DEMOKRASI - PPKN - DJOKO AW

16
Materi: Pengertian Umum Demokrasi Aspek-aspek Demokrasi Fungsi Demokrasi Mekanisme Demokrasi Pancasila PENGAMPU: Drs.H. DJOKO ADI WALUJO, S.T.,M.M.,DBA Demokrasi TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM Mahsiswa Memahami Demokrasi Dalam Kehidupan Kenegaraan TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS 1. Mahasiswa dapat menjelaskan Pengertian Demokrasi sebagai dasar kehidupan kenegaraan 2. Mahasiswa dapat menjelaskan Aspek-aspek Demokrasi dalam kehidupan berbagsa dan bernegara 3. Mahasiswa dapat menjelaskan Fungsi Demokrasi 4. Mahasiswa dapat menjelaskan

Transcript of DEMOKRASI - PPKN - DJOKO AW

Page 1: DEMOKRASI - PPKN - DJOKO AW

Materi:

Pengertian Umum Demokrasi Aspek-aspek Demokrasi Fungsi Demokrasi Mekanisme Demokrasi Pancasila

PENGAMPU: Drs.H. DJOKO ADI WALUJO, S.T.,M.M.,DBA

Demokrasi

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM

Mahsiswa Memahami Demokrasi Dalam Kehidupan Kenegaraan

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

1. Mahasiswa dapat menjelaskan Pengertian Demokrasi sebagai dasar

kehidupan kenegaraan

2. Mahasiswa dapat menjelaskan Aspek-aspek Demokrasi dalam kehidupan

berbagsa dan bernegara

3. Mahasiswa dapat menjelaskan Fungsi Demokrasi

4. Mahasiswa dapat menjelaskan

Page 2: DEMOKRASI - PPKN - DJOKO AW

2

DEMOKRASI 1. Pengantar :

emokrasi adalah suatu wacana yang dikembangkan dengan maksud agar dapat

menampung segenap aspirasi yang terdapat dalam masyarakat. Karena suatu

keinginan kuat agar aspirasi yang berkembang dalam masyarakat tertampung,

maka didengungkan suatu kata keramat untuk menyemangati keinginan tersebut, Vox

Populi Vox Dei, suara rakyat adalah suara

Tuhan. Ungkapan keramat tadi

menggambarkan kekuatan yang dimiliki oleh

rakyat, manakala tidak diberikan ruang untuk

sublemasi, atau kanalisasi, maka kekuatan

tersebut akan berubah menjadi kekuatan yang

tidak dapat dibendung [people power].

Secara epistemology istilah demokrasi berasal

dari bahasa Yunani, terbentuk dari dua kata,

yakni “demos” dan “kratos”,krachten” artinya

kekuatan atau kekuasaan rakyat. Selanjutnya

melahirkan pengertian rakyat berkuasa atau

pemerintahan dari rakyat. Saat ini, demokrasi telah menjadi suatu system

pemerintahan yang paling popular dipermukaan bumi. Hampir semua negara di dunia

menyatakan pemerintahannya berlandaskan demokrasi.

2 PENGERTIAN UMUM DEMOKRASI

emokrasi menurut Abraham Lincoln [1863] didefinisikan

secara sederhana dan cukup popular, yakni “pemerintahan

dari rakyat dan untuk rakyat”.(government of the people, by

people, for people). Intinya demokrasi adalah suatu tata

pemerintahan dimana rakyat baik secara langsung maupun tidak,

berkuasa dan berdaulat penuh. Demokrasi harus dilihat dari dua

dimensi, yakni: pertama adalah dimensi subtansial, demokrasi akan

dapat ditegakkan bila nilai-nilai dan budaya memungkinkan rakyat

dapat memiliki kedaulatan dalam arti yang sesungguhnya.

Misalnya, kebebasan dan budaya menghormati kebebasan orang

lain, adanya pluralisme dan toleransi, anti kekerasan. Kedua, dimensi prosedural,

demokrasi dapat ditegakkan manakala prosedur-prosedur formal memungkinkan nilai

dan budaya yudikatif yang independen, adalah termasuk bagian dari aspek-aspek

prosedural demokrasi. Definisi lain menyatakan sebuah demokrasi dibatasi sebagai

“government of rule by people”.

