DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI...

164
DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI ANCAMAN TERORISME DI INDONESIA SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh Malissa Rizqi 1111013000041 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Transcript of DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI...

Page 1: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG

AKSI ANCAMAN TERORISME DI INDONESIA

SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

DI SMP

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh

Malissa Rizqi

1111013000041

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG

AKSI ANCAMAN TERORISME DI INDONESIA SERTA

PEMANFAATANNYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA DI SMP

Page 3: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang
Page 4: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang
Page 5: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

i

ABSTRAK

Malissa Rizqi (NIM: 1111013000041). Deiksis Dalam Surat Kabar Republika

Tentang Aksi Ancaman Terorisme di Indonesia Serta Pemanfaatannya Terhadap

Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi penggunaan

deiksis dalam surat kabar Republika tentang aksi ancaman terorisme di Indonesia

edisi Mei 2018 dan pemanfaatannya terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di

SMP. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni teknik dokumen. Sumber data

dalam penelitian ini diperoleh dari 7 edisi Koran republika bulan mei tahun 2018.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 76 Deiksis Persona . Meliputi

bentuk saya, kita, kami, ia, dia, dan mereka. Bentuk deiksis wacana terdapat 24 yang

terbagi atas anafora dan katafora. Deiksis sosial menunjukkan bahwa terdapat 93 data

berupa kata dan frasa. Bentuk deiksis ruang tempat 49 yaitu bentuk ini dan itu.

Bentuk deiksis waktu 9 data. Penelitian ini diimplikasikan pada pembelajaran Bahasa

Indonesia siswa SMP kelas VIII semester satu, standar kompetensi mengidentifikasi

unsur-unsur berita yang di dengar dan dibaca. Menelaah struktur dan kebahasaan teks

berita, menyajikan informasi dalam bentuk teks berita secara tulis dan lisan dengan

memperhatikan struktur, kebahasaan, atau aspek lisan. Melalui hasil penelitian ini,

guru dapat menerapkan pendekatan pragmatik untuk melatih siswa Menyajikan

informasi dalam bentuk teks berita secara tulis yang baik dan menggunakan dieksis

yang tepat.

Kata Kunci: Pragmatik, Deiksis, Berita, Republika.

Page 6: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

ii

ABSTRACT

Malissa Rizqi (NIM: 1111013000041 ). Deiksis In Republika's Newspaper

About Terrorism Threat Action in Indonesia and Its Utilization of Indonesian

Language Learning in Middle School.

This study aims to describe the form and function of the use of deixis in

the Republika newspaper about terrorism threats in Indonesia in the May 2018

edition and their use of Indonesian language learning in junior high schools.

This study uses descriptive method with qualitative approach. Data collection

techniques used are document techniques. Data sources in this study were

obtained from 7 editions of Republika Newspaper in May 2018.

The results show that there are 76 Deiksis Persona. Covering my form,

we, us, he, he, and them. There are 24 forms of discourse deixis which are

divided into anaphora and katafora. Social deixis shows that there are 93 data

in the form of words and phrases. The form of the deixis of the space in which

the form is and that. Form deixis time 9 data. This study was implicated in the

Indonesian language learning for junior high school students of the first

semester VIII, the competency standard to identify the elements of the news

that was heard and read. Reviewing the structure and language of the news

text, presenting information in the form of written and oral news texts with

attention to structure, language, or oral aspects. Through the results of this

study, the teacher can apply a pragmatic approach to train students. Presenting

information in the form of good news text in writing and using the right

exisses.

Keywords: Pragmatics, Deixis, News, Republika.

Page 7: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.Wr.Wb.

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang

melimpahkan rahmat dan ridhonya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada suri tauladan

kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, serta

pengikutnya yang diharapkan akan mendapatkan syafaatnya di dunia maupun

akhirat.

Skripsi yang dibuat penulis tidak luput dari kesalahan, masih jauh dari kata

sempurna dan masih banyak kekurangan, namun berkat motivasi, dorongan dan

bantuan orang-orang terdekat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Selama penyusunan skripsi ini banyak yang membantu memberikan ilmu,

waktu dan tenaganya serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis

mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas dan Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Makyun Subuki, M.Hum., selaku ketua jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang memberikan motivasi,

pengarahan agar penulis dapat segera menyelesaikan skripsi.

3. Dr. Siti Nuri Nurhaidah, MA., dosen pembimbing yang sudah banyak

meluangkan waktunya, tidak henti-hentinya membimbing, memberi motivasi,

arahan kepada penulis dengan luar biasa.

4. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan banyak ilmu, membimbing

dengan penuh kesabaran tanpa kenal lelah selama mengikuti perkuliahan.

5. Bapak dan Ibu karyawan/i Perpustakan Utama, Perpustakaan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan pelayanan dan pinjaman buku untuk penyusunan skripsi penulis.

6. Teristimewa untuk orang tua ku Ibu Musriatun , Mama Musriah, Papa Krisma

Dermaki, Mbah Sofa’i yang selalu membimbing, memberi motivasi dan

Page 8: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

iv

mendoakan tanpa kenal lelah. suami ku Akbar Resto Gustino dan anak ku

Khalif Faizan Syarif yang selalu memberikan kasih sayang sehingga penulis

selalu semangat. Adik-adik ku Resqi Yantoro dan Jimbaran Rizqi yang selalu

memberikan semangat, saudara ku Desrinna Noer Lailitsani dan Maya

Ramadhani terimakasih sudah menyemangati ku untuk menyelesaikan skripsi

ini.

7. Kawan-kawan PBSI angkatan 2011 khususnya PBSI-B, khususnya Shely

Eplianty, Endah SR, Rahma Rahayu M, Dinny Laras S yang selalu yang

senantiasa memberikan kebahagiaan selama masa-masa kuliah, memberikan

informasi, saling membantu, dan saling menyemangati dalam menyelesaikan

skripsi.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan

skripsi ini, semoga amal baik semuanya dapat diterima di sisi Allah SWT, dan

penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat khususnya untuk penulis dan

umumnya bagi setiap pembaca.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, 27 Juni 2018

Malissa Rizqi

Page 9: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PENGUJI

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ............................................................................................. i

ABSTRACT .............................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ................................................................................ iii

DAFTAR ISI ............................................................................................. v

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................. 3

C. Batasan Masalah .................................................................... 3

D. Rumusan Masalah ................................................................. 4

E. Tujuan.................................................................................... 4

F. Manfaat Penelitian................................................................. 4

G. Metodologi Penelitian ......................................................... . 5

1. Metode Penelitian ......................................................... .. 5

2. Sumber Data ................................................................. .. 5

3. Teknik Pengumpulan Data ........................................... .. 6

4. Teknik Analisis Data .................................................... .. 6

BAB II LANDASAN TEORETIS

A. Hakikat Semiotika Sastra ...................................................... 7

B. Pengertian Makna .................................................................. 10

C. Hakikat Drama ...................................................................... 11

1. Pengertian Drama .......................................................... . 12

2. Naskah Drama ............................................................... . 13

3. Unsur Instriksik Drama .................................................. 14

Page 10: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

vi

a. Penokohan dan Perwatakan .................................... .. 15

b. Alur ........................................................................... 17

c. Latar dan Ruang ..................................................... .. 21

d. Penggarapan Bahasa ................................................ . 22

e. Tema (Premisse) dan Amanat ................................. . 23

D. Pembelajaran Sastra Indonesia .............................................. 24

E. Penelitian yang Relevan ........................................................ 25

BAB III PEOFIL ARIFIN C. NOER

A. Biografi Arifin C. Noer ......................................................... 29

B. Karya Arifin C. Noer ............................................................. 30

C. Pemikiran Arifin C. Noer ...................................................... 32

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Unsur Instrinsik Naskah Drama Tengul Karya Arifin C. Noer 37

1. Tokoh dan Penokohan ................................................... . 37

2. Alur ................................................................................. 54

3. Latar .............................................................................. . 62

4. Gaya Bahasa .................................................................. . 70

5. Tema (Premisse) dan Amanat ....................................... . 76

B. Analisis Makna Tokoh dalam Naskah Drama Tengul Karya

Arifin C. Noe dengan pendekatan Semiotik ......................... 78

C. Implikasi naskah drama Tengul terhadap pembelajaran Bahasa dan

Sastra Indonesia di SMA ................................................ 91

BAB V PENUTUP

A. Simpulan................................................................................ 94

B. Saran ......................................................................................

Page 11: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

vii

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 12: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

Tabel 2.1 Deiksis Persona .............................................................................. 20

Tabel 2.2 Leksem Ruang Pronomina Demontratif dan Verba ....................... 22

Tabel 4.1 Wujud Deiksis Persona 1 ............................................................... 44

Tabel 4.2 Wujud Deiksis Persona 2 ............................................................... 46

Tabel 4.3 Wujud Deiksis Persona 3 ............................................................... 48

Tabel 4.4 Wujud Deiksis Persona 4 ............................................................... 50

Tabel 4.5 Wujud Deiksis Persona 5 ............................................................... 52

Tabel 4.6 Wujud Deiksis Persona 6 ............................................................... 54

Tabel 4.7 Wujud Deiksis Persona 7 ............................................................... 60

Tabel 4.8 Fungsi Deiksis Pembeda 1 ............................................................. 64

Tabel 4.9 Fungsi Deiksis sosial 2 ................................................................... 68

Tabel 4.10 Fungsi Deiksis sosial 3 ................................................................. 70

Tabel 4.11 Fungsi Deiksis sosial 4 ................................................................. 73

Tabel 4.12 Fungsi Deiksis sosial 5 ................................................................. 76

Tabel 4.13 Fungsi Deiksis sosial 6 ................................................................. 81

Tabel 4.14 Fungsi Deiksis sosial 7 ................................................................. 84

Tabel 4.15 Deiksis wacanaKapolri Bagi Resep Penanganan Terorisme ....... 87

Tabel 4.16 Deiksis wacana “Presiden: Jangan Beri Celah Terorisme”. ........ 89

Tabel 4.17 Deiksis wacana “SUROBOYO WANI!” ..................................... 90

Tabel 4.18. “Cermat bahas revisi UU Antiterorisme” ................................... 91

Tabel 4.19 “Revisi UU Antiterorisme Bisa Langsung Tuntas. ......................

Tabel 4.20 “Sepekan, Sepekan, 74 Terduga Teroris Ditangkap”. ................. 92

Tabel 4.21 Deiksis Ruang berita utama “Kapolri Bagi Resep Penanganan

Terorisme” ..................................................................................... 95

Tabel 4.22 Deiksis Ruang berita utama “Presiden: Jangan Beri

Celah Terorisme” ........................................................................... 96

Tabel 4.23 Deiksis Ruang berita utama SUROBOYO WANI! .................... 97

Tabel 4.24 Deiksis Ruang berita utama “Pemerintah Tancap Gas RUU

Antiterorisme”. .............................................................................. 98

Tabel 4.25 Deiksis Ruang berita utama “Cermat Bahas Revisi UU

Antiterorisme”. .............................................................................. 99

Tabel 4.26 Deiksis Ruang berita utama “Revisi UU Antiterorisme Bisa

Langsung Tuntas”. ......................................................................... . 100

Tabel 4.27 Deiksis Ruang berita utama “Sepekan, 74 Terduga Teroris

Ditangkap”. .................................................................................... 100

Page 13: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk sosial, untuk berinteraksi dengan manusia

lainnya dibutuhkan bahasa sebagai perantara untuk mempermudah komunikasi,

karena fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat komunikasi sosial. Bahasa

biasanya digunakan oleh suatu masyarakat tertentu untuk bekerja sama,

berinteraksi dengan tujuan mendapatkan pemahaman yang diinginkan. Dengan

demikian, setiap masyarakat dipastikan memiliki dan menggunakan alat

komunikasi sosial, tidak ada masyarakat tanpa bahasa dan tidak ada pula bahasa

tanpa masyarakat, manusia dan bahasa adalah dua unsur yang tidak dapat

dipisahkan karena keduanya saling berkaitan. Melalui bahasa seseorang dapat

mengungkapkan ide, gagasan, pikiran serta keinginan.

Bentuk bahasa yang dipergunakan biasanya dipengaruhi oleh sejumlah

faktor yang disebut sebagai faktor penentu, misalnya faktor siapa penutur dan

siapa lawan tuturnya, apa tujuan pembicaraan, masalah apa yang dibicarakan serta

situasi pembicara pada saat berbicara. Kajian mengenai penggunaan bahasa yang

dipengaruhi faktor penentu tersebut merupakan salah satu kajian bidang

pragmatik yaitu deiksis.

Deiksis berhubungan erat dengan cara menggramatikalisasikan ciri-ciri

konteks ujaran atau peristiwa ujaran yang berhubungan pula dengan interpretasi

tuturan yang sangat bergantung pada konteks tuturan itu sendiri. Dalam

pragmatik, kajian deiksis dibagi menjadi lima, yaitu: deiksis orang, deiksis

tempat, deiksis waktu, deiksis wacana, dan deiksis sosial. Penggunaan deiksis

dapat ditemui dalam dua ragam bahasa yaitu bahasa lisan dan tulis. Percakapan

secara lisan atau langsung dapat dideskripsikan secara pragmatik dengan adanya

situasi penutur dan lawan tutur, sedangkan bahasa tulis atau tidak langsung dilihat

melalui deskripsi dari pengarang.

Berita merupakan salah satu bagian dari media massa cetak yang mudah

dijangkau oleh seluruh kalangan masyarakat. Seiring perkembangan zaman,

Page 14: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

2

masyarakat dapat menikmati berita di setiap waktu, di setiap tempat melalui

televisi bahkan telepon genggam. Hal ini menunjukkan berita merupakan hal yang

penting dalam kehidupan karena berita menyajikan kejadian berupa opini atau

fakta yang memberikan informasi terhadap pembacanya. Akan tetapi, dalam

perkembangan media massa cetak merupakan salah satu akses terpenting dalam

menyampaikan informasi karena melalui berita seseorang dapat mengetahui

seluruh informasi dalam negeri dan dunia.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti

akan mengidentifikasi masalah sebagai berikut.

1. Sebagai makhluk sosial manusia menggunakan bahasa sebagai alat untuk

berkomunikasi.

2. Surat kabar mengandung deiksis yang menjadi bagian dari

penceritaannya.

3. Kurangnya pengetahuan terhadap penggunaan deiksis akan sulit untuk

memahami isi berita dalam surat kabar.

4. Impliksi deiksis pada surat kabar dalam pembelajaran bahasa Indonesia di

SMP.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifiaksi masalah yang telah diuraikan, agar penelitian ini

lebih terarah dan tidak terlalu luas, maka permasalahan harus dibatasi. Peneliti

memfokuskan penelitian hanya akan menganalisis deiksis pada kalimat yang

terdapat dalam surat kabar Republika tentang aksi ancaman terorisme di Indonesia

edisi Mei 2018 dan implikasinya dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah,

rumusan penelitian ini yaitu.

Page 15: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

3

1. Bagaimana bentuk deiksis dalam surat kabar Republika tentang aksi

ancaman terorisme di Indonesia edisi Mei 2018?

2. Bagaimana pemanfaatan deiksis dalam surat kabar Republika tentang aksi

ancaman terorisme di Indonesia edisi Mei 2018 sebagai bahan ajar

pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP?

E. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang akan dicapai dalam

penelitian ini, yaitu:

1. Mendeskripsikan penggunaan deiksis dalam surat kabar Republika tentang

aksi ancaman terorisme di Indonesia edisi Mei 2018.

2. Mendeskripsikan pemanfaatan deiksis dalam surat kabar Republika

tentang aksi ancaman terorisme di Indonesia edisi Mei 2018 sebagai

bahan ajar pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan

praktis, yaitu.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

dalam studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, khususnya

pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini juga diharapkan dapat

memberikan pengetahuan, terutama dalam identifikasi bentuk-bentuk

deiksis yang terdapat pada surat kabar.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi peneliti lain, yaitu sebagai uji coba dan menambah

wawasan tentang penggunaan deiksis sebagai dasar dalam meneliti

lebih lanjut dan mengaplikasikannya ke dalam pembelajaran menulis.

b. Manfaat bagi guru bahasa Indonesia untuk menerapkan cara-cara

mengidentifikasi penggunaan deiksis dalam pembelajaran bahasa

Indonesia, sehingga prestasi belajar siswa meningkat.

Page 16: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

4

c. Manfaat bagi peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat memahami

cara penggunaan deiksis dalam surat kabar, sehingga mudah untuk

mengetahui isi berita tersebut.

Page 17: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

5

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Hakikat Pragmatik

Pragmatik merupakan disiplin ilmu bahasa yang mengkaji makna yang

erat kaitannya dengan penutur/pemakai bahasa dan atau lawan tuturnya,

keadaan/situasi, serta konteks yang melatar belakangi peristiwa tuturan tersebut.

Nadar mengungkapkan bahwa pragmatik merupakan cabang linguistik yang

mempelajari bahasa untuk berkomunikasi dalam situasi tertentu.1 Sementara itu,

Leech menyatakan bahwa pragmatik adalah studi tentang makna dalam

hubungannya dengan situasi-situasi ujar(speech situations).2

Pragmatik berkaitan dengan penggunaan bahasa, yaitu bagaimana bahasa

digunakan oleh penutur bahasa itu di dalam situasi interaksi yang sebenarnya,

bukan di dalam situasi yang diabstraksikan, yang direka-reka oleh linguis.3

Pragmatik mengkaji keterkaitan antara bahasa dengan konteks yang penting sekali

untuk penjelasan dan pemahaman bahasa.4 Dari penjelasan tersebut dapat

disimpulkan bahwa pragmatik adalah ilmu bahasa yang mempelajari pemakaian

bahasa berkaitan dengan konteks pemakaiannya. Makna bahasa tersebut dapat

dimengerti bila diketahui konteksnya dan batasan pragmatik adalah aturanaturan

pemakaian bahasa mengenai bentuk dan makna yang dikaitkan dengan maksud

pembicara, konteks, dan keadaan.

Para pakar pragmatik mendefinisikan istilah ini secara berbeda-

beda.Misalnya, Yule menyebutkan “ada empat ruang lingkup yang tercakup

dalam pragmatik, yaitu (1) Pragmatik adalah studi tentang maksud penutur.

(2)Pragmatik adalah studi tentang makna kontekstual. (3)Pragmatik adalah studi

1F.X. Nadar, Pragmatik dan Penelitian Pragmatik, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009), h. 2

2Geoffery Leech, Prinsip-Prinsip Pragmatik, (Jakarta : Universitas Indonesia, 2011), h.8

3 Asim Gunarwan, Pragmatik Teori dan Kajian Nusantara, (Jakarta: Universitas Atma

Jaya, 2007), h.1. 4 F.X, Nandar, Pragmatik dan Penelitian Pragmatik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009),

h.54.

Page 18: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

6

tentang bagaimana agar lebih banyak yang disampaikan daripada yang dituturkan.

(4) “pragmatik adalah studi tentang ungkapan dari jarak hubungan.”5

Pragmatik adalah studi makna yang disampaikan oleh penutur (atau

penulis) dan ditafsirkan oleh lawan tutur (atau pembaca). Sebagai akibatnya

pragmatik lebih banyak berhubungan dengan analisis tentang apa yang

dimaksudkan orang dengan tuturan-tuturannya, daripada dengan makna terpisah

dari kata atau frase yang digunakan dalam tuturan itu sendiri. Pragmatik perlu

melibatkan penafsiran tentang apa yang dimaksudkan orang di dalam suatu

konteks khusus dan bagaimana konteks itu berpengaruh terhadap apa yang

dikatakan. Diperlukan suatu pertimbangan tentang bagaimana cara penutur

mengatur apa yang ingin mereka katakan yang disesuaikan dengan orang yang

mereka ajak bicara, di mana, kapan, dan dalam keadaan apa. Cara lawan tutur

dapat menyimpulkan tentang apa yang dituturkan agar dapat sampai pada suatu

interpretasi makna yang dimaksudkan oleh penutur, yaitu dengan mengkaji lebih

banyak sesuatu yang tidak dikatakan ternyata menjadi bagian yang disampaikan.

Keakraban, baik keakraban fisik, sosial, atau konseptual, menyiratkan adanya

pengalaman yang sama. Pada asumsi seberapa dekat atau jauh jarak lawan tutur,

penurut menuturkan seberapa banyak kebutuhan yang dituturkan.

Lavinson dalam Nababan menjelaskan dua pengertian dari pragmatik,

pengertian “pertama pragmatik ialah kajian dari hubungan antara bahasa dan

konteks yang mendasari pengertian/pemahaman bahasa.kedua pragmatik adalah

kajian tentang kemampuan pemakai bahasa mengaitkan kalimat-kalimat dengan

konteks-konteks yang sesuai bagi kalimat-kalimat itu.”6Maksud dari

pengertian/pemahaman bahasa adalah untuk mengerti suatu ujaran/ungkapan

bahasa diperlukan pengetahuan di luar makna kata dan hubungannya dengan

konteks pemakainya. Selanjutnya pengertian pragmatik adalah “telaah mengenai

hubungan antara bahasa dan konteks yang tergramatisasikan atau disandikan

5George Yule, Pragmatik, terj. Mustajab Rombe. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006),

Cet I, h. 3-4 6P.W.J Nababan Ilmu Pragmatik Teori dan Penerapannya.(Jakarta: Departemen

Pendidikan & Kebudayaan,1987), h. 2.

Page 19: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

7

dalam struktur suatu bahasa.”7 Maksud pernyataantersebut bahwa pragmatik

adalah hubungan bahasa dan konteks yang sudah mengalami gramatisasi dalam

struktur bahasa.

Pragmatik membawa pengkajian bahasa lebih jauh ke dalam keterampilan

menggunakan bahasa untuk komunikasi praktis dalam segala situasi yang

mendasari interaksi kebahasaan antara manusia sebagai anggota masyarakat. Lain

halnya dengan Gazdar dalam Nadar yang menjelaskan bahwa“pragmatik adalah

kajian antara lain mengenai deiksis, implikatur, presuposisi, tindak tutur, dan

aspek-aspek struktur wacana.”8 Dari kelima kajian pragmatik tersebut, penelitian

pragmatik ini mengambil kajian tentang deiksis.

B. Hakikat Konteks

Istilah “konteks” didefinisikan oleh Mey “sebagai situasi lingkungan

dalam arti luas yang memungkinkan peserta pertuturan untuk dapat berinteraksi,

dan yang membuat ujaran mereka dapat dipahami.”9 Hal ini sejalan dengan yang

diungkapkan oleh Kridalaksana bahwa “konteks adalah pengetahuan yang sama-

sama dimiliki pembicara dan pendengar sehingga pendengar paham apa yang

dimaksud pembicara.”10

Selain itu, ada istilah konteks situasi, konteks situasi

adalah lingkungan nonlinguistik ujaran yang merupakan alat untuk memperinci

ciri-ciri situasi yang diperlukan untuk memahami makna ujaran. Dalam teori ini

makna merupakan hubungan yang kompleks antara ciri linguistis dari ujaran dan

ciri situasi sosial.

Konteks juga berhubungan dengan situasi berbahasa (Speech Situation).

Dalam situasi ujian yang dilangsungkan diruangan tertentu, pada umumnya para

partisipan tidak melakukan suatu pembicaraan dengan partisipan lain. Hal itu

sangat berbeda dengan situasi pesta, beberapa bentuk percakapan dapat

7 Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Pragmatik, (Bandung: Angkasa, Edisi Revisi,

2009), h. 30. 8 F X Nadar, Pragmatik & penelitian Pragmatik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), Cet II,

h. 5. 9Ibid. h. 3.

10 Harimusti kridalaksana, Kamus Linguistik Edisi Keempat, (Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2009),Cet II, h. 134.

Page 20: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

8

berlangsung secara bersama-sama pada pesta yang sama, masing-masing

dikarenakan adanya satu peristiwa bahasa (Speech Event) atau lebih. Peristiwa

bahasa ialah satuan struktur linguistik terbesar yang ditentukan oleh norma dan

kaidah tertentu.

Dalam sebuah tuturan terdapat beberapa aspek situasi tuturan atau konteks.

Leech berpendapat bahwa konteks sebagai suatu persamaan pengetahuan dan latar

belakang yang dimiliki oleh peserta tuturan.11

Imam Syafi'e dalam Hamid Hasan

Lubis mengatakan konteks terbagi menjadi empat macam. Yaitu; (1) Konteks

Fisik (Physical Context) berkaitan dengan tempat, objek, dan tindakan saat

pemakaian bahasa berlangsung; (2) Konteks Epistemis (Epistemic Context)

berkaitan dengan kesamaan latar belakang dan pengetahuan yang dimiliki

pembaca atau pendengar; (3) Konteks Linguistik (Lingustic Context) berkaitan

dengan kalimat atau tuturan tertentu dalam peristiwa komunikasi; (4) Konteks

Sosial (Sosial Context) berkaitan dengan relasi dan pentutur.12

Jadi, konteks

berkaitan dengan hal-hal fisik dan psikis yang terjadi saat peristiwa tuturan, kedua

hal tersebut mempermudah pentutur dan penutur saat berkomunikasi.

Moeliono dan Soenjonodalam Fatimah Djajasudarma mengatakan

“konteks wacana dibentuk oleh berbagai unsur seperti situasi, pembicara,

pendengar, waktu, tempat, adegan, topik, peristiwa bentuk amanat, kode dan

saluran.”13

Unsur-unsur ini berhubungan pula dengan unsur-unsur yang terdapat

dalam setiap komunikasi bahasa, antara lain yang dikemukakan oleh Hymes

(1974) unsur-unsur itu adalah sebagai berikut:

1. Latar (Setting dan Scane) ini mengacu pada tempat (ruang-space) dan

waktu atau tempo (time) terjadinya percakapan.

2. Peserta (Participants) mengacu kepada peserta percakapan, yakni

pembicara (penutur) dan pendengar atau kapan bicara (lawan tutur).

3. Hasil (Ends) mengacu pada hasil percakapan dan tujuan percakapan.

11

Geofrey Leech, Prinsip-prinsip Pragmatik, (Jakarta: Universitas Indonesia, 2011), h.

20. 12

A. Hamid Hasan Lubis, Analisis Wacana Pragmatik, (Bandung: Angkasa, 2011), h. 87. 13

Fatimah Djajasudarma, Wacana dan Pragmatik, (Bandung: Refika Aditama, 2012),

h.25.

Page 21: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

9

4. Amanat (Message) mengacu pada bentuk dan isi amanat. Bentuk amanat

dapat berupa surat, esai, iklan, dan pengumuman.

5. Cara (Key) mengacu pada semangat melaksanakan percakapan, misalnya

„dengan cara bersemangat’, ‘menyala-nyala’, atau ‘dengan cara santai’,

‘tenang meyakinkan’.

6. Sarana (Instrument) mengacu pada apakah pemakaian bahasa dilaksanakan

secara lisan atau tulisan, dan mengacu pula pada variasi bahasa yang

digunakan.

7. Norma (Norms)mengacu pada perilaku peserta, perilaku percakapan,

misalnya, diskusi yang cenderung dua arah, setiap peserta memberikan

tanggapan (argumentasi), dengan demikian, ada norma diskusi.

8. Jenis (Genre) mengacu pada kategori, seperti sajak, teka-teki, kuliah, dan

doa.

Kedelapan unsur konteks wacana tersebut dapat membedakan wacana.

Selain itu, situasi ujaran dapat menentukan makna konteks. Unsur-unsur

pembicara, pendengar dan benda atau situasi (keadaan, peristiwa, dan proses)

yang menjadi acuan di dalam konteks wacana dapat dirinci. Rincian dapat

memberi keterangan bagi eksistensi,dan hubungannya dengan penutur yang

memperkenalkannya pada percakapan tersebut. Setiap penutur memiliki cara

untuk memperkenalkannya sesuai konteks. Ciri-ciri penutur dapat diperjelas

acuannya, misalnya dengan ciri fisik (luar) atau dengan uraian yang agak

emosional, bahkan dapat pula dinyatakan dengan perbuatan yang sedang

dilakukan penutur tersebut, antara lain (a) rincian ciri luar (fisik); (b) rincian

emosional; (c) rincian perbuatan; (d) rincian campuran.14

a) Rincian fisik (ciri luar) dapat melibatkan ciri-ciri yang dimiliki oleh

manusia, benda, binatang secara fisik, atau ciri luar yang menyangkut

milik atau ciri luar bagian dari tubuh yang menonjol secara fisik.

b) Rincian emosional di dalam konteks wacana yang menyangkut masalah

perasaan (emosi).

14

Fatimah Djajasudarma, Wacana (Pemahaman dan Hubungan antar Unsur), (Bandung:

Refika Aditama, 2010), Cet III, h. 3.

Page 22: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

10

c) Rincian perbuatan yang menyangkut upaya ragam tindakan yang

dilakukan atau mengalami oleh penutur dan lawan tutur di dalam konteks

wacana.

d) Rincian campuran mengacu pada rincian emosional dan perbuatan, fisik

dan perbuatan, atau fisik emosional.

Konteks adalah “satu situasi yang terbentuk karena terdapat setting,

kegiatan,dan relasi.Jika terjadi interaksi tiga komponen itu, maka terbentuklah

konteks.”15

Konteks muncul jika terjadi interaksi berbahasa, misalnya, mahasiswa

mengucapkan “selamat pagi” dan dosen menjawab “selamat pagi” atau dosen

senyum saja dan sebagainya. Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa konteks

berperan penting dalam menafsirkan suatu wacana.

C. Hakikat Deiksis

Sebuah kalimat ada kata-kata yang mempunyai makna atau memiliki

rujukan tidak tetap bahkan ada yang tidak memiliki rujukan. Kata-kata yang

rujukannya tidak tetap, dapat berpindah dari satu rujukan kepada rujukan lain

kata-kata seperti inilah yang disebut deiksis.

Contoh

(1) “Ada empat orang di kebun. Mereka sedang menanam jagung.”

Dalam kalimat 1) “mereka” merupakan deiksis, karena “mereka” merujuk

kepada “empat orang”. Perujukan seperti itu menghindarkan pengulangan suatu

kata yang telah di pakai sebelumnya.

Purwo dan Marker dalamF X Nadar memaparkan bahwa “deiksis berasal

dari kata Yunani deiktikos yang berarti „hal penunjukan secara langsung‟. Sebuah

kata dikatakan bersifat deiksis apabila referennya berpindah-pindah atau berganti-

ganti tergantung pada saat dan tempat dituturkannya kata itu.”16

Referen yang

dimaksud adalah rujukan yang merujuk sebuah kata yang telah disebutkan atau

15

D.J Parera.Teori Semantik: Edisi Kedua.(Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004), Cet VII,

h. 227. 16

F X Nadar,Pragmatik & penelitian Pragmatik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), Cet II,

h. 54.

Page 23: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

11

akan disebutkan. Hal ini sejalan dengan Nababan yang menjelaskan bahwa

“deiksis adalah rujukan atau sering disebut referensi, yaitu kata atau frase yang

menunjuk kepada kata,frase, atau ungkapan yang telah dipakai atau yang akan

diberikan.”17

Menurutnya,kata atau frase yang dikatakan deiksis yaitu kata atau

frase yang referennya ada dalam kalimat sebelum atau sesudahnya.

Kata seperti saya, kini, sekarang adalah kata yang deiksis, kata-kata

seperti ini tidak memiliki referen yang tetap. Berbeda halnya dengan kata seperti

kursi, rumah, kertasyang memiliki referen yang tetap, artinya kata kursi, rumah,

kertas bukan merupakan kata yang deiksis. Siapa pun yang mengucapkan kata

kursi, rumah, kertas, di tempat mana pun, pada waktu kapan pun, referen yang

diacu tetaplah sama. Akan tetapi, referen dari kata saya, kini, sekarang barulah

dapatdiketahui jika diketahui pula siapa, di tempat mana, dan pada waktu kapan

kata-kata itu diucapkan.

Deiksis adalah istilah teknis (dari bahasa Yunani) untuk salah satu hal

mendasar yang kita lakukan dengan tuturan.Deiksis berarti „penunjukan‟ melalui

bahasa.”18

Dari pendapat di atas dapat dikatakan bahwa deiksis adalah kata atau

frase yang digunakan sebagai penunjuk yang terkait dengan konteks penutur.

Penunjuk di sini ada yang dekat penutur dan jauh dari penutur. Sementara

Djajasudarma berpendapat bahwa “fenomena deiksis merupakan cara yang paling

jelas untuk menggambarkan hubungan antara bahasa dan konteks di dalam

struktur bahasa itu sendiri.”19

Deiksis berdasarkan protetipe adalah penggunaan

pronominal demonstratif, pronominal persona I dan II, Kala, temporal khusus dan

lokasi (misalnya sekarang, di sini) dan termasuk ciri-ciri gramatikal yang terikat

langsung di dalam situasi tuturan.

Lyons dalam F X Rahyono menjelaskan bahwa “deiksis berkenaan dengan

identifikasi „referen‟ orang (penutur), objek, peristiwa, proses, atau aktivitas yang

dibicarakan dalam tuturan dan kaitannya dengan konteks ruang dan waktu.

