DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia...

487
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP-689/BL/2011 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI PERUSAHAAN EFEK KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas transparansi, keterbukaan, keseragaman penyusunan, dan daya banding laporan keuangan Perusahaan Efek, maka dipandang perlu untuk menetapkan Keputusan Ketua Bapepam dan LK tentang Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3608); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3617) sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4372); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3608); 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 20/M Tahun 2011; MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI PERUSAHAAN EFEK. Pasal 1 Ketentuan mengenai Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek diatur dalam Peraturan Nomor VIII.G.17 sebagaimana dimuat dalam Lampiran Keputusan ini.

Transcript of DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia...

Page 1: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SALINAN

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

DAN LEMBAGA KEUANGAN

NOMOR KEP-689/BL/2011

TENTANG

PEDOMAN AKUNTANSI PERUSAHAAN EFEK

KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

DAN LEMBAGA KEUANGAN, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas transparansi,

keterbukaan, keseragaman penyusunan, dan daya banding laporan keuangan Perusahaan Efek, maka dipandang perlu untuk menetapkan Keputusan Ketua Bapepam dan LK tentang Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3608);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3617) sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4372);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3608);

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 20/M Tahun 2011;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI PERUSAHAAN EFEK.

Pasal 1

Ketentuan mengenai Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek diatur dalam Peraturan Nomor VIII.G.17 sebagaimana dimuat dalam Lampiran Keputusan ini.

Page 2: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

- 2 -

Pasal 2

Ketentuan dalam peraturan ini berlaku untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012.

Pasal 3

Dalam rangka penyusunan laporan keuangan Perusahaan Efek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, maka ketentuan mengenai:

a. pedoman penyajian laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Perubahan Peraturan Nomor VIII.G.7 Tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan sebagaimana terakhir diubah dengan Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP- 554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010; dan

b. tanggung jawab Direksi atas laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi Atas Laporan Keuangan, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-40/PM/2003 tanggal 22 Desember 2003,

dinyatakan tidak berlaku bagi Perusahaan Efek yang merupakan Emiten atau Perusahaan Publik.

Pasal 4

Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : 30 Desember 2011

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

ttd

Nurhaida NIP 19590627 198902 2 001

Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Umum

ttd

Prasetyo Wahyu Adi Suryo NIP 19751028 198512 1 001

Page 3: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

LAMPIRAN Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-689/BL/2011 Tanggal : 30 Desember 2011

PERATURAN NOMOR VIII.G.17 : PEDOMAN AKUNTANSI PERUSAHAAN EFEK

1. Laporan keuangan Perusahaan Efek baik untuk keperluan penyajian kepada masyarakat maupun untuk disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan wajib disusun dan disajikan sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan ini.

2. Perusahaan Efek wajib melakukan pencatatan transaksi, penyajian, dan pengungkapan laporan keuangan berdasarkan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (PAPE) sebagaimana Lampiran Peraturan ini yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

3. Hal-hal yang tidak diatur dalam Peraturan ini, harus mengikuti Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku.

4. Dengan tidak mengurangi berlakunya ketentuan pidana di bidang Pasar Modal, Bapepam dan LK dapat mengenakan sanksi terhadap setiap Pihak yang melanggar ketentuan Peraturan ini, termasuk Pihak yang menyebabkan terjadinya pelanggaran tersebut.

Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : 30 Desember 2011

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

ttd

Nurhaida NIP 19590627 198902 2 001

Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Umum

ttd

Prasetyo Wahyu Adi Suryo NIP 19751028 198512 1 001

Page 4: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran : 4 Peraturan Nomor : II.E.1

CONTOH FORMAT LAMPIRAN PERATURAN KETUA BAPEPAM DAN LK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA

KEUANGAN

LAMPIRAN

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

NOMOR: KEP-698/BL/2011 TENTANG

PEDOMAN AKUNTANSI PERUSAHAAN EFEK

Page 5: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

1-1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG DAN TUJUAN

1.01 Penyusunan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (PAPE) dilatarbelakangi oleh adanya keberagaman pencatatan transaksi yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan oleh Perusahaan Efek (PE).

1.02 PAPE disusun dengan tujuan untuk memberikan petunjuk teknis

perlakuan akuntansi bagi PE dan pembuatan laporan keuangan, agar tercapai keseragaman dalam perlakuan akuntansi dan penyajian laporan keuangan oleh PE. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya banding laporan keuangan PE. Disamping itu, PAPE juga menjadi salah satu acuan dalam penyusunan laporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) PE sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

1.03 PAPE memberikan acuan perlakuan akuntansi dan pelaporan

keuangan untuk transaksi spesifik PE. Transaksi yang sifatnya umum seperti pembelian peralatan kantor dan aset tetap lainnya, transaksi sewa kantor, pembayaran biaya operasional, dan transaksi umum lainnya tidak diatur dalam PAPE.

B. INDUSTRI PASAR MODAL

1.04 Industri Pasar Modal telah menunjukkan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui penyediaan pasar bagi penawaran dan perdagangan Efek serta menawarkan variasi instrumen sesuai kebutuhan publik. Kegiatan PE membuat investasi pada Efek menjadi lebih mudah dan menarik bagi publik.

1.05 Aktivitas utama PE dalam industri Pasar Modal meliputi aktivitas yang

berkaitan dengan pasar perdana dan pasar sekunder. Pada pasar perdana dilakukan penghimpunan dana melalui Penawaran Umum Efek, Penawaran Umum Exchange Traded Fund (ETF), Penawaran Umum Dana Investasi Real Estat (DIRE), Penawaran Umum Efek Beragun Aset (EBA). Sedangkan pada pasar sekunder dilakukan perdagangan Efek yang telah ditawarkan pada pasar perdana.

1. Lembaga-Lembaga dalam Kegiatan Perdagangan Efek

1.06 Lembaga-lembaga yang berperan dalam kegiatan perdagangan Efek Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK)

1.07 Bapepam dan LK berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan yang bertugas melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari kegiatan Pasar Modal serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang lembaga keuangan, sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

Page 6: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

1-2

b. Bursa Efek

1.08 Bursa Efek adalah Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek Pihak-Pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka. Sebagai Self-Regulatory Organization (SRO) dan dalam rangka menciptakan perdagangan Efek yang teratur, wajar, dan efisien, Bursa Efek diberi kewenangan untuk mengatur pelaksanaan kegiatannya, khususnya yang berkaitan dengan keanggotaan bursa, perdagangan Efek dan pencatatan Efek. Saat ini di Indonesia terdapat 1 (satu) Bursa Efek yaitu PT Bursa Efek Indonesia (BEI), yang selanjutnya akan disebut Bursa Efek.

c. Lembaga Kliring dan Penjaminan

1.09 Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) adalah Pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. LKP merupakan SRO yang diberi kewenangan untuk mengatur pelaksanaan kegiatannya. Saat ini, fungsi LKP dijalankan oleh PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI). Dalam pembahasan berikutnya penyebutan LKP telah mencakup KPEI.

d. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian

1.10 Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) adalah Pihak yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral bagi Bank Kustodian (BK), PE, dan Pihak lain. LPP merupakan SRO yang diberi kewenangan untuk mengatur pelaksanaan kegiatannya. Saat ini, fungsi LPP dijalankan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Dalam pembahasan berikutnya penyebutan LPP telah mencakup KSEI.

e. Lembaga Penilaian Harga Efek

1.11 Lembaga Penilaian Harga Efek (LPHE) adalah Pihak yang melakukan penilaian harga Efek Bersifat Utang (EBU) dan Sukuk untuk menetapkan harga pasar wajar. Saat ini di Indonesia hanya terdapat 1 (satu) LPHE yaitu PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI).

f. Perusahaan Efek

1.12 Perusahaan Efek (PE) adalah Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek (PEE), Perantara Pedagang Efek (PPE), dan/atau Manajer Investasi serta kegiatan lainnya sesuai dengan ketentuan Bapepam dan LK. PE adalah perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam dan LK.

g. Bank Kustodian

1.13 Bank Kustodian (BK) adalah Bank Umum yang mendapat persetujuan dari Bapepam dan LK sebagai kustodian. Kustodian memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya.

h. Biro Administrasi Efek

1.14 Biro Administrasi Efek (BAE) adalah Pihak yang berdasarkan kontrak dengan Emiten melaksanakan pencatatan pemilikan Efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan Efek. BAE dalam melaksanakan kegiatannya terlebih dahulu harus memperoleh izin usaha dari Bapepam dan LK.

Page 7: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

1-3

i. Wali Amanat

1.15 Wali Amanat adalah Pihak yang mewakili kepentingan pemegang EBU dan/atau Sukuk. Karena EBU dan Sukuk sifatnya sepihak dan para pemegangnya tersebar luas, maka untuk mengurus dan mewakili para pemegang EBU dan/atau Sukuk tersebut dibentuk lembaga perwaliamanatan.

j. Penerbit Efek dan Emiten

1.16 Penerbit Efek adalah Pihak yang melakukan penerbitan Efek. 1.17 Emiten adalah Pihak yang melakukan Penawaran Umum.

2. Jenis-Jenis Efek

1.18 Efek adalah surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan (UP) Kontrak Investasi Kolektif (KIK), kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek.

1.19 Efek, diantaranya, terdiri dari:

1. Efek bersifat Ekuitas: saham. 2. Derivatif: Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), Waran, Kontrak

Berjangka Indeks Efek (KBIE), Kontrak Opsi Saham (KOS), dan Kontrak Berjangka Saham Individual (KBSI).

3. EBU: Obligasi Korporasi, Surat Berharga Negara (SBN), Medium Term Notes (MTN), Commercial Paper (CP), dan Obligasi Konversi.

4. Sukuk: Sukuk korporasi dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). 5. Efek lain: UP-Reksa Dana, EBA, ETF, UP-DIRE, dan Sertifikat Penitipan Efek

Indonesia (SPEI).

1.20 Saat ini Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek adalah saham, Obligasi, Sukuk Korporasi, Surat Utang Negara (SUN), SBSN, Waran, HMETD, KBIE, KOS, EBA, dan ETF.

a. Saham

1.21 Saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang dapat berbentuk warkat atau tanpa warkat. Saham yang berbentuk warkat dinyatakan dalam bentuk Surat Kolektif Saham (SKS) yang diterbitkan oleh Emiten. SKS dilengkapi dengan kolom endorsement yang bentuk dan isinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam SKS termuat nilai nominal saham, jumlah saham yang dimiliki, dan data pemegang saham. Sedangkan saham tanpa warkat tercatat dalam Rekening Efek di LPP secara elektronik atas nama pemegang rekening pada LPP.

1.22 Data pemegang saham yang tercantum dalam saham berbentuk warkat maupun data pemegang saham tanpa warkat yang tercatat atas nama LPP, selanjutnya dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) yang ada di Emiten/BAE. DPS digunakan sebagai dasar penentuan Pihak-Pihak yang berhak atas hak yang melekat pada saham tersebut (dividen, HMETD, Waran, Hak Suara, dan hak-hak pemegang saham lainnya). Berdasarkan DPS, hak yang melekat pada saham tersebut dapat langsung dikirim kepada pemegang saham yang berhak.

Page 8: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

1-4

b. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

1.23 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) adalah hak yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham yang ada untuk membeli Efek baru, seperti saham, Efek yang dapat dikonversikan menjadi saham, dan Waran sebelum ditawarkan kepada Pihak lain. Hak tersebut harus dapat dialihkan.

1.24 Emiten atau Perusahaan Publik yang bermaksud menambah modal

sahamnya, wajib memberikan HMETD kepada pemegang saham lama (sebelum ditawarkan kepada Pihak lain) untuk membeli saham baru sebanding dengan persentase kepemilikannya, kecuali ditentukan lain sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.D.4 dan IX.G.1. Hal tersebut dimaksudkan agar pemegang saham lama tidak terkena dampak dilusi dari penambahan modal tersebut.

1.25 Pemegang HMETD dapat memilih untuk menggunakan haknya

(exercise) atau tidak menggunakan haknya. Dalam hal pemegang HMETD memilih untuk tidak menggunakan haknya (tidak di-exercise), maka HMETD dapat dialihkan atau didiamkan.

1.26 Mekanisme perdagangan HMETD dapat dilakukan melalui pasar tunai

atau pasar negosiasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Bursa Efek.

c. Waran

1.27 Waran adalah Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada pemegang Efek untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga tertentu untuk jangka waktu 6 (enam) bulan atau lebih sejak diterbitkannya Waran tersebut.

1.28 Biasanya penerbitan Waran dimaksudkan untuk memberikan daya

tarik atau pemanis (sweetener) agar penawaran obligasi atau saham menjadi lebih menarik. Dalam penawaran saham atau obligasi, Waran sering dilekatkan pada saham atau obligasi tersebut (attached). Ketika saham atau obligasi dibeli, Waran dapat dipisahkan (detachable), dan diperdagangkan di Bursa Efek.

1.29 Jika Waran dilekatkan pada obligasi, maka pemegang obligasi tersebut

tidak hanya memperoleh bunga, tetapi juga memperoleh hak untuk membeli saham biasa dengan harga tertentu. Apabila harga pasar saham tersebut lebih tinggi dari harga pertukaran, maka akan lebih menguntungkan jika Waran dikonversi. Di lain pihak, Waran akan memberikan daya tarik bagi perusahaan yang mengeluarkan Waran (Penerbit Efek) karena obligasi dimana Waran tersebut melekat dapat dijual dengan tingkat bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan tingkat bunga obligasi di pasar.

1.30 Mekanisme dan penyelesaian perdagangan Waran sama dengan

mekanisme dan penyelesaian perdagangan saham di Bursa Efek.

Page 9: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

1-5

d. Kontrak Berjangka Indeks Efek

1.31 Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) adalah janji untuk menjual atau membeli Efek atau sekumpulan Efek dalam bentuk indeks pada Angka Indeks Efek Tertentu dengan penyelesaian di waktu yang akan datang, yang mewajibkan setiap Pihak untuk memenuhi perjanjian tersebut pada saat jatuh tempo.

e. Opsi Saham

1.32 Opsi Saham adalah hak yang dimiliki oleh pihak untuk membeli (call option) dan/atau menjual (put option) kepada pihak lain atas sejumlah saham (underlying stock) pada harga (strike price) dan dalam waktu tertentu.

1.33 Kontrak Opsi Saham (KOS) adalah satuan perdagangan Opsi Saham

ditetapkan dalam satu satuan kontrak.

f. Kontrak Berjangka Saham Individual

1.34 Kontrak Berjangka Saham Individual (KBSI) adalah Kontrak untuk menjual atau membeli sejumlah underlying saham individual pada harga yang disepakati pada suatu waktu tertentu di masa datang.

g. Obligasi Korporasi (Corporate Bond)

1.35 Obligasi Korporasi merupakan bukti pengakuan utang yang diterbitkan melalui Penawaran Umum oleh perusahaan dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun. Perjanjian penerbitan obligasi antara lain memuat jumlah nilai nominal obligasi, denominasi, jumlah satuan pemindahbukuan, tingkat bunga (coupon rate), jatuh tempo obligasi, serta hak dan kewajiban debitur dan pemegang obligasi. Satuan pemindahbukuan adalah satuan jumlah obligasi yang dapat dipindahbukukan dan diperdagangkan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya. Perhitungan accrued interest untuk Obligasi Korporasi mengacu ke prospektus obligasi. h. Surat Berharga Negara

1.36 Surat Berharga Negara (SBN) adalah SUN dan SBSN. i. Surat Utang Negara

1.37 Surat Utang Negara (SUN) adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya.

1.38 SUN terdiri atas Surat Perbendaharaan Negara (T-Bills) dan Obligasi

Negara (Government Bond). Surat Perbendaharaan Negara berjangka waktu sampai dengan 12 (dua belas) bulan dan pembayaran bunga dilakukan secara diskonto. Obligasi Negara berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan kupon dan/atau dengan pembayaran bunga secara diskonto.

1.39 Jumlah hari bunga (day count) untuk perhitungan bunga berjalan

(accrued interest) menggunakan basis jumlah hari bunga sebenarnya (actual per actual).

Page 10: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

1-6

j. Obligasi Konversi

1.40 Obligasi Konversi adalah obligasi yang memiliki hak (opsi) untuk dapat dipertukarkan dengan saham dari perusahaan yang menerbitkan Obligasi Konversi pada waktu tertentu. Oleh karena itu, pada saat Obligasi Konversi diterbitkan, penerbit Obligasi Konversi akan menentukan tanggal dan harga pertukaran.

k. Sukuk Korporasi

1.41 Sukuk Korporasi adalah Efek Syariah,yang diterbitkan oleh perusahaan, berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak tertentu (tidak terpisahkan atau tidak terbagi) atas: 1. Aset berwujud tertentu; 2. Nilai manfaat atas aset berwujud tertentu baik yang sudah ada maupun yang

akan ada; 3. Jasa yang sudah ada maupun yang akan ada; 4. Aset proyek tertentu; dan/atau 5. Kegiatan investasi yang telah ditentukan.

l. Surat Berharga Syariah Negara

1.42 Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), atau dapat disebut Sukuk Negara, adalah SBN yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing. m. Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif

1.43 Unit Penyertaan (UP) adalah satuan ukuran yang menunjukkan bagian kepentingan setiap Pihak dalam portofolio investasi kolektif. UP lahir dari dana investasi kolektif berupa Reksa Dana maupun dana investasi kolektif selain Reksa Dana.

1) Reksa Dana

1.44 Reksa Dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan ke dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi.

1.45 Reksa Dana dapat berbentuk perseroan atau KIK. Reksa Dana

berbentuk perseroan adalah Emiten yang kegiatan usahanya menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutnya dana dari penjualan saham tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis Efek yang diperdagangkan di Pasar Modal dan pasar uang. KIK adalah kontrak antara Manajer Investasi dan BK yang mengikat pemegang UP dimana Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan BK diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif.

1.46 Reksa Dana dapat bersifat terbuka atau tertutup. Reksa Dana terbuka

adalah Reksa Dana yang dapat menawarkan dan membeli kembali UP-nya atau saham-sahamnya dari pemodal sampai dengan sejumlah modal yang telah dikeluarkan. Sedangkan Reksa Dana tertutup adalah Reksa Dana yang tidak dapat membeli kembali UP atau saham-saham yang telah dijual kepada pemodal.

Page 11: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

1-7

1.47 Macam-macam Reksa Dana sesuai dengan kebijakan dan mekanisme investasinya dapat dibagi menjadi : 1. Reksa Dana Pasar Uang

Reksa Dana yang hanya melakukan investasi pada EBU dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun.

2. Reksa Dana Pendapatan Tetap Reksa Dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh perseratus) dari asetnya dalam bentuk EBU.

3. Reksa Dana Saham Reksa Dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh perseratus) dari asetnya dalam Efek bersifat Ekuitas.

4. Reksa Dana Campuran Reksa Dana yang melakukan investasi dalam Efek bersifat Ekuitas dan EBU yang perbandingannya tidak termasuk paragraf 1.47 angka 2 dan angka 3.

5. Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana dengan Penjaminan, dan Reksa Dana Indeks: a. Reksa Dana Terproteksi memiliki mekanisme proteksi dalam kebijakan

investasinya sehingga jumlah investasi yang terproteksi sekurang-kurangnya sama dengan jumlah investasi awal.

b. Reksa Dana dengan Penjaminan memiliki jaminan dari Penjamin (Guarantor) sehingga jumlah investasi yang dijamin sekurang-kurangnya sama dengan jumlah investasi awal.

c. Reksa Dana Indeks melakukan investasi pada Efek yang merupakan bagian dari kumpulan Efek yang berada dalam suatu indeks.

6. Reksa Dana yang UP-nya diperdagangkan di Bursa Efek 7. Reksa Dana Berbentuk KIK-Penyertaan Terbatas

Reksa Dana yang menjadi wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari Pemodal Profesional yang selanjutnya diinvestasikan oleh Manajer Investasi pada portofolio Efek.

1.48 Nilai Aktiva Bersih (NAB) awal untuk setiap UP dari Reksa Dana wajib ditetapkan sebesar Rp1.000,- (seribu rupiah). Sedangkan Reksa Dana yang menggunakan denominasi mata uang asing, maka NAB awal wajib ditetapkan sebesar US$ 1 (satu dolar Amerika Serikat) atau EUR 1 (satu Euro).

1.49 NAB awal setiap UP-Reksa Dana Berbentuk KIK-Penyertaan Terbatas

wajib ditetapkan sebesar Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah). Sedangkan UP-Reksa Dana Berbentuk KIK-Penyertaan Terbatas yang menggunakan denominasi mata uang asing, maka NAB awal setiap UP wajib ditetapkan sebesar US$ 500.000 (lima ratus ribu dolar Amerika Serikat) atau EUR 500.000 (lima ratus ribu Euro).

1.50 Reksa Dana Pasar Uang tidak memungut biaya penjualan dan biaya

pembelian kembali UP. NAB per unit dihitung dengan cara dimana nilai aset akhir per unit sama dengan nilai aset awal per unit, dengan melakukan pembagian hasil yang diperoleh dalam bentuk UP setiap hari. Selain Reksa Dana Pasar Uang, NAB dihitung sesuai dengan nilai pasar wajar dari portofolio investasi.

1.51 Penawaran Umum saham atau UP-Reksa Dana dengan Penjaminan dan Terproteksi bersifat terbatas baik dalam masa penawaran maupun jumlah saham atau UP yang ditawarkan.

Page 12: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

1-8

1.52 Penawaran Umum saham atau unit Reksa Dana Indeks dapat bersifat terus menerus atau terbatas baik dalam masa Penawaran Umum Reksa Dana Indeks maupun jumlah saham atau UP yang ditawarkan.

2) Exchange Traded Fund

1.53 Exchange Traded Fund (ETF) adalah Reksa Dana berbentuk KIK yang UP-nya diperdagangkan di Bursa Efek, dimana terdapat Dealer Partisipan yang menandatangani perjanjian dengan Manajer Investasi pengelola Reksa Dana berbentuk KIK yang UP-nya diperdagangkan di Bursa Efek untuk melakukan penjualan atau pembelian UP-Reksa Dana dimaksud baik untuk kepentingan diri sendiri maupun untuk kepentingan pemegang UP-Reksa Dana dimaksud.

1.54 Manajer Investasi wajib membuat kontrak dengan Sponsor jika dalam

penciptaan UP berbentuk KIK yang UP-nya diperdagangkan di Bursa Efek melibatkan Sponsor, yang diantaranya memuat jumlah minimum setoran Efek atau uang Sponsor yang akan dibelikan Efek yang membentuk Portofolio Efek Reksa Dana dimaksud dan jangka waktu kesanggupan Sponsor untuk tidak melakukan penjualan kembali.

3) Dana Investasi Real Estat

1.55 Dana Investasi Real Estat (DIRE) adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan pada aset Real Estat, aset yang berkaitan dengan Real Estat dan/atau kas dan setara kas.

1.56 Dalam rangka menjalankan kegiatan sebagai Pengelola DIRE, Manajer

Investasi bekerja sama dengan BK membentuk KIK. KIK-DIRE dapat menginvestasikan dananya dan/atau tanpa menggunakan Special Purpose Company.

1.57 Dalam hal DIRE berbentuk KIK menggunakan Special Purpose Company

untuk melakukan investasi, maka Special Purpose Company tersebut wajib mendistribusikan seluruh hasil investasi kepada DIRE berbentuk KIK dan Pihak lain secara proporsional.

1.58 DIRE berbentuk KIK dapat mencatatkan UP-nya di Bursa Efek. Dalam

hal DIRE berbentuk KIK tidak mencatatkan UP-nya di Bursa Efek, maka Manajer Investasi DIRE berbentuk KIK wajib membeli UP apabila Pemegang UP melakukan penjualan kembali.

4) Efek Beragun Aset

1.59 Efek Beragun Aset (EBA) adalah Efek yang diterbitkan oleh KIK-EBA

yang portofolionya terdiri dari aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat berharga komersial, tagihan kartu kredit, tagihan yang timbul di kemudian hari (future receivable), pemberian kredit termasuk kredit pemilikan rumah atau apartemen, Efek Bersifat Utang (EBU) yang dijamin oleh Pemerintah, Sarana Peningkatan Kredit (Credit Enhancement)/Arus Kas (Cash Flow), serta aset keuangan setara dan aset keuangan lain yang berkaitan dengan aset keuangan tersebut.

Page 13: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

1-9

1.60 Berdasarkan jenisnya EBA dapat dikelompokkan menjadi: 1. EBA Arus Kas Tetap

adalah EBA yang memberikan pemegangnya penghasilan tertentu seperti kepada pemegang EBU.

2. EBA Arus Kas Tidak Tetap adalah EBA yang menjanjikan pemegangnya suatu penghasilan tidak tertentu seperti kepada pemegang Efek bersifat Ekuitas.

n. Sertifikat Penitipan Efek Indonesia

1.61 Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI) adalah Efek yang memberikan hak kepada pemegangnya atas Efek Utama yang dititipkan secara kolektif pada BK yang telah mendapat persetujuan Bapepam dan LK. 3. Kegiatan SRO

a. Bursa Efek

1.62 Fasilitas perdagangan di BEI telah dilengkapi dengan Sistem perdagangan elektronik. Saat ini, BEI memiliki 4 (empat) sistem perdagangan yaitu Jakarta Automated Trading System Next Generation (JATS Next G) untuk pasar saham, Jakarta Option Trading System (JOTS) untuk pasar KOS, Future Automated Trading System (FATS) untuk pasar KBIE dan Fixed Income Trading System (FITS) untuk pasar surat utang.

1.63 Untuk memperluas akses pasar, Bursa Efek menerapkan Sistem Remote

Trading. Remote Trading adalah sistem perdagangan Efek yang diselenggarakan oleh Bursa Efek bagi Anggota Bursa (AB) dengan menggunakan sistem perdagangan Bursa, Perangkat Remote Trading Bursa, Jaringan dan Perangkat Remote Trading Anggota Bursa Efek.

b. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)

1.64 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) adalah perseroan yang berkedudukan di Jakarta yang telah memperoleh izin usaha untuk bertindak sebagai LKP yang berfungsi memberikan jasa-jasa antara lain: kliring, penjaminan, Pinjam-Meminjam Efek (PME), dan jasa-jasa lain yang terkait dengan kliring dan penjaminan.

1.65 Kliring yaitu suatu proses penentuan hak dan kewajiban yang timbul dari Transaksi Bursa.

1.66 Penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa adalah kewajiban LKP untuk

seketika dan langsung mengambil alih tanggung jawab Anggota Kliring (AK) yang gagal memenuhi kewajibannya berkaitan dengan penyelesaian Transaksi Bursa dan untuk menyelesaikan transaksi tersebut pada waktu dan cara yang sama sebagaimana diwajibkan kepada AK yang bersangkutan.

1.67 Dalam mendukung fungsi LKP, saat ini berdasarkan peraturan

perundang-undangan, AK wajib menyetor uang sebagai sumbangan untuk dana jaminan sebesar persentase tertentu dari nilai Transaksi Bursa AK. Dana ini berstatus sebagai milik industri Pasar Modal, dikelola oleh LKP, dan hanya dapat digunakan untuk memenuhi penjaminan penyelesaian atas kegagalan Transaksi Bursa.

Page 14: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

1-10

1.68 LKP bertanggung jawab memastikan bahwa semua pesanan Transaksi Bursa AK sebelum dilaksanakan, mempunyai agunan yang cukup pada Rekening Jaminan AK dan rekening tersebut dikendalikan untuk penyelesaian kewajiban AK kepada LKP.

1.69 Dalam rangka membatasi risiko transaksi AK, LKP menerapkan pembatasan Transaksi Bursa (trading limit) kepada AK.

1.70 LKP juga menyediakan layanan jasa PME. Penerima pinjaman adalah

PE yang menjadi Anggota Kliring LKP sedangkan Pihak yang meminjamkan Efek adalah PE yang menjadi Anggota Kliring LKP, BK, dan Pihak lain yang telah memenuhi persyaratan yang ditentukan LKP dan telah menandatangani perjanjian.

c. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)

1.71 PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) adalah perseroan yang berkedudukan di Jakarta yang telah memperoleh izin usaha untuk bertindak sebagai LPP yaitu sebagai Kustodian sentral melakukan kegiatan penyelesaian dan penyimpanan dengan cara pemindahbukuan baik dana maupun Efek. Sistem yang digunakan untuk melakukan pemindahbukuan dikenal dengan namaCentral Depository-Book Entry Settlement System (C-BEST).

1.72 Central Depository-Book Entry Settlement System (C-BEST) adalah sistem

penyelenggaraan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi Efek secara pemindahbukuan yang dilakukan secara otomatis dengan menggunakan sarana komputer.

1.73 Layanan jasa yang diberikan oleh LPP adalah jasa Kustodian sentral yang meliputi antara lain: 1. Administrasi Rekening Efek untuk penyimpanan Efek dan/atau dana; 2. Pemindahan Efek dan/atau dana ke dalam dan ke luar Rekening Efek; 3. Pemindahan Efek dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya dengan atau

tanpa pembayaran; 4. Pembayaran atau distribusi hasil tindakan korporasi seperti pembagian dividen

tunai, dividen saham, dan saham bonus; distribusi HMETD, Waran, dan saham hasil Penambahan Modal Tanpa HMETD; pelaksanaan hak berkenaan dengan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); dan pelaksanaan distribusi Efek hasil penggabungan usaha, peleburan usaha, pemecahan nominal Efek (Stock Split), atau penggabungan nominal Efek (Reverse Stock).

5. Jasa lainnya yang terkait dengan jasa tersebut di atas, antara lain: a. Post Trade Processing (PTP); b. Penyediaan Sistem Administrasi Agun Efek; c. Penyediaan fasilitas (Acuan Kepemilikan Sekuritas) AKSes; dan d. Penyediaan laporan-laporan terkait dengan layanan jasa kustodian sentral.

1.74 Layanan jasa kustodian sentral diberikan bagi Pihak-Pihak yang telah

membuka Rekening Efek di LPP, dan Nasabah Pemegang Rekening, antara lain dalam rangka pelaksanaan:

a. Penyelesaian Transaksi Efek; b. Sistem Administrasi Agunan Efek; dan

Page 15: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

1-11

c. Pemberian akses informasi kepada nasabah PE atau Kustodian atas saldo Efek dan/atau dananya yang disimpan pada Sub Rekening Efek atas nama nasabah tersebut pada LPP. 1.75 Yang dapat menjadi Pemegang Rekening di LPP adalah:

1. PE; 2. BK; dan 3. Pihak lain berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

di bidang Pasar Modal.

1.76 Pihak-Pihak sebagaimana dimaksud di atas wajib : 1. Membuka 1 (satu) Rekening Efek untuk menyimpan Efek dan/atau dana

miliknya sendiri; dan 2. Membuka sub-Rekening Efek untuk menyimpan Efek dan/atau dana masing-

masing nasabahnya apabila mengadministrasikan Efek dan/atau dana nasabah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal.

1.77 Seluruh dana yang tercatat dalam Rekening Efek akan ditempatkan oleh LPP pada bank pembayaran dalam rekening giro khusus atas nama LPP untuk kepentingan setiap Pemegang Rekening. Rekening giro khusus tersebut terdiri dari rekening giro penyelesaian dan rekening giro operasional yang wajib dibuka oleh Pemegang Rekening di bank pembayaran.

1.78 Rekening giro penyelesaian adalah rekening giro yang khusus

dipergunakan untuk pemindahbukuan dana ke/dari Rekening Efek. Rekening giro operasional adalah rekening giro yang khusus dipergunakan untuk penerimaan pemindahbukuan dana dari Rekening Efek, dan pengoperasiannya dilakukan oleh Pemegang Rekening.

4. Kegiatan Usaha PE

1.79 PE yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam dan LK dapat melakukan kegiatan usaha sebagai PPE, PEE, dan/atau Manajer Investasi serta kegiatan lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK.

a. Kegiatan PPE

1.80 Sebagai PPE, PE melakukan transaksi Efek baik untuk kepentingan nasabah maupun untuk kepentingan sendiri. Jika transaksi jual atau beli Efek dilakukan untuk kepentingan nasabah, maka disebut Perantara Efek (broker), sedangkan jika dilakukan untuk kepentingan sendiri, maka disebut Pedagang Efek (dealer).

1.81 PE yang melakukan kegiatan sebagai PPE dibedakan menjadi dua

yaitu: 1. PPE yang mengadministrasikan Rekening Efek nasabah; dan 2. PPE yang tidak mengadministrasikan Rekening Efek nasabah.

1.82 PPE dapat melakukan fungsi baik sebagai broker maupun dealer. Sebagai

broker, PE memperoleh keuntungan dari komisi transaksi Efek yang dilakukan. Sedangkan sebagai dealer, PE memperoleh keuntungan dari adanya perbedaan harga jual dengan harga beli Efek yang ditransaksikannya, atau dari adanya kenaikan

Page 16: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

1-12

harga Efek yang dibelinya dan hak-hak yang melekat pada Efek, seperti dividen atau bunga. Kegiatan PPE diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.E.1.

1) Klasifikasi Transaksi Efek

1.83 Secara umum, kegiatan transaksi Efek dapat diklasifikasikan berdasarkan mekanisme transaksi, tempat pelaksanaan, cara pembiayaan, dan Pihak yang berkepentingan.

a) Transaksi Berdasarkan Mekanisme

1.84 Berdasarkan mekanismenya, transaksi Efek dapat diklasifikasikan menjadi Transaksi Jual atau Beli, Transaksi PME, dan Transaksi Menjual/Membeli Efek Dengan Perjanjian Membeli/Menjual Kembali (Repo/Reverse Repo). (1) Transaksi Jual-Beli

1.85 Dalam transaksi jual/beli terjadi pemindahan kepemilikan atas Efek.

(2) Transaksi Pinjam-Meminjam Efek

1.86 Kegiatan PME antar PE lazim dilakukan dengan tujuan untuk menghindari gagal serah dari PE. Hal ini biasanya muncul jika terjadi short selling, yaitu menjual Efek yang tidak dimilikinya.

(3) Transaksi Jual/Beli dengan Janji Beli/Jual Kembali (Repo/Reverse Repo)

1.87 Transaksi Jual dengan Janji Beli Kembali (Repo) dan Transaksi Beli dengan Janji Jual Kembali (Reverse Repo) merupakan transaksi pembiayaan dengan jaminan Efek. Hak dan kewajiban masing-masing Pihak yang terkait dalam transaksi Repo/Reverse Repo ditentukan dalam perjanjian tertulis.

1.88 Transaksi Jual dengan Janji Beli Kembali (Repo) adalah transaksi

dimana PPE menjual Efek kepada nasabah atau Pihak lain dengan harga yang telah ditentukan dan akan membeli kembali Efek tersebut pada tanggal tertentu dengan harga yang telah ditetapkan.

1.89 Sedangkan Transaksi Beli dengan Janji Jual Kembali (Reverse Repo)

adalah transaksi dimana PPE membeli Efek dari Pihak lain dengan harga yang telah ditentukan dan akan menjual kembali Efek tersebut kepada Pihak yang sama pada tanggal yang telah ditentukan di kemudian hari dengan harga yang telah ditetapkan.

1.90 Master Repurchase Agreement (MRA) adalah suatu perjanjian induk yang

dipergunakan dalam melakukan transaksi Repo/Reverse Repo yang dikeluarkan oleh Pihak yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam dan LK untuk menyelenggarakan perdagangan SUN di luar Bursa Efek. b) Transaksi Berdasarkan Tempat Pelaksanaan

1.91 Berdasarkan tempat pelaksanaan, transaksi Efek dapat diklasifikasi menjadi Transaksi Bursa dan Transaksi di Luar Bursa atau biasa disebut over the counter (OTC).

Page 17: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

1-13

(1) Transaksi Bursa

1.92 Transaksi Bursa adalah kontrak yang dibuat oleh AB sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Bursa Efek mengenai jual atau beli Efek, PME, atau kontrak lain mengenai Efek atau harga Efek.

(2) Transaksi di Luar Bursa

1.93 Transaksi di Luar Bursa adalah transaksi antar PE atau antara PE dengan Pihak lain yang tidak diatur oleh Bursa Efek, dan transaksi antar Pihak yang bukan PE.

c) Transaksi Berdasarkan Cara Pembiayaan

1.94 Berdasarkan cara pembiayaannya, transaksi Efek dapat diklasifikasikan menjadi Transaksi Tunai, Transaksi Marjin, dan/atau Transaksi Short Selling.

(1) Transaksi Tunai

1.95 Dalam Transaksi Tunai, nasabah wajib menyediakan dana/Efek untuk melakukan pesanan beli atau jual yang akan digunakan dalam penyelesaian transaksi sesuai dengan waktu yang ditentukan sebagaimana diatur dalam peraturan perdagangan Bursa Efek.

(2) Transaksi Marjin

1.96 Transaksi Marjin adalah transaksi Efek yang penyelesaian transaksinya sebagian atau seluruhnya dibiayai oleh PE dengan jaminan Efek dan/atau dana. Atas pembiayaan penyelesaian transaksi tersebut, PE dapat membebankan bunga kepada nasabahnya. Dalam hal PE memberikan pembiayaan dana melalui Transaksi Marjin, PE wajib mempunyai cukup sumber pembiayaan untuk membiayai penyelesaian transaksi pembelian Efek;

(3) Transaksi Short Selling

1.97 Transaksi Short Selling adalah transaksi penjualan Efek dimana Efek dimaksud tidak dimiliki oleh penjual pada saat transaksi dilaksanakan. Dalam hal PE memberikan pembiayaan Efek melalui Transaksi Short Selling, PE wajib memiliki perikatan dengan LKP, PE lain, BK, dan/atau Pihak lain yang disetujui Bapepam dan LK untuk meminjam Efek yang diperlukan bagi penyelesaian transaksi penjualan Efek.

1.98 Nasabah yang membuka Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Marjin dan/atau short selling wajib sudah dan masih mempunyai Rekening Efek reguler untuk menampung transaksi Efek yang tidak dibiayai oleh PE. Persyaratan mengenai pembukaan Rekening Efek Pembiayaan Marjin dan/atau Short Selling nasabah diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.6.

d) Transaksi Berdasarkan Pihak yang Berkepentingan

1.99 Berdasarkan Pihak yang berkepentingan, transaksi Efek dapat diklasifikasi menjadi transaksi untuk kepentingan nasabah dan untuk kepentingan sendiri. Transaksi untuk kepentingan nasabah diklasifikasi dalam 3 (tiga) jenis transaksi yaitu Transaksi Nasabah Umum (NU), Transaksi Nasabah Kelembagaan (NK), dan Transaksi Nasabah Pemilik Rekening (NPR). Transaksi untuk kepentingan sendiri adalah transaksi untuk portofolio Efek PE.

Page 18: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

1-14

(1) Transaksi Nasabah Umum

1.100 Transaksi Nasabah Umum (NU) adalah transaksi melalui pemesanan Efek dalam Penawaran Umum oleh pemodal yang tidak mempunyai Rekening Efek pada PE sebelum nasabah mendapatkan penjatahan Efek.

(2) Transaksi Nasabah Kelembagaan

1.101 Transaksi Nasabah Kelembagaan (NK) adalah transaksi Efek antara PE dengan NK tertentu yang didasarkan pada perjanjian antara PE dengan NK tersebut seperti perusahaan asuransi, Reksa Dana, bank, atau lembaga keuangan lainnya yang tidak mempunyai Rekening Efek pada PE tersebut.

(3) Transaksi Nasabah Pemilik Rekening

1.102 Transaksi Nasabah Pemilik Rekening (NPR) adalah transaksi Efek yang dilaksanakan oleh PE untuk kepentingan rekening nasabahnya sesuai dengan kontrak antara PE dengan nasabah tersebut, yang dibuat sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.3 dan Nomor V.D.6. 2) Mekanisme Perdagangan Efek

1.103 Transaksi yang dilakukan oleh PPE wajib mengikuti mekanisme perdagangan Efek yang ditentukan oleh Bursa Efek dimana PPE terdaftar sebagai AB. Selanjutnya, untuk menyelesaikan transaksi Efek tersebut, PPE wajib mengikuti aturan dan proses kliring dan penjaminan dari LKP dimana PPE terdaftar sebagai anggotanya, serta proses penyelesaian dan penyimpanan dari LPP, sesuai dengan ketentuan Bursa Efek.

1.104 PPE dapat melakukan transaksi obligasi melalui mekanisme perdagangan Efek dari Bursa Efek dimana PPE terdaftar sebagai AB atau melalui transaksi di luar Bursa Efek.

a) Pembukaan Rekening Efek Nasabah

1.105 Sebelum melakukan transaksi, nasabah (kecuali NK dan NU) wajib membuka Rekening Efek/dana pada PE dengan menandatangani kontrak pembukaan Rekening Efek/dana nasabah sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.3, Nomor V.D.6, Nomor V.D.9, dan Nomor V.D.10.

b) Pesanan (Order) Nasabah

1.106 Transaksi jual atau beli Efek diawali dengan adanya pesanan untuk membeli atau menjual Efek tertentu pada jumlah dan harga tertentu.Untuk kepentingan nasabah, transaksi tersebut dilakukan melalui unit kerja yang menjalankan fungsi pemasaran PE, dan selanjutnya pesanan tersebut dilaksanakan oleh unit kerja yang menjalankan fungsi manajemen risiko. Transaksi untuk kepentingan sendiri langsung dilaksanakan oleh unit kerja yang menjalankan fungsi manajemen risiko. Untuk nasabah yang melakukan pesanan melalui PE bukan AB, pesanan tersebut akan diteruskan ke unit kerja yang menjalankan fungsi pemasaran PE AB.

1.107 Pemesanan Efek bersifat Ekuitas untuk kepentingan nasabah dapat

dilakukan melalui unit kerja yang menjalankan fungsi pemasaran PE atau langsung

Page 19: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

1-15

melalui sistem fasilitas penyampaian pesanan secara langsung bagi Nasabah (Online dan Direct Market Access/DMA) yang selanjutnya diteruskan ke unit kerja yang menjalankan fungsi manajemen risiko AB.

1.108 Secara umum, pesanan nasabah dapat dibedakan dalam beberapa jenis,

yang dikenal dengan istilah-istilah : Market order adalah pesanan jual atau beli yang penentuan harganya didasarkan

pada harga terbaik yang terjadi di Bursa Efek; Limit order adalah pesanan jual atau beli pada harga yang telah ditetapkan oleh

nasabah; All or none (AON) atau fill or kill (FOK), yaitu transaksi hanya dapat dilaksanakan

apabila jumlah Efek yang ditawarkan sesuai dengan jumlah yang dipesan, jika tidak maka transaksi tidak dilaksanakan;

Good till cancelled (GTC), yaitu transaksi dapat dilaksanakan sebelum ada pembatalan dari nasabah yang bersangkutan;

Discretionary order atau pesanan sebaik mungkin, yaitu pesanan yang dilaksanakan berdasarkan tingkat harga yang menurut pendapat PPE adalah terbaik untuk nasabahnya; dan

Good through the week (GTW) atau good through the month (GTM) yaitu pesanan yang harus dilaksanakan dalam jangka waktu yang ditentukan oleh nasabah.

1.109 Pada saat ini AB dapat menerima segala jenis pesanan kecuali pesanan sebaik mungkin (discretionary order). Pesanan yang dimasukkan ke sistem perdagangan adalah pesanan terbatas (limit order). Pada saat memasukkan pesanan ke dalam sistem perdagangan, AB tersebut harus menentukan jumlah dan harga yang diinginkan, dan pesanan berlaku hanya untuk satu hari perdagangan (day order). Sistem perdagangan secara otomatis akan menghapus semua pesanan yang belum menjadi transaksi sampai dengan akhir jam perdagangan.

1.110 Setiap transaksi untuk kepentingan nasabah harus dibuktikan dengan

pesanan tertulis kecuali ditentukan lain dalam perjanjian tertulis antara AB dengan nasabah. Bagian Pemasaran wajib mencatat pada formulir pesanan nasabah tersebut informasi rinci mengenai tanggal dan waktu penerimaan, pelaksanaan dan perubahan-perubahan pesanan, serta wajib memenuhi persyaratan pesanan yang ditentukan dengan dibubuhi cap waktu (time stamp) dan disusun secara kronologis.

1.111 AB wajib menolak pesanan dari nasabah yang menurut

pertimbangannya akan menimbulkan pembentukan harga semu, tidak mengikuti mekanisme pasar atau melanggar peraturan perundangan yang berlaku.

1.112 AB wajib melaporkan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi

Keuangan (PPATK) apabila terdapat indikasi transaksi yang mencurigakan (suspicious transaction).

c) Transaksi Efek di Bursa Efek

1.113 Transaksi Efek di Bursa Efek terjadi pada saat penawaran beli dan penawaran jual bertemu melalui mekanisme lelang yang berkelanjutan (continuous auction) pada sistem perdagangan.

Page 20: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

1-16

1.114 Nasabah dapat membatalkan pesanannya setiap saat sebelum transaksi terjadi. Dalam hal transaksi tetap terjadi, walaupun nasabah telah membatalkan pesanannya, maka nasabah tetap bertanggung jawab atas transaksi tersebut, kecuali: Transaksi dilaksanakan 30 (tiga puluh) menit atau lebih sesudah perintah

pembatalan pesanan diterima oleh PE untuk transaksi Efek yang dilakukan di Indonesia.

Transaksi dilaksanakan 24 (dua puluh empat) jam atau lebih sesudah perintah pembatalan pesanan diterima oleh PE untuk transaksi Efek yang dilakukan di luar negeri.

1.115 Transaksi Efek di Bursa Efek hanya dapat dibatalkan apabila disetujui oleh AB Beli, AB Jual, dan Bursa Efek pada hari yang sama sebelum Kliring dilaksanakan.

1.116 Dalam hal Bursa menghentikan sementara perdagangan Efek, maka:

Transaksi Bursa yang sudah terjadi sebelum dihentikannya perdagangan tetap berlaku.

Transaksi Bursa sebagaimana dimaksud di atas dapat dinyatakan tidak berlaku, apabila terdapat inkonsistensi data, kesalahan data, dan/atau hilangnya data Transaksi Bursa pada sistem perdagangan Bursa yang disebabkan karena tidak berfungsinya sistem perdagangan Bursa.

1.117 Bursa Efek atau Pihak yang ditunjuk Bursa Efek menerbitkan dan menyimpan Daftar Transaksi Efek (DTE) atas transaksi AB yang merupakan bukti terjadinya transaksi melalui Bursa Efek, dan informasi tersebut dapat diakses secara elektronik oleh AB pada setiap Hari Bursa.

1.118 AB dapat mengajukan koreksi atas isi DTE kepada Bursa Efek dalam

batasan waktu yang diatur Bursa Efek. Koreksi terhadap DTE hanya dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan Bursa Efek.

1.119 Setiap AB yang melakukan perdagangan Efek di Bursa Efek, bertanggung jawab terhadap seluruh transaksi yang terjadi melalui sistem perdagangan atas nama AB yang bersangkutan sebagaimana tercantum dalam DTE.

1.120 Transaksi Bursa yang terjadi sebagai akibat negosiasi langsung antar AB mulai mengikat pada saat AB Beli mengkonfirmasikan melalui sistem perdagangan hasil kesepakatan yang dimasukkan oleh AB Jual ke sistem perdagangan tersebut.

1.121 AB dikenakan Biaya Transaksi, serta Biaya Kliring dan Penyelesaian oleh Bursa Efek yang besarnya ditentukan dalam peraturan Bursa Efek, LKP, dan LPP.

1.122 PPE yang melakukan transaksi baik untuk kepentingan nasabah maupun untuk kepentingan sendiri dikenakan pajak sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku.

d) Konfirmasi Transaksi

1.123 Setiap AB wajib memberikan konfirmasi tertulis atas transaksi Efek kepada nasabah pada hari transaksi dilaksanakan.

Page 21: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

1-17

e) Penyelesaian Transaksi Efek di Bursa Efek

1.124 Untuk dapat menggunakan jasa LKP dan LPP, AB wajib memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan LKP dan LPP.

1.125 Penyelesaian transaksi Efek di Bursa Efek dilakukan dengan

pemindahbukuan secara elektronik di LPP. Pemindahbukuan untuk penyelesaian Transaksi Bursa adalah pemindahbukuan Efek dan/atau dana antar Rekening Efek dalam rangka pemenuhan hak dan kewajiban penyerahan Efek dan/atau dana yang timbul sebagai akibat Transaksi Bursa yang dilakukan oleh AB sesuai dengan ketentuan peraturan LKP dan/atau Bursa Efek.

1.126 Kliring Perdagangan Efek di Pasar Negosiasi dilakukan secara Per-

Transaksi (trade for trade-TFT). Kliring Perdagangan Efek di Bursa Efek di Pasar Reguler atau Pasar Tunai dilakukan oleh LKP secara netting. Proses kliring menghasilkan dokumen yang disebut Daftar Hasil Kliring (DHK).

1.127 LKP menyediakan data elektronik Laporan Penyelesaian Kewajiban

(LPK) untuk AB yang memuat informasi penyelesaian kewajiban yang telah dilakukan oleh AB pada setiap Hari Bursa. LKP menyediakan LPK paling lambat pukul 19.30 WIB pada setiap Hari Bursa untuk dapat diakses oleh AB.

1.128 Tata cara penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi dilakukan

melalui C-BEST di LPP. AB jual wajib memberi instruksi Serah Efek Terima Dana (Delivery Versus Payment/DVP) kepada LPP dan AB beli wajib memberikan instruksi Terima Efek Serah Dana (Received Versus Payment/RVP) kepada LPP dalam batasan waktu sebagaimana ditetapkan oleh Bursa Efek dan LPP.

1.129 Proses dan kegiatan Kliring transaksi Bursa antara lain meliputi:

1. Berdasarkan Daftar Transaksi Bursa (DTB), LKP menghitung hak dan kewajiban masing-masing AK dengan melakukan Kliring secara netting dan/atau Kliring secara per-transaksi.

2. Hasil penghitungan sebagaimana dimaksud pada paragraf 1.129 angka 1 dituangkan dalam DHK, yang merupakan tagihan kepada AK, yang disediakan dalam bentuk elektronik agar dapat diakses AK pada Hari Bursa dilaksanakannya Transaksi Bursa selambat-lambatnya pukul 19.30 WIB LKP menerbitkan DHK tersebut dalam bentuk tercetak pada Hari Bursa berikutnya selambat-lambatnya pukul 09.30 WIB.

1.130 Proses dan kegiatan Kliring transaksi Kontrak Berjangka antara lain

meliputi: 1. Berdasarkan DTB Kontrak Berjangka, LKP menetapkan posisi terbuka dan

menghitung hak dan kewajiban uang secara netting atas seluruh transaksi Kontrak Berjangka dari masing-masing AK Kontrak Berjangka (AK-KB).

2. Dasar penghitungan hak dan kewajiban Kontrak Berjangka sebagaimana dimaksud pada angka 1 di atas untuk posisi terbuka menggunakan Harga Penyelesaian Harian setiap Hari Bursa, atau Harga Penyelesaian Final apabila pada Hari Bursa tersebut, Kontrak Berjangka dimaksud jatuh tempo.

3. Hasil penghitungan sebagaimana dimaksud pada angka 2 dituangkan dalam DHK-Kontrak Berjangka pada Hari Bursa dilaksanakan transaksi Kontrak Berjangka pada waktu yang ditetapkan LKP.

Page 22: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

1-18

4. Setelah LKP menerima laporan dari Bank Pembayaran mengenai status pemenuhan kewajiban AK-KB sesuai dengan DHK-Kontrak Berjangka, LKP menerbitkan Laporan Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka (LPT-Kontrak Berjangka) pada Hari Bursa pertama setelah dilakukannya transaksi Kontrak Berjangka (T+1) sesuai waktu yang ditetapkan oleh LKP.

1.131 Pelaksanaan Kliring Opsi Saham yang dilakukan LKP antara lain sebagai berikut: 1. Menetapkan posisi Opsi Saham dari setiap seri KOS untuk masing-masing

Anggota Kliring Opsi Saham (AK-OS); 2. Menetapkan posisi AK-OS yang meliputi Premium dan/atau Marjin; 3. LKP melakukan penghitungan risiko AK-OS atas seluruh posisi Opsi Saham

guna penghitungan kebutuhan Premium dan/atau Marjin. Apabila nilai kebutuhan Premium dan/atau Marjin tersebut lebih besar daripada Agunan yang tersedia, maka LKP menerbitkan tagihan yang dituangkan dalam DHK-OS;

4. LKP menerbitkan DHK-OS setiap Hari Bursa selambat-lambatnya pukul 17.00 WIB; dan

5. Setelah LKP menerima laporan dari Bank Pembayaran mengenai status pemenuhan kewajiban AK-OS sesuai DHK-OS, LKP menerbitkan LPT-OS pada Hari Bursa berikutnya setelah dilakukannya Transaksi Opsi Saham (T+1) sesuai waktu yang ditetapkan oleh LKP.

1.132 Proses dan kegiatan Kliring EBU dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Berdasarkan Daftar transaksi EBU yang diterbitkan Bursa Efek, LKP menghitung

hak dan kewajiban masing-masing AK-EBU; 2. Hasil penghitungan sebagaimana dimaksud pada paragraf 1.132 angka 1

dituangkan dalam DHK-EBU dalam bentuk elektronik pada Hari Bursa dilaksanakannya transaksi EBU (T+0) pukul 19.00 WIB;

3. Berdasarkan DHK-EBU tersebut, selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa sebelum Tanggal Penyelesaian (S-1) pukul 14.00 WIB, AK-EBU wajib menyampaikan konfirmasi kepada LKP secara elektronik;

4. Konfirmasi sebagaimana dimaksud pada paragraf 1.132 angka 3 di atas, memuat antara lain: a. Alokasi atas transaksi yang dilakukan; b. Nama Pihak; c. Nilai penyelesaian; d. Jenis Kliring; e. Informasi pajak; atau f. Agen Settlement yang ditunjuk (jika ada).

5. Berdasarkan konfirmasi AK-EBU tersebut pada paragraf 1.132 angka 3 di atas, LKP menerbitkan DHK-EBU yang telah disesuaikan dengan konfirmasi dimaksud selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa sebelum Tanggal Penyelesaian (S-1) pukul 14.15 WIB;

6. Apabila berdasarkan konfirmasi yang disampaikan AK-EBU kepada LKP yang dituangkan dalam DHK-EBU sebagaimana dimaksud pada paragraf 1.132 angka 5 di atas menyatakan bahwa penyelesaian dilakukan oleh Agen Settlement disampaikan secara elektronik kepada LKP selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa sebelum Tanggal Penyelesaian (S-1) pukul 16.00 WIB.

Page 23: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

1-19

7. Apabila Agen Settlement menolak atau tidak menyampaikan afirmasi terhadap DHK-EBU sebagaimana dimaksud pada angka 6 di atas, maka AK-EBU wajib melakukan alokasi dan menyelesaikan transaksi EBU yang dilakukannya.

8. Setelah menerima afirmasi dari Agen Settlement sebagaimana dimaksud pada angka 6 atau penolakan sebagaimana dimaksud pada paragraf 1.132 angka 7, LKP melakukan penyesuaian terhadap DHK-EBU dengan menerbitkan DHK-EBU terakhir.

1.133 Berkenaan dengan layanan jasa PME yang diselenggarakan KPEI:

1. BK yang akan bertindak sebagai pemberi pinjaman (lender) dapat membuka: a. 1 (satu) Rekening Efek untuk menempatkan Efek yang akan dipinjamkan; dan b. 1 (satu) Rekening Efek untuk penerimaan Efek dan/atau dana terkait dengan

peminjaman Efek. 2. BK dan AK wajib melakukan pembukaan Sub-Rekening Efek pinjam meminjam

bagi nasabahnya, dalam hal nasabah AK dan/atau nasabah BK bemaksud menggunakan layanan jasa PME.

f) Penyelesaian Transaksi Dengan Uang Pengganti

1.134 AK Serah Efek yang tidak memenuhi sebagian atau seluruh kewajiban serah Efeknya kepada LKP wajib mengganti kewajiban serah Efek yang tidak dipenuhinya menjadi kewajiban serah uang kepada LKP (Uang Pengganti) sebesar 125% (seratus dua puluh lima perseratus) dari harga tertinggi atas Efek yang sama yang terjadi di: Pasar Reguler, Pasar Segera, dan Pasar Tunai yang jatuh tempo penyelesaiannya

pada tanggal yang sama; dan Pasar Reguler dan Pasar Segera yang terjadi pada sesi pertama hari penyelesaian

transaksi dimaksud. 1.135 Apabila LKP tidak memenuhi kewajibannya kepada AK Terima Efek

untuk menyerahkan Efek baik sebagian maupun seluruhnya, maka LKP akan mengganti kewajiban serah Efeknya menjadi kewajiban serah uang (Uang Pengganti) kepada Angota Kliring Terima Efek sebesar 125% (seratus dua puluh lima perseratus) dari harga tertinggi atas Efek yang sama yang terjadi di:

Pasar Reguler, Pasar Segera, dan Pasar Tunai yang jatuh tempo penyelesaiannya pada tanggal yang sama; dan

Pasar Reguler dan Pasar Segera yang terjadi pada sesi pertama hari penyelesaian transaksi dimaksud.

g) Penyerahan Hak Yang Melekat Pada Efek

1.136 PE wajib memperhatikan tindakan penting Penerbit Efek (tindakan korporasi) tentang penyerahan hak yang melekat pada Efek yang meliputi pembagian dividen, bunga obligasi, HMETD, waran, saham bonus, pemecahan saham (stock split), dan penggabungan saham (reverse stock). Dalam melakukan pencatatan atas tindakan penting Penerbit Efek tersebut, PE wajib memperhatikan antara lain : Tanggal pengumuman (declaration date) yakni tanggal dimana Penerbit Efek

mengumumkan pembagian dividen, HMETD, waran, saham bonus, stock split, reverse stock,dan bunga obligasi;

Tanggal pencatatan (record date) yakni batas akhir tanggal pencantuman dalam DPS/Daftar Pemegang Obligasi. Pemegang saham dan pemegang obligasi yang

Page 24: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

1-20

tercatat di DPS/Daftar Pemegang Obligasi pada tanggal pencatatan akan memperoleh hak atas dividen, HMETD, waran, saham bonus, stock split, reverse stock,dan bunga obligasi;

Tanggal pembayaran (payment date)yakni tanggal pembayaran dividen atau bunga obligasi;

Cum-date yakni tanggal terakhir dimana saham diperdagangkan masih memperoleh hak atas dividen, HMETD, dan waran;

Ex-date yakni tanggal dimana saham diperdagangkan tanpa hak memperoleh dividen, HMETD, dan waran. Pada tanggal ex-date biasanya harga pasar saham turun untuk merefleksikan jumlah dividen, HMETD, dan waran yang dibagikan.

1.137 Berkenaan dengan pelaksanaan tindakan korporasi, Perusahaan Terdaftar wajib melakukan pembayaran atau pembagian dividen tunai, dividen saham, saham bonus, atau hak-hak yang berkaitan dengan Efek melalui LPP. Untuk pelaksanaan ketentuan ini, LPP akan menyampaikan Daftar Pemegang Rekening kepada Perusahaan Terdaftar selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Pencatatan (Recording Date).

h) Jasa Kustodian

1.138 PE yang berfungsi sebagai kustodian atas Efek yang dicatat dalam Rekening Efek nasabah bertanggung jawab untuk menyerahkan Efek dimaksud kepada nasabah atas permintaan nasabah sewaktu-waktu, kecuali Efek tersebut dijaminkan untuk memenuhi kewajiban nasabah kepada PE. Efek dimaksud disebut sebagai Efek Bebas yang harus berada dalam pengendalian langsung PE.

1.139 Jika Efek nasabah yang bukan merupakan jaminan atas utang nasabah

kepada PE (Efek Bebas) tidak berada dalam pengendalian langsung PE sesudah periode 5 (lima) hari kerja, maka Efek tersebut harus diganti dengan Efek yang dibeli oleh PE (beli paksa/buy in).

1.140 PE dapat memperpanjang waktu 5 (lima) hari kerja untuk membeli

Efek, dengan syarat: (1) PE menyisihkan uang sejumlah nilai pasar Efek yang belum berada dalam pengendalian langsung PE tersebut dan ada dalam rekening khusus di bank atas nama PE untuk kepentingan Pemegang Rekening untuk menjamin Efek Bebas yang bukan Efek dalam pengendalian langsung PE dan (2) PE telah secara aktif dan terus menerus melakukan tindakan benar untuk memastikan Efek dimaksud dalam pengendalian langsung PE.

1.141 Penitipan Kolektif adalah jasa penitipan atas Efek yang dimiliki

bersama oleh lebih dari satu Pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian. Efek yang tercatat dalam Rekening Efek pada Kustodian dianggap Efek dalam Penitipan Kolektif dan dianggap Efek sepadan. Efek sepadan adalah Efek dari jenis dan klasifikasi yang sama yang diterbitkan oleh Penerbit Efek tertentu yang menjadi objek dalam Transaksi Bursa dan penyelesaian atas transaksi tersebut tidak dapat dibatasi kepemilikan oleh Pihak tertentu, misalnya kepemilikan oleh Pihak asing, atau nomor seri sertifikat Efek tertentu.

1.142 Rekening Titipan adalah sejenis Rekening Efek pada Kustodian yang

dimaksudkan untuk menyimpan Efek yang tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif, yang sewaktu-waktu dapat ditarik kembali atau dipindahkan dalam wujud

Page 25: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

1-21

semula sesuai perintah Pemegang Rekening. Efek dalam rekening ini adalah Efek tidak sepadan, yang wajib dikonfirmasikan kepada Pemegang Rekening. Efek yang dititipkan dalam Rekening Titipan berbentuk warkat.

1.143 Efek yang dicatat dalam Rekening Efek bukan merupakan harta Kustodian. Oleh karena itu Efek tersebut tidak dapat diambil atau disita oleh kreditur Kustodian. Dalam hal Kustodian dilikuidasi karena pailit atau bubar, likuidator wajib mengembalikan Efek yang tercatat dalam Rekening Efek kepada Pemegang Rekening Efek yang bersangkutan, dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam peraturan Bapepam dan LK Nomor VI.A.3.

1.144 Dana yang dimiliki nasabah wajib disimpan secara terpisah pada rekening bank untuk masing-masing nasabah atas nama nasabah.

1.145 Rekening Efek nasabah pada PE meliputi dana dan Efek.

b. Kegiatan PEE

1.146 Sebagai PEE, PE dapat menjalankan kegiatan penjaminan emisi Efek dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa Efek yang tidak terjual dan kegiatan lain yang berkaitan dengan aksi korporasi, yaitu pemberian nasihat dalam rangka penerbitan Efek, penggabungan, peleburan, pengambilalihan, dan/atau restrukturisasi, serta kegiatan lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK.

1.147 Kegiatan PE sebagai PEE antara lain diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.F.1 dan Nomor IX.A.7.

1.148 Kegiatan penjaminan emisi Efek dapat dibagi menjadi dua tahap yaitu kegiatan sebelum pernyataan pendaftaran efektif dan kegiatan setelah pernyataan pendaftaran efektif.

1.149 Dalam melakukan kegiatan penjaminan emisi Efek tersebut, PEE dapat

berpartisipasi dalam suatu sindikasi penjaminan emisi sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Lead Underwriter) atau PEE (Underwriter).

1.150 Penjamin Pelaksana Emisi Efek bertanggung jawab untuk mengorganisasikan PEE lain dan Agen Penjual dalam suatu sindikasi penjaminan emisi serta melakukan negosiasi dengan Penerbit Efek.

1.151 PEE membantu Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam koordinasi sindikasi tersebut. Fungsi yang membedakan keduanya terletak pada kewajiban Penjamin Pelaksana Emisi Efek untuk melakukan pencatatan aktivitas seluruh sindikasi penjaminan emisi tersebut.

1.152 Dalam hal PEE bertindak sebagai Penasihat Keuangan, PEE memperoleh pendapatan jasa penasihat keuangan.

1.153 Dalam hal PEE bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek, PEE memperoleh pendapatan penjaminan emisi Efek (underwriting fee).

1.154 Dalam hal PEE bertindak sebagai Agen Penjual, PEE memperoleh pendapatan jasa penjualan (selling fee).

Page 26: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

1-22

1.155 Dalam hal PEE bertindak sebagai Perantara Penerbitan, PEE akan memperoleh pendapatan jasa perantara (arranger fee), jasa penjualan (selling fee), dan management fee (bila ada).

1.156 Perjanjian penjaminan emisi Efek antara lain memuat klausul mengenai

jenis penjaminan (full commitment atau best effort), jasa penjaminan, jadwal emisi, ikatan dan kewajiban atas biaya, dan jasa antara Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan para PEE dan para Agen Penjualnya, serta penanggungan biaya oleh calon Penerbit Efek.

1.157 Pada jenis penjaminan full commitment, PEE memberikan jaminan

untuk membeli seluruh Efek yang tidak terjual dalam hal terjadi under subscribed. Sedangkan pada jenis penjaminan best effort, PEE tidak menjamin untuk membeli seluruh Efek yang tidak terjual.

1.158 Over subscribed adalah kondisi dimana jumlah pemesanan melebihi dari

jumlah Efek yang ditawarkan. Under subscribed adalah kondisi dimana jumlah pemesanan kurang dari jumlah Efek yang ditawarkan.

1.159 Dalam hal terjadi under subscribed, dengan perjanjian full commitment,

PEE wajib membeli Efek yang tidak terserap di pasar. Namun demikian, PEE, Agen Penjual Efek, atau Pihak-Pihak terafiliasi dengannya dilarang menjual Efek yang telah dibeli atau akan dibelinya berdasarkan kontrak penjaminan emisi Efek, kecuali melalui Bursa Efek jika telah diungkapkan dalam Prospektus bahwa Efek tersebut akan dicatatkan di Bursa Efek. Apabila terjadi over subscribed, PEE, Agen Penjualan Efek, atau Pihak-Pihak terafiliasi dengannya dilarang membeli atau memiliki Efek untuk rekening mereka sendiri.

c. Kegiatan Manajer Investasi

1.160 Sebagai Manajer Investasi, PE dapat melakukan kegiatan usaha berupa: 1. Pengelolaan portofolio Efek untuk kepentingan nasabah tertentu berdasarkan

perjanjian Pengelolaan Dana Bersifat Bilateral dan Individual (PDBBI) yang disusun sesuai peraturan Bapepam dan LK;

2. Pengelolaan portofolio investasi kolektif untuk kepentingan sekelompok nasabah melalui wadah atau produk-produk yang diatur dalam peraturan Bapepam dan LK; dan/atau

3. Kegiatan lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK.

1.161 PDBBI atau Pengelolaan Portofolio Efek untuk kepentingan nasabah secara individual adalah jasa pengelolaan dana yang dilakukan Manajer Investasi kepada satu nasabah tertentu dimana berdasarkan perjanjian tentang pengelolaan Portofolio Efek, Manajer Investasi diberi wewenang penuh oleh nasabah untuk melakukan pengelolaan Portofolio Efek berdasarkan perjanjian dimaksud.

1.162 Dalam melakukan kegiatan pengelolaan portofolio investasi kolektif,

Manajer Investasi dapat menjalankan kegiatan sebagai Pengelola Reksa Dana, baik yang berbentuk Perseroan maupun yang berbentuk KIK. Dalam rangka menjalankan kegiatan sebagai Pengelola Reksa Dana berbentuk KIK, Manajer Investasi dapat menjual dan membeli kembali UP secara terus-menerus sampai dengan jumlah UP yang ditetapkan dalam kontrak.

Page 27: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

1-23

1.163 Dalam kegiatan pengelolaan Reksa Dana, EBA, DIRE, dan PDBBI, Manajer Investasi wajib membuat perjanjian dengan BK untuk menyimpan dana dan/atau Efek nasabah.

1.164 Manajer Investasi menanggung seluruh biaya-biaya yang terjadi dalam

rangka pendirian Reksa Dana, EBA, dan DIRE, antara lain biaya persiapan, administrasi, pemasaran, pencetakan, dan distribusi Prospektus pertama kali.

1.165 Manajer Investasi memperoleh pendapatan dari jasa pengelolaan

(management fee) dan dapat memperoleh pendapatan dari jasa penjualan (subscription fee) dan/atau jasa pembelian kembali (redemption fee). Jasa pengelolaan (management fee) ditentukan berdasarkan persentase tertentu dari NAB-Reksa Dana, EBA, dan DIRE sesuai dengan kontrak dan dibebankan secara harian serta dapat dibayarkan secara bulanan atau periode lain sesuai dengan kontrak. Jasa penjualan (subscription fee) dan/atau jasa pembelian kembali (redemption fee) besarnya ditetapkan sebesar persentase tertentu dari nilai transaksi yang dikenakan langsung pada saat transaksi.

1.166 Dalam hal Manajer Investasi melakukan PDBBI, maka Manajer

Investasi memperoleh Jasa Pengelolaan (management fee) berdasarkan persentase tertentu dari total dana kelolaan (assets under management) sesuai dengan perjanjian dan dibebankan secara harian atau sesuai perjanjian serta dapat dibayarkan secara bulanan atau periode lain sesuai dengan perjanjian.

1.167 Dalam hal Manajer Investasi mengelola Reksa Dana Berbentuk KIK-

Penyertaan Terbatas, maka Manajer Investasi tersebut wajib memiliki UP dari Reksa Dana Berbentuk KIK yang dikelolanya paling kurang 1 (satu) UP.

1.168 Manajer Investasi yang tidak memiliki izin usaha sebagai Penasihat Investasi dapat melakukan kegiatan sebagai Penasihat Investasi, sepanjang tidak memungut imbalan atas nasihat mengenai penjualan atau pembelian Efek yang diberikan kepada nasabahnya. C. KERANGKA PEDOMAN PENYUSUNAN PAPE

1.169 Pedoman yang digunakan dalam menyusun PAPE ini adalah sebagai berikut: 1. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Interpretasi Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), dan Peraturan Bapepam dan LK yang berhubungan dengan PE, kemudian disebut sebagai Standar Akuntansi Keuangan (SAK);

2. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan; 3. Peraturan Bursa Efek, LKP, dan LPP; dan 4. Prinsip-prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum.

D. BANGUN PRINSIP AKUNTANSI UMUM

1.170 Ketika suatu SAK secara spesifik berlaku untuk suatu transaksi, peristiwa atau kondisi tertentu, kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk item tersebut menggunakan SAK yang bersangkutan dan mempertimbangkan Panduan Aplikasi SAK yang relevan.

Page 28: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

1-24

1.171 Dalam hal tidak ada SAK yang secara spesifik berlaku untuk transaksi, peristiwa atau kondisi tertentu, maka manajemen menggunakan pertimbangannya dalam mengembangkan dan menerapkan suatu kebijakan akuntansi.

1.172 Dalam membuat pertimbangan, manajemen mengacu, dan

mempertimbangkan keterterapan dari sumber-sumber berikut ini, sesuai dengan urutan menurun: 1. Persyaratan dan panduan dalam SAK yang berhubungan dengan masalah serupa

dan terkait; dan 2. Definisi, kriteria pengakuan, dan konsep pengukuran untuk aset, liabilitas,

penghasilan, dan beban dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan.

1.173 Dalam membuat pertimbangan, manajemen juga mempertimbangkan standar akuntansi terkini yang dikeluarkan oleh badan penyusun standar akuntansi lainnya yang menggunakan kerangka dasar yang sama untuk mengembangkan standar akuntansi, literatur akuntansi lainnya dan praktik akuntansi industri yang berlaku, sepanjang tidak bertentangan dengan sumber pada paragraf 1.171.

Page 29: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-1

BAB 2

INSTRUMEN KEUANGAN

2.01 Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan suatu entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.

A. ASET KEUANGAN

1. Definisi Aset Keuangan

2.02 Aset keuangan adalah setiap aset yang berbentuk: 1. Kas; 2. Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain; 3. Hak kontraktual:

a. Untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain; atau b. Untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan

entitas lain dengan kondisi yang berpotensi menguntungkan entitas tersebut; atau

4. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan: a. Non-derivatif dimana Perusahaan Efek (PE) harus atau mungkin diwajibkan

untuk menerima suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas; atau

b. Derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan PE. Untuk tujuan ini, instrumen ekuitas yang diterbitkan PE tersebut tidak termasuk instrumen yang merupakan kontrak untuk menerima atau menyerahkan instrumen ekuitas yang diterbitkan PE tersebut di masa yang akan datang.

2. Klasifikasi Aset Keuangan

2.03 Setiap aset keuangan yang termasuk ke dalam ruang lingkup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 55 (revisi 2006) wajib diklasifikasikan ke dalam salah satu dari empat kategori utama berikut ini: 1. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (Fair Value Through Profit or Loss –

FVTPL); 2. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (Available-for-Sale – AFS); 3. Pinjaman yang diberikan dan piutang (Loans and Receivables – L&R); dan 4. Dimiliki hingga jatuh tempo (Held-to-Maturity – HTM).

2.04 Pengklasifikasian ini penting karena menentukan pengukuran setelah pengakuan awal (subsequent measurement) aset keuangan tersebut. Klasifikasi aset keuangan harus dilakukan pada saat pengakuan awal. Reklasifikasi setelah pengakuan awal diatur lebih lanjut dalam bab ini. a. Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL)

2.05 FVTPL memiliki dua sub-kategori, yaitu: 1. Aset keuangan yang pada saat pengakuan awal, telah ditetapkan oleh PE untuk

diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (Designated Upon Initial Recognition as at FVTPL – DUIR); dan

Page 30: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-2

2. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan (Held For Trading – HT).

1) Aset Keuangan DUIR

2.06 PE dapat menggunakan penetapan ini pada saat pengakuan awal (at initial recognition), hanya bila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini: 1. Mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan

pengukuran dan pengakuan (kadang diistilahkan sebagai accounting mismatch) yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau

2. Kelompok aset keuangan dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci dari PE; atau

3. Dalam hal suatu kontrak campuran (hybrid contract) terdiri dari satu atau lebih derivatif melekat, PE dapat menetapkan keseluruhan kontrak campuran sebagai aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, kecuali: a. Derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas yang

dipersyaratkan oleh kontrak; atau b. Terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa dilakukan analisis ketika instrumen

campuran yang serupa pertama kali dipertimbangkan, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak diperkenankan.

2.07 Penetapan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba

rugi ini tidak dapat dicabut atau dibatalkan. 2.08 Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga pasar

dalam suatu pasar aktif dan yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, tidak dapat ditetapkan sebagai DUIR.

2.09 DUIR tidak dapat diterapkan hanya pada bagian dari satu instrumen

keuangan, opsi tersebut harus diterapkan pada satu instrumen keuangan secara keseluruhan.

2) Aset Keuangan yang Diklasifikasikan dalam HT

2.10 Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok HT jika: 1. Diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam

waktu dekat (near term); 2. Merupakan bagian dari suatu portofolio instrumen keuangan tertentu yang

dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini; atau

3. Merupakan derivatif (kecuali derivatif yang merupakan kontrak jaminan keuangan atau sebagai instrumen lindung nilai yang ditetapkan dan efektif).

b. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM)

2.11 HTM adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta PE mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: 1. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan

Page 31: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-3

yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; 2. Investasi yang ditetapkan oleh PE dalam kelompok AFS; dan 3. Investasi yang memenuhi definisi L&R.

1) Pembayaran Tetap atau Telah Ditentukan, dan Jatuh Temponya telah

Ditetapkan

2.12 Suatu aset keuangan dapat diklasifikasikan sebagai aset keuangan HTM jika jumlah pembayaran telah ditetapkan atau dapat ditentukan serta tanggal jatuh tempo telah ditentukan dalam perjanjian kontraktual.

2.13 Instrumen utang dengan tingkat bunga variabel dapat memenuhi

kriteria untuk diklasifikasikan sebagai aset keuangan HTM, karena pengaturan dalam kontrak memuat jumlah dan tanggal pembayaran kepada pemegang instrumen utang tersebut.

2.14 Suatu aset keuangan tidak dapat diklasifikasikan sebagai aset

keuangan HTM apabila berdasarkan perjanjian kontraktual, dapat dilakukan pembayaran dimuka dan penghentian perjanjian oleh penerbitnya, sehingga pemilik aset keuangan tidak akan menerima secara substansial seluruh nilai investasi.

2.15 Instrumen ekuitas tidak dapat diklasifikasikan sebagai aset keuangan

HTM karena memiliki jangka waktu tak terbatas (indefinite life) atau karena jumlah yang akan diterima oleh pemegang (holder) dapat bervariasi dan tidak ditentukan, seperti opsi saham dan waran.

2.16 Saham preferen dengan jumlah pembayaran yang telah ditetapkan

atau telah ditentukan, serta dengan jatuh tempo yang telah ditetapkan, dapat diklasifikasikan sebagai HTM oleh pemegangnya. Misalnya mandatorily redeemable preference shares.

2) Memiliki Intensi Positif dan Kemampuan Hingga Jatuh Tempo

2.17 PE tidak dapat mengklasifikasikan suatu aset keuangan sebagai aset keuangan HTM apabila PE bermaksud untuk memiliki aset keuangan untuk periode yang tidak ditentukan.

2.18 Klasifikasi suatu aset keuangan sebagai aset keuangan HTM berarti

bahwa PE tidak akan merespon terhadap kesempatan di masa depan untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan nilai wajar aset.

2.19 Suatu risiko gagal bayar (default) yang signifikan dari penerbit tidak

menghalangi klasifikasi suatu aset keuangan sebagai aset keuangan HTM, selama kontrak pembayarannya tetap atau telah ditentukan dan kriteria lainnya untuk mengklasifikasikan suatu aset keuangan sebagai HTM telah terpenuhi.

2.20 Suatu aset keuangan yang telah dijaminkan untuk mendapatkan

pinjaman, atau merupakan bagian dari perjanjian dijual untuk dibeli kembali (repo) atau Pinjam-Meminjam Efek (PME), dapat diklasifikasikan sebagai aset keuangan HTM selama PE mempunyai intensi dan kemampuan untuk membayar pinjaman atau membeli kembali aset tersebut.

Page 32: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-4

3) Frekuensi Penilaian (Assessment) Terhadap Intensi Positif dan Kemampuan untuk Memiliki Hingga Jatuh Tempo

2.21 Intensi positif dan kemampuan untuk memiliki hingga jatuh tempo dinilai pada setiap tanggal pelaporan keuangan.

4) ‘Tainting Rule’ dalam Aset Keuangan HTM

2.22 Jika PE menjual atau mereklasifikasikan aset keuangan HTM yang belum jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari tidak signifikan, maka sisa investasi dalam kelompok aset keuangan HTM harus direklasifikasikan menjadi aset keuangan AFS dan selama tahun pelaporan keuangan berjalan dan dua tahun pelaporan ke depan, PE tidak diperkenankan menggunakan klasifikasi HTM. Ketentuan ini disebut tainting rule.

2.23 Faktor kualitatif dan kuantitatif harus dipertimbangkan dalam

menentukan apa yang dimaksud dengan “signifikan” untuk suatu PE.

5) Penjualan atau Reklasifikasi HTM yang Tidak Terkena ‘Tainting Rule’

2.24 Penjualan atau reklasifikasi suatu aset keuangan HTM yang belum jatuh tempo tidak terkena tainting rule, jika: 1. Jumlah aset keuangan yang dijual atau direklasifikasi tidak lebih dari jumlah

yang tidak signifikan (not more than insignificant) dibandingkan dengan total seluruh portofolio aset keuangan dalam kategori HTM;

2. Penjualan tersebut mendekati tanggal jatuh tempo; 3. PE telah memperoleh kembali secara substansial seluruh jumlah pokok aset

keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau PE telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau

4. Penjualan atau reklasifikasi tersebut terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali PE, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh PE, yang dapat mencakup hal-hal berikut: a. Penurunan kredibilitas penerbit atau debitur secara signifikan; b. Perubahan peraturan perpajakan yang mengeliminasi atau secara signifikan

mengurangi status pengampunan pajak (tax forgiveness) atas pendapatan bunga yang diperoleh dari aset keuangan; dan

c. Perubahan ketentuan perundang-undangan atau peraturan yang secara signifikan mengubah aturan mengenai investasi yang diperbolehkan atau level maksimal investasi jenis tertentu, yang pada akhirnya menyebabkan PE harus melepaskan suatu aset keuangan HTM.

2.25 Jika tainting rule terhadap suatu portofolio HTM terjadi pada suatu

periode, sehingga menyebabkan reklasifikasi portofolio tersebut sebagai AFS, maka angka komparatif untuk periode lalu tidak perlu disajikan kembali karena akan menyamarkan konsekuensi aset keuangan HTM yang terkena tainting rule.

c. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang (L&R)

2.26 L&R merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, selain dari aset keuangan HT dan DUIR atau AFS.

2.27 L&R diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan

suku bunga efektif (sebagaimana dijelaskan pada paragraf 2.116-2.117).

Page 33: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-5

2.28 Perbedaan utama antara aset keuangan L&R dan HTM terletak pada ada tidaknya kuotasi harga di pasar aktif. Untuk aset keuangan yang memiliki kuotasi harga di pasar aktif PE harus menunjukkan intensi dan kemampuan untuk memiliki hingga jatuh tempo agar dapat mengukur aset tersebut pada biaya perolehan diamortisasi (klasifikasi HTM).

d. Aset Keuangan yang Tersedia untuk Dijual (AFS)

2.29 Aset keuangan AFS merupakan non-derivatif yang ditetapkan sebagai AFS atau yang tidak diklasifikasikan sebagai L&R, HTM, atau FVTPL.

3. Reklasifikasi

a. Ke dalam dan Keluar dari Kategori FVTPL

2.30 Tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi suatu aset yang dimiliki ke dalam atau keluar dari kategori FVTPL.

b. Keluar dari Kategori HTM

2.31 Apabila telah terjadi perubahan intensi dan kemampuan atas suatu investasi HTM, maka investasi tersebut harus direklasifikasi sebagai AFS dan diukur dengan nilai wajar.

2.32 Ketika mereklasifikasi suatu aset keuangan keluar dari klasifikasi

HTM, karena terkena tainting rule, perbedaan antara nilai tercatat aset dengan nilai wajarnya diakui pada pendapatan komprehensif lainnya (other comprehensive income – OCI). Perbedaan ini harus diungkapkan sebagai tambahan atas reklasifikasi.

c. Ke dalam Kategori HTM

2.33 Jika karena perubahan intensi atau kemampuan entitas, atau setelah melewati 2 (dua) tahun buku dari tahun buku dimana tainting rule terjadi, maka PE diperkenankan untuk kembali menggunakan klasifikasi HTM dengan tetap memperhatikan ketentuan penggunaan klasifikasi HTM.

2.34 Nilai tercatat aset pada saat ditransfer kembali, yaitu nilai wajar aset

pada saat ditransfer, menjadi nilai aset yang baru.

2.35 Keuntungan dan kerugian nilai wajar yang sebelumnya diakui langsung pada OCI diamortisasi ke dalam laba rugi selama sisa umur aset keuangan tersebut, dengan menggunakan suku bunga efektif.

d. Keluar dari Kategori AFS

2.36 Setelah melewati tainting rule, PE diperkenankan untuk mereklasifikasi aset keuangan keluar dari klasifikasi AFS dan kembali menggunakan klasifikasi HTM dengan tetap memperhatikan ketentuan penggunaan klasifikasi HTM.

e. Ke dalam dari Kategori AFS

2.37 Suatu aset keuangan akan direklasifikasi ke dalam aset keuangan AFS dari aset keuangan HTM apabila telah terjadi perubahan intensi dan kemampuan, sehingga terkena tainting rule.

Page 34: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-6

f. Ke dalam dan Keluar Kategori L&R

2.38 Reklasifikasi suatu aset keuangan ke dalam dan keluar kategori L&R tidak diperkenankan.

B. LIABILITAS KEUANGAN DAN EKUITAS

1. Prinsip-Prinsip Klasifikasi Liabilitas dan Ekuitas

2.39 Suatu instrumen keuangan atau bagian dari komponennya, pada saat pengakuan awal, harus diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan, aset keuangan, atau instrumen ekuitas, sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual, dan definisi liabilitas keuangan, aset keuangan, dan instrumen ekuitas.

2.40 Beberapa instrumen mungkin memiliki bentuk hukum sebagai

ekuitas, tetapi secara substansi sebenarnya merupakan suatu liabilitas. Misalnya saham preferen, bisa dicatat sebagai ekuitas atau liabilitas tergantung dari substansi atas hak yang melekat pada instrumen tersebut. Klasifikasi ditentukan oleh PE pada saat pengakuan awal, dan tidak dapat diubah.

2.41 Liabilitas keuangan adalah setiap liabilitas yang berupa:

1. Liabilitas kontraktual: a. Untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain; atau b. Untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan

entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan PE; 2. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen

ekuitas yang diterbitkan PE dan merupakan suatu: a. Non-derivatif dimana PE harus atau mungkin diwajibkan untuk menerima

suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas yang diterbitkan PE; atau

b. Derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan PE.

2. Instrumen Ekuitas

2.42 Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya.

2.43 Jika pemegang instrumen memiliki hak untuk menerima kas dalam

bentuk dividen atau distribusi lainnya namun pemberian hak tersebut merupakan kebijakan penerbit instrumen, sehingga tidak ada kewajiban penerbit untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada pemegang instrumen, maka instrumen tersebut merupakan instrumen ekuitas. 3. Instrumen Majemuk

2.44 Instrumen keuangan dapat terstruktur sedemikian rupa sehingga terdiri dari komponen ekuitas dan liabilitas (yaitu instrumen yang bukan sepenuhnya liabilitas, atau bukan sepenuhnya instrumen ekuitas). Instrumen tersebut didefinisikan sebagai instrumen majemuk (compound instrument). Bentuk umum dari instrumen keuangan majemuk adalah instrumen utang dengan opsi konversi melekat, seperti obligasi yang dapat dikonversi menjadi saham biasa penerbit, tanpa fitur derivatif melekat lainnya.

Page 35: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-7

2.45 Komponen liabilitas dan ekuitas suatu instrumen majemuk harus dicatat secara terpisah.

2.46 Persyaratan untuk memisahkan komponen liabilitas dan ekuitas suatu

instrumen majemuk, konsisten dengan prinsip bahwa suatu instrumen keuangan harus diklasifikasikan sesuai dengan substansinya, daripada bentuk hukumnya.

2.47 Suatu instrumen majemuk memiliki bentuk hukum sebagai satu

instrumen, tetapi substansinya terdiri dari dua instrumen, yaitu instrumen liabilitas dan instrumen ekuitas.

a. Pemisahan Komponen Liabilitas dan Ekuitas

2.48 Pemisahan instrumen ke dalam komponen liabilitas dan ekuitas dilakukan pada saat pengakuan awal.

2.49 Metode yang digunakan untuk pemisahan komponen tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pertama, nilai wajar komponen liabilitas dihitung, dan nilai wajar tersebut akan

menjadi nilai tercatat awal komponen liabilitas; dan 2. Kedua, nilai wajar liabilitas dikurangkan dari nilai wajar instrumen secara

keseluruhan, yang akan menghasilkan nilai sisa sebagai komponen ekuitas.

2.50 Metode pengalokasian komponen liabilitas dan ekuitas ini sesuai dengan definisi ekuitas, sebagai nilai sisa dari suatu aset entitas setelah dikurangi dengan semua liabilitasnya.

2.51 Nilai wajar dari komponen liabilitas pada saat pengukuran awal merupakan nilai kini (present value) arus kas kontraktual masa depan, yang didiskontokan dengan tingkat suku bunga pasar yang akan digunakan pada instrumen dengan kualitas kredit yang setara, dengan arus kas yang secara substansial sama, jangka waktu yang sama, tetapi tanpa opsi konversi.

2.52 Komponen liabilitas selanjutnya akan diukur sesuai dengan klasifikasi

instrumen tersebut, sebagaimana diatur dalam paragraf 2.55-2.59. b. Konversi suatu Instrumen Majemuk

2.53 Pada saat konversi dilakukan, ekuitas akan diterbitkan dan liabilitas akan dihentikan pengakuannya. Sedangkan komponen ekuitas yang diakui pada saat pengakuan awal tetap berada pada kelompok ekuitas. Tidak ada keuntungan atau kerugian yang diakui pada saat konversi.

4. Klasifikasi Liabilitas Keuangan

2.54 Liabilitas keuangan harus diklasifikasikan ke dalam salah satu dari dua kategori berikut ini: 1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL);

atau 2. Liabilitas keuangan lainnya (liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan

diamortisasi/ Other financial liabilities measured at amortized cost – FLAC).

Page 36: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-8

a. Liabilitas Keuangan FVTPL

2.55 Liabilitas keuangan pada kategori FVTPL ini selanjutnya dapat dibagi ke dalam dua sub-bagian berikut: 1. Liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan

(HT); dan 2. Liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal, telah ditetapkan oleh PE

untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (DUIR).

1) Liabilitas Keuangan yang Diklasifikasikan dalam HT

2.56 Suatu liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok HT jika memenuhi kategori berikut: 1. Liabilitas keuangan yang dimiliki dengan tujuan untuk diperjualbelikan dalam

waktu dekat; 2. Merupakan bagian dari suatu portofolio instrumen keuangan tertentu yang

dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini; atau

3. Merupakan liabilitas derivatif, kecuali derivatif tersebut merupakan bagian dari instrumen lindung nilai yang ditetapkan dan efektif.

2) Liabilitas Keuangan DUIR

2.57 Kriteria penetapan liabilitas keuangan dalam kelompok DUIR sama dengan kriteria penetapan untuk aset keuangan, seperti diuraikan pada paragraf 2.06.

2.58 Penetapan tersebut tidak dapat dibatalkan, sehingga setelah

pengakuan awal, liabilitas tersebut tidak dapat direklasifikasi ke dalam kategori lainnya, selama umur liabilitas tersebut.

b. Liabilitas Keuangan Lainnya (FLAC)

2.59 FLAC merupakan liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan FVTPL.

5. Reklasifikasi Liabilitas Keuangan

2.60 Tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan ke dalam ataupun keluar dari kelompok FVTPL.

C. INSTRUMEN DERIVATIF

2.61 Instrumen derivatif adalah suatu instrumen keuangan atau kontrak lain yang mencakup 3 (tiga) karakteristik sebagai berikut: a. Nilainya berubah sebagai akibat dari perubahan variabel yang telah ditentukan

(sering disebut dengan variabel yang mendasari/underlying variable), antara lain: suku bunga, harga instrumen keuangan, harga komoditas, nilai tukar mata uang asing, indeks harga atau indeks suku bunga, peringkat kredit atau indeks kredit, atau variabel lainnya;

b. Tidak memerlukan investasi awal neto atau memerlukan investasi awal neto dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan jumlah yang diperlukan untuk kontrak serupa lainnya yang diharapkan akan menghasilkan dampak yang serupa sebagai akibat perubahan faktor pasar; dan

c. Diselesaikan pada tanggal tertentu di masa mendatang.

Page 37: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-9

2.62 Instrumen keuangan derivatif menimbulkan hak dan kewajiban yang mengakibatkan pemindahan diantara Pihak-Pihak yang terkait dengan instrumen keuangan derivatif tersebut, satu atau lebih risiko keuangan yang melekat (inherent) pada instrumen keuangan utama.

2.63 Suatu derivatif biasanya memiliki suatu jumlah nosional berupa

sejumlah mata uang, saham, unit bobot, atau volume, atau ukuran lain yang ditetapkan dalam kontrak. Di lain Pihak, suatu derivatif dapat mensyaratkan suatu pembayaran dengan jumlah yang telah ditetapkan atau pembayaran yang jumlahnya dapat berubah (tapi tidak proporsional terhadap perubahan item yang mendasarinya) sebagai akibat dari suatu peristiwa di masa datang yang tidak berkaitan dengan jumlah nosional.

1. Instrumen Keuangan Melekat (Embedded Derivatif)

2.64 Derivatif melekat merupakan komponen dari instrumen campuran (hybrid instrument) atau instrumen yang digabungkan (combined instrument) dimana di dalamnya termasuk pula kontrak utama non-derivatif (host contract), yang mengakibatkan sebagian arus kas yang berasal dari instrumen yang digabungkan bervariasi seperti derivatif yang berdiri sendiri.

2.65 Derivatif melekat menyebabkan sebagian atau seluruh kas, yang

dipersyaratkan kontrak, dimodifikasi menurut variabel yang telah ditentukan, antara lain: suku bunga, harga instrumen keuangan, harga komoditas, nilai tukar mata uang asing, indeks harga atau indeks suku bunga, peringkat kredit atau indeks kredit, atau variabel lainnya. Untuk variabel non-keuangan, variabel tersebut tidak berkaitan dengan Pihak-Pihak dalam kontrak.

2.66 Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan tetapi dalam

kontraknya dapat dipindahtangankan secara terpisah dari instrumen keuangannya, atau dimiliki oleh Pihak lawan yang berbeda dari instrumen keuangannya, bukan merupakan derivatif melekat, tetapi merupakan instrumen keuangan terpisah.

2.67 Derivatif melekat harus dipisahkan dari kontrak utamanya dan dicatat

sebagai derivatif jika dan hanya jika: 1. Karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif melekat tidak berkaitan erat

dengan karakteristik ekonomi dan risiko dari kontrak utamanya; 2. Instrumen terpisah yang memiliki persyaratan yang sama dengan derivatif

melekat memenuhi definisi sebagai derivatif; dan 3. Instrumen campuran (instrumen yang digabungkan) tidak diukur pada nilai

wajar melalui laba rugi (dengan kata lain derivatif yang melekat pada aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi tidak dipisahkan).

2.68 Jika kontrak memiliki satu atau lebih derivatif melekat, maka entitas menetapkan keseluruhan kontrak dari instrumen yang digabungkan atau instrumen campuran sebagai aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, kecuali: 1. Derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas yang

dipersyaratkan kontrak; atau 2. Terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis ketika instrumen yang

digabungkan atau instrumen campuran yang serupa pertama kali

Page 38: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-10

dipertimbangkan bahwa pemisahan derivatif melekat tidak diperkenankan, seperti opsi pelunasan lebih awal yang melekat dalam pinjaman yang memungkinkan pemegangnya untuk melunasi lebih awal pinjamannya sebesar kurang lebih biaya yang diamortisasi.

2.69 Jika derivatif melekat harus dipisahkan dari kontrak utamanya, namun PE tidak dapat mengukur derivatif melekatnya secara terpisah, baik pada saat perolehan ataupun pada tanggal pelaporan keuangan berikutnya, maka entitas memperlakukan keseluruhan kontrak dari instrumen yang digabungkan atau instrumen campuran tersebut sebagai aset keuangan atau liabilitas keuangan DUIR.

2.70 Jika nilai wajar derivatif melekat tidak dapat ditentukan secara andal

berdasarkan persyaratan dan kondisi derivatif tersebut (misalnya karena derivatif melekat didasarkan pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi), maka nilai wajar derivatif melekat merupakan selisih antara nilai wajar instrumen yang digabungkan atau instrumen campuran dengan nilai wajar dan kontrak utama.

D. PENGUKURAN

1. Pengakuan awal

2.71 PE mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan (neraca), jika dan hanya jika, PE tersebut menjadi salah satu Pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut.

a. Nilai Wajar

2.72 Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dan liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar.

2.73 Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau

suatu liabilitas diselesaikan antara pembeli dan penjual yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction).

2.74 Bukti terbaik dari nilai wajar adalah harga kuotasi di pasar yang aktif,

karena harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi yang wajar.

2.75 Closing price atau harga penutupan merupakan acuan nilai wajar

terbaik bagi instrumen keuangan yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek, karena closing price dan volume transaksi tersedia setiap saat maupun tersedia secara regular (readily and regularly available) di Bursa Efek dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.

2.76 Jika tidak terdapat closing price atau jika closing price tidak

mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar, maka nilai wajar mengacu kepada harga transaksi terkini, sepanjang kondisi ekonomi tidak mengalami perubahan yang signifikan sejak transaksi tersebut terjadi.

2.77 Jika PE dapat menunjukkan bahwa harga transaksi terkini bukan

merupakan nilai wajar (misalnya karena mencerminkan nilai yang akan diterima atau dibayarkan dalam transaksi yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan, atau

Page 39: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-11

penjualan akibat kesulitan keuangan), maka harga transaksi terkini tersebut harus disesuaikan.

2.78 Jika kuotasi harga yang dipublikasikan di pasar aktif bagi instrumen

keuangan untuk keseluruhan nilainya tidak tersedia, namun pasar aktif untuk komponen-komponen instrumen tersebut tersedia, maka nilai wajar instrumen ditentukan menggunakan dasar harga pasar yang relevan untuk komponen-komponen tersebut.

2.79 Jika tidak terdapat pasar aktif, maka PE menentukan nilai wajar

menggunakan harga pasar wajar yang ditetapkan oleh Lembaga Penilaian Harga Efek (LPHE). Dalam hal LPHE tidak menetapkan harga pasar wajar untuk instrumen keuangan tersebut, maka PE menentukan harga wajar menggunakan teknik penilaian, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1. Menggabungkan seluruh faktor yang akan digunakan oleh para pelaku pasar

dalam menetapkan harga; 2. Menggunakan metodologi ekonomi yang dapat diterima; dan 3. Berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi.

b. Biaya Transaksi

2.80 Biaya transaksi adalah biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan, penerbitan, atau pelepasan aset keuangan atau liabilitas keuangan. Biaya tambahan adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila PE tidak memperoleh, menerbitkan, atau menjual instrumen keuangan.

2.81 Biaya transaksi meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para

agen (termasuk karyawan yang berperan sebagai agen penjual/selling agent), konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan atas transfer yang dilakukan. Biaya-biaya transaksi tidak termasuk premium atau diskonto utang, biaya pendanaan (financing costs), atau biaya administrasi internal atau biaya penyimpanan (holding costs).

2.82 Untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan

sebagai FVTPL, maka biaya transaksi langsung diakui dalam laba rugi pada saat pengakuan awal.

2.83 Untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya

perolehan diamortisasi, maka biaya transaksi termasuk ke dalam perhitungan suku bunga efektif. Biaya transaksi tersebut akan diamortisasi melalui laba rugi selama jangka waktu instrumen tersebut.

2.84 Untuk aset keuangan dengan klasifikasi AFS, dimana:

1. Suku bunga efektif juga diterapkan, biaya transaksi diakui pada saat pengakuan awal sebagai bagian dari nilai tercatat aset keuangan AFS. Biaya transaksi tersebut diamortisasi melalui laba rugi selama jangka waktu aset keuangan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif, seperti aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

2. Jika aset keuangan AFS tidak memiliki pembayaran tetap atau memiliki umur yang tidak tentu (indefinite life), maka suku bunga efektif tidak diterapkan. Pada saat pengakuan awal biaya transaksi diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset

Page 40: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-12

keuangan AFS dan diakui pada laba rugi hanya sewaktu terjadi penurunan nilai (impairment) atau penghentian pengakuan (derecognition).

2.85 Perolehan aset keuangan PE umumnya terjadi karena adanya transaksi di Bursa Efek. Pada saat perolehan aset keuangan tersebut, yaitu pada saat tanggal transaksi (T+0), PE mencatat aset yang diperoleh dan biaya transaksi yang timbul sesuai dengan intensi kepemilikan atas aset keuangan tersebut, serta mengakui liabilitas kepada Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), serta Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP). Contoh ilustrasi jurnal perolehan aset keuangan sesuai dengan klasifikasinya, dibahas pada Bab 3 mengenai Akuntansi Perantara Pedagang Efek, paragraf 3.79 dan 3.125.

2.86 Sedangkan pada saat penerbitan Efek Bersifat Utang (EBU), seperti

halnya pada perolehan aset keuangan, biaya transaksi yang timbul dicatat sesuai dengan penetapan klasifikasi atas EBU tersebut.

2. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

a. Aset Keuangan

1) Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)

2.87 Setelah pengakuan awal aset keuangan FVTPL diukur pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laba rugi.

2.88 Contoh ilustrasi jurnal penyesuaian aset keuangan FVTPL terhadap

nilai wajar, dibahas di Bab 3 mengenai Akuntansi PPE, paragraf 3.81 dan 3.130.

2) Dimiliki hingga jatuh tempo (HTM)

2.89 Setelah pengakuan awal, aset keuangan HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Pencatatan di Buku Besar

Pada saat pengakuan pendapatan bunga dan amortisasi biaya transaksi Db. Piutang Bunga – L&R xxx

Db. Amortisasi Biaya Transaksi – Efek Bersifat Utang – HTM (P&L) xxx

Kr. Pendapatan Bunga xxx

Kr. Biaya Transaksi Belum Diamortisasi – Efek Bersifat Utang – HTM (B/S) xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

3) Pinjaman yang diberikan dan piutang (L&R)

2.90 Setelah pengakuan awal aset keuangan L&R juga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Pencatatan di Buku Besar

Pada saat pengakuan pendapatan bunga dan pembebanan biaya transaksi

Page 41: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-13

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Db. Amortisasi Biaya Transaksi – Pinjaman – L&R (P&L) xxx

Kr. Pendapatan Bunga xxx

Kr. Biaya Transaksi Belum Diamortisasi –– L&R (BS) xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

4) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (AFS)

2.91 Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajar. 2.92 Apabila Efek bersifat ekuitas diklasifikasikan sebagai AFS, maka

keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada OCI. 2.93 Contoh ilustrasi jurnal penyesuaian aset keuangan AFS terhadap nilai

wajar, dibahas di Bab 3 mengenai Akuntansi PPE, paragraf 3.81 dan 3.130. 2.94 Apabila Efek utang diklasifikasikan sebagai AFS, maka Efek tersebut:

1. Diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga; dan

2. Mark to market, dengan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui dalam ekuitas melalui OCI.

Pencatatan di Buku Besar

a. Pada saat amortisasi biaya transaksi dan pengakuan bunga dengan menggunakan suku bunga efektif

Db. Piutang Bunga – L&R xxx

Db. Amortisasi Biaya Transaksi – Efek Bersifat Utang – AFS (P&L) xxx

Kr. Pendapatan Bunga xxx

Kr. Biaya Transaksi Belum Diamortisasi –– AFS (B/S) xxx

b. Pada saat mark to market EBU

Db. Kenaikan/Penurunan Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek –AFS* xxx

Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya – Perubahan Nilai Efek – AFS* xxx

* Dicatat dalam akun terpisah, tetapi dikelompokkan dan disajikan pada EBU

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

2.95 Perubahan nilai wajar akibat perubahan nilai tukar mata uang asing aset keuangan dalam klasifikasi AFS, diakui pada laba rugi.

Page 42: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-14

2.96 Dividen untuk saham dalam klasifikasi AFS diakui pada laba rugi ketika hak PE untuk menerima pembayaran dividen telah ditetapkan.

2.97 Dividen dapat berupa dividen tunai atau dividen saham. 2.98 Terdapat tiga tanggal yang penting dalam pencatatan terkait dividen,

yaitu: 1. Tanggal deklarasi (declaration date/cum date), merupakan tanggal disetujuinya

pembayaran dividen oleh Dewan Direksi. 2. Tanggal pencatatan, merupakan tanggal dimana pendaftaran penerima dividen

ditutup. Hanya pemegang saham yang terdaftar pada tanggal ini yang berhak untuk menerima dividen.

3. Tanggal pembayaran, merupakan tanggal dimana dividen yang telah dideklarasikan akan dibayarkan.

2.99 Untuk kepentingan akuntansi, dividen diakui pada saat cum date. 2.100 Contoh ilustrasi jurnal pengakuan dan penerimaan dividen tunai,

dibahas di Bab 3 mengenai Akuntansi PPE, paragraf 3.103 dan 3.104. 2.101 Dividen saham dapat berupa saham yang sama atau berbeda dari

saham awal yang telah dimiliki. 2.102 Dividen saham, baik merupakan saham yang sama, maupun berbeda

dengan saham awal yang telah dimiliki sebelumnya, bukan merupakan pendapatan. Hal tersebut dikarenakan tidak ada distribusi aset dari perusahaan penerbit saham.

2.103 Pemegang saham menerima tambahan saham, namun masih memiliki

proporsi kepemilikan yang sama. Pemegang saham mungkin memiliki jumlah lembar saham lebih banyak, tetapi dengan nilai pasar yang berkurang.

2.104 Dividen saham yang diterima tidak mempengaruhi jumlah total biaya

investasi, tetapi mengurangi biaya investasi per lembar saham. Biaya awal investasi setelah penerimaan dividen saham, akan berlaku untuk jumlah saham yang lebih banyak, yaitu saham awal ditambah dengan saham yang diterima dari dividen saham.

2.105 Ketika hak untuk menerima dividen telah timbul tetapi saham belum

diterima (cum date), maka PE mengakui adanya tambahan jumlah lembar portofolio akibat adanya aksi korporasi Penerbit Efek di Buku Pembantu Efek.

2.106 Contoh ilustrasi jurnal pengakuan dan distribusi dividen saham,

dibahas pada Bab 3 mengenai Akuntansi PPE, paragraf 3.109 dan 3.110. 2.107 Jika terdapat bukti objektif penurunan nilai aset keuangan AFS, maka

pengaturannya mengikuti paragraf 2.142 – 2.143.

2.108 Ketika suatu aset keuangan dalam klasifikasi AFS dijual, maka kumulatif keuntungan dan kerugian yang sebelumnya diakui di OCI akan diakui pada laba rugi.

Page 43: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-15

b. Instrumen Ekuitas yang Tidak Memiliki Kuotasi

1) Investasi dalam instrumen ekuitas dimana ukuran yang andal atas nilai wajar menjadi tidak lagi tersedia

2.109 Suatu instrumen ekuitas yang ukuran andal atas nilai wajarnya tidak lagi tersedia, maka instrumen keuangan tersebut diukur pada harga perolehan (at cost). Nilai tercatat aset pada tanggal tersebut akan menjadi biaya perolehan baru.

2.110 Semua keuntungan dan kerugian yang sebelumnya diakui pada laba

rugi tidak perlu dibalik; dan yang sebelumnya diakui pada OCI akan tetap pada OCI sampai dengan aset tersebut dijual atau dilepaskan. Pada saat penjualan, keuntungan dan kerugian diakui pada laba rugi.

2.111 Meskipun aset keuangan diukur pada harga perolehan, harus tetap

dilakukan evaluasi penurunan nilai atas aset keuangan tersebut.

2) Investasi dalam instrumen ekuitas dimana nilai wajar menjadi dapat ditentukan secara andal

2.112 Ketika kemudian suatu instrumen ekuitas yang sebelumnya diukur pada harga perolehan (at cost), nilai wajarnya menjadi dapat diukur secara andal, maka aset tersebut harus diukur kembali pada nilai wajar.

2.113 Perbedaan antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai wajar yang

baru diakui pada laba rugi untuk aset keuangan FVTPL dan diakui pada OCI untuk aset keuangan AFS.

c. Liabilitas Keuangan

2.114 Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan FVTPL diukur pada nilai wajar, dimana keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laba rugi. Sedangkan untuk liabilitas keuangan FLAC diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. 3. Biaya Perolehan Diamortisasi

2.115 Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah pada pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan akumulasi amortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.

a. Metode suku bunga efektif

2.116 Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau kelompok aset keuangan atau liabilitas keuangan) dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan.

2.117 Suku bunga efektif (effective interest rate – EIR) adalah suku bunga yang

secara tepat mendiskontokan arus kas masa depan selama perkiraan umur dari instrumen keuangan pada nilai tercatat bersih awal aset keuangan atau liabilitas keuangan.

Page 44: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-16

b. Arus kas

2.118 Pada saat menghitung EIR, entitas mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut (seperti pelunasan yang dipercepat, opsi beli, dan opsi serupa lainnya), namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan. Hal ini sesuai dengan fakta bahwa metode penurunan nilai yang diadopsi mewajibkan kerugian penurunan nilai diakui pada saat terjadinya (incurred), bukan pada saat kerugian penurunan nilai tersebut diharapkan akan terjadi (expected).

2.119 Dalam beberapa kasus, aset keuangan mungkin diperoleh dengan diskon yang sangat besar, yang mencerminkan kerugian kredit yang telah terjadi. Maka, kerugian kredit tersebut harus diperhitungkan dalam mengestimasi arus kas untuk menghitung EIR.

c. Perubahan dalam Arus Kas

2.120 Untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan suku bunga mengambang, jika estimasi ulang arus kas dilakukan untuk mencerminkan pergerakan suku bunga pasar, EIR diperbaharui. Perubahan estimasi arus kas masa depan untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan suku bunga mengambang, umumnya tidak mengubah nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan.

2.121 Ketika estimasi ulang arus kas dilakukan dengan alasan selain dari

yang disebutkan dalam paragraf di atas, maka PE menghitung ulang nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan, dengan mendiskontokan arus kas masa depan yang direvisi menggunakan EIR pada saat pengakuan awal. Selisih yang terjadi atas penyesuaian ini diakui sebagai pendapatan atau beban pada laba rugi.

d. Periode Amortisasi

2.122 Apabila PE menerapkan metode EIR, maka PE tersebut mengamortisasi setiap fee, poin yang dibayarkan atau diterima, biaya transaksi, dan premium atau diskonto lainnya yang termasuk dalam perhitungan EIR selama perkiraan umur instrumen tersebut. Namun periode yang lebih singkat dapat digunakan jika lebih tepat.

2.123 Jika suatu aset keuangan diperoleh di antara tanggal pembayaran

bunga, maka pendapatan bunga yang akan diakui dihitung dari tanggal perolehan aset keuangan, sampai dengan pembayaran bunga berikutnya.

2.124 Jika premium atau diskonto dari instrumen dengan suku bunga

mengambang mencerminkan bunga yang terutang atas instrumen tersebut sejak pembayaran bunga terakhir dilaksanakan, atau mencerminkan perubahan suku bunga pasar sejak suku bunga mengambang tersebut terakhir kali disesuaikan dengan suku bunga pasar, maka premium atau diskonto tersebut diamortisasi hingga tanggal dimana suku bunga mengambang tersebut disesuaikan dengan suku bunga pasar. Hal ini dikarenakan premium atau diskonto dimaksud terkait dengan periode sampai dengan tanggal penyesuaian bunga berikutnya, karena pada tanggal tersebut, variabel yang mempengaruhi besarnya premium atau diskonto tersebut (yaitu suku bunga) akan disesuaikan dengan suku bunga pasar.

Page 45: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-17

2.125 Namun jika premium atau diskonto disebabkan perubahan selisih suku bunga kredit dan suku bunga mengambang sebagaimana yang dinyatakan dalam instrumen tersebut, atau disebabkan variabel-variabel yang tidak dapat disesuaikan terhadap suku bunga pasar, maka premium atau diskonto tersebut diamortisasi selama perkiraan umur instrumen tersebut.

2.126 Contoh ilustrasi jurnal amortisasi diskon dan premium EBU, dibahas

pada Bab 3 mengenai Akuntansi PPE, paragraf 3.129.

E. PENURUNAN NILAI

2.127 Seluruh aset keuangan, kecuali aset keuangan FVTPL, dievaluasi penurunan nilainya. 1. Bukti Penurunan Nilai

2.128 Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan (neraca), PE mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

2.129 Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan

kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan (peristiwa yang merugikan).

2.130 Peristiwa-peristiwa yang merugikan meliputi:

1. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; 2. Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan

pembayaran pokok atau bunga; 3. Pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan

dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan;

4. Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya;

5. Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau 6. Data yang tersedia mengindikasikan adanya penurunan pada estimasi arus kas

masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasikan terhadap aset keuangan tertentu dalam kelompok aset keuangan tersebut, termasuk: a. Memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok

tersebut; atau b. Kondisi ekonomi nasional atau lokal yang terkait dengan wanprestasi atas

aset dalam kelompok keuangan tersebut.

2.131 Berikut ini bukan merupakan bukti terjadinya penurunan nilai: 1. Menghilangnya pasar aktif karena instrumen keuangan tidak lagi

diperdagangkan secara publik; 2. Turunnya peringkat kredit entitas tapi tidak terdapat bukti lain terjadinya

peristiwa merugikan; dan 3. Penurunan nilai wajar aset keuangan dibawah biaya perolehan atau dibawah

biaya perolehan diamortisasi (misalnya karena naiknya tingkat bunga bebas risiko).

Page 46: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-18

2. Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya Perolehan Diamortisasi

a. Suku Bunga Diskonto

2.132 Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan L&R atau aset keuangan HTM, maka jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan EIR saat pengakuan awal. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi dengan menggunakan pos cadangan penyisihan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi.

2.133 Contoh ilustrasi penurunan nilai aset keuangan yang dicatat

berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, dibahas pada Bab 3 mengenai Akuntansi PPE, paragraf 3.132.

2.134 Jika persyaratan atas pinjaman yang termasuk dalam aset keuangan

L&R atau HTM dinegosiasi ulang atau dimodifikasi, maka penurunan nilai diukur dengan EIR awal sebelum persyaratan diubah.

2.135 Jika pinjaman yang termasuk dalam L&R atau investasi HTM

memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah EIR yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.

b. Kelompok Aset

2.136 PE menentukan apakah telah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual. Untuk itu, PE harus menetapkan batasan (threshold) aset keuangan yang secara individual signifikan. Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual akan dinilai secara kolektif.

2.137 Jika PE menentukan tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual, maka PE memasukkan aset tersebut dalam kelompok aset keuangan yang dinilai secara kolektif. Dalam melakukan penilaian penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan karakteristik resiko kreditnya.

c. Pemulihan Penurunan Nilai

2.138 Jika pada periode berikutnya, terdapat bukti objektif pemulihan penurunan nilai aset keuangan L&R atau HTM, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan melakukan penyesuaian pada pos cadangan penurunan nilai. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba rugi.

Pencatatan di Buku Besar

a. Bukti obyektif pemulihan penurunan nilai pada aset keuangan dalam klasifikasi L&R atau HTM terjadi pada periode yang sama dengan periode dilakukannya penurunan nilai dan pemulihan terjadi sebelum periode akuntansi berakhir.

Page 47: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-19

Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan – HTM/L&R (B/S) xxx

Kr. Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan – HTM/L&R (P&L) xxx

b. Bukti obyektif pemulihan penurunan nilai pada aset keuangan dalam

klasifikasi L&R atau HTM telah terjadi sebelum tanggal laporan keuangan namun baru diketahui di antara tanggal laporan keuangan sampai sebelum tanggal penyelesaian laporan keuangan.

Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan – HTM/L&R (B/S) xxx

Kr. Saldo Laba xxx

c. Bukti obyektif pemulihan penurunan nilai pada aset keuangan dalam

klasifikasi L&R atau HTM terjadi setelah tanggal laporan keuangan dan bukan merupakan adjusting subsequent event.

Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan – HTM/L&R (B/S) xxx

Kr. Pendapatan xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan d. Pendapatan Bunga Setelah Pengakuan Penurunan Nilai

2.139 Ketika telah terjadi kerugian penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan L&R dan HTM, maka pendapatan bunga selanjutnya akan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa depan dalam pengukuran kerugian penurunan nilai.

2.140 Perlakuan terhadap pendapatan bunga pada suatu aset keuangan L&R dan HTM setelah terjadi kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 1. Ketika kerugian penurunan nilai yang terjadi adalah sebesar jumlah estimasi

pendapatan bunga atau lebih besar dari estimasi pendapatan bunga yang akan diterima, maka PE akan berhenti mengakui pendapatan bunga secara reguler. Selanjutnya, PE akan akan mengakui pendapatan bunga atas aset keuangan tersebut melalui discount unwinding, yang dihitung dengan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa depan dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Discount unwinding dilakukan untuk mengeliminasi kerugian penurunan nilai, sepanjang sisa umur aset keuangan tersebut;

2. Ketika kerugian penurunan nilai yang terjadi lebih kecil dari estimasi pendapatan bunga yang akan diterima, maka PE akan mengakui pendapatan bunga dan discount unwinding dengan menggunakan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa depan dalam pengukuran kerugian penurunan nilai.

Pencatatan di Buku Besar

a. Ketika kerugian penurunan nilai yang terjadi adalah sebesar jumlah estimasi pendapatan bunga atau lebih besar dari estimasi pendapatan bunga yang akan diterima, dengan asumsi tidak ada biaya transaksi.

Page 48: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-20

Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan – HTM/L&R (B/S) xxx

Kr. Discount Unwinding (P&L) xxx

b. Ketika kerugian penurunan nilai yang terjadi lebih kecil dari estimasi

pendapatan bunga yang akan diterima, dengan asumsi tidak ada biaya transaksi.

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan – HTM/L&R (B/S) xxx

Kr. Pendapatan Bunga xxx

Kr. Discount Unwinding (P&L) xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

a. Ketika kerugian penurunan nilai yang terjadi adalah sebesar jumlah estimasi pendapatan bunga atau lebih besar dari estimasi pendapatan bunga yang akan diterima, dengan asumsi tidak ada biaya transaksi. Tidak ada pencatatan

b. Ketika kerugian penurunan nilai yang terjadi lebih kecil dari estimasi pendapatan bunga yang akan diterima, dengan asumsi tidak ada biaya transaksi.

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan 3. Aset Keuangan yang Dicatat Pada Biaya Perolehan

2.141 Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan.

4. Aset Keuangan AFS

2.142 Jika terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan AFS mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya sudah diakui dalam OCI (jika ada), harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laba rugi meskipun aset keuangan AFS tersebut belum dihentikan pengakuannya.

