Definisi Komunitas Daerah Pesisir

22
Komunitas Daerah Pesisir 2012 BAB II PEMBAHASAN Konsep sehat sakit adalah konsep yang kompleks dan multiinterpretasi. Banyak faktor yang mempengaruhi kondisi sehat maupun sakit. Pengertian sehat-sakit juga beragam. Setiap individu, keluarga, masyarakat, maupun profesi kesehatan mengartikan sehat/sakit secara berbeda, bergantung pada paradigmanya. A. Definisi sehat Berabad-abad lalu, sehat diartikan sebagai kondisi yang normal dan alami. Karenanya, segala sesuatu yang tidak normal dan bertentangan dengan alam dianggap sebagai kondisi tidak sehat yang harus dicegah.Sehat sendiri bersifat dinamis yang statusnya terus menerus berubah. Kesehatan mempengaruhi tingkat fungsi seseorang, baik dari segi fisiologis, psikologis, dan dimensi sosiokultural. Keadaan sehat/normal sendiri merupakan hal yang sulit didefinisikan. Setiap orang atau kelompok memiliki pemahaman yang berbeda mengenai hal tersebut. Meski rumit dan bervariasi, suatu keadaan bisa dikatakan normal/sehat setelah memenuhi parameter tertentu. Selanjutnya, konsep umum tentang keadaan normal/sehat akan menggunakan nilai rata-rata parameter tersebut sebagai acuannya. Nilai rata-rata tersebut dikenal dengan istilah 1

Transcript of Definisi Komunitas Daerah Pesisir

Page 1: Definisi Komunitas Daerah Pesisir

Komunitas Daerah Pesisir 2012

BAB II

PEMBAHASAN

Konsep sehat sakit adalah konsep yang kompleks dan multiinterpretasi. Banyak faktor

yang mempengaruhi kondisi sehat maupun sakit. Pengertian sehat-sakit juga beragam. Setiap

individu, keluarga, masyarakat, maupun profesi kesehatan mengartikan sehat/sakit secara

berbeda, bergantung pada paradigmanya.

A. Definisi sehat

Berabad-abad lalu, sehat diartikan sebagai kondisi yang normal dan alami. Karenanya,

segala sesuatu yang tidak normal dan bertentangan dengan alam dianggap sebagai kondisi

tidak sehat yang harus dicegah.Sehat sendiri bersifat dinamis yang statusnya terus menerus

berubah. Kesehatan mempengaruhi tingkat fungsi seseorang, baik dari segi fisiologis,

psikologis, dan dimensi sosiokultural. Keadaan sehat/normal sendiri merupakan hal yang

sulit didefinisikan. Setiap orang atau kelompok memiliki pemahaman yang berbeda

mengenai hal tersebut. Meski rumit dan bervariasi, suatu keadaan bisa dikatakan

normal/sehat setelah memenuhi parameter tertentu. Selanjutnya, konsep umum tentang

keadaan normal/sehat akan menggunakan nilai rata-rata parameter tersebut sebagai

acuannya. Nilai rata-rata tersebut dikenal dengan istilah nilai normal. Sebagai contoh, kadar

natrium normal pada orang dewasa adalah 136-145 mmol/l. Secara umum, ada beberapa

definisi sehat yang dapat dijadikan sebagai acuan.

a. Menurut WHO. Sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna, baik fisik, mental,

dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan.

b. Menurut Parson. Sehat adalah kemampuan optimal individu untuk menjalankan peran

dan tugasnya secara efektif.

c. Menurut undang-undang kesehatan RI No. 23 tahun 1992. Sehat adalah keadaan

keadaan sejahtera tubuh, jiwa, sosial, yang memungkinkan setiap orang untuk hidup

produktif secara sosial dan ekonomi.

1

Page 2: Definisi Komunitas Daerah Pesisir

Komunitas Daerah Pesisir 2012

B. Definisi sakit

Sakit adalah keadaan tidak normal/tidak sehat.Secara sederhana, sakit atau dapat-pula

disebut penyakit-merupakan suatu bentuk kehidupan atau keadaan diluar batas normal.

