DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM - Home - SIMSTANsni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pd-t-02-2004-a.pdf ·...

31
Pd T-02-2004-A Konstruksi dan Bangunan Sipil Perhitungan indeks kekeringan menggunakan teori run Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor : 360/KPTS/M/2004 Tanggal : 1 Oktober 2004 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

Transcript of DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM - Home - SIMSTANsni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pd-t-02-2004-a.pdf ·...

Pd T-02-2004-A

Konstruksi dan Bangunan Sipil

Perhitungan indeks kekeringan menggunakan teori run

Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor : 360/KPTS/M/2004 Tanggal : 1 Oktober 2004

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

Pd T-02-2004-A

i

Prakata

Perhitungan indeks kekeringan menggunakan teori run ini dibahas dalam Gugus Kerja Hidrologi, Hidraulika, Lingkungan, Air Tanah dan Air Baku yang termasuk pada Sub Panitia Teknik Sumber Daya Air, yang berada di bawah Panitia Teknik Konstruksi dan Bangunan, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah.

Penulisan pedoman ini mengacu kepada Pedoman BSN No.8 Tahun 2000 dan telah mendapat masukkan dan koreksi dari ahli bahasa.

Perumusan pedoman ini dilakukan melalui proses pembahasan pada Gugus Kerja, Prakonsensus dan Konsensus pada tanggal 29 Juli 2003 di Pusat Litbang Sumber Daya Air Bandung serta proses penetapan pada Panitia Teknik yang melibatkan para narasumber dan pakar dari berbagai instansi terkait.

Pedoman ini dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan perhitungan indeks kekeringan dengan menggunakan teori Run dalam rangka meningkatkan kualitas perencanaan yang memperhitungkan faktor kekeringan. Pedoman ini juga menguraikan langkah-langkah pengerjaan perhitungan indeks kekeringan menggunakan teori Run.

Pd T-02-2004-A

ii

Daftar isi

Prakata ............................................................................................................. i

Daftar isi ............................................................................................................ ii

Pendahuluan ..................................................................................................... iii

1. Ruang lingkup ............................................................................................. 1

2. Acuan normatif ............................................................................................ 1

3. Istilah dan definisi ....................................................................................... 1

4. Persyaratan ................................................................................................ 2

5. Analisis kekeringan menggunakan Teori Run ............................................ 2

5.1 Teori Run ........................................................................................... 2

5.2 Tingkat keparahan kekeringan ........................................................... 3

6. Langkah perhitungan .................................................................................. 4

7. Keterbatasan penerapan teori Run ............................................................. 4

7.1 Kondisi data hujan bulanan ................................................................ 4

7.2 Pembangkitan data hujan .................................................................. 5

7.3 Data hujan yang digunakan untuk model simulasi hujan-limpasan .. 5

7.4 Data yang berurutan .......................................................................... 5

Lampiran A Gambar ......................................................................................... 6

Gambar A.1 Isohit durasi kekeringan (Ln) terpanjang (dalam bulan) dengan

periode ulang 10 tahun wilayah Pekalongan dan Semarang...... 6

Gambar A.2 Isohit Jumlah kekeringan (Dn) terpanjang (dalam mm) dengan

periode ulang 10 tahun wilayah Pekalongan dan Semarang...... 6

Lampiran B Tabel ............................................................................................. 7

Tabel B.1 Data hujan bulanan hasil pengamatan (mm) ......................... 7

Tabel B.2 Nilai surplus dan defisit dari Run (mm) .................................. 9

Tabel B.3 Durasi kekeringan kumulatif (bulan) ....................................... 11

Tabel B.4 Durasi kekeringan (Ln) ........................................................... 13

Tabel B.5 Durasi kekeringan terpanjang (bulan) .................................... 15

Tabel B.6 Jumlah kekeringan kumulatif (mm) ........................................ 17

Tabel B.7 Jumlah kekeringan (Dn) .......................................................... 19

Tabel B.8 Jumlah kekeringan terpanjang (mm) ...................................... 21

Pd T-02-2004-A

iii

Lampiran C Indeks kekeringan ......................................................................... 23

Lampiran D Contoh perhitungan indeks kekeringan .......................................... 24

Lampiran E Daftar nama dan lembaga ............................................................. 25

Bibliografi .......................................................................................................... 26

Pd T-02-2004-A

iv

Pendahuluan

Pedoman ini dimaksudkan untuk melakukan penghitungan indeks kekeringan berupa durasi kekeringan terpanjang dan jumlah kekeringan terbesar dengan periode ulang tertentu di lokasi pos hujan yang tersebar di suatu wilayah.

Indeks kekeringan tersebut dapat digunakan untuk mengindikasikan tingkat keparahan kekeringan yang terkandung dalam seri data hujan. Tingkat keparahan kekeringan digambarkan oleh periode ulang.

Makin tinggi tingkat keparahan kekeringan makin besar durasi dan jumlah kekeringannya. Kandungan keparahan kekeringan dalam deret data hujan ditentukan oleh besaran periode ulang, yang dengan sendirinya mencerminkan tingkat kekeringan dari debit aliran masuk. Indeks kekeringan perlu diketahui agar supaya perencanaan waduk tidak mengalami overdesign (jika periode ulang kekeringan terlalu tinggi) atau sebaliknya. Dengan demikian pada waktu kekeringan terjadi, air di waduk masih dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air pada tingkat tertentu. Pada akhirnya, penentuan periode ulang yang paling tepat hanya dapat dicapai melalui analisa risiko yang melibatkan ’Benefit-Cost’

Pd T-02-2004-A

1 dari 26

Perhitungan indeks kekeringan menggunakan teori run

1 Ruang lingkup Pedoman ini membahas tata cara perhitungan indeks kekeringan menggunakan teori Run. Indeks kekeringan yang dihasilkan mencakup durasi kekeringan dan jumlah kekeringan dengan berbagai periode ulang, digunakan untuk mengetahui tingkat keparahan kekeringan dalam suatu seri data hujan dan untuk kapasitas bendung.

Pedoman ini hanya membahas indeks kekeringan titik pada setiap pos hujan, bukan kekeringan wilayah (regional drought). 2 Acuan normatif Acuan normatif belum ada

3 Istilah dan definisi 3.1 Nilai hujan normal adalah nilai rata-rata hujan setiap bulan dihitung dari satu seri data pengamatan. 3.2 Kekeringan adalah kekurangan curah hujan dari biasanya atau kondisi normal yang terjadi berkepanjangan sampai mencapai satu musim atau lebih yang akan mengakibatkan ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan air yang dicanangkan. 3.3 Indeks kekeringan adalah nilai tunggal yang menggambarkan tingkat keparahan kekeringan, berupa durasi kekeringan terpanjang dan jumlah kekeringan terbesar, masing-masing dengan periode ulang tertentu. 3.4 Pemepatan, truncation Y (m) adalah nilai normal seri data (rata-rata atau median) atau dapat berupa nilai yang mewakili kebutuhan air seperti kemungkinan 10 % atau 20 % tidak terlampaui. Untuk pertanian diambil pemepatan pada tingkat kemungkinan 20% tidak terlampaui. 3.5 Run adalah deret yang berada di atas atau di bawah nilai pemepatan, hitungan dibuat berdasarkan jumlah deret yang berada di atas A (surplus) atau di bawah A (defisit) dari seri data alami, lihat Gambar 1. 3.6 Durasi kekeringan (Ln) adalah lamanya curah hujan bulanan mengalami defisit (berada di bawah) terhadap nilai pemepatan yang dipilih seperti rata-rata, median atau besaran hujan dengan kemungkinan lainnya. 3.7 Durasi kekeringan terpanjang adalah durasi kekeringan maksimum (dalam bulan) selama T tahun ( menggambarkan waktu pengulangan seperti 5; 10; 20 tahun) pertama, kedua dan seterusnya.

Pd T-02-2004-A

2 dari 26

3.8 Durasi kekeringan terpanjang dengan periode ulang T tahun (LnT) adalah durasi kekeringan terpanjang rata-rata selama n x T tahun, yang dianggap mewakili populasinya; Jadi, panjang data hujan yang digunakan n x T tahun. 3.9 Jumlah kekeringan (Dn) adalah jumlah defisit (hujan dikurangi nilai pemepatan) selama durasi kekeringannya, bernilai negatif dengan satuan mm. 3.10 Jumlah kekeringan terbesar adalah jumlah defisit maksimum selama kurun waktu T tahun, pertama, kedua, dan seterusnya. 3.11 Jumlah kekeringan terbesar periode ulang T tahun (DnT) adalah jumlah kekeringan terbesar rata-rata selama n x T tahun. 4 Persyaratan Persyaratan yang diperlukan untuk menerapkan tata cara ini, adalah sebagai berikut.

a) Seri data hujan bulanan dengan panjang minimal 50 tahun, bilamana perlu dapat digunakan interval mingguan atau tengah bulanan.

b) Seri data hujan disaring secara :

1) manual:

(a) pemeriksaan secara visual: nilai curah hujan bulanan, tahunan dan maksimum; ketiga jenis nilai tersebut harus sesuai satu dengan yang lain;

(b) data kosong lamanya satu bulan atau lebih sepanjang tahun, tidak dapat digunakan.

