Definisi Sirkulasi Kapiler Darah

10
1.1 Definisi Sirkulasi Kapiler Darah 1.2 Susunan Sirkulasi Kapiler Darah 1.3 Fungsi Sirkulasi Kapiler Darah Fungsi kapiler untuk pertukaran oksigen dan karbondioksida, nutrient, cairan, dan produk sampah antara darah dan cairan jaringan disekeliling sel. Kecepatan aliran darah melalui kapiler hanya sekitar 0,5 mm/detik, dan ini memberikan waktu cukup lama untuk terjadinya pertukaran. Dinding kapiler bertindak sebagai membrane yang cukup permeable. Air lewat dengan bebas melalui membrane, dan demikian juga molekul dengan berat molekul di bawah 5000. Molekul dengan berat molekul lebih besar dapat lewat dan telah diduga bahwa terdapat pori- pori di antara sel-sel pada dinding kapiler yang dilalui oleh molekul tersebut. Leukosit dapat menembus dinding diantara sel-sel. 1.4 Mekanisme Sirkulasi Kapiler Darah 2.1 Definisi Kelebihan Cairan Tubuh 2.2 Faktor Yang Mempengaruhi 1. Umur : Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung. 2. Iklim : Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya rendah memiliki peningkatan

description

medicine

Transcript of Definisi Sirkulasi Kapiler Darah

Page 1: Definisi Sirkulasi Kapiler Darah

1.1 Definisi Sirkulasi Kapiler Darah

1.2 Susunan Sirkulasi Kapiler Darah

1.3 Fungsi Sirkulasi Kapiler Darah

Fungsi kapiler untuk pertukaran oksigen dan karbondioksida, nutrient, cairan, dan produk sampah antara darah dan cairan jaringan disekeliling sel. Kecepatan aliran darah melalui kapiler hanya sekitar 0,5 mm/detik, dan ini memberikan waktu cukup lama untuk terjadinya pertukaran. Dinding kapiler bertindak sebagai membrane yang cukup permeable. Air lewat dengan bebas melalui membrane, dan demikian juga molekul dengan berat molekul di bawah 5000. Molekul dengan berat molekul lebih besar dapat lewat dan telah diduga bahwa terdapat pori-pori di antara sel-sel pada dinding kapiler yang dilalui oleh molekul tersebut. Leukosit dapat menembus dinding diantara sel-sel.

1.4 Mekanisme Sirkulasi Kapiler Darah

2.1 Definisi Kelebihan Cairan Tubuh

2.2 Faktor Yang Mempengaruhi

1. Umur :

Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung.

← 2. Iklim :Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya

rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui keringat. Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas dapat kehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari.

← 3. Stress :Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan pemecahan

glykogen otot. Mrekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air sehingga bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah

← 4. Diet :Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika intake

nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan serum albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan

Page 2: Definisi Sirkulasi Kapiler Darah

edema.

← 5. Kondisi Sakit :Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan

elektrolit tubuh Misalnya :

1. Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL.2. Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulator

keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh3. Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan

pemenuhan intake cairan karena kehilangan kemampuan untuk memenuhinya secara mandiri.

2.3 Penyebab dan Pencegahan Kelebihan Cairan Tubuh

Kelebihan cairan tubuh terjadi akibat peningkatan jumlah cairan tanpa diibangi dengan penigkatan elektrolit terutama natrium dalam jumlah yang proporsional. Kelebihan cairan dapat disebabkan oleh peningkatan asupan cairan/ sekresi ADH brlenihan. Kelebihan caian sering terjadi pada orang-orang yang ginjalnya tidak membuang cairan secara normal, misalnya pada penderita penyakit penyakit jantung, ginjal /hati.

2.4 Tekanan Koloid Osmotik Dan Tekanan Hidrostatik

Tekanan osmotik koloid plasma / tekanan onkotik adalah gaya yang disebabkan oleh dispersi koloid protein protein plasma, tekanan ini ini mendorong pergerakan cairan kedalam kapiler. Tekanan koloid plasma rata rata adalah 25 mmHg.

