Degenerasi Tutorial 4

46
Degenerasi Oleh : Kelompok Tutorial IV 2010

Transcript of Degenerasi Tutorial 4

Degenerasi

DegenerasiOleh :Kelompok Tutorial IV2010

AnggotaDewi Fitria A.(09-003)Risca Mufidah(09-004)Larasati S.(09-006)Fama Alburuda(09-012)Aminatus S.(09-014)Richlas Yusuf P.(09-015)Veny Alfiani(09-016)Rizki Nuha A.(09-019)Lusy Augustin M.(09-026)Ni Putu Meilisa N.(09-027)Dani Sugeng P.(09-076)Kristian Satrio(09-098)Amirah(09-103)

Mapping

DEGENERASI

JAR LUNAK RMJAR KERAS RM

ETIOLOGI

PATOGENESIS

PEMERIKSAAN

KLINISPENUNJANG

HPARoLearning Objective :Menjelaskan pengertian degenerasiMenjelaskan macam-macam, etiologi, dan patogenesis degenerasiMenjelaskan degenerasi jaringan lunak pada RM a. Xerostomiab. Taste Disorders4.Menjelaskan jaringan keras pada RMa. Tulangb. Gigic. TMJDegenerasiDEGENERASI adalah kemunduran sel yang diakibatkan oleh gangguan metabolisme intraseluler, sehingga menyebabkan bahan metabolit tertimbun di dalam sel. Timbunan ini menyebabkan pembengkakan sel dan sel sakit. Degenerasi bersifat reversible Macam-macam degenerasiDegenerasi lemakDegenerasi hyalinDegenerasi zenkerDegenerasi mukoidDegenerasi miksomatik

Degenerasi LemakDegenerasi lemak adalah timbunan lemak yang abnormal dalam sel yang sakit, dapat terjadi pada hepar, jantung, ginjal, dan pulpa. Etiologi : Dari degenerasi lemak yaitu anoxia, infeksi, intoksikasi zat kimia, malnutrisi, dan diabetes mellitus. Patogenesis : Akibat suatu rangsangan terjadi degradasi mitokondria dan reticulum endoplasma yang mengakibatkan gangguan produksi energi sel, sel menjadi sakit dan lemak tidak dapat disalurkan, terdapat timbunan lemak. Gambaran HPA : Nampak vakuola kecil dalam sitoplasma disekitar inti, vakuol-vakuol akan bersatu membentuk vakuola besar dan mendorong inti ke tepi, kadang-kadang sel pecah dan membentuk kista lemak.

Degenerasi HyalinMerupakan degenerasi yang menyangkut berbagai macam protein dalam hal ini terjadi perubahan sel menjadi eosinofilik dan homogen serta inti fibroblast memipih.Etiologi : Terjadinya penebalan jaringan ikat karena ada jaringan elastik dinding pembuluh darah, defisiensi vit.A, virus hepatitis.Patogenesis : Perubahan hyalin pada sel atau rongga sel.Apabila terjadi pada otot sadar kemudian akan terjadi degenerasi zenker.HPA : Terjadi akumulasi hyalin ekstraseluler, terletak pada fibroblast, dan tidak jelas batas-batasnya.Gejala klinis : Jaringan parut, jaringan bekas luka yang mengeras karena mengandung timbunan hyalin, neoplasma uterus atau mioma, radang menahun pada jaringan elastis pembuluh darahSifat mikroskopik : Merupakan massa yang strukturnya tidak menentu, berwarna merah muda, homogen dan transparan.

Degenerasi Zenker ( Asam Laktat )Merupakan akumulasi asam laktat gangguan metabolisme sel sehingga serat-serat otot menjadi hilang dan digati dengan jaringan homogen mirip wax.Etiologi : Difteri, Thypus, Tetanus, Kolera, Phneumonia, dan terlalu lama pada daerah yang sangat dinginPatogenesis : Asam laktat meningkat gangguan metabolisme meningkat degenerasi zenkerDegenerasi Mukoid ( Degenerasi pada lendir epitel )

Mukopolisakarida tersebar dalam tubuh dalam sekresi dari sel epitel dan sebagai substansi dasar dari jaringan ikat dan kartilago yang merupakan konjugat dari karbohidrat dan protein.Etiologi : Akumulasi berlebihan dari konjugat digunakan pada produksi sejumlah besar musinosa oleh sel.Patogenesis : Mucin atau lendir disekresi oleh epitel, kemudian mendesak inti sel ke tepi sehingga sel menyerupai cincin atau disebut dengan signet ring cellDapat ditemukan pada epitel mukosa saluran pencernaan yang mengalami gastritis chronicaKeadaan dalam sel inti sel terdesak ke tepi ( signet ring cell )