D

D

Page 3: DEMOKRASI - PPKN - DJOKO AW

3

BEBERAPA PENDAPAT MENYATAKAN DEMOKRASI SEBAGAI BERIKUT:

BUNGKARNO

Demokrasi akan hidup jika negara tidak dicampuradukkan dengan

agama, dan sebaliknya akan ada kerugian [demokrasi] jika

keduanya dicampuradukkan.

PAK HARTO

Demokrasi Pancasila berarti demokrasi,

kedaulatan rakyat yang dijiwai dan

dintegrasikan dengan sila-sila lainnya.

Hal ini berarti bahwa menggunakan

hak-hak demokrasi selalu disertai

dengan rasa tanggung jawab kepada Tuhan yang Maha Esa

menurut keyakinan agama masing-masing, menjujung

tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan martabat dan

harkat manusia menjamin dan mempersatukan bangsa, dan

harus dimanfaatkan untuk mewujudkan keadilan sosial.

Demokarsi pancasila berpangkal tolak dari paham

kekeluargaan dan gotong royong.

BUNG HATTA

Demokrasi adalah system terbaik kerena dalam

system ini rakyat”bisa menentukan nasibnya sendiri.

Demokrasi adalah pemerintahan rakyat, dimana

didalamnya berlaku hak rakyat untuk menentukan

pucuk pemerintahan negeri, kota dan desa. Karena

inilah demokrasi menjadi sistem yang paling

manusiawi.

GUS DUR:

Bahwa demokrasi adalah :

1. Suatu sistem dan nilai yang mendukung peradaban tinggi

2. Melindungi mereka yang minoritas dan berpendapat

berbeda dari kelompok mayoritas

3. Mempersatukan beragam arah kecenderungan kekuatan

kekuatan bangsa

4. Mengubah ketercerai-beraian arah masing-masing

kelompok menjadi berputar bersama-sama menuju arah

kedewasaan, kemajuan dan integritas bangsa.

Page 4: DEMOKRASI - PPKN - DJOKO AW

4

AMIEN RAIS

Bahwa demokrasi merupakan:

1. bentuk vital dan terbaik pemerintahan yang

mungkin diciptakan, dan merupakan doktrin

politik luhur yang akan memberikan manfaat

bagi banyak orang.

2. sebagai sistem politik dan pemerinthan

dianggap mempunyai akar sejarah yang

panjang sampai ke zaman Yunani kuno,

sehingga ia tahan bantingan zaman dan

menjamin terselenggaranya suatu lingkungan

politik yang stabil

3. sistem yang paling alamiah dan manusiawi.

MEGAWATI

Ciri dari demokrasi, berjiwa besar menerima perbedaan

pendapat, apalagi kritik. Kesepakatan dan keputusan

diambil dengan musyawarah untuk mufakat dalam arti

sebenarnya. Sebenarnya musyawarah untuk mufakat itu

adalah implementasi dari persatuan dan kesatuan.

SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Dalam hal ini demokrasi memiliki arti sebagai pandangan

hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban

serta perlakukan sama bagi semua warga negara di depan

hukum. Untuk mewujudkan Indonesia yang lebih adil dan

demokratis adalah dengan meningkatkan keadilan sosial.

Juga mendorong persamaan kesempatan tanpa diskriminasi

serta tanpa meninggalkan kepedulian kepada kelompok

miskin dan kaum lemah.

JOKO WIDODO:

Demokrasi menurut kami adalah mendengar suara rakyat dan

melaksanakannya,

Page 5: DEMOKRASI - PPKN - DJOKO AW

5

BJ HABIBIE:

Demokrasi bukanlah suatu kebebasan untuk

memperebutkan kekuasaan seperti yang terjadi dalam

kehidupan politik Indonesia saat ini. Demokrasi yang

sesungguhnya adalah untuk membangun peradaban dan

kebudayaan umat manusia, guna menuju kehidupan

yang lebih baik.