17

P.W.J Nababan, Ilmu Pragmatik Teori dan Penerapannya, (Jakarta:Departemen

Pendidikan & Kebudayaan,1987), h. 40. 18

George Yule, penerjemah Mustajab Rombe, Pragmatik.(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2006), Cet VI, h. 13. 19

Fatimah Djajasudarma, Wacana dan Pragmatik, (Bandung: Refika Aditama, 2012),

h. 50.

Page 24: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

12

Konteks itu dibangun dalam tindak tutur yang dilakukan oleh penutur dan lawan

tutur di tempat dan pada saat tuturan itu dilakukan.”20

Maksud pernyataan Lyons

di atas adalah seseorang dapat memahami deiksis jika situasi pembicaraannya

jelas. Artinya antara penutur dan lawan tutur sudah jelas objek pembicaraannya,

serta ruang dan waktu pembicaraannya. Selanjutnya Purwo menjelaskan bahwa

“sebuah kata dikatakan bersifat deiksis apabila referennya berpindah-pindah atau

berganti-ganti tergantung pada siapa yang menjadi si pembicara dan tergantung

pada saat dan tempat dituturkannya kata itu.”21

Seorang penutur yang berbicara dengan lawan tuturnya seringkali

menggunakan kata-kata yang menunjuk baik pada orang (aku, kamu, mereka)

waktu maupun tempat. Kata-kata yang lazim disebut dengan deiksis tersebut

berfungsi menunjukkan sesuatu, sehingga keberhasilan suatu interaksi antara

penuturan dan lawan tutur sedikit banyak akan tergantung pada pemahaman

deiksis yang dipergunakan oleh seorang penutur.

Makna kata atau frase yang bersifat deiksis disesuaikan dengan konteks,

artinya makna tersebut berubah bila konteksnya berubah. Berdasarkan beberapa

definisi deiksis di atas dapat disimpulkan bahwa deiksis adalah kata atau frase

yang rujukannya dapat berpindah-pindah sesuai dengan siapa yang menjadi

penutur, waktu, dan tempat dituturkannya satuan bahasa tersebut.

D. Jenis - Jenis Deiksis

Nababan mengatakan“dalam kajian pragmatik dikenal lima macam deiksis

yakni deiksis orang, dieksis tempat, deiksis waktu, deiksis wacana, dan deiksis

sosial.”22

Sementara Rahyono berpendapat “deiksis dapat di klasifikasikan

setidaknya ke dalam tiga katagori, yakni deiksis orang, deiksis ruang, dan deiksis

waktu.”23

Pendapat Rahyono tersebut sama halnya dengan Yule yang

20

F X Rahyono, Studi Makna, (Jakarta: Penaku,2012), Cet I, h. 249 21

Bambang Kaswanti Purwo, Deiksis Dalam Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

1984), Cet I, h. 1. 22

P.W.J Nababan, Op, Cit., h. 40. 23

F X Rahyono, Op, Cit., h. 249.

Page 25: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

13

menyebutkan bahwa deiksis dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu

deiksis persona, deiksis ruang, dan deiksis waktu.24

1. Deiksis Persona (orang)

Leksem-leksem yang menjadi bahan pembahasan dalam deiksis

persona adalah bentuk-bentuk nominal dan pronominal.25

Lyons (1977) dalam

Purwo menjelaskan “Kata latin Persona ini merupakan terjemahan dari kata

Yunani prosopon yang artinya „topeng‟ (topeng yang dipakai oleh seorang

pemain sandiwara)yang berarti atau watak yang dibawakan oleh pemain

drama.Pemilihan istilah ini disebabkan adanya kemiripan antara peristiwa

bahasa dan permainan sandiwara.”26

Maksudnya adalah referen yang ditunjuk

oleh kata ganti persona tergantung pada peranan yang dibawakan oleh

pesertatindak ujar. Orang yang sedang berbicara mendapat peranan yang

disebut persona pertama. Apabila tidak berbicara lagi, dan kemudian menjadi

pendengar maka ia berganti menjadi persona kedua. Orang yang tidak hadir

dalam tempat terjadinya pembicaraan (tetapi menjadi bahan pembicaraan),

atau yang hadir dekat dengan tempat pembicaraan (tetapi tidak terlibat dalam

pembicaraan itu sendiri secara aktif) maka disebut persona ketiga.

Selanjutnya deiksis persona (orang) menurut Rahyono “merupakan

kategori deiksis yang paling tinggi kadar kedeiktisannya jika dibandingkan

dengan deiksis ruang dan deiksis waktu. Semua pronominal persona bersifat

deiktik. Penutur merupakan pusat orientasi deiksis yang menentukan referen

yang ditunjukan oleh penutur.”27

Contoh.

(2) A :“saya tidak akan ketempatmu pagi ini. Nanti sore saja saya”

ke Situ

B :“Pagi ini saya pergi. Nanti sore kamu bisa ke sini.”

24

George Yule, Op,Cit,.h. 13. 25

F X Nadar, Pragmatik & penelitian Pragmatik.Yogyakarta: Graha Ilmu,2013), Cet II, h.

57. 26

Bambang Kaswanti Purwo, Op cit., h. 22. 27

F X Rahyono, Studi Makna, (Jakarta: Penaku, 2012), Cet I, h. 250.

Page 26: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

14

Pronomina persona pertama saya yang digunakan dalam tuturan A dan

B menunjukan referen yang berbeda. Pada tuturan A referen kata saya yang

dimaksudkan A adalah si penutur A, demikian juga sebaliknya yang ada pada

tuturan B. morfem {-mu} yang merupakan penanda posesif persona kedua

tunggal dan pronominal kedua tunggal kamu pada tuturan B menunjuk pada

referen yang berbeda. Pada tuturan A referen yang ditunjuk {-mu} adalah B,

sebaliknya pada tuturan B referen yang di tunjuk kamu adalah A. Dalam

situasi tindak tutur yang demikian, referen yang sebelumnya ditunjuk oleh

orang pertama saya, pada kesempatan berikutnya ditunjuk oleh penutur yang

berganti dengan pronominal persona kedua kamu.

Dalam kategori deiksis orang, yang menjadi kriteria ialah

pemeran/peserta dalam peristiwa bahasa itu. Dibedakan tiga macam peran

dalam kegiatan berbahasa itu, yakni kategori “orang pertama”, “orang kedua”,

dan “orang ketiga”. Dalam sistem ini, orang pertama ialah kategori rujukan

penutur kepada dirinya sendiri; orang kedua ialah kategori rujukan penutur

kepada seorang (atau lebih) pendengar atau si alamat; dan orang ketiga ialah

kategorisasi rujukan kepada orang atau benda yang bukan pembicara dan

bukan pendengar/alamat ungkapan itu. Rujukan pada deiksis orang ialah

dengan “kata ganti orang”: saya, engkau, kamu, dia, mereka, dan sebagainya.

Kata ganti persona dapat direduplikasikan. Bentuk reduplikasi ini

dipergunakan untuk memberikan warna emosi negatif (seperti kejanggalan,

kejemuan), atau depresiatif.Kalau warna emosi negatif itu tidak ada, maka

bentuk reduplikasi itu tidak gramatikal.

Contoh.

(3) “Kami-kami ini yang selalu kena tegor terus, yang lain tidak

pernah”

(4) “Kamu-kamu itu yang tidak punya aturan, bukan kami.”

Yule menerapkan dengan jelas “tiga pembagian dasar deiksis persona

yaitu kata ganti pertama (saya), orang kedua (kamu), dan orang ketiga (dia

Page 27: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

15

laki-laki, dia perempuan, atau dika barang/sesuatu).”28

Sehubungan dengan

ketepatan pemilihan bentuk deiksis persona, maka harus diperhatikan fungsi

bentuk-bentuk kata ganti persona dalam bahasa Indonesia. Ada tiga bentuk

kata ganti persona, yaitu (1) kata ganti persona pertama, (2) kataganti persona

kedua, dan (3) kata ganti persona ketiga. Bentuk ini masih dibedakan atas

bentuk tunggal dan bentuk jamak.

a. Kata Ganti Persona Pertama

Kata ganti persona pertama ialah kategori rujukan penutur kepada

dirinya sendiri.Ada dua bentuk kata ganti persona pertama tunggal: aku dan

saya, masing-masing memiliki perbedaan dalam pemakaian. Kata aku hanya

dapat dipakai dalam situasi informal, misalnya diantara penutur dan lawan

tutur yang saling mengenal atau sudah akrab hubungannya.Kata saya dapat

dipergunakan dalam situasi formal (misalnya, dalam suatu ceramah, kuliah,

atau diantara penutur dan lawan tutur yang belum saling mengenal), katasaya

dapat dipergunakan dalam konteks pemakaian yang “sama” dengan kata

aku.Namun kata saya dan aku berbeda dalam hal bahwa kata saya tidak

bermarkah (unmarked), sedangkan kata aku bermarkah keintiman (marked for

intimaty). Oleh karena itu, seseorang yang sedang mempelajari bahasa

Indonesia akan merasa “aman” apabila selalu mempergunakan saya dalam

situasi formal atau informal.

Kata aku merupakan bentuk kata ganti persona pertama asli dalam

bahasa Indonesia tampak dalam kefleksibelannya yang tidak dimiliki oleh

bentuk saya (aku mempunyai bentuk terikat; lekat kanan –ku dan lekat kiri

ku-, sedangkan saya tidak). Bentuk yang lekat kanan dapat pula ditemukan

pada kata ganti persona yang menduduki fungsi objek dan berperan objektif.

Contoh.

(5) Ali memukulku

menendangku

28

George Yule, OP, Cit,.h. 15.

Page 28: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

16

Bentuk terikat kiri hanya dapat berupa persona pertama dan kedua

saja, dan hanya berada dalam rangkaian dengan verba, mengisi gatra untuk

konstituen pelaku.

Contoh.

(6) Buku itu sudah kuambil

kauambil

Selain bentuk kata ganti persona, digunakan pula nama diri untuk

menunjuk persona pertama tunggal. Dan juga seorang anak cenderung

memakai nama diri (sampai pada usia tertentu) sebagai kata ganti saya/aku.

Contoh.

(7)“Habibi mau ke masjid, pak.”

(8) “saya/aku mau ke masjid, pak.”

Kata Habibi pada kalimat (7) atau pengganti saya/aku pada kalimat

(8) tidak lagi berfungsi sebagai kata sapaan tetapi sebagai nama acuan.

Nama acuan bentuknya dapat sama dengan sapaan, yakni nama diri, dan

nama tingkat kekerabatan.

Bentuk persona pertama jamak kami merupakan bentuk yang bersifat

ekslusif (gabungan antara persona pertama dan ketiga) dengan kata lain

bentuk persona tersebut merujuk pada pembicara atau penulisdan orang lain

dipihaknya, akan tetapi tidak mencakup orang lain dipihak lawan bicaranya.

Selain itu, bentuk kami juga sering digunakan dalam pengertian tunggal

mengacu kepada pembicara dalam situasi formal (misalnya dalam

pidatoatau khotbah). Dengan demikian, kedudukan kami dalam hal ini

sebagai kata gantipersona pertama tunggal, yaitu saya. Hal ini berhubungan

dengan sikap pemakai bahasa yang sopan mengemukakandirinya dan

karenanya menghindari bentuk saya.Sebaliknya dengan bentuk kita, bentuk

ini bersifat inklusif (gabungan antara persona pertama dan kedua)

artinyabentuk pronominal tersebut merujuk kepada pihak lain. Oleh karena

Page 29: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

17

itu, bentukkita biasanya digunakan oleh pembicara sebagai usaha untuk

mengakrabkan ataumengeratkan hubungan dengan lawan bicara.

b. Kata Ganti Persona Kedua

Kata ganti persona kedua ialah kategori rujukan penutur kepada

lawan tutur (atau lebih) pendengar atau si alamat.Bentuk persona kedua

tunggal yaitu engkaudan kamu, engkau dan kamuhanya dapat digunakan di

antara peserta ujaran yang sudah akrab hubungannya, atau dipakai oleh

orang yang mempunyai status sosial lebih tinggi untuk menyapa lawan

bicara yang berstatus sosial lebih rendah. Kedua bentuk kata ganti persona

kedua tunggal tersebut masing-masing mempunyai bentuk variasi –mu

(bentuk terikat lekat kiri) dan kau- (bentuk terikat lekan kanan). Penutur

bahasa Indonesia yang berbahasa pertama bahasa Batak akan cenderung

memilih memakai engkau di antara peserta ujaran yang akrab hubungannya

karena dalam bahasa Batak bentuk kamu merupakan sebuah ketakziman

untuk persona kedua.

Contoh.

(9)“Eh Ka, kamu belanja ya? Belanja untuk siapa?”

(10) “kaumalu bekerja sebagai pemulung?”

Kata ganti kamu pada kalimat (9) merujuk pada orang yang lebih

dewasa dari si penutur yang sudah mempunya hubungan yang akrab

dengan lawan tutur. Dengan pada kalimat (10) kata ganti kau ditujukan

kepada lawan tutur yang kedudukan sosialnya lebih rendah dari penutur.

Sebuah ketakziman untuk persona kedua dalam bahasa Indonesia

ada banyak bentuk ragamnya, di antaranya anda, saudara, leksem

kekerabatan seperti bapak, ibu, kakak, dan leksem jabatan seperti dokter,

mantri.Pemilihan bentuk mana yang harus dipakai ditentukan oleh aspek

sosiolingual.Pronomina anda dipakai dalam hubungan yang tidak pribadi

sehingga anda tidak diarahkan kepada satu orang khusus, dan juga dalam

hubungan bersemuka, tetapi pembicara tidak ingin bersikap terlalu formal

ataupun terlalu akrab.

Page 30: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

18

Contoh.

(11)“Pakailah obat ini, batuk anda akan segera sembuh.”

(12) “Apakah anda memiliki saran?”

Penggunaan kata ganti anda pada kalimat (11) ditujukan penutur

tidak terarahkan pada satu lawan tutur secara khusus, melainkan kepada

pihak lain juga yang menjadi lawan tutur. Dan penggunaan kata ganti anda

pada kalimat (12) tujuan penutur tidak ingin terlalu bersikap formal

ataupun terlalu akrab.

Leksem bapak, ibu, kakak, dan leksem jabatan seperti dokter,

mantri dapat digunakan sebagai penunjuk persona kedua tetapi bentuk

singkatannya tidak dapat digunakan, kecuali kalau diikuti nama diri.

Contoh.

Bapak

(13) Apakah *Pak setuju?

Pak Dul

Ibu?

(14) Kapan saya dapat menghadap *Bu?

Bentuk jamak persona kedua dalam bahasa Indonesia

dinyatakan dengan kamu sekalian (tidak ada bentuk *engkau sekalian),

atau kalian. Kata sekalian juga dapat dirangkaikan dengan mereka:

mereka sekalian. Meskipun kalian tidak terikat pada tata krama sosial,

orang muda atau orang yang berstatus sosialnya lebih rendah

umumnya tidak memakai bentuk itu terhadap orang yang lebih tua atau

orang yang memiliki status sosial lebih tinggi.

Contoh.

(15)“kaliansedang apa di situ?”

(16) “kamu sekalian jangan main di sini.”

Page 31: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

19

c. Kata Ganti Persona ketiga

Kata ganti persona ketiga adalah kategorisasi rujukan kepada

orang yang bukan pembicara dan bukan pendengar/alamat ungkapan

itu. Bentuk kata ganti persona ketiga merujuk pada orangyang tidak

berada dalam pihak penutur ataupun lawan tutur. Sama sepertibentuk

persona pertama dan kedua, bentuk persona ketiga memiliki dua

macam,yaitu bentuk persona ketiga tunggal dan bentuk persona ketiga

jamak. Bentukpersona ketiga tunggal terdiri atas ia, dia dan beliau

(kata beliau dipakai dalam bentuk ketakziman), sedangkan bentuk

persona ketiga jamak adalah mereka. Bentuk dia berbeda dengan

bentuk ia, karena bentuk dia dapat membawakan ciri penegasan atau

penekanan.Dan bentuk dia dapat dirangkai dengan partikel –lah dan

kata yang.

Contoh.

(19) Dialah yang salah, bukan Ali.”

*ialah

(20) Entah kamu entah dia yang mengerjakan

*ia tidak masalah bagi saya

Bentuk dia dan ia dalam pemakaiannya berbeda dengan bentuk

beliau. Bentuk dia dan ia umumya digunakan oleh pembicara tanpa

ada maksud untuk menghormati orang yang dirujuk, berbeda dengan

bentuk beliau digunakan oleh penutur untuk merujuk kepada orang

lain yang patut untuk dihormati meskipun lebih muda dari penutur.

Contoh.

(21) “Kini dia telah lulus kuliah.”

(22) “Ia marah-marah merasa dibohongi adiknya”

Page 32: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

20

Tabel 2.1

Deiksis Persona

Deiksis Persona Bentuk Deiksis Keterangan

Persona Pertama Aku, daku, saya Bentuk bebas

Ku- Bentuk terikat lekat kiri

-ku Bentuk terikat lekat kanan

Persona pertama

dengan persona kedua

Kita Bentuk bebas

Persona pertama tanpa

persona kedua

Kami Bentuk bebas

Persona Kedua Engkau, dikau, kamu,

anda

Bentuk bebas

Kau- Bentuk terikat lekat kiri

-mu Bentuk terikat lekat kanan

Persona kedua lebih

dari satu

Kamu (sekalian), kalian Bentuk bebas

Persona ketiga Ia, dia, beliau Bentuk bebas

-nya Bentuk terikat lekat kanan

Persona ketiga lebih

dari satu

Mereka Bentuk bebas

2. Deiksis Ruang

Leksem yang menjadi pembahasan dalam deiksis ruang adalah leksem

verbal dan adjektiva. Deiksis ruang merupakan katagori deiksis yang

menunjuk tempat lokasi objek atau referen berada, untuk menentukan lokasi

sebuah objek diperlukan titik pusat orientasi ruang di tempat lokasi penutur

berada. Lokasi sebuah objek yang ditunjukan oleh sebuah kata deiksis

ditentukan berdasarkan lokasi tempat si penutur yang mengujarkan kata

deiksis tersebut.29

Lokasi tempat “yang dekat kepada penutur” (di sini), dan

29

F X Rahyono, Op, Cit., h. 255.

Page 33: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

21

“yang bukan dekat kepada penutur dan lawan tutur” (di situ dan di sana).30

Dalam memahami jarak ruang yang dinyatakan dengan kata-kata deiksis,

lawan tutur harus berbijak pada maksud penutur dalam memilih leksem ruang

serta konteks tuturan.Sebuah lokasi yang dinyatakan “dekat” dipahami

berdasarkan ukuran kedekatan yang dimaksud oleh penutur melaui leksem

ruang yang digunakan.

Leksem ruang seperti dekat, jauh, tinggi, pendek, bersifat deiktis

apabila dirangkaikan dengan bentuk persona.

Contoh.

(23) “Menurut saya si Dul itu pendek, tetapi menurut si Yen

tinggi”.

Dalam kalimat (23) kata pendek merupakan deiksis, karena pendek

merujuk kepada “si dul”, dan begitu juga kata tinggiyang merujuk kepada “si

dul”, dan leksem ruang seperti kanan dan kiri bersifat deiktis apabila

dirangkaikan dengan benda tidak bernyawa.

Contoh.

(24) “Benda apa itu yang bersinar di sebelah kanan pohon

cemaraitu?”

Demi memahami apa yang dimaksud dengan kata kanan pada contoh

(24) kita perlu mengetahui tempat penutur berdiri waktu mengucapkan kalimat

itu. Syarat lain ialah bahwa lawan tutur dan penutur harus memiliki orientasi

yang sama dalam menghadapi benda yang dibicarakan itu.

Hal ruang, seperti yang dapat ditunjukkan oleh proposisi dalam bahasa

Indonesia, dapat bersifat statis (menggambarkan hal yang diam), dan dapat

bersifat dinamis (menggambarkan hal yang bergerak). Proposisi di

menggambarkan hal yang diam, sedangkan proposisi ke dandari

menggambarkan hal yang bergerak; ke merupakan “pengantar tempat yang

30

P.W.J Nababan, Ilmu Pragmatik Teori dan Penerapannya, (Jakarta:Departemen

pendidikan& kebudayaan,1987), h. 41.

Page 34: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

22

dituju” dari “pengantar tempat yang ditinggalkan”. Proposisi di, ke, atau dari

masing-masing dapat dirangkaikan dengan kata penunjuk tempat sini, situ

sana.

sini sini sini

Di situ ke situ dari situ

sana sana sana

Sistem pronominademonstratif dalam bahasa Indonesia tidak paralel

dengan kata penunjuk tempat; hanya dikenal adanya dua perbedaan

pronominal demonstrativeini untuk menunjuk pada benda (tempat) yang dekat

dengan persona pertama, dan itu untuk menunjuk pada benda (tempat) yang

jauh dari persona pertama, atau yang dekat dengan persona kedua. Kata ini

dan itu memiliki kesamaan titik labuh dengan kata pronominalsini dan situ

(secara berturut-turut).

Mengacu pada pusat orientasi deiksis dalam bahasa Indonesia terdapat

leksem ruang berikut.31

Tabel 2.2

Leksem Ruang Pronomina Demontratif dan Verba

Letak dalam Ruang Bahasa Indonesia

A. Menunjuk objek

1. Dekat dengan penutur. Ini

2. Tidak dekat dengan penutur atau dekat dengan

lawan tutur.

Itu

3. Jauh dari penutur dan lawan tutur -

B. Menunjuk lokasi

1. Tempat penutur berada Sini

2. Tidak dekat dengan penutur atau di tempat lawan

tutur berada

Situ

3. Jauh dari tempat penutur dan lawan tutur Sana

31

F X Rahyono, Studi Makna, (Jakarta: Penaku, 2012),Cet I, h. 256.

Page 35: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

23

C. Menunjuk arah gerakan

1. Menunjuk kepenutur Ke sini

2. Menjauhi penutur atau menuju ke lawan tutur Ke situ

3. Menjauhi penutur dan lawan tutur Ke sana

Sumber: Rahyono 2012

3. Deiksis Waktu

Leksem yang menjadi pembahasan dalam deiksis waktu adalah leksem

adverbia. Deiksis waktu adalah kategori deiksis yang digunakan untuk

menunjuk waktu seperti yang dimaksudkan dalam tuturan. Berbeda dengan

deiksis ruang yang memiliki tiga dimensi ruang, yaitu dekat-tidak dekat-jauh,

deiksis waktu hanya berdimensi tunggal dan searah.32

Leksem ruang seperti depan, belakang, panjang, pendek yang dipakai

dalam pengertian waktu memeberikan kesan seolah-olah waktu merupakan hal

yang diam, sedangkan leksem ruang seperti datang, lalu, tiba mendekat dalam

pengertian waktu memberikan kesan bahwa waktulah yang bergerak melewati

kita.

Kata depan dipergunakan untuk menyatakan futur. Seperti berikut ini.

a. minggu

b. kamis

c. bulan.

d. april depan

e. tahun

f. *1981

Bagi sebagian orang rangkaian seperti (d) masih terasa aneh atau

janggal, namun hal ini telah banyak dipergunakan dalam surat kabar dan

majalah.

(25) “Maka juli depan, tim ekspedisi Gelanggang Samudra

32

Ibid, h.257.

Page 36: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

24

akan berangkat lagi ke [….] (tempo 3 Juni‟78, 38)”

Seperti Kamis Depan berarti hari kamis berikutnya, atau tepat tujuh

hari sesudahnya. Minggu depan dapat berarti tujuh hari setelah saat tuturan,

dapat pula menunjuk pada hari dalam jangkauan waktu tujuh hari itu. Begitu

pula bulan depan, menunjuk jangkauan waktu paling banyak 30 (31) hari

setelah satu tuturan.

Tahun depan bertitik labuh pada tahun sesudah berakhirnya satu

tuturan. Akan tetapi, apabila nama tahun disebutkan, maka nama tahun itu

tidak dapat dirangkaikan dengan kata depan. Nama hari dan nama bulan dapat

dirangkaikan dengan kata depan karena bersiklus (cyclic); dalam pertuturan

waktu setiap kali dapat berulang lagi. Beberapa leksem waktu seperti pagi,

siang, sore (petang),dan malam tidak bersifat deiksis karena berbedaan

masing-masing leksem itu ditentukan berdasarkan patokan posisi planet bumi

terhadap matahari. Leksem waktu bersifat deiksis apabila yang menjadi

patokan adalah penutur. Kata sekarang bertitik labuh pada saat penutur

mengucapkan kata itu (dalam kalimat), atau yang disebut saat tuturan. Kata

kemarin bertitik labuh pada satu hari sebelum saat tuturan,dan kata besok

bertitik labuh pada satu hari sesudah saat tuturan.

Dalam bahasa Indonesia ada kata yang menggambarkan untuk

menyebutkan satu hari sebelum kemarin dipergunakan frase kemarin dulu, dan

untuk menyebutkan satu hari sesudah besok dipakai (hari) lusa. Kalau

menentukan kata kemarin dan besok terhadap sekarang adalah tertentu karena

perhitungannya berdasarkan ukuran satuan kalender (satu hari, dua hari),

penentuan leksem deiksis seperti dulu, tadi, nanti, kelak tidak tertentu dan

relatif. Kata dulu dan tadi bertitik labuh pada waktu sebelum saat tuturan; dulu

menunjuk lebih jauh ke belakang daripada tadi. Kata nanti dan kelak bertitik

labuh pada waktu sesudah saat tuturan; kedua kata ini dapat sama-sama

menunjuk jauh kedepan.

Contoh.

(7) “Kalau sudah besar, mau menjadi apa nanti? kelak

Page 37: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

25

4. Deiksis Wacana

Deiksis wacana adalah rujukan kepada bagian-bagian tertentu

dalam wacana yang telah diberikan dan/atau yang sedangdikembangkan.

Dalam tata bahasa ini disebut anafora (merujukkepada yang sudah disebut)

dan katafora (merujuk kepada yangakan disebut). Bentuk-bentuk yang

termasuk dalam deiksiswacana adalah kata/frase ini, itu, yang terdahulu,

yang berikut,yang pertama disebut, begitulah, dan sebagainya.33

Berikut adalah contoh anafora dan katafora dalam deiksis

wacana:

(1) Paman datang dari desa kemarin dengan membawahasil palawijanya.

(2) Karena aromanya yang khas, mangga itu banyak dibeli.

Dari kedua contoh di atas dapat diketahui bahwa –nya pada kalimat (1)

mengacu ke Paman yang sudah disebut sebelumnya, sedangkan contoh (2)

mengacu ke mangga yang disebutkemudian.34

Dalam deiksis wacana ungkapan linguistik digunakan

untukmengacu pada suatu bagian tertentu dari wacana yang lebih luas(baik

teks tertulis maupun/ataupun teks lisan) tempat terjadinyaungkapan-

ungkapan ini. Hal tersebut berupa adanya aspek-aspekruang dan waktu,

maka sudah biasa bila deiksis wacana harusdiungkapkan melalui banyak

unsur linguistik yang sama yangdigunakan untuk mengungkapkan ruang

deiksis ruang danwaktu35

.

Deiksis wacana berkaitan dengan bagian-bagian tertentu dalam

wujud kebahasaan yang merujuk pada suatu wacana tertentu. Bahasan

deiksis wacana yang lebih luas juga dikarenakan di dalamnya melibatkan

aspek orang, ruang, dan waktu yang dirujuk dengan sebutan anafora dan

katafora.

33

P.W.J. Nababan, Ilmu Pragmatik (Teori dan Penerapannya), (Jakarta :

DepartemenPendidikan dan Kebudayaan, 1987), h. 42 34

Bambang Yudi Cahyono, Kristal-Kristal Ilmu Bahasa, (Surabaya : AirlanggaUniversity

Press, 1995), h. 219 35

Louise Cummings, Pragmatik Sebuah Perspektif Multidisipliner, (Yogyakarta :

Pustaka Pelajar, 2007), h. 40

Page 38: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

26

5. Dieksis Sosial

Deiksis sosial ialah rujukan yang dinyatakan berdasarkanperbedaan

kemasyarakatan yang mempengaruhi peran pembicaradan pendengar.

Perbedaan itu dapat ditunjukkan dalam pemilihankata. Dalam masyarakat

Jawa pada umumnya digunakan etiketbahasa, yaitu pemilihan tingkatan

bahasa yang menurutkedudukan sosial pembicara, pendengar, atau orang

yangdibicarakan. Sebagai contoh bentuk sapaan yang sepadan dengan

anda dapat dinyatakan dengan kowe, sampeyan, panjenengan,

yang bertentangan dari tingkatan kesopanan berbahasa dari paling rendah

hingga paling tinggi.36

Deiksis mencakup ungkapan-ungkapan dari kategorigramatikal

yang memiliki keragaman sama banyaknya sepertikata ganti dan kata

kerja, menerangkan berbagai entitas dalam konteks sosial,linguistik, atau

ruang-waktu ujaran yang lebihluas.37

Deiksis sosial mencakup rujukan

yang biasanya dikaitkan dengan konteks sosial di masyarakat, sehingga

wujudnya bisaberagam dan banyak. Berikut adalah contoh kalimat

yangmengandung deiksis sosial:

“Kepada Prof. Dr. Fadly Syamil, M.Pd. selaku Wakil Rektor

dipersilakan untuk memberikan sambutan”

Kalimat di atas menunjukan bahwa terdapat adanya rasa

ketakziman terhadap seorang yang status sosialnya lebih tinggi, yakni

adanya sebutan gelar. Kalimat tersebut dapat diungkapkankarena

pembicara telah mengetahui konteks yang terkait dalampembicaraanya.

Jadi, deiksis sosial mengungkapkan adanyaperbedaan-perbedaan dalam

masyarakat yang terwujud dalam peristiwa berbahasa.

36

Cahyono, Op.Cit., h. 219 37

Louise Cummings, Pragmatik Sebuah Perspektif Multidisipliner, (Yogyakarta :Pustaka

Pelajar, 2007), h. 31

Page 39: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

27

E. Hakikat Jurnalistik

1. Fungsi-Fungsi Jurnalistik

Penyajian berita dalam segala bentuk dan momentum dalam

jurnalistik bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada publik. Jika

ditinjau berdasarkan fungsinya ada empat fungsi jurnalistik menurut F.

Fraser Bond (1961):38

To inform: untuk menginformasikan. Jurnalistik merupakan

sarana untuk penyampaian informasi berupa fakta dan

peristiwa yang terjadi di sekitar kehidupan manusia dan patut

diketahui publik.

To interpret: untuk menginterpretasikan. Jurnalistik merupakan

sarana untuk memberikan tafsiran atau interpretasi terhadap

fakta dan peristiwa yang terjadi sehingga publik dapat

memahami dampak dan konsekuensi dari berita yang disajikan.

To guide: untuk mengarahkan. Jurnalistik merupakan acuan

untuk mengarahkan atau memberi petunjuk salam menyikapi

suatu fakta dan peristiwa yang disajikan dalam berita sehingga

dapat menjadi pedoman bagi publik dalam memberi

komentar/pendapat atau dalam mengambil keputusan.

To entertain: untuk menghibur. Jurnalistik merupakan sarana

yang bersifat menghibur, yang menyegarkan dan

menyenangkan pembacanya dengan menyajikan berita atau

informasi yang ringan dan rileks sesuai dengan kebutuhan gaya

hidup manusia.

Tak hanya itu, fungsi jurnalistik pun terus mengalami

perkembangan.Dalam kontek kekinian, fungsi jurnalistik telah

38

Syarifudin Yunus, Jurnalistik terapan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010), hlm. 20.

Page 40: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

28

berkembang lebih banyak lagi seiring ekspektasi public

terhadap jurnalistik. Beberapa fungsi lain:39

To educate: untuk mendidik. Jurnalistik merupakan sarana

untuk mendidik dan menanamkan nilai-nilai dan norma social,

di samping budaya yang patut menjadi perhatian masyarakat.

To mediate: untuk mediasi. Jurnalistik merupakan alat mediasi

atau penghubung dalam mempertemukan ketidaksepahaman

tentang fakta atau peristiwa yang menjadi berita dari berbagai

sudut pandang, di samping dapat menjadi wahana yang

mempertemukan orang-orang yang berbeda pendapat atau

opini tentang suatu hal.

To promote: untuk mempromosikan. Jurnalistik merupakan

sarana pilihan dalam mempromosikan keunggulan dan

kelebihan suatu produk dan karya agar dapat dipahami secara

proposional oleh publik.

To influence: untuk mempengaruhi. Jurnalistik merupakan

sarana untuk mempengaruhi pendapat dan pikiran orang lain

tentang fakta dan peristiwa yang menjadi topic pembicaraan.