Tolak ukur yang paling mudah untuk menentukan kondisi sakit/penyakit adalah jika terjadi

perubahan dari nilai rata-rata normal yang telah ditetapkan. Sebagai contoh, bunyi paru

dalam keadaan normal biasanya adalah bronko vesikular. Jika terdengar bunyi mengi, bisa

dikatakan bahwa individu tersebut menderita sakit. Keadaan sakit/penyakit sendiri

merupakan hal yang sulit untuk didefinisikan secara pasti. Akan tetapi, ada beberapa definisi

mengenai sakit/penyakit yang dapat dijadikan acuan.

a. Menurut Parson. Sakit adalah ketidakseimbangan fungsi normal tubuh manusia,

termasuk sejumlah sistem biologis dan kondisi penyesuaian.

b. Menurut Bauman. Bauman mengemukakan ada tiga kriteria keadaan sakit, yaitu adanya

gejala, persepsi tentang keadaan sakit yang dirasakan, dan kemampuan beraktivitas

sehari-hari yang menurun.

c. Menurut batasan medis. Batasan medis mengemukakan dua bukti adanya sakit, yaitu

tanda dan gejala.

d. Menurut Perkins. Sakit adalah suatu keadaan tidak menyenangkan yang menimpa

seseorang sehingga menimbulkan gangguan pada aktivitas sehari-hari, baik aktivitas

jasmani maupun sosial.

Faktor yang mempengaruhi status kesehatan

Menurut Hendrik Bloom, ada empat faktor yang mempengaruhi status kesehatan seseorang,

yaitu herediter, layanan kesehatan, lingkungan, dan perilaku. Keempat faktor tersebut dapat

digambarkan dalam bagan dibawah ini.

2

Page 3: Definisi Komunitas Daerah Pesisir

Komunitas Daerah Pesisir 2012

Dari keempat faktor tersebut, yang mempunyai andil besar dalam derajat kesehatan adalah

faktor lingkungan (45%) dan faktor perilaku (30%). Kedua faktor tersebut sangat berkaitan

erat. Lingkungan bisa sehat jika perilaku masyarakatnya sehat. Kerusakan lingkungan salah

satunya dapat terjadi akibat faktor perilaku manusia. Berbagai penyakit yang saat ini

menimpa bangsa Indonesia, akibat faktor lingkungan dan perilaku manusia.

C. Definisi Kesehatan Komunitas

Kesehatan komunitas merupakan sintesis dari ilmu kesehatan masyarakat yang

bertujuan meningkatkan derajat kesehatan pada seluruh komunitas.

Pada tahun 2004, American Nurses Association (ANA) mendefinisikan keperawatan

kesehatan komunitas sebagai tindakan untuk meningkatkan dan mempertahankan

kesehatan dari populasi dengan mengintegrasikan keterampilan dan pengetahuan yang

seseuai dengan keperawatan dalam kesehatan masyarakat,

Definisi keperawatan kesehatan komunitas menurut American Public Health

Association (2004), yaitu sintesis dari ilmu kesehatan masyarakat dan teori keperawatan

profesional yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan pada keseluruhan komunitas.

Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan komunitas adalah

meningkatkan pengetahuan keterampilan keperawatan serta membimbing dan mendidik

individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat untuk menanamkan pengertian, kebiasaan,

dan perilaku hidup sehat sehingga mampu memelihara dan meningkatkan derajat

kesehatannya.

Keperawatan kesehatan komunitas dibedakan dari spesialisasi keperawatan lainnya:

1. Klien atau unit keperawatan merupakan suatu populasi.

2. Tugas utamaadalah meraih yang terbaik bagi sejumlah orang atau populasi

keseluruhan.

3

Page 4: Definisi Komunitas Daerah Pesisir

Komunitas Daerah Pesisir 2012

3. Proses yang digunakan oleh perawat komunitas termasuk bekerja dengan klien sebagai

mitra yang sejajar.

