Definisi dan Tipe Gunung Api

32
Makalah Vulkanologi Program Sarjana Prodi Teknik Geologi TUGAS KE- 1

description

Rangkuman dari beberapa sumber mengenai definisi dan tipe gunung api

Transcript of Definisi dan Tipe Gunung Api

Page 1: Definisi dan Tipe Gunung Api

Makalah Vulkanologi

Program Sarjana Prodi Teknik Geologi

Fakultas Teknik Geologi

2014

TUGAS KE-1

Page 2: Definisi dan Tipe Gunung Api

Bab I. Studi Literatur

Pompeii adalah sebuah kota zaman Romawi kuno yang telah

menjadi puing dekat kota Napoli dan sekarang berada di wilayah

Campania, Italia. Pompeii terletak pada koordinat 40°45′0″LU

14°29′10″BT, sebelah tenggara kota Napoli, dekat dengan kota modern

Pompei saat ini. Kota ini berdiri di lokasi yang terbentuk dari aliran lava

ke arah utara di hilir Sungai Sarno (zaman dulu bernama "Sarnus"). Saat

ini daratan ini agak jauh letaknya di daratan, namun dahulu merupakan

daerah yang dekat dengan pantai.

Pompeii

hancur oleh

letusan gunung

Vesuvius pada 79 M. Debu letusan gunung Vesuvius menimbun kota

Pompeii dengan segala isinya sedalam beberapa kaki menyebabkan kota

ini hilang selama 1.600 tahun sebelum ditemukan kembali dengan tidak

sengaja. Semenjak itu penggalian kembali kota ini memberikan

pemandangan yang luar biasa terinci mengenai kehidupan sebuah kota di

puncak kejayaan Kekaisaran Romawi.

Gunung Vesuvius (bahasa Italia: Monte Vesuvio) adalah satu-

satunya gunung berapi aktif di Eropa Daratan yang terletak di sebelah

timur Napoli, Italia. Pada tahun 79, letusan gunung ini menghancurkan

kota Pompeii.

Page 3: Definisi dan Tipe Gunung Api

Pompeii

hancur oleh letusan

gunung Vesuvius

pada 79 M. Debu

letusan gunung

Vesuvius

menimbun kota

Pompeii dengan

segala isinya sedalam beberapa kaki menyebabkan kota ini hilang selama

1.600 tahun sebelum ditemukan kembali dengan tidak sengaja. Semenjak

itu penggalian kembali kota ini memberikan pemandangan yang luar biasa

terinci mengenai kehidupan sebuah kota di puncak kejayaan Kekaisaran

Romawi. Saat ini kota Pompeii merupakan salah satu dari Situs Warisan

Dunia UNESCO.

Gunung Vesuvius terkenal karena letusan dalam AD 79 yang

menyebabkan kehancuran Roma kota Pompeii dan Herculaneum dan

kematian 10.000 hingga 25.000 orang. Ini telah meletus beberapa kali

sejak dan saat ini dianggap sebagai salah satu gunung berapi yang paling

berbahaya di dunia karena terdapat penduduk sebesar 3.000.000 orang

yang tinggal di dekatnya dan kecenderungan mereka tinggal ke arah

ledakan (Plinian) letusan.

Gunung Vesuvius

Kota Pompeii

Page 4: Definisi dan Tipe Gunung Api

Peristiwa Pompeii merupakan sejarah lama yang legendaris.

Julukan sebagai gunung paling berbahaya tersebut terasa sangat sesuai

dengan kemampuan gunung Vesuvius yang sanggup menelan jutaan jiwa

hanya dalam sekali ledakan. Dari sejarah inilah muncul latar belakang

mengapa pengetahuan mengenai gunung api sangatlah penting.

Diharapkan dengan mempelajari bidang ini, kebencanaan serupa dapat

dihindarkan. Tak hanya itu, dibalik bahaya yang ditimbulkannya gunung

api juga membawa banyak sekali informasi bagi geologist, terutama

mengenai keterbentukan batuan dan umur lingkungan pengendapan.

Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang

dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan

dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10

km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk

endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.

Page 5: Definisi dan Tipe Gunung Api

Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung

berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di

sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin

Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.

Indonesia sendiri berada pada tiga lempeng tektonik yaitu yaitu lempeng

Indo-Australia, Eurasia dan lempeng Pasific. Ketiganya Terus mengalami

tumbukan. Sehingga Indonesia masuk dalm jalur cincin api pasifik paling

berbahaya di asia, dikarenakan kepemilikan gunung api terbanya yaitu

sekitar 120 gunung. Hal ini juga menjadikan Indonesia rawan bencana

gempa dan letusan gunung berapi.

Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa

hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh

aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati.

Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun

sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan

keadaan sebenarnya dari suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi

itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati.

Gunung api sendiri memiliki berbagai macam jenis dan dapat

dikelompokan dari berbagai macam aspek. Misalnya saja berdasarkan

bentuknya gunung api dapat dibagi menjadi

Page 6: Definisi dan Tipe Gunung Api

Stratovolcano

Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah

sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa

jenis batuan, sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa), kadang-

kadang bentuknya tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa

ratus kali. Gunung Merapi merupakan jenis ini.

Perisai

Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair,

sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam),

bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang

bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan

Hawai.

Cinder Cone

Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik

menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini

membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500

meter dari tanah di sekitarnya.

Kaldera

Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang

melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Gunung

Bromo merupakan jenis ini.

( http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_berapi )

Adapun sumber lain menyatakan bahwa bentuk bentuk gunung api adalah

seperti yang dijelaskan dalam gambar berikut

Page 7: Definisi dan Tipe Gunung Api

(gwrosescience.pbworks.com)

Fissure terbentuk ketika lempeng tektonik bergerak dan lava naik

untuk mengisi ruang kosong yang ada, contoh yang sering muncul adalah

MOR (Mid Oceanic Ridge). Tipe shield atau perisai merupakan kerucut

volcanik dangkal yang terbentuk ketika lava hendak mangalir dan

mendingin perlahan. Contoh dari Shield ini salah satunya adalah

pegunungan Hawaian. Dome merupakan tipe gunung api yang memiliki

kemiringan cembung dan curam yang terbentuk dari aliran lava tebal yang

mengalir dengan cepat. Contoh gunung ini adalah gunung Lassen, Sastina.

Ash-Cinder merupakan gunung api yang terbentuk dari lapisan abu

vulkanik, sisa bara, dan lava, contohnya adalah gunung Zion. Composite

pun merupakan jenis gunung api yang terbentuk dari tumpukan abu

vulkanik, sisa bara dan lava seperti halnya Ash-Cinder, akan tetapi cone

gunung berapi ini memiliki percabangan sehingga membentuk kewah-

kawah kecil disekitar kawah pusat. Sementara Caldera merupakan gunung

api yang sangat tua dan memiliki kawah yang sangat besar (hingga luas

100km) yang memungkinkan adanya kawah kawah kecil disekitarnya.

Page 8: Definisi dan Tipe Gunung Api

Contoh paling dekat adalah gunung Sunda yang menjadi cikal bakal

gunning Tangkuban Parahu yang sering kita kenal.

Selain itu Gunung api juga dapat dikelompokan berdasarkan

keterbentukannya. Gunung api terbentuk dalam berbagai cara antara lain:

Stratovolcano

Stratovolcano, juga dikenal sebagai gunung berapi komposit, ialah

pegunungan (gunung berapi) yang tinggi dan mengerucut yang terdiri atas

lava dan abu vulkanik yang mengeras. Bentuk gunung berapi itu secara

Page 9: Definisi dan Tipe Gunung Api

khas curam di puncak dan landai di kaki karena aliran lava yang

membentuk gunung berapi itu amat kental karena banyak mengandung

silika, dan begitu dingin serta mengeras sebelum menyebar jauh. Lava

seperti itu dikelompokkan asam karena tingginya konsentrasi silikat,

sehingga batuan yang dihasilkan pun rata rata berasal dari kelompok

andesitic dan riolitik. Di ujung lain spektrum itu ialah gunung berapi

pelindung (seperti Mauna Loa di Hawaii), yang terbentuk dari lava yang

kurang kental, memberinya dasar kuat, stratovolcano juga memiliki

kemiringan yang curam pada bagian puncak dan kemiringan yang lebih

landai pada bagian kaki, sehingga sisi-sisinya seperti dua bidang konkaf

(cekung) yang menghadap ke atas. Banyak stratovolcano yang melampaui

ketinggian 2500 m. Sering tercipta oleh subduksi lempeng tektonik.

Stratovolcanoes adalah umum di zona subduksi, membentuk rantai

sepanjang batas lempeng tektonik di mana kerak samudera yang diambil di

bawah kerak benua (Continental Arc Vulkanisme, misalnya Cascade

Range, Andes pusat) atau lain lempeng samudera (Pulau Vulkanisme

busur, misalnya Jepang, Pulau Aleutian). Magma yang terbentuk oleh

stratovolcanoes naik ketika air terperangkap baik dalam mineral terhidrasi

dan di batuan basalt berpori dari kerak samudera atas, dilepaskan ke

batuan mantel dari astenosfer di atas lempengan laut yang tenggelam.