2. Karakter Bahasa Jurnalistik.

Bahasa dalam media cetak ibarat roh atau nyawa. Tanpa bahasa,media

cetak tidak akan bermakna apa-apa. Dalam UU Pokok Pers nomor 40 tahun 1999,

wartawan memiliki kebiasaan dalam bebahasa. Akantetapi, karena keterbatasan

media cetak, jurnalistik harus mempunyai ciri-ciri,antara lain:40

1) Singkat, artinya bahasa jurnalistik harus menghindaripenjelasan

yang panjang dan bertel-tele.

39

Ibid, hlm. 21 40

Eni Setiati, Ragam Jurnalistik Baru dalam pemberitaan, (Yogyakarta: Penerbit ANDI, Edisi 1,

2005), hlm. 88.

Page 41: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

29

2) Padat, artinya bahasa jurnalistik yang singkat itu sudah

mampumenyampaikan informasi yang lengkap. Semua

yangdiperlukan pembaca sudah tertampung di

dalamnya.Menerapkan prinsip 5W+1H, pembuangan kata-kata

adalah mubazir dan lebih baik menerapkan ekonomi kata.

3) Lugas, artinya bahasa jurnalistik mampu menyampaikan

pengertian atau makna informasi secara langsung,

denganmenghindari bahasa yang berbunga-bunga.

4) Menarik, artinya menggunakan pilihan kata yang masih

hidup,tumbuh, dan berkembang. Hindari kata-kata yang sudah

mati(tak pernah lagi digunakan dalam masyarakat).

5) Jelas, artinya informasi yang disampaikan jurnalis denganmudah

dapat dipahami oleh khalayak umum (pembaca).Struktur

kalimatnya tidak menimbulkan penyimpangan ataupengertian

makna yang berbeda, menghindari ungkapanbersayap atau

bermakna ganda (ambigu). Oleh karena itu,sepantasnya bahasa

jurnalistk menggunakan kata-katabermakna denotatif (makna

sebenarnya).

Tujuh belas ciri utama bahasa jurnalistik yang berlaku untuk semua media

massa yang dikemukakan oleh Sumadiria dalam bukunya. Berikut perincian

penjelasannya41

,

a. Sederhana

Mengutamakan dan memilih kata atau kalimat yang paling banyak

diketahui maknanya oleh khalayak pembaca yang sangat

heterogen.

41

As Haris Sumadiria, Bahasa Jurnalistik, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006), h. 14-21

Page 42: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

30

b. Singkat

Langsung pada pokok masalah, tidak bertele-tele, tidak

memboroskan waktu pembaca, pesan yang disampaikan tidak

boleh bertentangan dengan filosofi, fungsi, dan karakteristik pers.

c. Padat

Menyajikan kalimat dan paragraf secara padat namun memuat

banyak informasi penting dan menarik.

d. Lugas

menghindari kalimat ambigu atau memungkinkan multitafsir

terhadap arti dan makna kata.

e. Jelas

Jelas berarti mudah ditangkap maksudnya.Jelas disini yaitu jelas

artinya, jelas susunan kataatau kalimatnya sesuai dengan kaidah

subjek-objek-predikat-keterangan, jelas sasaran atau maksudnya.

f. Jernih

Transparan, jujur, tidak menyembunyikan sesuatu yang bersifat

negatif seperti prasangka atau fitnah.

g. Menarik

Mampu membangkitkan minat dan perhatian khalayak untuk

memotivasi membaca.

h. Demokratis

Bahasa jurnalis tidak mengkastakan pembaca melainkan

memperlakukan dengan siapapun secara sama.

Page 43: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

31

i. Populis

Bahasa yang digunkan harus merakyat, dapat diterima disemua

lapisan masyrakat.

j. Logis

Bahasa yang disajikan dapat diterima oleh akal sehat.

k. Gramatikal

Kata, istilah, atau kalimat apapun yang dipakai dan dipilih dalam

bahasa jurnalistik harus mengikuti kaidah tata bahasa baku.

l. Menghindari kata tutur

Kata tutur merupakan kata yang digunakan dalam percakapan

seharisehari secara informal.

m. Menghindari kata dan istilah asing

Berita yang dibaca atau didengar harus diketahui arti dan

maknanya.

n. Pilihan kata (diksi) yang tepat

Menekankan efektivitas, kata yang dipilih tepat dan akurat sesuia

dengan tujuan pesan pokok yang ingin disampaikan kepada

khalayak.

o. Mengutamakan kalimat aktif

Kalimat aktif mempermudah pengertian dan memperjelas

pemahaman.

p. Menghindari kata atau istilah teknis

Menghindari kata tau istilah teknis yang hanya berlaku untuk

kelompok atau komunitas tertentu yang relatif homogen.

Page 44: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

32

q. Tunduk kepada kaidah etika

Pers berkualitas menjaga reputasi dan wibawa martabatnya di

masyarakat dengan menghindari kalimat vulgar, cacian, hujatan,

sumpah dan sejenisnya.

F. Hakikat Media Massa Cetak

1. Pengertian Surat Kabar

Surat kabar yaitu media komunikasi yang berisikan informasi actual

dari berbagai aspek kehidupan, seperti politik, ekonomi, criminal, seni,

olahraga, luar negeri, dalam negeri, dan sebagainya.Surat kabar lebih

menitikberatkan pada penyebaran informasi (fakta maupun peristiwa)

agar diketahui publik.42

2. Pengertian Berita

Berita ialah apa yang dianggap sebagai berita oleh redaksi.Turner

Cathledge dari New York Times mengatakan berita ialah segala

sesuatu yang tidak anda ketahui pada hari kemarin. Mitchel V.

Chantley menjelaskan “Berita adalah laporan yang tepat waktu

mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting

atau kedua-duanya bagi masyarakat luas”. Freda Morris (1996) dalam

bukunya Broadcast Journalism Techniques mengemukakan “ News is

immediate, the important, the things that have impact on our lives.”

Artinya berita adalah sesuatu yang baru, penting yang dapat

memberikan dampak dalam kehidupan manusia.Terdiri dari unsur

baru, penting, dan bermanfaat bagi manusia.43

42

Syarifudin Yunus, Jurnalistik terapan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), hlm. 29 43

Andi Fachruddin, Dasar-Dasar Produksi Televisi Produksi Berita, Feature, Laporan

Investigasi, documenter, dan teknik Editing, hlm. 47

Page 45: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

33

G. Hubungan Deiksis dengan Berita dalam Surat Kabar

Bahasa merupakan suatu sistem tanda arbitrer yang konvensional. Ilmu

tentang bahasa memiliki banyak lingkupnya antara lain semantik, sintaksis,

pragmatik, dan sosiolinguistik. Deiksis adalah salah satu kajian dari pragmatik

yang mengkaji kata atau frase yang rujukannya dapat berpindah-pindah sesuai

dengan siapa yang menjadi penurut, waktu, dan tempat dituturkannya satuan

bahasa tersebut. Hubungan antara deiksis dengan berita dalam surat kabar yang

merupakan sumber data dalam penelitian ini, karena berita dalam surat kabar

didalamnya memuat hasil wawancara oleh wartawan terhadap narasumber terkait

dengan peristiwa yang sedang hangat diberitakan di masyarakat. untuk

menceritakan suatu peristiwa yang terjadi dari dialog yang ada dalam berita surat

kabar terdapat jenis-jenis deiksis, dan deiksis tersebut tidak dapat diketahui bila

tidak memperhatikan konteksnya. Sumber data dalam penelitian ini ialah kalimat-

kalimat dalam suratkabar Republika, dalam surat kabar ini terdapat jenis-jenis

deiksis, seperti deiksis persona, deiksis ruang,deiksis waktu, deiksis wacana, dan

deiksis sosial.Penggunaan deiksis yang digunakan oleh pengarang apabila tidak

dipahami oleh pembaca tentu akan membuat pembaca sulit untuk memahami isi

berita yang dibaca.

Page 46: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

34

H. Hakikat Bahan Ajar

1. Pengertian Bahan Ajar

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan peserta didik terlibat dalam

sebuah interaksi untuk mencapai tujuan pembelajaran, untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang telah disepakati antara guru dan peserta didik diperlukan

bahan pelajaran sebagai medianya. Bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi

pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan pengajar dan peserta

didik dalam proses pembelajaran.44

Sama dengan Yaumi yang menjelaskan bahan

pembelajaran adalah “seperangkat bahan yang disusun secara sistematis untuk

kebutuhan pebelajaran.”45

Dari pendapat di atas dapat dikatakan bahwa bahan ajar

adalah bahan yang sudah disusun oleh pengajar untuk kebutuhan proses

pembelajaran, yang dimaksud bahan di sini yaitu bahan cetak, alat bantu visual,

audio, multimedia, dan animasi.

Bahan ajar harus mempunyai struktur dan aturan yang sistematis,

menjelaskan tujuan intruksional yang akan dicapai, memotivasi peserta didik

untuk belajar, mengantisipasi kesukaran belajar, memberikan kesempatan latihan

untuk peserta didik, secara umum berorientasi pada peserta didik secara

individual, dan bahan ajar bersifat mandiri. Selanjutnya bahan ajar menurut

Suharsimi Arikunto dalam Fatturrohman & Sutikno “merupakan unsur ini yang

ada di dalam kegiatan belajar mengajar, karena memang bahan pembejaran itulah

yang diupayakan untuk dikuasai oleh peserta didik.”46

Sementara Majid berpendapat bahwa bahan ajar adalah “segala bentuk

bahan yang digunakan membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar.”47

Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak

44

Dindin Ridwanudin, Bahasa Indonesia, (Ciputat: UIN Press, 2015), Cet I, h.125. 45

Muhamad Yaumi, Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana,

2013),Cet II, h. 244. 46

Pupuh Fathurrohman & Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar

(StrategiMewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep

Islami).(Bandung: Refika Aditama, 2007), Cet I, h. 14. 47

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran (Pengembangan Standar Kompetensi Guru).

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), Cet I, h. 173.

Page 47: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

35

tertulis.Bahan ajar merupakan informasi, alat dan materi yang diperlukan

guruuntuk merencanakan dan penelaahan implementasi pembelajaran.

Maksud dari pernyataan tersebut adalah segala sesuatu berupa informasi,

alat, dan materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah

direncanakan dengan penerapan dalam pembelajaran. Penggunaan bahan ajar,

memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar

secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua

kompetensi secara utuh atau terpadu. Secara umum bahan ajar pada dasarnya

merupakan segala bahan (baik itu informasi, alat, maupun teks) yang disusun

secara sistematis yang menampilkan sosok utuh dari kompetisi yang akan dikuasai

peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan untuk

merencanakan dan penelaahan implementasi pembelajaran.

2. Jenis Bahan Ajar

Bentuk bahan ajar dapat dikelompokan menjadi empat macam.

a. Bahan cetak (printed) antara lain handout, buku, modul, lembar

kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket.

b. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan

compact disk audio.

c. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact

diskdan Film.

d. Bahan ajar interaktif (interactive teaching material) seperti

compact disk interaktif.

3. Fungsi Bahan Ajar

Ada dua klasifikasi utama pembagian fungsi bahan ajar, yaitu:

Pertama, menurut pihak yang memanfaatkan bahan ajar, dan dua, menurut

strategi pembelajaran yang digunakan.

Pertama, menurut pihak yang memanfaatkan bahanajar.Berdasarkan

pihak-pihak yang menggunakan bahan ajar, fungsi bahan ajar dapat digunakan

menjadi dua macam fungsi bagi mendidik dan fungsi bagi peserta didik.

Page 48: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

36

a. Fungsi bahan ajar bagi pendidik

1) menghemat waktu pendidik dalam mengajar

2) mengubah peran pendidik dari seorang pengajar menjadi

seorang fasilitator

3) meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan

interaktif

4) pedoman pagi pendidik yang akan mengarahkan aktivitasnya

dalam proses pembelajaran dan merupakan subtansi kompetensi

yang semestinya diajarkan kepada peserta didik.

5) alat evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil pembelajaran.

b. Fungsi bahan ajar bagi peserta didik

1) peserta didik dapat belajar tanpa harus pendidik atau teman

peserta didik lain

2) peserta didik dapat belajar kapan saja dan di mana saja ia

kehendaki

3) peserta didik dapat belajar sesuai dengan kecepatannya masing-

masing

4) peserta didik dapat belajar menurut urutan yang dipilihnya

sendiri

5) membantu potensi peserta didik untuk menjadi

pelajar/mahasiswa yang mandiri

6) pedoman bagi peserta didik yang akan mengarahkan semua

aktivitasnya dalam proses pembelajaran dan merupakan subtansi

kompetensi yang seharusnya dipelajari atau dikuasai.

Kedua, menurut strategi pembelajaran yang digunakan.

Berdasarkan strategi yang digunakan fungsi bahan ajar dapat dibedakan

menjadi tiga macam yaitu: dalam pembelajaran klasik, individual, dan

kelompok.

Page 49: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

37

a. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasik

1) sebagai satu-satunya sumber informasi dan pengawas serta

pengendali proses pembelajaran. Peserta didik pasif dan

belajar sesuai dengan kecepatan pendidik dalam mengajar

2) sebagai bahan pendukung proses pembelajaran yang

diselenggarakan.

b. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran individual

1) media utama dalam proses pembelajaran

2) alat yang digunakan untuk menyusun dan mengawasi proses

peserta didik memperoleh informasi

3) penunjang media pembelajaran individual lainnya.

c. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran kelompok

1) bersifat sebagai bahan yang terintegrasi dengan proses belajar

kelompok, dengan cara memberikan informasi latar belakang

materi, informasi tentang peran orang-orang yang terlibat

dalam belajar kelompok, serta petunjuk tentang proses

pembelajaran kelompoknya sendiri

2) sebagai bahan pendukung bahan belajar utama serta dan jika

dirancang sedemikian rupa dapat meningkatkan motivasi

belajar peserta didik.

Page 50: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

38

I. Penelitian Relevan

Penelitian-penelitan yang relevan dengan skripsi peneliti berhasil

dirangkum dalam penelitian yang dilakukan oleh empat orang berikut ini.

1. Iqlima Monica Wardani (2012) mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Sastra

Indonesia dan Daerah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Dalam

penelitiannya yang berjudul “KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS PADA

SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER 2012”. Penelitian ini

membahas bentuk pemakaian deiksis dan distribusi deikis pada surat kabar

Solopos edisi Oktober 2012. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa

Distribusi deiksis lebih banyak terletak di awal kalimat, sedangkan untuk

deiksis yang berada di tengah dan di akhir hanya sebagian yang ditemukan.

Dengan demikian, distribusi deiksis pada surat kabar Solopos edisi

Oktober 2012 tidak merata.

2. Reni Damayanti (2016) mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Universitas Sanata Dharma. Dalam penelitiannya yang berjudul “Fenomena

deiksis pada rubric opini di harian Koran Tempo edisi September – Desember

2015”. Penelitian ini bertujuan membahas fenomena deiksis pada rubric

opini di harian Koran Tempo edisi September-Desember 2015. Maksud

deiksis dalam penelitian ini, ditentukan oleh jenis deiksis dan konteks

tuturan yang dapat ditemukan melalui latarbelakang pengetahuan peneliti

dan peristiwa/kejadian yang memiliki kaitan dengan isi tuturan.

Page 51: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian.

Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif

menekankan analisis proses dari proses berpikir secara induktif yang berkaitan

dengan dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dan senantiasa

menggunakan logika ilmiah.1 Maksud berpikir secara induktif adalah analisis

berpijak pada data.

Pendekatan metodologis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

pendekatan kualitatif deskriptif. Bogdan dan Taylor mencoba untuk memberikan

definisi penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan tentang orang-orang dan perilaku

yang dapat diamati. Kirk dan Miller merumuskan definisi penelitian kualitatif

sebagai suatu tradisi dalam ilmu-ilmu sosial yang secara fundamental bergantung

pada pengamatan langsung atas manusia di lingkungan hidup mereka yang nyata.2

Dezin dan Lincoln menyatakan bahwa penelitian “kualitatif adalah

penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan

fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode

yang ada. Dari segi pengertian ini, para penulis masih tetap mempersoalkan latar

alamiah dengan maksud agar hasilnya dapat digunakan untuk menafsirkan

fenomena dan yang dimanfaatkan untuk penelitian kualitatif adalah berbagai

macam metode penelitian. Selanjutnya Penelitian kualitatif menurut Strauss dan

Corbin dalam Syamsuddin juga dimaksudkan “sebagai jenis penelitian yang

temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan

1Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. (Jakarta: Bumi

Aksara, 2013),Cet I,h. 80. 2 Aminuddin, Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra,

(Malang: Yayasan Asih Asah Asuh, 1990) hlm. 14.

Page 52: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

40

lainnya.”3 Maksud dari pernyataan tersebut penelitian kualitatif menganalisis

suatu realita yang dapat dilihat dari sudut pandang yang berbeda.

Megan dan Taylor dalam V Wiratna Sujarweni menjelaskan bahwa

“penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan

data deskriptif berupa ucapan-ucapan atau tulisan dan prilaku orang-orang yang

diamati.”4

B. Sumber Data

Sumber data yang digunakan oleh penulis adalah teks berita utama dalam

surat kabar Republika. Penulis menggunakan berita mengenai aksi ancaman

terorisme di indonesia karena ingin meneliti penggunaan deiksis persona, ruang,

waktu, wacana dan sosial.

C. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan metode pengumpulan data dengan teknik simak catat

karena yang digunakan dalam penelitian ini berupa teks berita utama dalam surat

kabar Republika dengan menggunakan teknik simak catat, peneliti mengumpulkan

data, mempelajari data, dan menganalisis data yang telah dikumpulkan dengan

cara menyimak dan mencatat hasil analisis data yang kemudian di jadikan tabel

dan dideskripsikan sesuai dengan hasil analisis. Ancangan penelitian yang

digunakan oleh peneliti adalah ancangan pragmatik, dikarenakan teori deiksis

persona, ruang, waktu, wacana, dan sosial merupakan ruang lingkup kajian

pragmatik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif

dan menggunakan teknik pengumpulan data yang disesuaikan dengan tujuan

penelitian.

Analisis data kualitatif menurut Bodgan & Biklen dalam Lexy J. Moleong

adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

3Syamsuddin & Vismaia S. Damaianti.Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya. 2006), Cet I, h. 73. 4 V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian (Lengkap, Praktif, dan Mudah Dipahami),

(Yogyakarta: Pustakabarupress, 2014), Cet I, h. 6.

Page 53: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

41

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintetiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting

yang dapat diceritakan kepada orang lain.5 Maksud pernyataan di atas adalah

analisis data kualitatif dimulai dari mengumpulkan data yang sesuai dengan yang

akan dianalisis, memisahkan data sesuai dengan kategorinya, selanjutnya di

analisis dengan cara diuraikan secara rinci.

Setelah mendapatkan data melalui teknik pengumpulan data, langkah

selanjutnya adalah menganalisis data tersebut. Setelah kata yang termasuk deiksis

terkumpul, peneliti membaca, memahami dan mengelompokan data penggunaan

deiksis Persona, deiksis ruang, deiksis waktu, deiksis wacaa dan deiksis sosial

pada tiap-tiap kalimat. Selanjutnya, peneliti menguraikan secara rinci dan

mendalam mengenai temuan-temuan penggunaan deiksis persona; persona

pertama, persona kedua, dan persona ketiga, deiksis ruang, deiksis waktu, deiksis

wacana dan deiksis sosial.

D. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian merupakan tahapan-tahapan atau aturan-aturan

yang harus dilaksanakan dalam suatu penelitian. Tahapan-tahapan pelaksanaan

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Peneliti mengumpulkan bahan-bahan pustaka yang berisi teori-teori

deiksis.

2. Peneliti membaca dengan teliti berita yang mengenai aksi ancaman

terorisme di Indonesia pada surat kabar Repubika.

3. Peneliti membaca ulang berita yang mengenai aksi ancaman terorisme di

Indonesia pada surat kabar Repubika untuk menemukan bentuk-bentuk

deiksis persona, ruang, waktu, wacana dan sosial yang digunakan dalam

kalimat-kalimat dalam berita dan memanfaatkannya sebagai bahan ajar

pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP.

5 Lexy J. Moleong, Op Cit, h. 248.

Page 54: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

42

4. Peneliti mengumpulkan data bentuk-bentuk deiksis persona, ruang,

waktu, wacana dan sosial

5. Peneliti mengelompokan data yang diperoleh kedalam beberapa bentuk

deiksis persona, ruang, waktu, wacana dan sosial .

6. Peneliti mendeskripsikan salah satu sampel data pada setiap bentuk deiksis

yang ditemukan dengan memperhatikan konteks tuturan.

7. Peneliti menyimpulkan hasil penelitian.

Page 55: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Surat Kabar Republika

Republika adalah sebuah koran nasional yang lahir dari kalangan

komunitas muslim bagi publik di Indonesia. Republika berdiri sejak 1992 dan

pertama kalia menerbitkan korn pada 1993 oleh Yayasan Abdi Bangsa dan

didukung oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Kini harian

Republika diterbitkan oleh PT. Republika Media Mandiridan menjadi harian

umum.

Setelah BJ Habibie tak lagi menjadi presiden dan seiring dengan surutnya

kiprah politik ICMI selaku pemegang saham mayoritas PT Abdi Bangsa, pada

akhir 2000, mayoritas saham koran ini dimiliki oleh kelompok Mahaka Media.

PT Abdi Bangsa kemudian menjadi perusahaan induk, dan Republika

berada di bawah bendera PT Republika Media Mandiri, salah satu anak

perusahaan PT Abdi Bangsa. Di bawah bendera Mahaka Media, kelompok ini

juga menerbitkan Majalah Golf Digest Indonesia, Majalah Parents Indonesia,

stasiun radio Jak FM, Gen FM, Delta FM, FeMale Radio, Prambors, Jak tv, dan

Alif TV.

Meski berganti kepemilikan, Republika tak mengalami perubahan visi

maupun misi. Namun ada perbedaan gaya dibandingkan dengan sebelumnya.

Sentuhan bisnis dan independensi Republika menjadi lebih kuat.

Di samping itu, Republika juga mempunyai portal berita yang diberi nama

Republika Online (ROL). ROL hadir sejak 17 Agustus 1995. ROl adalah portal

berita yang menyajikan informasi melalui teks, audio dan video berdasar

teknologi hipermedia dan hiperteks. ROL hadir dalam dua bahasa yakni Inggris

dan Indonesia.1

1ViscardineAudinovic, ProfilRepublika, diunduhpada 30 Mei 2018

(htpp://profil.merdeka.com/Indonesia/r/republika)

Page 56: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

44

B. Analisis Data Penggunaan Deiksis pada surat Kabar Republika

tentang Aksi Ancaman Terorisme di Indonesia.

Dalam pembahasan penulis menganalisis Data yang diambil dari 7 edisi

Koran Republika mengenai aksi ancaman terorisme diambil secara acak dalam

edisi sebulan. Koran Republika yang diteliti terdiri dari wacana 1) Republika, 09 Mei

2018Kapolri Bagi Resep Penanganan Terorisme 2) Jumat, 11 Mei 2018, Presiden: Jangan

Beri Celah Terorisme, 3) Republika, Senin, 14 Mei 2018, Suroboyo Wani! 4)

Republika, 16 Mei 2018 Pemerintah Tancap Gas RUU Antiterorisme 5) Senin, 21

Mei 2018, Cermat Bahas Revisi UU Antiterorisme 6) Selasa, 22 Mei 2018, Revisi

UU Antiterorisme Bisa Langsung Tuntas 7)Rabu, 23 Mei 2018, Sepekan, 74

Terduga Teroris Ditangkap.

1. Deiksis Persona

Berdasarkan berita utama yang berjudul “Kapolri Bagi Resep Penanganan

Terorisme” di temukan deiksis persona kedua tunggal

Tabel 4.1

Wujud Deiksis Persona 1

No

Wujud

Deiksis

Persona Teks

1 2 3

1. √

Menurut dia, strategi penanganan terorisme di Indonesia

dengan metode hard approach yang mengedepankan

penegak hukum yang di dukung oleh militer.

2. √

Indonesia, lanjut dia, merupakan sau-satunya negara di

dunia yang memberantas teroris melalui proses

persidanganan dengan hasil selama 2002-2018, pelaku

yang ditangkap 1.441 orang dan 1.035 yang dihukum

serta empat orang di vonis hukuman mati.

3 √ √ Indonesia kebetulan punya pengalaman masalah itu

Page 57: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

45

sehingga kami akan sharing dengan mereka," ujar

Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius, Senin (7/5).

4 √

"Ini men jadi ancaman tersendiri karena mereka sudah

radikal sehingga kalau tidak dimonitor dan di perhatikan

bisa menjadi ancaman

5 √

Mereka tetap ditangani secara intensif bersama

pemangku kepentingan lain, seperti Kementerian Sosial

dan kepolisian, agar tidak merasa di marginalkan.

6 √

"Artinya, mereka harus disentuh dan terus dilakukan

upaya untuk mereduksi tingkat radikal mereka sehingga

nantinya bisa kembali di tengah masyarakat," katanya.

Jumlah

1 0 6

1) Persona Jamak Bentuk kami

Bentuk kami digunakan oleh penutur apabila orang yang dimaksudkan

adalah dirinya dan orang yang mewakilinya. Dari data di atas terdapat kata

kami yang merujuk pada BNPT. Berdasarkan konteks yang ada, tuturan

tersebut dituturkan oleh Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius pada

workshop GTCF Nusa Dua, Bali. Alius merasa bahwa Indonesia punya

pengalaman dalam mengatasi permasalahan terorisme.

Darisampel data di atas, diketahui bahwa pengarang menggunakan deiksis

persona untuk menggambarkan tokoh yang ada dalam cerita.Jadi,

keberadaan deiksis persona dalam surat kabar sangatlah penting karena

deiksis persona berfungsi untuk memudahkan pembaca mengetahui kepada

tokoh siapakah pronomina persona merujuk.

2) Persona ketiga Tunggal Bentuk dia

Page 58: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

46

Bentuk dia merupakan deiksis persona orang ketiga tunggal karena

merujuk kepada orang yang berada di luar tuturan. Dari data di atas

terdapat kata dia pada tabel nomor urut 1 dan 2 yang merujukpada Tito

sebagai pembicara dalam Middle East Special Operations Commander

3) Persona Ketiga Jamak Bentuk Mereka

Bentuk mereka merupakan deiksis persona orang ketiga jamak karena

merujuk kepada tokoh-tokoh yang ada dalam cerita namun di luar tuturan.

Dari data di atas di ketahui bahwa data nomor 3 kata mereka merujuk pada

negara-negara yang termasuk dalam anggota GCTF. Sedangkan pada tabel

nomor 4, 5, dan 6 kata mereka merujuk kepada lebih dari 600 returness

FTF dan keluarganya yang kembali dari Suria.

Berdasarkan berita utama yang berjudul “Presiden: Jangan Beri Celah Terorisme”

di temukan

Tabel 4.2

Wujud Deiksis Persona 2

No

Wujud Deiksis

Persona Teks

1 2 3

1. √

Perlu saya tegaskan bahwa negara dan seluruh rakyat

tidak pernah takut dan tidak akan pernah memberikan

peluang sedikit pun pada terorisme," ujar Jokowi di

Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/5).

2. √

Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum

dan HAM, Sri Puguh Budi Utami, mengatakan, mereka

akan ditempatkan di hunian kamar dengan sistem satu

sel untuk seorang.

3.

Ia menegaskan, hal ini bukan merupakan upaya

negosiasi.

Page 59: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

47

4. √

."Yang menjadi bagian evaluasi kita memang Rutan

Brimob ini sebetulnya tidak layak jadi rutan teroris.

5. √

Ia menjelaskan, lima anggota yang tersandera adalah tim

pemberkasan yang bertugas di sebuah ruangan di Mako

Brimob di mana senjata sitaan dari para napiter juga

disimpan.

3 0 2

Pesona Pertama Tunggal Bentuk Saya

bentuk saya biasanya digunakan dalam situasi formal.Dalam situasi formal

penggunaan bentuk sayaterjadi antara bawahan dan atasan, sedangkan situasi

nonformal penggunaan bentuk sayaterjadi karena penutur dan lawan tutur belum

saling mengenal. Dari data tabel di atas kata “saya” di gunakan oleh Presiden

Jokowi saat di wawancarai oleh pihak wartawan.

Persona Jamak Pertama Bentuk kita

Persona pertama kita bersifat ekslusif, artinya pronominal ini mencakup orang lain

dipihak penutur/penulis tetapi tidak mencakupi orang lain dipihak lawan

tutur/pembaca. Data mengenai bentuk kita dalam tabel di atas merujuk pada aparat

kepolisian. Di jelaskan pada tabel tersebut Tito sebagai pembicara merasa bahwa

Rutan Brimob sudah tidak layak jadi rutan teroris.

Persona ketiga Tunggal Bentuk ia

Bentuk ia merupakan deiksis persona orang ketiga tunggal karena merujuk kepada

orang yang berada diluar tuturan. Ia merupakan variasi dari bentuk dia. Dari data di

atas terdapat kata iapada tabel nomor 3merujuk pada Wakapolri Komjen

syafrudin.Berdasarkan konteks yang ada, tuturan tersebut dituturkan oleh

Syafruddin saat di wawancarai wartawan di Mako Brimob setelah insiden

Jumlah

Page 60: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

48

penyanderaan yang dilakukan teroris terhadap Polisi. Pada tabel nomor 5 kata ia

merujuk kepada Tito.

Persona Ketiga Jamak Bentuk Mereka

Bentuk mereka merupakan deiksis persona orang ketiga jamak karena merujuk

kepada tokoh-tokoh yang ada dalam cerita namun di luar tuturan. Pada tabel di

atas kata “mereka” merujuk pada para tahanan Teroris.

Berdasarkan berita utama yang berjudul “SUROBOYO WANI!” di temukan

Tabel 4.3

Wujud Deiksis Persona 3

No

Wujud Deiksis

Persona Teks

1 2 3

1. √

Hanya dengan upaya bersama seluruh bangsa terorisme

dapat kita berantas.

2. √

Kita harus bersatu melawan terorisme," kata Presiden

Joko Widodo selepas meninjau lokasi pengeboman di

Surabaya, kemarin

3. √

Ia juga mengajak masyarakat memerangi ekstremisme

yang bertentangan dengan dengan nilai-nilai agama dan

nilai-nilai luhur rakyat Indonesia.

4. √

Di Vatikan, sebelum memimpin doa di Lapangan

Basilika Santo Petrus, Paus Fransiskus ikut

menyampaikan doa bagi komunitas Kristiani di

Indonesia, terutama para korban dan keluarga mereka.

5. √

"Jangan takut semuanya, ini bagian kita untuk melawan

terorisme yang menghancurkan negara kita ini.

Page 61: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

49

6. √

Ia mengajak seluruh warga Indonesia bersatu, tak

terprovokasi, serta menggalang solidaritas dan menolak

kekerasan.

5 0 1

Persona Jamak Pertama Bentuk kita

Persona pertama kita bersifat ekslusif, artinya pronominal ini mencakup orang

lain dipihak penutur/penulis tetapi tidak mencakupi orang lain dipihak lawan

tutur/pembaca. karena merujuk kepada penutur yang lebih dari satu.Berdasarkan

konteks yang ada, diketahui bahwa kata kita pada tabel nomor 1 dan 2 merujuk

pada rakyat Indonesia. Tuturan tersebut di ucapkan oleh Presiden Jokowi selepas

meninjau lokasi pengeboman di Surabaya.

Persona ketiga Tunggal Bentuk ia

Bentuk ia merupakan deiksis persona orang ketiga tunggal karena merujuk kepada

orang yang berada diluar tuturan. Ia merupakan variasi dari bentuk dia. Dari data di

atas terdapat kata ia pada tabel nomor 3 merujuk pada Jokowi. Hal tersebut terlihat

dari percakapan sebelumnya. Kata ia pada tabel nomor 6 berdasarkan konteks yang

ada, tuturan tersebut dituturkan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul

Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj yang menghimbau agar warga Indonesia

bersatu, tidak terprovokasi, serta menggalang solidaritas dan menolak kekerasan.

Persona Ketiga Jamak Bentuk Mereka

Bentuk mereka merupakan deiksis persona orang ketiga jamak karena merujuk

kepada tokoh-tokoh yang ada dalam cerita namun di luar tuturan. Pada tabel di

atas kata “mereka” merujuk pada keluarga para korban pengeboman.

Berdasarkan berita utama yang berjudul “Pemerintah Tancap Gas RUU

Antiterorisme!” di temukan

Jumlah

Page 62: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

50

Tabel 4.4

Wujud Deiksis Persona 4

No

Wujud Deiksis

Persona Teks

1 2 3

1. √

Ia menuturkan, pemerintah tidak pernah menghalang-

halangi agar RUU ini atau memintanya diendapkan

terlebih dahulu.

2. √

Meski begitu, dia tidak menampik bahwa belakangan ini

ada dinamika yang terjadi di tubuh pemerintah dan DPR

3. √

Ia mengungkapkan, Polri keberatan dengan definisi

terorisme yang diinginkan beberapa fraksi di Pansus

DPR.