2) statistik meliputi uji:

(a) stasionaritas

(b) homogenitas

(c) keacakan. 5 Analisis kekeringan menggunakan teori run 5.1 Teori run Prinsip perhitungan teori run mengikuti proses peubah tunggal (univariate).

Gambar 1 menunjukkan seri data, X (t,m), dari peubah hidrologi dalam hal ini hujan bulan m dan tahun ke t. Dengan menentukan rata-rata hujan bulanan jangka panjang sebagai nilai pemepatan, Y(m), seri data terpotong di beberapa tempat, sehingga menimbulkan peubah baru. Pengertian baru yang timbul akibat perpotongan tersebut menghasilkan peubah seperti :

a) bagian yang berada di atas garis normal (run positif), D(t,m), disebut surplus.

b) bagian yang berada di bawah garis normal (run negatif), disebut defisit.

1) Jumlah bagian yang mengalami defisit berkesinambungan disebut jumlah kekeringan dengan satuan mm.

2) Lama atau durasi terjadi pada bagian defisit yang berkesinambungan disebut durasi kekeringan dengan satuan bulan.

Pd T-02-2004-A

3 dari 26

Setelah nilai pemepatan ditentukan, dari seri data hujan dapat dibentuk dua seri data baru yaitu durasi kekeringan, Ln, dan jumlah kekeringan, Dn, lihat Gambar 1.

Jika Y (m) < X (t,m), maka D(t,m) = X (t,m) – Y (m) ............................................... (1)

Jumlah kekeringan ∑=

=i

1mn )m,t(DD A(t,m) ........................................................... (2)

Durasi kekeringan : ∑=

=i

mn mtAL

1),( ........................................................................ (3)

dengan : A (t,m) adalah indikator bernilai 0, jika Y (m) ≥ X (t,m) A (t,m) adalah indikator bernilai 1, jika Y (m) < X (t,m) m adalah bulan ke m ; t adalah tahun ke t Y(m) adalah pemepatan bulan m X(t,m) adalah seri data hujan bulanan bulan m tahun t Dn adalah jumlah kekeringan dari bulan ke m sampai ke m+i (mm) Ln adalah durasi kekeringan dari bulan ke m sampai ke m+i (bulan). A (t,m) adalah indikator defisit atau surplus. Sumber : Yevjevich et al

Gambar 1 Durasi dan jumlah defisit pos Bojong (23) Pekalongan 5.2 Tingkat keparahan kekeringan Run sebagai ciri statistik dari suatu seri data, menggambarkan indeks kekeringan. Panjang run negatif menunjukkan lamanya kekeringan. Jumlah run negatif menunjukkan kekurangan air selama kekeringan. Durasi kekeringan terpanjang maupun jumlah kekeringan terbesar selama T tahun mencerminkan tingkat keparahan kekeringan.

Seri data baru dipilah-pilah menjadi bagian-bagian dengan panjang data masing-masing T tahun, sesuai dengan periode ulangnya seperti 10 atau 20 tahun. Jika data yang tersedia 60 tahun, maka ada 6 buah nilai durasi kekeringan terpanjang 10 tahunan dan 6 nilai jumlah kekeringan terbesar 10 tahunan. Nilai-nilai tersebut dihitung rata-ratanya, dan merupakan indeks kekeringan berupa durasi kekeringan terpanjang periode ulang T tahun dan jumlah kekeringan terbesar periode ulang T tahun.

0

100

200

300

400

500

600

700

800

Jan Apr Jul Oct Jan Apr Jul Oct Jan Apr Jul Oct

Waktu (bulan)

Huj

an B

ulan

an (m

m)

Hujan BulananHujan Bulanan Rata2 (1916-1982)

1973 1974 1975

Durasi (Ln)

Jumlah

Jumlah (Dn)

Pd T-02-2004-A

4 dari 26

6 Langkah perhitungan Langkah pengerjaan dilakukan sebagai berikut.

a) Kumpulkan data hujan bulanan yang menerus tanpa ada data kosong. Dengan pertimbangan yang cukup matang, data hujan diizinkan untuk tidak menerus dalam hitungan tahun.

b) Hitung jumlah datanya (N), rata-rata, simpangan baku (standar deviasi), koefisien kepencongan (skewness) dan koefisien keruncingan (kurtosis) untuk setiap bulannya.

c) Kurangkan data asli tiap-tiap bulan setiap tahunnya dengan rata-rata dari seluruh data pada bulan tersebut, atau kemungkinan 20 % tidak melampaui pada setiap bulannya.

d) Lakukan perhitungan durasi kekeringan, menggunakan persamaan (1) dan (3). Bila perhitungan yang dihasilkan adalah positif, diberi nilai nol (0) dan negatif akan diberi nilai satu (1). Bila terjadi nilai negatif yang berurutan, maka jumlahkan nilai satu tersebut sampai dipisahkan kembali oleh nilai nol, untuk kemudian menghitung dari awal lagi. Langkah ini dilakukan dari data tahun pertama berurutan terus sampai data tahun terakhir.

e) Hitung durasi kekeringan terpanjang, tuliskan nilai yang maksimum saja.

f) Tentukan nilai maksimum durasi kekeringan selama T tahun. Nilai maksimum durasi kekeringan selama kurun waktu T (sama dengan 10 tahun) tersebut dirata-ratakan sehingga menghasilkan nilai untuk periode ulang 10 tahunnya. Untuk periode ulang selanjutnya lakukan perhitungan yang sama.

g) Hitung jumlah defisit. Jika durasi kekeringan berurutan dan lebih dari satu maka pada bulan selanjutnya merupakan nilai kumulatifnya, demikian pula halnya dengan jumlah defisit;

h) Buat pada tabel baru perhitungan jumlah kekeringan maksimum (selama T tahun), tuliskan hanya jumlah kekeringan maksimum saja yang diabsolutkan.

i) Buat tabel baru kembali, tentukan nilai maksimum jumlah kekeringan selama T tahun. Nilai maksimum selama selang waktu T=10 tahun tersebut dihitung rata-ratanya dan merupakan nilai periode ulang untuk 10 tahun, dan seterusnya.

7 Keterbatasan penerapan teori run 7.1 Kondisi data hujan bulanan Pos hujan di P. Jawa, berjumlah lebih dari 5.000 pos, dengan tahun pengamatan mulai 1916 sampai dengan 2000, pada umumnya data terpotong selama periode 1945-1949. Dengan demikian, pos hujan dengan panjang data lebih besar dari 50 tahun mudah didapat. Tetapi, tidak demikian halnya dengan pos hujan di luar Jawa.

Oleh karena itu, penerapan teori run yang mengandalkan data pengamatan hanya dapat dilakukan pada sebagian besar pos hujan di P.Jawa,yang panjangnya lebih dari 50 tahun. Dari penelitian di Jawa Tengah untuk perhitungan indeks kekeringan periode ulang 10 tahun, panjang data minimalnya yang diperlukan 50 tahun, sedangkan untuk periode ulang 20 tahun panjang data minimal yang diharapkan 60 tahun.

Jika hanya mengandalkan data pengamatan, indeks kekeringan yang diperoleh hanya terbatas pada periode ulang 10 tahun dan 20 tahun.

Pd T-02-2004-A

5 dari 26

7.2 Pembangkitan data hujan Untuk lokasi pos hujan dengan panjang data kurang memadai sebenarnya dapat diatasi dengan membangkitkan data hujan melalui model stokastik seperti auto regressive. Dengan demikian, indeks kekeringan yang dihasilkan dapat mempunyai periode ulang sampai 100 tahun. 7.3 Data hujan yang digunakan untuk model simulasi hujan-limpasan.

Aliran masuk waduk dihitung dari data hujan yang tersebar di dalam DPS, pada umumnya digunakan dari tahun 1960-an atau 1980-an. Pos hujan yang digunakan untuk menghitung indeks kekeringan mungkin saja berbeda dengan yang digunakan untuk model simulasi. Dari beberapa percobaan terlihat bahwa nilai indeks kekeringan dalam satu DPS kecil, tidak terlalu jauh berbeda. Nilai tersebut dapat dijadikan acuan untuk menentukan kandungan keparahan kekeringan yang ada dalam deret data pos hujan yang digunakan oleh model simulasi. Sebaiknya, untuk umur waduk 50 tahun setidaknya data hujan mengandung indeks kekeringan periode ulang minimal 20 tahun, diharapkan 50 tahun. 7.4 Data yang berurutan.

Indeks kekeringan perlu dihitung dari data hujan yang berurutan. Akan tetapi, kenyataannya sulit ditemukan data hujan yang penuh tanpa data kosong atau hilang. Oleh karena itu, disarankan untuk mengisi data kosong terlebih dahulu sebelum digunakan analisis ini.