PRABOWO SUBIANTO:

Demokrasi sebagai alat, sebagai tangga untuk

mewucita-cita yaitu

menuju Indonesia yang kuat dan sejahtera

TAN MALAKA:

Tan Malaka menjelaskan, tiap-tiap rapat mesti terbuka seluas-

luasnya dan menurut kebiasaan yang pasti. Di situ, laki-laki

dan perempuan mempunyai hak bicara sepenuh-penuhnya

yang, dengan cara bagaimanapun, tak boleh dikurangi. Baik

terhadap perkara daerah atau nasional, “undang-undanglah”

yang berkuasa setinggi-tingginya.

3. Nilai Fundamental Demokrasi

Demokrasi akan terwujud jika diletakkan pada tataran nilai fundamentalnya. Adapun

nilai fundamental yang dimaksud anatara lain:

1. Hak-hak asasi

2. Kebebasan asasi

3. Keadilan

4. Persamaan

5. Keterbukaan

Page 6: DEMOKRASI - PPKN - DJOKO AW

6

Hak Asasi.

Mengapa hak asasi merupakan nilai yang harus dijunjung tinggi dalam dekokrasi?.

Karena tanpa melaksanakan hak asasi maka dapat dikatakan demokrasi mengalami

stagnasi. Hak asasi menempatkan nilai universal sebagaimana yang dijadikan tataran

demokrasi, sehingga dengan memberikan penghargaan asasi, maka demokrasi telah

melakukan kewajibannya. [telah dikupas pada bab sebelumnya]

Kebebasan asasi

Kebebasan asasi adalah suatu bentuk kebebasan yang menekankan pada pelaksanaan

hak, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan asasi orang lain.

Melaksanakan kebebasdan asasi, tanpa mempertimbangkan asasi orang lain identik

melanggar hak asasi. Demokrasi pada dasarnya menjaga keseimbangan antara hak

asasi dan kebebasan asasi, melalui perannya demokrasi akan menjadi wasit adil

sehingga segenap ketegangan akan dapat di eliminasi.

Keadilan.

Demokrasi merupakan pengawal terciptanya keadilan, serta mendukung atmosfir

keadilan, sekaligus membangun sebuah keadilan yang penuh kesadaran, tanpa

pemaksaan sedikitpun.

Adapun keadilan berkesadaran yang dimaksud :

Justitia Commutativa. Keadilan atau keadilan tukar menukar, yaitu

memberikan kepada masing-masing haknya atau bagiannya atas dasar

kesamaan. Sebuah prestasi akan seharga dengan kontra prestasinya, jasa

sesuai dengan balas jasanya.

Justitia Distributiva. Keadilan membagi, yakni memberikan kepada masing-

masing haknya atau bagiannya atas dasar perbedaan yang didasarkan pada

tingkat kesetaraan mutu/kualitas.

Justitia Vindicativa. Keadilan proporsional, yakni memberikan kepada

masing-masing haknya, atau bagiannya atas dasar proporsi masing-masing.

Termasuk berat atau ringannya suatu pelanggaran.

Justitia Creativa. Keadilan mencipta, yakni memberikan kepada masing-

masing hak kebebasan untuk mencipta sesuai dengan daya ciptanya dalam

bidang Ilmu Pengatahuan teknologi dan seni budaya

Justitia Protectiva. Keadilan perlindungan, yakni memberikan kepada

masing-masing hak perlindungan.Kekuasaan yang ada di tangan manusia dan

dikenakan terhadap sesama manusia harus dibatasi dan diawasi.

Justitia legalis. Keadilan Hukum, yakni memberikan kepada masing-masing

haknya atau bagiannya yang telah ditentukan oleh undang-undang dan

peraturan negara dalam rangka mewujudkan keserjahteraan umum.