4. √

"Mereka (Polri) katakan bahwa setiap penanganan

terorisme itu kami pasti gali, motif jaringannya itu

meski nggak ada di UU, kita gali sebagai

pengembangan kasus.

5. √

Jadi, tanpa ada itu pun sudah kami lakukan," ujar Arsul.

6. √

Kita boleh panas hati dan sedih, tapi pikiran harus

jernih.

7. √

Ia mengatakan, untuk kepentingan pemberantasan

terorisme, tidak masalah UU Anti terorisme direvisi.

8. √ Supaya tidak tumpang- tindih kepentingan," kata dia.

9. √

Menurut dia, salah satu yang perlu dicermati dari

rancangan revisi ada pada pasal 43A yang kerap disebut

Pasal Guantanamo merujuk pada penjara ekstrayudisial

milik AS terkait terorisme di wilayah Kuba.

3 0 7

Persona ketiga Tunggal Bentuk ia

Jumlah

Page 63: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

51

Bentuk ia merupakan deiksis persona orang ketiga tunggal karena merujuk kepada

orang yang berada diluar tuturan. Ia merupakan variasi dari bentuk dia. Dari data di

atas terdapat kata ia merujuk pada Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly saat

di Istana Negara. Pada tabel nomor urut dua kata ia merujuk pada Arsul Sani. Pada

nomor urut tujuh kata ia merujuk pada Haris Abu Ulya selaku pengamat aksi

terorisme.

Persona ketiga Tunggal Bentuk dia

Bentuk dia merupakan deiksis persona orang ketiga tunggal karena merujuk

kepada orang yang berada diluar tuturan. Dari data di atas terdapat kata dia pada

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Nomor delapan dan nomor sembilan

kata dia merujuk kepada Haris Abu Ulya.

Persona Ketiga Jamak Bentuk Mereka

Bentuk mereka merupakan deiksis persona orang ketiga jamak karena merujuk

kepada tokoh-tokoh yang ada dalam cerita namun di luar tuturan. Dari data di atas

di ketahui bahwa kata mereka merujuk kepada Polri.

Persona Jamak Bentuk kami

Bentuk kami digunakan oleh penutur apabila orang yang dimaksudkan adalah

dirinya dan orang yang mewakilinya. Dari data di atas terdapat kata kami yang

merujuk pada Polri. Berdasarkan konteks yang ada, tuturan tersebut dituturkan oleh

Arsul selaku anggota pansus revisi UU antiterorisme dari fraksi PPP.

Dari sampel data di atas, diketahui bahwa pengarang menggunakan deiksis persona

untuk menggambarkan tokoh yang ada dalam cerita. Jadi, keberadaan deiksis

persona dalam surat kabar sangatlah penting karena deiksis persona berfungsi

untuk memudahkan pembaca mengetahui kepada tokoh siapakah pronomina

persona merujuk.

Persona Jamak Pertama Bentuk kita

Page 64: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

52

Persona pertama kita bersifat ekslusif, artinya pronominal ini mencakup orang lain

dipihak penutur/penulis tetapi tidak mencakupi orang lain dipihak lawan

tutur/pembaca. Data mengenai bentuk kita dalam tabel di atas merujuk pada DPR

dan Polisi.

Berdasarkan berita utama yang berjudul “Cermat Bahas Revisi UU

Antiterorisme!” di temukan

Tabel 4.5

Wujud Deiksis Persona 5

No

Wujud Deiksis

Persona Teks

1 2 3

1. √

Ia mengungkapkan, dalam catatan ICJR, masih banyak

persoalan-persoalan yang masih harus diselesaikan.

2. √

Namun, dia menegaskan, tujuan ICJR adalah demi

keadilan serta penegakan hukum yang akuntabel dan

transparan.

3. √

"Ini untuk semua warga di Indonesia tanpa membeda-

bedakan status sosial, pandangan politik, agama, warna

kulit, jenis kelamin, asal-usul, dan kebangsaan," kata

dia.

4. √

Selain itu, ia juga menilai keterlibatan TNI dalam

pemberantasan terorisme harus berada di bawah

kepolisian.

Page 65: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

53

5. √

Menurut dia, itu perlu agar tidak ada gesekan dan

konflik kelembagaan yang dapat menimbulkan

kebijakan tidak produktif.

6. √

Ia berharap nantinya perincian tugas dan wewenang

lembaga independen tersebut harus konkret dan diisi

oleh orang-orang kredibel yang memiliki kemampuan

agar proyek kontraterorisme bisa komprehensif,

objektif, dan mengedepankan humanisme.

7. √

"Itu kan bahaya kalau masih ada. Kita berharap itu tidak

ada,"ujarnya.

8. √

Menurut dia, jangan sampai orang yang hanya

menggagas atau menyebarkan pemikiran radikal

dianggap benih-benih terorisme.

9. √

Definisi ini memang harus karena dengan definisi kita

tahu sasarannya apa.

10. √

Kita enggak mau itu menyasar ke kelompok-kelompok

tertentu," ujar Supiadin dalam diskusi di Jakarta, Sabtu

(19/5).

6 0 4

Persona ketiga Tunggal Bentuk ia

Bentuk ia merupakan deiksis persona orang ketiga tunggal karena merujuk kepada

orang yang berada diluar tuturan. Ia merupakan variasi dari bentuk dia. Dari data di

atas terdapat kata ia pada tabel nomor 1 merujuk pada Direktur Eksekutif lembaga

HAM.. Pada tabel nomor 4 kata ia merujuk kepada peneliti senior LIPI

Syamsuddin Haris. Dan pada tabel nomor 6 kata ia merujuk pada Direktur CIIA

Harits Abu Ulya.

Jumlah

Page 66: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

54

Persona ketiga Tunggal Bentuk dia

Bentuk dia merupakan deiksis persona orang ketiga tunggal karena merujuk

kepada orang yang berada diluar tuturan. Dari data di atas terdapat kata dia pada

tabel nomor urut 2 dan 3 yang merujuk pada Anggara. Tabel nomor urut 5 kata dia

menuju kepada peneliti senior LIPI Syamsuddin Haris. Nomor 8 kata dia merujuk

pada direktur CIIA Harits Abu Ulya.

Persona Jamak Pertama Bentuk kita

Persona pertama kita bersifat ekslusif, artinya pronominal ini mencakup orang lain

dipihak penutur/penulis tetapi tidak mencakupi orang lain dipihak lawan

tutur/pembaca. Data mengenai bentuk kita dalam tabel di atas merujuk pada wakil

ketua panitia khusus revisi UU antiterorisme Supiadin Aries.

Berdasarkan berita utama yang berjudul “Revisi UU Antiterorisme Bisa Langsung

Tuntas” di temukan

Tabel 4.6

Wujud Deiksis Persona 6

No

Wujud Deiksis

Persona Teks

1 2 3

1. √

Pada prinsipnya, kata dia, baik pemerintah maupun DPR

sudah satu suara.

2. √

"Karena ini menyangkut persoalan bangsa dan negara

kita," lanjut dia.

3. √

Ya , itu yang kita harapkan.

4. √

Rabu ka nmasih pembukaan masa sidang, tapi langsung

kita akan komunikasikan," katanya.

5. √

Jadi, rabu nanti pembahasan kita tunggal, untuk

menyikapi apa itu terorisme, tidak ada yang lain," kata

Syafii di Kompleks Parlemen Senayan, Senin.

Page 67: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

55

6. √

"Semua satu suara tentang itu, makanya kita heran kalau

kemudian dalam rapat pansus itu pihak Densus

(Antiterorisme 88) menolak, ada apa?" ujar dia.

7. √

Karena, di negara hukum aparat penegak hukum pada

dasarnya tidak ada kewenangan apa pun kecuali yang

diberikan oleh hukum itu sendiri," kata dia.

8. √

Mantan menteri hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra

menyebutkan, ia hanya butuh waktu satu minggu ketika

menyusun Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang (Perppu) Terorisme pada 2002 yang menjadi

dasar UU Nomor 15/2003.

9. √

Kendati demikian, ia mengklaim sangat berhati-hati

dalam membentuk peraturan tersebut dan sengaja tidak

memasukkan definisi terorisme.

10. √

Tahun 2002 sampai hari ini belum pernah ada proyeksi

dan saya pikir itu sebenarnya sudah cukup baik ya," ujar

Yusril menerangkan saat ditemui di Pengadilan Tindak

Pidana Korupsi Jakarta, Senin (21/5).

11. √

Saya sendiri sengaja tidak membuat definisi

(terorisme)," katanya menambahkan.

12. √

Ia menilai, mendefinisikan sesuatu hanya untuk

kepentingan akademik saja tidak bisa kemudian

dijadikan suatu definisi dalam merumuskan suatu

perbuatan pidana

13. √

Karena itu, kata Yusril, dia dulu mengatakan, barang

siapa meledakkan bom di tempat terbuka, maka

tindakan itu adalah terorisme, pada saat menyerang

kepentingan umum itu terorisme, menyerang menara di

bandara juga sebagai tindakan terorisme.

14. √

Ia mengingatkan, ada sejumlah hal yang perlu

diperhatikan para penyusun revisi.

Page 68: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

56

15. √

"Bahwa hanya perlu melibatkan TNI, itu saya setuju

saja dilibatkan sekarang.

16. √

Tahun 2002 kami tak mau melibatkan TNI karena pada

waktu itu kanmemang situasinya itu awal reformasi ya,"

katanya.

10 0 9

Persona ketiga Tunggal Bentuk dia

Bentuk dia merupakan deiksis persona orang ketiga tunggal karena merujuk

kepada orang yang berada diluar tuturan. Dari data di atas terdapat kata dia pada

tabel nomor urut 1 dan 2 yang merujuk pada Tito sebagai pembicara dalam

Middle East Special Operations Commander

Persona Jamak Pertama Bentuk kita

Persona pertama kita bersifat ekslusif, artinya pronominal ini mencakup orang lain

dipihak penutur/penulis tetapi tidak mencakupi orang lain dipihak lawan

tutur/pembaca. Data mengenai bentuk kita dalam tabel di atas merujuk pada aparat

kepolisian. Di jelaskan pada tabel tersebut Tito sebagai pembicara merasa bahwa

Rutan Brimob sudah tidak layak jadi rutan teroris.

Persona ketiga Tunggal Bentuk ia

Bentuk ia merupakan deiksis persona orang ketiga tunggal karena merujuk kepada

orang yang berada diluar tuturan. Ia merupakan variasi dari bentuk dia. Dari data di

atas terdapat kata ia pada tabel nomor 3 merujuk pada Wakapolri Komjen

syafrudin. Berdasarkan konteks yang ada, tuturan tersebut dituturkan oleh

Syafruddin saat di wawancarai wartawan di Mako Brimob setelah insiden

penyanderaan yang dilakukan teroris terhadap Polisi. Pada tabel nomor 5 kata ia

merujuk kepada Tito.

Pesona Pertama Tunggal Bentuk Saya

bentuk saya biasanya digunakan dalam situasi formal. Dalam situasi formal

penggunaan bentuk saya terjadi antara bawahan dan atasan, sedangkan situasi

Jumlah

Page 69: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

57

nonformal penggunaan bentuk saya terjadi karena penutur dan lawan tutur belum

saling mengenal. Dari data tabel di atas kata “saya” di gunakan oleh Presiden

Jokowi saat di wawancarai oleh pihak wartawan.

Persona Jamak Bentuk kami

Bentuk kami digunakan oleh penutur apabila orang yang dimaksudkan adalah

dirinya dan orang yang mewakilinya. Dari data di atas terdapat kata kami yang

merujuk pada BNPT. Berdasarkan konteks yang ada, tuturan tersebut dituturkan

oleh Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius pada workshop GTCF Nusa Dua,

Bali. Alius merasa bahwa Indonesia punya pengalaman dalam mengatasi

permasalahan terorisme.

Dari sampel data di atas, diketahui bahwa pengarang menggunakan deiksis persona

untuk menggambarkan tokoh yang ada dalam cerita. Jadi, keberadaan deiksis

persona dalam surat kabar sangatlah penting karena deiksis persona berfungsi

untuk memudahkan pembaca mengetahui kepada tokoh siapakah pronomina

persona merujuk.

Berdasarkan berita utama yang berjudul “Sepekan, 74 Terduga Teroris

Ditangkap” di temukan

Tabel 4.7

Wujud Deiksis Persona 7

No

Wujud Deiksis

Persona Teks

1 2 3

1. √

Ia juga mengungkapkan, sebanyak 14 di antara para

terduga teroris tewas dalam sejumlah penangkapan dan

penyerangan pasca teror di Jawa Timur.

2. √

Iqbal mengklaim, mereka tewas ditembak karena

melawan petugas ataupun karena tindakan yang mereka

lakukan sendiri.

3. √

Total yang meninggal dalam insiden itu sejauh ini

adalah 25 orang, terdiri atas 13 pelaku dan keluarga

Page 70: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

58

mereka serta 12 lainnya aparat dan warga sipil.

4. √

Begitu pula dengan tetangga mereka, Julian.

5. √

Kepulangan Budi disambut hangat keluarga dan

tetangga yang memenuhi rumah mereka.

6. √

Mereka ingin mendengar langsung cerita penangkapan

Budi hingga penahanannya di Mako Brimob Polda

Sumut, Medan, selama tujuh hari.

7. √ Mereka mengaku dari kepolisian.

8. √

Menangkap saya karena saya diduga melakukan tindak

kriminal, yakni membuat bom untuk aksi terorisme,"

kata Budi, Selasa (22/5).

9. √

Dia pun akhirnya dibebaskan setelah sempat ditahan

selama 24 jam karena tidak terlibat sama sekali dengan

kelompok teroris manapun.

10. √ Dia berharap aparat keamanan dapat merehabilitasi

namanya.

11. √ "Saya ingin nama saya dibersihkan," kata Budi.

12. √ Mereka pun mendapat perawatan di RS Bhayangkara

Medan.Syaiful dikabarkan dalam kondisi kritis.

13. √

Menurut dia, langkah ini merupakan bagian dari

pendekatan soft power, selain program deradikalisasi

kepada mantan narapidana terorisme.

14. √

Ia menilai, peristiwa tersebut menandakan ideologi

radikalisme telah masuk hingga keluarga dan dunia

pendidikan.

15. √

Saatnya kita seimbangkan dengan soft power,"kata

Presiden.

3 0 12 Jumlah

Page 71: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

59

Persona ketiga Tunggal Bentuk dia

Bentuk dia merupakan deiksis persona orang ketiga tunggal karena merujuk

kepada orang yang berada diluar tuturan. Dari data di atas terdapat kata dia pada

tabel nomor urut 1 dan 2 yang merujuk pada Tito sebagai pembicara dalam

Middle East Special Operations Commander

Persona Jamak Pertama Bentuk kita

Persona pertama kita bersifat ekslusif, artinya pronominal ini mencakup orang lain

dipihak penutur/penulis tetapi tidak mencakupi orang lain dipihak lawan

tutur/pembaca. Data mengenai bentuk kita dalam tabel di atas merujuk pada aparat

kepolisian. Di jelaskan pada tabel tersebut Tito sebagai pembicara merasa bahwa

Rutan Brimob sudah tidak layak jadi rutan teroris.

Persona ketiga Tunggal Bentuk ia

Bentuk ia merupakan deiksis persona orang ketiga tunggal karena merujuk kepada

orang yang berada diluar tuturan. Ia merupakan variasi dari bentuk dia. Dari data di

atas terdapat kata ia pada tabel nomor 3 merujuk pada Wakapolri Komjen

syafrudin. Berdasarkan konteks yang ada, tuturan tersebut dituturkan oleh

Syafruddin saat di wawancarai wartawan di Mako Brimob setelah insiden

penyanderaan yang dilakukan teroris terhadap Polisi. Pada tabel nomor 5 kata ia

merujuk kepada Tito.

Persona Ketiga Jamak Bentuk Mereka

Bentuk mereka merupakan deiksis persona orang ketiga jamak karena merujuk

kepada tokoh-tokoh yang ada dalam cerita namun di luar tuturan. Dari data di atas

di ketahui bahwa data nomor 3 kata mereka merujuk pada negara-negara yang

termasuk dalam anggota GCTF. Sedangkan pada tabel nomor 4, 5, dan 6 kata

mereka merujuk kepada lebih dari 600 returness FTF dan keluarganya yang

kembali dari Suria.

Page 72: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

60

Pesona Pertama Tunggal Bentuk Saya

bentuk saya biasanya digunakan dalam situasi formal. Dalam situasi formal

penggunaan bentuk saya terjadi antara bawahan dan atasan, sedangkan situasi

nonformal penggunaan bentuk saya terjadi karena penutur dan lawan tutur belum

saling mengenal. Dari data tabel di atas kata “saya” di gunakan oleh Presiden

Jokowi saat di wawancarai oleh pihak wartawan.

2. Deiksis sosial

Deiksis Sosial pada berita utama yang berjudul “Kapolri Bagi Resep Penanganan

Terorisme” Republika edisi 09 Mei 2018

Tabel 4.8 Fungsi Deiksis Pembeda 1

No

Wujud

Deiksis

Sosial

Bentuk

Deiksis

Sosial

Fungsi

Deiksis

Pembeda

Teks

1. Kapolri

Jenderal

Polisi

Frasa Pembeda

tingkat

sosial

Kapolri Jenderal Polisi Muhammad

Tito Karnavian memaparkan

strategi Indonesia dalam menangani

terorisme yang berada di dalam

negeri

2. Jamaah Kata Pembeda

identitas

sosial

".Ia menjelaskan, organisasi teroris

di Indonesia saat ini terbagi dua,

yaitu Jamaah Islamiyah afiliasi

terhadap Alqaidah dan Jamaah

Ansharoh Tauhid yang berafiliasi

dengan ISIS.

3. ISIS Kata Mengefekt

ifkan

Kalimat

4. Penegak

Hukum

Frasa Pembeda

tingkat

sosial

Menurut dia, strategi penanganan

teroris di Indonesia dengan metode

hard approach yang

mengedepankan penegak hukum

yang didukung oleh militer.

5. Militer Kata Sosial

Page 73: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

61

6. Pelaku Kata Pembeda

tingkat

sosial

Indonesia, lanjut dia, merupakan

satu-satunya negara di dunia yang

memberantas teroris melalui proses

persidangan dengan hasil selama

2002-2018, pelaku yang ditangkap

1.441 orang dan 1.035 yang

dihukum serta empat orang di vonis

hukuman mati.

7. Brigadir

Jendra

Polisi

Frasa Pembeda

tingkat

sosial

Kepala Biro Penerangan Masya

rakat Polri Brigadir Jenderal Polisi

Mohammad Iqbal mengata kan,

dalam acara tersebut, Tito juga

merupakan satu-satunya pembicara

yang berasal dari kepolisian di

mana pembicara lainnya

merupakan pejabat yang berlatar

belakang militer.

8. Pejabat Kata Pembeda

tingkat

sosial

9. Militer Kata Sosial

10. Jendral Kata Pembeda

tingkat

sosial

Sudah menjadi rahasia umum jika

jenderal Tito Karnavian punya

peran besar dalam melakukan

pemberantasan radikalisme dan

terorisme di Indonesia

11. Presiden Kata Pembeda

tingkat

sosial

Sebelum ditunjuk Presiden Jokowi

menjadi kapolri, Kapolri Tito

pernah menjadi Kepala Densus 88

Antiteror dan Kepala BNPT," kata

Iqbal.

12. Kapolri Kata Efektifitas

kalimat

13. Kepala

Densus

88

Frasa Pembeda

tingkat

sosial

14. BNPT Kata Efektifitas

Page 74: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

62

kalimat.

15. Mendagr

i

Yordania

Frasa Efektifitas

Kalimat

Di sela-sela konferensi, Tito

bertemu dengan Menteri Dalam

Negeri (Mendagri) Yordania, Samir

Mubaidin, di kantor Kemendagri,

Amman, Senin (7/5). Dalam

pertemuan ini, Tito mengharapkan

kerja sama dengan Yordania dalam

hal penegakan hukum lintas negara.

16. Penegak

Hukum

Frasa Pembeda

tingkat

sosial

17. Pelaku

Usaha

Kata Identitas

sosial

Selain itu, dalam konteks

mendukung peningkatan hubungan

ekonomi dan per dagangan kedua

negara, Tito mengusulkan

pengamanan sektor dan pelaku

usaha sebagai bagian dari bidang

kerja sama ke polisian kedua

negara.

18. MoU Kata Efektifitas

kalimat

Polri telah mengusulkan rancangan

MoU kepada Kemendagri Yordania

untuk dibahas dan ditandatangani

kedua pihak pada waktunya.

19. Komjen

Pol Frasa

Indonesia kebetulan punya

pengalaman masalah itu sehingga

kami akan sharing dengan mereka,"

ujar Kepala BNPT Komjen Pol

Suhardi Alius.

Dari berita utama berjudul “Kapolri Bagi Resep Penanganan Terorisme”

ditemukan 19 deiksis sosial, 7 deiksis sosial berbentuk frasa dan 12 deiksis sosial

berbentuk kata. 1) frasa Kapolri Jendral Polisi bermakna sebagai kepala

Page 75: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

63

kepolisian Republik Indonesia dengan pangkat sebagai jendral. Fungsi deiksis

sosialnya sebagai pembeda tingkat sosial berdasarkan jabatan. 2) Kata jamaah

bermakna sebagai kumpulan atau yang tergabung dalam suatu kegiatan yang

sama. Fungsi deiksis sosial jamaah sebagai pembeda identitas sosial berdasarkan

golongannya. 3) Kata ISIS merupakan singkatan dari Islamic State in Iraq and

Syria, termasuk sebagai suatu organisasi. Fungsi deiksis sosial ISIS sebagai

mengefeksifitas kalimat. 4) Frasa penegak hukum bermakna sebagai aparat yang

melaksanakan proses upaya untuk tegaknya hukum secara nyata. Fungsi deiksis

sosial penegak hukum sebagai pembeda tingkat sosial. 5) Kata Militer bermakna

sebagai angkatan bersenjata dari suatu negara, kata tersebut bermaksud sebagai

dukungan lembaga terhadap penegak hukum. Fungsi deiksis sosial militer sebagai

pembeda tingkat sosial. 6) Kata pelaku bermakna sebagai yang melakukan

sesuatu. Fungsi deiksis sosial sebagai pembeda tingkat sosial. 7) Frasa Brigadir

Jendral Polisi bermakna sebagai tingkata pangkat keanggotaan polisi. Termasuk

dalam fungsi deiksis sosial pembeda tingkat sosial. 8) Kata pejabat bermakna

sebagai seseorang yang diberikan kewenangan atas suatu hal. Fungsi deiksis

sosial pejabat sebagai pembeda tingkat sosial. 9) Kata Militer bermakna sebagai

angkatan bersenjata dari suatu negara, kata tersebut bermaksud sebagai dukungan

lembaga terhadap penegak hukum. Fungsi deiksis sosial militer sebagai pembeda

tingkat sosial. 10) Kata Jendral bermakna sebagai pangkat seseorang dalam

militer. Fungsi deiksis sosial jendral sebagai pembeda tingkat sosial. 11) Kata

presiden bermakna sebagai jabat suatu kepala negara. Fungsi deiksis soial

presiden sebagai pembeda tingkat sosial. 12) Kata Kapolri bermakna sebagai

kepala kepolisian Republik Indonesia. Fungsi deiksis sosialnya sebagai pembeda

tingkat sosial berdasarkan jabatan. 13) Frasa Kepala Densus 88 bermakna sebagai

kepala suatu lembaga. Fungsi deiksis sosialnya sebagai pembeda tingkat sosial.

14) Kata BNPT bermakna badan nasional penanggulangan terorisme. Termasuk

dalam deiksis sosial efektifitas kalimat. 15) Frasa Mendagri Yordania bermakna

kementrian dalam negeri yang diobjekkan pada negara Yordania. Fungsi deiksis

sosial mendagri yordania sebagai efektifitas kalimat. 16) Frasa penegak hukum

bermakna sebagai aparat yang melaksanakan proses upaya untuk tegaknya

hukum secara nyata. Fungsi deiksis sosial penegak hukum sebagai pembeda

Page 76: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

64

tingkat sosial. 17) Frasa pelaku usaha bermakna sebagai sekolompok yang

berkecimpung dalam kegiatan usaha. Fungsi deiksis sosial pelaku usaha sebagai

pembeda tingkat sosial. 18) Kata Mou bermakna memorandum of understanding.

Fungsi deiksis sosialnya sebagai efektifitas kalimat. 19) Frasa Komjen Pol

bermakna komisaris jendral polisi. Fungsi deiksis sosial Komjen Pol sebagai

efektifitas kaliamat.

Deiksis Sosial pada berita utama yang berjudul “Presiden: Jangan Beri Celah

Terorisme” Republika edisi 11 Mei 2018

Tabel 4.9 Fungsi Deiksis sosial 2

No

Wujud

Deiksis

Sosial

Bentuk

Deiksis

Sosial

Fungsi

Deiksis

Pembeda

Teks

1. Presiden Kata Pembeda

tingkat

sosial

DEPOK -- Insiden

kericuhan dan penyanderaan di

Rumah Tahanan (Rutan) Salemba

cabang Mako Brimob, Kelapa Dua,

Depok, akhirnya berhasil disudahi

setelah berlangsung sekitar 38 jam

hingga Kamis (10/5).Presiden Joko

Widodo (Jokowi) menegaskan,

kejadian itu meneguhkan tekad

pemerintah memberantas terorisme.

2. Pemerint

ah

Kata Pembeda

tingkat

sosial.

3. Wakapol

ri

Komjen

Frasa Pembeda

tingkat

sosial.

Jokowi kemudian memerintahkan

kepada Wakapolri Komjen

Syafruddin untuk menaikkan

pangkat luar biasa kepada lima

prajurit Polri yang gugur.

4. Prajurit

Polri

Frasa Pembeda

tingkat

sosial

5. Rakyat Kata Pembeda

identitas

"Atas nama rakyat, bangsa, dan

negara saya sampaikan rasa duka

Page 77: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

65

sosial mendalam atas gugurnya lima

anggota Polri dalam melaksanakan

tugas dari negara dan semoga

keluarga yang ditinggalkan

diberikan ketabahan menghadapi

cobaan ini,"kata Presiden.

6. Bangsa Kata Pembeda

identitas

sosial

7. Negara Kata Pembeda

identitas

sosial

8. Narapida

na

Kata Pembeda

tingkat

sosial.

Sementara itu, para narapidana

langsung dipindahkan ke Lapas

Nusa kambangan, Cilacap, Jawa

Tengah, selepas operasi

pembebasan kemarin.

9. Napi

Teroris

Frasa Pembeda

tingkat

sosial

"Saat ini napi teroris semua sedang

dalam perjalanan ke

Nusakambangan," kata Kabiro

Penmas Divisi Humas Polri Brigjen

M Iqbal di Mako Brimob, Kamis

(10/5).

10 Kabiro

Penmas

Divisi

Humas

Polri

Brigjen

Frasa Pembeda

tingkat

sosial.

11 Direktur

Jenderal Frasa

Pembeda

tingkat

sosial

Direktur Jenderal Pemasyarakatan

Kementerian Hukum dan HAM, Sri

Puguh Budi Utami, mengata kan,

mereka akan ditempatkan di hunian

kamar dengan sistem satu sel untuk

seorang.

Page 78: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

66

12 sandera Kata

Pembeda

tingkat

sosial.

Sedangkan, Wakapolri Komjen

Syafruddin memastikan, petugas

keamanan telah menyelesaikan

operasi pembebasan sandera pada

Kamis (10/5) pagi.

13 Briptu Kata

Pembeda

tingkat

sosial.

Sejauh ini, kepolisian belum

memerinci tuntutan para napi dalam

penyanderaan tersebut. Bagai mana

pun, lima di antara para petugas,

yakni empat anggota Detasemen

Khusus Antiteror (Densus 88),

yakni Briptu Wahyu Catur

Pamungkas, Briptu Syukron Fadhil,

Iptu Yudi Rospuji Siswanto, dan

Brigpol Fandi Setyo Nugroho; dan

satu anggota bertugas di Polda

Metro Jaya, yakni Aipda Denny

Setiadi, gugur dalam penyanderaan.

14 Iptu Kata

Pembeda

tingkat

sosial.

15 Brigpol Kata

Pembeda

tingkat

sosial.

16 Kapolri

Jenderal Kata

Pembeda

tingkat

sosial.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian

yang sedang berada di Yordania

saat kejadian bermula menuturkan

evaluasi sementara dari kejadian

itu.

Dari berita utama berjudul “Presiden: Jangan Beri Celah Terorisme”

ditemukan 16 deiksis sosial, 6 deiksis sosial berbentuk frasa dan 10 deiksis sosial

berbentuk kata. 1) Kata presiden bermakna sebagai jabat suatu kepala negara.

Fungsi deiksis soial presiden sebagai pembeda tingkat sosial. 2) Kata pemerintah

bermakna organisasi yang memiliki kekuasaan dalam suatu negara. Fungsi deiksis

sosial pemerintah sebagai pembeda tingkat sosial. 3) Frasa Wakapolri Komjen

bermakna sebagai wakil kepala kepolisian Republik Indonesia dengan pangkat

Page 79: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

67

sebagai komisaris jendral. Fungsi deiksis sosialnya sebagai pembeda tingkat sosial

berdasarkan jabatan. 4) Frasa Prajurit Polri bermakna golongan pangkat pada

kepolisian. Fungsi deiksis sosialnya sebagai pembeda tingkat sosial. 5) Kata

rakyat bermakna seluruh orang yang berada dalam negara. Fungsi deiksis sosial

rakyat sebagai pembeda tingkat sosial. 6) Kata Bangsa bermakna sekumpulan

orang dengan jiwa nasionalisme yang sama. Fungsi deiksis sosialnya sebagai

pembeda tingkat sosial. 7) Kata negara bermakna suatu wilayah yang mempunyai

kedaulatan hukum. Fungsi deiksis sosial negara sebagai pembeda tingkat sosial.

8) Kata Narapidana bermakna terpidana yang hilang kemerdekaannya dalam

masyarakat. Fungsi deiksis sosialnya sebagai pembeda tingkat sosial. 9) Frasa

Napi Terorisme bermakna terpidana kasus tindak terorisme. Termasuk dalam

deiksis sosial pembeda tingkat sosial. 10) Frasa Kabiro Penmas Divisi Humas

Polri Brigjen bermakna sebagai kepala suatu lembaga dalam lingkungan

kepolisian. Termasuk dalam deiksis sosial pembeda tingkat sosial. 11) Kata

Ditrektur Jendral bermakna sebagai pangkat seseorang dalam suatu lembaga.

Fungsi deiksis sosial direktur jendral sebagai pembeda tingkat sosial. 12) Kata

sandera bermakna seseorang yang ditawan. Fungsi deiksis sosial sandera sebagai

pembeda tingkat sosial. 13) Kata briptu bermakna sebagai pangkat seseorang

dalam militer. Fungsi deiksis sosial briptu sebagai pembeda tingkat sosial. 14)

Kata Iptu bermakna sebagai pangkat seseorang dalam militer. Fungsi deiksis

sosial iptu sebagai pembeda tingkat sosial. 15) Kata brigpol bermakna sebagai

brigadir polisi, yang merupakan pangkat seseorang dalam militer. Fungsi deiksis

sosial brigpol sebagai pembeda tingkat sosial. 16) frasa Kapolri Jendral

bermakna sebagai kepala kepolisian Republik Indonesia dengan pangkat sebagai

jendral. Fungsi deiksis sosialnya sebagai pembeda tingkat sosial berdasarkan

jabatan.

Page 80: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

68

Deiksis Sosial pada berita utama yang berjudul Suroboyo Wani! Republika edisi

14 Mei 2018.

Tabel 4.10 Fungsi Deiksis sosial 3

No.

Wujud

Deiksis

Sosial

Bentuk

Deiksis

Sosial

Fungsi

Deiksis

Pembeda

Teks

1 Masyarakat Kata Identitas

sosial

Masyarakat juga diminta tak

tenggelam dalam ketakutan

menghadapi aksi tak

berperikemanusiaan tersebut.

2 Terorisme

Kata Pembeda

tingkat

sosial

"Hanya dengan upaya

bersama seluruh bangsa

terorisme dapat kita

berantas.Kita harus bersatu

melawan terorisme," kata

Presiden Joko Widodo

selepas meninjau lokasi

pengeboman di Surabaya,

kemarin.

3 Presiden Kata Pembeda

tingkat

sosial

4 Paus

Fransiskus

Frasa Pembeda

tingkat

sosial

Di Vatikan, sebelum

memimpin doa di Lapangan

Basilika Santo Petrus, Paus

Fransiskus ikut

menyampaikan doa bagi

komunitas Kristiani di

Indonesia, terutama para

korban dan keluarga mereka.

5 Gubernur Frasa Pembeda Sementara, warga Surabaya

Page 81: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

69

Jawa Timur tingkat

sosial

membuat perlawanan di

dunia maya dengan tanda

pagar #SuraboyoWani.Sikap

itu ditegaskan Gubernur Jawa

Timur Soekarwo.