Pd T-02-2004-A

6 dari 26

Lampiran A

Gambar

Gambar A.1 Isohit durasi kekeringan (Ln) terpanjang (dalam bulan) dengan periode ulang 10 tahun wilayah Pekalongan dan Semarang

Gambar A.2 Isohit jumlah kekeringan (Dn) terpanjang (dalam mm) dengan periode ulang 10 tahun wilayah Pekalongan dan Semarang

Pd T-02-2004-A

7 dari 26

Lampiran B

Tabel

Tabel B.1 Data Hujan bulanan hasil pengamatan (mm) No.Pos. 65 Doekoerandoe

No Thn Bln JAN PEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEP OKT NOV DES Total

Klm 1

Klm 2

Klm 3

Klm 4

Klm 5

Klm 6

Klm 7

Klm 8

Klm 9

Klm 10

Klm 11

Klm 12

Klm 13

Klm 14

Klm 15

1 1916 963 402 427 128 54 123 71 64 81 244 107 345 3009

2 1918 492 672 230 189 100 25 2 0 0 4 66 305 2085

3 1919 317 397 211 439 157 59 0 0 65 0 94 333 2072

4 1920 488 320 349 154 9 73 27 67 28 67 30 43 1655

5 1921 181 355 371 167 29 116 19 9 45 99 97 394 1882

6 1922 401 328 245 197 221 119 47 17 26 47 79 191 1918

7 1923 413 492 338 220 282 160 208 0 0 2 92 238 2445

8 1924 403 411 183 231 125 73 9 9 18 194 75 199 1930

9 1925 307 430 258 118 21 0 0 0 0 12 90 113 1349

10 1926 516 427 333 173 213 23 2 0 13 4 119 356 2179

11 1927 492 77 278 73 120 61 10 33 11 69 93 235 1552

12 1928 189 232 584 142 119 77 8 28 56 124 84 364 2007

13 1929 271 188 423 91 6 0 6 3 0 79 47 215 1329

14 1930 212 550 108 76 264 55 14 19 0 112 88 239 1737

15 1931 245 265 187 58 160 83 38 56 3 104 93 218 1510

16 1932 523 542 272 95 158 69 1 1 2 62 20 75 1820

17 1933 154 227 482 69 34 31 44 56 24 99 131 141 1492

18 1934 182 388 405 214 25 48 16 0 143 86 173 201 1881

19 1935 407 109 119 144 78 13 0 0 0 22 164 210 1266

20 1936 245 187 309 356 50 99 7 0 47 41 188 176 1705

21 1937 369 171 324 177 182 145 1 0 17 89 31 206 1712

22 1938 556 335 120 26 254 107 178 26 5 29 255 194 2085

23 1939 242 411 169 115 55 101 182 13 27 27 108 251 1701

24 1940 425 236 282 154 135 97 0 0 1 0 23 210 1563

25 1941 349 72 199 139 387 125 12 1 0 30 57 120 1491

26 1942 650 223 154 72 108 70 85 27 51 98 99 168 1805

27 1943 564 486 361 137 50 103 151 120 25 153 249 205 2604

28 1944 418 244 268 54 8 0 0 6 16 11 29 181 1235

29 1949 408 196 274 72 73 169 0 2 4 6 111 105 1420

30 1950 189 344 257 123 73 123 32 14 0 111 106 145 1517

31 1951 344 399 144 28 58 177 68 108 38 26 50 238 1678

32 1953 210 119 124 115 159 12 0 0 13 2 41 116 911

33 1955 433 556 199 186 188 56 219 122 77 57 155 266 2514

34 1956 721 347 148 161 160 138 84 170 9 14 162 340 2454

35 1957 398 394 460 70 154 26 151 109 24 0 6 429 2221

36 1958 252 455 394 315 147 126 38 170 85 156 139 719 2996

37 1959 820 478 742 182 370 128 399 0 69 24 13 304 3529

38 1960 546 1010 504 191 148 74 107 8 0 5 116 93 2802

Pd T-02-2004-A

8 dari 26

No Thn Bln JAN PEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEP OKT NOV DES Total

Klm 1

Klm 2

Klm 3

Klm 4

Klm 5

Klm 6

Klm 7

Klm 8

Klm 9

Klm 10

Klm 11

Klm 12

Klm 13

Klm 14

Klm 15

39 1961 734 537 560 241 332 66 58 0 0 67 17 192 2804

40 1962 763 1703 208 537 44 104 254 509 7 138 128 637 5032

41 1964 140 183 233 123 205 42 19 4 65 278 219 69 1580

42 1965 805 215 221 121 75 4 1 0 4 3 19 308 1776

43 1966 288 226 197 44 52 76 4 2 13 56 150 397 1505

44 1967 103 460 167 140 49 0 0 0 0 6 94 425 1444

45 1968 580 406 250 69 212 182 95 215 174 31 130 196 2540

46 1969 138 332 145 130 90 33 24 0 8 17 48 171 1136

47 1971 753 415 529 87 103 106 149 11 50 43 133 257 2636

48 1972 682 88 350 84 97 0 0 3 0 20 57 130 1511

49 1973 543 217 247 201 259 61 165 9 99 65 285 356 2507

50 1974 252 424 450 41 132 25 69 169 211 110 185 382 2450

51 1975 345 183 273 197 145 56 61 30 69 187 84 238 1868

52 1976 248 517 575 80 8 0 0 0 0 21 101 172 1722

53 1977 372 337 423 55 90 142 0 0 0 0 0 507 1926

54 1978 343 594 133 104 165 179 150 182 43 54 110 285 2342

55 1979 458 358 217 360 149 34 14 12 67 36 289 240 2234

56 1980 357 170 306 216 120 26 8 36 0 116 94 480 1929

57 1981 501 595 132 234 248 87 100 20 74 159 224 513 2887

58 1982 421 521 462 203 44 8 1 0 0 7 0 205 1872

59 1986 299 623 349 229 40 134 52 0 44 97 154 141 2162

60 1988 198 204 206 188 168 56 10 32 40 247 230 539 2118

61 1990 412 122 366 135 134 52 21 7 44 46 11 334 1684

62 1991 635 660 95 148 72 2 2 0 10 73 93 266 2056

63 1992 222 289 396 249 207 107 78 63 26 92 254 325 2308

64 1993 491 280 138 253 185 94 0 77 10 51 113 180 1872

65 1994 868 377 563 214 0 0 0 0 0 55 173 191 2441

66 1995 376 591 233 295 100 115 87 2 34 162 234 304 2533

67 1996 589 877 192 59 141 60 188 128 0 208 108 237 2787

68 1997 992 288 221 186 138 21 7 0 0 0 5 166 2024

69 1998 162 329 88 70 103 57 15 41 26 96 203 253 1443

70 1999 514 345 120 43 83 0 58 15 16 152 57 105 1508

71 2000 167 495 377 100 28 140 25 0 17 112 277 226 1964

72 2002 401 198 132 166 121 0 21 0 0 0 67 63 1169

89 n 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

90 Mean 422.88 383.81 288.74 156.29 126.01 71.569 55.167 39.236 30.194 71.028 111.47 255.15 2011.54

91 St.Dev. 207.09 238.43 141.42 94.37 85.767 52.124 76.238 76.769 40.642 66.825 75.105 131.86 629.306

92 Skewness 0.7672 2.7007 0.8411 1.4795 0.8948 0.286 2.0601 3.8106 2.3038 1.1146 0.6428 1.1793 1.76714

94 Kurtosis 3.2997 15.781 3.4851 6.5927 3.9585 2.2611 8.321 22.602 9.7564 3.9858 2.9069 4.9716 9.53394

Pd T-02-2004-A

9 dari 26

Tabel B.2 Nilai surplus dan defisit dari Run (mm)

No Thn Bln JAN PEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEP OKT NOV DES

Klm 16

Klm 17

Klm 18

Klm 19

Klm 20

Klm 21

Klm 22

Klm 23

Klm 24

Klm 25

Klm 26

Klm 27

Klm 28

Klm 29

1 1916 540 18 138 -28 -72 51 16 25 51 173 -4 90 2 1918 69 288 -59 33 -26 -47 -53 -39 -30 -67 -45 50 3 1919 -106 13 -78 283 31 -13 -55 -39 35 -71 -17 78 4 1920 65 -64 60 -2 -117 1 -28 28 -2 -4 -81 -212 5 1921 -242 -29 82 11 -97 44 -36 -30 15 28 -14 139 6 1922 -22 -56 -44 41 95 47 -8 -22 -4 -24 -32 -64 7 1923 -10 108 49 64 156 88 153 -39 -30 -69 -19 -17 8 1924 -20 27 -106 75 -1 1 -46 -30 -12 123 -36 -56 9 1925 -116 46 -31 -38 -105 -72 -55 -39 -30 -59 -21 -142

10 1926 93 43 44 17 87 -49 -53 -39 -17 -67 8 101 11 1927 69 -307 -11 -83 -6 -11 -45 -6 -19 -2 -18 -20 12 1928 -234 -152 295 -14 -7 5 -47 -11 26 53 -27 109 13 1929 -152 -196 134 -65 -120 -72 -49 -36 -30 8 -64 -40 14 1930 -211 166 -181 -80 138 -17 -41 -20 -30 41 -23 -16 15 1931 -178 -119 -102 -98 34 11 -17 17 -27 33 -18 -37 16 1932 100 158 -17 -61 32 -3 -54 -38 -28 -9 -91 -180 17 1933 -269 -157 193 -87 -92 -41 -11 17 -6 28 20 -114 18 1934 -241 4 116 58 -101 -24 -39 -39 113 15 62 -54 19 1935 -16 -275 -170 -12 -48 -59 -55 -39 -30 -49 53 -45 20 1936 -178 -197 20 200 -76 27 -48 -39 17 -30 77 -79 21 1937 -54 -213 35 21 56 73 -54 -39 -13 18 -80 -49 22 1938 133 -49 -169 -130 128 35 123 -13 -25 -42 144 -61 23 1939 -181 27 -120 -41 -71 29 127 -26 -3 -44 -3 -4 24 1940 2 -148 -7 -2 9 25 -55 -39 -29 -71 -88 -45 25 1941 -74 -312 -90 -17 261 53 -43 -38 -30 -41 -54 -135 26 1942 227 -161 -135 -84 -18 -2 30 -12 21 27 -12 -87 27 1943 141 102 72 -19 -76 31 96 81 -5 82 138 -50 28 1944 -5 -140 -21 -102 -118 -72 -55 -33 -14 -60 -82 -74 29 1949 -15 -188 -15 -84 -53 97 -55 -37 -26 -65 0 -150 30 1950 -234 -40 -32 -33 -53 51 -23 -25 -30 40 -5 -110 31 1951 -79 15 -145 -128 -68 105 13 69 8 -45 -61 -17 32 1953 -213 -265 -165 -41 33 -60 -55 -39 -17 -69 -70 -139 33 1955 10 172 -90 30 62 -16 164 83 47 -14 44 11 34 1956 298 -37 -141 5 34 66 29 131 -21 -57 51 85 35 1957 -25 10 171 -86 28 -46 96 70 -6 -71 -105 174 36 1958 -171 71 105 159 21 54 -17 131 55 85 28 464 37 1959 397 94 453 26 244 56 344 -39 39 -47 -98 49 38 1960 123 626 215 35 22 2 52 -31 -30 -66 5 -162 39 1961 311 153 271 85 206 -6 3 -39 -30 -4 -94 -63 40 1962 340 1319 -81 381 -82 32 199 470 -23 67 17 382 41 1964 -283 -201 -56 -33 79 -30 -36 -35 35 207 108 -186 42 1965 382 -169 -68 -35 -51 -68 -54 -39 -26 -68 -92 53 43 1966 -135 -158 -92 -112 -74 4 -51 -37 -17 -15 39 142 44 1967 -320 76 -122 -16 -77 -72 -55 -39 -30 -65 -17 170 45 1968 157 22 -39 -87 86 110 40 176 144 -40 19 -59

Pd T-02-2004-A

10 dari 26

No Thn Bln JAN PEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEP OKT NOV DES

Klm 16

Klm 17

Klm 18

Klm 19

Klm 20

Klm 21

Klm 22

Klm 23

Klm 24

Klm 25

Klm 26

Klm 27

Klm 28

Klm 29

46 1969 -285 -52 -144 -26 -36 -39 -31 -39 -22 -54 -63 -84 47 1971 330 31 240 -69 -23 34 94 -28 20 -28 22 2 48 1972 259 -296 61 -72 -29 -72 -55 -36 -30 -51 -54 -125 49 1973 120 -167 -42 45 133 -11 110 -30 69 -6 174 101 50 1974 -171 40 161 -115 6 -47 14 130 181 39 74 127 51 1975 -78 -201 -16 41 19 -16 6 -9 39 116 -27 -17 52 1976 -175 133 286 -76 -118 -72 -55 -39 -30 -50 -10 -83 53 1977 -51 -47 134 -101 -36 70 -55 -39 -30 -71 -111 252 54 1978 -80 210 -156 -52 39 107 95 143 13 -17 -1 30 55 1979 35 -26 -72 204 23 -38 -41 -27 37 -35 178 -15 56 1980 -66 -214 17 60 -6 -46 -47 -3 -30 45 -17 225 57 1981 78 211 -157 78 122 15 45 -19 44 88 113 258 58 1982 -2 137 173 47 -82 -64 -54 -39 -30 -64 -111 -50 59 1986 -124 239 60 73 -86 62 -3 -39 14 26 43 -114 60 1988 -225 -180 -83 32 42 -16 -45 -7 10 176 119 284 61 1990 -11 -262 77 -21 8 -20 -34 -32 14 -25 -100 79 62 1991 212 276 -194 -8 -54 -70 -53 -39 -20 2 -18 11 63 1992 -201 -95 107 93 81 35 23 24 -4 21 143 70 64 1993 68 -104 -151 97 59 22 -55 38 -20 -20 2 -75 65 1994 445 -7 274 58 -126 -72 -55 -39 -30 -16 62 -64 66 1995 -47 207 -56 139 -26 43 32 -37 4 91 123 49 67 1996 166 493 -97 -97 15 -12 133 89 -30 137 -3 -18 68 1997 569 -96 -68 30 12 -51 -48 -39 -30 -71 -106 -89 69 1998 -261 -55 -201 -86 -23 -15 -40 2 -4 25 92 -2 70 1999 91 -39 -169 -113 -43 -72 3 -24 -14 81 -54 -150 71 2000 -256 111 88 -56 -98 68 -30 -39 -13 41 166 -29 72 2002 -22 -186 -157 10 -5 -72 -34 -39 -30 -71 -44 -192

KOLOM 28, (NO.2) = (TABEL 1, KOLOM 13 (NO.2)) - (TABEL 1, KOLOM 13 (NO.90)

Pd T-02-2004-A

11 dari 26

Tabel B.3 Durasi kekeringan kumulatif (Bln)

No Thn Bln JAN PEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEP OKT NOV DES

Klm 30

Klm 31

Klm 32

Klm 33

Klm 34

Klm 35

Klm 36

Klm 37

Klm 38

Klm 39

Klm 40

Klm 41

Klm 42

Klm 43

1 1916 0 0 0 1 2 0 0 0 0 0 1 0 2 1918 0 0 1 0 1 2 3 4 5 6 7 0 3 1919 1 0 1 0 0 1 2 3 0 1 2 0 4 1920 0 1 0 1 2 0 1 0 1 2 3 4 5 1921 5 6 0 0 1 0 1 2 0 0 1 0 6 1922 1 2 3 0 0 0 1 2 3 4 5 6 7 1923 7 0 0 0 0 0 0 1 2 3 4 5 8 1924 6 0 1 0 1 0 1 2 3 0 1 2 9 1925 3 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 10 1926 0 0 0 0 0 1 2 3 4 5 0 0 11 1927 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1928 12 13 0 1 2 0 1 2 0 0 1 0 13 1929 1 2 0 1 2 3 4 5 6 0 1 2 14 1930 3 0 1 2 0 1 2 3 4 0 1 2 15 1931 3 4 5 6 0 0 1 0 1 0 1 2 16 1932 0 0 1 2 0 1 2 3 4 5 6 7 17 1933 8 9 0 1 2 3 4 0 1 0 0 1 18 1934 2 0 0 0 1 2 3 4 0 0 0 1 19 1935 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 0 1 20 1936 2 3 0 0 1 0 1 2 0 1 0 1 21 1937 2 3 0 0 0 0 1 2 3 0 1 2 22 1938 0 1 2 3 0 0 0 1 2 3 0 1 23 1939 2 0 1 2 3 0 0 1 2 3 4 5 24 1940 0 1 2 3 0 0 1 2 3 4 5 6 25 1941 7 8 9 10 0 0 1 2 3 4 5 6 26 1942 0 1 2 3 4 5 0 1 0 0 1 2 27 1943 0 0 0 1 2 0 0 0 1 0 0 1 28 1944 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 29 1949 14 15 16 17 18 0 1 2 3 4 5 6 30 1950 7 8 9 10 11 0 1 2 3 0 1 2 31 1951 3 0 1 2 3 0 0 0 0 1 2 3 32 1953 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7 33 1955 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 34 1956 0 1 2 0 0 0 0 0 1 2 0 0 35 1957 1 0 0 1 0 1 0 0 1 2 3 0 36 1958 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 37 1959 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2 0 38 1960 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3 0 1 39 1961 0 0 0 0 0 1 0 1 2 3 4 5 40 1962 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 41 1964 1 2 3 4 0 1 2 3 0 0 0 1 42 1965 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 43 1966 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 0 0 44 1967 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 45 1968 0 0 1 2 0 0 0 0 0 1 0 1

