan Afektif Bipolare. Penatalaksanaan1. Penentuan Kegawatdaruratan Penderitaa. Rawat InapIndikasi seseorang dirawat inap adalahBerbahaya untuk diri sendiri : Pasien episode depresif memiliki resiko untuk :Bunuh diriTidak cukup makan beresiko kematianTidak mau tidur atau maka.Berbahaya bagi orang lain :Pasien episode depresif memili resiko untuk :Berencana untuk membunuh orang lain misalnya anaknya.Ketidakmampuan total dari fungsi : Depresi yang dialami terlalu dalam orang tidak dapat melakukan fungsinya sama sekali, Kondisi medis yang harus dimonitor :Contohnya penderita gangguan jiwa yang disertai gangguan jantung harus berada di lingkungan medis, dimana obat psikotropik dapat dimonitor dan diobservasi.

b. Rawat inap parsial atau program perawatan sehariIndikasi :Penderita ini memiliki gejala yang berat namun memiliki tingkat pengendalian dan lingkungan hidup yang stabil. c. Pengobatan rawat jalanMemiliki 4 tujuan utama :Lihat stresornya dan cari cara untuk menanganinya.Stres ini bisa berasal dari keluarga atau pekerjaan, namun bila terakumulasi, mereka mendorong penderita menjadi manic atau depresi. Hal ini merupakan bagian dari psikoterapi.2.Memonitor dan mendukung pengobatan. Yang paling penting adalah mendapatkan keuntungan dan mencegah efek samping. Pasien dibantu agarmau melanjutkan pengobatan.3.Membangun dan memelihara sekumpulan orang yang peduli.Dapat membantu mempertahnkan gejala penderita dalam keadaan minimum dan membantu penderita tinggal dan diterima di masyarakat.Aspek yang melibatkan edukasi. Klinisi harus membantu edukasi bagi penderita dan keluarga tentang penyakit bipolar. Misalnya mengetahui bahaya penyalahgunaan zat, situasi yang mungkin memicu kekambuhan, dan peran pengobatan yang penting.

Gangguan Afektif Bipolarb. TerapiTerapi FarmakologiDepresi :AntidepresiNeuro leptikaECTMania :Neuro leptikaLithium karbonar

2. Non Farmakologia. KonsultasiSuatu konsultasi dengan seorang psikiater atau psikofarmakologis selalu sesuai bila penderita tidak menunjukkan respon terhadap terapi konvensional dan medikasi.b. DietTerkecuali pada penderita dengan monoamine oxidase inhibitors (MAOIs), tidak ada diet khusus yang dianjurkan. Penderita dianjurkan untuk tidak merubah asupan garam, karena peningkatan asupan garam membuat kadar litium serum menurun dan menurunkan efikasinya, sedangkan mengurangi asupan garam dapat meningkatkan kadar litium serum dan menyebabkan toksisitas.c. AktivitasPenderita dengan fase depresi harus didukung untuk melakukan olahraga/aktivitas fisik. Baik aktivitas fisik dan jadwal yang reguler merupakan kunci untuk bertahan dari penyakit ini. Namun, bila aktivitas fisik ini berlebihan dengan peningkatan perspirasi dapat meningkatkan kadar litium serum dan menyebabkan toksisitas litium.

Gangguan Afektif Bipolard. Edukasi PenderitaPengobatan penderita gangguan bipolar melibatkan edukasi penderita awal dan lanjutan.Penjelasan biologis tentang penyakit harus jelas dan benar. Hal ini mengurangi perasaan bersalah dan mempromosikan pengobatan yang adekuat.Memberi informasi tentang bagaimana cara memonitor penyakit terkait apresiasi tanda awal, pemunculan kembali, dan gejala. Pengenalan terhadap adanya perubahan memudahkan langkah-langkah pencegahan yang baik.Edukasi dengan memperhatikan bahaya dari stresor. Informasikan kepada penderita tentang kekambuhan dalam konteks gangguan.

Gangguan Afektif Bipolarf. PencegahanMedikasiMisalnya : Litium bertindak sebagai mood stabilizers.2.Psikoedukasi Dimulai dari penderita dan keluarga penderita. Keduanya harus memahami dan mengetahui pentingnya pengobatan adekuat dan tanda-tanda awal dari manic dan depresi.

g. KomplikasiBunuh diri, pembunuhan, dan adiksi.

F.34 GANGGUAN SUASANA PERASAAN (MOOD [AFEKTIF]) MENETAP84Merupakan gangguan suasana perasaan (mood) yang menetap dan biasanya befluktuasi, namun masing-masing episodenya jarang atau tidak pernah cukup parah untuk disebut sebagai episode hipomanik atau pun depresif ringan.Karena gangguan ini masing-masing berlangsung bertahun-tahun lamanya, bahkan kadang-kadang selama sebagian besar masa hidup dewasa seseorang menyebabkan penderitaan subjektif dan ketidakmampuan

