DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh...

34
DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan Bimtek “Penguatan Kapasitas Kelembagaan Desa”, Oleh IPDN bekerjasama dengan Pemda Kabupaten Pandeglang, Pada Hari Kamis, 14 Desember 2017, Di Kampus IPDN Jatinangor Sumedang

Transcript of DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh...

Page 1: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN

Oleh :

Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si

(Dekan FISIP UNJANI Cimahi)

Disampaikan Dalam Kegiatan Bimtek “Penguatan Kapasitas Kelembagaan Desa”, Oleh IPDN bekerjasama dengan Pemda Kabupaten

Pandeglang, Pada Hari Kamis, 14 Desember 2017, Di Kampus IPDN Jatinangor Sumedang

Page 2: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

UU ini disahkan & Diundangkan pd tanggal 15 Januari 2014. UU ini menjadi dasar hukum, landasan yuridis, payung hukum penyelenggaraan pemerintahan desa secara demokratis

122 Pasal

XVI Bab

Penjelasan

UU No. 6 Thn 2014

Page 3: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

Arti Penting UU No. 6 Tahun 2014

Tentang Desa

Arti Penting…

Memberikan pengakuan,

status, & kepastian hukum atas desa dalam

sistem ketatanegaraan yg

berbasis pada NKRI

Memberikan keleluasaan bagi

desa untuk mengatur

pemerintahasan desa secara

mandiri, otonom, & berbasis kearifan

lokal

Membuka peluang diterapkannya

penyelenggaraan pemerintahan

desa yang demokratis

(Demokrasi Desa)

Page 4: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

Nawacita Jokowi-JK

Sejak dialokasikan pada 2015, Dana Desa telah

menghasilkan lebih dari 89,8 ribu kilometer (km) jalan

desa, 746,4 ribu meter jembatan, akses air bersih untuk

22,1 ribu rumah tangga 1,7 ribu unit tambatan perahu,

14,9 ribu unit PAUD, 4,1 ribu unit Polindes, 19,5 ribu

unit sumur, 3 ribu unit pasar desa, 108 ribu unit drainase

dan irigasi, 9,9 ribu unit Posyandu, dan 941 unit embung

“Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah & desa”

Page 5: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

Program Prioritas Pembangunan Desa

Prioritas Jokowi

Embung Desa

Prukades Raga Desa

Bumdes

Page 6: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

• Kabupaten Pandeglang menjadi salah satu daerah yang telah menerapkan empat program prioritas pembangunan desa tersebut.

• Implementasi keempatnya menjadi salah satu faktor keberhasilan Pandeglang mengatasi ketertinggalan desanya.

• Data Tahun 2014 menunjukkan, dari total 326 desa di Kabupaten Pandeglang, sebanyak 214 desa masuk kategori desa tertinggal (65%). Sementara pada tahun 2016, jumlah desa tertinggal di Kabupaten Pandeglang turun menjadi 149 Desa atau berkurang 66 Desa dibandingkan tahun 2014 (30,84%) lalu.

Pembangunan Desa Di Kabupaten Pandeglang

Page 7: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

Latar Belakang Demokrasi Desa

Demokrasi Desa

Melalui asas rekognisi dan subsidiaritas, UU No. 6/2014 tentang Desa (UU Desa) mengusung

semangat penguatan Desa sebagai entitas yang mandiri, yaitu suatu entitas yang dapat

menyelenggarakan urusannya sendiri tanpa campur tangan berlebih dari pemerintah (supra

desa).

Dalam mengatur urusannya sendiri itulah Desa diberikan kewenangan untuk menyelenggarakan pemerintahan desa yang didasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi, dimana

warga desa memiliki kedudukan yang setara dengan pemerintah desa dalam penyelenggaraan pemerintahan

tersebut. Dalam konteks ini Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menjadi penting karena keberadaannya sebagai

representasi warga desa.

Page 8: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

Latar Belakang Demokrasi Desa

Demokrasi Desa

Demokrasi desa sendiri sejatinya telah diafirmasi sejak awal reformasi bergulir,

tepatnya melalui UU No. 22/1999. Didorong oleh semangat mengevaluasi

pemerintahan Orde Baru yang cenderung sentralistik, UU No. 22/1999 mengusung penguatan tatakelola pemerintahan lokal

melalui prinsip demokrasi, termasuk pemerintahan Desa di dalamnya. Dalam

konteks itulah kemudian UU No. 22/1999 memandatkan pembentukan Badan

Perwakilan Desa yang menjalankan fungsi sebagai parlemen desa.