2.143 Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui

dalam laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laba rugi.

Page 49: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-21

Pencatatan di Buku Besar a. Jika penurunan nilai yang terjadi adalah sebesar penurunan nilai wajar yang

sebelumnya diakui dalam OCI. Db. Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Utang/Ekuitas

yang Tercatat di Bursa Efek – AFS (P&L) xxx

Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya – Perubahan Nilai Efek – AFS xxx

b. Jika penurunan nilai yang terjadi lebih besar daripada penurunan nilai yang

sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya. (1) EBU

Db. Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Utang yang Tercatat di Bursa Efek – AFS (P&L) xxx

Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya – Perubahan Nilai Efek – AFS xxx

Kr. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan – Efek Bersifat Utang xxx

(2) Efek Bersifat Ekuitas

Db. Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek – AFS (P&L) xxx

Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya – Perubahan Nilai Efek – AFS xxx

Kr. Efek Bersifat Ekuitas – AFS xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

2.144 Jika pada periode berikutnya, terjadinya pemulihan penurunan nilai instrumen ekuitas dalam kelompok AFS, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan.

2.145 Jika pada periode berikutnya, terdapat bukti obyektif pemulihan

penurunan nilai instrumen utang dalam kelompok AFS, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi harus dipulihkan melalui laba rugi pada periode terjadinya pemulihan.

Pencatatan di Buku Besar

a. Bukti obyektif pemulihan penurunan nilai pada aset keuangan dalam klasifikasi AFS terjadi pada periode yang sama dengan periode dilakukannya penurunan nilai dan pemulihan terjadi sebelum periode akuntansi berakhir.

Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Utang yang Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr. Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Utang yang Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

b. Pemulihan penurunan nilai pada aset keuangan dalam klasifikasi AFS telah

terjadi sebelum tanggal laporan keuangan namun baru diketahui antara tanggal laporan keuangan sampai sebelum tanggal penyelesaian laporan keuangan.

Page 50: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-22

Db. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr. Saldo Laba xxx

c. Pemulihan penurunan nilai pada aset keuangan dalam klasifikasi AFS telah

terjadi sebelum tanggal laporan keuangan namun baru diketahui antara tanggal laporan keuangan sampai sebelum tanggal penyelesaian laporan keuangan.

Db. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr. Pendapatan xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

F. PENGHENTIAN PENGAKUAN

1. Penghentian Pengakuan Aset Keuangan

2.146 PE menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika: 1. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir; atau 2. PE tersebut mentransfer aset keuangan dan transfer tersebut memenuhi kriteria

penghentian pengakuan.

2.147 PE mentransfer aset keuangan, jika dan hanya jika, PE: 1. Mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset

keuangan; atau 2. Tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset

keuangan namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima kepada pihak lain melalui satu kesepakatan yang memenuhi semua persyaratan berikut: a. PE tidak wajib membayar penerima akhir, kecuali jika PE memperoleh

jumlah yang setara dengan aset awal; b. PE tidak diperkenankan menjual atau mengagunkan aset awal kecuali untuk

menjamin hak penerima akhir untuk menerima arus kas. c. PE berkewajiban untuk menyerahkan setiap arus kas yang ditagihnya untuk

dan atas nama penerima akhir tanpa penundaan yang signifikan.

2.148 Ketika PE mentransfer aset keuangan, maka PE mengevaluasi apakah secara substansial PE masih memiliki risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut.

2.149 Jika PE mentransfer aset keuangan yang memenuhi kriteria penghentian pengakuan untuk keseluruhan nilainya dan PE, masih memiliki hak pengelolaan atas aset keuangan tersebut dengan imbalan tertentu (fee), maka PE mengakui kontrak pengelolaan tersebut sebagai aset jasa pengelolaan atau liabilitas jasa pengelolaan.

2.150 Contoh ilustrasi penghentian pengakuan aset keuangan Efek bersifat

ekuitas, dibahas pada Bab 3 mengenai Akuntansi PPE, paragraf 3.84. 2.151 Sedangkan contoh ilustrasi penghentian pengakuan aset keuangan

EBU, dibahas pada Bab 3 mengenai Akuntansi PPE, paragraf 3.135.

Page 51: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-23

2. Penghentian Pengakuan Liabililitas Keuangan

2.152 PE mengeluarkan liabilitas keuangan (atau bagian dari liabilitas keuangan) dari laporan posisi keuangannya (neraca), jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan, dibatalkan, atau kadaluwarsa.

2.153 Selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan (atau bagian dari liabilitas keuangan) yang berakhir atau yang ditransfer pada Pihak lain, dengan jumlah yang dibayarkan, diakui dalam laba rugi.

Pencatatan di Buku Besar Db. Utang Obligasi – FLAC xxx

Db. Beban bunga xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

G. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN YANG LAZIM DIMILIKI OLEH PERUSAHAAN EFEK

1. Saham

a. Klasifikasi

2.154 Saham dapat diklasifikasikan sebagai FVTPL atau AFS, sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.05 – 2.10 atau 2.29.

Pengakuan Awal

2.155 Jika diklasifikasikan sebagai aset keuangan FVTPL atau AFS, maka pada saat pengakuan awal, saham diukur pada nilai wajarnya.

2.156 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat

akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan atas transfer yang dilakukan.

2.157 Jika saham diklasifikasikan sebagai aset keuangan FVTPL maka biaya

transaksi (transaction cost dan upfront fee) dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya.

2.158 Jika saham diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS, maka biaya

transaksi ditambahkan ke dalam nilai tercatat awal.

b. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

2.159 Setelah pengakuan awal, saham yang diklasifikasikan sebagai FVTPL diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui dalam laba rugi periode berjalan.

Page 52: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-24

2.160 Sedangkan saham yang diklasifikasikan sebagai AFS, setelah pengakuan awalnya, diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada OCI.

2. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

a. Klasifikasi

2.161 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang diterbitkan oleh suatu entitas (Emiten) memenuhi definisi instrumen ekuitas derivatif karena HMETD memenuhi 2 (dua) persyaratan bagi suatu instrumen keuangan untuk dapat diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas derivatif, yaitu: 1. Instrumen tersebut tidak memiliki liabilitas kontraktual untuk menyerahkan kas

atau aset keuangan lain kepada entitas lain (karena sifatnya yang kontinjen pada keinginan dari pemilik/holder).

2. Instrumen tersebut akan diselesaikan hanya dengan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas. Instrumen ini sekaligus masuk ke dalam derivatif karena diselesaikan hanya dengan mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas.

2.162 HMETD yang dimiliki oleh PE bersifat derivatif, sehingga diklasifikasikan sebagai HT sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.10.

b. Pengakuan Awal

2.163 Pada saat pengakuan awal HMETD, diklasifikasikan sebagai HT, diukur pada nilai wajarnya.

2.164 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat

akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan atas transfer yang dilakukan.

2.165 HMETD diklasifikasikan sebagai HT, maka biaya transaksi

dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

2.166 Setelah pengakuan awal HMETD, diklasifikasikan sebagai HT, diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada laba rugi periode berjalan. 3. Waran

a. Klasifikasi

2.167 Waran yang diterbitkan oleh suatu entitas yang dilekatkan pada suatu saham memenuhi definisi instrumen ekuitas derivatif karena waran memenuhi 2 (dua) persyaratan bagi suatu instrumen keuangan untuk dapat diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas derivatif sebagaimana dijelaskan pada paragraf 2.161.

Page 53: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-25

2.168 Waran yang dimiliki oleh PE (holder) bersifat derivatif, karenanya diklasifikasikan sebagai HT sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.10.

b. Pengakuan Awal

2.169 Pada saat pengakuan awal waran, diklasifikasikan sebagai HT, diukur pada nilai wajarnya.

2.170 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat

akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan atas transfer yang dilakukan.

2.171 Waran diklasifikasikan sebagai HT, maka biaya transaksi dibebankan

pada laba rugi pada saat terjadinya.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

2.172 Setelah pengakuan awal waran, diklasifikasikan sebagai HT, diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada laba rugi periode berjalan. 4. Kontrak Berjangka Indeks Efek

a. Klasifikasi

2.173 Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) yang dimiliki oleh PE memenuhi definisi instrumen derivatif sebagaimana dijelaskan pada paragraf 2.161.

2.174 Nilai KBIE sebagai suatu instrumen keuangan derivatif, akan

mempengaruhi posisi pencatatannya sebagai aset keuangan atau liabilitas keuangan derivatif.

2.175 KBIE yang dimiliki PE merupakan instrumen derivatif, karenanya

diklasifikasikan sebagai HT sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.10.

b. Pengakuan Awal

2.176 Pada saat pengakuan awal KBIE, diklasifikasikan sebagai HT, diukur pada nilai wajarnya.

2.177 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat

akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan atas transfer yang dilakukan.

2.178 KBIE diklasifikasikan sebagai HT, maka biaya transaksi dibebankan

pada laba rugi pada saat terjadinya.

Page 54: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-26

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

2.179 Setelah pengakuan awal KBIE, diklasifikasikan sebagai HT, diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada laba rugi periode berjalan. 5. Kontrak Opsi Saham

a. Klasifikasi

2.180 Kontrak Opsi Saham (KOS) yang dimiliki oleh PE memenuhi definisi instrumen derivatif sebagaimana dijelaskan pada paragraf 2.161.

2.181 Nilai KOS sebagai suatu instrumen keuangan derivatif, akan

mempengaruhi posisi pencatatannya sebagai aset keuangan atau liabilitas keuangan derivatif.

2.182 KOS yang dimiliki PE merupakan instrumen derivatif, karenanya

diklasifikasikan sebagai HT sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.10.

b. Pengakuan Awal

2.183 Pada saat pengakuan awal, KOS, diklasifikasikan sebagai HT, diukur pada nilai wajarnya.

2.184 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) mungkin timbul pada

saat akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan atas transfer yang dilakukan.

2.185 KOS diklasifikasikan sebagai HT, maka biaya transaksi dibebankan

pada laba rugi pada saat terjadinya.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

2.186 Setelah pengakuan awal KOS, diklasifikasikan sebagai HT, diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada laba rugi periode berjalan. 6. Kontrak Berjangka Saham Individual

a. Klasifikasi

2.187 Kontrak Berjangka Saham Individual (KBSI) yang dimiliki oleh PE memenuhi definisi instrumen derivatif sebagaimana dijelaskan pada paragraf 2.161.

2.188 Nilai KBSI sebagai suatu instrumen keuangan derivatif, akan mempengaruhi posisi pencatatannya sebagai aset keuangan atau liabilitas keuangan derivatif.

2.189 KBSI yang dimiliki PE merupakan instrumen derivatif, karenanya

diklasifikasikan sebagai HT sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.10.

Page 55: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-27

b. Pengakuan Awal

2.190 Pada saat pengakuan awal KBSI, diklasifikasikan sebagai HT, diukur pada nilai wajarnya.

2.191 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan atas transfer yang dilakukan.

2.192 KBSI diklasifikasikan sebagai HT, maka biaya transaksi dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

2.193 Setelah pengakuan awal, KBSI diklasifikasikan sebagai HT, diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada laba rugi periode berjalan.

7. Obligasi Korporasi

a. Klasifikasi

2.194 Obligasi dapat diklasifikasikan sebagai FVTPL, AFS, atau HTM, sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.05 – 2.29.

b. Pengakuan Awal

2.195 Pada saat pengakuan awal, obligasi korporasi diukur pada nilai wajarnya .

2.196 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan atas transfer yang dilakukan.

2.197 Jika obligasi korporasi diklasifikasikan sebagai FVTPL, maka biaya transaksi dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya.

2.198 Jika obligasi korporasi diklasifikasikan sebagai AFS atau HTM maka biaya transaksi ditambahkan ke dalam nilai tercatat awal.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

2.199 Setelah pengakuan awal, obligasi korporasi yang diklasifikasikan sebagai FVTPL diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada laba rugi periode berjalan.

2.200 Setelah pengakuan awal, pengukuran obligasi korporasi yang diklasifikasikan sebagai AFS adalah sebagai berikut: 1. Diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan

bunga; dan 2. Mark to market, dengan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui dalam

ekuitas melalui OCI.

Page 56: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-28

2.201 Sedangkan pengukuran setelah pengakuan awal obligasi korporasi yang diklasifikasikan sebagai HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan EIR.

8. Surat Utang Negara

a. Klasifikasi

2.202 Surat Utang Negara (SUN) yang dimiliki oleh PE harus diklasifikasikan sesuai dengan klasifikasi aset keuangan, sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.05 – 2.29.

b. Pengakuan Awal

2.203 Pada saat pengakuan awal, SUN diukur pada nilai wajarnya.

2.204 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan atas transfer yang dilakukan.

2.205 Jika SUN diklasifikasikan sebagai FVTPL, maka biaya transaksi dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya.

2.206 Jika SUN diklasifikasikan sebagai AFS atau HTM, maka biaya

transaksi ditambahkan kedalam nilai tercatat awal. c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

2.207 Setelah pengakuan awal, SUN yang diklasifikasikan sebagai FVTPL diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada laba rugi periode berjalan.

2.208 Setelah pengakuan awal, pengukuran SUN yang diklasifikasikan sebagai AFS adalah sebagai berikut: 1. Diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan

bunga; dan 2. Mark to market, dengan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi langsung diakui

dalam ekuitas melalui OCI.

2.209 Sedangkan pengukuran setelah pengakuan awal SUN yang diklasifikasikan sebagai HTM, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan EIR.

9. Obligasi Konversi

a. Klasifikasi

2.210 Obligasi konversi harus harus diklasifkasikan sesuai dengan klasifikasi aset keuangan sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.05 – 2.29.

2.211 Obligasi konversi yang dapat dikonversi sebelum jatuh tempo umumnya tidak dapat diklasifikasikan sebagai aset keuangan HTM karena tidak konsisten dengan tujuan pembelian fitur konversi tersebut, yaitu memperoleh hak untuk mengkonversi opsi yang dimiliki menjadi saham, sebelum jatuh tempo.

Page 57: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-29

b. Pengakuan Awal

2.212 Pada saat pengakuan awal obligasi konversi diukur pada nilai wajarnya.

2.213 Pada saat pengakuan awal, derivatif melekat pada obligasi konversi

harus dipisahkan dari kontrak utamanya dan dicatat sebagai derivatif, apabila memenuhi kriteria sebagaimana dijelaskan pada paragraf 2.161.

2.214 Jika obligasi konversi diklasifikasikan sebagai aset keuangan FVTPL

maka tidak diperkenankan pemisahan derivatif melekat dari obligasi (kontrak utama).

2.215 Jika obligasi konversi diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS,

maka opsi konversi (derivatif melekat) harus dipisahkan dan diklasifikasikan sebagai aset keuangan FVTPL. Nilai tercatat awal obligasi (kontrak utama) sama dengan nilai sisa setelah pemisahan opsi konversi (derivatif melekat).

2.216 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan atas transfer yang dilakukan.

2.217 Jika obligasi konversi diklasifikasikan sebagai aset keuangan FVTPL, maka biaya transaksi dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya.

2.218 Jika obligasi konversi diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS, maka biaya transaksi ditambahkan ke dalam nilai tercatat awal instrumen utama.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

2.219 Setelah pengakuan awal, obligasi konversi yang diklasifikasikan sebagai FVTPL diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada laba rugi periode berjalan.

2.220 Setelah pengakuan awal, pengukuran obligasi (kontrak utama) pada obligasi konversi yang diklasifikasikan sebagai AFS, adalah sebagai berikut: 1. Diamortisasi dengan menggunakan EIR sebagai pendapatan bunga; dan 2. Mark to market, dengan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi langsung diakui

dalam laporan ekuitas melalui OCI.

2.221 Sedangkan pengukuran setelah pengakuan awal opsi konversi yang dipisahkan dari obligasi (kontrak utama), diklasifikasikan sebagai FVTPL dan diukur pada nilai wajar dengan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada laba rugi periode berjalan.

10. Sukuk Korporasi

a. Klasifikasi

2.222 Sebelum pengakuan awal, PE menentukan klasifikasi sukuk korporasi (sukuk ijarah dan sukuk mudharabah) sebagai diukur pada biaya perolehan atau diukur pada nilai wajar.

Page 58: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-30

2.223 Investasi diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan jika: 1. Investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama

untuk memperoleh arus kas kontraktual; dan 2. Persyaratan kontraktual menentukan tanggal tertentu pembayaran pokok

dan/atau hasilnya.

2.224 Model usaha yang bertujuan untuk memperoleh arus kas kontraktual didasarkan pada tujuan investasi yang ditentukan oleh manajemen kunci. Arus kas kontraktual yang dimaksud adalah arus kas bagi hasil dan pokok dari sukuk mudharabah; atau arus kas ujrah ijarah dan pokok dari sukuk ijarah.

2.225 Setelah pengakuan awal, jika aktual berbeda dengan tujuan investasi

yang telah ditetapkan, maka entitas menelaah kembali konsistensi tujuan investasinya.

2.226 PE tidak dapat mengubah klasifikasi investasi, kecuali terjadi

perubahan tujuan model usaha sebagaimana dijelaskan pada paragraf 2.224-2.225.

b. Pengakuan Awal

2.227 Pada saat pengakuan awal, sukuk korporasi (sukuk ijarah dan sukuk mudharabah) diakui sebesar biaya perolehan.

2.228 Biaya perolehan sukuk korporasi yang diukur pada biaya perolehan

termasuk biaya transaksi. Sedangkan biaya perolehan sukuk korporasi yang diukur pada nilai wajar, tidak termasuk biaya transaksi.

2.229 PE mengakui investasi pada sukuk korporasi pada saat tanggal

perdagangan.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

2.230 Untuk investasi pada sukuk korporasi yang diukur pada biaya perolehan, selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk.

2.231 Jika sukuk korporasi diukur pada nilai wajar, selisih antara nilai wajar

dengan jumlah tercatat diakui dalam laba rugi. 2.232 Untuk investasi pada sukuk yang diukur pada biaya perolehan, jika

terdapat indikasi penurunan nilai, maka entitas mengukur jumlah terpulihkannya. Jika jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah tercatat, maka entitas mengakui rugi penurunan nilai. Jumlah terpulihkan merupakan jumlah yang akan diperoleh PE dari pengembalian pokok tanpa memperhitungkan nilai kininya. 11. Surat Berharga Syariah Negara

a. Klasifikasi

2.233 Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang dimiliki oleh PE dapat diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan atau diukur pada nilai wajar., sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.223 – 2.226.

Page 59: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-31

b. Pengakuan Awal

2.234 Pada saat pengakuan awal, SBSN diakui sebesar biaya perolehan, sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.228 – 2.229.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

2.235 Untuk investasi pada SBSN yang diukur pada biaya perolehan, selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk.

2.236 Jika SBSN diukur pada nilai wajar, selisih antara nilai wajar dengan

jumlah tercatat diakui dalam laba rugi.

2.237 Untuk investasi pada SBSN yang diukur pada biaya perolehan, jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka entitas mengukur jumlah terpulihkannya. Jika jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah tercatat, maka entitas mengakui rugi penurunan nilai. Jumlah terpulihkan merupakan jumlah yang akan diperoleh PE dari pengembalian pokok tanpa memperhitungkan nilai kininya. 12. Unit Penyertaan Reksa Dana

a. Klasifikasi

2.238 Unit Penyertaan (UP) Reksa Dana diklasifikasikan sebagai FVTPL atau AFS, sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.03 – 2.09 atau 2.29. b. Pengakuan Awal

2.239 Jika diklasifikasikan sebagai aset keuangan FVTPL atau AFS, maka pada saat pengakuan awal, UP Reksa Dana diukur pada nilai wajarnya.

2.240 Biaya transaksi (subscription fee) mungkin timbul pada saat pembelian

Reksa Dana. 2.241 Jika UP Reksa Dana diklasifikasikan sebagai FVTPL, maka biaya

transaksi dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. 2.242 Jika UP Reksa Dana diklasifikasikan sebagai AFS, maka biaya

transaksi ditambahkan kedalam nilai tercatat awal.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

2.243 Setelah pengakuan awal, UP Reksa Dana yang diklasifikasikan sebagai FVTPL diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada laba rugi periode berjalan.

2.244 Setelah pengakuan awal, UP Reksa Dana yang diklasifikasikan sebagai

AFS diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui dalam OCI.

Page 60: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-32

13. Efek Beragun Aset

a. Klasifikasi

2.245 Berdasarkan jenisnya, Efek Beragun Aset (EBA) dapat dikelompokkan menjadi EBA Arus Kas Tetap dan EBA Arus Kas Tidak Tetap.

2.246 EBA yang dimiliki oleh PE harus diklasifikasikan sesuai dengan

klasifikasi aset keuangan, sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.03 – 2.29. EBA dengan Arus Kas Tetap diperlakukan seperti instrumen utang, sedangkan EBA dengan Arus Kas Tidak Tetap diperlakukan seperti instrumen ekuitas.

b. Pengakuan Awal

2.247 Pada saat pengakuan awal, EBA diukur pada nilai wajarnya.

2.248 Biaya transaksi meliputi seluruh biaya yang timbul pada saat pembelian EBA. Dalam hal EBA dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek, maka biaya transaksi meliputi fee dan komisi yang dibayarkan kepada PPE. Apabila EBA dijual langsung oleh Manajer Investasi, maka biaya transaksi meliputi subscription fee dan/atau biaya lainnya sesuai Kontrak Investasi Kolektif.

2.249 Jika EBA diklasifikasikan sebagai FVTPL, maka biaya transaksi dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya.

2.250 Jika EBA diklasifikasikan sebagai AFS, maka biaya transaksi

ditambahkan kedalam nilai tercatat awal.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

2.251 Setelah pengakuan awal, EBA yang diklasifikasikan sebagai FVTPL diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada laba rugi periode berjalan.

2.252 Setelah pengakuan awal, pengukuran EBA Arus Kas Tetap yang diklasifikasikan sebagai AFS adalah sebagai berikut: 1. Diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan

bunga; dan 2. Mark to market, dengan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi langsung diakui

dalam ekuitas melalui OCI.

2.253 Pengukuran setelah pengakuan awal EBA Arus Kas Tidak Tetap yang diklasifikasikan sebagai AFS diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui dalam OCI.

14. Exchange Traded Fund

a. Klasifikasi

2.254 Surat Berharga yang UP-nya Diperdagangkan di Bursa Efek (Exchange Traded Fund – ETF) diklasifikasikan sebagai FVTPL atau AFS, sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.05 – 2.10 atau 2.29.

b. Pengakuan Awal

2.255 Jika diklasifikasikan sebagai aset keuangan FVTPL atau AFS, maka pada saat pengakuan awal, Reksa Dana diukur pada nilai wajarnya.

Page 61: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-33

2.256 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan atas transfer yang dilakukan.

2.257 Jika ETF diklasifikasikan sebagai FVTPL, maka biaya transaksi

dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. 2.258 Jika ETF diklasifikasikan sebagai AFS maka biaya transaksi

ditambahkan ke dalam nilai tercatat awal.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

2.259 Setelah pengakuan awal ETF, yang diklasifikasikan sebagai FVTPL diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada laba rugi periode berjalan.

2.260 Setelah pengakuan awal, ETF yang diklasifikasikan sebagai AFS diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui dalam OCI.

15. Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat

a. Klasifikasi

2.261 UP Dana Investasi Real Estat (DIRE) diklasifikasikan sebagai FVTPL atau AFS, sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.05 – 2.10 atau 2.29.

b. Pengakuan Awal

2.262 Jika diklasifikasikan sebagai aset keuangan FVTPL atau AFS, maka pada saat pengakuan awal, UP DIRE diukur pada nilai wajarnya.

2.263 Biaya transaksi meliputi seluruh biaya yang timbul pada saat

pembelian UP DIRE. Dalam hal UP DIRE dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek maka biaya transaksi meliputi fee dan komisi yang dibayarkan kepada PPE. Apabila UP DIRE dijual langsung oleh Manajer Investasi maka biaya transaksi meliputi subscription fee.

2.264 Jika UP DIRE diklasifikasikan sebagai FVTPL, maka biaya transaksi dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya.

2.265 Jika UP DIRE diklasifikasikan sebagai AFS, maka biaya transaksi ditambahkan ke dalam nilai tercatat awal.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

2.266 Setelah pengakuan awal UP DIRE yang diklasifikasikan sebagai FVTPL diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada laba rugi periode berjalan.

2.267 Setelah pengakuan awal UP DIRE yang diklasifikasikan sebagai AFS diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui dalam OCI.

Page 62: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-34

16. Sertifikat Penitipan Efek Indonesia

a. Klasifikasi

2.268 Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI) diklasifikasikan sebagai FVTPL atau AFS, sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.05 – 2.10 atau 2.29.

b. Pengakuan Awal

2.269 Jika diklasifikasikan sebagai aset keuangan FVTPL atau AFS, maka pada saat pengakuan awal, SPEI diukur pada nilai wajarnya.

2.270 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat

akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan atas transfer yang dilakukan.

2.271 Jika SPEI diklasifikasikan sebagai FVTPL maka biaya transaksi

dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. 2.272 Jika SPEI diklasifikasikan sebagai AFS maka biaya transaksi

ditambahkan ke dalam nilai tercatat awal.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

2.273 Setelah pengakuan awal SPEI yang diklasifikasikan sebagai FVTPL diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada laba rugi periode berjalan.

2.274 Setelah pengakuan awal SPEI yang diklasifikasikan sebagai AFS

diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui dalam OCI.

17. Liabilitas atas Repo

a. Klasifikasi

2.275 Liabilitas atas repo harus diklasifikasikan sesuai dengan klasifikasi liabilitas keuangan sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.54-2.59.

b. Pengakuan Awal

2.276 Pada saat pengakuan awal, liabilitas atas repo diukur pada nilai wajarnya.

2.277 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan atas transfer yang dilakukan.

Page 63: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-35

2.278 Jika liabilitas atas repo diklasifikasikan sebagai FVTPL, maka biaya transaksi dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya.

2.279 Jika liabilitas atas repo diklasifikasikan sebagai FLAC, maka biaya

transaksi ditambahkan kedalam nilai tercatat awal.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

2.280 Setelah pengukuran awal, liabilitas atas repo yang diklasifikasikan sebagai FVTPL diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada laba rugi periode berjalan.

2.281 Setelah pengukuran awal, Liabilitas atas repo yang diklasifikasikan

sebagai FLAC diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan EIR.

18. Tagihan Reverse Repo

a. Klasifikasi

2.282 Tagihan reverse repo harus diklasifikasikan sesuai dengan klasifikasi aset keuangan sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.03 – 2.29.

b. Pengakuan Awal

2.283 Pada saat pengakuan awal, tagihan reverse repo diukur pada nilai wajarnya.

2.284 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat

akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan atas transfer yang dilakukan.

2.285 Jika tagihan reverse repo diklasifikasikan sebagai FVTPL, maka biaya

transaksi dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. 2.286 Jika tagihan reverse repo diklasifikasikan sebagai AFS atau L&R maka

biaya transaksi ditambahkan ke dalam nilai tercatat awal.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

2.287 Setelah pengakuan awal, tagihan reverse repo yang diklasifikasikan sebagai FVTPL diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada laba rugi periode berjalan.

2.288 Setelah pengakuan awal, pengukuran tagihan reverse repo yang

diklasifikasikan sebagai AFS adalah sebagai berikut: 1. Diamortisasi dengan menggunakan EIR sebagai pendapatan bunga; dan 2. Mark to market, dengan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui dalam

ekuitas melalui OCI. 2.289 Sedangkan pengukuran setelah pengakuan awal tagihan reverse repo

yang diklasifikasikan sebagai L&R, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan EIR.

Page 64: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-36

19. Pembiayaan Transaksi Marjin

a. Klasifikasi

2.290 Pembiayaan transaksi marjin harus diklasifikasikan sesuai dengan klasifikasi aset keuangan sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.03 – 2.29.

b. Pengakuan Awal

2.291 Pada saat pengakuan awal, pembiayaan transaksi marjin diukur pada nilai wajarnya.

2.292 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat

akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para agen, konsultan, perantara Efek, dan pedagang Efek; pungutan wajib yang dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan atas transfer yang dilakukan.

2.293 Jika pembiayaan transaksi marjin diklasifikasikan sebagai FVTPL,

maka biaya transaksi dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. 2.294 Jika pembiayaan transaksi marjin diklasifikasikan sebagai AFS atau

L&R maka biaya transaksi ditambahkan ke dalam nilai tercatat awal. c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

2.295 Setelah pengakuan awal pembiayaan transaksi marjin yang diklasifikasikan sebagai FVTPL diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada laba rugi periode berjalan.

2.296 Setelah pengakuan awal pembiayaan transaksi marjin yang

diklasifikasikan sebagai AFS adalah sebagai berikut: 1. Diamortisasi dengan menggunakan EIR sebagai pendapatan bunga; dan 2. Mark to market, dengan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui dalam

ekuitas melalui OCI.

2.297 Sedangkan pengukuran setelah pengakuan awal pembiayaan transaksi marjin yang diklasifikasikan sebagai L&R, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan EIR.

20. Pembiayaan Short-Selling

a. Klasifikasi

2.298 Pembiayaan transaksi short selling harus diklasifikasikan sesuai dengan klasifikasi aset keuangan sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 2.03 – 2.29.

b. Pengakuan Awal

2.299 Pada saat pengakuan awal, pembiayaan short selling diukur pada nilai wajarnya.

2.300 Biaya transaksi (transaction cost dan upfront fee) dapat timbul pada saat

akuisisi, penerbitan, maupun penghapusan instrumen keuangan. Biaya transaksi adalah tambahan biaya yang meliputi fee dan komisi yang dibayarkan pada para

Page 65: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-37

agen, konsultan, perantara Efek dan pedagang Efek; pungutan wajib yang dilakukan oleh Pihak regulator dan Bursa Efek, serta pajak dan bea yang dikenakan atas transfer yang dilakukan.

2.301 Jika pembiayaan transaksi short selling diklasifikasikan sebagai FVTPL,

maka biaya transaksi dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. 2.302 Jika pembiayaan transaksi short selling diklasifikasikan sebagai AFS

atau L&R maka biaya transaksi ditambahkan kedalam nilai tercatat awal.

c. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

2.303 Setelah pengakuan awal, pembiayaan transaksi short selling yang diklasifikasikan sebagai FVTPL diukur pada nilai wajar, dan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui pada laba rugi periode berjalan.

2.304 Setelah pengakuan awal pembiayaan transaksi short selling yang

diklasifikasikan sebagai AFS adalah sebagai berikut: 1. Diamortisasi dengan menggunakan EIR sebagai pendapatan bunga; dan 2. Mark to market, dengan setiap perubahan nilai wajar yang terjadi diakui dalam

ekuitas melalui OCI.

2.305 Sedangkan pengukuran setelah pengakuan awal pembiayaan transaksi short selling yang diklasifikasikan sebagai L&R, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan EIR. 21. Penjaminan Emisi Efek Kesanggupan Penuh (Full Commitment Underwriting)

a. Pengakuan dan Pengukuran

2.306 Full commitment underwriting adalah suatu transaksi yang bersifat kontinjensi dan memenuhi definisi liabilitas kontinjensi dalam PSAK 57 (revisi 2009). Liabilitas kontinjensi adalah liabilitas potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali PE.

2.307 Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan, namun

diperlukan pengungkapan. Untuk tujuan pelaporan PE, liabilitas kontinjensi merupakan liabilitas yang pencatatannya dilakukan secara off balance sheet.

22. Pinjam Meminjam Efek

a. Pengakuan dan Pengukuran

2.308 Kepemilikan Efek yang dipinjamkan dan Efek yang dijaminkan tidak berpindah, termasuk hak-hak yang melekat pada Efek tersebut. Sehingga, Efek tersebut tetap diakui sebagai aset keuangan oleh PPE yang meminjamkan atau menjaminkan.

2.309 Transaksi PME dengan uang jaminan, dipertanggungjawabkan

sebagai transaksi pembiayaan. PPE yang meminjam Efek mengakui piutang sebesar uang jaminan yang diserahkan dan PPE yang meminjamkan Efek mengakui utang sebesar uang jaminan yang diterima.

Page 66: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

2-38

2.310 Klasifikasi, pengakuan awal serta pengukuran setelah pengakuan awal piutang, sama halnya tagihan reverse repo, sebagaimana dijelaskan pada paragraf 2.282 - 2.289.

2.311 Klasifikasi, pengakuan awal serta pengkuran setelah pengakuan awal

utang atas uang jaminan yang diterima, sama halnya dengan liabilitas atas repo, sebagaimana yang dijelaskan pada paragraf 2.275 - 2.281.

Page 67: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-1

BAB 3

AKUNTANSI PERANTARA PEDAGANG EFEK

A. UMUM

3.01 Bab ini menjelaskan perlakuan akuntansi sehubungan dengan aktivitas Perusahaan Efek (PE) yang memiliki ijin usaha sebagai Perantara Pedagang Efek. Aktivitas utama Perantara Pedagang Efek meliputi: Perantara Efek (Broker) dan Pedagang Efek (Dealer). Ilustrasi jurnal di dalam Bab ini tidak terbatas pada transaksi yang dicontohkan, namun juga dapat diaplikasikan pada transaksi lain yang memiliki sifat transaksi yang sama.

1. Definisi

3.02 Perantara Pedagang Efek (PPE) adalah Pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli Efek untuk kepentingan sendiri atau Pihak lain.

3.03 Rekening Efek adalah catatan yang menunjukkan posisi Efek dan dana

yang dimiliki oleh PPE atau milik nasabah yang dititipkan kepada PPE. 3.04 Buku Pembantu Efek adalah catatan mengenai Efek yang disimpan

pada PPE atau dimiliki oleh PPE yang dibuat dalam bentuk pembukuan berpasangan yang menunjukkan Posisi Long, Posisi Short, dan lokasi Efek tersebut

3.05 Buku Pembantu Dana adalah catatan mengenai dana yang dimiliki

oleh PPE dan/atau nasabah PPE yang dibuat dalam bentuk pembukuan berpasangan yang menunjukkan posisi kepemilikan dan lokasi dana tersebut.

3.06 Posisi Long adalah saldo Efek dalam akun tertentu di Buku Pembantu

Efek yang menunjukkan sejumlah Efek yang dimiliki oleh PPE atau sejumlah Efek yang wajib diserahkan oleh PPE kepada nasabah.

3.07 Posisi Short adalah saldo Efek dalam akun tertentu di Buku Pembantu

Efek yang menunjukkan sejumlah Efek yang dijual oleh PPE untuk kepentingannya sendiri dan/atau kepentingan nasabah, tetapi pada saat dijual Efek dimaksud belum dimiliki oleh PPE dan/atau belum diserahkan oleh nasabah kepada PPE.

3.08 Kliring adalah proses penentuan hak dan kewajiban yang timbul dari

Transaksi Bursa. 3.09 Transaksi Bursa adalah kontrak yang dibuat oleh Anggota Bursa Efek

sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Bursa Efek mengenai jual beli Efek, Pinjam-Meminjam Efek (PME), atau kontrak lain mengenai Efek atau harga Efek.

3.10 Transaksi di Luar Bursa adalah transaksi antar PPE atau antara PPE

dengan Pihak lain yang tidak diatur oleh Bursa Efek, dan transaksi antar Pihak yang bukan PE.

3.11 Transaksi Nasabah Pemilik Rekening (NPR) adalah transaksi Efek

yang dilaksanakan oleh PPE untuk kepentingan rekening nasabahnya sesuai dengan kontrak pembukaan Rekening Efek antara PPE dengan nasabah tersebut.

Page 68: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-2

3.12 Transaksi Nasabah Kelembagaan (NK) adalah transaksi Efek antara PPE dengan NK tertentu yang didasarkan pada perjanjian antara PPE dengan NK tersebut seperti perusahaan asuransi, Reksa Dana, bank atau lembaga keuangan lainnya yang tidak mempunyai rekening Efek pada PPE tersebut.

B. PROSES AKUNTANSI DAN BISNIS

1. Umum

3.13 PPE dapat melakukan kegiatan jual beli Efek untuk kepentingan nasabah maupun untuk kepentingannya sendiri. Jika PPE melakukan jual beli Efek untuk kepentingan nasabah maka disebut Perantara Efek (broker), dan jika melakukan jual beli untuk kepentingan portofolio sendiri disebut sebagai Pedagang Efek (dealer).

3.14 Aktivitas yang dilakukan PPE sebagai broker antara lain:

1. Memberikan informasi perkembangan pergerakan Efek nasabah. 2. Menerima pesanan dan/atau instruksi untuk kepentingan nasabah. 3. Menyampaikan permintaan jual/beli nasabah ke sistem Bursa atau ke Pihak di

luar bursa (untuk transaksi over the counter – OTC). 4. Melakukan pemindahbukuan dana dan Efek dalam rekening nasabah untuk

keperluan transaksi Efek nasabah. 5. Mengirimkan konfirmasi kepada nasabah atas tiap transaksi yang dilakukan

oleh PPE untuk kepentingan nasabah.

3.15 Aktivitas yang dilakukan PPE sebagai dealer adalah melakukan pembelian dan penjualan Efek untuk kepentingan portofolio sendiri.

3.16 Proses akuntansi PPE, dimulai dari pencatatan transaksi sampai

dengan pembuatan Laporan Keuangan dan Laporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD). Proses akuntansi dimaksud terdiri dari: 1. Mencatat transaksi Efek dalam Buku Pembantu Transaksi; 2. Merekonsiliasi Data Transaksi dengan Daftar Transaksi Bursa dari Bursa Efek

dan Daftar Hasil Kliring (DHK) dari Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP); 3. Membukukan Transaksi Efek ke dalam Buku Besar, Buku Pembantu Efek, dan

Buku Pembantu Dana; 4. Merekonsiliasi dana dan Efek pada Buku Besar, Buku Pembantu Dana, Buku

Pembantu Efek, dan Rekening Efek; 5. Menyusun Neraca Percobaan Harian; 6. Menyusun Laporan MKBD; dan 7. Menyusun Laporan Keuangan.

3.17 PPE wajib mencatat seluruh transaksi yang dilaksanakannya setiap

hari sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku dan Peraturan Bapepam dan LK yang berkaitan dengan hal tersebut.

2. Dokumentasi Pencatatan Transaksi

3.18 Unit kerja yang melakukan fungsi pembukuan wajib bertanggung jawab atas pemeliharaan catatan dan buku perusahaan, antara lain meliputi buku besar (general ledger).

3.19 Unit kerja yang menjalankan fungsi pembukuan wajib menyimpan

catatan tambahan dan dokumen pendukung lainnya, antara lain:

Page 69: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-3

1. Bukti pengeluaran cek; 2. Rekening bank; 3. Pembatalan cek (jika ada); 4. Rekonsiliasi rekening bank; 5. Pemberitahuan debet dan kredit rekening Efek; 6. Saldo semua akun dalam buku besar (general ledger) dalam bentuk neraca saldo,

sekurang-kurangnya setiap bulan; 7. Catatan harian yang merupakan bukti dari semua pendebetan dan pengkreditan

kas untuk hari tersebut; dan 8. Rekonsiliasi harian antara buku besar (general ledger) dan Buku Pembantu Efek

(securities ledger).

3.20 Unit kerja yang melakukan fungsi Kustodian wajib bertanggung jawab atas pemeliharaan catatan dan buku perusahaan, antara lain meliputi: 1. Rekening Efek (securities account); 2. Buku Pembantu Efek (securities ledger); 3. Buku Pembantu Dana (fund ledger); dan 4. Buku pembantu transaksi (transaction ledger).

3.21 Unit kerja yang menjalankan fungsi Kustodian wajib menyimpan catatan tambahan dan dokumen pendukung lainnya, antara lain: 1. Konfirmasi transaksi Efek; 2. Pemberitahuan debet dan kredit rekening Efek; 3. Kontrak transaksi Efek dengan PE lain; 4. Bukti semua pembukuan untuk Buku Pembantu Efek dan Buku Pembantu Dana;

dan 5. Rekonsiliasi harian antara Buku Pembantu Transaksi, Buku Pembantu Dana, dan

Buku Pembantu Efek.

3.22 Sistem pencatatan yang digunakan harus memiliki pengamanan yang dapat mencegah adanya risiko pemalsuan dan/atau penyalahgunaan terhadap catatan tersebut.

3.23 Sistem pencatatan harus mampu memberikan informasi yang cepat, tepat, dan dapat dimengerti oleh para Pihak yang berkepentingan terhadap dokumen tersebut.

3.24 Dana dan Efek harus dihitung dan direkonsiliasikan dengan Buku Pembantu Dana, Buku Pembantu Efek, dan Rekening Efek sekurang-kurangnya: 1. Setiap hari oleh pegawai pada unit kerja yang menjalankan fungsi Kustodian; 2. Setiap bulan oleh pegawai pada unit kerja yang menjalankan fungsi kepatuhan;

dan 3. Setiap tahun oleh Akuntan yang terdaftar di Bapepam dan LK.

a. Rekening Efek Nasabah (Securities Account)

3.25 Pada saat pembukaan rekening Efek, nasabah menandatangani kontrak pembukaan rekening Efek. Pedoman mengenai isi kontrak pembukaan rekening Efek antara nasabah dan PPE dapat dilihat di Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.3 tentang Pengendalian Internal PE yang Menjalankan Kegiatan Usaha Sebagai Perantara Pedagang Efek.

3.26 Pembukaan rekening Efek wajib diikuti dengan: 1. Pembukaan Sub Rekening Efek pada Kustodian dan pembukaan rekening dana

atas nama nasabah pada bank untuk masing-masing nasabah; dan

Page 70: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-4

2. Pembuatan nomor tunggal identitas nasabah (Single Investor Identification) pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP), bagi nasabah yang belum memiliki.

3.27 Laporan Rekening Efek harus memuat posisi Portofolio Efek dan Dana

Nasabah pada tanggal laporan, dan dikirimkan kepada nasabahnya paling lambat hari ke-10 (kesepuluh) setiap bulan termasuk aktivitas transaksi nasabah selama satu bulan.

3.28 Transaksi yang termuat dalam laporan rekening Efek mencakup: a)

transaksi yang telah dilaksanakan; b) jumlah dividen, saham bonus, bunga, Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), dan hak-hak lainnya; dan c) penarikan atau penyetoran dana dan/atau Efek.

3.29 Dalam Rekening Efek dicatat hak-hak yang berhubungan dengan Efek

termasuk dividen tunai, saham bonus, HMETD, dividen saham, dengan ketentuan Efek tersebut telah dicatat pada Rekening Efek pada saat cum (cum date). Jika terdapat transaksi jual atau beli Efek pada periode cum, maka PE akan mengakui atau menghentikan pengakuan atas hak tersebut sesuai dengan transaksi yang dilakukan.

b. Buku Pembantu Transaksi (Transaction Ledger)

3.30 Buku pembantu transaksi diselenggarakan oleh unit kerja yang menjalankan fungsi kustodian pada PPE. Buku ini untuk mencatat hal-hal yang berhubungan dengan transaksi yang dilakukan oleh PPE, baik untuk kepentingan nasabah maupun untuk kepentingan portofolio sendiri.

3.31 Buku pembantu transaksi harus dibuat paling lambat hari kerja

berikutnya berdasarkan konfirmasi tertulis yang dikirimkan kepada nasabah dan memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanggal transaksi; 2. Jenis transaksi, misalnya jual atau beli; 3. Harga; 4. Komisi dan biaya; 5. Tanggal penyelesaian; 6. Nama dan kode nasabah; 7. Nomor transaksi; 8. Jumlah Efek; 9. Metode penyelesaian; dan 10. Informasi mengenai tindak lanjut penyelesaian transaksi, sesuai dengan metode

penyelesaian.

c. Buku Besar (General Ledger)

3.32 Buku Besar (General Ledger) wajib memuat secara rinci hal-hal sebagai berikut: 1. Aset; 2. Liabilitas; 3. Ekuitas; dan 4. Pendapatan dan biaya.

Page 71: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-5

3.33 Buku Besar digunakan untuk mencatat aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban PPE. Rincian dalam Buku Besar dimuat dalam Buku Pembantu (subsidiary ledger). Buku Besar harus direkonsiliasi dengan Buku Pembantu secara harian. Buku Besar merupakan sumber data untuk menyusun laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan, hasil operasi, arus kas PPE.

d. Buku Pembantu Efek (Securities Ledger)

3.34 PPE wajib melakukan pembukuan harian atas Efek yang disimpan pada PPE atau dimiliki oleh PPE melalui Buku Pembantu Efek. PPE wajib menyusun secara harian Laporan Buku Pembantu Efek dengan menggunakan Formulir Nomor V.D.5-7 (Lampiran 7 Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.5) yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan MKBD sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.5 tentang Pemeliharaan dan Pelaporan MKBD.

3.35 Buku Pembantu Efek (Securities Ledgers) wajib dibuat dalam bentuk

pembukuan berpasangan, yang memuat informasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.4 tentang Pengendalian dan Perlindungan Efek Yang Disimpan Oleh PE.

3.36 Sisi debit dalam Buku Pembantu Efek menunjukkan kepemilikan atas Efek. Sisi kredit menunjukkan lokasi Efek. Jenis Efek dalam sisi kredit tersebut dibagi menjadi Efek Dalam Pengendalian Langsung dan Efek Tidak Dalam Pengendalian Langsung.

3.37 Buku Pembantu Efek wajib diselenggarakan dan dicocokkan saldo hariannya untuk masing-masing jenis Efek termasuk kekurangan atau kelebihan yang ada wajib dibukukan ke akun Selisih Efek positif atau akun Selisih Efek negatif.

e. Kepemilikan Efek

3.38 Kepemilikan atas Efek yang ditunjukkan dalam saldo di sisi debit pada Buku Pembantu Efek mencakup subakun sebagai berikut: 1. Efek Reverse Repo; 2. Portofolio PE Posisi Long; 3. Efek Dalam Rekening Efek Nasabah Posisi Long:

Efek Bebas; dan Efek Jaminan;

4. Transaksi Beli Efek NPR; 5. Efek Milik PE Lain:

Efek yang Dipinjam dari PE lain; Transaksi Jual Efek; dan Gagal Serah PE;

6. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP: Efek yang dipinjam dari LKP; dan Efek Serah Atas Transaksi Kliring;

7. Efek milik PE lain, Perusahaan Asuransi, Dana Pensiun, Bank, dan/atau lembaga keuangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.3 tentang Pengendalian Internal PE yang Menjalankan Kegiatan Usaha Sebagai Perantara Pedagang Efek: Transaksi Beli; dan Gagal Serah;

Page 72: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-6

8. Efek yang dipinjam dari Pihak lain; dan 9. Selisih Efek Positif.

3.39 PPE yang menyelenggarakan Jasa Kustodian wajib menghitung secara harian jumlah Efek Bebas dan Efek Jaminan. Prosedur penghitungan Efek adalah sebagai berikut: 1. Melakukan perhitungan Efek Jaminan yang dapat ditahan sebagai jaminan

penyelesaian pesanan terbuka dan kewajiban nasabah lainnya yang tidak termasuk kewajiban dalam Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Marjin dan Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Short Selling sesuai perhitungan manajemen risiko PPE yang diterapkan secara konsisten dalam menentukan batasan transaksi (trading limit) setiap nasabahnya sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.3 tentang Pengendalian Internal PE Yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai PPE;

2. Berdasarkan perhitungan Efek Jaminan pada poin 1, PPE wajib: a. Memisahkan sejumlah Efek Dipisahkan sekurang-kurangnya sejumlah Efek

Bebas, dengan menambah atau mengurangkan Efek Dipisahkan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Untuk Efek yang berbentuk fisik dan ada di tempat penyimpanan yaitu di

unit kerja yang menjalankan fungsi Kustodian atau di kotak penyimpanan Bank Kustodian (BK), pemisahan wajib dilakukan secara fisik; atau

2) Untuk Efek yang ada dalam rekening Efek dalam pengelolaan BK, PE lain, LPP, atau lembaga penyimpanan lainnya, pemisahan dilaksanakan dengan memberi instruksi kepada Kustodian tersebut untuk mentransfer Efek antar rekening Efek; dan

b. Membukukan sejumlah Efek dalam rekening Efek nasabah (Posisi Long) sebagai Efek Bebas dan Efek Jaminan.

f. Lokasi Efek

1) Efek Dalam Pengendalian Langsung

3.40 Efek Dimiliki adalah Efek milik PPE sendiri yang dipisahkan dari Efek milik nasabah.

3.41 Efek Dipisahkan adalah:

1. Efek nasabah dalam pengendalian langsung PPE yang tidak sedang dijaminkan kepada PPE atau tidak sedang terikat dengan kewajiban penyelesaian transaksi; dan/atau

2. Efek nasabah tidak dalam pengendalian langsung PPE lebih dari 5 (lima) hari kerja.

3.42 Efek Tidak Dipisahkan adalah Efek dalam pengendalian langsung PPE yang dimiliki oleh nasabah dan sedang dijaminkan kepada PPE atau terikat dengan kewajiban penyelesaian transaksi nasabah atau dalam proses administrasi di Emiten atau Biro Administrasi Efek (BAE) yang akan diterbitkan dalam waktu 5 (lima) hari kerja terhitung sejak Efek tersebut dimasukkan ke Emiten atau BAE.

3.43 Efek Dimiliki, Efek Dipisahkan, dan Efek Tidak Dipisahkan, meliputi

subakun sebagai berikut: 1. Efek yang disimpan di unit kerja yang menjalankan fungsi Kustodian PPE;

Page 73: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-7

2. Efek yang disimpan pada kotak penyimpanan yang disewa oleh PPE pada BK; 3. Efek yang ada dalam rekening Efek pada BK; 4. Efek yang ada dalam rekening Efek pada PE lain; 5. Efek yang ada dalam rekening Efek pada LPP; 6. Efek yang ada pada Emiten atau BAE; dan 7. Efek yang ada dalam rekening Efek pada lembaga penyimpanan lainnya.

2) Efek Tidak Dalam Pengendalian Langsung

3.44 Saldo di sisi kredit yang ada dalam Buku Pembantu Efek menunjukkan lokasi Efek tidak dalam pengendalian langsung PPE, dikelompokkan dalam: 1. Efek tidak dalam pengendalian langsung sampai dengan 5 (lima) hari kerja; dan 2. Efek tidak dalam pengendalian langsung lebih dari 5 (lima) hari kerja yang

dikelompokkan dalam Efek Dimiliki dan Efek Dipisahkan.

3.45 Lokasi Efek yang ada dalam akun Efek tidak dalam pengendalian langsung PPE, meliputi sebagai berikut: 1. Efek yang dipakai sebagai jaminan pinjaman di bank atau di lembaga keuangan; 2. Efek dalam perjalanan antar kantor dalam satu PE; 3. Efek dalam perjalanan ke PE lain, BK, LKP, atau LPP dimana bukti pengiriman

belum diterima; 4. Efek yang akan diterima dari kustodian luar negeri, lembaga Kliring luar negeri,

atau dari PE luar negeri; 5. Efek pada Emiten atau BAE yang belum diterbitkan dalam 5 (lima) hari kerja

terhitung sejak Efek tersebut dimasukkan ke Emiten atau BAE; 6. Efek yang akan diterima dari Emiten sebagai akibat adanya pembagian hak

dalam rangka aksi korporasi misalnya dividen saham atau HMETD pada tanggal pencatatan;

7. Efek repo atau re-repo; 8. Transaksi jual Efek NPR; 9. Efek dijual yang belum dimiliki (Posisi Short); 10. Efek yang akan diterima dari PE lain: i. Efek dipinjamkan; ii. Transaksi beli Efek;

dan iii. Gagal terima PE; 11. Efek yang akan diterima dari LKP: i. Efek dipinjamkan; dan ii. Efek terima atas

hasil Kliring; 12. Efek yang akan diterima dari NK: i. Transaksi jual; dan ii. Gagal terima; 13. Posisi Short dalam rekening Efek nasabah terafiliasi; dan 14. Posisi Short dalam rekening Efek nasabah tidak terafiliasi.

3.46 Buku Pembantu Efek wajib menunjukkan masing-masing posisi

berikut untuk jangka waktu sampai dengan 5 (lima) hari dan lebih dari 5 (lima) hari: 1. Efek dalam perjalanan antar kantor dalam satu PE; 2. Efek dalam perjalanan ke PE lain, BK, LKP, atau LPP dimana bukti pengiriman

belum diterima; 3. Efek di Emiten atau BAE yang belum diterbitkan dalam 5 (lima) hari kerja

terhitung sejak Efek tersebut dimasukkan ke Emiten atau BAE; 4. Efek yang akan diterima dari Emiten sebagai akibat adanya pembagian hak

dalam rangka aksi korporasi; 5. Gagal terima; 6. Gagal serah; atau 7. Selisih Efek.

Page 74: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-8

g. Buku Pembantu Dana (Fund Ledger)

3.47 PPE wajib melakukan pembukuan harian atas dana yang disimpan pada PPE atau dimiliki oleh PPE melalui Buku Pembantu Dana. Laporan Buku Pembantu Dana (fund ledger) wajib disusun dengan menggunakan Formulir Nomor V.D.5-6 (Lampiran 6 Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.5) yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan MKBD sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.5 tentang Pemeliharaan MKBD.

3.48 Buku Pembantu Dana dibuat dalam bentuk pembukuan berpasangan

yang menunjukkan kepemilikan dana dan lokasi dana tersebut. Sisi debit menunjukkan kepemilikan atas dana. Sisi kredit menunjukkan lokasi penyimpanan dana.

3.49 Dana yang dimiliki NPR wajib disimpan secara terpisah pada

rekening bank untuk masing-masing nasabah atas nama nasabah, kecuali bagi Nasabah Umum.

h. Kepemilikan Dana

3.50 Buku Pembantu Dana (fund ledger) wajib memuat secara rinci informasi yang menggambarkan kepemilikan atas dana. Kepemilikan atas dana ditunjukkan dalam saldo di sisi debit pada Buku Pembantu Dana mencakup subakun sebagai berikut: 1. Dana Milik PE; 2. Dana Milik NPR:

Dana Bebas; dan Dana yang Dijaminkan;

3. Dana Milik Nasabah Umum: Dana Pemesanan Efek; dan

4. Selisih Dana Positif. Yang dimaksud dengan Dana Milik PE adalah dana milik PE yang disimpan dan diadministrasikan oleh unit yang menjalankan fungsi pembukuan. Buku Pembantu Dana harus dapat menunjukkan saldo harian dana milik masing-masing nasabah dan PPE.

i. Lokasi Dana

3.51 Saldo di sisi kredit yang ada dalam Buku Pembantu Dana menunjukkan lokasi penyimpanan dana yang meliputi sebagai berikut: 1. Dana yang disimpan di Unit Kerja yang Menjalankan Fungsi Pembukuan; 2. Dana yang disimpan pada Bank:

a. Dana Milik PE; b. Dana Milik NPR; dan c. Dana Milik Nasabah Umum; dan

3. Selisih Dana Negatif. Buku Pembantu Dana harus dapat menunjukkan rincian saldo pada masing-masing rekening bank.

C. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

3.52 Transaksi Efek yang dilakukan oleh PPE baik untuk kepentingan nasabah maupun untuk kepentingan sendiri melibatkan 2 (dua) tanggal yaitu tanggal transaksi (transaction date) dan tanggal penyelesaian (settlement date).

Page 75: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-9

3.53 PPE wajib mencatat setiap transaksi Efek pada tanggal transaksi (transaction date) mulai mengikat. Untuk Transaksi Bursa transaksi mulai mengikat:

a. Transaksi Bursa yang negosiasinya terjadi secara otomatis mengikat pada saat penawaran beli dan penawaran jual bertemu melalui sistem perdagangan Bursa; dan

b. Transaksi Bursa yang terjadi sebagai akibat negosiasi langsung antar Anggota Bursa Efek mulai mengikat pada saat sebagaimana diatur oleh Peraturan Bursa Efek. 3.54 PPE wajib membukukan setiap transaksi yang dapat menyebabkan

perubahan status kepemilikan atau lokasi Efek dan/atau dana yang dimiliki PPE atau milik nasabah. Transaksi yang dimaksud antara lain: 1. Pembelian dan penjualan Efek; 2. PME; 3. Gagal serah atau gagal terima Efek; 4. Efek yang timbul dari aksi korporasi Emiten; dan 5. Transaksi lainnya yang menyangkut penerimaan dan penyerahan Efek.

3.55 Perpindahan Efek antar lokasi dan/atau rekening Efek wajib dibukukan di Buku Pembantu Efek pada tanggal pemindahan.

3.56 Pada saat PPE melakukan pembelian dan penjualan Efek untuk

kepentingan nasabah, maka atas transaksi tersebut PPE melakukan pencatatan sebagai berikut: 1. Di Buku Besar. Melakukan pencatatan utang piutang terkait transaksi Efek

untuk kepentingan nasabah. 2. Di Buku Pembantu Dana. Melakukan pencatatan arus dana dalam rangka

penyelesaian transaksi Efek untuk kepentingan nasabah. 3. Di Buku Pembantu Efek. Mencatat transaksi Efek nasabah dalam sub akun

transaksi beli Efek NPR atau transaksi jual Efek NPR pada saat tanggal transaksi dan pada saat penyelesaian memindahbukukan Efek ke Posisi Long atau Posisi Short nasabah.

3.57 Transaksi NPR wajib diselesaikan oleh PPE dan nasabahnya pada tanggal penyelesaian yang ditetapkan dalam Transaksi Bursa atau Transaksi di Luar Bursa, tanpa memperhatikan apakah Transaksi Bursa telah diselesaikan antara PPE dengan LKP atau apakah Transaksi di Luar Bursa telah diselesaikan antara PPE yang satu dengan PPE yang lain dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Penyelesaian transaksi NPR dilaksanakan dengan mendebit atau mengkredit

Efek dan dana pada Rekening Efek nasabah pada tanggal penyelesaian. 2. PPE bertindak sebagai Kustodian atas Efek dan dana yang tercatat dalam

Rekening Efek nasabah, dan mencatat mutasi dan saldo atas Efek dan dana tersebut.

3. Nasabah bertanggung jawab atas kewajiban yang timbul dari setiap Posisi Short dan atas saldo debit dalam Rekening Efeknya sesudah penyelesaian transaksi NPR; dan

4. Dalam hal penyelesaian Transaksi Bursa dilaksanakan dengan mekanisme Uang Pengganti/Alternate Cash Settlement (ACS), maka Uang Pengganti tersebut dibagikan kepada para pemegang rekening berdasarkan urutan waktu terjadinya Transaksi Bursa tersebut.

Page 76: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-10

3.58 Transaksi NK dapat diselesaikan dengan cara penyerahan dana dan Efek pada saat yang bersamaan, atau dengan cara lain, sesuai dengan perjanjian yang dibuat oleh para Pihak.

3.59 Pada saat melakukan transaksi Efek untuk kepentingan sendiri, PPE

akan melakukan pencatatan sebagai berikut: 1. Di Buku Besar. Mencatat utang piutang yang timbul dari transaksi serta

penyelesaian atas transaksi dan pengakuan atas Efek yang dimiliki. 2. Di Buku Pembantu Dana. Mencatat perpindahan dana untuk penyelesaian hak

dan kewajiban yang timbul dari transaksi Efek. 3. Di Buku Pembantu Efek. Mencatat perpindahan Efek yang terjadi akibat

dilakukannya transaksi Efek.

3.60 PPE wajib mencatat dividen, bunga, saham bonus, HMETD, dan hak-hak lain yang melekat pada Efek pada Posisi Long dalam Rekening Efek nasabah, dengan ketentuan bahwa pencatatan tersebut wajib memperhitungkan pajak bagi nasabah dimaksud.

3.61 Tanggal pencatatan atas pelaksanaan hak dimaksud (dividen, bunga,

saham bonus, HMETD, dan hak-hak lain) dilakukan pada tanggal yang sama dengan tanggal hari pertama pembayaran hak dimaksud kepada Pihak yang terdaftar sebagai pemilik Efek atau kepada Pihak yang memegang Efek atas unjuk.

3.62 PPE wajib mencatat kewajiban nasabah kepada PPE tersebut untuk

membayar atau menyerahkan dividen, bunga, saham bonus, HMETD, dan hak-hak lain yang melekat pada Efek pada Posisi Short dalam Rekening Efek nasabah, dengan ketentuan bahwa pencatatan tersebut dilaksanakan tanpa memperhitungkan pajak yang berlaku bagi nasabah dimaksud.

3.63 Jika obligasi diperdagangkan di antara dua tanggal kupon, maka pada

saat tanggal transaksi pembeli membayarkan porsi bunga yang menjadi hak penjual.

3.64 Pada saat PPE menerima pembayaran bunga atas Efek obligasi yang

untuk kepentingan nasabahnya, maka bunga tersebut dibayarkan kepada pemilik Efek terakhir (Pihak yang tercatat sebagai pemilik obligasi pada tanggal pembagian kupon).

3.65 PPE yang melakukan Transaksi di Luar Bursa wajib mencatat

Transaksi tersebut pada tanggal transaksi tersebut mulai mengikat. 3.66 Ketentuan pembukuan dalam Buku Pembantu Efek untuk masing-

masing Efek antara lain sebagai berikut: 1. Jumlah Efek dalam hal saham, HMETD, waran, Unit Penyertaan (UP) Reksa

Dana, Efek Beragun Aset (EBA) arus kas tidak tetap, UP Dana Investasi Real Estat (DIRE), atau Efek lain yang mempunyai karakteristik sejenis.

2. Nilai nominal dalam hal obligasi korporasi, sukuk, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Negara (SBN), EBA arus kas tetap, atau surat utang lainnya; dan

3. Jumlah kontrak dalam hal Opsi atau Kontrak Berjangka atas Efek atau atas Indeks Efek yang telah dibuat standarnya atau Efek lain yang mempunyai karakteristik sejenis.

Page 77: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-11

1. Pembukaan Rekening

a. Pembukaan Rekening NPR

3.67 NPR membuka rekening dengan menandatangani kontrak pembukaan rekening di PPE. Sebagai setoran awal kepada PPE, NPR dapat menyetorkan dana dan/atau Efek. Dana dan/atau Efek yang diterima oleh PPE merupakan dana dan/atau Efek yang dititipkan oleh NPR untuk pelaksanaan transaksi Efek. PPE tidak mendapatkan manfaat dan tidak memiliki risiko atas dana dan/atau Efek yang dititipkan, karena itu PPE tidak mengakui dana dan/atau Efek sebagai aset PPE.

Pencatatan di Buku Besar

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (Jika NPR menyetorkan dana)

Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (Jika NPR menyetorkan Efek)

Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

2. Transaksi Nasabah Pemilik Rekening untuk Efek Saham

a. Pembelian Saham untuk NPR – Tanggal Transaksi

3.68 NPR menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi pembelian atas suatu saham kepada PPE. Pesanan pembelian akan diproses di sistem perdagangan Bursa Efek. Jika pesanan pembelian tersebut bertemu dengan penawaran jual pada harga yang sama (matching) maka transaksi mulai mengikat. Selanjutnya dilakukan proses Kliring oleh LKP.

Pencatatan di Buku Besar (T+0) Db. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Pendapatan Komisi xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)

a. Jika tidak ada dana yang dikhususkan untuk penyelesaian transaksi pembelian Tidak ada pencatatan

b. Jika ada dana yang dikhususkan untuk penyelesaian transaksi pembelian

Db. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Jurnal di atas diikuti dengan pemindahan lokasi dana (dari dipisahkan menjadi tidak dipisahkan)

Page 78: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-12

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) Db. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

b. Pembelian Saham untuk NPR – Tanggal Penyelesaian – Kliring dan

Penyelesaian secara Normal

3.69 Pada tanggal penyelesaian (T+3), PPE memindahkan dana NPR dari Rekening Efek milik NPR ke rekening PPE.

Pencatatan di Buku Besar (T+3) – Saat menerima dana NPR

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)

Pada saat PPE melakukan pemindahbukuan atas dana di Rekening Efek NPR untuk menyelesaikan transaksi pembelian Efek yang dilakukan oleh NPR. a. Jika tidak ada dana yang dikhususkan untuk penyelesaian transaksi

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Jika ada dana yang dikhususkan untuk penyelesaian transaksi

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan 3.70 Pada tanggal penyelesaian (T+3) PPE menyetorkan dana NPR kepada

LKP untuk menyelesaikan liabilitas atas transaksi pembelian serta menyetorkan dana jaminan, pada saat yang sama akan menerima saham dari LKP.

Pencatatan di Buku Besar (T+3)

Saat menyelesaikan liabilitas kepada LKP dan menyetorkan dana jaminan. Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)

Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Kr. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Page 79: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-13

Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

c. Pembelian Saham untuk NPR – Tanggal Penyelesaian – Penyelesaian dengan

Uang Pengganti (ACS)

3.71 Apabila LKP tidak memenuhi kewajibannya kepada PPE yang memiliki hak Terima Efek untuk menyerahkan Efek baik sebagian maupun seluruhnya, maka LKP akan mengganti kewajiban serah Efeknya menjadi kewajiban serah uang (ACS) kepada PPE yang memiliki hak Terima Efek sebesar jumlah yang ditetapkan dalam Peraturan KPEI Nomor II-6.

3.72 Jika pada tanggal penyelesaian, LKP tidak memenuhi sebagian atau seluruh kewajiban serah Efeknya, maka LKP akan mengganti penyerahan Efek dengan penyerahan Uang Pengganti sebesar volume dikali 125% harga tertinggi atas Efek yang sama yang terjadi di: 1. Pasar Reguler pada tanggal transaksi (T+0); dan 2. Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang terjadi pada sesi pertama tanggal

penyelesaian transaksi dimaksud.

A. Saat menerima dana dari nasabah – untuk penyelesaian transaksi pembelian (sejumlah liabilitas NPR saat tanggal perdagangan) Pencatatan di Buku Besar (T+3)

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)

Db. Dana milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas/Dana yang Dijaminkan* xxx

*disesuaikan dengan kondisi (ada dana yang dikhususkan atau tidak)

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)

Tidak ada pencatatan

B. Saat menyerahkan dana kepada LKP dan menyetorkan dana jaminan Pencatatan di Buku Besar (T+3)

Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3) Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3) Tidak ada pencatatan

C. AB-Jual tidak mampu melaksanakan kewajiban serah Efeknya Pencatatan di Buku Besar (T+3)

Db. Piutang LKP – Uang Pengganti – L&R xxx

Kr. Utang NPR – Uang Pengganti – FLAC xxx

Page 80: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-14

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3) Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3) Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

Kr. Transaksi Beli Efek NPR xxx

D. Saat menerima Uang Pengganti dari LKP

Pencatatan di Buku Besar

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang LKP – Uang Pengganti – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

E. Saat menyerahkan Uang Pengganti kepada NPR Pencatatan di Buku Besar (T+3)

Db. Utang NPR – Uang Pengganti – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)

Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)

Tidak ada pencatatan d. Penjualan Saham untuk NPR – Tanggal Transaksi

3.73 NPR menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi penjualan atas suatu saham yang dimiliki NPR. Penawaran jual akan diproses di sistem perdagangan Bursa Efek. Jika penawaran jual tersebut bertemu dengan pesanan pembelian pada harga yang sama (matching) maka transaksi mulai mengikat. Selanjutnya dilakukan proses Kliring oleh LKP.

Pencatatan di Buku Besar ( T+0)

Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx

Kr. Pendapatan Komisi xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)

Tidak ada pencatatan

Page 81: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-15

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas

Transaksi Kliring xxx

Kr. Transaksi Jual Efek NPR xxx

Jurnal tambahan di Buku Pembantu Efek (T+0) jika terdapat Efek yang dikhususkan untuk penyelesaian transaksi penjualan

Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx

Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Jurnal di atas diikuti dengan pemindahan lokasi Efek (dari dipisahkan menjadi tidak dipisahkan).

e. Penjualan Saham untuk NPR – Tanggal Penyelesaian – Kliring dan Penyelesaian secara Normal

3.74 Pada tanggal penyelesaian (T+3), PPE menerima dana dari LKP untuk NPR, sekaligus menyelesaikan liabilitas atas transaksi penjualan dan dana jaminan kepada LKP. Jumlah dana yang diterima oleh PPE adalah sebesar nilai piutang kepada LKP setelah penyelesaian dana jaminan.

Pencatatan di Buku Besar (T+3)

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)

Db. Dana milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)

Tidak ada pencatatan 3.75 Pada tanggal penyelesaian (T+3), PPE kemudian menyerahkan dana

ke NPR sejumlah nilai transaksi penjualan dikurangi dengan liabilitas NPR berupa komisi untuk PPE serta menyelesaikan kewajiban serah Efek.

Pencatatan di Buku Besar (T+3) Db. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)

Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)

a. Jika tidak terdapat Efek yang dikhususkan untuk penyelesaian transaksi penjualan

Page 82: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-16

Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx

Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas Transaksi Kliring xxx

b. Jika terdapat Efek yang dikhususkan untuk penyelesaian transaksi penjualan

Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx

Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx

Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas Transaksi Kliring xxx

f. Penjualan Saham untuk NPR – Tanggal Penyelesaian – Penyelesaian dengan

Uang Pengganti (ACS)

3.76 PPE yang memiliki kewajiban Serah Efek yang tidak memenuhi sebagian atau seluruh kewajiban serah Efeknya kepada LKP wajib mengganti kewajiban serah Efek yang tidak dipenuhinya menjadi kewajiban serah uang kepada LKP (ACS) sebesar jumlah yang ditetapkan dalam Peraturan KPEI nomor II-6.

3.77 Jika pada tanggal penyelesaian nasabah tidak dapat memenuhi

kewajiban serah Efek, maka NPR wajib mengikuti mekanisme Uang Pengganti untuk memenuhi kewajiban serah Efeknya. Dalam mekanisme ini, NPR harus menyerahkan Uang Pengganti kepada LKP sebesar volume dikali 125% harga tertinggi atas Efek yang sama yang terjadi di: 1. Pasar Reguler pada tanggal transaksi (T+0); dan 2. Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang terjadi pada sesi pertama tanggal

penyelesaian transaksi.

3.78 Pada saat tanggal penyelesaian transaksi penjualan saham milik NPR yang dilakukan dengan mekanisme Uang Pengganti, maka PPE akan melakukan pencatatan yang membatalkan transaksi jual yang telah dicatat di tanggal transaksi. Dalam penyelesaian melalui mekanisme Uang Pengganti ini NPR tetap harus memenuhi liabilitas pembayaran komisi PPE, PPE juga akan mencatatkan adanya liabilitas NPR untuk menyerahkan dana sejumlah Uang Pengganti kepada LKP.

A. Penyelesaian hak dan kewajiban

Pencatatan di Buku Besar (T+3) Db. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx

Db. Piutang NPR – Komisi – L&R xxx

Db. Piutang NPR – Biaya Transaksi – L&R xxx

Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Mencatat kewajiban NPR untuk membayarkan Uang Pengganti

Db. Piutang NPR – Uang Pengganti – L&R xxx

Kr. Utang LKP – Uang Pengganti – FLAC xxx

Page 83: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-17

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3) Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)

Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx

Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas Transaksi Kliring xxx

B. Penyelesaian transaksi antara PPE dan nasabah terkait komisi

Pencatatan di Buku Besar (T+3) Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NPR – Komisi – L&R xxx

Kr. Piutang NPR – Biaya Transaksi – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3) Db. Dana milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)

Tidak ada pencatatan

C. Penyelesaian transaksi Uang Pengganti dan Dana Jaminan 1. Menarik dana nasabah

Pencatatan di Buku Besar Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NPR – Uang Pengganti – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Db. Dana milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

2. Menyerahkan Uang Pengganti ke LKP sekaligus menyelesaikan kewajiban menyetorkan dana jaminan Pencatatan di Buku Besar

Db. Utang LKP – Uang Pengganti – FLAC xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

Page 84: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-18

3. Transaksi Saham untuk Portofolio Sendiri

a. Pembelian Saham untuk Portofolio Sendiri

3.79 Pada saat tanggal transaksi (T+0) PPE harus menentukan terlebih dahulu intensi atas kepemilikan saham yang akan dibelinya, sehingga dapat dicatat dan diukur dalam klasifikasi dan pengukuran yang sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2006). Pesanan pembelian akan diproses di sistem perdagangan Bursa Efek. Jika pesanan pembelian tersebut bertemu dengan penawaran jual pada harga yang sama (matching) maka transaksi mulai mengikat. Selanjutnya dilakukan proses Kliring oleh LKP.

Pencatatan di Buku Besar (T+0)

a. Jika saham diklasifikasikan sebagai FVTPL – Trading Db. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx

Db. Beban Dana Jaminan xxx

Db. Beban Biaya Transaksi xxx

Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

b. Jika saham diklasifikasikan sebagai AFS (biaya transaksi termasuk di

dalam nilai perolehan Efek) Db. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

Kr. Efek yang akan diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

3.80 Pada saat tanggal penyelesaian, PPE menyerahkan dana kepada LKP

sebesar liabilitas atas transaksi pembelian saham, menyetorkan dana jaminan, dan menerima saham dari LKP.

Pencatatan di Buku Besar (T+3) Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3) Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3) Db. Efek yang akan diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Page 85: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-19

b. Penyesuaian dengan Nilai Wajar untuk Saham Portofolio Sendiri

3.81 Pada setiap tanggal laporan keuangan, PPE harus menyesuaikan nilai portofolio yang dimilikinya dengan nilai wajar. Penyesuaian dengan nilai wajar dilakukan untuk saham yang diklasifikasikan dalam kelompok FVTPL – Trading dan AFS.

Pencatatan di Buku Besar

a. Jika terjadi kenaikan nilai 1) Saham dalam klasifikasi FVTPL – Trading

Db. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx

Kr. Keuntungan Kenaikan Nilai Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL (P&L) xxx

2) Saham dalam klasifikasi AFS

Db. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya – Perubahan Nilai Efek – AFS xxx

b. Jika terjadi penurunan nilai (sementara/tidak terdapat bukti obyektif atas

penurunan nilai) 1) Saham dalam klasifikasi FVTPL – Trading

Db. Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek – FVTPL (P&L) xxx

Kr. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx

2) Saham dalam klasifikasi AFS

Db. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya – Perubahan Nilai Efek – AFS xxx

Kr. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

c. Penurunan Nilai atas Saham Portofolio Sendiri

3.82 Jika terdapat bukti obyektif terjadinya penurunan nilai wajar suatu saham dalam klasifikasi AFS yang sebelumnya telah diakui adanya penurunan nilai atas Efek tersebut langsung ke ekuitas, maka PPE harus mengeluarkan kerugian tersebut dari ekuitas dan mengakuinya di laba rugi.

Pencatatan di Buku Besar a. Dengan asumsi penurunan nilai yang terjadi paling tinggi sebesar saldo

debit akun pendapatan komprehensif lainnya Db. Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Ekuitas yang

Tercatat di Bursa Efek – AFS (P&L) xxx

Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya – Perubahan Nilai Efek – AFS xxx

Page 86: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-20

b. Jika terdapat bukti obyektif besarnya penurunan nilai yang terjadi lebih besar daripada saldo debit akun pendapatan komprehensif lainnya

Db. Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek – AFS (P&L) xxx

Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya – Perubahan Nilai Efek – AFS xxx

Kr. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan 3.83 Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laba rugi atas investasi

saham (instrumen ekuitas) dalam klasifikasi AFS tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi.

d. Penjualan atas Saham Portofolio Sendiri

3.84 PPE dapat melakukan transaksi penjualan atas saham yang dimilikinya. Pada tanggal transaksi, PPE harus menghentikan pengakuan atas saham portofolio sendiri yang dijual pada tanggal transaksi tersebut.

Pencatatan di Buku Besar (T+0)

a. Saham dalam klasifikasi FVTPL – Trading Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Db. Beban Biaya Transaksi xxx

Db. Beban Dana Jaminan xxx

Db./Kr

Kerugian/Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx xxx

Kr. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

b. Saham dalam klasifikasi AFS

Jika saat dilakukan penjualan atas saham yang diklasifikasikan sebagai AFS terdapat saldo atas perubahan nilai Efek yang masih ada di akun Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya – Perubahan Nilai Efek – AFS maka harus direalisasikan ke dalam Laba Rugi tahun berjalan. PPE mengakui biaya-biaya transaksi yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan Efek dalam Laba Rugi tahun berjalan sebagai biaya transaksi. 1) Saat penjualan terjadi kerugian

a) Di akun pendapatan komprehensif lainnya tidak terdapat saldo yang berasal dari penyesuaian saham dengan nilai pasar (mark to market)

Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Db. Beban Biaya Transaksi xxx

Page 87: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-21

Db. Beban Dana Jaminan xxx

Db. Kerugian Penjualan Efek Bersifat Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

b) Di akun pendapatan komprehensif lainnya terdapat saldo di sisi

debit yang berasal dari penyesuaian saham dengan nilai pasar (mark to market)

Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Db. Beban Biaya Transaksi xxx

Db. Beban Dana Jaminan xxx

Db. Kerugian Penjualan Efek Bersifat Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya – Perubahan Nilai Efek – AFS xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

c) Di akun pendapatan komprehensif lainnya terdapat saldo di sisi

kredit yang berasal dari penyesuaian saham dengan nilai pasar (mark to market), dengan asumsi jumlah saldo di sisi kredit ini lebih kecil daripada kerugian yang terjadi.

Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Db. Beban Biaya Transaksi xxx

Db. Beban Dana Jaminan xxx

Db. Kerugian Penjualan Efek Bersifat Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Db. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya – Perubahan Nilai Efek – AFS xxx

Kr Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

2) Saat penjualan terjadi keuntungan

a) Di akun pendapatan komprehensif lainnya tidak terdapat saldo yang berasal dari penyesuaian saham dengan nilai pasar (mark to market)

Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Db. Beban Biaya Transaksi xxx

Db. Beban Dana Jaminan xxx

Kr Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Page 88: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-22

Kr. Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

b) Di akun pendapatan komprehensif lainnya terdapat saldo di sisi

debit yang berasal dari penyesuaian saham dengan nilai pasar (mark to market), jumlah saldo di sisi debit yang terjadi lebih kecil daripada keuntungan yang terjadi.

Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Db. Beban Biaya Transaksi xxx

Db. Beban Dana Jaminan xxx

Kr Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr. Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya – Perubahan Nilai Efek – AFS xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

c) Di akun pendapatan komprehensif lainnya terdapat saldo di sisi

kredit yang berasal dari penyesuaian saham dengan nilai pasar (mark to market)

Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Db. Beban Biaya Transaksi xxx

Db. Beban Dana Jaminan xxx

Db. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya – Perubahan Nilai Efek – AFS xxx

Kr Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr. Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas

Transaksi Kliring xxx

Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

3.85 Pada saat penyelesaian transaksi penjualan portofolio sendiri, PPE

akan menerima dana dari LKP dan menyelesaikan liabilitas serah Efek termasuk menyelesaikan kewajiban menyetorkan dana jaminan.

Page 89: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-23

Pencatatan di Buku Besar (T+3) Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3) Db. Dana milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)

Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas Transaksi Kliring xxx

e. Penyelesaian transaksi saham portofolio sendiri dengan Uang Pengganti

1) Penyelesaian transaksi pembelian saham portofolio sendiri dengan Uang Pengganti

3.86 Apabila LKP tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk menyerahkan Efek kepada PPE yang memiliki hak Terima Efek, maka LKP akan mengganti kewajiban serah Efeknya menjadi kewajiban serah uang (ACS) kepada PE yang memilki hak Terima Efek sebesar jumlah yang ditetapkan dalam Peraturan KPEI Nomor II-6.

3.87 Jika pada tanggal penyelesaian, LKP tidak memenuhi kewajiban serah

Efeknya, maka LKP akan mengganti penyerahan Efek dengan penyerahan Uang Pengganti sebesar volume dikali 125% harga tertinggi atas Efek yang sama yang terjadi di: 1. Pasar Reguler pada tanggal transaksi (T+0); dan 2. Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang terjadi pada sesi pertama tanggal

penyelesaian transaksi dimaksud.

A. Saat menyerahkan dana kepada LKP dan menyetorkan dana jaminan. Pencatatan di Buku Besar (T+3)

Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)

Tidak ada pencatatan B. Saat AB-Jual tidak mampu melaksanakan kewajiban serah Efeknya

Pencatatan di Buku Besar (T+3) Untuk ilustrasi, diasumsikan pembelian yang gagal dilakukan adalah pembelian saham dalam klasifikasi FVTPL – Trading Mencatat timbulnya hak atas Uang Pengganti dan menghentikan pengakuan atas Efek sebesar nilai perolehan

Page 90: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-24

Db. Piutang LKP – Uang Pengganti – L&R xxx

Kr. Pendapatan Uang Pengganti xxx

Kr. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx

Membatalkan pengakuan keuntungan atau kerugian mark to market yang diakui Untuk ilustrasi, diasumsikan pembelian yang gagal dilakukan adalah pembelian saham dalam klasifikasi FVTPL – Trading, dan antara T+0 sampai dengan T+2 telah dilakukan penyesuaikan dengan nilai wajar yang menghasilkan posisi keuntungan bersih bagi PE.

Db. Keuntungan Kenaikan Nilai Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL (P&L) xxx

Kr. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3) Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Serah Atas Transaksi

Kliring xxx

Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

C. Saat menerima Uang Pengganti dari LKP

Pencatatan di Buku Besar (T+3) Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang LKP – Uang Pengganti – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3) Tidak ada pencatatan

2) Penyelesaian transaksi penjualan saham portofolio sendiri dengan Uang Pengganti

3.88 PPE yang memiliki kewajiban Serah Efek yang tidak memenuhi sebagian atau seluruh kewajiban serah Efeknya kepada LKP atau PPE wajib mengganti kewajiban serah Efek yang tidak dipenuhinya menjadi kewajiban serah uang kepada LKP (ACS) sebesar jumlah yang ditetapkan dalam Peraturan KPEI Nomor II-6.

3.89 Jika pada tanggal penyelesaian PPE tidak dapat memenuhi kewajiban serah Efek, maka PPE wajib mengikuti mekanisme Uang Pengganti untuk memenuhi sebagian atau seluruh kewajiban serah Efeknya. Dalam mekanisme ini, PPE harus menyerahkan Uang Pengganti kepada LKP sebesar volume dikali 125% harga tertinggi atas Efek yang sama yang terjadi di: 1. Pasar Reguler pada tanggal transaksi (T+0); dan 2. Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang terjadi pada sesi pertama tanggal

penyelesaian transaksi.

Page 91: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-25

3.90 Pada saat tanggal penyelesaian transaksi penjualan saham untuk portofolio sendiri yang diselesaikan dengan Uang Pengganti, maka PPE akan melakukan pencatatan yang membatalkan transaksi jual yang telah dicatat di tanggal transaksi. PPE juga akan mencatatkan adanya liabilitas untuk menyerahkan dana sejumlah Uang Pengganti kepada LKP.

A. Penyelesaian hak dan kewajiban

Pencatatan di Buku Besar (T+3) Untuk ilustrasi, diasumsikan penjualan yang gagal dilakukan adalah penjualan saham dalam klasifikasi FVTPL – Trading Mengakui kembali Efek yang sebelumnya telah dihentikan pengakuannya dan mengakui adanya liabilitas kepada LKP untuk membayar Uang Pengganti.

Db. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx

Db. Beban Uang Pengganti xxx

Db./Kr

Kerugian/Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek – FVTPL-Trading xxx xxx

Kr. Utang LKP – Uang Pengganti – FLAC xxx

Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3) Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas Transaksi Kliring xxx

B. Penyelesaian transaksi Uang Pengganti dan Dana Jaminan Pencatatan di Buku Besar (T+3)

Db. Utang LKP – Uang Pengganti – FLAC xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan 4. Transaksi Nasabah Kelembagaan untuk Efek Saham

a. Pembelian Saham untuk NK – Tanggal Transaksi 3.91 NK menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi pembelian

atas suatu saham kepada PPE. Permintaan pembelian akan diproses di sistem perdagangan Bursa Efek. Jika pesanan pembelian tersebut bertemu dengan penawaran jual pada harga yang sama (matching) maka transaksi mulai mengikat. Selanjutnya dilakukan proses Kliring oleh LKP.

Pencatatan di Buku Besar (T+0) Db. Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Pendapatan Komisi xxx

Page 92: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-26

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0) Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) Db. Efek Milik NK – Transaksi Beli NK xxx

Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

b. Pembelian Saham untuk NK – Tanggal Penyelesaian – Kliring dan Penyelesaian secara Normal

3.92 Pada tanggal penyelesaian (T+3), PPE menerima dana dari NK yang digunakan untuk memenuhi liabilitas NK yang muncul dari transaksi pembelian saham.

Pencatatan di Buku Besar (T+3) a. Saat menerima dana dari NK untuk penyelesaian transaksi.

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

b. Saat menyelesaian liabilitas kepada LKP dan menyetorkan dana jaminan.

Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3) a. Saat menerima dana dari NK

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Saat menyelesaian liabilitas kepada LKP dan menyetorkan dana jaminan Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3) Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

Kr. Efek Milik NK – Transaksi Beli NK xxx

c. Pembelian Saham untuk NK – Tanggal Penyelesaian – Penyelesaian dengan Uang Pengganti (ACS)

3.93 Apabila LKP tidak memenuhi kewajibannya untuk menyerahkan Efek baik sebagian maupun seluruhnya kepada PPE yang memiliki hak Terima Efek, maka LKP akan mengganti kewajiban serah Efeknya menjadi kewajiban serah uang (ACS) kepada PPE yang memiliki hak Terima Efek sebesar jumlah yang ditetapkan dalam Peraturan KPEI Nomor II-6.

3.94 Jika pada tanggal penyelesaian, LKP tidak memenuhi sebagian atau seluruh kewajiban serah Efeknya, maka LKP akan mengganti penyerahan Efek dengan penyerahan Uang Pengganti sebesar volume dikali 125% harga tertinggi

Page 93: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-27

atas Efek yang sama yang terjadi di: 1. Pasar Reguler pada tanggal transaksi (T+0); dan 2. Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang terjadi pada sesi pertama tanggal

penyelesaian transaksi dimaksud.

A. Saat menerima dana dari nasabah – untuk penyelesaian transaksi pembelian (sejumlah liabilitas NK saat tanggal perdagangan) Pencatatan di Buku Besar (T+3)

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)

Db. Dana milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)

Tidak ada pencatatan

B. Saat menyerahkan dana kepada LKP dan menyetorkan dana jaminan. Pencatatan di Buku Besar (T+3)

Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)

Tidak ada pencatatan

C. AB-Jual tidak mampu melaksanakan kewajiban serah Efeknya Pencatatan di Buku Besar (T+3)

Db. Piutang LKP – Uang Pengganti – L&R xxx

Kr. Utang NK – Uang Pengganti – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3) Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

Kr. Efek Milik NK – Transaksi Beli NK xxx

D. Saat menerima Uang Pengganti dari LKP

Pencatatan di Buku Besar Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang LKP – Uang Pengganti – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Page 94: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-28

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

E. Saat menyerahkan Uang Pengganti kepada NK Pencatatan di Buku Besar (T+3)

Db. Utang NK – Uang Pengganti – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)

Tidak ada pencatatan d. Penjualan Saham untuk NK – Tanggal Transaksi

3.95 NK menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi penjualan atas suatu saham yang dimiliki NK. Penawaran jual akan diproses di sistem perdagangan Bursa Efek. Jika penawaran jual tersebut bertemu dengan pesanan permintaan pada harga yang sama (matching) maka transaksi mulai mengikat. Selanjutnya dilakukan proses Kliring oleh LKP.

Pencatatan di Buku Besar (T+0)

Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx

Kr. Pendapatan Komisi xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas

Transaksi Kliring xxx

Kr. Efek yang akan diterima dari NK – Transaksi Jual NK xxx

e. Penjualan Saham untuk NK – Tanggal Penyelesaian – Kliring dan

Penyelesaian secara Normal

3.96 Pada tanggal penyelesaian (T+3), PPE menerima dana dari LKP, sekaligus menyelesaikan kewajiban serah Efek kepada LKP serta menyetorkan dana jaminan.

Pencatatan di Buku Besar (T+3)

a. Saat menerima dana dari LKP, sekaligus menyelesaikan liabilitas kepada LKP serta menyetorkan dana jaminan

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Page 95: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-29

b. Saat menyerahkan dana hasil penjualan saham kepada NK Db. Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)

a. Saat menerima dana dari LKP Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Saat menyerahkan dana hasil penjualan saham kepada NK

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)

Db. Efek yang akan Diterima dari NK – Transaksi Jual NK xxx

Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas Transaksi Kliring xxx

f. Penjualan Saham untuk NK – Tanggal Penyelesaian – Penyelesaian dengan

Uang Pengganti (ACS) 3.97 PPE yang memiliki kewajiban Serah Efek yang tidak memenuhi

sebagian atau seluruh kewajiban serah Efeknya kepada LKP wajib mengganti kewajiban serah Efek yang tidak dipenuhinya menjadi kewajiban serah uang kepada LKP (ACS) sebesar jumlah yang ditetapkan dalam Peraturan KPEI Nomor II-6.

3.98 Jika pada tanggal penyelesaian nasabah tidak dapat memenuhi

kewajiban serah Efek, maka NK wajib mengikuti mekanisme Uang Pengganti untuk memenuhi kewajiban serah Efeknya. Dalam mekanisme ini, NK harus menyerahkan Uang Pengganti kepada LKP sebesar volume dikali 125% harga tertinggi atas Efek yang sama yang terjadi di: 1. Pasar Reguler pada tanggal transaksi (T+0); dan 2. Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang terjadi pada sesi pertama tanggal

penyelesaian transaksi.

3.99 Pada saat tanggal penyelesaian transaksi penjualan saham milik NK yang dilakukan dengan mekanisme Uang Pengganti, maka PPE akan melakukan pencatatan yang membatalkan transaksi jual yang telah dicatat di tanggal transaksi. Dalam penyelesaian melalui mekanisme Uang Pengganti ini NK tetap harus memenuhi liabilitas pembayaran komisi PPE, PPE juga akan mencatatkan adanya liabilitas NPR untuk menyerahkan dana sejumlah Uang Pengganti kepada LKP. A. Penyelesaian hak dan kewajiban

Pencatatan di Buku Besar (T+3) Db. Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx

Db. Piutang NK – Komisi – L&R xxx

Db. Piutang NK – Biaya Transaksi – L&R xxx

Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Mencatat kewajiban NK untuk membayarkan Uang Pengganti

Db. Piutang NK – Uang Pengganti – L&R xxx

Kr. Utang LKP – Uang Pengganti – FLAC xxx

Page 96: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-30

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3) Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3) Db. Efek yang akan Diterima dari NK – Transaksi Jual NK xxx

Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas Transaksi Kliring xxx

B. Penyelesaian transaksi antara PPE dan nasabah terkait komisi

Pencatatan di Buku Besar (T+3) Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NK – Komisi – L&R xxx

Kr. Piutang NK – Biaya Transaksi – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3) Db. Dana milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)

Tidak ada pencatatan

C. Penyelesaian transaksi Uang Pengganti dan Dana Jaminan 1. Menerima dana dari NK

Pencatatan di Buku Besar Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NK – Uang Pengganti – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Db. Dana milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

2. Menyerahkan Uang Pengganti ke LKP sekaligus menyelesaikan kewajiban menyetorkan dana jaminan. Pencatatan di Buku Besar

Db. Utang LKP – Uang Pengganti – FLAC xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan 5. Dividen Tunai

a. Pengumuman dan Pembagian Dividen Tunai untuk NPR

3.100 Pada saat Penerbit Efek melakukan pengumuman akan adanya pembagian dividen tunai, PPE tidak melakukan pencatatan apapun.

Page 97: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-31

3.101 Pada saat cum date, PPE mencatat hak dan kewajiban terkait dividen nasabahnya.

Pencatatan di Buku Besar

Db. Piutang Dividen– L&R xxx

Kr. Utang NPR – Dividen – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan 3.102 Pada saat menerima dana dividen, PPE akan mencatat adanya

penerimaan kas yang harus diserahkan kepada NPR. A. Pada saat menerima dana dividen

Pencatatan di Buku Besar Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang Dividen – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

B. Pada saat menyerahkan dividen tunai kepada NPR Pencatatan di Buku Besar

Db. Utang NPR – Dividen – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

b. Pengumuman dan Pembagian Dividen Tunai untuk Portofolio Sendiri

3.103 Ketika hak untuk menerima dividen tunai atas saham portofolio sendiri telah timbul tetapi pembayaran belum diterima.

Pencatatan di Buku Besar

Db. Piutang Dividen – L&R xxx

Kr. Pendapatan Dividen xxx

Page 98: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-32

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan 3.104 Saat menerima dana dividen atas saham portofolio sendiri yang telah

diakui sebagai pendapatan.

Pencatatan di Buku Besar Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang Dividen – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

6. Dividen Saham

a. Pengumuman, Pencatatan, dan Pembagian Dividen Saham untuk NPR

3.105 Pada saat Penerbit Efek melakukan pengumuman akan adanya pembagian dividen saham, PPE tidak melakukan pencatatan apapun. Pencatatan hak NPR atas dividen dicatat pada saat cum date.

3.106 Pada saat cum date, di buku pembantu Efek, PPE mencatat jumlah dividen saham yang menjadi hak nasabahnya.

Pencatatan di Buku Besar

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas* xxx

Kr. Efek yang akan Diterima Dari Emiten Sebagai Akibat Adanya Pembagian Hak dalam Rangka Aksi Korporasi – Dividen Saham xxx

*Efek Bebas yang dicatat sebagai milik NPR pada saat cum date belum dapat diperdagangkan sampai Penerbit Efek melakukan distribusi.

3.107 Pencatatan pada saat tanggal pembagian saham (distribution date).

Pencatatan di Buku Besar Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Page 99: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-33

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Efek yang akan Diterima Dari Emiten Sebagai Akibat Adanya

Pembagian Hak dalam Rangka Aksi Korporasi – Dividen Saham xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

b. Pengumuman dan Pembagian Dividen Saham untuk Portofolio Sendiri

3.108 Dividen saham yang diterima tidak mempengaruhi jumlah total biaya investasi, tetapi mengurangi biaya investasi per lembar saham. Biaya awal investasi setelah penerimaan dividen saham, akan berlaku untuk jumlah saham yang lebih banyak, yaitu saham awal ditambah dengan saham yang diterima dari dividen saham.

3.109 Pada saat cum date, PPE mengakui adanya tambahan jumlah lembar portofolio akibat adanya aksi korporasi Penerbit Efek.

Pencatatan di Buku Besar

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

Kr. Efek yang akan Diterima Dari Emiten Sebagai Akibat Adanya Pembagian Hak dalam Rangka Aksi Korporasi – Dividen Saham xxx

*Portofolio PE dalam Posisi Long yang bertambah akibat adanya pembagian dividen saham oleh Penerbit Efek bersangkutan yang dicatat sebagai milik PPE pada saat cum date belum dapat diperdagangkan sampai Penerbit Efek melakukan distribusi.

3.110 Pada saat distribusi dividen saham, PPE mencatatkan tambahan

saham di Rekening Efek di LPP.

Pencatatan di Buku Besar Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Efek yang akan Diterima Dari Emiten Sebagai Akibat Adanya

Pembagian Hak dalam Rangka Aksi Korporasi – Dividen Saham xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

7. Transaksi Nasabah Pemilik Rekening untuk Obligasi di Bursa Efek

a. Pembelian Obligasi di Bursa Efek untuk NPR – Tanggal Transaksi

3.111 NPR menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi pembelian atas suatu obligasi kepada PPE. Transaksi akan mulai mengikat saat penawaran beli dan jual bertemu di sistem perdagangan Bursa Efek. Selanjutnya dilakukan proses Kliring oleh LKP.

Page 100: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-34

Pencatatan di Buku Besar (T+0) Db. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Pendapatan Komisi xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0) a. Jika tidak ada dana yang dikhususkan untuk penyelesaian transaksi

pembelian Tidak ada pencatatan

b. Jika ada dana yang dikhususkan untuk penyelesaian transaksi pembelian

Db. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Jurnal di atas diikuti dengan pemindahan lokasi dana (dari dipisahkan menjadi tidak dipisahkan).

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) Db. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

b. Pembelian Obligasi di Bursa Efek untuk NPR – Tanggal Penyelesaian – Kliring dan Penyelesaian secara Normal

3.112 Pada tanggal penyelesaian (T+2), PPE memindahkan dana NPR dari Rekening Efek milik NPR ke rekening milik PPE.

Pencatatan di Buku Besar (T+2) – Saat menerima dana NPR Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+2)

Saat menerima dana NPR a. Jika tidak ada dana yang dikhususkan untuk penyelesaian transaksi

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Jika ada dana yang dikhususkan untuk penyelesaian transaksi

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Jaminan xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+2) Tidak ada pencatatan

Page 101: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-35

3.113 Pada tanggal penyelesaian (T+2) PPE menyetorkan dana NPR kepada LPP dan LKP untuk memenuhi liabilitas transaksi serta menyetorkan dana jaminan.

Pencatatan di Buku Besar (T+2) Saat menyelesaikan liabilitas kepada LKP dan menyetorkan dana jaminan

Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+2)

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+2)

Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Kr. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

c. Pembelian Obligasi di Bursa Efek untuk NPR – Tanggal Penyelesaian –

Kliring dan Penyelesaian dengan Renegosiasi

Ilustrasi di bawah ini menggunakan asumsi bahwa PE yang bertindak sebagai AB-Beli merupakan AB-Gagal (tidak dapat memenuhi kewajiban serah dana pada S+0)

3.114 Jika pada tanggal penyelesaian (T+2/S+0) AB-Beli tidak dapat memenuhi kewajiban penyelesaian transaksi, maka transaksi dinyatakan gagal.

3.115 Kegagalan penyelesaian transaksi Efek akan diinformasikan oleh LKP

kepada Bursa Efek paling lambat pukul 15.15 WIB pada tanggal penyelesaian (S+0). Permohonan renegosiasi dapat disampaikan AB yang gagal kepada AB yang bertindak sebagai lawan transaksi, selambat-lambatnya pada pukul 17.00 WIB (S+0). Proses renegosiasi memberikan perpanjangan waktu penyelesaian 1 (satu) Hari Bursa. Anggota Gagal yang permohonan renegosiasinya diterima tidak akan dikenai mekanisme penyelesaian Nilai Penyelesaian Final (NPF).

Pencatatan di Buku Besar

a. Pada saat terjadi kesepakatan (T+2/S+0) Tidak ada pencatatan

b. Pada saat melakukan penyelesaian transaksi (S+1) 1) Saat menerima dana dari NPR

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

2) Pada saat S+1 PPE menyetorkan dana NPR kepada LKP untuk

menyelesaikan liabilitas atas transaksi pembelian Efek serta menyetorkan dana jaminan.

Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Page 102: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-36

Pencatatan di Buku Pembantu Dana a. Pada saat terjadi kesepakatan (T+2/S+0)

Tidak ada pencatatan

b. Pada saat penyelesaian transaksi (S+1) 1) Saat memindahkan dana dari rekening NPR ke PPE

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

2) Saat menyetorkan dana NPR kepada LKP untuk menyelesaikan

liabilitas atas transaksi pembelian serta menyetorkan dana jaminan Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

a. Pada saat T+2/S+0 Tidak ada pencatatan

b. Pada saat S+1 Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Kr. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

d. Pembelian Obligasi di Bursa Efek untuk NPR – Tanggal Penyelesaian –

Kliring dan Penyelesaian dengan NPF

Ilustrasi di bawah ini menggunakan asumsi bahwa PPE bertindak sebagai AB-Beli merupakan AB-Gagal (tidak dapat memenuhi kewajiban serah dana pada S+0)

3.116 Jika pada tanggal penyelesaian (T+2/S+0) AB-Beli tidak dapat memenuhi kewajiban penyelesaian transaksi, maka Anggota Gagal (AB-Beli) dapat melakukan renegosiasi. Jika permohonan renegosiasi ditolak atau Anggota Gagal (AB-Beli) tidak melakukan renegosiasi maka Anggota Gagal (AB-Beli) dikenakan kewajiban sebesar NPF. NPF adalah kompensasi kegagalan sebesar 2,5% dikali nilai nominal.

3.117 Kegagalan penyelesaian transaksi Efek akan diinformasikan oleh LKP

kepada Bursa Efek paling lambat pukul 15.15 WIB pada tanggal penyelesaian (S+0). Permohonan renegosiasi dapat disampaikan Anggota Gagal (AB-Beli) kepada AB yang bertindak sebagai lawan transaksi, selambat-lambatnya pada pukul 17.00 WIB (S+0).

Pencatatan di Buku Besar (T+2/S+0)

Melakukan pencatatan atas transaksi yang gagal, sebesar nilai transaksi pembelian Efek

Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

Page 103: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-37

Melakukan pencatatan kewajiban pembayaran kompensasi kegagalan Db. Piutang NPR – NPF – L&R xxx

Kr. Utang LKP – NPF – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+2/S+0)

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+2/S+0) Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

Kr. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Pencatatan di Buku Besar (S+1) a. Saat menerima dana dari NPR untuk menyelesaikan liabilitas transaksi

pembelian dan penerimaan komisi dari NPR. Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NPR – NPF – L&R xxx

Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

b. Saat menyerahkan dana kepada LKP dan menyetorkan dana jaminan Db. Utang LKP – NPF – FLAC xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (S+1)

a. Saat menerima dana dari NPR Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Saat menyerahkan NPF dan dana jaminan ke LKP

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)

Tidak ada pencatatan

e. Penjualan Obligasi di Bursa Efek untuk NPR – Tanggal Transaksi

3.118 NPR menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi penjualan atas suatu obligasi yang dimilikinya. Transaksi akan mulai mengikat saat penawaran beli dan jual bertemu di sistem perdagangan Bursa Efek. Selanjutnya dilakukan proses Kliring oleh LKP.

Pencatatan di Buku Besar (T+0)

Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx

Kr. Pendapatan Komisi xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Page 104: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-38

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0) Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas

Transaksi Kliring xxx

Kr. Transaksi Jual Efek NPR xxx

Jurnal tambahan di Buku Pembantu Efek (T+0) jika terdapat Efek yang dikhususkan untuk penyelesaian transaksi penjualan

Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx

Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Jurnal di atas diikuti dengan pemindahan lokasi Efek (dari dipisahkan menjadi tidak dipisahkan).

f. Penjualan Obligasi di Bursa Efek untuk NPR – Tanggal Penyelesaian – Kliring dan Penyelesaian secara Normal

3.119 Pada tanggal penyelesaian (T+2), PPE menerima dana dari LKP sekaligus menyelesaikan liabilitas penyetoran dana jaminan.

Pencatatan di Buku Besar (T+2)

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+2)

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+2)

a. Jika tidak terdapat Efek yang dikhususkan untuk penyelesaian transaksi penjualan

Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx

Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas Transaksi Kliring xxx

b. Jika terdapat Efek yang dikhususkan untuk penyelesaian transaksi

penjualan Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx

Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx

Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas Transaksi Kliring xxx

3.120 Pada tanggal penyelesaian (T+2), PPE lalu menyerahkan dana ke NPR

sejumlah nilai transaksi penjualan dikurangi dengan liabilitas NPR kepada PPE berupa komisi.

Page 105: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-39

Pencatatan di Buku Besar (T+2) Db. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+2)

Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+2)

Tidak ada pencatatan g. Penjualan Obligasi di Bursa Efek untuk NPR – Tanggal Penyelesaian –

Kliring dan Penyelesaian dengan Renegosiasi

Ilustrasi di bawah ini menggunakan asumsi bahwa PPE yang bertindak sebagai AB-Jual merupakan AB-Gagal (tidak dapat memenuhi kewajiban serah Efek pada T+2/S+0)

3.121 Jika pada tanggal penyelesaian (T+2/S+0) AB-Jual tidak dapat memenuhi kewajiban penyelesaian transaksi, maka transaksi dinyatakan gagal.

3.122 Kegagalan penyelesaian transaksi Efek akan diinformasikan oleh LKP

kepada Bursa Efek paling lambat pukul 15.15 WIB pada tanggal penyelesaian (S+0). Permohonan renegosiasi dapat disampaikan AB yang gagal kepada AB yang bertindak sebagai lawan transaksi, selambat-lambatnya pada pukul 17.00 WIB (S+0). Proses renegosiasi memberikan perpanjangan waktu penyelesaian 1 (satu) Hari Bursa. Anggota Gagal yang permohonan renegosiasinya diterima tidak akan dikenai mekanisme penyelesaian NPF.

Pencatatan di buku besar

a. Pada saat terjadi kesepakatan (T+2/S+0) Tidak ada pencatatan

b. Pada saat melakukan penyelesaian (S+1)

1) Saat menerima dana dari LKP sekaligus menyelesaikan kewajiban serah Efek atas transaksi penjualan Efek serta penyelesaian liabilitas penyetoran dana jaminan

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

2) Saat menyerahkan dana hasil penjualan kepada NPR

Db. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (S+1)

a. Saat menerima dana dari LKP Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Page 106: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-40

b. Saat menyerahkan dana hasil penjualan obligasi kepada NPR Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

a. Pada saat T+2/S+0 Tidak ada pencatatan

b. Pada saat S+1 Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx

Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas Transaksi Kliring xxx

h. Penjualan Obligasi di Bursa Efek untuk NPR – Tanggal Penyelesaian –

Penyelesaian dengan NPF

Ilustrasi di bawah ini menggunakan asumsi bahwa PPE yang bertindak sebagai AB-Jual merupakan AB-Gagal (tidak dapat memenuhi kewajiban serah Efek pada S+0)

3.123 Jika pada tanggal penyelesaian (T+2/S+0) AB-Jual tidak dapat memenuhi kewajiban penyelesaian transaksi, maka transaksi dinyatakan gagal. Jika permohonan renegosiasi tidak diterima atau Anggota Gagal (AB-Jual) tidak melakukan renegosiasi maka Anggota Gagal (AB-Jual) dikenakan kewajiban sebesar NPF. NPF adalah kompensasi kegagalan sebesar 2,5% dikali nilai nominal.

3.124 Kegagalan penyelesaian transaksi Efek akan diinformasikan oleh LKP

kepada Bursa Efek paling lambat pukul 15.15 WIB pada tanggal penyelesaian (S+0). Permohonan renegosiasi dapat disampaikan Anggota Gagal (AB-Jual) kepada AB yang bertindak sebagai lawan transaksi, selambat-lambatnya pada pukul 17.00 WIB (S+0).

Pencatatan di Buku Besar (T+2/S+0) Melakukan pencatatan atas transaksi yang gagal, sebesar nilai transaksi penjualan Efek

Db. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx

Db. Piutang NPR – Komisi – L&R xxx

Db. Piutang NPR – Biaya Transaksi – L&R xxx

Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Melakukan pencatatan kewajiban pembayaran kompensasi kegagalan

Db. Piutang NPR – NPF – L&R xxx

Kr. Utang LKP – NPF – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+2/S+0)

Tidak ada pencatatan

Page 107: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-41

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+2/S+0) Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx

Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas Transaksi Kliring xxx

Pencatatan di Buku Besar (S+1)

a. Saat memindahbukukan dana dari rekening NPR ke rekening PPE Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NPR – NPF – L&R xxx

Kr. Piutang NPR – Komisi – L&R xxx

Kr. Piutang NPR – Biaya Transaksi – L&R xxx

b. Saat menyerahkan dana kepada LKP

Db. Utang LKP – NPF – FLAC xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (S+1)

a. Saat memindahbukukan dana dari rekening NPR ke rekening PPE Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Saat menyerahkan dana kepada LKP

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (S+1)

Tidak ada pencatatan

8. Transaksi Obligasi di Bursa Efek untuk Portofolio Sendiri

a. Pembelian Obligasi di Bursa Efek untuk Portofolio Sendiri

3.125 Pada saat tanggal transaksi, PPE harus menentukan intensi atas kepemilikan obligasi tersebut sehingga dapat dicatat dan diukur dalam klasifikasi dan pengukuran yang sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2006). Pesanan pembelian akan diproses di sistem perdagangan Bursa Efek. Transaksi akan mulai mengikat saat penawaran beli dan jual bertemu di sistem perdagangan Bursa Efek. Selanjutnya dilakukan proses Kliring oleh LKP.

Pencatatan di Buku Besar (T+0) a. Jika obligasi diklasifikasikan sebagai FVTPL – Trading

Db. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx

Db. Beban Dana Jaminan xxx

Db. Beban Biaya Transaksi xxx

Db. Piutang Bunga – L&R* xxx

Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

*Pengakuan piutang atas penalangan bagian bunga yang menjadi hak penjual, jika pembelian dilakukan di antara dua tanggal kupon

Page 108: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-42

b. Jika obligasi diklasifikasikan sebagai AFS/HTM (biaya transaksi termasuk dalam nilai perolehan Efek)

Db. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – AFS/HTM** xxx

Db. Piutang Bunga – L&R* xxx

Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

*Pengakuan piutang atas penalangan bagian bunga yang menjadi hak penjual, jika pembelian dilakukan di antara dua tanggal kupon **sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan atas Efek tersebut

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

Kr. Efek yang akan diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

3.126 Pada saat tanggal penyelesaian, PPE menyerahkan dana kepada LKP sebesar kewajiban PPE atas transaksi pembelian obligasi serta menyetorkan dana jaminan.

Pencatatan di Buku Besar (T+2)

Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+2)

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+2)

Db. Efek yang akan diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

b. Pengakuan dan Penerimaan Bunga atas Obligasi Portofolio Sendiri

3.127 Pada saat tanggal kupon PPE menerima kas sejumlah pendapatan bunga yang menjadi haknya.

Pencatatan di Buku Besar

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Pendapatan Bunga xxx

Kr. Piutang Bunga – L&R* xxx

*Hanya pada saat tanggal kupon pertama sejak pembelian Efek, jika Efek dibeli di antara dua tanggal kupon.

Page 109: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-43

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan 3.128 Perlakuan atas pendapatan bunga pada suatu aset keuangan HTM

setelah terjadi kerugian penurunan nilai dibahas di Bab 2 mengenai Instrumen Keuangan paragraf 2.140.

c. Pencatatan Amortisasi Premium atau Diskon atas Portofolio Sendiri berupa

Efek bersifat utang

3.129 Jika PPE membeli obligasi dengan harga perolehan di bawah nilai nominal obligasi, maka saat itu PPE membeli dalam kondisi mendapatkan diskon, dan sebaliknya jika PPE membeli obligasi dengan harga perolehan di atas nilai nominal berarti PPE membeli obligasi dalam kondisi premium. Premium atau diskonto akan diamortisasi setiap periode tertentu (sesuai kebijakan perusahaan). Amortisasi tidak dilakukan untuk obligasi dalam klasifikasi FVTPL – Trading.

Pada transaksi pembelian obligasi untuk kepentingan sendiri (portofolio

sendiri) PPE menggunakan premium dan diskonto dalam perhitungan nilai buku Efek saja dan tidak dicatat dalam akun tersendiri. Penyertaan premium dan diskon dalam perhitungan nilai buku Efek ini dilakukan untuk Efek yang dalam klasifikasi AFS dan HTM.

Pencatatan di Buku Besar

a. Amortisasi diskon Db. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – AFS/HTM* xxx

Kr. Pendapatan Bunga xxx

*sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan atas Efek tersebut

b. Amortisasi premium Db. Pendapatan Bunga xxx

Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – AFS/HTM* xxx

*sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan atas Efek tersebut

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

d. Penyesuaian dengan Nilai Wajar untuk Obligasi Portofolio Sendiri

3.130 Pada setiap tanggal laporan keuangan, PPE harus melakukan penyesuaian nilai obligasi yang dimilikinya dengan nilai wajar. Penyesuaian dengan nilai wajar dilakukan pada obligasi yang termasuk dalam klasifikasi FVTPL – Trading dan AFS.

Page 110: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-44

Pencatatan di Buku Besar a. Jika terjadi kenaikan nilai

1) Obligasi dalam klasifikasi FVTPL – Trading Db. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx

Kr. Keuntungan Kenaikan Nilai Efek Bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL (P&L) xxx

2) Obligasi dalam klasifikasi AFS

Db. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya – Perubahan Nilai Efek – AFS xxx

b. Jika terjadi penurunan nilai (sementara/tidak terdapat bukti obyektif terjadinya impairment) 1) Obligasi dalam klasifikasi FVTPL – Trading

Db. Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Utang yang Tercatat di Bursa Efek – FVTPL – Trading (P&L) xxx

Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx

2) Saham dalam klasifikasi AFS

Db. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya – Perubahan Nilai Efek – AFS xxx

Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

e. Penurunan Nilai atas Obligasi Portofolio Sendiri

3.131 Jika terdapat bukti obyektif terjadi penurunan nilai wajar suatu obligasi dalam klasifikasi AFS yang sebelumnya telah diakui adanya penurunan nilai atas Efek tersebut ke ekuitas, maka PPE harus mengeluarkan kerugian tersebut dari ekuitas dan mengakuinya di laba rugi.

Pencatatan di Buku Besar

a. Dengan asumsi penurunan nilai yang terjadi sama dengan atau lebih kecil dari saldo sisi debit dalam akun pendapatan komprehensif lainnya.

Db. Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Utang yang Tercatat di Bursa Efek – AFS (P&L) xxx

Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya – Perubahan Nilai Efek – AFS xxx

b. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai yang terjadi lebih besar dari

saldo sisi debit dalam akun pendapatan komprehensif lainnya. Db. Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Utang yang Tercatat

di Bursa Efek – AFS (P&L) xxx

Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya – Perubahan Nilai Efek – AFS xxx

Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Page 111: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-45

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

3.132 Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah

terjadi atas obligasi yang diklasifikasikan sebagai HTM, maka jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif (EIR) saat pengakuan awal. Jumlah kerugian yang terjadi diakui di laba rugi.

Pencatatan di Buku Besar

Db. Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Utang yang Tercatat di Bursa Efek – HTM (P&L) xxx

Kr. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Utang yang Tercatat di Bursa Efek – HTM xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan 3.133 Jika pada periode berikutnya terdapat bukti obyektif terjadi

pemulihan penurunan nilai obligasi yang diklasifikasikan sebagai AFS, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi dipulihkan melalui laba rugi pada periode terjadinya pemulihan. Pemulihan penurunan nilai untuk aset keuangan dalam klasifikasi AFS dibahas di paragraf 2.143 Bab 2 mengenai Instrumen Keuangan.

3.134 Jika pada periode berikutnya, terdapat bukti obyektif pemulihan

penurunan nilai atas obligasi dalam klasifikasi HTM, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dengan melakukan penyesuaian pada pos cadangan penurunan nilai. Pemulihan tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat obligasi melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba rugi. Pemulihan penurunan nilai untuk aset keuangan dalam klasifikasi HTM dibahas di paragraf 2.138 Bab 2 mengenai Instrumen Keuangan.

f. Penjualan atas Obligasi Portofolio Sendiri

3.135 PPE melakukan transaksi penjualan atas obligasi yang dimilikinya. Pada tanggal transaksi, PPE menghentikan pengakuan obligasi portofolio sendiri yang dijual.

Pencatatan di Buku Besar (T+0) a. Obligasi dalam klasifikasi FVTPL – Trading

Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Db. Beban Biaya Transaksi xxx

Db. Beban Dana Jaminan xxx

Db./Kr

Kerugian/Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Utang yang Tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx xxx

Page 112: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-46

Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx

Kr. Pendapatan Bunga* xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

*Pengakuan atas bagian bunga yang diterima dari pembeli, jika penjualan dilakukan di antara dua tanggal kupon

b. Obligasi dalam klasifikasi AFS Saat PPE menjual obligasi yang diklasifikasikan sebagai AFS, saldo atas perubahan nilai Efek yang masih ada di akun Pendapatan Komprehensif Lainnya harus direalisasikan ke dalam laba rugi tahun berjalan. PPE mengakui biaya-biaya transaksi yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan Efek dalam laba rugi tahun berjalan. 1) Saat penjualan terjadi kerugian

a) Saldo akun pendapatan komprehensif lainnya yang berasal dari mark to market Efek yang dijual bersaldo nol

Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Db. Beban Biaya Transaksi xxx

Db. Beban Dana Jaminan xxx

Db. Kerugian Penjualan Efek Bersifat Utang yang Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr. Pendapatan Bunga* xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

*Pengakuan atas bagian bunga yang diterima dari pembeli, jika penjualan dilakukan di antara dua tanggal kupon

b) Saldo akun pendapatan komprehensif lainnya yang berasal dari

mark to market Efek yang dijual ada di sisi debit Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Db. Beban Biaya Transaksi xxx

Db. Beban Dana Jaminan xxx

Db. Kerugian Penjualan Efek Bersifat Utang yang Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya – Perubahan Nilai Efek – AFS xxx

Kr. Pendapatan Bunga* xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

*Pengakuan atas bagian bunga yang diterima dari pembeli, jika penjualan dilakukan di antara dua tanggal kupon

Page 113: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-47

c) Saldo akun pendapatan komprehensif lainnya yang berasal dari mark to market Efek yang dijual ada di sisi kredit, dengan asumsi saldo di sisi kredit ini lebih kecil daripada kerugian yang terjadi.

Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Db. Beban Biaya Transaksi xxx

Db. Beban Dana Jaminan xxx

Db. Kerugian Penjualan Efek Bersifat Utang yang Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Db. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya – Perubahan Nilai Efek – AFS xxx

Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr. Pendapatan Dividen dan Bunga* xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

*Pengakuan atas bagian bunga yang diterima dari pembeli, jika penjualan dilakukan di antara dua tanggal kupon

2) Saat penjualan mengalami keuntungan a) Saldo akun pendapatan komprehensif lainnya yang berasal dari

mark to market Efek yang dijual bersaldo nol Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Db. Beban Biaya Transaksi xxx

Db. Beban Dana Jaminan xxx

Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr. Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Utang yang Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr. Pendapatan Bunga* xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

*Pengakuan atas bagian bunga yang diterima dari pembeli, jika penjualan dilakukan di antara dua tanggal kupon

b) Saldo akun pendapatan komprehensif lainnya yang berasal dari mark to market Efek yang dijual ada di sisi debit, saldo di sisi debit yang terjadi lebih kecil daripada keuntungan yang terjadi

Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Db. Beban Biaya Transaksi xxx

Db. Beban Dana Jaminan xxx

Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr. Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Utang yang Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya – Perubahan Nilai Efek – AFS xxx

Kr. Pendapatan Bunga* xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Page 114: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-48

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

*Pengakuan atas bagian bunga yang diterima dari pembeli, jika penjualan dilakukan di antara dua tanggal kupon

c) Saldo akun pendapatan komprehensif lainnya yang berasal dari mark to market Efek ada di sisi kredit

Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Db. Beban Biaya Transaksi xxx

Db. Beban Dana Jaminan xxx

Db. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya – Perubahan Nilai Efek – AFS xxx

Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr. Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Utang yang Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr. Pendapatan Bunga* xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

*Pengakuan atas bagian bunga yang diterima dari pembeli, jika penjualan dilakukan di antara dua tanggal kupon

c. Obligasi dalam klasifikasi HTM Jika PPE menjual Efek yang diklasifikasikan sebagai HTM, setiap perbedaan nilai antara nilai tercatat dengan nilai pada saat dilakukannya transaksi penjualan (fair value/FV) diakui sebagai keuntungan atau kerugian dari penjualan Efek bersifat utang yang dicatat dalam laba rugi tahun berjalan. Nilai tercatat dihitung dari biaya perolehan diamortisasi dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (jika ada).

1) Saat penjualan mengalami kerugian

Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Db. Beban Biaya Transaksi xxx

Db. Beban Dana Jaminan xxx

Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Utang yang Tercatat di Bursa Efek – HTM* xxx

Db. Kerugian Penjualan Efek Bersifat Utang yang Tercatat di Bursa Efek – HTM**

Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – HTM xxx

Kr. Pendapatan Bunga*** xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

* Jika sebelumnya Efek mengalami penurunan nilai ** Jika kerugian yang terjadi lebih besar daripada cadangan *** Pengakuan atas bagian bunga yang diterima dari pembeli, jika penjualan dilakukan di antara dua tanggal kupon

Page 115: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-49

2) Saat penjualan mengalami keuntungan Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Db. Beban Biaya Transaksi xxx

Db. Beban Dana Jaminan xxx

Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat Utang yang Tercatat di Bursa Efek – HTM* xxx

Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – HTM xxx

Kr. Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Utang yang Tercatat di Bursa Efek – HTM xxx

Kr. Pendapatan Bunga** xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

*Jika sebelumnya Efek mengalami penurunan nilai **Pengakuan atas bagian bunga yang diterima dari pembeli

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0) Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas

Transaksi Kliring xxx

Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

3.136 Pada saat penyelesaian transaksi penjualan portofolio sendiri, PPE akan menerima dana dari LKP, menyelesaikan liabilitas serah Efek, dan menyetorkan dana jaminan.

Pencatatan di Buku Besar (T+2)

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+2)

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+2)

Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas Transaksi Kliring xxx

9. Transaksi Nasabah Kelembagaan untuk Obligasi di Bursa Efek

a. Pembelian Obligasi di Bursa Efek untuk NK – Tanggal Transaksi

3.137 NK menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi pembelian atas suatu obligasi kepada PPE. Transaksi akan mulai mengikat saat penawaran beli dan jual bertemu di sistem perdagangan Bursa Efek. Selanjutnya dilakukan proses Kliring oleh LKP.

Page 116: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-50

Pencatatan di Buku Besar (T+0) Db. Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Pendapatan Komisi xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) Db. Efek Milik NK – Transaksi Beli NK xxx

Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

b. Pembelian Obligasi di Bursa Efek untuk NK – Tanggal Penyelesaian – Kliring

dan Penyelesaian secara Normal

3.138 Pada tanggal penyelesaian (T+2), PPE menerima dana dari NK yang akan digunakan untuk menyelesaikan liabilitas yang muncul dari transaksi pembelian obligasi.

Pencatatan di Buku Besar (T+2)

a. Saat menerima dana dari NK Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

b. Saat menyelesaian liabilitas kepada LKP dan menyetorkan dana jaminan

Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+2)

a. Saat menerima dana dari NK Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Saat menyelesaian liabilitas kepada LKP dan menyetorkan dana jaminan

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+2)

Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

Kr. Efek Milik NK – Transaksi Beli NK xxx

c. Pembelian Obligasi di Bursa Efek untuk NK – Tanggal Penyelesaian – Kliring

dan Penyelesaian dengan Renegosiasi

Ilustrasi di bawah ini menggunakan asumsi bahwa PPE yang bertindak sebagai AB-Beli merupakan AB-Gagal (tidak dapat memenuhi kewajiban serah dana saat T+2/S+0)

Page 117: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-51

3.139 Jika pada tanggal penyelesaian (T+2/S+0) AB-Beli tidak dapat memenuhi kewajiban penyelesaian transaksi, maka transaksi dinyatakan gagal.

3.140 Kegagalan penyelesaian transaksi Efek akan diinformasikan oleh LKP

kepada Bursa Efek paling lambat pukul 15.15 WIB pada tanggal penyelesaian (S+0). Permohonan renegosiasi dapat disampaikan AB yang gagal (AB-Beli) kepada AB yang bertindak sebagai lawan transaksi, selambat-lambatnya pada pukul 17.00 WIB (S+0). Proses renegosiasi memberikan perpanjangan waktu penyelesaian 1 (satu) Hari Bursa. Anggota Gagal yang permohonan renegosiasinya diterima tidak akan dikenai mekanisme penyelesaian NPF.

Pencatatan di Buku Besar

a. Pada saat terjadi kesepakatan (T+2/S+0) Tidak ada pencatatan

b. Pada saat melakukan penyelesaian transaksi (S+1) 1) Saat menerima dana dari NK

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

2) PPE menyetorkan dana kepada LKP untuk menyelesaikan liabilitas

atas transaksi pembelian Efek serta menyetorkan dana jaminan Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

a. Pada saat terjadi kesepakatan (T+2/S+0) Tidak ada pencatatan

b. Pada saat penyelesaian transaksi (S+1) 1) Saat menerima dana dari NK

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

2) PPE menyetorkan dana kepada LKP untuk menyelesaikan liabilitas

atas transaksi pembelian Efek serta menyetorkan dana jaminan. Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

a. Pada saat terjadi kesepakatan (T+2/S+0) Tidak ada pencatatan

b. Pada saat penyelesaian transaksi (S+1) Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

Kr. Efek Milik NK – Transaksi Beli NK xxx

d. Pembelian Obligasi di Bursa Efek untuk NK – Tanggal Penyelesaian –

Penyelesaian dengan NPF

Ilustrasi di bagian ini menggunakan asumsi bahwa PPE bertindak sebagai AB-Beli merupakan AB-Gagal (tidak dapat memenuhi kewajiban serah dana pada saat T+2/S+0)

Page 118: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-52

3.141 Jika pada tanggal penyelesaian (S+0) AB-Beli tidak dapat memenuhi kewajiban penyelesaian transaksi, maka Anggota Gagal (AB-Beli) dapat melakukan renegosiasi. Jika permohonan renegosiasi ditolak atau Anggota Gagal (AB-Beli) tidak melakukan renegosiasi maka Anggota Gagal (AB-Beli) dikenakan kewajiban sebesar NPF. NPF adalah kompensasi kegagalan yang besarnya 2,5% dikali nilai nominal.

3.142 Kegagalan penyelesaian transaksi Efek akan diinformasikan oleh LKP

kepada Bursa Efek paling lambat pukul 15.15 WIB pada tanggal penyelesaian (S+0). Permohonan renegosiasi dapat disampaikan Anggota Gagal (AB-Beli) kepada AB yang bertindak sebagai lawan transaksi, selambat-lambatnya pada pukul 17.00 WIB (S+0).

Pencatatan di Buku Besar (T+2/S+0)

Melakukan pencatatan atas transaksi yang gagal, sebesar nilai transaksi pembelian Efek

Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

Melakukan pencatatan kewajiban pembayaran kompensasi kegagalan

Db. Piutang NK – NPF – L&R xxx

Kr. Utang LKP – NPF – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+2/S+0)

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+2/S+0) Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

Kr. Efek Milik NK – Transaksi Beli NK xxx

Pencatatan di Buku Besar (S+1)

a. Saat menerima dana dari NK untuk penyelesaian NPF dan komisi Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NK – NPF – L&R xxx

Kr. Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

b. Saat menyerahkan dana kepada LKP sekaligus menyetorkan dana

jaminan Db. Utang LKP – NPF – FLAC xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (S+1)

a. Saat menerima dana dari NK Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Saat menyerahkan dana kepada LKP sekaligus menyetorkan dana

jaminan Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Page 119: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-53

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3) Tidak ada pencatatan

e. Penjualan Obligasi di Bursa Efek untuk NK – Tanggal Transaksi

3.143 NK menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi penjualan atas obligasi yang dimilikinya. Transaksi akan mulai mengikat saat penawaran beli dan jual bertemu di sistem perdagangan Bursa Efek. Selanjutnya dilakukan proses Kliring oleh LKP.

Pencatatan di Buku Besar (T+0)

Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx

Kr. Pendapatan Komisi xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas

Transaksi Kliring xxx

Kr. Efek yang akan diterima dari NK – Transaksi Jual NK xxx

f. Penjualan Obligasi di Bursa Efek untuk NK – Tanggal Penyelesaian – Kliring

dan Penyelesaian secara Normal

3.144 Pada tanggal penyelesaian (T+2), PPE menerima dana dari LKP untuk nasabah, sekaligus menyelesaikan kewajiban menyetorkan dana jaminan.

Pencatatan di Buku Besar (T+2)

a. Saat menerima dana dari LKP Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

b. Saat menyerahkan dana hasil penjualan obligasi kepada NK

Db. Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+2)

a. Saat menerima dana dari LKP Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Saat menyerahkan dana hasil penjualan obligasi kepada NK Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Page 120: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-54

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+2) Db. Efek yang akan diterima dari NK – Transaksi Jual NK xxx

Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas Transaksi Kliring xxx

g. Penjualan Obligasi di Bursa Efek untuk NK – Tanggal Penyelesaian – Kliring

dan Penyelesaian dengan Renegosiasi

Ilustrasi di bagian ini menggunakan asumsi bahwa PPE yang bertindak sebagai AB-Jual merupakan AB-Gagal (tidak dapat memenuhi kewajiban serah Efek saat T+2/S+0)

3.145 Jika pada tanggal penyelesaian (T+2/S+0) AB-Jual tidak dapat memenuhi kewajiban penyelesaian transaksi, maka transaksi dinyatakan gagal.

3.146 Kegagalan penyelesaian transaksi Efek akan diinformasikan oleh LKP

kepada Bursa Efek paling lambat pukul 15.15 WIB pada tanggal penyelesaian (S+0). Permohonan renegosiasi dapat disampaikan AB yang gagal kepada AB yang bertindak sebagai lawan transaksi, selambat-lambatnya pada pukul 17.00 WIB (S+0). Proses renegosiasi memberikan perpanjangan waktu penyelesaian 1 (satu) Hari Bursa. Anggota Gagal yang permohonan renegosiasinya diterima tidak akan dikenai mekanisme penyelesaian NPF.

Pencatatan di buku besar

a. Pada saat terjadi kesepakatan (T+2/S+0) Tidak ada pencatatan

b. Pada saat melakukan penyelesaian (S+1) 1) Saat menerima dana dari LKP

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

2) Saat menyerahkan dana hasil penjualan kepada NK

Db. Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

a. Pada saat terjadi kesepakatan (T+2/S+0) Tidak ada pencatatan

b. Pada saat melakukan penyelesaian (S+1) 1) Saat menerima dana dari LKP

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

2) Saat menyerahkan dana hasil penjualan obligasi kepada NK

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Page 121: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-55

Pencatatan di Buku Pembantu Efek a. Pada saat terjadi kesepakatan (T+2/S+0)

Tidak ada pencatatan

b. Pada saat melakukan penyelesaian (S+1) Db. Efek Terima dari NK – Transaksi Jual NK xxx

Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas Transaksi Kliring xxx

h. Penjualan Obligasi di Bursa Efek untuk NK – Tanggal Penyelesaian –

Penyelesaian dengan NPF

Ilustrasi di bagian ini menggunakan asumsi bahwa PPE yang bertindak sebagai AB-Jual merupakan AB-Gagal (tidak dapat memenuhi kewajiban serah Efek pada saat T+2/S+0)

3.147 Jika pada tanggal penyelesaian (T+2/S+0) AB-Jual tidak dapat memenuhi kewajiban penyelesaian transaksi, maka transaksi dinyatakan gagal. Jika permohonan renegosiasi ditolak atau Anggota Gagal (AB-Jual) tidak melakukan renegosiasi maka Anggota Gagal (AB-Jual) dikenakan kewajiban sebesar NPF. NPF adalah kompensasi kegagalan yang besarnya 2,5% dikali nilai nominal.

3.148 Kegagalan penyelesaian transaksi Efek akan diinformasikan oleh LKP

kepada Bursa Efek paling lambat pukul 15.15 WIB pada tanggal penyelesaian (S+0). Permohonan renegosiasi dapat disampaikan AB yang gagal kepada AB yang bertindak sebagai lawan transaksi, selambat-lambatnya pada pukul 17.00 WIB (S+0).

Pencatatan di Buku Besar (T+2/S+0)

Mencatat transaksi yang gagal, sebesar nilai transaksi penjualan Efek Db. Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx

Db. Piutang NK – Komisi – L&R xxx

Db. Piutang NK – Biaya Transaksi – L&R xxx

Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Melakukan pencatatan kewajiban pembayaran kompensasi kegagalan

Db. Piutang NK – NPF – L&R xxx

Kr. Utang LKP – NPF – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+2/S+0)

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+2/S+0) Db. Efek Terima dari NK – Transaksi Jual NK xxx

Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas Transaksi Kliring xxx

Pencatatan di Buku Besar (S+1)

a. Saat menerima dana dari NK Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NK – NPF – L&R xxx

Kr. Piutang NK – Komisi – L&R xxx

Kr. Piutang NK – Biaya Transaksi – L&R xxx

Page 122: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-56

b. Saat menyerahkan dana kepada LKP Db. Utang LKP – NPF – FLAC xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (S+1) a. Saat menerima dana dari NK

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Saat menyerahkan dana kepada LKP Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (S+1) Tidak ada pencatatan

10. Transaksi Obligasi Nasabah Pemilik Rekening di Luar Bursa Efek – OTC

a. Pembelian Obligasi di Luar Bursa Efek untuk NPR

Ilustrasi di bawah ini menggunakan asumsi bahwa PPE membeli terlebih dahulu Efek yang dipesan nasabahnya dari PE Lain

3.149 NPR menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi pembelian atas suatu obligasi yang dimilikinya melalui perdagangan di luar Bursa Efek.

Pencatatan di Buku Besar a. Pada saat pembelian portofolio dari PE Lain

Db. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx

Db. Piutang Bunga – L&R* xxx

Kr. Utang PE Lain – Transaksi Beli Efek – FLAC xxx

*Jika transaksi Efek dilakukan di antara dua tanggal kupon

b. Penyelesaian pembelian portofolio dari PE Lain Db. Utang PE Lain – Transaksi Beli Efek – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

c. Pencatatan pembelian Efek oleh NPR Db. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx

Kr. Piutang Bunga – L&R* xxx

Kr. Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Utang yang Tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx

Kr. Pendapatan Komisi xxx

*Jika transaksi Efek dilakukan di antara dua tanggal kupon

d. NPR menyelesaikan kewajibannya kepada PPE atas transaksi pembelian Efek

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0) a. Penyelesaian pembelian portofolio dari PE Lain

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Page 123: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-57

b. Penerimaan dana dari NPR untuk penyelesaian liabilitas NPR atas transaksi pembelian Efek

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) a. Pada saat pembelian portofolio dari PE Lain

Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

Kr. Efek yang akan diterima dari PE Lain – Transaksi Beli Efek xxx

b. Penyelesaian pembelian portofolio dari PE Lain Db. Efek yang akan diterima dari PE Lain – Transaksi Beli Efek xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

c. Pencatatan pembelian Efek oleh NPR Db. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

d. NPR menyelesaikan kewajibannya kepada PPE atas transaksi pembelian Efek

Db. Efek di Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Kr. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Jurnal di atas diikuti dengan pemindahan lokasi Efek dari dimiliki menjadi dipisahkan

b. Penjualan Obligasi di Luar Bursa Efek untuk NPR

Ilustrasi di bawah ini menggunakan asumsi bahwa PPE menjual Efek NPR kepada PE Lain

3.150 NPR menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi penjualan atas suatu obligasi yang dimilikinya melalui perdagangan di luar Bursa Efek.

Pencatatan di Buku Besar a. Pada saat pembelian Efek dari NPR

Db. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx

Db. Piutang Bunga – L&R* xxx

Kr. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx

Kr. Pendapatan Komisi xxx

*Jika transaksi Efek dilakukan di antara dua tanggal kupon

b. Penyelesaian pembelian portofolio dari NPR Db. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

c. Pencatatan penjualan Efek kepada PE Lain Db. Piutang PE Lain – Transaksi Jual Efek – L&R xxx

Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx

Kr. Piutang Bunga – L&R* xxx

Kr. Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Utang yang Tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx

*Jika transaksi Efek dilakukan di antara dua tanggal kupon

Page 124: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-58

d. Penyelesaian transaksi penjualan Efek kepada PE Lain Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang PE Lain – Transaksi Jual Efek – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)

a. Penyelesaian transaksi pembelian Efek dari NPR Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

b. Penyelesaian transaksi penjualan dengan PE Lain

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)

a. Pada saat pembelian Efek dari NPR Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

Kr. Transaksi Jual Efek NPR xxx

b. Penyelesaian pembelian portofolio dari NPR

Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx

Kr. Efek di Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Jurnal di atas akan diikuti dengan pemindahan lokasi Efek dari dipisahkan menjadi dimiliki

c. Pencatatan penjualan Efek kepada PE Lain Db. Efek Milik PE Lain – Transaksi Jual Efek xxx

Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

d. Penyelesaian transaksi penjualan kepada PE Lain

Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Kr. Efek Milik PE Lain – Transaksi Jual Efek xxx

11. Transaksi Obligasi di Luar Bursa Efek untuk Kepentingan Sendiri (Portofolio

sendiri)

3.151 Pencatatan yang harus dilakukan oleh PPE terkait dengan transaksi obligasi di luar Bursa Efek untuk kepentingan sendiri serupa dengan transaksi obligasi di Bursa Efek untuk kepentingan sendiri, seperti yang telah dibahas di paragraf 3.125 sampai dengan 3.136. Perbedaannya adalah:

1. Pihak yang menjadi lawan transaksi; 2. Tidak ada kewajiban pembayaran dana jaminan dan biaya transaksi Bursa;

dan 3. Waktu penyelesaian.

12. Transaksi Obligasi Nasabah Kelembagaan di Luar Bursa Efek – OTC

a. Pembelian Obligasi di Luar Bursa Efek untuk NK

Ilustrasi di bawah ini menggunakan asumsi bahwa PPE mendapatkan Efek yang dipesan NK dari PE Lain

Page 125: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-59

3.152 NK menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi pembelian atas suatu obligasi melalui perdagangan di luar Bursa Efek.

Pencatatan di Buku Besar (T+0) a. Pada saat pembelian portofolio dari PE Lain

Db. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx

Db. Piutang Bunga – L&R* xxx

Kr. Utang PE Lain – Transaksi Beli Efek – FLAC xxx

*Jika transaksi Efek dilakukan di antara dua tanggal kupon

b. Penyelesaian pembelian portofolio dari PE Lain Db. Utang PE Lain – Transaksi Beli Efek – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

c. Pencatatan pembelian Efek oleh NK Db. Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx

Kr. Piutang Bunga – L&R* xxx

Kr. Pendapatan Komisi xxx

Kr. Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Utang yang Tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx

*Jika transaksi Efek dilakukan di antara dua tanggal kupon

d. NK menyelesaikan kewajibannya kepada PPE atas transaksi pembelian Efek

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0) a. Penyelesaian pembelian portofolio dari PE Lain

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

b. Penerimaan dana dari NK untuk penyelesaian liabilitas NK atas transaksi pembelian Efek

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) a. Pada saat pembelian portofolio dari PE Lain

Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

Kr. Efek yang akan diterima dari PE Lain – Transaksi Beli Efek xxx

b. Penyelesaian pembelian portofolio dari PE Lain Db. Efek yang akan diterima dari PE Lain – Transaksi Beli Efek xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

c. Pencatatan pembelian Efek oleh NK Db. Transaksi Beli NK xxx

Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

d. NK menyelesaikan kewajibannya kepada PPE atas transaksi pembelian Efek

Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Kr. Transaksi Beli Efek NK xxx

Page 126: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-60

b. Penjualan Obligasi di Luar Bursa Efek untuk NK

Ilustrasi di bawah ini menggunakan asumsi bahwa PPE menjual Efek NK kepada PE Lain

3.153 NK menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi penjualan atas obligasi yang dimilikinya melalui perdagangan di Luar Bursa Efek.

Pencatatan di Buku Besar a. Pada saat pembelian Efek dari NK

Db. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx

Db. Piutang Bunga – L&R* xxx

Kr. Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx

Kr. Pendapatan Komisi xxx

*Jika transaksi Efek dilakukan di antara dua tanggal kupon

b. Penyelesaian pembelian portofolio dari NK Db. Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

c. Pencatatan penjualan Efek kepada PE Lain

Db. Piutang PE Lain – Transaksi Jual Efek – L&R xxx

Kr. Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx

Kr. Piutang Bunga – L&R* xxx

Kr. Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Utang yang Tercatat di Bursa Efek – FVTPL xxx

*Jika transaksi Efek dilakukan di antara dua tanggal kupon

d. Penyelesaian transaksi penjualan Efek kepada PE Lain Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang PE Lain – Transaksi Jual Efek – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

a. Penyelesaian transaksi pembelian Efek dari NK Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

b. Penyelesaian transaksi penjualan dengan PE Lain Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

a. Pada saat pembelian Efek dari NK Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

Kr. Efek yang Akan Diterima dari NK – Transaksi Jual NK xxx

b. Penyelesaian pembelian portofolio dari NK

Db. Efek yang Akan Diterima dari NK – Transaksi Jual NK xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

c. Pencatatan penjualan Efek kepada PE Lain

Db. Efek Milik PE Lain – Transaksi Jual Efek xxx

Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

Page 127: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-61

d. Penyelesaian transaksi penjualan kepada PE Lain Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Kr. Efek Milik PE Lain – Transaksi Jual Efek xxx

13. Penerimaan Bunga atas Obligasi yang ditransaksikan di Bursa Efek maupun

di Luar Bursa Efek (OTC) Untuk NPR

3.154 PPE mencatat penerimaan dana bunga yang menjadi hak nasabah di buku besar.

Pencatatan di Buku Besar

a. Saat menerima dana dari Penerbit Efek Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Utang NPR – Bunga – FLAC xxx

b. Saat menyerahkan dana kepada NPR Db. Utang NPR – Bunga – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

a. Saat menerima dana dari penerbit Efek Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Saat menyerahkan dana bunga kepada NPR

Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

D. PERLAKUAN AKUNTANSI DAN PROSES BISNIS PENYELESAIAN TRANSAKSI EFEK DENGAN KONDISI TERTENTU

1. Penawaran Tender

3.155 Penawaran Tender adalah penawaran melalui Media Massa untuk memperoleh Efek Bersifat Ekuitas dengan cara pembelian atau pertukaran dengan Efek lainnya.

3.156 Transaksi dalam rangka Penawaran Tender dapat dilakukan baik di

dalam maupun di luar Bursa Efek. Transaksi di luar Bursa Efek adalah transaksi yang dilaksanakan antara pembeli dan penjual secara langsung.

3.157 Transaksi Penawaran Tender wajib diselesaikan selambat-lambatnya

dalam waktu 12 (dua belas) hari setelah penawaran berakhir dengan penyerahan uang, penyerahan Efek sebagai penukarnya, atau dikembalikannya Efek yang ditenderkan jika kondisi khusus yang ditetapkan dalam Penawaran Tender tidak dipenuhi atau Penawaran Tender dibatalkan.

Page 128: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-62

3.158 Dalam hal Penawaran Tender dilaksanakan dengan menukar Efek Perusahaan Sasaran dengan Efek lain, maka Pihak yang melakukan Penawaran Tender wajib memberikan pilihan untuk menerima Efek lain tersebut atau uang.

3.159 Pihak yang akan menjual Efek Bersifat Ekuitas sehubungan dengan

Penawaran Tender wajib menyerahkan Efek tersebut kepada Kustodian yang ditunjuk oleh Pihak yang melakukan Penawaran Tender dan dapat menarik kembali Efek tersebut setiap saat sebelum Penawaran Tender berakhir.

a. Penawaran Tender – bagi PPE yang ditunjuk menjadi pelaksana penawaran

tender

Ilustrasi di bawah ini menggunakan asumsi pihak yang melakukan penawaran tender adalah NPR

3.160 Selama masa Penawaran Tender (dapat berlangsung antara 30 hari sampai dengan 90 hari), Pihak yang berminat menjual sahamnya akan menyerahkan saham yang dimilikinya kepada kustodian yang ditunjuk.

Pencatatan di Buku Besar (selama masa Penawaran Tender)

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (selama masa Penawaran Tender) Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (selama masa Penawaran Tender) Tidak ada pencatatan 3.161 Pihak pembeli harus sudah menyediakan dana dan telah efektif di

rekening LPP selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum penyelesaian transaksi Penawaran Tender.

Pencatatan di Buku Besar

a. Saat pembeli menyetorkan dana ke rekeningnya Tidak ada pencatatan

b. Pencatatan dilakukan pada saat pelaksanaan transaksi Penawaran Tender yaitu pada saat ditentukan saham yang dibeli dalam Penawaran Tender dan harus dibayar (S+0)

Db. Piutang NPR – Penawaran Tender – L&R xxx

Kr. Utang Penawaran Tender – FLAC xxx

c. Memindahkan dana dari rekening nasabah ke rekening PPE (S+0)

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NPR – Penawaran Tender – L&R xxx

d. Saat membayarkan kewajiban pembeli kepada LPP (S+0)

Db. Utang Penawaran Tender – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

e. Saat mengakui pendapatan dari Penawaran Tender (S+0)

Db. Piutang Komisi Penawaran Tender – FLAC xxx

Kr. Pendapatan Penawaran Tender xxx

Page 129: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-63

Pencatatan di Buku Pembantu Dana a. Saat menerima dana dari pembeli

Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

b. Pencatatan dilakukan pada saat pelaksanaan transaksi Penawaran Tender

yaitu pada saat ditentukan saham yang dibeli dalam Penawaran Tender dan harus dibayar (S+0) Tidak ada pencatatan

c. Memindahkan dana dari rekening nasabah ke rekening PPE (S+0) Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

d. Saat membayarkan kewajiban pembeli kepada LPP (S+0)

Db. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

e. Saat mengakui pendapatan dari Penawaran Tender (S+0)

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (S+0) Db. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Kr. Efek yang Akan Diterima dari PE lain – Transaksi Beli Efek xxx

3.162 Pada saat tanggal penyelesaian LPP akan mentransfer saham yang

telah dibeli ke rekening PPE yang telah ditunjuk dan PPE yang ditunjuk akan menerima fee tender offer yang menjadi haknya.

Pencatatan di Buku Besar – saat menerima transfer fee tender offer

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang Komisi Penawaran Tender – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana – saat menerima transfer fee tender offer

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek – saat menerima transfer saham

Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Kr. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Db. Efek yang Akan Diterima dari PE lain – Transaksi Beli Efek xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

b. Penawaran Tender – bagi PPE yang nasabahnya menjual saham melalui

Penawaran Tender

3.163 Jika ada NPR yang berminat untuk menjual sahamnya atas penawaran tender yang dilakukan suatu Pihak maka NPR tersebut melalui PPE atau BK akan

Page 130: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-64

melakukan pemindahan saham dari sub rekening pemegang saham ke dalam rekening tampungan LPP.

Pencatatan di Buku Besar

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx

Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

3.164 Saat masa Penawaran Tender berakhir, PPE akan mencatat jumlah

lembar saham milik NPR yang disetujui untuk mengikuti penawaran tender dan mencatatkan hak dan kewajiban NPR yang terkait dengan penyelesaian transaksi penjualan tersebut.

Pencatatan di Buku Besar (S+0) Db. Piutang Penawaran Tender – L&R xxx

Kr. Utang NPR – Penawaran Tender – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (S+0)

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (S+0) Tidak ada pencatatan 3.165 Pada saat tanggal penyelesaian LPP akan mentransfer saham yang

telah dibeli oleh Pihak yang melakukan penawaran tender ke rekening PPE yang telah ditunjuk dan akan mentransfer dana hasil penjualan ke rekening Pihak penjual.

Pencatatan di Buku Besar

a. Menerima dana hasil penjualan Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang Penawaran Tender – L&R xxx

b. Menyerahkan dana ke NPR

Db. Utang NPR – Penawaran Tender – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

a. Menerima dana hasil penjualan Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Menyerahkan dana ke NPR

Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Page 131: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-65

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx

3.166 Jika terjadi kelebihan pengumpulan saham, maka LPP akan

melakukan penjatahan secara proporsional. Saham yang tidak berhak untuk mengikuti penawaran tender akan dikembalikan kepada NPR.

Pencatatan di Buku Besar

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx

2. Transaksi Stock Split atau Reverse Stock

3.167 Pada saat LPP telah menerima instruksi dan konfirmasi registrasi untuk saham hasil Stock Split atau Reverse Stock, LPP akan mencatat (mengkredit) saham dimaksud ke dalam Rekening Efek. Pencatatan (kredit) saham ini dilakukan bersamaan dengan hari dilakukannya konfirmasi kepada Pemegang Rekening dan Perusahaan Terdaftar bahwa transaksi stock split atau reverse stock suatu Penerbit Efek telah efektif. Stock split dan reverse stock ini mempengaruhi pencatatan di buku pembantu Efek dari sisi kepemilikan (Efek bebas, Efek jaminan, dan lan-lain) maupun lokasi (Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP, Efek dalam Perjalanan, dan lain-lain).

3.168 Dalam hal Perusahaan Tercatat melakukan Tindakan korporasi yang

mengakibatkan adanya perubahan nilai nominal saham (stock split atau reverse stock) maka Bursa meniadakan perdagangan di Pasar Tunai atas Efek Perusahaan Tercatat tersebut selama 3 (tiga) Hari Bursa terhitung sejak berakhirnya periode cum di Pasar Reguler.

Berikut ini adalah ilustrasi jadwal kegiatan yang terkait dengan aksi korporasi stock split dan reverse stock:

• Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi

• Pada saat akhir hari perdagangan, nilai nominal baru diumumkan. Hari

Bursa 1

• Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan negosiasi

• Hari pertama ditiadakannya perdagangan Efek Perusahaan Tercatat di Pasar Tunai Hari

Bursa 2

• Hari kedua ditiadakannya perdagangan Efek Perusahaan Tercatat di Pasar Tunai Hari

Bursa 3

• Akhir penyelesaian transaksi jual beli saham dengan nilai nominal lama

• Penentuan Pemegang Rekening yang berhak atas hasil perubahan nilai nominal saham

• Hari terakhir ditiadakannya perdagangan Efek Perusahaan Tercatat di Pasar Tunai

Hari Bursa 4

• Distribusi saham dengan nilai nominal baru kepada Pemegang Rekening

• Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di Pasar Tunai

• Tanggal dimulainya penyelesaian transaksi saham dengan nilai nominal baru

Hari Bursa 5

Page 132: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-66

Pencatatan di Buku Besar Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek a. Saat penentuan Pemegang Rekening yang berhak atas hasil perubahan

nilai nominal saham (Awal Hari Bursa 2) 1) Menghapus kepemilikan Efek dengan nominal lama

Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

2) Mencatatkan kepemilikan atas Efek Bebas yang masih akan diterima

dari BAE Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Kr. Efek pada Emiten atau BAE xxx

b. Saat distribusi saham dengan nilai nominal baru kepada Pemegang

Rekening yang berhak (Awal Hari Bursa 5) Db. Efek pada Emiten atau BAE xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

3. Transaksi Repo dan Reverse Repo

3.169 Transaksi Repurchase Agreement (transaksi Repo) adalah transaksi jual Efek dengan janji beli kembali pada waktu dan harga yang telah ditetapkan.

3.170 Utang Repo adalah kewajiban pembelian kembali atas Efek portofolio

sendiri yang di-repo-kan. 3.171 Transaksi Reverse Repo adalah transaksi beli Efek dengan janji jual

kembali pada waktu dan harga yang telah ditetapkan. 3.172 Piutang Reverse Repo adalah tagihan atau hak untuk menjual Efek yang

telah dibeli dengan transaksi Reverse Repo. 3.173 Pencatatan atas transaksi Repo/Reverse Repo harus memperhatikan

apakah Efek yang di-repo-kan akan dihentikan pengakuannya atau tidak. Berikut ini adalah kriteria untuk penghentian pengakuan atas Efek yang di-repo-kan: 1. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari Efek yang di-repo-kan telah

berakhir; 2. Hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari Efek yang di-repo-

kan telah ditransfer; 3. Penjual tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal

dari Efek yang di-repo-kan, namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih entitas lain (pembeli), maka penjual akan menghentikan pengakuan atas Efek yang di-repo-kan tersebut jika seluruh persyaratan berikut ini terpenuhi: a. Penjual tidak wajib membayar penerima akhir, kecuali jika penjual

memperoleh jumlah yang setara dari nilai Efek yang di-repo-kan.

Page 133: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-67

b. Ada persyaratan di dalam kontrak transfer yang tidak memperkenankan penjual untuk menjual atau menggunakan Efek yang di-repo-kan. Efek yang di-repo-kan hanya dapat digunakan untuk menjamin pembeli untuk menerima arus kas.

c. Penjual wajib untuk menyerahkan setiap arus kas yang diterimanya kepada pembeli tanpa ada penundaan yang signifikan. Penjual juga tidak diperkenankan untuk menginvestasikan kembali arus kas tersebut. Jika penjual menginvestasikan kembali arus kas tersebut selama periode antara tanggal penerimaan kas dan tanggal penyerahan kas kepada penerima akhir maka bunga hasil investasi harus diserahkan kepada penerima akhir.

Selanjutnya penjual mengevaluasi sejauh mana penjual tetap memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan Efek yang di-repo-kan tersebut. Jika penjual telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan Efek yang di-repo-kan, maka penjual akan menghentikan pengakuan atas Efek yang di-repo-kan. Jika ternyata penjual secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan Efek yang di-repo-kan tersebut, maka penjual harus mengevaluasi apakah penjual masih memiliki pengendalian atas Efek yang di-repo-kan tersebut. Dalam hal penjual tidak lagi memiliki pengendalian, maka penjual menghentikan pengakuan atas Efek yang di-repo-kan tersebut.

3.174 Jika dalam perjanjian repo tanpa penghentian pengakuan, terhadap ketentuan mengenai penjaminan, dimana pihak penjual harus menyerahkan Efek yang di-repo-kan sebagi jaminan kepada pihak yang menerima repo, maka terjadi perpindahan lokasi dan atas perpindahan lokasi ini di Buku Pembantu Efek akan digunakan akun repo maupun reverse repo.

3.175 Di bawah ini adalah beberapa contoh kondisi dalam perjanjian Transaksi Repo/Reverse Repo: 1. Efek dijual dengan perjanjian dimana penjual membeli kembali Efek pada waktu

dan harga yang telah ditetapkan. Hal ini berarti Efek yang di-repo-kan akan kembali kepada penjual sehingga secara substansi penjual masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas Efek dimaksud. Karenanya, Efek tersebut tidak dihentikan pengakuannya oleh penjual dan diklasifikasikan sebagai Efek yang di-repo-kan. Jika pembeli dapat menjual atau menjaminkan Efek yang di-repo-kan, maka penjual mengklasifikasikan Efek yang di-repo-kan tersebut sebagai Efek yang dijaminkan.

2. Jika Efek dijual dengan perjanjian dimana penjual membeli kembali pada harga yang telah ditetapkan dan pembeli mempunyai hak untuk mengganti Efek yang di-repo-kan dengan Efek lain yang setara dan sejenis dan memiliki nilai wajar yang setara pada tanggal pembelian kembali. Efek yang di-repo-kan tidak dihentikan pengakuannya oleh penjual karena penjual masih memiliki risiko dan manfaat yang substansial.

3. Jika Efek dijual dimana penjual hanya memiliki hak untuk menolak membeli kembali Efek pada nilai wajarnya pada saat pembeli akan menjual kembali. Penjual menghentikan pengakuan atas Efek yang di-repo-kan ini karena secara substansial risiko dan manfaat atas Efek telah ditransfer kepada pembeli.

3.176 PPE yang melakukan transaksi Repo maupun Reverse Repo, yang tidak menyebabkan penghentian pengakuan, wajib mencatat bunga Efek yang ditransaksikan selama jangka waktu Repo/Reverse Repo. Besaran bunga ditetapkan pada saat first leg (juga dikenal dengan value date, opening leg, atau on-side date).

Page 134: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-68

3.177 PPE yang melakukan Repo, yang menyebabkan penghentian pengakuan, mencatatkan selisih harga sebagai keuntungan atau kerugian pada saat first leg (saat penjualan). Komitmen atas pembelian kembali Efek akan diungkapkan di Catatan atas Laporan Keuangan.

3.178 PPE yang melakukan Reverse Repo, yang menyebabkan penghentian

pengakuan Efek oleh penjual, mencatatkan selisih harga sebagai keuntungan atau kerugian pada saat second leg (saat penjualan kembali). Komitmen atas penjualan kembali Efek akan diungkapkan di Catatan atas Laporan Keuangan. a. Transaksi Repo/Reverse Repo Tanpa Penghentian Pengakuan Antara PPE dan

NPR (PPE Bertindak sebagai Penjual Efek)

3.179 NPR dapat melakukan transaksi pembelian Efek dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) dengan PPE. Bagi PPE transaksi ini merupakan transaksi Repo. Nilai dari transaksi Repo ini diakui sebagai bagian dari liabilitas keuangan PPE. Di bawah ini adalah ilustrasi jurnal transaksi Repo/Reverse Repo yang tidak menyebabkan penghentian pengakuan Efek yang di-repo-kan.

Untuk ilustrasi, diasumsikan Efek yang di-repo-kan adalah Efek berupa saham dalam klasifikasi AFS

Pencatatan di Buku Besar a. Pada saat first leg, PPE melakukan reklasifikasi atas Efek yang di-repo-kan

Db. Efek Repo – Efek bersifat ekuitas – AFS xxx

Kr. Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Menerima dana dari NPR Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Utang Repo – FLAC xxx

b. Pada saat second leg, PPE menyerahkan dana untuk pembelian kembali

Efek melalui kontrak reverse repo dengan NPR yang telah jatuh tempo. PPE melakukan reklasifikasi kembali atas Efek yang dimilikinya.

Db. Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr. Efek Repo – Efek bersifat ekuitas – AFS xxx

Menyerahkan dana kepada NPR Db. Utang Repo – FLAC xxx

Db. Beban Bunga* xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

*beban bunga ini adalah pengenaan bunga atas dana yang dipinjam. Pengakuan beban bunga dilakukan secara akrual seiring berjalannya waktu.

Pencatatan di Buku Pembantu Dana a. Pada saat first leg

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Page 135: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-69

b. Pada saat second leg Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

a. Tidak ada penyerahan Efek sebagai jaminan Tidak ada pencatatan

b. Ada penyerahan Efek sebagai jaminan

Saat first leg Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Kr. Efek Repo atau Re-repo xxx

Saat second leg

Db. Efek Repo atau Re-repo xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

3.180 Seluruh manfaat Efek yang di-repo-kan selama masa Repo (dapat

berupa bunga atau selisih dengan nilai wajar) merupakan hak untuk penjual (PPE), kecuali ditentukan lain di dalam perjanjian. Pengakuan dan pengukuran terkait manfaat dari Efek mengacu pada ketentuan yang dibahas di Bab 2 mengenai Instrumen Keuangan.

b. Transaksi Repo/Reverse Repo Tanpa Penghentian Pengakuan Antara PPE dan

NPR (PPE Bertindak sebagai Pembeli Efek)

3.181 NPR dapat melakukan transaksi penjualan Efek dengan janji dibeli kembali (Repo), atas Efek yang dimilikinya, kepada PPE. Bagi PPE transaksi ini merupakan transaksi Reverse Repo. Di bawah ini adalah ilustrasi jurnal transaksi Repo/Reverse Repo yang tidak menyebabkan penghentian pengakuan Efek yang di-repo-kan.

Pencatatan di Buku Besar

a. Pada saat first leg, PPE akan melakukan penyerahan dana kepada NPR sebesar nilai yang disepakati di dalam perjanjian

Db. Piutang Reverse Repo – L&R* xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

*saat pengakuan awal, piutang Reverse Repo diukur sebesar nilai wajarnya

b. Pada saat second leg, PPE menerima pelunasan atas kontrak Reverse Repo sebesar harga beli kembali yang telah ditentukan di dalam kontrak

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Pendapatan Bunga – Reverse Repo** xxx

Kr. Piutang Reverse Repo – L&R xxx

**pendapatan bunga adalah bunga atas dana yang dipinjamkan kepada NPR. Pengakuan bunga dilakukan secara akrual seiring berjalannya waktu.

Page 136: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-70

Pencatatan di Buku Pembantu Dana a. Pada saat first leg, PPE menyerahkan dana kepada NPR

Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

b. Pada saat second leg, PPE menerima pelunasan atas kontrak Reverse Repo

sebesar harga beli kembali yang telah ditentukan di dalam kontrak Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

a. Pada saat first leg Tidak ada penyerahan Efek sebagai jaminan

Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx

Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Jurnal di atas diikuti dengan pemindahan lokasi Efek (dari dipisahkan menjadi tidak dipisahkan) Ada penyerahan Efek sebagai jaminan

Db. Efek Reverse Repo xxx

Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

b. Pada saat second leg Tidak ada penyerahan Efek sebagai jaminan

Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx

Jurnal di atas diikuti dengan pemindahan lokasi Efek (dari tidak dipisahkan menjadi dipisahkan) Ada penyerahan Efek sebagai jaminan

Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Kr. Efek Reverse Repo xxx

c. Transaksi Repo/Reverse Repo dengan Penghentian Pengakuan Antara PPE dan

NPR (PPE Bertindak sebagai Penjual Efek)

3.182 NPR dapat melakukan transaksi pembelian Efek dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) yang menyebabkan penghentian pengakuan Efek yang di-repo-kan oleh penjual. Bagi PPE transaksi ini merupakan repo. Di bawah ini adalah ilustrasi jurnal untuk Repo/Reverse Repo yang mengakibatkan penghentian pengakuan atas Efek yang di-repo-kan.

Untuk ilustrasi, diasumsikan Efek yang di-repo-kan adalah Efek bersifat ekuitas dalam klasifikasi AFS

Pencatatan di Buku Besar a. Pada saat first leg, PPE menghentikan pengakuan atas Efek yang di-repo-

kan

Page 137: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-71

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Db/Kr.

Kerugian/Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx xxx

Kr. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek –AFS* xxx

*Jika saat penghentian pengakuan masih ada saldo di akun pendapatan komprehensif lainnya yang berasal dari mark to market Efek

b. Pada saat second leg, PPE membeli kembali Efek yang dijualnya kepada

kepada NPR Db. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

a. Pada saat first leg, PPE menerima dana dari NPR Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Pada saat second leg, PPE membeli kembali Efek yang dijualnya kepada

kepada NPR Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

a. Pada saat first leg Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

Jurnal di atas diikuti dengan pemindahan lokasi Efek (dari dimiliki menjadi dipisahkan)

b. Pada saat second leg Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Jurnal di atas diikuti dengan pemindahan lokasi Efek (dari dipisahkan menjadi dimiliki)

3.183 Apabila selama masa Repo ada manfaat atas Efek berupa selisih dengan nilai wajar atau bunga kupon, maka manfaat tersebut adalah hak pembeli (NPR). Pengakuan dan pengukuran atas manfaat ini mengikuti ketentuan di Bab 2 mengenai Instrumen Keuangan.

d. Transaksi Repo/Reverse Repo dengan Penghentian Pengakuan Antara PPE dan NPR (PPE Bertindak sebagai Pembeli Efek)

3.184 NPR dapat melakukan transaksi penjualan Efek dengan janji dibeli kembali (Repo) yang menyebabkan penghentian pengakuan Efek yang di-repo-kan oleh penjual. Bagi PPE transaksi ini merupakan transaksi Reverse Repo. Di bawah ini adalah ilustrasi jurnal untuk Repo yang mengakibatkan penghentian pengakuan atas Efek yang di-repo-kan.

Page 138: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-72

Untuk ilustrasi, diasumsikan Efek yang di-repo-kan adalah Efek bersifat ekuitas dalam klasifikasi AFS

Pencatatan di Buku Besar a. Pada saat first leg, PPE menyerahkan dana kepada NPR sebesar spot price

Db. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – AFS xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

b. Pada saat second leg, PPE menjual kembali Efeknya kepada NPR

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Db./Kr

Kerugian/Keuntungan Penjualan Efek Bersifat Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek – AFS xxx xxx

Kr. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek –AFS* xxx

*Jika saat penghentian pengakuan masih ada saldo di akun pendapatan komprehensif lainnya yang berasal dari mark to market Efek

Pencatatan di Buku Pembantu Dana a. Pada saat first leg, PPE menyerahkan dana kepada NPR

Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

b. Pada saat second leg, PPE menjual kembali Efeknya kepada NPR Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek a. Pada saat first leg

Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Jurnal di atas diikuti dengan pemindahan lokasi Efek (dari dipisahkan menjadi dimiliki)

b. Pada saat second leg Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

Jurnal di atas diikuti dengan pemindahan lokasi Efek (dari dimiliki menjadi dipisahkan)

4. Transaksi Marjin

3.185 Transaksi Marjin adalah transaksi pembelian Efek untuk kepentingan nasabah yang dibiayai oleh PPE.

3.186 Efek Marjin adalah Efek yang memenuhi persyaratan sebagai Efek yang dapat ditransaksikan dalam Transaksi Marjin sesuai dengan daftar Efek Marjin yang ditetapkan oleh Bursa Efek.

3.187 Efek Jaminan adalah Efek yang memenuhi persyaratan sebagai Efek yang dapat digunakan sebagai Jaminan Pembiayaan dalam Transaksi Marjin sesuai dengan daftar Efek Jaminan yang ditetapkan oleh Bursa Efek.

Page 139: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-73

3.188 Jaminan Awal adalah sejumlah dana dan/atau Efek yang wajib disetor nasabah kepada PPE sebagai Jaminan Pembiayaan pada saat pembukaan Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Marjin.

3.189 Jaminan Pembiayaan adalah sejumlah dana dan/atau Efek milik

nasabah yang ditahan oleh PPE sebagai jaminan untuk penyelesaian Transaksi Marjin.

3.190 Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Marjin adalah rekening Efek

nasabah yang khusus dipergunakan untuk aktivitas Transaksi Marjin. 3.191 Nilai Jaminan Pembiayaan atas kewajiban nasabah dalam Rekening

Efek Pembiayaan Transaksi Marjin adalah: 1. Jumlah dana milik nasabah yang ditetapkan sebagai jaminan pada Buku

Pembantu Dana; dan 2. Nilai pasar wajar dari Efek pada Posisi Long yang ditetapkan sebagai jaminan

dalam Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Marjin pada Buku Pembantu Efek setelah memperhitungkan haircut.

3.192 Nilai pembiayaan dana atas Transaksi Marjin adalah sebesar jumlah piutang atas Transaksi Marjin yang diberikan PPE kepada nasabahnya.

3.193 PPE wajib memelihara rasio pembiayaan marjin yang diberikan

kepada nasabah sesuai dengan batas yang ditetapkan dalam Peraturan Bapepam dan LK. Jika rasio pembiayaan melebihi batas maksimal rasio pembiayaan yang dapat diberikan oleh PPE, maka PPE wajib melakukan permintaan pemenuhan jaminan kepada nasabah baik berupa dana atau Efek sehingga rasio tidak melebihi batas maksimal. Dalam hal nasabah tidak memenuhi permintaan tersebut, maka PPE wajib segera menjual Efek Jaminan. Apabila hasil bersih penjualan Efek jaminan yang ada tidak mencukupi maka atas piutang pembiayaan (L&R) harus dilakukan evaluasi penurunan nilai aset keuangan sebagaimana diatur dalam Bab 2 tentang Instrumen Keuangan.

a. Pembukaan Rekening Transaksi Marjin

3.194 Nasabah membuka Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Marjin dengan menandatangani Perjanjian Pembiayaan Transaksi Marjin. Nasabah menyetorkan dana dan/atau Efek sebagai jaminan awal dengan jumlah yang ditentukan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek oleh PE Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling oleh PE. PPE tidak mendapatkan manfaat dan tidak memiliki risiko atas dana dan/atau Efek yang dijaminkan. Oleh karena itu, PPE tidak mengakui dana dan/atau Efek Jaminan sebagai aset PPE.

Pencatatan di Buku Besar

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (Jika nasabah langsung menyetorkan dana)

Db. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana milik NPR xxx

Page 140: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-74

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (Jika nasabah langsung menyetorkan Efek)

Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

b. Pembelian Efek oleh Nasabah dengan fasilitas Marjin dari PPE

3.195 Nasabah menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi pembelian atas suatu Efek Marjin. Pesanan pembelian akan diproses di sistem perdagangan Bursa Efek. Jika pesanan pembelian tersebut bertemu dengan penawaran jual pada harga yang sama (matching) maka transaksi mulai mengikat. Selanjutnya dilakukan proses Kliring oleh LKP.

Pencatatan di Buku Besar – (T+0)

Db. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Pendapatan Komisi xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana – (T+0) Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek – (T+0) Db. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

3.196 Pada tanggal penyelesaian PPE menyetorkan dana kepada LKP untuk menyelesaikan liabilitas yang timbul dari pembelian Efek. Dana yang disetorkan berasal dari dana nasabah di Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Marjin serta fasilitas marjin yang diberikan oleh PPE kepada nasabah.

A. Penarikan dana dari rekening marjin NPR untuk penyelesaian transaksi

pembelian Efek NPR Pencatatan di Buku Besar – (T+3)

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang Nasabah – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana – (T+3) Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek – (T+3) Tidak ada pencatatan

B. Pemberian Fasilitas Marjin Pencatatan di Buku Besar – (T+3)

Db. Piutang NPR – Saldo Debit RE Nasabah – L&R xxx

Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

Page 141: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-75

Pencatatan di Buku Pembantu Dana – (T+3) Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek– (T+3) Tidak ada pencatatan

C. PPE menyetorkan dana kepada LKP untuk menyelesaikan liabilitas transaksi serta menyetorkan dana jaminan Pencatatan di Buku Besar – (T+3)

Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana – (T+3)

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek – (T+3) Tidak ada pencatatan

D. Penerimaan Efek Pencatatan di Buku Besar – (T+3)

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana – (T+3) Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek – (T+3) Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx

Kr. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

E. Melakukan permintaan pemenuhan jaminan jika rasio pembiayaan melewati batas yang telah ditentukan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.6 Pencatatan di Buku Besar

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

F. NPR memenuhi permintaan pemenuhan jaminan 1. NPR memenuhi permintaan pemenuhan jaminan dengan menyetorkan dana

Pencatatan di Buku Besar Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NPR – Saldo Debit RE Nasabah – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana a. Nasabah langsung menyetorkan dana ke Rekening Efek Pembiayaan

Transaksi Marjin

Page 142: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-76

Db. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

b. Pemindahbukuan dana jaminan ke rekening PPE Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

2. NPR memenuhi permintaan pemenuhan jaminan dengan menyetorkan Efek Pencatatan di Buku Besar

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

3.197 PPE mengenakan bunga atas pembiayaan marjin yang diberikan PPE

kepada nasabahnya.

Pencatatan di Buku Besar Db. Simpanan Giro Bank – L&R

Atau Piutang Bunga – L&R xxx

Kr. Pendapatan Bunga xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

a. Jika nasabah langsung membayar liabilitas berupa bunga kepada PPE 1) Nasabah menyetorkan dana untuk pembayaran bunga

Db. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

2) Menerima setoran dana dari nasabah untuk pembayaran bunga

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Jika NPR tidak langsung membayar liabilitas berupa bunga kepada PPE

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

Page 143: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-77

3.198 PPE akan menerima pengembalian dana saat nasabah menutup Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Marjin.

Pencatatan di Buku Besar

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NPR – Saldo Debit RE Nasabah – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

a. Pencatatan dana hasil penjualan seluruh Efek Jaminan Db. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR – Tidak Dipisahkan xxx

b. Saat melakukan pemindahbukuan dana nasabah ke PPE untuk

menyelesaikan liabilitas nasabah yang timbul karena Transaksi Marjin Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR – Tidak

Dipisahkan xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

c. Menutup Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Marjin dan

mengembalikan dana kepada NPR Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx

Jurnal di atas diikuti dengan pemindahan lokasi dana (dari tidak dipisahkan menjadi dipisahkan)

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

5. Transaksi Short Selling a. Transaksi Short Selling Nasabah Pemilik Rekening (NPR)

3.199 Transaksi Short Selling adalah transaksi penjualan Efek dimana Efek dimaksud tidak dimiliki oleh penjual pada saat transaksi dilaksanakan.

3.200 Efek Short Selling adalah Efek yang memenuhi persyaratan sebagai Efek yang dapat ditransaksikan dalam Transaksi Short Selling sesuai dengan daftar Efek Short Selling yang ditetapkan oleh Bursa.

3.201 Efek Jaminan adalah Efek yang memenuhi persyaratan sebagai Efek

yang dapat digunakan sebagai Jaminan Pembiayaan dalam Transaksi Short Selling sesuai dengan daftar Efek Jaminan yang ditetapkan oleh Bursa Efek.

3.202 Jaminan Awal adalah sejumlah dana dan/atau Efek yang wajib disetor

nasabah kepada PPE sebagai Jaminan Pembiayaan pada saat pembukaan Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Short Selling.

3.203 Jaminan Pembiayaan adalah sejumlah dana dan/atau Efek milik

nasabah yang ditahan oleh PPE sebagai jaminan untuk penyelesaian Transaksi Short Selling.

Page 144: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-78

3.204 Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Short Selling adalah rekening Efek nasabah yang khusus dipergunakan untuk aktivitas Transaksi Short Selling.

3.205 Nilai Jaminan Pembiayaan atas kewajiban nasabah dalam Rekening

Efek Pembiayaan Transaksi Short Selling adalah: 1. Jumlah dana milik nasabah yang ditetapkan sebagai jaminan pada Buku

Pembantu Dana; dan 2. Nilai pasar wajar dari Efek pada Posisi Long yang ditetapkan sebagai jaminan

dalam Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Short Selling pada Buku Pembantu Efek setelah memperhitungkan haircut.

3.206 Nilai pembiayaan Efek atas Transaksi Short Selling adalah sebesar nilai pasar wajar dari Efek yang ditransaksikan secara Short Selling oleh nasabah yang dibiayai oleh PPE dan dicatat pada saldo Posisi Short Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Short Selling di Buku Pembantu Efek.

3.207 Rasio pembiayaan short selling wajib dijaga pada batas yang

ditetapkan dalam Peraturan Bapepam dan LK. Jika rasio pembiayaan melebihi batas maksimal rasio pembiayaan yang ditetapkan, maka PPE wajib melakukan permintaan pemenuhan jaminan kepada NPR dan NPR wajib memenuhi permintaan pemenuhan jaminan tersebut paling lambat 3 (tiga) Hari Bursa. Apabila sampai Hari Bursa ketiga NPR tidak memenuhi permintaan tersebut, maka pada Hari Bursa keempat PPE wajib segera membeli Efek yang dijual melalui Transaksi Short Selling. Jika rasio pembiayaan terus turun sampai pada batas tertentu, maka PPE wajib segera membeli Efek pada Posisi Short, sehingga rasio pembiayaan tidak melebihi batas maksimal.

3.208 Dalam hal PPE memberikan pembiayaan Efek melalui Transaksi Short

Selling, PPE wajib memiliki perikatan dengan LKP, PE Lain, BK, dan/atau Pihak Lain yang disetujui Bapepam dan LK untuk meminjam Efek yang diperlukan bagi penyelesaian transaksi penjualan Efek.

1) Pembukaan Rekening Transaksi Short Selling NPR

3.209 Nasabah membuka Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Short Selling dengan menandatangani Perjanjian Pembiayaan Transaksi Short Selling yang antara lain memuat perjanjian PME antara nasabah dengan PPE. Nasabah menyetorkan dana dan/atau Efek sebagai jaminan awal dengan jumlah yang telah ditentukan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek oleh PE Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling oleh PE.

Pencatatan di Buku Besar Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (Jika nasabah langsung menyetorkan dana)

Db. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (Jika nasabah langsung menyetorkan

Efek) Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Page 145: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-79

2) Penjualan Efek oleh NPR dengan fasilitas Short Selling 3.210 Nasabah menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi

penjualan atas Efek Short Selling. Pesanan penjualan akan diproses di sistem perdagangan Bursa Efek. Jika pesanan jual tersebut bertemu dengan pesanan pembelian pada harga yang sama (matching) maka transaksi mulai mengikat.

Pencatatan di Buku Besar – (T+0)

Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx

Kr. Pendapatan Komisi xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana – (T+0)

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek – (T+0) Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas

Transaksi Kliring xxx

Kr. Transaksi Jual Efek NPR xxx

3.211 Pada tanggal penyelesaian PPE menerima dana dari LKP sekaligus

menyelesaikan liabilitas terhadap LKP terkait dengan penjualan saham, selanjutnya dana tersebut menjadi Jaminan Pembiayaan.

A. Menerima dana dari LKP sebagai penyelesaian transaksi penjualan Efek

Pencatatan di Buku Besar – (T+3) Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana – (T+3)

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek – (T+3)

Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas Transaksi Kliring xxx

B. Memindahbukukan dana hasil penjualan ke Rekening Efek NPR sebagai dana

yang dijaminkan Pencatatan di Buku Besar – (T+3)

Db. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Page 146: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-80

Pencatatan di Buku Pembantu Dana – (T+3) Db. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek – (T+3)

Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx

Kr. Posisi Short Rekening Efek Nasabah xxx

C. Melakukan permintaan pemenuhan jaminan jika rasio pembiayaan melewati

batas yang telah ditentukan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.6. Pencatatan di Buku Besar

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

D. Nasabah memenuhi permintaan pemenuhan jaminan Pencatatan di Buku Besar

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Db. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan 3.212 PPE mengenakan bunga atas pemberian fasilitas pembiayaan short

selling kepada nasabahnya.

Pencatatan di Buku Besar Db. Simpanan Giro Bank – L&R

Atau Piutang Bunga – L&R xxx

Kr. Pendapatan Bunga xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Jika pada saat pengakuan bunga langsung menerima dana bunga dari NPR

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan 3.213 Saat nasabah menutup Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Short

Selling PPE akan membeli Efek Posisi Short di Bursa Efek menggunakan dana jaminan. Sisa dana jaminan akan dikembalikan kepada nasabah setelah dikurangi

Page 147: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-81

dengan biaya transaksi dan bunga pembiayaan short selling yang harus dibayarkan nasabah kepada PPE.

A. Penutupan dengan membeli kembali Efek Posisi Short

Pencatatan di Buku Besar a. Tanggal transaksi pembelian kembali Efek Posisi short

Db. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Pendapatan Komisi xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

b. Tanggal penyelesaian transaksi pembelian kembali Efek Posisi short

1) Memindahkan dana dari rekening nasabah ke rekening PPE Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

2) Menyelesaikan liabilitas terkait pembelian saham

Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

3) Menerima pembayaran bunga atas pembiayaan short selling

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang Dividen dan Bunga – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana a. Tanggal transaksi pembelian kembali Efek posisi short

Tidak ada pencatatan

b. Tanggal penyelesaian transaksi pembelian kembali Efek posisi short 1) Menyelesaikan kewajiban dengan LKP dan NPR terkait pembelian

saham. Memindahbukukan dana NPR ke rekening PPE – sejumlah dana yang harus diserahkan ke LKP ditambah penyelesaian atas bunga yang harus dibayarkan NPR ke PPE

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx

Db. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

2) Menyerahkan dana ke LKP

Db. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

3) Mengembalikan sisa dana kepada NPR (jika ada)

Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx

Jurnal diatas diikuti dengan pemindahan lokasi dana (dari tidak dipisahkan ke dipisahkan)

Page 148: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-82

Pencatatan di Buku Pembantu Efek a. Tanggal transaksi pembelian kembali Efek posisi short

Db. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

b. Tanggal penyelesaian pembelian kembali Efek posisi short

Db. Posisi Short Rekening Efek Nasabah xxx

Kr. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

B. Penutupan dengan penyerahan Efek oleh NPR

Pencatatan di Buku Besar Mencatat penerimaan bunga dari NPR

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang Bunga – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Saat nasabah menyelesaikan kewajibannya dengan menyerahkan Efek, nasabah juga harus menyelesaikan kewajibannya membayar bunga kepada PPE

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx

Db. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Mengembalikan sisa dana kepada NPR

Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan xxx

Jurnal diatas diikuti dengan pemindahan lokasi dana (dari tidak dipisahkan ke dipisahkan)

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Menerima Efek dari nasabah Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Menutup Efek Posisi Short Db. Posisi Short Rekening Efek Nasabah xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Jaminan xxx

b. Transaksi Short Selling untuk Kepentingan PPE

3.214 Sebelum melakukan Transaksi Short Selling, PPE harus: 1. Telah membuka rekening terpisah untuk Transaksi Short Selling; 2. Telah menyisihkan dana dan/atau Efek dalam rekening paling kurang 50%

(lima puluh perseratus) dari nilai Transaksi Short Selling sebagai aset yang disisihkan PPE untuk menutup risiko Transaksi Short Selling; dan

3. Memastikan telah tersedia Efek pada saat penyelesaian Transaksi Short Selling antara lain:

Page 149: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-83

a. Memiliki Efek lain yang dapat dikonversi atau ditukar menjadi Efek yang digunakan untuk penyelesaian Transaksi Short Selling;

b. Telah melaksanakan hak atas opsi atau waran untuk memperoleh Efek yang digunakan untuk penyelesaian Transaksi Short Selling; dan/atau

c. Telah melakukan perjanjian PME dalam rangka Transaksi Short Selling dari dan/atau melalui Pihak-Pihak yang terkait. 3.215 Efek yang dapat ditransaksikan secara Short Selling oleh PPE hanya

Efek yang telah ditetapkan oleh Bursa Efek sebagai Efek yang dapat ditransaksikan secara short selling.

3.216 Dalam hal Efek tidak lagi memenuhi syarat yang ditetapkan Bursa

Efek sebagai Efek yang dapat ditransaksikan secara Short Selling, maka Transaksi Short Selling PPE yang sudah berjalan wajib diselesaikan paling lambat 5 (lima) Hari Bursa sejak Efek tidak lagi memenuhi syarat yang ditetapkan Bursa Efek.

3.217 PPE wajib menjaga rasio antara aset yang disisihkan ditambah dana

yang diterima dari penjualan Efek melalui transaksi short selling dengan nilai pasar wajar Efek pada Posisi Short agar tidak kurang dari rasio yang telah ditentukan di dalam Peraturan Bapepam dan LK. Jika nilai aset yang disisihkan ditambah dengan dana yang diterima dari penjualan Efek melalui Transaksi Short Selling mengalami penurunan atau nilai pasar wajar Efek dalam Posisi Short mengalami kenaikan sehingga rasio menjadi kurang dari yang telah ditentukan dalam Peraturan Bapepam dan LK, maka PPE wajib membeli Efek yang ditransaksikan secara short selling. 1) Pembukaan Rekening Transaksi Short Selling untuk Kepentingan PPE

3.218 PPE membuka rekening terpisah untuk Transaksi Short Selling. PPE dapat menyisihkan dana dan/atau Efek sebagai aset yang disisihkan untuk menutup risiko Transaksi Short Selling, dengan jumlah yang telah ditentukan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.6. Agar dapat melaksanakan Transaksi Short Selling untuk kepentingan sendiri, PPE juga diwajibkan telah melakukan perjanjian PME dalam rangka Transaksi Short Selling.

Pencatatan di Buku Besar

a. Jika aset yang disisihkan berupa dana Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

b. Jika aset yang disisihkan berupa Efek

Db. Portofolio Efek yang Dijaminkan – FVTPL/AFS/HTM* xxx

Kr. Efek Bersifat Ekuitas/Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL/AFS/HTM* xxx

*sesuai dengan klasifikasi aset keuangan tersebut

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

Page 150: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-84

2) Penjualan Efek untuk Kepentingan PPE melalui Transaksi Short Selling

3.219 PPE dapat melaksanakan transaksi penjualan Efek Short Selling untuk kepentingan sendiri.

Pencatatan di Buku Besar (T+0) Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Utang Efek Posisi Short xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0) Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas

Transaksi Kliring xxx

Kr. Efek Dijual yang Belum Dimiliki (Posisi Short) xxx

3.220 Pada tanggal penyelesaian transaksi penjualan, PPE menerima dana

dari LKP sekaligus menyelesaikan liabilitas terhadap LKP terkait dengan penjualan saham, selanjutnya dana tersebut menjadi aset yang disisihkan.

A. Penerimaan dana dari LKP sebagai penyelesaian transaksi penjualan Efek dan menyerahkan Efek kepada LKP Pencatatan di Buku Besar (T+3)

Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana – (T+3) – mencatat penerimaan dana dari LKP

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek – (T+3) Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas Transaksi Kliring xxx

B. Melakukan penambahan aset yang disisihkan atau membeli Efek dalam Posisi Short jika nilai aset yang disisihkan mengalami penurunan atau nilai pasar wajar Efek dalam Posisi Short mengalami kenaikan Pencatatan di Buku Besar

a. Menambah aset yang disisihkan 1) Menambahkan dana ke dalam aset yang disisihkan

Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

2) Menambahkan Efek ke dalam aset yang disisihkan

Db. Portofolio Efek yang Dijaminkan – FVTPL/AFS/HTM* xxx

Kr. Efek Bersifat Ekuitas/Utang yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL/AFS/HTM* xxx

*Sesuai dengan klasifikasi aset

Page 151: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-85

b. Membeli Efek dalam Posisi Short (selanjutnya akan mengikuti prosedur pembelian Efek)

Db. Efek Posisi Short xxx

Kr. Utang LKP – Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

a. Menambah aset yang disisihkan Tidak ada pencatatan

b. Membeli Efek dalam Posisi Short Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek – (T+0) a. Menambah aset yang disisihkan

Tidak ada pencatatan

b. Membeli Efek dalam Posisi Short 1) Pada tanggal transaksi pembelian kembali Efek Posisi Short

Db. Efek Dijual yang Belum Dimiliki (Posisi Short) xxx

Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

2) Pada tanggal penyelesaian pembelian kembali Efek Posisi Short Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi

Kliring xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

3.221 PPE menutup Rekening Transaksi Short Selling dengan membeli kembali seluruh Efek Posisi Short.

Pencatatan di Buku Besar a. Membeli kembali Efek Posisi Short (selanjutnya akan mengikuti prosedur

penyelesaian pembelian Efek) Db. Utang Efek Posisi Short xxx

Kr. Utang LKP – Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

b. Mereklasifikasi aset yang disisihkan Aset berupa dana

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

Aset berupa Efek Db. Efek Bersifat Ekuitas/Utang yang tercatat di Bursa Efek –

FVTPL/AFS/HTM* xxx

Kr. Portofolio Efek yang Dijaminkan – FVTPL/AFS/HTM* xxx

*Sesuai dengan penetapan klasifikasi atas Efek

Page 152: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-86

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (selanjutnya akan mengikuti prosedur penyelesaian pembelian Efek) Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (selanjutnya akan mengikuti prosedur penyelesaian pembelian Efek) a. Pada tanggal transaksi pembelian kembali Efek Posisi Short

Db. Efek Dijual yang Belum Dimiliki (Posisi Short) xxx

Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

b. Pada tanggal penyelesaian pembelian kembali Efek Posisi Short

Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

6. Transaksi Pinjam-Meminjam Efek

3.222 Pinjam-Meminjam Efek (PME) adalah kegiatan pinjam-meminjam suatu Efek antara Pihak pemilik Efek sebagai Pemberi Pinjaman dengan Pihak yang membutuhkan Efek sebagai Penerima Pinjaman dengan agunan berupa dana dan/atau Efek.

3.223 PME dapat dilakukan antara PPE dengan, antara lain:

1. LKP; 2. PE lain; 3. BK; dan/atau 4. Pihak lain.

3.224 Tanggal Penyerahan adalah tanggal pada saat Efek yang dipinjam dipindahbukukan ke Rekening Efek Penerima Pinjaman. Tanggal Penyelesaian adalah tanggal saat Efek yang dipinjam dipindahbukukan ke Rekening Pinjam-meminjam Pemberi Pinjaman (jika dilakukan dengan LKP) atau ke Rekening Efek Pemberi Pinjaman (jika dilakukan dengan Pihak selain LKP).

3.225 Penyetoran uang jaminan/agunan dalam transaksi PME memenuhi

definisi aset keuangan, oleh karena itu Uang Jaminan/Agunan yang diserahkan kepada LKP atau Pihak lain Pemberi Pinjaman diklasifikasikan sebagai Pinjaman yang diberikan dan Piutang (L&R), dicatat pada nilai wajar. Pengukuran selanjutnya mengikuti pengaturan dalam Bab 2 tentang Instrumen Keuangan.

3.226 Perhitungan besarnya nilai agunan yang harus disediakan oleh Penerima Pinjaman dilakukan berdasarkan persentase faktor risiko dikalikan volume Efek yang dipinjam dikalikan harga tertinggi Efek yang dipinjam di Pasar Reguler dan Pasar Tunai sampai dengan akhir jam perdagangan setiap Hari Bursa di Bursa Efek.

a. Transaksi PME antara PPE dan LKP, sisi peminjam (Borrower)

3.227 Untuk keperluan peminjaman Efek kepada LKP, PPE menyetorkan agunan berupa dana. Perhitungan nilai agunan untuk PME adalah: 125% x jumlah saham x harga tertinggi antara 2 pasar (pasar reguler dan tunai) pada tiga hari terakhir.

Page 153: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-87

Pencatatan di Buku Besar – Penyerahan Agunan Db. Piutang – Jaminan PME – L&R xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana – Penyerahan Agunan

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek – Penerimaan pinjaman Efek Db. Efek yang Dipinjam dari LKP xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

3.228 Atas transaksi PME ini, PPE berkewajiban membayarkan borrowing fee

kepada LKP. Perhitungan borrowing fee dilakukan setiap hari dengan melakukan penyesuaian atas Harga Penutupan sampai dengan tanggal pengembalian.

Pencatatan di Buku Besar – Pengakuan borrowing fee

Db. Beban Komisi xxx

Kr. Utang LKP – Komisi PME – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana – Pengakuan borrowing fee

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek – Pengakuan borrowing fee Tidak ada pencatatan 3.229 Atas pinjaman Efek ini PPE berkewajiban untuk mengembalikan Efek

yang dipinjamnya kepada LKP. Pada saat pengembalian Efek ini, LKP akan mengembalikan dana agunan PPE. Selain itu, PPE akan membayarkan borrowing fee.

Pencatatan di Buku Besar

a. Penerimaan pengembalian agunan Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang LKP – Uang Jaminan PME – L&R xxx

b. Pembayaran borrowing fee kepada LKP

Db. Utang LKP – Komisi PME – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana a. Penerimaan pengembalian dana agunan

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Pembayaran borrowing fee kepada LKP

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek – Pengembalian Efek

Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Kr. Efek yang Dipinjam dari LKP xxx

Page 154: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-88

b. Transaksi PME antar PPE dan LKP, sisi pemberi pinjaman (Lender)

3.230 PPE dapat meminjamkan sejumlah saham kepada LKP.

Pencatatan di Buku Besar Db. Portofolio Efek yang Dipinjamkan – FVTPL/AFS xxx

Kr. Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL/AFS xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Pembantu Efek Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Dipinjamkan xxx

3.231 Atas transaksi PME ini, PPE berhak menerima lending revenue dari

LKP. Perhitungan lending revenue dilakukan setiap hari dengan melakukan penyesuaian atas Harga Penutupan sampai dengan tanggal pengembalian.

Pencatatan di Buku Besar – Pengakuan lending revenue

Db. Piutang LKP – Komisi PME LKP – L&R xxx

Kr. Pendapatan Komisi xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan 3.232 Pada akhir masa peminjaman, PPE akan menerima kembali saham

yang dipinjamkannya serta menerima lending revenue yang sebelumnya telah diakui.

Pencatatan di Buku Besar a. Menerima lending revenue

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang LKP – Komisi PME LKP – L&R xxx

b. Menerima kembali saham yang dipinjamkan

Db. Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL/AFS xxx

Kr. Portofolio Efek yang Dipinjamkan – FVTPL/AFS xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

a. Penerimaan lending revenue Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Penerimaan kembali saham yang dipinjamkan Tidak ada pencatatan

Page 155: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-89

Pencatatan di Buku Pembantu Efek – Penerimaan pengembalian saham Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Dipinjamkan xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

c. Transaksi PME antara PPE dengan PE lain atau dengan Pihak lain, sisi

pemberi pinjaman (Lender)

3.233 PPE dapat meminjamkan saham kepada PE Lain atau Pihak lainnya.

Pencatatan di Buku Besar a. Penerimaan agunan

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Utang PE Lain (atau Pihak lain) – Uang Jaminan PME – FLAC xxx

b. Pemberian pinjaman Efek Db. Portofolio Efek yang Dipinjamkan – AFS* xxx

Kr. Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – AFS* xxx

*Untuk ilustrasi, diasumsikan Efek yang dipinjamkan adalah Efek berupa saham dalam klasifikasi AFS

Pencatatan di Buku Pembantu Dana – Penerimaan Agunan Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Pembantu Efek – Penyerahan pinjaman Efek

Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Kr. Efek yang Akan Diterima dari PE lain – Efek Dipinjamkan xxx

3.234 Atas pemberian pinjaman Efek ini PPE akan menerima kembali Efek yang dipinjamkannya kepada PE Lain atau Pihak lain tersebut. Pada saat menerima kembali Efek, PPE akan mengembalikan dana agunan kepada PE Lain atau Pihak lain yang bertindak sebagai peminjam. Selain itu, PPE akan menerima komisi PME.

Pencatatan di Buku Besar a. Mengembalikan agunan

Db. Utang PE Lain (atau Pihak lain) – Uang Jaminan PME – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

b. Menerima kembali Efek yang dipinjamkan Db. Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek –

FVTPL/AFS xxx

Kr. Portofolio Efek yang Dipinjamkan – FVTPL/AFS xxx

c. Penerimaan komisi

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Pendapatan Komisi xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

a. Pengembalian agunan Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Page 156: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-90

b. Penerimaan komisi dari PE lain atau Pihak lain Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek – Pengembalian Efek Db. Efek yang Akan Diterima dari PE lain – Efek Dipinjamkan xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

3.235 PPE juga dapat melakukan transaksi PME dengan PE Lain atau Pihak

lain dan bertindak sebagai peminjam. Perlakuan akuntansi untuk transaksi tersebut serupa dengan PME antara PPE dengan LKP yang telah dijelaskan di bagian sebelumnya, yang membedakan adalah Pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut. 7. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

3.236 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) adalah hak yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham yang ada untuk membeli Efek baru, termasuk saham, Efek yang dapat dikonversikan menjadi saham, dan waran sebelum di tawarkan kepada Pihak lain. Hak tersebut harus dapat dialihkan.

3.237 Penerbit Efek yang bermaksud menambah modal sahamnya, wajib

memberikan HMETD kepada pemegang saham lama (sebelum ditawarkan kepada Pihak Lain) untuk membeli saham baru sebanding dengan persentase kepemilikannya, kecuali ditentukan lain sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.D.4 tentang Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.G.1 tentang Penggabungan Usaha atau Peleburan Usaha Perusahaan Publik atau Emiten. Hal tersebut dimaksudkan agar pemegang saham lama tidak terkena dampak dilusi dari penambahan modal tersebut.

3.238 Pemegang HMETD dapat memilih untuk menggunakan haknya

(exercise) atau tidak menggunakan haknya. Dalam hal pemegang HMETD memilih untuk tidak menggunakan haknya (tidak di-exercise), maka HMETD dapat dialihkan atau didiamkan.

3.239 Mekanisme perdagangan HMETD sama dengan mekanisme

perdagangan saham. Perdagangan HMETD dilakukan di Pasar Tunai. Bursa Efek mengenakan biaya transaksi HMETD yang besarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Bursa Efek.

a. Pengumuman, Pencatatan, dan Pembagian HMETD untuk NPR

3.240 Pada saat Penerbit Efek melakukan pengumuman akan membagikan HMETD, PPE tidak melakukan pencatatan apapun. Pencatatan hak nasabah atas HMETD dicatat pada saat cum date.

3.241 Pada saat cum date, di Buku Pembantu Efek, PPE mencatat jumlah

HMETD yang menjadi hak nasabahnya.

Pencatatan di Buku Besar Tidak ada pencatatan

Page 157: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-91

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Kr. Efek yang akan Diterima Dari Emiten Sebagai Akibat Adanya Pembagian Hak dalam Rangka Aksi Korporasi xxx

3.242 Jika Penerbit Efek membagikan HMETD, maka PPE akan mencatat

Efek berupa HMETD yang dimiliki oleh NPR di Buku Pembantu Efek, pada tanggal pembagian saham (distribution date).

Pencatatan di Buku Besar

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Efek yang akan Diterima Dari Emiten Sebagai Akibat Adanya

Pembagian Hak dalam Rangka Aksi Korporasi xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

b. Transaksi Pembelian HMETD untuk NPR (Saat Periode Perdagangan)

3.243 Perdagangan HMETD dapat dilakukan di Pasar Tunai dan di Pasar Negosiasi pada sesi I.

3.244 Nasabah menyampaikan pesanan untuk melakukan transaksi

pembelian HMETD atas suatu saham kepada PPE. Pada saat transaksi, PPE mencatatkan piutang pada NPR, utang atas Transaksi Bursa kepada LKP, serta pengakuan pendapatan komisi dan beban biaya transaksi. Di dalam Buku Pembantu Efek PPE mencatatkan adanya Transaksi Beli Efek Nasabah yang sedang dalam proses Kliring di LKP.

Pencatatan di Buku Besar – Saat Transaksi (T+0)

Db. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – HMETD – L&R xxx

Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Pendapatan Komisi xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana – Saat Transaksi (T+0)

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek – Saat Transaksi (T+0) Db. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

Page 158: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-92

3.245 Penyelesaian transaksi di Pasar Tunai dilakukan pada Hari Bursa yang sama dengan terjadinya Transaksi Bursa (T+0). Pada saat penyelesaian ini, PPE menyetorkan dana kepada LKP. Sebelum melakukan penyetoran dana ke LKP, PPE mendebit terlebih dahulu dana di Rekening Efek milik nasabah dan mencatat adanya pemindahan dana di rekening tersebut ke rekening PPE. A. Saat menerima dana dari NPR

Pencatatan di Buku Besar Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – HMETD – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan di Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang disimpan di Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan B. Saat menyerahkan dana ke LKP dan menyetorkan dana jaminan

Pencatatan di Buku Besar Db. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Db. Dana yang disimpan di Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Kr. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

c. Transaksi Penjualan HMETD untuk NPR (Saat Periode Perdagangan)

3.246 Perdagangan HMETD dapat dilakukan di Pasar Tunai dan di Pasar Negosiasi pada sesi I.

3.247 Nasabah menyampaikan pesanan untuk melakukan transaksi

penjualan HMETD atas suatu saham. Pada saat terjadinya perdagangan ini (Sesi I) PPE mencatat adanya piutang LKP, utang kepada nasabah, serta pengakuan pendapatan komisi dan beban biaya transaksi. Di dalam Buku Pembantu Efek PPE mencatatkan adanya Transaksi Jual Efek NPR yang sedang dalam proses Kliring di LKP.

Pencatatan di Buku Besar ( T+0)

Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – HMETD – FLAC xxx

Page 159: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-93

Kr. Pendapatan Komisi xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas

Transaksi Kliring xxx

Kr. Transaksi Jual Efek NPR xxx

3.248 Penyelesaian transaksi di Pasar Tunai dilakukan pada Hari Bursa yang

sama dengan terjadinya Transaksi Bursa (T+0). Pada saat penyelesaian, PPE menyetorkan Efek nasabah (HMETD) kepada LKP, serta mencatat penyelesaian liabilitas kepada LKP. Setelah menerima dana dari LKP, PPE kemudian menyerahkan dana tersebut kepada NPR.

A. Saat menerima dana dari LKP

Pencatatan di Buku Besar Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

B. Saat menyerahkan dana hasil penjualan HMETD kepada Nasabah Pencatatan di Buku Besar

Db. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – HMETD – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan di Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan di Bank – Dana Milik NPR xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx

Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

Page 160: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-94

d. Pencatatan saat Pelaksanaan (Exercise) HMETD untuk Nasabah

3.249 Nasabah memutuskan untuk melaksanakan (exercise) HMETD. Pada saat yang sama nasabah menyerahkan dana kepada PPE. Nasabah akan menyetorkan dana pembelian saham kepada PPE.

Pencatatan di Buku Besar (T+0)

a. Saat nasabah menyetorkan dana ke Rekening Efeknya Tidak ada pencatatan

b. Mencatatkan hak dan liabilitas terkait exercise HMETD

Db. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

Kr. Utang Emiten – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)

a. Saat NPR menyetorkan dana ke Rekening Efeknya Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

b. Mencatatkan hak dan liabilitas terkait exercise HMETD

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) – menyerahkan HMETD Db. Efek di Rekening Efek NPR – Efek Jaminan xxx

Kr. Efek di Rekening Efek NPR – Efek Bebas xxx

3.250 Menyerahkan dana exercise HMETD kepada Emiten melalui LPP.

Pencatatan di Buku Besar a. Memindahkan dana dari rekening nasabah ke rekening PPE

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

b. Menyerahkan dana kepada Emiten melalui LPP

Db. Utang Emiten – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana a. Memindahkan dana dari rekening nasabah ke rekening PPE

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Menyerahkan dana ke LPP Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek a. Mencatat transaksi beli Saham (exercise HMETD)

Db. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Kr. Efek pada Emiten atau BAE (belum diterbitkan dalam waktu 5 (lima) hari kerja terhitung sejak Efek tersebut dimasukkan ke Emiten atau BAE) xxx

Page 161: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-95

b. Menyerahkan HMETD kepada LPP Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Kr. Efek dalam Rekening Efek NPR – Efek Jaminan xxx

3.251 Pada saat menerima Efek (maksimal 5 hari).

Pencatatan di Buku Besar Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Kr. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Db. Efek pada Emiten atau BAE (belum diterbitkan dalam waktu 5 (lima) hari kerja terhitung sejak Efek tersebut dimasukkan ke Emiten atau BAE) xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

e. Pengumuman, Pencatatan, dan Pembagian HMETD untuk Portofolio Sendiri

3.252 Pada saat Penerbit Efek melakukan pengumuman akan adanya pembagian HMETD, PPE tidak melakukan pencatatan apapun. Hak kepemilikan atas HMETD dicatat pada saat cum date.

3.253 Pada saat cum date, di Buku Pembantu Efek, PPE mencatat jumlah

HMETD yang menjadi haknya dan di dalam Buku Besar PPE mengakui kepemilikan atas HMETD sebesar nilai wajar atas HMETD. Pada saat cum date, nilai wajar dari HMETD adalah 0 (nol).

Pencatatan di Buku Besar

Db. HMETD – FVTPL xxx

Kr. Keuntungan atas Opsi xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

Kr. Efek yang akan Diterima Dari Emiten Sebagai Akibat Adanya Pembagian Hak dalam Rangka Aksi Korporasi xxx

3.254 Jika Penerbit Efek membagikan HMETD, maka PPE akan mencatat

Efek berupa HMETD yang dimilikinya di Buku Pembantu Efek, pada tanggal pembagian saham (distribution date).

Pencatatan di Buku Besar

Tidak ada pencatatan

Page 162: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-96

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Efek yang akan Diterima Dari Emiten Sebagai Akibat Adanya

Pembagian Hak dalam Rangka Aksi Korporasi xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

f. Transaksi Pembelian HMETD untuk Portofolio Sendiri (Saat Periode

Perdagangan)

3.255 Perdagangan HMETD dapat dilakukan di Pasar Tunai dan di Pasar Negosiasi pada sesi I.

3.256 PPE melakukan transaksi pembelian HMETD untuk portofolio sendiri.

Pada saat terjadinya perdagangan ini PPE mengakui kepemilikan atas HMETD, utang atas Transaksi Bursa kepada LKP, serta pengakuan beban biaya transaksi.

Pencatatan di Buku Besar – Saat Transaksi (T+0)

Db. HMETD – FVTPL xxx

Db. Biaya Transaksi Perolehan Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek – FVTPL (P&L) xxx

Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana – Saat Transaksi (T+0)

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek – Saat Transaksi (T+0) Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

3.257 Penyelesaian transaksi di Pasar Tunai dilakukan pada Hari Bursa yang sama dengan terjadinya Transaksi Bursa (T+0). Pada saat penyelesaian ini, PPE menyetorkan dana kepada LKP.

Pencatatan di Buku Besar – Saat Penyelesaian

Db. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana – Saat Penyelesaian

Db. Dana yang disimpan di Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek – Saat Penyelesaian Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Page 163: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-97

g. Transaksi Penjualan HMETD untuk Portofolio Sendiri (Saat Periode Perdagangan)

3.258 Perdagangan HMETD dapat dilakukan di Pasar Tunai dan di Pasar Negosiasi pada sesi I.

3.259 PPE melakukan transaksi penjualan HMETD untuk portofolio sendiri.

Pada saat terjadinya perdagangan ini (Sesi I) PPE mencatat adanya piutang LKP, penghentian pengakuan HMETD, serta pengakuan beban biaya transaksi.

Pencatatan di Buku Besar ( T+0) – Saat Transaksi

Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Db./Kr

Kerugian/Keuntungan Penjualan Efek HMETD – FVTPL – Trading xxx xxx

Kr. HMETD – FVTPL xxx

Db. Beban Dana Jaminan xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Db. Beban Biaya Transaksi xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0) – Saat Transaksi

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) – Saat Transaksi Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas

Transaksi Kliring xxx

Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

3.260 Penyelesaian transaksi di Pasar Tunai dilakukan pada Hari Bursa yang

sama dengan terjadinya Transaksi Bursa (T+0). Pada saat penyelesaian, PPE menyetorkan Efek HMETD kepada LKP, serta mencatat penyelesaian liabilitas kepada LKP.

Pencatatan di Buku Besar – Saat Penyelesaian

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana – Saat Penyelesaian Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan di Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek – Saat Penyelesaian

Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

h. Pencatatan pada saat Pelaksanaan (Exercise) HMETD untuk Portofolio Sendiri

3.261 PPE memutuskan untuk exercise HMETD.

Page 164: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-98

Pencatatan di Buku Besar (T+0) Db. Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek –

FVTPL/AFS* xxx

Kr. Utang Emiten – FLAC xxx

Kr. HMETD – FVTPL xxx

Kr. Keuntungan atas Opsi xxx

*sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan atas Efek tersebut

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0) Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) Tidak ada pencatatan 3.262 Menyerahkan dana exercise HMETD ke LPP.

Pencatatan di Buku Besar Db. Utang Emiten – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

a. Mencatat transaksi beli Saham (exercise HMETD) Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

Kr. Efek pada Emiten atau BAE (belum diterbitkan dalam waktu 5 (lima) hari kerja terhitung sejak Efek tersebut dimasukkan ke Emiten atau BAE) xxx

b. Menyerahkan HMETD kepada LPP

Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

3.263 Pada saat penerimaan Efek (maksimal 5 hari).

Pencatatan di Buku Besar Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Efek pada Emiten atau BAE (belum diterbitkan dalam waktu 5

(lima) hari kerja terhitung sejak Efek tersebut dimasukkan ke Emiten atau BAE) xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

3.264 Jika PPE memutuskan tidak melakukan exercise atas HMETD yang

dimilikinya dan juga tidak melakukan penjualan maka PPE akan mencatatkan kerugian atas opsi.

Page 165: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-99

Pencatatan di Buku Besar Db. Kerugian atas Opsi xxx

Kr. HMETD – FVTPL xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

8. Transaksi Kontrak Opsi Saham

3.265 Opsi adalah hak yang dimiliki oleh Pihak untuk membeli atau menjual kepada Pihak lain atas sejumlah Efek pada harga dan dalam waktu tertentu.

3.266 Kontrak Opsi Saham (KOS) adalah satuan perdagangan Opsi Saham

yang ditetapkan dalam satuan kontrak. Setiap KOS memuat 10.000 (sepuluh ribu) saham.

3.267 Setiap AB yang melakukan Transaksi Opsi Saham wajib terlebih dahulu menyetor agunan sebagaimana diatur dalam Peraturan KPEI, serta dapat bertindak sebagai Writer atau Taker baik bagi kepentingan nasabah maupun untuk kepentingannya sendiri.

3.268 Perdagangan Opsi Saham di Bursa dilakukan di Pasar Opsi Saham.

Perdagangan Opsi Saham untuk Transaksi Exercise dilaksanakan setiap Hari Bursa. 3.269 Penyelesaian Transaksi Opsi Saham dilaksanakan oleh LKP pada Hari

Bursa berikutnya setelah terjadinya Transaksi Opsi Saham (T+1). Penyelesaian Transaksi Exercise wajib diselesaikan pada Hari Bursa ke-1 setelah terjadinya Transaksai Bursa (T+1).

3.270 Posisi Terbuka atas suatu seri Opsi Saham tertentu akan berakhir

apabila: 1. Writer melakukan Buy kepada Taker; 2. Taker melakukan Sell kepada Writer dan Transaksi Exercise atas seri Opsi Saham

tersebut.

3.271 Suatu seri Opsi Saham akan berakhir, apabila seri Opsi Saham jatuh tempo. LKP akan melakukan likuidasi semua posisi writer dan taker atas seri Opsi Saham yang bersangkutan apabila masa berlaku suatu seri Opsi Saham berakhir.

a. Transaksi KOS Untuk NPR 1) Pembukaan Rekening Transaksi KOS

3.272 NPR membuka rekening dengan menandatangani kontrak dengan PPE. Sebagai setoran awal kepada PPE, nasabah dapat menyetorkan dana dan/atau Efek. PPE tidak mendapatkan manfaat dan tidak memiliki risiko atas dana dan/atau Efek yang dititipkan, karena itu PPE tidak mengakui dana dan/atau Efek sebagai aset PPE.

Pencatatan di Buku Besar

Tidak ada pencatatan

Page 166: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-100

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (penerimaan setoran dana nasabah) Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (penerimaan setoran Efek nasabah)

Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

2) NPR Sebagai Writer melakukan Open Short 3.273 NPR menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi open

short atas suatu KOS kepada PPE. Pada saat tanggal transaksi (T+0) ini PPE mencatatkan adanya piutang kepada LKP sebesar agunan yang diserahkan untuk dapat melakukan transaksi KOS. Melakukan pencatatan atas premium yang muncul dari transaksi KOS sebagai suatu liabilitas PPE kepada nasabah.

Pencatatan di Buku Besar (T+0)

a. Pada saat melakukan penyetoran agunan untuk transaksi KOS kepada LKP dengan dana yang berasal dari rekening Efek nasabah. 1) Memindahbukukan dana agunan dari rekening NPR ke rekening PPE

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Utang NPR – Agunan Transaksi KOS – FLAC xxx

2) Menyetorkan agunan nasabah kepada LKP

Db. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

b. Saat pencatatan utang piutang premium yang muncul dari transaksi KOS

untuk kepentingan nasabah dan pengakuan atas pendapatan komisi serta pengakuan biaya transaksi.

Db. Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Utang NPR – Transaksi KOS – FLAC xxx

Kr. Pendapatan Komisi xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)

a. Memindahbukukan dana agunan dari rekening NPR ke rekening PPE Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Menyetorkan agunan kepada LKP Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)

Tidak ada pencatatan 3.274 Pada tanggal penyelesaian (T+1) nasabah melalui PPE akan menerima

premium dari LKP.

Page 167: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-101

Pencatatan di Buku Besar (T+1) a. Saat menerima dana premium dari LKP

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R xxx

b. Saat penyerahan premium ke nasabah

Db. Utang NPR – Transaksi KOS – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+1)

a. Saat menerima dana premium dari LKP Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Saat penyerahan premium ke nasabah

Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+1)

Tidak ada pencatatan

3) NPR Sebagai Writer terkena Assignment 3.275 Jika nasabah (sebagai writer) melalui PPE melaksanakan kewajibannya

(assignment). Pada tanggal assignment (T+0), PPE mengakui adanya utang piutang terkait assignment Transaksi KOS.

Pencatatan di Buku Besar (T+0)

Db. Piutang NPR – Transaksi KOS – L&R xxx

Kr. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

3.276 Pada tanggal penyelesaian (T+1) PPE akan mencatat penyelesaian

assignment nasabahnya. Jika masih ada sisa dana jaminan, maka nasabah melalui PPE akan menerima pengembalian dana tersebut dari LKP.

Pencatatan di Buku Besar (T+1)

a. Penyelesaian assignment Db. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx

Db. Utang NPR – Agunan Transaksi KOS – FLAC xxx

Kr. Piutang NPR – Transaksi KOS – L&R xxx

Page 168: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-102

b. Penerimaan sisa agunan dari LKP Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx

c. Pengembalian sisa agunan kepada NPR

Db. Utang NPR – Agunan Transaksi KOS – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+1)

a. Penyelesaian assignment Tidak ada pencatatan

b. Penerimaan sisa agunan dari LKP Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

c. Pengembalian sisa agunan kepada NPR

Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+1)

Tidak ada pencatatan

4) NPR Sebagai Writer melakukan Close Long 3.277 Nasabah dapat menyampaikan permintaan untuk melaksanakan

transaksi close long (menutup/mengakhiri posisi buka jual) atas suatu KOS kepada PPE. Pada saat tanggal transaksi (T+0) PPE mencatat adanya piutang kepada LKP sebesar agunan yang diserahkan untuk dapat melakukan transaksi close long. Premium yang muncul dari transaksi KOS akan dicatat oleh PPE sebagai piutang kepada nasabah dan utang kepada LKP.

Pencatatan di Buku Besar (T+0)

a. Pada saat melakukan penyetoran agunan transaksi KOS kepada LKP dengan dana yang berasal dari rekening Efek nasabah. 1) Memindahbukukan dana agunan dari rekening NPR ke rekening PE

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Utang NPR – Agunan Transaksi KOS – FLAC xxx

2) Menyetorkan agunan nasabah kepada LKP

Db. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

b. Saat nasabah mengalihkan liabilitasnya sebagai writer (close long) atas unit

KOS yang dimiliki, sehingga nasabah memiliki liabilitas untuk menyerahkan premium yang dicatat oleh PPE sebagai piutang kepada nasabah dan utang kepada LKP.

Db. Piutang NPR – Transaksi KOS – L&R xxx

Kr. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Pendapatan Komisi xxx

Page 169: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-103

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)

a. Memindahbukukan dana agunan dari rekening NPR ke rekening PE Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Menyetorkan agunan nasabah kepada LKP Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)

Tidak ada pencatatan 3.278 Pada tanggal penyelesaian (T+1) PPE akan mencatat penyelesaian

premium kepada LKP. Jika masih ada sisa dana, maka LKP akan menyerahkan sisa dana kepada nasabah melalui PPE.

Pencatatan di Buku Besar (T+1)

a. Penyelesaian transaksi Db. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Db. Utang NPR – Agunan Transaksi KOS – FLAC xxx

Kr. Piutang NPR – Transaksi KOS – L&R xxx

b. Penerimaan dana agunan dari LKP

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx

c. Pengembalian sisa agunan kepada NPR

Db. Utang NPR – Agunan Transaksi KOS – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NPR – Transaksi KOS – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+1) a. Penyelesaian transaksi

Tidak ada pencatatan

b. Penerimaan sisa agunan dari LKP Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

c. Pengembalian sisa agunan kepada NPR Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Page 170: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-104

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+1)

Tidak ada pencatatan

5) NPR Sebagai Taker melakukan Open Long 3.279 Nasabah dapat menyampaikan pesanan untuk melaksanakan

transaksi open long atas suatu KOS yang tercatat di Bursa Efek kepada PPE. Pada saat tanggal transaksi (T+0) ini PPE mencatatkan adanya piutang dari LKP sebesar agunan yang diserahkan nasabah untuk dapat melakukan transaksi KOS. Melakukan pencatatan atas premium yang muncul dari transaksi KOS sebagai suatu liabilitas nasabah melalui PPE kepada LKP.

Pencatatan di Buku Besar (T+0)

a. Pada saat melakukan penyetoran agunan transaksi KOS kepada LKP dengan dana yang berasal dari rekening Efek nasabah. 1) Memindahbukukan dana agunan dari rekening NPR ke rekening PE

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Utang NPR – Agunan Transaksi KOS – FLAC xxx

2) Menyetorkan agunan nasabah kepada LKP

Db. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

b. Saat mencatat Utang premium yang muncul dari transaksi KOS untuk

kepentingan nasabah, liabilitas kepada Bursa Efek dan pengakuan atas pendapatan komisi.

Db. Piutang NPR – Transaksi KOS – L&R xxx

Kr. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Pendapatan Komisi xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)

a. Memindahbukukan dana agunan dari rekening NPR ke rekening PE Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Menyetorkan agunan nasabah kepada LKP Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) Db. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

Page 171: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-105

3.280 Pada tanggal penyelesaian (T+1) nasabah melalui PPE akan menyelesaikan liabilitas premium kepada LKP.

Pencatatan di Buku Besar (T+1)

a. Mencatat penyelesaian hak dan kewajiban NPR terkait transaksi. Db. Utang NPR – Agunan Transaksi KOS – FLAC xxx

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NPR – Transaksi KOS – L&R xxx

b. Mencatat penyelesaian hak dan kewajiban terkait transaksi dengan LKP

Db. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+1)

a. Menerima penyelesaian komisi dari nasabah Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Menyerahkan dana jaminan

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+1)

Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Kr. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

Kr. Efek yang disimpan di Unit Kerja yang Menjalankan Fungsi Kustodian xxx

6) NPR Sebagai Taker melakukan Exercise

3.281 Nasabah dapat menyampaikan permintaan untuk melaksanakan hak opsi yang dimilikinya (exercise) atas suatu KOS yang tercatat di Bursa Efek kepada PPE. Pada saat tanggal transaksi (T+0) ini PPE mencatatkan adanya utang dari nasabah sebesar nilai transaksi yang akan di exercise, dan sekaligus mengakui adanya piutang Transaksi Bursa kepada LKP atas transaksi yang dilakukan untuk kepentingan nasabah.

Pencatatan di Buku Besar (T+0) Db. Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Utang NPR – Transaksi KOS – FLAC xxx

Kr. Pendapatan Komisi xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Page 172: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-106

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0) Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas

Transaksi Kliring xxx

Kr. Transaksi Jual Efek NPR xxx

3.282 Pada tanggal penyelesaian (T+1) nasabah melalui PPE akan

melakukan penyelesaian exercise dengan menyerahkan dana kepada LKP melalui PPE.

Pencatatan di Buku Besar (T+1)

a. Menerima dana dari LKP Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

b. Menyerahkan dana kepada NPR

Db. Utang NPR – Transaksi KOS – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+1) a. Menerima dana dari LKP

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Menyerahkan dana nasabah kepada LKP

Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+1)

Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx

Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Db. Efek yang disimpan di Unit Kerja yang Menjalankan Fungsi Kustodian xxx

Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas Transaksi Kliring xxx

7) NPR Sebagai Taker melakukan Close Short

3.283 Nasabah dapat menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi close short (menutup/mengakhiri posisi buka beli) atas suatu KOS yang tercatat di Bursa Efek kepada PPE. Pada saat tanggal transaksi (T+0) ini PPE mencatat adanya piutang kepada LKP sebesar premium yang diterima oleh nasabah. Mencatat premium yang muncul dari transaksi KOS sebagai liabilitas PPE kepada nasabah.

Page 173: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-107

Pencatatan di Buku Besar (T+0) Db. Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Utang NPR – Transaksi KOS – FLAC xxx

Kr. Pendapatan Komisi xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0) Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas

Transaksi Kliring xxx

Kr. Transaksi Jual Efek NPR xxx

3.284 Pada tanggal penyelesaian (T+1) nasabah melalui PPE akan menerima penyelesaian premium dari LKP.

Pencatatan di Buku Besar (T+3) a. Menerima penyelesaian premium dari LKP

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R xxx

b. Pada saat penyerahan dana penyelesaian premium kepada nasabah.

Db. Utang NPR – Transaksi KOS – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3) a. Menerima penyelesaian premium dari LKP

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Penyerahan dana ke nasabah Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx

Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Db. Efek yang disimpan di Unit Kerja yang Menjalankan Fungsi Kustodian xxx

Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas Transaksi Kliring xxx

3.285 Nasabah dapat mengambil alih kewajiban writer lain dan menjadi writer pengganti. Atas transaksi ini, nasabah sebagai writer pengganti akan menyetorkan agunan kepada LKP. Jika sebagai writer pengganti melakukan open short, maka PPE akan melakukan pencatatan seperti yang diilustrasikan di paragraf 3.273 dan 3.274.

Page 174: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-108

b. Transaksi KOS untuk Portofolio Sendiri 1) PE Sebagai Writer melakukan Open Short

3.286 PE melaksanakan transaksi open short atas suatu KOS. Pada saat tanggal transaksi (T+0) PPE mencatatkan adanya piutang kepada LKP sebesar agunan yang diserahkan untuk dapat melakukan transaksi KOS. Melakukan pencatatan atas premium yang muncul dari transaksi KOS.

Pencatatan di Buku Besar (T+0) a. Pada saat melakukan penyetoran agunan untuk transaksi KOS kepada

LKP. Db. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

b. Saat pencatatan utang piutang premium yang muncul dari transaksi KOS

dan pengakuan keuntungan atas opsi. Db. Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R xxx

Db. Beban Dana Jaminan xxx

Db. Beban Biaya Transaksi xxx

Kr. Keuntungan atas Opsi xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0) Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)

Tidak ada pencatatan

3.287 Pada tanggal penyelesaian (T+1) PPE akan menerima premium dari LKP.

Pencatatan di Buku Besar (T+1)

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+1) Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+1)

Tidak ada pencatatan

2) PE Sebagai Writer terkena Assignment

3.288 Jika PPE (sebagai writer) melaksanakan kewajibannya (assignment). Pada tanggal assignment (T+0), PPE mengakui adanya utang terkait assignment Transaksi KOS.

Pencatatan di Buku Besar (T+0)

Db. Kerugian atas Opsi xxx

Kr. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx

Page 175: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-109

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0) Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

3.289 Pada tanggal penyelesaian (T+1) PPE akan mencatat penyelesaian

assignment. Jika masih ada sisa dana jaminan, maka PPE akan menerima pengembalian dana tersebut dari LKP.

Pencatatan di Buku Besar (T+1)

a. Penyelesaian assignment Db. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx

b. Penerimaan sisa agunan dari LKP

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+1)

a. Penyelesaian assignment Tidak ada pencatatan

b. Penerimaan sisa agunan dari LKP Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+1)

Tidak ada pencatatan

3) PE Sebagai Writer melakukan Close Long 3.290 PE melaksanakan transaksi close long (menutup/mengakhiri posisi

buka jual) atas suatu KOS. Pada saat tanggal transaksi (T+0) PPE mencatat adanya piutang kepada LKP sebesar agunan yang diserahkan untuk dapat melakukan transaksi close long. Mencatat premium yang muncul dari transaksi KOS sebagai liabilitas PPE kepada LKP.

Pencatatan di Buku Besar (T+0)

a. Pada saat melakukan penyetoran agunan transaksi KOS kepada LKP dengan dana yang berasal dari rekening Efek nasabah.

Db. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

b. Saat PE mengalihkan liabilitasnya sebagai writer (close long) atas unit KOS yang dimiliki, sehingga PE memiliki liabilitas untuk menyerahkan premium kepada LKP.

Db. Kerugian atas Opsi xxx

Kr. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx

Db. Beban Dana Jaminan xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Page 176: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-110

Db. Beban Biaya Transaksi xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)

Tidak ada pencatatan 3.291 Pada tanggal penyelesaian (T+1) PPE akan mencatat penyelesaian

premium kepada LKP. Jika masih ada sisa dana, maka LKP akan menyerahkan sisa dana kepada PPE.

Pencatatan di Buku Besar (T+1)

a. Penyelesaian transaksi Db. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx Kr. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx

b. Penerimaan dana agunan dari LKP

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+1)

a. Penyelesaian transaksi Tidak ada pencatatan

b. Penerimaan sisa agunan dari LKP Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+1)

Tidak ada pencatatan

4) PE Sebagai Taker melakukan Open Long 3.292 PE melaksanakan transaksi open long atas suatu KOS yang tercatat di

Bursa Efek. Pada saat tanggal transaksi (T+0) PPE mencatatkan adanya piutang dari LKP sebesar agunan yang diserahkan untuk dapat melakukan transaksi KOS. Melakukan pencatatan atas premium yang muncul dari transaksi KOS sebagai suatu liabilitas kepada LKP.

Pencatatan di Buku Besar (T+0) a. Pada saat melakukan penyetoran agunan transaksi KOS kepada LKP

Db. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

b. Saat mencatat Utang premium yang muncul dari transaksi KOS

Db. KOS – FVTPL – Trading xxx

Db. Beban Dana Jaminan xxx

Db. Beban Biaya Transaksi xxx

Kr. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx

Page 177: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-111

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0)

Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

3.293 Pada tanggal penyelesaian (T+1) PPE akan menyelesaikan liabilitas

premium kepada LKP.

Pencatatan di Buku Besar (T+1) Db. Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa – L&R xxx

Menyerahkan dana jaminan

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+1)

Menyerahkan dana jaminan Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+1)

Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

Kr. Efek yang disimpan di Unit Kerja yang Menjalankan Fungsi Kustodian xxx

5) PE Sebagai Taker melakukan Exercise

3.294 PPE melaksanakan hak opsi yang dimilikinya (exercise) atas suatu KOS yang tercatat di Bursa Efek. Pada saat tanggal transaksi (T+0) ini PPE mencatat utang Transaksi Bursa kepada LKP atas transaksi yang dilakukan.

Pencatatan di Buku Besar (T+0)

Db. KOS – FVTPL – Trading xxx

Db. Beban Dana Jaminan xxx

Db. Beban Biaya Transaksi xxx

Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)

Tidak ada pencatatan

Page 178: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-112

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) Db. Efek yang disimpan di Unit Kerja yang Menjalankan Fungsi

Kustodian xxx

Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

3.295 Pada tanggal penyelesaian (T+1) PPE akan melakukan penyelesaian

exercise dengan menyerahkan dana kepada LKP, dan menerima hasil Efek yang telah berhasil di peroleh dari exercise atas KOS yang dimilikinya.

Pencatatan di Buku Besar (T+3)

Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)

Tidak ada pencatatan

6) PE Sebagai Taker melakukan Close Short 3.296 PPE dapat melaksanakan transaksi close short (menutup/mengakhiri

posisi buka beli) atas suatu KOS yang tercatat di Bursa Efek. Pada saat tanggal transaksi (T+0) PPE mencatat adanya piutang kepada LKP sebesar premium yang diterima oleh nasabah. Mencatat premium yang muncul dari transaksi KOS.

Pencatatan di Buku Besar (T+0)

Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Db. Beban Dana Jaminan xxx

Db. Beban Biaya Transaksi xxx

Kr. Keuntungan atas Opsi xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) Tidak ada pencatatan 3.297 Pada tanggal penyelesaian (T+1) nasabah melalui PPE akan menerima

penyelesaian premium dari LKP.

Pencatatan di Buku Besar (T+1) Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R xxx

Page 179: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-113

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+1) Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+1)

Tidak ada pencatatan 3.298 PE dapat mengambil alih kewajiban writer lain dan menjadi writer

pengganti. Atas transaksi ini, nasabah sebagai writer pengganti akan menyetorkan agunan kepada LKP. Jika sebagai writer pengganti melakukan open short, maka PPE akan melakukan pencatatan seperti yang diilustrasikan di paragraf 3.286 dan 3.287.

9. Transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek

3.299 Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) adalah janji untuk menjual atau membeli Efek atau sekumpulan Efek dalam bentuk indeks pada Angka Indeks Efek tertentu dengan penyelesaian di waktu yang akan datang, yang mewajibkan setiap Pihak untuk memenuhi perjanjian tersebut pada saat jatuh tempo.

3.300 Perdagangan KBIE di Bursa Efek dilakukan di Pasar Reguler dan

Pasar Negosiasi.

a. Transaksi KBIE untuk NPR 1) Setoran Awal Dana NPR

3.301 NPR membuka rekening di PPE dengan menyetorkan sejumlah dana yang dapat digunakan dalam transaksi. Dana yang disetorkan nasabah kepada PPE bukan merupakan dana milik PPE, sehingga tidak dapat diakui sebagai aset PPE.

A. Pembukaan Rekening di PPE oleh NPR

Pencatatan di Buku Besar Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

B. Pemindahbukuan Dana Milik NPR ke Rekening PPE (untuk dana yang akan disetorkan ke LKP) Pencatatan di Buku Besar

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Utang NPR – Agunan Transaksi KBIE – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Page 180: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-114

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

C. PPE menyerahkan sejumlah dana sebagai marjin awal nasabah kepada LKP. Pencatatan di Buku Besar

Db. Piutang LKP – Agunan Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

2) Membuka Kontrak Berjangka untuk NPR (T+0)

3.302 Pada saat membuka kontrak berjangka untuk kepentingan nasabah, PPE mencatat jumlah yang harus ditanggung oleh nasabah (termasuk komisi untuk PPE) dan mengakui biaya transaksi atas pembukaan kontrak berjangka.

Pencatatan di Buku Besar

Db. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Pendapatan Komisi xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

3.303 Pada setiap akhir hari ada pengumuman HPH (Harga Penyelesaian

Harian) yang dapat digunakan sebagai dasar perhitungan harian suatu kontrak. Atas keuntungan/kerugian yang didapat dari penyesuaian HPH ini PPE mencatatkan hak/liabilitas yang harus dibayarkan oleh nasabah.

Transaksi Posisi Beli

Pencatatan di Buku Besar a. Jika HPH lebih tinggi daripada harga kontrak berjangka saat pembukaan

kontrak Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Utang NPR – Transaksi KBIE – FLAC xxx

b. Jika HPH lebih rendah daripada harga saat kontrak berjangka

pembukaan kontrak Db. Piutang NPR – Transaksi KBIE – L&R xxx

Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Page 181: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-115

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

Transaksi Posisi Jual Pencatatan di Buku Besar

a. Jika HPH lebih tinggi daripada harga kontrak berjangka saat pembukaan kontrak

Db. Piutang NPR – Transaksi KBIE – L&R xxx

Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

b. Jika HPH lebih rendah daripada harga saat kontrak berjangka

pembukaan kontrak Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Utang NPR – Transaksi KBIE – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan 3.304 PPE mencatat penerimaan Efek dari LKP pada Buku Pembantu Efek.

Pencatatan di Buku Besar Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Kr. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

Kr. Efek yang disimpan di Unit Kerja yang Menjalankan Fungsi Kustodian xxx

3.305 Menarik dana nasabah untuk memenuhi liabilitas nasabah atas

komisi.

Pencatatan di Buku Besar Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Page 182: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-116

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan 3.306 Penyelesaian Marjin Awal Pembukaan Kontrak Berjangka untuk

Kepentingan Nasabah (T+1)

Pencatatan di Buku Besar Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Piutang LKP – Agunan Transaksi Bursa – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan 3.307 Atas penyesuaian HPH yang telah dilakukan sebelumnya, bila

nasabah memperoleh keuntungan maka nasabah akan menerima dana.

Pencatatan di Buku Besar a. Saat PPE menerima dana untuk nasabah dari LKP

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

b. Saat PPE memindahkan dana tersebut ke rekening nasabah Db. Utang NPR – Transaksi KBIE – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

a. Saat PPE menerima dana untuk nasabah dari LKP Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Saat PPE memindahkan dana ke rekening nasabah Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

3.308 Atas penyesuaian HPH yang telah dilakukan sebelumnya, bila nasabah mengalami kerugian maka akan diselesaikan dengan agunan yang telah disetorkan kepada LKP.

Pencatatan di Buku Besar a. Saat LKP mengambil marjin awal nasabah untuk memenuhi marjin call

Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Piutang LKP – Agunan Transaksi Bursa – L&R xxx

Page 183: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-117

b. Saat PPE mengambil dana nasabah dalam rangka maintenance marjin. Db. Utang NPR – Agunan Transaksi KBIE – FLAC xxx

Kr. Piutang NPR – Transaksi KBIE – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

3) Penutupan Kontrak Berjangka – Nasabah Mendapat Keuntungan

3.309 Atas instruksi nasabah, PPE melakukan penutupan kontrak dengan melakukan transaksi saling hapus (membuka posisi sell untuk menutup posisi buy dan sebaliknya) pada harga yang menyebabkan Nasabah memperoleh keuntungan.

A. Untuk mencatat penutupan KBIE

Pencatatan di Buku Besar Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

Kr. Utang NPR – Transaksi KBIE – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas

Transaksi Kliring xxx

Kr. Transaksi Jual Efek NPR xxx

B. Saat PPE menarik dana hasil transaksi saling hapus milik nasabah Pencatatan di Buku Besar

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx

Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Db. Efek yang disimpan di Unit Kerja yang Menjalankan Fungsi

Kustodian xxx

Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas Transaksi Kliring xxx

C. Saat PPE memindahkan dana hasil transaksi saling hapus ke rekening nasabah.

Pencatatan di Buku Besar Db. Utang NPR – Transaksi KBIE – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Page 184: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-118

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

4) Penutupan Kontrak Berjangka – Nasabah Mengalami Kerugian

3.310 Atas instruksi nasabah, PPE melakukan penutupan kontrak dengan melakukan transaksi saling hapus (membuka posisi sell untuk menutup posisi buy dan sebaliknya) pada harga yang menyebabkan Nasabah mengalami kerugian.

A. Untuk mencatat penutupan KBIE

Pencatatan di Buku Besar Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Db. Piutang NPR – Transaksi KBIE – L&R xxx

Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas

Transaksi Kliring xxx

Kr. Transaksi Jual Efek NPR xxx

B. Saat PPE menyelesaikan transaksi saling hapus

Pencatatan di Buku Besar Db. Piutang LKP - Agunan Transaksi Bursa - L&R xxx

Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Db. Utang NPR – Agunan Transaksi KBIE – FLAC xxx

Kr. Piutang NPR – Transaksi KBIE – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx

Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Db. Efek yang disimpan di Unit Kerja yang Menjalankan Fungsi Kustodian xxx

Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas Transaksi Kliring xxx

b. Transaksi KBIE untuk Portofolio Sendiri

3.311 Pada saat menyetorkan dana pengaman dan marjin awal kepada LKP.

Page 185: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-119

Pencatatan di Buku Besar a. Menyetorkan dana pengaman

Db. Piutang LKP – Agunan Transaksi Bursa (Dana Pengaman) – L&R xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

b. Menyetorkan marjin awal

Db. Piutang LKP – Agunan Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

1) Membuka Kontrak Berjangka untuk Portofolio Sendiri (T+0)

3.312 Pada saat membuka kontrak berjangka untuk kepentingan sendiri, PPE mencatat jumlah yang harus ditanggung dan mengakui biaya transaksi atas pembukaan kontrak berjangka.

Pencatatan di Buku Besar

Db. KBIE – Margin Deposit – L&R xxx

Db. Beban Biaya Transaksi xxx

Db. Beban Dana Jaminan xxx

Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

3.313 Pada setiap akhir hari ada pengumuman HPH (Harga Penyelesaian

Harian) yang dapat digunakan sebagai dasar perhitungan harian suatu kontrak. Atas keuntungan/kerugian yang didapat dari penyesuaian HPH ini PPE mencatatkan hak/liabilitas yang harus dibayar/diterima.

Transaksi Posisi Beli

Pencatatan di Buku Besar a. Jika HPH lebih tinggi daripada harga kontrak berjangka saat pembukaan

kontrak Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Keuntungan KBIE – FVTPL (P&L) xxx

Page 186: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-120

b. Jika HPH lebih rendah daripada harga saat kontrak berjangka pembukaan kontrak

Db. Kerugian KBIE – FVTPL (P&L) xxx

Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

Transaksi Posisi Jual Pencatatan di Buku Besar

a. Jika HPH lebih tinggi daripada harga kontrak berjangka saat pembukaan kontrak

Db. Kerugian KBIE – FVTPL (P&L) xxx

Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

b. Jika HPH lebih rendah daripada harga saat kontrak berjangka

pembukaan kontrak Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Keuntungan KBIE – FVTPL (P&L) xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan 3.314 PPE mencatat penerimaan Efek dari LKP pada Buku Pembantu Efek.