4. Pencegahan primer merupakan hal yang prioritas dalam memilih tindakan yang sesuai.

5. Memilih strategi untuk menciptakan lingkungan sehat, kondisi sosial, dan ekonomi

pada populasi yang berkembang merupakan fokus utama.

6. Tanggung jawab mencakup keseluruhan populasi yang memerlukan intervensi atau

pelayanan spesifik.

7. Penggunaan sumber-sumber kesehatan optimal untuk menadapatkan perbaikan yang

terbaik dari populasi merupakan kunci pokok dari kegiatan praktik.

8. Kolaborasi dengan berbagai jenis populasi, organisasi, dan perkumpulan merupakan

cara paling efektif untuk mempromosikan dan melindungi kesehatan populasi.

D. Tolak Ukur Kesehatan Komunitas

Menurut ANA (1974) Standar Praktek Keperawatan Komunitas adalah :

1.      Pengumpulan data status kesehatan klien sistemik dan terus menerus

2.      Menegakkan diagnosa dari data

3.      Perencanaan menentukan tujuan

4.      Perencanaan diprioritaskan pemberian keperawatan.

5.      Pemberian tindakan keperawatan (promosi, menjaga dan perbaikan )

6.      Tindakan keperawatan dalam membantu klien meningkatkan kesehatan.

7.      Kemajuan klien terhadap pencapaian tujuan

8.      Tindakan keperawatan pengkajian secara kontinu

E. Komunitas Daerah Pesisir

1. Definisi Komunitas Daerah Pesisir

Soekanto (2002) mengartikan community sebagai masyarakat setempat.

Masyarakat setempat menunjuk pada warga sebuah desa, kota, suku atau bangsa yang

mana para anggotanya hidup bersama sehingga merasakan bahwa kelompoknya dapat

memenuhi kepentingan-kepentingan hidup yang utama. Keterikatan secara geografis

merupakan suatu ciri dasar yang sifatnya pokok sebagai suatu komunitas, tetapi hal ini

tidaklah cukup, karena suatu community harus memiliki apa yang dinamakan dengan

4

Page 5: Definisi Komunitas Daerah Pesisir

Komunitas Daerah Pesisir 2012

community sentiment atau perasaan komunitas. Perasaan sebagai suatu komunitas

memiliki beberapa unsur, yaitu seperasaan, sepenanggungan dan saling memerlukan.

Komunitas pulau-pulau kecil adalah masyarakat yang jumlahnya maksimal 200.000

jiwa, hidup pada pulau-pulau yang secara geografis terpisah dengan pulau induknya

dengan luas maksimal 10.000 Km dan secara spesifik memiliki kesamaan dan ikatan

yang menyatukan mereka.

Komunitas pulau-pulau kecil didalamnya juga terdapat beragam sub komunitas,

namun sub komunitas yang paling umum (dominan) ditemukan adalah komunitas pesisir.

Pada komunitas pesisir umumnya dihuni komunitas nelayan yang memang identik

dengan karakteristik ekologisnya. Komunitas pesisir merupakan suatu kesatuan hidup

manusia yang menempati wilayah pesisir.

Sedangkan menurut Viktor (2001), populasi masyarakat pesisir didefinisikan

sebagai kelompok orang yang tinggal di daerah pesisir dan sumber kehidupan

perekonomiannya bergantung secara langsung pada pemanfaatan sumberdaya laut dan

pesisir. Namun untuk lebih operasional, definisi populasi masyarakat pesisir yang luas ini

tidak seluruhnya diambil tetapi hanya difokuskan pada kelompok nelayan dan

pembudidaya ikan serta pedagang dan pengolah ikan.

