dental fraktur

22
BAB III TELAAH KASUS 3.1 FRAKTUR MAKSILOFASIAL 3.1.1 Definisi Fraktur Maksilofasial Fraktur maksilofasial atau fraktur wajah adalah putusnya kontinuitas tulang, tulang epifisis atau tulang rawan sendi. Menurut Reksoprodjo fraktur adalah suatu keadaan dimana tulang retak, pecah, atau patah, baik tulang maupun tulang rawan. Bentuk dari patah tulang bisa hanya retakan saja, sampai hancur berkeping-keping. 3,6 Penyebab fraktur adalah trauma, misalnya kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian, kecelakaan kerja dan kecelakaan atau cedera olahraga. Namun menurut Trott et al., penyebab utama dari fraktur adalah kecelakaan kendaraan bermotor dan perkelahian, sedangkan penyebab lainnya adalah jatuh, kecelakaan olahraga, kecelakaan kerja dan fraktur patologis. 6,7 3.1.2 Etiologi Fraktur Maksilofasial Ada banyak faktor etiologi yang menyebabkan fraktur maksilofasial itu dapat terjadi, seperti kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, kecelakaan akibat olah raga, kecelakaan akibat peperangan dan juga sebagai akibat dari tindakan kekerasan. Tetapi penyebab terbanyak adalah kecelakaan lalu lintas. 3,4 9

description

dental fraktur

Transcript of dental fraktur

BAB IIITELAAH KASUS3.1FRAKTUR MAKSILOFASIAL 3.1.1 Definisi Fraktur Maksilofasial Fraktur maksilofasial atau fraktur wajah adalah putusnya kontinuitastulang, tulangepifisisatautulangrawansendi. MenurutReksoprodjofrakturadalah suatu keadaan dimana tulang retak, pecah, atau patah, baik tulang maupuntulangrawan. Bentuk daripatahtulang bisa hanya retakansaja,sampai hancurberkeping-keping. 3,!enyebab fraktur adalah trauma, misalnya kecelakaan lalu lintas, jatuh dariketinggian, kecelakaan kerja dan kecelakaan atau cedera olahraga. "amunmenurut #rottetal., penyebabutamadarifrakturadalahkecelakaankendaraanbermotor dan perkelahian, sedangkan penyebab lainnya adalah jatuh, kecelakaanolahraga, kecelakaan kerja dan fraktur patologis. ,$ 3.1. Etiolo!i Fraktur Maksilofasial%dabanyakfaktoretiologi yangmenyebabkanfrakturmaksilofasial itudapat terjadi, seperti kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, kecelakaan akibatolahraga, kecelakaanakibat peperangandanjugasebagai akibat dari tindakankekerasan. #etapi penyebab terbanyak adalah kecelakaan lalu lintas.3,erjadinya kecelakaan lalu lintas ini biasanya sering terjadi padapengendara sepeda motor. 'al ini dikarenakan kurangnya perhatian tentangkeselamatanjiwamerekapadasaat mengendarai sepedamotordi jalanraya,seperti tidakmenggunakanpelindungkepala(helm), kecepatandanrendahnyakesadarantentangberetika lalulintas. *alamstudi mortalitas !usat "asional+tatistik,esehatandatadari -.$.--./, menemukanbahwa031dari 2/.$&.pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm meninggal karena ciderakepala yang mereka alami. -,2,&3.KLASIFIKASI FRAKTUR "A#AH ,lasifikasi yang paling umum adalah klasifikasi yang dikembangkan olehRene 3e Fort (-/.--.0-), ahli bedah dari 3ilie, dan Martin 4assmund (-/.2--.0), ahli bedah mulut dan maksilofasial dari Berlin.09#abel 3.