Persamaan:

Persamaan dijadikan tataran fundametal demokrasi, dimaksudkan bahwa

penyelenggaran demokrasi menjujung persamaan hak dan kewajiban, sehingga

manuusia sebagar warga negara memiliki hak yang sama. Baik hak atas keadilan,

permasamaan dimuka hukum [equality before the law], memperoleh kesempatan

[equality for opportunity] dan persamaan kewragaan negara secara utuh. Dengan

Page 7: DEMOKRASI - PPKN - DJOKO AW

7

persamaan akan terkikis pola diskriminasi, mulai dari gender, suku, ras, agama,

mapun warna kulit.

Keterbukaan:

Demokrasi identik menjalankan sistem sosial tanpa melakukan tindakan yang

diskriminatif, sehingga dalam aplikasinya demokrasi selalu menempatkan kertebukaan

sebagai dasar pijaknya.

Tanpa sebuah keterbukaan, nilai demokrasi akan kehilangan jati dirinya dan

terkontaminasi nilai-nilai kejahatan. Keterbukaan dimaksudkan pelaksanaan sistem

yang terbuka dalam segala hal, mulai dari keterbukaan informasi, menyampaikan

pendapat hingga dalam pengambilan keputusan.

4. Nilai-Nilai Operasional Demokrasi

lasan mengapa sebuah demokrasi dilakukan oleh manusia dalam berbangsa dan

bernegara, maka jawaban operasionalnya sebagai berikut :

1. Menyelesaikan persoalan secara damai dan melembaga [institutionalized

peace fil settlement of conflict]

2. Menjamin terselenggaranya perubahan secra damai dalam suatu masyarakat

yang penuh dinamika/sedang berubah [peaceful change in changing society]

3. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur [oderly succession of

rulers]

4. Mengeliminasi dan membatasi kekerasan secara minimum [minimum of

coercion]

5. Mengakui adanya keragaman dalam masyarakat yang manifestasinya berupa

perbedaan pendapat atau yang lain.

6. Menjamin tegaknya keadilan.

5. Demokrasi Indonesia

Demokrasi Indonesia adalah demokrasi yang diwarnai atau dijiwai oleh pancasila,

bahkan salah satu sila dari Pancasila yaitu “Karakyatan Yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan” merupakan perumusan yang

singkat meliputi bukan hanya demokrasi politik, melainkan juga demokrasi ekonomi,

demokrasi sosial budaya, dan demokrasi pertahanan keamanan

Musyawarah dalam perwakilan untuk mencapai mufakat dalam usaha menegara

harus dibimbing hikmat kebijaksanaan. Hikmah kebijaksanaan menuntut:

1. Pengetahuan yang benar dan analisis yang jujur tentang situasi yang dinamis yang

dihadapi negara pemerintah dan masyarakat.

2. Rancangan penyelesaian menurut norma-norma gagasan menegara yaitu Pancasila

3. Pelaksanaan dalam tindakan yang tepat menurut norma-norma gagasan dasar

menegara yaitu Pancasila.

A

Page 8: DEMOKRASI - PPKN - DJOKO AW

8

6. ASPEK-ASPEK DEMOKRASI INDONESIA

emokrasi Indonesia adalah sistem pengorganisasian masyarakat negara yang

dilakukan oleh masyarakat sendiri atau dengan persetujuan masyarakat, pada

sistem ini keluhuran harkat martabat manusia sebagai mahkluk Tuhan Yang

Mahaesa diakui ditata dan dijamin atas dasar gagasan kenegaraan tertentu.

Secara umum demokrasi mengandung beberapa aspek, yakni aspek formal, meterial,

normatif, organisasi, optatif dan aspek jiwa.

Aspek Formal

Aspek Material

Aspek Normatif

Aspek Optatif

Aspek Organisasi

Aspek Kejiwaan.

1. ASPEK FORMAL: Aspek formal Demokrasi mempersoalkan Proses dan cara

rakyat menunjuk wakil-wakilnya dalam badan-badan Perwakilan Rakyat dan

dalam pemerintahan dan bagaimana mengatur permusyawaratan wakil rakyat

untuk mencapai konsensus bersama.