Pd T-02-2004-A

12 dari 26

No Thn Bln JAN PEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEP OKT NOV DES

Klm 30

Klm 31

Klm 32

Klm 33

Klm 34

Klm 35

Klm 36

Klm 37

Klm 38

Klm 39

Klm 40

Klm 41

Klm 42

Klm 43

46 1969 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 47 1971 0 0 0 1 2 0 0 1 0 1 0 0 48 1972 0 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 49 1973 0 1 2 0 0 1 0 1 0 1 0 0 50 1974 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 51 1975 1 2 3 0 0 1 0 1 0 0 1 2 52 1976 3 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 53 1977 10 11 0 1 2 0 1 2 3 4 5 0 54 1978 1 0 1 2 0 0 0 0 0 1 2 0 55 1979 0 1 2 0 0 1 2 3 0 1 0 1 56 1980 2 3 0 0 1 2 3 4 5 0 1 0 57 1981 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 58 1982 1 0 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 59 1986 9 0 0 0 1 0 1 2 0 0 0 1 60 1988 2 3 4 0 0 1 2 3 0 0 0 0 61 1990 1 2 0 1 0 1 2 3 0 1 2 0 62 1991 0 0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 0 63 1992 1 2 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 64 1993 0 1 2 0 0 0 1 0 1 2 0 1 65 1994 0 1 0 0 1 2 3 4 5 6 0 1 66 1995 2 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 67 1996 0 0 1 2 0 1 0 0 1 0 1 2 68 1997 0 1 2 0 0 1 2 3 4 5 6 7 69 1998 8 9 10 11 12 13 14 0 1 0 0 1 70 1999 0 1 2 3 4 5 0 1 2 0 1 2 71 2000 3 0 0 1 2 0 1 2 3 0 0 1 72 2002 2 3 4 0 1 2 3 4 5 6 7 8

KOLOM 42 (NO.2) = (TABEL 2, KOLOM 28 (NO.2)(DIBERI NILAI 1 ) + KOLOM 41 (NO.2)

KOLOM 33 (NO.2) = (TABEL 2, KOLOM 19 (NO.2) (DIBERI NILAI 0)+ KOLOM 32 (NO.2)

Pd T-02-2004-A

13 dari 26

Tabel B.4 Durasi kekeringan (Ln) Satuan : Bulan

No Thn Bln JAN PEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEP OKT NOV DES

Klm 44

Klm 45

Klm 46

Klm 47

Klm 48

Klm 49

Klm 50

Klm 51

Klm 52

Klm 53

Klm 54

Klm 55

Klm 56

Klm 57

1 1916 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 1 0

2 1918 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7 0 3 1919 1 0 1 0 0 0 0 3 0 0 2 0 4 1920 0 1 0 0 2 0 1 0 0 0 0 4 5 1921 0 6 0 0 1 0 0 2 0 0 1 0 6 1922 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 6 7 1923 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 8 1924 6 0 1 0 1 0 0 0 3 0 0 2 9 1925 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10

10 1926 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 11 1927 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 12 1928 0 13 0 0 2 0 0 2 0 0 1 0 13 1929 0 2 0 0 0 0 0 0 6 0 0 2 14 1930 3 0 0 2 0 0 0 0 4 0 0 2 15 1931 0 0 0 6 0 0 1 0 1 0 0 2 16 1932 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 7 17 1933 0 9 0 0 0 0 4 0 1 0 0 1 18 1934 2 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 1 19 1935 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 0 1 20 1936 0 3 0 0 1 0 0 2 0 1 0 1 21 1937 0 3 0 0 0 0 0 0 3 0 0 2 22 1938 0 0 0 3 0 0 0 0 0 3 0 1 23 1939 2 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 5 24 1940 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 6 25 1941 0 0 0 10 0 0 0 0 0 0 0 6 26 1942 0 0 0 0 0 5 0 1 0 0 0 2 27 1943 0 0 0 0 2 0 0 0 1 0 0 1 28 1944 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 29 1949 0 0 0 0 18 0 0 0 0 0 0 6 30 1950 0 0 0 0 11 0 0 0 3 0 0 2 31 1951 3 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 3 32 1953 0 0 0 7 0 0 0 0 0 0 0 7 33 1955 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 34 1956 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 0 0 35 1957 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 3 0 36 1958 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 37 1959 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 0 38 1960 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 1 39 1961 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5 40 1962 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 41 1964 0 0 0 4 0 0 0 3 0 0 0 1 42 1965 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0 43 1966 0 0 0 0 5 0 0 0 0 4 0 0

Pd T-02-2004-A

14 dari 26

No Thn Bln JAN PEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEP OKT NOV DES

Klm 44

Klm 45

Klm 46

Klm 47

Klm 48

Klm 49

Klm 50

Klm 51

Klm 52

Klm 53

Klm 54

Klm 55

Klm 56

Klm 57

44 1967 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0 45 1968 0 0 0 2 0 0 0 0 0 1 0 1 46 1969 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 47 1971 0 0 0 0 2 0 0 1 0 1 0 0 48 1972 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 49 1973 0 0 2 0 0 1 0 1 0 1 0 0 50 1974 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 51 1975 0 0 3 0 0 1 0 1 0 0 0 2 52 1976 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 53 1977 0 11 0 0 2 0 0 0 0 0 5 0 54 1978 1 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 0 55 1979 0 0 2 0 0 0 0 3 0 1 0 1 56 1980 0 3 0 0 0 0 0 0 5 0 1 0 57 1981 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 58 1982 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 59 1986 9 0 0 0 1 0 0 2 0 0 0 1 60 1988 0 0 4 0 0 0 0 3 0 0 0 0 61 1990 0 2 0 1 0 0 0 3 0 0 2 0 62 1991 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 1 0 63 1992 0 2 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 64 1993 0 0 2 0 0 0 1 0 0 2 0 1 65 1994 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6 0 1 66 1995 2 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 67 1996 0 0 0 2 0 1 0 0 1 0 0 2 68 1997 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 7 69 1998 0 0 0 0 0 0 14 0 1 0 0 1 70 1999 0 0 0 0 0 5 0 0 2 0 0 2 71 2000 3 0 0 0 2 0 0 0 3 0 0 1 72 2002 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 8

KOLOM 56 (NO.2) = MAX ( TABEL 3, KOLOM 36 s/d KOLOM 42)(NO.2)

Pd T-02-2004-A

15 dari 26

Tabel B.5 Durasi kekeringan terpanjang (Bulan)

No Thn Bln Max T.10 th T. 20 th T.30 th T. 40 th T.50 th T. 60 th

Klm 58 Klm 59 Klm 60 Klm 61 Klm 62 Klm 63 Klm 64 Klm 65 Klm 66

1 1916 2 2 1918 7 3 1919 3 4 1920 4 5 1921 6 6 1922 6 7 1923 7 8 1924 6 9 1925 10 10 1926 5 10 11 1927 11 12 1928 13 13 1929 6 14 1930 4 15 1931 6 16 1932 7 17 1933 9 18 1934 4 19 1935 11 20 1936 3 13 13 21 1937 3 22 1938 3 23 1939 5 24 1940 6 25 1941 10 26 1942 5 27 1943 2 28 1944 13 29 1949 18 30 1950 11 18 31 1951 3 32 1953 7 33 1955 1 34 1956 2 35 1957 3 36 1958 1 37 1959 2 38 1960 3 39 1961 5 40 1962 1 7 18 41 1964 4 42 1965 10 43 1966 5

Pd T-02-2004-A

16 dari 26

No Thn Bln Max T.10 th T. 20 th T.30 th T. 40 th T.50 th T. 60 th

Klm 58 Klm 59 Klm 60 Klm 61 Klm 62 Klm 63 Klm 64 Klm 65 Klm 66

44 1967 9 45 1968 2 46 1969 13 47 1971 2 48 1972 9 49 1973 2 50 1974 1 13 51 1975 3 52 1976 9 53 1977 11 54 1978 2 55 1979 3 56 1980 5 57 1981 1 58 1982 8 59 1986 9 60 1988 4 11 13 61 1990 3 62 1991 7 63 1992 2 64 1993 2 65 1994 6 66 1995 2 67 1996 2 68 1997 7 69 1998 14 70 1999 5 14 71 2000 3 72 2002 8 14.6

mean 5.6528 12.2857 T = Periode Ulang

KOLOM 60 (NO.2) = MAX ( TABEL 4, KOLOM 46 s/d KOLOM 57) (NO.2) KOLOM 61 (NO 10) = MAX (KOLOM 60 (NO.1s/d 10) KOLOM 62 (NO 20) = MAX (KOLOM 60 (NO.1s/d 20)