6 Sekretaris

Umum

Frasa Pembeda

tingkat

sosial

"Sekretaris Umum PP

Muhammadiyah Abdul Mu'ti

menyampaikan, aksi kemarin

tidak dibenarkan ajaran

agama apa pun.

7 Ketua Umum Frasa Pembeda

tingkat

sosial

Hal serupa disampaikan

Ketua Umum Pengurus Besar

Nahdlatul Ulama (PBNU)

KH Said Aqil Siroj.

8 Sekretaris

Umum

Frasa Pembeda

tingkat

sosial

Sekretaris Umum

Persekutuan Gereja-Gereja di

Indonesia (PGI) Pendeta

Gomar Gultom

menyampaikan,

sesungguhnya tidak ada

agama yang mengajarkan

kekerasan dan pembunuhan.

Dari berita utama berjudul “Suroboyo Wani” ditemukan 8 deiksis sosial, 3

deiksis sosial berbentuk frasa dan 5 deiksis sosial berbentuk kata. 1) Kata

masyrakyat bermakna seluruh orang yang berada dalam negara. Fungsi deiksis

sosial masyrakyat sebagai pembeda tingkat sosial. 2) Kata Terorisme bermakna

suatu gangguan terhadap pertahanan dan keamanan. Termasuk dalam deiksis

sosial pembeda tingkat sosial. 3) ) Kata presiden bermakna sebagai jabat suatu

kepala negara. Fungsi deiksis soial presiden sebagai pembeda tingkat sosial 4)

Kata Paus bermakna gelar atau sebutan yang diberikan dalam suatu lembaga

kerohanian. Fungi deiksis sosial paus sebagai pembeda tingkat sosial. 5) Kata

Page 82: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

70

Gubernur bermakna sebagai pangkat seseorang dalam suatu lembaga. Fungsi

deiksis sosial gubernur sebagai pembeda tingkat sosial. 6) Frasa Sekretaris umum

bermakna sebagai pangkat seseorang dalam suatu lembaga. Fungsi deiksis sosial

Sekretaris umum sebagai pembeda tingkat sosial. 7) Frasa ketua umum bermakna

sebagai pangkat seseorang dalam suatu lembaga. Fungsi deiksis sosial ketua

umum sebagai pembeda tingkat sosial. 8) Frasa Sekretaris umum bermakna

sebagai pangkat seseorang dalam suatu lembaga. Fungsi deiksis sosial Sekretaris

umum sebagai pembeda tingkat sosial.

Deiksis Sosial pada berita utama yang berjudul “Pemerintah Tancap Gas RUU

Antiterorisme” Republika edisi 16 Mei 2018.

Tabel 4.11 Fungsi Deiksis sosial 4

No.

Wujud

Deiksis

Sosial

Bentuk

Deiksis

Sosial

Fungsi

Deiksis

Pembeda

Teks

1 Menteri

Hukum dan

HAM

Frasa Pembeda

tingkat

sosial

Menteri Hukum dan HAM

Yasonna Laoly mengatakan

bahwa kementeriannya sudah

mela kukan rapat dengan

sejumlah kementerian dan

lembaga lain terkait ran

cangan revisi Undang-

Undang Nomor 15 Tahun

2013 tentang Pemberantasan

Tindak Pidana Terorisme

(UU Antiterorisme).

2 pimpinan

DPR

Frasa Pembeda

tingkat

sosial

Yasonna menyebut telah

melakukan komunikasi

dengan salah satu pimpinan

Page 83: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

71

3 fraksi koalisi

pemerintah

Frasa DPR serta fraksi koalisi

pemerintah terkait hal itu.

4 pemerintah Kata Ia menuturkan, pemerintah

tidak pernah menghalang-

halangi agar RUU ini atau

memintanya diendapkan

terlebih da hulu.

5 Polri Kata Efektifitas

kalimat

Ia mengungkapkan, Polri

keberatan dengan definisi

terorisme yang diinginkan

beberapa fraksi di Pansus

DPR.

6 kuasa hukum

tersangka

Frasa Pembeda

tingkat

sosial

Arsul mengungkap,

keberatan Polri

dimasukkannya frasa motif

politik dan ideologi sebagai

bagian dari definisi terorisme

karena khawatir digunakan

kuasa hukum tersangka

terduga teroris maupun

terdakwa untuk menghin dar

dari tuduhan.

7 penegak

hukum

Frasa Pembeda

identitas

sosial

Sebaliknya, beberapa fraksi

di Pansus Revisi UU juga

memiliki alasan memasukkan

unsur motif politik dan

ideologi, yakni untuk

mencegah kesewenang-

sewenangan penegak hukum.

8 Menteri

Koordinator

Frasa Pembeda

tingkat

Terakhir, Arsul mengatakan,

dalam pertemuan partai

Page 84: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

72

Bidang

Politik

Hukum dan

Keamanan

sosial koalisi pendukung

pemerintah dengan Menteri

Koordinator Bidang Politik

Hukum dan Keamanan

Wiranto, disepakati pilihan

alternatif soal definisi

terorisme.

Dari berita utama berjudul “Pemerintah Tancap Gas RUU Antiterorisme”

ditemukan 8 deiksis sosial, 6 deiksis sosial berbentuk frasa dan 2 deiksis sosial

berbentuk kata. 1) Frasa Menteri Hukum dan HAM bermakna jabatan pembantu

presiden dalam lingkup tanggung jawab mengenai hukum dan hak asasi manusia.

Fungsi deiksis sosialnya sebagai pembeda tingkat sosial. 2) Frasa pimpinan DPR

bermakna pemimpin salah satu fungsi kerja yang terdapat pada lembaga DPR.

Fungsi deiksis sosial pimpinan DPR termasuk sebagai pembeda tingkat sosial. 3)

Frasa fraksi koalisi pemerintah bermakna sekumpulan golongan yang bergabung

dan mendukung pemerintah. Fungsi deiksisnya termasuk sebagai pembeda tingkat

sosial. 4) Kata pemerintah bermakna sebagai sekelompok orang yang bersama-

sama memikul tanggung jawab terbatas untuk menggunakan kekuasaan. Fungsi

deiksis sosial pemerintah sebagai pembeda tingkat sosial berdasarkan jabatan. 5)

Kata Polri bermakna Polisi republik Indonesia. Termasuk deiksis sosial sebagai

efetifitas kalimat. 6) Frasa kuasa hukum tersangka bermakna tim/perorangan yang

mengatasi masalah hukum tersangka. Fungsi deiksis sosialnya sebagai pembeda

tingkat sosial. 7) Frasa penegak hukum bermakna sebagai orang yang menegakkan

peraturan. Fungsi deiksis sosial penegak hukum sebagai pembeda tingkat sosial

berdasarkan pekerjaan. 8) Frasa Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan

Keamanan bermakna jabatan pembantu presiden dalam lingkup tanggung jawab

mengenai hukum dan hak asasi manusia. Fungsi deiksis sosialnya sebagai

pembeda tingkat sosial berdasarkan jabatan.

Page 85: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

73

Deiksis Sosial pada berita utama yang berjudul “Cermat Bahas Revisi UU

Antiterorisme” Republika edisi 21 Mei 2018.

Tabel 4.12 Fungsi Deiksis sosial 5

No.

Wujud

Deiksis

Sosial

Bentuk

Deiksis

Sosial

Fungsi

Deiksis

Pembeda

Teks

1 anggota DPR Frasa Pembeda

tingkat

sosial

Para anggota DPR

mengagendakan rapat

penuntasan revisi Undang-

Undang Nomor 15 Tahun

2003 tentang Pemberantasan

Tindak Pidana Terorisme

pekan ini.

2 Direktur

Eksekutif

Lembaga

Hak Asasi

Manusia

(HAM)

Frasa Pembeda

tingkat

sosial

Direktur Eksekutif Lembaga

Hak Asasi Manusia (HAM)

dari Institute for Criminal

Justice Reform (ICJR),

Anggara, meminta

pemerintah tidak tergesa-gesa

mengesahkan revisi UU

Antiterorisme tersebut.

3 Pemerintah Kata Pembeda

tingkat

sosial

Hal tersebut guna

memastikan partisipasi

masyarakat terhadap hasil-

hasil pembahasan antara

pemerintah dan DPR.

4 TNI Kata Efektifitas

kalimat

Di antara revisi yang

rencananya disertakan dalam

UU Anti terorisme adalah

soal perpanjangan masa

penahanan terduga teroris,

penangkapan berdasarkan

Page 86: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

74

indikasi-indikasi tertentu

sebelum kejahatan

dilaksanakan, dan pelibatan

TNI dalam pemberantasan

terorisme.

5 Peneliti

senior LIPI

Frasa Pembeda

tingkat

sosial

Peneliti senior LIPI

Syamsuddin Haris menilai

bentuk keterlibatan TNI di

dalam pemberantasan

terorisme harus cermat.

6 Direktur the

Community

Ideological

Islamic

Analyst

(CIIA)

Frasa Pembeda

tingkat

sosial

Direktur the Community

Ideological Islamic Analyst

(CIIA) Harits Abu Ulya

menilai adanya pem

bentukan sebuah lembaga

independen yang berfungsi

melakukan pengawasan dan

kontrol juga perlu dikritisi

7 Terorisme Kata Pembeda

tingkat

sosial

"Terorisme itu radikal pada

aspek tindakan.

8 fraksi partai

pendukung

pemerintah

Frasa Pembeda

identitas

sosial

Terkait perdebatan definisi

terorisme fraksi partai

pendukung pemerintah

setelah rapat dengan Menteri

Page 87: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

75

9 Menteri

Koordinator

Bidang

Politik

Hukum dan

Keamanan

Frasa Pembeda

tingkat

sosial

Koordinator Bidang Politik

Hukum dan Keamanan

Wiranto pada pekan lalu

telah menyepakati agar frasa

motif politik, ideologi, dan

ancaman keamanan negara

tidak dimasukkan di dalam

pasal tetapi ditempatkan di

dalam bab penjelasan umum.

10 Wakil Ketua

Panitia

Frasa Pembeda

tingkat

sosial

Bagaimanapun, Wakil Ketua

Panitia Khusus Revisi UU

Antiterorisme Supiadin Aries

Saputra sepakat, definisi

terorisme harus ada dalam

regulasi itu.

Dari berita utama berjudul “Cermat Bahas Revisi UU Antiterorisme” ditemukan

10 deiksis sosial, 7 deiksis sosial berbentuk frasa dan 3 deiksis sosial berbentuk

kata. 1) Frasa anggota DPR bermakna sebagai orang/badan yang menjadi bagian

atau masuk dalam suatu badan pemerintah negara yang bertugas sebagai

perwakilan rakyat. Fungsi deiksis sosial anggota DPR sebagai pembeda tingkat

sosial berdasarkan pekerjaan. 2) Frasa Direktur Eksekutif Lembaga Hak Asasi

Manusia (HAM) bermakna jabatan seseorang dalam lembaga hak asasi manusia.

Fungsi deiksis sosialnya sebagai pembeda tingkat sosial berdasarkan pekerjaan. 3)

Kata pemerintah bermakna sebagai sekelompok orang yang bersama-sama

memikul tanggung jawab terbatas untuk menggunakan kekuasaan. Fungsi deiksis

sosial pemerintah sebagai pembeda tingkat sosial berdasarkan jabatan. 4) Kata

TNI bermakna sebagai Tentara Negara Indonesia yang merupakan sebuah

singkatan. Fungsi deiksis sosial TNI sebagai efektifitas kalimat. 5) Frasa Peneliti

senior LIPI bermakna peneliti yang telah berpengalaman dan telah mengabdi lama

dalam lembaga LIPI. Fungsi deiksis sosial peneliti senior LIPI sebagai pembeda

Page 88: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

76

tingkat sosial berdasarkan pekerjaan. 6) Frasa Direktur the Community

Ideological Islamic Analyst (CIIA) bermakna pimpinan tertinggi dalam suatu

lembaga yang disebut CIIA. Fungsi deiksis sosialnya termasuk sebagai pembeda

tingkat sosial berdasarkan jabatan. 7) Kata Terorisme bermakna suatu gangguan

terhadap pertahanan dan keamanan. Termasuk dalam deiksis sosial pembeda

tingkat sosial. 8) Frasa fraksi koalisi pemerintah bermakna sekumpulan golongan

yang bergabung dan mendukung pemerintah. Fungsi deiksisnya termasuk sebagai

pembeda tingkat sosial. 9) Frasa Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan

Keamanan bermakna jabatan pembantu presiden dalam lingkup tanggung jawab

mengenai hukum dan hak asasi manusia. Fungsi deiksis sosialnya sebagai

pembeda tingkat sosial berdasarkan jabatan. 10) Frasa wakil ketua panitia

bermakna sebagai pangkat seseorang dalam suatu lembaga. Fungsi deiksis sosial

wakil ketua panitia sebagai pembeda tingkat sosial.

Deiksis Sosial pada berita utama yang berjudul “Revisi UU Antiterorisme Bisa

Langsung Tuntas” Republika edisi 22 Mei 2018.

Tabel 4.13 Fungsi Deiksis sosial 6

No

Wujud

Deiksis

Sosial

Bentuk

Deiksis

Sosial

Fungsi

Deiksis

Pembeda

Teks

1. Dirjen

PP

Kemenk

umham

Frasa Pembeda

tingkat

sosial

"Paling satu kali pertemuan

sudah selesai karena memang tidak

ada hal yang prinsip, terutama

menyangkut soal masalah definisi

terorisme,"kata Direktur Jenderal

Peraturan Perundang-undangan

(Dirjen PP)Kemenkumham Widodo

Ekatjahyana di Jakarta, Senin

(21/5).

Page 89: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

77

2. Pemerint

ah

Kata Pembeda

tingkat

sosial

Pada prinsipnya, kata dia, baik

pemerintah maupun DPR sudah

satu suara.Kedua belah pihak pun

sudah ber konsolidasi agar revisi

UU Ant iterorisme dapat segera

rampung dalam pembahasan yang

akan dilakukan ke depan.

3 DPR Kata Pembeda

tingkat

sosial

4. Menteri

Hukum

dan

HAM

Frasa Pembeda

tingkat

sosial

Menteri Hukum dan HAM Yasonna

H Laoly sebelumnya menerangkan,

ada sedikit perubahan pada draf

yang akan dibahas nanti.Perubah an

tersebut ada pada definisi tero

risme."Ya, itu yang kita

harapkan.Rabu kanmasih

pembukaan masa sidang, tapi

langsung kita akan komuni

kasikan," katanya.

5. Ketua

Panitia

Frasa Pembeda

tingkat

sosial

Ketua Panitia Khusus Revisi UU

Antite rorisme M Syafii mengamini

bahwa regulasi tersebut sudah

hampir selesai.

6. Panglima

TNI

Frasa Pembeda

tingkat

sosial

Syafii menjelaskan, pada umumnya

pemerintah sudah satu suara dengan

pengertian yang diusulkan

Panglima TNI, Kapolri, Menteri

Pertahanan, Menko Polhukam, dan

usulan Prof Muladi bahwa definisi

terorisme selain ada tindakan

kejahatan yang bisa menim bulkan

ketakutan masif, menimbulkan

korban, merusak objek vital yang

7 Kapolri Kata Pembeda

tingkat

sosial

8

Menteri

Pertahan

an

Frasa

Pembeda

tingkat

sosial

Page 90: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

78

9 Menko

Polhuka

m

Frasa

Pembeda

tingkat

sosial

strategis, tapi juga mengancam

kemanan negara dan punya tujuan

politik serta ideologi.

10 Profesor Kata Pembeda

tingkat

sosial

11

Densus

88

Frasa

Efektifitas

Kalimat

"Semua satu suara tentang itu,

makanya kita heran kalau kemudian

dalam rapat pansus itu pihak

Densus (Antiterorisme 88)

menolak, ada apa?" ujar dia.

12 Politikus

Partai

Frasa Pembeda

identitas

sosial

Politikus Partai Partai Gerindra

tersebut menyebut alasan Densus

88 menolak definisi tersebut karena

dinilai bisa memper sempit ruang

gerak.

13 Aparat

Penegak

Hukum

Frasa Pembeda

tingkat

sosial

"Kalau kemudian tidak bisa bebas

menangkap, ya memang harus tidak

bebas.Karena, di negara hukum

aparat penegak hukum pada

dasarnya tidak ada kewenangan apa

pun kecuali yang diberikan oleh

hukum itu sendiri," kata dia.

14 Kadiv

Humas

Polri

Irjen

Frasa Pembeda

tingkat

sosial

Sementara itu, Kadiv Humas Polri

Irjen Setyo Wasisto menyatakan

optimistis bahwa revisi UU

Antiterorisme akan segera selesai

karena ia sudah bertemu dengan

anggota DPR yang membahas UU

tersebut."Bahkan, sebelum tanggal

Page 91: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

79

30 Mei sudah selesai," ujar Setyo.

Mantan

Menteri

Hukum

dan

HAM

Frasa Pembeda

tingkat

sosial

"Kalau kemudian tidak bisa bebas

menangkap, ya memang harus tidak

bebas.Karena, di negara hukum

aparat penegak hukum pada

dasarnya tidak ada kewenangan apa

pun kecuali yang diberikan oleh

hukum itu sendiri," kata dia.

15 TNI Kata

Pembeda

tingkat

sosial

Sementara itu, Kadiv Humas Polri

Irjen Setyo Wasisto menyatakan

optimistis bahwa revisi UU

Antiterorisme akan segera selesai

karena ia sudah bertemu dengan

anggota DPR yang membahas UU

tersebut.

16 Terorism

e Kata

Pembeda

tingkat

sosial

Mantan menteri hukum dan HAM

Yusril Ihza Mahendra

menyebutkan, ia hanya butuh

waktu satu minggu ketika

menyusun Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang

(Perppu) Terorisme pada 2002 yang

menjadi dasar UU Nomor

15/2003.Kendati demikian, ia

mengklaim sangat berhati-hati

dalam membentuk peraturan

tersebut dan sengaja tidak

memasukkan definisi terorisme.

17 TNI Kata Efektifitas

Kalimat

Ia mengingatkan, ada sejumlah hal

yang perlu diperhatikan para

penyusun revisi. "Bahwa hanya

Page 92: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

80

perlu melibatkan TNI, itu saya

setuju saja dilibatkan sekarang.

Dari berita utama berjudul “Revisi UU Antiterorisme Bisa Langsung Tuntas”

ditemukan 17 deiksis sosial, 11 deiksis sosial berbentuk frasa dan 6 deiksis sosial

berbentuk kata. 1) Frasa Dirjen PP Kemenkumham bermakna jabatan dalam suatu

lembaga kemenkumham. Fungsi deiksis sosial Dirjen PP Kemenkumham sebagai

pembeda tingkat sosial. 2) Kata pemerintah bermakna sebagai sekelompok orang

yang bersama-sama memikul tanggung jawab terbatas untuk menggunakan

kekuasaan. Fungsi deiksis sosial pemerintah sebagai pembeda tingkat sosial

berdasarkan jabatan. 3) kata DPR bermakna sebagai singkatan dari Dewan

Perwakilan Rakyat, lembaga yang memegang kekuasaan legislatif. Fungsi deiksis

sosial DPR untuk mengefektifkan kalimat. Ungkapan tersebut memudahkan

tercapainya tujuan pembicaraan dengan menyingkat Dewan Perwakilan Rakyat

menjadi DPR. 4) Frasa Menteri Hukum dan HAM bermakna jabatan pembantu

presiden dalam lingkup tanggung jawab mengenai hukum dan hak asasi manusia.

Fungsi deiksis sosialnya sebagai pembeda tingkat sosial. 5) Frasa ketua panitia

bermakna sebagai pangkat seseorang dalam suatu lembaga. Fungsi deiksis sosial

ketua panitia sebagai pembeda tingkat sosial. 6) Frasa panglima TNI bermakna

pimpinan tertinggi dari tentara negara indonesia. Fungsi deiksis sosial panglima

TNI sebagai pembeda tingkat sosial berdasarkan jabatan. 7) Kata kapolri

bermakna sebagai kepala kepolisian Republik Indonesia. Fungsi deiksis sosialnya

sebagai pembeda tingkat sosial berdasarkan jabatan. 8) Frasa Menteri pertahanan

bermakna jabatan pembantu presiden dalam lingkup tanggung jawab mengenai

pertahanan nasional. Fungsi deiksis sosialnya sebagai pembeda tingkat sosial

berdasarkan jabatan. 9) Frasa menko polhukam bermakna jabatan pembantu

presiden dalam lingkup tanggung jawab mengenai politik, hukum dan keamanan.

Fungsi deiksis sosialnya sebagai pembeda tingkat sosial berdasarkan jabatan. 10)

Kata Profesor bermakna profesi seseorang yang didapat menjadi gelar dalam

dunia pendidikan/penelitian. Fungsi deiksis sosialnya termasuk dalam pembeda

tingkat sosial berdasarkan gelar. 11) Frasa Densus 88 bermakna sebagai

detasemen khusus 88 yang mempunyai tugas dalam pemberantasan terorisme di

Page 93: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

81

Indonesia. Fungsi deiksis sosialnya sebagai efektifitas kalimat. 12) Frasa politikus

partai bermakna peranan seseorang/kelompok yang terlibat dalam dunia politik

dalam naungan suatu partai. Fungsi deiksis sosial politikus partai sebagai

pembeda tingkat sosial berdasarkan golongan. 13) frasa aparat penegak hukum

bermakna sebagai badan yang berkewenangan dalam menegakkan peraturan.

Fungsi deiksis sosial aparat penegak hukum sebagai pembeda tingkat sosial

berdasarkan pekerjaan. 14) Frasa Kadiv Humas Polri Irjen bermakna jabatan serta

gelar dalam kepolisian. Fungsi deiksis sosialnya termasuk sebagai pembeda

tingkat sosial berdasarkan jabatan. 15) Frasa Mantan Mentri Hukum dan HAM

bermakna jabatan yang sudah tidak lagi diemban dalam lingkup hukum dan

HAM. Fungsi deiksisnya sebagai pembeda tingkat sosial. 16) Kata Terorisme

bermakna suatu gangguan terhadap pertahanan dan keamanan. Termasuk dalam

deiksis sosial pembeda tingkat sosial. 17) Kata TNI bermakna sebagai Tentara

Negara Indonesia yang merupakan sebuah singkatan. Fungsi deiksis sosial TNI

sebagai efektifitas kalimat.

Deiksis Sosial pada berita utama yang berjudul “Sepekan, 74 Terduga Terori

Ditangkap” Republika edisi 23 Mei 2018.

Tabel 4.14 Fungsi Deiksis sosial 7

No

Wujud

Deiksis

Sosial

Bentuk

Deiksis

Sosial

Fungsi

Deiksis

Pembeda

Teks

1 Teroris Kata

Pembeda

tingkat

sosial

Mabes Polri melansir, telah

menangkap sebanyak 74 terduga

teroris sepanjang operasi kontra

terorisme pascaterjadinya sejumlah

teror bom Jawa Timur.

2 Kepolisi

an

Kata Pembeda

tingkat

sosial

Operasi kontraterorisme kepolisian

yang diujungtombaki Detasemen

Khusus Antiteror (Densus 88)

Page 94: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

82

3 Densus

88

Frasa Efektifitas

Kalimat

tersebut digelar selama 13 Mei

hingga 20 Mei 2018.

4 Aparat Kata Pembeda

identitas

sosial

Total yang meninggal dalam

insiden itu sejauh ini adalah 25

orang, terdiri atas 13 pelaku dan

keluarga mereka serta 12 lainnya

aparat dan warga sipil.

5 Warga

Sipil

Frasa Pembeda

identitas

sosial

6 JAD Kata Efektifitas

Kalimat

Para pelaku disebut ter gabung

dalam kelompok Jamaah Ansharut

Daulah (JAD) yang berafiliasi

dengan kelompok ekstremis Negara

Islam Irak dan Suriah (ISIS).

7 ISIS Kata Efektifitas

Kalimat

8 JAT Kata Efektifitas

Kalimat

Kepolisian melansir, kelompok itu

merupakan sempalan Jamaah

Ansharut Tauhid (JAT) dan Jamaah

Islamiyah (JI).

9 JI Kata Efektifitas

Kalimat

10 Kapolri

Jenderal

Frasa Pembeda

tingkat

sosial

Hanya Kapolri Jenderal Tito

Karnavian yang mengisyaratkan

adanya penangkapan di Tanjung

Balai tersebut.

11 pegawai

negeri

sipil

Frasa Pembeda

tingkat

sosial

Diantaranya, FSA yang merupakan

seorang pegawai negeri sipil di

Kayong Utara, Kalimantan Barat;

HDL, seorang dosen di Univer sitas

Sumatra Utara, Medan;dan AAD

yang sehari-hari bekerja sebagai

seorang satpam di Sumatra

Utara.Ketiganya dijerat dengan

Undang-Undang Nomor 16 Tahun

2016 tentang Informasi Transaksi

12 Dosen Kata Pembeda

tingkat

sosial

13 Satpam Kata Pembeda

tingkat

sosial

Page 95: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

83

Elektronik.

14 Pemerint

ah

Kata Pembeda

tingkat

sosial

Pihak kepolisian dan pemerintah

menginginkan regulasi itu

selekasnya disahkan guna

memudahkan aparat melakukan

penangkapan.

15 Mantan

narapida

na

Frasa Pembeda

tingkat

sosial

Menurut dia, langkah ini

merupakan bagian dari pendekatan

soft power, selain program

deradikalisasi kepada mantan

narapidana terorisme.

Dari berita utama berjudul “Sepekan, 74 Terduga Terori Ditangkap” ditemukan

15 deiksis sosial, 10 deiksis sosial berbentuk frasa dan 5 deiksis sosial berbentuk

kata. 1) Kata teroris bermakna pelaku tindak kejahatan teror. Fungsi deiksis

teroris sebagai pembeda tingkat sosial. 2) Kata kepolisian bermakna satuan kerja

dalam bidang keamanan. Fungsi deiksis kepolisian sebagai pembeda tingkat

sosial. 3) Frasa Densus 88 bermakna sebagai detasemen khusus 88 yang

mempunyai tugas dalam pemberantasan terorisme di Indonesia. Fungsi deiksis

sosial sebangai efektifitas kalimat. 4) Kata aparat bermakna seseorang/kelompok

yang mempunyai kewenangan khusus. Fungsi deiksis sosial aparat termasuk

sebagai pembeda identitas sosial. 5) kata warga sipil bermakna sebagai

anggota/perkumpulan/penduduk yang mendiami suatu wilayah .Fungsi deiksis

sosial warga sipil sebagai pembeda identitas sosial. 6) Kata JAD bermakna

Jamaah Ansharut Daulah. Fungsi deiksis sosialnya sebagai efektifitas kalimat. 7)

Kata ISIS merupakan singkatan dari Islamic State in Iraq and Syria, termasuk

sebagai suatu organisasi. Fungsi deiksis sosial ISIS sebagai mengefeksifitas

kalimat. 8) Kata JAT bermakna Jamaah Ansharut Tauhid, termasuk sebagai suatu

organisasi. Fungsi deiksis sosial JAT sebagai mengefeksifitas kalimat. 9) Kata JI

bermakna Jamaah Islamiah, termasuk sebagai suatu organisasi. Fungsi deiksis

sosial JI sebagai mengefeksifitas kalimat. 10) frasa Kapolri Jendral bermakna

Page 96: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

84

sebagai kepala kepolisian Republik Indonesia dengan pangkat sebagai jendral.

Fungsi deiksis sosialnya sebagai pembeda tingkat sosial berdasarkan jabatan. 11)

Frasa pegawai negeri sipil bermakna sebagai orang yang bekerja pada

pemerintah/negara yang gajinya dibayarkan dengan APBN dan APBD. Fungsi

deiksis sosial pegawai negeri sipil sebagai pembeda tingkat sosial berdasarkan

pekerjaan. 12) Kata dosen bermakna sebagai tenaga pengajar pada perguruan

tinggi. Fungsi deiksis sosial dosen sebagai pembeda tingkat sosial berdasarkan

pekerjaan. 13) Kata satpam bermakna petugas keamanan. Fungsi deiksis sosial

satpam sebagai pembeda tingkat sosial berdasarkan pekerjaan. 14) Kata

pemerintah bermakna sebagai sekelompok orang yang bersama-sama memikul

tanggung jawab terbatas untuk menggunakan kekuasaan. Fungsi deiksis sosial

pemerintah sebagai pembeda tingkat sosial berdasarkan jabatan. 15) Frasa Mantan

narapidana bermakna seseorang yang telah lepas dari masa hukuman sebagai

narapidana. Fungsi deiksis sosialnya sebagai pembeda identitas sosial.

3. Deiksis Wacana

Tabel 4.15 Deiksis wacanaKapolri Bagi Resep Penanganan Terorisme

No. Anafora Katafora Teks

1 √

Tito pun menyampaikan langkah-langkah

pencegahan radikalisme dan terorisme dengan

presentasi berjudul "Law Enforcement Led Stra tegy

In Countering Terrorisme in Indonesia". Ia

menjelaskan, organisasi teroris di Indonesia saat ini

terbagi dua, yaitu Jamaah Islamiyah afiliasi terhadap

Alqaidah dan Jamaah Ansharoh Tauhid yang

berafiliasi dengan ISIS.

2 √

"Indonesia terdapat 2.000 militan teroris eks

pemberontak bersenjata yang merupakan alumni

Afghanistan dan Filipina Selatan. Dengan beragamnya

arena pertempuran melawan teroris yang sangat

Page 97: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

85

beragam, maka perlu adanya ke mam puan di semua

matra tersebut," ujar Tito dalam keterangan tertulis

yang diterima Re publika di Jakarta, Selasa (8/5).

3 √

Indonesia, lanjut dia, merupakan satu-satunya negara

di dunia yang memberantas teroris melalui proses

persidangan dengan hasil selama 2002-2018, pelaku

yang ditangkap 1.441 orang dan 1.035 yang dihukum

serta empat orang di vonis hukuman mati.

4 √

Di sela-sela konferensi, Tito bertemu dengan

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Yordania, Samir

Mubaidin, di kantor Kemendagri, Amman, Senin

(7/5). Dalam pertemuan ini, Tito mengharapkan kerja

sama dengan Yordania dalam hal penegakan hukum

lintas negara.

5 √

Menurut Iqbal, Tito menyampaikan keperluan

bagi ke dua negara untuk lebih memperkuat kerja

sama antar lembaga ke polisian dalam

penanggulangan kejahatan lintas negara. Kejahatan itu

termasuk perdaganganan obat terlarang, kejahatan

siber dan terorisme,serta pengembangan kapasitas

kelembagaan.

6 √

Di bidang kontraterorisme, Tito juga menyatakan

kesiapan lembaganya untuk melakukan kerja sama

yang diperlukan, khususnya melalui keberadaan

detasemen Khusus 88 di Polri. "Dalam rangka

peningkatan kerja sama pertukaran informasi, Kapolri

menyatakan keinginan untuk menempatkan pejabat

Polri (LO) di perwakilan RI di Amman sekiranya

disetujui Pemerintah Yordania," ujar Iqbal

7 √ Dalam kegiatan bertajuk "The Second

Page 98: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

86

Regional Workshop on Initiative on Addressing the

Challenge of Returning Families of Foreign Terrorist

Fighters" (FTF) itu, BNPT menyampaikan

pengalamannya dalam menangani FTF dengan

pendekatan lunak selama ini.

8

Suhardi mengungkapkan, saat ini sudah lebih

600 returness FTF dan keluarganya yang kembali dari

Suriah."Ini men jadi ancaman tersendiri karena

mereka sudah radikal sehingga kalau tidak dimonitor

dan di perhatikan bisa menjadi ancaman.Apa lagi,

tidak hanya fighter-nya saja, tapi ada keluarganya,

yaitu istri dan anak, sehingga harus ada penanganan

khusus," katanya.

9

Menurut Suhardi, BNPT sudah beberapa kali

memulangkan keluarga FTF dari Turki ke Indonesia.

Mereka tetap ditangani secara intensif bersama

pemangku kepentingan lain, seperti Kementerian

Sosial dan kepolisian, agar tidak merasa di

marginalkan. "Artinya, mereka harus disentuh dan

terus dilakukan upaya untuk mereduksi tingkat radikal

mereka sehingga nantinya bisa kembali di tengah ma

syarakat," katanya.