2. ASPEK MATERIAL (aspek maknawiyah): Aspek ini merupakan gambaran

pengakuan manusia dan pengakuan harkat dan martabat manusia serta menjamin

terwujudnya masyarakat manusia sesuai dengan gambaran harkat martabat

manusia tersebut. Manusia adalah mahkluk Tuhan yang dilengkapi dengan

kesadaran keagaaman dan kesadaran akan norma-norma, manusia bukanlah

individu “in abstraco” melainkan hidup dalam “in relatio” yaitu hidup dalam

hubungannya dengan sesama manusia, masyarakat dan Tuhan Yang Maha Esa.

Sebagai makhluk Tuhan, manusia mempunyai kesamaan derajat dan

kedudukannya dalam hukum (“equality before the law”) dan kesamaan

kesempatan (“equality for the opportunity”).

3. ASPEK NORMATIF (aspek kaidah): Aspek ini mengungkapkan seperangkat

norma yang harus dipatuhi dan dijunjung tinggi oleh manusia yang menjadi

pergaulan hidup bernegara, baik sebagai penguasa negara maupun sebagai warga

negara biasa.

4. ASPEK OPTATIF (aspek tujuan): aspek ini mengetengahkan tujuan atau

keinginan yang akan dicapai dicapai. Tujuan tersebut adalah terwujudnya

masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila melalui, (Terciptanya negara

hukum sebagaimana dikehendaki oleh Undang-Undang Dasar 1945-Terciptanya

negara Kesejahteraan dan - Terciptanya negara kebudayaan)

5. ASPEK ORGANISASI: Aspek ini mengungkapkan organisasi sebagai wadah

pelaksanaan demokrasi dimaksud, dimana wadah tersebut harus cocok dengan

tujuan yang hendak dicapai. Dalam hubungan ini dibedakan menjadi dua:

Organisasi sistem pemerintahan atau lembaga-lembaga negara

D

Page 9: DEMOKRASI - PPKN - DJOKO AW

9

Organisasi lembaga dan kekuatan sosial politik dalam masyarakat.

6. ASPEK KEJIWAAN ATAU SEMANGAT: Aspek kejiwaan demokrasi adalah

“semangat” seperti yang dimaksud dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945,

umum IV dalam kalimat sebagai berikut :

“.... yang sangat penting dalam pemeritahan dan dalam hidupnya Negara, ialah

seamangat para penyelenggara Negara, semangat para pemimpin pemerintahan “

7. FUNGSI DEMOKRASI INDONESIA

egara sebagai organisasi masyarakat di bawah pimpinan

Pemerintahan untuk dapat mempertahankan kelestarian hidupnya

harus memperhatikan perkembangan, perubahan dan gejolak dalam

masyarakat sendiri maupun dunia.

Dalam menghadapi problema tersebut Demokrasi sebagai sistem pengorganisasian

mempunyai fungsi sebagai berikut:

Gambar 1. Fungsi Demokrasi

egara sebagai institusi masyarakat di bawah pimpinan pemerintahan untuk dapat

mempertahankan kelestarian hidupnya harus memperhatikan perkembangan

masyarakat dunia. Dinamika perubahan dan gejolak masyarakat ini mempunyai

pengaruh tidak kecil terhadap negara bahkan menimbulkan pelbagai macam problem

fungsional yang harus ditanggulangi negara.

Dalam menghadapi problem fungsional tersebut, maka demokrasi difungsikan sebagai

sistem pengorganisasian negara, antara lain dapat dirinci sebagai berikut:

N

N

PATTERN MAINTENANCE

TENSION

MANAGEMENT

INTEGRATION

MANAGEMENT

ADAPTAION

MANAGEMENT

GOAL MANAGEMENT

Page 10: DEMOKRASI - PPKN - DJOKO AW

10

1. Pattern Maintenance [Untuk mempertahankan pola kehidupan yang

berkepribadian].

