Definisi obat

download Definisi obat

of 9

description

obat

Transcript of Definisi obat

Definisi Obat

Menurut PerMenKes 917/Menkes/Per/x/1993, obat (jadi) adalah sediaan atau paduan-paduan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki secara fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi.

Menurut Ansel (1985), obat adalah zat yang digunakan untuk diagnosis, mengurangi rasa sakit, serta mengobati atau mencegah penyakit pada manusia atau hewan.

Obat dalam arti luas ialah setiap zat kimia yang dapat mempengaruhi proses hidup, maka farmakologi merupakan ilmu yang sangat luas cakupannya. Namun untuk seorang dokter, ilmu ini dibatasi tujuannya yaitu agar dapat menggunakan obat untuk maksud pencegahan, diagnosis, dan pengobatan penyakit. Selain itu, agar mengerti bahwa penggunaan obat dapat mengakibatkan berbagai gejala penyakit.

Obat adalah zat aktif berasal dari nabati, hewani, kimiawi alam maupun sintetis dalam dosis atau kadar tertentu dapat dipergunakan untuk preventif (profilaksis), rehabilitasi, terapi, diagnosa terhadap suatu keadaan penyakit pada manusia maupun hewan. Namun zat aktif tersebut tidak dapat dipergunakan begitu saja sebagai obat, terlebih dahulu harus dibuat dalam bentuk sediaan. Oleh karena itu muncul sediaan pil, tablet, kapsul, sirup, suspensi, supositoria, salap, dan lain-lain.Bahan Obat / Bahan BakuSemua bahan, baik yang berkhasiat maupun yang tidak berkhasiat, yang berubah maupun yang tidak berubah, yang digunakan dalam pengolahan obat walaupun tidak semua bahan tersebut masih terdapat di dalam produk ruahan. Produk ruahan merupakan tiap bahan yang telah selesai diolah dan tinggal memerlukan pengemasan untuk menjadi obat jadi. Obat Jadi

suatu obat yang telah melalui seluruh tahap proses pembuatan (telah diberi dosis dan dibentuk dalam sediaan tertentu.Obat Tradisional Merupakan bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (gelenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun menurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Menurut Per. Menkes No. 179/Menkes/-Per/VII/1976, obat tradisional adalah obat berbungkus yang berasal dari bahan tumbuh tumbuhan, hewan, mineral atau sediaan galenik atau campuran dari bahan bahan tersebut yang usaha pengobatan berdasarkan pengalaman.Obat Paten atau specialiteobat milik perusahaan tertentu dengan nama khas yang diberikan produsennya dan dilindungi hukum, yaitu merek terdaftar (proprietary name). Obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang dikuasakannya dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya.Obat merek dagang (trademark)

obat yang dibuat dengan mendapatkan lisensi dari pabrik lain yang obatnya telah dipatenkan. Obat tersebut juga diberi nama dagang. Baik formula maupun nama dagang hanya meniru atas izin pabrik yang bersangkutan.

Obat generik (generic name) adalah obat dengan nama umum tanpa melanggar hak paten obat bersangkutan.

Obat generik berlogo yaitu obat yang diprogram oleh pemerintah dengan nama generik yang dibuat secara CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik). Harga obat disubsidi oleh pemerintah. Logo generik menunjukkan persyaratan mutu yang ditetapkan oleh Mentri Kesehatan (Menkes) RI.Penggolongan Obat Menurut Undang-Undang

1) Obat Bebas, merupakan obat yang ditandai dengan lingkaran berwarna hijau dengan tepi lingkaran berwarna hitam. Obat bebas umumnya berupa suplemen vitamin dan mineral, obat gosok, beberapa analgetik-antipiretik, dan beberapa antasida. Obat golongan ini dapat dibeli bebas di Apotek, toko obat, toko kelontong, warung. Dalam pemakaiannya, penderita dapat membeli dalam jumlah sangat sedikit saat obat diperlukan, jenis zat aktif pada obat golongan ini relatif aman sehingga pemakainnya tidak memerlukan pengawasan tenaga medis selama diminum sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan obat. Oleh karena itu, sebaiknya golongan obat ini tetap dibeli bersama kemasannya.