Pencatatan di Buku Besar Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Efek yang akan diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

Kr. Efek yang disimpan di Unit Kerja yang Menjalankan Fungsi Kustodian xxx

3.315 Penyelesaian Marjin Awal Pembukaan Kontrak Berjangka untuk

Kepentingan Sendiri (T+1)

Pencatatan di Buku Besar Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Piutang LKP – Agunan Transaksi Bursa – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Page 187: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-121

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan 3.316 Atas penyesuaian HPH yang telah dilakukan sebelumnya, bila

memperoleh keuntungan, maka PPE akan menerima dana.

Pencatatan di Buku Besar Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan 3.317 Atas penyesuaian HPH yang telah dilakukan sebelumnya, bila

mengalami kerugian maka akan diselesaikan dengan agunan yang telah disetorkan kepada LKP.

Pencatatan di Buku Besar

Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Piutang LKP – Agunan Transaksi Bursa – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

2) Penutupan Kontrak Berjangka – PPE Mendapat Keuntungan

3.318 PPE melakukan penutupan kontrak dengan melakukan transaksi saling hapus (membuka posisi sell untuk menutup posisi buy dan sebaliknya) pada harga yang menyebabkan memperoleh keuntungan.

A. Untuk mencatat penutupan KBIE

Pencatatan di Buku Besar Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. KBIE – Margin Deposit – L&R xxx

Kr. Keuntungan KBIE – FVTPL (P&L) xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas

Transaksi Kliring xxx

Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

Page 188: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-122

B. Saat PPE menarik dana hasil transaksi saling hapus Pencatatan di Buku Besar

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Db. Piutang LKP – Agunan Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Db. Efek yang disimpan di Unit Kerja yang Menjalankan Fungsi Kustodian xxx

Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas Transaksi Kliring xxx

3) Penutupan Kontrak Berjangka – PPE Mengalami Kerugian

3.319 PPE melakukan penutupan kontrak dengan melakukan transaksi saling hapus (membuka posisi sell untuk menutup posisi buy dan sebaliknya) pada harga yang menyebabkan mengalami kerugian. A. Untuk mencatat penutupan KBIE

Pencatatan di Buku Besar Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Db. Kerugian KBIE – FVTPL (P&L) xxx

Kr. KBIE – Margin Deposit – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas

Transaksi Kliring xxx

Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

B. Saat PPE menyelesaikan transaksi saling hapus

Pencatatan di Buku Besar Db. Piutang LKP – Agunan Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Efek yang disimpan di Unit Kerja yang Menjalankan Fungsi

Kustodian xxx

Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas Transaksi Kliring xxx

10. Transaksi Exchange Traded Fund (ETF)

3.320 PPE dapat bertindak sebagai dealer partisipan dalam transaksi ETF.

Page 189: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-123

3.321 Dealer Partisipan adalah AB yang menandatangani perjanjian dengan Manajer Investasi pengelola UP Reksa Dana berbentuk KIK yang UP-nya diperdagangkan di Bursa Efek untuk melakukan penjualan atau pembelian UP Reksa Dana dimaksud baik untuk kepentingan diri sendiri maupun untuk kepentingan pemegang UP Reksa Dana dimaksud.

3.322 Dealer Partisipan wajib mempunyai kemampuan untuk mewujudkan

perdagangan yang likuid atas UP Reksa Dana Berbentuk KIK yang UP-nya diperdagangkan di Bursa Efek.

3.323 Dalam rangka menciptakan likuiditas pasar, Dealer Partisipan

diperkenankan untuk membeli dan menjual UP Reksa Dana Berbentuk KIK yang UP-nya diperdagangkan di Bursa Efek dengan ketentuan: 1. Dealer Partisipan wajib secara berkala atau terus menerus menyampaikan

penawaran jual atau penawaran beli UP dimaksud pada sistem perdagangan yang disediakan oleh Bursa Efek; dan

2. Dealer Partisipan mampu dan bersedia merealisasi transaksi dalam jumlah sesuai dengan komitmen sebagaimana tertuang dalam KIK.

a. Pembelian ETF di Bursa Efek untuk NPR

3.324 NPR menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi pembelian atas suatu ETF kepada PPE. Pada saat tanggal transaksi (T+0) ini PPE mencatatkan adanya piutang kepada NPR, pengakuan atas biaya transaksi berikut pengakuan liabilitas kepada Bursa Efek dan LKP. Jika pesanan pembelian tersebut bertemu dengan penawaran jual pada harga yang sama (matching) maka transaksi mulai mengikat. Selanjutnya dilakukan proses Kliring oleh LKP.

Pencatatan di Buku Besar (T+0) Db. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Pendapatan Komisi xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0) Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) Db. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

3.325 Pada tanggal penyelesaian (T+3), PPE memindahkan dana NPR dari Rekening Efek milik Nasabah ke rekening PPE.

Pencatatan di Buku Besar (T+3) Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3) Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Page 190: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-124

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3) Tidak ada pencatatan 3.326 Pada tanggal penyelesaian (T+3) PPE menyetorkan dana NPR kepada

LKP untuk memenuhi liabilitas yang kepada LKP yang timbul karena terjadinya transaksi beli Efek.

Pencatatan di Buku Besar (T+3)

Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3) Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)

Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Kr. Transaksi Beli Efek NPR xxx

Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP – Dipisahkan xxx

b. Penjualan ETF di Bursa Efek untuk NPR

3.327 NPR menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi penjualan ETF yang dimiliki oleh NPR. Penawaran jual akan diproses di sistem perdagangan Bursa Efek. Jika penawaran jual tersebut bertemu dengan pesanan pembelian pada harga yang sama (matching) maka transaksi mulai mengikat. Selanjutnya dilakukan proses Kliring oleh LKP.

Pencatatan di Buku Besar (T+0)

Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Utang NPR –Transaksi Jual Efek – FLAC xxx

Kr. Pendapatan Komisi xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Db. Beban Biaya Transaksi xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas

Transaksi Kliring xxx

Kr. Transaksi Jual Efek NPR xxx

Page 191: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-125

3.328 Pada tanggal penyelesaian (T+3), PPE menerima dana dari LKP untuk nasabah, sekaligus menyelesaikan kewajiban Serah Efek nasabah kepada LKP, serta menyetorkan dana jaminan.

Pencatatan di Buku Besar (T+3) Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)

Tidak ada pencatatan 3.329 Pada tanggal penyelesaian (T+3), PPE juga menyerahkan dana ke NPR

sejumlah nilai transaksi penjualan dikurangi dengan liabilitas NPR berupa komisi untuk PPE serta menyelesaikan kewajiban serah Efek NPR.

Pencatatan di Buku Besar (T+3)

Db. Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)

Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)

Db. Transaksi Jual Efek NPR xxx

Kr. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas Transaksi Kliring xxx

c. Pembelian ETF di Bursa Efek untuk NK

3.330 NK menyampaikan pesanan untuk melaksanakan transaksi pembelian atas suatu ETF kepada PPE. Permintaan pembelian akan diproses di sistem perdagangan Bursa Efek. Jika pesanan pembelian tersebut bertemu dengan penawaran jual pada harga yang sama (matching) maka transaksi mulai mengikat. Selanjutnya dilakukan proses Kliring oleh LKP.

Pencatatan di Buku Besar (T+0)

Db. Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

Kr. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Kr. Pendapatan Komisi xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Page 192: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-126

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0) Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) Db. Efek Milik NK – Transaksi Beli NK xxx

Kr. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

3.331 Pada tanggal penyelesaian (T+3), PPE melakukan penyelesaian

transaksi pembelian ETF NK, beserta seluruh liabilitas NK yang muncul dari transaksi pembelian ETF dan mengakui penerimaan dana atas pendapatan komisi.

Pencatatan di Buku Besar (T+3)

a. Saat menerima dana dari NK untuk penyelesaian transaksi Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R xxx

b. Saat menyelesaian liabilitas NK kepada LKP dan penyetoran dana

jaminan. Db. Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)

a. Saat menerima dana dari NK Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Saat menyelesaian liabilitas kepada LKP dan menyetorkan dana jaminan

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)

Db. Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek Transaksi Kliring xxx

Kr. Efek Milik NK – Transaksi Beli NK xxx

d. Penjualan ETF di Bursa Efek untuk NK

3.332 NK menyampaikan pesanan untuk melakukan transaksi penjualan ETF yang dimiliki oleh NK. Penawaran jual akan diproses di sistem perdagangan Bursa Efek. Jika penawaran jual tersebut bertemu dengan pesanan permintaan pada harga yang sama (matching) maka transaksi mulai mengikat. Selanjutnya dilakukan proses Kliring oleh LKP.

Pencatatan di Buku Besar (T+0)

Db. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

Kr. Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx

Kr. Pendapatan Komisi xxx

Db. Beban Dana Jaminan xxx

Kr. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Db. Beban Biaya Transaksi xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – FLAC xxx

Page 193: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-127

Kr. Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC xxx

Kr. Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+0)

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+0) Db. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah Atas

Transaksi Kliring xxx

Kr. Efek yang akan diterima dari NK – Transaksi Jual NK xxx

3.333 Pada tanggal penyelesaian (T+3), PPE menerima dana dari LKP untuk

nasabah, sekaligus menyelesaikan kewajiban nasabah kepada LKP serta menyetorkan dana jaminan.

Pencatatan di Buku Besar (T+3)

a. Saat menerima dana dari LKP untuk nasabah, sekaligus menyelesaikan kewajiban nasabah kepada LKP serta menyetorkan dana jaminan

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Db. Utang Dana Jaminan – FLAC xxx

Kr. Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa – L&R xxx

b. Saat menyerahkan dana hasil penjualan saham kepada NK

Db. Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana (T+3)

a. Saat menerima dana dari LKP Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

b. Saat menyerahkan dana hasil penjualan saham kepada NK

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek (T+3)

Db. Efek yang akan Diterima dari NK – Transaksi Jual NK xxx

Kr. Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek Serah atas Transaksi Kliring xxx

11. Unit Penyertaan Reksa Dana

a. Pembelian UP Reksa Dana untuk Portofolio Sendiri

3.334 Pada saat pembelian UP Reksa Dana, PPE akan mencatatkan perolehan UP Reksa Dana di buku besar dan di buku pembantu dana serta mencatatkan adanya aliran arus kas keluar (jika transaksi dilakukan secara tunai). Pencatatan yang dilakukan disesuaikan dengan klasifikasi UP Reksa Dana yang ditentukan oleh intensi manajemen atas kepemilikan UP Reksa Dana tersebut.

Pencatatan di Buku Besar

Db. Portofolio Efek – Reksa Dana – FVTPL/AFS* xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

*sesuai dengan intensi atas kepemilikan reksa dana

Page 194: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-128

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Db. Dana yang Disimpan di Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek BK xxx

3.335 Selama kepemilikan UP Reksa Dana, PPE melakukan penyesuaian dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) UP Reksa Dana.

A. Kenaikan NAB UP Reksa Dana

1. UP Reksa Dana Pasar Uang dan Non Pasar Uang yang membagikan keuntungan secara tunai Pencatatan di Buku Besar

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Keuntungan Investasi Reksa Dana xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang Disimpan di Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan 2. UP Reksa Dana Pasar Uang yang Tidak Membagikan Keuntungan

Pencatatan di Buku Besar Db. Portofolio Efek – Reksa Dana – FVTPL/AFS xxx

Kr. Keuntungan (Kerugian) Belum Terealisasi – Reksa Dana xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek BK xxx

3. UP Reksa Dana Non Pasar Uang yang Tidak Membagikan Keuntungan

Pencatatan di Buku Besar Db. Portofolio Efek – Reksa Dana – FVTPL/AFS xxx

Kr. Keuntungan (Kerugian) Belum Terealisasi – Reksa Dana xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

Page 195: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

3-129

B. Penurunan NAB UP Reksa Dana 1. UP Reksa Dana Pasar Uang

Pencatatan di Buku Besar Db. Keuntungan (Kerugian) Belum Terealisasi – Reksa Dana xxx

Kr. Portofolio Efek – Reksa Dana – FVTPL/AFS xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek BK xxx

Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

2. UP Reksa Dana Non Pasar Uang Pencatatan di Buku Besar

Db. Keuntungan (Kerugian) Belum Terealisasi – Reksa Dana xxx

Kr. Portofolio Efek – Reksa Dana – FVTPL/AFS xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

3.336 Pada saat penjualan kembali, jika ada keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi akan direalisasikan.

Pencatatan di Buku Besar Db. Piutang Penjualan Kembali Reksa Dana – L&R xxx

Db/Kr.

Keuntungan (Kerugian) Belum Terealisasi – Reksa Dana – AFS xxx xxx

Kr. Portofolio Efek – Reksa Dana – FVTPL/AFS xxx

Kr. Pendapatan Investasi Reksa Dana xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek BK xxx

Kr. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

3.337 Pada saat tanggal penyelesaian penjualan, PPE akan menerima dana hasil penjualan.

Pencatatan di Buku Besar Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang Penjualan Kembali Reksa Dana – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang Disimpan di Bank - Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan 3.338

Page 196: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO 1

3.67 Pembukaan Rekening

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

Ritel-1 mendeposit uang Rp50.000.000,- dan mendeposit

15.000 saham ABCD.

Tidak ada pencatatan

D Dana Milik NPR – Dana Bebas 50.000.000

D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Bebas 15.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik NPR 50.000.000

K Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP

15.000

SKENARIO 2

Pembelian Saham Nasabah Pemilik Rekening

3.68 T+0Ritel-1 membeli 10.000 saham ABCD dengan harga

Rp2.000,- per saham melalui AB-1 di Bursa Efek. D Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R 20.100.000 Tidak ada pencatatan

D Transaksi Beli Efek NPR 10.000

Atas pembelian tersebut AB-1 mengenakan komisi

sebesar 0,5% dari nilai transaksi kepada Ritel-1.

K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa

– FLAC 20.000.000

K Efek yang Akan Diterima dari LKP –

Efek Transaksi Kliring 10.000

K Pendapatan Komisi 92.000

K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 3.600

K Utang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC

1.800

K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC600

a. Penyelesaian secara Normal

T+3

AB-1 menyerahkan dana ke LKP yang berasal dari

Rekening Nasabah dan menerima 10.000 saham ABCD

dari LKP.

3.69 Saat menerima dana dari NPR. D Simpanan Giro Bank – L&R 20.100.000 D Dana Milik PE 20.100.000 Tidak ada pencatatan

K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek –

L&R 20.100.000

K Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.100.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 20.100.000

K Dana yang Disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 20.100.000

TRANSAKSI SAHAM UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING

Ritel-1 membuka rekening dengan menandatangani

kontrak pembukaaan rekening pada AB-1.

AB-1 mengakui biaya transaksi sebesar 0,03% dari nilai

transaksi serta dana jaminan untuk industri sebesar

0,01% dari nilai transaksi.

SKENARIO JURNAL Transaksi Saham NPR

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

Skenario Jurnal 3-1

Page 197: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL Transaksi Saham NPR

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

3.70 Saat menyerahkan dana ke LKP, menyetorkan dana

jaminan, dan menerima 10.000 saham ABCD dari LKP.

D

Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –

FLAC 20.000.000

DDana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 20.002.000

D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Bebas10.000

D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana Milik PE 20.002.000 K Transaksi Beli Efek NPR 10.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 20.002.000

D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek

Transaksi Kliring 10.000

K Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP 10.000

b. Penyelesaian dengan Alternate Cash Settlement

(ACS)

T+3

AB-1 tidak menerima 10.000 saham ABCD dari LKP,

karena AB-Jual gagal menyelesaikan kewajiban serah

Efek. Dengan mekanisme ACS maka AB-1 akan

memperoleh dana dari LKP sebesar 125% dari harga

tertinggi saham pada pasar reguler dan tunai pada

tanggal penyelesaian dan pasar reguler pada tanggal

transaksi.

3.72 A Saat menerima dana dari NPR. D Simpanan Giro Bank – L&R 20.100.000 D Dana Milik PE 20.100.000 Tidak ada pencatatan

K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek –

L&R 20.100.000

K Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.100.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 20.100.000

K Dana yang Disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 20.100.000

3.72 B Saat menyerahkan dana ke LKP dan menyetorkan dana

jaminan.

D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –

FLAC 20.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 20.002.000 Tidak ada pencatatan

D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana Milik PE 20.002.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 20.002.000

3.72 CD Piutang LKP – Uang Pengganti – L&R 31.250.000 Tidak ada pencatatan

D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek

Transaksi Kliring 10.000

K Utang NPR – Uang Pengganti –

FLAC

31.250.000 K Transaksi Beli Efek NPR

10.000

AB-Jual tidak mampu melaksanakan kewajiban serah

Efeknya, maka dicatat adanya piutang Uang Pengganti.

Skenario Jurnal 3-2

Page 198: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL Transaksi Saham NPR

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

Asumsi harga tertinggi adalah Rp2.500,- maka jumlah

Uang Pengganti yang akan diterima oleh NPR adalah:

= (10.000 lembar x Rp 2.500,- x 125%)

= Rp31.250.000,-

3.72 D Saat menerima Uang Pengganti dari LKP D Simpanan Giro Bank – L&R 31.250.000 D Dana Milik PE 31.250.000 Tidak ada pencatatan

KPiutang LKP – Uang Pengganti –

L&R 31.250.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 31.250.000

3.72 E Saat menyerahkan Uang Pengganti ke NPR D Utang NPR – Uang Pengganti – FLAC 31.250.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 31.250.000 Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank – L&R 31.250.000 K Dana Milik PE 31.250.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 31.250.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik NPR 31.250.000

SKENARIO 3

Penjualan Saham Untuk Nasabah Pemilik Rekening

3.73 T+0Ritel-1 menjual 10.000 saham ABCD seharga Rp2.000,-

per saham melalui AB-1 di Bursa Efek.

D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa –

L&R 20.000.000 Tidak ada pencatatan D

Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek

Serah Atas Transaksi Kliring 10.000

K Utang NPR – Transaksi Jual Efek –

FLAC 19.900.000

K Transaksi Jual Efek NPR 10.000

Atas penjualan tersebut AB-1 membebankan komisi

sebesar 0,5% dari nilai transaksi kepada Ritel-1.K Pendapatan Komisi 92.000

K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 3.600

K Utang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC 1.800

K

Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 600

AB-1 mengakui biaya transaksi dan dana jaminan yang

masing-masing besarnya 0.03% dan 0.01% dari nilai

transaksi.

Skenario Jurnal 3-3

Page 199: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL Transaksi Saham NPR

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

a. Penyelesaian secara Normal

3.74 T+3 AB-1 menyerahkan 10.000 saham ABCD milik Ritel-1

kepada LKP dan menerima dana dari LKP (dengan

jumlah setelah penyelesaian dana Jaminan). D Simpanan Giro Bank – L&R 19.998.000 D Dana milik PE 19.998.000

Tidak ada pencatatan

D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 19.998.000

K Piutang LKP – Piutang Transaksi

Bursa – L&R 20.000.000

3.75 Saat menyerahkan dana ke NPR. D Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC 19.900.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 19.900.000 D Transaksi Jual Efek NPR 10.000

K Simpanan Giro Bank - L&R 19.900.000 K Dana milik PE 19.900.000 K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –

Efek Bebas 10.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 19.900.000 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 10.000

KDana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik NPR 19.900.000

K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –

Efek Serah Atas Transaksi Kliring 10.000

b. Penyelesaian dengan Alternate Cash Settlement

(ACS).

Pada saat penyelesaian Ritel-1 tidak dapat menyelesaikan

kewajiban serah Efeknya, maka Ritel-1 dikenai

mekanisme penyelesaian dengan Uang Pengganti.

Dengan mekanisme Uang Pengganti maka AB-1 harus

menyerahkan dana (Uang Pengganti) ke LKP sebesar

selisih antara 125% dari "harga tertinggi saham pada

pasar reguler dan tunai pada tanggal penyelesaian dan

pasar reguler pada tanggal transaksi" dengan piutang

LKP terkait transaksi tersebut.

3.78 A Membatalkan transaksi jual D Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC

19.900.000

Tidak ada pencatatan D Transaksi Jual Efek NPR 10.000

D Piutang NPR – Komisi – L&R 92.000

K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –

Efek Serah Atas Transaksi Kliring 10.000

Skenario Jurnal 3-4

Page 200: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL Transaksi Saham NPR

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

D Piutang NPR – Biaya Transaksi – L&R 8.000

K Piutang LKP – Piutang Transaksi

Bursa – L&R 20.000.000

Asumsi harga tertinggi Rp 2.500,-, maka jumlah Uang

Pengganti yang harus diserahkan adalah: D Piutang NPR – Uang Pengganti – L&R 11.250.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Utang LKP – Uang Pengganti –

FLAC 11.250.000

= Rp11.250.000,-

3.78 B D Simpanan Giro Bank – L&R 100.000 D Dana milik PE 100.000 Tidak ada pencatatanK Piutang NPR – Komisi – L&R 92.000 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 100.000

K Piutang NPR – Biaya Transaksi –

L&R 8.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 100.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 100.000

3.78 CPenyelesaian transaksi Uang Pengganti dan Dana

Jaminan

3.78 C.1 Menarik dana nasabah D Simpanan Giro Bank – L&R 11.250.000 D Dana milik PE 11.250.000 Tidak ada pencatatan

K Piutang NPR – Uang Pengganti –

L&R 11.250.000

KDana Milik NPR – Dana Bebas

11.250.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 11.250.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 11.250.000

3.78 C.2 Menyerahkan Uang Pengganti ke LKP sekaligus

menyelesaikan kewajiban menyetorkan dana jaminan D Utang LKP – Uang Pengganti – FLAC 11.250.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 11.252.000 Tidak ada pencatatan

D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana Milik PE 11.252.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 11.252.000

Penyelesaian transaksi terkait dengan komisi dan biaya

transaksi

= (10.000 lembar x Rp 2.500,- x 125%) - (10.000

lembar x Rp 2.000,-)

Skenario Jurnal 3-5

Page 201: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL Transaksi Saham NPR

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

SKENARIO 4

PT ABCD mengumumkan pembagian dividen tunai

sebesar Rp50,- per saham (misal jumlah saham ABCD

yang dimiliki NPR sejumlah 10.000 saham).

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

3.101Pada saat cum date, PE mencatat hak dan kewajiban

terkait dividen nasabahnya D Piutang Dividen – L&R 500.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Utang NPR – Dividen – FLAC 500.000

3.102 A Pada saat menerima dana dividen D Simpanan Giro Bank – L&R 500.000 D Dana Milik PE 500.000 Tidak ada pencatatan

K Piutang Dividen – L&R 500.000 K

Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 500.000

3.102 B Pada saat menyerahkan dividen tunai kepada NPR D Utang NPR – Dividen – FLAC 500.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 500.000 Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank – L&R 500.000 K Dana Milik PE 500.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 500.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik NPR 500.000

SKENARIO 5

Pengumuman dan Pembagian Dividen Saham (untuk

kepentingan NPR)

PT ABCD mengumumkan pembagian dividen saham.

Rasio pembagian dividen adalah 4:1.

Tidak ada pencatatanTidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

3.106

Pada saat cum date, di buku pembantu Efek, PPE

mencatat jumlah dividen saham yang menjadi hak

nasabahnya.

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Bebas 2.500

K Efek yang akan Diterima Dari Emiten

Sebagai Akibat Adanya Pembagian

Hak dalam Rangka Aksi Korporasi –

Dividen Saham 2.500

3.107 Pencatatan pada saat tanggal pembagian saham

(distribution date ).Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

D Efek yang akan Diterima Dari Emiten

Sebagai Akibat Adanya Pembagian Hak

dalam Rangka Aksi Korporasi – Dividen

Saham 2.500

K Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP 2.500

Pengumuman dan Pembagian Dividen Tunai (untuk

kepentingan NPR)

Skenario Jurnal 3-6

Page 202: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO 6

Pembelian Saham untuk Kepentingan Sendiri.

3.79 T+0 AB-1 membeli 10.000 saham WXYZ dari pada harga

Rp2.000,- per saham.

Diklasifikasikan sebagai FVTPL -

Diperdagangkan

AB-1 dikenakan biaya transaksi Bursa sebesar 0,03%,

dan dana jaminan sebesar 0,01% dari nilai transaksi.

D Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa

Efek – FVTPL

20.000.000

Tidak ada pencatatan

D Portofolio PE (Posisi Long) 10.000

D Beban Dana Jaminan 2.000 K Efek yang akan diterima dari LKP –

Efek Transaksi Kliring 10.000

D Beban Biaya Transaksi 6.000

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 3.600

K Utang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC 1.800

K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC

600

K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000

Diklasifikasikan sebagai AFS

D Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa

Efek – AFS 20.008.000

K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –

FLAC 20.000.000

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 3.600

K Utang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC 1.800

K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC

600

K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000

a. Penyelesaian secara Normal

3.80 T+3D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –

FLAC 20.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 20.002.000

D Efek yang akan diterima dari LKP – Efek

Transaksi Kliring 10.000

D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana Milik PE 20.002.000

K Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP 10.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 20.002.000

K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –

FLAC 20.000.000

SKENARIO JURNAL

Transaksi Saham Portofolio Sendiri

Ref.

Paragraf

TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

AB-1 menyerahkan dana kepada LKP sebesar liabilitas

atas transaksi pembelian saham, menyetorkan dana

jaminan, dan menerima 10.000 saham dari LKP.

Skenario Jurnal 3-7

Page 203: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL

Transaksi Saham Portofolio Sendiri

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

b. Penyelesaian dengan Alternate Cash Settlement

(ACS).

3.87 A T+3 Saat menyerahkan dana kepada LKP dan menyetorkan

dana jaminan

D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –

FLAC 20.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 20.002.000 Tidak ada pencatatan

D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana Milik PE 20.002.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 20.002.000

3.87 B Saat AB-Jual tidak mampu melaksanakan kewajiban

serah Efeknya

Jika pembelian yang gagal adalah

pembelian untuk Efek dalam klasifikasi

FVTPL.Tidak ada pencatatan

D

Efek yang akan diterima dari LKP – Efek

Transaksi Kliring 10.000

Mencatat timbulnya hak atas uang pengganti dan

menghentikan pengakuan atas Efek sebesar nilai

perolehanD Piutang LKP – Uang Pengganti – L&R 26.250.000

K Portofolio PE (Posisi Long ) 10.000

Asumsi harga tertinggi Rp. 2.100 K Pendapatan Uang Pengganti 6.250.000

Jumlah Uang Pengganti yg akan diterima adalah:

Rp 26.250.000,- (10.000 x 2.100 x 125%)

K Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di

Bursa Efek – FVTPL

20.000.000

Jika antara T+0 sampai dengan T+2

telah dilakukan penyesuaian dengan nilai

wajar, maka penyesuaian tersebut juga

dibatalkan

Jika pembelian yang gagal adalah

pembelian untuk Efek dalam klasifikasi

AFS.

D Piutang LKP – Uang Pengganti – L&R 26.250.000

K Pendapatan Uang Pengganti 6.242.000

K Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di

Bursa Efek – AFS 20.008.000

Jika antara T+0 sampai dengan T+2

telah dilakukan penyesuaian dengan nilai

wajar, maka penyesuaian tersebut juga

dibatalkan

Skenario Jurnal 3-8

Page 204: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL

Transaksi Saham Portofolio Sendiri

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

3.87 C Saat menerima Uang Pengganti dari LKP D Simpanan Giro Bank – L&R 26.250.000 D Dana Milik PE 26.250.000 Tidak ada pencatatan

KPiutang LKP – Uang Pengganti –

L&R 26.250.000

K Dana yang Disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 26.250.000

SKENARIO 7

3.81 Penyesuaian Dengan Nilai Wajar Saham dalam klasifikasi FVTPL -

Trading Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatanD Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa

Efek – FVTPL 2.000.000

K Keuntungan Kenaikan Nilai Efek

Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa

Efek – FVTPL (P&L) 2.000.000

Saham dalam klasifikasi AFS

FVTPL = (10.000 x 2200) - 20.000.000

= 2.000.000

D Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa

Efek – AFS 1.992.000

AFS = (10.000 x 2200) - 20.008.000

= 1.992.000

K Ekuitas – Pendapatan Komprehensif

Lainnya – Perubahan Nilai Efek –

AFS 1.992.000

Saham dalam klasifikasi FVTPL -

Trading

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

D Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat

Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek –

FVTPL (P&L) 1.000.000

FVTPL = (10.000 x 2100) - 22.000.000

= (1.000.000)

K Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di

Bursa Efek – FVTPL 1.000.000

AFS = (10.000 x 2100) - 22.000.000

= (1.000.000)

Saham dalam klasifikasi AFSD Ekuitas – Pendapatan Komprehensif

Lainnya – Perubahan Nilai Efek – AFS 1.000.000

K Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di

Bursa Efek – AFS 1.000.000

Pada tanggal laporan keuangan, saham WXYZ yang

dimiliki mengalami kenaikan harga dari Rp2.000,-

menjadi Rp2.200,- per saham. (jumlah saham yang

dimiliki adalah 10.000 lembar)

Keuntungan = (harga pada saat penyesuaian x jumlah

lembar saham dimiliki) - nilai buku

Pada tanggal laporan keuangan berikutnya, saham WXYZ

yang dimiliki mengalami penurunan harga menjadi

Rp2.100,- per saham dari harga sebelumnya Rp2.200,-

per saham.

Skenario Jurnal 3-9

Page 205: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL

Transaksi Saham Portofolio Sendiri

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

SKENARIO 8

Penurunan Nilai Wajar (Impairment )

3.82 D Kerugian Penurunan Nilai Efek Bersifat

Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek – AFS

(P&L) 1.008.000

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

D Ekuitas – Pendapatan Komprehensif

Lainnya – Perubahan Nilai Efek – AFS 992.000

Saldo OCI sebelum impairment = 1.992.000 - 1.000.000

= 992.000

Efek AFS sebelum impairment = 20.008.000 +1.992.000 -

1.000.000 = 21.000.000

K Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di

Bursa Efek – AFS

2.000.000

SKENARIO 9

Penjualan Saham Untuk Kepentingan Sendiri

3.84 T+0 Diklasifikasikan sebagai FVTPL -

TradingD Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa –

L&R 20.000.000 Tidak ada pencatatan D

Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek

Serah Atas Transaksi Kliring 10.000

D Biaya Transaksi 6.000 K Portofolio PE (Posisi Long ) 10.000

D Beban Dana Jaminan 2.000

K Keuntungan Penjualan Efek Bersifat

Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek –

FVTPL 2.000.000

K Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di

Bursa Efek – FVTPL 18.000.000

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 3.600

K Utang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC 1.800

K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC

600

K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000

Atas transaksi penjualan tersebut, AB-1 dikenakan biaya

transaksi sebesar 0,03%, dan dana jaminan sebesar 0,01%

dari nilai transaksi.

Asumsi : Harga pasar wajar portofolio sebelum dijual

sebesar Rp1.800, sehingga terdapat capital gain sebesar

Rp200 per lembar.

AB-1 menjual 10.000 saham WXYZ dengan harga

Rp2.000,- per saham.

AB-1 menemukan suatu kondisi yang memenuhi definisi

bukti obyektif bahwa harga saham WXYZ menjadi

Rp1.900,- per saham, dari yang sebelumnya Rp2.100,-

per saham

Skenario Jurnal 3-10

Page 206: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL

Transaksi Saham Portofolio Sendiri

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

Jika Efek diklasifikasikan sebagai AFS

dan tidak terdapat saldo di akun

Pendapatan komprehensif lainnya

Tidak ada pencatatan D Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek

Serah Atas Transaksi Kliring 10.000

D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa –

L&R 20.000.000 K Portofolio PE (Posisi Long ) 10.000

D Biaya Transaksi 6.000

D Beban Dana Jaminan 2.000

K Keuntungan Penjualan Efek Bersifat

Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek –

AFS 2.000.000

K Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di

Bursa Efek – AFS 18.000.000

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 3.600

K Utang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC 1.800

K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC

600

K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000

a. Penyelesaian secara Normal

3.85 T+3D Simpanan Giro Bank – L&R 19.998.000

D Dana milik PE 19.998.000 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 10.000

D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 KDana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 19.998.000 K

Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –

Efek Serah Atas Transaksi Kliring 10.000

K Piutang LKP – Piutang Transaksi

Bursa – L&R 20.000.000

b. Penyelesaian dengan Alternate Cash Settlement

(ACS).

T+3

AB-1 tidak menyerahkan 10.000 saham WXYZ ke LKP.

Dengan mekanisme ACS maka AB-1 harus menyerahkan

dana ke LKP sebesar selisih antara 125% dari "harga

tertinggi saham pada pasar reguler dan tunai pada tanggal

penyelesaian dan pasar reguler pada tanggal transaksi"

dengan Piutang LKP terkait transaksi tersebut.

AB-1 menyerahkan 10.000 saham ke LKP dan menerima

dana hasil penjualan dari LKP.

Skenario Jurnal 3-11

Page 207: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL

Transaksi Saham Portofolio Sendiri

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

3.90 A

Mengakui kembali Efek yang sebelumnya telah

dihentikan pengakuannya (telah dijual) dan mengakui

adanya liabilitas kepada LKP untuk membayar Uang

Pengganti.

Jika penjualan yang gagal adalah

penjualan untuk Efek dalam klasifikasi

FVTPL.Tidak ada pencatatan

D Portofolio PE (Posisi Long ) 10.000

Asumsi harga tertinggi Rp. 2.100. Jumlah Uang

Pengganti yg akan diserahkan adalah:

D Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa

Efek – FVTPL

18.000.000

K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –

Efek Serah Atas Transaksi Kliring 10.000

= (10.000 lembar x Rp 2.100,- x 125%) - 20.000.000 D Beban Uang Pengganti

6.250.000

D Keuntungan Penjualan Efek Bersifat

Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek –

FVTPL 2.000.000

K Utang LKP – Uang Pengganti –

FLAC 6.250.000

K Piutang LKP – Piutang Transaksi

Bursa – L&R 20.000.000

3.90 BPenyelesaian transaksi Uang Pengganti dan Dana

Jaminan D Utang LKP – Uang Pengganti – FLAC 6.250.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 6.252.000 Tidak ada pencatatan

D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana milik PE 6.252.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 6.252.000

SKENARIO 10

Pengumuman dan Pembagian Dividen Tunai (untuk

kepentingan sendiri)

PT WXYZ mengumumkan pembagian dividen tunai

sebesar Rp50 per saham. (misal jumlah saham WXYZ

yang dimiliki AB-1 sejumlah 10.000 saham).

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

3.103 D Piutang Dividen – L&R 500.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatanK Pendapatan Dividen 500.000

3.104 Saat menerima dana dividen. D Simpanan Giro Bank – L&R 500.000 D Dana Milik PE 500.000 Tidak ada pencatatan

K Piutang Dividen – L&R 500.000 K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 500.000

Ketika hak untuk menerima dividen tunai atas saham

portofolio sendiri telah timbul tetapi pembayaran belum

diterima.

Skenario Jurnal 3-12

Page 208: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL

Transaksi Saham Portofolio Sendiri

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

SKENARIO 11

Pengumuman dan Pembagian Dividen Saham (untuk

kepentingan sendiri)

PT WXYZ mengumumkan pembagian dividen saham.

Rasio pembagian dividen adalah 4:1. (misal jumlah

saham WXYZ yang dimiliki AB-1 sejumlah 10.000

saham).

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

3.109 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D Portofolio PE (Posisi Long ) 2.500

K Efek yang akan Diterima Dari Emiten

Sebagai Akibat Adanya Pembagian

Hak dalam Rangka Aksi Korporasi –

Dividen Saham 2.500

3.110 Pada saat distribusi dividen saham, PE mencatatkan

tambahan saham di Rekening Efek di LPP.Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

D Efek yang akan Diterima Dari Emiten

Sebagai Akibat Adanya Pembagian Hak

dalam Rangka Aksi Korporasi – Dividen

Saham

2.500

K Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP 2.500

Pada saat cum date, PE mengakui adanya tambahan

jumlah lembar portofolio akibat adanya aksi korporasi

Penerbit Efek

Skenario Jurnal 3-13

Page 209: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO 12

Pembelian Saham Nasabah Kelembagaan

3.91 T+0Inst-1 membeli 5.000 saham EFGH seharga Rp4.000,- per

saham melalui AB-1 di Bursa Efek. D Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R 20.100.000 Tidak ada pencatatan

D Efek Milik NK – Transaksi Beli NK 5.000

Atas pembelian tersebut AB-1 membebankan komisi

sebesar 0,5% dari nilai transaksi kepada Inst-1.

K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –

FLAC 20.000.000 K

Efek yang Akan Diterima dari LKP –

Efek Transaksi Kliring 5.000

K Pendapatan Komisi 92.000

K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 3.600

K Utang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC 1.800

K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 600

a. Penyelesaian secara normal

3.92 T+3AB-1 menyerahkan dana ke LKP yang berasal dari Inst-1

dan menerima 5.000 saham EFGH dari LKP.

Saat menerima dana dari NK untuk penyelesaian

transaksi.

D Simpanan Giro Bank – L&R 20.100.000 D Dana Milik PE 20.100.000

K Piutang NK – Transaksi Beli Efek –

L&R 20.100.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 20.100.000

D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek

Transaksi Kliring 5.000

K Efek Milik NK – Transaksi Beli NK 5.000

Saat menyelesaian liabilitas kepada LKP dan

menyetorkan dana jaminan

D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –

FLAC 20.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 20.002.000

D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana Milik PE 20.002.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 20.002.000

TRANSAKSI UNTUK NASABAH KELEMBAGAAN

SKENARIO JURNAL Transaksi Saham NK

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

AB-1 mengakui biaya transaksi dan dana jaminan yang

masing-masing besarnya 0,03% dan 0,01% dari nilai

transaksi.

Skenario Jurnal 3-14

Page 210: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL Transaksi Saham NK

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

b. Penyelesaian dengan Alternate Cash Settlement

(ACS)

T+3

AB-1 tidak menerima 5.000 saham EFGH dari LKP,

karena AB-Jual gagal menyelesaikan kewajiban serah

Efek. Dengan mekanisme ACS maka AB-1 akan

memperoleh dana dari LKP sebesar 125% dari harga

tertinggi saham pada pasar reguler dan tunai pada tanggal

penyelesaian dan pasar reguler pada tanggal transaksi.

3.94 A Saat menerima dana dari NK D Simpanan Giro Bank – L&R 20.100.000 D Dana Milik PE 20.100.000 Tidak ada pencatatan

K Piutang NK – Transaksi Beli Efek –

L&R 20.100.000

K Dana yang Disimpan pada Bank –

Dana Milik PE

20.100.000

3.94 B Saat menyerahkan dana ke LKP dan menyetorkan dana

jaminan.

D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –

FLAC 20.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 20.002.000 Tidak ada pencatatan

D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana Milik PE 20.002.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 20.002.000

3.94 C D Piutang LKP – Uang Pengganti – L&R 31.250.000 Tidak ada pencatatan D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek

Transaksi Kliring 5.000

K Utang NK – Uang Pengganti – FLAC 31.250.000 K Efek Milik NK – Transaksi Beli NK

5.000

Asumsi harga tertinggi adalah Rp5.000,- maka jumlah

Uang Pengganti yang akan diterima oleh NK adalah:

= (5.000 lembar x Rp,- x 125%)

= Rp31.250.000,-

3.94 D Saat menerima Uang Pengganti dari LKP D Simpanan Giro Bank – L&R 31.250.000 D Dana Milik PE 31.250.000 Tidak ada pencatatan

KPiutang LKP – Uang Pengganti –

L&R 31.250.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 31.250.000

3.94 ESaat menyerahkan Uang Pengganti kepada NK D Utang NK – Uang Pengganti – FLAC

31.250.000 DDana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 31.250.000 Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank – L&R 31.250.000 K Dana Milik PE 31.250.000

AB-Jual tidak mampu melaksanakan kewajiban serah

Efeknya, maka dicatat adanya piutang Uang Pengganti.

Skenario Jurnal 3-15

Page 211: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL Transaksi Saham NK

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

SKENARIO 13

Penjualan Saham Nasabah Kelembagaan

3.95 T+0Inst-1 menjual 5.000 saham EFGH seharga Rp4.000,-

melalui AB-1 di Bursa Efek.

D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa –

L&R 20.000.000 Tidak ada pencatatan

D Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek

Serah Atas Transaksi Kliring 5.000

Atas penjualan tersebut AB-1 membebankan komisi

sebesar 0,5% dari nilai transaksi

K Utang NK – Transaksi Jual Efek –

FLAC 19.900.000

K Efek yang akan diterima dari NK –

Transaksi Jual NK 5.000

K Pendapatan Komisi 92.000

K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 3.600

K Utang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC 1.800

K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 600

a. Penyelesaian secara normal

3.96 T+3AB-1 menyerahkan 5.000 saham kepada LKP dan

menerima pembayaran dari LKP sebesar Rp20.000.000,-.

D Simpanan Giro Bank – L&R 19.998.000 D Dana Milik PE 19.998.000

D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 19.998.000

D Efek yang akan Diterima dari NK –

Transaksi Jual NK 5.000

K Piutang LKP – Piutang Transaksi

Bursa – L&R

20.000.000

K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –

Efek Serah Atas Transaksi Kliring 5.000

Saat menyerahkan dana hasil penjualan saham kepada

NKD Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC 19.900.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 19.900.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 19.900.000 K Dana Milik PE 19.900.000

Saat menerima dana dari LKP, sekaligus menyelesaikan

liabilitas kepada LKP serta menyetorkan dana jaminan.

AB-1 mengakui biaya transaksi dan dana jaminan yang

masing-masing besarnya 0,03% dan 0,01% dari nilai

transaksi.

Skenario Jurnal 3-16

Page 212: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL Transaksi Saham NK

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

b. Penyelesaian dengan Alternate Cash Settlement

(ACS).

Pada saat penyelesaian Inst-1 tidak dapat menyelesaikan

kewajiban serah Efeknya, maka Inst-1 dikenai mekanisme

penyelesaian dengan Uang Pengganti.

Dengan mekanisme Uang Pengganti maka AB-1 harus

menyerahkan dana (Uang Pengganti) ke LKP sebesar selisih

antara 125% dari "harga tertinggi saham pada pasar reguler

dan tunai pada tanggal penyelesaian dan pasar reguler pada

tanggal transaksi" dengan piutang LKP terkait transaksi

tersebut.

3.99 A Membatalkan transaksi jual

D Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC 19.900.000

Tidak ada pencatatan D Efek yang akan Diterima dari NK – Transaksi

Jual NK 5.000

D Piutang NK – Komisi – L&R 92.000 K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –

Efek Serah Atas Transaksi Kliring 5.000

D Piutang NK – Biaya Transaksi – L&R 8.000

K Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa

– L&R 20.000.000

Asumsi harga tertinggi Rp 5.000,-, maka jumlah Uang

Pengganti yang harus diserahkan adalah: D Piutang NK – Uang Pengganti – L&R 11.250.000

K Utang LKP – Uang Pengganti – FLAC 11.250.000

= Rp11.250.000,-

3.99 B Penyelesaian transaksi terkait dengan komisi D Simpanan Giro Bank – L&R 100.000 D Dana milik PE 100.000 Tidak ada pencatatan

K Piutang NK – Komisi – L&R 92.000 K Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 100.000

K Piutang NK – Biaya Transaksi – L&R 8.000

3.99 CPenyelesaian transaksi Uang Pengganti dan Dana Jaminan

3.78 C.1 Menerima dana dari nasabah D Simpanan Giro Bank – L&R 11.250.000 D Dana milik PE 11.250.000 Tidak ada pencatatan

KPiutang NK – Uang Pengganti – L&R

11.250.000

K Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 11.250.000

3.78 C.2 Menyerahkan Uang Pengganti ke LKP sekaligus

menyelesaikan kewajiban menyetorkan dana jaminan D Utang LKP – Uang Pengganti – FLAC 11.250.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

PE 11.252.000 Tidak ada pencatatan

D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana Milik PE 11.252.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 11.252.000

= (5.000 lembar x Rp 5.000,- x 125%) - (5.000 lembar x Rp

4.000,-)

Skenario Jurnal 3-17

Page 213: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Nominal

SKENARIO 14

Pembukaan Rekening

3.67 Ritel-1 mendeposit uang Rp100.000.000,-. Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 100.000.000 Tidak ada pencatatan

KDana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik NPR 100.000.000

SKENARIO 15

Pembelian Obligasi Nasabah Pemilik Rekening

3.111 T + 0 D Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R 94.090.000 Tidak ada pencatatan D Transaksi Beli Efek NPR 100.000.000

K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa

– FLAC 94.000.000

K Efek yang Akan Diterima dari LKP –

Efek Transaksi Kliring 100.000.000

K Pendapatan Komisi 68.875

K Utang Dana Jaminan – FLAC 1.125

29-03-

20X1

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek

– FLAC 12.000

KUtang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC6.000

AB-1 mengakui adanya biaya transaksi sebesar Rp20.000

dan dana jaminan sebesar 0,00125% dari nilai transaksi. KUtang Biaya Transaksi – LPP –

FLAC2.000

Nilai Transaksi = 100.000.000,- x 90% = Rp90.000.000,-

Bunga akrual = 16% x 100.000.000,- x 90/360 =

Rp4.000.000,-

Komisi = 0.1% x 90.000.000,- = Rp90.000,-

Biaya Transaksi = Rp20.000,- (minimal)

Dana jaminan = 0.00125% x 90.000.000,- = Rp1.125,-

a. Kliring dan Penyelesaian secara Normal

3.112 T + 2 Saat menerima dana NPR D Simpanan Giro Bank – L&R 94.090.000 D Dana Milik PE 94.090.000 Tidak ada pencatatan

31/03K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek –

L&R 94.090.000 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 94.090.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 94.090.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 94.090.000

TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING

Pada tanggal 29 Maret 20X1 Ritel-1 membeli 10 satuan

pemindahbukuan Obligasi ABCD @ Rp10.000.000,- per

satuan pemindahbukuan. Bunga tetap 16% per tahun yang

dibayar tiap tanggal 30 Juni dan 31 Desember. Ritel -1

membeli obligasi tersebut pada kurs beli 90%.

Atas pembelian tersebut AB-1 membebankan komisi

sebesar 0,1% dari nilai transaksi, kepada Ritel-1.

SKENARIO JURNAL

Obligasi Di Bursa Efek NPR

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

Skenario Jurnal 3-18

Page 214: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Nominal

TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING

SKENARIO JURNAL

Obligasi Di Bursa Efek NPR

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

3.113Saat menyelesaikan liabilitas kepada LKP dan

menyetorkan dana jaminan

D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –

FLAC 94.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 94.001.125

D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Bebas 100.000.000

D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.125 K Dana Milik PE 94.001.125 K Transaksi Beli Efek NPR 100.000.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 94.001.125

D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek

Transaksi Kliring 100.000.000

K Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP 100.000.000

b. Kliring dan Penyelesaian dengan Renegosiasi

T+2 Pada T+2 Ritel-1 tidak dapat menyelesaikan kewajiban

serah dana. Sesuai mekanisme perdagangan Obligasi AB-1

dapat melakukan renegosiasi dengan pihak AB jual sejak

pukul 15.00 - 17.00 WIB. Jika proses renegosiasi diterima,

Ritel-1 akan mendapatkan tambahan waktu 1 (satu) hari

untuk menyelesaikan kewajiban serah dana dan tidak akan

dikenai NPF.

3.115 T+2 Pada saat terjadi kesepakatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

Pada saat melakukan penyelesaian transaksi

Saat menerima dana NPR D Simpanan Giro Bank – L&R 94.090.000 D Dana Milik PE 94.090.000 Tidak ada pencatatan

K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek –

L&R 94.090.000 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 94.090.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 94.090.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 94.090.000

Saat menyelesaikan liabilitas kepada LKP dan

menyetorkan dana jaminan

D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –

FLAC 94.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 94.001.125

D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Bebas 100.000.000

D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.125 K Dana Milik PE 94.001.125 K Transaksi Beli Efek NPR 100.000.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 94.001.125

D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek

Transaksi Kliring 100.000.000

K Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP 100.000.000

T+3/

S+1

Skenario Jurnal 3-19

Page 215: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Nominal

TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING

SKENARIO JURNAL

Obligasi Di Bursa Efek NPR

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

c. Kliring dan Penyelesaian dengan NPF

T+2 Pada T+2 Ritel-1 tidak dapat menyelesaikan kewajiban serah

dana. Sesuai mekanisme perdagangan Obligasi AB-1 dapat

melakukan renegosiasi dengan pihak AB jual sejak pukul

15.00 - 17.00 WIB. Jika proses renegosiasi tidak diterima atau

Ritel-1 tidak mengajukan permohonan renegosiasi, maka Ritel-

1 dikenakan mekanisme penyelesaian NPF.

3.117T+2 Melakukan pencatatan atas transaksi yang gagal, sebesar nilai

transaksi pembelian EfekD Utang LKP – Transaksi Beli Efek – FLAC 94.000.000 Tidak ada pencatatan

D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek

Transaksi Kliring 100.000.000

NPF = 2.5% x nilai nominal = 2.5% x 10 x 10.000.000

=Rp2.500.000,-

K Piutang NPR – Piutang Transaksi

Bursa – L&R 94.000.000 K Transaksi Beli Efek NPR 100.000.000

D Piutang NPR – NPF – L&R 2.500.000

K Utang LKP – NPF – FLAC 2.500.000

Pada saat melakukan penyelesaian transaksi

Saat menerima dana NPR D Simpanan Giro Bank – L&R 2.590.000 D Dana Milik PE 2.590.000 Tidak ada pencatatan

K Piutang NPR – NPF – L&R 2.500.000 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 2.590.000

K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek –

L&R 90.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 2.590.000

K Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 2.590.000

Saat menyerahkan dana kepada LKP dan menyetorkan dana

jaminan D Utang LKP – NPF – FLAC 2.500.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 2.506.000 Tidak ada pencatatan

D Utang Dana Jaminan – FLAC 6.000 K Dana Milik PE 2.506.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 2.506.000

SKENARIO 16

3.154 Menerima Pembayaran Bunga

30/06

Nasabah menerima pembayaran bunga dari Emiten dimana

pendistribusiannya dilakukan melalui AB, untuk kemudian

diteruskan kepada rekening Efek nasabah yang tercatat dalam

buku pembantu dana.

Saat menerima dana dari Penerbit Efek. D Simpanan Giro Bank – L&R 8.000.000 D Dana Milik PE 8.000.000 Tidak ada pencatatan

K Utang NPR – Bunga – FLAC 8.000.000 K Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 8.000.000

Saat menyerahkan dana bunga kepada NPR D Utang NPR – Bunga – FLAC 8.000.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 8.000.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 8.000.000 K Dana Milik PE 8.000.000

DDana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 8.000.000

KDana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 8.000.000

T+3/

S+1

Melakukan pencatatan kewajiban pembayaran kompensasi

kegagalan

Skenario Jurnal 3-20

Page 216: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Nominal

TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING

SKENARIO JURNAL

Obligasi Di Bursa Efek NPR

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

SKENARIO 17

Penjualan Obligasi Nasabah Pemilik Rekening

3.118 T + 0 D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa –

L&R 104.000.000 Tidak ada pencatatan

D Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –

Efek Serah Atas Transaksi Kliring 100.000.000

30/09K Utang NPR – Transaksi Jual Efek –

FLAC 103.900.000 K Transaksi Jual Efek NPR 100.000.000

K Pendapatan Komisi 78.750

K Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250

Atas penjualan tersebut AB-1 membebankan komisi

sebesar 0,1% dari nilai transaksi, kepada Ritel-1.

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek

– FLAC 12.000

AB-1 mengakui adanya biaya transaksi sebesar Rp20.000

dan dana jaminan sebesar 0,00125% dari nilai transaksi. KUtang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC6.000

KUtang Biaya Transaksi – LPP –

FLAC2.000

Nilai Transaksi = Rp100.000.000,-

Bunga akrual = 16% x Nilai Nominal x 90/360 =

Rp4.000.000,-

Komisi = 0,1% X 100.000.000,- = Rp100,000

Biaya Transaksi = 20.000 (minimal)

Dana jaminan = 0.00125% x Nilai Transaksi = 0.00125%

x 100.000.000,- = Rp1.250

a. Kliring dan Penyelesaian secara Normal

3.119 T + 2 D Simpanan Giro Bank – L&R 103.998.750 D Dana Milik PE 103.998.750 D Transaksi Jual Efek NPR 100.000.000

D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250 KDana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 103.998.750 K

Efek dalam Rekening Efek Nasabah

– Efek Bebas 100.000.000

KPiutang LKP – Piutang Transaksi

Bursa – L&R 104.000.000

D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 100.000.000

KEfek yang Akan Diserahkan ke LKP

– Efek Serah Atas Transaksi Kliring 100.000.000

3.120 Menyerahkan dana ke NPR D Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC 103.900.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 103.900.000 Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank – L&R 103.900.000 K Dana Milik PE 103.900.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 103.900.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik NPR 103.900.000

AB-1 menerima dana dari LKP sekaligus menyelesaikan

liabilitas penyetoran dana jaminan

Pada 30 September 20X1 Ritel-1 menjual 10 satuan

pemindahbukuan Obligasi ABCD @ Rp10.000.000,- per

satuan pemindahbukuan. Bunga tetap 16% per tahun yang

dibayar tiap tanggal 30 Juni dan 31 Desember. Ritel-1

menjual obligasi tersebut pada kurs jual 100%.

Skenario Jurnal 3-21

Page 217: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Nominal

TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING

SKENARIO JURNAL

Obligasi Di Bursa Efek NPR

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

b. Kliring dan Penyelesaian dengan Renegosiasi

3.122 T+2 Ritel-1 tidak dapat menyerahkan 10 Satuan

Pemindahbukuan Obligasi ABCD @ Rp10.000.000,- per

Satuan Pemindahbukuan kepada LKP. Sesuai mekanisme

perdagangan Obligasi AB-1 dapat melakukan renegosiasi

dengan pihak AB beli sejak pukul 15.00 - 17.00 WIB. Jika

proses renegosiasi diterima, Ritel-1 akan mendapatkan

tambahan waktu 1 (satu) hari untuk menyelesaikan

kewajiban serah dana dan tidak akan dikenai NPF.

T+2 Pada saat terjadi kesepakatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

D Simpanan Giro Bank – L&R 103.998.750 D Dana Milik PE 103.998.750 D Transaksi Jual Efek NPR 100.000.000

D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250 KDana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 103.998.750

K Efek dalam Rekening Efek Nasabah

– Efek Bebas 100.000.000

K Piutang LKP – Piutang Transaksi

Bursa – L&R 104.000.000

D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 100.000.000

KEfek yang Akan Diserahkan ke LKP

– Efek Serah Atas Transaksi Kliring 100.000.000

Menyerahkan dana ke NPR D Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC 103.900.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 103.900.000 Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank – L&R 103.900.000 K Dana Milik PE 103.900.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 103.900.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik NPR 103.900.000

3.124 c. Kliring dan Penyelesaian NPF

T+2

Ritel-1 tidak menyerahkan 10 Satuan Pemindahbukuan

Obligasi ABCD @ Rp10.000.000,- per Satuan

Pemindahbukuan kepada LKP. Sesuai mekanisme

perdagangan Obligasi AB-1 dapat melakukan renegosiasi

dengan pihak AB-Beli sejak pukul 15.00 - 17.00 WIB.

Jika proses renegosiasi tidak diterima atau Ritel-1 tidak

mengajukan permohonan renegosiasi, maka Ritel-1

dikenakan mekanisme penyelesaian NPF.

T+3/

S+1

AB-1 menerima dana dari LKP sekaligus menyelesaikan

liabilitas penyetoran dana jaminan

Skenario Jurnal 3-22

Page 218: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Nominal

TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING

SKENARIO JURNAL

Obligasi Di Bursa Efek NPR

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

T+2 D Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC 103.900.000 Tidak ada pencatatan D Transaksi Jual Efek NPR 100.000.000

D Piutang NPR – Komisi – L&R 78.750

KEfek yang Akan Diserahkan ke LKP

– Efek Serah Atas Transaksi Kliring 100.000.000

D Piutang NPR – Biaya Transaksi – L&R 21.250

NPF = 2.5% x nilai nominal = 2.5% x 10 x 10.000.000

=Rp2.500.000,-

KPiutang LKP – Piutang Transaksi

Bursa – L&R 104.000.000

D Piutang NPR – NPF – L&R 2.500.000

K Utang LKP – NPF – FLAC 2.500.000

Pada saat melakukan penyelesaian transaksi

Saat menerima dana dari NPR D Simpanan Giro Bank – L&R 2.600.000 D Dana Milik PE 2.600.000 Tidak ada pencatatan

K Piutang NPR – NPF – L&R 2.500.000 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 2.600.000

K Piutang NPR – Komisi – L&R 78.750

KPiutang NPR – Biaya Transaksi –

L&R 21.250 D

Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 2.600.000

KDana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 2.600.000

Saat menyerahkan dana kepada LKPD Utang LKP – NPF – FLAC 2.500.000 D

Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 2.501.250 Tidak ada pencatatan

D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250 D Dana Milik PE 2.501.250

K Simpanan Giro Bank – L&R 2.501.250

T+3/

S+1

Melakukan pencatatan kewajiban pembayaran kompensasi

kegagalan

Melakukan pencatatan atas transaksi yang gagal, sebesar

nilai transaksi penjualan Efek

Skenario Jurnal 3-23

Page 219: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Nominal

SKENARIO 18

Pembelian Efek untuk Kepentingan Sendiri.

3.125 T+0

Pada tanggal 1 Januari 20X1 AB-1 membeli 10 satuan

pemindahbukuan Obligasi WXYZ @ Rp10.000.000,- per

satuan pemindahbukuan. Bunga tetap 16% per tahun yang

dibayar tiap 30 Juni dan 31 Desember. AB-1 membeli

obligasi tersebut pada kurs beli 90%. Suku Bunga efektif

yang berlaku di pasar adalah 18%.

Nilai Transaksi = 100.000.000,- x 90% = Rp90.000.000,-

Jika obligasi diklasifikasikan sebagai

FVTPL - Trading

Biaya Transaksi = 20.000 (minimal)D Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa

Efek – FVTPL 90.000.000 Tidak ada pencatatan D Portofolio PE (Posisi Long ) 100.000.000

Dana jaminan = 0.00125% x 90.000.000,- = Rp1.125,-D Beban Dana Jaminan 1.125

K Efek yang akan diterima dari LKP –

Efek Transaksi Kliring 100.000.000

D Beban Biaya Transaksi 20.000

K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa

– FLAC 90.000.000

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek

– FLAC 12.000

KUtang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC 6.000

KUtang Biaya Transaksi – LPP –

FLAC 2.000

K Utang Dana Jaminan – FLAC 1.125

Jika obligasi diklasifikasikan sebagai

AFS/HTM

DEfek bersifat Utang yang tercatat di Bursa

Efek – AFS/HTM 90.021.125

K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa

– FLAC 90.000.000

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek

– FLAC 12.000

KUtang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC 6.000

KUtang Biaya Transaksi – LPP –

FLAC 2.000

K Utang Dana Jaminan – FLAC 1.125

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI

SKENARIO JURNAL

Obligasi Di Bursa Efek Portofolio Sendiri

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Skenario Jurnal 3-24

Page 220: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Nominal

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI

SKENARIO JURNAL

Obligasi Di Bursa Efek Portofolio Sendiri

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Penyelesaian

3.126 T + 2 AB-1 membayar kepada LKP dan menerima 10 satuan

pemindahbukuan Obligasi WXYZ

D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –

FLAC 90.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 90.001.125

D Efek yang akan diterima dari LKP – Efek

Transaksi Kliring 100.000.000

D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.125 K Dana Milik PE 90.001.125 K Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP 100.000.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 90.001.125

SKENARIO 19

Menerima Pembayaran Bunga dan pencatatan

amortisasi diskon/premium

3.127 30/06 AB-1 menerima pembayaran Bunga dari Emiten D Simpanan Giro Bank – L&R 8.000.000 D Dana Milik PE 8.000.000 Tidak ada pencatatan

K Pendapatan Bunga 8.000.000 K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 8.000.000

3.129

Premium atau diskonto akan diamortisasi setiap periode

tertentu (sesuai kebijakan perusahaan). Amortisasi tidak

dilakukan untuk obligasi dalam klasifikasi FVTPL –

Trading .

Amortisasi diskon/premium untuk

obligasi yang diklasifikasikan sebagai

AFS/HTM. Contoh amortisasi pada 30

Juni 20X1

Amortisasi Diskon = (bunga efektif x nilai buku) -

(bunga kupon x nilai nominal)

= (18%/2 x 90.021.125) - (16%/2 x 10 x 10.000.000)

D Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa

Efek – AFS/HTM

101.901

= 8.101.901 - 8.000.000 K Pendapatan Bunga 101.901

SKENARIO 20

Penyesuaian dengan Nilai Wajar

3.130Jika Efek diklasifikasikan sebagai

FVTPL - TradingTidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

D Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa

Efek – FVTPL 5.000.000

Penyesuaian dengan nilai wajar dilakukan pada obligasi

yang termasuk dalam klasifikasi FVTPL – Trading dan

AFS.

K Keuntungan Kenaikan Nilai Efek

Bersifat Utang yang tercatat di Bursa

Efek – FVTPL (P&L) 5.000.000

Perhitungan OCI untuk AFS:

Jika Efek diklasifikasikan sebagai AFS.

Nilai buku pada saat tanggal laporan

keuangan adalah Rp90.234.099

Pendapatan Komprehensif Lainnya (AFS) = nilai wajar -

nilai buku

D Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa

Efek – AFS 4.765.901

Pada tanggal laporan keuangan 20X1 (31 Desember 20X1)

diketahui bahwa nilai wajar obligasi WXYZ adalah 95%

dari nilai nominalnya.

Skenario Jurnal 3-25

Page 221: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Nominal

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI

SKENARIO JURNAL

Obligasi Di Bursa Efek Portofolio Sendiri

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

OCI = 95.000.000 - 90.234.099

= 4.765.901

K Ekuitas – Pendapatan Komprehensif

Lainnya – Perubahan Nilai Efek –

AFS 4.765.901

SKENARIO 21

Penjualan Efek untuk Kepentingan Sendiri.

3.135 T + 0 Pada tanggal 1 Januari 20X2 AB-1 menjual 10 satuan

pemindahbukuan Obligasi WXYZ yang memiliki nilai

nominal @ Rp10.000.000,- per satuan pemindahbukuan.

Bunga tetap 16% per tahun yang dibayar tiap tanggal 30

Juni dan 31 Desember. AB-1 menjual obligasi tersebut

pada kurs jual 100%.

Jika Efek diklasifikasikan sebagai

FVTPL dan di dalam buku PE nilainya

tercatat Rp95.000.000,-.

D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa –

L&R 100.000.000 Tidak ada pencatatan D

Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –

Efek Serah Atas Transaksi Kliring 100.000.000

Nilai Transaksi = Rp100.000.000,- D Biaya Transaksi 20.000 K Portofolio PE (Posisi Long ) 100.000.000

Biaya Transaksi = Rp20.000,- (minimal) D Beban Dana Jaminan 1.250

Dana jaminan = 0.00125% x Nilai Transaksi = 0.00125%

x 100.000.000,- = Rp1.250,-K

Efek bersifat Utang yang tercatat di

Bursa Efek – FVTPL 95.000.000

K

Keuntungan Penjualan Efek Bersifat

Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek

– FVTPL

5.000.000

KUtang Biaya Transaksi – Bursa Efek

– FLAC 12.000

KUtang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC 6.000

KUtang Biaya Transaksi – LPP –

FLAC 2.000

K Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250

Jika Efek diklasifikasikan sebagai AFS,

maka saldo Pendapatan Komprehensif

Lainnya yang terkait dengan Efek

tersebut harus direalisasikan.

Asumsi: Ada saldo di akun Pendapatan

Komprehensif Lainnya sebesar

Rp4.765.901,- yang terkait dengan Efek

yang dijual.

D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa –

L&R 100.000.000

Skenario Jurnal 3-26

Page 222: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Nominal

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI

SKENARIO JURNAL

Obligasi Di Bursa Efek Portofolio Sendiri

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

D Biaya Transaksi 20.000

D Beban Dana Jaminan 1.250

D Ekuitas – Pendapatan Komprehensif Lainnya

– Perubahan Nilai Efek – AFS 4.765.901

K Efek bersifat Utang yang tercatat di

Bursa Efek – AFS 95.000.000

K Keuntungan Penjualan Efek Bersifat

Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek –

AFS 9.765.901

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 12.000

KUtang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 6.000

K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 2.000

K Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250

Jika Efek diklasifikasikan sebagai HTM.

Asumsi: Nilai tercatat Efek 90.234.099

D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa –

L&R 100.000.000

D Biaya Transaksi 20.000

D Beban Dana Jaminan 1.250

K Efek bersifat Utang yang tercatat di

Bursa Efek – HTM 90.234.099

K Keuntungan Penjualan Efek Bersifat

Utang yang Tercatat di Bursa Efek –

HTM

9.765.901

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 12.000

KUtang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 6.000

K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 2.000

K Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250

Penyelesaian

3.136 T + 2 D Simpanan Giro Bank – L&R 99.998.750 D Dana Milik PE 99.998.750 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 100.000.000

D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250 K Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 99.998.750

K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –

Efek Serah Atas Transaksi Kliring 100.000.000

K Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa

– L&R 100.000.000

Perusahaan Efek akan menerima uang dari LKP dan

menyelesaikan liabilitas serah Efek, dan menyetorkan dana

jaminan

Skenario Jurnal 3-27

Page 223: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Nominal

SKENARIO 22

Pembelian Obligasi Nasabah Kelembagaan

3.137 T+0 Pada tanggal 29 Maret 20X1 Inst-1 membeli 10 satuan

pemindahbukuan Obligasi EFGH @ Rp10.000.000,- per

satuan pemindahbukuan. Obligasi tersebut jatuh tempo 1

Juli 20X3 dengan bunga tetap 16% per tahun yang dibayar

tiap tanggal 30 Juni dan 31 Desember. Inst -1 membeli

obligasi tersebut pada kurs beli 90%.

Atas pembelian tersebut AB-1 membebankan komisi

sebesar 0,1% dari nilai transaksi, kepada Inst-1. D Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R 94.090.000 Tidak ada pencatatan D Efek Milik NK – Transaksi Beli NK 100.000.000

AB-1 mengakui adanya biaya transaksi sebesar Rp20.000

dan dana jaminan sebesar 0,00125% dari nilai transaksi. KUtang LKP – Utang Transaksi Bursa

– FLAC 94.000.000 K

Efek yang Akan Diterima dari LKP –

Efek Transaksi Kliring 100.000.000

Nilai Transaksi = 100.000.000,- x 90% = Rp90.000.000,- K Pendapatan Komisi 68.875 Bunga akrual = 16% x 100.000.000,- x 90/360 =

Rp4.000.000,-K Utang Dana Jaminan – FLAC 1.125

Komisi = 0.1% x 90.000.000,- = Rp90.000,- K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 12.000

Biaya Transaksi = Rp20.000,- (minimal)K

Utang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC 6.000

Dana jaminan = 0.00125% x 90.000.000,- = Rp1.125,-K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 2.000

a. Kliring dan Penyelesaian secara Normal

3.138 T + 2 Saat menerima dana dari NK D Simpanan Giro Bank – L&R 94.090.000 D Dana Milik PE 94.090.000 D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek

Transaksi Kliring 100.000.000

K Piutang NK – Transaksi Beli Efek –

L&R 94.090.000

K Dana yang Disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 94.090.000 K Efek Milik NK – Transaksi Beli NK 100.000.000

Saat menyelesaian liabilitas kepada LKP dan menyetorkan

dana jaminan

D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –

FLAC 94.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 94.001.125

D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.125 K Dana Milik PE 94.001.125

K Simpanan Giro Bank – L&R 94.001.125

SKENARIO JURNAL

Obligasi Di Bursa Efek NK

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans.

Buku Pembantu Efek

ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana

TRANSAKSI UNTUK NASABAH KELEMBAGAAN

Skenario Jurnal 3-28

Page 224: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Nominal

SKENARIO JURNAL

Obligasi Di Bursa Efek NK

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans.

Buku Pembantu Efek

ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana

TRANSAKSI UNTUK NASABAH KELEMBAGAANb. Kliring dan Penyelesaian dengan Renegosiasi

3.140 T+2 Pada T+2 Inst-1 tidak dapat menyelesaikan kewajiban serah

dana. Sesuai mekanisme perdagangan Obligasi AB-1 dapat

melakukan renegosiasi dengan pihak AB jual sejak pukul

15.00 - 17.00 WIB. Jika proses renegosiasi diterima, Ritel-1

akan mendapatkan tambahan waktu 1 (satu) hari untuk

menyelesaikan kewajiban serah dana dan tidak akan dikenai

NPF.

T+2 Pada saat terjadi kesepakatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

Pada saat melakukan penyelesaian transaksi

Saat menerima dana dari NK D Simpanan Giro Bank – L&R 94.090.000 D Dana Milik PE 94.090.000 D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek 100.000.000

K Piutang NK – Transaksi Beli Efek –

L&R 94.090.000

K Dana yang Disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 94.090.000 K Efek Milik NK – Transaksi Beli NK 100.000.000

PPE menyetorkan dana NK kepada LKP untuk

menyelesaikan liabilitas atas transaksi pembelian Efek serta

menyetorkan dana jaminanD

Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –

FLAC 94.000.000 D

Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 94.001.125

D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.125 K Dana Milik PE 94.001.125

K Simpanan Giro Bank – L&R 94.001.125

c. Kliring dan Penyelesaian dengan NPF

T+2 Pada T+2 Inst-1 tidak dapat menyelesaikan kewajiban serah

dana. Sesuai mekanisme perdagangan Obligasi AB-1 dapat

melakukan renegosiasi dengan pihak AB jual sejak pukul

15.00 - 17.00 WIB. Jika proses renegosiasi tidak diterima

atau Inst-1 tidak mengajukan permohonan renegosiasi,

maka Inst-1 dikenakan mekanisme penyelesaian NPF.

3.142T+2 Melakukan pencatatan atas transaksi yang gagal, sebesar

nilai transaksi pembelian EfekD

Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –

FLAC 94.000.000 Tidak ada pencatatan

D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek

Transaksi Kliring 100.000.000

NPF = 2.5% x nilai nominal = 2.5% x 10 x 10.000.000

=Rp2.500.000,-

KPiutang NK – Transaksi Beli Efek –

L&R 94.000.000

K Efek Milik NK – Transaksi Beli NK 100.000.000

D Piutang NK – NPF – L&R 2.500.000

K Utang LKP – NPF – FLAC 2.500.000

Pada saat melakukan penyelesaian transaksi

Saat menerima dana NK D Simpanan Giro Bank – L&R 2.590.000 D Dana Milik PE 2.590.000 Tidak ada pencatatan

Melakukan pencatatan kewajiban pembayaran kompensasi

kegagalan

T+3/

S+1

T+3/

S+1

Skenario Jurnal 3-29

Page 225: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Nominal

SKENARIO JURNAL

Obligasi Di Bursa Efek NK

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans.

Buku Pembantu Efek

ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana

TRANSAKSI UNTUK NASABAH KELEMBAGAANK Piutang NK – NPF – L&R 2.500.000 K

Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 2.590.000

K Piutang NK – Transaksi Beli Efek –

L&R 90.000

Saat menyerahkan dana kepada LKP dan menyetorkan dana

jaminan D Utang LKP – NPF – FLAC 2.500.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 2.501.125 Tidak ada pencatatan

D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.125 K Dana Milik PE 2.501.125

K Simpanan Giro Bank – L&R 2.501.125

SKENARIO 23

3.143 Penjualan Obligasi Nasabah Kelembagaan

T + 0

Pada 30 September 20X1 Inst-1 menjual 10 satuan

pemindahbukuan Obligasi EFGH@ Rp10.000.000,- per

satuan pemindahbukuan. Bunga tetap 16% per tahun yang

dibayar tiap tanggal 30 Juni dan 31 Desember. Inst-1

menjual obligasi tersebut pada kurs jual 100%.

Atas penjualan tersebut AB-1 membebankan komisi sebesar

0,1% dari nilai transaksi, kepada Inst-1.

D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa –

L&R 104.000.000 Tidak ada pencatatan

D Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek

Serah Atas Transaksi Kliring 100.000.000

AB-1 mengakui adanya biaya transaksi sebesar Rp20.000

dan dana jaminan sebesar 0,00125% dari nilai transaksi.

KUtang NK – Transaksi Jual Efek –

FLAC 103.900.000

KEfek yang akan diterima dari NK –

Transaksi Jual NK 100.000.000

K Pendapatan Komisi 78.750

Nilai Transaksi = Rp100.000.000,- K Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250

Bunga akrual = 16% x Nilai Nominal x 90/360 =

Rp4.000.000,-

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 12.000

Komisi = 0,1% X 100.000.000,- = Rp100.000,-K

Utang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC6.000

Biaya Transaksi = Rp20.000,- (minimal)K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 2.000

Dana jaminan = 0.00125% x 100.000.000,- = Rp1.250,-

3.144 a. Kliring dan Penyelesaian secara Normal

T + 2 D Simpanan Giro Bank – L&R 103.998.750 D Dana Milik PE 103.998.750 D Efek yang akan diterima dari NK –

Transaksi Jual NK 100.000.000

D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250 K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 103.998.750 K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –

Efek Serah Atas Transaksi Kliring 100.000.000

K Piutang LKP – Piutang Transaksi

Bursa – L&R 104.000.000

Menyerahkan dana ke NK D Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC 103.900.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 103.900.000 Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank – L&R 103.900.000 K Dana Milik PE 103.900.000

AB-1 menerima dana dari LKP sekaligus menyelesaikan

liabilitas penyetoran dana jaminan

Skenario Jurnal 3-30

Page 226: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Nominal

SKENARIO JURNAL

Obligasi Di Bursa Efek NK

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans.

Buku Pembantu Efek

ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana

TRANSAKSI UNTUK NASABAH KELEMBAGAANb. Kliring dan Penyelesaian dengan Renegosiasi

3.146 T+2 Inst-1 tidak dapat menyerahkan 10 Satuan Pemindahbukuan

Obligasi EFGH @ Rp10.000.000,- per Satuan

Pemindahbukuan kepada LKP. Sesuai mekanisme

perdagangan Obligasi AB-1 dapat melakukan renegosiasi

dengan pihak AB beli sejak pukul 15.00 - 17.00 WIB. Jika

proses renegosiasi diterima, Inst-1 akan mendapatkan

tambahan waktu 1 (satu) hari untuk menyelesaikan

kewajiban serah dana dan tidak akan dikenai NPF.

T+2 Pada saat terjadi kesepakatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

AB-1 menerima dana dari LKP sekaligus menyelesaikan

liabilitas penyetoran dana jaminanD Simpanan Giro Bank – L&R 103.998.750 D Dana Milik PE 103.998.750

D Efek yang akan diterima dari NK –

Transaksi Jual NK 100.000.000

D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250

KDana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 103.998.750

KEfek yang Akan Diserahkan ke LKP –

Efek Serah Atas Transaksi Kliring 100.000.000

K Piutang LKP – Piutang Transaksi

Bursa – L&R 104.000.000

Menyerahkan dana ke NK D Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC 103.900.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 103.900.000 Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank – L&R 103.900.000 K Dana Milik PE 103.900.000

3.148C. Kliring dan Penyelesaian dengan Nilai Penyelesaian

Final (NPF)

T+2

Inst-1 tidak menyerahkan 10 Satuan Pemindahbukuan

Obligasi EFGH @ Rp10.000.000,- per Satuan

Pemindahbukuan kepada LKP. Sesuai mekanisme

perdagangan Obligasi AB-1 dapat melakukan renegosiasi

dengan pihak AB-Beli sejak pukul 15.00 - 17.00 WIB. Jika

proses renegosiasi tidak diterima atau Inst-1 tidak

mengajukan permohonan renegosiasi, maka Inst-1

dikenakan mekanisme penyelesaian NPF.

T+2 D Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC 103.900.000 Tidak ada pencatatan D Efek Terima dari NK – Transaksi Jual NK 100.000.000

D Piutang NK – Komisi – L&R 78.750

KEfek yang Akan Diserahkan ke LKP –

Efek Serah Atas Transaksi Kliring 100.000.000

D Piutang NK – Biaya Transaksi – L&R 21.250

T+3/

S+1

Melakukan pencatatan atas transaksi yang gagal, sebesar

nilai transaksi penjualan Efek

Skenario Jurnal 3-31

Page 227: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Nominal

SKENARIO JURNAL

Obligasi Di Bursa Efek NK

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans.

Buku Pembantu Efek

ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana

TRANSAKSI UNTUK NASABAH KELEMBAGAANNPF = 2.5% x nilai nominal = 2.5% x 10 x 10.000.000

=Rp2.500.000,-

KPiutang LKP – Piutang Transaksi

Bursa – L&R 104.000.000

D Piutang NK – NPF – L&R 2.500.000

K Utang LKP – NPF – FLAC 2.500.000

Pada saat melakukan penyelesaian transaksi

Saat menerima dana dari NK D Simpanan Giro Bank – L&R 2.600.000 D Dana Milik PE 2.600.000 Tidak ada pencatatan

K Piutang NK – NPF – L&R 2.500.000 K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 2.600.000

K Piutang NK – Komisi – L&R 78.750

K Piutang NK – Biaya Transaksi – L&R 21.250

Saat menyerahkan dana kepada LKPD Utang LKP – NPF – FLAC 2.500.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 2.501.250 Tidak ada pencatatan

D Utang Dana Jaminan – FLAC 1.250 D Dana Milik PE 2.501.250

K Simpanan Giro Bank – L&R 2.501.250

Melakukan pencatatan kewajiban pembayaran kompensasi

kegagalan

T+3/

S+1

Skenario Jurnal 3-32

Page 228: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Nominal

SKENARIO 24

Pembukaan Rekening

3.67 Ritel-1 mendeposit uang Rp100.000.000,-. Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 100.000.000 Tidak ada pencatatan

KDana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik NPR 100.000.000

SKENARIO 25

Pembelian Obligasi Nasabah Pemilik Rekening

3.149 Pada tanggal 29 Maret 20X1 Ritel-1 membeli 10 satuan

pemindahbukuan Obligasi ABCD @ Rp10.000.000,- per

satuan pemindahbukuan melalui transaksi di Luar Bursa

(OTC). Bunga tetap 16% per tahun yang dibayar tiap

tanggal 30 Juni dan 31 Desember. Ritel-1 membeli obligasi

tersebut pada kurs beli 90%.

Untuk pembelian tersebut AB-1 membeli Obligasi dari PE

Lain (AB-2) pada kurs 87.5% dan membebankan komisi

sebesar 0,1% dari nilai transaksi, kepada Ritel-1.

Pada saat pembelian portofolio dari AB-2 D Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa

Efek – FVTPL 87.500.000 Tidak ada pencatatan D Portofolio PE (Posisi Long )

100.000.000

Nilai Transaksi = 100.000.000,- x 87.5% =

Rp87.500.000,-D Piutang Bunga – L&R 4.000.000

K Efek yang akan diterima dari PE Lain

– Transaksi Beli Efek 100.000.000

Bunga akrual = 16% x 100.000.000,- x 90/360 =

Rp4.000.000,-

K Utang PE Lain – Transaksi Beli Efek

– FLAC 91.500.000

Penyelesaian pembelian portofolio dari AB-2 D Utang PE Lain – Transaksi Beli Efek –

FLAC 91.500.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 91.500.000

D Efek yang akan diterima dari PE Lain –

Transaksi Beli Efek 100.000.000

KSimpanan Giro Bank – L&R

91.500.000 K Dana Milik PE 91.500.000

K Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP 100.000.000

Pencatatan pembelian Efek Ritel-1 DPiutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R

94.090.000 Tidak ada pencatatan

DTransaksi Beli Efek NPR

100.000.000

Nilai Transaksi = 100.000.000,- x 90% = Rp90.000.000,- K Efek bersifat Utang yang tercatat di

Bursa Efek – FVTPL 87.500.000 K Portofolio PE (Posisi Long ) 100.000.000

Komisi = 0.1% x 90.000.000,- = Rp90.000,- K Piutang Bunga – L&R 4.000.000

K Keuntungan Penjualan Efek Bersifat

Utang yang Tercatat di Bursa Efek –

FVTPL 2.500.000

K Pendapatan Komisi 90.000

TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING

SKENARIO JURNAL

Obligasi Di Luar Bursa Efek (OTC) NPR

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

Skenario Jurnal 3-33

Page 229: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Nominal

TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING

SKENARIO JURNAL

Obligasi Di Luar Bursa Efek (OTC) NPR

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

DSimpanan Giro Bank – L&R

94.090.000 D Dana Milik PE 94.090.000

D Efek di Rekening Efek Nasabah – Efek

Bebas 100.000.000

K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek –

L&R 94.090.000 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 94.090.000 K Transaksi Beli Efek NPR 100.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 94.090.000

KDana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 94.090.000

SKENARIO 26

3.154 Menerima Pembayaran Bunga

30/06

Nasabah menerima pembayaran bunga dari Emiten dimana

pendistribusiannya dilakukan melalui AB, untuk kemudian

diteruskan kepada rekening Efek nasabah yang tercatat

dalam buku pembantu dana.

Saat menerima dana dari Penerbit Efek. D Simpanan Giro Bank – L&R 8.000.000 D Dana Milik PE 8.000.000 Tidak ada pencatatan

K Utang NPR – Bunga – FLAC 8.000.000 KDana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 8.000.000

Saat menyerahkan dana bunga kepada NPR D Utang NPR – Bunga – FLAC 8.000.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 8.000.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 8.000.000 K Dana Milik PE 8.000.000

DDana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 8.000.000

KDana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik NPR 8.000.000

SKENARIO 27

Penjualan Obligasi Nasabah Pemilik Rekening

3.150 T + 0 Pada 30 September 20X1 Ritel-1 menjual 10 satuan

pemindahbukuan Obligasi ABCD @ Rp10.000.000,- per

satuan pemindahbukuan melalui transaksi di luar bursa

(OTC). Bunga tetap 16% per tahun yang dibayar tiap

tanggal 30 Juni dan 31 Desember. Ritel-1 menjual obligasi

tersebut pada kurs jual 100%.

Atas pembelian tersebut AB-1 menjualnya kepada PE Lain

(AB-2) dan membebankan komisi sebesar 0,1% dari nilai

transaksi, kepada Ritel-1.

Ritel-1 menyelesaikan liabilitasnya kepada AB-1 atas

transaksi pembelian Efek

Skenario Jurnal 3-34

Page 230: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Nominal

TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING

SKENARIO JURNAL

Obligasi Di Luar Bursa Efek (OTC) NPR

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

Pada saat pembelian Efek dari NPR D Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa

Efek – FVTPL 100.000.000 Tidak ada pencatatan D Portofolio PE (Posisi Long ) 100.000.000

Nilai Transaksi = Rp100.000.000,- D Piutang Bunga – L&R 4.000.000 K Transaksi Jual Efek NPR 100.000.000

Bunga akrual = 16% x Nilai Nominal x 90/360 =

Rp4.000.000,-K

Utang NPR – Transaksi Jual Efek –

FLAC 103.900.000

Komisi = 0,1% X 100.000.000,- = Rp100,000 K Pendapatan Komisi 100.000

Penyelesaian pembelian portofolio dari NPRD Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC 103.900.000 D Dana Milik NPR - Dana Bebas 103.900.000 D Transaksi Jual Efek NPR 100.000.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 103.900.000 K Dana Milik PE 103.900.000 K Efek di Rekening Efek Nasabah –

Efek Bebas 100.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 103.900.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik NPR 103.900.000

Pencatatan penjualan Efek kepada PE Lain pada kurs

102.5%D

Piutang PE Lain – Transaksi Jual Efek –

L&R 106.500.000 Tidak ada pencatatan D Efek Milik PE Lain – Transaksi Jual Efek 100.000.000

KEfek bersifat Utang yang tercatat di

Bursa Efek – FVTPL 100.000.000 K Portofolio PE (Posisi Long ) 100.000.000

K Piutang Bunga – L&R 4.000.000

K

Keuntungan Penjualan Efek Bersifat

Utang yang Tercatat di Bursa Efek –

FVTPL

2.500.000

Penyelesaian transaksi penjualan Efek kepada PE Lain

D Simpanan Giro Bank – L&R 106.500.000 D Dana Milik PE 106.500.000 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 100.000.000

K Piutang PE Lain – Transaksi Jual

Efek – L&R

106.500.000 K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 106.500.000 K

Efek Milik PE Lain – Transaksi Jual

Efek 100.000.000

Skenario Jurnal 3-35

Page 231: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Nominal

SKENARIO 28

Pembelian Obligasi Nasabah Kelembagaan

3.152 T+0 Pada tanggal 29 Maret 20X1 Inst-1 membeli 10 satuan

pemindahbukuan Obligasi EFGH @ Rp10.000.000,- per

satuan pemindahbukuan. Obligasi tersebut jatuh tempo 1

Juli 20X3 dengan bunga tetap 16% per tahun yang dibayar

tiap tanggal 30 Juni dan 31 Desember. Inst -1 membeli

obligasi tersebut pada kurs beli 90%.

Untuk pembelian tersebut AB-1 membeli obligasi yang

diinginkan Inst-1 ke PE Lain (AB-2) dan membebankan

komisi sebesar 0,1% dari nilai transaksi, kepada Inst-1.

Pada saat pembelian portofolio dari AB-2 dengan kurs

87.5%

D Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa

Efek – FVTPL 87.500.000 Tidak ada pencatatan D Portofolio PE (Posisi Long ) 100.000.000

Bunga akrual = 16% x 100.000.000,- x 90/360 =

Rp4.000.000,-D Piutang Bunga – L&R 4.000.000 K

Efek yang akan diterima dari PE Lain

– Transaksi Beli Efek 100.000.000

K Utang PE Lain – Transaksi Beli Efek

– FLAC 91.500.000

Penyelesaian pembelian portofolio dari AB-2D

Utang PE Lain – Transaksi Beli Efek –

FLAC 91.500.000 D

Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 91.500.000 D

Efek yang akan diterima dari PE Lain –

Transaksi Beli Efek 100.000.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 91.500.000 K Dana Milik PE 91.500.000 KEfek yang ada dalam Rekening Efek

LPP 100.000.000

Pencatatan pembelian Efek oleh Inst-1 D Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R 94.100.000 Tidak ada pencatatan D Transaksi Beli NK 100.000.000 K Efek bersifat Utang yang tercatat di

Bursa Efek – FVTPL 87.500.000 K Portofolio PE (Posisi Long ) 100.000.000

Nilai Transaksi = 100.000.000,- x 90% = Rp90.000.000,- K Piutang Bunga – L&R 4.000.000 Komisi = 0.1% x 90.000.000,- = Rp90.000,- K Pendapatan Komisi 100.000 Bunga akrual = 16% x 100.000.000,- x 90/360 =

Rp4.000.000,-

K Keuntungan Penjualan Efek Bersifat

Utang yang Tercatat di Bursa Efek –

FVTPL 2.500.000

Inst-1 menyelesaikan liabilitasnya kepada AB-1 atas

transaksi pembelian EfekD Simpanan Giro Bank – L&R 94.100.000 D Dana Milik PE 94.100.000 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 100.000.000

K Piutang NK – Transaksi Beli Efek –

L&R 94.100.000 K

Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 94.100.000 K Transaksi Beli Efek NK 100.000.000

Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

TRANSAKSI UNTUK NASABAH KELEMBAGAAN

SKENARIO JURNAL Transaksi Obligasi Di Luar Bursa Efek (OTC) NK

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar

Skenario Jurnal 3-36

Page 232: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Nominal

Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

TRANSAKSI UNTUK NASABAH KELEMBAGAAN

SKENARIO JURNAL Transaksi Obligasi Di Luar Bursa Efek (OTC) NK

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar

SKENARIO 293.153 Penjualan Obligasi Nasabah Kelembagaan

T + 0Pada 30 September 20X1 Inst-1 menjual 10 satuan

pemindahbukuan Obligasi EFGH@ Rp10.000.000,- per

satuan pemindahbukuan melalui perdagangan di Luar Bursa.

Bunga tetap 16% per tahun yang dibayar tiap tanggal 30

Juni dan 31 Desember. Inst-1 menjual obligasi tersebut pada

kurs jual 100%.

Untuk penjualan tersebut AB-1 akan menjual Efek tersebut

kepada PE Lain (AB-2) dan membebankan komisi sebesar

0,1% dari nilai transaksi, kepada Inst-1.

Pada saat pembelian Efek dari Inst-1 D Efek bersifat Utang yang tercatat di Bursa

Efek – FVTPL 100.000.000 Tidak ada pencatatan D Portofolio PE (Posisi Long ) 100.000.000

Nilai Transaksi = Rp100.000.000,- D Piutang Bunga – L&R 4.000.000 KEfek yang Akan Diterima dari NK –

Transaksi Jual NK 100.000.000

Bunga akrual = 16% x Nilai Nominal x 90/360 =

Rp4.000.000,-K

Utang NK – Transaksi Jual Efek –

FLAC 103.900.000

Komisi = 0,1% X 100.000.000,- = Rp100.000,- K Pendapatan Komisi 100.000

Penyelesaian pembelian portofolio dari NKD Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC 103.900.000 D

Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 103.900.000 D

Efek yang Akan Diterima dari NK –

Transaksi Jual NK 100.000.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 103.900.000 K Dana Milik PE 103.900.000 KEfek yang ada dalam Rekening Efek

LPP 100.000.000

Pencatatan penjualan Efek kepada AB-2, dengan kurs

102.5%D

Piutang PE Lain – Transaksi Jual Efek –

L&R 106.500.000 Tidak ada pencatatan D Efek Milik PE Lain – Transaksi Jual Efek 100.000.000

KEfek bersifat Utang yang tercatat di

Bursa Efek – FVTPL 100.000.000 K Portofolio PE (Posisi Long ) 100.000.000

K Piutang Bunga – L&R 4.000.000

K

Keuntungan Penjualan Efek Bersifat

Utang yang Tercatat di Bursa Efek –

FVTPL

2.500.000

Penyelesaian transaksi penjualan Efek kepada AB-2 D Simpanan Giro Bank – L&R 106.500.000 D Dana Milik PE 103.900.000 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 100.000.000

KPiutang PE Lain – Transaksi Jual Efek

– L&R 106.500.000 K

Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 103.900.000 K

Efek Milik PE Lain – Transaksi Jual

Efek 100.000.000

Skenario Jurnal 3-37

Page 233: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO 30

Penawaran Tender - Sisi Pembeli

PT Inst-2 mengumumkan intensinya melakukan penawaran

tender terhadap saham PT EFGH sebanyak 1.000.000

lembar saham dengan harga Rp5.000 per lembar saham.

Harga pembelian atas setiap saham yang digunakan dalam

penawaran tender ini adalah lebih tinggi dari harga

tertinggi saham EFGH selama 90 (sembilan puluh) hari

terakhir sebelum tanggal pengumuman penawaran tender.

PT Inst-2 menunjuk AB-3 sebagai pelaksana tender. PT

Inst-2 adalah nasabah yang memiliki rekening di AB-3.

3.160Selama masa penawaran tender (berlangsung antara 30 hari

sampai dengan 90 hari).

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

3.161 S+0

Hari terakhir masa penawaran tender. AB-3 mencatat hak

dan kewajiban terkait penawaran tender. Jumlah hak dan

kewajiban didasarkan pada jumlah saham yang telah

terkumpul di rekening penampungan sementara LPP,

informasi mengenai jumlah saham tersebut diperoleh dari

LPP. D Piutang NPR – Penawaran Tender – L&R 4.950.000.000

Tidak ada pencatatan

D Transaksi Beli Efek NPR 990.000

Jumlah saham yang terkumpul sebesar 990.000 lembar K Utang Penawaran Tender – FLAC 4.950.000.000

Tender offer = 990.000 lembar x Rp5.000,-

= Rp4.950.000.000,-

K Efek yang Akan Diterima dari PE lain -

Transaksi Beli Efek 990.000

D Piutang Komisi Penawaran Tender – FLAC19.800.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Pendapatan Penawaran Tender 19.800.000

PT Inst-3 harus sudah menyediakan dana dan telah efektif

di rekening LPP selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja

sebelum penyelesaian transaksi Penawaran Tender.

Saat PT Inst-3 menyetorkan dana ke AB-3 Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 4.950.000.000 Tidak ada pencatatan

K Dana yang Disimpan pada Bank –

Dana Milik NPR 4.950.000.000

Memindahkan dana dari rekening PT Inst-3 D Simpanan Giro Bank – L&R 4.950.000.000 D Dana Milik PE 4.950.000.000 Tidak ada pencatatan

K Piutang NPR – Penawaran Tender –

L&R 4.950.000.000 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 4.950.000.000

D Dana yang Disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 4.950.000.000

K Dana yang Disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 4.950.000.000

Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

Saat mengakui pendapatan dari penawaran tender, fee

tender offer (misal) sebesar 0.25% dari total nilai saham

(diperoleh dari Pihak penjual), dan (misal) 0.15% dari total

nilai saham (diperoleh dari pembeli).

PERUSAHAAN EFEK DITUNJUK SEBAGAI PELAKSANA TENDER

SKENARIO JURNAL Penawaran Tender

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar

Skenario Jurnal 3-38

Page 234: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

SKENARIO JURNAL Penawaran Tender

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar

Saat membayarkan kewajiban pembeli kepada LPP D Utang Penawaran Tender – FLAC 4.950.000.000 D Dana yang Disimpan pada Bank – Dana

Milik PE4.950.000.000 Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank – L&R 4.950.000.000 K Dana Milik PE 4.950.000.000

3.162

1 hari Bursa setelah AB-3 menyetorkan dana kepada

LPP, maka LPP akan mendistribusikan saham kepada

rekening yang berhak serta membayarkan fee tender

offer kepada AB-3 pada hari yang sama.

Menerima saham dari LPP untuk PT Inst-3 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Bebas 990.000

K Transaksi Beli Efek NPR 990.000

D Efek yang Akan Diterima dari Perusahaan

Efek lain - Transaksi Beli Efek 990.000

K Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP 990.000

Menerima transfer dana fee tender offer . D Simpanan Giro Bank – L&R 19.800.000 D Dana Milik PE 19.800.000 Tidak ada pencatatan

K Piutang Komisi Penawaran Tender –

FLAC 19.800.000

K Dana yang Disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 19.800.000

SKENARIO 31

Penawaran Tender - Sisi Penjual

Ritel-3 yang merupakan nasabah AB-4 tertarik untuk

mengikuti penawaran tender saham EFGH oleh PT Inst-

3.

Maka Ritel-3 melalui AB-4 akan memerintahkan

melakukan pemindahan saham dari sub rekening

pemegang saham ke dalam rekening tampungan LPP.

3.163 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Jaminan 10.000

K Efek dalam Rekening Efek Nasabah

– Efek Bebas 10.000

3.164

Saat penawaran tender berakhir, AB-4 menerima

pemberitahuan bahwa seluruh saham Ritel-3 yang

sebelumnya telah dipindahkan ke rekening tampungan

LPP berhak untuk mengikuti penawaran tender

NASABAH PERUSAHAAN EFEK MENGIKUTI PENAWARAN TENDER

Melakukan pemindahan saham kepada kustodian. Ritel-

3 menyerahkan seluruh saham EFGH yang dimilikinya,

yaitu sebanyak 10.000 lembar.

Skenario Jurnal 3-39

Page 235: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

SKENARIO JURNAL Penawaran Tender

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar

Mencatat penjualan saham D Piutang Penawaran Tender – L&R 50.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Utang NPR – Penawaran Tender –

FLAC 50.000.000

3.165 Tanggal penyelesaian

Menerima dana hasil penjualan D Simpanan Giro Bank – L&R 50.000.000 D Dana Milik PE 50.000.000 Tidak ada pencatatan

K Piutang Penawaran Tender – L&R 50.000.000 K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 50.000.000

Menyerahkan dana ke Ritel-3D Utang NPR – Penawaran Tender – FLAC

50.000.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 50.000.000 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 10.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 50.000.000 K Dana Milik PE 50.000.000

K Efek dalam Rekening Efek Nasabah

– Efek Jaminan 10.000

DDana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 50.000.000

KDana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik NPR 50.000.000

3.166

Jika pada akhir masa penawaran tender ternyata ada

kelebihan jumlah saham yang terkumpul di LPP, maka

akan dilakukan pengurangan secara proporsional.

Saham Ritel-3 yang berhak untuk mengikuti penawaran

tender sebanyak 9.900 lembar (semula menyetorkan

10.000 lembar)

Pencatatan atas saham yang gagal dijual Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Bebas 100

K Efek dalam Rekening Efek Nasabah

– Efek Jaminan 100

Skenario Jurnal 3-40

Page 236: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Efek)

SKENARIO 32

Stock Split

3.168

PT ABCD mengumumkan akan melaksanakan

pemecahan nilai nominal saham (stock split ) atas saham

PT ABCD dari nilai nominal Rp1.000, - per saham

menjadi Rp250,- per saham.

H-4Pada saat akhir perdagangan saham dengan nilai nominal

lama di pasar reguler dan pasar negosiasi.

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

H-3

Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di

pasar reguler dan negosiasi serta hari pertama

ditiadakannya perdagangan Efek Perusahaan Tercatat di

Pasar Tunai.

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

Saham ABCD yang dimiliki Ritel-1 pada hari ini

sebanyak 10.000 lembar saham, sehingga setelah

efektifnya stock split Ritel-1 akan memiliki saham

ABCD sebanyak 40.000 lembar.

Pada awal hari melakukan pencatatan berikut ini:

Menghapus kepemilikan Efek dengan nominal lama Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 10.000

K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –

Efek Bebas 10.000

Mencatatkan kepemilikan atas Efek Bebas yang masih

akan diterima dari Biro Administrasi Efek (BAE)

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Bebas 40.000

K Efek pada Emiten atau BAE 40.000

H-2Hari kedua ditiadakannya perdagangan Efek Perusahaan

Tercatat di Pasar Tunai.

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

H-1 Recording date

Akhir penyelesaian transaksi jual beli saham dengan nilai

nominal lama.

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

Hari terakhir ditiadakannya perdagangan Efek

Perusahaan Tercatat di Pasar Tunai.

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

HDistribusi saham dengan nilai nominal baru kepada

Pemegang Rekening.

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D Efek pada Emiten atau BAE 40.000

K Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP 40.000

TRANSAKSI STOCK SPLIT

SKENARIO JURNAL Transaksi Stock Split atau Reverse Stock

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

Skenario Jurnal 3-41

Page 237: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Efek)

SKENARIO JURNAL Transaksi Stock Split atau Reverse Stock

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di

Pasar Tunai

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

Tanggal dimulainya penyelesaian transaksi saham

dengan nilai nominal baru.

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

SKENARIO 33

Reverse Stock

3.168

PT ABCD mengumumkan akan melaksanakan

penggabungan nilai nominal saham (reverse stock ) atas

saham PT ABCD dari nilai nominal Rp1.000, - per

saham menjadi Rp2000,- per saham.

H-4Pada saat akhir perdagangan saham dengan nilai nominal

lama di pasar reguler dan pasar negosiasi.

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

H-3

Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di

pasar reguler dan negosiasi serta hari pertama

ditiadakannya perdagangan Efek Perusahaan Tercatat di

Pasar Tunai.

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

Saham ABCD yang dimiliki Ritel-1 pada hari ini

sebanyak 10.000 lembar saham

Menghapus kepemilikan Efek dengan nominal lama Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 10.000

K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –

Efek Bebas 10.000

Mencatatkan kepemilikan atas Efek Bebas yang masih

akan diterima dari Biro Administrasi Efek (BAE)

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Bebas 5.000

K Efek pada Emiten atau BAE 5.000

H-2Hari kedua ditiadakannya perdagangan Efek Perusahaan

Tercatat di Pasar Tunai.

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

H-1 Recording date

Akhir penyelesaian transaksi jual beli saham dengan nilai

nominal lama.

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

Hari terakhir ditiadakannya perdagangan Efek

Perusahaan Tercatat di Pasar Tunai.

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

TRANSAKSI REVERSE STOCK

Skenario Jurnal 3-42

Page 238: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Efek)

SKENARIO JURNAL Transaksi Stock Split atau Reverse Stock

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

HDistribusi saham dengan nilai nominal baru kepada

Pemegang Rekening.

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D Efek pada Emiten atau BAE 5.000

K Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP 5.000

Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di

Pasar Tunai

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

Tanggal dimulainya penyelesaian transaksi saham

dengan nilai nominal baru.

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

Skenario Jurnal 3-43

Page 239: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO 34

Transaksi Penjualan Efek dengan Janji Dibeli

Kembali (Repo) tanpa Penghentian Pengakuan (PE

Bertindak sebagai penjual Efek) - Tidak ada

penyerahan Efek sebagai Jaminan

3.179 Pada tanggal 10 Januari 20X1 AB-5 melakukan

perjanjian penjualan Efek dengan janji dibeli kembali dari

Ritel-5 sebanyak 10.000 lembar saham ABCD dengan

harga beli kembali Rp2.050. Penyelesaian akan dilakukan

pada tanggal 9 Februari 20X1. Perjanjian tersebut tidak

mengakibatkan pihak yang me-repo -kan Efeknya

melakukan penghentian pengakuan atas Efek, dan tidak

ada penyerahan Efek dari PE kepada nasabah (Efek tidak

berpindah tempat).

Saham yang di-repo -kan adalah saham dalam klasifikasi

AFS.

First-leg

AB-5 melakukan reklasifikasi atas Efek yang di-repo - D Efek Repo – Efek bersifat ekuitas – AFS 20.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatanNilai wajar saat first leg adalah Rp2.000,-. Dalam

transaksi ini tidak ada penyerahan Efek sebagai jaminan.

KEfek Bersifat Ekuitas yang tercatat di

Bursa Efek – AFS 20.000.000

D Simpanan Giro Bank – L&R 18.000.000 D Dana Milik PE 18.000.000 Tidak ada pencatatan

K Utang Repo – FLAC 18.000.000 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 18.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 18.000.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 18.000.000

Selama masa Repo

Pengakuan beban bunga 31 Januari 20X1 D Beban Bunga 1.750.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

= (2050 - 1800) x 21/30 x 10.000 K Utang Repo – FLAC 1.750.000

Buku Besar

1-31-

20X1

Buku Pembantu Efek

SKENARIO JURNAL Transaksi Repo dan Reverse Repo

Ref.

ParagrafTgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Pembantu Dana

TRANSAKSI REPO TANPA PENGHENTIAN PENGAKUAN ANTARA PE DAN NPR - TIDAK ADA PENYERAHAN EFEK SEBAGAI JAMINAN

1-10-

20X1

Mencatat penerimaan dana dari Ritel-5, sebesar nilai

wajar Efek dikurangi dengan haircut sebesar 10%.

Skenario Jurnal 3-44

Page 240: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

Buku Besar Buku Pembantu Efek

SKENARIO JURNAL Transaksi Repo dan Reverse Repo

Ref.

ParagrafTgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Pembantu Dana

Second-leg

Inst-5 menyerahkan dana untuk pembelian kembali Efek

dari Ritel-5 yang telah jatuh tempo dan mengakui adanya

beban bunga sebagai hasil dari selisih dari harga jual dengan

harga beli kembali.

Inst-5 melakukan reklasifikasi kembali atas Efek yang

dimilikinya.

D Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa

Efek – AFS 20.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

KEfek Repo – Efek bersifat ekuitas – AFS 20.000.000

Mencatat penyerahan dana kepada Ritel-5 D Utang Repo – FLAC 19.750.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.500.000 Tidak ada pencatatan

= (2050 - 1800) x 9/30 x 10.000 D Beban Bunga 750.000 K Dana Milik PE 20.500.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 20.500.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

PE 20.500.000

K Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 20.500.000

SKENARIO 35

Transaksi Penjualan Efek dengan Janji Dibeli Kembali

(Repo) tanpa Penghentian Pengakuan (PE Bertindak

sebagai penjual Efek) - Ada penyerahan Efek sebagai

Jaminan

3.179 Pada tanggal 10 Januari 20X1 AB-5 melakukan perjanjian

penjualan Efek dengan janji dibeli kembali dari Ritel-5

sebanyak 10.000 lembar saham ABCD dengan harga beli

kembali Rp2.050. Penyelesaian akan dilakukan pada tanggal

9 Februari 20X1. Perjanjian tersebut tidak mengakibatkan

pihak yang me-repo -kan Efeknya melakukan penghentian

pengakuan atas Efek dan ada penyerahan Efek dari PE

kepada nasabah (Efek berpindah tempat).

Saham yang di-repo -kan adalah saham dalam klasifikasi

AFS.

First-leg

AB-5 melakukan reklasifikasi atas Efek yang di-repo -kan. D Efek Repo – Efek bersifat ekuitas – AFS 20.000.000 Tidak ada pencatatan D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 10.000

Nilai wajar saat first leg adalah Rp2.000,-. Dalam transaksi

ini ada penyerahan Efek sebagai jaminan.

K Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di

Bursa Efek – AFS 20.000.000 K Efek Repo 10.000

D Simpanan Giro Bank – L&R 18.000.000 D Dana Milik PE 18.000.000 Tidak ada pencatatan

K Utang Repo – FLAC 18.000.000 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 18.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

NPR 18.000.000

2-9-

20X1

1-10-

20X1

Mencatat penerimaan dana dari Ritel-5, sebesar nilai wajar

Efek dikurangi dengan haircut sebesar 10%.

TRANSAKSI REPO TANPA PENGHENTIAN PENGAKUAN ANTARA PE DAN NPR - ADA PENYERAHAN EFEK SEBAGAI JAMINAN

Skenario Jurnal 3-45

Page 241: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

Buku Besar Buku Pembantu Efek

SKENARIO JURNAL Transaksi Repo dan Reverse Repo

Ref.

ParagrafTgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Pembantu Dana

K Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 18.000.000

Selama masa Repo

Pengakuan beban bunga 31 Januari 20X1 D Beban Bunga 1.750.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

= (2050 - 1800) x 21/30 x 10.000 K Utang Repo – FLAC 1.750.000

Second-leg

Inst-5 menyerahkan dana untuk pembelian kembali Efek

dari Ritel-5 yang telah jatuh tempo dan mengakui adanya

beban bunga sebagai hasil dari selisih dari harga jual dengan

harga beli kembali.

Inst-5 melakukan reklasifikasi kembali atas Efek yang

dimilikinya.

D Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa

Efek – AFS 20.000.000 Tidak ada pencatatan D Efek Repo 10.000

KEfek Repo – Efek bersifat ekuitas – AFS 20.000.000

K Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP 10.000

Mencatat penyerahan dana kepada Ritel-5 D Utang Repo – FLAC 19.750.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.500.000 Tidak ada pencatatan

= (2050 - 1800) x 9/30 x 10.000 D Beban Bunga 750.000 K Dana Milik PE 20.500.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 20.500.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

PE 20.500.000

K Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 20.500.000

SKENARIO 36

Transaksi Pembelian Efek dengan Janji Dijual Kembali

(Reverse Repo) tanpa Penghentian Pengakuan (PE

Sebagai Pembeli Efek) - Tidak Ada Penyerahan Efek

sebagai Jaminan

3.181 Pada tanggal 10 Januari 20X1 AB-5 melakukan perjanjian

pembelian Efek dengan janji dijual kembali dari Ritel-5

sebanyak 10.000 lembar saham ABCD dengan harga jual

kembali Rp2.050 per lembar saham. Penyelesaian akan

dilakukan pada tanggal 9 Februari 20X1. Perjanjian tersebut

tidak mengakibatkan pihak yang me-repo -kan Efeknya

melakukan penghentian pengakuan atas Efek, dan tidak ada

penyerahan Efek dari Nasabah kepada PE (Efek tidak

berpindah tempat).

First-leg

AB-5 melakukan penyerahan dana kepada Ritel-5. dalam

transaksi ini tidak ada penyerahan Efek sebagai jaminan. D Piutang Reverse Repo – L&R 18.000.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 18.000.000 DEfek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Jaminan 10.000

Dana yang diserahkan adalah nilai wajar Efek dikurangi

haircut sebesar 10%K Simpanan Giro Bank – L&R 18.000.000 K Dana Milik PE 18.000.000 K

Efek dalam Rekening Efek Nasabah –

Efek Bebas 10.000

1-10-

20X1

TRANSAKSI REVERSE REPO TANPA PENGHENTIAN PENGAKUAN ANTARA PE DAN NPR - TIDAK ADA PENYERAHAN EFEK SEBAGAI JAMINAN

1-31-

20X1

2-9-

20X1

Skenario Jurnal 3-46

Page 242: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

Buku Besar Buku Pembantu Efek

SKENARIO JURNAL Transaksi Repo dan Reverse Repo

Ref.

ParagrafTgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Pembantu Dana

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

PE 18.000.000

K Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 18.000.000

Selama masa Reverse RepoPengakuan pendapatan bunga 31 Januari 20X1 D Piutang Reverse Repo – L&R 1.750.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

= (2050 - 1800) x 21/30 x 10.000 K Pendapatan Bunga – Reverse Repo 1.750.000

Second-leg

AB-5 menerima dana untuk penjualan kembali Efek

kepada Ritel-5 yang telah jatuh tempo dan mengakui

adanya pendapatan bunga.

Mencatat penerimaan dana dari Ritel-5D Simpanan Giro Bank – L&R 20.500.000 D Dana Milik PE 20.500.000

D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Bebas 10.000

K Pendapatan Bunga – Reverse Repo 750.000 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.500.000 K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –

Efek Jaminan 10.000

K Piutang Reverse Repo – L&R 19.750.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 20.500.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 20.500.000

SKENARIO 37

Transaksi Pembelian Efek dengan Janji Dijual

Kembali (Reverse Repo) tanpa Penghentian

Pengakuan (PE Sebagai Pembeli Efek)

3.181 Pada tanggal 10 Januari 20X1 AB-5 melakukan

perjanjian pembelian Efek dengan janji dijual kembali

dari Ritel-5 sebanyak 10.000 lembar saham ABCD

dengan harga jual kembali Rp2.050 per lembar saham.

Penyelesaian akan dilakukan pada tanggal 9 Februari

20X1. Perjanjian tersebut tidak mengakibatkan pihak

yang me-repo -kan Efeknya melakukan penghentian

pengakuan atas Efek, dan ada penyerahan Efek dari

Nasabah kepada PE (Efek berpindah tempat).

First-leg

AB-5 melakukan penyerahan dana kepada Ritel-5. dalam

transaksi ini ada penyerahan Efek sebagai jaminan. D Piutang Reverse Repo – L&R 18.000.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 18.000.000 D Efek Reverse Repo 10.000

Dana yang diserahkan adalah nilai wajar Efek dikurangi

haircut sebesar 10%K Simpanan Giro Bank – L&R 18.000.000 K Dana Milik PE 18.000.000

K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –

Efek Bebas 10.000

1-10-

20X1

1-31-

20X1

2-9-

20X1

TRANSAKSI REVERSE REPO TANPA PENGHENTIAN PENGAKUAN ANTARA PE DAN NPR - ADA PENYERAHAN EFEK SEBAGAI JAMINAN

Skenario Jurnal 3-47

Page 243: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

Buku Besar Buku Pembantu Efek

SKENARIO JURNAL Transaksi Repo dan Reverse Repo

Ref.

ParagrafTgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Pembantu Dana

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 18.000.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik NPR 18.000.000

Selama masa Reverse RepoPengakuan pendapatan bunga 31 Januari 20X1 D Piutang Reverse Repo – L&R 1.750.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

= (2050 - 1800) x 21/30 x 10.000 K Pendapatan Bunga – Reverse Repo 1.750.000

Second-legAB-5 menerima dana untuk penjualan kembali Efek

kepada Ritel-5 yang telah jatuh tempo dan mengakui

adanya pendapatan bunga.

Mencatat penerimaan dana dari Ritel-5D Simpanan Giro Bank – L&R 20.500.000 D Dana Milik PE 20.500.000

D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Bebas 10.000

K Pendapatan Bunga – Reverse Repo 750.000 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.500.000 K Efek Reverse Repo 10.000

K Piutang Reverse Repo – L&R 19.750.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 20.500.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 20.500.000

SKENARIO 38

Transaksi Penjualan Efek dengan Janji Dibeli

3.182 Pada tanggal 10 Januari 20X1 AB-5 melakukan

perjanjian penjualan Efek dengan janji dibeli kembali dari

Ritel-5 sebanyak 10.000 lembar saham ABCD dengan

harga jual Rp2.000 per lembar saham. Perjanjian tersebut

mengakibatkan pihak yang me-repo -kan Efeknya

melakukan penghentian pengakuan atas Efek.

Saham yang di-repo -kan adalah saham dalam klasifikasi

AFS.

First-leg

D Simpanan Giro Bank – L&R 20.000.000 D Dana Milik PE 20.000.000 D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Bebas 10.000

K Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di

Bursa Efek – AFS 18.500.000 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.000.000

K Portofolio PE (Posisi Long )

10.000

2-9-

20X1

AB-5 menghentikan pengakuan atas Efek yang di-repo -

kan.

1-31-

20X1

1-10-

20X1

TRANSAKSI REPO DENGAN PENGHENTIAN PENGAKUAN ANTARA PE DAN NPR

Skenario Jurnal 3-48

Page 244: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

Buku Besar Buku Pembantu Efek

SKENARIO JURNAL Transaksi Repo dan Reverse Repo

Ref.

ParagrafTgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Pembantu Dana

K Keuntungan Penjualan Efek Bersifat

Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek –

AFS 1.500.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 20.000.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 20.000.000

Second-leg

D Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa

Efek – AFS 21.000.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 21.000.000 D Portofolio PE (Posisi Long ) 10.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 21.000.000 K Dana Milik PE 21.000.000 K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –

Efek Bebas 10.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 21.000.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik NPR 21.000.000

SKENARIO 39

Transaksi Pembelian Efek dengan Janji Dijual

Kembali (Reverse Repo) dengan Penghentian

Pengakuan

3.184 Pada tanggal 10 Januari 20X1 AB-5 melakukan

perjanjian pembelian Efek dengan janji dijual kembali

dari Ritel-5 sebanyak 10.000 lembar saham ABCD

dengan harga beli Rp2.000 per lembar saham. Perjanjian

tersebut mengakibatkan pihak yang me-repo -kan Efeknya

melakukan penghentian pengakuan atas Efek.

First-leg

AB-5 melakukan penyerahan dana kepada Ritel-5 D Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa

Efek – AFS 20.000.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.000.000

D Portofolio PE (Posisi Long )

10.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 20.000.000 K Dana Milik PE 20.000.000 K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –

Efek Bebas 10.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 20.000.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik NPR 20.000.000

TRANSAKSI REVERSE REPO DENGAN PENGHENTIAN PENGAKUAN ANTARA PE DAN NPR

Nilai buku Efek sebelum dihentikan pengakuan adalah

Rp1.850,- per saham dan tidak ada saldo di akun

pendapatan komprehensif lainnya yang berasal dari mark

to market .

2-9-

20X1

1-10-

20X1

Inst-5 menyerahkan dana untuk pembelian kembali Efek

dari Ritel-5. Efek dibeli kembali dengan harga Rp2.100,-

per lembar saham.

Skenario Jurnal 3-49

Page 245: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

Buku Besar Buku Pembantu Efek

SKENARIO JURNAL Transaksi Repo dan Reverse Repo

Ref.

ParagrafTgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Pembantu Dana

Second-leg

AB-5 menjual kembali Efeknya kepada Ritel-5. Penjualan

dilakukan pada harga Rp2.150 per lembar saham. D Simpanan Giro Bank – L&R 21.500.000 D Dana Milik PE 21.500.000

D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Bebas 10.000

K

Keuntungan Penjualan Efek Bersifat

Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek –

AFS

1.500.000 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 21.500.000

K

Portofolio PE (Posisi Long )

10.000

K Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di

Bursa Efek –AFS 20.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 21.500.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 21.500.000

2-9-

20X1

Nilai buku saham masih sama dengan saat perolehan dan

tidak ada saldo di akun pendapatan komprehensif lainnya

yang berasal dari mark to market .

Skenario Jurnal 3-50

Page 246: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO 40

Pembukaan Rekening

3.194

Ritel-7 menyetorkan dana pembukaan rekening

pembiayaan transaksi marjin kepada AB-7 dengan jumlah

Rp200.000.000,-

Tidak ada pencatatan DDana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan

200.000.000 Tidak ada pencatatan

KDana yang disimpan pada Bank –

Dana milik NPR – Tidak Dipisahkan 200.000.000

SKENARIO 41

Pembelian Efek NPR dengan Fasilitas Marjin

3.195 T+0Ritel-7 membeli 180.000 saham ABCD dengan harga

Rp2.000,- per saham melalui AB-7. D Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R 361.800.000 Tidak ada pencatatan

D Transaksi Beli Efek NPR 180.000

Atas pembelian tersebut AB-7 mengenakan komisi

sebesar 0,5% dari nilai transaksi kepada Ritel-7.

K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –

FLAC 360.000.000

K Efek yang Akan Diterima dari LKP –

Efek Transaksi Kliring 180.000

K Pendapatan Komisi 1.656.000

K Utang Dana Jaminan – FLAC 36.000 K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – 64.800

Pembelian ini akan dibiayai dengan fasilitas marjin. K Utang Biaya Transaksi – LKP – 32.400 K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC

10.800

Penyelesaian Pembelian

3.196

T+3

11-01-

20X1

Pada tanggal penyelesaian AB-7 menyetorkan dana

kepada LKP untuk menyelesaikan liabilitas yang timbul

dari pembelian Efek. Dana yang disetorkan berasal dari

dana nasabah di rekening pembiayaan marjin serta

fasilitas marjin yang diberikan oleh AB-7 kepada Ritel-7.