Data nomor satu termasuk dalam deiksis wacana anafora karena kata ia

yang di gunakan mengacu pada penjelasan sebelumnya yaitu tito. Data nomor dua

termasuk dalam deiksis wacana anafora karena –nya yang disebutkan mengacu

pada dialog sebelumnya yaitu mengacu pada 2000 militan teroris eks

pemberontakan bersenjata. Data nomor tiga termasuk deiksis wacana katafora

sebagai penjelas dari kata sebelumnya yaitu Indonesia, d kalimat selanjutnya di

jelaskan bahwa Indonesia merupakan satu-satunya negara didunia yang

memberantas teroris melalui proses persidangan. Data nomor empat merupakan

penjelasan dari katafora pertemuan ini, Tito mengharapkan kerja sama dengan

Page 99: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

87

Yordania dalam hal penegakan hukum lintas negara. Pertemuan ini merupakan

penjelas pertemuan dengan mendagri Yordania, samir mubaidin. Data nomor lima

merupakan katafora karena kalimat kedua penjelasan dari kejahatan yang

dimaksud dalam kalimat pertama. Data nomor enam merupakan anafora –nya

mengacu pada densus 88. Data ketuju merupakan katafora penjelasan bahwa

dalam workshop tersebut BNPT menyampaikan pengalamannya dalam

menangani FTF yang selama ini menggunakan pendekatan lunak. Data ke delapan

merupakan anafora. Data ke sembilan merupakan anafora, mereka yang di

maksud mengacu pada keluarga FTF.

Tabel 4.16 Deiksis wacana “Presiden: Jangan Beri Celah Terorisme”.

NO. Anafora Katafora Teks

1 √

Direktur Jenderal Pemasyarakatan

Kementerian Hukum dan HAM, Sri Puguh Budi

Utami, mengata kan, mereka akan ditempatkan di

hunian kamar dengan sistem satu sel untuk seorang.

Di Nusakambangan, 145 napiter akan ditempatkan di

Lapas Batu dan Lapas Pasir Putih.

2 √

Kabar insiden di Rutan Mako Brimob mulai

santer terdengar sekitar pukul 21.30 WIB pada Selasa

(8/5) lalu. Kendati demikian, pernyataan resmi dari

kepolisian tak keluar hingga lewat tengah malam.

Saat itu pun kepolisian belum menyatakan ada korban

meninggal.

3 √

Iqbal mengatakan, setelah mereka berhasil

dilumpuhkan kemarin pagi, para napi teroris ini

langsung dipindahkan dengan ditransfer

menggunakan bus yang sudah disiapkan. Sementara,

sepuluh napi yang disebut bertahan hingga saat-saat

terakhir masih menjalani pemeriksaan.

4 √ Operasi ini, menurutnya, merupakan penanggulangan

Page 100: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

88

dengan pendekatan lunak. Ia menegas kan, hal ini

bukan merupakan upaya negosiasi."Semua

menyerahkan diri di evaluasi, baik karena

ketangguhan dan kecermatan seluruh tim. Sehingga,

apa yang kita hasilkan menjadi pelajaran kita semua,"

ucap Syafruddin.

5 √

Dalam versi resmi yang kemudian dilansir,

kericuhan bermula di blok C Rutan Mako Brimob

menjelang Isya hari itu. Kala itu, seorang narapidana

terorisme bernama Wawan Kurniawan alias Abu Afif

(43 tahun) memprotes pemeriksaan atas makanan

yang dihantarkan keluarganya.

6 √

Para napi terorisme disebut mulai membobol

pintu dan sel serta memecahkan kaca-kaca, juga

berupaya merebut senjata petugas. Para napi

kemudian merangsek ke ruang penyidikan, melukai

empat petugas, dan menyandera lima lainnya. Satu

napi, Beny Syamsu Trisno alias Abu Ibrahim, yang

berupaya merebut senjata petugas tewas dalam

kericuhan itu.

7 √

Tito juga mengakui ada titik kelemahan dalam

pengamanan senjata sehingga terjadi perampasan

oleh napi terorisme.Ia menjelaskan, lima anggota

yang tersandera adalah tim pemberkasan yang

bertugas di sebuah ruangan di Mako Brimob di mana

senjata sitaan dari para napiter juga disimpan.

"Selama ini mungkin dianggap nggakada masalah

sehingga dilaksanakan itu sebetulnya ada kelemahan,

itu yang dirampas senjata itu," kata Tito.

Page 101: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

89

Data pertama termasuk dalam katafora karena merupakan

penjelasan tentang para napi yang akan ditempatkan di hunian kamar dengan

sistem satu sel untuk seorang. Di Nusakambangan, 145 napiter akan ditempatkan

di Lapas Batu dan Lapas Pasir Putih. Data kedua merupakan anafora –itu

mengacu pada pukul 21.30 WIB pada Selasa (8/5). Saat kepolisian belum

menyatakan ada korban meninggal. Data ketiga termasuk anafora karena kata

mereka merujuk pada teroris yang sudah disebutkan pada paragraf sebelumnya.

Data keempat merupakan anafora kata ini merujuk pada operasi penanggulangan

pembebasan sandera yang sudah dijelaskan pada paragraf sebelumnya. Data

kelima merupakan katafora karena kata itu penjelasan dari pemicu kerusuhan.

Data keenam –nya merujuk pada petugas kepolisian yang disandera. Data ketujuh

merupakan anafora dari kata itu merujuk pada senjata sitaan dari para napi.

Tabel 4.17 Deiksis wacana “SUROBOYO WANI!”

No Anafora Katafora Teks

1 √ Di Vatikan, sebelum memimpin doa di Lapangan

Basilika Santo Petrus, Paus Fransiskus ikut

menyampaikan doa bagi komunitas Kristiani di

Indonesia, terutama para korban dan keluarga mereka.

2 √

Sementara, warga Surabaya membuat perlawanan di

dunia maya dengan tanda pagar #SuraboyoWani.Sikap

itu ditegaskan Gubernur Jawa Timur

Soekarwo."Jangan takut semuanya, ini bagian kita

untuk melawan terorisme yang menghancurkan negara

kita ini.

3 √

Hal serupa disampaikan Ketua Umum Pengurus

Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj.Ia

mengajak seluruh warga Indonesia bersatu, tak

terprovokasi, serta menggalang solidaritas dan

menolak kekerasan.

Page 102: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

90

Data pertama merupakan bentuk anafora karena kata mereka yang di

tuju ada di penjelasan sebelumnya yang berarti keluarga para korban. Data kedua

merupakan bentuk anafora karena sikap itu yang dimaksud yaitu Sikap berani

warga surabaya yang sudah dijelaskan pada kalimat sebelumnya. Data ketiga

merupakan katafora karena kalimat kedua merupakan penunjuk dari pernyataan

Ketua Umum Pengururs besar Nahdlatul Ulama yang disebutkan pada kalimat

selanjutnya.

Tabel 4.18. “Cermat bahas revisi UU Antiterorisme”

No. Anafora Katafora Teks

1 √ Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly

mengatakan bahwa kementeriannya sudah mela

kukan rapat dengan sejumlah kementerian dan

lembaga lain terkait ran cangan revisi Undang-

Undang Nomor 15 Tahun 2013 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme (UU

Antiterorisme).

2 √ Sejak penyusunannya, beberapa pasal dalam

rencana revisi dipersoalkan. Di antaranya soal

definisi terorisme, pelibatan TNI dalam

pemberantasan terorisme, serta sejumlah proses

penahanan tanpa bukti-bukti pendahuluan atas tindak

pidana terorisme.

3 √ Anggota Pansus Revisi UU Antiterorisme dari Fraksi

PPP Arsul Sani menuturkan, sejauh ini definisi

terorisme menjadi satu-satunya poin yang belum

disepakati DPR dan pemerintah.

4 √ Terakhir, Arsul mengatakan, dalam pertemuan partai

koalisi pendukung pemerintah dengan Menteri

Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan

Wiranto, disepakati pilihan alternatif soal definisi

terorisme. Menurutnya, jika pembahasan Revisi UU

Page 103: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

91

kembali terganjal definisi, pilihannya motif politik

tetap di masukkan dalam Revisi UU, tetapi

dicantumkan di bagian penjelasan.

Pada tabel pertama anafora kementeriannya merujuk pada kementerian

Hukum dan HAM yang sudah disebutkan pada kalimat seblumnya. Pada tabel

kedua –nya yang dimaksud dalam kata penyusunannya merujuk pada pasal dalam

rencana revisi yang disebutkan setelahnya. Pada tabel ketiga –nya yang dimaksud

dalam satu-satunya point merujuk pada definisi terorisme yang sudah disebutkan

sebelumnya. Pada tabel keempat nya yang di maksud yaitu asrul.

Tabel 4.19 “Revisi UU Antiterorisme Bisa Langsung Tuntas.

No Anafora Katafora Teks

1 √ Pada prinsipnya, kata dia, baik

pemerintah maupun DPR sudah satu

suara.Kedua belah pihak pun sudah

ber konsolidasi agar revisi UU Ant

iterorisme dapat segera rampung

dalam pembahasan yang akan

dilakukan ke depan.

2 √ Mantan menteri hukum dan

HAM Yusril Ihza Mahendra

menyebutkan, ia hanya butuh waktu

satu minggu ketika menyusun

Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang (Perppu) Terorisme

pada 2002 yang menjadi dasar UU

Nomor 15/2003.Kendati demikian,

ia mengklaim sangat berhati-hati

dalam membentuk peraturan tersebut

dan sengaja tidak memasukkan

definisi terorisme.

Page 104: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

92

3 √ Menyikapi UU Terorisme

yang akan direvisi, apabila revisi itu

dilakukan dengan penam bahan atau

beberapa perubahan terhadap

beberapa hal, Yusril setuju

saja.Menurutnya, yang akan

membuat repot nantinya adalah jika

apa yang dibentuknya semasa

menjadi menteri kehakiman dan

HAM itu dibuang sama sekali.

"Karena ini kan perdebatan

mengenai membuat definisi

terorisme.Saya sendiri sengaja tidak

membuat definisi (terorisme),"

katanya menambahkan.

Pada tabel pertama kalimat kedua merupakan penjelasan dari kalimat

pertama. Jenis pemakaian deiksis wacana pada tabel nomer satu merupakan

bentuk katafora. Pada tabel nomer dua merupakan deiksis wacana bentuk anafora

karena kata ia pada kalimat kedua mengacu pada Yusril Ihza Mahendra yang

sudah di sebutkan dalam kalimat pertama. Pada tabel ketiga merupakan deiksis

wacana bentuk anafora karena –nya yang dimaksud dalam kalimat kedua sudah di

sebutkan dalam kalimat pertama yang mengacu pada Yusril Ihza Mahendra.

Tabel 4.20 “Sepekan, Sepekan, 74 Terduga Teroris Ditangkap”.

No Anafora Katafora Teks

1 √ "Dalam tujuh hari, sebanyak 74

teroris ditangkap," kata Kabiro

Penmas Divisi Humas Polri Brigjen

Mohammad Iqbal dalam

Page 105: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

93

keterangannya, Selasa (22/5).Ia juga

mengungkapkan, sebanyak 14 di

antara para terduga teroris tewas

dalam sejumlah penangkapan dan

penyerangan pasca teror di Jawa

Timur.Iqbal mengklaim, mereka

tewas ditembak karena melawan

petugas ataupun karena tindakan

yang mereka lakukan sendiri.

2 √ Para pelaku disebut ter

gabung dalam kelompok Jamaah

Ansharut Daulah (JAD) yang

berafiliasi dengan kelompok

ekstremis Negara Islam Irak dan

Suriah (ISIS).Kepolisian melansir,

kelompok itu merupakan sempalan

Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) dan

Jamaah Islamiyah (JI).Pimpinan

JAD disebut kepolisian bernama

Aman Abdurrahman dan saat ini

tengah ditahan terkait dakwaan

keterlibatan dalam penyerangan di

Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat,

pada 2016 lalu.

3 √ Sementara di Sumatra Utara,

seorang warga bernama Budi Sinaga

(34) mengklaim dibebaskan pasukan

Densus 88 karena tidak terbukti

terlibat aksi terorisme.Dia

dipulangkan kerumahnya di Beting

Kuala Kapias, Teluk Nibung,

Tanjung Balai, Sumatra Utara, Senin

Page 106: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

94

(21/5) malam.

4 √ Kepulangan Budi disambut

hangat keluarga dan tetangga yang

memenuhi rumah mereka.Mereka

ingin mendengar langsung cerita

penangkapan Budi hingga

penahanannya di Mako Brimob

Polda Sumut, Medan, selama tujuh

hari."Mereka mengaku dari

kepolisian.Menangkap saya karena

saya diduga melakukan tindak

kriminal, yakni membuat bom untuk

aksi terorisme," kata Budi, Selasa

(22/5).

5 √ Dugaan itu ternyata tidak

terbukti.Dia pun akhirnya dibebas

kan setelah sempat ditahan selama

24 jam karena tidak terlibat sama

sekali dengan kelompok teroris

manapun.Budi mengaku mendapat

tindak kekerasan selama

penangkapan dan penahanan.Dia

berharap aparat keamanan dapat

merehabilitasi namanya."Saya ingin

nama saya dibersihkan," kata Budi.

6 √ Sementara itu, dua saudara

Budi dikabarkan mengalami luka

tembak saat penangkapan, Senin

(15/5).Mereka pun mendapat

perawatan di RS Bhayangkara

Medan.Syaiful dikabarkan dalam

kondisi kritis.

Page 107: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

95

7 √ Kepolisian juga menangkap

sedikitnya tiga warga yang disebut

menuliskan pendapat bahwa aksi-

aksi teror belakangan merupakan

rekayasa dan pengalihan isu aksi

terorisme melalui media sosial

mereka.Diantaranya, FSA yang

merupakan seorang pegawai negeri

sipil di Kayong Utara, Kalimantan

Barat; HDL, seorang dosen di

Univer sitas Sumatra Utara,

Medan;dan AAD yang sehari-hari

bekerja sebagai seorang satpam di

Sumatra Utara.Ketiganya dijerat

dengan Undang-Undang Nomor 16

Tahun 2016 tentang Informasi

Transaksi Elektronik.

Data pertama dalam data di atas merupakan deiksis wacana bentuk anafora

karena ia merujuk pada Kabiro Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad

Iqbal. Data kedua termasuk dalam deiksis wacana anafora. Data ketiga termasuk

dalam deiksis wacana anafora karena dia yang dimaksud dalam kalimat kedua

yaitu Budi Sinaga korban salah tangkap aparat kepolisian. Data keempat

merupakan bentuk anafora, data kelima merupakan bentuk katafora. Data keenam

merupakan bentuk anafora. Dan data ketujuh merupakan bentuk katafora karena

kalimat selanjutnya merupakan penjelasan dari kalimat sebelumnya yang

menyatakan bahwa kepolisian menangkap tiga warga yang menuliskan pendapat

bahwa aksi-aksi teror tersebut merupakan rekayasa.

Page 108: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

96

4. Deiksis Ruang Bentuk Demonstratif.

Sistem pronomina demonstratif dalam bahasa Indonesia tidak paralel

dengan kata penunjuk tempat; hanya dikenal adanya dua perbedaan pronominal

demonstratif ini untuk menunjuk pada benda (tempat) yang dekat dengan persona

pertama, dan itu untuk menunjuk pada benda (tempat) yang jauh dari persona

pertama, atau yang dekat dengan persona kedua. Peneliti menemukan dua bentuk

deiksis ruang demonstratif yaitu bentuk ini dan bentuk itu. Berdasarkan data yang

diperoleh, jumlah frekuensi kemunculan deiksis ruang demonstratif akan

dipaparkan pada tabel berikut:

Tabel 4.21

“Kapolri Bagi Resep Penanganan Terorisme”

No Ini Itu Teks

1 √ Dalam pertemuan ini, Tito

mengharapkan kerja sama dengan

Yordania dalam hal penegakan

hukum lintas negara.

2 √ Kejahatan itu termasuk

perdaganganan obat terlarang,

kejahatan siber dan terorisme,serta

pengembangan kapasitas

kelembagaan.

3 √ √ Dalam kegiatan bertajuk

"The Second Regional Workshop on

Initiative on Addressing the

Challenge of Returning Families of

Foreign Terrorist Fighters" (FTF)

itu, BNPT menyampaikan

pengalamannya dalam menangani

Page 109: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

97

FTF dengan pendekatan lunak

selama ini.

4 √ √ "WorkshopGTCF ini

membahas berbagai isu terorisme,

dan fokusnya tentang returness dan

keluarga FTF.Indonesia kebetulan

punya pengalaman masalah itu

sehingga kami akan sharing dengan

mereka," ujar Kepala BNPT Komjen

Pol Suhardi Alius, Senin (7/5).

5 √ "Ini menjadi ancaman tersendiri

karena mereka sudah radikal

sehingga kalau tidak dimonitor dan

di perhatikan bisa menjadi ancaman.

Dari data di atas bentuk deiksis ruang yang di temukan pada tabel nomor

yaitu bentuk ini merujuk pada pertemuan anatara jenderal Tito dengan pemerintah

Yordania. Data kedua bentuk itu merujuk pada jenis-jenis kejahatan sperti

perdaganagn obat terlarang, kejahatan siber dan terorisme,serta pengembangan

kapasitas kelembagaan. Data ketiga itu merujuk pada kegiatan "The Second

Regional Workshop on Initiative on Addressing the Challenge of Returning

Families of Foreign Terrorist Fighters" (FTF). Data keempat ini merujuk pada

acara workshop GTCF. Data kelima ini merujuk pada keluarga teroris yang sudah

radikal.

Page 110: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

98

Tabel 4.22

“Presiden: Jangan Beri Celah Terorisme”

No. Ini Itu Teks

1 √ Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan,

kejadian itu meneguhkan tekad pemerintah

memberantas terorisme.

2 √ "Atas nama rakyat, bangsa, dan negara saya

sampaikan rasa duka mendalam atas gugurnya lima

anggota Polri dalam melaksanakan tugas dari negara

dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan

ketabahan menghadapi cobaan ini

3 √ Operasi ini, menurutnya, merupakan

penanggulangan dengan pendekatan lunak.Ia

menegas kan, hal ini bukan merupakan upaya

negosiasi.

4 √ Saat itu pun kepolisian belum menyatakan ada

korban meninggal.

5 √ Dalam versi resmi yang kemudian dilansir,

kericuhan bermula di blok C Rutan Mako Brimob

menjelang Isya hari itu.

6 √ Protes itu berubah menjadi kericuhan tak lama

kemudian.

7 √ Satu napi, Beny Syamsu Trisno alias Abu Ibrahim,

yang berupaya merebut senjata petugas tewas dalam

kericuhan itu.

8 √ Mengapa?Ini bukan maximum security," ujar Tito di

Page 111: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

99

Mako Brimob, Kamis (10/5) petang.

9 √ "Selama ini mungkin dianggap nggakada masalah

sehingga dilaksanakan itu sebetulnya ada

kelemahan, itu yang dirampas senjata itu," kata

Tito.

Data pertama itu merujuk pada kejadian pengeboman. Data kedua ini merujuk

pada harapan untuk keluarga korba pengeboman agar tabah menghadapi

cobaannya. Data ketiga kata ini merujuk pada operasi penangan terorisme. Data

keempat itu merujuk pada kejadian kericuhan yang dilakukan teroris di penjara.

Data kelima itu merujuk waktu terjadinya kericuhan yaitu menjelang isya. Data

keenam itu merujuk pada protes yang dilakukan para narapidana terorisme. Data

ketujuh itu merujuk pada napi yang tewas dalam kericuhan di mako brimob. Data

kedelapan ini merujuk pada sel mako brimob yang tidak layak untuk sel

narapidana terorisme. Data kesembilan itu merujuk pada sel tahanan mako

Brimob yang tidak layak untuk teroris.

Tabel 4.23

SUROBOYO WANI!

No. Ini Itu Teks

√ Sebanyak 13 orang meninggal dunia akibat aksi itu,

enam di antaranya adalah para pelaku.

√ Mudah-mudahan Tuhan menghentikan aksi

kekerasan ini dan menempatkan di hati kita semua

rekonsiliasi dan persaudaraan, bukan kebencian dan

kekerasan, kata Paus, seperti dilansir Vatican News.

√ Sikap itu ditegaskan Gubernur Jawa Timur

Soekarwo."Jangan takut semuanya, ini bagian kita

Page 112: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

100

untuk melawan terorisme yang menghancurkan

negara kita ini.

Dari data di atas diketahui data pertama kata itu merujuk pada korban yang

meninggal dalam aksi pengeboman. Data kedua kata ini merujuk pada aksi

kekerasan terorisme. Data ketiga kata itu merujuk pada sikap berani warga dalam

melawan terorisme.

Tabel 4.24

Pemerintah Tancap Gas RUU Antiterorisme

No. Ini Itu Teks

√ Yasonna menyebut telah melakukan komunikasi

dengan salah satu pimpinan DPR serta fraksi koalisi

pemerintah terkait hal itu.

√ Ia menuturkan, pemerintah tidak pernah

menghalang-halangi agar RUU ini atau memintanya

diendapkan terlebih dahulu.

√ √ Poin ini juga yang membuat Revisi UU

Antiterorisme itu tak kunjung disahkan, sejak

digagas sejak 2016 lalu.

√ Ter kait polemik itu, kata Arsul, Polri beralasan

tanpa di masuk kannya motif politik dalam UU pun,

aparat kepolisian melakukan pendalaman motif dan

tujuan pelaku.

√ "Mereka (Polri) katakan bahwa setiap penanganan

terorisme itu kami pasti kita gali, motif jaringannya

itu meski nggakada di UU, kita gali sebagai

Page 113: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

101

pengembangan kasus.

√ "Ada alternatif yang ada itu tidak dimasukkan dalam

batang tubuh, tapi itu diberi penjelasan dalam uraian,

yang jelas soal motif dan ancaman keamanan negara

itu di penjelasan umum di UU," kata Arsul.

√ "Karena yang dihadapi ini bukan segerombolan

hewan, tapi manusia".

Dari data diatas diketehui bahwa tabel nomer satu kata itu merujuk pada

revisi UU Anti terorisme. Data kedua merujuk pada UU Antiterorisme yang

diendapkan terlebih dahulu. Data ketiga merujuk pada pembuatan UU

Antiterorisme yang belum selesai-selesai. Data keempat kata itu merujuk pada

polemik antara DPR dan Kepolisian. Data kelima kata itu merujuk pada

penanganan terorisme. Pada keenam kata itu merujuk pada alternatif soal motif

dan ancaman keamanan negara. Data ketujuh kata ini merujuk pada para

terorisme.

Tabel 4.25

Cermat Bahas Revisi UU Antiterorisme

No. Ini Itu Teks

√ Sejumlah pihak meminta regulasi itu dibahas

secara matang agar tidak mencederai hak-hak warga

negara Indonesia.

√ Desakan pengesahan regulasi itu menyusul berbagai

serangan teror yang terjadi secara beruntun

belakangan.

√ Jika tidak, langkah itu di khawatirkan berpotensi

Page 114: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

102

melanggar hak asasi manusia.

√ "Bentuk keterlibatan TNI dalam pemberantasan

terorisme itu macam apa? Itu mesti jelas," kata

Syamsuddin di Jakarta, Ahad.

√ Menurut dia, itu perlu agar tidak ada gesekan dan

konflik kelembagaan yang dapat menimbulkan

kebijakan tidak produktif.

√ "Itu kanbahaya kalau masih ada. Kita berharap itu

tidak ada,"ujarnya.

√ Kalau kemudian orang itu dianggap memiliki

pemikiran radikal kemudian ini cikal bakal dengan

terorisme, (anggapan) itu sangat berbahaya sekali,"

ujarnya.

√ √ "Definisi ini memang harus karena dengan definisi

kita tahu sasarannya apa. Karena, kalau tanpa

definisi, itu akan menyasar ke orang-orang yang

tertentu saja.

Dari data di atas diketahui data pertama merujuk pada sejumlah pihak

yang meminta regulasi. Data kedua kata itu merujuk pada desakan pengesahan

regulasi. Data keempat itu merujuk pada bentuk keterlibatan TNI dalam

pemberantasan terorisme. Data kelima kata itu merujuk pada agar tidak ada

gesekan dan konflik kelembagaan. Data keenam kata itu merujuk pada pemikiran

radikal. Data ketujuh kata ini merujuk pada definisi terorisme.

Page 115: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

103

Tabel 4.26

Revisi UU Antiterorisme Bisa Langsung Tuntas

No. Ini Itu Teks

√ Selepas rapat pembahasan perdana pada Rabu (23/5)

ini, regulasi tersebut diharapkan rampung.

√ Karena itu, hal-hal seperti demikian tak hanya ada

pada pembahasan revisi UU Antiterorisme, tetapi

juga ada pada yang lainnya.

√ "Ya, itu yang kita harapkan.Rabu kanmasih

pembukaan masa sidang, tapi langsung kita akan

komuni kasikan," katanya.

√ "RUU terorisme ini kan sudah hampir sele sai 99,9

persen, tinggal definisi.Jadi, Rabu nanti pem bahasan

kita tunggal, untuk menyikapi apa itu tero risme,

tidak ada yang lain," kata Syafii di Kompleks

Parlemen Sena yan, Senin.

√ Karena itu, kata Yusril, dia dulu mengatakan,

barang siapa meledakkan bom di tempat terbuka,

maka tindakan itu adalah terorisme, pada saat

menyerang kepentingan umum itu terorisme,

menyerang menara di bandara juga sebagai tindakan

terorisme.

Dari data tersebut diketahui bahwa pada tabel pertama kata ini merujuk

pada rapat pembahasan revisi UU Terorisme. Data ketiga kata itu merujuk pada

hal-hal yang menjadi perdebatan pengesahan revisi UU terorisme. Data kelima

kata ini merujuk pada RUU terorisme. Data keenam kata itu erujuk pada tindakan

pengeboman di tempat terbuka.

Page 116: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

104

Tabel 4.27

Sepekan, 74 Terduga Teroris Ditangkap

No. Ini Itu Teks

√ Total yang meninggal dalam insiden itu sejauh ini

adalah 25 orang, terdiri atas 13 pelaku dan keluarga

mereka serta 12 lainnya aparat dan warga sipil.

√ Pimpinan JAD disebut kepolisian bernama Aman

Abdurrahman dan saat ini tengah ditahan terkait

dakwaan keterlibatan dalam penyerangan di Jalan

MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada 2016 lalu.

√ Dugaan itu ternyata tidak terbukti.Dia pun akhirnya

dibebas kan setelah sempat ditahan selama 24 jam

karena tidak terlibat sama sekali dengan kelompok

teroris manapun.

√ Menurut dia, langkah ini merupakan bagian dari

pendekatan soft power, selain program deradikalisasi

kepada mantan narapidana terorisme.

Dari data di atas diketahui bahwa data pertama kata itu merujuk pada korban

meninggal dalam insiden pengeboman. Data kedua kata ini merujuk pada Aman

Abdurrahman. Data ketiga kata itu merujuk pada dugaan keterlibatan aksi

terorisme. Data keempat kata ini merujuk pada langkah penanganan tindakan

terorisme.

5. Deiksis Waktu

Bentuk deiksis waktu (mendatang) ialah merujuk pada waktu setelah tuturan

terjadi. Peneliti menemukan satu bentuk deiksis waktu (mendatang) pada berita

Page 117: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

105

Kapolri bagi resep menangani terorisme. Dan bentuk deiksis waktu yang

ditemukan yaitu bentuk Pada hari berikut.

“Pada hari berikut atau Selasa (8/5), Tito bertemu dengan Kepala

Kepolisian Palestina Jenderal Hazem Atallah. Terdapat tiga hal yang dibahas.

Pertama, Kepala Kepolisian Palestina berterima kasih atas dukungan penuh

Polri untuk menjadikan Palestina sebagai anggota Interpol”.

Dalam dialog diatas merupakan deiksis waktu yang akan datang karena

merujuk pada waktu setelah tuturan diucapkan dan maksud waktunya sudah jelas

yaitu hari berikutnya yang dimaksud adalah hari selasa.

Dalam berita kedua yang berjudul Presiden: Jangan Beri Celah Terorisme,

deiksis waktu yang ditemukan yaitu bentuk lampau (kemarin pagi) dan bentuk akan

datang (pagi harinya). Bentuk lampau (kemarin pagi) dapat di lihat dalam dialog

berikut:

“Iqbal mengatakan, setelah mereka berhasil dilumpuhkan kemarin pagi,

para napi teroris ini langsung dipindahkan dengan ditransfer

menggunakan bus yang sudah disiapkan”.

Dari data tersebut terdapat kata kemarin pagi merujuk pada waktu sebelum

tuturan dituturkan oleh penutur kepada lawan tutur.Berdasarkan konteks yang ada,

tuturan tersebut dituturkan oleh Iqbal yang menceritakan kronologi peristiwa

penangkapan aksi terorisme.

Dalam berita ketiga yang berjudul Suroboyo Wani deiksis waktu yang

ditemukan yaitu bentuk lampau (kemarin), terlihat pada dialog berikut:

Aksi pengeboman kemarin terjadi di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya

(GPPS); Gereja Kristen Indonesia (GKI), Jalan Diponegoro; dan Gereja Santa

Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel. Sebanyak 13 orang meninggal dunia akibat aksi

itu, enam di antaranya adalah para pelaku.

Dari dialog tersebut diketahui bahwa kata kemarin merujuk pada peristiwa aksi

pengeboman yang terjadi di Surabaya.

"Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyampaikan, aksi

kemarin tidak dibenarkan ajaran agama apa pun."Membunuh manusia yang tidak

Page 118: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

106

berdosa adalah perbuatan keji dan kafir karena melawan ajaran agama dan

bertentangan dengan kemanusiaan," ucapnya.

Dari data kedua diketahui bahwa kata kemarin merujuk pada aksi pengeboman

dan digunakan untuk menjelaskan bahwa aksi pengeboman tidak dibenarkan

dalam ajaran agama apapun.

Dalam berita kelima yang berjudul cermat bahas revisi UU antiterorisme

deiksis waktu yang ditemukan yaitu deiksi waktu bentuk kini (Pekan ini) dan

deiksis waktu bentuk lampau (pekan lalu).

Sejauh ini, pemerintah dan DPR menyatakan, pembahasan revisi UU

Antiterorisme telah memasuki tahap final. Pekan ini, Pansus RUU Terorisme

dijadwalkan akan kembali membahas regulasi tersebut.

Dalam dialog tersebut deiksis waktu pekan ini, merupakan deiksis waktu yang

kini yang merujuk pada waktu tuturan diucapkan namun waktunya tidak

pasti/luas.

Terkait perdebatan definisi terorisme fraksi partai pendukung pemerintah

setelah rapat dengan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan

Wiranto pada pekan lalu telah menyepakati agar frasa motif politik, ideologi, dan

ancaman keamanan negara tidak dimasukkan di dalam pasal tetapi ditempatkan

di dalam bab penjelasan umum. Sementara, fraksi di luar pemerintah sejauh ini

menyepakati frasa definisi tersebut dimasukkan dalam pasal UU.

Dalam dialog tersebut deiksis waktu pekan lalu, merupakan deiksis waktu lampau

yang merujuk pada waktu setelah tuturan diucapkan namun waktunya tidak

pasti/luas.

Dalam berita keenam yang berjudul revisi UU antiterorisme bisa langsung

Tuntas, deiksis waktu yang ditemukan yaitu deiksis waktu kini :

Widodo juga berharap pekan ini DPR dan pemerintah benar-benar

mencapai kesepakatan agar UU dapat segera diketok palu."Karena ini

menyangkut persoalan bangsa dan negara kita," lanjut dia.

Page 119: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

107

Pekan ini yang dimaksud dalam dialog di atas merujuk pada waktu tuturan

diucapkan namun waktunya tidak pasti/luas.

Dalam berita ketujuh yang berjudul sepekan, 74 terduga teroris ditangkap

ditemukan deiksis waktu bentuk lampau yaitu pekan lalu

Menurut dia, langkah ini merupakan bagian dari pendekatan soft power,

selain program deradikalisasi kepada mantan narapidana terorisme.Jokowi

menyampaikan, langkah preventif ini sangat diperlukan mengingat serangan bom

bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo beberapa pekan lalu turut melibatkan anak-

anak di bawah umur serta perempuan.

Pekan lalu dalam dialog tersebut merujuk pada waktu setelah tuturan diucapkan

yaitu pada saat terjadinya ledakan bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo.

Page 120: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

108

Page 121: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

109

C. Implikasi Hasil Penelitian terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia.

Pragmatik, sebagaimana yang diperbincangkan di Indonesia paling tidak

dapat dibedakan atas dua hal: (1) pragmatik sebagai sesuatu yang diajarkan atau

(2) pragmatik sebagai sesuatu yang mewarnai tindakan mengajar. Pragmatik

sebagai sesuatu yang diajarkan masih dapat dibedakan lagi atas; pragmatik

sebagai bidang kajian linguistik danpragmatik sebagai salah satu segi dalam

bahasa, yang lazim disebut“fungsi komunikatif bahasa”.

Keterampilan berbahasa siswa harus terus ditingkatkan dengancara

menerapkan pendekatan pragmatik dalam setiap proses pembelajaranbahasa

dengan mengajak siswa terampil menggunakan bahasa melaluikonteks nyata dan

situasi yang kompleks. Melalui penerapan tersebutsiswa diharapkan mampu

memahami situasi dan konteks berbahasa yangsesungguhnya sehingga

keterampilan berbahasa melekat pada siswasebagai sesuatu yang rasional,

kognitif, emosional, dan afektif.