Degenerasi Miksomatik ( Degenerasi pada Jaringan Ikat )Patogenesis : Penimbunan di antara sel fibrous jaringan ikat, kemudian terbentuk stellate selHPA : Bahan metabolit ditimbun interselluler atau antar sel atau di luar sel Keadaan sel : Inti sel berbentuk bintang (Stellate Cell )XerostomiaDefinisiXerostomia didefinisikan sebagai salah satu keluhan subyektif rasa kering [dry mouth] dalam rongga mulut yang disebabkan oleh penurunan produksi salivaEtiologiObat-obatanSjogren syndromeTerapi radiasiGejala Klinisrasa terbakarNyerihilangnya pengecapankesulitan menelankaries servikal Taste DisorderSel-sel pada lidahSel kecapLidah mengandung kuncup kecap, yaitu struktur khusus yang mengandung sel-sel kecap. Sel kecap berfungsi sebagai pendeteksi zat pengecap Sel kecap merupakan sebagian besar dari lidah2) Sel Penopangberfungsi sebagai penyekresi materi amorf yang mengelilingi mikrovili dalam pori pengecapan. Sel penopang terletak terutama dibagian perifer kuncup kecap.3) sel basalbasal letaknya diperifer dekat lamina basal, dianggap sebagai sel induk (stem)

Etiologi: Usai LanjutPatogenesis: Usia Lanjut

Penurunan fungsi secara alamiah

Atropi

fungsi dari reseptor-reseptor mikrofili pada lidah menurun (terutama sel kecap)

Pendeskripsian lidah berkurang, bahkan gangguan pengecapan

PEMERIKSAANPemeriksaan Klinis :Tes Volume SalivaTes Viskositas SalivaPemeriksaan Rontgen : SialografiPemeriksaan HPA :Kelenjar saliva mayor + minor atropi . Infiltrasi pada limfosit dan sel plasma mengalami penyempitan duktus .TASTE DISORDERTaste disorder dibagi menjadi 3 :a. Hipogeusiab. Ageusiac. Cacogeusia Etiologi

Gangguan regenerasi ujung syarafGangguan stimulasiXerostomiaPATOGENESISPada keadaan normal, Lidah mempunyai lapisan mukosa yang menutup bagian atas lidah, dan permukaannya tidak rata karena adanya tonjolan-tonjolan yang disebut papilla. Pada papilla terdapat reseptor untuk membedakan rasa makanan.

Sensasi rasa pengecap timbul akibat defeksi zat kimia oleh reseptor khusus di ujung sel pengecap (taste bud) yang terdapat di permukaan lidah dan pallatum molle.

Perubahan menjadi taste disorder :Pada usia lanjut, permukaan dorsal lidah cenderung menjadi licin karena atrofi papilla lidah. Perubahan histopatologi pada lidah menunjukkan adanya atrofi papilla yang sering dimulai dari ujung lidah dan sisi lateral. Beberapa peneliti melaporkan jumlah taste bud yang terdapat pada papilla sirkumvalata berkurang yang menyebabkan sensitivitas rasa.

Dengan bertambahnya usia mengurangi jumlah papilla dan penurunan fungsi transmisi taste bud pada lidah sehingga mempengaruhi turunnya sensasi rasa.

PEMERIKSAANThe Drop TechniqueHidung ditutupmerasakan rasaElektrogustometriTes pengecapan secara kuantitatifTulangSel-sel Pembentuk TulangOsteoblasOsteoklasOsteositKondrosit

27OsteoporosisMerupakan penurunan kepadatan tulang secara progresif sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah.Berhubungan dengan proses degenerasi tulang.

EtiologiPenurunan hormon estrogenLevel awal kepadatan tulangAbsobsi KalsiumPenuaanGambaran KlinisRasa sakit dan pegal2 di daerah yang mengalami osteoporosis dan akan hilang setelah beberapa hari.

PatogenesisTulang remodellingmelibatkan osteoklast dan osteoblas. Pada usia lanjut proses remodelling berubah (osteoklast lebih dominan)tulang yang tua akan diresorbsi dan terjadi reposisi. Saat anak2 dan menjelang dewasa reposisi lbh cepat daripada resorbsi tulang lbh padat smpai mencapai titik puncak massa tulang (peak bone mass). Setelah usia 30th resorbsi melebihi formasi.Pemeriksaan KlinisRontgenTerlihat berkurangnya kepadatan tulang dan menghilangnya trabekulaPada korteks dari tulang tampak menipis, akibat peningkatan resorbsi tulang pd penyakit osteoporosis.DensitometryPemeriksaan massa tulang.

osteoatritisDefinisiproses degenerasi atau penuaan sendi. Pada proses penuaan ini lapisan tulang rawan sendi yang terdapat pada rongga sendi menipis, sehingga jarak antara dua tulang saling berdekatan.