D Simpanan Giro Bank – L&R 200.000.000 D Dana Milik PE 200.000.000 Tidak ada pencatatan

3.196 AK Piutang NPR – Transaksi Beli Efek –

L&R 200.000.000

K Dana Milik NPR – Dana yang

Dijaminkan

200.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR – Tidak Dipisahkan 200.000.000

K Dana yang Disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 200.000.000

3.196 BB. Pemberian Fasilitas Marjin D Piutang NPR – Saldo Debit RE Nasabah –

L&R 161.800.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

SKENARIO JURNAL Transaksi Marjin

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

A. Penarikan dana dari rekening marjin NPR untuk

penyelesaian transaksi pembelian Efek NPR

TRANSAKSI MARJIN

AB-7 mengakui biaya transaksi sebesar 0,03% dari nilai

transaksi serta dana jaminan untuk industri sebesar

0,01% dari nilai transaksi.

Skenario Jurnal 3-51

Page 247: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL Transaksi Marjin

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek –

L&R 161.800.000

3.196 CD

Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC 360.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

PE 360.036.000 Tidak ada pencatatan

D Utang Dana Jaminan – FLAC 36.000 K Dana Milik PE 360.036.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 360.036.000

3.196 DD. Penerimaan Efek

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Jaminan 180.000

K Transaksi Beli Efek NPR 180.000

D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek

Transaksi Kliring 180.000

K Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP 180.000

E. Melakukan permintaan pemenuhan jaminan jika rasio

pembiayaan melewati batas yang telah ditentukan

Jika harga saham ABCD turun menjadi Rp1.500,- maka

Rasio pembiayaan menjadi:

=161.800.000/(180.000 x 1500)

= 59,93%

pada saat ini, belum dilakukan permintaan pemenuhan

jaminan.

Jika harga saham ABCD turun menjadi Rp1.300,- maka

Rasio pembiayaan menjadi:

=161.800.000/(180.000 x 1300)

= 69.14%

pada saat ini, dilakukan permintaan pemenuhan jaminan

sehingga rasio pembiayaan yang diberikan paling banyak

65%.

Dana tambahan yang wajib diserahkan Ritel-7

= 161.800.000 - ((180.000 x 1.300) x 65%)

=Rp 9.700.000,-

3.196 ESaat AB-7 melakukan permintaan pemenuhan jaminan

kepada Ritel-7Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

3.196 FRitel-7 memberikan dana untuk memenuhi permintaan

pemenuhan jaminan.

Saat Ritel-7 langsung menyetorkan dana ke rekeningnya. Tidak ada pencatatanD Dana Milik NPR – Dana Jaminan 9.700.000 Tidak ada pencatatan

KDana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR – Tidak Dipisahkan 9.700.000

Pemindahbukuan dana jaminan ke rekening AB-7 D Simpanan Giro Bank – L&R 9.700.000 D Dana Milik PE 9.700.000 Tidak ada pencatatan

K Piutang NPR – Saldo Debit RE

Nasabah – L&R 9.700.000

K Dana Milik NPR – Dana yang

Dijaminkan 9.700.000

C. Penyelesaian liabilitas ke LKP. PPE menyetorkan dana

kepada LKP untuk menyelesaikan liabilitas transaksi serta

menyetorkan dana jaminan

Skenario Jurnal 3-52

Page 248: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL Transaksi Marjin

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

NPR – Tidak Dipisahkan 9.700.000

K Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 9.700.000

SKENARIO 42

Pengakuan Bunga atas Pembiayaan Marjin

3.197Pengakuan pendapatan bunga atas pembiayaan marjin.

AB-7 mengenakan bunga 8% p.a untuk pembiayaan

marjin kepada Ritel-7.D Piutang Bunga – L&R 719.111 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

Pengakuan bunga pada akhir bulan Januari 20X1 K Pendapatan Bunga 719.111

Bunga = 8% x 20/360 x Rp161.800.000 = Rp719,111

SKENARIO 43

Penutupan Rekening Pembiayaan Marjin

Pada tanggal 1 Februari 20X1 Ritel-7 memutuskan untuk

menutup rekening pembiayaan marjinnya.

3.73 T+0Menjual saham ABCD yang merupakan jaminan. Harga

saham pada saat penjualan Rp2.050,-

D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa –

L&R 369.000.000 Tidak ada pencatatan

D Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek

Serah Atas Transaksi Kliring 180.000

K Utang NPR – Transaksi Jual Efek –

FLAC 367.007.400

K Transaksi Jual Efek NPR 180.000

K Pendapatan Komisi 1.845.000

K Utang Dana Jaminan – FLAC 36.900

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 66.420

K Utang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC 33.210

K

Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 11.070

T+3 Penyelesaian transaksi penjualan saham jaminan.

AB-7 menyerahkan 180.000 saham ABCD milik Ritel-7

kepada LKP dan menerima dana dari LKP. D Simpanan Giro Bank – L&R 368.963.100 D Dana milik PE 368.963.100 Tidak ada pencatatan

D Utang Dana Jaminan – FLAC 36.900 K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 368.963.100

K Piutang LKP – Piutang Transaksi

Bursa – L&R 369.000.000

Saat menyerahkan dana ke Ritel-7. D Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC 367.007.400 D Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan 367.007.400 D Transaksi Jual Efek NPR 180.000 K Simpanan Giro Bank - L&R 367.007.400 K Dana milik PE 367.007.400 K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –

Efek Jaminan 180.000

Skenario Jurnal 3-53

Page 249: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL Transaksi Marjin

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 367.007.400 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 180.000

KDana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik NPR – Tidak Dipisahkan 367.007.400

K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –

Efek Serah Atas Transaksi Kliring 180.000

3.198 D Simpanan Giro Bank – L&R 152.819.111 D Dana Milik PE 152.819.111 Tidak ada pencatatan

K Piutang NPR – Saldo Debit RE

Nasabah – L&R 152.100.000

K Dana Milik NPR – Dana yang

Dijaminkan 152.819.111

K Piutang Bunga – L&R 719.111 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR – Tidak Dipisahkan 152.819.111

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 152.819.111

Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 214.188.289 Tidak ada pencatatan

K Dana Milik NPR – Dana yang

Dijaminkan 214.188.289

Pemindahbukuan dana Ritel-7 ke AB-7 untuk

menyelesaikan liabilitas Ritel-7 yang timbul karena

transaksi marjin

Menutup rekening pembiayaan marjin dan

mengembalikan dana kepada NPR

Skenario Jurnal 3-54

Page 250: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO 44

Pembukaan Rekening

3.209 Ritel-7 menyetorkan dana pembukaan rekening

pembiayaan transaksi short selling kepada AB-7 dengan

jumlah Rp200.000.000,-

Tidak ada pencatatanD Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan 200.000.000

Tidak ada pencatatan

KDana yang disimpan pada Bank –

Dana milik NPR – Tidak Dipisahkan 200.000.000

SKENARIO 45

Penjualan Efek oleh NPR dengan fasilitas Short

Selling

3.210 T+0 D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa –

L&R 360.000.000 Tidak ada pencatatan D

Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek

Serah Atas Transaksi Kliring 180.000

K Utang NPR – Transaksi Jual Efek –

FLAC 358.200.000

K Transaksi Jual Efek NPR 180.000

K Pendapatan Komisi 1.656.000

K Utang Dana Jaminan – FLAC 36.000

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 64.800

K Utang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC 32.400

K

Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 10.800

3.211 Penyelesaian Penjualan

T+3

11-01-

20X1

Pada tanggal penyelesaian AB-7 menerima dana dari LKP

sekaligus menyelesaikan liabilitas terhadap LKP terkait

dengan penjualan saham, selanjutnya dana tersebut

menjadi Jaminan Pembiayaan Ritel-7.

3.211 A D Simpanan Giro Bank – L&R 359.964.000 D Dana milik PE 359.964.000 Tidak ada pencatatan

D Utang Dana Jaminan – FLAC 36.000 K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 359.964.000

K Piutang LKP – Piutang Transaksi

Bursa – L&R 360.000.000

A. Penerimaan dana dari LKP sebagai penyelesaian

transaksi penjualan Efek

TRANSAKSI SHORT SELLING NPR

SKENARIO JURNAL

Transaksi Short Selling

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

AB-1 mengakui biaya transaksi dan dana jaminan yang

masing-masing besarnya 0.03% dan 0.01% dari nilai

transaksi.

Atas penjualan tersebut AB-1 membebankan komisi

sebesar 0,5% dari nilai transaksi kepada Ritel-1.

Ritel-1 menjual 180.000 saham ABCD seharga Rp2.000,-

per saham melalui AB-1 dengan menggunakan fasilitas

pembiayaan short selling .

Skenario Jurnal 3-55

Page 251: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL

Transaksi Short Selling

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

3.211 B D Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC 358.200.000 D Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan 358.200.000 D Transaksi Jual Efek NPR 180.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 358.200.000 K Dana Milik PE 358.200.000 B Posisi Short Rekening Efek Nasabah 180.000

DDana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

PE 358.200.000

D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 180.000

KDana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR – Tidak Dipisahkan 358.200.000

K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –

Efek Serah Atas Transaksi Kliring 180.000

C. Melakukan Permintaan Pemenuhan Jaminan

Jika harga saham ABCD naik menjadi Rp2.200,- maka Rasio

pembiayaan menjadi:

jaminan awal 200.000.000

= (200.000.000+358.200.000) / (180.000 x 2.200) hasil penjualan 358.200.000

= 141% harga per saham 2.400

pada saat ini, belum dilakukan permintaan pemenuhan jaminan. jumlah lembar 180.000

rasio pembiayaan 1,292 Jika harga saham ABCD naik menjadi Rp2.400,- maka Rasio

pembiayaan menjadi:

tambahan 25.000.000

= (200.000.000+358.200.000) / (180.000 x 2.400)

= 129%

pada saat ini, dilakukan permintaan pemenuhan jaminan

sehingga rasio pembiayaan yang diberikan paling sedikit 135%.

=((180.000*2400)*135%)-(200.000.000+358.200.000)

=Rp25.000.000,-

3.211 C Saat AB-7 melakukan permintaan pemenuhan jaminan kepada

Ritel-7

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

3.211 D D. Nasabah memenuhi permintaan pemenuhan jaminan

Ritel-7 memberikan dana untuk memenuhi permintaan

pemenuhan jaminan.

Saat Ritel-7 langsung menyetorkan dana ke rekeningnya. Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan 25.000.000 Tidak ada pencatatan

KDana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR – Tidak Dipisahkan 25.000.000

SKENARIO 46

Pengakuan Bunga atas Pembiayaan Marjin

3.212 Pengakuan pendapatan bunga atas pembiayaan short selling .

AB-7 mengenakan bunga 8% p.a untuk pembiayaan marjin

kepada Ritel-7.D Piutang Bunga – L&R 1.600.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

Pengakuan bunga pada akhir bulan Januari 20X1 K Pendapatan Bunga 1.600.000

Asumsi: pengenaan bunga didasarkan pada rata-rata tertimbang

saldo pembiayaan.

Misal rata-rata tertimbang saldo pembiayaan adalah sebesar

Rp360.000.000,-

Pendapatan bunga = 8% x 20/360 x 360.000.000

= Rp1.600.000,-

B. Mencatat dana hasil penjualan ke rekening dana nasabah

sebagai dana yang dijaminkan

Skenario Jurnal 3-56

Page 252: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL

Transaksi Short Selling

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

SKENARIO 47

Penutupan Rekening Pembiayaan Short Selling

3.213 Pada tanggal 1 Februari 20X1 Ritel-7 memutuskan untuk

menutup rekening pembiayaan short selling dengan membeli

kembali Efek dalam Posisi Short .

T+0 Efek dibeli pada harga Rp2.300,- D Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R 416.070.000 Tidak ada pencatatan D Transaksi Beli Efek NPR 180.000

Atas pembelian tersebut AB-7 mengenakan komisi sebesar

0,5% dari nilai transaksi kepada Ritel-7.

K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –

FLAC 414.000.000

K Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek

Transaksi Kliring 180.000

K Pendapatan Komisi 1.904.400

K Utang Dana Jaminan – FLAC 41.400

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 74.520

K Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 37.260

K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 12.420

T+3 Penyelesaian Pembelian Efek

Memindahkan dana dari rekening Ritel-7 ke rekening AB-7 D Simpanan Giro Bank – L&R 416.070.000 D Dana Milik PE 416.070.000

K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek –

L&R 416.070.000

KDana milik NPR – Dana yang Dijaminkan

416.070.000

D Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik

NPR – Tidak Dipisahkan 416.070.000

K Dana yang Disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 416.070.000

Menyelesaikan liabilitas terkait pembelian saham D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC

414.000.000

D Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik

PE 414.041.400 D Posisi Short Rekening Efek Nasabah 180.000

D Utang Dana Jaminan – FLAC 41.400 K Dana Milik PE 414.041.400 K Transaksi Beli Efek NPR 180.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 414.041.400

D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek

Transaksi Kliring 180.000

K Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP

180.000

D Simpanan Giro Bank – L&R 1.600.000 D Dana Milik PE 1.600.000 Tidak ada pencatatan

K Piutang Bunga – L&R 1.600.000

KDana milik NPR – Dana yang Dijaminkan

1.600.000

D Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik

NPR – Tidak Dipisahkan 1.600.000

K Dana yang Disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 1.600.000

Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 165.530.000 Tidak ada pencatatan

K Dana Milik NPR – Dana yang Dijaminkan 165.530.000

AB-7 mengakui biaya transaksi sebesar 0,03% dari nilai

transaksi serta dana jaminan untuk industri sebesar 0,01% dari

nilai transaksi.

Menerima pembayaran bunga atas pembiayaan short selling

Mengembalikan sisa dana di rekening pembiayaan short selling

kepada Ritel-7

Skenario Jurnal 3-57

Page 253: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL

Transaksi Short Selling

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

SKENARIO 48

Pembukaan Rekening Transaksi Short Selling

3.218 AB-7 menyisihkan dana (milik sendiri) sebagai aset untuk

menutup risiko Transaksi Short Selling .

D Kas yang Dibatasi Penggunaannya 200.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank – L&R 200.000.000

SKENARIO 49

Penjualan Efek untuk Kepentingan Sendiri melalui

Transaksi Short Selling

3.219 T+0 D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa –

L&R 360.000.000 Tidak ada pencatatan

D Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek

Serah Atas Transaksi Kliring 180.000

K Utang Efek Posisi Short 360.000.000 K Efek Dijual yang Belum Dimiliki

(Posisi Short )

180.000

AB-1 mengakui biaya transaksi dan dana jaminan yang

masing-masing besarnya 0.03% dan 0.01% dari nilai

transaksi. D Beban Dana Jaminan 36.000

K Utang Dana Jaminan – FLAC 36.000

D Beban Biaya Transaksi 108.000

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 64.800

K Utang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC 32.400

K

Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 10.800

3.220 Penyelesaian Penjualan

T+3

11-01-

20X1

Pada tanggal penyelesaian AB-7 menerima dana dari LKP

sekaligus menyelesaikan liabilitas terhadap LKP terkait

dengan penjualan saham, selanjutnya dana tersebut

menjadi Jaminan Pembiayaan Ritel-7.

3.220 A

D Kas yang Dibatasi Penggunaannya 359.964.000 D Dana milik PE 359.964.000 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 180.000

D Utang Dana Jaminan – FLAC 36.000

KDana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 359.964.000

K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –

Efek Serah Atas Transaksi Kliring 180.000

K Piutang LKP – Piutang Transaksi

Bursa – L&R 360.000.000

A. Penerimaan dana dari LKP sebagai penyelesaian

transaksi penjualan Efek

TRANSAKSI SHORT SELLING PORTOFOLIO SENDIRI

AB-7 menjual 180.000 saham ABCD seharga Rp2.000,-

per saham dengan menggunakan fasilitas pembiayaan

short selling .

Skenario Jurnal 3-58

Page 254: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL

Transaksi Short Selling

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

3.220 B B. Melakukan penambahan aset yang disisihkan

Jika harga saham ABCD naik menjadi Rp2.200,- maka Rasio

pembiayaan menjadi:

= (200.000.000+358.200.000) / (180.000 x 2.200)

= 141%

pada saat ini, belum dilakukan permintaan pemenuhan jaminan.

Jika harga saham ABCD naik menjadi Rp2.400,- maka Rasio

pembiayaan menjadi:

= (200.000.000+358.200.000) / (180.000 x 2.400)

= 129%

pada saat ini, dilakukan permintaan pemenuhan jaminan

sehingga rasio pembiayaan yang diberikan paling sedikit 135%.

=((180.000*2400)*135%)-(200.000.000+358.200.000)

=Rp25.000.000,-

AB-7 menambahkan dana sebagai aset yang disisihkan.D Kas yang Dibatasi Penggunaannya 25.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank – L&R 25.000.000

SKENARIO 50

3.221 Penutupan Rekening Pembiayaan Short Selling

Pada tanggal 1 Februari 20X1 AB-7 memutuskan untuk

menutup rekening pembiayaan short selling dengan membeli

kembali Efek dalam Posisi Short .

T+0 Efek dibeli pada harga Rp2.300,-D Utang Efek Posisi Short 414.000.000 Tidak ada pencatatan

D Efek Dijual yang Belum Dimiliki (Posisi Short ) 180.000

K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –

FLAC 414.000.000

K Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek

Transaksi Kliring 180.000

D Beban Dana Jaminan 41.400

K Utang Dana Jaminan – FLAC 41.400

D Beban Biaya Transaksi 124.200

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 74.520

K Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 37.260

K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 12.420

Mereklasifikasi aset yang disisihkan D Simpanan Giro Bank – L&R 584.964.000

K Kas yang Dibatasi Penggunaannya 584.964.000

T+3 Penyelesaian Pembelian Efek

Menyelesaikan liabilitas terkait pembelian saham D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC

414.000.000

D Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik

PE 414.041.400 D

Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek

Transaksi Kliring 180.000

D Utang Dana Jaminan – FLAC 41.400 K Dana Milik PE 414.041.400 K Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP

180.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 414.041.400

AB-7 mengakui biaya transaksi sebesar 0,03% dari nilai

transaksi serta dana jaminan untuk industri sebesar 0,01% dari

nilai transaksi.

Skenario Jurnal 3-59

Page 255: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

3.227 SKENARIO 51

Penyerahan Agunan

AB-10 menyetorkan dana jaminan kepada LKP yang

besarnya 125% x jumlah saham x harga tertinggi antara 2

pasar. Jaminan ini sebagai persyaratan peminjaman Efek

kepada LKP atas saham EFGH sebanyak 100.000 lembar

saham

Asumsi: harga tertinggi antara 2 pasar adalah Rp2.000,-

Perhitungan jaminan:

= 125% x 100.000 lembar x Rp2.000D Piutang LKP – Jaminan PME – L&R 250.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 250.000.000 D Efek yang Dipinjam dari LKP 100.000

= Rp250.000.000K Simpanan Giro Bank – L&R 250.000.000 K Dana Milik PE 250.000.000 K

Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP 100.000

3.228 SKENARIO 52

Pengakuan borrowing fee

Borrowing fee sebesar 15% p.a D Beban Komisi 83.333 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

Pengakuan borrowing fee per hari adalah: K Utang LKP – Komisi PME – FLAC 83.333

=(15% x volume x harga penutupan)/360

Asumsi harga penutupan Rp2.000,-.

=(15% x 100.000 x 2000)/360

SKENARIO 53

3.229 Pengembalian Efek

AB-10 meminjam Efek EFGH selama 30 hari.

Pada saat pengembalian Efek ini, LKP akan

mengembalikan dana agunan dan AB-10 dan AB-10 akan

membayarkan borrowing fee yang telah diakuinya selama

30 hari.

a. Penerimaan pengembalian agunan dari LKP dan

mengembalikan Efek ke LKP.

D Simpanan Giro Bank – L&R 250.000.000 D Dana Milik PE 250.000.000 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 100.000

K Piutang LKP – Uang Jaminan PME –

L&R 250.000.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 250.000.000 K Efek yang Dipinjam dari LKP 100.000

b. Pembayaran borrowing fee kepada LKP

Asumsi: jumlah borrowing fee yang diakui selama 30

hari adalah Rp5.000.000,-D Utang LKP – Komisi PME – FLAC 5.000.000 D

Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE5.000.000 Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank – L&R 5.000.000 K Dana Milik PE 5.000.000

TRANSAKSI PINJAM MEMINJAM EFEK DENGAN LKP - PE SEBAGAI PENERIMA PINJAMAN (BORROWER )

SKENARIO JURNAL

Transaksi Pinjam Meminjam Efek

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

Skenario Jurnal 3-60

Page 256: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL

Transaksi Pinjam Meminjam Efek

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

SKENARIO 54

Pemberian Pinjaman Efek

3.230Pemberian pinjaman Efek

D Portofolio Efek yang Dipinjamkan 200.000.000 Tidak ada pencatatan D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 100.000

K Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di

Bursa Efek – FVTPL 200.000.000 K

Efek yang Akan Diterima dari LKP –

Efek Dipinjamkan 100.000

SKENARIO 55

3.231 Pengakuan Lending Revenue

Lending revenue sebesar 12% p.a D Piutang LKP – Komisi PME LKP – L&R66.667 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

Pengakuan lending revenue per hari adalah: K Pendapatan Komisi 66.667

=(12% x volume x harga penutupan)/360

Asumsi harga penutupan Rp2.000,-.

=(12% x 100.000 x 2000)/360

SKENARIO 56

3.232 Pengembalian Efek

LKP meminjam Efek EFGH selama 30 hari.

Pada saat pengembalian Efek ini, AB-10 akan

mengembalikan dana agunan dan LKP dan AB-10 akan

menerima lending revenue yang telah diakuinya selama

30 hari.

a. Penerimaan lending revenue D Simpanan Giro Bank – L&R 4.500.000 D Dana Milik PE 4.500.000 Tidak ada pencatatan

Asumsi: jumlah lending revenue yang diakui selama 30

hari adalah Rp4.500.000,-

K Piutang LKP – Komisi PME LKP –

L&R 4.500.000 K

Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE4.500.000

b. Penerimaan kembali saham yang dipinjamkan D Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa

Efek – FVTPL/AFS

200.000.000 Tidak ada pencatatan

D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek

Dipinjamkan 100.000

Asumsi: nilai saham yang dipinjamkan tidak berubah K Portofolio Efek yang Dipinjamkan 200.000.000 K

Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP100.000

TRANSAKSI PINJAM MEMINJAM EFEK DENGAN LKP - PE SEBAGAI PEMBERI PINJAMAN (LENDER )

Efek yang dipinjamkan adalah Efek dalam klasifikasi

FVTPL, dan sesaat sebelum peminjaman telah dilakukan

penyesuaian dengan nilai pasar.

Skenario Jurnal 3-61

Page 257: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL

Transaksi Pinjam Meminjam Efek

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

SKENARIO 57

Penerimaan Agunan dan Pemberian Pinjaman Efek

3.233

AB-10 menerima dana jaminan dari AB-11 yang besarnya

sesuai dengan jumlah yang dispakati dlaam perjanjian.

Jaminan ini sebagai persyaratan peminjaman Efek kepada

AB-11 atas saham EFGH sebanyak 100.000 lembar

saham

Jaminan yang diserahkan adalah berupa dana

Rp250.000.000,-D Simpanan Giro Bank – L&R 250.000.000

D Dana Milik PE

250.000.000 Tidak ada pencatatan

K Utang PE Lain – Uang Jaminan PME

– FLAC 250.000.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 250.000.000

Pemberian pinjaman EfekD Portofolio Efek yang Dipinjamkan 200.000.000 Tidak ada pencatatan D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 100.000

K Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di

Bursa Efek – FVTPL 200.000.000

K Efek yang Akan Diterima dari PE lain

– Efek Dipinjamkan 100.000

SKENARIO 58

3.234 Pengembalian Efek

LKP meminjam Efek EFGH selama 30 hari.

Pada saat pengembalian Efek ini, AB-10 akan

mengembalikan dana agunan dari AB-11 dan AB-10 akan

menerima komisi yang menjadi haknya.

a. Pengembalian agunan D Utang PE Lain – Uang Jaminan PME –

FLAC

250.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE250.000.000 Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank – L&R 250.000.000 K Dana Milik PE 250.000.000

b. Penerimaan kembali Efek D Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa

Efek – FVTPL

200.000.000 Tidak ada pencatatan

D Efek yang Akan Diterima dari PE lain –

Efek Dipinjamkan100.000

K Portofolio Efek yang Dipinjamkan 200.000.000 K

Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP100.000

c. Penerimaan komisi D Simpanan Giro Bank – L&R 5.000.000 D Dana Milik PE 5.000.000 Tidak ada pencatatan

K Pendapatan Komisi 5.000.000 K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE5.000.000

TRANSAKSI PINJAM MEMINJAM EFEK DENGAN PIHAK LAIN - PE SEBAGAI PEMBERI PINJAMAN (LENDER )

Efek yang dipinjamkan adalah Efek dalam klasifikasi

FVTPL, dan sesaat sebelum peminjaman telah dilakukan

penyesuaian dengan nilai pasar.

Skenario Jurnal 3-62

Page 258: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL

Transaksi Pinjam Meminjam Efek

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

3.235 SKENARIO 59

Penyerahan Agunan

AB-10 menyetorkan dana jaminan kepada Pihak Lain

yang besarnya 125% x jumlah saham x harga tertinggi

antara 2 pasar (tercantum di dalam perjanjian). Jaminan

ini sebagai persyaratan peminjaman Efek kepada Pihak

Lain atas saham EFGH sebanyak 100.000 lembar saham

Asumsi: harga tertinggi antara 2 pasar adalah Rp2.000,-

Perhitungan jaminan:

= 125% x 100.000 lembar x Rp2.000D Piutang Pihak Lain – Jaminan PME – L&R 250.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 250.000.000 D Efek yang Dipinjam dari Pihak Lain 100.000

= Rp250.000.000K Simpanan Giro Bank – L&R 250.000.000 K Dana Milik PE 250.000.000

K Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP 100.000

SKENARIO 60

3.235 Pengembalian Efek

AB-10 meminjam Efek EFGH selama 30 hari.

Pada saat pengembalian Efek ini, Pihak Lain akan

mengembalikan dana agunan dan AB-10 dan AB-10 akan

membayarkan borrowing fee yang telah diakuinya selama

30 hari.

a. Penerimaan pengembalian agunan dari Pihak Lain dan

mengembalikan Efek ke Pihak Lain.

D Simpanan Giro Bank – L&R 250.000.000 D Dana Milik PE 250.000.000 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 100.000

K Piutang Pihak Lain – Uang Jaminan

PME – L&R 250.000.000 K

Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE250.000.000 K Efek yang Dipinjam dari Pihak Lain 100.000

b. Pembayaran borrowing fee kepada Pihak Lain

Asumsi: jumlah borrowing fee yang diakui selama 30

hari adalah Rp5.000.000,-D Beban Komisi 5.000.000 D

Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE5.000.000 Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank – L&R 5.000.000 K Dana Milik PE 5.000.000

TRANSAKSI PINJAM MEMINJAM EFEK DENGAN PIHAK LAIN - PE SEBAGAI PENERIMA PINJAMAN (BORROWER )

Skenario Jurnal 3-63

Page 259: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO 61

Pengumuman, Pencatatan, dan Pembagian HMETD

untuk NPR

3.240

PT ABCD mengumumkan akan membagikan HMETD

dengan rasio 3:1 (setiap pemegang 3 saham lama berhak

mempunyai 1 HMETD untuk membeli 1 saham baru).

Nilai nominal per lembar saham adalah Rp1.000,- dan

harga pelaksanaan HMETD adalah Rp1.500,-

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

3.241

Pada saat cum date , nasabah AB-1, yaitu Ritel-1

memiliki 9.000 lembar saham ABCD. Maka perhitungan

HMETD yang menjadi hak Ritel-1 adalah:

=9.000/3 = 3.000 lembar HMETDTidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Bebas 3.000

K Efek yang akan Diterima Dari Emiten

Sebagai Akibat Adanya Pembagian

Hak dalam Rangka Aksi Korporasi 3.000

3.242 Pada saat distribusi HMETD Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

D Efek yang akan Diterima Dari Emiten

Sebagai Akibat Adanya Pembagian Hak

dalam Rangka Aksi Korporasi 3.000

K Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP 3.000

SKENARIO 62

Transaksi Pembelian HMETD untuk NPR (Pada saat

periode perdagangan)

3.244 T+0Ritel-1 membeli 10.000 HMETD saham ABCD dengan

harga Rp500,- per lembar HMETD melalui AB-1.

D Piutang NPR – Transaksi Beli Efek –

HMETD – L&R 5.025.000 Tidak ada pencatatan

D Transaksi Beli Efek NPR 10.000

Atas pembelian tersebut AB-1 mengenakan komisi sebesar

0,5% dari nilai transaksi kepada Ritel-1.

K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –

FLAC 5.000.000

K Efek yang Akan Diterima dari LKP –

Efek Transaksi Kliring 10.000

K Pendapatan Komisi 23.000

K Utang Dana Jaminan – FLAC 500

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 900

K Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 450

K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 150

SKENARIO JURNAL Transaksi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (HMETD) - NPR

AB-1 mengakui biaya transaksi sebesar 0,03% dari nilai

transaksi serta dana jaminan sebesar 0,01% dari nilai

transaksi.

Skenario Jurnal 3-64

Page 260: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL Transaksi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

AB-1 menyerahkan dana ke LKP yang berasal dari

Rekening Nasabah dan menerima 10.000 HMETD saham

ABCD dari LKP

3.245 A Saat menerima dana dari NPR D Simpanan Giro Bank – L&R 5.025.000 D Dana Milik PE 5.025.000 Tidak ada pencatatan

K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek –

HMETD – L&R 5.025.000

K Dana Milik NPR – Dana Bebas 5.025.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 5.025.000

K Dana yang Disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 5.025.000

3.245 BSaat menyerahkan dana ke LKP dan menyetorkan dana

jaminan.

D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –

FLAC 5.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 5.000.500

D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Bebas 10.000

D Utang Dana Jaminan – FLAC 500 K Dana Milik PE 5.000.500 K Transaksi Beli Efek NPR 10.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 5.000.500

D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek

Transaksi Kliring 10.000

K Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP 10.000

SKENARIO 63

Transaksi Penjualan HMETD untuk NPR (Pada saat

periode perdagangan)

3.247Ritel-1 menjual 10.000 HMETD saham ABCD seharga

Rp500,- per lembar HMETD melalui AB-1.

D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa –

L&R 5.000.000 Tidak ada pencatatan

D Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek

Serah Atas Transaksi Kliring 10.000

K Utang NPR – Transaksi Jual Efek –

HMETD – FLAC 4.975.000

K Transaksi Jual Efek NPR 10.000

K Pendapatan Komisi 23.000

K Utang Dana Jaminan – FLAC 500

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 900

K Utang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC 450

K

Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 150

3.248 AAB-1 menyerahkan 10.000 HMETD saham ABCD milik

Ritel-1 kepada LKP dan menerima dana dari LKP.D Simpanan Giro Bank – L&R 4.999.500 D Dana milik PE 4.999.500

D Utang Dana Jaminan – FLAC 500 K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 4.999.500

Atas penjualan tersebut AB-1 membebankan komisi

sebesar 0,5% dari nilai transaksi kepada Ritel-1.

AB-1 mengakui biaya transaksi dan dana jaminan yang

masing-masing besarnya 0.03% dan 0.01% dari nilai

transaksi.

Skenario Jurnal 3-65

Page 261: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL Transaksi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

K Piutang LKP – Piutang Transaksi

Bursa – L&R 5.000.000

3.248 BSaat menyerahkan dana hasil penjualan kepada NPR. D Utang NPR – Transaksi Jual Efek –

HMETD – FLAC 4.975.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 4.975.000 D Transaksi Jual Efek NPR 10.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 4.975.000 K Dana milik PE 4.975.000 K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –

Efek Bebas 10.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 4.975.000 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 10.000

KDana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik NPR 4.975.000

K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –

Efek Serah Atas Transaksi Kliring 10.000

SKENARIO 64

3.249 Pelaksanaan HMETD untuk NPR

Periode perdagangan juga merupakan periode yang sama

untuk melaksanakan HMETD.

Ritel-1 memutuskan untuk melaksanakan HMETD yang

dimilikinya.

Ritel-1 memiliki 3.000 HMETD saham ABCD.

Saat Ritel-1 menyetorkan dana Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 4.500.000 Tidak ada pencatatan

KDana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik NPR4.500.000

Mencatatkan hak dan liabilitas terkait exercise HMETD D Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R

4.500.000 Tidak ada pencatatan D Efek di Rekening efek NPR – Efek Jaminan 3.000

K Utang Emiten – FLAC 4.500.000 K Efek di Rekening Efek NPR – Efek

Bebas 3.000

3.250 Penyelesaian pelaksanaan HMETD

Memindahkan dana dari rekening Ritel-1 ke rekening AB-

1

D Simpanan Giro Bank – L&R 4.500.000 D

Dana Milik PE4.500.000 D Transaksi Beli Efek NPR 3.000

K Piutang NPR – Transaksi Beli Efek –

L&R 4.500.000 K Dana Milik NPR – Dana Bebas 4.500.000 K 3.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 4.500.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 4.500.000

Menyerahkan dana ke Emiten melalui LPPD Utang Emiten – FLAC 4.500.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE4.500.000 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 3.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 4.500.000 K Dana Milik PE 4.500.000 K Efek dalam Rekening Efek NPR –

Efek Jaminan3.000

Efek pada Emiten atau BAE (belum

diterbitkan dalam waktu 5 (lima) hari

kerja terhitung sejak Efek tersebut

dimasukkan ke Emiten atau BAE)

Skenario Jurnal 3-66

Page 262: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL Transaksi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

3.251Pada saat penerimaan Efek Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Bebas3.000

K Transaksi Beli Efek NPR 3.000

D Efek pada Emiten atau BAE (belum

diterbitkan dalam waktu 5 (lima) hari kerja

terhitung sejak Efek tersebut dimasukkan

ke Emiten atau BAE)

3.000

KEfek yang ada dalam Rekening Efek

LPP3.000

SKENARIO 65

Pengumuman, Pencatatan, dan Pembagian HMETD

untuk Portofolio Sendiri

3.252

PT ABCD mengumumkan akan membagikan HMETD

dengan rasio 3:1 (setiap pemegang 3 saham lama berhak

mempunyai 1 HMETD untuk membeli 1 saham baru).

Nilai nominal per lembar saham adalah Rp1.000,- dan

harga pelaksanaan HMETD adalah Rp1.500,-.

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

3.253

Pada saat cum date , AB-1 memiliki 9.000 lembar saham

ABCD. Maka perhitungan HMETD yang menjadi hak

AB-1 adalah:

=9.000/3 = 3.000 lembar HMETD D HMETD – FVTPL 1.500.000 Tidak ada pencatatan D Portofolio PE (Posisi Long ) 3.000

Nilai wajar HMETD saat cum date adalah Rp500,- K Keuntungan atas Opsi 1.500.000

K

Efek yang akan Diterima Dari Emiten

Sebagai Akibat Adanya Pembagian

Hak dalam Rangka Aksi Korporasi

3.000

3.254 Pada saat distribusi HMETD Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D

Efek yang akan Diterima Dari Emiten

Sebagai Akibat Adanya Pembagian Hak

dalam Rangka Aksi Korporasi

3.000

K Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP 3.000

HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (HMETD) - PORTOFOLIO SENDIRI

Skenario Jurnal 3-67

Page 263: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL Transaksi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

SKENARIO 66

Transaksi Pembelian HMETD untuk Portofolio Sendiri

(Pada saat periode perdagangan)

3.256AB-1 membeli 10.000 HMETD saham ABCD dengan harga

Rp500,- per lembar HMETD. D HMETD – FVTPL 5.002.000 Tidak ada pencatatan

D Portofolio PE (Posisi Long ) 10.000

K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –

FLAC 5.000.000

K Efek yang Akan Diterima dari LKP –

Efek Transaksi Kliring 10.000

K Utang Dana Jaminan – FLAC 500

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC

900

K Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 450

K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 150

3.257AB-1 menyerahkan dana ke LKP dan menerima 10.000

HMETD saham ABCD dari LKP

D

Utang LKP – Utang Transaksi Bursa – FLAC 5.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

PE 5.000.500

D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek

Transaksi Kliring 10.000

D Utang Dana Jaminan – FLAC 500 K Dana Milik PE 5.000.500 K Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP10.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 5.000.500

SKENARIO 67

Transaksi Penjualan HMETD untuk Portofolio Sendiri

(Pada saat periode perdagangan)

3.259AB-1 menjual 10.000 HMETD saham ABCD seharga

Rp550,- per lembar HMETD.

D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa –

L&R 5.500.000 Tidak ada pencatatan

D Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek

Serah Atas Transaksi Kliring 10.000

K Keuntungan Penjualan Efek HMETD –

FVTPL – Trading 498.000 K Portofolio PE (Posisi Long ) 10.000

K HMETD – FVTPL 5.002.000

AB-1 mengakui biaya transaksi dan dana jaminan yang

masing-masing besarnya 0.03% dan 0.01% dari nilai

transaksi. D Beban Dana Jaminan 550

K Utang Dana Jaminan – FLAC 550

D Beban Biaya Transaksi 1.650

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 990

K

Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 495

K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 165

3.260AB-1 menyerahkan 10.000 HMETD saham ABCD kepada

LKP dan menerima dana dari LKP. D Simpanan Giro Bank – L&R 5.499.450 D Dana milik PE 5.499.450 D

Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 10.000

D Utang Dana Jaminan – FLAC 550 K Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 5.499.450

K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –

Efek Serah Atas Transaksi Kliring 10.000

K Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa

– L&R 5.500.000

AB-1 mengakui biaya transaksi sebesar 0,03% dari nilai

transaksi serta dana jaminan sebesar 0,01% dari nilai

transaksi.

Skenario Jurnal 3-68

Page 264: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL Transaksi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

SKENARIO 68

3.261 Pelaksanaan HMETD untuk Portofolio Sendiri

Periode perdagangan juga merupakan periode yang sama

untuk melaksanakan HMETD.

AB--1 memutuskan untuk melaksanakan HMETD yang

dimilikinya.

AB-1 memiliki 3.000 HMETD saham ABCD.

Nilai wajar Efek pada saat pelaksanaan adalah Rp2.250,-

(closing price saat hari penyerahan dana)

D Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa

Efek – FVTPL

6.750.000

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

Pengukuran saat pengakuan awal Efek = Nilai wajar Efek

x jumlah lembar saham = 2250 x 3000K Utang Emiten – FLAC 4.500.000

Utang Emiten (exercise ) = 1500 x 3000 K HMETD – FVTPL 1.500.000

K Keuntungan atas Opsi 750.000

3.262Menyerahkan dana ke Emiten melalui LPP

D Utang Emiten – FLAC 4.500.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE4.500.000 D Portofolio PE (Posisi Long ) 3.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 4.500.000 K Dana Milik PE 4.500.000 KEfek pada Emiten atau BAE (belum

diterbitkan dalam waktu 5 (lima) hari

kerja terhitung sejak Efek tersebut

dimasukkan ke Emiten atau BAE)

3.000

DEfek yang ada dalam Rekening Efek LPP 3.000

K Portofolio PE (Posisi Long ) 3.000

3.263

Pada saat penerimaan Efek Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D Efek pada Emiten atau BAE (belum

diterbitkan dalam waktu 5 (lima) hari kerja

terhitung sejak Efek tersebut dimasukkan

ke Emiten atau BAE)

3.000

KEfek yang ada dalam Rekening Efek

LPP3.000

Skenario Jurnal 3-69

Page 265: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi

Jumlah

(Kontrak)

3.272 SKENARIO 69

Pembukaan Rekening

Nasabah membuka rekening Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

Nasabah mendeposit uang Rp100.000.000,-. Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR - Dana Bebas 100.000.000 Tidak ada pencatatan

K Dana yang disimpan pada Bank -

Dana Milik NPR 100.000.000

A. Nasabah PE sebagai Writer

3.273 T + 0 SKENARIO 70 A

Open Short

D Simpanan Giro Bank - L&R 8.000.000 D Dana Milik PE 8.000.000 Tidak ada pencatatan

K Utang NPR – Agunan Transaksi KOS

– FLAC 8.000.000

K Dana Milik NPR - Dana Bebas 8.000.000

Multiplier 1 kontrak = 10.000 lembar saham. D Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik NPR 8.000.000

K Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE 8.000.000

Menyetorkan agunan ke LKP D Piutang LKP - Agunan untuk Transaksi

Bursa - L&R 8.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE 8.000.000

K Simpanan Giro Bank - L&R 8.000.000 K Dana Milik PE 8.000.000

Pencatatan Piutang Premium

D Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R

3.200.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Utang NPR - Transaksi KOS - FLAC

3.150.000

K Pendapatan Komisi 47.680

K Utang Dana Jaminan – FLAC 320

Piutang Transaksi Bursa (Nilai Transaksi) = Kontrak x

Premium x Multiplier = 1 x 320 x 10.000 =

Rp3.200.000,-

KUtang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 1.200

Biaya Transaksi = Rp2.000,- KUtang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC 800

Dana Jaminan = 0,01% x Nilai Transaksi = 0,01% x

3.200.000 = Rp320,-

TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING

Nasabah akan melakukan Open Short 1 KOS ABCD

pada strike price Rp8.000,- dan menyerahkan agunan

sebesar 10% dari strike price .

agunan = 10 % x Strike Price x Kontrak x Multiplier

= 10 % x 8.000 x 1 x 10.000 = Rp8.000.000,-

Nasabah menjual (Open Short ) 1 KOS ABCD pada

strike price Rp8.000,- dengan harga premium Rp320,-.

SKENARIO JURNAL

Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

Asumsi Komisi Rp50.000,- per kontrak yang dipungut

pada saat pertama kali membuka kontrak.

Skenario Jurnal 3-70

Page 266: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi

Jumlah

(Kontrak)

TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING

SKENARIO JURNAL

Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

3.274 T + 1 Penyelesaian

Menerima premium dari LKP D Simpanan Giro Bank - L&R 3.199.680 D Dana Milik PE 3.199.680 Tidak ada pencatatan

D Utang Dana Jaminan – FLAC 320 K Dana yang disimpan pada Bank -

Dana Milik PE 3.199.680

K Piutang LKP – Transaksi Bursa –

L&R

3.200.000

Memindahkan ke rekening nasabah D Utang NPR - Transaksi KOS - FLAC 3.150.000 D Dana Milik NPR - Dana Bebas 3.150.000 Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank - L&R 3.150.000 K Dana Milik PE 3.150.000

D Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE 3.150.000

K Dana yang disimpan pada Bank -

Dana Milik NPR 3.150.000

3.275 T + 0 SKENARIO 71 A - 1

Assignment

Jika nasabah (writer ) melalui AB terkena assignment

atas 1 KOS ABCD pada nilai pasar wajar Rp8.300,-

(premium Rp300,-)

D Piutang NPR – Transaksi KOS – L&R 3.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Utang LKP – Transaksi Bursa –

FLAC 3.000.000

3.276 T + 1 Penyelesaian Assignment

Penyelesaian assignment D Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 3.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatanK Piutang LKP – Agunan untuk

Transaksi Bursa – L&R 3.000.000

D Utang NPR – Agunan Transaksi KOS –

FLAC 3.000.000

K Piutang NPR – Transaksi KOS –

L&R 3.000.000

Penerimaan sisa agunan dari LKP D Simpanan Giro Bank – L&R 5.000.000 D Dana Milik PE 5.000.000 Tidak ada pencatatan

K Piutang LKP – Agunan untuk

Transaksi Bursa – L&R 5.000.000

K Dana yang disimpan pada Bank -

Dana Milik PE

5.000.000

Pengembalian sisa agunan kepada nasabah D Utang NPR – Agunan Transaksi KOS –

FLAC 5.000.000 D Dana Milik NPR - Dana Bebas 5.000.000

Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank – L&R 5.000.000 K Dana Milik PE 5.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE 5.000.000

K Dana yang disimpan pada Bank -

Dana Milik NPR 5.000.000

Utang/Piutang terkait assignment

= (8.300 - 8.000) x 1 KOS x 10.000 = Rp3.000.000,-

Skenario Jurnal 3-71

Page 267: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi

Jumlah

(Kontrak)

TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING

SKENARIO JURNAL

Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

3.277 T + 0 SKENARIO 71 A - 2

Close Long

D Simpanan Giro Bank – L&R 3.000.000 D Dana Milik PE 3.000.000 Tidak ada pencatatan

K Utang NPR – Agunan Transaksi KOS –

FLAC 3.000.000

K Dana Milik NPR - Dana Bebas 3.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

NPR 3.000.000

K Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 3.000.000

Penyetoran agunan ke LKP: D Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa

– L&R

3.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

PE

3.000.000 Tidak ada pencatatan

agunan = Kontrak x Premium x Multiplier

= 1 x 300 x 10.000 = Rp3.000.000,-

K Simpanan Giro Bank – L&R 3.000.000 K Dana Milik PE 3.000.000

Nasabah mengalihkan kewajibannya sebagai Writer (Close

Long ) atas 1 KOS ABCD strike price Rp8.000,- per saham

dan premium Rp300,- per saham.

Pencatatan utang Premium

D Piutang NPR – Transaksi KOS – L&R 3.050.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 3.000.000

K Pendapatan Komisi 47.700

K Utang Dana Jaminan – FLAC 300

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 1.200

K Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 800

Biaya Transaksi = Rp2.000,-

3.278 T + 1 Penyelesaian D Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 3.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

PE

300 Tidak ada pencatatan

D Utang Dana Jaminan – FLAC 300 K Dana Milik PE 300

K Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi

Bursa – L&R 3.000.000

K Simpanan Giro Bank - L&R 300

D Utang NPR – Agunan Transaksi KOS –

FLAC 3.000.000

K Piutang NPR – Transaksi KOS – L&R 3.000.000

Penerimaan sisa agunan dari LKP D Simpanan Giro Bank – L&R 8.000.000 D Dana Milik PE 8.000.000 Tidak ada pencatatan

K Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi

Bursa – L&R 8.000.000

K Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE

8.000.000

Nasabah akan melakukan Close Long 1 KOS ABCD pada

strike price Rp8.000,- dengan premium Rp300,- dan

menyerahkan agunan sebesar premiumnya.

Nilai Transaksi = Kontrak x Premium x Multiplier

= 1 x 300 x 10.000 = Rp3.000.000,-

Dana Jaminan = 0.01% x Nilai Transaksi = 0.01% x

3.000.000 = Rp300,-

Skenario Jurnal 3-72

Page 268: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi

Jumlah

(Kontrak)

TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING

SKENARIO JURNAL

Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

Pengembalian agunan kepada nasabah D Utang NPR – Agunan Transaksi KOS –

FLAC 8.000.000 D Dana Milik NPR - Dana Bebas 7.950.000

Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank – L&R 7.950.000 K Dana Milik PE 7.950.000

K Piutang NPR – Transaksi KOS –

L&R 50.000

D Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE 7.950.000

K Dana yang disimpan pada Bank -

Dana Milik NPR 7.950.000

B. Nasabah PE sebagai Taker

3.279 T + 0 SKENARIO 70 B

Open Long

a D Simpanan Giro Bank – L&R 3.200.000 D Dana Milik PE 3.200.000 Tidak ada pencatatanK Utang NPR – Agunan Transaksi KOS

– FLAC 3.200.000

K Dana Milik NPR - Dana Bebas 3.200.000

D Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik NPR 3.200.000

K Dana yang disimpan pada Bank -

Dana Milik PE 3.200.000

Penyetoran Agunan ke LKP:D Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi

Bursa – L&R 3.200.000

D Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE 3.200.000

Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank – L&R 3.200.000 K Dana Milik PE 3.200.000

b Pencatatan utang PremiumD Piutang NPR – Transaksi KOS – L&R 3.250.000 Tidak ada pencatatan D Transaksi Beli Efek NPR 1

KUtang LKP – Transaksi Bursa –

FLAC 3.200.000

K Efek yang Akan Diterima dari LKP -

Efek Transaksi Kliring 1

K Pendapatan Komisi 47.680 K Utang Dana Jaminan – FLAC 320

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 1.200

K Utang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC

800

Biaya Transaksi = Rp2.000,-

Nilai Transaksi= Kontrak x Premium x Multiplier

= 1 x 320 x 10.000 = Rp3.200.000,-

Dana Jaminan = 0.01% x Nilai Transaksi = 0.01% x

3.200.000 = Rp320,-

Nasabah akan melakukan Open Long 1 KOS ABCD

strike price Rp8.000,- per saham dan premium Rp320,-

per saham.

Agunan = Kontrak x Premium x Multiplier = 1 x 320 x

10.000 = Rp3.200.000,-

Komisi Rp50.000,- per kontrak, dipungut pada saat

pertama kali membeli kontrak.

Skenario Jurnal 3-73

Page 269: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi

Jumlah

(Kontrak)

TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING

SKENARIO JURNAL

Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

3.280 T + 1 Penyelesaian utang Premium

Setelah kondisi Match tercapai, dimana penyelesaian

atas seluruh liabilitas yang terjadi atas transaksi open

long menggunakan uang jaminan untuk transaksi bursa

yang telah disetorkan sebelumnya.

D Utang NPR – Agunan Transaksi KOS –

FLAC 3.200.000

D Dana Milik PE 50.000 D Efek dalam Rekening Efek Nasabah - Efek

Bebas 1

D Simpanan Giro Bank – L&R 50.000 K Dana Milik NPR - Dana Bebas 50.000 K Transaksi Beli Efek NPR 1

K Piutang NPR – Transaksi KOS –

L&R

3.250.000

D Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik NPR 50.000

D Efek yang Akan Diterima dari LKP - Efek

Transaksi Kliring 1

K Dana yang disimpan pada Bank -

Dana Milik PE 50.000

K Efek yang disimpan di Unit Kerja

yang Menjalankan Fungsi Kustodian 1

Mencatat penyelesaian transaksi dengan LKP D Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 3.200.000

K Piutang LKP – Agunan untuk

Transaksi Bursa – L&R 3.200.000

D Utang Dana Jaminan – FLAC 320 D Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE 320

K Simpanan Giro Bank – L&R 320 K Dana Milik PE 320

3.281 T + 0 SKENARIO 71 B -1

Exercise

Nasabah melakukan exercise atas 1 KOS ABCD strike

price Rp8.000,- pada harga wajar Rp8.300,- D Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R 3.000.000 Tidak ada pencatatan

D Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek

Serah Atas Transaksi Kliring 1

K Utang NPR – Transaksi KOS – FLAC

2.950.000

K Transaksi Jual Efek NPR

1

Pendapatan Komisi 47.700

K Utang Dana Jaminan – FLAC 300 K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek – 1.200

K Utang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC 800

Mencatat penyelesaian transaksi dengan NPR. Serta

memindahbukukan dana dari rekening nasabah ke

rekening PE sejumlah kekurangan penyelesaian

kewajiban NPR.

Skenario Jurnal 3-74

Page 270: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi

Jumlah

(Kontrak)

TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING

SKENARIO JURNAL

Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

3.282 T + 1 Penyelesaian

Menerima dana dari LKP D Simpanan Giro Bank - L&R 2.999.700 D Dana Milik PE 2.999.700 D Transaksi Jual Efek NPR 1

D Utang Dana Jaminan – FLAC 300 K Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE 2.999.700

K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –

Efek Bebas 1

KPiutang LKP – Transaksi Bursa – L&R

3.000.000

D Efek yang disimpan di Unit Kerja yang

Menjalankan Fungsi Kustodian 1

Menyerahkan dana kepada NPR D Utang NPR – Transaksi KOS – FLAC 2.950.000 D Dana Milik NPR - Dana Bebas 2.950.000 K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –

Efek Serah Atas Transaksi Kliring 1

K Simpanan Giro Bank - L&R 2.950.000 K Dana Milik PE 2.950.000

D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik

PE 2.950.000

K Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik NPR 2.950.000

3.283 T + 0 SKENARIO 71 B - 2

Close Short

D Piutang LKP - Transaksi Bursa - FLAC 3.500.000

Tidak ada pencatatan D Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek

Serah Atas Transaksi Kliring 1

K Utang NPR - Transaksi KOS - FLAC 3.450.000 K Transaksi Jual Efek NPR 1

K Pendapatan Komisi 50.000

K Utang Dana Jaminan - FLAC 350

K Utang Biaya Transaksi - Bursa Efek -

FLAC

1.200

Biaya Transaksi = Rp2.000 K Utang Biaya Transaksi - LKP - FLAC 800

Dana jaminan = 0.01% x nilai transaksi

3.284 T + 1 Penyelesaian

Pada saat penerimaan penyelesaian dari LKP. D Simpanan Giro Bank - L&R 3.499.650 D Dana Milik PE 3.499.650 D Transaksi Jual Efek NPR 1

D Utang Dana Jaminan - FLAC 350 K Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE 3.499.650

K Efek dalam Rekening Efek Nasabah -

Efek Bebas 1

K Piutang LKP - Transaksi Bursa - L&R

3.500.000

D Efek yang disimpan di Unit Kerja yang

Menjalankan Fungsi Kustodian 1

Pada saat penyerahan dana kepada NPR. D Utang NPR - Transaksi KOS - FLAC 3.450.000 D Dana Milik NPR - Dana Bebas 3.450.000 K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –

Efek Serah Atas Transaksi Kliring 1

K Simpanan Giro Bank - L&R 3.450.000 K Dana Milik PE 3.450.000

D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik

PE 3.450.000

K Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik NPR 3.450.000

Nilai Transaksi = Kontrak x Premium x Multiplier

= 1 x 350 x 10.000 = Rp3.500.000,-

Nasabah melakukan Close Short 1 KOS ABCD strike price

Rp8.000,- per saham dan premium Rp350,- per saham

Skenario Jurnal 3-75

Page 271: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi

Jumlah

(Kontrak)

A. PE sebagai Writer

3.286 T + 0 SKENARIO 72 A (Writer call)

Open Short

D Piutang LKP - Agunan untuk Transaksi

Bursa - L&R 8.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE 8.000.000 Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank - L&R 8.000.000 K Dana Milik PE 8.000.000

agunan = 10 % x Strike Price x Kontrak x Multiplier

= 10 % x 8.000 x 1 x 10.000 = Rp8.000.000,-

Pencatatan Piutang Premium

D Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R

3.200.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

D Beban Dana Jaminan 320

D Beban Biaya Transaksi 2.000

K Keuntungan atas Opsi 3.200.000

K Utang Dana Jaminan – FLAC 320

Biaya Transaksi = Rp2.000,-K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 1.200

Dana Jaminan = 0,01% x Nilai Transaksi = 0,01% x

3.200.000 = Rp320,-

K Utang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC

800

3.287 T + 1 Penyelesaian

Menerima premium dari LKP D Simpanan Giro Bank - L&R 3.199.680 D Dana Milik PE 3.199.680 Tidak ada pencatatan

D Utang Dana Jaminan – FLAC 320 K Dana yang disimpan pada Bank -

Dana Milik PE 3.199.680

K Piutang LKP – Transaksi Bursa – 3.200.000

3.288 T + 0 SKENARIO 73 A - 1

Assignment

Jika PE (writer ) terkena assignment atas 1 KOS ABCD

pada nilai pasar wajar Rp8.300,- (premium Rp300,-)

D Kerugian atas Opsi 3.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Utang LKP – Transaksi Bursa –

FLAC 3.000.000

SKENARIO JURNAL

Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI

PE akan melakukan Open Short 1 KOS ABCD pada

strike price Rp8.000,- dan menyerahkan agunan sebesar

10% dari strike price .

PE menjual (Open Short ) 1 KOS ABCD pada strike

price Rp8.000,- dengan harga premium Rp320,-.

Piutang Transaksi Bursa (Nilai Transaksi) = Kontrak x

Premium x Multiplier = 1 x 320 x 10.000 =

Rp3.200.000,-

Utang terkait assignment

= (8.300 - 8.000) x 1 KOS x 10.000 = Rp3.000.000,-

Skenario Jurnal 3-76

Page 272: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi

Jumlah

(Kontrak)

SKENARIO JURNAL

Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI3.289 T + 1 Penyelesaian Assignment

Penyelesaian assignment D Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC

3.000.000

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Piutang LKP – Agunan untuk

Transaksi Bursa – L&R 3.000.000

Penerimaan sisa agunan dari LKP D Simpanan Giro Bank – L&R 5.000.000 D Dana Milik PE 5.000.000 Tidak ada pencatatan

K Piutang LKP – Agunan untuk

Transaksi Bursa – L&R 5.000.000

K Dana yang disimpan pada Bank -

Dana Milik PE

5.000.000

3.290 T + 0 SKENARIO 73 A - 2

Close Long

D Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi

Bursa – L&R 4.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 4.000.000 Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank – L&R

4.000.000

K Dana Milik PE 4.000.000

PE mengalihkan kewajibannya sebagai Writer ( Close

Long ) atas 1 KOS ABCD strike price Rp8.000,- per

saham dan premium Rp300,- per saham.

Pencatatan utang Premium

D Kerugian atas Opsi 3.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Utang LKP – Transaksi Bursa –

FLAC

3.000.000

D Beban Dana Jaminan 300

K Utang Dana Jaminan – FLAC 300

Biaya Transaksi = Rp2.000,-

D Beban Biaya Transaksi 2.000

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 1.200

KUtang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC 800

3.291 T + 1 Penyelesaian D Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 3.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

D Utang Dana Jaminan – FLAC 300

K Piutang LKP – Agunan untuk

Transaksi Bursa – L&R 3.000.300

Penerimaan sisa agunan dari LKP D Simpanan Giro Bank – L&R 999.700 D Dana Milik PE 999.700 Tidak ada pencatatan

K Piutang LKP – Agunan untuk

Transaksi Bursa – L&R 999.700

K Dana yang disimpan pada Bank -

Dana Milik PE

999.700

PE akan melakukan Close Long 1 KOS ABCD pada

strike price Rp8.000,- dengan premium Rp400,- dan

menyerahkan agunan sebesar premiumnya

Nilai Transaksi = Kontrak x Premium x Multiplier

= 1 x 300 x 10.000 = Rp3.000.000,-

Dana Jaminan = 0.01% x Nilai Transaksi = 0.01% x

3.000.000 = Rp300,-

Skenario Jurnal 3-77

Page 273: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi

Jumlah

(Kontrak)

SKENARIO JURNAL

Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRIB. PE sebagai Taker

3.292 T + 0 SKENARIO 72 B

Open Long

aD Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi

Bursa – L&R 3.200.000

D Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE 3.200.000 Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank – L&R 3.200.000 K Dana Milik PE 3.200.000

b Pencatatan utang PremiumD KOS - FVTPL - Trading 3.200.000 Tidak ada pencatatan D Portofolio PE (Posisi Long ) 1

Nilai Transaksi= Kontrak x Premium x Multiplier

= 1 x 320 x 10.000 = Rp3.200.000,-D Beban Dana Jaminan 320

K Efek yang Akan Diterima dari LKP -

Efek Transaksi Kliring 1

Biaya Transaksi = Rp2.000,- D Beban Biaya Transaksi 2.000

K Utang LKP – Transaksi Bursa –

FLAC

3.200.000

K Utang Dana Jaminan – FLAC 320 K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC

1.200

K Utang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC

800

3.293 T + 1 Penyelesaian utang Premium

Setelah kondisi Match tercapai, dimana penyelesaian

atas seluruh liabilitas yang terjadi atas transaksi open

long menggunakan uang jaminan untuk transaksi bursa

yang telah disetorkan sebelumnya.

D Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 3.200.000

K Piutang LKP – Agunan untuk

Transaksi Bursa – L&R 3.200.000

D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek

Transaksi Kliring 1

KEfek yang disimpan di Unit Kerja

yang Menjalankan Fungsi Kustodian 1

D Utang Dana Jaminan – FLAC 320 D Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE 320

K Simpanan Giro Bank – L&R 320 K Dana Milik PE 320

PE akan melakukan Open Long 1 KOS ABCD strike

price Rp8.000,- per saham dan premium Rp320,- per

saham.

Dana Jaminan = 0.01% x Nilai Transaksi = 0.01% x

3.200.000 = Rp320,-

Skenario Jurnal 3-78

Page 274: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi

Jumlah

(Kontrak)

SKENARIO JURNAL

Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI3.294 T + 0 SKENARIO 73 B -1

Exercise

PE melakukan exercise atas 1 KOS ABCD strike price

Rp8.000,-D KOS – FVTPL - Trading 3.000.000

Tidak ada pencatatan

D Efek yang disimpan di Unit Kerja yang

Menjalankan Fungsi Kustodian 1

D Beban Dana Jaminan 300 K Portofolio PE (Posisi Long ) 1

D Beban Biaya Transaksi 2.000

K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa

– FLAC 3.000.000

K Utang Dana Jaminan – FLAC 300

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 1.200

K Utang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC

800

3.295 T + 1 Penyelesaian

Menyerahkan dana kepada LKPD Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –

FLAC 3.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE 3.000.300

D Utang Dana Jaminan – FLAC 300 K Dana Milik PE 3.000.300

K Simpanan Giro Bank – L&R 3.000.300

3.296 T + 0 SKENARIO 73 B - 2

Close Short

D Piutang LKP - Transaksi Bursa - FLAC 3.500.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatanD Beban Dana Jaminan 350

D Beban Biaya Transaksi 2.000

Dana jaminan = 0.01% x nilai transaksi K Keuntungan atas Opsi 3.500.000

K Utang Dana Jaminan – FLAC 350

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 1.200

Biaya Transaksi (Levy) = Rp10.000K Utang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC

800

3.297 T + 1 Penyelesaian

Pada saat penerimaan penyelesaian dari LKP. D Simpanan Giro Bank - L&R 3.499.650 D Dana Milik PE 3.499.650 Tidak ada pencatatan

D Utang Dana Jaminan - FLAC 350 K Dana yang disimpan pada Bank -

Dana Milik PE 3.499.650

K Piutang LKP - Transaksi Bursa - L&R

3.500.000

Nilai Transaksi = Kontrak x Premium x Multiplier

= 1 x 350 x 10.000 = Rp3.500.000,-

PE melakukan Close Short 1 KOS ABCD strike price

Rp8.000,- per saham dan premium Rp350,- per saham

Skenario Jurnal 3-79

Page 275: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi

Jumlah

(Kontrak)

SKENARIO JURNAL

Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRIT + 0 SKENARIO 74

Open Short

PE 2 mengambil alih kewajiban Writer- 1 menjadi

Writer Pengganti atas 1 KOS ABCD strike price

Rp8.000,- per saham dan premium Rp320,- per saham.

Pembayaran agunan ke LKP

Memindahbukukan dana dari rekening NPR ke rekening

PPE

D Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi

Bursa – L&R 8.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE 8.000.000 Tidak ada pencatatan

Agunan = 10 % x Strike Price x Kontrak x Multiplier

= 10 % x 8.000 x 1 x 10.000 = Rp8.000.000,-

K Simpanan Giro Bank - L&R

8.000.000

K Dana Milik PE

8.000.000

Pencatatan Piutang Premium

Biaya Transaksi (Levy) = Rp2.000,- D Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R 3.200.000

D Beban Dana Jaminan 320

D Beban Biaya Transaksi 2.000

K Keuntungan atas Opsi 3.200.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Utang Dana Jaminan – FLAC 320

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 1.200

K Utang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC

800

T + 1 Penyelesaian

Menerima dana dari LKP D Simpanan Giro Bank - L&R 3.199.680 D Dana Milik PE 3.199.680 Tidak ada pencatatan

D Utang Dana Jaminan – FLAC 320 K Dana yang disimpan pada Bank -

Dana Milik PE 3.189.680

K Piutang LKP - Transaksi Bursa - L&R

3.200.000

Dana Jaminan = 0,01% x Nilai Transaksi

= 0,01% x 3.200.000 = Rp320,-

Skenario Jurnal 3-80

Page 276: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi

Jumlah

(Kontrak)

A. PE sebagai Writer

3.286 T + 0 SKENARIO 75 A (Writer Put)

Open Short

D Piutang LKP - Agunan untuk Transaksi Bursa -

L&R 8.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik

PE 8.000.000 Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank - L&R 8.000.000 K Dana Milik PE 8.000.000

agunan = 10 % x Strike Price x Kontrak x Multiplier

= 10 % x 8.000 x 1 x 10.000 = Rp8.000.000,-

Pencatatan Piutang Premium

D Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R 3.200.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

D Beban Dana Jaminan 320

D Beban Biaya Transaksi 2.000

K Keuntungan atas opsi 3.200.000

K Utang Dana Jaminan – FLAC 320

Biaya Transaksi = Rp2.000,-K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 1.200

Dana Jaminan = 0,01% x Nilai Transaksi = 0,01% x

3.200.000 = Rp320,-

K Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 800

3.287 T + 1 Penyelesaian

Menerima premium dari LKP D Simpanan Giro Bank - L&R 3.199.680 D Dana Milik PE 3.199.680 Tidak ada pencatatan

D Utang Dana Jaminan – FLAC 320 K Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE 3.199.680

K Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R 3.200.000

Saat Tanggal Pelaporan (sebelum assignment)

Saham ABCD mengalami penurunan harga menjadi Rp7.800,-

Penurunan nilai agunan D Kerugian atas Opsi 2.000.000

= (8.000 - 7.800) x 1 KOS x 10.000 = Rp 2.000.000,- K Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 2.000.000

3.288 T + 0 SKENARIO 76 A - 1

Assignment

Jika PE (writer ) terkena assignment atas 1 KOS ABCD pada

nilai pasar wajar Rp7.700,- (premium Rp300,-)

D Kerugian atas Opsi 1.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 1.000.000

SKENARIO JURNAL

Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI

PE akan melakukan Open Short 1 KOS ABCD pada strike

price Rp8.000,- dan menyerahkan agunan sebesar 10% dari

strike price .

PE menjual (Open Short ) 1 KOS ABCD pada strike price

Rp8.000,- dengan harga premium Rp320,-.

Piutang Transaksi Bursa (Nilai Transaksi) = Kontrak x

Premium x Multiplier = 1 x 320 x 10.000 = Rp3.200.000,-

Utang terkait assignment

= (7.800 - 7.700) x 1 KOS x 10.000 = Rp1.000.000,-

Skenario Jurnal 3-81

Page 277: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi

Jumlah

(Kontrak)

SKENARIO JURNAL

Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI3.289 T + 1 Penyelesaian Assignment

Penyelesaian assignment D Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 3.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi

Bursa – L&R 3.000.000

Penerimaan sisa agunan dari LKP D Simpanan Giro Bank – L&R 5.000.000 D Dana Milik PE 5.000.000 Tidak ada pencatatan

K Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi

Bursa – L&R 5.000.000

K Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE

5.000.000

3.290 T + 0 SKENARIO 76 A - 2

Close Long

D Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa –

L&R 3.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

PE 3.000.000 Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank – L&R 3.000.000 K Dana Milik PE 3.000.000

Apabila premium dijual pada harga dibawah Rp300 maka

writer akan mengakui keuntungan sebesar selisih antara Rp300

dengan harga jual.

PE mengalihkan kewajibannya sebagai Writer (Close Long )

atas 1 KOS ABCD strike price Rp8.000,- per saham dan

premium Rp300,- per saham.

Pencatatan utang Premium

D Kerugian atas Opsi 3.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 3.000.000

D Beban Dana Jaminan 300

K Utang Dana Jaminan – FLAC 300

Biaya Transaksi = Rp2.000,-

D Beban Biaya Transaksi 2.000

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 1.200

K Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 800

3.291 T + 1 Penyelesaian D Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 3.000.000 Tidak ada pencatatan

K Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi

Bursa – L&R 3.000.000

Penerimaan sisa agunan dari LKP D Simpanan Giro Bank – L&R 7.999.700 D Dana Milik PE 7.999.700

D Utang Dana Jaminan – FLAC 300 K Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE

7.999.700

K Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi

Bursa – L&R 8.000.000

= (8.000 - 7.700) x 1 KOS x 10.000 = Rp3.000.000,-

PE akan melakukan Close Long 1 KOS ABCD pada strike

price Rp8.000,- dengan premium Rp300,- dan menyerahkan

agunan sebesar premiumnya

Nilai Transaksi = Kontrak x Premium x Multiplier

= 1 x 300 x 10.000 = Rp3.000.000,-

Dana Jaminan = 0.01% x Nilai Transaksi = 0.01% x

3.000.000 = Rp300,-

Skenario Jurnal 3-82

Page 278: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi

Jumlah

(Kontrak)

SKENARIO JURNAL

Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRIT + 0 SKENARIO 77

Open Short

PE 2 mengambil alih kewajiban Writer- 1 menjadi Writer

Pengganti atas 1 KOS ABCD strike price Rp8.000,- per

saham dan premium Rp320,- per saham.

Pembayaran agunan ke LKP

Memindahbukukan dana dari rekening NPR ke rekening PPE D Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa –

L&R 8.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik

PE 8.000.000 Tidak ada pencatatan

Agunan = 10 % x Strike Price x Kontrak x Multiplier

= 10 % x 8.000 x 1 x 10.000 = Rp8.000.000,-

K Simpanan Giro Bank - L&R

8.000.000

K Dana Milik PE

8.000.000

Pencatatan Piutang Premium

Biaya Transaksi (Levy) = Rp2.000,- D Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R 3.200.000

D Beban Dana Jaminan 320

D Beban Biaya Transaksi 2.000

K Keuntungan atas Opsi 3.200.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Utang Dana Jaminan – FLAC 320

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 1.200

K Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 800

T + 1 Penyelesaian

Menerima dana dari LKP D Simpanan Giro Bank - L&R 3.199.680 D Dana Milik PE 3.199.680 Tidak ada pencatatan

D Utang Dana Jaminan – FLAC 320 K Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE 3.199.680

K Piutang LKP - Transaksi Bursa - L&R 3.200.000

B. PE sebagai Taker

3.292 T + 0 SKENARIO 75 B (Taker Put)

Open Long

aD Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi Bursa –

L&R 3.200.000

D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik

PE 3.200.000 Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank – L&R 3.200.000 K Dana Milik PE 3.200.000

b Pencatatan utang Premium

D KOS - FVTPL - Trading 3.200.000 Tidak ada pencatatan D Portofolio PE (Posisi Long ) 1

Nilai Transaksi= Kontrak x Premium x Multiplier

= 1 x 320 x 10.000 = Rp3.200.000,-D Beban Dana Jaminan 320

K Efek yang Akan Diterima dari LKP - Efek

Transaksi Kliring 1

Biaya Transaksi = Rp2.000,- D Beban Biaya Transaksi 2.000

K Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 3.200.000

K Utang Dana Jaminan – FLAC 320

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC

1.200

K Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 800

Dana Jaminan = 0.01% x Nilai Transaksi = 0.01% x

3.200.000 = Rp320,-

Dana Jaminan = 0,01% x Nilai Transaksi

= 0,01% x 3.200.000 = Rp320,-

PE akan melakukan Open Long 1 KOS ABCD strike price

Rp8.000,- per saham dan premium Rp320,- per saham.

Skenario Jurnal 3-83

Page 279: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi

Jumlah

(Kontrak)

SKENARIO JURNAL

Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI3.293 T + 1 Penyelesaian utang Premium

Setelah kondisi Match tercapai, dimana penyelesaian atas

seluruh liabilitas yang terjadi atas transaksi open long

menggunakan uang jaminan untuk transaksi bursa yang telah

disetorkan sebelumnya.D Utang LKP – Transaksi Bursa – FLAC 3.200.000

K Piutang LKP – Agunan untuk Transaksi

Bursa – L&R 3.200.000

D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek

Transaksi Kliring 1

KEfek yang disimpan di Unit Kerja yang

Menjalankan Fungsi Kustodian 1

D Utang Dana Jaminan – FLAC 320 D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik

PE 320

K Simpanan Giro Bank – L&R 320 K Dana Milik PE 320

3.294 T + 0 SKENARIO 76 B -1

Exercise

PE melakukan exercise atas 1 KOS ABCD strike price

Rp8.000,- pada harga Rp 7.700 (pada premium Rp300,-)D Kerugian atas opsi

200.000 Tidak ada pencatatan

D Efek yang disimpan di Unit Kerja yang

Menjalankan Fungsi Kustodian 1

Asumsi: harga sehari sebelum exercise adalah Rp8.000 D Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R 3.000.000

D Beban Dana Jaminan 300 K Portofolio PE (Posisi Long ) 1

D Beban Biaya Transaksi 2.000 Efek bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa

Efek – FVTPL

K KOS - FVTPL - Trading 3.200.000

K Utang Dana Jaminan – FLAC 300

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 1.200

K Utang Biaya Transaksi – LKP – FLAC 800

3.295 T + 1 Penyelesaian

Menerima dana dari LKP D Simpanan Giro Bank – L&R 2.999.700 D Dana Milik PE 2.999.700

D Utang Dana Jaminan – FLAC 300 K Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE 2.999.700

K Piutang LKP – Transaksi Bursa – L&R 3.000.000

3.296 T + 0 SKENARIO 76 B - 2

Close Short

D Piutang LKP - Transaksi Bursa - L&R 3.500.000 Tidak ada pencatatan D Efek yang disimpan di Unit Kerja yang

Menjalankan Fungsi Kustodian 1

D Beban Dana Jaminan 350 K Portofolio PE (Posisi Long ) 1

D Beban Biaya Transaksi 2.000

Dana jaminan = 0.01% x nilai transaksi K KOS - FVTPL - Trading 3.200.000 K Utang Dana Jaminan – FLAC 350

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 1.200

Biaya Transaksi (Levy) = Rp2.000K Utang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC

800

K Keuntungan atas Opsi 300.000

PE melakukan Close Short 1 KOS ABCD strike price

Rp8.000,- per saham dan premium Rp350,- per saham

Nilai Transaksi = Kontrak x Premium x Multiplier

= 1 x 350 x 10.000 = Rp3.500.000,-

Skenario Jurnal 3-84

Page 280: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi

Jumlah

(Kontrak)

SKENARIO JURNAL

Transaksi Kontrak Opsi Saham (KOS)

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI3.297 T + 1 Penyelesaian

Pada saat penerimaan penyelesaian dari LKP. D Simpanan Giro Bank - L&R 3.499.650 D Dana Milik PE 3.499.650 Tidak ada pencatatan

D Utang Dana Jaminan - FLAC 350 K Dana yang disimpan pada Bank -

Dana Milik PE 3.499.650

K Piutang LKP - Transaksi Bursa - L&R

3.500.000

Skenario Jurnal 3-85

Page 281: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi

Jumlah

(Kontrak)

SKENARIO 78

3.301 Pembukaan Rekening

Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR - Dana Bebas 90.000.000 Tidak ada pencatatan

K Dana yang disimpan pada Bank -

Dana Milik NPR 90.000.000

D Simpanan Giro Bank - L&R 90.000.000 D Dana Milik PE 90.000.000 Tidak ada pencatatan

K Utang NPR - Agunan Transaksi KBIE

- FLAC 90.000.000

K Dana Milik NPR - Dana Bebas 90.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik NPR 90.000.000

K Dana yang disimpan pada Bank -

Dana Milik PE 90.000.000

AB setor margin awal milik Nasabah ke LKP sebesar

Rp90.000.000,-.

D Piutang LKP - Agunan Transaksi Bursa -

L&R 90.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE 90.000.000 Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank - L&R 90.000.000 K Dana Milik PE 90.000.000

3.302 SKENARIO 79

AB membuka Kontrak Berjangka posisi beli untuk

kepentingan nasabah

Pembukaan Kontrak:

T+0D Piutang NPR - Transaksi Beli Efek - L&R 30.500.000 Tidak ada pencatatan

DTransaksi Beli Efek NPR

10

K Utang LKP - Utang Transaksi Bursa -

FLAC 30.000.000

K Efek yang Akan Diterima dari LKP –

Efek Transaksi Kliring 10

Komisi per kontrak = Rp 50.000 K Pendapatan Komisi 307.438Biaya transaksi per kontrak =Rp 10.000,- K Utang Biaya Transaksi - Bursa Efek - 100.000

Dana Jaminan (0.005% dari nilai kontrak)

KUtang Biaya Transaksi - LKP - FLAC

70.000

Biaya kliring per kontrak = Rp 7.000 K Utang Dana Jaminan - FLAC 22.563

Marjin awal LQ-MAR = Rp 3.000.000,- per kontrak

3.303HPH KBIE LQ-MAR: 90.75, Nasabah mendapat

keuntungan sebesar Rp 2.500.000

D Piutang LKP - Piutang Transaksi Bursa -

L&R 2.500.000Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

(90,75-90,25) x 10 x 500.000 = 2.500.000 KUtang NPR - Transaksi KBIE - FLAC

2.500.000

3.304Pada sore hari, AB mencatat Efek yang telah diterima

dari LKP pada buku pembantu EfekTidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Bebas 10

K Transaksi Beli Efek NPR 10

D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek

Transaksi Kliring 10

K Efek yang disimpan di Unit Kerja

yang Menjalankan Fungsi Kustodian10

SKENARIO JURNAL

Transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE)Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans.

Buku Pembantu Dana Buku Besar

AB membuka 10 kontrak beli KBIE LQ-MAR milik

Nasabah pada harga 90,25.

Buku Pembantu Efek

ILUSTRASI

TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING

Nasabah membuka rekening pada AB, dengan

menyetorkan dana sejumlah Rp 90.000.000,-

Memindahbukukan dana nasabah yang akan disetorkan

ke LKP ke rekening PE.

Skenario Jurnal 3-86

Page 282: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi

Jumlah

(Kontrak)

SKENARIO JURNAL

Transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE)Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans.

Buku Pembantu Dana Buku Besar Buku Pembantu Efek

ILUSTRASI

3.305 AB menarik dana milik Nasabah atas komisi D Simpanan Giro Bank - L&R 307.438 D Dana Milik PE 307.438 Tidak ada pencatatan

K Piutang NPR - Transaksi Beli Efek - 307.438 K Dana Milik NPR - Dana Bebas 307.438

D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik

NPR 307.438

K Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE 307.438

3.306 T+1 D Utang LKP - Transaksi Bursa - FLAC 30.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Piutang LKP - Agunan Transaksi Bursa -

L&R 30.000.000

3.307 AB menerima dana dari LKP sebesar Rp 2.500.000 D Simpanan Giro Bank 2.500.000 D Dana Milik PE 2.500.000 Tidak ada pencatatan

K Piutang LKP - Piutang Transaksi Bursa -

L&R 2.500.000

K Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE 2.500.000

AB memindahkan dana tersebut ke rekening nasabah D Utang NPR - Transaksi KBIE - FLAC 2.500.000 D Dana Milik NPR - Dana Bebas 2.500.000 Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro - L&R 2.500.000 K Dana Milik PE 2.500.000

D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik

PE 2.500.000

K Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik NPR 2.500.000

Penutupanan Kontrak:

3.309

T+0

AB menutup KBIE dengan melakukan transaksi membuka

posisi sell atas instruksi Nasabah atas 10 kontrak LQ-MAR

pada harga 91,5 dan mendapat keuntungan sebesar

Rp3.750.000,-.

D Piutang LKP - Transaksi Bursa - L&R 33.942.563 Tidak ada pencatatan

D

Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek

Serah Atas Transaksi Kliring

10

(91,50-90,75) x 10 x 500.000 = 3.750.000

K Piutang NPR - Transaksi Beli Efek -

L&R 30.192.563 K

Transaksi Jual Efek NPR

10

KUtang NPR - Transaksi KBIE - FLAC

3.750.000

T+1 D Simpanan Giro Bank - L&R 3.750.000 D Dana Milik PE 3.750.000 D Transaksi Jual Efek NPR 10

D Piutang LKP - Agunan Transaksi Bursa -

L&R 30.192.563

K Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE 3.750.000 K

Efek dalam Rekening Efek Nasabah –

Efek Bebas 10

K Piutang LKP - Transaksi Bursa - L&R 33.942.563

D Efek yang disimpan di Unit Kerja yang

Menjalankan Fungsi Kustodian 10

K

Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –

Efek Serah Atas Transaksi Kliring10

AB memindahkan dana tersebut ke rekening nasabah D Utang NPR - Transaksi KBIE - FLAC 3.750.000 D Dana Milik NPR - Dana Bebas 3.750.000 Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank - L&R 3.750.000 K Dana Milik PE 3.750.000

D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik

PE 3.750.000

K Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik NPR 3.750.000

Penyelesaian atas margin awal transaksi pembukaan 10

kontrak beli KBIE LQ-MAR

AB menerima dana hasil transaksi saling hapus milik

nasabah

Skenario Jurnal 3-87

Page 283: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi

Jumlah

(Kontrak)

SKENARIO JURNAL

Transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE)Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans.

Buku Pembantu Dana Buku Besar Buku Pembantu Efek

ILUSTRASI

SKENARIO 80

3.302AB membuka Kontrak Berjangka posisi jual untuk

kepentingan nasabah

Pembukaan Kontrak:

T+0 D Piutang NPR - Transaksi Beli Efek - L&R 61.000.000 Tidak ada pencatatan D Transaksi Beli Efek NPR 20

K Utang LKP - Utang Transaksi Bursa -

FLAC 60.000.000

K Efek yang Akan Diterima dari LKP –

Efek Transaksi Kliring 20

Komisi per kontrak = Rp 50.000 K Pendapatan Komisi 615.000

Biaya transaksi per kontrak =Rp10.000,-K Utang Biaya Transaksi - Bursa Efek -

FLAC 200.000

Dana Jaminan (0.005% dari nilai kontrak) K Utang Biaya Transaksi - LKP - FLAC 140.000

Biaya kliring per kontrak = Rp 7.000 K Utang Dana Jaminan - FLAC 45.000

Marjin awal LQ-MEI = Rp 3.000.000,-/kontrak

3.303 HPH KBIE LQ-MEI: 90.2 D Piutang NPR - Transaksi KBIE - L&R 2.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

Nasabah mengalami kerugian sebesar Rp 2.000.000 K Utang LKP - Transaksi Bursa - FLAC 2.000.000

{(90 - 90,2) x 500.000 x 20} = (rugi 2.000.000)

3.305 AB menarik dana Nasabah atas komisi D Simpanan Giro Bank - L&R 615.000 D Dana Milik PE 615.000 Tidak ada pencatatan

K Piutang NPR - Transaksi Beli Efek -

L&R 615.000K Dana Milik NPR - Dana Bebas

615.000

D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik

NPR 615.000

K Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE 615.000

3.304AB mencatat Efek yang telah diterima dari LKP pada Buku

Pembantu EfekTidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Bebas 20

K Transaksi Beli Efek NPR 20

D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek

Transaksi Kliring 20

K Efek yang disimpan di Unit Kerja yang

Menjalankan Fungsi Kustodian 20

3.306T+1

DUtang LKP - Utang Transaksi Bursa - FLAC

60.000.000Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Piutang LKP - Agunan Transaksi Bursa -

L&R 60.000.000

3.308 D Utang LKP - Utang Transaksi Bursa - FLAC 2.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Piutang LKP - Agunan Transaksi Bursa -

L&R 2.000.000

DUtang NPR - Agunan Transaksi KBIE - FLAC

2.000.000Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

KPiutang NPR - Transaksi KBIE - L&R

2.000.000

Penutupanan Kontrak:

3.310T+0

DPiutang LKP - Transaksi Bursa - L&R 57.000.000 Tidak ada pencatatan

D Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek

Serah Atas Transaksi Kliring 20

D Piutang NPR - Transaksi KBIE - L&R 3.000.000 K Transaksi Jual Efek NPR 20

{(90,2 - 90,5) x 500.000 x 20} = (3.000.000) KPiutang NPR - Transaksi Beli Efek - L&R

60.000.000

AB membuka 20 KBIE LQ-MEI milik Nasabah pada harga

90

Penyelesaian atas margin awal transaksi pembukaan 20

kontrak jual KBIE LQ-MEI

LKP mengambil margin awal AB (untuk menyelesaikan posisi

rugi pada saat penyesuaian HPH).

AB mengambil dana nasabah dalam rangka maintenance

margin

AB menutup 20 kontrak LQ-MEI dengan melakukan saling

hapus atas instruksi Nasabah pada harga 90,5 dan mengalami

kerugian sebesar Rp3.000.000,-.

Skenario Jurnal 3-88

Page 284: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi

Jumlah

(Kontrak)

SKENARIO JURNAL

Transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE)Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans.

Buku Pembantu Dana Buku Besar Buku Pembantu Efek

ILUSTRASI

T+1 Menyelesaikan transaksi saling hapus

D Piutang LKP - Agunan Transaksi Bursa -

L&R 57.000.000Tidak ada pencatatan

DTransaksi Jual Efek NPR

20

KPiutang LKP - Transaksi Bursa - L&R 57.000.000

K Efek dalam Rekening Efek Nasabah –

Efek Bebas 20

D Efek yang disimpan di Unit Kerja yang

Menjalankan Fungsi Kustodian 20

K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –

Efek Serah Atas Transaksi Kliring 20

SKENARIO 81

3.311 AB menyetorkan dana pengaman ke LKPD Piutang LKP - Agunan Transaksi Bursa (Dana

Pengaman) - L&R 200.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik

PE 200.000.000 Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank - L&R 200.000.000 K Dana Milik PE 200.000.000

D Piutang LKP - Agunan Transaksi Bursa -

L&R100.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik

PE 100.000.000 Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank - L&R 100.000.000 K Dana Milik PE 100.000.000

SKENARIO 82

3.312AB membuka Kontrak Berjangka posisi jual untuk

kepentingan sendiri

Pembukaan Kontrak:

T+0 D KBIE - Margin Deposit - L&R 30.000.000 Tidak ada pencatatan D Portofolio PE (Posisi Long ) 10

D Beban Biaya Transaksi 170.000K Efek yang akan diterima dari LKP –

Efek Transaksi Kliring 10

D Beban Dana Jaminan 22.563

Biaya kliring per kontrak = Rp7.000,- K Utang LKP - Utang Transaksi Bursa -

FLAC 30.000.000

Marjin awal LQ-OCT = Rp3.000.000,-/kontrak K Utang Biaya Transaksi - Bursa Efek -

FLAC 100.000

K Utang Biaya Transaksi - LKP - FLAC 70.000

K Utang Dana Jaminan - FLAC 22.563

3.313D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa –

L&R 2.500.000Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Keuntungan KBIE – FVTPL (P&L) 2.500.000

3.314Pada sore hari, AB mencatat Efek yang telah diterima dari

LKP pada Buku Pembantu EfekTidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

D Efek yang akan diterima dari LKP – Efek

Transaksi Kliring 10

K Efek yang disimpan di Unit Kerja yang

Menjalankan Fungsi Kustodian 10

3.315T+1

D Utang LKP - Utang Transaksi Bursa - FLAC 30.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Piutang LKP - Agunan Transaksi Bursa -

L&R 30.000.000

3.316 AB menerima excess margin dari LKP. D Simpanan Giro Bank - L&R 2.500.000 D Dana Milik PE 2.500.000 Tidak ada pencatatan

K Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa

– L&R 2.500.000

K Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE - Dana Milik PE 2.500.000

Penyelesaian atas margin awal transaksi pembukaan 10

kontrak jual KBIE LQ-OCT

TRANSAKSI UNTUK PORTOFOLIO SENDIRI

AB menyetorkan margin awal ke LKP sebesar

Rp100.000.000,-.

AB membuka 10 kontrak jual KBIE LQ-OCT pada harga

90.25. Biaya transaksi per kontrak: Rp10.000,- dan Dana

Jaminan (0.005% dari nilai kontrak)

HPH KBIE LQ-OCT : 89.75, AB mendapat keuntungan

sebesar Rp2.500.000,-

Skenario Jurnal 3-89

Page 285: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi Jumlah (Rp)

D /

K Deskripsi

Jumlah

(Kontrak)

SKENARIO JURNAL

Transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE)Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans.

Buku Pembantu Dana Buku Besar Buku Pembantu Efek

ILUSTRASI

Penutupan Kontrak:

3.318T+0

D Piutang LKP - Transaksi Bursa - L&R 31.250.000 Tidak ada pencatatanD Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek

Serah Atas Transaksi Kliring 10

K KBIE - Margin Deposit - L&R 30.000.000 K Portofolio PE (Posisi Long ) 10

(89.75 - 89.5) x 10 x Rp 500.000 = 1.250.000 K Keuntungan KBIE – FVTPL (P&L) 1.250.000

T+1 AB menarik dana hasil transaksi saling hapus D Simpanan Giro Bank - L&R 1.250.000 D Dana Milik PE 1.250.000

D Efek yang disimpan di Unit Kerja yang

Menjalankan Fungsi Kustodian 10

D Piutang LKP - Agunan Transaksi Bursa -

L&R 30.000.000

K Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE - Dana Milik PE 1.250.000

K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –

Efek Serah Atas Transaksi Kliring 10

K Piutang LKP - Transaksi Bursa - L&R 31.250.000

SKENARIO 83

3.312AB membuka Kontrak Berjangka posisi beli untuk

kepentingan sendiri

Pembukaan Kontrak:

T+0 D KBIE - Margin Deposit - L&R 60.000.000 Tidak ada pencatatan D Portofolio PE (Posisi Long ) 20

D Beban Biaya Transaksi 340.000K Efek yang akan diterima dari LKP – Efek

Transaksi Kliring 20

D Beban Dana Jaminan 46.125

K Utang LKP - Utang Transaksi Bursa -

FLAC 60.000.000

Marjin awal LQ-NOV = Rp3.000.000,-/kontrak K Utang Biaya Transaksi - Bursa Efek -

FLAC 200.000

K Utang Biaya Transaksi - LKP - FLAC 140.000

K Utang Dana Jaminan - FLAC 46.125

3.313 HPH KBIE : 91.75, AB mengalami kerugian D Kerugian KBIE – FVTPL (P&L) 5.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

{(91.75 - 92.25) x 20 x 500.000} = (5.000.000)K Utang LKP - Utang Transaksi Bursa -

FLAC 5.000.000

3.314Pada sore hari, AB mencatat Efek yang telah diterima dari

LKP pada Buku Pembantu EfekTidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

D Efek yang akan diterima dari LKP – Efek

Transaksi Kliring 20

K Efek yang disimpan di Unit Kerja yang

Menjalankan Fungsi Kustodian 20

3.315 T+1 D Utang LKP - Utang Transaksi Bursa - FLAC 60.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Piutang LKP - Agunan Transaksi Bursa -

L&R 60.000.000

3.317 AB memenuhi margin call D Utang LKP - Utang Transaksi Bursa - FLAC 5.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Piutang LKP - Agunan Transaksi Bursa -

L&R 5.000.000

Penutupan Kontrak:

3.319T+0

D Piutang LKP - Transaksi Bursa - L&R 57.500.000 Tidak ada pencatatanD Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek

Serah Atas Transaksi Kliring 20

D Kerugian KBIE – FVTPL (P&L) 2.500.000 K Portofolio PE (Posisi Long ) 20

K KBIE - Margin Deposit - L&R 60.000.000

T+1 AB menyelesaikan transaksi saling hapus

DPiutang LKP - Agunan Transaksi Bursa - L&R 57.500.000 Tidak ada pencatatan

D Efek yang disimpan di Unit Kerja yang

Menjalankan Fungsi Kustodian 20

K Piutang LKP - Transaksi Bursa - L&R 57.500.000K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –

Efek Serah Atas Transaksi Kliring 20

Penyelesaian atas margin awal transaksi pembukaan 20

kontrak beli KBIE LQ-NOV

AB membuka 20 kontrak beli KBIE LQ-NOV pada harga

92.25

Biaya transaksi per kontrak = Rp10.000,-

Dana Jaminan : 0.005% dari nilai transaksi

Biaya kliring per kontrak = Rp7.000,-

AB menutup 20 kontrak LQ-NOV dengan melakukan transaksi

saling hapus (reverse trade ) pada harga 91.5 & AB

mengalami kerugian sebesar Rp2.500.000,-

AB menutup 10 kontrak LQ-OCT dengan melakukan

transaksi saling hapus (reverse trade ) pada harga 89.5 &

mendapat keuntungan sebesar Rp 1.250.000

Skenario Jurnal 3-90

Page 286: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO 84

Pembukaan Rekening

3.67 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR - Dana Bebas 50.000.000 D Efek Bebas 15.000

K Dana yang disimpan pada Bank -

Dana Milik NPR 50.000.000 K Efek Di Rekening Efek LPP 15.000

SKENARIO 85

3.324 Pembelian ETF Nasabah Pemilik Rekening

T+0 D Piutang NPR – Transaksi Beli Efek – L&R 20.050.000 Tidak ada pencatatan D Transaksi Beli Efek NPR 10.000

K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –

FLAC

20.000.000 K Efek yang Akan Diterima dari LKP –

Efek Transaksi Kliring

10.000

K Pendapatan Komisi 42.000

K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC3.600

K Utang Biaya Transaksi – LKP – 1.800

K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 600

T+3

AB-1 menyerahkan dana ke LKP yang berasal dari

Rekening Nasabah dan menerima 20 lot Premier ETF LQ-

45 dari LKP.

3.325 Saat menerima dana dari NPR D Simpanan Giro Bank – L&R 20.050.000 D Dana Milik PE 20.050.000 Tidak ada pencatatanK Piutang NPR – Transaksi Beli Efek –

L&R 20.050.000

K Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.050.000

DDana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR

20.050.000

K Dana yang Disimpan pada Bank – Dana Milik

PE 20.050.000

3.326Saat menyerahkan dana ke LKP dan menyetorkan dana

jaminan.

D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –

FLAC 20.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 20.002.000

D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Bebas 10.000

D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana Milik PE 20.002.000 K Transaksi Beli Efek NPR 10.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 20.002.000

D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek

Transaksi Kliring 10.000

K Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP 10.000

SKENARIO JURNAL

Untuk Transaksi ETF

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans

.

ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

Ritel-1 membeli 20 lot (1 lot = 500 unit penyertaan)

Premier ETF LQ-45 dengan harga Rp2.000,- per unit

penyertaan melalui AB-1.

TRANSAKSI UNTUK KEPENTINGAN NASABAH PEMILIK REKENING

Ritel-1 membuka rekening dengan menandatangani

kontrak pembukaaan rekening pada AB-1.

Ritel-1 mendeposit uang Rp50.000.000,- dan mendeposit

saham 15.000 ETF LQ-45.

AB-1 mengakui biaya transaksi (levy ) sebesar 0,03% dari

nilai transaksi, dan dana jaminan untuk industri sebesar

0,01% dari nilai transaksi .

Atas pembelian tersebut AB-1 membebankan komisi

sebesar 0,25% dari nilai transaksi, kepada Ritel-1.

Skenario Jurnal 3-91

Page 287: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL

Untuk Transaksi ETF

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans

.

ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

SKENARIO 86

Penjualan ETF Untuk Nasabah Pemilik Rekening

3.327 T+0D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa –

L&R 20.000.000 Tidak ada pencatatan D

Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek

Serah Atas Transaksi Kliring 10.000

K Utang NPR – Transaksi Jual Efek –

FLAC 19.930.000

K Transaksi Jual Efek NPR 10.000

K Pendapatan Komisi 62.000

K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC 3.600

K Utang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC 1.800

K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 600

AB-1 menyerahkan 20 lot Premier ETF LQ-45 milik Ritel-

1 kepada LKP dan menerima pembayaran dari LKP

sebesar Rp20.000.000,-.

3.328AB-1 menyerahkan 10.000 saham ABCD milik Ritel-1

kepada LKP dan menerima dana dari LKP. D Simpanan Giro Bank – L&R 19.998.000 D Dana milik PE 19.998.000 Tidak ada pencatatan

D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 19.998.000

K Piutang LKP – Piutang Transaksi 20.000.000

3.329 Saat menyerahkan dana ke NPR. D Utang NPR – Transaksi Jual Efek – FLAC 19.930.000 D Dana Milik NPR – Dana Bebas 19.930.000 D Transaksi Jual Efek NPR 10.000 K Simpanan Giro Bank - L&R 19.930.000 K Dana milik PE 19.930.000 K Efek dalam Rekening Efek Nasabah – 10.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 19.930.000 D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 10.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik NPR 19.930.000 K Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –

Efek Serah Atas Transaksi Kliring 10.000

Ritel-1 menjual 20 lot (1 lot = 500 unit penyertaan)

Premier ETF LQ-45 seharga Rp2.000 per unit penyertaan

melalui AB-1.

Atas penjualan tersebut AB-1 membebankan komisi

sebesar 0,35% dari nilai transaksi, kepada Ritel-1.

AB-1 mengakui dana jaminan sebesar 0,01% dari nilai

transaksi, dan biaya transaksi (levy) sebesar 0,03% dari

nilai transaksi.

Skenario Jurnal 3-92

Page 288: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL

Untuk Transaksi ETF

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans

.

ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

SKENARIO 87

Pembelian ETF Nasabah Kelembagaan

3.330 T+0 D Piutang NK – Transaksi Beli Efek – L&R 20.108.000 Tidak ada pencatatan D Efek Milik NK – Transaksi Beli NK 5.000

K Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –

FLAC 20.000.000 K

Efek yang Akan Diterima dari LKP –

Efek Transaksi Kliring 5.000

K Pendapatan Komisi 100.000

K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC

3.600

K Utang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC

1.800

K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 600

AB-1 menyerahkan dana ke LKP yang berasal dari Inst-1

dan menerima 20 lot Premier ETF LQ-45 dari LKP.3.331 T+3 Saat menerima dana dari NK untuk penyelesaian

transaksi.

D Simpanan Giro Bank – L&R 20.108.000 D Dana Milik PE 20.108.000

K Piutang NK – Transaksi Beli Efek –

L&R 20.108.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 20.108.000

D Efek yang Akan Diterima dari LKP – Efek

Transaksi Kliring 5.000

K Efek Milik NK – Transaksi Beli NK 5.000

Saat menyelesaian liabilitas kepada LKP dan

menyetorkan dana jaminan

D Utang LKP – Utang Transaksi Bursa –

FLAC 20.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 20.002.000

D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana Milik PE 20.002.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 20.002.000

SKENARIO 88

Penjualan ETF Nasabah Kelembagaan

3.332 T+0Inst-1 menjual 20 lot (1 lot = 500 unit penyertaan)

Premier ETF LQ-45 seharga Rp4.000,- melalui AB-1.

D Piutang LKP – Piutang Transaksi Bursa –

L&R 20.000.000 Tidak ada pencatatan

D Efek yang Akan Diserahkan ke LKP – Efek

Serah Atas Transaksi Kliring 5.000

K Utang NK – Transaksi Jual Efek –

FLAC 19.922.000

K Efek yang akan diterima dari NK –

Transaksi Jual NK 5.000

K Pendapatan Komisi 70.000

K Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000

K Utang Biaya Transaksi – Bursa Efek –

FLAC

3.600

K Utang Biaya Transaksi – LKP –

FLAC

1.800

K Utang Biaya Transaksi – LPP – FLAC 600

Atas penjualan tersebut AB-1 membebankan komisi

sebesar 0,35% dari nilai transaksi kepada Inst-1.

AB-1 mengakui biaya dana jaminan sebesar 0,01% dari

nilai transaksi, dan biaya transaksi sebesar 0,03% dari

nilai transaksi.

Inst-1 membeli 10 lot (1 lot = 500 unit penyertaan)

Premier ETF LQ-45 seharga Rp4.000,- per unit

penyertaan melalui AB-1.

TRANSAKSI UNTUK NASABAH KELEMBAGAAN

Atas pembelian tersebut AB-1 membebankan komisi

sebesar 0,25% dari nilai transaksi, kepada Inst-1.

AB-1 mengakui biaya transaksi (levy ) sebesar 0,03% dari

nilai transaksi, dan dan dana jaminan untuk industri

sebesar 0,01% dari nilai transaksi

Skenario Jurnal 3-93

Page 289: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

SKENARIO JURNAL

Untuk Transaksi ETF

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans

.

ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana Buku Pembantu Efek

3.333 T+3

AB-1 menyerahkan 20 lot Premier ETF LQ-45 kepada

LKP dan menerima pembayaran dari LKP sebesar

Rp20.000.000,-.

D Simpanan Giro Bank – L&R 19.998.000 D Dana Milik PE 19.998.000

D Utang Dana Jaminan – FLAC 2.000 K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE 19.998.000

D Efek yang akan Diterima dari NK –

Transaksi Jual NK 5.000

K Piutang LKP – Piutang Transaksi

Bursa – L&R 20.000.000 K

Efek yang Akan Diserahkan ke LKP –

Efek Serah Atas Transaksi Kliring 5.000

Saat menyerahkan dana hasil penjualan saham kepada

NKD Utang NK – Transaksi Jual Efek – FLAC 19.922.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 19.922.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 19.922.000 K Dana Milik PE 19.922.000

Saat menerima dana dari LKP, sekaligus menyelesaikan

liabilitas kepada LKP serta menyetorkan dana jaminan.

Skenario Jurnal 3-94

Page 290: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KUraian

Jumlah

(Efek)

PEMBELIAN REKSA DANA

3.334AB membeli reksa dana dengan harga perolehan

Rp1.000,- sebanyak 10.000.000 Unit PenyertaanD

Portofolio Efek - Reksa Dana -

AFS 10.000.000.000

D Dana yang Disimpan di Bank -

Dana Milik PE 10.000.000.000 D Portofolio PE (Posisi Long ) 10.000.000

KSimpanan Giro Bank –

L&R 10.000.000.000 K Dana Milik PE 10.000.000.000

K Efek yang ada dalam Rekening

Efek Bank Kustodian 10.000.000

3.335 TAHAP PENILAIAN REKSA DANA

Kenaikan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana

Diasumsikan bahwa reksa dana mengalami kenaikan

NAB dari Rp 1.000,- menjadi Rp 1.010,- untuk

10.000.000 Unit Penyertaan

Reksa dana Pasar Uang dan Non Pasar Uang yang

Membagikan Keuntungan Secara Tunai

D Simpanan Giro Bank – L&R 100.000.000 D Dana Milik PE 100.000.000 Tidak ada pencatatan

KKeuntungan Investasi Reksa

Dana 100.000.000 K

Dana yang Disimpan di Bank

- Dana Milik PE 100.000.000

Reksa dana Pasar Uang yang Tidak Membagikan

Keuntungan

DPortofolio Efek - Reksa Dana -

AFS 100.000.000 Tidak ada pencatatan D

Portofolio PE (Posisi Long ) 100.000

K

Keuntungan (Kerugian)

Belum Terealisasi - Reksa

Dana

100.000.000 K Efek yang ada dalam Rekening

Efek Bank Kustodian 100.000

Reksa dana Non Pasar Uang yang Tidak

Membagikan Keuntungan

3-31-

20X1D

Portofolio Efek - Reksa Dana -

AFS 100.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K

Keuntungan (Kerugian)

Belum Terealisasi - Reksa

Dana

100.000.000

Dalam hal reksa dana Pasar Uang tidak membagikan

keuntungan maka besarnya kenaikan NAB akan

dikonversikan menjadi penambahan kepemilikan Unit

Penyertaan. Atas kenaikan NAB tersebut mengakibatkan

bertambahnya kepemilikan Unit Penyertaan menjadi

10.100.000 unit atau penambahan sebesar 100.000 unit.

Dalam hal reksa dana Non Pasar Uang tidak membagikan

keuntungan maka besarnya kenaikan NAB tersebut akan

diakui sebagai Pendapatan Investasi reksa dana Belum

Terealisasi. Atas kenaikan NAB tersebut mengakibatkan

bertambahnya nilai Portofolio reksa dana menjadi Rp

10.100.000.000,- atau penambahan sebesar Rp

100.000.000,-

Buku Besar Buku Pembantu EfekBuku Pembantu Dana

3-31-

20X1

reksa dana membagikan keuntungan secara tunai atas

kenaikan NAB tersebut.

3-31-

20X1

INVESTASI REKSA DANA

SKENARIO JURNAL

Investasi di Reksa Dana - KIK

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Skenario Jurnal 3-95

Page 291: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KUraian

Jumlah

(Efek)

Buku Besar Buku Pembantu EfekBuku Pembantu Dana

SKENARIO JURNAL

Investasi di Reksa Dana - KIK

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Penurunan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana

Diasumsikan bahwa reksa dana mengalami penurunan

NAB dari Rp 1.000,- menjadi Rp 990,- untuk 10.000.000

Unit Penyertaan

Reksa Dana Pasar Uang

3-31-

20X1D

Keuntungan (Kerugian) Belum

Terealisasi - Reksa Dana 100.000.000 Tidak ada pencatatan D

Efek di Rekening Efek Bank

Kustodian 100.000

KPortofolio Efek - Reksa

Dana - AFS 100.000.000 K Portofolio PE (Posisi Long) 100.000

Reksa Dana Non Pasar Uang

3-31-

20X1D

Keuntungan (Kerugian) Belum

Terealisasi - Reksa Dana 100.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

KPortofolio Efek - Reksa

Dana - AFS 100.000.000

3.336 TAHAP PENJUALAN KEMBALI (REDEMPTION )

3-3-

20X2D

Piutang Penjualan Kembali

Reksa Dana - L&R 10.200.000.000 Tidak ada pencatatan D

Efek di Rekening Efek Bank

Kustodian 10.000.000

DKeuntungan (Kerugian) Belum

Terealisasi - Reksa Dana 100.000.000 K Portofolio PE (Posisi Long ) 10.000.000

KPortofolio Efek - Reksa

Dana - AFS 10.100.000.000

KPendapatan Investasi Reksa

Dana 200.000.000

3-11-

20X2

Pada saat penerimaan pembayaran penjualan kembali

unit penyertaan reksa dana dari Bank Kustodian D Simpanan Giro Bank – L&R 10.200.000.000 D Dana Milik PE 10.200.000.000 Tidak ada pencatatan

KPiutang Penjualan Kembali

Reksa Dana - L&R 10.200.000.000 K

Dana yang Disimpan di Bank

- Dana Milik PE 10.200.000.000

asumsi: akumulasi pencatatan Keuntungan (Kerugian )

belum terealisasi - reksa dana sebesar Rp 100 Juta

dengan nilai portofolio sendiri - reksa dana sebesar Rp

10.100.000.000

Dalam hal terjadi penurunan NAB atas reksa dana Pasar

Uang, maka besarnya penurunan NAB tersebut akan

dikonversikan menjadi pengurangan kepemilikan Unit

Penyertaan. Atas penurunan tersebut mengakibatkan

berkurangnya kepemilikan Unit Penyertaan menjadi

9.900.000 unit atau pengurangan sebesar 100.000 unit.

Dalam hal terjadi penurunan NAB atas reksa dana Non

Pasar Uang, maka besarnya penurunan NAB tersebut

akan diakui sebagai Kerugian Investasi reksa dana Belum

Terealisasi. Atas penurunan tersebut mengakibatkan

berkurangnya nilai Portofolio reksa dana menjadi Rp

9.900.000.000,- atau pengurangan sebesar Rp

100.000.000,-

PT MI melakukan redemption atas reksa dana yang

dimilikinya sebanyak 10.000.000 unit sesuai dengan

Nilai Aktiva Bersih sebesar Rp 1.020,-.

Skenario Jurnal 3-96

Page 292: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

4-1

BAB 4

AKUNTANSI PENJAMIN EMISI EFEK

A. UMUM

4.01 Bab ini menjelaskan perlakuan akuntansi sehubungan dengan aktivitas Perusahaan Efek (PE) yang memiliki ijin usaha sebagai Penjamin Emisi Efek (PEE) meliputi: 1. Penasehat Keuangan (Financial Advisory) 2. PEE (Underwriter) 3. Agen Penjual (Selling Agent) 4. Perantara Penerbitan (Arranger) 1. Definisi

4.02 Full commitment adalah bentuk komitmen PEE kepada Emiten/Penerbit Efek untuk menjual dan/atau memasarkan saham Emiten/Penerbit Efek dimana PEE mempunyai komitmen penuh untuk menjual dan memasarkan seluruh saham yang ditawarkan dan berkewajiban membeli sisa Efek yang belum terjual. PEE akan membeli pada tingkat harga yang sama dengan harga penawaran pada pasar perdana.

4.03 Best effort commitment adalah bentuk komitmen PEE kepada Emiten/Penerbit Efek untuk menjual dan/atau memasarkan saham Emiten/Penerbit Efek hanya sebatas pada kemampuannya untuk memasarkan dan/atau menjual saham Emiten/Penerbit Efek yang ditawarkan. Apabila Efek tidak habis terjual, Efek tersebut akan dikembalikan kepada Emiten/Penerbit Efek.

4.04 Liabilitas kontinjensi adalah: 1. Kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya

menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali PE; atau

2. Kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui, karena: a. Tidak terdapat kemungkinan PE mengeluarkan sumber daya ekonomi untuk

menyelesaikan kewajibannya; atau b. Jumlahnya tidak dapat diukur secara andal.

4.05 Liabilitas kontinjensi diungkapkan pada akhir periode pelaporan yang

meliputi uraian ringkas mengenai karakteristiknya, dan jika praktis estimasi dampak keuangannya, indikasi ketidakpastian terkait jumlah dan waktu arus keluar sumber daya dan kemungkinan penggantian oleh Pihak ketiga.

4.06 Off balance sheet adalah suatu transaksi yang dilakukan oleh PE, yang

tidak berakibat pada pengakuan aset dan liabilitas ataupun pada bagian lain dari laporan keuangan PE.

4.07 Nilai wajar adalah jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau

suatu liabilitas diselesaikan antara Pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction).

Page 293: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

4-2

B. PROSES AKUNTANSI DAN BISNIS

1. Dokumentasi Pencatatan Akuntansi

4.08 Jenis laporan yang disusun oleh PEE meliputi antara lain: 1. Laporan Pasar Perdana; 2. Laporan Penjatahan; 3. Laporan Keuangan; 4. Laporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD); dan 5. Laporan Pemeriksaan Akuntan.

4.09 Catatan dan dokumen yang digunakan PEE meliputi antara lain: 1. Buku Besar; 2. Buku Pembantu Efek; 3. Buku Pembantu Dana; dan 4. Catatan Lain.

2. Penasehat Keuangan (Financial Advisory)

4.10 PEE dapat memberikan jasa Penasehat Keuangan (Financial Advisory) untuk kegiatan merger, akuisisi, konsolidasi, restrukturisasi, dan lain-lain.

4.11 Kegiatan Penasehat Keuangan meliputi: 1. Tahap Penjajakan; 2. Tahap Setelah Memperoleh Mandat; dan 3. Tahap Setelah Perjanjian Penasehat Keuangan.

4.12 Tahap Penjajakan. Dalam tahap ini, Penasehat Keuangan melakukan

penjajakan calon klien untuk mengetahui jasa konsultasi keuangan yang dibutuhkan oleh klien. Biaya yang terjadi sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan ini diakui pada saat terjadinya. Beban tersebut disajikan sebagai beban usaha, seperti beban riset, beban perjalanan dinas, dan sebagainya.

Pencatatan di Buku Besar

Db. Beban Usaha*) xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

*) sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

4.13 Tahap Setelah Memperoleh Mandat. Pada tahap ini, Penasehat Keuangan membantu klien untuk mempersiapkan hal-hal yang akan dituangkan dalam perjanjian Penasehat Keuangan. Mandat dapat dituangkan dalam bentuk perjanjian notarial. Biaya yang terjadi dalam tahapan ini, yang tidak dapat dibebankan kepada klien, diakui pada saat terjadinya dan disajikan sebagai Beban terkait Jasa Penasehat Keuangan.

Pencatatan di Buku Besar Db. Beban terkait Jasa Penasehat Keuangan*) xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

*) sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan

Page 294: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

4-3

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

4.14 Bila atas pengeluaran biaya pada tahap setelah memperoleh mandat dapat dibebankan ke klien, Penasehat Keuangan mencatat biaya tersebut sebagai Piutang Biaya Talangan.

A. Saat mengeluarkan biaya talangan

Pencatatan di Buku Besar Db. Piutang Biaya Talangan – L&R xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

B. Saat menerima pelunasan biaya talangan Pencatatan di Buku Besar

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang Biaya Talangan – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

4.15 Tahap Setelah Perjanjian Penasehat Keuangan. Dalam perjanjian Penasehat Keuangan, diatur mengenai hak dan kewajiban antara klien dengan Penasehat Keuangan. Biaya-biaya yang terjadi setelah perjanjian Penasehat Keuangan yang tidak dapat dibebankan kepada klien, diakui pada saat terjadinya dan disajikan sebagai Beban terkait Jasa Penasehat Keuangan.

Pencatatan di Buku Besar

Db. Beban terkait Jasa Penasehat Keuangan*) xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

*) sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

Page 295: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

4-4

4.16 Bila atas biaya yang terjadi pada tahap setelah perjanjian Penasehat Keuangan dapat dibebankan ke klien, Penasehat Keuangan mencatat biaya tersebut sebagai Piutang Biaya Talangan.

A. Saat mengeluarkan biaya talangan

Pencatatan di Buku Besar Db. Piutang Biaya Talangan – L&R xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

B. Saat menerima pelunasan biaya talangan Pencatatan di Buku Besar

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang Biaya Talangan – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

4.17 Bila atas biaya yang terjadi pada tahap setelah perjanjian Penasehat Keuangan dibayarkan dan dibebankan kepada klien, maka Penasehat Keuangan tidak melakukan pencatatan apapun atas biaya tersebut.

4.18 Pengakuan Pendapatan. Pendapatan Penasehat Keuangan diakui sesuai dengan termin atau seperti dituangkan dalam perjanjian. Pendapatan diakui sebesar nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima.

A. Saat menagih jasa penasehat keuangan kepada klien

Pencatatan di Buku Besar Db. Piutang Jasa Penasehat Keuangan – L&R xxx

Kr. Pendapatan Jasa Penasehat Keuangan xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

B. Saat menerima pelunasan jasa penasehat keuangan dari klien Pencatatan di Buku Besar

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang Jasa Penasehat Keuangan – L&R xxx

Page 296: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

4-5

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

3. Penjaminan Emisi Efek (Underwriter)

4.19 PEE dapat menawarkan jasa penjaminan emisi Efek untuk Penawaran Umum.

4.20 Dalam melakukan kegiatan penjaminan emisi Efek, PEE dapat

melakukan penjaminan emisi Efek baik secara sendiri maupun bersama PEE yang lain (sindikasi). Dalam hal kegiatan penjaminan emisi dilakukan secara bersama, maka PEE dapat bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (lead underwriter) atau PEE (underwriter).

4.21 Jasa penjaminan emisi Efek yang ditawarkan dapat berupa

penjaminan emisi Efek secara full commitment dan best effort commitment. 4.22 Kegiatan penjaminan emisi Efek dapat dibagi menjadi beberapa tahap

yaitu: 1. Kegiatan sebelum pernyataan pendaftaran efektif; 2. Kegiatan setelah pernyataan pendaftaran efektif; dan 3. Dalam hal terjadi penangguhan, penundaan, atau pembatalan Penawaran

Umum.

a. Kegiatan Sebelum Pernyataan Pendaftaran Efektif

4.23 Kegiatan sebelum pernyataan pendaftaran efektif meliputi: 1. Tahap penjajakan; 2. Tahap setelah memperoleh mandat; dan 3. Tahap setelah perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

4.24 Tahap Penjajakan. Dalam tahap ini, PEE melakukan penjajakan

terhadap calon Emiten. Kegiatan ini seringkali diikuti dengan kegiatan konsultasi untuk mempersiapkan perusahaan menjadi Emiten. Beban yang terjadi sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan ini diakui pada saat terjadinya dan disajikan sebagai beban usaha seperti beban riset, beban perjalanan dinas, dan sebagainya.

Pencatatan di Buku Besar

Db. Beban Usaha*) xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

*)sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan

Page 297: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

4-6

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

4.25 Tahap Setelah Memperoleh Mandat. Pada tahap ini, PEE melakukan kegiatan persiapan dalam rangka pelaksanaan due dilligence yang dilakukan bersama-sama dengan profesi penunjang Pasar Modal lainnya terhadap calon Emiten. Selain itu, juga meliputi persiapan dalam rangka public expose, road show, dan kegiatan emisi Efek lainnya. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan kegiatan ini antara lain biaya audit, konsultan hukum, due dilligence, meeting, dan biaya emisi Efek lainnya. Biaya pada tahapan ini yang menjadi tanggungan PEE dicatat sebagai Beban Penjamin Emisi Tangguhan dan akan diakui sebagai beban pada saat pengakuan pendapatan atas penjaminan emisi.

Pencatatan di Buku Besar

Db. Beban Penjamin Emisi Tangguhan*) xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

*) sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

4.26 Dalam hal biaya-biaya pada tahap setelah memperoleh mandat merupakan tanggungan calon Emiten, tetapi dibayarkan terlebih dahulu oleh PEE, maka biaya tersebut dicatat sebagai Piutang Biaya Talangan – PEE.

Pencatatan di Buku Besar

Db. Piutang Biaya Talangan – PEE – L&R xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

4.27 Tahap Setelah Perjanjian Penjaminan Emisi. Perjanjian Penjaminan Emisi Efek mengatur hak dan kewajiban PEE. Pada tahap ini, PEE membantu calon Emiten mempersiapkan dokumen yang diperlukan untuk pernyataan pendaftaran. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan kegiatan ini, antara lain public expose, road show, dan kegiatan emisi Efek lainnya yang menjadi tanggungan PEE, dicatat sebagai Beban Penjamin Emisi Tangguhan dan diakui sebagai beban pada saat pengakuan pendapatan penjaminan emisi Efek.