- ,lasifikasi Fraktur3okasi 5enis Fraktur+entral 4ajah a. Fraktur infra6igomatik (Fraktur tulang al7eolar dan kompleksdentoal7eolar) b. Fraktur 3e Fort 8 dan Fraktur 9uerindengan atau tanpa fraktur sagital c. Fraktur 3e Fort 88 dengan atau tanpafraktur sagital d. Fraktur nasomaksiladankompleksnasoetmoidalis e. *efek fraktur3ateral 4ajah a. Fraktur kompleks 6igomatikoorbital b. Fraktur 6igomatik c. Fraktur 6igomatikomaksila d. Fraktur arkus 6igomatikus e. Fraktur kombinasi 6igomatik dankompleks arkus 6igomatiko f. Fraktur orbita, termasuk Blow :ut Fracture g. Fraktur 6igomatikomandibula,ombinasi bagian sentral dan lateralwajah (sentro lateral)Fraktur 3e Fort 888Bagian anterior dan lateral basistengkoraka. Fraktur frontobasal b. Fraktur tulangtempoallis danparspetrosa os temporalis (frakturlaterobasal),lasifikasi dari fraktur maksilofasial itu sendiri terdiri atas beberapafraktur yakni fraktur kompleks nasal, fraktur kompleks 6igomatikus - arkus6igomatikus, fraktur dento-al7eolar, fraktur mandibula dan fraktur maksila yangterdiri atas fraktur 3e Fort 8, 88, dan 888.2,/3..1 Fraktur Ko$%leks &asal #ulang hidung sendiri kemungkinan dapat mengalami fraktur , tetapi yanglebihumumadalahbahwafraktur ;frakturitumeluasdanmelibatkanprosesfrontal maksila serta bagian bawah dinding medial orbital. 3,&,010Fraktur daerah hidung biasanya menyangkut septumhidung. ,adang-kadang tulang rawan septum hampir tertarik ke luar dari alurnya pada 7omer danplat tegak lurus serta plat kribriform etmoid mungkin juga terkena fraktur. 3,&,09ambar 3.- Fraktur ,ompleks "asal terdiri dari sebuah pertemuan beberapa tulang< (-) tulangfrontal, (2) tulang hidung, (3) tulang rahang atas, (&) tulang lakrimal, (0) tulang ethmoid, dan ()tulang sphenoid +umber< (www.emedicine.com) (-0 %pril 2=-0).-=!erpindahan tempat fragmen ; fragmen tergantung pada arah gaya fraktur.9aya yang dikenakan sebelah lateral hidung akan mengakibatkan tulang hidungdan bagian-bagian yang ada hubungannya dengan proses frontal maksilaberpindah tempat ke satu sisi. *alam penelitian retrospektif +unarto Reksoprawirotahun 2==--2==0, insidensi fraktur komplek nasal sebesar -2,1.3,&,0 3.. Fraktur Ko$%leks 'i!o$atiku$ #ulang 6igomatik sangat erat hubungannya dengan tulang maksila, tulangdahi serta tulang temporal, dan karena tulang ; tulang tersebut biasanya terlibatbila tulang 6igomatik mengalami fraktur, maka lebih tepat bila injuri semacam inidisebut >fraktur kompleks 6igomatik?. 3,&,0#ulang6igomatikbiasanyamengalami fraktur didaerah6igomabesertasuturanya, yakni sutura 6igomatikofrontal, sutura 6igomakotemporal, dan sutura6igomatikomaksilar. +uatu benturan atau pukulan pada daerah inferolateral orbita11atau pada tonjolan tulang pipi merupakan etiologi umum. %rkus 6igomatik dapatmengalami fraktur tanpa terjadinya perpindahan tempat dari tulang 6igomatik. 3,&,09ambar 3.2 !andangan frontal dari fraktur 6igomatik kompleks (www.emedicine.com) (-0 %pril2=-0).-=9ambar 2.3 !andangan submento7erteks dari fraktur 6igomatik kompleks(www.emedicine.com)(2= +eptember 2=-=).-=Meskipunfraktur kompleks 6igomatik seringdisebut fraktur ?tripod?,namunfraktur kompleks 6igomatikmerupakanempat fraktur yangberlainan.,eempat bagian fraktur ini adalah arkus 6igomatik, tepi orbita, penopangfronto6igomatik, dan penopang 6igomatiko-rahang atas. 3,&,0%rkus 6igomatikus bisa merupakan fraktur yang terpisah dari fraktur6igoma kompleks. Fraktur ini terjadi karena depresi atau takikan pada arkus, yanghanya bisa dilihat dengan menggunakan film submento7erteks dan secara klinis12berupa gangguan kosmetik pada kasus yang tidak dirawat, atau mendapatperawatan yang kurang baik. 8nsidensi fraktur komplek 6igoma sendiri berbedapada beberapa penelitian. !ada penelitian 'amad @brahim %l %hmed dan kawan-kawan insidensi fraktur komplek 6igoma sebesar $,&1. +edangkan hasilpenelitian yang lain menunjukkan bahwa insidensi fraktur komplek 6igomasebesar &21 dan $,.1. 