Definisi Internal Control & Internal Audit
Transcript of Definisi Internal Control & Internal Audit
Definisi Internal Control & Internal Audit
Internal Control Internal Audit
Suatu kontrol system yang dirancangdidalam suatu rangkaian proses transksasidan dikoordinasikan untuk mencapai tujuanperusahaan, meliputi struktur organisasi, SOP/MI, job des, budget, jenjang approval, peraturan perusahaan dll.
Bagian (orang) yang melakukanpemeriksaan atas bukti-bukti tranksasi, yang mana bagian ini adalah independen dankompeten untuk menentukan tingkatkesesuaian antara pelaksanaan dengankriteria yang telah ditetapkan. Sebagai suatudasar untuk memberikanbantuan/rekomendasi yang konstruktif danprospektif kepada manajemen
Tujuan:
Menjaga harta kekayaan perusahaan
Akurasi data akuntansi
Efektifitas dan efisiensi kegiatanoperasional
Kepatuhan terhadap kebijakanmanajemen
Tujuan:1. Mereview kepatuhan pelaksanaan SOP
dan segala kebijakan perusahaan,2. Mereview pelaksanaan internal kontrol,3. Meyakinkan pihak yg berkepentingan
(Stake holder) bahwa perusahaandalam kondisi yang baik.
JENIS-JENIS AUDIT
AUDIT INTERNAL AUDIT EKSTERNAL
Internal Audit Adira
BDI
Team audit HR (dari Divisi HRD)
Audit dari kantor akuntan publik -KPMG
Audit Pajak
Audit Bank Indonesia
Audit PPATK
Masing-masing team audit tersebut mempunyai spesifikasi
dan tujuan yang berbeda, namun cara kerja hampir sama.
STRUKTUR ORGANISASIPresident Director
Internal audit Div. Head
Reguler Audit Dept. Head
Reguler Audit Sect. Head
Reguler Audit Staff
QA & Dev. Audit Dept.
Head
QA & Dev. Audit
Sect.Head
QA & Audit Staff
MIS & Desk Audit Sect.
Head
MIS & Desk Audit Staff
Internal Audit Support Staff
Investigation Dept. Head
Investigation Sect. Head
Investigation Staff
Per 1 Maret 2012
Jabatan Nama
Internal Audit Div. Head Ingrid Sri Komala Dewi
Reguler Audit Dept. Head Tongam Tovendi Sihite; Dani Rachman; RillyAsril
QA & Dev. Audit Dept. Head -
Investigation Dept. Head Tutuk Andiartika
Reguler Audit Sect Head Erik Oktario; Kries Prihantoro; Eka Ratnawati
MIS & Desk Audit Sect. Head Supriyadi
Investigation Sect. Head -
NAMA & JABATAN
FOKUS KERJA AUDIT
Memeriksa dan atau menganalisa:
efektifitas dan efisiensi penerapanan kebijakan perusahaan,
efektifitas dan efisiensi proses kerja/operasional dicabang,
sumber penyebab tidak tercapainya strategy objectiveperusahaan,
kepatuhan terhadap SOP dan menganalisa sumber penyebabterhadap penyimpangan yang terjadi (compliance).
INTERNAL AUDIT CHARTER
Memberikan keyakinan yang independen dan obyektif serta memberikan jasa konsultasi kepada Dewan Komisaris dan manajemen untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian internal dan proses tata kelola perusahaan.
MISI INTERNAL AUDIT:
1. Mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko signifikan dan memberikankontribusi terhadap pengelolaan risiko dan system pengendalian intern,
2. Memelihara pengendalian intern yang efektif dengan cara mengevaluasikecukupan, efisiensi dan efektivitas pengendalian tersebut,
3. Menilai dan memberikan rekomendasi yang sesuai untuk meningkatkanproses governance (proses tata kelola),
4. Membantu memperbaiki dan memperkuat lingkungan pengendalian diAdira Finance untuk mencegah terjadinya fraud,
5. Memberikan pandangan yang independent kepada Dewan Komisarisdan manajemen terhadap kecukupan pengendalian internal dankepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur,
6. Menyediakan jasa konsultasi yang memberikan nilai tambah danmemperbaiki kegiatan operasional perusahaan
INTERNAL AUDIT CHARTER
FUNGSI/PERAN INTERNAL AUDIT:
Ruang Lingkup:• Mencakup seluruh kegiatan operasional perusahaan, menilai apakah manajemen
risiko, control dan tata kelola dari organisasi yang didesain dan dilakukan oleh manajemen adalah memadai dan berfungsi dengan baik.
Kewenangan: 1. Akses yang tidak terbatas ke semua fungsi, pencatatan, kekayaan dan personel.2. Memiliki akses yang penuh dan bebas ke Dewan Komisaris melalui Komite Audit3. Mengalokasikan sumber daya, frekuensi, memilih subyek, menentukan ruang
lingkup pekerjaan, dan menerapkan teknik yang dibutuhkan untuk mencapaitujuan audit
4. Mendapatkan bantuan personel yang dibutuhkan dari unit-unit organisasi dimanamereka melaksanakan audit
5. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan auditor eksternal6. Tidak berwenang untuk melakukan kegiatan operasional7. Tidak berwewenang menginisiasi dan menyetujui transaksi akunting.
INTERNAL AUDIT CHARTER
FLOW PROSES AUDIT
1
Persiapan
Pelaksanaan
Internal Audit
2
Pemberitahuan
kunjungan Team
Internal Audit
kepada Auditee
3
Opening Meeting
dengan Auditee
4
Pelaksanaan
Internal Audit
5
Closing Meeting
dengan Auditee
6
Auditee
melengkapi
tanggapan dan
langkah perbaikan
7a
Pembahasan
Rekomendasi
Sanksi
7b
Finalisasi
Rekomendasi
Sanksi
7c
Mendistribusikan
Rekomendasi
Sanksi Final
kepada masing-
masing Auditee
10
Pelaporan kepada
Manajemen
9
Update progress
pelaksanaan
langkah perbaikan
8
Penerbitan dan
pendistribusian
Internal Audit
Report
Final
Keterangan lebih jelas dapat dibaca pada MI-002/PRD/AUDIT/VI/2012.
METODE KERJA REGULER AUDIT
Risk Based Audit,
Sistem sidak,
Opening dan closing meeting,
Memo Konfirmasi,
LHP dan Executif Summary,
Follow up langkah perbaikan,
Rekomendasi sanksi,
Laporan rutin hasil audit kepada manajemen.
RATING AUDIT
Kontrol telah dirancang secara memadai dan dapat
mengantisipasi resiko-resiko utama yang ada, serta
diimplementasikan secara efektif untuk
memberikan jaminan bahwa tujuan yang telah
ditetapkan dapat dicapai
Keterangan
Kontrol telah dirancang secara memadai untuk
mengantisipasi resiko-resiko utama yang ada, tetapi
masih terdapat beberapa kontrol yang
terlewatkan, yang apabila tidak segera diperbaiki
akan menimbulkan kerugian
Kontrol tidak memadai dan tidak beroperasi
secara efektif khususnya pada proses-proses utama
dan beresiko tinggi
Acceptable (Baik) Controls are appropriately designed and
adequate to address key risks and are
operating effectively.
Rating Category Description
Unsatisfactory
(Kurang)
Either controls are inadequate and/or not
operating effectively in key processes and
the resultant risk is high.
Need Improvement
(Cukup)
Controls are appropriately designed to
address key risks but there are some
controls lapses which if not corrected could
cause losses.
MEKANISME KERJA DEPT. INVESTIGASI
Fungsi dan Peran:
Peranan Departemen Investigasi dalam perusahaan adalah untukmelakukan Investigasi khusus terhadap aktifitas/transaksi dalam unitbisnis karena adanya indikasi tindak kecurangan (fraud) atas dasarpermintaan (request) sesuai MI 001/PRD/AUDIT/IV/2012 perihal“Meknisme Kerja Team Investigasi”.
Memberikan kajian penanganan atas setiap kasus Fraud yang dilaporkan(ke AFM) – sesuai MI 001/RIM/PRM/IX/2012 perihal “MekanismePelaporan dan Penanganan Kerugian Operasional (Kejadian Fraud)”).
Sumber Permintaan/Request:
Kadiv/Wakadiv/Kawil/Wakawil,
Whistle Blower,
Reguler Internal Audit,
Quality Process Control,
Unit bisnis (hasil kajia.n)
MEKANISME KERJA DEPT. INVESTIGASI
Global Process Dept. Investigasi
Request
Analisa & hipotesa kasus
Inv
Field Investigation
Meeting Koordinasi
Reporting
Monitoring Tindak lanjut
Request Owner
Dept. AFM
Dept. HRR
Dept. Legal Operation
AFM
Dept. HRR/LO
Whistle Blower
Whistle blower/surat kaleng & Red Notice QPC:
Dept. AFM menganalisa setiap pengaduan kasus fraud
(request/whistle blower/surat kaleng) dan menunjuk tim
yang akan menangani .
Dari laporan tim QPC jika ada hal yang perlu ditindak
lanjut ke proses legal (litigasi) dan masih diperlukan bukti-
bukti pendukung maka Dept. AFM & Dept. LO akan
berkoordinasi dengan Dept Investigasi.
Reguest by email dari Kawill/Wakawil dan
Kadiv/Wakadiv langsung kepada tim Investigasi terkait
tentang suatu penyimpangan prosedur atau item yang
perlu diinvestigasi, dengan menyebutkan secara spesifik
jumlah indikasi penyimpangan yang teridentifikasi,
kronologis kejadian serta dokumen-dokumen pendukung
sebagai bukti telah dilakukan penelusuran awal oleh
wilayah/area/cabang terkait.
Analisa & Hipotesa awal:
a. Analisa 5W + 1H;
b. Potential Loss;
c. Dampak bagi perusahaan (exl. Kerugian materi);
d. Legal Aspek;
e. Urgensi.
Dalam membuat analisa kasus Investigasi melibatkan
tim legal untuk memberikan masukan dari sisi legal
aspek.
Hasil analisa dituangkan dalam Form Analisa Kasus
Investigasi dan diisi rekomendasi penanganan oleh tim
Investigasi (tanda tangan SH dan Kadep Investigasi)
Kunjungan ke lapangan dengan Surat Tugas :
Visit nasabah (kertas kerja berupa Data Base
Kunjungan);
Collect dokumen-dokumen pendukung;
BAPK PIC yang terindikasi terkait kasus.
Proses Review SH dan Kadep Investigasi ke lapangan.
Meeting koordinasi dengan Legal, HRR dan div.
terkait:
Memastikan pelanggaran dari sisi Legal;
Memastikan pelangaran peraturan perusahaan (PP);
Memastikan pelanggaran terhadap prosedur dan
ketentuan perusahaan ;
Report Investigasi ditujukan kepada:
Request Owner;
Dept. AFM;
Dept. HRR;
Dept. Legal Operation.
Monitoring penyelesain Kasus:
Dept. HRR;
Dept. Legal Operation.
Global Process Dept. Investigasi