2. Karakteristik Masyarakat Daerah Pesisir

Komunitas daerah pesisir memiliki karakter khusus yang membedakannya

dengan komunitas daerah lain, di mana karakter tersebut menjadi ikatan yang

menyatukan mereka. Karakter khusus tersebut mencakup aspek pekerjaan, perilaku

sosial, dan ikatan norma sosial (adat istiadat)/budaya.

a. Pekerjaan

Masyarakat pesisir bergantung pada sumberdaya laut. Ketergantungan

masyarakat pesisir terhadap sumberdaya laut secara langsung menyebabkan mereka

berupaya menjaga kelestarian lingkungan, yaitu memanfaatkan sumberdaya laut yang

tersedia sesuai dengan kebutuhan disertai upaya untuk memperbaikinya. Sebaliknya,

mereka yang datang hanya untuk memanfaatkan sumberdaya laut akan melakukan

5

Page 6: Definisi Komunitas Daerah Pesisir

Komunitas Daerah Pesisir 2012

eksploitasi sumberdaya laut yang tersedia tanpa disertai tanggung jawab untuk

memulihkannya, kalaupun dilakukan bukan karena adanya kesadaran , namun sebagai

bentuk pelaksanaan kewajiban yang dibebankan.

Masyarakat pesisir terdiri dari nelayan pemilik, buruh nelayan, pembudidaya

ikan dan organisme laut lainnya, pedagang ikan, pengolah ikan, dan supplier faktor

sarana produksi perikanan. Dalam bidang non-perikanan, masyarakat pesisir bisa

terdiri dari penjual jasa pariwisata, penjual jasa transportasi, serta kelompok

masyarakat lainnya yang memanfaatkan sumberdaya non-hayati laut dan pesisir untuk

menyokong kehidupannya.

Sebagian besar penduduk pesisir bekerja sebagai nelayan, pembudidaya ikan

serta pedagang dan pengolah ikan. Kelompok ini secara langsung mengusahakan dan

memanfaatkan sumberdaya ikan melalui kegiatan penangkapan dan budidaya.

Sebagian masyarakat nelayan pesisir ini adalah pengusaha skala kecil dan menengah.

Namun lebih banyak dari mereka yang bersifat subsisten, menjalani usaha dan

kegiatan ekonominya untuk menghidupi keluarga sendiri, dengan skala yang begitu

kecil sehingga hasilnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan jangka waktu sangat

pendek. Komunitas masyarakat yang didimonasi pekerja kelas bawah ini menjadikan

daerah pesisir tergolong sebagai daerah miskin. Akibatnya sering muncul

permasalahan dalam bidang pemukiman, pendidikan dan kesehatan.

b. Perilaku sosial

Sebagai suatu kesatuan sosial-budaya, masyarakat pesisir memiliki ciri-ciri

perilaku sosial yang dipengaruhi oleh karakteristik kondisi geografis dan

matapencaharian penduduknya. Sebagian dari ciri-ciri perilaku sosial tersebut adalah

sebagai berikut :

1) Etos kerja tinggi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mencapai kemakmuran.

2) Kompetitif dan mengandalkan kemampuan diri untuk mencapai keberhasilan.

3) Apresiasi terhadap prestasi seseorang dan menghargai keahlian.

4) Terbuka dan ekspresif, sehingga cenderung “kasar”.

5) Solidaritas sosial yang kuat dalam menghadapi ancaman bersama atau membantu

sesama ketika menghadapi musibah.

6) Kemampuan adaptasi dan bertahan hidup yang tinggi.

6

Page 7: Definisi Komunitas Daerah Pesisir

Komunitas Daerah Pesisir 2012

7) Bergaya hidup “konsumtif “.

8) Demonstratif dalam harta-benda (emas, perabotan rumah, kendaraan, bangunan

rumah, dan sebagainya) sebagai manifestasi “keberhasilan hidup”.

9) ”Agamis”, dengan sentimen keagamaan yang tinggi.

10) ”Temperamental”, khususnya jika terkait dengan ”harga diri”.