Pragmatik sebagai sesuatu yang diajarkan mencakup tataranmorfologi,

sintaksis, dan semantik. Hal yang demikian menuntutpemahaman seseorang

terhadap struktur internal dari bahasa yangdipelajari, sedangkan pragmatik

sebagai “fungsi komunikatif” yaknimenjelaskan bahwa di dalam ujaran-ujaran

bahasa tertentu terdapat tujuan-tujuanseperti menyatakan rasa puas/tidak puas,

menyatakan setuju/tidaksetuju, menyampaikan ucapan salam atau selamat, dan

sebagainya.

praktik pembelajaran bahasa Indonesia, siswa juga perlu diajarkan

bahwaberkomunikasi dengan bahasa tentu ada bagian-bagian yang selaludikaitkan

dengan faktor-faktor penentu dalam berkomunikasi, seperti:

(1) Siapa yang berbahasa degan siapa;

(2) Untuk tujuan apa;

(3) Dalam situasi apa (tempat dan waktu);

(4) Dalam konteks apa (peserta lain, kebudayaan, dan suasana);

(5) Dengan jalur mana (lisan atau tulisan);

(6) Media apa (tatap muka, telepon, surat, dll);

(7) Dalam peristiwa apa (bercakap-cakap, ceramah, upacara, dll).

Page 122: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

110

Untuk mengetahui rincian unsur pragmatik dalam bahasa tulis,khususnya

yang berwujud media cetak seperti surat kabar, diperlukananalisis pragmatik

dalam karya tulis yang bersangkutan, guna memahamimakna di luar bahasa yang

terkandung di dalamnya.

Kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah diharapkan mampudijadikan

pedoman bagi guru untuk mengembangkan rancanganpembelajaran sesuai dengan

kebutuhan peserta didik, agar tujuanpendidikan yang sesungguhnya dapat

tercapai.

Pragmatik dapat melatih siswa menginterpretasi makna teks beritabaik

secara lisan maupun tulisan, memahami isi teks berita dan makna kata, istilah,

ungkapan dalam teks. Hal yangdemikian bisa dikaitkan dengan deiksis

sebagaimana dalampenelitian ini. Guru dapat menyelipkan penerapan pendekatan

pragmatikdalam menjelaskan materi tentang berita.

Page 123: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

103

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan pada

data dari kalimat-kalimat dalam surat kabar Republika tentang aksi ancaman

terorisme di Indonesia yang mengandung deiksis ditemukan bentuk-bentuk

deiksis persona, wacana, sosial berjumlah 188. Adapun penjelasannya sebagai

berikut.

1. Bentuk deiksis persona yang ditemukan dari kalimat-kalimat dalam surat

kabar Republika tentang aksi ancaman terorisme di Indonesia berjumlah

76. Meliputi bentuk saya, kita, kami, ia, dia, dan mereka.

2. Bentuk deiksis wacana yang ditemukan dari kalimat-kalimat dalam surat

kabar Republika tentang aksi ancaman terorisme di Indonesia berjumlah

19.

3. Bentuk deiksis sosial berupa kata dan frasa berjumlah 93. Sementara itu,

fungsi pemakaian deiksis sosial pada surat kabar Republika tentang aksi

ancaman terorisme di Indonesia yakni: 1) sebagai pembeda tingkat sosial,

2) untuk mengefektifkan kalimat, dan 3) sebagai pembeda identitas sosial.

4. Bentuk deiksis waktu berjumlah 9 dan bentuk deiksis ruang tempat 49

yaitu bentuk ini dan itu.

5. Implikasi terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP kelas semester

1, Implikasi terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP kelas VIII

semester 1, aspek menulis, standar kompetensi mengidentifikasi unsur-

unsur berita yang di dengar dan dibaca. Menelaah struktur dan kebahasaan

teks berita, menyajikan inf ormasi dalam bentuk teks berita secara tulis

dan lsan dengan memperhatikan struktur, kebahasaan, atau aspek lisan.

Page 124: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

104

B. Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian, analisis beserta kesimpulan yang

telah dijelaskan dalam skripsi ini. Penulis menyampaikan saran agar dapat

diterima untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan di dalam bidang

Bahasa Indonesia. Saran yang diberikan penulis sebagai berikut:

1. Para guru bidang studi Bahasa Indonesia, pada saat mengajarkan materi

memperkenalkan diri dan orang lain di dalam forum resmi dengan

intonasi yang tepat. Guru hendaknya menjelaskan materi ajar secara

jelas dan detail.

2. Untuk peserta didik diharapkan dapat memahami isi berita,

Mengidentifikasi unsur–unsure teks berita, Menyimpulkan pokok-

pokok isi berita (membanggakan dan memotivasi) yang dibaca dan

didengar.

Page 125: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

DAFTAR PUSTAKA

Cummings, Louise. Pragmatik Sebuah Perspektif Multidisipliner. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2007.

Cahyono, BambangYudi. Kristal-Kristal Ilmu Bahasa. Surabaya:

AirlanggaUniversity Press, 1995.

Dindin, Ridwanudin. Bahasa Indonesia.Ciputat: UIN Press. Cet I, 2015.

Djajasudarma, Fatimah. Wacana dan Pragmatik. Bandung: Refika Aditama,

2012.

.Wacana (Pemahaman dan Hubungan antar Unsur).

Bandung: Refika Aditama. Cet III, 2010.

Fathurrohman, Pupuh & Sobry Sutikno. Strategi Belajar Mengajar (Strategi

Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep

Umum & Konsep Islami). Bandung: Refika Aditama. Cet I, 2007.

Leech, Geoffery. Prinsip-Prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia. Cet.

2011

Gunarwan, Asim. Pragmatik Teori dan Kajian Nusantara. Jakarta: Universitas

Atma Jaya. 2007

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi

Aksara.Cet I, 2013.

Kridalaksana, Harimurti. Kamus Linguistik Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama. Cet II. 2009.

Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran (Pengembangan Standar

Kompetensi Guru). Bandung: Remaja Rosdakarya. Cet I, 2005.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Cet. XXVIII, Edisi Revisi, 2010.

Nababan, P.W.J. Ilmu Pragmatik Teori dan Penerapannya. Jakarta: Departemen

Pendidikan & Kebudayaan,1987.

Nadar, F X. Pragmatik & penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Cet II,

2013.

Parera, D.J. Teori Semantik: Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga. Cet VII,

2009.

Page 126: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

Purwo, Bambang Kaswanti. Deiksis Dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.Cet I, 1984.

Rahyono, F X. Studi Makna. Jakarta: Penaku. Cet I, 2012.

Sugiyono. Metode Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Cv. Alfabeta. Cet

IV 2008.

Sujarweni, V Wiratna. Metodelogi Penelitian (Lengkap, Praktis, dan Mudah

Dipahami).Yogyakarta: Pustaka baru press. Cet I, 2014.

Syamsudin & Damayanti Vismaia S. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Cet I, 2006.

Tarigan, Henry Guntur. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa. Edisi Revisi,

2009.

Yaumi, Muhamad. Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana,.Cet.

II, 2013.

Yule, George. Pragmatik, terj.Mustajab Rombe. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cet

I, 2006.

Page 127: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

LAMPIRAN

Page 128: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

Republika, 09 Mei 2018

Kapolri Bagi Resep Penanganan Terorisme

JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian memaparkan strategi

Indonesia dalam menangani terorisme yang berada di dalam negeri.Hal tersebut disampaikan

Tito saat menjadi salah satu pembicara dalam Middle East Special Operations Commanders

Conference yang digelar di Four Seasons Hotel, Amman, Yordania, Senin (7/5) waktu setempat.

Tito pun menyampaikan langkah-langkah pencegahan radikalisme dan terorisme dengan

presentasi berjudul "Law Enforcement Led Stra tegy In Countering Terrorisme in Indonesia".Ia

menjelaskan, organisasi teroris di Indonesia saat ini terbagi dua, yaitu Jamaah Islamiyah afiliasi

terhadap Alqaidah dan Jamaah Ansharoh Tauhid yang berafiliasi dengan ISIS.

"Indonesia terdapat 2.000 militan teroris eks pemberontak bersenjata yang merupakan

alumni Afghanistan dan Filipina Selatan.Dengan beragamnya arena pertempuran melawan

teroris yang sangat beragam, maka perlu adanya ke mam puan di semua matra tersebut," ujar

Tito dalam keterangan tertulis yang diterima Re publika di Jakarta, Selasa (8/5).

Menurut dia, strategi penanganan teroris di Indonesia dengan metode hard approach yang

mengedepankan penegak hukum yang didukung oleh militer. Sedangkan, metode soft

approachadalah dengan strategi perbaikan ekonomi, negosiasi politik, counter ideology, program

deradika lisasi, dan kultur sosial. "Kapabilitas yang diperlukan untuk memberantas teror adalah

deteksi yang sangat kuat, investigasi secara ilmiah, pasukan penindak dan hukum yang kuat,"

kata Tito.

Indonesia, lanjut dia, merupakan satu-satunya negara di dunia yang memberantas teroris

melalui proses persidangan dengan hasil selama 2002-2018, pelaku yang ditangkap 1.441 orang

dan 1.035 yang dihukum serta empat orang di vonis hukuman mati. "Dengan melakukan proses

melalui jalur hukum inilah, maka dapat di kata kan bahwa teroris merupakan sua tu kejahatan

kriminal," ujar Tito.

Kepala Biro Penerangan Masya rakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal

mengata kan, dalam acara tersebut, Tito juga merupakan satu-satunya pembicara yang berasal

dari kepolisian di mana pembicara lainnya merupakan pejabat yang berlatar belakang militer.

Page 129: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

Kompetensi dan pemahaman terkait operasi khusus yang membuat Tito mendapat slot menjadi

pembicara.

"Sudah menjadi rahasia umum jika jenderal Tito Karnavian punya peran besar dalam

melakukan pemberantasan radikalisme dan terorisme di Indonesia.Sebelum ditunjuk Presiden

Jokowi menjadi kapolri, Kapolri Tito pernah menjadi Kepala Densus 88 Antiteror dan Kepala

BNPT," kata Iqbal.

Di sela-sela konferensi, Tito bertemu dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri)

Yordania, Samir Mubaidin, di kantor Kemendagri, Amman, Senin (7/5). Dalam pertemuan ini,

Tito mengharapkan kerja sama dengan Yordania dalam hal penegakan hukum lintas negara.

Menurut Iqbal, Tito menyampaikan keperluan bagi ke dua negara untuk lebih

memperkuat kerja sama antar lembaga ke polisian dalam penanggulangan kejahatan lintas

negara. Kejahatan itu termasuk perdaganganan obat terlarang, kejahatan siber dan terorisme,serta

pengembangan kapasitas kelembagaan.

Selain itu, dalam konteks mendukung peningkatan hubungan ekonomi dan per dagangan

kedua negara, Tito mengusulkan pengamanan sektor dan pelaku usaha sebagai bagian dari

bidang kerja sama ke polisian kedua negara. Untuk melembagakan kerja sama tersebut dalam

sebuah instrumen hukum, Polri telah mengusulkan rancangan MoU kepada Kemendagri

Yordania untuk dibahas dan ditandatangani kedua pihak pada waktunya.

Di bidang kontraterorisme, Tito juga menyatakan kesiapan lembaganya untuk melakukan

kerja sama yang diperlukan, khususnya melalui keberadaan detasemen Khusus 88 di Polri.

"Dalam rangka peningkatan kerja sama pertukaran informasi, Kapolri menyatakan keinginan

untuk menempatkan pejabat Polri (LO) di perwakilan RI di Amman sekiranya disetujui

Pemerintah Yordania," ujar Iqbal.

Menurut Iqbal, Mendagri Yor dania Samir Mubaidin juga menyambut keinginan serta

usulan kerja sama dari Polri dan menyatakan kesiapan pihaknya untuk melakukan tindak lanjut

yang diperlukan, terutama finalisasi penyusunan MOU. Samir juga sepakat mengenai ke perluan

bagi kedua negara untuk mempererat kerja sama dalam bidang keamanan dan penanggulangan

kejahatan lintas negara, termasuk terorisme.

Page 130: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

Pada hari berikut atau Selasa (8/5), Tito bertemu dengan Kepala Kepolisian Palestina

Jenderal Hazem Atallah.Terdapat tiga hal yang dibahas.Pertama, Kepala Kepolisian Palestina

berterima kasih atas dukungan penuh Polri untuk menjadikan Palestina sebagai anggota Interpol.

Kedua, Kapolri mengundang Kepolisian Palestina untuk di latih dalam berbagai bidang

pengembangan di kepolisian Indonesia. Ketiga, Kapolri berjanji membantu Kepala Kepolisian

Palestina untuk mengembang kan kemampuan polisi Palestina.

Pendekatan lunak BNPT menularkan cara pendekatan lunak (soft power) dalam

menangani terorisme ke pada negara-negara anggota Global Counter Terrorism Forum (GCTF)

dalam forum internasional yang digelar di Nusa Dua, Bali, 7-8 Mei 2018.

Dalam kegiatan bertajuk "The Second Regional Workshop on Initiative on Addressing

the Challenge of Returning Families of Foreign Terrorist Fighters" (FTF) itu, BNPT

menyampaikan pengalamannya dalam menangani FTF dengan pendekatan lunak selama ini.

"WorkshopGTCF ini membahas berbagai isu terorisme, dan fokusnya tentang returness

dan keluarga FTF.Indonesia kebetulan punya pengalaman masalah itu sehingga kami akan

sharing dengan mereka," ujar Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius, Senin (7/5).

Suhardi mengungkapkan, saat ini sudah lebih 600 returness FTF dan keluarganya yang

kembali dari Suriah."Ini men jadi ancaman tersendiri karena mereka sudah radikal sehingga

kalau tidak dimonitor dan di perhatikan bisa menjadi ancaman.Apa lagi, tidak hanya fighter-nya

saja, tapi ada keluarganya, yaitu istri dan anak, sehingga harus ada penanganan khusus," katanya.

Menurut Suhardi, BNPT sudah beberapa kali memulangkan keluarga FTF dari Turki ke

Indonesia. Mereka tetap ditangani secara intensif bersama pemangku kepentingan lain, seperti

Kementerian Sosial dan kepolisian, agar tidak merasa di marginalkan. "Artinya, mereka harus

disentuh dan terus dilakukan upaya untuk mereduksi tingkat radikal mereka sehingga nantinya

bisa kembali di tengah ma syarakat," katanya.

Page 131: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

Presiden: Jangan Beri Celah Terorisme

Republika, Jumat, 11 Mei 2018

Kapolri akui kelemahan Rutan Mako Brimob.

DEPOK -- Insiden kericuhan dan penyanderaan di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba

cabang Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, akhirnya berhasil disudahi setelah berlangsung

sekitar 38 jam hingga Kamis (10/5).Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, kejadian itu

meneguhkan tekad pemerintah memberantas terorisme.

Presiden juga mengatakan, rakyat dan negara tak akan takut terhadap tindakan para

terorisme."Perlu saya tegaskan bahwa negara dan seluruh rakyat tidak pernah takut dan tidak

akan pernah memberikan peluang sedikit pun pada terorisme," ujar Jokowi di Istana

Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/5).

Jokowi kemudian memerintahkan kepada Wakapolri Komjen Syafruddin untuk

menaikkan pangkat luar biasa kepada lima prajurit Polri yang gugur. "Atas nama rakyat, bangsa,

dan negara saya sampaikan rasa duka mendalam atas gugurnya lima anggota Polri dalam

melaksanakan tugas dari negara dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan

menghadapi cobaan ini,"kata Presiden.

Sementara itu, para narapidana langsung dipindahkan ke Lapas Nusa kambangan,

Cilacap, Jawa Tengah, selepas operasi pembebasan kemarin."Saat ini napi teroris semua sedang

dalam perjalanan ke Nusakambangan," kata Kabiro Penmas Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal

di Mako Brimob, Kamis (10/5).Napi teroris yang dipindahkan berjumlah 155 orang dan

kebanyakan dianggap terlibat menyandera anggota Polri di rutan Mako Brimob sejak Rabu (9/5).

Iqbal mengatakan, setelah mereka berhasil dilumpuhkan kemarin pagi, para napi teroris

ini langsung dipindahkan dengan ditransfer menggunakan bus yang sudah disiapkan.Sementara,

sepuluh napi yang disebut bertahan hingga saat-saat terakhir masih menjalani pemeriksaan.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Sri Puguh Budi

Utami, mengata kan, mereka akan ditempatkan di hunian kamar dengan sistem satu sel untuk

seorang. Di Nusakambangan, 145 napiter akan ditempatkan di Lapas Batu dan Lapas Pasir Putih.

Page 132: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

Dari pemantauan, sepanjang Kamis (10/5), pengamanan di sekitar dermaga Wijayapura

yang merupakan dermaga utama penyeberangan ke Nusakambangan mendapat penjagaan ketat

dari petugas keamanan. Satu unit kendaraan taktis (rantis)juga ditempatkan di area parkir

dermaga.

Sedangkan, Wakapolri Komjen Syafruddin memastikan, petugas keamanan telah

menyelesaikan operasi pembebasan sandera pada Kamis (10/5) pagi."Operasi penanggulangan

pembebasan sandera sudah selesai, aman, dan terkendali dan seluruh napi teroris menyerahkan

diri,"ujar Syafruddin di Mako Brimob.

Operasi ini, menurutnya, merupakan penanggulangan dengan pendekatan lunak.Ia

menegas kan, hal ini bukan merupakan upaya negosiasi."Semua menyerahkan diri di evaluasi,

baik karena ketangguhan dan kecermatan seluruh tim. Sehingga, apa yang kita hasilkan menjadi

pelajaran kita semua," ucap Syafruddin.

Kabar insiden di Rutan Mako Brimob mulai santer terdengar sekitar pukul 21.30 WIB

pada Selasa (8/5) lalu. Kendati demikian, pernyataan resmi dari kepolisian tak keluar hingga

lewat tengah malam. Saat itu pun kepolisian belum menyatakan ada korban meninggal.

Dalam versi resmi yang kemudian dilansir, kericuhan bermula di blok C Rutan Mako

Brimob menjelang Isya hari itu. Kala itu, seorang narapidana terorisme bernama Wawan

Kurniawan alias Abu Afif (43 tahun) memprotes pemeriksaan atas makanan yang dihantarkan

keluarganya.

Protes itu berubah menjadi kericuhan tak lama kemudian. Para napi terorisme disebut

mulai membobol pintu dan sel serta memecahkan kaca-kaca, juga berupaya merebut senjata

petugas. Para napi kemudian merangsek ke ruang penyidikan, melukai empat petugas, dan

menyandera lima lainnya. Satu napi, Beny Syamsu Trisno alias Abu Ibrahim, yang berupaya

merebut senjata petugas tewas dalam kericuhan itu.

Menjelang pukul 22.00 WIB, penjaga kewalahan dan para napi berhasil menguasai

seluruh blok penjara. Sebanyak 30 hingga 40 napi yang aktif dalam upaya tersebut juga berhasil

merebut senjata dari petugas.

Page 133: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

Sejauh ini, kepolisian belum memerinci tuntutan para napi dalam penyanderaan tersebut.

Bagaimanapun, lima di antara para petugas, yakni empat anggota Detasemen Khusus Antiteror

(Densus 88), yakni Briptu Wahyu Catur Pamungkas, Briptu Syukron Fadhil, Iptu Yudi Rospuji

Siswanto, dan Brigpol Fandi Setyo Nugroho; dan satu anggota bertugas di Polda Metro Jaya,

yakni Aipda Denny Setiadi, gugur dalam penyanderaan.

Setelah bertahan lebih dari 24 jam, para napi penyandera kemudian melepaskan Bripka

Iwan Sarjana dengan barter makanan dan minuman sekitar pukul 00.00 WIB, Kamis (10/5). Pagi

harinya, pasukan melakukan penuntasan operasi menghadapi sepuluh napi yang masih

bertahan.Seluruh napi kemudian menyerahkan senjata dan operasi dinyatakan berhasil pukul

07.30 WIB.

Kelemahan

Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang sedang berada di Yordania saat kejadian bermula

menuturkan evaluasi sementara dari kejadian itu."Yang menjadi bagian evaluasi kita memang

Rutan Brimob ini sebetulnya tidak layak jadi rutan teroris.Mengapa?Ini bukan maximum

security," ujar Tito di Mako Brimob, Kamis (10/5) petang.Selain itu, Rutan Mako Brimob

menurutnya juga kelebihan kapasitas.

Tito juga mengakui ada titik kelemahan dalam pengamanan senjata sehingga terjadi

perampasan oleh napi terorisme.Ia menjelaskan, lima anggota yang tersandera adalah tim

pemberkasan yang bertugas di sebuah ruangan di Mako Brimob di mana senjata sitaan dari para

napiter juga disimpan. "Selama ini mungkin dianggap nggakada masalah sehingga dilaksanakan

itu sebetulnya ada kelemahan, itu yang dirampas senjata itu," kata Tito. (amri

amrullah/mabruroh/eko widiyatno/arif satrio nugroho/dessy suciati saputri, ed: fitriyan zamzami)

INSIDEN DALAM ANGKA

1 PELAKU TEWAS

3 BLOK DIKUASAI NAPITER

5 POLISI GUGUR

4 POLISI TERLUKA

Page 134: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

30 PERICUH AKTIF

30 SENJATA DIRAMPAS

38 JAM PENYANDERAAN

156 JUMLAH NAPITER

300 AMUNISI DIRAMPAS

6.035 PERSONEL PUSAT KORPS BRIMOB POLRI

Sumber: Mabes Polri/Pusat Data Republika

Page 135: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

Republika, Senin, 14 Mei 2018

SUROBOYO WANI!

Masyarakat diminta bersatu menghadapi terorisme.

Serangan bom bunuh diri di sejumlah gereja di Surabaya pada Ahad (13/5) pagi disikapi

berbagai pihak dengan dorongan persatuan.Masyarakat juga diminta tak tenggelam dalam

ketakutan menghadapi aksi ta k berperikemanusiaan tersebut.

"Hanya dengan upaya bersama seluruh bangsa terorisme dapat kita berantas.Kita harus

bersatu melawan terorisme," kata Presiden Joko Widodo selepas meninjau lokasi pengeboman di

Surabaya, kemarin.Jokowi memerintahkan seluruh aparat negara mencegah terorisme tidak

terjadi kembali.Ia juga mengajak masyarakat memerangi ekstremisme yang bertentangan dengan

dengan nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur rakyat Indonesia.

Aksi pengeboman kemarin terjadi di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS); Gereja

Kristen Indonesia (GKI), Jalan Diponegoro; dan Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel.

Sebanyak 13 orang meninggal dunia akibat aksi itu, enam di antaranya adalah para pelaku.Pada

malam harinya, ledakan juga terjadi di sebuah kamar di rusunawa di Jalan Sepanjang, Sidoarjo.

Di Vatikan, sebelum memimpin doa di Lapangan Basilika Santo Petrus, Paus Fransiskus

ikut menyampaikan doa bagi komunitas Kristiani di Indonesia, terutama para korban dan

keluarga mereka. Mudah-mudahan Tuhan menghentikan aksi kekerasan ini dan menempatkan di

hati kita semua rekonsiliasi dan persaudaraan, bukan kebencian dan kekerasan, kata Paus, seperti

dilansir Vatican News.

Sementara, warga Surabaya membuat perlawanan di dunia maya dengan tanda pagar

#SuraboyoWani.Sikap itu ditegaskan Gubernur Jawa Timur Soekarwo."Jangan takut semuanya,

ini bagian kita untuk melawan terorisme yang menghancurkan negara kita ini."Sekretaris Umum

PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyampaikan, aksi kemarin tidak dibenarkan ajaran agama

apa pun."Membunuh manusia yang tidak berdosa adalah perbuatan keji dan kafir karena

melawan ajaran agama dan bertentangan dengan kemanusiaan," ucapnya.

Page 136: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

Hal serupa disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH

Said Aqil Siroj.Ia mengajak seluruh warga Indonesia bersatu, tak terprovokasi, serta menggalang

solidaritas dan menolak kekerasan.

Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Gomar Gultom

menyampaikan, sesungguhnya tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan dan pembunuhan.

Agama apa pun mengajarkan kemanusiaan, damai, dan cinta kasih.

(debbie sutrisno /muhyiddin/dea alvi soraya/umar mukhtar/dadang kurnia, ed:fitriyan zamzami)

Page 137: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

Republika, 16 May 2018

Pemerintah Tancap Gas RUU Antiterorisme

Debbie Sutrisno, Fauziah Mursid

JAKARTA -- Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan bahwa

kementeriannya sudah mela kukan rapat dengan sejumlah kementerian dan lembaga lain terkait

ran cangan revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2013 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Terorisme (UU Antiterorisme). Penuntasan pembahasan revisi regulasi tersebut dijanjikan akan

di kebut begitu DPR memulai masa persidangan baru.

Yasonna menyebut telah melakukan komunikasi dengan salah satu pimpinan DPR serta

fraksi koalisi pemerintah terkait hal itu.Harapannya, pada masa sidang berikutnya rancangan

regulasi tersebut rampung. "Nanti pembukaan masa sidang langsung kita tancap gas," ujar

Yasonna di Istana Negara, kemarin

Ia menuturkan, pemerintah tidak pernah menghalang-halangi agar RUU ini atau

memintanya diendapkan terlebih da hulu. Meski begitu, dia tidak menampik bahwa belakangan

ini ada dinamika yang terjadi di tubuh pemerintah dan DPR."Kalau pemerintah dalam rapat yang

lalu sudah oke.Akhirnya, kemudian di provokasi lagi oleh pandangan itu, diprovokasi oleh

beberapa teman di panja DPR, jadi tertunda.Maka, sekarang harus diselesaikan," katanya.

Revisi UU Antiterorisme mulai diajukan pemerintah ke DPR selepas serangan teror di

Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada awal 2016 silam.Menyusul sejumlah serangan di

Surabaya dan Sidoarjo, desakan agar rancangan regulasi itu disegerakan kembali mencuat.

Page 138: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

Sejak penyusunannya, beberapa pasal dalam rencana revisi dipersoalkan. Di antaranya

soal definisi terorisme, pelibatan TNI dalam pemberantasan terorisme, serta sejumlah proses

penahanan tanpa bukti-bukti pendahuluan atas tindak pidana terorisme.

Anggota Pansus Revisi UU Antiterorisme dari Fraksi PPP Arsul Sani menuturkan, sejauh

ini definisi terorisme menjadi satu-satunya poin yang belum disepakati DPR dan

pemerintah.Poin ini juga yang membuat Revisi UU Antiterorisme itu tak kunjung disahkan, sejak

digagas sejak 2016 lalu.

Ia mengungkapkan, Polri keberatan dengan definisi terorisme yang diinginkan beberapa

fraksi di Pansus DPR. Sebagian Pansus DPR menginginkan definisi terorisme tak hanya seperti

selama ini, tetapi juga memasukkan frasa motif politik, motif ideologi, dan frasa ancaman

keamanan negara."Kemudian teman dari Polri ini keberatan, keberatan kalau ada frasa soal motif

politik dan frasa keamanan negara," ujar Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa

(15/5).

Arsul mengungkap, keberatan Polri dimasukkannya frasa motif politik dan ideologi

sebagai bagian dari definisi terorisme karena khawatir digunakan kuasa hukum tersangka terduga

teroris maupun terdakwa untuk menghin dar dari tuduhan.Polri pun menilai, dicantumkannya

motif politik dalam batang tubuh UU juga mempersempit ruang penegak hukum untuk menindak

pada pelaku terduga teror.

Ter kait polemik itu, kata Arsul, Polri beralasan tanpa di masuk kannya motif politik

dalam UU pun, aparat kepolisian melakukan pendalaman motif dan tujuan pelaku."Mereka

(Polri) katakan bahwa setiap penanganan terorisme itu kami pasti kita gali, motif jaringannya itu

meski nggakada di UU, kita gali sebagai pengembangan kasus.Jadi, tanpa ada itu pun kami

sudah kami lakukan," ujar Arsul.

Sebaliknya, beberapa fraksi di Pansus Revisi UU juga memiliki alasan memasukkan

unsur motif politik dan ideologi, yakni untuk mencegah kesewenang-sewenangan penegak

hukum. Menurutnya, sebagian fraksi menilai frasa untuk menghindari aparat hukum langsung

menetapkan pasal UU Terorisme yang belum didalami sama sekali oleh polisi.

Page 139: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

Selain itu, frase ancaman keamanan negara juga menjadi poin yang belum disetujui pihak

Polri dari tim panita kerja pemerintah. Sebab, frase tersebut mem buka ruang keterlibatan TNI

dalam pemberantasan tindak pidana terorisme. "Karena, kalau frase ancaman keamanan negara

ini sudah bukan urusan Polri saja," ujar Arsul

Terakhir, Arsul mengatakan, dalam pertemuan partai koalisi pendukung pemerintah

dengan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, disepakati pilihan

alternatif soal definisi terorisme.Menurutnya, jika pembahasan Revisi UU kembali terganjal

definisi, pilihannya motif politik tetap di masukkan dalam Revisi UU, tetapi dicantumkan di

bagian penjelasan."Ada alternatif yang ada itu tidak dimasukkan dalam batang tubuh, tapi itu

diberi penjelasan dalam uraian, yang jelas soal motif dan ancaman keamanan negara itu di

penjelasan umum di UU," kata Arsul.

Wakil Ketua DPR dariFraksi Demokrat Agus Hermanto menambahkan, hari pertama

yang akan dilakukan DPR setelah reses yaitu menggelar rapat dengar pendapat antara Pansus

Revisi UU Antiterorisme dan pemerintah untuk menyamakan masalah definisi terorisme

tersebut.

Pengamat aksi terorisme, Haris Abu Ulya, meminta revisi tersebut dilakukan penuh

kehati- hatian."Kita boleh panas hati dan sedih, tapi pikiran harus jernih.Harus objektif, supaya

produk dari pikiran yang jernih itu adalah hasil yang baik, tertuang dalam subtansi revisi UU

Antiterorisme," ujar Haris kepada Re publika, Selasa (15/5).

Ia mengatakan, untuk kepentingan pemberantasan terorisme, tidak masalah UU Anti terorisme

direvisi. Asalkan, hasil revisi itu meng akomodasi semua variabel yang dibutuhkan mulai dari

kejelasan definisi terorisme, kemudian mengatur bagaimana kalau TNI terlibat dan

harmonisasinya.Supaya tidak tumpang- tindih kepentingan," kata dia.

Menurut dia, salah satu yang perlu dicermati dari rancangan revisi ada pada pasal 43A

yang kerap disebut Pasal Guantanamo merujuk pada penjara ekstrayudisial milik AS terkait

terorisme di wilayah Kuba. Pasal ini menyebutkan, dalam konteks pencegahan, penyidik atau

penun tut berhak menahan terduga teroris untuk proses pembuktian."Karena yang dihadapi ini

Page 140: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

bukan segerombolan hewan, tapi manusia". (febrianto adi saputro /idealisa masyrafina,

ed:fitriyan zamzami)

Page 141: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

Cermat Bahas Revisi UU Antiterorisme

Republika, Senin, 21 Mei 2018

AMRI AMRULLAH, FEBRIANTIO ADI SAPUTRO

JAKARTA -- Para anggota DPR mengagendakan rapat penuntasan revisi Undang-

Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme pekan

ini.Sejumlah pihak meminta regulasi itu dibahas secara matang agar tidak mencederai hak-hak

warga negara Indonesia.

Direktur Eksekutif Lembaga Hak Asasi Manusia (HAM) dari Institute for Criminal

Justice Reform (ICJR), Anggara, meminta pemerintah tidak tergesa-gesa mengesahkan revisi UU

Antiterorisme tersebut.Ia mengungkapkan, dalam catatan ICJR, masih banyak persoalan-

persoalan yang masih harus diselesaikan.

Di antaranya mengenai definisi terorisme, korporasi, penyadapan, pidana mati, hingga

korban terorisme. ICJR meminta agar proses pembahasan ini dilakukan dengan cermat dan hati-

hati."Agar upaya pembentukan hukum untuk penanganan terorisme tidak mencederai kebebasan-

kebebasan sipil," ujar Anggara dalam keterangannya, Ahad (20/5).

Terkait hal itu, Anggara mengatakan, ICJR akan memberikan catatan dan rekomendasi

ICJR terhadap RUU tersebut ke DPR dan pemerintah. ICJR juga meminta proses pembahasan

RUU Perubahan UU Terorisme juga memperhatikan prinsip transparansi dan akuntabilitas.

Hal tersebut guna memastikan partisipasi masyarakat terhadap hasil-hasil pembahasan

antara pemerintah dan DPR.Anggara memandang banyak pihak yang tidak sepakat dengan ICJR

di tengah desakan agar pemerintah bersikap tegas terhadap terorisme.Namun, dia menegaskan,

tujuan ICJR adalah demi keadilan serta penegakan hukum yang akuntabel dan transparan.