Page 298: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

4-7

Pencatatan di Buku Besar Db. Beban Penjamin Emisi Tangguhan*) xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

*) sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

4.28 Dalam hal biaya-biaya pada tahap setelah perjanjian Penjaminan Emisi merupakan tanggungan calon Emiten, tetapi dibayarkan terlebih dahulu oleh PEE, maka biaya tersebut dicatat sebagai Piutang Biaya Talangan – PEE.

Pencatatan di Buku Besar Db. Piutang Biaya Talangan – PEE – L&R xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

4.29 PEE yang memberikan full commitment dalam perjanjian Penjaminan Emisi Efek mengungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan adanya liabilitas kontinjensi. Hal yang perlu diungkapkan adalah karakteristik liabilitas kontinjensi, dan jika praktis juga mengungkapkan: 1. Estimasi dan dampak keuangan liabilitas kontinjensi yang diukur dengan

menggunakan estimasi terbaik atas komitmen pembelian sisa saham yang ditawarkan yang belum terjual pada harga penawaran saham perdana. Estimasi harus mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian, nilai kini, serta peristiwa masa depan;

2. Indikasi tentang ketidakpastian yang terkait dengan jumlah atau waktu arus keluar sumber daya; dan

3. Kemungkinan penggantian oleh Pihak ketiga.

b. Kegiatan Setelah Pernyataan Pendaftaran Efektif

4.30 Kegiatan setelah pernyataan pendaftaran efektif meliputi: 1. Penerimaan dana pemesanan Efek; 2. Penjatahan dan pendistribusian Efek; 3. Pengakuan pendapatan dan beban; 4. Pembayaran dana emisi kepada Emiten; dan 5. Pengembalian dana pemesanan Efek, dalam hal terjadi oversubscribed.

4.31 Penerimaan Dana Pemesanan Efek. Sesuai dengan ketentuan dalam Prospektus, dana pemesanan Efek harus disetor ke rekening bank yang telah ditentukan atas nama Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Dalam hal PEE melakukan Penjaminan Emisi Obligasi, nasabah menyetorkan dana setelah memperoleh konfirmasi penjatahan.

Page 299: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

4-8

Pencatatan di Buku Besar Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

1. Menerima dana dari Nasabah Pemilik Rekening (NPR) a. Saat NPR menyetorkan dana ke Rekening Efeknya

Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

NPR xxx

b. Saat menarik dana NPR dan menyetorkan ke Rekening Penawaran

Umum (escrow account)

Db. Dana Milik Nasabah Umum (NU) – Dana

Pemesanan Efek xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

NU xxx

2. Menerima dana dari NU, Nasabah Kelembagaan (NK), dan Selling Agent

dan menyetorkan ke Rekening Penawaran Umum (escrow account). Penerimaan Dana Pemesanan Efek dari NK juga dicatat di Buku Pembantu Dana sebagai NU karena NK tidak memiliki Rekening Efek di PE.

Db. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

4.32 Penjatahan dan Pendistribusian Efek – Full Subscribed dan Over Subscribed.

Setelah periode Penawaran Umum selesai, PEE menerima Efek dari Emiten melalui Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) dan mengalokasikan Efek tersebut kepada Nasabah Pemesan.

Pencatatan di Buku Besar Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

Kr. Utang Emiten – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek 1. Penjatahan dan distribusi kepada NPR

Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Page 300: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

4-9

2. Penjatahan dan distribusi kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent a. Jika PE bertindak sebagai lead underwriter dan pendistribusian Efek

kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent melalui PE 1) Saat penjatahan Efek

Db. Efek Milik PE Lain xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

2) Saat distribusi Efek kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Kr. Efek Milik PE Lain xxx

b. Jika Efek langsung didistribusikan oleh LPP kepada Bank Kustodian (BK) atau PE Lain Tidak ada pencatatan

3. Untuk penjatahan dan distribusi kepada NU dan NK

a. Penjatahan dan distribusi kepada NU Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas*) xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

*)Setelah pengumuman penjatahan, NU harus memiliki Rekening Efek sehingga tercatat sebagai NPR.

b. Penjatahan dan distribusi kepada NK

Efek langsung didistribusikan oleh LPP kepada BK atau PE Lain Tidak ada pencatatan

4.33 Penjatahan dan Pendistribusian Efek – Under Subscribed. Dalam

penjaminan emisi Efek secara full commitment, PEE wajib membeli sisa Efek yang tidak habis dipesan dalam masa penawaran (under subscribed) pada harga yang sama dengan harga penawaran pada pasar perdana.

Pencatatan di Buku Besar

1. Penjatahan dan distribusi kepada Nasabah Pemesan Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

Kr. Utang Emiten – FLAC xxx

2. Pembelian sisa Efek yang tidak habis dipesan dalam masa Penawaran

Umum

Db. Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek –

AFS/FVTPL xxx

Kr. Utang Emiten – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana – memindahkan dana dari rekening

Pemesanan Efek ke rekening PE sejumlah dana yang diterima dari Nasabah Pemesan

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Page 301: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

4-10

Pencatatan di Buku Pembantu Efek 1. Penjatahan dan distribusi kepada NPR

Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

2. Penjatahan dan distribusi kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent

a. Jika PE bertindak sebagai lead underwriter dan pendistribusian Efek kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent melalui PE 1) Saat penjatahan Efek

Db. Efek Milik PE Lain xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

2) Saat distribusi Efek kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent

Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Kr. Efek Milik PE Lain xxx

b. Jika Efek langsung didistribusikan oleh LPP kepada BK atau PE Lain

Tidak ada pencatatan

3. Penjatahan dan distribusi kepada NU dan NK a. Penjatahan dan distribusi kepada NU

Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas*) xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

*)Setelah pengumuman penjatahan, NU harus memiliki Rekening Efek sehingga tercatat sebagai NPR.

b. Penjatahan dan distribusi kepada NK

Efek langsung didistribusikan oleh LPP kepada BK atau PE Lain Tidak ada pencatatan

4. Pembelian sisa Efek yang tidak habis dipesan dalam masa Penawaran

Umum Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

4.34 Dalam hal PEE memberikan full commitment dalam perjanjian

penjaminan emisi, dan PEE telah melaksanakan pembelian sisa saham yang tidak terjual, maka tidak terdapat lagi pengungkapan liabilitas kontinjensi dalam laporan keuangan PEE.

4.35 Dalam Penjaminan Emisi Obligasi, nasabah menyetorkan dana setelah

memperoleh konfirmasi penjatahan. Pencatatan mengacu pada paragraf 4.31 tentang penerimaan dana pemesanan Efek. Setelah PEE menerima obligasi dari Penerbit Efek melalui LPP dan mendistribusikan kepada nasabah, maka PEE akan melakukan pencatatan seperti pada paragraf 4.32 dan 4.33.

4.36 Pengakuan Pendapatan. PEE mengakui pendapatan pada tanggal

penjatahan Efek. Pendapatan terdiri dari jasa manajemen (biasanya hanya untuk Penjamin Pelaksana Emisi Efek), jasa penjaminan emisi Efek, dan jasa penjualan, sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian Penjaminan Emisi Efek. Pendapatan diakui sebesar nilai wajarnya.

Page 302: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

4-11

Pencatatan di Buku Besar Db. Piutang Jasa Emisi Efek – L&R xxx

Kr. Pendapatan Penjaminan Emisi Efek xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

4.37 Selain itu, PEE juga harus memperhitungkan pendapatan jasa

penjaminan emisi untuk peserta penjaminan emisi Efek lainnya (peserta sindikasi) dan Selling Agent.

Pencatatan di Buku Besar

Db. Piutang Jasa Emisi Efek – L&R xxx

Kr. Utang Kepada Peserta Sindikasi/Selling Agent – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

4.38 Pengakuan Beban. PEE mengakui beban pada tanggal penjatahan Efek.

Beban diakui sesuai dengan periode pengakuan pendapatannya.

Pencatatan di Buku Besar Db. Beban Penjaminan Emisi Efek xxx

Kr. Beban Penjamin Emisi Tangguhan xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

4.39 Pembayaran Dana Pemesanan Efek Kepada Emiten. Dana pemesanan Efek yang dibayar oleh PEE kepada Emiten adalah sebesar utang Emiten dikurangi dengan pendapatan jasa penjaminan emisi, pendapatan jasa manajemen, pendapatan jasa penjualan, dan Piutang Biaya Talangan, serta biaya-biaya lain terkait sesuai dengan perjanjian penjaminan emisi.

A. Jika full subscribed atau oversubscribed Pencatatan di Buku Besar

1. Mencatat pembayaran kepada Emiten setelah dikurangi dengan pendapatan jasa emisi Efek dan piutang biaya talangan

Db. Utang Emiten – FLAC xxx

Kr. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

2. Mencatat penerimaan dana yang menjadi bagian PEE Db. Utang Emiten – FLAC xxx

Kr. Piutang Jasa Emisi Efek – L&R xxx

Kr. Piutang Biaya Talangan – PEE – L&R xxx

Page 303: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

4-12

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana 1. Membayarkan dana pemesanan Efek kepada Emiten

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

2. Mencatat penerimaan dana yang menjadi bagian PEE Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

B. Jika undersubscribed Pencatatan di Buku Besar

1. Menyetorkan dana PEE ke Rekening Penawaran Umum (escrow account) Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

2. Mencatat pembayaran kepada Emiten setelah dikurangi dengan pendapatan jasa emisi Efek dan piutang biaya talangan

Db. Utang Emiten – FLAC xxx

Kr. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

3. Mencatat penerimaan dana yang menjadi bagian PEE Db. Utang Emiten – FLAC xxx

Kr. Piutang Jasa Emisi Efek – L&R xxx

Kr. Piutang Biaya Talangan – PEE – L&R xxx

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

1. Menyetorkan dana PEE ke Rekening Penawaran Umum (escrow account) Tidak ada pencatatan

2. Membayarkan dana pemesanan Efek kepada Emiten Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

3. Mencatat penerimaan dana yang menjadi bagian PEE Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

4.40 Pengembalian Dana Pemesanan Efek. Dalam hal jumlah pemesanan Efek

lebih besar dari jumlah Efek yang ditawarkan (over subscribed), maka pada tanggal penjatahan, nasabah akan memperoleh jumlah Efek sesuai dengan ketentuan penjatahan yang ditetapkan dalam Prospektus dan menerima pengembalian kelebihan dana atas pemesanan Efek yang tidak terpenuhi. Dalam hal Penjaminan Emisi Obligasi, tidak ada pengembalian dana emisi Efek kepada nasabah karena pembayaran dilakukan setelah penjatahan.

Page 304: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

4-13

Pencatatan di Buku Besar Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana 1. Mengembalikan dana pemesanan Efek kepada NPR

Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

2. Mengembalikan dana pemesanan Efek kepada Nasabah Pemesan selain NPR

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx

Kr. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

4.41 Pembayaran ke Peserta Sindikasi atau Selling Agent. Dalam hal terdapat kewajiban atas jasa penjaminan emisi kepada peserta penjaminan emisi Efek lainnya atau Selling Agent, maka PEE akan melakukan pembayaran kepada peserta sindikasi atau Selling Agent.

Pencatatan di Buku Besar Db. Utang Kepada Peserta Sindikasi/Selling Agent – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

4.42 Pencatatan aset dan liabilitas keuangan yang timbul dari transaksi penjaminan emisi Efek dicatat sesuai dengan pengaturan dalam Bab 2 tentang Instrumen Keuangan.

c. Penangguhan, Penundaan, dan Pembatalan Penawaran Umum

1) Penangguhan Penawaran Umum oleh Bapepam dan LK

4.43 Bapepam dan LK dapat menangguhkan Penawaran Umum setelah menyampaikan pemberitahuan kepada Emiten dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, jika diperoleh kesimpulan bahwa: 1. Pernyataan Pendaftaran, Prospektus, atau dokumen lainnya yang disampaikan

sebagai bagian dari proses pendaftaran Efek, mencakup informasi dan/atau fakta material yang: a. Palsu atau menyesatkan atau mengabaikan fakta material yang diperlukan

pada saat itu dan sesuai dengan keadaan waktu pernyataan tersebut dibuat; b. Menjadi tidak benar atau menyesatkan atau mengabaikan fakta material

karena terjadinya perubahan keadaan dan keterangan tambahan yang diperlukan untuk memperbaiki keadaan tersebut tidak disampaikan kepada masyarakat;

Page 305: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

4-14

2. Emiten atau Pihak lain yang terafiliasi dengan Emiten dalam Penawaran Umum, telah melanggar Undang-Undang tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya; atau

3. Setiap Pihak yang disebut pada angka 2 tidak menyampaikan perubahan dan/atau tambahan informasi yang diminta Bapepam dan LK.

2) Penundaan dan Pembatalan Penawaran Umum oleh Emiten

4.44 Dalam jangka waktu sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran sampai dengan berakhirnya masa Penawaran Umum, Emiten dapat menunda masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran atau membatalkan Penawaran Umum apabila terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Emiten, meliputi: 1. Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh

perseratus) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut; 2. Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh

secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Emiten; dan/atau 3. Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha

Emiten.

4.45 Dalam hal Emiten menunda masa Penawaran Umum atau membatalkan Penawaran Umum, Emiten wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Mengumumkan penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan

Penawaran Umum melalui media massa, dalam paling kurang 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu hari kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut;

2. Menyampaikan informasi penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum tersebut kepada Bapepam dan LK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam paragraf 4.45 angka 1;

3. Menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam paragraf 4.45 angka 1 kepada Bapepam dan LK paling lambat satu hari kerja setelah pengumuman dimaksud; dan

4. Emiten yang menunda masa Penawaran Umum atau membatalkan Penawaran Umum yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan Efek telah dibayar maka Emiten wajib mengembalikan uang pemesanan Efek kepada pemesan paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut.

4.46 Ketika terjadi penangguhan, penundaan, dan pembatalan Penawaran Umum, baik oleh Emiten maupun oleh Bapepam dan LK, maka PEE wajib mengembalikan uang pemesanan tersebut kepada Nasabah Pemesan. Jika Emiten telah menerima dana pemesanan Efek, maka Emiten wajib mengembalikan kepada PEE dan PEE akan mengembalikan dana pemesanan tersebut kepada Nasabah Pemesan.

Pencatatan di Buku Besar

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana 1. Mengembalikan dana pemesanan Efek kepada NPR

Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

Page 306: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

4-15

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

NPR xxx

2. Mengembalikan dana pemesanan Efek kepada Nasabah Pemesan selain

NPR Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx

Kr. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

4.47 Keberadaan liabilitas kontinjensi perlu dikaji ulang sesuai dengan kondisi saat penundaan Penawaran Umum.

3) Memulai Kembali Masa Penawaran Umum

4.48 Dalam hal penundaan masa Penawaran Umum disebabkan oleh indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh perseratus) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut, maka Emiten wajib memulai kembali masa Penawaran Umum paling lambat 8 (delapan) hari kerja setelah indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami peningkatan paling sedikit 50% (lima puluh perseratus) dari total penurunan indeks harga saham gabungan yang menjadi dasar penundaan. Dalam hal indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami penurunan kembali melebihi 10% (sepuluh perseratus) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut, maka Emiten dapat kembali melakukan penundaan masa Penawaran Umum.

4.49 Emiten yang melakukan penundaan Penawaran Umum dan akan

memulai kembali masa Penawaran Umum wajib menyampaikan informasi kepada Bapepam dan LK mengenai jadwal Penawaran Umum dan informasi tambahan lainnya, termasuk informasi peristiwa material yang terjadi setelah penundaan masa Penawaran Umum (jika ada). Emiten juga harus melakukan pengumuman melalui media massa dalam paling kurang 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu hari kerja sebelum masa Penawaran Umum dimulai lagi. Disamping itu, Emiten wajib menyampaikan bukti pengumuman dalam media massa tersebut kepada Bapepam dan LK paling lambat satu hari kerja setelah pengumuman yang dimaksud.

4.50 Pada saat Emiten akan memulai kembali masa Penawaran Umum, PEE melakukan pencatatan sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 4.31 – 4.41 setelah Bapepam dan LK menyatakan Penawaran Umum tersebut efektif kembali.

4. Agen Penjual (Selling Agent)

4.51 PEE dapat memberikan jasa penjualan Efek dari Penawaran Umum (sebagai Agen Penjual). Kegiatan Agen Penjual meliputi: 1. Penerimaan dana pemesanan Efek; 2. Penyerahan dana pemesanan Efek kepada lead underwriter; 3. Penerimaan dan pendistribusian Efek; 4. Pengakuan pendapatan dan beban; dan 5. Pengembalian dana pemesanan Efek, dalam hal terjadi oversubscribed.

Page 307: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

4-16

4.52 Penerimaan Dana Pemesanan Efek. Dana pemesanan Efek disetor oleh para pemesan ke rekening bank agen penjual atau lead underwriter.

Pencatatan di Buku Besar

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana 1. Untuk dana pemesanan Efek dari NPR

a. Saat NPR menyetorkan dana ke rekeningnya Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

NPR xxx

b. Saat PEE menarik dana NPR dan menyetorkan ke Rekening

Penawaran Umum(escrow account) Db. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

NU xxx

2. Dana pemesanan Efek dari NU dan NK. Penerimaan Dana Pemesanan

Efek dari NK dicatat di Buku Pembantu Dana sebagai NU karena NK tidak memiliki Rekening Efek di PE.

Db. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

4.53 Penyerahan Dana Pemesanan Efek kepada Lead Underwriter. Agen Penjual menyetorkan dana pemesanan Efek kepada Lead Underwriter.

Pencatatan di Buku Besar

a. Memindahkan dana ke rekening Agen Penjual Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

Kr. Utang dalam Rangka Penawaran Umum –

NPR/NU/Selling Agent– FLAC xxx

b. Menyetorkan dana pemesanan Efek kepada Lead Underwriter

Db. Dana Pemesanan Efek Dibayar Dimuka – L&R xxx

Kr. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

a. Memindahkan dana ke rekening Agen Penjual Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Page 308: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

4-17

b. Menyetorkan dana pemesanan Efek kepada Lead Underwriter Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

4.54 Penerimaan Efek dan Pendistribusian Efek. Berdasarkan hasil penjatahan dari lead underwriter, Agen Penjual menerima Efek dari lead underwriter dan mendistribusikan kepada Nasabah Pemesan.

Pencatatan di Buku Besar

Db. Utang dalam Rangka Penawaran Umum –

NPR/NU/Selling Agent– FLAC xxx

Kr. Dana Pemesanan Efek Dibayar Dimuka – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek a. Menerima Efek dari lead underwriter untuk NPR dan NU

Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

b. Efek yang menjadi hak NK langsung didistribusikan oleh LPP kepada BK

atau PE Lain Tidak ada pencatatan

4.55 Dalam hal Penjaminan Emisi Obligasi, nasabah menyetorkan dana setelah memperoleh konfirmasi penjatahan. Pencatatan mengacu pada paragraf 4.31 tentang penerimaan dana pemesanan Efek. Pada saat Agen Penjual membayarkan dana pemesanan Efek ke lead underwriter, maka Agen Penjual akan melakukan pencatatan seperti pada paragraf 4.39. Selanjutnya, pada saat Agen Penjual menerima obligasi dari underwriter dan mendistribusikan kepada nasabah, Agen Penjual mencatat transaksi tersebut seperti pada ilutrasi jurnal paragraf 4.32 dan 4.33.

4.56 Pengakuan Pendapatan. Pendapatan Agen Penjual berupa jasa penjualan

(selling fee) diperoleh dari Emiten melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Pendapatan komisi ini diakui sebesar nilai wajar pada tanggal penjatahan Efek. A. Menagih Jasa Agen Penjual ke Penjamin Pelaksana Emisi Efek

Pencatatan di Buku Besar Db. Piutang Komisi – L&R xxx

Kr. Pendapatan Jasa Agen Penjual xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Page 309: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

4-18

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

B. Menerima pelunasan Jasa Agen Penjual dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek Pencatatan di Buku Besar

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang Komisi – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

4.57 Pengakuan Beban. Beban Agen Penjual yang antara lain berupa biaya administrasi dicatat sebagai beban usaha pada saat terjadinya.

Pencatatan di Buku Besar

Db. Beban Penjualan Emisi Efek*) xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

*)sesuai dengan jenis beban yang dikeluarkan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

4.58 Pengembalian Dana Pemesanan Efek. Dalam hal terjadi oversubscribed maka Agen Penjual akan menerima pengembalian dana dari Lead Underwriter dan membayarkan kepada Nasabah Pemesan.

A. Menerima pengembalian dana dari Lead Underwriter

Pencatatan di Buku Besar Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

Kr. Dana Pemesanan Efek Dibayar Dimuka – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

B. Mengembalikan kelebihan dana pemesanan kepada Nasabah Pemesan

Pencatatan di Buku Besar 1. Mengembalikan dana pemesanan kepada NPR

Db. Utang dalam Rangka Penawaran Umum – NPR –

FLAC xxx

Kr. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

Page 310: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

4-19

2. Mengembalikan dana pemesanan kepada Nasabah Pemesan selain NPR

Db. Utangdalam Rangka Penawaran Umum – NU/Selling

Agent – FLAC xxx

Kr. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

1. Mengembalikan dana pemesanan Efek kepada NPR Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

NPR xxx

2. Mengembalikan dana pemesanan Efek kepada Nasabah Pemesan selain NPR

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

4.59 Dalam hal Penjaminan Emisi Obligasi, tidak ada pengembalian dana

pemesanan Efek kepada nasabah karena pembayaran dilakukan setelah penjatahan. 4.60 Pencatatan aset dan liabilitas keuangan yang timbul dari transaksi

Agen Penjual mengikuti pengaturan dalam Bab 2 tentang Instrumen Keuangan.

5. Perantara Penerbitan (Arranger)

4.61 PEE dapat bertindak sebagai Perantara Penerbitan (arranger). Perantara Penerbitan dapat melakukan kegiatan yang terkait dengan: 1. Penempatan Terbatas (Private Placement), ditawarkan kepada kurang dari 100

(seratus) Pihak dan/atau dimiliki kurang dari 50 (lima puluh) Pihak; dan/atau 2. Penerbitan Efek yang tidak wajib terdaftar di Bapepam dan LK (Efek utang yang

jatuh temponya kurang dari satu tahun).

4.62 Kegiatan Perantara Penerbitan (arranger) dibagi menjadi dua tahap, yaitu: 1. Kegiatan sebelum perjanjian Perantara Penerbitan; dan 2. Kegiatan setelah perjanjian Perantara Penerbitan.

a. Kegiatan Sebelum Perjanjian Perantara Penerbitan

4.63 Kegiatan sebelum Perjanjian Perantara Penerbitan, meliputi: 1. Tahap penjajakan; dan 2. Tahap setelah memperoleh mandat.

4.64 Tahap Penjajakan. Dalam tahap ini, Perantara Penerbitan melakukan penjajakan terhadap calon Penerbit Efek. Kegiatan ini seringkali diikuti dengan pemberian konsultasi untuk mempersiapkan calon Penerbit private placement atau Penerbit Efek yang tidak wajib terdaftar di Bapepam dan LK. Beban yang terjadi sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan ini dibebankan pada saat terjadinya. Beban tersebut disajikan sebagai Beban Usaha seperti beban riset, beban perjalanan dinas, dan sebagainya.

Page 311: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

4-20

Pencatatan di Buku Besar Db. Beban Usaha*) xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

*)sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan 4.65 Tahap Setelah Memperoleh Mandat. Pada tahap ini, Perantara Penerbitan

membantu calon Penerbit Efek mempersiapkan dokumen yang diperlukan sebagai bahan informasi untuk calon pemodal dalam pertemuan khusus antara calon Penerbit Efek dengan calon pemodal yang dipandu oleh Perantara Penerbitan. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan kegiatan ini antara lain biaya konsultan keuangan, konsultan hukum, due diligence meeting, road show, dan lain-lain. Biaya pada tahapan ini yang menjadi tanggungan Perantara Penerbitan diakui sebagai Beban Perantara Penerbitan Tangguhan dan akan diakui sebagai beban pada saat pengakuan pendapatan jasa Perantara Penerbitan (Arranger).

Pencatatan di Buku Besar

Db. Beban Perantara Penerbitan Tangguhan*) xxx Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

*)sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

4.66 Dalam hal biaya-biaya pada tahap setelah memperoleh mandat merupakan tanggungan calon Penerbit Efek, tetapi dibayarkan terlebih dahulu oleh Perantara Penerbitan, maka biaya tersebut dicatat sebagai Piutang Biaya Talangan – Perantara Penerbitan.

Pencatatan di Buku Besar

Db. Piutang Biaya Talangan – Perantara Penerbitan – L&R xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

Page 312: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

4-21

b. Kegiatan Setelah Perjanjian Perantara Penerbitan

4.67 Perjanjian Perantara Penerbitan mengatur hak dan kewajiban antara Penerbit Efek dengan Perantara Penerbitan. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan Perjanjian Penerbitan diakui sebagai Beban Perantara Penerbitan Tangguhan dan akan diakui sebagai beban pada saat pengakuan pendapatan jasa perantara penerbitan.

Pencatatan di Buku Besar

Db. Beban Perantara Penerbitan Tangguhan*) xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

*)sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

4.68 Dalam hal biaya-biaya pada tahap setelah perjanjian Perantara Penerbitan merupakan tanggungan calon Penerbit Efek, tetapi dibayarkan terlebih dahulu oleh Perantara Penerbitan, maka dicatat sebagai Piutang Biaya Talangan – Perantara Penerbitan.

Pencatatan di Buku Besar

Db. Piutang Biaya Talangan – Perantara Penerbitan – L&R xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

4.69 Kegiatan setelah perjanjian Perantara Penerbitan, meliputi: 1. Penerimaan dana pemesanan Efek; 2. Pembelian Efek, dalam hal terjadi undersubscribed; 3. Penjatahan dan pendistribusi Efek kepada Pemodal; 4. Pengakuan pendapatan dan beban; 5. Penyerahan dana hasil penjualan Efek kepada Penerbit Efek; dan 6. Pengembalian dana pemesanan Efek, dalam hal terjadi oversubscribed.

4.70 Penerimaan Dana Pemesanan Efek. Sesuai dengan ketentuan dalam

informasi memorandum, dana pemesanan Efek harus disetor oleh pemesan ke rekening bank yang telah ditentukan atas nama Perantara Penerbitan (arranger).

Pencatatan di Buku Besar

Tidak ada pencatatan

Page 313: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

4-22

Pencatatan di Buku PembantuDana 1. Dana pemesanan Efek yang berasal dari NPR

a. Saat NPR menyetorkan dana ke Rekening Efeknya Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

NPR xxx

b. Saat menarik dana NPR dan menyetorkan ke Rekening Penawaran

Terbatas (hari terakhir penawaran terbatas) Db. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

Kr. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NPR xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

NU xxx

2. Untuk dana pemesanan Efek yang berasal dari NU, NK, dan PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent.

Db. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

4.71 Penjatahan dan Pendistribusian Efek Kepada Pemodal – Full Subscribed dan Oversubscribed. Setelah periode penawaran selesai, Perantara Penerbitan menerima penyerahan Efek dari Penerbit Efek atau melalui LPP kemudian mengalokasikan Efek tersebut kepada pemodal. A. Penjatahan dan distribusi kepada NPR, PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent,

NU, dan NK Pencatatan di Buku Besar

Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

Kr. Utang Penerbit Efek – FLAC xxx

Pencatatan di Buku PembantuDana

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

1. Penjatahan dan Pendistribusian kepada NPR Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

2. Pendistribusian kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent

a. Jika PE bertindak sebagai lead underwriter dan pendistribusian Efek kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent melalui PE i. Saat penjatahan Efek

Db. Efek Milik PE Lain xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Page 314: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

4-23

ii. Saat distribusi Efek kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Kr. Efek Milik PE Lain xxx

b. Jika Efek langsung didistribusikan oleh LPP kepada BK atau PE Lain

Tidak ada pencatatan

3. Pendistribusian kepada NU dan NK a. Penjatahan dan distribusi kepada NU

Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas*) xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

*)Setelah pengumuman penjatahan, NU harus memiliki Rekening Efek sehingga tercatat sebagai NPR.

b. Penjatahan dan distribusi kepada NK

Efek langsung didistribusikan oleh LPP kepada BK atau PE Lain Tidak ada pencatatan

4.72 Penjatahan dan Pendistribusian Efek Kepada Pemodal – Undersubscribed.

Dalam perjanjian penerbitan dengan full commitment, Perantara Penerbitan wajib membeli sisa Efek yang tidak habis dipesan dalam kegiatan private placement dan penerbitan Efek yang tidak wajib terdaftar di Bapepam dan LK pada harga yang sama dengan harga penawaran pada pasar perdana.

A. Penjatahan dan distribusi kepada NPR, PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent,

NU, dan NK Pencatatan di Buku Besar

Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

Kr. Utang Penerbit Efek – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

1. Saat penjatahan dan pendistribusian kepada NPR Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

2. Saat penjatahan dan pendistribusian kepada PEE Peserta Sindikasi atau

Selling Agent a. Jika PE bertindak sebagai lead underwriter dan pendistribusian Efek

kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent melalui PE i. Saat penjatahan Efek

Db. Efek Milik PE Lain xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

ii. Saat distribusi Efek kepada PEE Peserta Sindikasi atau Selling Agent

Db. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

Kr. Efek Milik PE Lain xxx

Page 315: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

4-24

b. Jika Efek langsung didistribusikan oleh LPP kepada BK atau PE Lain Tidak ada pencatatan

3. Saat penjatahan dan pendistribusian kepada NU dan NK

a. Penjatahan dan distribusi kepada NU Db. Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek Bebas*) xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

*)Setelah pengumuman penjatahan, NU harus memiliki Rekening Efek sehingga tercatat sebagai NPR.

b. Penjatahan dan distribusi kepada NK

Efek langsung didistribusikan oleh LPP kepada BK. Tidak ada pencatatan

B. Pembelian sisa Efek yang tidak habis dipesan dalam masa Penawaran Umum

Pencatatan di Buku Besar Db. Efek Bersifat Ekuitas – AFS/FVTPL xxx

Kr. Utang Penerbit Efek – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Db. Portofolio PE (Posisi Long) xxx

Kr. Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP xxx

4.73 Pengakuan Pendapatan. Perantara Penerbitan (arranger) mengakui

pendapatan pada tanggal penjatahan Efek. Pendapatan dapat meliputi jasa perantara (arranger fee), jasa penjualan (selling fee), dan management fee (bila ada) sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian penerbitan. Pendapatan diakui sebesar nilai wajarnya.

Pencatatan di Buku Besar

Db. Piutang Jasa Penerbitan Efek – L&R xxx

Kr. Pendapatan Perantara Penerbitan Efek xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

4.74 Selain itu, Perantara Penerbitan juga harus memperhitungkan

pendapatan jasa perantara penerbitan untuk peserta sindikasi dan mengakui timbulnya utang jasa penjaminan kepada perantara penerbitan lainnya.

Pencatatan di Buku Besar

Db. Piutang Jasa Penerbitan Efek – L&R xxx

Kr. Utang Kepada Peserta Sindikasi – FLAC xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Page 316: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

4-25

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

4.75 Pengakuan Beban. Perantara Penerbitan (arranger) mengakui beban

pada tanggal penjatahan Efek. Beban sehubungan dengan kegiatan Perantara Penerbitan antara lain meliputi biaya konsultan hukum dan biaya riset.

Pencatatan di Buku Besar

Db. Beban Perantara Penerbitan Efek*) xxx

Kr. Beban Perantara Penerbitan Tangguhan xxx

*) sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

4.76 Pembayaran Dana Pemesanan Efek kepada Penerbit Efek. Dana pemesanan Efek yang dibayarkan oleh Perantara Penerbitan kepada Penerbit Efek sebesar utang Penerbit Efek dikurangi dengan pendapatan jasa penerbitan Efek, piutang biaya talangan, serta biaya-biaya lain terkait sesuai dengan perjanjian penerbitan Efek.

A. Jika full subscribed atau oversubscribed

Pencatatan di Buku Besar 1. Mencatat pembayaran kepada Penerbit Efek

Db. Utang Penerbit Efek – FLAC xxx

Kr. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

2. Mencatat penerimaan dana yang menjadi bagian Perantara Penerbitan Db. Utang Penerbit Efek – FLAC xxx

Kr. Piutang Jasa Penerbitan Efek – L&R xxx

Kr. Piutang Biaya Talangan – Perantara Penerbitan –

L&R xxx

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

1. Membayarkan dana pemesanan Efek kepada Penerbit Efek Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

2. Untuk mencatat penerimaan dana yang menjadi bagian PEE.

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

Page 317: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

4-26

B. Jika undersubscribed Pencatatan di Buku Besar

1. Menyetorkan dana ke Rekening Penawaran Umum untuk pembelian Efek yang tidak habis dipesan saat Penawaran Umum

Db. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

2. Mencatat pembayaran kepada Penerbit Efek setelah dikurangi dengan pendapatan jasa perantara penerbitan dan piutang biaya talangan

Db. Utang Penerbit Efek – FLAC xxx

Kr. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

3. Mencatat penerimaan dana yang menjadi bagian Perantara Penerbitan

Db. Utang Penerbit Efek – FLAC xxx

Kr. Piutang Jasa Penerbitan Efek – L&R xxx

Kr. Piutang Biaya Talangan – Perantara Penerbitan –

L&R xxx

Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

1. Menyetorkan dana ke Rekening Penawaran Umum untuk pembelian Efek yang tidak habis dipesan saat Penawaran Umum Tidak ada pencatatan

2. Membayarkan dana pemesanan Efek kepada Penerbit Efek Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx

Kr. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

3. Mencatat penerimaan dana yang menjadi bagian PEE

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

4.77 Pengembalian Dana Pemesanan Efek. Dalam hal jumlah pemesanan Efek

lebih besar dari jumlah Efek yang ditawarkan (oversubscribed), maka pada tanggal penjatahan, pemodal akan memperoleh jumlah Efek sesuai dengan ketentuan penjatahan yang ditetapkan dalam informasi memorandum dan menerima pengembalian kelebihan dana atas pemesanan Efek yang tidak terpenuhi.

Pencatatan di Buku Besar

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana 1. Mengembalikan dana pemesanan Efek kepada NPR

Db. Dana Milik NPR – Dana Bebas xxx

Kr. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

NPR xxx

Page 318: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

4-27

2. Mengembalikan dana pemesanan Efek kepada Nasabah Pemesan selain NPR

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik NU xxx

Kr. Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

4.78 Pembayaran ke Peserta Sindikasi. Dalam hal terdapat kewajiban atas jasa penerbitan Efek kepada peserta sindikasi, maka Perantara Penerbitan akan melakukan pembayaran kepada peserta sindikasi.

Pencatatan di Buku Besar

Db. Utang Kepada Peserta Sindikasi – FLAC xxx

Kr. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

4.79 Pencatatan aset dan liabilitas keuangan yang timbul dari transaksi Perantara Penerbitan mengikuti pengaturan dalam Bab 2 tentang Instrumen Keuangan.

Page 319: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

TAHAP PENJAJAKAN

4.122-12-

20X0D Beban Perjalanan Dinas 5.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik

PE 11.000.000

Tidak ada pencatatan

D Beban Entertainment 6.000.000 K Dana Milik PE 11.000.000

K Simpanan Giro Bank - L&R 11.000.000

4.13 TAHAP SETELAH MEMPEROLEH MANDAT

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

4.14

D Beban tekait Jasa Penasehat Keuangan 34.000.000 D Tidak ada pencatatan

D Piutang Biaya Talangan - L&R 51.000.000 85.000.000

K Simpanan Giro Bank - L&R 85.000.000 K Dana Milik PE 85.000.000

Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

PE

Sebagai hasil penjajakan, PT FINAD Sekuritas mendapat surat

mandat untuk menjadi Penjamin Pelaksana Emisi PT KLIEN.

Sehubungan dengan pelaksanaan mandat tersebut, PT FINAD

Sekuritas mengeluarkan biaya konsultan keuangan sebesar

Rp35.000.000,- dan biaya konsultan hukum sebesar

Rp50.000.000,-. Seperti tercantum dalam mandat, biaya-biaya

tersebut akan ditanggung bersama antara PT KLIEN sebesar

60% dan PT FINAD Sekuritas sebesar 40%, yang dalam

pelaksanaannya ditalangi oleh PT FINAD Sekuritas.

Buku Pembantu Dana

CONTOH KASUS

PENASEHAT KEUANGAN (FINANCIAL ADVISOR )

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Efek

PT FINAD Sekuritas melakukan penjajakan untuk

memberikan jasa penasehat keuangan kepada PT KLIEN

dalam rangka persiapan merger dengan PT MERGER berupa

penyusunan penilaian usaha (business valuation ). Sehubungan

dengan kegiatan penjajakan tersebut, PT FINAD Sekuritas

mengeluarkan biaya perjalanan dinas sebesar Rp5.000.000,-

dan biaya entertainment sebesar Rp6.000.000,-.

16-12-

20X0

Sebagai hasil penjajakan tersebut, PT FINAD Sekuritas

mendapat surat mandat dalam rangka penyusunan penilaian

usaha dari PT KLIEN. Mandat tersebut kemudian dituangkan

dalam Perjanjian Penasehat Keuangan antara PT FINAD

Sekuritas dan PT KLIEN dengan mengeluarkan biaya

konsultan hukum sebesar Rp15.000.000,-. Seperti tercantum

dalam mandat, biaya-biaya ditanggung dan dibayar oleh PT

KLIEN.

20-12-

20X0

TAHAP SETELAH MEMPEROLEH MANDAT,

PENASEHAT KEUANGAN MENCATAT BIAYA

TERSEBUT SEBAGAI PIUTANG TALANGAN

Contoh Kasus 4-1

Page 320: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

Buku Pembantu Dana

CONTOH KASUS

PENASEHAT KEUANGAN (FINANCIAL ADVISOR )

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Efek

4.15

D Beban terkait Jasa Penasehat Keuangan 60.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank - Dana Milik

PE 60.000.000

Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank - L&R 60.000.000 K Dana Milik PE 60.000.000

4.18 PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN

a.D Piutang Jasa Penasehat Keuangan – L&R 200.000.000

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Pendapatan Jasa Penasehat Keuangan 200.000.000

b. TAHAP PEMBAYARAN OLEH KLIEN

D Simpanan Giro Bank – L&R 200.000.000 D Dana Milik PE 200.000.000 Tidak ada pencatatan

K Piutang Jasa Penasehat Keuangan – L&R

200.000.000

K Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE 200.000.000

TAHAP SETELAH PERJANJIAN PENASEHAT

KEUANGAN2-1-20X1

PT KLIEN membayar tagihan dari PT FINAD Sekuritas atas

jasa penasehat keuangan.

28-2-

20X1

25-3-

20X1

Selanjutnya PT FINAD melakukan riset dalam rangka rencana

merger PT KLIEN. Pada tahap ini PT FINAD mengeluarkan

biaya riset sebesar Rp25.000.000,- dan biaya lain-lain (out of

pocket expenses ) sebesar Rp35.000.000,-.

PT FINAD Sekuritas telah selesai memberikan jasa penasehat

keuangan sesuai dengan klausul dalam Perjanjian Penasehat

Keuangan. PT FINAD mengakui pendapatan berupa jasa

penasehat keuangan sebesar Rp200.000.000,- dan telah

ditagihkan ke PT KLIEN.

Contoh Kasus 4-2

Page 321: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

TAHAP PENJAJAKAN

4.24 D Beban Perjalanan Dinas 2.000.000 D Tidak ada pencatatanD Beban Riset 3.000.000 5.000.000

K Simpanan Giro Bank - L&R 5.000.000 K Dana Milik PE 5.000.000

4.25 TAHAP SETELAH MEMPEROLEH MANDAT

4.26 D Beban Penjamin Emisi Tangguhan 34.000.000 D Tidak ada pencatatanD Piutang Biaya Talangan - PEE - L&R 51.000.000 85.000.000

K Simpanan Giro Bank - L&R 85.000.000 K Dana Milik PE 85.000.000

4.27TAHAP SETELAH PERJANJIAN PENJAMINAN

EMISI

4.28D Beban Penjamin Emisi Tangguhan 26.000.000 D Tidak ada pencatatanD Piutang Biaya Talangan – PEE – L&R 39.000.000 65.000.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 65.000.000 K Dana Milik PE 65.000.000

Calon investor harus sudah membayar penuh pesanan

sahamnya pada saat mengajukan Formulir Pemesanan

Pembelian saham PT Emiten. Sebagai Penjamin

Pelaksana Emisi Efek, PT PEE Sekuritas mengambil

porsi penanggungan sebesar 20.000.000 saham

sementara Penjamin Peserta Emisi Efek lainnya

menanggung penjaminan emisi sebesar 10.000.000

saham.

Dalam perjanjian penjaminan tersebut disepakati

besarnya jasa manajemen (management fee ) sebesar

1%, jasa penjaminan (underwriting fee ) 1,3% dan jasa

agen penjual (selling fee ) 1,2% dari nilai penjaminan.

Adapun jasa penjaminan untuk Penjamin Emisi Efek

lainnya adalah sebesar 2,5% dari nilai emisi yang

ditanggungnya.

D /

K

D /

K

10-03-

20X1

PENJAMIN EMISI EFEK

10-12-

20X1

Jumlah

(Efek)

Dilakukan penandatanganan Perjanjian Penjaminan

Emisi full commitment atas rencana penawaran umum

saham PT Emiten tersebut. Besarnya saham yang akan

ditawarkan pada penawaran umum tersebut adalah

sebanyak 30.000.000 (tiga puluh juta) saham dengan

nilai nominal Rp500,-/saham, dengan harga penawaran

Rp1.000,-/saham.

Deskripsi Jumlah (Rp) Jumlah (Rp)

Buku Pembantu Dana

D /

K

Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE

Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE

Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE

Sebagai hasil penjajakan tersebut di atas, PT PEE

Sekuritas mendapat surat mandat untuk menjadi

Penjamin Pelaksana Emisi PT Emiten. Sehubungan

dengan pelaksanaan mandat tersebut, PT PEE Sekuritas

mengeluarkan biaya konsultan keuangan sebesar

Rp35.000.000,- dan biaya konsultan hukum sebesar

Rp50.000.000,-. Seperti tercantum dalam mandat, biaya-

biaya tersebut akan ditanggung bersama antara PT

Emiten sebesar 60% dan PT PEE Sekuritas sebesar

40%, yang dalam pelaksanaannya ditalangi oleh PT PEE

Sekuritas.

PT PEE Sekuritas melakukan penjajakan dengan

membantu PT Emiten melakukan persiapan penawaran

umum kepada publik melalui pasar modal. Sehubungan

dengan kegiatan penjajakan tersebut, PT PEE Sekuritas

mengeluarkan biaya perjalanan dinas sebesar

Rp2.000.000,- dan biaya riset sebesar Rp3.000.000,-.

Biaya-biaya tersebut diakui sebagai beban pada saat

terjadinya.

Deskripsi

CONTOH KASUSUNTUK PENJAMIN EMISI EFEK

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Efek

Deskripsi

Contoh Kasus 4-3

Page 322: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K

D /

K

Jumlah

(Efek) Deskripsi Jumlah (Rp) Jumlah (Rp)

Buku Pembantu Dana

D /

KDeskripsi

CONTOH KASUSUNTUK PENJAMIN EMISI EFEK

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Efek

Deskripsi

Adapun jadwal emisi dibuat sebagai berikut:

- Tanggal Efektif 12 Oktober 20X1

- Masa Penawaran 18 – 20 Oktober 20X1

- Tanggal Akhir Penjatahan 25 Oktober 20X1

- Tanggal Pengembalian Dana Pemesanan 29 Oktober

20X1

4.31TAHAP PENERIMAAN DANA PEMESANAN

EFEK

SKENARIO FULL SUBSCRIBED

Dana dari NPRNPR menyetorkan dana ke rekening Efeknya Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 15.000.000.000 Tidak ada pencatatan

K Dana yang Disimpan pada Bank –

Dana Milik NPR 15.000.000.000

Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek

15.000.000.000

Tidak ada pencatatan

K Dana Milik NPR – Dana Bebas 15.000.000.000

D Dana yang Disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 15.000.000.000

K Dana yang Disimpan pada Bank –

Dana Milik NU 15.000.000.000

Dana dari Peserta Sindikasi Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU– Dana Pemesanan Efek

10.000.000.000

Tidak ada pencatatan

K Dana yang Disimpan pada Bank –

Dana Milik NU 10.000.000.000

Dana dari NU dan dari NK Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU– Dana Pemesanan Efek

5.000.000.000

Tidak ada pencatatan

K Dana yang Disimpan pada Bank –

Dana Milik NU 5.000.000.000

NPR memesan Efek PT Emiten kepada PT PEE

Sekuritas dan menyetor dana pesanan Efek sebesar

Rp15.000.000.000,-. Pada hari yang sama, PT PEE

Sekuritas juga menerima setoran pesanan saham dari

Penjamin Emisi Efek Peserta sebesar

Rp10.000.000.000,- dan dari NU dan NK sejumlah

Rp5.000.000.000,-.

Selama periode setelah penandatanganan perjanjian

penjaminan emisi sampai dengan penjatahan, PT PEE

Sekuritas mengeluarkan biaya due diligence meeting,

road show masing-masing sebesar Rp15.000.000,- dan

Rp50.000.000,-. Beban tersebut ditanggung sesuai

dengan persentase yang ditetapkan dalam mandat.

20-10-

20X1

Saat menyetorkan dana NPR ke Rekening Penawaran

Umum (escrow account )

Contoh Kasus 4-4

Page 323: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K

D /

K

Jumlah

(Efek) Deskripsi Jumlah (Rp) Jumlah (Rp)

Buku Pembantu Dana

D /

KDeskripsi

CONTOH KASUSUNTUK PENJAMIN EMISI EFEK

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Efek

Deskripsi

SKENARIO UNDERSUBSCRIBED

Dana dari NPRNPR menyetorkan dana ke rekening Efeknya. Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 13.000.000.000 Tidak ada pencatatan

K Dana yang Disimpan pada Bank –

Dana Milik NPR 13.000.000.000

Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek

13.000.000.000

Tidak ada pencatatan

K Dana Milik NPR – Dana Bebas 13.000.000.000

D Dana yang Disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 13.000.000.000

K Dana yang Disimpan pada Bank –

Dana Milik NU 13.000.000.000

Dana dari Peserta Sindikasi Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek

10.000.000.000

Tidak ada pencatatan

K Dana yang Disimpan pada Bank –

Dana Milik NU 10.000.000.000

Dana dari NU dan dari NK Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek

5.000.000.000

Tidak ada pencatatan

K Dana yang Disimpan pada Bank –

Dana Milik NU 5.000.000.000

20-10-

20X1

NPR memesan Saham PT Emiten kepada PT PEE

Sekuritas dan menyetor dana pesanan Saham sebesar

Rp13.000.000.000,-. Pada hari yang sama, PT PEE

Sekuritas juga menerima setoran pesanan Saham dari

Penjamin Emisi Efek Peserta sebesar

Rp10.000.000.000,- (terdiri dari pesanan nasabah

sebanyak Rp7.000.000.000,- dan sisanya merupakan

porsi yang harus ditanggung oleh Penjamin Emisi Efek

Peserta), dari NU sejumlah Rp5.000.000.000,-,

sedangkan sisanya sebanyak 2.000.000 lembar saham

senilai Rp2.000.000.000,- merupakan porsi yang harus

ditanggung oleh PT PEE.

Saat menyetorkan dana NPR ke Rekening Penawaran

Umum (escrow account )

Contoh Kasus 4-5

Page 324: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K

D /

K

Jumlah

(Efek) Deskripsi Jumlah (Rp) Jumlah (Rp)

Buku Pembantu Dana

D /

KDeskripsi

CONTOH KASUSUNTUK PENJAMIN EMISI EFEK

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Efek

Deskripsi

SKENARIO OVERSUBSCRIBED

Dana dari NPR

NPR menyetorkan dana ke rekening Efeknya. Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.000.000.000 Tidak ada pencatatan

K Dana yang Disimpan pada Bank –

Dana Milik NPR 20.000.000.000

Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek

20.000.000.000

Tidak ada pencatatan

K Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.000.000.000

D Dana yang Disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 20.000.000.000

K Dana yang Disimpan pada Bank –

Dana Milik NU 20.000.000.000

Dana dari Peserta Sindikasi Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek

15.000.000.000

Tidak ada pencatatan

K Dana yang Disimpan pada Bank –

Dana Milik NU 15.000.000.000

Dana dari NU dan dari NK Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek

10.000.000.000

Tidak ada pencatatan

K Dana yang Disimpan pada Bank –

Dana Milik NU 10.000.000.000

TAHAP PENJATAHAN & PENDISTRIBUSIAN

EFEK

4.32 SKENARIO FULL SUBSCRIBED D Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R 30.000.000.000 D Dana Milik PE 30.000.000.000 D K Utang Emiten – FLAC 30.000.000.000 K 20.000.000

30.000.000.000 D Efek Milik PE lain 10.000.000

K

D 30.000.000

30.000.000.000

K

30.000.000.000

Saat distribusi Efek kepada PEE Peserta Sindikasi. Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 10.000.000 K Efek Milik PE lain 10.000.000

25-10-

20X1

NPR memesan Efek PT Emiten kepada PT PEE

Sekuritas dan menyetor dana pesanan Efek sebesar

Rp20.000.000.000,-. Pada hari yang sama, PT PEE

Sekuritas juga menerima setoran pesanan Efek dari

Penjamin Emisi Efek Peserta sebesar

Rp15.000.000.000,- dan dari NU dan dari NK sejumlah

Rp10.000.000.000,-.

Saat menyetorkan dana NPR ke Rekening Penawaran

Umum (escrow account )

Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Bebas

Pada tanggal penjatahan, PT PEE Sekuritas menerima

saham dari Emiten dan mengalokasikan sebanyak

30.000.000 saham yang terdiri dari NPR sejumlah

15.000.000, NU sejumlah 5.000.000 saham, Perusahaan

Efek lain sejumlah 10.000.000 @ Rp1.000,-/saham.

Dana Milik NU – Dana Pemesanan

Efek

Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NU

Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE

Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP

20-10-

20X1

Contoh Kasus 4-6

Page 325: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K

D /

K

Jumlah

(Efek) Deskripsi Jumlah (Rp) Jumlah (Rp)

Buku Pembantu Dana

D /

KDeskripsi

CONTOH KASUSUNTUK PENJAMIN EMISI EFEK

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Efek

Deskripsi

4.33 SKENARIO UNDERSUBSCRIBED

D Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R 28.000.000.000 D Dana Milik PE

28.000.000.000 D Portofolio PE (Posisi Long ) 2.000.000

D K D

2.000.000.000 28.000.000.000 18.000.000

K Utang Emiten - FLAC 30.000.000.000 D Efek Milik PE Lain 10.000.000

D K Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP

30.000.000

28.000.000.000

28.000.000.000

Saat distribusi Efek kepada PEE Peserta Sindikasi Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D Efek yang ada dalam Rekening Efek LPP 10.000.000 K Efek Milik PE Lain 10.000.000

4.32 SKENARIO OVERSUBSCRIBED

D Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R 30.000.000.000 D Dana Milik PE 30.000.000.000 D K Utang Emiten - FLAC 30.000.000.000 K 20.000.000

30.000.000.000 D Efek Milik PE lain 10.000.000

K

D 30.000.000 30.000.000.000

K 30.000.000.000

Saat distribusi Efek kepada PEE Peserta Sindikasi Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan D Efek di Rekening Efek LPP 10.000.000 K Efek Milik PE Lain 10.000.000

PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN

4.36 25-10- D Piutang Jasa Emisi Efek - L&R 800.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatanK Pendapatan Penjaminan Emisi Efek 800.000.000

- Management Fee = 1% x 30.000.000 x Rp1.000,- =

Rp300.000.000,-

- Underwriting Fee = 1,3% x 20.000.000 x Rp1.000,-

= Rp260.000.000,-

- Selling Fee = 1,2% x 20.000.000 x Rp1.000,- =

Rp240.000.000,-

4.37 D Piutang Jasa Emisi Efek - L&R 250.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K

250.000.000

4.38 D Beban Penjaminan Emisi Efek 60.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatanK Beban Penjamin Emisi Tangguhan 60.000.000

25-10-

20X1Ternyata jumlah Saham PT Emiten yang dipesan adalah

sebanyak 45.000.000 Saham yang terdiri dari NPR

sejumlah 20.000.000 saham, Perusahaan Efek lain

sejumlah 15.000.000 saham dan NU sejumlah

10.000.000 saham. Sehingga terdapat kelebihan pesanan

(oversubscribed) sejumlah 15.000.000 Saham. Pada saat

penjatahan, PT PEE menerima Efek dari Emiten dan

mengalokasikan saham sesuai dengan hasil penjatahan.

Adapun hasil penjatahan adalah NPR menerima

sejumlah 15.000.000 Saham, Perusahaan Efek lain

sejumlah 10.000.000 Saham dan NU sejumlah

5.000.000 Saham.

Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE

25-10-

20X1

Dana Milik NU – Dana Pemesanan

Efek

Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NUDana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE

Pada tanggal penjatahan, Saham PT Emiten ternyata

hanya dipesan sebanyak 28.000.000 Saham yang terdiri

dari NPR sejumlah 13.000.000, Perusahaan Efek lain

sejumlah 10.000.000 dan NU sejumlah 5.000.000

Saham. Sesuai perjanjian penjaminan emisi, PT PEE

Sekuritas wajib membeli Saham yang tidak dapat

diserap oleh pasar (undersubscribed ) tersebut, yaitu

sebanyak 2 juta Saham @ Rp1.000,-.

Dana Milik NU – Dana Pemesanan

Efek

Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NU

Utang Kepada Peserta Sindikasi -

FLAC

- Selling Fee = 1,2% x 10.000.000 x Rp1.000,- =

Rp120.000.000,-

Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Bebas

Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP

Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Bebas

Jasa penjaminan emisi untuk peserta penjamin emisi

efek lainnya dihitung sebagai berikut :

- Underwriting Fee = 1,3% x 10.000.000 x Rp1.000,-

= Rp130.000.000,-

Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di

Bursa Efek – AFS

Beban emisi yang menjadi tanggungan PT PEE

Sekuritas adalah berupa biaya konsultan keuangan dan

konsultan hukum sejumlah Rp60.000.000,-.

PT PEE Sekuritas mengakui pendapatan berupa jasa

manajemen, penjaminan, dan penjualan sbb :

Contoh Kasus 4-7

Page 326: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K

D /

K

Jumlah

(Efek) Deskripsi Jumlah (Rp) Jumlah (Rp)

Buku Pembantu Dana

D /

KDeskripsi

CONTOH KASUSUNTUK PENJAMIN EMISI EFEK

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Efek

Deskripsi

4.39 TAHAP PEMBAYARAN DANA PEMESANAN

EFEK KEPADA EMITEN

a. SKENARIO FULL SUBSCRIBEDD Utang Emiten - FLAC 28.860.000.000 D Tidak ada pencatatanK 28.860.000.000

28.860.000.000 K Dana Milik PE 28.860.000.000

Mencatat dana yang menjadi bagian PEE. D Utang Emiten – FLAC 1.140.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatanK Piutang Jasa Emisi Efek - L&R 1.050.000.000

K Piutang Biaya Talangan - PEE 90.000.000

D Simpanan Giro Bank – L&R 1.140.000.000 K Kas yang Dibatasi Penggunaannya –

L&R

1.140.000.000

b. SKENARIO UNDERSUBSCRIBED

Pada tanggal 25 Oktober 20X1 PT PEE membayarkan

dana hasil penawaran umum pada PT Emiten.

Menyetorkan dana PE ke rekening Penawaran Umum D Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R 2.000.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatanK Simpanan Giro Bank – L&R 2.000.000.000

Untuk membayarkan dana pemesanan Efek kepada

EmitenD Utang Emiten – FLAC 28.860.000.000

D Tidak ada pencatatan

K 28.860.000.000

28.860.000.000 K Dana Milik PE 28.860.000.000

Mencatat dana yang menjadi bagian PEE D Utang Emiten – FLAC 1.140.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatanK Piutang Jasa Emisi Efek - L&R 1.050.000.000 K Piutang Biaya Talangan - PEE 90.000.000

D Simpanan Giro Bank – L&R 1.140.000.000 K Kas yang Dibatasi Penggunaannya –

L&R

1.140.000.000

a. SKENARIO OVERSUBSCRIBEDD Utang Emiten – FLAC 28.860.000.000 D Tidak ada pencatatan

K 28.860.000.000

28.860.000.000 K Dana Milik NU – Dana Pemesanan

Efek

28.860.000.000

Mencatat dana yang menjadi bagian PEE D Utang Emiten – FLAC 1.140.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatanK Piutang Jasa Emisi Efek - L&R 1.050.000.000 K Piutang Biaya Talangan - PEE 90.000.000

D Simpanan Giro Bank – L&R 1.140.000.000 K Kas yang Dibatasi Penggunaannya –

L&R 1.140.000.000

4.40 26-10-

20X1

TAHAP PENGEMBALIAN DANA PEMESANAN

EFEK (REFUND )

SKENARIO FULL SUBSCRIBED Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatanTidak berlaku

SKENARIO UNDERSUBSCRIBED Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatanTidak berlaku

Kas yang Dibatasi Penggunaannya –

L&R

Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NU Kas yang Dibatasi Penggunaannya –

L&R

Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NU

Kas yang Dibatasi Penggunaannya –

L&R

Dana yang Disimpan pada Bank - Dana

Milik PE

Pada tanggal 25 Oktober 20X1 PT PEE membayarkan

dana hasil penawaran umum pada PT Emiten.

Pada tanggal 25 Oktober 20X1 PT PEE membayarkan

dana hasil penawaran umum pada PT Emiten.

Contoh Kasus 4-8

Page 327: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

K

D /

K

Jumlah

(Efek) Deskripsi Jumlah (Rp) Jumlah (Rp)

Buku Pembantu Dana

D /

KDeskripsi

CONTOH KASUSUNTUK PENJAMIN EMISI EFEK

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Efek

Deskripsi

SKENARIO OVERSUBSCRIBED Pengembalian Dana kepada NPRTidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 5.000.000.000 Tidak ada pencatatan

K

5.000.000.000

D

5.000.000.000

K

5.000.000.000

D

10.000.000.000

K

10.000.000.000

4.41 TAHAP PEMBAYARAN KE PESERTA

SINDIKASI -

SELLING AGENT

D 250.000.000,00 D 250.000.000 Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank - L&R 250.000.000,00 K Dana Milik PE 250.000.000

4.46 PENANGGUHAN, PENUNDAAN, DAN

PEMBATALAN PENAWARAN UMUM

Pengembalian Dana kepada NPR

Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 5.000.000.000 Tidak ada pencatatan K

5.000.000.000

D

5.000.000.000

K

5.000.000.000

D

10.000.000.000

K

10.000.000.000

MEMULAI KEMBALI PENAWARAN UMUM

SETELAH PENUNDAAN

4.52 Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU - Dana Pemesanan Efek 10.000.000.000 Tidak ada pencatatanK Dana yang Disimpan pada Bank -

Dana Milik NU 10.000.000.000

Dana Milik NU – Dana Pemesanan

Efek

Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik NPR

Dana Milik NU – Dana Pemesanan

Efek

Dana yang Disimpan pada Bank - Dana

Milik NU

Dana Milik NU – Dana Pemesanan

Efek

Pengembalian Dana kepada Nasabah

Pemesan selain NPR

Pengembalian Dana kepada Nasabah

Pemesan selain NPR

Dana Milik NU - Dana Pemesanan

Efek

Dana yang Disimpan pada Bank - Dana

Milik NU

Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NU

Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik NPR

Bila terjadi penundaan atau pembatalan Penawaran

Umum, maka 2 hari sejak keputusan penundaan atau

pembatalan tersebut, PT PEE Sekuritas harus

mengembalikan dana pesanan Efek yang diterima dari

nasabah dan melakukan pencatatan sebagai berikut:

Dana yang Disimpan pada Bank - Dana

Milik NU

Dana yang Disimpan pada Bank - Dana

Milik PE

Pada tanggal 30 Oktober 20X1 PT PEE membayarkan

jasa emisi kepada Perusahaan Efek lainnya sejumlah

Rp250.000.000,-.

Utang Kepada Peserta Sindikasi/Selling

Agent – FLAC

PT Emiten akan memulai kembali masa penawaran

umum nya setelah keputusan penundaan, maka PT PEE

Sekuritas menerima kembali dana pesanan Efek dari

nasabah.

Sesuai perjanjian perantara penerbitan, PT PEE

Sekuritas wajib mengembalikan dana (refund ) kepada

para pemesan yang secara menyesal tidak mendapatkan

jatah, terdiri dari NPR sebesar Rp5.000.000.000,-,

Perusahaan Efek lainnya sebesar Rp5.000.000.000,-,

dan NU sebesar Rp5.000.000.000,-. Adapun

pengembalian uang pesanan dilakukan oleh PT PEE

Sekuritas.

Contoh Kasus 4-9

Page 328: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Efek)

4.52TAHAP PENERIMAAN DANA PEMESANAN

EFEK

SKENARIO FULL SUBSCRIBED Dana dari NPR Dana dari NPR

Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 5.000.000.000 Tidak ada pencatatan

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik NPR

5.000.000.000

Saat PEE menarik dana NPR dan

menyetorkan ke Rekening Penawaran

Umum (escrow account)

D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek 5.000.000.000

K Dana Milik NPR – Dana Bebas 5.000.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR

5.000.000.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik NU

5.000.000.000

Dana dari NU Dana dari NUTidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek 3.000.000.000 Tidak ada pencatatan

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik NU

3.000.000.000

SKENARIO OVERSUBSCRIBEDDana dari NPR Dana dari NPR

Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 10.000.000.000 Tidak ada pencatatan

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik NPR

10.000.000.000

Saat PEE menarik dana NPR dan

menyetorkan ke Rekening Penawaran

Umum (escrow account)

D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek 10.000.000.000

K Dana Milik NPR – Dana Bebas 10.000.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR

10.000.000.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik NU 10.000.000.000

Dana dari NU Dana dari NU

Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek 5.000.000.000 Tidak ada pencatatan

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik NU 5.000.000.000

Buku Pembantu Dana

PERANTARA PENJUALAN (SELLING AGENT )

20-10-

20X1

20-10-

20X1

NPR memesan saham PT Emiten kepada PT SA

Sekuritas sebanyak 10.000 efek @ Rp1.000.000,-

dengan menyetor uang sebesar Rp10.000.000.000,- dan

NU sebanyak 5.000 efek @ Rp1.000.000,- dengan

menyetor uang sebesar Rp5.000.000.000,-.

PT SA Sekuritas menerima pesanan saham PT Emiten

sebanyak 5.000 efek @ Rp1.000.000,- dari NPR dan

3.000 efek @ Rp1.000.000,- dari NU.

CONTOH KASUSAGEN PENJUAL (SELLING AGENT )

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Efek

Contoh Kasus 4-10

Page 329: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Efek)

Buku Pembantu Dana

CONTOH KASUSAGEN PENJUAL (SELLING AGENT )

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Efek

4,53 TAHAP PEMBAYARAN DANA PEMESANAN

KEPADA LEAD UNDERWRITER

SKENARIO FULL SUBSCRIBEDa D Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R 8.000.000.000 D Dana Milik PE 8.000.000.000 Tidak ada pencatatan

K K

8.000.000.000

8.000.000.000

D

8.000.000.000

K

8.000.000.000

b Menyetorkan dana pemesanan Efek kepada Lead

Underwriter

D Dana Pemesanan Efek Dibayar Dimuka -

L&R

8.000.000.000 D Dana yang Disimpan pada Bank - Dana

Milik PE 8.000.000.000

K Kas yang Dibatasi Penggunaannya -

L&R

8.000.000.000 K Dana Milik PE 8.000.000.000

SKENARIO OVERSUBSCRIBEDa D Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R 15.000.000.000 D Dana Milik PE 15.000.000.000 Tidak ada pencatatan

K K

15.000.000.000

15.000.000.000

D

15.000.000.000

K

15.000.000.000

b D D

15.000.000.000 15.000.000.000 K K Dana Milik PE 15.000.000.000

15.000.000.000

4.54 TAHAP PENERIMAAN EFEK DAN

PENDISTRIBUSIAN EFEK

SKENARIO FULL SUBSCRIBED25-10-

20X1

D Utang dalam Rangka Penawaran Umum –

NPR – FLAC 5.000.000.000

Tidak ada pencatatan D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Bebas

8.000

D Utang dalam Rangka Penawaran Umum –

NU – FLAC 3.000.000.000

K Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP

8.000

K Dana Pemesanan Efek Dibayar

Dimuka - L&R 8.000.000.000

SKENARIO OVERSUBSCRIBED25-10-

20X1

D Utang dalam Rangka Penawaran Umum –

NPR – FLAC 8.000.000.000

Tidak ada pencatatan D Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Bebas

12.000

D Utang dalam Rangka Penawaran Umum –

NU – FLAC 4.000.000.000

K Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP

12.000

K Dana Pemesanan Efek Dibayar

Dimuka - L&R

12.000.000.000

22-10-

20X1

Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NU

Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE

Dana Pemesanan Efek Dibayar Dimuka -

L&R

Kas yang Dibatasi Penggunaannya -

L&R

Dana yang Disimpan pada Bank - Dana

Milik PE

22-10-

20X1 Utang dalam Rangka Penawaran

Umum – NPR/NU/Selling Agent–

FLAC

Dana Milik NU – Dana Pemesanan

Efek

Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NU

Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik PE

Menyetorkan dana pemesanan Efek kepada Lead

Underwriter

Utang dalam Rangka Penawaran

Umum – NPR/NU/Selling Agent–

FLAC

Dana Milik NU – Dana Pemesanan

Efek

Pada tanggal penjatahan, PT SA Sekuritas hanya

menerima jatah saham dari PT PEE selaku Lead

Underwriter sejumlah 12.000 saham @ Rp1.000.000,-

dengan pembagian 8.000 saham untuk NPR dan 4.000

saham untuk NU.

Dana yang diterima dari NPR dan NU PT SA Sekuritas

selanjutnya dibayarkan kepada Lead Underwriter yaitu

PT PEE Sekuritas untuk pesanan sejumlah 15.000

saham @ Rp1.000.000,-.

Pada tanggal penjatahan, PT SA Sekuritas menerima

saham dari PT PEE Sekuritas selaku Lead Underwriter

sejumlah 8.000 saham @ Rp1.000.000,-

Dana yang diterima dari NPR dan NU PT SA Sekuritas

selanjutnya dibayarkan kepada Lead Underwriter yaitu

PT PEE Sekuritas untuk memesan saham sejumlah

8.000 saham @ Rp1.000.000,-.

Contoh Kasus 4-11

Page 330: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Efek)

Buku Pembantu Dana

CONTOH KASUSAGEN PENJUAL (SELLING AGENT )

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Efek

4.56 TAHAP PENGAKUAN PENDAPATAN DAN

BEBAN

A D Piutang Komisi - L&R 60.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatanK Pendapatan Jasa Agen Penjual 60.000.000

Selling agent fee : 1,2% x 5.000 x Rp1.000.000,- =

Rp60.000.000,-

B TAHAP PENERIMAAN PEMBAYARAN DARI

LEAD UNDERWRITER

D Simpanan Giro Bank - L&R 60.000.000 D Dana Milik PE 60.000.000 Tidak ada pencatatanK Piutang Komisi - L&R 60.000.000 K Dana yang Disimpan pada Bank -

Dana Milik PE

60.000.000

4.57 D Beban Penjualan Emisi Efek 50.000.000 D Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank – L&R 50.000.000 50.000.000

K Dana Milik PE 50.000.000

4.58 TAHAP PENGEMBALIAN DANA PEMESANAN

SKENARIO FULL SUBSCRIBEDTidak berlaku Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

SKENARIO OVERSUBSCRIBEDa. D Kas yang Dibatasi Penggunaannya - L&R 3.000.000.000

D Dana Milik PE 3.000.000.000 Tidak ada pencatatan

K Dana Pemesanan Efek Dibayar

Dimuka - L&R 3.000.000.000

K Dana yang Disimpan pada Bank -

Dana Milik PE 3.000.000.000

Mengembalikan dana kepada NU

b.D Utang dalam Rangka Penawaran Umum –

NPR – FLAC 2.000.000.000

D Dana yang Disimpan pada Bank - Dana

Milik PE 1.000.000.000

D Utang dalam Rangka Penawaran Umum –

NU – FLAC 1.000.000.000

K Dana Milik PE 1.000.000.000

K Kas yang Dibatasi Penggunaannya -

L&R 3.000.000.000 Mengembalikan dana kepada NPR

D Dana Milik NPR – Dana Bebas 2.000.000.000

K Dana Milik PE 2.000.000.000

D Dana yang Disimpan pada Bank - Dana

Milik PE 2.000.000.000

K Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik NPR 2.000.000.000

PT SA Sekuritas menerima pembayaran dari Lead

Underwriter (PT PEE Sekuritas) sebesar Rp60.000.000,-

.

PT SA Sekuritas mengakui pendapatan berupa jasa

penjualan (selling agent fee ) sbb :

Beban emisi yang menjadi tanggungan PT PEE

Sekuritas adalah berupa biaya konsultan keuangan dan

konsultan hukum sejumlah Rp50.000.000,-.

Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE

25-10-

20X1

27-10-

20X1

PT SA Sekuritas menerima dana (refund ) dari PT PEE

Sekuritas.

27-10-

20X1

PT PEE Sekuritas mengembalikan dana kepada para

NPR sebesar Rp2.000.000.000,- dan NU sebesar

Rp1.000.000.000,-.

Contoh Kasus 4-12

Page 331: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KUraian Jumlah (Rp)

D /

KUraian

Jumlah

(Efek)

4.64 TAHAP PENJAJAKAN

D Beban Perjalanan Dinas 2.000.000 D Tidak ada pencatatan

D Beban Riset 3.000.000 5.000.000 K Simpanan Giro Bank - L&R 5.000.000 K Dana Milik PE 5.000.000

4.65 TAHAP SETELAH MEMPEROLEH MANDAT

4.66

10-12- D Beban Perantara Penerbitan Tangguhan 34.000.000 D Tidak ada pencatatanD Piutang Biaya Talangan - Perantara 51.000.000 85.000.000 K Simpanan Giro Bank - L&R 85.000.000 K Dana Milik PE 85.000.000

4.67 TAHAP SETELAH PERJANJIAN PERANTARA 4.68

D Beban Perantara Penerbitan Tangguhan 26.000.000 D Tidak ada pencatatan

D 65.000.000

39.000.000 K Dana Milik PE 65.000.000

K Simpanan Giro Bank - L&R 65.000.000

Dalam perjanjian perantara penerbitan (arranger ) Emisi

Efek tersebut disepakati besarnya jasa manajemen

(management fee ) sebesar 1% dari total emisi, jasa

perantara penerbitan (arranger fee ) 1,3% dan jasa agen

penjual (selling fee ) 1,2% dari nilai porsi penjaminan.

Adapun jasa sindikasi untuk PT Co Arranger adalah

sebesar 2.5% dari nilai emisi yang ditanggungnya.

Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE

Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PE

Dana yang disimpan pada Bank - Dana

Milik PEPiutang Biaya Talangan - Perantara

Penerbitan - L&R

PERANTARA PENERBITAN

PT Arranger melakukan penjajakan dengan membantu

PT Penerbit melakukan persiapan private placement

Efek kepada 20 Pihak. Sehubungan dengan kegiatan

penjajakan tersebut, PT Arranger mengeluarkan biaya

perjalanan dinas sebesar Rp2.000.000,- dan biaya riset

sebesar Rp3.000.000,-. Biaya-biaya tersebut diakui

sebagai beban pada saat terjadinya.

Sebagai hasil penjajakan tersebut di atas, PT Arranger

mendapat surat mandat untuk menjadi Perantara

Penerbitan (arranger) Emisi Efek PT Penerbit.

Sehubungan dengan pelaksanaan mandat tersebut, PT

Arranger mengeluarkan biaya konsultan keuangan

sebesar Rp35.000.000,- dan biaya konsultan hukum

sebesar Rp50.000.000,-. Seperti tercantum dalam

mandat, biaya-biaya tersebut akan ditanggung bersama

dengan proporsi PT Penerbit sebesar 60% dan PT

Arranger sebesar 40%, yang dalam pelaksanaannya

ditalangi terlebih dulu oleh PT Arranger.

Setiap calon investor diwajibkan terlebih dahulu

membayar penuh pesanan sahamnya pada saat

mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham PT

Penerbit. Sebagai Perantara Penerbitan Emisi Efek, PT

Arranger mengambil porsi penanggungan sebesar

20.000 saham. Sedangkan sisanya sebesar 10.000

saham, ditanggung oleh PE lain, yaitu PT Co Arranger.

20-03-

20X1

CONTOH KASUS

PERANTARA PENERBITAN (ARRANGER )

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu EfekBuku Pembantu Dana

Contoh Kasus 4-13

Page 332: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KUraian Jumlah (Rp)

D /

KUraian

Jumlah

(Efek)

PERANTARA PENERBITAN

CONTOH KASUS

PERANTARA PENERBITAN (ARRANGER )

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu EfekBuku Pembantu Dana

Adapun jadwal emisi dibuat sebagai berikut:

- Masa Penawaran 18 – 20 Oktober 20X1

- Tanggal Penjatahan 25 Oktober 20X1

- Tanggal Pengembalian Dana Pemesanan 29 Oktober

20X1

Selama periode setelah penandatanganan Perjanjian

perantara penerbitan sampai dengan penjatahan, PT

Arranger mengeluarkan biaya due diligence meeting dan

road show masing-masing sebesar Rp15.000.000,- dan

Rp50.000.000,-. Beban tersebut ditanggung sesuai dengan

persentase yang ditetapkan dalam mandat.

4.70

SKENARIO FULL SUBSCRIBED

20-10-

20X1

Sampai dengan batas waktu pemesanan, terdapat

pemesanan efek PT Penerbit dari 12 nasabah PT Arranger

sejumlah 20.000 Efek dan dari 8 nasabah PT Co Arranger

sejumlah 7.000 Efek. PT Arranger hanya menerima dana

sebesar Rp20.000.000.000 dari 12 nasabah dan sebesar

Rp10.000.000.000,- dari PT Co Arranger.

Dana dari NPR

NPR Menyetorkan dana Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.000.000.000 Tidak ada pencatatan

K Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR

20.000.000.000

Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek 20.000.000.000 Tidak ada pencatatan

K Dana Milik NPR – Dana Bebas 20.000.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 20.000.000.000

K Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NU 20.000.000.000

Dana dari Peserta Sindikasi Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek 10.000.000.000 Tidak ada pencatatan

K Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NU 10.000.000.000

SKENARIO UNDERSUBSCRIBED

20-10-

20X1

Sampai dengan batas waktu pemesanan, terdapat

pemesanan efek PT Penerbit dari 12 nasabah PT Arranger

sejumlah 18.000 Efek dan dari 8 nasabah PT Co Arranger

sejumlah 10.000 Efek. PT Arranger hanya menerima dana

sebesar Rp18.000.000.000 dari 12 nasabah dan sebesar

Rp10.000.000.000,- dari PT Co Arranger.

Saat menarik dana NPR dan menyetorkan ke Rekening

Penawaran Terbatas (hari terakhir penawaran terbatas)

TAHAP PENERIMAAN DANA PEMESANAN EFEK

Contoh Kasus 4-14

Page 333: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KUraian Jumlah (Rp)

D /

KUraian

Jumlah

(Efek)

PERANTARA PENERBITAN

CONTOH KASUS

PERANTARA PENERBITAN (ARRANGER )

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu EfekBuku Pembantu Dana

Dana dari NPR

NPR Menyetorkan dana Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 18.000.000.000 Tidak ada pencatatan

K Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 18.000.000.000

Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek 18.000.000.000 Tidak ada pencatatan

K Dana Milik NPR – Dana Bebas 18.000.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 18.000.000.000

K Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NU 18.000.000.000

Dana dari Peserta Sindikasi Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek 10.000.000.000 Tidak ada pencatatan

K Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NU 10.000.000.000

SKENARIO OVERSUBSCRIBED

20-10-

20X1

Sampai dengan batas waktu pemesanan, terdapat

pemesanan efek PT Penerbit dari 12 nasabah PT Arranger

sejumlah 23.000 Efek dan dari 8 nasabah PT Co Arranger

sejumlah 12.000 Efek. Atas pemesanan tersebut, PT

Arranger menerima dana sebesar Rp23.000.000.000 dari 12

nasabah dan sebesar Rp12.000.000.000,- dari PT Co

Arranger.

Dana dari NPR

NPR Menyetorkan dana Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 23.000.000.000 Tidak ada pencatatan

K Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 23.000.000.000

Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek 23.000.000.000 Tidak ada pencatatan

K Dana Milik NPR – Dana Bebas 23.000.000.000

D Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NPR 23.000.000.000

K Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NU 23.000.000.000

Dana dari Peserta Sindikasi Tidak ada pencatatan D Dana Milik NU – Dana Pemesanan Efek 12.000.000.000 Tidak ada pencatatan

K Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NU 12.000.000.000

TAHAP PENJATAHAN & PENDISTRIBUSIAN

EFEK KEPADA PEMODAL

4.71 SKENARIO FULL SUBSCRIBED

D Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R 20.000.000.000 D Dana Milik PE 20.000.000.000 D

K Utang Penerbit Efek - FLAC 20.000.000.000 K

Dana Milik NU – Dana Pemesanan

Efek 20.000.000.000

20.000

K Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP 20.000

D

20.000.000.000

K

20.000.000.000

Saat menarik dana NPR dan menyetorkan ke Rekening

Penawaran Terbatas (hari terakhir penawaran terbatas)

Saat menarik dana NPR dan menyetorkan ke Rekening

Penawaran Terbatas (hari terakhir penawaran terbatas)

Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Bebas

25-10-

20X1

Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NUDana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE

Pada tanggal distribusi, PT KSEI menerima Efek dari PT

Penerbit dan mengalokasikan kepada Nasabah PT

Arranger sebanyak 20.000 dan nasabah PT Co Arranger

sejumlah 10.000 Efek, @ Rp1.000.000,- / Efek.

Contoh Kasus 4-15

Page 334: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KUraian Jumlah (Rp)

D /

KUraian

Jumlah

(Efek)

PERANTARA PENERBITAN

CONTOH KASUS

PERANTARA PENERBITAN (ARRANGER )

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu EfekBuku Pembantu Dana

4.71 SKENARIO OVERSUBSCRIBED

D Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R 20.000.000.000 D Dana Milik PE 20.000.000.000 D 20.000

K Utang Penerbit Efek - FLAC 20.000.000.000 K

Dana Milik NU – Dana Pemesanan

Efek 20.000.000.000

K Efek yang ada dalam Rekening Efek

LPP 20.000

D

20.000.000.000

K

20.000.000.000

4.73 PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN

D Piutang Jasa Penerbitan Efek - L&R 800.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Pendapatan Perantara Penerbitan Efek 800.000.000

- Management Fee = 1% x 30.000 x Rp1.000.000 =

Rp300.000.000,-

- Arranger Fee = 1,3% x 20.000 x Rp1.000.000 =

Rp260.000.000,-

- Selling Fee = 1,2% x 20.000 x Rp1.000.000 =

Rp240.000.000,-

4.74 D Piutang Jasa Penerbitan Efek - L&R 250.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Utang Kepada Peserta Sindikasi -

FLAC 250.000.000

- Arranger Fee = 1,3% x 10.000 x Rp1.000.000 =

Rp130.000.000,-

- Selling Fee = 1,2% x 10.000 x Rp1.000.000 =

Rp120.00.000,-

4.75 D Beban Perantara Penerbitan Efek 34.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Beban Perantara Penerbitan Tangguhan 34.000.000

4.76 TAHAP PEMBAYARAN DANA PEMESANAN EFEK

KE PENERBIT EFEK

a. SKENARIO FULL SUBSCRIBED

D Utang Penerbit Efek - FLAC 18.860.000.000 D 18.860.000.000 Tidak ada pencatatan

K Kas yang Dibatasi Penggunaannya - L&R 18.860.000.000

K Dana Milik PE 18.860.000.000

- Jumlah Private Placement Rp30.000.000.000,- D Utang Penerbit Efek - FLAC 1.140.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan- Biaya arranger Rp800.000.000,- K Piutang Jasa Penerbitan Efek - L&R 1.050.000.000 - Biaya-biaya PT Co Arranger Rp250.000.000,- K Piutang Biaya Talangan – Perantara 90.000.000

D Simpanan Giro Bank – L&R 1.140.000.000

K Kas yang Dibatasi Penggunaannya –

L&R 1.140.000.000

Pada tanggal distribusi, PT Arranger hanya menerima jatah

efek sejumlah 30.000 efek dari PT Penerbit. PT Arranger

mengalokasikan efek tersebut kepada Nasabah PT

Arranger sejumlah 20.000 Efek dan nasabah PT Co

Arranger sejumlah 10.000 Efek, @ Rp1.000.000,-/Efek.

Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE

Jasa perantara penerbitan untuk peserta sindikasi dihitung

sebagai berikut:

Beban emisi yang menjadi tanggungan PT Arranger adalah

berupa biaya konsultan keuangan dan konsultan hukum

sejumlah Rp34.000.000,-.

Pada tanggal 25 Oktober 20X1, PT Arranger mengakui

pendapatan berupa jasa manajemen, perantara penerbitan,

dan penjualan sebagai berikut:

Pada tanggal 25 Oktober 20X1 PT Arranger membayarkan

dana hasil private placement kepada Issuer sebesar:

Efek dalam Rekening Efek Nasabah – Efek

Bebas

Dana yang Disimpan pada Bank - Dana

Milik PE

- Piutang biaya talangan PT Penerbit kepada PT Arranger

Rp90.000.000,-

25-10-

20X1

Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NU

Contoh Kasus 4-16

Page 335: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KUraian Jumlah (Rp)

D /

KUraian

Jumlah

(Efek)

PERANTARA PENERBITAN

CONTOH KASUS

PERANTARA PENERBITAN (ARRANGER )

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu EfekBuku Pembantu Dana

b. SKENARIO UNDERSUBSCRIBEDPada tanggal 25 Oktober 20X1 PT Arranger

membayarkan dana hasil private placement kepada

Issuer sebesar:

Menyetorkan dana yang menjadi

kewajiban PE ke Rekening Penawaran

Terbatasakibat adanya undersubscribed

D Kas yang Dibatasi Penggunaannya – L&R 2.000.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank - L&R 2.000.000.000 - Jumlah Private Placement Rp30.000.000.000,-- Biaya arranger Rp800.000.000,- D Utang Penerbit Efek - FLAC 18.860.000.000 D - Biaya-biaya PT Co Arranger Rp250.000.000,- K 18.860.000.000

18.860.000.000 K 18.860.000.000

D Utang Penerbit Efek - FLAC 1.140.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Piutang Jasa Penerbitan Efek - L&R 1.050.000.000

K Piutang Biaya Talangan – Perantara

Penerbitan – L&R 90.000.000

D Simpanan Giro Bank – L&R 1.140.000.000 K Kas yang Dibatasi Penggunaannya –

L&R 1.140.000.000

a. SKENARIO OVERSUBSCRIBEDPada tanggal 25 Oktober 20X1 PT Arranger

membayarkan dana hasil private placement kepada

Issuer sebesar: D Utang Penerbit Efek - FLAC 18.860.000.000

D Dana yang Disimpan pada Bank - Dana

Milik PE

18.860.000.000

Tidak ada pencatatan

- Piutang biaya talangan PT Penerbit kepada PT

Arranger Rp90.000.000,-

K Kas yang Dibatasi Penggunaannya -

L&R 18.860.000.000

K Dana Milik PE 18.860.000.000

- Jumlah Private Placement Rp30.000.000.000,-- Biaya arranger Rp800.000.000,- D Utang Penerbit Efek - FLAC 1.140.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan- Biaya-biaya PT Co Arranger Rp250.000.000,- K Piutang Jasa Penerbitan Efek - L&R 1.050.000.000

K Piutang Biaya Talangan – Perantara

Penerbitan – L&R 90.000.000

D Simpanan Giro Bank – L&R 1.140.000.000 K Kas yang Dibatasi Penggunaannya – 1.140.000.000

4.77 26-10-

20X1

TAHAP PENGEMBALIAN DANA PEMESANAN

EFEK (REFUND )

SKENARIO FULL SUBSCRIBEDTidak berlaku Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

SKENARIO UNDERSUBSCRIBEDTidak berlaku Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

- Piutang biaya talangan PT Penerbit kepada PT

Arranger Rp90.000.000,-

Dana yang Disimpan pada Bank - Dana

Milik PEKas yang Dibatasi Penggunaannya -

L&R Dana Milik PE

Contoh Kasus 4-17

Page 336: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KUraian Jumlah (Rp)

D /

KUraian

Jumlah

(Efek)

PERANTARA PENERBITAN

CONTOH KASUS

PERANTARA PENERBITAN (ARRANGER )

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu EfekBuku Pembantu Dana

SKENARIO OVERSUBSCRIBED Dana NPR

Tidak ada pencatatan D Dana Milik NPR – Dana Bebas 3.000.000.000 Tidak ada pencatatan

K Dana Milik NU – Dana Pemesanan

Efek

3.000.000.000

D

3.000.000.000

K

3.000.000.000

Dana Peserta SindikasiTidak ada pencatatan D

2.000.000.000

K Dana Milik NU - Dana Pemesanan

Efek

2.000.000.000

4.78TAHAP PEMBAYARAN KE PESERTA

SINDIKASI

D Utang Kepada Peserta Sindikasi - FLAC 250.000.000,00

D Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank - L&R 250.000.000,00 250.000.000,00

K Dana Milik PE 250.000.000,00

PT Arranger mengembalikan kelebihan dana pemesanan

efek kepada Nasabah PT Arranger sebesar

Rp3.000.000.000,- dan Nasabah PT Co Arranger

sebesar Rp2.000.000.000,-.

Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NU

Pada tanggal 30 Oktober 20X1 PT Arranger

membayarkan jasa PT Co Arranger sejumlah

Rp250.000.000,-

Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE

Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik NU

Dana yang disimpan pada Bank –

Dana Milik NPR

Contoh Kasus 4-18

Page 337: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

5-1

BAB 5

AKUNTANSI MANAJER INVESTASI

A. UMUM

5.01 Bab ini menjelaskan perlakuan akuntansi bagi Perusahaan Efek (PE) dalam melakukan aktivitas Manajer Investasi yang meliputi: 1. Pengelolaan Portofolio Efek atau portofolio investasi kolektif untuk nasabah

tertentu atau sekelompok nasabah; dan 2. Pengelolaan Portofolio Efek untuk kepentingan sendiri.

5.02 Pihak yang dapat melakukan kegiatan usaha sebagai Manajer Investasi

adalah PE yang telah memperoleh izin usaha sebagai Manajer Investasi dari Bapepam dan LK.

B. PROSES AKUNTANSI DAN BISNIS

5.03 Manajer Investasi dapat melakukan kegiatan usaha berupa: 1. Pengelolaan Portofolio Efek untuk kepentingan nasabah tertentu berdasarkan

perjanjian pengelolaan dana yang bersifat bilateral dan individual yang disusun sesuai peraturan Bapepam dan LK;

2. Pengelolaan portofolio investasi kolektif untuk kepentingan sekelompok nasabah melalui wadah atau produk-produk yang diatur dalam peraturan Bapepam dan LK; dan/atau

3. Kegiatan lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK.

5.04 PE yang menerima Efek dari nasabahnya wajib: 1. Menyimpan Efek tersebut dalam rekening yang terpisah dari rekening PE; dan 2. Menyelenggarakan pembukuan secara terpisah untuk setiap nasabah dan

menyediakan tempat penyimpanan yang aman atas harta nasabahnya; Sesuai dengan tata cara yang ditetapkan Bapepam dan LK.

1. Dokumentasi Pencatatan Transaksi

5.05 Catatan dan dokumen yang digunakan meliputi: 1. Buku Besar (General Ledger); 2. Buku Pembantu Efek (Securities Ledger); 3. Buku Pembantu Dana (Fund Ledger); 4. Kontrak Pengelolaan Dana Nasabah.

5.06 Setiap PE wajib menyampaikan laporan berkala kepada Bapepam dan

LK sebagai berikut: 1. Laporan Keuangan Berkala; 2. Laporan Kegiatan; 3. Laporan Akuntan atas Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) Tahunan. C. PENGELOLAAN PRODUK

1. Pengelolaan Produk Reksa Dana, EBA, dan DIRE

5.07 Pada saat pendirian Reksa Dana, Efek Beragun Aset (EBA), dan Dana Investasi Real Estat (DIRE) Manajer Investasi mengeluarkan beban-beban pendirian yang dapat terdiri dari:

Page 338: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

5-2

1. Biaya persiapan; 2. Biaya administrasi; 3. Biaya pemasaran; 4. Biaya pencetakan; dan 5. Biaya distribusi Prospektus pertama kali. Biaya-biaya tersebut diakui saat terjadinya. A. Pendirian Reksa Dana, EBA, dan DIRE

Pencatatan di Buku Besar Db. Biaya Pendirian* xxx

Kr. Utang Biaya Pendirian – FLAC Atau Simpanan Giro Bank – L&R** xxx

* Sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan seperti biaya administrasi dan biaya jasa profesi ** Jika langsung dilakukan pembayaran saat pengakuan beban

Pencatatan di Buku Pembantu Dana***

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

*** Sesuai dengan jenis produk yang dikelola, pencatatan di Buku Pembantu Dana dilakukan saat pembayaran

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

B. Pernyataan Pendaftaran Reksa Dana, EBA, dan DIRE menjadi Efektif

Pencatatan di Buku Besar Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

C. Pengakuan beban komisi agen penjual setelah Reksa Dana menjadi Efektif

Pencatatan di Buku Besar Db. Beban Komisi Agen Penjual xxx

Kr. Utang Komisi – FLAC Atau Simpanan Giro Bank – L&R* xxx

* Jika saat pengakuan beban langsung membayar

Pencatatan di Buku Pembantu Dana saat melakukan pembayaran* Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

* Sesuai dengan jenis produk yang dikelola

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

Page 339: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

5-3

5.08 Pendapatan dari Pengelolaan Reksa Dana, EBA, dan DIRE terdiri dari jasa pengelolaan (management fee), jasa penjualan (subscription fee), dan jasa pembelian kembali (redemption fee). Subscription fee dan redemption fee diakui saat diterimanya formulir penjualan dan dana serta formulir pembelian kembali.

5.09 Jasa pengelolaan (management fee) ditentukan berdasarkan persentase

tertentu dari Nilai Aktiva Bersih (NAB) sesuai dengan kontrak dan dibebankan secara harian serta dapat dibayarkan secara bulanan atau periode lain sesuai dengan kontrak. Sedangkan jasa penjualan (subscription fee) dan/atau jasa pembelian kembali (redemption fee) besarnya ditetapkan sebesar persentase tertentu dari nilai transaksi yang dikenakan langsung pada saat transaksi.

A. Pengakuan Management Fee

a. Saat pengakuan management fee secara harian.

Pencatatan di Buku Besar Db. Piutang Management Fee – L&R xxx

Kr. Pendapatan Management Fee xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

b. Saat menerima management fee

Pencatatan di Buku Besar Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang Management Fee – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana* Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

* Sesuai dengan jenis produk yang dikelola Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

B. Pengakuan Subscription Fee dan Redemption Fee

a. Saat pengakuan subscription fee dan redemption fee setiap terjadi transaksi.

Pencatatan di Buku Besar Db. Piutang Subscription Fee dan Redemption Fee – L&R xxx

Kr. Pendapatan Subscription Fee dan Redemption Fee xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

Page 340: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

5-4

b. Saat menerima subscription fee dan redemption fee

Pencatatan di Buku Besar Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang Subscription Fee dan Redemption Fee – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana* Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

* Sesuai dengan jenis produk yang dikelola Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

5.10 Pengakuan beban pengelolaan Reksa Dana, EBA, dan DIRE. Beban pengelolaan Reksa Dana, EBA, dan DIRE setelah menjadi efektif pada dasarnya merupakan beban produk itu sendiri. Jika terdapat beban yang dikeluarkan oleh Manajer Investasi yang disebabkan oleh kesalahan Manajer Investasi, atau atas beban tersebut Manajer Investasi mendapatkan manfaat, maka Manajer Investasi bertanggung jawab atas beban tersebut. Beban pengelolaan tersebut dapat berupa beban jasa profesi seperti antara lain: biaya konsultan hukum, notaris, akuntan dan/atau biaya lainnya. Beban diakui pada saat terjadinya.

Pencatatan di Buku Besar

Db. Beban pengelolaan Reksa Dana, EBA, dan DIRE* xxx

Kr. Utang Beban Pengelolaan Reksa Dana, EBA, dan DIRE – FLAC Atau Simpanan Giro Bank – L&R** xxx

* Sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan ** Jika langsung dilakukan pembayaran saat pengakuan beban

Pencatatan di Buku Pembantu Dana saat melakukan pembayaran***

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

*** Sesuai dengan jenis produk yang dikelola

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

5.11 Dalam hal Reksa Dana, EBA, dan DIRE dibubarkan dan dilikuidasi,

maka beban biaya pembubaran dan likuidasi tersebut termasuk biaya konsultasi hukum, akuntan, dan beban lain kepada Pihak ketiga menjadi tanggung jawab dan wajib dibayar Manajer Investasi kepada Pihak-Pihak yang bersangkutan.

Pencatatan di Buku Besar

Db. Beban Pembubaran Reksa Dana, EBA dan DIRE* xxx

Kr. Utang Beban Biaya Pembubaran Reksa Dana, EBA, dan DIRE – FLAC Atau Simpanan Giro Bank – L&R** xxx

* Sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan ** Jika langsung dilakukan pembayaran saat pengakuan beban

Page 341: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

5-5

Pencatatan di Buku Pembantu Dana saat melakukan pembayaran*** Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

*** Sesuai dengan jenis produk yang dikelola

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

2. Pengelolaan Dana Nasabah Berdasarkan Perjanjian Pengelolaan Dana yang Bersifat Bilateral dan Individual oleh Manajer Investasi

5.12 Pengelolaan Portofolio Efek untuk kepentingan nasabah secara individual adalah jasa pengelolaan dana yang dilakukan Manajer Investasi kepada satu nasabah tertentu berdasarkan perjanjian tentang pengelolaan Portofolio Efek, Manajer Investasi diberi wewenang penuh oleh nasabah untuk melakukan pengelolaan Portofolio Efek berdasarkan perjanjian dimaksud. Dalam pembahasan selanjutnya, Pengelolaan Dana Berdasarkan Perjanjian Pengelolaan Dana yang Bersifat Bilateral dan Individual disingkat menjadi PDBBI.

A. Negosiasi Persiapan Pengelolaan

Pencatatan di Buku Besar Db. Biaya pendirian* xxx

Kr. Utang Biaya Pendirian – FLAC Atau Simpanan Giro Bank – L&R** xxx

* Sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan ** Jika langsung dilakukan pembayaran saat pengakuan beban

Pencatatan di Buku Pembantu Dana saat melakukan pembayaran

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

B. Penetapan Manajer Investasi sebagai Pengelola PDBBI Pencatatan di Buku Besar

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

5.13 Kewajiban Manajer Investasi dalam pengelolaan PDBBI antara lain memisahkan rekening penyimpanan dana dan/atau Efek untuk setiap nasabah dengan rekening Manajer Investasi maupun rekening lainnya dan menyelenggarakan pembukuan terpisah untuk setiap nasabah.

Page 342: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

5-6

5.14 Dana dan/atau Efek nasabah wajib disimpan atas nama masing-masing nasabah pada: 1. Bank Kustodian (BK); atau 2. Kustodian dari PE yang memenuhi persyaratan khusus yang ditetapkan

Bapepam dan LK. Pencatatan di Buku Besar

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

5.15 Manajer Investasi memperoleh Jasa Pengelolaan (management fee) berdasarkan persentase tertentu dari total dana kelolaan (assets under management) sesuai dengan perjanjian dan dibebankan secara harian atau sesuai perjanjian serta dapat dibayarkan secara bulanan atau periode lain sesuai dengan perjanjian.

A. Saat pengakuan management fee

Pencatatan di Buku Besar Db. Piutang Management Fee – L&R xxx

Kr. Pendapatan Management Fee xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana

Tidak ada pencatatan

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

B. Saat menerima management fee

Pencatatan di Buku Besar Db. Simpanan Giro Bank – L&R xxx

Kr. Piutang Management Fee – L&R xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana Db. Dana Milik PE xxx

Kr. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Efek

Tidak ada pencatatan

5.16 Jika terdapat beban yang dikeluarkan oleh Manajer Investasi terkait dengan pengelolaan PDBBI yang menjadi tanggungan Manajer Investasi, maka Manajer Investasi mengakui beban tersebut pada periode terjadinya.

Pencatatan di Buku Besar

Db. Biaya pengelolaan PDBBI* xxx Kr. Utang Biaya Pengelolaan PDBBI – FLAC

Atau Simpanan Giro Bank – L&R** xxx

Page 343: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

5-7

* Sesuai dengan jenis biaya yang dikeluarkan ** Jika langsung dilakukan pembayaran saat pengakuan beban

Pencatatan di Buku Pembantu Dana saat melakukan pembayaran

Db. Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik PE xxx

Kr. Dana Milik PE xxx

Pencatatan di Buku Pembantu Dana dilakukan saat pembayaran.

Pencatatan di Buku Pembantu Efek Tidak ada pencatatan

D. PENGELOLAAN PORTOFOLIO EFEK ATAU INVESTASI KOLEKTIF

UNTUK KEPENTINGAN SENDIRI (PORTOFOLIO SENDIRI)

5.17 Manajer Investasi dapat mengelola (membeli dan menjual) Efek untuk kepentingannya sendiri. Pengakuan awal, pengukuran setelah pengakuan awal, penurunan nilai atas Efek yang dibeli serta pengakuan dan pengukuran biaya transaksi atas aset dan liabilitas keuangan yang timbul dari transaksi pembelian dan penjualan Efek dicatat sesuai dengan pengaturan pada Bab 2 mengenai Instrumen Keuangan.

Page 344: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

(dinyatakan dalam Rupiah)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

TAHAP PENDIRIAN REKSA DANA, EBA DAN DIRE

5.07 Pendirian Reksa Dana, EBA dan DIRE

4-1-20X0D Biaya Administrasi dan Umum 100.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

PE

100.000.000 Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank - L&R 100.000.000 K Dana Milik PE 100.000.000

4-1-20X0 D Biaya Jasa Profesi 100.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

PE

100.000.000

K Simpanan Giro Bank - L&R 100.000.000 K Dana Milik PE 100.000.000 Tidak ada pencatatan

Pernyataan pendaftaran Reksa Dana, EBA, dan DIRE

menjadi efektif

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

D Beban Komisi Agen Penjual 2.500.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

PE

2.500.000

K Simpanan Giro Bank – L&R 2.500.000 K Dana Milik PE 2.500.000 Tidak ada pencatatan

TAHAP PENGELOLAAN

5.10D Biaya Jasa Profesi 25.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

PE

25.000.000 Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank - L&R 25.000.000 K Dana Milik PE 25.000.000

TAHAP PENGAKUAN PENDAPATAN

5.09 Pengakuan Management Fee

Pendapatan Management Fee dihitung harian secara akrual

dan dibayarkan setiap akhir bulan oleh Bank Kustodian.

Diasumsikan management fee 1% per tahun dari jumlah Nilai

Aktiva Bersih secara harian.

Misal Nilai Aktiva Bersih = 100.000.000.000

Pada saat pengakuan pendapatan secara harian. D Piutang Management Fee - L&R 2.739.726 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

Management fee harian = 1%*1/365 x 100.000.000.000 =

2.739.726

K Pendapatan Management Fee 2.739.726

Pada saat penerimaan Management fee dari Bank Kustodian D Simpanan Giro Bank - L&R 82.191.781 D Dana Milik PE 82.191.781 Tidak ada pencatatan

Management fee selama sebulan = 1%*30/365 x

100.000.000.000 = 82.191.781K Piutang Management Fee - L&R 82.191.781

K Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 82.191.781

PENGELOLAAN REKSA DANA, EBA, DAN DIRE

Buku Pembantu Dana - Reksa Dana, EBA, dan

DIRE (untuk masing-masing produk)

PT MI mengeluarkan biaya administrasi dan umum untuk

pendirian Reksa Dana, EBA dan DIRE yang terdiri dari biaya

rapat, kertas & fotocopy, dokumentasi, transportasi dan biaya

lainnya sebesar Rp100.000.000,-.

PT MI mengeluarkan biaya profesi penunjang terkait biaya

persiapan pendirian Reksa Dana, EBA, dan DIRE, sebesar

Rp100.000.000,-. (Dalam contoh ini, biaya yang dikeluarkan

adalah biaya konsultan hukum)

1-4-20X0

30-4-

20X0

Pada masa pengelolaan PT MI harus mengeluarkan biaya

Konsultan Hukum sebesar Rp25.000.000,- dikarenakan suatu

masalah hukum yang dihadapi oleh PT MI terkait dengan

Reksa Dana, EBA, dan DIRE yang dikelolanya.

Setelah Reksa Dana menjadi efektif, PT MI mengakui adanya

beban komisi agen penjual. Komisi yang harus dibayarkan

adalah sebesar Rp2.500.000,-

SKENARIO JURNAL

MANAJER INVESTASI - REKSA DANA, EBA, DAN DIRE

Buku Pembantu EfekRef.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar

Contoh Kasus 5-1

Page 345: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

(dinyatakan dalam Rupiah)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Rp)

D /

KDeskripsi

Jumlah

(Efek)

PENGELOLAAN REKSA DANA, EBA, DAN DIRE

Buku Pembantu Dana - Reksa Dana, EBA, dan

DIRE (untuk masing-masing produk)

SKENARIO JURNAL

MANAJER INVESTASI - REKSA DANA, EBA, DAN DIRE

Buku Pembantu EfekRef.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar

5.09 Pengakuan Subscription Fee dan Redemption Fee

Pendapatan Subscription Fee/Redemption Fee dihitung

berdasarkan persentase tertentu dari nilai total

penjualan/pembelian kembali unit penyertaan, yang akan

diterima setiap akhir bulan. Sebagai contoh besarnya

subscription fee adalah 1% dari nilai transaksi penjualan

selama 1 bulan, dan besarnya redemption fee 1% dari nilai

transaksi pembelian kembali selama 1 bulan. Nilai transaksi

penjualan selama 1 bulan adalah Rp2.000.000.000,- dan nilai

transaksi pembelian kembali selama 1 bulan adalah

Rp1.000.000.000,-.

Perhitungan subscribtion fee dan redemption fee

=(1% x 2.000.000.000) + (1%+1.000.000.000)

= Rp 30.000.000,-

31-3-

20X0

Pada saat pengakuan subscription fee dan redemption fee

kepada Bank Kustodian setiap ada transaksi

D Piutang Subscription Fee dan Redemption Fee -

L&R 30.000.000

Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Pendapatan Subscription Fee dan

Redemption Fee 30.000.000

1-4-20X0Pada saat penerimaan subscription fee dan redemption fee

dari Bank KustodianD Simpanan Giro Bank - L&R 30.000.000

D Dana Milik PE 30.000.000

K

30.000.000

K Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE 30.000.000

Tidak ada pencatatan

5.11 Pembubaran Reksa Dana, EBA, dan DIRE

D Biaya Jasa Profesi 50.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

PE

50.000.000

K Simpanan Giro Bank - L&R 50.000.000 K Dana Milik PE 50.000.000 Tidak ada pencatatan

PT MI mengeluarkan biaya profesi penunjang untuk

pembubaran Reksa Dana, EBA, dan DIRE seperti Konsultan

Hukum, sebesar Rp50.000.000,-.

31-5-

20X0

Piutang Subscription Fee dan

Redemption Fee - L&R

Contoh Kasus 5-2

Page 346: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

(dinyatakan dalam Rupiah)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Rp)

D /

KDeskripsi Jumlah (Efek)

5.12TAHAP PERSIAPAN - NEGOSIASI PERSIAPAN

PENGELOLAAN

2-1-20X0

PT MI mengajukan tender untuk menjadi Pengelola Dana

milik PT Dana Pensiun (DP) dan mengeluarkan biaya yang

terdiri dari:

a) Biaya rapat intern, penyusunan, kertas, foto copy, penjilidan

dan lain-lain Rp3.000.000,-

D Biaya Administrasi dan Umum 5.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

PE

5.000.000 Tidak ada pencatatan

b) Biaya perjalanan dinas termasuk presentasi Rp2.000.000,-. K Simpanan Giro Bank - L&R 5.000.000 K Dana Milik PE 5.000.000

TAHAP PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN

Pengakuan Pendapatan

Pada setiap akhir bulan PT MI menagih Management Fee

kepada nasabah yang perhitungannya sesuai dengan masing-

masing perjanjian PDBBI. Misalnya Management Fee pada

suatu periode berjumlah Rp1.000.000,-

5,15 Saat pengakuan management fee D Piutang Management Fee - L&R 1.000.000 Tidak ada pencatatan Tidak ada pencatatan

K Pendapatan Management Fee 1.000.000

Saat penerimaan management fee dari Bank Kustodian. D Simpanan Giro Bank - L&R 1.000.000 D Dana Milik PE 1.000.000 Tidak ada pencatatan

K Piutang Management Fee - L&R 1.000.000 K Dana yang disimpan pada Bank – Dana

Milik PE

1.000.000

5.17 TAHAP PENGELOLAAN

D Biaya Jasa Profesi 25.000.000 D Dana yang disimpan pada Bank – Dana Milik

PE

25.000.000 Tidak ada pencatatan

K Simpanan Giro Bank - L&R 25.000.000 K Dana Milik PE 25.000.000

PENGELOLAAN DANA NASABAH BERDASARKAN PERJANJIAN PENGELOLAAN DANA YANG BERSIFAT BILATERAL DAN INDIVIDUAL (PDBBI)

Pada masa pengelolaan PT MI harus mengeluarkan biaya

Konsultan Hukum sebesar Rp25.000.000,- dikarenakan suatu

masalah hukum yang dihadapi oleh PT MI terkait dengan

PDBBI yang dikelolanya.

2-2-20X0

SKENARIO JURNAL

MANAJER INVESTASI - PDBBI

Ref.

Paragraf

Tgl.

Trans. ILUSTRASI

Buku Besar Buku Pembantu Dana - PDBBI Buku Pembantu Efek

Contoh Kasus 5-3

Page 347: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

6-1

BAB 6

PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN

A. UMUM

6.01 Hal-hal mengenai bentuk, isi, dan persyaratan dalam penyajian laporan keuangan yang tidak diatur dalam pedoman ini, harus mengikuti Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) serta peraturan Bapepam dan LK untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.

1. Tujuan Laporan Keuangan

6.02 Laporan keuangan Perusahaan Efek (PE) menyajikan posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen PE atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada manajemen PE. 2. Tanggung Jawab Laporan Keuangan

6.03 Semua anggota Direksi dan Komisaris Perusahaan Efek bertanggung jawab secara tanggung renteng atas pernyataan yang dibuat pada surat pernyataan atas Laporan Keuangan Berkala yang disampaikan pada Bapepam dan LK.

3. Komponen Laporan Keuangan Lengkap

6.04 PE menyajikan laporan keuangan berkala secara lengkap (termasuk informasi komparatif) secara tahunan dan tengah tahunan.

6.05 Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen

berikut ini: 1. Laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode; 2. Laporan laba rugi komprehensif selama periode; 3. Laporan perubahan ekuitas selama periode; 4. Laporan arus kas selama periode; 5. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting

dan informasi penjelasan lain; dan 6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika

PE menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika melakukan reklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan.

6.06 PE menyajikan komponen laba rugi sebagai bagian dari laporan laba

rugi komprehensif, dengan demikian seluruh pos penghasilan dan beban dalam satu periode dilaporkan dalam satu laporan laba rugi komprehensif.

4. Penyajian Secara Wajar dan Kepatuhan terhadap SAK

6.07 Laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas PE. Penyajian yang wajar mensyaratkan penyajian secara jujur dampak dari transaksi, peristiwa lain, dan kondisi sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang diatur dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan.

Page 348: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

6-2

6.08 PE yang laporan keuangannya telah patuh terhadap SAK membuat pernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali tentang kepatuhan terhadap SAK dalam catatan atas laporan keuangan.

6.09 PE tidak boleh menyebutkan bahwa laporan keuangan telah patuh

terhadap SAK kecuali laporan keuangan tersebut telah patuh terhadap semua yang disyaratkan dalam SAK.

5. Kelangsungan Usaha

6.10 Dalam menyusun laporan keuangan, manajemen membuat penilaian tentang kemampuan PE untuk mempertahankan kelangsungan usaha.

6.11 Jika PE menyusun laporan keuangan tidak berdasarkan asumsi

kelangsungan usaha, maka PE mengungkapkan fakta tersebut.

6. Dasar Akrual

6.12 PE menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas.

7. Bahasa Pelaporan

6.13 Laporan keuangan harus dibuat dalam bahasa Indonesia. Jika laporan keuangan juga dibuat dalam bahasa selain bahasa Indonesia, maka laporan keuangan dimaksud harus memuat informasi yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran akibat penerjemahan bahasa, maka yang digunakan sebagai acuan adalah laporan keuangan dalam bahasa Indonesia. 8. Mata Uang Penyajian

6.14 Mata uang penyajian adalah mata uang yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan. Laporan keuangan wajib disajikan dalam mata uang rupiah.

9. Transaksi Mata Uang Asing

6.15 Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang fungsional PE. Pada saat pengakuan awal, transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang fungsional dengan kurs spot antara mata uang fungsional dan mata uang asing pada tanggal transaksi. Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi.

6.16 Pada setiap akhir periode pelaporan:

1. Pos moneter mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs penutup. 2. Pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam mata uang asing

dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. 3. Pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing dijabarkan

menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan.

6.17 Selisih kurs yang timbul pada saat penyelesaian pos moneter atau pada saat penjabaran pos moneter diakui dalam laporan laba rugi periode berjalan.

6.18 Jika keuntungan atau kerugian pos nonmoneter diakui dalam

pendapatan komprehensif lainnya, maka setiap komponen selisih kurs dari keuntungan atau kerugian tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif

Page 349: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

6-3

lainnya. Sebaliknya, jika keuntungan atau kerugian pos nonmoneter diakui dalam laporan laba rugi, maka setiap komponen selisih kurs dari keuntungan atau kerugian tersebut diakui dalam laporan laba rugi.

10. Saling Hapus

6.19 PE tidak boleh melakukan saling hapus atas aset dan liabilitas atau penghasilan dan beban, kecuali disyaratkan atau diizinkan oleh SAK.

6.20 PE menyajikan keuntungan dan kerugian yang timbul dari suatu

kelompok transaksi yang sejenis secara neto, misalnya keuntungan dan kerugian dari transaksi mata uang asing atau keuntungan dan kerugian yang timbul dari instrumen keuangan yang dikategorikan sebagai diperdagangkan. Namun, keuntungan dan kerugian tersebut disajikan secara terpisah jika keuntungan atau kerugian tersebut material. 11. Materialitas dan Agregasi

6.21 PE menyajikan secara terpisah kelompok pos sejenis yang material dan menyajikan secara terpisah pos yang mempunyai sifat dan fungsi berbeda kecuali tidak material.

6.22 “Material” adalah istilah yang digunakan untuk mengemukakan

sesuatu yang dianggap wajar untuk diketahui oleh pengguna laporan keuangan dan Bapepam dan LK. Kecuali ditentukan secara khusus, pengertian material adalah 5% dari jumlah seluruh aset untuk akun aset, 5% dari jumlah seluruh liabilitas untuk akun liabilitas, 5% dari jumlah seluruh ekuitas untuk akun ekuitas, 10% dari pendapatan untuk akun laba rugi, dan 10% dari laba sebelum pajak untuk pengaruh suatu peristiwa atau transaksi seperti perubahan estimasi akuntansi.

6.23 Akun yang material disajikan terpisah dalam laporan keuangan.

Untuk akun yang nilainya tidak material, tetapi merupakan komponen utama laporan keuangan, harus disajikan tersendiri. Sedangkan untuk akun-akun yang nilainya tidak material, dan tidak merupakan komponen utama, dapat digabungkan dalam pos tersendiri, namun harus dijelaskan sifat dari unsur utamanya dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

12. Informasi Komparatif

6.24 Laporan keuangan harus disajikan secara perbandingan untuk 2 (dua) tahun terakhir. Informasi kuantitatif diungkapkan secara komparatif dengan periode sebelumnya untuk seluruh jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan periode berjalan, kecuali dinyatakan lain oleh SAK. Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari laporan keuangan periode sebelumnya diungkapkan kembali jika relevan untuk pemahaman laporan keuangan periode berjalan.

6.25 PE yang mengungkapkan informasi komparatif menyajikan minimal

dua laporan posisi keuangan, dua laporan untuk tiap jenis laporan lainnya, dan catatan atas laporan keuangan. Jika PE menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali secara retrospektif atas pos-pos dalam laporan keuangan atau mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan, maka PE menyajikan minimal tiga laporan posisi keuangan, dua laporan untuk tiap jenis laporan lainnya, dan catatan atas laporan keuangan. PE menyajikan laporan posisi keuangan pada:

Page 350: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

6-4

1. Akhir periode berjalan, 2. Akhir periode sebelumnya (yang sama dengan awal periode berjalan), dan 3. Permulaan dari periode komparatif terawal.

13. Konsistensi Penyajian

6.26 Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar periode dilakukan secara konsisten, kecuali: 1. Setelah terjadi perubahan yang signifikan terhadap sifat operasi PE atau

dilakukan pengkajian ulang terhadap laporan keuangan, sehingga terlihat secara jelas bahwa penyajian atau pengklasifikasian yang lain akan lebih tepat untuk digunakan; atau

2. Perubahan tersebut diperkenankan oleh suatu SAK.

6.27 Jika PE mengubah penyajian atau pengklasifikasian pos-pos dalam laporan keuangan maka jumlah komparatif juga harus direklasifikasi, kecuali tidak praktis. Jika PE mereklasifikasi jumlah komparatif, maka PE mengungkapkan: 1. Sifat reklasifikasi; 2. Jumlah masing-masing pos atau gabungan beberapa pos yang direklasifikasi;

dan 3. Alasan reklasifikasi. 14. Laporan Keuangan Konsolidasi

6.28 PE yang memiliki pengendalian atas entitas lainnya, diharuskan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi. Pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut. Pengendalian dianggap ada ketika PE memiliki secara langsung atau tidak langsung lebih dari setengah kekuasaan hak suara entitas lain, kecuali dapat dibuktikan lain.

6.29 Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat

dilaksanakan harus diperhitungkan untuk menilai apakah PE memiliki pengendalian atas entitas lain. PE dikatakan memiliki hak suara potensial jika PE memiliki waran saham, opsi beli saham, instrumen utang atau instrumen ekuitas lainnya, yang saat ini dapat dikonversi menjadi saham biasa yang mempunyai potensi menambah kekuasaan suara PE atau mengurangi hak suara pihak lain.

6.30 Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan

kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa yang serupa. 6.31 Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan

oleh PE induk yang mencatat investasi pada entitas anak, entitas asosiasi, dan pengendalian bersama entitas berdasarkan kepemilikan ekuitas langsung bukan berdasarkan pelaporan hasil dan aset neto investee.

6.32 Laporan keuangan tersendiri hanya dapat disajikan sebagai informasi

tambahan dalam laporan konsolidasian. Entitas induk tidak boleh menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements).

Page 351: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

6-5

6.33 Laporan keuangan tersendiri terdiri dari laporan posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

15. Periode Penyajian Laporan Keuangan Tengah Tahunan

6.34 PE menyajikan laporan keuangan tengah tahunan secara lengkap untuk periode berikut: 1. Laporan posisi keuangan per akhir periode tengah tahunan berjalan dan

laporan posisi keuangan komparatif per akhir tahun buku sebelumnya. 2. Laporan laba rugi komprehensif untuk periode tengah tahunan berjalan,

dengan laporan laba rugi komprehensif komparatif untuk periode tengah tahunan yang dapat dibandingkan dari tahun buku sebelumnya.

3. Laporan perubahan ekuitas secara kumulatif untuk tahun buku berjalan sampai dengan tanggal tengah tahun, dengan laporan perubahan ekuitas komparatif untuk periode awal tahun buku sampai tanggal pelaporan tengah tahunan dari tahun keuangan sebelumnya.

4. Laporan arus kas secara kumulatif untuk tahun buku berjalan sampai dengan tanggal tengah tahun, dengan laporan arus kas komparatif periode awal tahun buku sampai tanggal pelaporan tengah tahunan dari tahun buku sebelumnya.

6.35 PE menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dalam laporan

keuangan tengah tahunan sebagaimana yang diterapkan dalam laporan keuangan tahunan.

16. Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan

Kesalahan Periode Lalu

a. Perubahan kebijakan akuntansi

6.36 Perubahan kebijakan akuntansi dilakukan hanya jika penerapan suatu kebijakan akuntansi yang berbeda diwajibkan oleh peraturan perundangan atau standar akuntansi keuangan yang baru, atau jika diperkirakan bahwa perubahan tersebut akan menghasilkan penyajian kejadian atau transaksi yang lebih sesuai dalam laporan keuangan PE.