Salah satu ciri perilaku sosial dari masyarakat pesisir yang terkait dengan sikap

temperamental dan harga diri tersebut dapat disimak dalam pernyataan antropolog

Belanda di bawah ini (Boelaars, 1984:62):

Orang pesisir memiliki orientasi yang kuat untuk merebut dan

meningkatkan kewibawaan atau status sosial.Mereka sendiri mengakui

bahwa mereka cepat marah, mudah tersinggung, lekas menggunakan

kekerasan, dan gampang cenderung balas-membalas sampai dengan

pembunuhan.Orang pesisir memiliki rasa harga diri yang amat tinggi

dan sangat peka.Perasaan itu bersumber pada kesadaran mereka bahwa

pola hidup pesisir memang pantas mendapat penghargaan yang tinggi.

c. Ikatan norma sosial (adat istiadat)/budaya

Bagi masyarakat pesisir, kebudayaan merupakan sistem gagasan atau sistem

kognitif yang berfungsi sebagai ”pedoman kehidupan”, referensi pola-pola kelakuan

sosial, serta sebagai sarana untuk menginterpretasi dan memaknai berbagai peristiwa

yang terjadi di lingkungannya. Setiap gagasan dan praktik kebudayaan harus bersifat

fungsional dalam kehidupan masyarakat. Jika tidak, kebudayaan itu akan hilang dalam

waktu yang tidak lama. Kebudayaan haruslah membantu kemampuan survival

masyarakat atau penyesuaian diri individu terhadap lingkungan kehidupannya. Sebagai

suatu pedoman untuk bertindak bagi warga masyarakat, isi kebudayaan adalah

rumusan dari tujuan-tujuan dan cara-cara yang digunakan untuk mencapai tujuan itu,

yang disepakati secara sosial.

Ciri-ciri kebudayaan mereka seperti sistem gender, relasi patron-klien, pola-

pola perilaku dalam mengeksploitasi sumber daya perikanan, serta kepemimpinan

sosial tumbuh karena pengaruh kondisi-kondisi dan karakteristik-karakteristik yang

terdapat di lingkungannya.

7

Page 8: Definisi Komunitas Daerah Pesisir

Komunitas Daerah Pesisir 2012

3. Perilaku Terhadap Kesehatan

Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang (organisme)

terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,

makanan serta lingkungan (Soekidjo : 2007).

Batasan ini mempunyai 2 unsur pokok, yaitu respon dan stimulus atau perangsangan.

Respon atau reaksi manusia, baik bersifat pasif (pengetahuan, persepsi dan sikap),

maupun bersifat aktif (tindakan yang nyata atau praktis).Sedangkan stimulus dan

rangsangan terdiri dari 4 unsur pokok, yaitu sakit dan penyakit, sistem pelayanan

kesehatan dan lingkungan. Dengan demikian, secara rinci perilaku kesehatan mencakup:

1. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakitnya, yaitu bagaimana manusia

berespon, baik secara pasif (mengetahui, bersikap, dan mempersepsikan penyakit dan

rasa sakit yang ada di dirinya dan luar dirinya), maupun aktif (tindakan) yang

dilakukan sehubungan dengan penyakit dan sakit tersebut. Perilaku terhadap sakit dan

penyakit ini dengan sendirinya sesuai dengan tingkat-tingkat pencegahan penyakit,

yakni:

a. Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan (health

promotion behaviour).

b. Perilaku pencegahan penyakit (health prevention behaviour), adalah suatu respon

untuk melakukan pencegahan penyakit. Misalnya, tidur memakai kelambu untuk

mencegah gigitan nyamuk malaria. Termasuk juga perilaku tidak menularkan

penyakit.

c. Perilaku sehubungan dengan pencarian pengobatan (health seeking behaviour),

yakni perilaku untuk malakukan atau mencari pengobatan, misalnya mencari

pengobatan ke fasilitas-fasilitas kesehatan.

d. Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan (health rehabilitation

behaviour), yakni perilaku yang berhubungan dengan usaha-usaha pemulihan

kesehatan setelah sembuh dari suatu penyakit. Misalnya, mematuhi anjuran dokter

dalam rangka pemulihan kesehatannya.

2. Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan, adalah respon seseorang terhadap

sistem pelayanan kesehatan baik sistem pelayanan kesehatan modern maupun

8

Page 9: Definisi Komunitas Daerah Pesisir

Komunitas Daerah Pesisir 2012

tradisional.perilkau menyangkut respon terhadap fasilitas pelayanan, cara pelayanan,

dll.

3. Perilaku terhadap makanan (nutrition behaviour), yakni respon seseorang terhadap

makanan sebagai kebutuhan vital bagi kehidupan. Perilaku meliputi pengetahuan,

persepsi, sikap dan praktik kita terhadap makanan.

4. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan (environmental health behaviour) adalah

respon terhadap lingkungan sebagai determinan kesehatan manusia. Perilaku antara

lain:

a. Perilaku sehubungan dengan air bersih, termasuk komponen, manfaat dan

penggunaan air bersih untuk kepentingan kesehatan.

b. Perilaku sehubungan dengan pembuangan air kotor, menyangkut segi hygiene

pemeliharaan teknik dan penggunaannya.

c. Perilaku sehubungan dengan limbah, baik limbah padat maupun cair. Termasuk

sistem pembuangan sampah dan air limbah.

Permasalahan kesehatan dapat dikatakan relatif rumit, karena sangat terkait

dengan lingkungan dan ekonomi. Dalam menjaga kesehatan para petani dan nelayan

tidak melakukan kegiatan khusus, karena kehidupan mereka yang cukup keras, artinya

dalam setiap langkah kehidupan mereka adalah untuk memperoleh penghasilan. Warga

masyarakat dalam mengatasi sakit yang dideritanya berbeda sesuai dengan karakteristik

desa. Dengan alasan ekonomi, mereka menganggap dirinya tidak mampu, maka mereka

melakukan pengobatan sendiri dengan obat-obatan yang dijual bebeas sampai batas

tertentu kemudian dilakukan perawatan yang lebih baik jika sakit parah. Terlebih akibat

penurunan pendapatannya, para nelayan lebih memprioritaskan konsumsi pangan,

sehingga sakit yang tidak parah akan dilakukan pengobatan sendiri menggunakan obat

bebas.

4. Penyakit dan Masalah Kesehatan

a. Hipertiroid

Makanan laut (seafood) dapat menjadi sumber yodium alami bagi

kelangsungan kerja kelenjar tiroid. Asupan yodium dapat ditemukan lewat makanan

9

Page 10: Definisi Komunitas Daerah Pesisir

Komunitas Daerah Pesisir 2012

dan minuman. Makanan-makanan dari laut , seperti ikan, dan rumput laut merupakan

sumber pangan beryodium tinggi. Mengkonsumsi seafood dapat membantu tubuh

menyediakan yodium yang cukup. Namun jika kadar yodium dalam tubuh terlalu

banyak, justru akan menghambat kerja kelanjar tiroid untuk mengeluarkan hormone

tiroid akibatnya terjadi penyakit gondok.

b. Malaria

Penyakit malaria merupakan penyakit menular yang banyak diderita oleh

penduduk yang tinggal di wilayah tropis seperti Indonesia. Di Indonesia, penyakit

malaria bersifat endemis karena selalu menjangkiti beberapa orang pada suatu

daerah. Penyakit ini sudah lama diderita oleh banyak masyarakat yang tinggal di

daerah pantai, persawahan, perkebunan, serta hutan.

c. Penyakit Kulit

Berikut adalah beberapa jenis penyakit kulit yang umumnya sering menyerang

masyarakat di daerah pesisir diantaranya :

1) Eksim (ekzema)

2) Kudis (Scabies)

3) Kurap(tinea corporis)

4) Bisul (Furunkel)

5) Panau/panu

6) Kusta

d. Diare, muntaber, dan cacingan

Sebanyak 19,67 persen (data tahun 2007) warga daerah pesisir tidak memiliki

jamban. Mereka membuang kotoran/tinja di tempat terbuka seperti kebun, sawah,

ataupun sungai dan laut. Hal ini menjadi kebiasaan yang terutama disebabkan oleh

rendahnya tingkat pendidikan. Minimnya penghasilan dan sumber mata pencaharian

membuat sebagian besar mereka berpikir bahwa lebih baik mencari yang hemat dan

efisien dibanding harus mengeluarkan biaya untuk membuat jamban. Pembuangan

tinja perlu mendapat perhatian khusus karena merupakan satu bahan buangan yang

banyak mendatangkan masalah dalam bidang kesehatan dan sebagai media bibit

penyakit, seperti diare, typhus, muntaber, disentri, cacingan dan gatal-gatal. Selain

itu, dapat menimbulkan pencemaran lingkungan pada sumber air dan bau busuk.