Negara sebagai suatu sistem sosial dapat berfungsi dengan baik jika polanya

memiliki karakter yang berkesinambungan. Jika pola tersebut sering berubah-

ubah dan dilakukan secara tambal sulam [eratic] maka terdapat kecenderungan

munculnya suasana yang acapkali berubah. Realitanya kemampuan bangsa

beradaptasi memerlukan waktu cukup lama, sehingga diperlukan kemampuan

mempertahankan pola. Bukan berarti bahwa pola yang ada selalu dan harus

digunakan, namun suatu pola akan tetap digunakan manakala masih mampu

mengemban amanat rakyat.

2. Tension Mangement [untuk meredakan ketegangan]

Dalam suatu sistem sosial yang sedang giat membangun tidak dapat dihindari

munculnya sebuah konflik, adanya kekecewaan, salah persepsi

[misperception], salah pengertian [misunderstanding], salah paham [mis

opinion], salah komunikasi [miscommunication], serta munculnya nilai-nilai

baru yang belum dapat diresapi oleh masyarakat. Keadaan ini memicu

lahirnya sebuah keteganggan. Menghadapi pelbagai ketegangan ini perlu

adanya sarana atas kebijaksanaan untuk menyalurkan ketegangan itu, melalui

cara yang tidak membahayakan keseluruhan sistem. Demokrasi sebagai system

pengorganisasian masyarakat negara mengandung nilai-nilai toleransi,

tenggang rasa, saling menghormati, serta nilai-nilai persatuan dan solidaritas

yang sudah membudaya.

3. Integration Management [menyatupadukan bangsa]

Makin luas sebuah sistem sosial, dan semakin mengglobal, maka semakin

komplek fungsi dan tujuan yang terkandung di dalamnya. Sebagai

konsekuensinya maka akan timbul rasa ketidakpuasan dan ketegangan yang

dapat mengancam integritas system social tersebut. Banyak faktor yang

diperlukan untuk menciptakan integrasi, misalnya gagasan dasar tentang

negara, tingkat kesejahteraan yang cukup tinggi, pengalaman dan nasib yang

sama, sejajar yang sama, latar budaya yang sama, dan sebagainya. Demokrasi

sebagai sistem pengorganisasian masyarakat negara dengan menjunjung

norma-norma kebersamaan, memiliki peranan penting.

4. Adaptation Management [mengembangkan penyesuaian]

Suatu system social tidak berada pada wilayah individual, melainkan

bereksistensi diantara system social yang lain. Disamping hal tersebut sistem

sosial selalu memiliki interelasi dan saling interdependensi. Munculnya

berbagai kemajuan yang selalu direspon oleh warga bangsa akan menimbulkan

pergolakkan, oleh karenanya diperlukan sebuah wahana yang mampu

mengelola agar pergolakan tersebut dapat diselesaikan tanpa menimbulkan

biaya yang tinggi. Demokrasi adalah wahana yang paling representatif untuk

menjamin bangkitnya kemampuan adaptasi bangsa.

Page 11: DEMOKRASI - PPKN - DJOKO AW

11

5. Goal Manegement [sarana mencapai tujuan]

Setiap sistem sosial selalu memiliki tujuan tertentu, yang dijadikan bintang

pengarah dalam pencapaian kebersamaan. Dengan memiliki bintang pengarah,

maka dinamika kehidupan dengan berbagai tantangan dan ancaman tidak akan

menggoyahkan tujuan. Dengan demokrasi maka secara tidak langsung

penerapannya merupakan daya dorong tercapainya tujuan kebersamaan. Dalam

aplikasinya goal management tidak dapat dipisahkan dari, pattern

maintenance, tension management, adaptation mangement dan integration

management.

9. PERJALANAN DEMOKRASI DI INDONESIA

Pelakasanaan demokrasi di Indonesia merupakan pernik-pernik kehidupan berbangsa

dan bernegara yang menambah wacana pemahaman politik Indonesia. Dalam

perjalannanya pelaksanaan demokrasi merupakan pembelajaran berbangsa dengan

tujuan menuju tatanan yang paling ideal dan sesuai dengan kepribadian bangsa.

Munuju idealitas inilah bangsa Indonesia melakukan kemampuan coba dan mencoba

[trial and error].

Terdapat empat bentuk demokrasi yang pernah menjadi pembelajaran bangsa yakni:

Demokrasi Parlementer

Demokrasi Terpimpin

Demokrasi Pancasila

Demokrasi Era Transisi

DEMOKRASI PARLEMENTER emokrasi liberal atau sering disebut dengan demokrasi parlementer diterapkan di

Indonesia sejak tahun 1945 sampai dengan 1959. Sistem pemerintahan yang

berlaku disebut system parlementer, karena lembaga yang memegang kekuasaan

menentukan terbentuknya dewan menteri [kabinet] berada di tangan Perlementer atau

DPR. Dalam pelaksanaannya ditandai dengan jatuh bangunnya kabinet

Demokrasi perlementer di Indonesia diawali dan disponsori oleh Moch. Hatta,

tepatnya tanggal 3 November 1945. Hatta selaku Wakil Presiden Republik Indonesia

mengeluarkan maklumat yang berisi seruan untuk membentuk partai-partai politik.

Lahirlah multi-partai sebagai salah satu upaya mempertahankan kemajemukkan dan

kemerdekaan bangsa.

Tragisnya kondisi saat itu para elite politik justru tidak siap melaksanakan demokrasi

ini, menurut Hatta ketidaksiapan dilatari oleh konflik-konflik sebagai akibat kuatnya

kepentingan golongan.

DEMOKRASI PARLEMENTER (1950 – 1959)

KARAKTERISTIK

Parlemen memegang kekuasaan politik sangat besar

Sistem multipartai. Parlemen terdiri dari wakil-wakil partai yang berasal dari

beragam aliran/ideologi

Pengawasan yang ketat dari parlemen menyebabkan akuntabilitas pejabat

negara sangat tinggi

D

Page 12: DEMOKRASI - PPKN - DJOKO AW

12

Kabinet pemerintahan koalisi tidak stabil dan kerap berganti

Pemilu 1955 terlaksana sangat demokratis

Hak berserikat dan berkumpul terjamin dengan jelas

LATAR BELAKANG PERALIHAN

Instabilitas politik dan berbagai pemberontakan di daerah

Langkah pemulihan situasi dilakukan Soekarno dan menerapkan demokrasi

terpimpin

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang membubarkan Konstituante dan kembali ke

UUD 1945.

DEMOKRASI TERPIMPIN

emokrasi terpimpin lahir dari ketidaksiapan elite politik dan sikap kurang

dewasa dari para elite politik dalam berdemokras. Keadaan ini memaksa militer

masuk dalam kancah politik dan mendapat angin dari Soekarno, yang saat itu

tidak sepaham dengan demokrasi ala parlementer. Demokrasi terpimpin berlangsung

mulai tahun 1959 hingga tahun 1965, karakter demokrasi ini segala kewenangan

terpusat pada lembaga kepresidenan, sehingga kekuatan politik dan kekuatan-kekuatan

lain terberangus.

Demokrasi terpimpin juga berakhir dengan tragis, tumbang melalui sebuah drama

politik yang hingga saat ini menjadi sebuah polemik. Tumbangnya sistem ini

merupakan awal kebangkitan orde baru.

KARAKTERISTIK

Sistem kepartaian melemah direduksi kekuasaan Presiden

Peran kontrol DPR Gotong Royong ( DPR-GR ) melemah

Pemilu tidak diselenggarakan selama periode ini

Upaya konsolidasi kekuatan politik dengan cara;

(1) Pembentukan kabinet Gotong Royong yang mewakili semua fraksi dan

partai-partai

(2) Dibentuk Dewan Nasional yang dibentuk dari golongan fungsional (wakil

buruh, petani, pendeta, ulama, wanita, dll)

Sentralisasi kekuasaan di tangan presiden, kewenangan daerah terbatas

Kebebasan pers dibatasi, sejumlah media diberedel

LATAR BELAKANG PERALIHAN

Kudeta gagal PKI lewat pemberontakan G30S/PKI tahun 1965

Kepemimpinan terpimpin yang dijalankan tidak berhasil memperbaiki kemelut

ekonomi dan social. demokrasi pancasila (1966 – 1998 )

Presiden Soekarno tersingkir dari kekuasaan dan diganti oleh Soeharto.