Tekanan hidrostatik cairan interstisium adalah tekanan cairan yang bekerja dibagian luar dinding kapiler oleh cairan interstisium, tekanan ini mendorong cairan masuk ke dalam kapiler.

Hukum starling: kecepatan dan arah perpindahan air dan zat terlarut antara kapiler dan jaringan dipengaruhi oleh tekanan hidrostatik dan osmotik masing masing kompartemen. Tekanan Hidrostatik Kapiler ( Pc )

Tekanan cairan/hidrostatik darah yang bekerja pada bagian dalam dinding kapiler. Tekanan ini mendorong cairan dari membran kapiler untuk masuk ke dalam cairan interstisium. Secara rata rata, tekanan hidrostatik di ujung arteriol kapiler jaringan adalah 37 mmHg dan semakin menurun menjadi 17 mmHg di ujung venula. Tekanan Koloid Osmotik Kapiler ( c )

Disebut juga tekanan onkotik, yaitu suatu gaya akibat dispersi koloid protein protein plasma. Tekanan ini mendorong gerakan cairan ke dalam kapiler. Plasma punya konsentrasi protein yang lebih besar dan konsentrasi air yang lebih kecil daripada di cairan interstisium. Perbedaan ini menimbulkan efek osmotik yang mendorong air dari daerah dengan konsentrasi air tinggi di cairan interstisium ke daerah dengan air yang berkonsentrasi rendah ) konsentrasi protein lebih tinggi ) dari plasma. Tekanan koloid osmotik plasma rata rata adalah 25 mmHg.

Page 3: Definisi Sirkulasi Kapiler Darah

Tekanan Hidrostatik Cairan Interstisium ( Pi)Tekanan ini bekerja di bagian luar dinding kapiler oleh cairan interstisium. Tekanan ini mendorong cairan masuk ke dalam kapiler. Tekanan hidrostatik cairan interstisium dianggap 1 mmHg.

Tekanan Osmotik Koloid Cairan Interstisium ( i)

Sebagian kecil protein plasma yang bocor ke luar dinding kapiler dan masuk ke ruang interstisium dalam keadaan normal akan dikembalikan ke dalam darah melalui sistem limfe. Tetapi apabila protein plasma bocor secara patologis, protein yang bocor menimbulkan efek osmotik yang akan mendorong perpindahan cairan keluar dari kapiler dan masuk ke cairan interstisium.

Tek. hid. Tek. osmo. Interstitial Interstitial

Filtrasi sepanjang kapiler terjadi karena ada tenaga Starling : perbedaan tekanan hidrostatik intravaskuler dan interstisiil, dan perbedaan tekanan koloid-osmotik intravaskuler dan interstisiil. Maka aliran cairan :

K = (Pc + i) – (Pi + c)

K = koefisien filtrasi kaplierPc = tekanan hidrostatik kapiler = 37 mm HgPi = tekanan hidrostatik interstitial = 17 mm Hgc = tekanan koloid – osmotik kapiler = 25 mm Hgi = tekanan koloid – osmotik interstisiil = diabaikan Jadi yang difiltrasi per hari sebanyak 24 liter/hari, 85% diserap kembali dan 15%

masuk saluran limfe. Pada jaringan yang tidak aktif, kapiler kolaps dan aliran darah mengambil jalan pintas

dari arteriol langsung ke venula.

Dua tekanan yang cenderung mendorong cairan keluar kapiler adalah tekanan darah kapiler dan tekanan osmotic koloid cairan interstitium. Dua tekanan yang cenderung mendorong cairan masuk ke dalam kapiler adalah tekanan osmotic kolis plasma tekanan koloid cairan interstitium

2.5 Gangguan keseimbangan Cairan

Tek. hid. Tek.osmoKapiler kapiler

Page 4: Definisi Sirkulasi Kapiler Darah

3.1 definis edema dan asites

Pada umumnya edema berarti pengumpulan cairan berlebihan pada sela-sela jaringan atau rogga tubuh. Secara garis besar cairan edema ini dapat dikelompokkan menjadi edema peradangan atau eksudat dan edema non-radang atau transudate. Sesuai dengan namanya, eksudat timbul selama proses peradangan dan mempunyai berat jenis besar (>1,20). Cairan ini mengandung protein kadar tinggi sedangkan transudate mempunyai berat jenis rendah (<1,15) dan mengandung sedikit protein.