Page 9: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

Latar Belakang Demokrasi Desa

• Di masa Orde Baru, dimana Desa diposisikan sebagai

perpanjangan administrasi pemerintah pusat, dapat

dipastikan tidak tumbuh demokrasi di level desa.

• Berbagai keputusan yang diambil oleh pemerintah desa

tidak lain didasarkan sepenuhnya pada instruksi dari

Pemerintah Pusat.

• Meskipun sebenarnya pada saat itu di desa terdapat

lembaga serupa BPD yaitu Lembaga Musyawarah Desa

(LMD) sebagaimana dimandatkan oleh UU No. 5/1979,

namun sebagaimana yang terjadi pada parlemen di level

nasional, LMD pun menjadi lembaga demokrasi yang

semu.

Demokrasi Desa

Page 10: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

Keberadaan dan fungsi Badan Perwakilan Desa tetap

dipertahankan setelah UU No. 22/1999 diganti menjadi

UU No. 32/2004, meskipun secara harfiah mengalami

perubahan sebutan menjadi Badan Permusyawaratan

Desa. Sebutan ini tetap dipertahankan di bawah

pengaturan UU Desa sekarang ini.

Mengingat keberadaannya yang sudah cukup lama,

semestinya BPD telah menjadi lembaga yang relatif

mapan dalam memperkuat proses demokrasi di desa.

Terlebih setelah diperkuat secara normatif oleh UU

Desa, BPD semestinya menjadi pionir dalam

mendorong kemandirian desa sebagaimana yang

dikehendaki oleh UU Desa.

Page 11: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Fungsi BPD

Membahas Dan

Menyepakati Rancangan Peraturan

Desa Bersama Kepala Desa

Menampung Dan

Menyalurkan Aspirasi

Masyarakat Desa

Melakukan Pengawasan

Kinerja Kepala Desa

Page 12: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

Fungsi “Membahas Perda”

• Dalam fungsinya sebagai pihak yang membahas dan menyepakati rancangan

Peraturan Desa (Perdes), BPD tidak lebih proaktif dari Kepala Desa.

• Meskipun rancangan dapat saja diajukan oleh BPD namun pada kenyataannya

lebih sering rancangan Perdes diusulkan oleh Kepala Desa.

• Pada kasus yang lain, rancangan Perdes yang telah dirumuskan dan diajukan

oleh Kepala Desa gagal disahkan karena BPD tidak kunjung membahasnya.

• Kondisi ini menyebabkan Desa kurang produktif dalam mengesahkan Perdes

di luar Perdes-Perdes yang pokok, yaitu Perdes tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Desa (RPJMDes), Aanggaran Pendapatan dan Belanja Desa

(APBDes) dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes).

Page 13: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

Fungsi “Menampung aspirasi Warga”

Dalam hal menampung aspirasi warga, BPD masih

kurang mendapat kepercayaan dari masyarakat.

Ini dapat dilihat dari kecenderungan warga desa

yang lebih memilih menyampaikan aspirasinya

kepada orang yang dianggap dekat secara

kekuasaan dengan kepala desa, dengan harapan

bahwa orang tersebut akan menyampaikannya

langsung kepada kepala desa. Ada juga warga

yang mengadukan aspirasinya kepada ketua RT

atau RW.

Page 14: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

Fungsi “Pengawas Kinerja Kepala Desa”

Sebagai pengawas kinerja kepala desa, BPD

hampir tidak pernah membahas secara serius

laporan pertanggungjawaban pemerintah

desa. Hampir tidak pernah ditemui BPD

memberikan catatan terhadap laporan

tersebut. Laporan pertanggungjawaban

kepada bupati cenderung dianggap penting

ketimbang kepada BPD, karena menganggap

laporan kepada bupati akan berimplikasi

pada persetujuan untuk pencairan dana desa

tahap berikutnya

Page 15: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

Penyebab

Pengorganisasian

Staf & Sekretariat

Hak Anggota

Kapasitas Personal

Anggota BPD masih

lemah dlm legal drafting,

kemampuan komunikasi,

dan pemahaman

pengawasan.

BPD tdk didukung oleh

staf & sekretariat yg

kompeten, manajemen

perkantoran krng tertib

administrasi.

Hak yang diterima oleh

anggota BPD masih jauh

dari yg semestinya, shg

mempengaruhi kinerja

dalam melaksanakan tugas

sehari-hari.

Manajemen BPD belum

modern, anggota kerja

asal2an, kadang hanya

ketua BPD yng aktif, ada

anggota yg lama tidak

aktif.