Pelepasan air dari mineral terhidrasi disebut "pengeringan," dan terjadi

pada tekanan tertentu dan suhu untuk setiap mineral, seperti piring turun

ke kedalaman yang lebih besar. Air dibebaskan dari batuan menurunkan

titik leleh batuan mantel atasnya, yang kemudian mengalami pelelehan

parsial dan naik karena densitasnya lebih ringan dibandingkan dengan

batuan mantel sekitarnya, dan kolam sementara di dasar lithosfer. Magma

kemudian naik melalui kerak, menggabungkan batuan kerak yang kaya

akan silika, yang mengarah ke komposisi akhir. Saat magma mendekati

permukaan atas, kolam dalam kamar magma itu ada di bawah atau dalam

gunung berapi. Di sana, tekanan relatif rendah memungkinkan air dan

volatil lainnya (terutama CO2, SO2, Cl2, dan H2O) yang dilarutkan dalam

Page 10: Definisi dan Tipe Gunung Api

magma untuk melarikan diri dari larutan, seperti yang terjadi ketika

sebotol air berkarbonasi dibuka, melepaskan CO2. Setelah volume kritis

dari magma dan gas terakumulasi, hambatan (massa penyumbatan) dari

kerucut vulkanik diatasi, mengarah ke letusan ledakan mendadak. Zona

subduksi-stratovolcanoes, seperti Gunung St Helens dan [[Gunung

Pinatubo], biasanya meledak dengan kekuatan ledakan: magma terlalu

kaku untuk memungkinkan melepaskan gas vulkanik. Sebagai akibatnya

tekanan internal yang luar biasa dari gas-gas vulkanik tetap terperangkap

dalam magma seperti bubur. Setelah menerobos dari ruang magma,

magma mengeluarkan gas secara eksplosif. Seperti proses ledakan dapat

disamakan dengan gemetar sebotol air berkarbonasi keras, dan kemudian

dengan cepat melepas tutup. Tindakan gemetar nukleasi pembubaran CO2

dari cairan sebagai gelembung, meningkatkan volume internal. Gas dan air

menyembur keluar dengan cepat dan kuat.

Contoh stratovulcano di Indonesia adalah Gunung tangkuban

parahu dan gunung merapi. Baik Gunung merapi maupun Gunung

Tangkuban Parahu terbentuk akibat zona subduksi lempeng Australia dan

Eurasia yang menyebabkan aktivitas vulkanik di bagian tengah pulau

Jawa.

Mid Oceanic Ridge (MOR)

Mid Ocenic Ridge (MOR) atau kadang kala disebut juga sebagai

Spreading Center Basaltic Volcanism merupakan rantai gugusan

gunungapi di bawah laut dimana kerak bumi baru terbentuk dari leleran

Page 11: Definisi dan Tipe Gunung Api

magma dan aktivitas gunung berapi. MOR juga berasosiasi dengan daerah

divergensi lempeng tektonik yang membentuk celah di dasar laut (rift).

MOR (Mid-Ocean Ridge) adalah rantai gugusan gunungapi di bawah laut

yang mengelilingi bumi dimana kerak bumi baru terbentuk dari leleran

magma dan aktifitas gunung berapi, panjangnya lebih dari 40.000 mil

(60.000 km). MOR terbentuk oleh aktivitas tektonik lempeng yang

bergerak secara divergen, sehingga kekosongan pada batas dua lempeng

samudera yang terpisah terisi oleh lava/magma yang menghasilkan sebuah

kerak baru.

Struktur yang paling menonjol di dasar samudera adalah

punggungan tengah samudera (Mid-Ocean Ridge). Punggungan ini berupa

tinggian yang memanjang di dasar samudera dengan puncak hingga ada

yang mencapai 3.000 m di atas lantai samudera. Di bagian tengah

punggungan biasanya terdapat lembah yang aktif diisi oleh lelehan magma

secara terus-menerus. Di beberapa tempat atau segmen, punggungan

tengah samudera terlihat mengalami pergeseran (offset), disebabkan

terpotong oleh pensesaran yang terjadi kemudian, yang disebut sebagai

sesar alih/transform (transform faults). Benua – benua yang ada sekarang

pernah bersatu dalam super continental Pangea.