Ascites adalah kelebihan cairan dalam ruang antara jaringan yang melapisi perut dan organ-organ perut (rongga peritoneal).

3.2 Klaisifikasi Edema dan Asites

Edema berdasarkan tempat terakumulasinya cairan di bagi menjadi 2, yaitu : 1. Edema intaseluler (non pitting edema)

Keadaan yang memungkinkan terjadinya edema adalah gangguan proses metabolic jaringan dan tidak adanya nutrisi sel yang adekuat.Kegagalan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sel akibat aliran darah yang berkurang akan mengakibatkan gangguan kerja pompaion,, kelebihan elektrolit dalam sel akan meningkatkan tekanan osmotic di dalam sel sehinggga menyebabkan terjadinya pergerkan cairan dari luar ke dalam sel.

2. Edema Eksraseluler (pitiing edema)Pada dasarnya ada 2 jenis penyebab edema yang paling sering di jumpa, yaitu kebocoran abnormal cairan dari plasa ke ruang interstitial dengan melintasi kapiler dan kegagalan limfatik untuk mengembalikan cairan dari interstitial ke dalam darah.

Jenis-Jenis EdemaAda beberapa tipe tertentu dari edema, yaitu :

1. Generalized edemaIni adalah pembengkakan yang terjadi di seluruh tubuh. Ini akan menyebabkan pembengkakan, retensi air dan bengkak di berbagai bagian tubuh, termasuk lengan, kaki, wajah, kaki dan perut. Ini semacam edema memiliki berbagai penyebab, termasuk tetapi tidak terbatas pada penyakit, ketidakseimbangan trauma, bahan kimia atau kehamilan.

2. Kulit edemaIni dipipinya yang terjadi terutama pada sel-sel dan jaringan kulit. Edema ini biasanya tidak berbahaya, tetapi dapat menjadi tidak nyaman. Edema kulit dapat dipicu oleh reaksi alergi terhadap permukaan pemicu yang spesifik seperti gigitan nyamuk, poison ivy, deterjen, bahan kimia serta iritasi lainnya. Edema kulit juga disebut sebagai edema kulit.

3. Peripheral edemaEdema ini melihat hanya di kaki atau lengan. Hal ini paling umum di, pergelangan kaki, dan kaki. Jenis edema dapat memiliki banyak penyebab misalnya sedang hamil, kondisi kesehatan lain atau hanya semakin tua. Ini

Page 5: Definisi Sirkulasi Kapiler Darah

adalah jenis edema yang terjadi ketika seorang individu menghabiskan waktu lama duduk atau berdiri - seperti pada perjalanan pesawat yang panjang.

4. Pulmonary edemaEdema ini cukup serius dan terjadi bila ada kelebihan cairan dalam jaringan sekitarnya paru-paru. Edema ini menyebabkan kesulitan bernafas, sesak napas setelah malam waktu saat berbaring atau ketidakmampuan untuk berbaring. Juga menyebabkan batuk pink, lendir berbusa,. Jenis edema memerlukan perhatian medis segera dan jika tidak diobati dapat menyebabkan koma dan kematian.

Jenis-Jenis AsitesSecara klinis, ascites dibagi menjadi 2 jenis, transudative atau eksudatif. Klasifikasi ini didasarkan pada jumlah protein yang ditemukan dalam cairan.• Asites Eksudatif : memiliki kandungan protein tinggi dan terjadi pada

peradangan (biasanya infektif, misalnya TB) atau proses keganasan,• Asites transudatif : terjadi pada sirosis akibat hipertensi portal dan

eprubahan bersihan natrium ginjal. konstiksi pericardium dan sindrom nefrotik juga bias menyebabkan asites trasudatif.