Etiologidihubungkan dengan penuaanPathogenesis Komponen tulang rawan (kondrosit) mengalami degenerasi sehingga tulang rawan menjadi tipis.Karena tipis tulang akan menjadi rapuh, sebenarnya ada perbaikan oleh tubuh namun tidak memadai sehingga permukaan tulang rawan menjadi kasar. Semua komponen dalam sendi mengalami gangguan akibatnya sendi tidak bisa bergerak dengan halus dan terjadilah kekakuan pada sendi.

Gejela klinis nyeri pada tulang dan kekakuan pada sendi.

TEMPOROMANDIBULAR JOINTEtiologi:Penggunaan TMJ dengan tekanan besar dan terus menerus.Faktor usia.

PATOGENESIS OSTHEOATRITISDegenerasi pada kartilago disebabkan oleh kerusakan makromolekul proteolytic.Adanya fibrilasi dan erosi dari permukaan kartilago menghasilkan pemecahan molekular matriks dari kartilago tersebut ke dalam cairan synovial. Fagositosis dari produk hasil pemecahan matriks kartilago dan material lain dari makrofag pada sinovial menginduksi suatu reaksi inflamasi pada membran sinovial menghasilkan sintesis lokal dari protease dan proinflammatory cytokines. Protease dan cytokines dilepaskan oleh difusi sinovium melewati cairan sinovial dan ke dalam kartilago menginduksi pemecahan kartilago tambahan langsung dari proteolisis makromolekul dan oleh stimulasi dari produksi cytokines kondrosit untuk menaikkan sintesis dari protease degenerasi pada kartilago.

Gambaran Klinis TMD:1. Rasa sakit yang dirasakan oleh pasien2. Pasien mengeluh adanya bunyi-bunyian atau clicking3. Beberapa penderita merasakan adanya gigitan atau perubahan oklusi

DEGENERASI PADA GIGIa. DEGENERASI PULPA: merupakan kemunduran jaringan pulpa yang bukan diakibatkan karena suatu keradangan.patogenesisPulpa seiring bertambahnya usiaPerubahan

Bersifat alamiah (kronologis) Bersifatpatofisiologi (cedera)

Morfologi Fisiologi Deposisi dentin permeabilitas dentin Volume pulpa kemampuan pulpa Jumlah sel pulpa reparasi Jumlah saraf dan pembuluh darah

Gejala klinisTingkat awal degenerasi pulpa biasanya tidak menyebabkan gejala klinis nyata. Gigi tidak berubah warna, dan pulpa bereaksi secara normal terhadap tes listrik dan testermal. Bila degenerasi pulpa berkembang, gigi mungkin berubah warna, dan pulpa tidak bereaksi terhadap stimulasi

macam macam degnerasi pulpa yaitu :Degenerasi Kalsifik : sebagian jaringan pulpa digantikan oleh bahan mengapur; yaitu terbentuk batu pulpa atau dentikelDegenerasi Atrofik : secara hitopatologis pada pulpa orang tua, dijumpai lebih sedikit sel-sel stelat dan cairan interseluler meningkat. Jaringan pulpa kurang sensitif daripada normal.Degenerasi Fibrous : ditandai dengan pergantian elemen selular oleh jaringan penghubung fibrous.Artifak Pulpa : suatu jenis degenerasi pulpa ditandai dengan ruang kosong yang sebelumnya diisi oleh odontoblas.Metastasis Tumor : Metastasis sel-sel tumor ke pulpa gigi jarang terjadi, kecuali mungkin pada tingkat akhir. Mekanisme terjadinya keterlibatan pulpa adalah perluasan lokal langsung dari rahang.Resorpsi Internal : Resorpsi internal adalah perusakan tulang gigi yang berasal dari pulpa, kebanyakan sentral di dalam ruang pulpa. Resorpsi internal ini di mulai dalam kamar pulpa atau saluran akar gigi. Condensing Osteitis : Reaksi terhadap suatu inflamasi kronis tingkat rendah daerah periradikuler yang disebabkan oleh rangsangan ringan melalui saluran akar.Cemento Fibrosis : kelainan ini timbul pada gigi geligi, dan disebelah apikal juga sementum, mempunyai tiga bentuk yang mewakili stadium berturut-turut.