3,&,0 3..3 Fraktur Dentoal(eolar #rauma dento-al7eolar terdiri dari fraktur, subluksasi atau terlepasnya gigi-gigi (a7ulsi), dengan atau tanpa adanya hubungan dengan fraktur yang terjadi dial7eolus, dan mungkin terjadi sebagai suatu kesatuan klinis atau bergabungdengan setiap bentuk fraktur lainnya. &,0,.+alah satu fraktur yang umum terjadi bersamaan dengan terjadinya traumawajahadalahkerusakanpadamahkotagigi, yangmenimbulkanfrakturdenganatau tanpa terbukanya saluran pulpa. &,0,.9ambar 3.& %. 8nfraksi Mahkota, B. Fraktur mahkota terbatas pada enamel dan dentin (frakturmahkota sederhana), A.Fraktur mahkota langsung melibatkan pulpa (fraktur mahkotaterkomplikasi), *. Fraktur akar sederhana, @. Fraktur mahkota-akar terkomplikasi, F.Fraktur akar'ori6ontal. +umber< (www.emedicine.com) (-0 %pril 2=-0).-=13#rauma fasial sering menekan jaringan lunak bibir atas pada gigiinsisor,sehinggamenyebabkanlaserasi kasar padabagiandalambibir atasdankadang-kadang terjadi luka setebal bibir. +ering kali trauma semacaminimenghantamsatugigi ataulebih, sehinggapecahanmahkotagigi ataubahkanseluruh gigi yang terkena trauma tersebut tertanam di dalam bibir atas.&,0,.!ada seorang pasien yang tidak sadarkan diri pecahan gigi yang terkenafraktur ataugigi yangterlepassamasekali mungkintertelanpadasaat terjadikecelakaan, sehingga sebaiknya jika terdapat gigi atau pecahan gigi yang hilangsetelah terjadinya trauma fasial agar selalu membuat radiograf dada pasien,terutama jika terjadi kehilangan kesadaran pada saat terjadinya kecelakaan.&,0,.Frakturpada al7eolusdapatterjadi denganatautanpaadanya hubungandengan injuri pada gigi-gigi. Fraktur tuberositas maksilar dan fraktur dasar antrumrelatif merupakan komplikasi yang umum terjadi pada ilmu eksodonti.&,0,.9ambar 2.0 Aedera tulang al7eolar. %. Fraktur dinding tunggal dari al7eolus, B. Fraktur dariprosesus al7eolar (www.emedicine.com) (-0 %pril 2=-0).-=8nsidensi frakturdentoal7eolarsendirijugaberbedapersentasenya, padabeberapa penelitian, dimana masing-masing penelitian sebelumnya menunjukkanpersentase sebesar 0,&1, dan &..=1.&,0,. 3..) Fraktur Maksila 14,lasifikasi fraktur maksilofasial yangkeempat adalahfraktur maksila,yang mana fraktur ini terbagi atas tiga jenis fraktur, yakni< fraktur 3e Fort 8, 3eFort 88, 3e Fort 888. 0,.,--%. Fraktur 3e Fort 8Fraktur 3e Fort 8 dapat terjadi sebagai suatu kesatuan tunggal ataubergabung dengan fraktur ; fraktur 3e Fort 88 dan 888. 0,.,--!ada Fraktur 3e Fort 8, garis frakturnya dalamjenis frakturtrans7erses rahang atas melalui lubang piriform di atas al7eolar ridge, diatas lantai sinus maksilaris, danmeluas ke posterior yangmelibatkanpterygoidplate. Frakturini memungkinkanmaksiladanpalatumdurumbergerak secara terpisah dari bagian atas wajah sebagai sebuah blok yangterpisahtunggal. Fraktur 3e Fort 8 ini seringdisebut sebagai frakturtransmaksilari. 0,.,--B. Fraktur 3e Fort 88Fraktur 3e Fort 88 lebih jarang terjadi, dan mungkin secara klinismiripdenganfrakturhidung. Bilafrakturhori6ontal biasanyaberkaitandengan tipisnya dinding sinus, fraktur piramidal melibatkan sutura-sutura.+utura 6igomatimaksilaris dan nasofrontalis merupakan sutura yang seringterkena. 