Page 16: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

Demokrasi Desa

Hambatan Penerapan Demokrasi Desa

Praktek Administratif

Partisipasi Masyarakat

Musyawarah Desa

Aparatur Pemerintah Daerah cenderung

melakukan tindakan kepatuhan dari “Pusat” untuk mengendalikan

Pemerintah Desa, termasuk dalamhal

penggunaan Dana Desa.

lemahnya tingkat partisipasi yang substantif dan

konstruksif dari masyarakat Desa

Musdes cenderung patriarki,

seremonial, formalistik, monoton.

Page 17: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

Ancaman Demokrasi Desa

Korupsi di Desa

Lemahnya Transparansi

Rendahnya Akuntabilitas

Kurangnya Partisipasi

Masyarakat

Page 18: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

Penelitian ICW Indonesia Corruption Watch (ICW) merilis ada 110 kasus

penyelewengan dana desa dan alokasi dana desa sepanjang 2016-10 Agustus 2017. Dari 110 kasus itu,

pelakunya rata-rata dilakukan Kepala Desa alias Kades.

Dari 139 aktor, 107 di antaranya merupakan Kepala Desa. Pelaku korupsi lainnya adalah 30 perangkat desa dan istri

kepala desa sebanyak 2 orang

Dari 110 kasus korupsi tersebut, jumlah kerugian negaranya

mencapai Rp 30 miliar

Page 19: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

Penelitian ICW

Bentuk Korupsi di Desa…

• Penggelapan,

• Penyalahgunaan Anggaran,

• Penyalahgunaan Wewenang,

• Pungutan Liar,

• Mark Up Anggaran,

• Laporan Fiktif,

• Pemotongan Anggaran,

• Suap.

Page 20: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

Penelitian ICW Titik Rawan Korupsi

dlm pengelolaan dana desa

• Proses Perencanaan, • Proses Pertanggungjawaban, • Monitoring Dan Evaluasi,

Pelaksanaan, • Pengadaan Barang Dan Jasa

Dalam Hal Penyaluran Dan Pengelolaan Dana Desa.

Page 21: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

Membuat rancangan anggaran biaya di atas

harga pasar, mempertanggungjawabkan

pembiayaan bangunan fisik dengan dana

desa padahal proyek tersebut bersumber dari

sumber lain.

Penelitian ICW : Modus Korupsi Di Desa

Meminjam sementara dana desa untuk

kepentingan pribadi namun tidak

dikembalikan, lalu pemungutan atau

pemotongan dana desa oleh oknum

pejabat kecamatan atau kabupaten.

Page 22: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

Penggelembungan atau mark up pembayaran

honor perangkat desa dan mark up pembayaran

alat tulis kantor (ATK). Serta memungut ajak atau

retribusi desa namun hasil pungutan tidak

disetorkan ke kas desa atau kantor pajak.

Penelitian ICW : Modus Korupsi Di Desa

Pembelian inventaris kantor dengan dana

desa namun diperuntukkan secara pribadi,

pemangkasan anggaran publik kemudian

dialokasikan untuk kepentingan perangkat desa,

serta melakukan kongkalikong proyek yang

didanai dana desa.

Page 23: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

Edit the text with your own short phrase.

The animation is already done for you; just copy and paste the slide into your existing presentation.

Banyak dana yang mengalir ke desa membuat desa

rawan terjadinya korupsi. Hal ini harus menjadi

tantangan bagi Desa untuk menunjukkan “tata kelola

desa yang bersih & baik” sehingga akan menghindari

persepsi masyarakat & pemerintah tentang praktek tata

kelola yang buruk di desa

Page 24: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

Kades Dalam Pusaran Politik

Kades

Di sisi lain, Kades harus netral & tdk

boleh memihak dlm setiap Pilkada, pileg, pilpres

Semua partai politik berkepentingan untuk menarik Kades sebagai

pengarah suara

Ada Kades yg mendukung partai

tertentu, caleg tertentu, calon KDH

tertentu

Ada kades yang “bermain politik” dlm konstelasi & kontestasi politik

Didekati elit politik untuk meraup suara &

memobilisasi massa

Memiliki posisi strategis dalam Pilkada, Pileg, Pilpres

Page 25: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

Kompetisi Politik Dalam Pilkades

Pilkades Pilkades

Benturan antar tim sukses

Terjadinya konflik & kekerasan di tingkat

akar rumput

Adanya indikasi money politics (politik

uang)

