Denok SGD
-
Upload
ryan-kharisma-loja -
Category
Documents
-
view
18 -
download
0
Transcript of Denok SGD
DIAGNOSIS BANDING
Beberapa keadaan yang dapat menyerupai reaksi anafilaksis yaitu reaksi vasovagal,
infark miokard akut, reaksi hipoglikemik, reaksi histerik, atau angioedema herediter.
Reaksi vasovagal sering dijumpai setelah pasien mendapat suntikan. Pasien tampak
mau pingsan, pucat dan berkeringat. Dibandingkan dengan reaksi anafilaksis, pada reaksi
vasovagal nadinya lambat dan tidak terjadi sianosis. Meskipun tekanan darahnya turun,
tetapi masih mudah diukur dan biasanya tidak terlalu rendah seperti pada anafilaksis.
Pada infark miokard akut gejala yang menonjol adalah nyeri dada, dengan
atautanpa penjalaran. Gejala tersebut sering diikuti rasa sesak, tetapi tidak tampak tanda-
tanda obstruksi saluran nafas, maupun kelainan kulit. Pemeriksaan elektrokardiografi dan
enzimatik akan membantu diagnosis infark miokard.
Reaksi hipoglikemik dapat disebabkan oleh pemakaian obat antidiabetes atau oleh
sebab lain. Pasien tampak lemah, pucat berkeringat sampai tak sadar. Tekanan darah
kadang-kadang menurun, tetapi tidak dijumpai tanda-tanda obstruksi saluran nafas atau
kelaina kulit. Pemeriksaan kadar gula darah dan pemberian terapi glukosa menyokong
diagnosis reaksi hipoglikemik.
Pada reaksi histerik tidak dijumpai adanya tanda-tanda gagal nafas, hipotensi atau
sianosis. Pasien kadang-kadang pingsan meskipun hanya sementara. Penilaian tanda-tanda
vital dan status neurologik dengan cepat membedakan keadaan ini dengan reaksi
anafilaktik. Sering pasien mengeluh parestesia.
Sindrom angioderma neurotik herditer merupakan salah satu keadaan yang
menyerupai anafilaksis. Sindrom ini ditandai dengan angioedema saluran nafas bagian atas
sering disertai kolik abdomen. Tidak dijumpai kelainan kulit atau kolaps vaskuler. Adanya
riwayat keluarga yang mempunyai sindroma ini disertai penurunan kadar inhibitor C1
esterase mendukung adanya sindrom angioedema neurotik herediter.
Sindrom kasinoid menyerupai anafilaksis idiopatik. Sindroma ini ditandai
denganadanya gejala gastrointestinal, spasme bronkus, dan rasa panas sekitar kulit. Tetapi
tidak dijumpai adanya urtikaria atau angioedema. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan
serotonin darah meninggi serta kadar histamin dan 5 hidroksi indol asam asetat dalam urin
meninggi.
Refrensi
Sudoyo, Aru W. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I Edisi V.Jakarta: Interna
Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam