Definisi Klasifikasi Pengakuan Pengukuran pengungkapan · Investasi didefinisikan : Aset yang...

13
Definisi Klasifikasi Pengakuan Pengukuran pengungkapan 1 tedi-last 10/18

Transcript of Definisi Klasifikasi Pengakuan Pengukuran pengungkapan · Investasi didefinisikan : Aset yang...

Page 1: Definisi Klasifikasi Pengakuan Pengukuran pengungkapan · Investasi didefinisikan : Aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi (seperti bunga, dividen dan royalti), atau

Definisi

Klasifikasi

Pengakuan

Pengukuran

pengungkapan

1tedi-last 10/18

Page 2: Definisi Klasifikasi Pengakuan Pengukuran pengungkapan · Investasi didefinisikan : Aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi (seperti bunga, dividen dan royalti), atau

Investasi didefinisikan :

Aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaatekonomi (seperti bunga, dividen dan royalti), ataumanfaat sosial (non keuangan, seperti peningkatankualitas layanan) sehingga dapat meningkatkankemampuan pemerintah dalam rangka pelayanankepada masyarakat.

Klasifikasi investasi :

1. Investasi Jangka Pendek

2. Investasi Jangka Panjang

lampiran I PP No.71 Tahun 2010 2

Page 3: Definisi Klasifikasi Pengakuan Pengukuran pengungkapan · Investasi didefinisikan : Aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi (seperti bunga, dividen dan royalti), atau

Karakteristik investasi jangka pendek :

1. Diharapkan dapat segera dicairkan dandimaksudkan untuk dimiliki < 1 tahun.

2. ditujukan dalam rangka manajemen kas.

3. Berisiko rendah atau bebas dari perubahan ataupengurangan harga yang signifikan

4. Terdiri:

a) Deposito berjangka waktu 3 - 12 bulan,

b) Pembelian obligasi pemerintah jangka pendekoleh pemerintah daerah,

c) Pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

3

Page 4: Definisi Klasifikasi Pengakuan Pengukuran pengungkapan · Investasi didefinisikan : Aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi (seperti bunga, dividen dan royalti), atau

Karakteristik investasi jangka panjang :

1. Dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari 12 bulan

2. Sifat penanaman :

a) Investasi Permanen

b) Investasi Non-permanen

Ad. 1. Investasi permanen

Investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secaraberkelanjutan, dan ditujukan untuk mendapatkan deviden, dan ataupengaruh signifikan dalam jangka panjang, dan atau menjaga hubungankelembagaan, contoh:

Penyertaan modal pemerintah pada perusahaan negara/daerah,

Penyertaan pemerintah pada badan internasional dan badan hukumlainnya (misal ; IMF Rp 37,1 T (per 2014, Bank Dunia Rp 147,8 M per2012, International Development Association – IDA Rp 4,6 M per 2012)

Investasi permanen lainnya

4

Page 5: Definisi Klasifikasi Pengakuan Pengukuran pengungkapan · Investasi didefinisikan : Aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi (seperti bunga, dividen dan royalti), atau

Ad 2. Investasi non permanen

Investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secaratidak berkelanjutan, contoh:

1. Investasi dalam obligasi yang dimaksudkan untuk dimiliki sampaitanggal jatuh temponya.

2. Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapatdialihkan kepada pihak ketiga.

3. Dana yang disisihkan oleh pemerintah dalam rangka pelayananmasyarakat (misal : bantuan modal bergulir kepada kelompokmasyarakat tertentu).

4. Investasi non permanen lainnya (misal : penyertaan modal dalamrangka penyehatan/penyelamatan perekonomian).

lampiran I PP No.71 Tahun 2010 5

Page 6: Definisi Klasifikasi Pengakuan Pengukuran pengungkapan · Investasi didefinisikan : Aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi (seperti bunga, dividen dan royalti), atau

Pengeluaran kas dan/atau aset , penerimaan

hibah dalam bentuk investasi dan perubahan

piutang menjadi investasi dapat diakui sebagai

investasi apabila memenuhi kriteria:

1. Kemungkinan manfaat ekonomi atau manfaat

sosial atau jasa potensial di masa yang akan

datang atas suatu investasi tersebut dapat

diperoleh pemerintah

2. Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat

diukur secara memadai (reliable)

lampiran I PP No.71 Tahun 2010 6

Page 7: Definisi Klasifikasi Pengakuan Pengukuran pengungkapan · Investasi didefinisikan : Aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi (seperti bunga, dividen dan royalti), atau

Penilaian Investasi :

1. Bila terdapat pasar aktif yang dapat membentuk nilai pasar, maka

nilai pasar dipergunakan sebagai dasar penerapan nilai wajar.

2. Investasi yang tidak memiliki pasar yang aktif dapat dipergunakan

nilai nominal, nilai tercatat atau nilai wajar lainnya.

3. Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga, misalnya

saham dan obligasi jangka pendek, dicatat sebesar biaya perolehan

4. Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa biaya

perolehan, maka investasi dinilai berdasarkan nilai wajar investasi

pada tanggal perolehannya yaitu sebesar harga pasar. Apabila tidak

ada nilai wajar, investasi dinilai berdasarkan nilai wajar aset lain

yang diserahkan untuk memperoleh investasi tersebut.

5. Investasi jangka pendek non saham (misal : deposito) dicatat

sebesar nilai nominalnya.

lampiran I PP No.71 Tahun 2010 7

Page 8: Definisi Klasifikasi Pengakuan Pengukuran pengungkapan · Investasi didefinisikan : Aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi (seperti bunga, dividen dan royalti), atau

6. Investasi jangka panjang yang bersifat permanen dalam bentuk penyertaan modalpemerintah dicatat sebesar biaya perolehannya.

7. Investasi non-permanen dalam bentuk obligasi dicatat sebesar nilai perolehannya.8. Investasi non permanen yang dimaksudkan untuk penyehatan/penyelamatan

perekonomian, dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direaliasaikan.9. Investasi non-permanen dalam bentuk penanaman modal pada proyek

pembangunan yang dapat diserahkan kepada pihak ketiga (misal : PIR) dinilaisebesar biaya pembangunan termasuk biaya perencanaan dan penyelesaiannyasampai diserahkan kepada pihak ketiga.

10. Investasi yang diperoleh dari pertukaran aset pemerintah dinilai sebesar biayaperolehan, atau nilai wajar investasi (bila harga perolehan tidak diketahui).

Catatan :a) Harga perolehan investasi dalam valuta asing yang bayar dalam valuta asing yang

sama, harus dinyatakan dalam rupiah menggunakan kurs tengah BI pada tanggaltransaksi.

b) Diskonto atau premi pada pembelian investasi diamortisasi selama periode daripembelian sampai jatuh temponya, sehingga hasil yang konstan diperoleh dariinvestasi tsb.

lampiran I PP No.71 Tahun 2010 8

Page 9: Definisi Klasifikasi Pengakuan Pengukuran pengungkapan · Investasi didefinisikan : Aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi (seperti bunga, dividen dan royalti), atau

1. Metode biaya;Investasi dicatat sebesar biaya perolehan. Penghasilan atasinvestasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yang diterimadan tidak mempengaruhi besarnya investasi pada badanusaha/badan hukum yang terkait.

2. Metode ekuitas;Pemerintah mencatat investasi awal sebesar biaya perolehandan ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugipemerintah setelah tanggal perolehan. Bagian laba kecualidividen dalam bentuk saham yang diterima pemerintah akanmengurangi nilai investasi pemerintah. Penyesuaian terhadapnilai investasi juga diperlukan untuk mengubah porsikepemilikan investasi pemerintah, misalnya adanyaperubahan yang timbul akibat pengaruh valuta asing sertarevaluasi aset tetap.

3. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan;Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakanterutama untuk kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalamjangka waktu dekat.

lampiran I PP No.71 Tahun 2010 9

Page 10: Definisi Klasifikasi Pengakuan Pengukuran pengungkapan · Investasi didefinisikan : Aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi (seperti bunga, dividen dan royalti), atau

Penggunaan metode penilaian investasi :1. Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya;2. Kepemilikan 20% sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi

memiliki pengaruh yang signifikan menggunakan metode ekuitas;3. Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas;4. Kepemilikan bersifat nonpermanen menggunakan metode nilai bersih

yang direalisasikan.

Catatan :Dalam kondisi tertentu, kriteria besarnya persentase kepemilikan sahambukan merupakan faktor penentu dalam pemilihan metode penilaianinvestasi, tetapi yang lebih menentukan adalah tingkat pengaruh atautingkat pengendalian terhadap perusahaan investee, dengan ciri-ciri :a) Kemampuan mempengaruhi komposisi dewan komisaris.b) Kemampuan untuk menunjuk/mengganti direksi.c) Kemampuan untuk menetapkan dan mengganti dewan direksid) Kemampuan untuk mengendalikan mayoritas suara dalam

rapat/pertemuan dewan direksi.

lampiran I PP No.71 Tahun 2010 10

Page 11: Definisi Klasifikasi Pengakuan Pengukuran pengungkapan · Investasi didefinisikan : Aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi (seperti bunga, dividen dan royalti), atau

1. Hasil investasi yang diperoleh dari investasi jangka pendek,(bunga deposito, bunga obligasi, dan dividen tunai), diakuipada saat diperoleh dan dicatat sebagai pendapatan.

2. Hasil investasi berupa dividen tunai yang diperoleh daripenyertaan modal pemerintah yang pencatatannyamenggunakan metode biaya, dicatat sebagai pendapatan hasilinvestasi. Sedangkan bila menggunakan metode ekuitas,bagian laba berupa dividen tunai yang diperoleh olehpemerintah dicatat sebagai pendapatan hasil investasi danmengurangi nilai investasi pemerintah.

3. Dividen dalam bentuk saham yang diterima tidak akanmenambah nilai investasi pemerintah.

lampiran I PP No.71 Tahun 2010 11

Page 12: Definisi Klasifikasi Pengakuan Pengukuran pengungkapan · Investasi didefinisikan : Aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi (seperti bunga, dividen dan royalti), atau

Pelepasan investasi pemerintah dapat terjadikarena :

1.Penjualan.

2.Pelepasan hak menurut peraturan pemerintah.

Perbedaan antara hasil pelepasan investasidengan nilai tercatatnya harus dibebankan ataudikreditkan sebagai keuntungan (kerugian)pelepasan investasi, dan disajikan dalam laporanOperasional.

lampiran I PP No.71 Tahun 2010 12

Page 13: Definisi Klasifikasi Pengakuan Pengukuran pengungkapan · Investasi didefinisikan : Aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi (seperti bunga, dividen dan royalti), atau

Item pengungkapan investasi dalam laporan keuangan :1. Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi;2. Jenis-jenis investasi, investasi permanen dan

nonpermanen;3. Perubahan harga pasar baik investasi jangka pendek

maupun investasi jangka panjang;4. Penurunan nilai investasi yang signifikan dan

penyebab penurunan tersebut;5. Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alasan

penerapannya;6. Perubahan pos investasi.

-Ω-

lampiran I PP No.71 Tahun 2010 13