6.37 Perubahan kebijakan akuntansi sebagai akibat dari penerapan suatu standar akuntansi keuangan yang baru, harus diterapkan sesuai ketentuan transisi dalam standar akuntansi keuangan tersebut. Jika tidak terdapat ketentuan transisi, maka perubahan kebijakan akuntansi harus diterapkan secara retrospektif. Jika perubahan kebijakan akuntansi dilakukan secara sukarela dengan tujuan untuk menghasilkan penyajian pelaporan keuangan yang lebih baik, maka perubahan kebijakan akuntansi harus diterapkan secara retrospektif.

b. Perubahan estimasi akuntansi

6.38 Suatu estimasi akuntansi direvisi jika ada perubahan kondisi yang mendasari estimasi tersebut, atau karena adanya informasi baru, bertambahnya pengalaman atau perkembangan lebih lanjut. Dampak perubahan estimasi akuntansi harus diperlakukan secara prospektif.

c. Kesalahan periode lalu

6.39 Kesalahan periode lalu adalah kelalaian untuk mencantumkan, dan kesalahan dalam mencatat, dalam laporan keuangan untuk satu atau lebih periode lalu yang timbul dari kegagalan untuk menggunakan, informasi andal yang tersedia ketika penyelesaian laporan keuangan. Kesalahan tersebut termasuk dampak

Page 352: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

6-6

kesalahan perhitungan matematis, kesalahan penerapan kebijakan akuntansi, kekeliruan (oversights) atau kesalahan interpretasi fakta, dan kecurangan.

6.40 Kesalahan periode lalu diperbaiki dengan mengoreksi kesalahan

material periode lalu secara retrospektif pada laporan keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah kesalahan ditemukan dengan menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu sajian dimana kesalahan terjadi.

17. Pihak-Pihak Berelasi

6.41 Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan PE. 1. Orang atau keluarga terdekat mempunyai relasi dengan PE jika orang tersebut:

a. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas PE; b. Memiliki pengaruh signifikan atas PE; atau c. Personil manajemen kunci PE atau entitas induk dari PE dan karyawan PE.

2. Suatu entitas berelasi dengan PE jika memenuhi salah satu hal berikut: a. Entitas dan PE adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya

entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari PE c. Entitas dan PE adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. d. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan PE adalah entitas

asosiasi dari entitas ketiga, atau sebaliknya. e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan

kerja dari PE atau entitas yang terkait dengan PE. f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang

diidentifikasi dalam paragraf 6.41angka 1. g. Orang yang diidentifikasikan dalam paragraf 6.41 angka 1 huruf a memiliki

pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

B. KETENTUAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

6.42 Laporan Posisi Keuangan merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan, yang menunjukkan aset, liabilitas dan ekuitas dari PE pada tanggal tertentu. Laporan Posisi Keuangan harus disajikan dengan menggunakan metode tidak dikelompokkan (unclassified) sehingga aset dan liabilitas tidak dikelompokkan menjadi elemen lancar dan tidak lancar. Akun aset disajikan berdasarkan urutan likuiditas, sedangkan akun liabilitas dilaporkan berdasarkan urutan jatuh tempo.

6.43 Komponen utama laporan posisi keuangan terdiri dari: 1. Aset

Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh PE sebagai akibat dari transaksi dan peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh PE. Pos aset antara lain terdiri dari: a. Kas dan Setara Kas; b. Deposito Berjangka; c. Piutang Reverse Repo; d. Portofolio Efek; e. Portofolio Efek yang Dijaminkan; f. Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan; g. Piutang Nasabah;

Page 353: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

6-7

h. Piutang PE lain; i. Piutang Kegiatan Penjaminan Emisi Efek; j. Piutang Kegiatan Manajer Investasi; k. Piutang Lain-Lain; l. Biaya Dibayar Dimuka; m. Pajak Dibayar Dimuka; n. Penyertaan pada Bursa Efek; o. Aset tetap – Setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan; p. Aset Pajak Tangguhan; q. Aset Lain-Lain.

2. Liabilitas

Liabilitas merupakan tanggung jawab PE pada saat ini yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diperkirakan akan membutuhkan sumber daya PE. Pos liabilitas antara lain terdiri dari: a. Surat Utang Jangka Pendek; b. Utang Repo; c. Utang pada Lembaga Kliring dan Penjaminan; d. Utang Nasabah; e. Utang Perusahaan Efek Lain; f. Utang Kegiatan Penjaminan Emisi Efek; g. Utang Kegiatan Manajer Investasi; h. Utang Efek Posisi Short; i. Utang Pajak; j. Biaya Masih Harus Dibayar; k. Utang Jangka Panjang; l. Utang Obligasi; m. Liabilitas Imbalan Kerja; n. Utang Subordinasi; o. Obligasi Konversi; p. Utang Lain-lain

3. Ekuitas

Ekuitas adalah bagian hak pemilik, yang merupakan nilai sisa dari aset setelah dikurangi dengan liabilitasnya. Pos ekuitas antara lain terdiri dari: a. Modal Saham; b. Tambahan Modal Disetor; c. Modal Saham Diperoleh Kembali; d. Opsi Saham; e. Saldo Laba; f. Komponen Ekuitas Lainnya:

Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi dari Efek Tersedia Untuk Dijual

2. Laporan Laba Rugi Komprehensif

6.44 Laporan Laba Rugi Komprehensif menyajikan semua pos pendapatan dan beban yang menunjukkan komponen laba rugi dan komponen pendapatan komprehensif lainnya. Pendapatan komprehensif lainnya berisi pos-pos pendapatan dan beban yang tidak diakui dalam laba rugi dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif.

Page 354: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

6-8

6.45 Laporan Laba Rugi Komprehensif disajikan dengan multiple step agar pelaporan menjadi lebih terperinci dan pendapatan dari kegiatan usaha PE dapat disajikan secara terpisah.

6.46 PE menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi dengan

menggunakan klasifikasi berdasarkan sifat atau fungsinya. 6.47 Laporan laba rugi komprehensif terdiri dari dua komponen yaitu:

1. komponen laba rugi; 2. komponen pendapatan komprehensif lainnya PE menyajikan seluruh pendapatan dan beban yang diakui dalam satu periode dalam satu laporan laba rugi komprehensif.

6.48 Rincian komponen Laba Rugi adalah sebagai berikut: 1. Pendapatan Usaha

Pendapatan usaha merupakan pendapatan yang bersumber dari kegiatan utama PE, yaitu: a. Pendapatan Kegiatan Perantara Pedagang Efek (PPE):

1) Komisi Transaksi; 2) Laba (rugi) terealisasi Perdagangan Efek; 3) Laba (rugi) belum terealisasi (untuk Fair Value Through Profit and Loss -

FVTPL); 4) Komisi agen penjual; 5) Bunga Pembiayaan Penyelesaian Transaksi (Marjin); 6) Komisi Pinjam meminjam Efek (PME).

b. Pendapatan Kegiatan Penjamin Emisi Efek (PEE): 1) Pendapatan Jasa Penasihat Keuangan; 2) Komisi Penjaminan; 3) Management Fee; 4) Selling Agent Fee; 5) Arranger Fee.

c. Pendapatan Kegiatan Manajer Investasi: 1) Management Fee; 2) Subscription Fee; 3) Redemption Fee.

d. Pendapatan Dividen dan Bunga: 1) Perantara Pedagang Efek; 2) Penjamin Emisi Efek; 3) Manajer Investasi.

2. Beban Usaha Pada umumnya beban usaha terdiri dari: a. Beban Kepegawaian; b. Telekomunikasi; c. Iklan dan Promosi; d. Administrasi dan Umum; e. Penyusutan; f. Sewa Kantor; g. Jasa Profesional; h. Perjalanan Dinas; i. Pelatihan dan Seminar; j. Jamuan dan Sumbangan; k. Kustodian;

Page 355: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

6-9

l. Beban Pemeliharaan Sistem; m. Lain-lain.

3. Penghasilan dan Beban Lain-Lain

a. Penghasilan dan Beban Lain-lain merupakan penghasilan dan beban yang tidak berhubungan dengan usaha utama PE;

b. Penghasilan Lain-lain dapat berupa: laba penjualan aset tetap, laba kurs, dan pendapatan bunga; dan

c. Beban Lain-lain dapat berupa rugi penjualan aset tetap, rugi kurs, dan beban bunga dan beban lainnya.

4. Pajak Penghasilan a. Jumlah Pajak Penghasilan dihitung berdasarkan penghasilan atau laba kena

pajak, yaitu laba akuntansi setelah disesuaikan dengan beda waktu dan beda tetap, dengan menerapkan tarif sesuai dengan ketentuan pedoman perundang-undangan pajak;

b. Perhitungan mengenai Pajak Penghasilan yang dibebankan pada tahun yang bersangkutan harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan dengan merinci koreksi positif dan koreksi negatif yang dilakukan; dan

c. Dalam hal PE menerapkan metode pajak tangguhan (deferred income tax) dalam perhitungan pajaknya, koreksi positif dan koreksi negatif yang dilakukan harus dipisahkan antara yang merupakan beda tetap dan beda waktu, sehingga dapat disajikan antara yang kena pajak tahun berjalan dan laba atau rugi kena pajak yang ditangguhkan.

6.49 Rincian komponen Pendapatan Komprehensif Lain antara lain:

1. Perubahan dalam surplus revaluasi; 2. Keuntungan dan kerugian aktuarial atas program manfaat pasti yang diakui

sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 24 mengenai Imbalan Kerja;

3. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan dari entitas asing;

4. Keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali aset keuangan yang dikategorikan sebagai Available For Sale (AFS); dan

5. Bagian Efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen lindung nilai dalam rangka lindung nilai arus kas.

6.50 PE harus mengungkapkan pos berikut dalam Laporan Laba Rugi

Komprehensif: 1. Laba rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan

nonpengendali dan pemilik induk; dan 2. Laba rugi komprehensif periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada

kepentingan nonpengendali dan pemilik induk.

6.51 PE tidak diperkenankan menyajikan pos penghasilan dan beban sebagai pos luar biasa dalam laporan laba rugi komprehensif.

6.52 Jika PE merupakan Emiten atau Perusahaan Publik, maka PE harus

mengungkapkan informasi Laba Per Saham. Informasi Laba Per Saham harus diungkapkan dengan mempertimbangkan antara lain: 1. Jumlah saham yang beredar dihitung secara rata-rata tertimbang; dan 2. Pengaruh dilusi dari Efek-Efek yang berpotensi menjadi saham biasa.

Page 356: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

6-10

3. Laporan Perubahan Ekuitas

6.53 PE menyajikan Laporan Perubahan Ekuitas yang menunjukkan: 1. Total laba rugi komprehensif selama suatu periode, yang menunjukkan secara

terpisah total jumlah yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham utama dan kepada kepentingan nonpengendali;

2. Untuk tiap komponen ekuitas, pengaruh penerapan retrospektif atau penyajian kembali secara retrospektif yang timbul dari perubahan kebijakan akuntansi dan kesalahan;

3. Untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal dan akhir periode, secara terpisah mengungkapkan masing-masing perubahan yang timbul dari: a. Laba rugi; b. Masing-masing pos pendapatan komprehensif lain; dan c. Transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, yang

menunjukkan secara terpisah kontribusi dari pemilik dan distribusi kepada pemilik dan perubahan hak kepemilikan pada entitas anak yang tidak menyebabkan hilang pengendalian.

6.54 PE menyajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas, jumlah dividen

yang diakui sebagai distribusi kepada pemilik selama periode berjalan.

4. Laporan Arus Kas

6.55 Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas dalam aktivitas PE selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

6.56 Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas. 6.57 Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka

pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dengan risiko perubahan nilai yang tidak signifikan.

a. Komponen Laporan Arus Kas

1) Arus kas dari aktivitas operasi

6.58 Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan.

6.59 Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator utama untuk menentukan apakah operasi PE dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi PE, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Informasi tentang unsur tertentu arus kas historis, bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.

6.60 PE dapat memiliki Efek untuk tujuan diperdagangkan atau

diperjualbelikan, yang dalam hal ini dapat dipersamakan dengan persediaan yang khusus dibeli untuk dijual kembali. Oleh karena itu, arus kas yang berasal dari pembelian dan penjualan dalam transaksi Efek yang diperjualbelikan atau diperdagangkan tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi.

Page 357: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

6-11

6.61 PE harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung. Dengan metode langsung, informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat diungkapkan.

2) Arus kas dari aktivitas investasi

6.62 Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.

6.63 Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi

adalah penting karena arus kas tersebut mencerminkan pengeluaran yang telah terjadi untuk sumber daya yang dimaksudkan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. 3) Arus kas dari aktivitas pendanaan

6.64 Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman PE.

6.65 Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas

pendanaan adalah penting karena berguna untuk memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para penyedia modal PE.

b. Pelaporan arus kas atas dasar arus kas neto

6.66 Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan berikut ini dapat dilaporkan dengan dasar arus kas neto: 1. Penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan nasabah jika arus kas

tersebut lebih mencerminkan aktivitas nasabah daripada aktivitas PE. Contohnya: Penerimaan dan pengeluaran kas kepada nasabah terkait dengan transaksi Efek;

2. Penerimaan dan pengeluaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat, jumlah yang besar, dan dengan jangka waktu singkat. Contohnya: a. Pembelian dan penjualan investasi; dan b. Pinjaman jangka pendek lain, misalnya, pinjaman dengan jangka waktu jatuh

tempo dalam tiga bulan atau kurang. c. Arus kas dalam mata uang asing

6.67 Arus kas yang berasal dari transaksi mata uang asing harus dibukukan dalam mata uang fungsional PE dengan mengalikan jumlah mata uang asing tersebut dengan nilai tukar antara mata uang fungsional dengan mata uang asing pada tanggal transaksi arus kas.

6.68 Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang timbul akibat

perubahan nilai tukar mata uang asing bukan merupakan arus kas. Namun demikian, pengaruh perubahan nilai tukar atas kas dan setara kas dalam mata uang asing dilaporkan dalam laporan arus kas untuk merekonsiliasikan saldo awal dan akhir dari kas dan setara kas. Jumlah selisih kurs tersebut disajikan terpisah dari arus kas aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, dan termasuk perbedaan, jika ada, seandainya arus kas tersebut telah dilaporkan dengan nilai tukar pada akhir periode.

Page 358: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

6-12

d. Arus Kas dari Bunga dan Dividen yang Diterima dan Dibayarkan

6.69 Arus kas dari bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan, masing-masing diungkapkan secara terpisah. Masing-masing diklasifikasikan secara konsisten antar periode sebagai aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

6.70 Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan diungkapkan

secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas operasi, kecuali jika secara spesifik dapat diidentifikasikan sebagai aktivitas pendanaan dan investasi.

e. Pengungkapan Jumlah Pajak Penghasilan

6.71 PE mengungkapkan jumlah pajak penghasilan terkait dengan setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain, termasuk penyesuaian reklasifikasi, baik dalam laporan pendapatan komprehensif atau catatan atas laporan keuangan.

f. Pengungkapan Komponen Kas dan Setara Kas

6.72 PE mengungkapkan komponen kas dan setara kas serta menyajikan rekonsiliasi jumlah tersebut dalam laporan arus kas dengan pos yang sama yang disajikan dalam laporan posisi keuangan.

6.73 PE mengungkapkan jumlah saldo kas dan setara kas yang signifikan

yang tidak dapat digunakan oleh kelompok usaha, beserta pendapat manajemen.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

6.74 Catatan atas laporan keuangan: 1. Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan

kebijakan akuntansi tertentu; 2. Mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh Standar Akuntansi Keuangan

(SAK) yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan keuangan; dan 3. Memberikan informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan

keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan.

6.75 PE menyajikan catatan atas laporan keuangan secara sistematis. PE

membuat referensi silang atas setiap pos dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk informasi yang berhubungan dalam catatan atas laporan keuangan.

6.76 PE mengungkapkan dalam ringkasan kebijakan akuntansi signifikan:

1. Dasar pengukuran yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan; 2. Kebijakan akuntansi yang diterapkan, yang relevan untuk memahami laporan

keuangan.

6.77 PE mengungkapkan informasi tentang asumsi yang dibuat mengenai masa depan, dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Berkaitan dengan aset dan liabilitas tersebut, catatan atas laporan keuangan memasukkan rincian atas sifat dan jumlah tercatat pada akhir periode pelaporan.

Page 359: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

6-13

6.78 PE mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi tujuan, kebijakan, dan proses PE dalam mengelola permodalannya.

6.79 PE mengungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan: 1. Jumlah dividen yang diusulkan atau diumumkan sebelum tanggal penyelesaian

laporan keuangan tetapi tidak diakui sebagai distribusi kepada pemilik selama periode laporan keuangan serta jumlah dividen per lembar sahamnya; dan

2. Jumlah dividen preferen kumulatif yang tidak diakui.

6.80 PE mengungkapkan hal-hal berikut ini, jika tidak diungkapkan di bagian manapun dalam informasi yang dipublikasikan bersama dengan laporan keuangan: 1. Domisili dan bentuk hukum, negara tempat pendirian, alamat kantor pusat PE

(atau lokasi utama kegiatan usaha, jika berbeda dari lokasi kantor); 2. Keterangan mengenai sifat operasi dan kegiatan utama; dan 3. Nama Pemegang Saham Utama dan nama pengendali akhir dalam kelompok

usaha.

C. KETENTUAN KHUSUS PENGUNGKAPAN INSTRUMEN KEUANGAN

1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

6.81 PE mengelompokan instrumen keuangan menjadi kelompok-kelompok sesuai dengan sifat dari informasi yang diungkapkan dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. PE menyediakan informasi yang cukup untuk memungkinkan rekonsiliasi terhadap setiap baris pos yang disajikan dalam laporan posisi keuangan.

6.82 PE mengungkapkan dalam laporan posisi keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan, subklasifikasi pos-pos yang disajikan, dan diklasifikasikan dengan cara yang tepat sesuai dengan kegiatan usaha PE.

a. Pengungkapan Aset Keuangan atau Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi

6.83 PE mengungkapkan hal-hal berikut dalam laporan posisi keuangan atau laporan perubahan ekuitas, atau catatan atas laporan keuangan: 1. Untuk setiap jenis saham:

a. Jumlah saham modal dasar; b. Jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh; c. Nilai nominal saham, atau nilai dari saham yang tidak memiliki nilai

nominal; d. Rekonsiliasi jumlah saham beredar pada awal dan akhir periode; e. Hak, keistimewaan, dan pembatasan yang melekat pada setiap jenis saham,

termasuk pembatasan atas dividen dan pembayaran kembali atas modal; f. Saham yang dicadangkan untuk penerbitan dengan hak opsi dan kontrak

penjualan saham, termasuk jumlah dan persyaratan. 2. Penjelasan mengenai sifat dan tujuan setiap pos cadangan dalam ekuitas.

2. Laporan Laba Rugi Komprehensif

a. Pengungkapan Pos Penghasilan, Beban, Keuntungan, atau Kerugian

6.84 PE mengungkapkan pos penghasilan, beban, keuntungan, atau kerugian berikut ini pada laporan laba rugi komprehensif atau catatan atas laporan keuangan:

Page 360: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

6-14

1. Laba atau rugi neto pada: a. Aset keuangan atau liabilitas keuangan FVTPL, yang menunjukkan secara

terpisah aset keuangan atau liabilitas keuangan Designated Upon Initial Recognition as at FVTPL (DUIR), dan aset keuangan atau liabilitas keuangan yang dikategorikan sebagai Held for Trading (HT);

b. Aset keuangan AFS, yang menunjukkan secara terpisah jumlah keuntungan atau kerugian yang diakui pada pendapatan komprehensif lain selama periode, dan jumlah yang dipindahkan dari ekuitas ke dalam laporan laba rugi untuk periode tersebut;

c. Investasi Held to Maturity (HTM); d. Loans and Receivables (L&R); dan e. Financial Liabilities Measured at Amortized Cost (FLAC);

2. Total pendapatan bunga dan total beban bunga (dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif) untuk aset keuangan atau liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;

3. Pendapatan dan beban imbalan (selain jumlah yang termasuk dalam penentuan suku bunga efektif) yang timbul dari: a. Aset keuangan atau liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi; dan b. Aktivitas wali amanat dan aktivitas gadai lainnya yang mengakibatkan

kepemilikan atau investasi aset atas nama individu, wali amanat, program manfaat pensiun, dan institusi lain;

4. Pendapatan bunga dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai; dan 5. Jumlah kerugian penurunan nilai untuk setiap kelompok aset keuangan. b. Pengungkapan Nilai Wajar

6.85 Kecuali yang diuraikan pada paragraf 6.86, untuk setiap kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, entitas mengungkapkan nilai wajar dari kelompok aset dan liabilitas keuangan tersebut dengan cara yang memungkinkan untuk membandingkan dengan jumlah tercatatnya.

6.86 Pengungkapan nilai wajar tidak disyaratkan:

a. Ketika jumlah tercatat adalah suatu perkiraan yang wajar atas nilai wajar, misalnya, untuk instrumen keuangan seperti piutang dagang dan utang dagang jangka pendek;

b. Untuk investasi dalam instrumen derivatif yang tidak memiliki kuotasi harga pasar dalam pasar aktif, atau derivatif yang terkait dengan instrumen ekuitas tersebut, atau diukur pada harga perolehan sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2006) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran karena nilai wajar atas fitur tersebut tidak dapat diukur secara andal.

6.87 Dalam mengungkapkan nilai wajar, PE akan mengelompokkan aset keuangan dan liabilitas keuangan kedalam kelompok-kelompok. Saling hapus diperkenankan hanya jika nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan juga di-offset pada laporan posisi keuangan (neraca).

6.88 PE mengungkapkan untuk setiap kelompok instrumen keuangan metode dan, ketika teknik penilaian digunakan, asumsi yang diterapkan dalam menentukan nilai wajar untuk setiap kelompok aset keuangan atau liabilitas keuangan. Misalnya, jika dapat diterapkan, PE mengungkapkan informasi tentang asumsi yang terkait dengan suku bunga atau tingkat diskonto. Jika terdapat perubahan dalam teknik penilaian, PE mengungkapkan perubahan tersebut dan alasan melakukan perubahan.

Page 361: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

6-15

6.89 Untuk pengukuran nilai wajar yang diakui dalam laporan posisi keuangan, PE mengungkapkan untuk setiap kelompok instrumen keuangan: 1. Tingkat dalam hirarki nilai wajar dimana pengukuran nilai wajar berada secara

keseluruhan, memisahkan pengukuran nilai wajar sesuai tingkat yang ditentukan;

2. Setiap pemindahan signifikan antara Tingkat 1 dan Tingkat 2 pada hirarki nilai wajar dan alasan pemindahan tersebut. Pemindahan ke dalam setiap tingkatan diungkapkan dan didiskusikan secara terpisah dari pemindahan keluar dari setiap tingkatan. Untuk tujuan ini, signifikansi harus dipertimbangkan dalam kaitannya dengan laporan laba rugi, dan total aset atau total liabilitas;

3. Untuk pengukuran nilai wajar dalam Tingkat 3 pada hirarki nilai wajar, rekonsiliasi dari saldo awal ke saldo akhir, PE mengungkapkan secara terpisah perubahan selama periode terkait dengan hal berikut: a. Total keuntungan atau kerugian untuk periode yang diakui dalam laporan

laba rugi, dan uraian di mana penyajiannya dalam laporan laba rugi komprehensif atau laporan laba rugi terpisah (jika disajikan);

b. Total keuntungan atau kerugian yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain;

c. Pembelian, penjualan, penerbitan dan penyelesaian (setiap jenis perpindahan diungkapkan secara terpisah); dan

d. Pemindahan ke atau dari Tingkat 3 (misalnya pemindahan yang terkait dengan perubahan dalam ketersediaan data pasar yang dapat diobservasi) dan alasan pemindahan tersebut. Untuk pemindahan yang signifikan, pemindahan ke dalam Tingkat 3 diungkapkan dan didiskusikan secara terpisah dari pemindahan keluaran dari Tingkat 3.

4. Jumlah total keuntungan atau kerugian untuk periode pada paragraf 6.89 angka3 huruf a di atas termasuk dalam laporan laba rugi yang dapat diatribusikan pada keuntungan atau kerugian yang terkait dengan aset dan liabilitas yang dimiliki pada akhir periode pelaporan dan uraian dimana keuntungan atau kerugian tersebut disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif atau laporan laba rugi terpisah (jika disajikan);

5. Untuk pengukuran nilai wajar pada Tingkat 3, jika mengubah satu atau lebih input menjadi asumsi-asumsi alternatif yang secara wajar mungkin akan mengubah nilai wajar secara signifikan, PE menyatakan fakta dan mengungkapkan dampak dari perubahan tersebut. PE mengungkapkan bagaimana perhitungan dampak perubahan terhadap asumsi alternatif yang secara wajar memungkinkan. Untuk tujuan ini, signifikansi harus dipertimbangkan dalam kaitannya dengan laporan laba rugi, dan total aset atau total liabilitas, atau, jika perubahan dalam nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, total ekuitas.

PE menyajikan pengungkapan kuantitatif yang disyaratkan oleh paragraf ini dalam format tersusun (tabular) kecuali format lain lebih sesuai.

6.90 PE harus mengungkapkan kebijakan akuntansi terkait instrumen keuangan yang meliputi: 1. Untuk aset keuangan atau liabilitas keuangan FVTPL:

a. Sifat aset keuangan atau liabilitas keuangan yang ditetapkan PE pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;

b. Kriteria penetapan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut pada saat pengakuan awal;

2. Kriteria penetapan aset keuangan sebagai AFS; 3. Kapan suatu perkiraan cadangan digunakan untuk mengurangi jumlah tercatat

dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai karena kerugian kredit:

Page 362: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

6-16

a. Kriteria untuk menentukan kapan jumlah tercatat aset keuangan yang mengalami penurunan nilai dikurangkan secara langsung (atau, dalam kasus pencatatan jurnal balik atas penghapusbukuan, meningkat secara langsung) dan ketika perkiraan cadangan digunakan; dan

b. Kriteria untuk penghapusbukuan jumlah yang dibebankan pada perkiraan cadangan terhadap jumlah tercatat aset keuangan yang mengalami penurunan nilai.

4. Bagaimana keuntungan neto atau kerugian neto di setiap kategori instrumen keuangan ditentukan, contoh, apakah keuntungan neto atau kerugian neto dari pos-pos yang diukur pada nilai wajar yang adil melalui laporan laba rugi meliputi pendapatan bunga atau pendapatan dividen;

5. Kriteria yang digunakan PE untuk menentukan apakah terdapat bukti objektif terjadi kerugian penurunan nilai;

6. Ketika syarat-syarat aset keuangan yang seharusnya telah jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai dinegosiasikan kembali, kebijakan akuntansi untuk aset keuangan yang menjadi subjek persyaratan yang dinegosiasikan kembali.

c. Pengungkapan atas Reklasifikasi Aset Keuangan

6.91 Jika PE telah mereklasifikasi aset keuangan dengan satu pengukuran: 1. Pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi, dan bukan nilai wajar;

atau 2. Pada nilai wajar; dari pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi, maka PE mengungkapkan jumlah yang direklasifikasi ke dan dari setiap kategori dan alasan reklasifikasi. d. Pengungkapan atas Penghentian Pengakuan

6.92 PE mungkin telah mentransfer aset keuangan sedemikian rupa sehingga sebagian atau semua aset keuangan tidak memenuhi kualifikasi penghentian-pengakuan. PE mengungkapkan untuk setiap kelompok aset keuangan: 1. Jenis aset; 2. Jenis risiko dan manfaat atas kepemilikan yang tetap berada pada PE; 3. Saat PE melanjutkan pengakuan seluruh aset, jumlah nilai tercatat aset dan

liabilitas yang terkait; dan 4. Saat PE melanjutkan pengakuan aset sejauh keterlibatan berkelanjutannya, total

nilai tercatat dari aset awal, jumlah aset dimana PE melanjutkan pengakuan, dan jumlah tercatat liabilitas yang terkait.

e. Pengungkapan Risiko

1) Pengungkapan kualitatif 6.93 Untuk setiap jenis risiko yang timbul dari instrumen keuangan, PE

mengungkapkan: 1. Eksposur risiko dan bagaimana risiko tersebut timbul; 2. Tujuan, kebijakan, dan proses pengelolaan risiko dan metode yang digunakan

untuk mengukur risiko tersebut; dan 3. Setiap perubahan pada paragraf 6.93 angka 1 atau 2 dari periode sebelumnya.

Page 363: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

6-17

2) Pengungkapan kuantitatif 6.94 Untuk setiap jenis risiko yang timbul dari instrumen keuangan, PE

mengungkapkan: 1. Ikhtisar data kuantitatif mengenai eksposur PE terhadap risiko pada akhir

periode pelaporan. Pengungkapan tersebut didasarkan pada informasi yang disajikan secara internal kepada personel manajemen kunci dari PE, misalnya direksi;

2. Pengungkapan yang disyaratkan yaitu mengenai risiko kredit, aset keuangan yang melewati jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai, agunan dan peningkatan kualitas kredit lainnya yang diperoleh, risiko likuiditas, analisis sensitivitas risiko pasar, dan pengungkapan risiko pasar lainnya, sepanjang tidak disediakan pada paragraf 6.94 angka 1 kecuali risiko tersebut tidak material;

3. Konsentrasi risiko jika tidak terlihat dari paragraf 6.94 angka 1 dan 2.

3) Risiko kredit 6.95 PE mengungkapkan berdasarkan kelompok instrumen keuangan:

1. Jumlah yang paling mewakili nilai maksimal eksposur risiko kredit pada akhir periode pelaporan tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau peningkatan kualitas kredit (credit enhancement) lain;

2. Mengacu ke jumlah yang diungkapkan dalam paragraf 6.95 angka 1, uraian dari agunan yang dimiliki sebagai jaminan dan peningkatan kualitas kredit lainnya;

3. Informasi mengenai kualitas kredit dari aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai; dan

4. Jumlah tercatat aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai yang telah dinegosiasi ulang.

4) Risiko likuiditas 6.96 PE mengungkapkan:

1. Analisis jatuh tempo untuk liabilitas keuangan nonderivatif (termasuk kontrak jaminan keuangan yang diterbitkan) yang menunjukkan sisa jatuh tempo kontraktual;

2. Analisis jatuh tempo untuk liabilitas keuangan derivatif. Analisis jatuh tempo mencakup sisa jatuh tempo kontraktual liabilitas keuangan derivatif tersebut di mana jatuh tempo kontraktual sangat penting untuk pemahaman terhadap periode arus kas.

3. Uraian mengenai bagaimana PE mengelola risiko likuiditas yang melekat dalam paragraf 6.96 angka 1 dan 2.

5) Risiko pasar 6.97 PE mengungkapkan:

1. Analisis sensitivitas untuk setiap jenis risiko pasar dimana PE terekspos pada akhir periode pelaporan, yang menunjukkan bagaimana laba atau rugi dan ekuitas terpengaruh oleh kemungkinan perubahan pada variabel risiko yang relevan pada tanggal tersebut;

2. Metode dan asumsi yang digunakan dalam menyusun analisis sensitivitas; dan 3. Perubahan metode dan asumsi yang digunakan sebelumnya, dan alasan

perubahannya.

6.98 Jika PE menyusun analisis sensitivitas, seperti value-at-risk, yang mencerminkan saling ketergantungan antara variabel risiko (misalnya suku bunga dan nilai tukar) dan menggunakannya untuk mengelola risiko keuangan, maka PE dapat menggunakan analisis sensitivitas tersebut menggantikan analisis yang ditentukan pada paragraf 6.97. PE juga mengungkapkan:

Page 364: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

6-18

1. Penjelasan tentang metode yang digunakan dalam menyusun analisis sensitivitas, dan parameter dan asumsi utama yang mendasari data yang disajikan; dan

2. Penjelasan dari tujuan metode yang digunakan dan keterbatasan yang dapat mengakibatkan informasi tidak secara penuh mencerminkan nilai wajar dari aset dan liabilitas yang terkait.

6) Risiko suku bunga

6.99 Risiko suku bunga muncul pada instrumen keuangan yang mengandung suku bunga majemuk yang diakui dalam laporan posisi keuangan (misalnya pinjaman diberikan dan piutang dan instrumen utang diterbitkan) dan pada beberapa instrumen keuangan yang tidak diakui dalam laporan posisi keuangan (misalnya beberapa komitmen pinjaman yang diberikan).

7) Risiko mata uang

6.100 Risiko mata uang (atau risiko nilai tukar mata uang asing) muncul pada instrumen keuangan yang didenominasi dalam mata uang asing, yaitu dalam suatu mata uang selain dari mata uang fungsional di mana mereka diukur. Risiko mata uang tidak muncul dari instrumen keuangan yang merupakan item nonmoneter atau dari instrumen keuangan yang didenominasi dalam mata uang fungsional.

8) Risiko harga lain

6.101 Risiko harga lainnya muncul pada instrumen keuangan karena perubahan dalam, misalnya harga ekuitas. Untuk memenuhi paragraf 6.97, PE mengungkapkan dampak penurunan suatu indeks bursa saham tertentu atau variabel risiko lainnya. Misalnya, jika PE memberi jaminan nilai residual yang merupakan instrumen keuangan, PE mengungkapkan suatu peningkatan atau penurunan nilai aset dimana jaminan diterapkan.

6.102 Dua contoh dari instrumen keuangan yang menimbulkan risiko harga

ekuitas adalah: 1. Kepemilikan ekuitas pada entitas lain; dan 2. Investasi dalam suatu wali amanat yang pada gilirannya akan mengakibatkan

kepemilikan investasi pada instrumen ekuitas. Contoh lain termasuk kontrak forward dan opsi untuk membeli atau menjual sejumlah tertentu instrumen ekuitas dan swap yang terindeks pada harga ekuitas. Nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut dipengaruhi perubahan harga pasar instrumen ekuitas yang mendasari.

f. Pengungkapan atas Agunan

6.103 PE mengungkapkan: 1. Jumlah tercatat aset keuangan yang dijaminkan sebagai agunan untuk liabilitas

atau liabilitas kontinjensi, termasuk jumlah yang telah direklasifikasi; dan 2. Syarat dan kondisi yang terkait dengan penjaminan tersebut.

6.104 Ketika PE memiliki agunan (aset keuangan atau aset nonkeuangan) dan diijinkan untuk menjual atau menjaminkan kembali tanpa didahului wanprestasi oleh pemilik agunan, maka PE mengungkapkan: 1. Nilai wajar agunan yang dimiliki; 2. Nilai wajar dari setiap agunan yang dijual atau dijaminkan kembali, dan apakah

PE berkewajiban untuk mengembalikan agunan tersebut; dan

Page 365: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

6-19

3. Syarat dan kondisi yang terkait dengan penggunaan agunan tersebut. g. Pengungkapan Lain

6.105 Bagi PE yang melakukan kegiatan usaha sebagai Manajer Investasi agar mengungkapkan jumlah dan dana kelolaan masing-masing produk investasi yang dikelola serta Pengelolaan Dana Bersifat Bilateral dan Individual (PDBBI) pada tanggal laporan keuangan.

6.106 Bagi PE yang melakukan kegiatan usaha sebagai PEE, apabila PE

mencatat secara off balance sheet, maka dalam catatan atas laporan keuangan agar diungkapkan informasi penjaminan yang telah dilaksanakan selama periode pelaporan. Apabila pelaksanaan proses penjaminan emisi Efek belum selesai pada tanggal laporan keuangan, agar diungkapkan jumlah dana yang diterima penjamin emisi yang belum dialihkan ke Emiten.

6.107 Bagi PE yang melakukan kegiatan usaha sebagai PPE, dalam catatan

atas laporan keuangan agar diungkapkan jumlah dana milik nasabah dan nilai wajar Efek milik nasabah berdasarkan jenisnya.

6.108 PE wajib mengungkapkan rekonsiliasi nilai portofolio Efek yang

dimiliki berdasarkan laporan keuangan dan dibandingkan dengan Modal Kerja Bersih Disesuaikan.

Page 366: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 1

Lampiran 6.1

Keterangan Komponen Laporan Keuangan Perusahaan Efek

1. Komponen Laporan Posisi Keuangan – Aset

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

1. Kas dan Setara Kas Kas adalah saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand deposits) milik PE yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan PE. Setara Kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Kas dan Setara Kas yang telah ditentukan penggunaannya atau yang tidak dapat digunakan secara bebas tidak diklasifikasikan sebagai Kas dan Setara Kas.

Yang harus dijelaskan antara lain unsur-unsur Kas dan Setara Kas, serta metode pengakuan dan pengukurannya.

Akun ini termasuk dalam klasifikasi L&R dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Rincian jumlah kas dan setara kas

meliputi Simpanan Giro Bank dan Deposito Berjangka sampai dengan 3 bulan;

2) Rincian jumlah penempatan di bank (untuk Simpanan Giro Bank dan Deposito Berjangka sampai dengan 3 bulan) berdasarkan nama bank serta jenis mata uang;

3) Kisaran suku bunga dari setara kas selama periode pelaporan; dan

4) Unsur kas dan setara kas pada pihak berelasi dan pihak ketiga.

a. Kas Sub akun ini digunakan untuk mencatat sejumlah kas yang selalu tersedia secara tunai untuk membiayai kegiatan PE sehari-hari.

b. Simpanan Giro Bank Sub akun ini digunakan untuk mencatat: 1) Saldo giro di Bank; 2) Saldo giro penyelesaian (sub-account) di Bank Pembayaran

atas nama PE.

c. Deposito berjangka kurang dari 3 bulan

Sub akun ini digunakan untuk mencatat deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dan tidak dijaminkan.

Page 367: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 2

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

2. Deposito Berjangka Akun ini digunakan untuk mencatat dana yang ditempatkan dalam bentuk: 1) Deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih

dari 3 (tiga) bulan. 2) Deposito Berjangka yang dijaminkan, termasuk deposito

kurang dari 3 (tiga) bulan yang dijaminkan serta termasuk deposito yang dijaminkan pada LKP.

Akun ini disajikan terpisah antara transaksi dengan pihak ketiga dan transaksi dengan pihak berelasi.

Yang harus dijelaskan antara lain unsur-unsur deposito berjangka, serta metode pengakuan dan pengukurannya. Akun ini termasuk dalam klasifikasi L&R dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Rincian jenis dan jumlah deposito

berjangka (yang memiliki jangka waktu lebih dari 3 bulan) berdasarkan nama bank serta jenis mata uang. Nama bank dipisahkan antara pihak ketiga dengan pihak berelasi;

2) Kisaran suku bunga deposito selama periode pelaporan; dan

3) Jumlah tercatat deposito yang dijaminkan sebagai agunan (apabila ada).

3. Piutang Reverse Repo Akun ini merupakan Efek yang dibeli PE dengan perjanjian untuk menjual kembali pada tanggal tertentu dan dengan harga jual yang telah disepakati bersama.

Yang harus dijelaskan antara lain unsur-unsur Piutang Reverse Repo, metode pencatatan dan pengukurannya.

Akun ini termasuk dalam klasifikasi L&R, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Rincian mengenai jenis dan jumlah Efek

yang ditransaksikan;

2) Tanggal dan harga dilakukannya

pembelian dan penjualan kembali Efek;

3) Nama pihak/counterparty; 4) Lokasi Efek jaminan; 5) Tingkat bunga piutang reverse repo; 6) Cadangan kerugian penurunan nilai

(jika ada); dan 7) Mutasi cadangan kerugian penurunan

nilai (jika ada).

4. Portofolio Efek Akun ini digunakan untuk mencatat persediaan Efek yang dimiliki oleh PE. Persediaan Efek ini dapat berupa Efek bersifat Ekuitas misalnya saham, atau Efek bersifat Utang, misalnya obligasi.

Pada bagian kebijakan akuntansi penting, yang harus dijelaskan antara lain: 1) Dasar pengakuan yang digunakan

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Rincian jenis dan jumlah aset keuangan

berdasarkan klasifikasinya;

Page 368: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 3

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

Portofolio Efek tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori berikut ini: 1) Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL)

Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam FVTPL memiliki 2 (dua) sub-kategori yaitu aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan (HT) dan Efek yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh PE untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (DUIR).

2) Dimiliki hingga jatuh tempo (HTM) HTM adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta PE mempunyai intensi positif dan

dalam menyiapkan laporan keuangan.

2) Klasifikasi aset keuangan serta penjelasan syarat dan ketentuan pengklasifikasian setiap aset keuangan ke dalam setiap kelompok;

3) Pengukuran setiap klasifikasi aset keuangan;

4) Ketentuan evaluasi penurunan nilai setiap klasifikasi aset keuangan;

5) Ketentuan penghentian pengakuan setiap klasifikasi aset keuangan.

Pengakuan dan pengukuran masing-masing Efek berdasarkan pada klasifikasinya, adalah sebagai berikut: 1) Nilai Wajar Melalui Laba Rugi

(FVTPL) Pada pengakuan awal, diukur pada nilai wajar, dan selanjutnya diukur pada nilai wajar dengan perubahan pada nilai wajar diakui langsung pada laba/rugi periode yang bersangkutan.

2) Dimiliki hingga jatuh tempo (HTM) Pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi

2) Keuntungan/kerugian yang disebabkan oleh perubahan nilai wajar portofolio yang dimiliki, dan pencatatannya sesuai dengan klasifikasinya;

3) Jika PE mereklasifikasi aset keuangan dengan PSAK 55 maka PE mengungkapkan jumlah yang direklasifikasi dari dan ke setiap kategori dan alasan reklasifikasi.

4) Untuk setiap kelompok aset keuangan, PE mengungkapkan nilai wajar dari kelompok aset keuangan tersebut dengan cara yang memungkinkan untuk membandingkan dengan jumlah tercatatnya.

5) PE mungkin telah mentransfer aset keuangan sedemikian rupa sehingga sebagian atau seluruh aset keuangan tidak memenuhi kualifikasi penghentian pengakuan. PE mengungkapkan untuk setiap kelompok aset keuangan: a) jenis aset; b) jenis risiko dan manfaat atas

kepemilikan yang tetap berada pada PE;

c) jika PE melanjutkan pengakuan seluruh aset, jumlah tercatat aset dan liabilitas terkait;

d) jika PE melanjutkan pengakuan aset sejauh keterlibatan berkelanjutannya, total jumlah tercatat dari aset awal, jumlah aset dimana PE melanjutkan pengakuan, dan jumlah tercatat liabilitas terkait.

Page 369: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 4

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.

3) Tersedia untuk dijual (AFS) Efek yang termasuk dalam kelompok ini merupakan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai L&R, HTM, atau FVTPL.

yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Selain itu, dilakukan evaluasi adanya kerugian penurunan nilai secara berkala.

3) Tersedia untuk dijual (AFS) Pada saat pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan. Selanjutnya, diukur pada nilai wajar, dimana keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai wajar diakui sebagai bagian dari ekuitas dan ditransfer ke laporan laba rugi pada saat aset tersebut dijual atau diturunkan nilainya.

a. SBI dan Surat Berharga Negara

Sub akun ini digunakan untuk mencatat nilai pasar wajar/harga perolehan SBI dan Surat Berharga Negara yang diterbitkan oleh pemerintah. Sub akun ini dapat diklasifikasikan dalam FVTPL, AFS, atau HTM.

b. Efek Bersifat Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek

Sub akun ini digunakan untuk mencatat nilai pasar wajar/harga perolehan Efek Bersifat Ekuitas.

Page 370: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 5

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

Sub akun ini hanya dapat diklasifikasikan dalam FVTPL atau AFS.

c. Efek Bersifat Utang dan Sukuk yang Tercatat di Bursa Efek

Sub akun ini digunakan untuk mencatat nilai pasar wajar/harga perolehan Efek Bersifat Utang dan Sukuk. Sub akun ini dapat diklasifikasikan dalam FVTPL, AFS, atau HTM.

Sukuk dapat diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan atau diukur pada nilai wajar. Pada saat pengakuan awal, sukuk korporasi (sukuk ijarah dan sukuk mudharabah) diakui sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan sukuk korporasi yang diukur pada biaya perolehan termasuk biaya transaksi. Sedangkan biaya perolehan sukuk korporasi yang diukur pada nilai wajar, tidak termasuk biaya transaksi. Untuk investasi pada sukuk korporasi yang diukur pada biaya perolehan, selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk. Jika sukuk korporasi diukur pada nilai wajar, selisih antara nilai wajar dengan jumlah tercatat diakui dalam laba rugi.

d. Unit Penyertaan Reksa Dana

Sub akun ini digunakan untuk mencatat Unit Penyertaan (UP) Reksa Dana. Sub akun ini dapat diklasifikasikan dalam FVTPL atau AFS. Khusus untuk UP Reksa Dana terproteksi yang tidak memiliki exit window dan memiliki batas waktu tertentu juga dapat diklasifikasikan dalam HTM. Nilai Pasar Wajar ditentukan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) hari yang bersangkutan.

Page 371: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 6

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

e. Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat (DIRE)

Sub akun ini digunakan untuk mencatat UP DIRE. Sub akun ini dapat diklasifikasikan dalam FVTPL atau AFS.

f. Efek Beragun Aset (EBA)

Sub akun ini digunakan untuk mencatat EBA Arus Kas Tetap dan EBA Arus Kas Tidak Tetap. Sub akun ini dapat diklasifikasikan dalam FVTPL, AFS atau HTM.

g. Kontrak Opsi Sub akun ini digunakan untuk mencatat Kontrak Opsi Saham (KOS). Sub akun ini dapat diklasifikasikan dalam FVTPL.

h. Kontrak Berjangka Sub akun ini digunakan untuk mencatat Kontrak Berjangka seperti KBIE. Sub akun ini dapat diklasifikasikan dalam FVTPL.

i. Efek Lain yang Terdaftar di Bapepam dan LK

Sub akun ini digunakan untuk mencatat nilai pasar wajar Efek lain yang terdaftar di Bapepam dan LK. Metode penilaiannya berdasarkan ketentuan Bapepam dan LK.

j. Efek yang Tercatat di Bursa Efek Luar Negeri

Sub akun ini digunakan untuk mencatat nilai pasar wajar/harga perolehan Efek yang tercatat di Bursa Efek luar negeri yang informasi harganya dapat diakses setiap saat.

5. Portofolio Efek Yang Dijaminkan

Akun ini digunakan untuk mencatat Portofolio Efek yang dijaminkan kepada pihak lain dalam suatu pinjaman yang dijaminkan di-repo-kan atau dipinjamkan. Portofolio Efek yang dijaminkan tersebut tidak diakui sebagai penghentian pengakuan karena PE secara substansial masih memiliki risiko dan manfaat

PE mengungkapkan: 1) jumlah tercatat aset keuangan yang

dijaminkan sebagai agunan untuk liabilitas atau liabilitas kontinjensi, termasuk jumlah yang telah

Page 372: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 7

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

atas kepemilikan portofolio Efek yang dijaminkan, maka PE tetap mengakui Portofolio Efek yang dijaminkan tersebut secara keseluruhan dan mengakui kewajiban keuangan atas jumlah yang diterimanya.

direklasifikasi sesuai PSAK 55 (r2006); 2) syarat dan kondisi yang terkait dengan

penjaminan tersebut; 3) Jika Efek yang dijaminkan

diklasifikasikan sebagai HTM, diungkapkan kemampuan PE untuk memenuhi kewajiban dan jika terdapat potensi tidak mampu dalam memenuhi kewajibannya, maka PE harus mengungkapkan nilai Efek yang direklasfikasi dari HTM ke AFS.

6. Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan

Akun ini digunakan untuk mencatat tagihan kepada LKP sehubungan dengan transaksi Efek dan deposit yang diserahkan PE dalam rangka transaksi Efek.

Akun ini termasuk dalam klasifikasi L&R sehingga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: Rincian jumlah piutang pada LKP berdasarkan transaksi yang dilakukan PE dengan LKP.

a. Uang Jaminan LKP Sub akun ini digunakan untuk mencatat dana yang diserahkan PE yang menjadi Anggota Kliring (AK) kepada LKP untuk jaminan dalam rangka penyelesaian transaksi Efek yang dijamin oleh LKP.

PE mengungkapkan: 1) jumlah tercatat aset keuangan yang

dijaminkan sebagai agunan untuk liabilitas atau liabilitas kontinjensi, termasuk jumlah yang telah direklasifikasi sesuai PSAK 55 (r2006);

2) syarat dan kondisi yang terkait dengan penjaminan tersebut.

b. Piutang Transaksi Bursa

Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan kepada LKP atas transaksi jual yang dilakukan oleh PE. Jumlah yang disajikan sesuai dengan nilai netting yang disajikan pada Daftar Hasil Kliring (DHK).

c. Piutang Komisi Akun ini digunakan untuk mencatat tagihan yang timbul atas jasa yang diberikan kepada LKP.

Page 373: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 8

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

7. Piutang Nasabah Akun ini digunakan untuk mencatat tagihan kepada Nasabah Pemilik Rekening (NPR) dan Nasabah Kelembagaan (NK) terkait dengan transaksi Efek.

Akun ini termasuk dalam klasifikasi L&R. Sehingga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Piutang kepada pihak ketiga dengan

piutang kepada pihak berelasi untuk masing-masing nasabah, yaitu NPR, NK;

2) Khusus untuk piutang kepada pihak berelasi diungkapkan per nama pihak;

3) Pengungkapan mengenai rincian piutang NPR yang terdiri dari transaksi yang telah jatuh tempo namun belum diselesaikan dan transaksi yang belum jatuh tempo;

4) Jumlah tercatat piutang yang dijaminkan sebagai agunan (apabila ada); dan

5) Apabila dibuat penyisihan atas piutang tak tertagih, maka PE mengungkapkan suatu rekonsiliasi/mutasi penyisihan piutang tak tertagih, selama periode berjalan.

a. Nasabah Pemilik Rekening

Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan kepada NPR termasuk PE lain yang membuka rekening pada PE.

1) Transaksi Reguler

Sub akun ini digunakan untuk mencatat piutang kepada nasabah atas transaksi Efek yang belum diselesaikan oleh NPR, yang terdiri dari transaksi yang telah jatuh tempo namun belum diselesaikan dan transaksi yang belum jatuh tempo.

2) Transaksi Marjin Sub akun ini digunakan untuk mencatat saldo dalam Rekening Efek pembiayaan transaksi marjin yang menunjukkan jumlah dana yang wajib dibayar oleh nasabah kepada PE atas pembiayaan transaksi marjin oleh PE bagi nasabah.

Page 374: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 9

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

3) Transaksi Lain Sub akun ini digunakan untuk mencatat mencatat saldo selain Transaksi Reguler dan transaksi Marjin, termasuk diantaranya Transaksi Penawaran Tender (Tender Offer) dan Uang Pengganti (Alternate Cash Settlement – ACS).

b. Nasabah Kelembagaan

Akun ini digunakan untuk mencatat tagihan PE kepada NK.

8. Piutang Perusahaan Efek Lain

Akun ini merupakan tagihan PE kepada PE lain dalam rangka kegiatan Perantara Pedagang Efek. Akun ini disajikan terpisah antara piutang kepada pihak ketiga dengan piutang kepada pihak berelasi.

Akun ini termasuk dalam klasifikasi L&R. Sehingga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Rincian jumlah piutang PE lain

berdasarkan transaksi yang dilakukan PE dengan PE lain;

2) Nama dan jumlah piutang pada pihak berelasi; dan

3) Apabila dibuat penyisihan atas piutang tak tertagih, maka PE mengungkapkan suatu rekonsiliasi/mutasi penyisihan piutang tak tertagih, selama periode berjalan.

a. Uang Jaminan untuk Peminjaman Efek

Sub akun ini digunakan untuk mencatat nilai jaminan yang ditempatkan di PE lain atas peminjaman Efek.

PE mengungkapkan: 1) jumlah tercatat aset keuangan yang

dijaminkan sebagai agunan untuk liabilitas atau liabilitas kontinjensi, termasuk jumlah yang telah direklasifikasi sesuai PSAK 55 (r2006);

2) syarat dan kondisi yang terkait dengan penjaminan tersebut.

b. Uang Jaminan pada AK

Sub akun ini digunakan untuk mencatat dana yang dijaminkan oleh PE non AK kepada PE AK.

PE mengungkapkan: 1) jumlah tercatat aset keuangan yang

dijaminkan sebagai agunan untuk liabilitas atau liabilitas kontinjensi, termasuk jumlah yang telah

Page 375: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 10

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

direklasifikasi sesuai PSAK 55 (r2006); 2) syarat dan kondisi yang terkait dengan

penjaminan tersebut.

c. Transaksi Jual Efek Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan PE kepada PE

lain atas transaksi jual Efek yang tidak dijamin oleh LKP dan belum diselesaikan.

d. Piutang Komisi Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan komisi kepada PE lain atas transaksi Efek, misalnya komisi yang berasal dari kegiatan pinjam meminjam Efek dan kegiatan sebagai agen penjual.

9. Piutang Kegiatan Penjaminan Emisi Efek

Akun ini digunakan untuk mencatat tagihan yang timbul dari kegiatan Penjaminan Emisi Efek. Akun ini disajikan terpisah antara piutang kepada pihak ketiga dengan piutang kepada pihak berelasi.

Akun ini termasuk dalam klasifikasi L&R. Sehingga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Rincian jumlah piutang yang timbul

akibat kegiatan penjaminan emisi Efek, yang dibedakan berdasarkan kegiatan yang terjadi selama proses penjaminan emisi Efek;

2) Apabila dibuat penyisihan atas piutang tak tertagih, maka PE mengungkapkan suatu rekonsiliasi/mutasi penyisihan piutang tak tertagih, selama periode berjalan.

a. Piutang Jasa Emisi

Efek Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan kepada pihak yang melakukan penawaran umum, atas jasa penjaminan emisi Efek.

Page 376: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 11

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

b. Piutang Jasa Perantara Penerbitan Efek

Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan kepada Penerbit Efek atas piutang komisi jasa penerbitan Efek (private placement).

c. Piutang Jasa Penasihat Keuangan

Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan terkait dengan jasa penasihat keuangan.

d. Piutang Biaya Talangan

Sub akun ini digunakan untuk mencatat jumlah piutang PE kepada Emiten/Penerbit Efek terkait dengan biaya-biaya yang merupakan tanggungan calon Emiten/Penerbit Efek, tetapi dibayarkan terlebih dahulu oleh PE.

e. Dana Pesanan Efek Dibayar Dimuka

Sub akun ini digunakan untuk mencatat dana pesanan Efek pada pasar perdana yang disetor oleh agen penjual kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

f. Piutang Nasabah Umum

Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan PE kepada NU atas pemesanan Obligasi.

10. Piutang Kegiatan Manajer Investasi

Akun ini digunakan untuk mencatat tagihan yang berkaitan dengan kegiatan PE sebagai Manajer Investasi. Akun ini disajikan terpisah antara piutang kepada pihak ketiga dengan piutang kepada pihak berelasi.

Akun ini termasuk dalam klasifikasi L&R. Sehingga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Rincian jumlah piutang yang timbul

akibat kegiatan manajemen investasi; 2) Apabila dibuat penyisihan atas piutang

tak tertagih, maka PE mengungkapkan suatu rekonsiliasi/mutasi penyisihan piutang tak tertagih, selama periode berjalan.

a. Piutang Management Fee

Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan atas jasa pengelolaan investasi untuk nasabah individual maupun kolektif, misalnya UP Reksa Dana, EBA, atau PDBBI.

b. Piutang Subscription Fee dan Redemption Fee

Sub akun ini digunakan untuk mencatat tagihan atas jasa penjualan dan pembelian kembali.

Page 377: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 12

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

11. Piutang Lain-lain Akun ini digunakan untuk mencatat tagihan dividen, bunga, dan denda kepada pihak lain, serta piutang lainnya yang tidak berhubungan dengan kegiatan utama PE.

Akun ini termasuk dalam klasifikasi L&R. Sehingga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Rincian mengenai komponen yang

material jumlahnya; 2) Piutang lain yang tidak dirinci secara

tersendiri karena kecil jumlahnya, digabungkan dalam komponen tersendiri, namun harus dijelaskan pula sifat dan unsur utamanya;

3) Apabila dibuat penyisihan atas piutang tak tertagih, maka PE mengungkapkan suatu rekonsiliasi/mutasi penyisihan piutang tak tertagih, selama periode berjalan.

12. Biaya Dibayar Dimuka Akun ini digunakan untuk mencatat biaya yang telah dibayar namun pembebanannya baru akan dilakukan pada periode yang akan datang seperti premi asuransi dibayar dimuka, bunga dibayar dimuka, atau sewa dibayar dimuka.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Jika jumlahnya material harus dirinci

menurut elemen utamanya; atau 2) Jika tidak material jumlahnya, dapat

digabungkan dalam satu elemen namun harus dijelaskan sifat dari unsur-unsur utamanya.

13. Pajak Dibayar Dimuka Akun ini merupakan kelebihan pembayaran pajak yang akan ditagih kembali atau dikompensasikan terhadap liabilitas pajak masa berikutnya.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Rincian menurut jenis dan jumlah

masing-masing pajaknya; dan 2) Uraian mengenai jumlah restitusi pajak

yang diajukan dan statusnya (apabila ada).

Page 378: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 13

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

14. Penyertaan pada Bursa Efek

Keanggotaan PE di bursa, yang mewakili kepentingan kepemilikan di bursa dan memberikan hak pada PE untuk menjalankan usaha di bursa.

Penyertaan pada Bursa Efek dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, nilai tercatat keanggotaan di bursa dievaluasi dan diturunkan langsung ke jumlah terpulihkan.

PE mengungkapkan: 1) Untuk Penyertaan pada Bursa Efek yang

dinilai dengan umur manfaat tidak terbatas, jumlah tercatat aset dan alasan yang mendukung penilaian umur manfaat tidak terbatas tersebut. Dalam memberikan alasan, PE menjelaskan faktor signifikan dalam menentukan aset yang memiliki umur manfaat tidak terbatas;

2) PE mengungkapkan informasi mengenai penurunan nilai Penyertaan pada Bursa Efek.

15. Aset Tetap Akun ini digunakan untuk mencatat biaya perolehan aset tetap PE setelah dikurangi akumulasi penyusutan kecuali tanah dan aset dalam penyelesaian. Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa, untuk disewakan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

Pada bagian kebijakan akuntansi penting, yang harus dijelaskan antara lain: 1) Dasar pengukuran yang digunakan

dalam menentukan jumlah tercatat bruto;

2) Metode penyusutan yang digunakan;

3) Umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan.

PE harus memilih antara model biaya (cost method) atau model revaluasian (revaluation method) sebagai kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Jumlah tercatat bruto dan akumulasi

penyusutan (dijumlahkan dengan akumulasi rugi penurunan nilai) pada awal dan akhir periode; dan

2) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan: a) Penambahan; b) Aset yang diklasifikasikan sebagai

tersedia untuk dijual atau termasuk dalam kelompok yang akan dilepaskan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual;

c) Akuisisi melalui penggabungan usaha;

d) Peningkatan atau penurunan akibat dari revaluasi serta dari penurunan nilai yang diakui atau dijurnal balik secara langsung pada ekuitas;

Page 379: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 14

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

e) Rugi penurunan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi;

f) Rugi penurunan nilai yang dijurnal balik dalam laporan laba rugi (jika ada);

g) Penyusutan; h) Selisih nilai tukar neto yang timbul

dalam penjabaran laporan keuangan dari mata uang fungsional menjadi mata uang pelaporan yang berbeda, termasuk penjabaran dari kegiatan usaha luar negeri menjadi mata uang pelaporan PE pelapor; dan

i) Perubahan lain. 3) Keberadaan dan jumlah restriksi atas

hak milik, dan aset tetap yang dijaminkan untuk utang;

4) Jumlah pengeluaran yang diakui dalam jumlah tercatat aset tetap yang sedang dalam pembangunan;

5) Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan aset tetap;

6) Jumlah kompensasi dari pihak ketiga untuk aset tetap yang mengalami penurunan nilai, hilang, atau dihentikan yang dimasukkan dalam laporan laba rugi, jika tidak diungkapkan secara terpisah pada laporan laba rugi;

7) Jika aset tetap disajikan pada jumlah revaluasian, hal berikut ini harus diungkapkan: a) Tanggal efektif revaluasi; b) Apakah penilai independen

dilibatkan; c) Metode dan asumsi signifikan yang

Page 380: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 15

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

digunakan dalam mengestimasikan nilai wajar aset;

d) Penjelasan mengenai nilai wajar aset yang ditentukan secara langsung berdasar harga yang dapat diobservasi (observable prices) dalam suatu pasar aktif atau transaksi pasar terakhir yang wajar atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lainnya;

e) Untuk setiap kelompok aset tetap, jumlah tercatat aset seandainya aset tersebut dicatat dengan model biaya; dan

f) Surplus revaluasi, yang menunjukkan perubahan selama periode dan pembatasan-pembatasan distribusi kepada pemegang saham.

8) Pengungkapan jika ada perubahan estimasi dalam: a) Nilai residu; b) Estimasi biaya pembongkaran,

pemindahan, atau restorasi suatu aset tetap;

c) Umur manfaat; dan d) Metode penyusutan.

9) Jumlah tercatat aset tetap yang tidak dipakai sementara;

10) Jumlah tercatat bruto dari setiap aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan;

11) Jumlah tercatat aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual; dan

Page 381: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 16

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

12) Jika model biaya digunakan, nilai wajar aset tetap apabila berbeda secara material dari jumlah tercatat.

16. Aset Pajak Tangguhan Akun ini digunakan untuk menyajikan estimasi jumlah pajak yang dapat dipulihkan pada periode masa depan sebagai akibat adanya:

a) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan; b) akumulasi rugi pajak yang belum dikompensasi; dan c) akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal

peraturan perpajakan mengizinkan.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan harus diukur dengan menggunakan tarif pajak yang akan berlaku pada saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, yaitu dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada periode pelaporan. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan harus ditinjau kembali pada akhir periode pelaporan. PE harus mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang cukup memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Pengurangan jumlah tercatat aset pajak tangguhan dilakukan pembalikan apabila kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia jumlahnya cukup memadai.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Jumlah beban (penghasilan) pajak

tangguhan yang berasal dari timbulnya perbedaan temporer maupun realisasinya atau terkait dengan perubahan tarif pajak atau penerapan peraturan perpajakan yang baru.

2) Penjelasan mengenai perubahan tarif pajak yang berlaku dan perbandingan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode akuntansi sebelumnya;

3) Jumlah (dan batas waktu penggunaan, jika ada) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, rugi pajak yang belum dikompensasi, dan kredit pajak belum dimanfaatkan yang tidak diakui sebagai aset pajak tangguhan pada laporan keuangan;

4) Berkenaan dengan setiap tipe perbedaan temporer, dan berkenaan dengan setiap tipe rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan: a) Jumlah aset dan liabilitas pajak

tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan selama periode penyajian;

b) Jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laba rugi, apabila jumlah tersebut tidak

Page 382: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 17

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

terlihat dari perubahan jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan;

5) PE mengungkapkan jumlah aset pajak tangguhan dan sifat bukti yang mendukung pengakuannya, jika: a) Penggunaan aset pajak tangguhan

tergantung pada apakah laba kena pajak yang dapat dihasilkan pada periode mendatang melebihi laba dari realisasi perbedaan temporer kena pajak yang telah ada; dan

b) PE telah mengalami kerugian pada periode kini atau periode sebelumnya dimana aset pajak tangguhan terkait.

16. Aset Lain-Lain

Akun ini digunakan untuk mencatat aset yang tidak dapat digolongkan ke dalam salah satu kelompok aset yang telah tersebut di atas. Akun ini antara lain mencakup: a) Aset tetap yang tidak digunakan lagi b) Aset dari segmen usaha yang telah diputuskan oleh

manajemen untuk dihentikan atau akan dijual. c) Beban tangguhan lainnya. d) Kas yang dibatasi penggunaannya.

Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan setelah dikurangi biaya amortisasi dan penurunan nilai.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Rincian jenis dan jumlah unsur-unsur

aset lain-lain. 2) Sifat dan uraian penting dari aset yang

bersangkutan. 3) Jika material jumlahnya perlu dirinci

menurut komponen utama serta diberikan penjelasan tambahan untuk unsur yang unik sifatnya;

4) Unsur yang tidak material jumlahnya dapat digabungkan, namun harus dijelaskan sifatnya;

5) Jumlah amortisasi untuk beban ditangguhkan, harus dijelaskan antara lain mengenai metode dan periode

Page 383: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 18

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

amortisasinya; 6) Alasan perubahan klasifikasi aset yang

sebelumnya tidak termasuk dalam aset lain-lain.

7) Untuk jenis aset tetap yang sudah tidak dapat digunakan secara aktif dan dimiliki untuk tujuan dijual (scrapped): nilai tercatat dan nilai realisasi bersih.

2. Komponen Laporan Posisi Keuangan – Liabilitas

No.

Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

1. Surat Utang Jangka Pendek

Akun ini digunakan untuk mencatat surat utang yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu 1 (satu) tahun atau kurang.

Pengakuan dan pengukuran liabilitas keuangan ini, berdasarkan pada klasifikasinya, sebagai berikut: 1) Nilai Wajar Melalui Laba Rugi

(FVTPL) Pada pengakuan awal, diukur pada nilai wajar, dan selanjutnya diukur pada nilai wajar dengan perubahan pada nilai wajar diakui langsung pada laba/rugi periode yang bersangkutan.

2) Liabilitas keuangan lainnya (liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/ FLAC).

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Rincian jenis, nilai nominal dan nilai

tercatat dalam rupiah dan mata uang asing, tanggal jatuh tempo, dan tingkat bunga.

2) Penjelasan tentang jaminan dan persyaratan lain.

3) Penjelasan mengenai kondisi surat utang

jangka pendek.

4) Untuk setiap kelompok liabilitas keuangan, PE mengungkapkan nilai wajar dari kelompok liabilitas keuangan tersebut dengan cara yang memungkinkan untuk membandingkan

dengan jumlah tercatatnya.

Page 384: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 19

No.

Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

Pada pengakuan awal, diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan liabilitas keuangan, selanjutnya Diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

2. Utang Repo Akun ini digunakan untuk mencatat jumlah dana yang akan

diserahkan kepada pihak lain sebesar nilai kontrak transaksi Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali (repo).

Akun ini termasuk dalam klasifikasi FLAC, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Pada bagian kebijakan akuntansi penting, yang harus dijelaskan antara lain unsur-unsur Utang Repo, metode pencatatan dan pengukurannya.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Rincian mengenai jenis dan jumlah Efek

yang dijual PE pada transaksi repo; 2) Tanggal dan harga dilakukannya

pembelian dan penjualan kembali Efek.

3. Utang pada Lembaga

Kliring dan Penjaminan Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas kepada LKP yang belum jatuh tempo sehubungan dengan transaksi bursa yang penyelesaiannya dijamin oleh LKP dan pinjam meminjam Efek yang melalui LKP.

Akun ini termasuk dalam klasifikasi FLAC, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: Rincian jumlah utang pada LKP berdasarkan transaksi yang dilakukan PE dengan LKP.

a. Utang Transaksi Bursa

Sub akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas kepada LKP atas transaksi beli yang dilakukan oleh PE. Jumlah yang disajikan sesuai dengan nilai netting yang disajikan pada Daftar Hasil Kliring (DHK).

b. Utang Komisi Sub akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas yang timbul atas jasa yang diberikan LKP.

Page 385: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 20

No.

Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

4. Utang Nasabah

Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas kepada NPR dan NK terkait dengan transaksi Efek. Akun ini disajikan terpisah antara utang kepada pihak ketiga dengan utang kepada pihak berelasi untuk masing-masing jenis nasabah, yaitu NPR dan NK. Khusus untuk utang kepada pihak berelasi diungkapkan per nama pihak.

Akun ini termasuk dalam klasifikasi FLAC, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Pemisahan utang nasabah berdasarkan

sifat hubungan nasabah yaitu pihak ketiga dan pihak berelasi;

2) Nama dan jumlah utang pada pihak berelasi;

3) Jumlah utang pada pihak ketiga yang dipisahkan berdasarkan jenis nasabah yaitu NPR dan NK; dan

4) Jumlah tercatat agunan yang diterima (apabila ada).

a. Nasabah Pemilik Rekening

Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas kepada NPR termasuk PE lain yang membuka rekening pada PE.

b. Nasabah Kelembagaan

Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas PE kepada NK.

5. Utang Perusahaan Efek Lain

Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas PE kepada PE lain dalam rangka kegiatan Perantara Pedagang Efek. Akun ini disajikan terpisah antara utang kepada pihak ketiga dengan utang kepada pihak berelasi.

Akun ini termasuk dalam klasifikasi FLAC, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Rincian jumlah utang PE lain

berdasarkan transaksi yang dilakukan PE dengan PE lain;

2) Nama dan jumlah utang pada pihak berelasi;

a. Uang Jaminan

Peminjaman Efek Sub akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas atas uang jaminan yang diterima dari PE lain terkait dengan transaksi Pinjam Meminjam Efek.

Jika PE memiliki agunan (aset keuangan atau aset nonkeuangan) dan diizinkan untuk menjual atau menjaminkan kembali tanpa didahului wanprestasi oleh pemilik agunan, maka PE mengungkapkan: 1) nilai wajar agunan yang dimiliki; 2) nilai wajar dari setiap agunan yang

dijual atau dijaminkan kembali, dan apakah PE berkewajiban untuk

Page 386: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 21

No.

Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

mengembalikan agunan tersebut; dan 3) syarat dan ketentuan yang terkait

dengan penggunaan agunan tersebut.

b. Uang Jaminan dari PE non AK

Sub akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas kepada PE non AK atas dana yang diserahkan sebagai jaminan kepada PE AK.

c. Transaksi Beli Efek Sub akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas PE kepada PE lain atas transaksi beli Efek yang belum diselesaikan.

d. Utang Komisi Sub akun ini digunakan untuk mencatat utang komisi kepada PE lain atas transaksi Efek.

6. Utang Kegiatan Penjaminan Emisi Efek

Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas yang timbul dari kegiatan Penjaminan Emisi Efek. Akun ini disajikan terpisah antara utang kepada pihak ketiga dengan utang kepada pihak berelasi.

Akun ini termasuk dalam klasifikasi FLAC, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Yang harus diungkapkan antara lain rincian jumlah utang yang timbul akibat kegiatan penjaminan emisi Efek, yang dibedakan berdasarkan kegiatan yang terjadi selama proses penjaminan emisi Efek;

a. Utang Dalam Rangka Penawaran Umum/Penawaran Terbatas

Sub akun ini digunakan untuk mencatat penerimaan uang pesanan Efek dalam rangka Penawaran Umum atau penerimaan uang pesanan Efek dari pemodal dalam rangka Penawaran Terbatas (private placement) dan liabilitas PE kepada Emiten/Penerbit Efek untuk menyerahkan sejumlah dana hasil penjualan, yang terdiri dari utang kepada: 1) NPR; 2) NU; 3) Agen penjual; 4) Emiten; dan 5) Penerbit Efek

b. Utang Jasa Emisi Efek

Sub akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas PE kepada PE lain yang merupakan peserta Sindikasi atau Selling Agent, dalam rangka jasa yang terkait dengan penjaminan emisi Efek atau perantara penerbitan Efek seperti underwriting fee dan selling fee.

Page 387: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 22

No.

Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

7. Utang kegiatan Manajer Investasi

Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas yang berkaitan dengan kegiatan PE sebagai Manajer Investasi. Akun ini disajikan terpisah antara utang kepada pihak ketiga dengan utang kepada pihak berelasi.

Akun ini termasuk dalam klasifikasi FLAC, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain rincian jumlah utang yang timbul akibat kegiatan manajemen investasi.

a. Utang biaya pendirian Reksa Dana/ EBA/DIRE

Sub akun ini digunakan untuk mencatat utang atas biaya pendirian UP Reksa Dana/EBA/UP DIRE yang menjadi tanggungan MI.

b. Utang komisi Sub akun ini digunakan untuk mencatat utang komisi kepada agen penjual UP Reksa Dana/EBA/UP DIRE.

c. Utang biaya pengelolaan Reksa Dana/ EBA/DIRE

Sub akun ini digunakan untuk mencatat utang atas biaya pengelolaan UP Reksa Dana/EBA/UP DIRE yang menjadi tanggungan MI.

d. Utang biaya pembubaran Reksa Dana/EBA/DIRE

Sub akun ini digunakan untuk mencatat utang atas biaya pembubaran UP Reksa Dana/EBA/UP DIRE yang menjadi tanggungan MI.

8. Utang Efek Posisi Short Akun ini menampilkan nilai wajar Efek pada posisi short PE. Akun ini timbul karena PE melakukan penjualan Efek lebih besar dari Efek yang dimiliki PE.

Akun ini pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh PE untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain rincian mengenai jenis dan jumlah Efek posisi short. Jika PE menetapkan suatu liabilitas keuangan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi sesuai PSAK 55 (r2006), maka PE mengungkapkan: 1) jumlah perubahan, selama periode dan

secara kumulatif, nilai wajar liabilitas keuangan yang dapat diatribusikan pada perubahan risiko kredit atas liabilitas yang ditentukan di antara: a) sebagai jumlah perubahan dalam

Page 388: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 23

No.

Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

nilai wajar yang tidak dapat diatribusikan pada perubahan kondisi pasar yang meningkatkan risiko pasar; atau

b) menggunakan metode alternatif yang diyakini PE lebih menggambarkan secara jujur jumlah perubahan nilai wajar yang dapat diatribusikan pada perubahan risiko kredit atas kewajiban.

2) perbedaan antara jumlah tercatat liabilitas keuangan dan jumlah yang disyaratkan secara kontraktual bagi PE untuk membayar pada saat jatuh tempo kepada pemegang kewajiban tersebut;

3) PE juga mengungkapkan: a) metode yang digunakan untuk

memenuhi persyaratan di angka 1). b) jika PE meyakini bahwa

pengungkapan yang memenuhi persyaratan di angka 1) tidak menyajikan secara jujur perubahan nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan yang dapat diatribusikan pada perubahan risiko kredit, alasan yang menghasilkan kesimpulan tersebut, dan faktor relevan yang dipercayai PE.

9. Utang Pajak Akun ini merupakan liabilitas dalam rangka Pajak Penghasilan dan pajak lainnya yang belum dibayar.

Liabilitas pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya, diakui sebesar jumlah pajak terhutang (restitusi pajak), yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak (peraturan

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain rincian pajak yang masih harus dibayar.

Page 389: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 24

No.

Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

pajak) yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal laporan keuangan.

10. Biaya Masih Harus

Dibayar Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas PE yang timbul dari beban yang sudah terjadi namun belum dibayar.

Akun ini termasuk dalam klasifikasi FLAC, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Rincian mengenai komponen yang

material jumlahnya; 2) Biaya yang masih harus dibayar lain

yang tidak dirinci secara tersendiri karena kecil jumlahnya, digabungkan dalam komponen tersendiri, namun harus dijelaskan pula sifat dan unsur utamanya.

11. Utang Jangka Panjang Liabilitas kepada pihak tertentu yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi.

Akun ini termasuk dalam klasifikasi FLAC, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Rincian utang berdasarkan nama bank,

jenis mata uang serta nilainya; 2) Kisaran tingkat bunga dan saat jatuh

tempo; 3) Penjelasan tentang fasilitas pinjaman

yang diperoleh, termasuk jumlah dan tujuan perolehannya;

4) Rincian setiap wanprestasi selama periode dari pokok, bunga, dana pelunasan, atau syarat penarikan atas pinjaman tersebut;

5) Jumlah tercatat pinjaman diterima yang mengalami wanprestasi pada akhir periode pelaporan;

6) Apakah wanprestasi telah diselesaikan, atau syarat pinjaman diterima telah

Page 390: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 25

No.

Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

dinegosiasi ulang; 7) Jaminan yang diberikan dengan

menunjuk akun-akun yang berhubungan; dan

8) Persyaratan lain yang penting seperti adanya pembatasan pembagian dividen, pembatasan rasio tertentu dan/atau pembatasan perolehan utang baru.

12. Utang Obligasi Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas PE kepada pemegang obligasi sehubungan dengan penerbitan obligasi PE.

Akun ini termasuk dalam klasifikasi FLAC, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Rincian mengenai jenis, nilai nominal

dan nilai tercatat dalam rupiah dan mata uang asing, tanggal jatuh tempo, jadwal pembayaran bunga, tingkat bunga, serta tempat pencatatan;

2) Peringkat dan nama pemeringkat (jika ada);

3) Nama Wali Amanat dan keterkaitan usaha dengan PE;

4) Rincian setiap wanprestasi selama periode dari pokok, bunga, dana pelunasan, atau syarat penarikan atas pinjaman tersebut;

5) Jumlah tercatat pinjaman diterima yang mengalami wanprestasi pada akhir periode pelaporan;

6) Apakah wanprestasi telah diselesaikan, atau syarat pinjaman diterima telah dinegosiasi ulang;

7) Jaminan serta pembentukan dana untuk pelunasan utang pokok obligasi (jika ada) dengan menunjuk pos-pos yang berhubungan;

Page 391: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 26

No.

Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

8) Persyaratan lain yang penting, seperti adanya pembatasan pembagian dividen, pembatasan rasio tertentu, dan/atau pembatasan perolehan utang baru; dan

9) Kejadian penting lainnya antara lain kepatuhan PE dalam memenuhi persyaratan dan kondisi utang.

13. Liabilitas Imbalan Kerja Akun ini mencatat seluruh bentuk imbalan kerja yang terutang atas jasa yang diberikan oleh pekerja.

Jumlah liabilitas imbalan kerja yang diakui di laporan posisi keuangan (neraca) merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Setiap aset yang timbul dari perhitungan ini terbatas pada kerugian aktuarial yang tidak diakui dan biaya jasa lalu ditambah dengan nilai kini pengembalian yang ada dan pengurangan di masa depan atas iuran program.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Jika PE memiliki Imbalan Pasca-Kerja :

Program Iuran Pasti: PE mengungkapkan jumlah yang diakui sebagai beban untuk program iuran pasti.

2) Jika PE memiliki Imbalan Pasca-Kerja:

Program Imbalan Pasti: a) Kebijakan akuntansi PE dalam

mengakui keuntungan dan kerugian aktuarial;

b) Gambaran umum mengenai jenis program;

c) Rekonsiliasi aset dan kewajiban yang diakui di neraca, setidaknya menunjukkan: (1) Nilai kini kewajiban imbalan

pasti per tanggal neraca yang seluruhnya tidak didanai;

(2) Nilai kini (sebelum dikurangi nilai wajar aset program) kewajiban imbalan pasti per tanggal neraca yang seluruhnya atau sebagian didanai;

Page 392: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 27

No.

Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

(3) Nilai wajar setiap aset program per tanggal neraca;

(4) Nilai bersih keuntungan dan kerugian aktuarial yang tidak diakui di neraca;

(5) Biaya jasa lalu yang belum diakui di neraca;

(6) Jumlah yang tidak diakui sebagai aset, karena pembatasan;

(7) Nilai wajar pada tanggal neraca dari hak penggantian yang diakui sebagai aset; dan jumlah lain yang diakui di neraca.

d) Jumlah yang termasuk dalam nilai wajar aset program: (1) Tiap kategori instrumen

keuangan yang diterbitkan oleh PE;

(2) Properti atau aset lain yang digunakan oleh PE.

e) Rekonsiliasi yang menunjukkan mutasi nilai bersih kewajiban (aset) selama satu periode di neraca;

f) Total beban yang diakui di laporan laba rugi untuk setiap hal berikut dan jumlah yang dilaporkan dalam laporan laba rugi yang didalamnya terdapat: (1) Biaya jasa kini; (2) Biaya bunga; (3) Hasil yang diharapkan dari aset

program; (4) Hasil yang diharapkan dari hak

penggantian yang diakui

Page 393: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 28

No.

Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

sebagai aset; (5) Keuntungan dan kerugian

aktuarial; (6) Biaya jasa lalu; (7) Dampak dari adanya kurtailmen

iatau penyelesaian. g) Hasil aktual dari aset program, sama

baiknya dengan hasil aktual atas hak penggantian yang diakui sebagai aset;

h) Asumsi aktuarial utama yang digunakan per tanggal neraca, termasuk jika dapat diterapkan: (1) Tingkat diskonto; (2) Tingkat hasil yang diharapkan

dari setiap aset program untuk periode-periode penyajian laporan keuangan;

(3) Tingkat hasil yang diharapkan dari hak penggantian yang diakui sebagai aset periode yang disajikan dalam laporan keuangan;

(4) Tingkat kenaikan gaji yang diharapkan ;

(5) Tingkat tren biaya kesehatan; dan

(6) Asumsi aktuarial material lainnya yang dipergunakan.

PE harus mengungkapkan setiap asumsi aktuarial dalam rangka absolut (sebagai contoh dalam presentase absolut) dan tidak hanya sebagai selisih presentase-presentase atau variabel-variabel lainnya.

Page 394: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 29

No.

Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

14. Utang Subordinasi Akun ini digunakan untuk mencatat pinjaman yang diperoleh berdasarkan suatu perjanjian subordinasi, dimana pinjaman tersebut baru dapat dibayar kembali apabila PE telah melunasi liabilitas tertentu, dan dalam hal likuidasi, pinjaman ini baru dapat dilunasi setelah PE menyelesaikan seluruh liabilitas lainnya.

Akun ini termasuk dalam klasifikasi FLAC, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Rincian utang berdasarkan masing-

masing pihak pemberi pinjaman, jenis mata uang serta nilainya;

2) Kisaran tingkat bunga dan saat jatuh tempo;

3) Penjelasan tentang sifat atas pinjaman yang diperoleh, termasuk jumlah dan tujuan perolehannya;

4) Rincian setiap wanprestasi selama periode dari pokok, bunga, dana pelunasan, atau syarat penarikan atas pinjaman tersebut;

5) Jumlah tercatat pinjaman diterima yang mengalami wanprestasi pada akhir periode pelaporan;

6) Apakah wanprestasi telah diselesaikan, atau syarat pinjaman diterima telah dinegosiasi ulang;

7) Penjelasan mengenai kondisi utang (misalnya restrukturisasi utang, kondisi default);

8) Persyaratan lain yang penting.

15. Utang Lain-Lain Akun ini digunakan untuk mencatat liabilitas yang tidak dapat

digolongkan dalam salah satu akun liabilitas di atas. Utang levy atau utang biaya transaksi serta utang penawaran tender termasuk di dalamnya.

Akun ini termasuk dalam klasifikasi FLAC, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Rincian mengenai komponen yang

material jumlahnya; 2) Utang lain yang tidak dirinci secara

tersendiri karena kecil jumlahnya, digabungkan dalam komponen tersendiri, namun harus dijelaskan pula sifat dan unsur utamanya.

Page 395: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 30

3. Komponen Laporan Posisi Keuangan/Laporan Perubahan Ekuitas – Ekuitas

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

1. Modal Saham Akun ini digunakan untuk mencatat modal saham untuk setiap jenis saham yang disajikan sebesar nilai nominal.

Modal disajikan dalam laporan posisi keuangan setelah liabilitas. Bentuk penyajiannya sesuai Akta Pendirian Badan Usaha tersebut.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Uraian jenis-jenis saham PE; 2) Susunan pemegang saham, yaitu:

a) Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih;

b) Nama Direktur dan Komisaris yang memiliki saham; dan

c) Pemegang saham lainnya. Dengan mengungkapkan jumlah saham, persentase pemilikan, dan jumlah nilai nominal untuk masing-masing pemegang saham tersebut.

3) Jika terjadi perubahan modal saham dalam tahun berjalan harus diungkapkan: a) Keputusan yang berhubungan

dengan perubahan modal saham tersebut, seperti pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan RUPS;

b) Sumber Peningkatan modal saham antara lain dari modal sumbangan dan tambahan modal disetor lainnya, selisih penilaian kembali aset tetap, pelaksanaan waran, konversi obligasi dan sebagainya;

c) Metode pencatatan dan jumlah lembar saham yang diperoleh kembali, dalam hal terjadi perolehan kembali saham yang telah diterbitkan; dan

Page 396: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 31

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

d) Tujuan perubahan modal saham, antara lain dalam rangka ekspansi atau pelunasan utang.

Untuk setiap jenis saham: 1) jumlah saham modal dasar; 2) jumlah saham yang diterbitkan dan

disetor penuh, dan yang diterbitkan tetapi tidak disetor penuh;

3) nilai nominal saham, atau nilai dari saham yang tidak memiliki nilai nominal;

4) rekonsiliasi jumlah saham beredar pada awal dan akhir periode;

5) hak, keistimewaan, dan pembatasan yang melekat pada setiap jenis saham, termasuk pembatasan atas dividen dan pembayaran kembali atas modal;

6) saham PE yang dikuasai oleh PE itu sendiri atau oleh entitas anak atau entitas asosiasi

7) saham yang dicadangkan untuk penerbitan; dengan hak opsi dan kontrak penjualan saham, termasuk jumlah dan persyaratan.

a. Modal Dasar Sub akun ini digunakan untuk mencatat jumlah saham untuk setiap jenis saham sesuai dengan anggaran dasar PE.

b. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

Sub akun ini digunakan untuk mencatat bagian dari modal dasar yang telah ditempatkan dan disetor penuh untuk setiap jenis saham.

2. Tambahan Modal Disetor Akun ini digunakan untuk mencatat tambahan modal disetor.

Page 397: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 32

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

a. Selisih Modal dari Perolehan Kembali Saham

Sub akun ini digunakan untuk mencatat selisih antara jumlah yang dibayarkan pada saat perolehan kembali dengan: 1) Jumlah yang diterima saat pengeluaran saham; dan/atau 2) Nilai nominal.

b. Selisih Kurs atas Modal yang Disetor

Sub akun ini digunakan untuk mencatat selisih kurs mata uang asing yang timbul sehubungan dengan transaksi modal.

Diuraikan sifat dan asal akun.

c. Modal Sumbangan Sub akun ini digunakan untuk mencatat modal yang berasal dari sumbangan yang diperoleh PE dari pemerintah dan/atau dari pemegang saham dan/atau pihak lain.

Dirinci jenis aset dan jumlahnya.

d. Modal Disetor Lainnya

Sub akun ini digunakan untuk mencatat antara lain: a) Kelebihan setoran modal di atas Modal Dasar atau Modal

Ditempatkan; b) Nilai waran pisah (detachable warrants) yang belum dan

tidak dilaksanakan.

Diuraikan sifat dan asal akun ini.

3. Modal Saham Diperoleh

Kembali Akun ini digunakan untuk mencatat nilai saham PE yang diperoleh kembali, yang disajikan sebagai pengurang ekuitas.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Penjelasan mengenai keputusan yang

mendasari pembelian kembali saham PE;

2) Prosedur dan syarat pembelian kembali saham PE.

4. Opsi Saham Akun ini digunakan untuk mencatat imbalan berbasis ekuitas

yang meliputi saham, opsi saham, dan instrumen ekuitas lainnya, yang diterbitkan untuk pekerja dengan harga yang lebih rendah dari nilai wajarnya jika instrumen-instrumen tersebut diterbitkan untuk pihak ketiga.

Instrumen ekuitas yang diberikan kepada karyawan sebagai imbalan jasa karyawan dan jasa karyawan yang dikompensasi diukur dan diakui sebesar nilai wajar instrumen ekuitas yang bersangkutan. Bagian dari nilai wajar instrumen ekuitas yang dapat dihitung

Informasi berikut ini diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan: 1) Jumlah dan rata-rata tertimbang harga

eksekusi opsi untuk setiap kelompok opsi berikut ini: a) Opsi yang beredar pada awal tahun; b) Opsi yang beredar pada akhir tahun;

Page 398: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 33

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

sebagai jasa karyawan adalah sebesar jumlah netonya, yaitu nilai wajar setelah dikurangi dengan jumlah yang harus dibayar oleh karyawan pada saat instrumen ekuitas tersebut diberikan.

c) Opsi yang dieksekusi pada akhir tahun;

d) Opsi yang diberikan dalam suatu periode;

e) Opsi yang diberikan dalam suatu periode;

f) Opsi yang dieksekusi dalam suatu periode;

g) Opsi yang gagal diperoleh (forfeit) oleh karyawan dalam suatu periode;

h) Opsi yang saat jatuh temponya telah lewat dalam suatu periode.

2) Rata-rata tertimbang nilai wajar opsi pada tanggal pemberian kompensasi yang diberikan dalam suatu periode. Jika harga eksekusi opsi berbeda dari harga pasar saham pada tanggal pemberian kompensasi, maka rata-rata tertimbang harga eksekusi dan rata-rata tertimbang nilai wajar opsi diungkapkan secara terpisah untuk opsi yang harga eksekusinya a) sama dengan; b) melebihi; atau c) kurang dari harga pasar saham pada

tanggal kompensasi. 3) Jumlah dan rata-rata tertimbang nilai

wajar pada tanggal pemberian kompensasi dari instrumen ekuitas selain opsi, sebagai contoh saham tanpa hak, yang diberikan dalam suatu periode;

4) Penjelasan mengenai metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam suatu periode untuk mengestimasi nilai wajar opsi, termasuk informasi rata-rata

Page 399: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 34

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

tertimbang variabel berikut: a) Suku bunga bebas risiko; b) Periode opsi yang diharapkan; c) Ketidakstabilan harga saham

(stock’s volatility) yang diharapkan; dan

d) Dividen yang diharapkan. 5) Jumlah beban kompensasi yang diakui

untuk program kompensasi berbasis saham; dan

6) Peubahan persyaratan signifikan dari program kompensasi yang sedang berjalan.

5. Saldo Laba

Akun ini digunakan untuk mencatat akumulasi hasil usaha periodik setelah memperhitungkan distribusi kepada pemilik dan koreksi laba rugi periode lalu.

Saldo laba tidak boleh dibebani atau dikredit dengan pos-pos yang seharusnya diperhitungkan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Pada bagian pengungkapan akun, yang perlu diungkapkan antara lain adalah: 1) Peraturan, perikatan, batasan, dan

jumlah batasan di sekitar saldo laba, harus diungkapkan;

2) Koreksi masa lalu, baik bruto maupun neto setelah pajak. Pengungkapan harus dilakukan dengan penjelasan bentuk kesalahan laporan keuangan, terdahulu, dampak koreksi terhadap laba usaha, dan laba bersih;

3) Perubahan saldo laba pada periode bersangkutan; dan

4) Persetujuan RUPS yang terkait, misalnya jumlah dividen yang dibayarkan, saldo laba yang ditentukan penggunaannya, dan lain-lain.

Page 400: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 35

6. Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi dari Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual

Akun ini digunakan untuk mencatat keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok AFS.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain rekonsiliasi jumlah tercatat awal periode dan akhir periode yang menunjukkan jumlah di awal periode, kerugian penurunan nilai aset selama periode yang disajikan dalam laporan keuangan, perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual, dan jumlah di akhir periode.

7. Kepentingan nonpengendali

Akun ini digunakan untuk mencatat ekuitas entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung atau tidak langsung pada entitas induk.

Kepentingan nonpengendali dan bagian kepemilikan entitas induk atas aset neto entitas anak yang dikonsolidasikan diidentifikasi secara terpisah. Kepentingan nonpengendali atas aset neto terdiri dari:

1) Jumlah kepentingan nonpengendali pada tanggal kombinasi bisnis awal yang dihitung sesuai PSAK 22; dan

2) Bagian kepentingan nonpengendali atas perubahan ekuitas sejak tanggal kombinasi bisnis tersebut.

4. Komponen Laporan Laba Rugi Komprehensif

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

1. Pendapatan Usaha Akun ini digunakan untuk mencatat pendapatan yang berasal dari kegiatan utama PE antara lain meliputi komisi, keuntungan (kerugian) dari perdagangan Efek termasuk keuntungan (kerugian) yang belum terealisasi atas portofolio dalam kategori Diperdagangkan (Trading), Jasa Penjaminan Emisi Efek, Jasa Penerbitan Efek, Jasa Agen Penjual, jasa pengelolaan investasi, jasa penasihat investasi, dividen dan bunga, dan lain-lain.

Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan pendapatan.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Penjualan bersih kepada pihak berelasi

dan pihak ketiga; 2) Rincian jumlah dari kelompok

produk/jasa utama; dan 3) Nama pihak pembeli dan nilai penjualan

yang melebihi 10% dari pendapatan.

Page 401: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 36

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

a. Pendapatan Kegiatan Perantara Perdagangan Efek

Sub akun ini merupakan komisi yang diperoleh dari aktivitas PE sebagai Perantara Pedagang Efek.

1) Komisi transaksi; 2) Laba terealisasi

perdagangan Efek;

3) Laba (rugi) belum terealisasi atas Efek untuk diperdagangkan;

4) Komisi agen penjualan;

5) Bunga Pembiayaan Penyelesaian Transaksi (Marjin); dan

6) Komisi pinjam meminjam Efek (PME).

b. Pendapatan Kegiatan PEE

Sub akun ini merupakan imbalan jasa yang diterima PE sebagai penjamin emisi dan agen penjual atas penawaran umum saham dan obligasi serta penawaran umum terbatas dengan hak memesan terlebih dahulu atas saham dan UP Reksa Dana.

1) Pendapatan jasa penasihat keuangan;

2) Komisi penjaminan;

3) Management fee;

Page 402: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 37

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

4) Selling agent fee;

5) Arranger fee;

c. Pendapatan Kegiatan Manajer Investasi

Sub akun ini merupakan imbalan jasa yang diperoleh PE sebagai manajer investasi dari dana yang dikelola PE.

1) Management fee; 2) Subscription fee; 3) Redemption fee.

d. Pendapatan Dividen dan Bunga

Sub akun ini merupakan imbalan bunga yang diterima dari kegiatan PPE, PEE dan MI dan portofolio Efek yang dimiliki, serta dividen yang diterima atas investasi pada perusahaan lain.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: Rincian pendapatan bunga dari masing-masing kegiatan PE tersebut.

1) Perantara Pedagang Efek;

2) Penjamin Emisi Efek;

3) Manajer Investasi.

2. Beban Usaha Akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dari

kegiatan utama PE.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain rincian beban administrasi dan umum.

a. Beban Kepegawaian Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang terkait dengan pegawai, antara lain gaji dan tunjangan, komisi, bonus, beban imbalan kerja, dan lain-lain.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain rincian jumlah setiap beban yang dapat dikategorikan sebagai beban kepegawaian.

b. Telekomunikasi Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dari penggunaan saluran telepon dalam rangka menjalankan kegiatan usaha.

Page 403: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 38

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

c. Iklan dan Promosi Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dari kegiatan pemasaran, antara lain beban iklan, beban promosi, dan lain-lain.

d. Administrasi dan umum

Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dari kegiatan administrasi dan umum PE.

e. Penyusutan Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dari penyusutan aset tetap milik PE.

f. Sewa Kantor Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dari sewa kantor yang digunakan PE.

g. Jasa Profesi Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dan menjadi tanggungan PE dalam rangka menjalankan fungsi atau kegiatannya, seperti Perantara Perdagangan Efek, Penjaminan Emisi Efek, Manajer Investasi, dan sebagainya.

h. Perjalanan Dinas Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul terkait perjalanan dinas dalam rangka kegiatan operasi PE.

i. Pelatihan dan seminar Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul terkait pelatihan dan seminar yang diadakan oleh PE.

j. Jamuan dan sumbangan

Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dalam rangka jamuan serta sumbangan yang diberikan oleh PE.

k. Kustodian Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dalam rangka PE menjalankan fungsinya sebagai kustodian.

l. Beban pemeliharaan sistem

Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban yang timbul dalam rangka pemeliharaan sistem yang dimiliki PE untuk mendukung kegiatan operasi.

Page 404: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 39

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

m. Lain-Lain Sub akun ini digunakan untuk mencatat beban operasional PE yang tidak dapat dikelompokkan dalam beban-beban yang telah disebutkan sebelumnya.

3. Laba Usaha Perhitungan untuk laba usaha adalah jumlah seluruh pendapatan usaha dikurangi seluruh beban usaha.

4. Penghasilan dan Beban Lain-Lain

Akun ini digunakan untuk mencatat penghasilan (beban) yang tidak dapat dihubungkan secara langsung dengan kegiatan utama PE antara lain meliputi: 1) Keuntungan penjualan aset tetap; 2) Beban bunga dan keuangan; 3) Kerugian selisih kurs; 4) Pendapatan lain-lain; dan 5) Beban lain-lain.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Rincian penghasilan (beban) lain-lain

dan jumlahnya; 2) Rincian beban keuangan yang

merupakan bagian beban lain-lain, sebagai berikut: a) Jumlah beban keuangan, yang

dirinci sebagai berikut: (1) Bunga; (2) Selisih kurs bersih atas

penanaman dan pinjaman dalam mata uang asing (sepanjang selisih kurs bersih tersebut merupakan penyesuaian terhadap biaya bunga);

(3) Amortisasi premi/diskonto kontrak berjangka (forward contract) yang bertujuan untuk lindung nilai; dan

(4) Amortisasi biaya perolehan pinjaman, seperti biaya konsultan, biaya provisi, biaya komitmen, dan sebagainya.

b) Dikurangi beban keuangan yang dikapitalisasi;

c) Jumlah beban keuangan yang dibebankan pada periode berjalan;

Page 405: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 40

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

d) Ditambah (dikurangi) kerugian (keuntungan) transaksi derivatif yang tidak bertujuan untuk lindung nilai (hedging); dan

e) Jumlah beban keuangan dan kerugian (keuntungan) transaksi derivatif yang dibebankan pada periode berjalan.

Jika terjadi depresiasi atau apresiasi, maka disajikan rincian perhitungan keuntungan atau kerugian selisih kurs, demikian juga kebijakan pembebanan yang dilakukan.

3) Untuk laba atau rugi penjualan surat berharga yang harus diungkapkan adalah rincian untuk setiap klasifikasi investasi Efek utang dan ekuitas.

5. Pajak Penghasilan Akun ini digunakan untuk mencatat jumlah keseluruhan beban pajak kini (current tax) dan beban pajak tangguhan (deferred tax) yang diperhitungkan dalam perhitungan laba atau rugi pada periode berjalan. Akun ini disajikan terpisah antara beban pajak kini dan beban pajak tangguhan.

Pada bagian pengungkapan akun, yang harus diungkapkan antara lain: 1) Unsur-unsur beban (penghasilan) pajak

yang terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan;

2) Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dengan hasil perkalian laba akuntansi dengan tarif yang berlaku dengan mengungkapkan dasar perhitungan tarif pajak yang berlaku;

3) Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini dengan cara sebagai berikut: a) Laba sebelum pajak menurut

akuntansi; b) Ditambah/dikurangi koreksi positif

atau negatif (dirinci); dan

Page 406: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 41

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

c) Laba Kena Pajak (sesuai SPT). 4) Perhitungan beban dan utang pajak kini

dengan menerapkan tarif pajak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan pajak yang berlaku;

5) Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi telah sesuai dengan SPT;

6) Untuk setiap kelompok perbedaan temporer dan setiap kelompok rugi yang dapat dikompensasi ke tahun berikut: a) Rincian aset dan liabilitas pajak

tangguhan yang disajikan pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian; dan

b) Jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan.

7) Jumlah (dan batas waktu penggunaan, jika ada) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan sisa rugi yang dapat dikompensasi ke periode berikut yang tidak diakui sebagai aset pajak tangguhan;

8) Jumlah aset pajak tanggujan dan sifat bukti yang mendukung pengakuannya, jika: a) Penggunaan aset pajak tangguhan

tergantung pada apakah laba fiskal yang dapat dihasilkan pada periode mendatang melebihi laba dari

Page 407: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 42

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

realisasi perbedaan temporer kena pajak yang telah ada; dan

b) PE telah menderita kerugian pada periode berjalan atau periode sebelumnya.

9) Beban pajak yang berasal dari: a) Keuntungan (kerugian) atas

penghentian operasi; dan b) Laba (rugi) dari aktivitas normal

operasi yang tidak dilanjutkan untuk periode pelaporan, bersama dengan jumlah periode akuntansi sebelumnya yang disajikan pada laporan keuangan.

10) Jumlah pajak kini dan pajak tangguhan yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas;

11) Penjelasan mengenai tarif pajak yang berlaku dan perbandingan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode sebelumnya (apabila terjadi perubahan tarif pajak sesuai peraturan yang berlaku).

6. Laba (Rugi) Periode Berjalan

Total pendapatan dikurangi beban, tidak termasuk komponen-komponen pendapatan komprehensif lain.

7. Pendapatan Komprehensif Lain

Berisi pos-pos pendapatan dan beban (termasuk penyesuaian reklasifikasi) yang tidak diakui dalam laba rugi dari laporan pendapatan komprehensif sebagaimana disyaratkan oleh SAK lainnya. Yang termasuk dalam akun ini antara lain adalah keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari aset keuangan tersedia untuk dijual.

Page 408: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 43

No. Nama Akun/Sub akun Keterangan Catatan Atas Laporan Keuangan

Kebijakan Akuntansi Pengungkapan Akun

8. Total Laba Rugi Komprehensif

Perubahan ekuitas selama satu periode yang dihasilkan dari transaksi dan peristiwa lainnya, selain perubahan yang dihasilkan dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik.

5. Catatan atas Laporan Keuangan (Komponen Umum)

No. Komponen Umum Keterangan

1. Pendirian dan Informasi Umum Bagian ini berisi penjelasan tentang hal-hal umum yang penting untuk diungkapkan berkaitan dengan perusahaan yang bersangkutan, mencakup: 1) Pendirian Perusahaan

Penjelasan mengenai pendirian perusahaan beserta perubahan terhadap anggaran dasar, yang antara lain meliputi: a) Riwayat ringkas perusahaan; b) Nomor dan tanggal Akta Pendirian serta perubahan terakhir, pengesahan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan

atau nomor dan tanggal Berita Negara yang bersangkutan; c) Tempat kedudukan perusahaan dan lokasi utama kegiatan usaha; d) Bidang usaha perusahaan sesuai dengan anggaran dasar perusahaan dan kegiatan perusahaan pada periode pelaporan; e) Izin bidang usaha dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK); dan f) Tanggal mulai beroperasinya perusahaan secara komersial. Apabila perusahaan melakukan ekspansi atau penciutan usaha

secara signifikan pada periode laporan yang disajikan, harus disebutkan saat dimulainya operasi komersial dari ekspansi atau penciutan perusahaan.

2) Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris Yang harus diungkapkan antara lain: a) Nama anggota direksi dan dewan komisaris; dan b) Jumlah karyawan pada akhir periode atau rata-rata jumlah karyawan selama periode yang bersangkutan.

2. Penerapan Pernyataan dan Interpretasi

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK Revisi dan ISAK)

Bagian ini menjelaskan antara lain: 1) Standar yang berlaku pada periode berjalan; 2) Standar revisi yang telah diterbitkan tetapi belum diterapkan pada tahun berjalan; dan 3) Interpretasi standar akuntansi keuangan yang telah diterbitkan tetapi belum diterapkan.

3. Kebijakan Akuntansi Penting Seperti yang dijelaskan di masing-masing komponen laporan keuangan mengenai kebijakan akuntansi penting yang harus diungkapkan.

Page 409: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 44

No. Komponen Umum Keterangan

Selain itu, PE juga harus mengungkapkan: 1) PE yang laporan keuangannya telah patuh terhadap SAK membuat pernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali tentang

kepatuhan terhadap SAK; 2) PE juga mengungkapkan bahwa penyajian laporan keuangannya telah disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek

akuntansi yang berlaku umum di Indonesia; 3) PE mengungkapkan bahwa dasar penyusunan laporan keuangan adalah dasar akrual, mata uang yang digunakan dalam laporan

keuangan, serta dasar pengukuran penyusunan laporan keuangan; dan 4) Jika PE menyusun laporan keuangan tidak berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, maka PE mengungkapkan fakta tersebut.

4. Penggunaan Penilaian, Estimasi, dan Asumsi

oleh Manajemen

PE mengungkapkan pertimbangan yang telah dibuat manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi dan memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. PE mengungkapkan informasi tentang asumsi yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Rincian yang dimasukkan antara lain: 1) Sifat; dan 2) Jumlah tercatat pada akhir periode pelaporan.

4. Informasi tambahan pos-pos dalam laporan

keuangan

Informasi tambahan untuk pos-pos yang disajikan dalam laporan perubahan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas, sesuai dengan urutan penyajian laporan dan penyajian masing-masing pos.

5. Pengungkapan Lain Berikut ini adalah pengungkapan selain informasi tambahan atas pos-pos dalam laporan keuangan:

a. Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi Yang harus diungkapkan antara lain: 1) Hubungan antara entitas induk dan entitas anak harus diungkapkan, terlepas dari apakah telah terjadi tansaksi di antara mereka

atau tidak; 2) Kompensasi personil manajemen kunci secara total untuk masing-masing kategori berikut:

a) Imbalan kerja jangka pendek; b) Imbalan pascakerja; c) Imbalan kerja jangka panjang lainnya; d) Pesangon pemutusan kontrak kerja; dan e) Pembayaran berbasis saham.

3) Jika PE memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi selama periode yang dicakup dalam laporan keuangan, maka PE mengungkapkan sifat dari hubungan dengan pihak-pihak berelasi serta informasi mengenai transaksi dan saldo, termasuk komitmen. Sekurang-kurangnya, pengungkapan meliputi: a) Jumlah transaksi; b) Jumlah saldo, termasuk komitmen, dan:

Page 410: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 45

No. Komponen Umum Keterangan

(1) Persyaratan dan ketentuannya, termasuk apakah terdapat jaminan, dan sifat imbalan yang akan diberikan, untuk penyelesaian; dan

(2) Rincian garansi yang diberikan atau diterima; c) Penyisihan piutang ragu-ragu yang terkait dengan jumlah saldo tersebut; dan d) Beban yang diakui selama periode dalam hal piutang ragu-ragu atau penghapusan piutang dari pihak-pihak berelasi.

4) Pengungkapan atas transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan secara terpisah untuk masing-masing kategori berikut: a) Entitas induk; b) Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan terhadap entitas; c) Entitas anak; d) Entitas asosiasi; e) Ventura bersama dimana entitas merupakan venture; f) Personel manajemen kunci dari entitas atau entitas induknya; dan g) Pihak-pihak berelasi lainnya.

b. Ikatan dan Kontinjensi 1) Perikatan

Yang harus diungkapkan antara lain: a) Perikatan yang meliputi:

(1) Perjanjian sewa, keagenan, bantuan manajemen dan teknis: (a) Pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian; (b) Periode berlakunya perikatan; (c) Dasar penentuan kompensasi dan denda; (d) Jumlah beban atau pendapatan pada periode pelaporan; dan (e) Pembatasan-pembatasan lainnya.

(2) Kontrak/perjanjian yang memerlukan penggunaan dana di masa yang akan datang: (a) Pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian; (b) Periode berlakunya perikatan; (c) Nilai keseluruhan, mata uang, dan bagian yang telah direalisasi; dan (d) Sanksi-sanksi.

b) Pemberian jaminan/garansi: a) Pihak-pihak yang dijamin dan yang menerima jaminan, yang dipisahkan antara pihak yang mempunyai hubungan

istimewa dan pihak ketiga untuk pihak yang dijamin; b) Latar belakang dikeluarkannya jaminan; c) Periode berlakunya jaminan; dan d) Nilai jaminan.

c) Fasilitas kredit yang belum digunakan, contoh fasilitas L/C, Bank Overdraft; dan d) Lain-lainnya:

Uraian mengenai sifat, jenis, jumlah, dan batasan-batasannya.

Page 411: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 46

No. Komponen Umum Keterangan

2) Kontinjensi Yang harus diungkapkan antara lain: a) Perkara/sengketa hukum:

(1) Pihak-pihak yang terkait; (2) Jumlah diperkarakan; dan (3) Latar belakang, isi dan status perkara dan pendapat hukum (legal opinion).

b) Peraturan pemerintah yang mengikat perusahan seperti masalah lingkungan hidup, diungkapkan uraian singkat tentang peraturan dan dampaknya terhadap perusahaan;

c) Kemungkinan kewajiban pajak tambahan: (1) Jenis ketetapan/tagihan pajak, jenis pajak, tahun pajak serta jumlah pokok dan denda/bunganya; dan (2) Sikap perusahaan terhadap ketetapan/tagihan pajak (keberatan, banding dan sebagainya).

c. Rekening Efek Yang harus diungkapkan antara lain rincian jumlah Efek dan dana milik nasabah yang dikelola PE. Serta pernyataan bahwa aset di dalam rekening Efek tidak memenuhi kualifikasi untuk diakui di dalam laporan posisi keuangan perusahaan.

d. Tujuan dan Kebijakan Manajemen

Risiko

1) Manajemen Modal Yang harus diungkapkan antara lain: a) Alasan dan dasar pengelolaan modal; b) Usaha yang dilakukan dalam pengelolaan modal; dan c) Pernyataan manajemen bahwa modal yang dikelola telah memenuhi persyaratan.

2) Manajemen Risiko Yang harus diungkapkan antara lain: a) Risiko-risiko yang timbul dari instrumen-instrumen keuangan dan bagaimana risiko tersebut dikelola. Risiko-risiko ini

umumnya meliputi, tetapi tidak terbatas pada, risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar. (1) Risiko Kredit

Berdasarkan kelompok instrumen keuangan, PE mengungkapkan: (a) Jumlah yang paling mewakili nilai maksimal eksposur risiko kredit pada akhir periode pelaporan tanpa

memperhitungkan agunan yang dimiliki atau peningkatan kualitas kredit lain; (b) Uraian agunan yang dimiliki sebagai jaminan dan peningkatan kualitas kredit lainnya; (c) Informasi mengenai kualitas kredit dari aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami

penurunan nilai; dan (d) Jumlah tercatat aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai yang telah

dinegosiasi ulang. (2) Risiko Likuiditas

(a) Analisa jatuh tempo untuk liabilitas keuangan nonderivatif yang menunjukkan sisa jatuh tempo kontraktual; (b) Analisa jatuh tempo untuk liabilitas keuangan derivatif; dan (c) Uraian mengenai bagaimana PE mengelola risiko likuiditas yang melekat dalam liabilitas derivatif maupun

Page 412: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 6.1 - 47

No. Komponen Umum Keterangan

non derivatif. (3) Risiko Pasar

(a) Analisis sensitivitas untuk setiap jenis risiko pasar dimana PE terekspos pada akhir periode pelaporan, yang menunjukkan bagaimana laba atau rugi dan ekuitas terpengaruh oleh kemungkinan perubahan pada variabel risiko yang relevan pada tanggal tersebut;

(b) Metode dan asumsi yang digunakan dalam menyusun analisis sensitivitasnya; dan (c) Perubahan metode dan asumsi yang digunakan sebelumnya.

b) Untuk setiap jenis risiko, PE mengungkapkan:

(1) Eksposur risiko dan bagaimana risiko tersebut timbul; (2) Tujuan, kebijakan dan proses pengelolaan risiko dan metode yang digunakan untuk mengukur risiko tersebut; (3) Setiap perubahan atas eksposur risiko, tujuan, kebijakan dan proses pengelolaan, dan metode pengukuran; (4) Ikhtisar data kuantitatif mengenai eksposur PE terhadap risiko pada akhir periode pelaporan; dan (5) Konsentrasi risiko

e. Reklasifikasi Akun Yang harus diungkapkan antara lain sifat, jumlah dan alasan reklasifikasi untuk suatu pos dalam tahun buku sebelum tahun buku terakhir yang disajikan dalam rangka laporan keuangan komparatif.

f. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Peristiwa nonpenyesuai setelah periode pelaporan yang berdampak material jika tidak diungkapkan akan mempengaruhi pengambilan keputusan pengguna laporan keuangan. Oleh karena itu, entitas mengungkapkan informasi berikut untuk setiap kelompok peristiwa tersebut: 1) Sifat peristiwa; dan 2) Estimasi atas dampak keuntungan, atau pernyataan bahwa estimasi tersebut tidak dapat dibuat.

g. Persetujuan Laporan Keuangan PE mengungkapkan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan

keuangan.

Page 413: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI

31 DESEMBER 20X2 DAN 20X1Catatan 20X2 20X1

ASET

Kas dan Setara Kas 3g, 3j, 5 xxx xxxDeposito Berjangka 3h, 3j, 6 xxx xxxPiutang Reverse Repo - Bersih 3i, 3j, 7 xxx xxxPortofolio Efek 3j, 3l, 8 xxx xxxPortofolio Efek yang Dijaminkan 3j, 8 xxx xxxPiutang Lembaga Kliring dan

Penjaminan 3j, 9 xxx xxxPiutang Nasabah 3j, 10 xxx xxx

Pihak Berelasi 3f, 48 xxx xxxPihak Ketiga - setelah dikurangi

penyisihan piutang ragu-raguRp ________ tahun 20X2dan Rp __________ tahun 20X1 xxx xxx

Piutang PE lain 3j, 11 xxx xxxPiutang Kegiatan Penjaminan Emisi Efek 3j, 12 xxx xxxPiutang Kegiatan Manajer Investasi 3j, 13 xxx xxxPiutang Lain-Lain 3j, 14 xxx xxxBiaya Dibayar Dimuka 3p, 15 xxx xxxPajak Dibayar Dimuka 3u, 16 xxx xxxPenyertaan pada Bursa Efek 3m, 17Aset Tetap - Setelah Dikurangi Akumulasi

Penyusutan Rp ___________tahun 20X2 dan Rp ___________tahun 20X1 3n, 18 xxx xxx

Aset Pajak Tangguhan 3u, 47 xxx xxxAset Lain-Lain 3j, 19 xxx xxx

JUMLAH ASET xxx xxx

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Contoh LK 6-1

Page 414: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI31 DESEMBER 20X2 DAN 20X1

Catatan 20X2 20X1

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS

Surat Utang Jangka Pendek 3k, 20 xxx xxx

Utang Repo 3i, 3k, 21 xxx xxxUtang pada Lembaga Kliring

dan Penjaminan 3k, 9 xxx xxxUtang Nasabah 3k, 22 xxx xxx

Pihak Berelasi 3f, 48 xxx xxxPihak Ketiga

Utang PE Lain 3k, 23 xxx xxx

Utang Kegiatan Penjaminan Emisi Efek 3k, 24 xxx xxx

Utang Kegiatan Manajer Investasi 3k, 25 xxx xxx

Utang Efek Posisi Short 3k, 26 xxx xxx

Utang Pajak 3u, 27 xxx xxxBiaya Masih Harus Dibayar 3q, 28 xxx xxx

Utang Jangka Panjang 3k, 29 xxx xxx

Utang Obligasi 3k, 30 xxx xxxLiabilitas Imbalan Kerja 3r, 31 xxx xxx

Utang Subordinasi 3k, 32 xxx xxx

Obligasi konversi 3k xxx xxx

Utang lain-lain 3k, 33 xxx xxxJumlah Liabilitas xxx xxx

EKUITASEkuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas indukModal Saham - nilai nominal

Rp __ per sahamModal Dasar - __________ sahamModal Ditempatkan dan Disetor Penuh -

____________ saham 35 xxx xxxTambahan Modal Disetor 36 xxx xxxModal Saham Diperoleh Kembali 37 xxx xxxOpsi Saham 3s, 38 xxx xxxSaldo Laba

Ditentukan Penggunaannya 38 xxx xxxTidak Ditentukan Penggunaannya

Komponen Ekuitas Lainnya 39 xxx xxx

Jumlah Ekuitas yang Diatribusikan

kepada Pemilik Entitas Induk xxx xxx

Kepentingan Nonpengendali xxx xxx

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS xxx xxx

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Contoh LK 6-2

Page 415: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 20X2 DAN 20X1

Catatan 20X2 20X1

PENDAPATAN USAHA 3tPendapatan Kegiatan Perantara Perdagangan Efek 41 xxx xxxPendapatan Kegiatan Penjaminan Emisi Efek 42 xxx xxxPendapatan Kegiatan Manajer Investasi 43 xxx xxxPendapatan Dividen dan Bunga - bersih 44 xxx xxxJumlah Pendapatan Usaha xxx xxx

BEBAN USAHA 3tBeban Kepegawaian 45 xxx xxxTelekomunikasi xxx xxxIklan dan Promosi xxx xxxAdministrasi dan Umum xxx xxxPenyusutan 3n,18 xxx xxxSewa Kantor 3p xxx xxxJasa Profesional xxx xxxPerjalanan Dinas xxx xxxPelatihan dan Seminar xxx xxxJamuan dan Sumbangan xxx xxxKustodian xxx xxxBeban Pemeliharaan Sistem xxx xxxLain-lain xxx xxxJumlah Beban Usaha xxx xxx

LABA USAHA xxx xxx

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 3tKeuntungan Penjualan Aset Tetap 3n xxx xxxBeban Bunga dan Keuangan 46 xxx xxxKerugian Selisih Kurs - bersih 3e xxx xxxLain-Lain - bersih xxx xxxBeban Lain-lain - Bersih xxx xxx

LABA SEBELUM PAJAK xxx xxx

BEBAN PAJAK 3u, 47 xxx xxx

LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN xxx xxx

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA

Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasidari Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual 3j xxx xxx

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYAPERIODE BERJALAN - BERSIH xxx xxx

TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF xxx xxx

LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:Pemilik Entitas Induk xxx xxxKepentingan Nonpengendali xxx xxxTotal xxx xxx

JUMLAH LABA RUGI KOMPREHENSIFYANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:

Pemilik Entitas Induk xxx xxxKepentingan Nonpengendali xxx xxxTotal xxx xxx

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Contoh LK 6-3

Page 416: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 20X2 DAN 20X1

Keuntungan

(Kerugian) yang

Belum Direalisasi Saldo Laba

Tambahan Modal saham dari Aset Keuangan Ditentukan Tidak Ditentukan Kepentingan

Catatan Modal Saham Modal Disetor Diperoleh Kembali Opsi Saham Tersedia untuk Dijual Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Nonpengendali Jumlah Ekuitas

Saldo per 1 Januari 20X1 xxx xxx xxx

Laba Bersih Periode Berjalan - - - - - - xxx xxx xxx xxx

Pendapatan Komprehensif Lainnya 3j, 8, 39 - - - - xxx - - xxx xxx xxx

Total Laba Rugi Komprehensif

Periode Berjalan

Opsi Saham 3s, 38 - - - xxx - - - xxx xxx xxx

Dividen Tunai 40 - - - - - xxx - xxx xxx xxx

Saldo Laba yang Telah Ditentukan

Penggunaannya 40 - - - - - xxx - xxx xxx xxx

Saldo per 31 Desember 20X1 xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

Saldo per 1 Januari 20X2

Laba Bersih Periode Berjalan

Pendapatan Komprehensif Lainnya 3j, 8, 39 - - - - - - xxx xxx xxx xxx

Total Laba Rugi Komprehensif

Periode Berjalan

Opsi Saham 3s, 38 - - - xxx - - - xxx xxx xxx

Dividen Tunai 40 - - - - - xxx - xxx xxx xxx

Saldo Laba yang Telah Ditentukan

Penggunaannya 40 - - - - - xxx - xxx xxx xxx

Saldo per 31 Desember 20X2 xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Contoh LK 6-5

Page 417: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 20X2 DAN 20X1

20X2 20X1

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan Komisi Perantara Perdagangan Efek xxx xxxPenerimaan Jasa Penasehat Investasi, Penjamin

Emisi dan Penjualan dan Manajer Investasi xxx xxxPenerimaan Penghasilan Bunga xxx xxxPenerimaan atas Efek Diperdagangkan xxx xxxPenerimaan dari Nasabah - bersih xxx xxx

Penerimaan dari Lembaga Kliring dan

Penjaminan - bersih xxx xxx

Pembayaran kepada PE - bersih xxx xxxPenerimaan dari (Pembayaran kepada)

Nasabah Marjin - bersih xxx xxxPenjualan Portofolio Efek - bersih xxx xxxPembayaran kepada Pemasok dan Karyawan xxx xxxPembayaran Pajak Penghasilan xxx xxx

Penerimaan (Pembayaran) Lainnya - bersih xxx xxx

Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi xxx xxx

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penerimaan Bunga xxx xxxPencairan Deposito Berjangka xxx xxx

Hasil Penjualan Aset Tetap xxx xxx

Penempatan Deposito Berjangka xxx xxxPerolehan Aset Tetap xxx xxx

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi xxx xxx

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPenerbitan Modal Saham xxx xxxPenerbitan Surat Utang Jangka Pendek xxx xxx

Pelunasan Surat Utang Jangka Pendek xxx xxxPenerimaan Pinjaman Bank xxx xxx

Pembayaran Pinjaman Bank xxx xxxPembayaran Bunga xxx xxx

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan xxx xxx

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS xxx xxx

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE xxx xxx

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE xxx xxx

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Contoh LK 6-6

Page 418: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT. Perusahaan Efek ("Perusahaan") didirikan berdasarkan akta No. _______ tanggal _______ yang dibuat dihadapan _______, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No._______ tanggal _______ serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. _______ tanggal _______, Tambahan No. _______. Sesuai dengan pasal _______ Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi perantara perdagangan efek, manajer dan penasehat investasi serta penjamin emisi efek. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun _______. Perusahaan berdomisili di _______ dan berkantor pusat di _______, Jalan _______. Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai perantara perdagangan efek, penjamin emisi efek dan manajer investasi dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM, sekarang ”BAPEPAM dan LK") masing-masing dalam Surat Keputusan No. _______ tanggal _______, No. _______ tanggal _______,dan No. _______ tanggal _______. Berdasarkan surat No. _______ tanggal _______ dari Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia ("BEI")), Perusahaan memperoleh izin melakukan transaksi marjin. Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1adalah sebagai berikut:

20X2 20X1

Komisaris Utama

Komisaris Independen

Komisaris

Direktur Utama

Direktur

Ketua Komite Audit

Anggota

Besarnya kompensasi yang diberikan kepada komisaris dan direksi Perusahaan untuk tahun 20X2 dan 20X1 adalah sebagai berikut:

20X2 20X1

Imbalan kerja jangka pendek xxx xxx

Imbalan pasca kerja xxx xxx

Imbalan kerja jangka panjang lainnya xxx xxx

Pesangon pemutusan kontrak kerja xxx xxx

Pembayaran berbasis saham xxx xxx

Jumlah xxx xxx Perusahaan memiliki jumlah karyawan sebanyak ____ dan ____ termasuk karyawan yang tidak permanen, masing-masing pada 31 Desember 20X2 dan 20X1.

