DEMAM TIFOID

4
DEMAM TIFOID 1. Definisi Demam tifoid didefinisikan sebagai penyakit sistemik yang bersifat akut. Penyebab dari demam tifoid yaitu Salmonella typhi. Penyakit ini ditandai dengan panas berkepanjangan 1 2. Epidemiologi Angka kejadian demam tifoid di Amerika Selatan diperkirakan 150 / 100.000 / tahun. Di Asia sendiri angka kejadian demam tifoid mencapai 900 / 100.000 / pertahun. Usia penderita demam tidoid di Indonesia (daerah endemis) dilaporkan antara 3-19 tahun mencapai 91% kasus. 1 Salmonella typhi dapat hidup didalam tubuh manusia (manusia sebagai natural reservoir). Manusia yang terinfeksi Salmonella typhi dapat mengekspresikannya melalui secret saluran nafas, urin dan tinja dalam waktu yang sangat bervariasi. Salmonella typhi yang berada di luar tubuh manusia dapat bertahan hidup untuk beberapa minggu bila berada di dalam air, es, debu, atau kotoran yang kering maupun pada pakaian. Akan tetapi, Salmonella typhi mudah dimatikan dengan klorinisasai dan pasteurisasasi (temp 63°C). 1 3. Etiologi Penyebab demam tifoid yaitu Salmonella typhi. Salmonella typhi sama dengan Salmonella yang lain, merupakan bakteri gram

Transcript of DEMAM TIFOID

Page 1: DEMAM TIFOID

DEMAM TIFOID

1. Definisi

Demam tifoid didefinisikan sebagai penyakit sistemik yang bersifat akut.

Penyebab dari demam tifoid yaitu Salmonella typhi. Penyakit ini ditandai dengan panas

berkepanjangan 1

2. Epidemiologi

Angka kejadian demam tifoid di Amerika Selatan diperkirakan 150 / 100.000 /

tahun. Di Asia sendiri angka kejadian demam tifoid mencapai 900 / 100.000 / pertahun.

Usia penderita demam tidoid di Indonesia (daerah endemis) dilaporkan antara 3-19 tahun

mencapai 91% kasus. 1

Salmonella typhi dapat hidup didalam tubuh manusia (manusia sebagai natural

reservoir). Manusia yang terinfeksi Salmonella typhi dapat mengekspresikannya melalui

secret saluran nafas, urin dan tinja dalam waktu yang sangat bervariasi. Salmonella typhi

yang berada di luar tubuh manusia dapat bertahan hidup untuk beberapa minggu bila

berada di dalam air, es, debu, atau kotoran yang kering maupun pada pakaian. Akan

tetapi, Salmonella typhi mudah dimatikan dengan klorinisasai dan pasteurisasasi (temp

63°C). 1

3. Etiologi

Penyebab demam tifoid yaitu Salmonella typhi. Salmonella typhi sama dengan

Salmonella yang lain, merupakan bakteri gram negative, mempunyai flagella, tidak

berkapsul tidak membentuk spora fakultatif anaerob. Mempunyai antigen somatik (O)

yang terdiri dari oligosakarida, flagelar antigen(H) yang terdiri dari protein dan

envelopeantigen (K)yang terdiri dari polisakarida.mempunyai makromolekuler

lipopolisakarida kompleks yang membentuk lapis luar ari dinding sel dan dinamakan

endotoksin. 1

PATOGENESIS

Jalur masuknya bakteri ke dalam tubuh

Page 2: DEMAM TIFOID

Bakteri Salmonella typhi masuk ke dalam tubuh melalui mulut bersama dengan makanan

atau minuman. Saat melalui lambung dengan suasana asam (pH <2) banyak bakteri yang mati.

Bakteri yang masih hidup akan mencapai usus halus (ileum dan yeyenum) dan menembus

dinding usus. Bakteri mencapai folikel limfe usus halus, ikut aliran ke kelenjar linfe mesenterika

bahkan ada yang melewati sirkulasi sistemik sampai ke jaringan RESdi organ hati dan limpa.

Salmonella typhi mengalami multiplikasi di dalam sel fagosit mononuclear, di dalam folikel

limfe, kelenjar limfe mesenterika, hati dan limfe.

Setelah melewati periode inkubasi maka Salmonella typhiakan keluar dari habitatnya dan

melalui duktus torasikus akan masuk ke dalam sirkulasi sistemik. Dengan cara ini Salmonella

typhi dapat masuk ke dalam organ manapun, akan tetapi tempat yang disukai Salmonella typhi

adalah hati, limpa, sumsum tulang, kandung empedu dan Peyer’s patchdari ileum terminal.

Peran endotoksin

Peran endotoksin dalam pathogenesis demam tifoid tidak jelas, terbukti dengan tidak

terdeteksinya endotoksin dalam sirkulasi penderita melaui pemeriksaan limulus. Diduga

endotoksin Salmonella typhi menstimulasi makrofag di dalam hati, limpa, folikel limfoma usus

halus dan kelenjar limfe mesenterika untuk memproduksi sitokin dan zat-zat lain. Produk dari

makrofag inilah yang dapat menimbulkan nekrosis sel, sistem vascular yang tidak stabil, demam,

depresi sumsum tulang, kelainan pada darah dan juga menstimulasi sistem imunologik.

Respon imunologik

Terjadi respon humoram maupun selular baik di tingkat local (gastrointestinal) maupun

sistemik. Diperkirakan imunitas selular lebih berperan.

MANIFESTASI KLINIS

Pada anak, periode inkubasi demam tifoid antara 5-40 hari dengan rata-rata 10-14 hari.

Gejala klinis demam tifoid sangat bervariasi. Semua pasien demam tifoid selalu menderita

demam pada awal penyakit. Ada istilah khusus untuk demam pada tifoid step ladder temperature

chartyang ditandai dengan demam timbul insidious, kemudian naik bertahap setiap harinya dan

mencapai puncak di akhir minggu pertama, stetelah itu demam akan bertahan tinggi dan pada

Page 3: DEMAM TIFOID

akhir minggu ke-4 demam turun perlahan. Banyak orang tua pasien melaporkan demam lebih

tinggi pada sore dan malam hari dibandingkan pagi harinya.

Saat demam sudah tinggi, dapat disertai gejala sistem saraf pusat seperti kesadaran

berkabut atau delirium, atau penurunan kesadaran mulai apati sampai koma. Gejala sistemik lain

yaitu malaise, nyeri kepala, anoreksia, nausea, mialgia, nyeri perut dan radang tenggorokan.

Dapat pula dijumpai pasien dengan syok hipovolemik sebagai akibat masukan cairan dan

makanan yang kurang.

Gejala gastrointestinal bervariasi, dapat mengeluh obstipasi kemudian disusul episode

diare, sebagian lidah tampak kotor dengan putih ditengah sedang tepi ujungnya kemerahan.

Banyak dijumpai gejala meteorismus dan lebih sering hepatomegali dari pada splenomegali.

Bronchitis banyak dijumpai pada demam tifoid. Bradikardi relatif jarang dijumpai pada

anak.

Dafpus:

1. Darmowandoyo, W. 2002. Demam tifoid dalam Buku Ajar Infeksi dan Penyakit Tropis edisi I.

Balai penerbit FKUI : Jakarta pp: 367-371