F34 Gangguan Suasana Perasaan (Mood [Afektif]) MenetapF34.0 SiklotimiaF34.1 Distimia85F34.0 SiklotimiaKetidakstabilan suasana perasaan (mood) yang menetap, berupa banyak episode depresi ringan dan elasi ringanBiasanya mulai berkembang dini dalam kehidupan dewasa dan berlangsung secara kronis Individu biasanya memandang alunan suasana perasaan (mood) itu tidak berkaitan dengan peristiwa hidupDiagnosis ini sukar ditegakkan TANPA masa pengamatan yang cukup lama atau laporan yang sangat lengkap tentang prilaku individuPada beberapa kasus tertentu perubahan suasana perasaan (mood) terjadi, tetapi tidak begitu menonjol dibanding dengan perubahan siklik dalam kegiatan, kepercayaan diri, kesukaran bergaul, atau perilaku yang antusiasJika dikehendaki, usia onset dapat ditentukan sebagai dini (usia akhir belasan tahun atau dua puluhan) atau lanjut86F34.1 DistimiaSuatu depresi kronis dari suasana perasaan (mood) yang pada saat sekarang tidak memenuhi kriteria untuk gangguan depresif berulang, ringan atau sedang (F33.0 atau F33.1) menurut keparahannya atau lamanya berlangsung setiap episode, meskipun kriteria untuk episode depresif ringan mungkin pernah terpenuhi dimasa lampau, terutama pada onset gangguan ini

Jika dikehendaki, usia onset dapat ditentukan sebagai dini (usia akhir belasan tahun atau dua puluhan) atau lanjutMereka memikirkan dan mengeluh tidak dapat tidur nyenyak dan merasa kurang mampu, namun biasanya masih sanggup mengurus keperluan hidupnya sehari-hari87Psikopatologi suicideDefinisi- Bunuh diri merupakan kematian yang diperbuat oleh sang pelaku sendiri secara sengaja (Haroid I. Kaplan & Berjamin J. Sadock, 1998).- Bunuh diri adlah tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat mengakhiri kehidupan (Budi Anna kelihat, 1991).- Perlaku destruktif diri yaitu setiap aktifitas yang jika tidak dicegah dapat mengarah kepada kematian (Gail Wiscara Stuart, dan Sandra J. Sundeen, 1998).Pasien bunuh diri dibagi dua- Egoalien: keinginan bunuh diri terasa aneh dan kurang apda tempatnya.- Egosintonik: keinginan tersebut sudah sesuai dengan dirinya.Patofisiologi TENTAMEN SUICIDEDalam kehidupan, individu selalu menghadapi masalah atau stressor, respons individu terhadap stressor, tergantung pada kemampuan masalah yang dimiliki serta tingkat stress yang dialami, individu yang sehat senantiasa berespons secara adaptif dan jika gagal ia berespon secara maladaptive dengan bunuh diri.Ketidakberdayaan, keputusasaan, apatis. Individu yang tidak berhasil memecahkan masalah akan meninggalkan masalah, karena merasa tidak mampu, seolah-olah koping yang biasa bermanfaat sudah tidak berguna lagi.Kehilangan, ragu-raguIndividu yang mempunyai cita-cita terlalu tinggi dan tidak realistis akan merasa gagal dan kecewa jika cita-citanya tidak tercapai. Demikian pula jika individu kehilangan sesuatu yang sudah dimiliki misalnya kehilangan pekerjaan dan kesehatan, perceraian, perpisahan. Individu akan merasa gagal, kecewa, rendah diri yang semua dapat berakhir dengan bunuh diri.

DepresiDapat dicetuskan oleh rasa bersalah atau kehilangan yang ditandai dengan kesedihan dan rendah diri. Banyak teori yang menjelaskan tentang depresi, dan semua sepakat keadaan depresi merupakan indikasi terjadinya bunuh diri. Individu berpikir tentang bunuh diri pada waktu depresi berat, namun tidak mempunyai tenaga untuk melakukannya. Biasanya bunuh diri terjadi pada saat individu keluar dari keadaan depresi berat.SIRS (Suicidal Intention Rating scale)Skor 0 : Tidak ada ide bunuh diri yang lalu dan sekarangSkor 1 : ada ide bunuh diri, tidak ada percobaan bunuh diri, tidak mengancam bunuh diri Skor 2 : memikirkan bunuh diri dengan aktif, tidak ada percobaan bunuh diriSkor 3 : mengancam bunuh diri, misalnya Tinggalkan saya sendiri atau saya bunuh diri.Skor 4 : aktif mencoba bunuh diriSKEMA PENATALAKSANAAN PERCOBAAN BUNUH DIRIPERCOBAAN BUNUH DIRIPENATALAKSANAAN MEDIKPERBAIKAN KONDISI FISIKPENATALAKSANAAN PSIKIATRIKRUJUK RSUYaTidakResiko tinggi ( Penilaian MAS SALAD )YaTidakPBD RESIKO TINGGIPBD RESIKO RENDAH. Berobat Jalan. Rujuk unit pelayanan psikiatrik95KRITERIA MAS SALAD (Tuckman & Youngman)96KriteriaPenilaian KriteriaM

A

S

SAL

ADMental status

Attempt

Support system

SexAgeLoss

AlkoholismeDrugGangguan afektif berat atau PsikosisNiat PBD yang kuat,PBD ini bukan yang pertama kali

Tidak ada seseorang yang penting yang dekat dengan penderitaWanita diatas 25 tahun dan pria diatas 45 tahunUsia lanjutKehilangan (status atau pasangan) dalam 6 bulan terakhir )Peminum minuman kerasPenyalahgunaan dan ketergantungan zatAspek Hukum dalam Gangguan JiwaUU No.3 thn. 1966 tentang kesehatan JiwaPeraturan MenKes RI tentang perawatan Penderita Penyakit Jiwa 1970Peraturan MenKes RI tgl 6 November 1970 No. 1993/Kdj/U/70 tentang pemeriksaan terdakwa yang diduga menderita sakit jiwa97Pandangan Etika KedoteranMenghargai hak-hak pasienBerlaku adil pada pasienTidak merugikan pasien

Aspek SosialMengganggu kenyamanan masyarakatMelanggar norma