Pd T-02-2004-A

17 dari 26

Tabel B.6 Jumlah kekeringan kumulatif (mm)

No Thn Bln JAN PEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEP OKT NOV DES

Klm 67 Klm 68 Klm

69 Klm 70 Klm 71 Klm 72 Klm 73 Klm 74 Klm 75 Klm 76 Klm 77 Klm 78 Klm 79 Klm 80

1 1916 0 0 0 -28.29 -100.3 0 0 0 0 0 -4.472 0

2 1918 0 0 -58.74 0 -26.01 -72.58 -125.8 -165 -195.2 -262.2 -307.7 0

3 1919 -105.9 0 -77.74 0 0 -12.57 -67.74 -107 0 -71.03 -88.5 0

4 1920 0 -63.81 0 -2.292 -119.3 0 -28.17 0 -2.194 -6.222 -87.69 -299.8

5 1921 -241.9 -270.7 0 0 -97.01 0 -36.17 -66.4 0 0 -14.47 0

6 1922 -21.88 -77.68 -121.4 0 0 0 -8.167 -30.4 -34.6 -58.63 -91.1 -155.3

7 1923 -9.875 0 0 0 0 0 0 -39.24 -69.43 -138.5 -157.9 -175.1

8 1924 -19.88 0 -105.7 0 -1.014 0 -46.17 -76.4 -88.6 0 -36.47 -92.63

9 1925 -115.9 0 -30.74 -69.03 -174 -245.6 -300.8 -340 -370.2 -429.2 -450.7 -592.9

10 1926 0 0 0 0 0 -48.57 -101.7 -141 -158.2 -225.2 0 0

11 1927 0 -306.8 -317.5 -400.8 -406.8 -417.4 -462.6 -468.8 -488 -490 -508.5 -528.7

12 1928 -233.9 -385.7 0 -14.29 -21.31 0 -47.17 -58.4 0 0 -27.47 0

13 1929 -151.9 -347.7 0 -65.29 -185.3 -256.9 -306 -342.3 -372.5 0 -64.47 -104.6

14 1930 -210.9 0 -180.7 -261 0 -16.57 -57.74 -77.97 -108.2 0 -23.47 -39.63

15 1931 -177.9 -296.7 -398.4 -496.7 0 0 -17.17 0 -27.19 0 -18.47 -55.63

16 1932 0 0 -16.74 -78.03 0 -2.569 -56.74 -94.97 -123.2 -132.2 -223.7 -403.8

17 1933 -268.9 -425.7 0 -87.29 -179.3 -219.9 -231 0 -6.194 0 0 -114.2

18 1934 -240.9 0 0 0 -101 -124.6 -163.8 -203 0 0 0 -54.15

19 1935 -15.88 -290.7 -460.4 -472.7 -520.7 -579.3 -634.5 -673.7 -703.9 -752.9 0 -45.15

20 1936 -177.9 -374.7 0 0 -76.01 0 -48.17 -87.4 0 -30.03 0 -79.15

21 1937 -53.88 -266.7 0 0 0 0 -54.17 -93.4 -106.6 0 -80.47 -129.6

22 1938 0 -48.81 -217.5 -347.8 0 0 0 -13.24 -38.43 -80.46 0 -61.15

23 1939 -180.9 0 -119.7 -161 -232 0 0 -26.24 -29.43 -73.46 -76.93 -81.08

24 1940 0 -147.8 -154.5 -156.8 0 0 -55.17 -94.4 -123.6 -194.6 -283.1 -328.3

25 1941 -73.88 -385.7 -475.4 -492.7 0 0 -43.17 -81.4 -111.6 -152.6 -207.1 -342.3

26 1942 0 -160.8 -295.5 -379.8 -397.8 -399.4 0 -12.24 0 0 -12.47 -99.63

27 1943 0 0 0 -19.29 -95.31 0 0 0 -5.194 0 0 -50.15

28 1944 -4.875 -144.7 -165.4 -267.7 -385.7 -457.3 -512.5 -545.7 -559.9 -619.9 -702.4 -776.5

29 1949 -14.88 -202.7 -217.4 -301.7 -354.7 0 -55.17 -92.4 -118.6 -183.6 -184.1 -334.3

30 1950 -233.9 -273.7 -305.4 -338.7 -391.7 0 -23.17 -48.4 -78.6 0 -5.472 -115.6

31 1951 -78.88 0 -144.7 -273 -341 0 0 0 0 -45.03 -106.5 -123.7

32 1953 -212.9 -477.7 -642.4 -683.7 0 -59.57 -114.7 -154 -171.2 -240.2 -310.7 -449.8

33 1955 0 0 -89.74 0 0 -15.57 0 0 0 -14.03 0 0

34 1956 0 -36.81 -177.5 0 0 0 0 0 -21.19 -78.22 0 0

35 1957 -24.88 0 0 -86.29 0 -45.57 0 0 -6.194 -77.22 -182.7 0

36 1958 -170.9 0 0 0 0 0 -17.17 0 0 0 0 0

37 1959 0 0 0 0 0 0 0 -39.24 0 -47.03 -145.5 0

38 1960 0 0 0 0 0 0 0 -31.24 -61.43 -127.5 0 -162.2

39 1961 0 0 0 0 0 -5.569 0 -39.24 -69.43 -73.46 -167.9 -231.1

40 1962 0 0 -80.74 0 -82.01 0 0 0 -23.19 0 0 0

41 1964 -282.9 -483.7 -539.4 -572.7 0 -29.57 -65.74 -101 0 0 0 -186.2

42 1965 0 -168.8 -236.5 -271.8 -322.8 -390.4 -444.6 -483.8 -510 -578 -670.5 0

43 1966 -134.9 -292.7 -384.4 -496.7 -570.7 0 -51.17 -88.4 -105.6 -120.6 0 0

44 1967 -319.9 0 -121.7 -138 -215 -286.6 -341.8 -381 -411.2 -476.2 -493.7 0

45 1968 0 0 -38.74 -126 0 0 0 0 0 -40.03 0 -59.15

Pd T-02-2004-A

18 dari 26

No Thn Bln JAN PEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEP OKT NOV DES

Klm 67 Klm 68 Klm

69 Klm 70 Klm 71 Klm 72 Klm 73 Klm 74 Klm 75 Klm 76 Klm 77 Klm 78 Klm 79 Klm 80

46 1969 -284.9 -336.7 -480.4 -506.7 -542.7 -581.3 -612.5 -651.7 -673.9 -727.9 -791.4 -875.5

47 1971 0 0 0 -69.29 -92.31 0 0 -28.24 0 -28.03 0 0

48 1972 0 -295.8 0 -72.29 -101.3 -172.9 -228 -264.3 -294.5 -345.5 -400 -525.1

49 1973 0 -166.8 -208.5 0 0 -10.57 0 -30.24 0 -6.028 0 0

50 1974 -170.9 0 0 -115.3 0 -46.57 0 0 0 0 0 0

51 1975 -77.88 -278.7 -294.4 0 0 -15.57 0 -9.236 0 0 -27.47 -44.63

52 1976 -174.9 0 0 -76.29 -194.3 -265.9 -321 -360.3 -390.5 -440.5 -451 -534.1

53 1977 -50.88 -97.68 0 -101.3 -137.3 0 -55.17 -94.4 -124.6 -195.6 -307.1 0

54 1978 -79.88 0 -155.7 -208 0 0 0 0 0 -17.03 -18.5 0

55 1979 0 -25.81 -97.54 0 0 -37.57 -78.74 -106 0 -35.03 0 -15.15

56 1980 -65.88 -279.7 0 0 -6.014 -51.58 -98.75 -102 -132.2 0 -17.47 0

57 1981 0 0 -156.7 0 0 0 0 -19.24 0 0 0 0

58 1982 -1.875 0 0 0 -82.01 -145.6 -199.8 -239 -269.2 -333.2 -444.7 -494.8

59 1986 -123.9 0 0 0 -86.01 0 -3.167 -42.4 0 0 0 -114.2

60 1988 -224.9 -404.7 -487.4 0 0 -15.57 -60.74 -67.97 0 0 0 0

61 1990 -10.88 -272.7 0 -21.29 0 -19.57 -53.74 -85.97 0 -25.03 -125.5 0

62 1991 0 0 -193.7 -202 -256 -325.6 -378.8 -418 -438.2 0 -18.47 0

63 1992 -200.9 -295.7 0 0 0 0 0 0 -4.194 0 0 0

64 1993 0 -103.8 -254.5 0 0 0 -55.17 0 -20.19 -40.22 0 -75.15

65 1994 0 -6.806 0 0 -126 -197.6 -252.8 -292 -322.2 -338.2 0 -64.15

66 1995 -46.88 0 -55.74 0 -26.01 0 0 -37.24 0 0 0 0

67 1996 0 0 -96.74 -194 0 -11.57 0 0 -30.19 0 -3.472 -21.63

68 1997 0 -95.81 -163.5 0 0 -50.57 -98.74 -138 -168.2 -239.2 -345.7 -434.8

69 1998 -260.9 -315.7 -516.4 -602.7 -625.7 -640.3 -680.5 0 -4.194 0 0 -2.153

70 1999 0 -38.81 -207.5 -320.8 -363.8 -435.4 0 -24.24 -38.43 0 -54.47 -204.6

71 2000 -255.9 0 0 -56.29 -154.3 0 -30.17 -69.4 -82.6 0 0 -29.15

72 2002 -21.88 -207.7 -364.4 0 -5.014 -76.58 -110.8 -150 -180.2 -251.2 -295.7 -487.8