0,.,--+eperti pada fraktur 3e Fort 8, bergeraknya lengkung rahang atas,bias merupakan suatu keluhan atau ditemukan saat pemeriksaan. *erajatgerakan sering tidak lebih besar dibanding fraktur 3e Fort 8, seperti jugagangguan oklusinya tidak separah pada 3e Fort 8.0,.,--A. Fraktur 3e Fort 888 Fraktur craniofacial disjunction, merupakancedera yangparah.Bagian tengah wajah benar-benar terpisah dari tempat perlekatannya yaknibasis kranii.0,.,--Fraktur ini biasanyadisertai dengancederakranioserebral, yangmana bagian yang terkena trauma dan besarnya tekanan dari trauma yangbisa mengakibatkan pemisahan tersebut, cukup kuat untuk mengakibatkantrauma intrakranial. 0,.,-2159ambar 3. Fraktur 3e Fort 8 , 3e Fort 88, 3e Fort 888. +umber< (www.emedicine.com) (-0 %pril2=-0 ).-=3..* Fraktur Man+i,ula Fraktur mandibula merupakan akibat yang ditimbulkan dari traumakecepatan tinggidantrauma kecepatan rendah.Fraktur mandibula dapatterjadiakibat kegiatan olahraga, jatuh, kecelakaan sepeda bermotor, dan traumainterpersonal. *i instalasi gawat darurat yang terletak di kota-kota besar, setiapharinya fraktur mandibula merupakan kejadian yang sering terlihat.0,.,-3!asienkadang-kadangdatangpadapagi hari setelahcederaterjadi, danmenyadari bahwa adanya rasa sakit dan maloklusi. !asien dengan frakturmandibula sering mengalami sakit sewaktu mengunyah, dan gejala lainnyatermasukmati rasadari di7isi ketigadari saraf trigeminal. Mobilitas segmenmandibula merupakan kunci penemuan diagnostik fisik dalammenentukanapakah si pasien mengalami fraktur mandibula atau tidak. "amun, mobilitas inibisa ber7ariasi dengan lokasi fraktur. Fraktur dapat terjadi pada bagian anteriormandibula(simpisisdanparasimpisis), angulusmandibula, ataudi ramusataudaerah kondilar mandibula. 0,.,-3169ambar 2.$. Fraktur Mandibula(www.emedicine.com) (-0 %pril 2=-0).-=,ebanyakanfraktur simfisis, badanmandibuladanangulus mandibulamerupakan fraktur terbuka yang akan menggambarkan mobilitas sewaktudipalpasi. "amun, fraktur mandibulayangseringterjadi disini adalahfrakturkondilusyangbiasanyatidakterbukadanhanyadapat hadirsebagaimaloklusidengan rasa sakit. 0,.,-3*alam beberapa penelitian sebelumnya, dikatakan bahwa frakturmandibula merupakan fraktur terbanyak yang terjadi akibat kecelakaan lalu lintaspadapengendarasepedamotor,denganmasing-masingpersentasesebesar0-1dan $2,/1.0,.,-33.3 -ERA"ATA& FRAKTUR MAKSILOFASIAL !erawatan pada masing-masing fraktur maksilofasial itu berbeda satusama lain. :leh sebab itu perawatannya akan dibahas satu per satu pada masing-masing fraktur maksilofasial. #etapi sebelum perawatan defenitif dilakukan, makahal yangpertamasekali dilakukanadalahpenanganankegawatdaruratanyakniberupa pertolongan pertama (bantuan hidup dasar) yang dikenal dengan singkatan%BA. %pabila terdapat perdarahan aktif pada pasien, maka hal yang harusdilakukanadalahhentikanlahduluperdarahannya. Bilapasienmengeluhnyerimaka dapat diberi analgetik untuk membantu menghilangkan rasa nyeri. +etelahpenanganankegawatdaruratantersebut dilaksanakan, makaperawatandefenitifdapat dilakukan.3,03.3.1 Fraktur Ko$%lek &asal17!ada fraktur komplek nasal, ada dua cara perawatan yang dilakukan yaknireduksi dan fiksasi. Fraktur kompleks hidung dapat direduksi dibawah analgesialokal, tetapi anestesia umum dengan pipa endotrakeal lewat mulut yang memadailebihdiminati karenamungkinterjadi perdarahanbanyak. ,adang-kadangbilafraktur tidak begitu parah maka pemasangan splin setelah reduksi tidak perlu.3,&,03.3. Fraktur Ko$%lek 'i!o$a!erbaikanfraktur komplek6igomaseringdilakukansecaraelektif. Frakturarkus yangterisolasi bisadiangkat melalui pendekatan9illies klasik. %dapunlangkah-langkah teknik 9illies yang meliputi