Ada juga obat-obat herbal tidak masuk dalam golongan ini, namun dikelompokkan sendiri dalam obat tradisional (TR).

2) Obat Bebas Terbatas, merupakan obat yang ditandai dengan lingkaran berwarna biru dengan tepi lingkaran berwarna hitam. Obat-obat yang umunya masuk ke dalam golongan ini antara lain obat batuk, obat influenza, obat penghilang rasa sakit dan penurun panas pada saat demam (analgetik-antipiretik), beberapa suplemen vitamin dan mineral, dan obat-obat antiseptika, obat tetes mata untuk iritasi ringan. Obat golongan ini hanya dapat dibeli di Apotek dan toko obat berizin. obat yang termasuk golongan ini sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda peringatan.

Tanda peringatan selalu tercantum pada kemasan obat bebas terbatas, berupa empat persegi panjang berwarna hitam berukuran panjang 5 (lima) sentimeter, lebar 2 (dua) sentimeter dan memuat pemberitahuan berwarna putih sebagai berikut:

Seharusnya obat jenis ini hanya dapat dijual bebas di toko obat berizin (dipegang seorang asisten apoteker) serta apotek (yang hanya boleh beroperasi jika ada apoteker), karena diharapkan pasien memperoleh informasi obat yang memadai saat membeli obat bebas terbatas.

Contoh obat golongan ini adalah:pain relief, obat batuk, obat pilek dan krim antiseptik.

3) Obat Keras, merupakan obat yang pada kemasannya ditandai dengan lingkaran yang didalamnya terdapat huruf K berwarna merah yang menyentuh tepi lingkaran yang berwarna hitam. Obat keras merupakan obat yang hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Obat-obat yang umumnya masuk ke dalam golongan ini antara lain obat jantung, obat darah tinggi/hipertensi, obat darah rendah/antihipotensi, obat diabetes, hormon, antibiotika, dan beberapa obat ulkus lambung. Obat golongan ini hanya dapat diperoleh di Apotek dengan resep dokter. Yang termasuk golongan ini adalah beberapa obat generik dan Obat Wajib Apotek (OWA). Juga termasuk didalamnya narkotika dan psikotropika tergolong obat keras.

Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan narkotik, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

Contoh : Diazepam, PhenobarbitalOBAT WAJIB APOTEK (OWA)Selain memproduksi obat generik, untuk memenuhi keterjangkauan pelayanan kesehatan khususnya akses obat pemerintah mengeluarkan kebijakan OWA.

OWA merupakan obat keras yang dapat diberikan oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA) kepada pasien. Walaupun APA boleh memberikan obat keras, namun ada persayaratan yang harus dilakukan dalam penyerahan OWA.

1. Apoteker wajib melakukan pencatatan yang benar mengenai data pasien (nama, alamat, umur) serta penyakit yang diderita.

2. Apoteker wajib memenuhi ketentuan jenis dan jumlah yang boleh diberikan kepada pasien. Contohnya hanya jenis oksitetrasiklin salep saja yang termasuk OWA, dan hanya boleh diberikan 1tube.

3. Apoteker wajib memberikan informasi obat secara benar mencakup: indikasi, kontra-indikasi, cara pemakaian, cara penyimpanan dan efek samping obat yang mungkin timbul serta tindakan yang disarankan bila efek tidak dikehendaki tersebut timbul.

Jenis OWATujuan OWA adalah memperluas keterjangkauan obat untuk masyarakat, maka obat-obat yang digolongkan dalam OWA adalah obat ang diperlukan bagi kebanyakan penyakit yang diderita pasien. Antara lain: obat antiinflamasi (asam mefenamat), obat alergi kulit (salep hidrokotison), infeksi kulit dan mata (salep oksitetrasiklin), antialergi sistemik (CTM), obat KB hormonal.

Sesuai permenkes No.919/MENKES/PER/X/1993, kriteria obat yang dapat diserahkan:

1. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak di bawah usia 2 tahun dan orang tua di atas 65 tahun.

2. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan risiko pada kelanjutan penyakit.

3. Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan.

4. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia.

5. Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri.

Tabel. Contoh OWA

ObatIndikasiJumlah yang boleh diberikan

Asam mefenamatAntiinflamasi dan anlagesik10 tablet

Salep hidrokortisonAntialergi topikal1 tube

Obat KBantifertilitas1 siklus (28 hari)

4) Obat Narkotika, merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan (UURI No. 22 Th 1997 tentang Narkotika). Obat ini pada kemasannya ditandai dengan lingkaran yang didalamnya terdapat palang (+) berwarna merah. Obat Narkotika bersifat adiksi dan penggunaannya diawasi dengan ketet, sehingga obat golongan narkotika hanya diperoleh di Apotek dengan resep dokter asli (tidak dapat menggunakan kopi resep). Contoh dari obat narkotika antara lain: opium, coca, ganja/marijuana, morfin, heroin, dan lain sebagainya. Dalam bidang kesehatan, obat-obat narkotika biasa digunakan sebagai anestesi/obat bius dan analgetik/obat penghilang rasa sakit.

Contoh: morfin dan petidin

Macam-macam Bentuk Obat berdasarkan Tempat Pemberiannya

1. Per oral

a. Bentuk padat :

a.1 Pulvis

SAN-SAN

a.2 Pulveres

Parasetamol 200mg, ctm 2mg, amoxilin 200mg dibuat menjadi 10bungkus puyera.3 Pil

Pil Kalium Iodida

a.4 Kapsul

Omnicer, Tarkaa.5 Tablet

Ottopan, Motivala.6 Kaplet

Kaplet Combantrin, Omestanb.Bentuk Cairb.1 Solutio

Betadine Solution, Listerine Mouthwashb.2 Elixira

Solvinex, Batugin, Ethisolvan, Tusapresb.3 Sirup

Sirup Basah: Sirup Codipront, Sirup Pacdin Baby Cough, Sirup Nelco Special

Sirup Kering: Kalthrocin, Opicefb.4 Suspensi

Suspensi Basah: Mylanta, Lapicef, Starcef

Suspensi Kering: Kenthrosin, Kemosilin, Sendicolb.5 Emulsi

Olei Jecoris Aselli Compositus, Laxadine, Scott Emulsion2. Pada mukosa tubuh

a. Pada mukosa mataa.1 Guttae Ophthalmicum

Chlorampenicol, Colme eye drops

a.2 Oculentaa.3 Collyrium

Visine, Insto, Boorwater

b. Pada mukosa telingab.1 Guttae auriculares

Waxcol ear dropc.Pada Mukosa Hidung

c.1 Guttae nasales

Liadin Nasal Drop

c.2 Nasal Spray

c.3 Inhalasid.Pada mukosa mulut dan tenggorokan

d.1 Collutorium dan Gargarismad.2 Trochici

FG Troches, Vitacimin, Xon-Cd.3 Tablet Bukald.4 Tablet Sublingual

e.Pada Mukosa Rektum

e.1 Suppositoria

Dulcolax Sup.,

e.2 Enemaf.Pada Mukosa Vagina

f.1 Solutio

f.2 Ovula

Nistatin Ovula,

g.Pada Topikal

g.1 Unguenta

Salep Kenakomb, isinya Triamcinolone acettonide, Neomycin, Gramicidin, Nystatin

g.2 Kream

Cream Betason-N, isinya Betametason, Neomicyn.

g.3 Linimenta

Liniment Methoneurin, isinya Monosalicyclic Glycoester, Nicotinic Acid Benzyl- Amol Methyester.

g.4 Gelones

g.5 Jelly

Bioplacenton, Trombopob Gelg.6 Pasta

Pasta Lasari, isinya asam salisilat, seng oksida

g.7 Solutiong.8 Lotion

Caladine Lotion

3.Injeksi (suntik)

a. vial

Maxidine

b. ampul

Modecate

c. infuse

Nimotop

4. Aerosol