KOLOM 79 (NO.2) = JIKA KOLOM 42(NO.2) > 0, MAKA KOLOM 28(NO.2) + KOLOM 78 (NO.2)

KOLOM 71 (NO.2) = JIKA KOLOM 34(NO.2) =1, MAKA KOLOM 20 (NO.2)+ KOLOM 70 (NO.2)

KOLOM 70 (NO.2) = JIKA KOLOM 33 (NO 2) = 0, MAKA KOLOM 69 (NO.2)+ 0

Pd T-02-2004-A

19 dari 26

Tabel B.7 Jumlah kekeringan (Dn)

Satuan : mm

No Thn Bln JAN PEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEP OKT NOV DES

Klm 81

Klm 82

Klm 83

Klm 84

Klm 85

Klm 86

Klm 87

Klm 88

Klm 89

Klm 90

Klm 91

Klm 92

Klm 93

Klm 94

1 1916 0 0 0 0 100.31 0 0 0 0 0 4.4722 0

2 1918 0 0 58.736 0 0 0 0 0 0 0 307.68 0

3 1919 105.88 0 77.736 0 0 0 0 106.97 0 0 88.5 0

4 1920 0 63.806 0 0 119.31 0 28.167 0 0 0 0 299.85

5 1921 0 270.68 0 0 97.014 0 0 66.403 0 0 14.472 0

6 1922 0 0 121.42 0 0 0 0 0 0 0 0 155.25

7 1923 9.875 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 175.08

8 1924 19.875 0 105.74 0 1.0139 0 0 0 88.597 0 0 0

9 1925 115.88 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 592.86

10 1926 0 0 0 0 0 0 0 0 0 225.19 0 0

11 1927 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 528.67

12 1928 0 385.68 0 0 21.306 0 0 58.403 0 0 27.472 0

13 1929 0 347.68 0 0 0 0 0 0 372.47 0 0 0

14 1930 210.88 0 0 261.03 0 0 0 0 108.17 0 0 0

15 1931 0 0 0 496.71 0 0 17.167 0 27.194 0 0 55.625

16 1932 0 0 0 78.028 0 0 0 0 0 0 0 403.82

17 1933 0 425.68 0 0 0 0 231.04 0 6.1944 0 0 0

18 1934 240.88 0 0 0 0 0 0 202.99 0 0 0 54.153

19 1935 0 0 0 0 0 0 0 0 0 752.92 0 0

20 1936 0 374.68 0 0 76.014 0 0 87.403 0 30.028 0 79.153

21 1937 0 266.68 0 0 0 0 0 0 106.6 0 0 129.63

22 1938 0 0 0 347.83 0 0 0 0 0 80.458 0 0

23 1939 180.88 0 0 0 232.04 0 0 0 0 0 0 81.083

24 1940 0 0 0 156.83 0 0 0 0 0 0 0 328.25

25 1941 0 0 0 492.71 0 0 0 0 0 0 0 342.25

26 1942 0 0 0 0 0 399.42 0 12.236 0 0 0 99.625

27 1943 0 0 0 0 95.306 0 0 0 5.1944 0 0 50.153

28 1944 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 776.54

29 1949 0 0 0 0 354.72 0 0 0 0 0 0 334.25

30 1950 0 0 0 0 391.72 0 0 0 78.597 0 0 115.63

31 1951 78.875 0 0 0 341.04 0 0 0 0 0 0 0

32 1953 0 0 0 683.71 0 0 0 0 0 0 0 449.82

33 1955 0 0 89.736 0 0 15.569 0 0 0 14.028 0 0

34 1956 0 0 177.54 0 0 0 0 0 0 78.222 0 0

35 1957 24.875 0 0 86.292 0 45.569 0 0 0 0 182.69 0

36 1958 170.88 0 0 0 0 0 17.167 0 0 0 0 0

37 1959 0 0 0 0 0 0 0 39.236 0 0 145.5 0

38 1960 0 0 0 0 0 0 0 0 0 127.46 0 162.15

39 1961 0 0 0 0 0 5.5694 0 0 0 0 0 231.08

40 1962 0 0 80.736 0 82.014 0 0 0 23.194 0 0 0

41 1964 0 0 0 572.71 0 0 0 100.97 0 0 0 186.15

42 1965 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 670.51 0

43 1966 0 0 0 0 570.72 0 0 0 0 120.63 0 0

Pd T-02-2004-A

20 dari 26

No Thn Bln JAN PEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEP OKT NOV DES

Klm 81

Klm 82

Klm 83

Klm 84

Klm 85

Klm 86

Klm 87

Klm 88

Klm 89

Klm 90

Klm 91

Klm 92

Klm 93

Klm 94

44 1967 319.88 0 0 0 0 0 0 0 0 0 493.71 0

45 1968 0 0 0 126.03 0 0 0 0 0 40.028 0 0

46 1969 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 875.54

47 1971 0 0 0 0 92.306 0 0 28.236 0 28.028 0 0

48 1972 0 295.81 0 0 0 0 0 0 0 0 0 525.13

49 1973 0 0 208.54 0 0 10.569 0 30.236 0 6.0278 0 0

50 1974 170.88 0 0 115.29 0 46.569 0 0 0 0 0 0

51 1975 0 0 294.42 0 0 15.569 0 9.2361 0 0 0 0

52 1976 174.88 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 534.13

53 1977 0 97.681 0 0 137.31 0 0 0 0 0 307.1 0

54 1978 79.875 0 0 208.03 0 0 0 0 0 0 18.5 0

55 1979 0 0 97.542 0 0 0 0 105.97 0 35.028 0 0

56 1980 0 279.68 0 0 0 0 0 0 132.18 0 17.472 0

57 1981 0 0 156.74 0 0 0 0 19.236 0 0 0 0

58 1982 1.875 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 494.83

59 1986 123.88 0 0 0 86.014 0 0 42.403 0 0 0 0

60 1988 0 0 487.42 0 0 0 0 67.972 0 0 0 0

61 1990 0 272.68 0 21.292 0 0 0 85.972 0 0 125.5 0

62 1991 0 0 0 0 0 0 0 0 438.21 0 18.472 0

63 1992 0 295.68 0 0 0 0 0 0 4.1944 0 0 0

64 1993 0 0 254.54 0 0 0 55.167 0 0 40.222 0 75.153

65 1994 0 6.8056 0 0 0 0 0 0 0 338.21 0 64.153

66 1995 46.875 0 55.736 0 26.014 0 0 37.236 0 0 0 0

67 1996 0 0 0 194.03 0 11.569 0 0 30.194 0 0 21.625

68 1997 0 0 163.54 0 0 0 0 0 0 0 0 434.82

69 1998 0 0 0 0 0 0 680.46 0 4.1944 0 0 2.1528

70 1999 0 0 0 0 0 435.42 0 0 38.431 0 0 0

71 2000 255.88 0 0 0 154.31 0 0 0 82.597 0 0 29.153

72 2002 0 0 364.42 0 0 0 0 0 0 0 0 487.83

KOLOM 93 (NO.2) = ABSOLUT MAX (KOLOM 73 s/d KOLOM 79) (NO.2)

Pd T-02-2004-A

21 dari 26

Tabel B.8 Jumlah kekeringan terpanjang (mm)

No Thn Bln Max T.10 th T. 20 th T.30 th T. 40 th T.50 th T. 60 th

Klm 95 Klm 96 Klm 97 Klm 98 Klm 99 Klm 100 Klm 101 Klm 102 Klm 103

1 1916 100.31 2 1918 307.68 3 1919 106.97 4 1920 299.85 5 1921 270.68 6 1922 155.25 7 1923 175.08 8 1924 105.74 9 1925 592.86 10 1926 225.19 592.86 11 1927 528.67 12 1928 385.68 13 1929 372.47 14 1930 261.03 15 1931 496.71 16 1932 403.82 17 1933 425.68 18 1934 240.88 19 1935 752.92 20 1936 374.68 752.92 752.92 21 1937 266.68 22 1938 347.83 23 1939 232.04 24 1940 328.25 25 1941 492.71 26 1942 399.42 27 1943 95.306 28 1944 776.54 29 1949 354.72 30 1950 391.72 776.54 31 1951 341.04 32 1953 683.71 33 1955 89.736 34 1956 177.54 35 1957 182.69 36 1958 170.88 37 1959 145.5 38 1960 162.15 39 1961 231.08 40 1962 82.014 683.71 776.54 41 1964 572.71 42 1965 670.51 43 1966 570.72 44 1967 493.71 45 1968 126.03