Sebuah sistem yang lebih berguna telah dikembangkan berdasarkan pada jumlah albumin dalam cairan asites dibandingkan dengan albumin serum (albumin diukur dalam darah). Ini disebut Gradient Ascites Albumin Serum atau SAAG.• Ascites berhubungan dengan hipertensi portal (cirrhosis, gagal jantung

kongestif, Budd-Chiari) umumnya lebih besar dari 1,1.• Ascites yang disebabkan oleh alasan lain (ganas, pankreatitis) lebih rendah

dari 1,1

3.3 Penyebab Edema dan Asites

Penyebab Edema :1. Penurunan Tekanan Osmotik

- Sindrom nefrotik - Sirosis hepatis- Malnutrisi

2. Peningkatan permeabilitas vascular terhadap protein- Angioneurotik edema

3. Peningkatan tekanan hidrostatik- Gagal jantung kongestif- Sirosis hepatis

4. Obstruksi aliran limfe- Gagal jantung kongestif

5. Retensi air dan natrium- Gagal ginjal

Page 6: Definisi Sirkulasi Kapiler Darah

- Sindrom nefrotik

Penyebab Asites :1. Kelainan di hati

- Sirosis, terutama yang disebabkan oleh alkoholisme- Hepatitis alkoholik tanpa sirosis - Hepatitis menahun - Penyumbatan vena hepatic

. 2. Kelainan diluar hati - Gagal jantung - Gagal ginjal, terutama sindroma nefrotik - Perikarditis konstriktiva - Karsinomatosis, dimana kanker menyebar ke rongga perut - Berkurangnya aktivitas tiroid - Peradangan pankreas.

Asites dapat terjadi melalui beberapa mekanisme, diantaranya :- Peningkatan tekanan hidrostatik : Sirosis, oklusi vena hepatika (sindrom

Budd-Chiari),obstruksi vena cava inferior, perikarditis konstriktif, penyakit jantung kongestif.

- Penurunan tekanan osmotik koloid : Penyakit hati stadium lanjut dengan gangguan sintesis protein, sindrom nefrotik, malnutrisi, protein lossing enteropathy

- Peningkatan permeabilitas kapiler peritoneal : Peritonitis TB, peritonitis bakteri, penyakit keganasan pada peritonium.

- Kebocoran cairan di cavum peritoneal:Bile ascites, pancreatic ascites (secondary to a leaking pseudocyst), chylous ascites, urine ascites.

- Micellanous : Myxedema, ovarian disease (Meigs' syndrome), chronic hemodialysis

3.4 Gejala Edema dan Asites

Gejala Edema :

b. Distensi vena jugularis, peningkatan tekanan vena sentralc. Peningkatan tekanan darah, denyut nadi penuh dan kuatd. Melambatnya waktu pengosongan vena-vena tangan e. Edema perifer dan periorbitaf. Asites, efusi pleura, edema paru akut (dispnea, takipnea, ronki basah di

seluruh lapangan paru)g. Penambahan berat badan secara cepat: penambahan 2% = kelebihan

ringan, penambahan 5% = kelebihan sedang, penambahan 8% = kelebihan berat

Page 7: Definisi Sirkulasi Kapiler Darah

Gejala Asites :

Jika jumlah cairan yang terkumpul tidak terlalu banyak, biasanya tidak menunjukkan gejala. Jumlah cairan yang sangat banyak bisa menyebabkan pembengkakan perut dan rasa tidak nyaman, juga sesak nafas.

Jumlah cairan yang sangat banyak, menyebabkan perut tegang dan pusar menjadi datar, bahkan terdorong keluar. Pada beberapa penderita, pergelangan kaki juga membengkak (edema).

Derajat Asites dapat ditentukan secara semikuantitatif sebagai berikut : Tingkatan 1 : bila terdeteksi dengan pemeriksaan fisik yang sangat teliti.

Tingkatan 2 : mudah diketahui dengan pemeriksaan fisik biasa tetapi dalam jumlah cairan yang minimal.

Tingkatan 3 : dapat dilihat tanpa pemeriksaan fisik khusus akan tetapi permukaan abdomen tidak tegang.

Tingkatan 4 : asites permagna.

3.5 Diagnosis Edema dan Asites3.6 Diagnosis Banding Edema dan Asites3.7 Penatalaksanaan Edema dan Asites