DEMOKRASI PANCASILA Demokrasi Pancasila lahir dari tataran retorika politik bahwa pengalaman pahit

berdemokrasi perlu disiasati dengan bentuk demokrasi yang baru. Retorika politik ini

D

Page 13: DEMOKRASI - PPKN - DJOKO AW

13

mengacu pada sebuah asumsi bahwa demokrasi parlementer dan demokrasi terpimpin

tidak mampu melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

Oleh karenanya demokasi pancasila dapat dianggap lebih maju dari demokrasi

terpimpin dan demokrasi liberal/parlementer.

Pandangan mantan Presiden Soeharto

tentang demokrasi Pancasila. Pandangan Mantan Presiden RI. (Soeharto)

dalam pidato kenegaraan tanggal 16 Aguatus

1967 antara lain mengatakan:

“Demokrasi Pancasila berarti demokrasi,

kedaulatan rakyat yang dijiwai dan

dintegrasikan dengan sila-sila lainnya. Hal ini

berarti bahwa menggunakan hak-hak demokrasi

selalu disertai dengan rasa tanggung jawab

kepada Tuhan yang Maha Esa menurut

keyakinan agama masing-masing, menjujung

tinggi nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan

martabat dan harkat manusia menjamin dan

mempersatukan bangsa, dan harus

dimanfaatkan untuk mewujudkan keadilan

sosial. Demokrasi Pancasila berpangkal tolak

dari paham kekeluargaan dan gotong royong”

Pandangan mantan Presiden Megawati

tentang demokrasi Pancasila. “Demokrasi yang kita tumbuhkan di Indonesia adalah Demokrasi Pancasila”. Sila-sila dari

Pancasila itulah yang menjiwai kehidupan berdemokrasi, itu berari tidak dengan tekanan

apalagi pemaksaan”

KARAKTERISTIK

Kekuasaan presiden sebagai kepala negara dan pemerintahan sangat tinggi

Partai politik dibatasi jumlah dan peran politiknya

Pemilu terselenggara teratur setiap lima tahun

Tidak ada pergantian kekuasaan politik, Soeharto berkuasa selama lima

periode pemilu

Rekrutmen politik bersifat tertutup

Peran militer sangat kuat dengan konsep dwifungsi ABRI

Kebebasan pers dibatasi. Pemberedelan media masa kerap terjadi

LATAR BELAKANG PERALIHAN

Di akhir era, perekonomian kacau, harga BBM dan kebutuhan pokok

melambung

Demonstrasi massa dimotori mahasiswa yang menuntut reformasi (12-

13/5/1998 berupa mundurnya Soeharto, penurunan harga, dan pemilu ulang

Pemerintahan mandek akibat sebagian besar menteri mengundurkan diri

Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden (21/5/1998).

Page 14: DEMOKRASI - PPKN - DJOKO AW

14

DEMOKRASI ERA TRANSISI

DEMOKRASI ERA TRANSISI (1998 – 2010)

KARAKTERISTIK

Sistem pemerintahan presidensial, tetapi parlemen terdiri dari banyak partai

(multipartai)

Sistem pemilihan langsung untuk presiden dan kepala daerah

Lembaga perwakilan dibagi menjadi DPR dan DPD

Desentralisasi kekuasaan dengan model otonomi daerah

Kebebasan pers lebih terbuka

Muncul komisi-komisi independen negara.

Catatan, ketika sistem pemilihan kepala daerah (Pilkada) dilaksanakan secara

langsung diterapkan, secara umum justru minimbulkan biaya besar (Hight Cost)

[Rev. Desxember 2011]

KATA BIJAK BERBANGSA DAN BERNEGARA

Page 15: DEMOKRASI - PPKN - DJOKO AW

15

Page 16: DEMOKRASI - PPKN - DJOKO AW

16