Pd T-02-2004-A

22 dari 26

No Thn Bln Max T.10 th T. 20 th T.30 th T. 40 th T.50 th T. 60 th

Klm 95 Klm 96 Klm 97 Klm 98 Klm 99 Klm 100 Klm 101 Klm 102 Klm 103

46 1969 875.54 47 1971 92.306 48 1972 525.13 49 1973 208.54 50 1974 170.88 875.54 51 1975 294.42 52 1976 534.13 53 1977 307.1 54 1978 208.03 55 1979 105.97 56 1980 279.68 57 1981 156.74 58 1982 494.83 59 1986 123.88 60 1988 487.42 61 1990 272.68 62 1991 438.21 63 1992 295.68 64 1993 254.54 65 1994 338.21 66 1995 55.736 67 1996 194.03 68 1997 434.82 69 1998 680.46 70 1999 435.42 71 2000 255.88 72 2002 487.83

mean 332.99 736.31 764.73

T = Periode Ulang KOLOM 98 (NO 10) = MAX (KOLOM 97 (NO.1s/d 10) KOLOM 99 (NO 20) = MAX (KOLOM 97 (NO.1s/d 20)

Pd T-02-2004-A

23 dari 26

Lampiran C

Indeks kekeringan

Indeks kekeringan (durasi kekeringan dan jumlah kekeringan) yang dihasilkan dapat diterapkan dalam :

a) perencanaan bangunan air seperti menentukan kapasitas tampungan waduk;

b) pengoperasian bangunan air seperti operasi bangunan irigasi di musim kemarau;

c) penanggulangan dan pengurangan dampak kekeringan, meliputi penyusunan strategi yang bersifat reaktif dan proaktif.

Tingkat keparahan kekeringan dinyatakan oleh suatu nilai tunggal dari durasi kekeringan (dalam bulan) dan jumlah kekeringan (dalam mm). Untuk menggambarkan besarnya tingkat keparahan kekeringan digunakan periode ulang dalam satuan tahun.

Sebagai contoh durasi kekeringan terpanjang periode ulang 20 tahun adalah 12 bulan, artinya durasi kekeringan terpanjang selama 20 tahun, rata-rata 12 bulan. Makin parah indeks kekeringan, makin besar nilai durasi dan jumlah kekeringannya, lihat Tabel 5.

Kandungan keparahan kekeringan dalam suatu seri data hujan mengindikasikan kekeringan yang terkandung dalam seri data debit. Pada umumnya seri data debit diperoleh dari model hubungan hujan-limpasan karena panjang data debit sangat pendek dibandingkan data hujan, bahkan kadang-kadang sulit diperoleh pos duga air di lokasi terpilih. Seri data debit yang memperhitungkan keparahan kekeringan dan digunakan sebagai input bagi model simulasi waduk akan menghasilkan besaran tampungan waduk yang cukup handal, dalam arti mampu menanggulangi musim-musim kering dengan periode ulang tertentu. Operasi bangunan irigasi yang berdasarkan model neraca air (water balance) yang memperhatikan kandungan keparahan kekeringan dari debit air sungainya akan menghasilkan pembagian golongan dan pengaturan air yang mampu mengantisipasi kekeringan.

Pd T-02-2004-A

24 dari 26

Lampiran D

Contoh perhitungan indeks kekeringan

1) Terapkan teori run pada pos 65 (Doekoerandoe), lihat langkah pengerjaan bab 5 butir 1 s/d 2. Tabel B.1 menunjukkan seri data hujan bulanan.

2) Terapkan butir 3 (subbab 5), mengurangkan seri data terhadap hujan rata-rata bulanan, lihat Tabel B.2.

3) Terapkan butir 4 (subbab 5), menghitung durasi kekeringan, lihat Tabel B.3. Cara perhitungan ada di bawah tabel.

4) Hitung kumulatif durasi kekeringan atau nilai maksimumnya (butir 5). Hasil dapat dilihat pada Tabel B.4.

5) Hitung maksimum durasi kekeringan terpanjang selama 10 dan 20 tahun (butir 6). Hasil perhitungan ada pada Tabel B.5.

6) Langkah pengerjaan butir 7. Tentukan jumlah defisit kumulatif selama satu kurun durasi seperti terlihat pada Tabel B.6.

7) Buat tabel baru (Tabel B.7) yang mencantumkan jumlah defisit maksimum (Dn) selama kurun durasi kekeringannya.

8) Hitung jumlah defisit maksimum selama kurun waktu 10 tahun dan 20 tahun. Tentukan rata-ratanya seperti terlihat pada Tabel B.8.

9) Indeks kekeringan hasil perhitungan adalah durasi kekeringan terpanjang selama 10 dan 20 tahun (Tabel B.5, kolom 61 bawah dan kolom 62 bawah) serta jumlah kekeringan terbesar selama 10 dan 20 tahun (Tabel B.8, kolom 98 bawah dan kolom 99 bawah).

10) Terapkan butir 1 sampai dengan 9 di atas pada pos-pos hujan lain. Nilai indeks kekeringan diplotkan pada peta dan dibuat isohit seperti terlihat pada Gambar A.1 dan Gambar A.2.

11) Kekeringan terparah dalam konteks durasi terjadi pada tahun 1949-1950 yaitu 16 bulan dengan periode ulang lebih besar dari 20 tahun . Tahun 1925-1926 durasi kekeringannya mempunyai periode ulang 10 tahun, besarnya 10 bulan, lihat Tabel B.5.

Pd T-02-2004-A

25 dari 26

Lampiran E

Daftar nama dan lembaga

1) Pemrakarsa

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah.

2) Penyusun

NAMA LEMBAGA

Ir. Wanny Adidarma M. Sc. Pusat Litbang Sumber Daya Air

Ir. Lanny Martawati M.Eng. Pusat Litbang Sumber Daya Air

Pd T-02-2004-A

26 dari 26

Bibliografi

1. Griffiths,G.A, 1989, “Rainfall Deficits: Distribution of Monthly Runs “, Journal of Hydrology, 115,219-229, Elsevier Science Publishers B.V.,Amsterdam.

2. Knutson C., Hayes M., Phillips T.,1998, “ How to Reduce Drought Risk, Preparedness and Mitigation Working Group”, Lincoln, Nebraska, USA.

3. Kottegoda, N.T and Rosso, R., 1997, Statistics, Probability, and Reliability for Civil and Environmental Engineers, The McGraw-Hill Companies, Singapore.

4. Losiciga, H.A and Marino, M.A.,1991, “Recurrence Interval of Geophysical Events”, Journal of Water Resources Planning and Management, Vol. 117 No.3 (1991), USA, page 367-382.

5. Lloyd, E.H, 1970, “ Return Periods in the Presence of Persistence”, Journal of Hydrology Vol. 10, North Holland Publishing Company, Amsterdam, The Netherlands,page 291-298.

6. Millan,J.,1972, “Statistical Properties of Runs as Applied to Hydrological Droughts”, Proceedings of the Second International Symposium in Hydrology, Fort Collins, Colorado, page 627-636.

7. Salazar, P.G., Salazar, P.G., Yevjevich, V., 1975, Analysis of Drought Characteristics by The Theory of Runs, Hydrology Papers, Colorado State University, Fort Collins, Colorado, USA.

8. Sen, Z., 1980, Statistical Analysis of Hydrologic Critical Droughts, Journal of The Hydraulics Division, Vol. 106, No.Hy1, USA, Jan.1980.

9. Sen, Z., 1982, “Stochastic Analysis of Droughts”, Statistical Analysis of Rainfall and Runoff, Edited by V.P.Singh, Water Resources Publications, Colorado, USA, page 637-650.

10. Sharma,T.C., 1997, “A Drought Frequency Formula”, Journal of Hydrological Science, Vol. 42, IAHS Press, Wallingford, UK, Desember 1997.

11. Shuh – Shiaw Lo, 1992, Glossary of Hydrology, Water Resources Publication, USA.

12. Yevjevich,V. and Salazar, P.G., 1975, Analysis of Drought Characteristics by The Theory of Runs, Hydrology Papres 80, Colorado State University, Fort Collins, Colorado.

13. Yevjevich, V., 1967, An Objective Approach to Definitions and Investigations of Continental Hydrologic Droughts, Hydrology Papers 23, Colorado State University, Fort Collins, Colorado.

14. Yevjevich, V., 1983, Drought Characteristics, Methods for Determining Statistical Properties of Droughts (Section 2.3), Coping with Drought, Edited by V.Yevjevich et. al, Water Resources Publications, Colorado, USA, page 14-21.

15. Yevjevich, V., 1972, Stochastic Processes in Hydrology, Water Resources Publication, USA.