10

Page 11: Definisi Komunitas Daerah Pesisir

Komunitas Daerah Pesisir 2012

5. Peran Perawat Komunitas Daerah Pesisir

Perawat komunitas daerah pesisir menggambarkan perawat yang berada di daerah

pesisir dan berkonsentrasi dengan kesehatan, kesejahteraan, dan perawatan masyarakat di

daerah tersebut. Peran perawat komunitas daerah pesisir antara lain :

a. Sebagai Pendidik

Peran perawat di komunitas sebagai peran pendidik yaitu peran perawat untuk

memberikan informasi yang berupa pengajaran mengenai pengetahuan dan

keterampilan dasar. Untuk masyarakat pesisir yang di utamakan yaitu tentang hidup

bersih, sanitasi yang baik, jamban yang sesuai syarat, konsumsi dan penggunaan air

bersih,dan lain-lain.

b. Sebagai Advokat

Peran perawat sebagai advokat yaitu tindakan perawat dalam mencapai suatu

tujuan yang bersifat untuk kepentingan masyarakat atau bertindak untuk mencegah

kesalahan yang tidak diinginkan ketika pasien sedang menjalankan pengobatan.Peran

perawat advokat ini dapat kita temukan saat pasien bingung dan berusaha memutuskan

tindakan yang terbaik bagi kesehatannya, untuk itu perawat dibutuhkan memberikan

informasi lengkap bagi pasien dan berusaha menolak bila tindakan itu membahayakan

kondisi pasien dan melanggar hak-hak pasien. Bila dihubungkan dengan teori

kerangka kerja dari Milio (1976) tentang promosi kesehatan dan pencegahan penyakit,

dan teori sosial kritis, hal ini mengharuskan perawat untuk mengambil tindakan yang

tepat dan berpikir kritis bagi kesehatan pasien,keluarga dan masyarakat.

c. Sebagai Peneliti

Perawat sebagai peneliti yaitu peran perawat yang menerjemahkan temuan

riset, bertanggung jawab untuk melakukan penelitian, mengidentifikasi, menganalisis

data, memecahkan masalah klinis dengan menerapkan prinsip dan metode

penelitian.Penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan ilmu / pendidikan dan

praktik keperawatan dan meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan keperawatan

sesuai dengan masalah kesehatan yang ada di daerah tersebut. Sehingga melalui

penelitian ini, perawat bisa mengatasi permasalahan kesehatan di daerah pesisir

contohnya penelitian tentang hipertiroid atau diare ternyata setelah diteliti karena

11

Page 12: Definisi Komunitas Daerah Pesisir

Komunitas Daerah Pesisir 2012

konsumsi air kurang bersih dan jamban yang tidak layak menjadi penyebab

diare,muntaber,dll. Maka perawat bisa mengatasi permasalahan diare dimulai dari

mengatasi penyebabnya bersama masyarakat.

d. Sebagai Konsultan

Perawat sebagai konsultan yaitu peran perawat yang bertugas sebagai tempat

konsultasi pasien dalam pemberian informasi, dukungan atau memberi ajaran tentang

tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.Konsultasi yang diberikan tentu harus

sesuai dengan permasalahan kesehatan komunitas daerah pesisir tersebut seperti

penyakit kulit, permasalahan gizi buruk, konsumsi air bersih yang masih rendah, serta

diare yang masih menjadi perhatian dan membantu pemecahan masalah tersebut.

e. Sebagai Pemberi Perawatan

Perawat sebagai pemberi perawatan secara langsung yaitu peran perawat dalam

memberikan asuhan keperawatan secara langsung kepada individu, keluarga dan

kelompok dengan menggunakan energi dan waktu seminimal mungkin.