Mobilisasi massa yg mengarah pd ketegangan

Rawan mengarah pada konflik berbau

SARA

Adanya pelanggaran pidana / pelanggaran

hukum

Page 26: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

Pemerintahan Desa

Pilar Pemerintahan Desa

Pemerintah Desa (Kades &

Perangkat Desa)

Badan Permusyawaratan

Desa (BPD)

Page 27: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

Hubungan Kades & BPD

Kades BPD

Pemerintah Desa

Eksekutif Desa

Pelaksana Pemerintahan Desa

Parlemen Desa

Legislatif Desa

Pengawas Pemerintah Desa

Page 28: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

Agar pemerintahan desa demokratis, Kades dengan BPD harus memiliki

Harmonis, solid & integratif

Agar pemerintahan desa demokratis, Kades dengan BPD harus saling memahami,

Menghormati, & menghargai

Agar pemerintahan desa demokratis, Kades dengan BPD harus saling mengisi,

Melengkapi, & mengingatkan.

Sinergi

Page 29: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

Ruang Publik Dalam Demokrasi Desa

Kades harus memberikan ruang publik berupa menerima

masukan, saran, & bahkan kritikan dari masyarakat

Kades harus bisa menangkap & menjaring aspirasi masyarakat (“jaring asmara”)

untuk bahan pengambilan kebijakan desa

Kades harus akomodatif, fleksibel, luwes, & adaptabel trhdp

perkembangan lingkungan desa

Page 30: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

Lembaga Kemasyarakatan Desa Dalam Demokrasi Desa

Kades harus mampu…

• Memberdayakan RT, RW, karang taruna, PKK, maupun lembaga kemsyarakatan desa lainnya.

• Kades harus mengajak diskusi, dialog maupun rembug desa secara rutin, tidak hanya dalam musrenbang desa saja.

• Kades harus melibatkan Ormas & LSM di desa dalam setiap pembuatan & pelaksanaan program pembangunan desa

Page 31: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

Pemerintahan Desa Yang

Solid & Kuat

Babinsa

Babinkamtibmas

Pemerintah Daerah

Pemerintah Pusat

Harus mampu

menunjukkan kpd

pemerintah pusat bahwa

Desa mampu mandiri,

bersih, jujur, & baik dlm

tata kelola pemerintahan

desa

Harus mampu sinergi

aktif dgn

Babinkamtibmas utk

menciptakan kamtibmas

desa yg kondusif tanpa

ada pelanggaran

hukum.

Harus mampu melakukan

konsultasi aktif dgn pihak

kecamatan (Camat) dan

pemerintah daerah

(kabupaten/kota) utk

mendptkan pencerahan

tentang desa

Harus mampu menjalin

komunikasi, koordinasi &

kolaborasi dgn unsur TNI

(Babinsa) utk amankan

desa dari berbagai

ancaman

Page 32: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

“Good Village Governance”

Pemerintah Desa

Swasta di Desa

Masyarakat Desa

Tata Kelola Kepemerintahan

Desa Yang Baik (good village

governance) adalah

kemitraan tiga pihak antara

pemerintah desa, masyarakat

desa & komunitas swasta /

bisnis di desa

Page 33: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

https://agussubagyo1978.wordpress.com HP : 08121 40 4745

Page 34: DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN · 2019. 9. 21. · DEMOKRASI DESA : PELUANG & TANTANGAN Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP UNJANI Cimahi) Disampaikan Dalam Kegiatan

1. Nama : Dr. Agus Subagyo, S.IP, M.Si 2. Tempat & tanggal lahir : Sukoharjo, Solo, 18 April 1978 3. Pekerjaan : Dosen FISIP UNJANI Cimahi 4. Riwayat Pendidikan :

• S1 : FISIPOL Universitas Muhammadiyah Yogyakarta • S2 : FISIPOL Universitas Gadjah Mada Yogyakarta • S3 : FISIPOL Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

5. Riwayat Mengajar • Mengajar di Unhan Jakarta • Mengajar di Pusdikintel Polri • Mengajar di Sesko TNI Bandung • Mengajar di Seskoad Bandung • Mengajar di Seskoau Lembang

6. Riwaya Pekerjaan • Ketua LSM “Institute for Community Development”, Cimahi • Ketua Pusat Studi Demokrasi dan Manajemen Konflik, UMY, Yogyakarta • Ketua Center fo Democracy and Civil Society, UMY, Yogyakarta • Ketua Pusat Kajian Kepemerintahan dan Kemasyarakatan UNJANI, dll

34