"Ini untuk semua warga di Indonesia tanpa membeda-bedakan status sosial, pandangan

politik, agama, warna kulit, jenis kelamin, asal-usul, dan kebangsaan," kata dia.

Page 142: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

Sejauh ini, pemerintah dan DPR menyatakan, pembahasan revisi UU Antiterorisme telah

memasuki tahap final. Pekan ini, Pansus RUU Terorisme dijadwalkan akan kembali membahas

regulasi tersebut.

Desakan pengesahan regulasi itu menyusul berbagai serangan teror yang terjadi secara

beruntun belakangan.Di antaranya serangan terhadap tiga gereja di Surabaya pada Ahad (13/5),

serangan ke Mapolresta Surabaya pada Selasa (15/5), dan serangan ke Mapolda Riau pada Rabu

(16/5).

Di antara revisi yang rencananya disertakan dalam UU Anti terorisme adalah soal perpanjangan

masa penahanan terduga teroris, penangkapan berdasarkan indikasi-indikasi tertentu sebelum

kejahatan dilaksanakan, dan pelibatan TNI dalam pemberantasan terorisme.

Peneliti senior LIPI Syamsuddin Haris menilai bentuk keterlibatan TNI di dalam

pemberantasan terorisme harus cermat.Jika tidak, langkah itu di khawatirkan berpotensi

melanggar hak asasi manusia. "Bentuk keterlibatan TNI dalam pemberantasan terorisme itu

macam apa? Itu mesti jelas," kata Syamsuddin di Jakarta, Ahad.

Selain itu, ia juga menilai keterlibatan TNI dalam pemberantasan terorisme harus berada

di bawah kepolisian. Menurut dia, itu perlu agar tidak ada gesekan dan konflik kelembagaan

yang dapat menimbulkan kebijakan tidak produktif.

Direktur the Community Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya menilai

adanya pem bentukan sebuah lembaga independen yang berfungsi melakukan pengawasan dan

kontrol juga perlu dikritisi.Ia berharap nantinya perincian tugas dan wewenang lembaga

independen tersebut harus konkret dan diisi oleh orang-orang kredibel yang memiliki

kemampuan agar proyek kontraterorisme bisa komprehensif, objektif, dan mengedepankan

humanisme.

Selain itu, Harits juga menyoroti adanya pasal-pasal dalam draf revisi UU Antiterorisme

yang dianggap sebagai Pasal Guantanamo.Harits menjelaskan, pasal Guantanamo artinya orang

terduga teroris ditahan di tempat rahasia dengan masa penahanan yang tidak terbatas."Itu

kanbahaya kalau masih ada.Kita berharap itu tidak ada,"ujarnya.

Page 143: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

Terakhir, Harits juga menyoroti masalah delik yang bisa dikenakan di dalam UU

Teroris.Menurut dia, jangan sampai orang yang hanya menggagas atau menyebarkan pemikiran

radikal dianggap benih-benih terorisme."Terorisme itu radikal pada aspek tindakan.Kalau

kemudian orang itu dianggap memiliki pemikiran radikal kemudian ini cikal bakal dengan

terorisme, (anggapan) itu sangat berbahaya sekali," ujarnya.

Terkait perdebatan definisi terorisme fraksi partai pendukung pemerintah setelah rapat

dengan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto pada pekan lalu

telah menyepakati agar frasa motif politik, ideologi, dan ancaman keamanan negara tidak

dimasukkan di dalam pasal tetapi ditempatkan di dalam bab penjelasan umum. Sementara, fraksi

di luar pemerintah sejauh ini menyepakati frasa definisi tersebut dimasukkan dalam pasal UU.

Bagaimanapun, Wakil Ketua Panitia Khusus Revisi UU Antiterorisme Supiadin Aries

Saputra sepakat, definisi terorisme harus ada dalam regulasi itu."Definisi ini memang harus

karena dengan definisi kita tahu sasarannya apa. Karena, kalau tanpa definisi, itu akan menyasar

ke orang-orang yang tertentu saja. Kita enggakmau itu menyasar ke kelompok-kelompok

tertentu," ujar Supiadin dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (19/5).

Supiadin menjanjikan pembahasan revisi UU Antiterorisme bisa segera selesai karena

sudah tidak ada perbedaan mengenai substansi di antara fraksi-fraksi dan

pemerintah.Rencananya, rapat pembahasan lanjutan revisi UU Antiterorisme dilakukan pada

Rabu (23/5).

(farah noersati va fauziah mursid, ed:fitriyan zamzami)

Page 144: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

Revisi UU Antiterorisme Bisa Langsung Tuntas

Republika, Selasa, 22 Mei 2018

RONGGO ASTUNGKORO, FEBRIANTO ADI SAPUTRO

JAKARTA -- Pembahasan mengenai revisi Undang-Undang (UU)Nomor 15 Tahun 2003 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme ditargetkan hanya membutuhkan satu kali

pertemuan.Selepas rapat pembahasan perdana pada Rabu (23/5) ini, regulasi tersebut diharapkan

rampung.

"Paling satu kali pertemuan sudah selesai karena memang tidak ada hal yang prinsip,

terutama menyangkut soal masalah definisi terorisme,"kata Direktur Jenderal Peraturan

Perundang-undangan (Dirjen PP)Kemenkumham Widodo Ekatjahyana di Jakarta, Senin (21/5).

Pada prinsipnya, kata dia, baik pemerintah maupun DPR sudah satu suara.Kedua belah

pihak pun sudah ber konsolidasi agar revisi UU Ant iterorisme dapat segera rampung dalam

pembahasan yang akan dilakukan ke depan.

Widodo menerangkan, adanya usulan-usulan gagasan dan pandangan merupakan hal

yang lumrah di dalam pembahasan revisi UU.Karena itu, hal-hal seperti demikian tak hanya ada

pada pembahasan revisi UU Antiterorisme, tetapi juga ada pada yang lainnya.

Widodo juga berharap pekan ini DPR dan pemerintah benar-benar mencapai kesepakatan

agar UU dapat segera diketok palu."Karena ini menyangkut persoalan bangsa dan negara kita,"

lanjut dia.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly sebelumnya menerangkan, ada sedikit

perubahan pada draf yang akan dibahas nanti.Perubah an tersebut ada pada definisi tero

risme."Ya, itu yang kita harapkan.Rabu kanmasih pembukaan masa sidang, tapi langsung kita

akan komuni kasikan," katanya.

Page 145: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

Ketua Panitia Khusus Revisi UU Antite rorisme M Syafii mengamini bahwa regulasi

tersebut sudah hampir selesai."RUU terorisme ini kan sudah hampir sele sai 99,9 persen, tinggal

definisi.Jadi, Rabu nanti pem bahasan kita tunggal, untuk menyikapi apa itu tero risme, tidak ada

yang lain," kata Syafii di Kompleks Parlemen Sena yan, Senin.

Syafii menjelaskan, pada umumnya pemerintah sudah satu suara dengan pengertian yang

diusulkan Panglima TNI, Kapolri, Menteri Pertahanan, Menko Polhukam, dan usulan Prof

Muladi bahwa definisi terorisme selain ada tindakan kejahatan yang bisa menim bulkan

ketakutan masif, menimbulkan korban, merusak objek vital yang strategis, tapi juga mengancam

kemanan negara dan punya tujuan politik serta ideologi.

"Semua satu suara tentang itu, makanya kita heran kalau kemudian dalam rapat pansus

itu pihak Densus (Antiterorisme 88) menolak, ada apa?" ujar dia.Politikus Partai Partai Gerindra

tersebut menyebut alasan Densus 88 menolak definisi tersebut karena dinilai bisa memper sempit

ruang gerak. "Kalau kemudian tidak bisa bebas menangkap, ya memang harus tidak

bebas.Karena, di negara hukum aparat penegak hukum pada dasarnya tidak ada kewenangan apa

pun kecuali yang diberikan oleh hukum itu sendiri," kata dia.

Sementara itu, Syafii juga menjelaskan definisi dalam ketentuan umum tidak

memerlukan penjelasan.Hal itu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang Angka 107 berbunyi: "Karena batasan

pengertian, definisi, singkatan, atau akronim berfungsi untuk menjelaskan makna suatu kata atau

istilah maka batasan pengertian, defi nisi, singkatan, atau akronim, tidak perlu diberi penjelasan,

dan karena itu harus dirumuskan dengan lengkap dan jelas sehingga tidak menimbulkan

pengertian ganda".

Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menyatakan optimistis bahwa

revisi UU Antiterorisme akan segera selesai karena ia sudah bertemu dengan anggota DPR yang

membahas UU tersebut."Bahkan, sebelum tanggal 30 Mei sudah selesai," ujar Setyo.

Terkait kewenangan Polri dalam revisi UU tersebut, Setyo menyatakan, sudah disepakati.

Kepolisian pun sama sekali tak mempermasalahkan pelibatan TNI dalam aksi kontraterorisme.

Page 146: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

Polri menekan revisi pada UU Terorisme agar tidak bersifat responsif seperti UU yang

digunakan saat ini.Dalam revisi UU yang baru, Polri bisa bersifat proaktif, yang artinya Polri

bisa menindak pihak pihak yang memiliki bukti kuat terlibat organisasi terorisme meski belum

melakukan aksi.

Hal ini, menurutnya, merupakan langkah represif dengan tujuan preventif.

Mantan menteri hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra menyebutkan, ia hanya butuh

waktu satu minggu ketika menyusun Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu)

Terorisme pada 2002 yang menjadi dasar UU Nomor 15/2003.Kendati demikian, ia mengklaim

sangat berhati-hati dalam membentuk peraturan tersebut dan sengaja tidak memasukkan definisi

terorisme.

"Tahun 2002 sampai hari ini belum pernah ada proyeksi dan saya pikir itu sebenarnya

sudah cukup baik ya," ujar Yusril menerangkan saat ditemui di Pengadilan Tindak Pidana

Korupsi Jakarta, Senin (21/5).

Menyikapi UU Terorisme yang akan direvisi, apabila revisi itu dilakukan dengan penam

bahan atau beberapa perubahan terhadap beberapa hal, Yusril setuju saja.Menurutnya, yang akan

membuat repot nantinya adalah jika apa yang dibentuknya semasa menjadi menteri kehakiman

dan HAM itu dibuang sama sekali. "Karena ini kan perdebatan mengenai membuat definisi

terorisme.Saya sendiri sengaja tidak membuat definisi (terorisme)," katanya menambahkan.

Ia menilai, mendefinisikan sesuatu hanya untuk kepentingan akademik saja tidak bisa

kemudian dijadikan suatu definisi dalam merumuskan suatu perbuatan pidana.Karena itu, kata

Yusril, dia dulu mengatakan, barang siapa meledakkan bom di tempat terbuka, maka tindakan itu

adalah terorisme, pada saat menyerang kepentingan umum itu terorisme, menyerang menara di

bandara juga sebagai tindakan terorisme.

"Kalau begitu lebih simpel.Kalau sekarang ini mau didefinisikan, definisi itu tidak akan

menerangkan apa-apa.Lebih baik menyebutkan perbuatan- perbuatan apa saja yang dapat

digolongkan sebagai perbuatan terorisme," ungkapnya.

Page 147: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

Ia mengingatkan, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan para penyusun revisi. "Bahwa

hanya perlu melibatkan TNI, itu saya setuju saja dilibatkan sekarang.Tahun 2002 kami tak mau

melibatkan TNI karena pada waktu itu kanmemang situasinya itu awal reformasi ya," katanya.

Menurutnya, kala itu ada keinginan agar TNI jangan dilibatkan dalam hal apa pun,

kecuali dalam masalah-masalah pertahanan bangsa dan negara.Ditambah lagi, saat itu juga TNI

dan Polri baru saja dipisahkan

Page 148: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

Sepekan, 74 Terduga Teroris Ditangkap

Republika, Rabu, 23 Mei 2018

ARIF SATRIO NUGROHO, ISSHA HARRUMA

JAKARTA -- Mabes Polri melansir, telah menangkap sebanyak 74 terduga teroris

sepanjang operasi kontra terorisme pascaterjadinya sejumlah teror bom Jawa Timur.Operasi

kontraterorisme kepolisian yang diujungtombaki Detasemen Khusus Antiteror (Densus 88)

tersebut digelar selama 13 Mei hingga 20 Mei 2018.

"Dalam tujuh hari, sebanyak 74 teroris ditangkap," kata Kabiro Penmas Divisi Humas

Polri Brigjen Mohammad Iqbal dalam keterangannya, Selasa (22/5).Ia juga mengungkapkan,

sebanyak 14 di antara para terduga teroris tewas dalam sejumlah penangkapan dan penyerangan

pasca teror di Jawa Timur.Iqbal mengklaim, mereka tewas ditembak karena melawan petugas

ataupun karena tindakan yang mereka lakukan sendiri.

Di Jawa Timur, kata Iqbal, aparat kepolisian menangkap 31 orang dengan empat di

antaranya tewas.Di Banten dan DKI Jakarta, 16 orang ditangkap dengan dua di antaranya tewas.

Lalu di Jawa Barat, delapan orang ditangkap, empat di antaranya tewas.

Selanjutnya, di Riau, sembilan orang dibekuk dengan empat di antaranya tewas. Di

Lampung, empat orang juga ditangkap. Di Sumatra Utara, enam orang ditangkap. Iqbal

menuturkan, penangkapan ini merupakan langkah preventif Polri dalam mencegah aksi

terorisme.

Sebelumnya, tiga gereja di Surabaya mengalami pengeboman pada Ahad (13/5).Malam

harinya sebuah Rusun di Wonocolo, Sidoarjo, juga meledak. Mapolrestabes Surabaya juga

dibom pada Senin (14/5).Total yang meninggal dalam insiden itu sejauh ini adalah 25 orang,

terdiri atas 13 pelaku dan keluarga mereka serta 12 lainnya aparat dan warga sipil.

Lalu, pada Rabu (16/5), Mapolda Riau juga diserang. Empat dari lima penyerang tewas

dan seorang anggota polisi gugur dalam insiden penyerangan tersebut.

Page 149: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

Para pelaku disebut ter gabung dalam kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang

berafiliasi dengan kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).Kepolisian melansir,

kelompok itu merupakan sempalan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) dan Jamaah Islamiyah

(JI).Pimpinan JAD disebut kepolisian bernama Aman Abdurrahman dan saat ini tengah ditahan

terkait dakwaan keterlibatan dalam penyerangan di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada 2016

lalu.

Sementara di Sumatra Utara, seorang warga bernama Budi Sinaga (34) mengklaim

dibebaskan pasukan Densus 88 karena tidak terbukti terlibat aksi terorisme.Dia dipulangkan

kerumahnya di Beting Kuala Kapias, Teluk Nibung, Tanjung Balai, Sumatra Utara, Senin (21/5)

malam.

Budi diantar oleh beberapa petugas kepolisian ke kediamannya.Dua saudara Budi yang

menurutnya ikut ditangkap bernama Syaiful Sinaga dan Beni Sinaga belum dipulangkan.Begitu

pula dengan tetangga mereka, Julian.

Kepulangan Budi disambut hangat keluarga dan tetangga yang memenuhi rumah

mereka.Mereka ingin mendengar langsung cerita penangkapan Budi hingga penahanannya di

Mako Brimob Polda Sumut, Medan, selama tujuh hari."Mereka mengaku dari

kepolisian.Menangkap saya karena saya diduga melakukan tindak kriminal, yakni membuat bom

untuk aksi terorisme," kata Budi, Selasa (22/5).

Dugaan itu ternyata tidak terbukti.Dia pun akhirnya dibebas kan setelah sempat ditahan

selama 24 jam karena tidak terlibat sama sekali dengan kelompok teroris manapun.Budi

mengaku mendapat tindak kekerasan selama penangkapan dan penahanan.Dia berharap aparat

keamanan dapat merehabilitasi namanya."Saya ingin nama saya dibersihkan," kata Budi.

Sementara itu, dua saudara Budi dikabarkan mengalami luka tembak saat penangkapan,

Senin (15/5).Mereka pun mendapat perawatan di RS Bhayangkara Medan.Syaiful dikabarkan

dalam kondisi kritis.

Page 150: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

Meski begitu, belum ada informasi resmi terkait kondisi keduanya.Begitu juga dengan

terduga lain yang ditangkap di sejumlah tempat di Sumut.Pihak kepolisian di Sumatra Utara

belum memberikan keterangan resmi terkait penangkapan tersebut.

Hanya Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang mengisyaratkan adanya penangkapan di

Tanjung Balai tersebut."Yang terbaru, Densus 88 menangkap lima orang terduga teroris di

Tanjung Balai.Salah satu terduga teroris menyerang ketua RT di situ,"kata Tito dalam program

di salah satu televisi swasta, Senin (15/5)malam.

Kepolisian juga menangkap sedikitnya tiga warga yang disebut menuliskan pendapat

bahwa aksi-aksi teror belakangan meru pakan rekayasa dan pengalihan isu aksi terorisme melalui

media sosial mereka.Diantaranya, FSA yang merupakan seorang pegawai negeri sipil di Kayong

Utara, Kalimantan Barat; HDL, seorang dosen di Univer sitas Sumatra Utara, Medan;dan AAD

yang sehari-hari bekerja sebagai seorang satpam di Sumatra Utara.Ketiganya dijerat dengan

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Informasi Transaksi Elektronik.

Penangkapan-penangkapan dilakukan kepolisian seiring kian dekatnya penuntasan

pembahasan revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Terorisme (UU Antiterorisme).Pihak kepolisian dan pemerintah menginginkan regulasi

itu selekasnya disahkan guna memudahkan aparat melakukan penangkapan.

Nantinya, masa penahanan pihak-pihak yang terindikasi terlibat tindak pidana terorisme

bisa lebih lama.Selain itu, kepolisian juga bisa melakukan penang kapan terhadap terduga teroris

sebelum berlangsungnya tindak pidana terorisme.Pihak TNI juga bakal dilibatkan dalam

pemberantasan terorisme melalui beleid tersebut.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta upaya pencegahan penyebaran

paham radikalisme juga dilakukan di dunia pendidikan dari taman kanak-kanak hingga jenjang

perguruan tinggi.

"Bersihkan lembaga mulai dari TK, SD, SMP, SMA, perguruan tinggi, ruang-ruang

publik, mimbar-mimbar umum dari ajaran ideologi terorisme," ujar Jokowi saat membuka ratas

pencegahan dan penanggulangan terorisme di Kantor Presiden, Selasa (22/5).

Page 151: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

Menurut dia, langkah ini merupakan bagian dari pendekatan soft power, selain program

deradikalisasi kepada mantan narapidana terorisme.Jokowi menyampaikan, langkah preventif ini

sangat diperlukan mengingat serangan bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo beberapa pekan

lalu turut melibatkan anak-anak di bawah umur serta perempuan.

Ia menilai, peristiwa tersebut menandakan ideologi radikalisme telah masuk hingga

keluarga dan dunia pendidikan.Karena itu, Presiden menilai pendekatan hard power yang

dilakukan dengan upaya penindakan hukum yang tegas dan tanpa kompromi untuk membongkar

jaringan teroris hingga ke akarnya tidaklah cukup.

"Pendekatan hard power jelas sangat di perlukan, tapi belum cukup.Saatnya kita

seimbangkan dengan soft power,"kata Presiden.

Page 152: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SatuanPendidikan : SMP

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas, Semester : VIII, I

Materi Pokok : TeksBerita

Alokasi Waktu : 6 x 40 menit ( 3 × Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1 Mengidentifikasi unsur-unsur teks berita (membanggakan dan memotivasi) yang

didengar dan dibaca.

3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan teks berita (membanggakan dan memotivasi) yang

didengar dan dibaca.

4.1 Menyimpulkan pokok-pokok isi berita (membanggakan dan memotivasi) yang dibaca

dan didengar.

4.2 Menyajikan informasi dalam bentuk teks berita secara tulis dan lisan dengan

memperhatikan struktur, kebahasaan, atau aspek lisan (lafal, intonasi, mimik, kinesik).

Page 153: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

C. Materi Pembelajaran

Reguler

1. Pengenalan struktur teks dan ciri bahasa teks berita.

Definisi Teks Berita

Struktur Teks Berita

Ciri Bahasa Teks Berita

2. Perbedaan teks berita dengan teks lainnya.

3. Pemahaman makna atau isi teks berita.

Pengayaan

1) Siswa dilatih menguasai lebih dalam meteri teks berita dengan menjawab soal-soal

latihan.

2) Siswa diberi soal dengan tingkat kesulitan yang lebih dibandingkan sebelumnya.

3) Siswa dibekali pengetahuan tambahan berkaitan dengan materi.

Ket: Kegiatan pengayaan disesuaikan dengan alokasi waktu yang ada.

Remedial

Kegiatan remedial atau perbaikan dilakukan apabila ada siswa yang mendapat nilai

di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Materi dan soalremedial pun dirancang

sebagai persiapan, bila hal tersebut terjadi.

Materi teks berita yang diperkirakan sulit dikuasai oleh siswa sebagai berikut.

1) Menemukan ciri bahasa teks secara spesifik

2) Kekeliruan saat membedakan jenis teks

Bila diperlukan remedial seusai evaluasi pembelajaran, maka siswa yang harus

memperbaiki nilainya ditugasi untuk melakukan hal yang sama dengan kegiatan

sebelumnya. Materi yang sama diulang kembali hingga siswa benar-benar memahami.

Kemudian siswa mengerjakan soal yang serupa untuk memperbaikinya.

D. Pendekatan/Model Pembelajaran

Pendekatan Scientific , Model pembelajaran berbasis teks

Page 154: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

E. Media Pembelajaran

1. LCD Proyektor dan laptop

2. Video liputan berita peritiwa gejala alam, seperti longsor atau tsunami.

3. Koran

4. Teks berita

F. Sumber Belajar

Kementrian Pendidikan. 2013. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan. Jakarta: Politektin

Negeri Media Kreatif.

Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

G. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama

a. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

1) Siswa meresponssalam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan

pembelajaran yang akan dilakasanakan.

2) Siswa menerima informasi tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan.

3) Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

b. Kegiatan Inti (55 menit)

Mengamati

1) Untuk membangun konteks pembelajaran dengan sikap jujur, tanggung jawab,

dan percaya diri maka siswa menyimak video berita.

Menanya

2) Dengan santun serta menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, siswa

bertanya hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran.

Mengeksplorasi

3) Siswa membentuk kelompok beranggota dua atau tiga orang per kelompok.

4) Dengan sikap tanggung jawab, siswa membaca teks Tugu Serpong.

5) Siswa mencari tahu tentang struktur dan ciri bahasa teks berita.

Page 155: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

6) Dengan penuh tanggung jawab dan kejujuran, siswa menjawab pertanyaan di

lembar kerja siswa berhubungan dengan struktur dan ciri bahasa teks berita.

Mengasosiasikan

7) Setiap siswa membandingkan hasil pengerjaannya tentang struktur dan ciri

bahasa teks beritaantarteman dalam satu kelompok dengan jujur, percaya diri,

dan tanggung jawab.

Mengomunikasikan

8) Siswa melaporkan hasil diskusi bersama kelompoknya di depan kelas, sementara

kelompok yang lain memerhatikan dengan seksama.

9) Kelompok lain menanggapi presentasi dari kelompok yang melaporkan secara

percaya diri, tanggung jawab, dan jujur.

c. Kegiatan Penutup (10 menit)

1) Dengan sikap tanggung jawab, jujur, dan percaya diri siswa bersama guru

menyimpulkan pembelajaran.

2) Bersama guru, siswa mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat

memahami struktur teks dan ciri bahasa teks berita.

3) Dengan sikap tanggung jawab, siswa mendengarkan umpan balik dan penguatan

dari guru atas pernyataan mereka tentang hambatan dalam memahami struktur

dan ciri bahasa teks berita.

4) Siswa menyimak informasi mengenai rencana pembelajaran selanjutnya.

2. Pertemuan Kedua

a. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

1) Siswa merespons salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi

dan pembelajaran sebelumnya.

2) Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

3) Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Page 156: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

b. Kegiatan Inti (55 menit)

Mengamati

1) Untuk membangun konteks pembelajaran dengan sikap jujur, tanggung jawab,

dan percaya diri maka siswa mengamati teks hari kemerdekaan dan teks lainnya.

Menanya

2) Dengan santun serta menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, siswa

bertanya hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran.

Mengeksplorasikan

3) Dengan sikap tanggung jawab, siswa membaca teks berita dan teks berita lainnya

pada siswadengan cermat.

4) Setelah membaca teks, siswa menganalisis perbedaan kedua teks tersebut.

5) Dengan penuh tanggung jawab dan kejujuran serta percaya diri, siswa menjawab

pertanyaan berhubungan dengan perbedaan teks berita dan teks eksposisi.

Mengasosiasikan

6) Setiap siswa membandingkan hasil pengerjaannya tentang struktur dan ciri bahasa

teks berita antarteman dalam satu kelompok dengan jujur, percaya diri, dan

tanggung jawab.

Mengomunikasikan

7) Siswa melaporkan hasil analisisnya di depan kelas dengan penuh percaya diri,

sementara siswa yang lain memerhatikan dengan seksama.

8) Siswa lain menanggapi hasil analisis perbedaan tersebut secara jujur.

c. Kegiatan Penutup (10 menit)

1) Dengan sikap tanggung jawab, jujur, dan percaya diri siswa bersama guru

menyimpulkan pembelajaran.

2) Bersama guru, siswa mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat

memahami perbedaan teks berita dan teks eksposisi.

3) Dengan sikap tanggung jawab, jujur, dan santun siswa mendengarkan umpan

balik dan penguatan dari guru atas pernyataan mereka tentang hambatan dalam

memahami perbedaan teks berita dan teks eksposisi.

Page 157: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

4) Siswa menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.

3. Pertemuan Ketiga

a. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

1) Siswa merespons salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi

dan pembelajaran sebelumnya.

2) Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

4) Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

b. Kegiatan Inti (55 menit)

Mengamati

1) Untuk membangun konteks pembelajaran dengan sikap jujur, tanggung jawab,

dan percaya diri, siswa membaca berbagai teks berita.

Menanya

2) Dengan santun serta menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, siswa

bertanya hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran

Mengeksplorasikan

3) Dengan sikap tanggung jawab, siswa membaca berbagai teks berita.

4) Setelah membaca, siswa menjawab pertanyaan berkaitan dengan isi teks berita.

5) Siswa mencatat hal-hal penting yang diperolehnya berkaitan dengan isi teks

berita.

Mengasosiasikan

6) Setiap siswa membandingkan hasil pengerjaannya tentang struktur dan ciri

bahasa teks berita antarteman dalam satu kelompok dengan jujur, percaya diri,

dan tanggung jawab.

Mengomunikasikan

Page 158: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

7) Siswa mempresentasikan isi teks berita dengan penuh percaya diri, jujur, dan

tanggung jawab. Sementara siswa yang lain memerhatikan dengan seksama. Hal

ini dilakukan secara bergantian.

8) Siswa lain menanggapi penyampaian tersebut, baik dari segi bahasa, isi, gestur,

dan lain-lain.

c. Kegiatan Penutup (10 menit)

1) Dengan sikap tanggung jawab, jujur, dan percaya diri siswa bersama guru

menyimpulkan pembelajaran.

2) Bersama guru, siswa mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat

mempresentasikan isi teks berita sebagai bentuk pemahaman dalam menangkap

makna.

3) Dengan sikap tanggung jawab, jujur, dan santun siswa mendengarkan umpan

balik dan penguatan dari guru atas pernyataan mereka tentang hambatan dalam

menangkap makna teks berita.

4) Siswa menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.

H. Penilaian

1. Teknik dan Bentuk Instrumen

KI Teknik Bentuk

KI-1 dan 2 Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap

KI-3 Tes Tertulis Tes Uraian

KI 3 Observasi Lembar Observasi Kegiatan Diskusi

KI-4 Praktik Daftar Cek Tes Praktik Siswa

2. Contoh Instrumen Penilaian

a. Lembar Pengamatan Sikap

No Nama

Siswa

Tanggung jawab Jujur Percaya diri

SB B C K SB B C K SB B C K

Page 159: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

1. …..

2. ….

3. ….dst

b. Tes Uraian

Bagian A

LEMBAR KERJA SISWA

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Nama Kelompok :

Kelas, Semester :VIII, ….

Materi : Teks Berita

Memahami Teks Berita

Judul Teks :

1. Memahami Struktur Teks Berita

No Struktur Teks Kalimat dalam Teks

1. Orientasi Berita

2. Peristiwa

3. Sumber Berita

Page 160: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

2. Memahami Ciri Kebahasaan Teks Berita

No Ciri Bahasa Bukti Tekstual

1. ………………………..

………………………

……………………………………………………………...

…………………………………………………………….

2. ………………………..

………………………..

………………………………………………………………

………………………………………………………………

3. ………………………..

………………………..

……………………….

………………………………………………………………

………………………………………………………………

………………………………………………………………

4. ………………………..

………………………..

………………………………………………………………

………………………………………………………………

5. ………………………..

………………………..

………………………………………………………………

………………………………………………………………

3.Simpulan

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………..

Page 161: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

Bagian B

1) Bacalah teks Tugu Serpong dan teks Infeksi Mata pada Anak dengan cermat!

2) Bandingkanlah kedua teks tersebut!

3) Carilah perbedaan kedua teks tersebut dari segi isi dan penggunaan bahasa!

c. Lembar Observasi Kegiatan Diskusi

No

Nama

Siswa

Penggunaan

Bahasa Indonesia

Pemahaman

Struktur

Pemahaman

Ciri Bahasa

Ketepatan

Menjawab

Pertanyaan

1. …

2. …

ASPEK YANG

DINILAI KATEGORI SKOR

Ketepatan diksi

Memahami diksi dalam kalimat dengan baik dan benar

Memahami diksi dalam kalimat dengan cukup baik dan benar

Menggunakan diksi dalam kalimat dengan kurang baik dan benar

8-10

6-7

4-5

Pemahaman

Struktur

Teks

Memahami struktur teks dengan baik

Memahamai struktur teks dengan cukup baik

Memahami struktur teks dengan kurang baik

8-10

6-7

4-5

Pemahaman

Ciri Bahasa

Memahami ciri bahasa teks dengan baik

Memahamai ciri bahasa teks dengan cukup baik

Memahami ciri teks dengan kurang baik

8-10

6-7

4-5

Ketepatan Menjawab pertanyaan dengan tepat 8-10

Page 162: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

Menjawab

Pertanyaan

Menjawab pertanyaan dengan cukup tepat

Menjawab pertanyaan dengan kurang tepat

6-7

4-5

Skor maksimal = 40

Skor minimal = 16

Nilai Pengetahuan = Skor Maksimal (40) × 10 = 100

4

3. Tes Praktik

Daftar Cek Tes Praktik Siswa “Mempresentasikan Isi Teks Berita”

No Nama

Siswa

Penggunaan

Bahasa Indonesia Artikulasi

Kejelasan

Informasi

Gerak tubuh

(Gestur)

1. …

2. …

ASPEK YANG

DINILAI KATEGORI SKOR

Penggunaan

Bahasa Indonesia

Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar

Menggunakan bahasa Indonesia dengan cukup baik dan benar

Menggunakan bahasa Indonesia dengan kurang baik dan benar

8-10

6-7

4-5

Artikulasi

Artikulasi baik

Artikulasi cukup baik

Artikulasi kurang baik

8-10

6-7

4-5

Kejelasan

Informasi

Informasi yang disampaikan jelas

Informasi yang disampaikan cukup jelas

Informasi yang disampaikan kurang jelas

8-10

6-7

4-5

Gerak Tubuh

(Gestur)

Gerak tubuh tepat

Gerak tubuh cukup tepat

Gerak tubuh kurang tepat

8-10

6-7

4-5

Skor maksimal = 40

Page 163: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

Skor minimal = 16

Nilai Pengetahuan = Skor Maksimal (40) × 10 = 100

4

Tangerang, 20 Juni 2018

Diketahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Page 164: DEIKSIS DALAM SURAT KABAR REPUBLIKA TENTANG AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40621/1/MELISSA... · PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ... unsur-unsur berita yang

BIOGRAFI PENULIS

Malissa Rizqi, lahir di Tangerang, 29 April 1993. Biasa di panggil

Malissa. anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Abdul Rozaq dan

Musriyatun. Penulis pertama kali menempuh pendidikan di MI Krajan

Kulon, Kendal pada tahun 2000 dan selesai tahun 2005, kemudian

melanjutkan pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTS) Al- Marwah di

Kabupaten Tangerang dan lulus pada tahun 2008. Jenjang Pendidikan

selanjutnya yang ditempuh adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) 1

Kosambi kabupaten Tangerang pada tahun 2008 dan diselesaikan pada tahun 2011. Pada

tahun 2011 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Jakarta. Selama kuliah,

penulis pernah mengikuti UKM Teater Syahid. Selanjutnya, untuk meraih gelar S1 pada

program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, penulis menyelesaikan skripsi berjudul

“Deiksis dalam surat kabar Republika tetang Aksi Ancaman Terorisme di Indonesia serta

Pemanfataannya sebagai Bahan Ajar Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP”.