Perawat ini langsung mengkaji kondisi kesehatan pasien, merencanaan,

mengimplementasi dan mengevaluasi asuhan keperawatan. Perawat secara langsung

terlibat dalam proses penyembuhan pasien tidak hanya secara fisik saja tapi holistik

yaitu penyembuhan kesehatan emosi, spiritual, dan sosial. (Keeling dan Ramos, 1995).

f. Sebagai Pemasaran kesehatan

Perawat sebagai pemasaran kesehatan pada masyarakat atau social marketer

yaitu peran perawat dalam mempromosikan kesehatan atau gaya hidup sehat. Kegiatan

promosi ini bersifat sosial dan dibuat berdasarkan kesukarelaan. Peran ini dapat kita

lihat ketika perawat langsung datang ke tempat terpencil yang mempromosikan ke

rumah-rumah penduduk tentang manfaat Keluarga Berencana (KB), cara melakukan

KB, dan informasi lengkap lainnya yang mendukung program KB.Atau

mempromosikan tentang pencegahan malaria dengan 3M ke masyarakat.

12

Page 13: Definisi Komunitas Daerah Pesisir

Komunitas Daerah Pesisir 2012

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, tidak

hanya bebas dari penyakit dan kelemahan. Sedangkan sakit adalah ketidakseimbangan

fungsi normal tubuh manusia, termasuk sejumlah sistem biologis dan kondisi penyesuaian.

Status kesehatan dipengaruhi oleh empat faktor yaitu herediter, layanan kesehatan,

lingkungan, dan perilaku.

Kesehatan komunitas merupakan sintesis dari ilmu kesehatan masyarakat yang

bertujuan meningkatkan derajat kesehatan pada seluruh komunitas. Salah satu komunitas

yang ada di Indonesia adalah komunitas daerah pesisir. Komunitas pesisir merupakan suatu

kesatuan hidup manusia yang menempati wilayah pesisir.

Masyarakat daerah pesisir bergantung pada sumberdaya laut untuk kelangsungan

hidupnya. Sebagian dari mereka merupakan keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah

sehingga masyarakat daerah pesisir identik dengan kemiskinan. Kondisi ini menimbulkan

beberapa permasalahan terutama di bidang kesehatan. Penyakit yang sering menyerang

masyarakat daerah pesisir adalah hipertiroid, malaria, penyakit kulit (eksim, kudis, kurap,

bisul, panu, dan kusta), diare, muntaber dan cacingan. Kondisi ekonomi yang tidak

memungkinkan, membuat mereka lebih mementingkan kebutuhan pangan dan meremehkan

kebutuhan kesehatan.

Peran perawat komunitas di daerah pesisir adalah sebagai pendidik, advokat, peneliti,

konsultan, pemberi perawatan dan pemasaran kesehatan. Tujuannya adalah untuk

meningkatakan kualitas kesehatan masyarakat daerah tersebut dengan memberikan

pendidikan kesehatan, khususnya tentang kebersihan dan kesehatan lingkungan.

13

Page 14: Definisi Komunitas Daerah Pesisir

Komunitas Daerah Pesisir 2012

DAFTAR PUSTAKA

1. Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta: EGC.

2. Brooker, Chris. 2008. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta : EGC.

3. Effendi, Ferry. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam

Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika.

4. Kusnadi. 2010. Kebudayaan Masyarakat Nelayan. Yogyakarta, Balai Pelestarian Sejarah

dan Nilai Tradisional, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

5. Nikijuluw, Viktor P.H. 2001. Populasi dan Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir serta

Strategi Pemberdayaan Mereka Dalam Konteks Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Secara

Terpadu. Bogor, Institut Pertanian Bogor (IPB).

6. Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta

7. http://carapedia.com/tentang_penyakit_malaria_info2297.html

8. http://repository.unhas.ac.id

9. http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/MS.B8pdf

14