Page 419: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-2

1. UMUM (Lanjutan)

b. Anak Perusahaan

Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham anak perusahaan berikut:

Tahun Jumlah

Operasi Aset

Domisili Jenis Usaha Komersial 31 Desember 20X2

20X2 20X1 Rp'000

PT AAA ____% ____% xxxx xxx

PT BBB ____% ____% xxxx xxx

Persentase

Anak Perusahaan Pemilikan

Pada bulan xxxx 2010, Perusahaan membeli ___% atau sebanyak xxx saham PT BBB (Catatan 36).

2. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI

KEUANGAN (PSAK REVISI DAN ISAK)

a. Standar yang berlaku pada periode berjalan

Pada periode berjalan, Perusahaan menerapkan PSAK dan ISAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 20X2 sebagai berikut: PSAK XX (revisi XXXX) Dampak penerapan PSAK XX (revisi XXXX) terhadap Perusahaan adalah sebagai berikut:

PSAK XX dan XX (revisi XXXX) Dampak penerapan PSAK XX (revisi XXXX) terhadap Perusahaan adalah sebagai berikut:

b. Standar revisi yang telah diterbitkan tetapi belum diterapkan pada tahun berjalan

Berlaku untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 20X3:

Berlaku untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 20X4:

c. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut yang telah diterbitkan tetapi

belum diterapkan

Berlaku untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 20X3:

Page 420: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-3

2. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI

KEUANGAN (PSAK REVISI DAN ISAK) (Lanjutan)

c. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut yang telah diterbitkan tetapi

belum diterapkan (Lanjutan) Berlaku untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 20X4:

Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan.

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

a. Kepatuhan terhadap SAK Laporan keuangan Perusahaan telah disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI) serta peraturan Bapepam dan LK untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.

b. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp), dan laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

c. Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (dan anak perusahaan) Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara. Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha (Catatan 3d) dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan. Hasil dari anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan, dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.

Page 421: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-4

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

d. Penggabungan Usaha

Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau yang diasumsikan, dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut. Pada saat akuisisi, aset dan liabilitas anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal akuisisi (diskon atas akuisisi), maka nilai wajar aset nonmoneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proposional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Hak milik pemegang saham minoritas dianyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aset bersih.

e. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan Anak Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset, dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul diakui dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan.

f. Transaksi Pihak Berelasi

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang yang berelasi dengan Perusahaan. (a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang

tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan.

(b) Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut:

(i) Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama dengan Perusahaan.

(ii) Entitas dan Perusahaan adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iii) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari

Perusahaan atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. (iv) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi

dalam huruf (a). (v) Entitas dimana orang yang diidentifikasi dalam (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atau

merupakan personil manajemen kunci dari entitas tersebut.

g. Kas dan Setara Kas Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

Page 422: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-5

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

h. Deposito Berjangka

Deposito berjangka baik yang dijaminkan untuk pinjaman bank maupun yang tidak dijaminkan dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi pada laporan posisi keuangan.

i. Transaksi Repo/Reverse Repo

Transaksi repo bukan merupakan suatu penghentian pengakuan. Perusahaan mengakui liabilitas sebesar nilai pembelian kembali dikurangi beban bunga yang belum diamortisasi. Transaksi reverse repo dinyatakan dalam laporan keuangan sebesar nilai penjualan kembali dikurangi pendapatan bunga yang belum diamortisasi. Pendapatan (beban) bunga yang timbul atas perjanjian reverse repo (repo) ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode kontrak dengan metode suku bunga efektif.

j. Aset Keuangan

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut:

Nilai wajar melalui laporan laba rugi;

Tersedia untuk dijual;

Pinjaman yang diberikan dan piutang; dan

Dimiliki hingga jatuh tempo. Nilai wajar melalui laporan laba rugi [Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)] FVTPL memiliki 2 (dua) sub kategori, yaitu: 1. Pada saat pengakuan awal, telah ditetapkan oleh Perusahaan untuk diukur pada nilai wajar

melalui laba rugi (Designated Upon Initial Recognition as at FVTPL); dan 2. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan (Held For Trading). Aset keuangan dapat ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sebagai FVTPL pada pengakuan awal, hanya bila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:

mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau

aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau

merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL.

Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:

diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau

merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau

merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Page 423: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-6

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

j. Aset Keuangan (Lanjutan)

Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut diukur dan dicatat pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laba rugi. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 4. Portofolio Efek dengan tujuan diperdagangkan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan. Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang reverse repo, piutang lembaga kliring dan penjaminan, piutang nasabah, piutang perusahaan efek lain, piutang kegiatan penjaminan emisi efek, piutang kegiatan manajer investasi, piutang lain-lain, dan aset lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Pendapatan bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk piutang jangka pendek, ketika pengakuan pendapatan bunga tidak material. Transaksi efek yang dipinjamkan dilaporkan sebagai pembiayaan yang dijamin kecuali jika terdapat letters of credit atau jaminan lain yang diperlakukan sebagai jaminan. Sehubungan dengan efek yang dipinjamkan, Perusahaan menerima jaminan dalam bentuk uang tunai atau jaminan lainnya. Aset dan liabilitas keuangan dari transaksi efek saling hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan (Catatan 3i). Dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau dapat ditentukan, jatuh temponya dapat ditentukan dan Perusahaan memiliki intensi dan kemampuan yang positif untuk memilikinya hingga jatuh tempo. Pada pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang berkaitan langsung. Selanjutnya, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya amortisasi menggunakan

metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai, dengan pendapatan diakui pada tingkat pengembalian yang efektif dan disajikan dalam laporan keuangan sebesar biaya perolehan diamortisasi. Aset keuangan tersedia untuk dijual/Available For Sale (AFS) Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo; diperdagangkan; diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang berkaitan langsung.

Page 424: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-7

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

j. Aset Keuangan (Lanjutan)

Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar. Kerugian penurunan nilai dan perbedaan nilai tukar sebagai hasil dari perhitungan ulang biaya amortisasi pada mata uang moneter aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi bersama dengan bunga yang dihitung menggunakan suku bunga efektif. Perubahan lainnya pada nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual, dilaporkan pada pendapatan komprehensif lainnya, sampai pada saat aset keuangan tersebut dijual, sementara keuntungan dan kerugian kumulatif diakui pada laporan laba rugi. Portofolio Efek milik Perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 4. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba rugi. Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL. Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal posisi laporan keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual, atau pinjaman yang diberikan dan piutang. Suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai terjadi apabila terdapat bukti obyektif adanya peristiwa atau serangkaian kejadian, sejak pengakuan awal dari suatu aset, mempengaruhi jumlah atau waktu dari arus kas masa depan aset tersebut. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya, dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

Page 425: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-8

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

j. Aset Keuangan (Lanjutan)

terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

Aset keuangan diukur pada biaya amortisasi – apabila terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai pada aset keuangan atau kelompok dari aset keuangan yang diklasifikasikan pada pinjaman yang diberikan dan piutang atau dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset atau kelompok aset dan nilai kini dari arus kas masa depan aset atau kelompok aset tersebut yang didiskonto dengan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Kerugian penurunan nilai dihitung secara individu untuk aset keuangan yang signifikan secara individu serta kolektif untuk aset yang secara individu tidak signifikan dan secara individu signifikan namun tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang sejenis. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis. Jika aset keuangan AFS dianggap mengalami penurunan nilai, maka keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya, direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas. Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

Page 426: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-9

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

k. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan dan Anak Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan dicatat dengan menggunakan metode biaya. Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal saham. Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL atau liabilitas keuangan lainnya. Liabilitas dalam kelompok FVTPL dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai diperdagangkan atau yang ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan diklasifikasi dalam kelompok diperdagangkan jika:

diterbitkan terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau

merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama-sama dan atas bagian tersebut terdapat bukti adanya pola ambil untung jangka pendek terkini; atau

merupakan derivatif liabilitas yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Liabilitas keuangan selain dari liabilitas keuangan kelompok diperdagangkan dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika:

penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau

liabilitas keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau

merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL.

Liabilitas keuangan sebagai FVTPL diakui pada nilai wajar dengan biaya transaksi diakui pada laporan laba rugi. Setelah itu, diukur pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui pada laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul pada liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laba rugi. Nilai wajar ditentukan dengan cara yang dijelaskan dalam Catatan 4. Utang efek posisi short diklasifikasikan dalam kategori ini.

Page 427: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-10

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

k. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas (Lanjutan) Liabilitas keuangan lainnya Surat utang jangka pendek, utang efek jual dengan janji dibeli kembali (repo), utang pada lembaga kliring dan penjaminan, utang nasabah, utang perusahaan efek lain, utang kegiatan penjaminan emisi efek, utang kegiatan manajer investasi, utang jangka panjang, utang subordinasi, utang obligasi, dan utang lain-lain pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif. Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan Anak Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan, atau kadaluarsa.

l. Sukuk

Klasifikasi Sukuk dapat diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan atau diukur pada nilai wajar.

Pengakuan Awal

Pada saat pengakuan awal, sukuk korporasi (sukuk ijarah dan sukuk mudharabah) diakui sebesar biaya perolehan.

Biaya perolehan sukuk korporasi yang diukur pada biaya perolehan termasuk biaya transaksi. Sedangkan biaya perolehan sukuk korporasi yang diukur pada nilai wajar, tidak termasuk biaya transaksi.

Setelah Pengakuan Awal

Jika sukuk korporasi diukur pada nilai wajar, selisih antara nilai wajar dengan jumlah tercatat diakui dalam laba rugi. Untuk investasi pada sukuk korporasi yang diukur pada biaya perolehan, selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk.

Penurunan Nilai

Untuk investasi pada sukuk yang diukur pada biaya perolehan, jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka entitas mengukur jumlah terpulihkannya. Jika jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah tercatat, maka entitas mengakui rugi penurunan nilai.

m. Penyertaan pada Bursa Efek Penyertaan pada Bursa Efek, yang mewakili kepentingan kepemilikan di bursa dan memberikan hak pada Perusahaan untuk menjalankan usaha di bursa, dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, nila i tercatat keanggotaan di bursa dievaluasi dan diturunkan langsung ke jumlah terpulihkan.

Page 428: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-11

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

n. Aset Tetap

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa, atau untuk tujuan administrasi, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.

Aset tertentu telah dinilai kembali pada tahun-tahun sebelumnya berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Pada penerapan awal PSAK 16 (Revisi 2009), nilai aset tertentu yang direvaluasi pada periode sebelumnya sesuai dengan standar sebelumnya dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan selisih penilaian kembali yang disajikan secara terpisah dalam akun ekuitas direklasifikasi ke saldo laba. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

__Tahun__

Bangunan xxx Renovasi gedung sewa xxx Kendaraan bermotor xxx Perabot dan peralatan kantor xxx Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

o. Penurunan Nilai Aset Non – Keuangan

Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

Page 429: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-12

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

p. Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sebagai Lessor Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi sewa neto Perusahaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor. Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi da lam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Sebagai Lessee Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai liabilitas sewa pembiayaan. Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke laba rugi, kecuali biaya yang dapat diatribusikan secara langsung ke aset tertentu yang memenuhi syarat (qualifying asset) yang dapat dikapitalisasi sesuai dengan kebijakan akuntansi biaya pinjaman. Rental kontijen dibebankan pada periode terjadinya.

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Sewa kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna. Perusahaan sebagai lessee mengakui pembayaran sewa operasi sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

q. Provisi Provisi diakui bila Perusahaan memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan Perusahaan diharuskan menyelesaikan liabilitas serta jumlah liabilitas tersebut dapat diestimasi secara andal.

Page 430: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-13

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

r. Provisi (Lanjutan)

Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan taksiran terbaik yang diharuskan untuk menyelesaikan liabilitas pada tanggal laporan posisi keuangan, dengan memperhatikan unsur risiko dan ketidakpastian yang melekat pada liabilitas. Provisi diukur menggunakan estimasi arus kas untuk menyelesaikan liabilitas kini dengan jumlah tercatatnya sebesar nilai kini dari arus kas tersebut. Bila beberapa atau keseluruhan dari manfaat ekonomis mengharuskan penyelesaian provisi diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian tagihan dapat diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.

s. Imbalan Kerja

Imbalan Pasca-kerja

Program Imbalan Pasti Perusahaan memberikan program pensiun imba lan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Perusahaan juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perusahaan menghitung selisih antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program pensiun untuk pensiun normal. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aktiva program.

t. Opsi Saham Perusahaan memberikan opsi saham kepada manajemen dan karyawan berdasarkan kriteria tertentu. Jumlah biaya kompensasi saham dihitung pada tanggal diberikannya opsi saham dengan menggunakan nilai wajar dari opsi saham tersebut. Beban kompensasi diakui selama periode opsi saham berdasarkan program hak bertingkat.

Beban kompensasi yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan program pemilikan saham oleh karyawan dan manajemen (EMSOP) diakui pada saat hak opsi diberikan kepada manajemen sebesar nilai wajar hak opsi tersebut sesuai dengan PSAK 53, "Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham".

Nilai wajar dari opsi saham tersebut dinilai berdasarkan pada laporan hasil penilaian oleh konsultan independen dengan menggunakan metode penentuan harga opsi modified black scholes.

Page 431: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-14

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

u. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan

Transaksi efek berikut pendapatan komisi

Perdagangan transaksi efek yang lazim dicatat pada tanggal perdagangan, seolah-olah transaksi efek telah diselesaikan. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi efek yang merupakan tanggungan dan risiko Perusahaan dicatat berdasarkan tanggal perdagangan. Transaksi efek pelanggan dilaporkan pada tanggal penyelesaian dan pendapatan komisi dan beban terkait dilaporkan pada tanggal perdagangan. Jumlah piutang dan utang dari transaksi efek yang belum mencapai tanggal penyelesaian kontraknya dicatat bersih pada laporan posisi keuangan. Pencatatan utang dan piutang dana dengan Lembaga Kliring dan Penjaminan yang timbul karena Transaksi Bursa dilakukan secara netting yang penyelesaiannya jatuh tempo pada hari yang sama. Pencatatan utang dan piutang dana dengan nasabah yang timbul karena Transaksi Bursa di pasar reguler dilakukan secara netting untuk setiap nasabah yang penyelesaiannya jatuh tempo pada hari yang sama. Komisi dan biaya terkait kliring dicatat berdasarkan tanggal perdagangan saat terjadinya transaksi efek. Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek Pendapatan dari jasa penjaminan emisi dan penjualan efek meliputi keuntungan, kerugian, dan jasa, setelah dikurangi biaya sindikasi, yang timbul dari penawaran efek dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin emisi atau agen. Pendapatan dari konsesi penjualan dicatat pada tanggal penyelesaian, dan jasa penjaminan emisi diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan. Pendapatan dividen dan bunga Pendapatan dividen dari investasi diakui pada saat hak pemegang saham untuk menerima pembayaran telah ditetapkan (dengan ketentuan bahwa besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Perusahaan dan jumlah pendapatan dapat diukur secara andal). Pendapatan bunga diakui jika besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Perusahaan dan jumlah pendapatan dapat diukur secara handal. Pendapatan bunga diakui atas dasar waktu, dengan mengacu pada pokok dan suku bunga efektif yang berlaku, yang merupakan tingkat diskonto yang tepat untuk mengestimasi penerimaan kas masa depan selama perkiraan umur aset keuangan ke jumlah tercatat aset pada saat pengakuan awal.

Beban Beban yang timbul sehubungan dengan proses penjaminan emisi diakumulasikan dan dibebankan pada saat pendapatan penjaminan emisi diakui. Pada saat diketahui bahwa kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi efek dibatalkan, maka beban penjaminan emisi tersebut dibebankan pada laporan laba rugi. Beban lainnya diakui sesuai manfaatnya.

Page 432: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-15

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

v. Pajak Penghasilan

Pajak atas penghasilan yang telah dikenakan pajak final disajikan sebagai bagian dari beban pajak. Beban pajak atas penghasilan yang telah dikenakan pajak final, diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi pada periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi yang langsung yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas, maka pajak tangguhan langsung dicatat ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

w. Rekening Efek

Rekening Efek adalah rekening yang dimiliki oleh nasabah Perusahaan Efek dalam kaitannya dengan transaksi jual beli Efek oleh nasabah. Rekening Efek berisi catatan mengenai Efek dan dana yang dititipkan nasabah kepada Perusahaan Efek. Rekening Efek nasabah tidak memenuhi kriteria pengakuan aset keuangan oleh Perusahaan, sehingga tidak dapat dicatat dalam laporan posisi keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan, namun dicatat secara off balance sheet pada Buku Pembantu Dana dan Buku Pembantu Efek.

4. PENGGUNAAN PENILAIAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN

Penyusunan laporan keuangan Perusahaan dan Anak Peusahaan membutuhkan berbagai penilaian, estimasi, dan asumsi oleh Manajemen, yang memberikan dampak terhadap jumlah pendapatan, beban, aset, liabilitas, dan pengungkapan kontinjen liabilitas yang dilaporkan pada akhir periode pelaporan. Tetapi, ketidakpastian mengenai asumsi-asumsi dan estimasi-estimasi tersebut dapat menyebabkan penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset atau liabilitas yang akan terdampak di masa depan. a. Penilaian

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Anak Perusahaan, Manajemen telah membuat penilaian-penilaian, yang terpisah dari estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang dibuat, yang memberikan dampak yang paling signifikan terhadap jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan:

Penentuan mata uang fungsional

Page 433: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-16

4. PENGGUNAAN PENILAIAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (Lanjutan)

Penentuan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan memiliki berbagai aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar, dimana untuk menentukan nilai wajar tersebut, membutuhkan penggunaan estimasi akuntansi dan penilaian yang tepat, yaitu:

b. Estimasi dan Asumsi

Estimasi masa manfaat aset tetap Taksiran masa manfaat aset tetap Perusahaan berdasarkan pada:

Estimasi cadangan penurunan nilai piutang Basis yang digunakan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam mengestimasi cadangan penurunan nilai piutang, adalah sebagai berikut:

Estimasi imbalan pasca kerja dan estimasi imbalan kerja jangka panjang lainnya Penentuan liabilitas Perusahaan dan imbalan pasca kerja serta imbalan jangka panjang lainnya, tergantung pada pemilihan asumsi-asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaria untuk menghitung estimasi tersebut. Asumsi-asumsi yang digunakan adalah _____, _____, _____.

Penurunan nilai aset yang bukan merupakan aset keuangan Basis yang digunakan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam mengestimasi penurunan nilai aset yang bukan merupakan aset keuangan, adalah sebagai berikut:

Page 434: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-17

5. KAS DAN SETARA KAS

20X2 20X1

Kas xxx xxx

Kas di Bank

Rupiah

Pihak berelasi

PT. Bank A xxx xxx

PT. Bank B xxx xxx

xxx xxx

Pihak ketiga

PT. Bank C xxx xxx

PT. Bank D xxx xxx

Lain-lain xxx xxx

xxx xxx

Dolar Amerika Serikat

Pihak berelasi

PT. Bank A xxx xxx

PT. Bank B xxx xxx

xxx xxx

Pihak ketiga

PT. Bank C xxx xxx

PT. Bank D xxx xxx

Lain-lain xxx xxx

xxx xxx

Page 435: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-18

5. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)

20X2 20X1

Deposito berjangka kurang dari 3 bulan

Rupiah

Pihak berelasi

PT. Bank A xxx xxx

PT. Bank B xxx xxx

Lain-lain xxx xxx

xxx xxx

Dolar Amerika Serikat

PT. Bank C xxx xxx

PT. Bank D xxx xxx

Lain-lain xxx xxx

xxx xxx

Jumlah kas dan setara kas xxx xxx

Tingkat bunga per tahun

deposito berjangka

Rupiah ___% - ___% ___% - ___%

Dolar Amerika Serikat ___% - ___% ___% - ___%

Page 436: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-19

6. DEPOSITO BERJANGKA

20X2 20X1

Rupiah

Pihak berelasi

PT. Bank A xxx xxx

PT. Bank B xxx xxx

xxx xxx

Pihak ketiga

PT. Bank C xxx xxx

PT. Bank D xxx xxx

Lain-lain xxx xxx

xxx xxx

Dolar Amerika Serikat

Pihak berelasi

PT. Bank A xxx xxx

PT. Bank B xxx xxx

xxx xxx

Pihak ketiga

PT. Bank C xxx xxx

PT. Bank D xxx xxx

Lain-lain xxx xxx

xxx xxx

Jumlah

Tingkat bunga per tahun

deposito berjangka

Rupiah ___% - ___% ___% - ___%

US$ ___% - ___% ___% - ___% Deposito berjangka pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1 masing-masing sebesar Rp_______ dan Rp_______ pada Bank ___________ digunakan sebagai jaminan tambahan kepada PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia terkaitdengan transaksi efek.

Page 437: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-20

7. PIUTANG REVERSE REPO

Nomor

Seri Nominal

Tanggal

Transaksi Counterparty

Lokasi

Efek

Jatuh

Tempo Nilai Beli

Nilai Jual

Kembali

Pendapatan

Bunga Piutang Reverse Repo

Efek

PT. AAA xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

xxx xxx xxx

Cadangan kerugian penurunan nilai -

xxx

20X2

Nomor

Seri Nominal

Tanggal

Transaksi Counterparty

Lokasi

Efek

Jatuh

Tempo Nilai Beli

Nilai Jual

Kembali

Pendapatan

Bunga Piutang Reverse Repo

Efek

PT. AAA xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

xxx xxx xxx

Cadangan kerugian penurunan nilai -

xxx

20X1

Tingkat bunga piutang reverse repo adalah _____% dan ______% masing-masing untuk tahun 20X2 dan 20X1. Penyisihan piutang tak tertagih dibentuk berdasarkan analisis terhadap _____________________________.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

20X2 20X1

Saldo awal xxx xxx

Penambahan xxx xxx

Pemulihan penyisihan xxx xxx

Jumlah xxx xxx

Page 438: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-21

8. PORTOFOLIO EFEK

20X2 20X1

Portofolio Efek untuk diperdagangkan xxx xxx

Portofolio Efek tersedia untuk dijual xxx xxx

Jumlah xxx xxx

a. Portofolio Efek untuk diperdagangkan

Tidak

Dijaminkan Di-repo -kan Dipinjamkandijaminkan Total

Obligasi pemerintah xxx xxx xxx xxx xxx

Obligasi korporasi xxx xxx xxx xxx xxx

Efek beragun aset xxx xxx xxx xxx xxx

Reksadana

Pihak berelasi (Catatan 48) xxx xxx xxx xxx xxx

Pihak ketiga xxx xxx xxx xxx xxx

Saham dengan kuotasi xxx xxx xxx xxx xxx

Ditambah (dikurangi):

kenaikan (penurunan) nilai xxx xxx xxx xxx xxx

xxx xxx xxx xxx xxx

20X2

Dijaminkan

Page 439: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-22

8. PORTOFOLIO EFEK (Lanjutan)

Tidak

Dijaminkan Di-repo -kan Dipinjamkandijaminkan Total

Obligasi pemerintah xxx xxx xxx xxx xxx

Obligasi korporasi xxx xxx xxx xxx xxx

Efek beragun aset xxx xxx xxx xxx xxx

Reksadana

Pihak berelasi (Catatan 48) xxx xxx xxx xxx xxx

Pihak ketiga xxx xxx xxx xxx xxx

Saham dengan kuotasi xxx xxx xxx xxx xxx

Ditambah (dikurangi):

kenaikan (penurunan) nilai xxx xxx xxx xxx xxx

xxx xxx xxx xxx xxx

20X1

Dijaminkan

Perubahan nilai wajar portofolio Efek untuk diperdagangkan sebesar Rp_______ dan Rp_______ masing-masing untuk tahun 20X2 dan 20X1 disajikan sebagai keuntungan dari perdagangan Efek – bersih (Catatan 41). Nilai wajar portofolio obligasi dan ekuitas yang diperdagangkan di Bursa Efek ditetapkan berdasarkan nilai pasar yang dikeluarkan oleh BEI, sedangkan nilai wajar Reksa Dana ditetapkan berdasarkan nilai aset bersih pada tanggal laporan posisi keuangan.

b. Portofolio Efek tersedia untuk dijual

Tidak

Dijaminkan Direpo-kan Dipinjamkan dijaminkan Total

Memiliki kuotasi di pasar aktif

Obligasi Ritel Indonesia xxx xxx xxx xxx xxx

Obligasi pemerintah xxx xxx xxx xxx xxx

Obligasi korporasi xxx xxx xxx xxx xxx

Efek Beragun Aset xxx xxx xxx xxx xxx

Reksa Dana

Pihak berelasi (Catatan 48) xxx xxx xxx xxx xxx

Pihak ketiga xxx xxx xxx xxx xxx

Saham xxx xxx xxx xxx xxx

Ditambah (dikurangi):

Keuntungan (kerugian) yang

belum direalisasi xxx xxx xxx xxx xxx

xxx xxx xxx xxx xxx

20X2

Dijaminkan

Page 440: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-23

8. PORTOFOLIO EFEK (Lanjutan)

Tidak

Dijaminkan Direpo-kan Dipinjamkan dijaminkan Total

Memiliki kuotasi di pasar aktif

Obligasi Ritel Indonesia xxx xxx xxx xxx xxx

Obligasi pemerintah xxx xxx xxx xxx xxx

Obligasi korporasi xxx xxx xxx xxx xxx

Efek beragun aset xxx xxx xxx xxx xxx

Reksadana

Pihak berelasi (Catatan 48) xxx xxx xxx xxx xxx

Pihak ketiga xxx xxx xxx xxx xxx

Saham xxx xxx xxx xxx xxx

Ditambah (dikurangi):

Keuntungan (kerugian) yang

belum direalisasi xxx xxx xxx xxx xxx

xxx xxx xxx xxx xxx

20X1

Dijaminkan

Perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual sebesar Rp_______ dan Rp_______ masing-masing untuk tahun 20X2 dan 20X1 disajikan sebagai akun keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari aset keuangan tersedia untuk dijual bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan (Catatan 39).

Nilai wajar Efek obligasi dan ekuitas ditentukan berdasarkan harga pasar tercatat di BEI pada hari terakhir bursa pada periode tersebut, sedangkan nilai wajar Reksa Dana ditetapkan berdasarkan nilai aset bersih pada tanggal laporan posisi keuangan.

c. Peringkat obligasi

20X2 20X1 20X2 20X1

Untuk diperdagangkan

Obligasi pemerintah xxx xxx

Obligasi korporasi

Obligasi A xxx xxx

xxx xxx

JumlahPeringkat

20X2 20X1 20X2 20X1

Tersedia untuk dijual

Obligasi Ritel Indonesia

Obligasi pemerintah

Obligasi korporasi

Obligasi A

JumlahPeringkat

Peringkat untuk obligasi korporasi berdasarkan peringkat yang dilaporkan oleh PT. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan ______________.

Portofolio Efek yang dijadikan jaminan hutang repo pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1 masing-masing sebesar _______________ dan ______________.

Page 441: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-24

9. PIUTANG DAN UTANG PADA LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN

a. Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan Akun ini merupakan tagihan terkait dengan transaksi jual efek dan deposit yang diserahkan Perusahaan dalam rangka transaksi efek, serta piutang komisi dari transaksi P injam-Meminjam Efek, sebagai berikut:

20X2 20X1

Piutang transaksi bursa xxx xxx

Setoran jaminan xxx xxx

Piutang komisi xxx xxx

Jumlah xxx xxx

b. Utang pada Lembaga Kliring dan Penjaminan Akun ini merupakan liabilitas kepada KPEI dan transaksi efek di bursa yang penyelesaiannya dilakukan dengan KPEI, sebagai berikut:

20X2 20X1

Utang transaksi bursa xxx xxx

Utang komisi xxx xxx

Jumlah xxx xxx

10. PIUTANG NASABAH

Akun ini merupakan piutang yang timbul dari transaksi Perusahaan sebagai perantara perdagangan.

a. Berdasarkan hubungan

20X2 20X1

Pihak berelasi (Catatan 48)

Nasabah Pemilik Rekening

AAA xxx xxx

BBB xxx xxx

Nasabah Kelembagaan

CCC xxx xxx

DDD xxx xxx

Jumlah xxx xxx

Page 442: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-25

10. PIUTANG NASABAH (Lanjutan)

20X2 20X1

Pihak ketiga

Nasabah Pemilik Rekening

EEE xxx xxx

FFF xxx xxx

Nasabah Kelembagaan

GGG xxx xxx

HHH xxx xxx

Jumlah xxx xxx

Dikurangi penyisihan piutang tak tertagih xxx xxx

Jumlah xxx xxx

b. Berdasarkan pihak

20X2 20X1

Nasabah Pemilik Rekening

Transaksi Reguler

Transaksi Marjin xxx xxx

Transaksi Lain xxx xxx

Nasabah Kelembagaan

Jumlah xxx xxx

Dikurangi penyisihan piutang tak tertagih xxx xxx

Jumlah xxx xxx

Pada umumnya, seluruh piutang diselesaikan dalam waktu singkat, biasanya dalam waktu tiga hari dari tanggal perdagangan, sehingga risiko tidak tertagihnya piutang tidak signifikan. Pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1, Perusahaan membentuk cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp_______ dan Rp_______. Mutasi penyisihan piutang tak tertagih adalah sebagai berikut:

20X2 20X1

Saldo awal xxx xxx

Penambahan

Pemulihan penyisihan xxx xxx

Jumlah xxx xxx

Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari piutang tidak tertagih.

Page 443: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-26

11. PIUTANG PERUSAHAAN EFEK LAIN Akun ini merupakan piutang dari PE lain sehubungan dengan transaksi perdagangan efek. a. Berdasarkan hubungan

20X2 20X1

Pihak berelasi (Catatan 48)

AAA xxx xxx

BBB xxx xxx

Jumlah

Pihak ketiga

CCC xxx xxx

DDD xxx xxx

Jumlah xxx xxx

b. Berdasarkan kegiatan

20X2 20X1

Uang Jaminan Peminjaman Efek xxx xxx

Uang Jaminan pada Anggota Kliring xxx xxx

Transaksi Jual Efek xxx xxx

Piutang Komisi xxx xxx

Gagal Serah xxx xxx

Jumlah xxx xxx

Perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai karena pihak manajemen berkeyakinan bahwa piutang PE lain dapat tertagih.

12. PIUTANG KEGIATAN PENJAMINAN EMISI EFEK

20X2 20X1

Piutang jasa emisi efek xxx xxx

Piutang jasa perantara penerbit efek xxx xxx

Piutang jasa penasihat keuangan xxx xxx

Piutang biaya talangan xxx xxx

Dana pesanan efek dibayar dimuka xxx xxx

Piutang Nasabah Umum xxx xxx

Jumlah xxx xxx

Perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai karena pihak manajemen berkeyakinan bahwa piutang kegiatan penjaminan efek dapat tertagih.

Page 444: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-27

13. PIUTANG KEGIATAN MANAJER INVESTASI

20X2 20X1

Piutang management fee xxx xxx

Piutang subscription fee dan redemption fee xxx xxx

Jumlah xxx xxx

Perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai karena pihak manajemen berkeyakinan bahwa piutang kegiatan manajer investasi dapat tertagih.

14. PIUTANG LAIN-LAIN

20X2 20X1

Piutang dividen

Piutang bunga deposito berjangka xxx xxx

Piutang karyawan xxx xxx

Piutang bunga portofolio Efek xxx xxx

Lain-lain xxx xxx

Jumlah xxx xxx

Piutang karyawan merupakan pinjaman karyawan yang pembayarannya dilakukan melalui pemotongan gaji bulanan. Pinjaman dibebankan bunga sebesar ___% per tahun. Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena pihak manajemen berkeyakinan bahwa piutang lain-lain dapat tertagih.

15. BIAYA DIBAYAR DIMUKA

20X2 20X1

Premi asuransi dibayar dimuka xxx xxx

Sewa dibayar dimuka xxx xxx

Jumlah xxx xxx

16. PAJAK DIBAYAR DIMUKA

20X2 20X1

Lebih bayar pajak penghasilan badan

20X1 xxx xxx

20X0 (Catatan 47) xxx xxx

Jumlah xxx xxx

Page 445: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-28

17. PENYERTAAN PADA BURSA EFEK Saldo penyertaan pada bursa efek per 31 Desember 31 20X2 dan 20X1 sebesar Rp _______ merupakan penyertaan saham kepada PT. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu persyaratan sebagai sebagai anggota bursa.

Tidak terdapat penurunan nilai penyertaan pada bursa efek pada tanggal laporan.

18. ASET TETAP

1 Januari 31 Desember

20X2 Penambahan Pengurangan 20X2

Biaya perolehan

Bangunan xxx xxx xxx xxx

Renovasi gedung sewa xxx xxx xxx xxx

Kendaraan bermotor xxx xxx xxx xxx

Perabotan dan peralatan kantor xxx xxx xxx xxx

Jumlah xxx xxx xxx xxx

Akumulasi penyusutan

Bangunan xxx xxx xxx xxx

Renovasi gedung sewa xxx xxx xxx xxx

Kendaraan bermotor xxx xxx xxx xxx

Perabotan dan peralatan kantor xxx xxx xxx xxx

Jumlah xxx xxx xxx xxx

Nilai Tercatat xxx xxx

1 Januari 31 Desember

20X1 Penambahan Pengurangan 20X1

Biaya perolehan

Bangunan xxx xxx xxx xxx

Renovasi gedung sewa xxx xxx xxx xxx

Kendaraan bermotor xxx xxx xxx xxx

Perabotan dan peralatan kantor xxx xxx xxx xxx

Jumlah xxx xxx xxx xxx

Akumulasi penyusutan

Bangunan xxx xxx xxx xxx

Renovasi gedung sewa xxx xxx xxx xxx

Kendaraan bermotor xxx xxx xxx xxx

Perabotan dan peralatan kantor xxx xxx xxx xxx

Jumlah xxx xxx xxx xxx

Nilai Tercatat xxx xxx

Beban penyusutan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1 masing-masing sebesar Rp_______ dan Rp_______.

Pada tanggal 31 Desember 20X2, aset tetap, telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya kepada PT. Asuransi AAA dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp_______. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal laporan posisi keuangan.

Page 446: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-29

19. ASET LAIN-LAIN

20X2 20X1

Setoran jaminan xxx xxx

Kas yang dibatasi penggunaannya

Setoran dana penawaran umum xxx xxx

Dana yang disisihkan untuk transaksi xxx xxx

short selling

Lain-lain xxx xxx

Jumlah xxx xxx

20. SURAT UTANG JANGKA PENDEK Surat utang jangka pendek Perusahaan yang diterbitkan pada periode 20X2 dan 20X1 adalah sebagai berikut:

Nilai Tanggal Tingkat

nominal Diskonto Jumlah jatuh tempo diskonto

AAA xxx xxx xxx xxx xxx

BBB xxx xxx xxx xxx xxx

CCC xxx xxx xxx xxx xxx

Surat utang jangka pendek yang belum jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 20X2 adalah sebagai berikut:

yang belumNilai nominal diamortisasi Jumlah

AAA xxx xxx xxx

21. UTANG REPO

Nomor

Seri Nominal

Tanggal

Transaksi

Jatuh

Tempo Nilai Jual

Nilai Beli

Kembali

Beban

bunga

Utang

Repo

Efek

AAA xxxxxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

BBB xxxxxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

xxx xxx xxx

-

xxx

20X2

Page 447: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-30

21. UTANG REPO (Lanjutan)

Nomor

Seri Nominal

Tanggal

Transaksi

Jatuh

Tempo Nilai Jual

Nilai Beli

Kembali

Beban

bunga

Utang

Repo

Efek

AAA xxxxxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

BBB xxxxxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

xxx xxx xxx

-

xxx

20X1

Kisaran tingkat bunga hutang repo adalah ____% - ____% per tahun, masing-masing untuk tahun 20X2 dan 20X1. Selanjutnya, pada tanggal jatuh tempo, Perusahaan telah membeli kembali efek tersebut diatas.

22. UTANG NASABAH

Akun ini merupakan saldo penjualan portofolio efek oleh nasabah yang belum diselesaikan pembayarannya, dengan rincian sebagai berikut:

20X2 20X1

Pihak berelasi (Catatan 48)

Nasabah Pemilik Rekening

AAA xxx xxx

BBB xxx xxx

Nasabah Kelembagaan

CCC xxx xxx

DDD xxx xxx

Jumlah xxx xxx

20X2 20X1

Pihak ketiga

Nasabah Pemilik Rekening

EEE xxx xxx

FFF xxx xxx

Nasabah Kelembagaan

GGG xxx xxx

HHH xxx xxx

Jumlah xxx xxx

Page 448: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-31

23. UTANG PERUSAHAAN EFEK LAIN

Akun ini merupakan utang kepada PE lain sehubungan dengan transaksi perdagangan efek.

a. Berdasarkan hubungan

20X2 20X1

Pihak berelasi (Catatan 48)

AAA xxx xxx

BBB xxx xxx

Jumlah

Pihak ketiga

CCC xxx xxx

DDD xxx xxx

Jumlah xxx xxx

b. Berdasarkan kegiatan

20X2 20X1

Uang Jaminan Peminjaman Efek xxx xxx

Uang Jaminan PE non AB xxx xxx

Transaksi Beli Efek xxx xxx

Utang Komisi xxx xxx

Jumlah xxx xxx

24. UTANG KEGIATAN PENJAMINAN EMISI EFEK

20X2 20X1

Utang dalam rangka kegiatan penawaran umum/ xxx xxx

penawaran terbatas

Agen penjual xxx xxx

Emiten xxx xxx

Penerbit efek xxx xxx

Utang jasa emisi efek xxx xxx

Peserta sindikasi/Agen Penjual

Jumlah xxx xxx

25. UTANG KEGIATAN MANAJER INVESTASI

20X2 20X1

Utang biaya pendirian Reksa Dana/ EBA/DIRE xxx xxx

Utang komisi xxx xxx

Utang biaya pengelolaan Reksa Dana/ EBA/DIRE xxx xxx

Utang biaya pembubaran Reksa Dana/EBA/DIRE xxx xxx

Jumlah xxx xxx

Page 449: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-32

26. UTANG EFEK POSISI SHORT

Nomor

Seri Nominal

Jumlah

(Lembar) Jumlah

Efek

AAA xxxxxx xxx xxx

BBB xxxxxx xxx xxx

20X2

27. UTANG PAJAK

20X2 20X1

Pajak kini (Catatan 47) xxx xxx

Pajak penghasilan

Pasal 21 xxx xxx

Pasal 23 xxx xxx

Pasal 4 (2) xxx xxx

Pasal 26 xxx xxx

Pajak pertambahan nilai - bersih xxx xxx

Transaksi penjualan saham xxx xxx

Jumlah xxx xxx

28. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR

20X2 20X1

Bonus dan tunjangan lain-lain xxx xxx

Jasa profesional xxx xxx

Beban pemasaran xxx xxx

Komisi penjualan xxx xxx

Lain-lain xxx xxx

Jumlah xxx xxx

Page 450: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-33

29. UTANG JANGKA PANJANG

Bank AAA

Maksimum kredit Rp 150 milyar xxx xxx

Bank CCC

Maksimum kredit Rp 20 milyar xxx xxx

Jumlah xxx xxx

Dikurangi bagian yang akan jatuh

tempo dalam 12 bulan xxx xxx

Porsi jangka panjang xxx xxx

PT. Bank AAA Berdasarkan perjanjian kredit tertanggal __________, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit tanpa jaminan dengan jumlah maksimum Rp _________ dengan tingkat bunga sebesar suku bunga Sertifikat Bank Indonesia ("SBI") tiga bulan ditambah ___% per tahun. Perjanjian tersebut mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir pada tanggal __________, perjanjian tersebut diubah menjadi fasilitas money market dengan jumlahmaksimumfasilitasmenjadi Rp ________ dengan tingkat suku bunga yang berlaku di pasar.Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal _________. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1 masing-masing sebesar Rp ___________ dan Rp _____________.

PT. Bank CCC Berdasarkan perjanjian kredit No. ___________ tertanggal _________, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Demand Loan - revolving tanpa jaminan dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp ________ dan tingkat bunga sesuai money market + ___%per tahun. Fasilitas ini berjangka waktu dua tahun yang berakhir pada tanggal ________. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 20X2 adalah sebesar Rp ____________.

Pinjaman ini dijamin dengan seluruh piutang dan aset tetap Perusahaan. Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu antara lain membatasi hak Perusahaan untuk mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris, menambah hutang selain hutang yang sudah ada dan melakukan pembayaran dividen kepada pemegang saham melebihi 40% dari laba bersih konsolidasi serta mengharuskan Perusahaan mempertahankan rasio keuangan tertentu. Perusahaan tidak pernah mengalami default atau kegagalan lainnya atas pembayaran pokok, bunga sehubungan dengan semua kewajiban Perusahaan, selama tahun 20X2 dan 20X1

Page 451: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-34

30. UTANG OBLIGASI

Obligasi yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

20X2 20X1

Nilai nominal

Obligasi X xxx xxx

Obligasi XX xxx xxx

Jumlah xxx xxx

Biaya emisi obligasi yang belum

diamortisasi

Obligasi X xxx xxx

Obligasi XX xxx xxx

Jumlah biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi xxx xxx

Jumlah utang obligasi xxx xxx

20X2 20X1

Biaya emisi

Obligasi X xxx xxx

Obligasi XX xxx xxx

Jumlah biaya emisi xxx xxx

Dikurangi akumulasi amortisasi

Obligasi X xxx xxx

Obligasi XX xxx xxx

Jumlah akumulasi amortisasi xxx xxx

Biaya emisi obligasi

yang belum diamortisasi xxx xxx

Obligasi X Tahun 20X1

Pada tanggal _______, Perusahaan menerbitkan Obligasi X Tahun _______ berjangka waktu _______ tahun, tingkat bunga tetap ___% per tahun, dan nilai nominal Rp_______. Pembayaran bunga dilakukan _______ yang dimulai pada tanggal _______. Obligasi X didaftarkan pada BEI.

Persyaratan dalam perjanjian dengan wali amanat, PT. AAA, sehubungan dengan utang Obligasi X tersebut meliputi batasan-batasan tertentu, antara lain: a. b.

Obligasi X dijamin dengan piutang marjin Perusahaan berdasarkan skema berikut: a. b.

Apabila jumlah piutang marjin lebih kecil dari skema di atas, Perusahaan harus menempatkan jaminan tambahan dan/atau jaminan konversi piutang nasabah dan/atau unit penyertaan reksadana dan/atau portofolio efek lainnya dan/atau deposito berjangka yang dimiliki Perusahaan.

Pada tanggal _______, Perusahaan telah memenuhi seluruh jaminan yang ditetapkan dalam persyaratan perjanjian Obligasi X.

Pada tanggal _______, PT. Pefindo menetapkan peringkat Obligasi X pada ___.

Tabel berikut merupakan pembayaran pokok dari semua utang obligasi yang masih terutang pada 31 Desember 20X2:

Page 452: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-35

30. UTANG OBLIGASI (Lanjutan)

Dua belas bulan yang berakhir pada 31 Desember

20X7 dan

20X3 20X4 20X5 20X6 tahun

selanjutnya Total

dalam Rupiah Obligasi X - - - - XXX XXX Obligasi XX - - - - XXX XXX

Sub-total XXX XXX

Total XXX

dikurangi: biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi (XXX)

Bersih XXX Amortisasi biaya emisi obligasi adalah sebesar _____________ dan _____________ masing-masing untuk tahun 20X2 dan 20X1.

31. IMBALAN PASCA KERJA

Imbalan Pasca-kerja

Program Pensiun Imbalan Pasti Perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Program ini memberikan imbalan pasca kerja berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Dana pensiun in dikelola oleh Dana Pensiun Sample Group (DPSG) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. _________ tanggal __________. Pendiri DPSG adalah PT. Sample Group dan Perusahaan adalah mitra pendiri, Pendanaan DPSG terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan untuk tahun 20X2 dan 20X1 adalah _________ (sesuai dengan kontribusi yang ditetapkan oleh dana pensiun). Beban imbalan pasca kerja Perusahaan adalah sebagai berikut:

Page 453: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-36

31. IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan)

20X2 20X1

Biaya jasa kini xxx xxx

Biaya bunga xxx xxx

Biaya jasa lalu xxx xxx

(Keuntungan) dan kerugian aktuarial bersih xxx xxx

Kerugian (keuntungan) kurtailmen dan penyelesaian xxx xxx

Hasil yang diharapkan dari aset program xxx xxx

Jumlah xxx xxx

Hasil aset program aktual xxx xxx

Program Pensiun Imbalan Pasti (Lanjutan) Kewajiban imbalan pasca kerja yang termasuk dalam laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

20X2 20X1

Nilai kini kewajiban yang tidak didanai xxx xxx

Keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum diakui xxx xxx

Biaya jasa lalu yang belum diakui xxx xxx

(Keuntungan) dan kerugian aktuarial bersih xxx xxx

Nilai wajar aset program xxx xxx

Kewajiban bersih xxx xxx

Aset program terdiri dari (disebutkan instrumen keuangannya) dengan nilai wajar sebesar Rp _______ tahun 20X2 dan Rp _______ tahun 20X1. Aset program juga meliputi (aset tetap atau aset lain yang dimiliki)dengan nilai wajar sebesar Rp ________ di tahun 20X2dan Rp________di tahun 20X1. Mutasi kewajiban bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

Saldo awal xxx xxx

Pembayaran manfaat xxx xxx

Beban manfaat karyawan xxx xxx

Kontribusi xxx xxx

Saldo akhir xxx xxx

Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT. ABC. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut:

Page 454: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-37

31. IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan)

20X2 20X1

Tingkat diskonto xxx xxx

Tingkat kenaikan gaji xxx xxx

Tingkat kematian xxx xxx

Tingkat cacat xxx xxx

Tingkat pengunduran diri xxx xxx

Tingkat pensiun dini xxx xxx

Tingkat pensiun normal xxx xxx

Tingkat pemutusan yang lain xxx xxx Imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 Perusahaan juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah ____ karyawan di tahun 20X2 dan ___ karyawan di tahun 20X1.

32. UTANG SUBORDINASI

20X2 20X1

AAA xxx xxx

BBB xxx xxx

CCC xxx xxx

Jumlah xxx xxx

AAA Berdasarkan perjanjian kredit tertanggal __________, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit tanpa jaminan dengan jumlah maksimum Rp _________ dengan tingkat bunga sebesar suku bunga SBI tiga bulan ditambah ___% per tahun. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal _________. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1 masing-masing sebesar Rp ___________ dan Rp _____________.

BBB Pada tanggal ____________, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman tanpa jaminan dari PT. BBB denganmaksimum pinjaman sebesar Rp ________ dengan tingkat bunga ____% per tahun, jatuh tempo _________.Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1 masing-masing sebesar Rp ___________ dan Rp _____________.

Apabila terjadi likuidasi, maka pinjaman-pinjaman tersebut baru dapat dilunasi setelah Perusahaan menyelesaikan seluruh kewajiban lainnya

Page 455: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-38

33. UTANG LAIN-LAIN

20X2 20X1

Utang bunga xxx xxx

Utang dividen kepada pemegang saham (Catatan 40) xxx xxx

Utang biaya transaksi xxx xxx

Utang bunga dan dividen kepada nasabah xxx xxx

Utang penawaran tender xxx xxx

Lain-lain xxx xxx

Jumlah xxx xxx

34. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN

a. Klasifikasi Instrumen Keuangan

Perusahaan memiliki berbagai macam aset keuangan, diantaranya kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang efek beli dengan janji dijual kembali, piutang marjin, piutang lembaga kliring dan penjaminan, piutang PE dan piutang nasabah, yang timbul dari kegiatan operasi perusahaan. Sedangkan liabilitas keuangan diantaranya utang bank, utang pada lembaga kliring dan penjaminan, utang nasabah, dan utang marjin. Perusahaan juga memiliki transaksi derivatif, terutama untuk mengelola risiko suku bunga yang berasal dari pinjaman perusahaan dan utang obligasi. Rincian kebijakan akuntansi penting dan metode yang diterapkan (termasuk kriteria untuk pengakuan, dasar pengukuran, dan dasar pengakuan pendapatan dan beban) untuk setiap klasifikasi aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas diungkapkan dalam Catatan 3. Tabel berikut menunjukkan aset keuangan dan liabilitas keuangan pada 31 Desember 20X2 dan 20X1:

Page 456: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-39

34. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)

a. Klasifikasi Instrumen Keuangan (Lanjutan)

20X2 20X1

Aset Keuangan

Diperdagangkan

Portofolio efek xxx xxx

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Kas dan setara kas xxx xxx

Deposito berjangka xxx xxx

Piutang efek beli dengan janji dijual kembali

(reverse repo) xxx xxx

Piutang lembaga kliring dan penjaminan xxx xxx

Piutang nasabah xxx xxx

Piutang perusahaan efek lain xxx xxx

Piutang kegiatan penjaminan emisi efek xxx xxx

Piutang kegiatan manajer investasi xxx xxx

Piutang lain-lain xxx xxx

Aset lain-lain xxx xxx

Tersedia untuk dijual

Penyertaan saham xxx xxx

Portofolio efek xxx xxx

Dimiliki hingga jatuh tempo

AAA xxx xxx

BBB xxx xxx

Jumlah Aset Keuangan xxx xxx

20X2 20X1

Liabilitas Keuangan

Ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal

Utang efek posisi short xxx xxx

Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi

Surat utang jangka pendek xxx xxx

Utang efek jual dengan janji dibeli kembali (repo ) xxx xxx

Utang pada LKP xxx xxx

Utang nasabah xxx xxx

Utang perusahaan efek lain xxx xxx

Utang Kegiatan Penjaminan Emisi Efek xxx xxx

Utang Kegiatan Manajer Investasi xxx xxx

Utang lain-lain xxx xxx

Biaya masih harus dibayar xxx xxx

Utang jangka panjang xxx xxx

Utang obligasi xxx xxx

Utang subordinasi xxx xxx

Jumlah Liabilitas Keuangan xxx xxx

Page 457: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-40

34. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)

a. Klasifikasi Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Tabel berikut menunjukkan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan, yang dicatat dalam laporan posisi keuangan:

20X2 20X1 20X2 20X1

Aset

Kas dan setara kas xxx xxx xxx xxx

Deposito berjangka xxx xxx xxx xxx

Piutang Efek beli dengan janji dijual

kembali (reverse repo ) - bersih xxx xxx xxx xxx

Portofolio Efek yang dijaminkan xxx xxx xxx xxx

Portofolio Efek xxx xxx xxx xxx

Piutang lembaga kliring dan

penjaminan xxx xxx xxx xxx

Piutang Perusahaan Efek xxx xxx xxx xxx

Piutang nasabah

Pihak berelasi xxx xxx xxx xxx

Pihak ketiga - bersih xxx xxx xxx xxx

Piutang Perusahaan Efek lain xxx xxx xxx xxx

Piutang kegiatan penjaminan emisi Efek xxx xxx xxx xxx

Piutang kegiatan Manajer Investasi xxx xxx xxx xxx

Piutang lain-lain xxx xxx xxx xxx

Aset lain-lain xxx xxx xxx xxx

Total Aset xxx xxx xxx xxx

Nilai Tercatat Nilai Wajar

Page 458: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-41

34. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)

a. Klasifikasi Instrumen Keuangan (Lanjutan)

20X2 20X1 20X2 20X1

Liabilitas

Surat Utang jangka pendek xxx xxx xxx xxx

Utang Efek jual dengan janji dibeli

kembali (repo ) xxx xxx xxx xxx

Utang pada Lembaga Kliring

dan Penjaminan

Utang nasabah

Pihak berelasi xxx xxx xxx xxx

Pihak ketiga xxx xxx xxx xxx

Utang Ierusahaan Efek lain

Utang Kegiatan Penjaminan Emisi Efek

Utang Kegiatan Manajer Investasi

Utang Efek posisi short xxx xxx xxx xxx

Utang lain-lain xxx xxx xxx xxx

Biaya masih harus dibayar xxx xxx xxx xxx

Utang jangka panjang xxx xxx xxx xxx

Utang obligasi xxx xxx xxx xxx

Utang subordinasi xxx xxx xxx xxx

Liabilitas lain-lain xxx xxx xxx xxx

Nilai Tercatat Nilai Wajar

b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Nilai wajar aset keuangan pada saat pengakuan awal adalah sama dengan harga transaksinya. Nilai wajar Efek yang diperdagangkan di Bursa, adalah harga penutupan (closing price) pada tanggal perdagangan. Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif dan LPHE tidak menerbitkan harga pasar wajar untuk instrumen keuangan tersebut, Perusahaan menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian dan asumsi sebagai berikut: Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan syarat dan kondisi standar dan

diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga kuotasi pasar, yaitu harga penutupan (closing price).

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis arus kas yang didiskontokan dengan menggunakan harga transaksi pasar kini yang diobservasi dan kuotasi dealer untuk instrumen serupa.

Jika harga tersebut diatas tidak tersedia, analisis arus kas yang didiskontokan bisa dilakukan dengan menggunakan tingkat bunga pengembalian sesuai dengan durasi instrumen keuangan.

Page 459: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-42

34. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)

b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Hirarki nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan pada 31 Desember 20X2 adalah sebagai berikut:

Harga

kuotasian

dalam pasar

aktif untuk

aset atau

liabilitas

yang identik

(Tingkat 1)

Input

signifikan

yang dapat

diobservasi

lainnya

(Tingkat 2)

Input yang

tidak dapat

diobservasi

(Tingkat 3)

TOTAL

Aset Keuangan

Portofolio efek - diperdagangkan

Obligasi pemerintah xxx xxx xxx xxx

Efek beragun aset xxx xxx xxx xxx

Efek utang lainnya xxx xxx xxx xxx

Saham dengan kuotasi xxx xxx xxx xxx

xxx xxx xxx xxx

Aset keuangan - tersedia untuk dijual

Memiliki kuotasi di pasar aktif

Obligasi Pemerintah xxx xxx xxx xxx

Efek utang lainnya xxx xxx xxx xxx

Saham xxx xxx xxx xxx

Reksadana xxx xxx xxx xxx

Tidak memiliki kuotasi di pasar aktif

Penyertaan pada KSEI xxx xxx xxx xxx

Penyertaan pada BEI xxx xxx xxx xxx

xxx xxx xxx xxx

xxx xxx xxx xxx

Harga

kuotasian

dalam pasar

aktif untuk

aset atau

liabilitas

yang identik

(Tingkat 1)

Input

signifikan

yang dapat

diobservasi

lainnya

(Tingkat 2)

Input yang

tidak dapat

diobservasi

(Tingkat 3)TOTAL

Liabilitas Keuangan

Ditetapkan sebagai FVTPL

pada saat pengakuan awal

Utang efek posisi short xxx xxx xxx xxx

xxx xxx xxx xxx

Page 460: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-43

35. MODAL SAHAM

Jumlah modal

Jumlah Persentase ditempatkan

Nama pemegang saham saham kepemilikan dan disetor/

Saham A

AAA xxx xxx xxx

Saham B

BBB xxx xxx xxx

CCC xxx xxx xxx

Jumlah xxx 100% xxx

Modal saham diperoleh kembali xxx xxx

Jumlah xxx xxx

20X2

Jumlah modal

Jumlah Persentase ditempatkan

Nama pemegang saham saham kepemilikan dan disetor

Saham A

AAA xxx xxx xxx

Saham B

BBB xxx xxx xxx

CCC xxx xxx xxx

Jumlah xxx 100% xxx

Modal saham diperoleh kembali xxx xxx

Jumlah xxx xxx

20X1

Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham sebagaimana yang tercantum dalam akta Ny. IF, S.H., No. __ tanggal____ 20X1, pemegang saham menyetujui penawaran umum terbatas II yang berkaitan dengan penerbitan ___ saham dengan nilai nominal Rp ____ per saham, yang disertai waran cuma-cuma sebanyak ___ waran. Seluruh dana penerbitan saham tersebut diakui sebagai modal disetor dan agio saham. Perubahan jumlah saham beredar sejak tahun 20X1 hingga tahun 20X2 sebagai berikut:

20X2

Saldo awal 1 Januari 20X1 xxx

Penawaran Umum Terbatas II xxx

Saldo 31 Desember 20X1 xxx

Pelaksanaan waran xxx

Saldo 31 Desember 20X2 xxx

Pada tanggal 31 Desember 20X2 jumlah waran yang belum dilaksanakan adalah ______ waran. Apabila seluruh waran dilaksanakan, maka setiap pemegang _____ saham Perusahaan terdilusi sebesar xx%.

Page 461: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-44

36. TAMBAHAN MODAL DISETOR

Akun ini merupakan agio saham yang berasal dari selisih antara hasil penerimaan dari penawaran perdana saham kepada masyarakat dikurangi dengan pembagian saham bonus dan biaya emisi saham. Saldo pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1 adalah sebagai berikut:

Agio Saham Jumlah

Penawaran umum perdana _______ saham dengan

harga Rp_______ untuk nilai nominal

Rp____ per saham xxx xxx xxx

Pembagian saham bonus xxx xxx xxx

Pengeluaran xxx saham melalui penawaran umum II xxx xxx xxx

kepada pemegang saham xxx xxx xxx

Saldo per 31 Desember 20X1 dan 20X2 xxx xxx xxx

Biaya emisi

saham

37. MODAL SAHAM DIPEROLEH KEMBALI

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana tercantum dalam Akta No. _______ tanggal_______ yang dibuat dihadapan Tn A, notaris di _______, pemegang saham menyetujui pembelian kembali saham Perusahaan yang dimiliki publik sesuai dengan peraturan BAPEPAM dan LK No. XI.B.2 dalam jangka waktu _______ bulan dengan syarat sebagai berikut:

38. OPSI SAHAM

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal _______, pemegang saham Perusahaan menyetujui pengalihan modal saham diperoleh kembali untuk dijual kepada karyawan dan manajemen melalui Program ______. Jangka waktu berlangsungnya _______ terhitung sejak tanggal disetujui sampai dengan _______.

Rata-rata

tertimbang harga

Jumlah eksekusi opsi/

Hak opsi saham pada awal periode xxx

Hak opsi saham yang diberikan selama periode berjalan xxx

Hak opsi saham yang dieksekusi selama periode berjalan xxx

Harga opsi saham yang gagal diperoleh karyawan xxx

Jumlah hak opsi saham yang beredar pada akhir periode xxx

Nilai wajar opsi saham pada tanggal pemberian adalah Rp______.

Beban kompensasi yang diakui untuk periode yang berakhir 31 Desember 20X2 dan 20X1 setelah penyesuaian hak opsi saham gagal diperoleh masing-masing sebesar Rp_______ dan Rp_______ (Catatan 45). Nilai wajar dari hak opsi diestimasi pada tanggal pemberian hak opsi dengan menggunakan model "modified black scholes", dengan asumsi utama sebagai berikut: Harga saham saat tanggal pemberian opsi (dalam Rupiah penuh) _______ Harga pelaksanaan (dalam Rupiah penuh) _______ Volatifitas harga saham yang diharapkan _____% Suku bunga bebas risiko _____% Tingkat opsi yang gagal diperoleh _____%

Page 462: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-45

39. KEUNTUNGAN (KERUGIAN) YANG BELUM DIREALISASI DARI ASET KEUANGAN

TERSEDIA UNTUK DIJUAL

20X2 20X1

Awal periode xxx xxx

Kerugian penurunan nilai aset xxx xxx

Perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual xxx xxx

Akhir periode xxx xxx

40. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM

Dividen Tunai Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal _______ 20X2 dan _______ 20X1, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun 20X2 dan 20X1 masing-masing sebesar Rp _______ atau Rp _______ per saham dan Rp _______ atau Rp _______ per saham.

Cadangan Umum Berdasarkan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, Perusahaan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun buku untuk cadangan apabila saldo laba positif sampai cadangan tersebut mencapai paling sedikit 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor. Pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1, Perusahaan telah mempunyai cadangan umum masing-masing sebesar Rp_______ atau ___% dan Rp_______ atau ___% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor. Cadangan tersebut ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tanggal _______. Manajemen bermaksud untuk meningkatkan cadangan tersebut di masa datang.

41. PENDAPATAN KEGIATAN PERANTARA PERDAGANGAN EFEK Akun ini merupakan komisi yang diperoleh dari aktivitas Perusahaan sebagai perantara perdagangan efek, dengan rincian sebagai berikut:

20X2 20X1

Komisi transaksi xxx xxx

Laba terealisasi Perdagangan Efek;

Laba penjualan obligasi xxx xxx

Laba terealisasi atas penjualan reksadana - bersih xxx xxx

Laba terealisasi atas penjualan efek untuk diperdagangkan -

bersih xxx xxx

Laba (Rugi) Belum Terealisasi atas efek untuk diperdagangkan -

bersih xxx xxx

Komisi agen penjualan

Kegiatan penawaran umum xxx xxx

Agen penjual Reksadana xxx xxx

Bunga pembiayaan penyelesaian transaksi (Marjin) xxx xxx

Komisi pinjam meminjam efek (PME) xxx xxx

Jumlah xxx xxx

Page 463: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-46

42. PENDAPATAN KEGIATAN PENJAMINAN EMISI EFEK

Akun ini merupakan imbalan jasa yang diterima Perusahaan sebagai penjamin emisi dan agen penjualan atas penawaran umum saham dan obligasi serta penawaran umum terbatas dengan hak memesan terlebih dahulu atas saham dan reksadana, dengan rincian sebagai berikut:

20X2 20X1

Pendapatan jasa penasihat keuangan xxx xxx

Komisi penjaminan xxx xxx

Management fee xxx xxx

Selling agent fee xxx xxx

Arranger fee xxx xxx

Jumlah xxx xxx

43. PENDAPATAN KEGIATAN MANAJER INVESTASI Akun ini merupakan imbalan jasa yang diperoleh Perusahaan sebagai manajer investasi dari dana yang dikelola Perusahaan, dengan rincian sebagai berikut:

20X2 20X1

Management fee xxx xxx

Subscription fee xxx xxx

Redemption fee xxx xxx

Jumlah xxx xxx

44. PENDAPATAN DIVIDEN DAN BUNGA - BERSIH

20X2 20X1

Bunga

Perantara Pedagang Efek

Piutang nasabah - bersih xxx xxx

Efek dibeli dengan janji dijual kembali xxx xxx

Penjamin Emisi Efek

xxx xxx

Manajer Investasi

xxx xxx

Efek obligasi xxx xxx

Dividen xxx xxx

Jumlah xxx xxx

Page 464: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-47

45. BEBAN KEPEGAWAIAN

20X2 20X1

Gaji dan tunjangan xxx xxx

Komisi xxx xxx

Bonus dan tunjangan lain-lain xxx xxx

Beban imbalan kerja (Catatan 31) xxx xxx

Lain-lain xxx xxx

Jumlah xxx xxx

46. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN

20X2 20X1

Beban bunga utang obligasi xxx xxx

Beban bunga surat utang jangka pendek xxx xxx

Bunga utang bank xxx xxx

Amortisasi biaya emisi obligasi xxx xxx

Administrasi bank dan lainnya xxx xxx

Jumlah xxx xxx

47. PAJAK PENGHASILAN

Beban (manfaat) pajak Perusahaan terdiri dari:

20X2 20X1

Pajak penghasilan final xxx xxxPajak kini xxx xxxManfaat pajak tangguhan yang

berasal dari timbulnya perbedaantemporer maupun dari realisasinya xxx xxx

Beban pajak xxx xxx

Page 465: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-48

47. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)

Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:

20X2 20X1

Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi xxx xxx

Perbedaan temporerImbalan kerja xxx xxxPerbedaan antara penyusutan 'komersial dan fiskal xxx xxxBeban piutang ragu-ragu xxx xxxBiaya masih harus dibayar xxx xxx

Beban yang tidak diperhitungkan Beban yang terkait dengan penghasilan pajak final xxx xxxBeban pemasaran xxx xxxJamuan dan sumbangan xxx xxxLain-lain xxx xxx

Penghasilan yang sudah dikenakan pajak final xxx xxxPenghasilan deposito berjangka dan jasa giro xxx xxxKeuntungan belum direalisasi akibat penyesuaian nilai wajar efek yang

xxx xxxKeuntungan atas penjualan investasi yang bukan merupakan objek pajak

atau telah dikenakan pajak final xxx xxxPendapatan bunga kupon obligasi xxx xxx

Laba kena pajak (rugi fiskal) xxx xxx

bukan merupakan objek pajak atau telah dikenakan pajak

final - bersih

Beban dan utang (lebih bayar) pajak kini Perusahaan adalah sebagai berikut:

20X2 20X1

Beban pajak kini dengan tarif yang berlaku xxx xxx

Pembayaran pajak dimuka

Pajak penghasilan

Pasal 23 xxx xxx

Pasal 25 xxx xxx

Sub-jumlah xxx xxx

Utang pajak kini (pajak dibayar dimuka) xxx xxx

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, Perusahaan melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Page 466: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-49

47. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)

Pajak Tangguhan Rincian aset pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:

Dikreditkan(dibebankan)

1 Januari ke laporan 31 Desember20X2 laba rugi 20X2

Aset tetap xxx xxx xxx

Kewajiban imbalan kerja xxx xxx xxxBiaya masih harus dibayar xxx xxx xxxCadangan kerugian penurunan nilai xxx xxx xxx

Aset pajak tangguhan - bersih xxx xxx xxx

Dikreditkan(dibebankan)

1 Januari ke laporan 31 Desember20X1 laba rugi 20X1

Aset tetap xxx xxx xxxKewajiban imbalan kerja xxx xxx xxx

Biaya masih harus dibayar xxx xxx xxx

Cadangan kerugian penurunan nilai xxx xxx xxx

Aset pajak tangguhan - bersih xxx xxx xxx

Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36/2008 pengganti Undang-Undang Pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan. Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

20X2 20X1

Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi xxx xxx

Beban pajak dihitung dengan tarif

25%x Rp _____ ribu tahun 20X2

25%x Rp _____ ribu tahun 20X1 xxx xxx

Jumlah xxx xxx

Pengaruh atas:

Pendapatan yang sudah dikenakan pajak final

Beban yang tidak dapat diperhitungkan

Penyesuaian pajak tangguhan xxx xxx

Jumlah xxx xxx

Pajak penghasilan final xxx xxx

Beban pajak xxx xxx

Page 467: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-50

48. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI

Sifat Pihak Berelasi a. Tn. A adalah komisaris Perusahaan pada tahun 20X2.

b. Karyawan kunci dan direksi merupakan orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung

jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan. Transaksi dan Saldo Pihak Berelasi Perusahaan, dalam kegiatan usaha normalnya, melakukan beberapa transaksi dengan pihak berelasi dimana transaksi tersebut dilakukan dengan harga dan syarat, yang sama dengan pihak ketiga. Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat benturan kepentingan atas transaksi-transaksi dengan pihak berelasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.I tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diselesaikan. Transaksi-transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: a. Tn. A merupakan salah satu nasabah Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 20X2, Perusahaan

memiliki utang kepadanya sebesar Rp_______ (Catatan 22). b. Perusahaan adalah sponsor reksadana berikut ini: _______. c. Perusahaan memberikan jasa perantara perdagangan efek dan jasa manajemen terhadap

reksadana berikut ini: _______. d. Perusahaan bertindak sebagai agen penjual _______. e. Perusahaan mengadakan transaksi penjualan obligasi dengan reksadana yang dikelolanya.

Saldo-saldo signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

20X2 20X1

Aset

Aset keuangan lainnya - diperdagangkan - reksadana (Catatan 8) xxx xxx

Piutang nasabah (Catatan 10) xxx xxx

Jumlah xxx xxx

Persentase dari jumlah aset xxx xxx

Liabilitas

Utang nasabah (Catatan 22) xxx xxx

Persentase dari jumlah liabilitas xxx xxx

Transaksi-transaksi signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

20X2 20X1

Komisi perantara perdagangan Efek xxx xxx

Keuntungan dari perdagangan efek - realisasi laba atas penjualan reksadanaxxx xxx

Keuntungan (kerugian) penjualan obligasi xxx xxx

Jasa manajemen investasi xxx xxx

Jumlah xxx xxx

Persentase dari jumlah pendapatan ___% ___%

Page 468: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-51

49. IKATAN DAN KONTINJENSI a. Pada tanggal _______, Perusahaan mempunyai fasilitas kredit yang belum digunakan dengan

rincian sebagai berikut: PT. Bank AAA Berdasarkan perjanjian tanggal _______, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit “time loan revolving” maksimum sebesar Rp_______, bunga ___% per tahun dan jatuh tempo tanggal _______. Fasilitas ini ditujukan untuk modal kerja Perusahaan. PT. Bank BBB Berdasarkan perjanjian tanggal _______, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit “time loan revolving” maksimum sebesar Rp_______, bunga ___% per tahun dan jatuh tempo tanggal _______. Fasilitas ini ditujukan untuk modal kerja Perusahaan.

b. Perusahaan mengadakan kerjasama dengan bank kustodian berikut ini sehubungan dengan Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Reksadana, dimana Perusahaan bertindak sebagai manajer investasi yang mengelola kekayaan reksadana dan memperoleh imbalan jasa (Catatan 43).

Berikut ini adalah KIK reksadana yang masih berlaku sampai dengan tanggal laporan:

Maksimum

imbalan jasa

dari nilai

Bank kustodian Reksadana aset bersih

xxx PT. Bank AAA XXX xxx

xxx PT. Bank BBB YYY xxx

xxx PT. Bank CCC ZZZ xxx

Tanggal Perjanjian

c. Litigasi

Perusahaan tercatat sebagai Turut Tergugat pada kasus No. _______ di Pengadilan _______ antara Tn. B sebagai Penggugat dan PT. Bank AAA sebagai Tergugat. Tidak ada liabilitas yang dibebankan pada Perusahaan sehubungan gugatan tersebut, kecuali menaati keputusan yang dibuat hakim terkait kasus tersebut. Pada tanggal _______, Majelis Hakim Pengadilan _______ telah memutuskan untuk menolak seluruh gugatan Penggugat dan meminta Penggugat untuk mengganti biaya perkara yang timbul.

50. REKENING EFEK

Pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1, Perusahaan mengelola Efek dan dana nasabah dalam Rekening Efek masing-masing sebesar Rp____________ dan Rp__________. Jumlah ini dan liabilitas kepada Nasabah yang terkait tidak diakui dalam laporan posisi keuangan Perusahaan.

51. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

A. MANAJEMEN MODAL Perusahaan mengelola modal ditujukan untuk memastikan kemampuan Perusahaan melanjutkan usaha secara berkelanjutan dan memaksimumkan imbal has il kepada pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Untuk memelihara atau mencapai struktur modal yang optimal, Perusahaan dapat menyesuaikan jumlah pembayaran dividen, pengurangan modal, penerbitan saham baru atau membeli kembali saham beredar, mendapatkan pinjaman baru atau menjual aset untuk mengurangi pinjaman.

Page 469: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-52

51. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

A. MANAJEMEN MODAL (Lanjutan) Perusahaan juga diwajibkan untuk memelihara persyaratan minimum modal kerja bersih seperti yang disebutkan dalam peraturan Bapepam dan LK No.V.D.5, yang antara lain, menentukan Modal Kerja Bersih Disesuaikan untuk PE yang beroperasi sebagai perantara perdagangan efek, manajer investasi dan penjamin emisi sebesar Rp 25 miliar atau 6,25% dari total liabilitas tanpa Utang Sub-Ordinasi dan Utang Dalam Rangka Penawaran Umum/Penawaran Terbatas ditambah Ranking Liabilities, mana yang lebih tinggi, ditambah Rp 200 juta dan 0,1% dari total dana yang dikelola. Jika hal ini tidak dipantau dan disesuaikan, tingkat modal kerja sesuai peraturan dapat berada di bawah jumlah minimum yang ditetapkan oleh regulator, yang dapat mengakibatkan berbagai sanksi mulai dari denda sampai dengan penghentian sebagian atau seluruh kegiatan usaha. Untuk mengatasi risiko ini, Perusahaan terus mengevaluasi tingkat kebutuhan modal kerja berdasarkan peraturan dan memantau perkembangan peraturan tentang modal kerja bersih yang disyaratkan dan mempersiapkan peningkatan batas minimum yang diperlukan sesuai peraturan yang mungkin terjadi dari waktu ke waktu di masa datang.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan Modal Kerja Bersih Disesuaikan pada tanggal 31 Desember 20X2. Perusahaan juga diwajibkan untuk mempunyai modal disetor di atas ketentuan yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.010/2003 tentang kepemilikan saham dan permodalan perusahaan efek. Pada tanggal 31 Desember 20X2, Perusahaan telah memenuhi persyaratan tersebut.

B. MANAJEMEN RISIKO Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mendokumentasikan kebijakan manajemen risiko keuangannya. Kebijakan yang ditetapkan merupakan strategi bisnis secara menyeluruh dan filosofi manajemen risiko. Keseluruhan strategi manajemen risiko Perusahaan dan Anak Perusahaan ditujukan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian yang dihadapi dalam pasar terhadap kinerja keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan. Dewan Direksi menentukan kebijakan tertulis manajemen risiko keuangan secara keseluruhan melalui masukan laporan komite-komite risiko yang dibentuk dalam divisi-divisi terkait. Perusahaan dan Anak Perusahaan beroperasi di dalam negeri dan menghadapi berbagai risiko keuangan, termasuk likuiditas, harga pasar, kredit, dan suku bunga. Dana Perusahaan dan Anak Perusahaan dan eksposur suku bunga dikelola oleh fungsi keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan sesuai dengan kerangka kebijakan yang disetujui oleh komite. Kerangka tersebut memaparkan risiko pada Perusahaan dan Anak Perusahaan dan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengelola risiko. Komite risiko Perusahaan dan Anak Perusahaan menetapkan dan memantau kebijakan ini.

Risiko Harga Pasar Eksposur Perusahaan dan Anak Perusahaan terhadap risiko harga pasar terutama muncul dari counterparty yang gagal memenuhi liabilitasnya atau melalui kesalahan perdagangan dan kesalahan lainnya. Dalam transaksi perdagangan di bursa, Perusahaan dan Anak Perusahaan bertindak sebagai prinsipal dan kemudian menovasi kontrak tersebut ke nasabah. Kegagalan nasabah menerima perdagangan akan menyebabkan Perusahaan dan Anak Perusahaan terkena risiko harga pasar. Perusahaan dan Anak Perusahaan juga menghadapi risiko harga pasar terkait investasi tersedia untuk dijual. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Perusahaan dan Anak Perusahaan mendiversifikasi portofolionya. Diversifikasi portofolio dilakukan berdasarkan batasan yang ditentukan komite.

Page 470: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-53

51. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

B. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga arus kas adalah risiko arus kas di masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Nilai wajar risiko suku bunga adalah risiko nilai wajar instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Perusahaan dan Anak Perusahaan dihadapkan pada berbagai risiko terkait dengan fluktuasi suku bunga pasar. Aset dan liabilitas keuangan yang berpotensi terpengaruh risiko suku bunga terutama terdiri dari deposito berjangka, piutang dan utang marjin, perdagangan utang jatuh tempo, dan pinjaman dari lembaga keuangan. Perusahaan dan Anak Perusahaan memonitor perubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku bunga Perusahaan dan Anak Perusahaan sesuai dengan pasar. Kebijakan Perusahaan adalah (i) ……………………….. (ii)…………………….. Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga, dengan semua variabel lainnya tetap konstan, dari laba Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk tahun berjalan (melalui dampak atas pinjaman tingkat bunga mengambang yang didasarkan pada LIBOR untuk pinjaman dolar AS dan SBI untuk pinjaman Rupiah).

20X2 20X1

Kenaikan/penurunan basis poin:

US$ xxx xxx

Rupiah xxx xxx

Efek terhadap laba tahun berjalan

US$ xxx xxx

Rupiah xxx xxx Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian yang akan dialami perusahaan, apabila nasabah atau pihak lawan, gagal untuk memenuhi liabilitas kontraktual. Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki risiko konsentrasi kredit yang signifikan. Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang akan diterima, tingkat jaminannya, serta dengan memonitor eksposur yang berhubungan dengan batasan-batasan tersebut. Eksposur risiko kredit Perusahaan dan Anak Perusahaan berkaitan dengan kegiatan broker saham terasosiasi pada posisi kontraktual nasabah yang muncul pada saat perdagangan. Dengan demikian, Perusahaan dan Anak Perusahaan memerlukan jaminan untuk mengurangi risiko tersebut. Jenis instrumen diterima Perusahaan dan Anak Perusahaan atas jaminan tersebut dapat berupa kas dan efek yang tercatat di bursa. Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai eksposur terhadap _______ pelanggan yang memiliki piutang yang telah jatuh tempo dan Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menurunkan nilainya ke estimasi jumlah terpulihkan. Atas piutang tersebut, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerima jaminan yang memadai.

Page 471: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-54

51. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

B. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)

Tabel berikut menunjukkan maksimum eksposur risiko kredit untuk komponen laporan posisi keuangan.

20X2 20X1 20X2 20X1

Diperdagangkan:

Aset derivatif xxx xxx xxx xxx

Aset keuangan lainnya -

diperdagangkan xxx xxx xxx xxx

Pinjaman yang diberikan dan

piutang:

Kas dan setara kas xxx xxx xxx xxx

Deposito berjangka xxx xxx xxx xxx

Piutang marjin xxx xxx xxx xxx

Piutang lembaga kliring dan

penjaminan xxx xxx xxx xxx

Piutang perusahaan efek xxx xxx xxx xxx

Piutang nasabah xxx xxx xxx xxx

Piutang lain-lain xxx xxx xxx xxx

Tersedia untuk dijual:

Portofolio efek - tersedia untuk

dijual xxx xxx xxx xxx

Dimiliki hingga jatuh tempo:

AAA xxx xxx xxx xxx

BBB xxx xxx xxx xxx

Total xxx xxx xxx xxx

Eksposur

Maksimum Kotor (1)

Eksposur

Maksimum Bersih (2)

(1) Aset keuangan kotor, sebelum memperhitungkan jaminan yang dimiliki, credit enhancement

lainnya atau pengaturan saling hapus. (2) Aset keuangan kotor, setelah memperhitungkan jaminan yang dimiliki, credit enhancement

lainnya atau pengaturan saling hapus Risiko Likuiditas Manajemen telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas untuk pengelolaan dana jangka pendek, menengah dan jangka panjang dan persyaratan manajemen likuiditas. Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan cadangan yang memadai, fasilitas perbankan dan fasilitas pinjaman, dengan terus memantau rencana dan realisasi arus kas dengan cara pencocokkan profil jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan. Analisis liabilitas keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan berdasarkan jatuh tempo dari tanggal laporan posisi keuangan sampai dengan tanggal jatuh tempo diungkapkan dalam tabel adalah arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan sebagai berikut:

Page 472: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-55

51. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (Lanjutan)

B. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) Risiko Likuiditas (Lanjutan)

Tiga bulan Diskon/ Nilai

Kurang sampai Satu sampai Biaya tercatat

dari dengan dengan Lebih dari emisi 31 Desember

tiga bulan satu tahun lima tahun lima tahun Jumlah pinjaman 20X1

Utang bank

Utang pada lembaga kliring

dan penjaminan xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

Utang nasabah xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

Utang marjin xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

Surat Utang jangka pendek xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

Utang obligasi xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

Utang lain-lain xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

Biaya masih harus dibayar xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

Jumlah xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

Pada tanggal 31 Desember 20X2, Perusahaan dan Anak Perusahaan juga mempunyai fasilitas bank yang belum digunakan dalam Rupiah dan US$ (Catatan 49) yang ditujukan untuk mengurangi risiko likuiditas dengan rincian sebagai berikut:

Rp US$

Fasilitas modal kerja xxx

Fasilitas intraday xxx

Money market line xxx

Foreign exchange line dan fixed income trading xxx

Fasilitas jasa pelayanan transaksi treasury line xxx

52. REKLASIFIKASI AKUN Beberapa akun pada laporan keuangan untuk periode yang berakhir 31 Desember 20X1 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk periode satu tahun yang berakhir 31 Desember 20X2, dengan rincian sebagai berikut:

Sebelum Sesudah

Aset

AAA xxx xxx

BBB xxx xxx

Liabilitas

AAA xxx xxx

BBB xxx xxx

Page 473: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

PT. PERUSAHAAN EFEK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31DESEMBER 20X2 DAN 20X1SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

Contoh CALK 6-56

53. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN

Berdasarkan Surat Pemberitahuan Perusahaan ke Bapepam dan LK pada tanggal ________ disampaikan bahwa pada tanggal ________ Tn A telah mengajukan permohonan pengunduran diri dari jabatannya sebagai Direksi Perusahaan yang akan berlaku efektif pada saat diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mengenai pengunduran diri yang bersangkutan atau waktu 60 (enam puluh) hari setelah Perusahaan menerima surat pengunduran diri yang bersangkutan mana yang lebih dulu.

54. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN Direksi Perusahaan menyetujui laporan keuangan untuk diterbitkan pada tanggal _______.

Page 474: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

7-1

BAB 7

LAPORAN MODAL KERJA BERSIH DISESUAIKAN

A. UMUM

7.01 Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) adalah jumlah aset lancar Perusahaan Efek (PE) dikurangi dengan seluruh liabilitas PE dan Ranking Liabilities, ditambah dengan Utang Subordinasi, serta dilakukan penyesuaian-penyesuaian lainnya.

7.02 Aset yang digolongkan sebagai aset lancar dalam MKBD adalah: 1. Kas dan Setara Kas; 2. Kas yang Dibatasi Penggunaannya; 3. Deposito Berjangka; 4. Piutang Reverse Repo; 5. Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP); 6. Piutang Nasabah; 7. Piutang Perusahaan Efek Lain; 8. Piutang Kegiatan Penjaminan Emisi Efek; 9. Piutang Kegiatan Manajer Investasi; 10. Piutang Transaksi Jual Efek Lainnya; 11. Piutang Dividen dan Bunga; dan 12. Portofolio Efek.

7.03 Ranking Liabilities adalah sejumlah kewajiban kontinjen dan kewajiban off balance sheet yang akan ditambahkan pada liabilitas sebagai faktor risiko dalam penghitungan MKBD, yang nilainya ditetapkan berdasarkan perhitungan tertentu.

7.04 Utang Subordinasi yang dapat ditambahkan kembali dalam penghitungan MKBD adalah pinjaman subordinasi yang sesuai dengan ketentuan Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.7 tentang Pokok-pokok Ketentuan Perjanjian Pinjaman Subordinasi PE.

7.05 Penyesuaian lainnya dalam perhitungan MKBD meliputi: 1. Penyesuaian risiko likuiditas

Merupakan penyesuaian terhadap risiko atas likuiditas deposito. Ketentuan besaran penyesuaian untuk setiap jenis deposito diatur di dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.5.

2. Penyesuaian risiko pasar Merupakan penyesuaian terhadap risiko Efek milik PE yang dihitung berdasarkan haircut tertentu dari nilai pasar wajar. Ketentuan besaran haircut untuk setiap jenis Efek diatur di dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.5.

3. Penyesuaian risiko kredit Merupakan faktor pengurang sebesar tagihan kepada Nasabah Kelembagaan (NK) atau PE lain yang timbul akibat terjadi gagal serah Efek atau dana dalam penyelesaian suatu transaksi.

4. Penyesuaian risiko kegiatan usaha Merupakan faktor pengurang akibat PE tidak melakukan pemisahan antara dana dan/atau Efek milik nasabah dengan dana dan/atau Efek milik PE serta akibat PE tidak menyisihkan dana sejumlah nilai pasar wajar Efek yang belum dalam pengendalian langsung PE dalam jangka waktu 5 (lima) hari bursa setelah tanggal penyelesaian.

5. Pengembalian haircut atas Efek yang ditutup dengan lindung nilai.

Page 475: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

7-2

7.06 Tujuan laporan MKBD adalah untuk memberikan informasi mengenai tingkat kecukupan modal kerja PE dalam menghadapi risiko, melaksanakan kegiatan operasional, dan memenuhi seluruh kewajibannya.

7.07 Laporan MKBD wajib ditandatangani direktur PE dan disimpan pada

unit kerja yang menjalankan fungsi pembukuan di kantor pusat PE.

B. PENYAJIAN LAPORAN MKBD

7.08 Komponen laporan MKBD adalah: 1. Laporan Neraca Percobaan Harian – Aset – Formulir V.D.5-1; 2. Laporan Neraca Percobaan Harian - Liabilitas dan Ekuitas – Formulir V.D.5-2; 3. Laporan Ranking Liabilities – Formulir V.D.5-3; 4. Perhitungan Risiko Terkonsentrasinya Efek Reksa Dana – Formulir V.D.5-4; 5. Perhitungan Pengembalian Haircut Atas Portofolio Efek yang Ditutup Dengan

Lindung Nilai – Formulir V.D.5-5; 6. Laporan Buku Pembantu Dana – Formulir V.D.5-6; 7. Laporan Buku Pembantu Efek – Formulir V.D.5-7; 8. Perhitungan Persyaratan Minimal MKBD – Formulir V.D.5-8; 9. Laporan Perhitungan MKBD – Formulir V.D.5-9; dan 10. Laporan Data Pendukung MKBD – Formulir V.D.5-10.

7.09 Neraca Percobaan Harian merupakan laporan yang menggambarkan

posisi keuangan, yang menunjukkan aset, liabilitas, dan ekuitas dari suatu perusahaan setiap hari. Berbeda dengan Neraca pada Laporan Keuangan, komponen aset dalam Neraca Percobaan Harian harus disajikan dengan menggunakan metode yang dikelompokkan (classified) dalam elemen lancar dan aset lainnya.

7.10 Buku Pembantu Efek dan Buku Pembantu Dana dijelaskan lebih lanjut

di Bab 3 mengenai Akuntansi Perantara Pedagang Efek. 7.11 Seluruh Efek yang tercatat dalam laporan Buku Pembantu Efek, harus

disesuaikan nilainya setiap hari (dalam Rupiah) dengan Nilai Pasar Wajar.

7.12 Dalam penyajian Laporan MKBD dengan Laporan Keuangan terdapat perbedaan dalam pengelompokan akun. Penjelasan rinci mengenai perbedaan dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 7.1. Sedangkan pemetaan (mapping) dari komponen laporan keuangan ke laporan MKBD serta penjelasan akun MKBD disajikan dalam Lampiran 7.2 dan Lampiran 7.3.

Page 476: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 7.1

Perbedaan Akun-akun MKBD dan Laporan Keuangan

No. Laporan MKBD Laporan Keuangan

1. Kas yang dibatasi penggunaannya di dalam

kas yang dipisahkan disajikan dalam pos

tersendiri.

Kas yang dibatasi penggunaannya merupakan bagian dari

aset lain-lain.

2. Akun deposito berjangka termasuk deposito

dengan jangka waktu kurang atau sama

dengan 3 (tiga) bulan.

Akun deposito berjangka berisi deposito dengan jangka

waktu leb ih dari 3 (t iga) bulan. Deposito dengan jangka

waktu kurang dari 3 (tiga) bulan termasuk ke dalam akun kas

dan setara kas.

3. ­ Piutang nasabah diklasifikasikan

berdasarkan jenis nasabah (nasabah

pemilik reken ing Efek, nasabah

kelembagaan dan nasabah umum).

­ Piutang nasabah pemilik reken ing Efek

diklasikasikan kembali menurut piutang

yang belum jatuh tempo (akun transaksi

beli) dan telah jatuh tempo (akun saldo

debet rekening Efek nasabah).

­ Piutang nasabah diklasifikasikan berdasarkan pihak

ketiga dan pihak berelasi.

­ Piutang nasabah pihak ketiga d iklasifikasikan

berdasarkan jenis nasabah (nasabah pemilik rekening

Efek, nasabah kelembagaan dan nasabah umum).

4. Terdapat akun gagal serah dan gagal terima

pada transaksi untuk kepentingan Nasabah

Kelembagaan dan transaksi dengan PE lain

sebagai lawan transaksi.

Akun-akun tersebut tetap dikelompokkan dalam akun

piutang-utang baik untuk Nasabah Kelembagaan maupun

untuk PE lain.

5. Piutang kepada pihak istimewa lainnya,

piutang nasabah pemilik reken ing Efek untuk

transaksi beli Efek sejak tanggal penyelesaian

transaksi, piutang lainnya, pajak dibayar

dimuka, b iaya dibayar dimuka atau Jaminan

lainnya disajikan dalam akun aset keuangan

lainnya.

Akun-akun dan sub akun tersebut disajikan atau

diungkapkan secara tersendiri.

6. Aset keuangan dinilai secara harian dengan

menggunakan Nilai Pasar Wajar.

Aset keuangan disajikan dan diukur sesuai dengan

klasifikasinya.

7. Utang Efek posisi short disajikan terperinci

berdasarkan jenis Efek.

Utang Efek posisi short tidak disajikan terperinci.

8. Utang pajak, b iaya yang masih harus dibayar,

utang kepada Bursa Efek, dan pendapatan

diterima dimuka disajikan dalam akun utang

jangka pendek lainnya.

Akun-akun dan sub akun tersebut disajikan atau

diungkapkan secara tersendiri.

9. Utang kepada pihak berelasi lainnya dan

utang sewa pembiayaan disajikan dalam akun

utang lain-lain.

Akun-akun dan sub akun tersebut disajikan atau

diungkapkan secara tersendiri.

10. Selisih kurs karena penjabaran laporan

keuangan, selisih transaksi perubahan ekuitas

anak perusahaan/perusahaan asosiasi, selisih

nilai transaksi restrukturisasi entitas

sepengendali, keuntungan (kerugian) yang

belum direalisasi dari Efek tersedia untuk

dijual, surplus revaluasi aset tetap disajikan

dalam akun ekuitas lain.

Akun-akun dan sub akun tersebut disajikan atau

diungkapkan secara tersendiri.

Page 477: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 7.2

Perbandingan Neraca Laporan Keuangan - Aset dengan Laporan MKBD (Formulir V.D.5-1)

Referensi

Kas dan Setara Kas

Kas 10 Simpanan Giro Bank

Simpanan Giro Bank 10 Simpanan Giro Bank

16

22 Deposito pada Bank Perkreditan Rakyat

23 Deposito Bank di Luar Negeri

Deposito Berjangka 17

18 Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan

19 Tidak Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan

20

21

22 Deposito pada Bank Perkreditan Rakyat

23 Deposito Bank di Luar Negeri

Piutang Reverse Repo 24 Piutang Reverse Repo

25 Reverse Repo Surat Berharga Negara

26 Reverse Repo Obligasi Korporasi

27 Reverse Repo Efek Bersifat Ekuitas

Portofolio Efek 58 Portofolio Efek

SBI dan Surat Berharga Negara 59 Sertifikat Bank Indonesia

60 Surat Berharga Negara

61 0-7 tahun

62 7-15 tahun

63 15 tahun ke atas

70

71 Haircut Komite 5% dan 10%

72 Haircut Komite 15% dan 20%

73 Haircut Komite 25%

74 Haircut Komite 30%

75 Haircut Komite 35%

76 Haircut Komite 40%

77 Haircut Komite 45%

78 Haircut Komite 50%

79 Haircut Komite 55% sd 80%

80 Haircut Komite 85% sd100%

64

65 Peringkat setara dengan AAA

66

68 Peringkat setara dengan BBB- atau hingga kurang dari setara dengan A

69 Peringkat kurang dari setara dengan BBB-

Unit Penyertaan Reksa Dana 83 Unit Penyertaan Reksa Dana

84 Pasar uang

85 Terproteksi

86 Dengan Penjaminan

87 Pendapatan tetap

88 Campuran atau Saham

89 Indeks

90 Penyertaan Terbatas

70

71 Haircut Komite 5% dan 10%

72 Haircut Komite 15% dan 20%

73 Haircut Komite 25%

74 Haircut Komite 30%

75 Haircut Komite 35%

76 Haircut Komite 40%

77 Haircut Komite 45%

Deposito berjangka kurang dari 3 bulan

Peringkat setara dengan AA hingga kurang dari setara dengan AAA

Efek Bersifat Ekuitas yang Tercatat di Bursa Efek

Deposito Bank Umum dengan jangka waktu kurang atau sama dengan 3 (tiga)

bulan

Efek Bersifat Utang dan Sukuk yang Tercatat di

Bursa Efek

Obligasi Korporasi, Sukuk Korporasi, atau Efek Beragun Aset Arus Kas Tetap

yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia

Efek Bersifat Ekuitas atau Efek Beragun Aset Arus Kas Tetap yang tercatat di

Bursa Efek di Indonesia dan Reksa Dana yang Unit Penyertaannya

diperdagangkan di Bursa Efek di Indonesia

Deposito Bank Umum dengan jangka waktu lebih dari 3 (tiga) bulan

Tidak Sedang Diajukan atau Dinyatakan Pailit atau Tidak Dalam Proses

Likuidasi

Sedang diajukan Pailit, Dinyatakan Pailit, atau dalam proses Likuidasi

Efek Bersifat Ekuitas atau Efek Beragun Aset Arus Kas Tetap yang tercatat di

Bursa Efek di Indonesia dan Reksa Dana yang Unit Penyertaannya

diperdagangkan di Bursa Efek di Indonesia

PERBANDINGAN NERACA LAPORAN KEUANGAN - ASET

DENGAN LAPORAN MKBD (FORMULIR V.D.5-1)

MKBD

Nama Akun

Laporan Keuangan

Nama Akun

1

Page 478: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 7.2

Perbandingan Neraca Laporan Keuangan - Aset dengan Laporan MKBD (Formulir V.D.5-1)

Referensi

PERBANDINGAN NERACA LAPORAN KEUANGAN - ASET

DENGAN LAPORAN MKBD (FORMULIR V.D.5-1)

MKBD

Nama Akun

Laporan Keuangan

Nama Akun

78 Haircut Komite 50%

79 Haircut Komite 55% sd 80%

80 Haircut Komite 85% sd100%

91 Investasi yang Dikelola oleh Perusahaan Efek Lain

92Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat

Efek Beragun Aset (EBA) 64

65 Peringkat setara dengan AAA

66 Peringkat setara dengan AA hingga kurang dari setara dengan AAA

67 Peringkat setara dengan A atau hingga kurang dari setara dengan AA

68 Peringkat setara dengan BBB- atau hingga kurang dari setara dengan A

69 Peringkat kurang dari setara dengan BBB-

70

71 Haircut Komite 5% dan 10%

72 Haircut Komite 15% dan 20%

73 Haircut Komite 25%

74 Haircut Komite 30%

75 Haircut Komite 35%

76 Haircut Komite 40%

77 Haircut Komite 45%

78 Haircut Komite 50%

79 Haircut Komite 55% sd 80%

80 Haircut Komite 85% sd100%

Kontrak Opsi 93 Kontrak Opsi

Kontrak Berjangka 94 Kontrak Berjangka

Efek Lain yang Terdaftar di Bapepam dan LK 95 Efek Lain Selain Baris 59 sd Baris 94 yang Terdaftar di Bapepam dan LK

Efek yang Tercatat di Bursa Efek Luar Negeri 82 Efek Luar Negeri

Portofolio Efek Yang Dijaminkan 97 Surat Berharga Negara

98 Obligasi Korporasi

99 Efek Bersifat Ekuitas

Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan

Uang Jaminan LKP 29 Uang Jaminan Lembaga Kliring dan Penjaminan

Piutang Transaksi Bursa 30 Piutang Transaksi Bursa

Piutang Komisi 31 Piutang Komisi

Piutang Nasabah

Nasabah Pemilik Rekening

Transaksi Reguler 34 Transaksi Beli Efek

103

Transaksi Marjin 35 Saldo Debit Rekening Efek Nasabah

Transaksi Lain-Lain 56 Piutang Transaksi Jual Efek Lainnya

57 Piutang Dividen dan Bunga

Nasabah Kelembagaan 38 Transaksi Beli Efek

39 Gagal Serah - Nasabah Kelembagaan

Piutang Perusahaan Efek Lain

Uang Jaminan untuk Peminjaman Efek 41 Uang Jaminan untuk Peminjaman Efek

Uang Jaminan pada AK 42 Uang Jaminan pada Anggota Kliring

Transaksi Jual Efek 43 Transaksi Jual Efek

44 Gagal Serah - Perusahaan Efek

Piutang Komisi 45 Piutang Komisi

Piutang Kegiatan Penjaminan Emisi Efek

Piutang Jasa Emisi Efek 48 Piutang Jasa Emisi Efek

Piutang Jasa Perantara Penerbitan Efek 49 Piutang Jasa Arranger Penerbitan Efek

Piutang Jasa Penasihat Keuangan 50 Piutang Jasa Penasihat Keuangan

Piutang Biaya Talangan - PEE 51 Piutang Biaya Talangan - Penjamin Emisi Efek

Dana Pesanan Efek Dibayar Dimuka 46 Dana Pesanan Efek Dibayar Dimuka

Piutang Nasabah Umum 36 Piutang Nasabah Umum

Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat (DIRE)

Piutang Nasabah Pemilik Rekening Efek untuk transaksi beli Efek sejak tanggal

penyelesaian transaksi

Obligasi Korporasi, Sukuk Korporasi, atau Efek Beragun Aset Arus Kas Tetap

yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia

Efek Bersifat Ekuitas atau Efek Beragun Aset Arus Kas Tetap yang tercatat di

Bursa Efek di Indonesia dan Reksa Dana yang Unit Penyertaannya

diperdagangkan di Bursa Efek di Indonesia

2

Page 479: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 7.2

Perbandingan Neraca Laporan Keuangan - Aset dengan Laporan MKBD (Formulir V.D.5-1)

Referensi

PERBANDINGAN NERACA LAPORAN KEUANGAN - ASET

DENGAN LAPORAN MKBD (FORMULIR V.D.5-1)

MKBD

Nama Akun

Laporan Keuangan

Nama Akun

Piutang Kegiatan Manajer Investasi

Piutang Management Fee 53 Piutang Manajemen Fee

Piutang Subscription Fee dan Redemption Fee 54 Piutang Subscription Fee dan Redemption Fee

55 Piutang Biaya Talangan – Manajer Investasi

Piutang Lain-lain 102 Piutang Kepada Pihak Istimewa lainnya

104 Piutang lainnya

57 Piutang Dividen dan Bunga

Biaya Dibayar Dimuka 106 Biaya dibayar di muka

Pajak Dibayar Dimuka 105 Pajak dibayar di muka

Penyertaan pada Bursa Efek 108 Investasi Jangka Panjang

Aset Tetap 109 Aset Tetap

Aset Pajak Tangguhan 110 Aset Pajak Tangguhan

12 Kas yang Dipisahkan

56 Piutang Transaksi Jual Efek Lainnya

81

107

111 Aset Lain-Lain

Aset Lain-Lain

Jaminan Lainnya

Efek Bersifat Ekuitas yang tidak lagi tercatat pada Bursa Efek di Indonesia

3

Page 480: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 7.3

Perbandingan Neraca Laporan Keuangan - Liabilitas dengan Laporan MKBD (Formulir V.D.5-2)

Referensi

Surat Utang Jangka Pendek 122 Utang Jangka Pendek

123 Surat Utang Jangka Pendek

Utang Repo 124 Utang Repo

125 Repo Surat Berharga Negara

126 Repo Obligasi Korporasi

127 Repo Efek Bersifat Ekuitas

Utang Pada Lembaga Kliring dan Penjaminan

Utang Transaksi Bursa 129 Utang Transaksi Bursa

Utang Komisi 130 Utang Komisi

Utang Nasabah

Nasabah Pemilik Rekening 133 Transaksi Jual Efek

134 Saldo Kredit Rekening Efek Nasabah

Nasabah Kelembagaan 136 Transaksi Jual Efek

137 Gagal Terima - Nasabah Kelembagaan

Utang Perusahaan Efek Lain

Uang Jaminan Peminjaman Efek 139 Uang Jaminan untuk Peminjaman Efek

Uang Jaminan dari PE non AB 140 Uang Jaminan dari PE non AB

141 Transaksi Beli Efek

142 Gagal Terima - Perusahaan Efek

Utang Komisi 143 Utang Komisi

Utang Kegiatan Penjaminan Emisi Efek

146 Utang Nasabah Umum

147 Utang Emiten

148 Utang Kepada Penerbit Efek

Utang Jasa Emisi Efek 149 Utang Jasa Emisi Efek

Utang Kegiatan Manajer Investasi

Utang Biaya Pendirian Reksa Dana/EBA/DIRE 159 Utang Jangka Pendek Lainnya

Utang Komisi 151 Utang Komisi Agen Penjual

Utang Biaya Pengelolaan Reksa Dana/EBA/DIRE 159 Utang Jangka Pendek Lainnya

Utang Biaya Pembubaran Reksa Dana/EBA/DIRE 159 Utang Jangka Pendek Lainnya

Utang Efek Posisi Short 154 Surat Berharga Negara

155

156

157 Efek Lain yang Terdaftar di Bapepam dan LK

158 Efek Luar Negeri

Utang Pajak 159 Utang Jangka Pendek Lainnya

Biaya Masih Harus Dibayar 159 Utang Jangka Pendek Lainnya

Utang Jangka Panjang 160 Utang Jangka Panjang

Efek Bersifat Ekuitas yang tercatat di Bursa Efek

di Indonesia, atau Reksa Dana yang Unit

Penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek di

Indonesia

PERBANDINGAN NERACA LAPORAN KEUANGAN - Liabilitas

DENGAN LAPORAN MKBD (FORMULIR V.D.5-2)

Laporan Keuangan MKBD

Nama Akun Nama Akun

Utang Dalam Rangka Penawaran

Umum/Penawaran Terbatas

Efek Bersifat Utang yang tercatat di Bursa Efek di

Indonesia

Transaksi Beli Efek

1

Page 481: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Lampiran 7.3

Perbandingan Neraca Laporan Keuangan - Liabilitas dengan Laporan MKBD (Formulir V.D.5-2)

Referensi

PERBANDINGAN NERACA LAPORAN KEUANGAN - Liabilitas

DENGAN LAPORAN MKBD (FORMULIR V.D.5-2)

Laporan Keuangan MKBD

Nama Akun Nama Akun

Utang Obligasi 161 Utang Obligasi

Liabilitas Imbalan Kerja 162 Utang Lain-Lain

Utang Subordinasi 163 Utang Sub-Ordinasi

Utang Lain-Lain 152 Utang Transaksi Beli Efek Lainnya

159 Utang Jangka Pendek Lainnya

162 Utang Lain-Lain

Modal Saham

Modal Dasar 167 Modal Saham

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

Tambahan Modal Disetor 168 Tambahan Modal Disetor

Selisih Modal dari Perolehan Kembali Saham

Selisih Kurs atas Modal yang Disetor

Modal Sumbangan

Modal Disetor Lainnya

Modal Saham Diperoleh Kembali 169 Ekuitas Lainnya

Opsi Saham 169 Ekuitas Lainnya

Saldo Laba 170 Saldo Laba

169 Ekuitas Lainnya

Kepentingan Non Pengendali 171 Kepentingan Non Pengendali

: Jakarta

Pada tanggal :

ttd

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal

Ditetapkan di

30 Desember 2011

ttd

NurhaidaNIP 19590627 198902 2 001

dan Lembaga Keuangan

NIP 19571028 198512 1 001

Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Umum

Prasetyo Wahyu Adi Suryo

Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi dari

Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual

2

Page 482: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

REFERENSI

1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara

3. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.08/2008 tentang Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 08/PMK.08/2009 tentang Penjualan Surat Utang Negara dengan Cara Privat Placement di Pasar Perdana Dalam Negeri

6. Peraturan Bapepam dan LK Nomor III.A.10 tentang Transaksi Efek

7. Peraturan Bapepam dan LK Nomor III.B.6 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa

8. Peraturan Bapepam dan LK Nomor III.B.7 tentang Dana Jaminan

9. Peraturan Bapepam dan LK Nomor III.E.1 tentang Kontrak Berjangka dan Opsi atas Efek atau Indeks Efek

10. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

11. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.B.3 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan di Bursa Efek

12. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.3 tentang Pedoman Pengumuman Harian Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Terbuka

13. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.4 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana dengan Penjaminan, dan Reksa Dana Indeks

14. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.5 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas

15. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek

16. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.A.3 tentang Perizinan Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Manajer Investasi

17. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.C.3 tentang Lembaga Penilaian Harga Efek

18. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.3 tentang Pengendalian Internal Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Perantara Pedagang Efek

19. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.4 tentang Pengendalian dan Perlindungan Efek yang Disimpan oleh Perusahaan Efek

20. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.5 tentang Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan

21. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.6 tentang Pembiayaan Transaksi Efek oleh Perusahaan Efek bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling oleh Perusahaan Efek

Page 483: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

22. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah oleh Penyedia Jasa Keuangan di Bidang Pasar Modal

23. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.E.1 tentang Perilaku Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan sebagai Perantara Pedagang Efek

24. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.F.1 tentang Perilaku Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan sebagai Penjamin Emisi Efek

25. Peraturan Bapepam dan LK Nomor V.G.6 tentang Pedoman Pengelolaan Portofolio Efek untuk Kepentingan Nasabah secara Individual

26. Peraturan Bapepam dan LK Nomor VI.A.3 tentang Rekening Efek pada Kustodian

27. Peraturan Bapepam dan LK Nomor VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.

28. Peraturan Bapepam dan LK Nomor VIII.G.13 tentang Perlakuan Akuntansi Repurchase Agreement (Repo) dengan Menggunakan Master Repurchase Agreement (MRA)

29. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum

30. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.4 tentang Prosedur Penangguhan Penawaran Umum

31. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.10 tentang Penawaran Umum Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (Indonesian Depository Receipt)

32. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah

33. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.D.1 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

34. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.F.1 tentang Penawaran Tender.

35. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.K.1 tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (Asset Backed Securities)

36. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.M.1 tentang Pedoman bagi Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang Melakukan Pengelolaan Dana Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif

37. Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.E.1 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Berkala oleh Perusahaan Efek

38. Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.N.1 tentang Laporan Kegiatan Bulanan Manajer Investasi

39. Surat Edaran Ketua Bapepam dan LK Nomor SE-07/BL/2011 tanggal 31 Oktober 2011 tentang Pedoman Penyusunan Formulir-Formulir Modal Kerja Bersih Disesuaikan

40. Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor II-A tentang Perdagangan Efek

41. Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor II-D tentang Perdagangan Opsi Saham

42. Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor II.D.1 tentang Perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek

43. Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor III-I tentang Keanggotaan Marjin dan Short Selling

Page 484: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

44. Peraturan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor I-A-1 tentang Jasa Kliring dan Penyelesaian Transaksi Bursa Dengan Warkat dan Secara Imobilisasi

45. Peraturan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor II-5 tentang Kliring Transaksi Bursa Tanpa Warkat

46. Peraturan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor II-6 tentang Pemenuhan Hak dan Kewajiban Anggota Kliring secara Pemindahbukuan

47. Peraturan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor II-10 tentang Jasa Pinjam Meminjam Efek tanpa Warkat

48. Peraturan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor III tentang Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka

49. Peraturan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor IV tentang Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Opsi Saham

50. Peraturan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor V-1 tentang Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Efek Bersifat Utang

51. Keputusan Direksi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Nomor KEP-016/DIR/KSEI/1209

52. PSAK 1 (Revisi 2009) tentang Penyajian Laporan Keuangan

53. PSAK 2 (Revisi 2009) tentang Laporan Arus Kas

54. PSAK 3 (Revisi 2010) tentang Laporan Keuangan Interim

55. PSAK 4 (Revisi 2009) tentang Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri

56. PSAK 7 (Revisi 2010) tentang Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi

57. PSAK 10 (Revisi 2010) tentang Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing

58. PSAK 23 (Revisi 2010) tentang Pendapatan

59. PSAK 25 (Revisi 2009) tentang Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

60. PSAK 50 (Revisi 2010) tentang Instrumen Keuangan: Penyajian

61. PSAK 55 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

62. PSAK 56 (Revisi 2011) tentang Laba Per Saham

63. PSAK 57 (Revisi 2009) tentang Provisi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi

64. PSAK 60 (Revisi 2010) tentang Instrumen Keuangan: Pengungkapan

Page 485: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

Daftar Singkatan

1. ACS : Alternate Cash Settlement atau dikenal juga sebagai Uang Pengganti

2. AFS : Available for Sale (Tersedia Untuk Dijual)

3. AB : Anggota Bursa

4. AK : Anggota Kliring

5. AKSes : Acuan Kepemilikan Sekuritas

6. AON : All or none

7. ASH : Agen Stabilisasi Harga

8. BAE : Biro Administrasi Efek

9. BEI : PT Bursa Efek Indonesia

10. BK : Bank Kustodian

11. B/S : Balance Sheet

12. C-BEST : Central Depository-Book Entry Settlement System

13. CP : Commercial Paper

14. DHK : Daftar Hasil Kliring

15. DIRE : Dana Investasi Real Estat atau dikenal juga sebagai REIT (Real Estate

Investment Trust) adalah salah satu sarana investasi baru yang secara

hukum di Indonesia akan berbentuk KIK (Kontrak Investasi Kolektif).

16. DMA : Direct Market Access

17. DPS : Daftar Pemegang Saham

18. DTB : Daftar Transaksi Bursa

19. DTE : Daftar Transaksi Efek

20. DUIR : Designated Upon Initial Recognition as at FVTPL

21. DVP : Delivery Versus Payment

22. EBA : Efek Beragun Aset

23. EBU : Efek Bersifat Utang

24. EIR : Effective Interest Rate (Suku Bunga Efektif)

25. ETF : Exchange Traded Fund

26. FATS : Future Automated Trading System

27. FITS : Fixed Income Trading System

28. FLAC : Financial Liabilities Measured at Amortized Cost

29. FOK : Fill or Kill

30. FV : Fair Value (Nilai Wajar)

31. FVTPL : Fair Value Through Profit and Loss ( Diukur Pada Nilai Wajar Melalui

Laba Rugi)

32. GTC : Good Till Cancelled

33. GTM : Good Through the Month

34. GTW : Good Through the Week

Page 486: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

35. HMETD : Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

36. HT : Held for Trading

37. HTM : Held to Maturity

38. ISAK : Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

39. JATS Next G : Jakarta Automated Trading System Next Generation

40. JOTS : Jakarta Option Trading System

41. KBIE : Kontrak Berjangka Indeks Efek

42. KBSI : Kontrak Berjangka Saham Individual

43. KIK : Kontrak Investasi Kolektif

44. KOS : Kontrak Opsi Saham

45. KPEI : PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia

46. KSEI : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia

47. LKP : Lembaga Kliring dan Penjaminan

48. LPHE : Lembaga Penilaian Harga Efek

49. LPK : Laporan Penyelesaian Kewajiban

50. LPP : Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian

51. LPT : Laporan Penyelesaian Transaksi

52. L&R : Loans and Receivables

53. MKBD : Modal Kerja Bersih Disesuaikan

54. MTN : Medium Term Notes

55. MRA : Master Repurchase Agreement

56. NAB : Nilai Aktiva Bersih

57. NK : Nasabah Kelembagaan

58. NPF : Nilai Penyelesaian Final

59. NPR : Nasabah Pemilik Rekening

60. NU : Nasabah Umum

61. OCI : Other Comprehensive Income

62. OTC : Over the Counter

63. PAPE : Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek

64. PDBBI : Pengelolaan Dana Bersifat Bilateral dan Individual

65. PE : Perusahaan Efek

66. PEE : Penjamin Emisi Efek

67. PHEI : PT Penilai Harga Efek Indonesia

68. PME : Pinjam-Meminjam Efek

69. PPE : Perantara Pedagang Efek

70. PPATK : Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan

71. PSAK : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

72. PTP : Post Trade Processing

73. P&L : Profit and Loss

Page 487: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016-04-18 · kementerian keuangan republik indonesia badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan salinan keputusan ketua badan pengawas

74. RUPS : Rapat Umum Pemegang Saham

75. RVP : Received Versus Payment

76. SAK : Standar Akuntansi Keuangan

77. SBI : Sertifikat Bank Indonesia

78. SBN : Surat Berharga Negara

79. SBSN : Surat Berharga Syariah Negara

80. SKS : Surat Kolektif Saham

81. SPEI : Sertifikat Penitipan Efek Indonesia

82. SRO : Self-Regulatory Organization

83. SUN : Surat Utang Negara

84. TFT : Trade for Trade

85. UP : Unit Penyertaan

86. WIB : Waktu Indonesia Barat