Dengan demikian dasar samudra Atlantik terbentuk sejak benua –

benua tersebut memberai, pecah dan terpisah. Salah satu bukti yang

menunjukkan bahwa dasar samudera dibentuk oleh kerak samudra yang

relatif muda diperlihatkan oleh batuan sedimen yang tidak lebih tua dari

200 juta tahun. Punggungan tengah samudra merupakan satu kawasan

yang dibentuk oleh kerak bumi yang baru. Dengan demikian dasar

samudra secara menerus berkembang dengan punggungan tengah

samudera sebagai tempat dan pusat naiknya magma baru, yang kemudian

mendingin dan membeku membentuk kerak benua yang baru.

Pegunungan tengah lautan dunia yang terhubung dan membentuk

punggung sistem global tunggal pertengahan laut yang merupakan bagian

Page 12: Definisi dan Tipe Gunung Api

dari setiap laut, membuat sistem bubungan samudra pertengahan

pegunungan terpanjang di dunia. Pegunungan kontinu adalah 65.000 km

(40.400 mi) panjang (beberapa kali lebih lama dari Andes, pegunungan

terpanjang benua), dan panjang total sistem pemekaran samudera adalah

80.000 km (49.700 mi) panjang.

Mid-laut pegunungan secara geologis aktif, dengan magma baru

terus-menerus muncul ke dasar laut dan ke dalam kerak dan perpecahan di

dekat sepanjang sumbu punggungan. Magma mengkristal bentuk kerak

baru basalt (dikenal sebagai MORB untuk Mid-Ocean Ridge Basalt) dan

gabro.

Batuan yang membentuk kerak di bawah dasar laut yang termuda

di sumbu punggung bukit dan umur dengan peningkatan jarak dari sumbu.

magma Baru komposisi basal muncul di dan dekat sumbu karena

pencairan dekompresi di Bumi mendasari mantel.

Kerak samudera terdiri dari batuan jauh lebih muda daripada bumi

itu sendiri: paling kerak samudera di cekungan laut kurang dari 200 juta

tahun. Kerak bumi berada dalam keadaan konstan dari "pembaharuan" di

punggung laut. Bergerak menjauh dari mid-ocean ridge, kedalaman laut

semakin meningkat; kedalaman terbesar dalam parit laut. Sebagai kerak

samudera bergerak menjauh dari sumbu punggungan, yang Peridotit di

dalam mantel yang mendasari mendingin dan menjadi lebih kaku. Kerak

dan Peridotit relatif kaku di bawah ini membentuk litosfer samudra.

Lambat pegunungan menyebar seperti Mid-Atlantic Ridge

umumnya memiliki besar, lembah keretakan lebar, kadang-kadang sebesar

10-20 km medan lebar dan sangat kasar pada puncak punggungan yang

dapat memiliki relief hingga seribu meter (3.128 kaki). Sebaliknya, cepat

menyebar pegunungan seperti Rise Pasifik Timur sempit, sayatan tajam

dikelilingi oleh umumnya topografi datar yang jauh dari lereng

punggungan selama ratusan mil.

Page 13: Definisi dan Tipe Gunung Api

Ada dua proses, ridge-push dan slab-tarik, dianggap bertanggung

jawab atas penyebaran dilihat di pegunungan tengah laut, dan ada

beberapa ketidakpastian yang dominan. Ridge-mendorong terjadi ketika

sebagian besar tumbuh dari punggung bukit mendorong sisa lempeng

tektonik jauh dari punggungan, sering menuju zona subduksi. Pada zona

subduksi, "lempeng-tarik" datang berlaku. Ini hanyalah berat dari subduksi

lempeng tektonik yang (ditarik) di bawah plat atasnya menyeret sisa piring

di belakang itu.

Proses lainnya yang diusulkan untuk berkontribusi pada

pembentukan kerak samudera baru di pegunungan tengah laut adalah

"conveyor mantel" (lihat gambar). Namun, ada beberapa studi yang

menunjukkan bahwa bagian atas mantel (astenosfer) terlalu plastik

(fleksibel) untuk menghasilkan gesekan cukup untuk menarik lempeng

tektonik di sepanjang. Selain itu, tidak seperti pada gambar di atas, mantel

upwelling yang menyebabkan magma untuk membentuk tonjolan di

bawah laut tampaknya hanya melibatkan atasnya 400 km (250 mi),

sebagai dideduksi dari tomografi seismik dan dari studi tentang

diskontinuitas seismik di sekitar 400 kilometer. Kedalaman yang relatif

Page 14: Definisi dan Tipe Gunung Api

dangkal dari yang naik mantel upwelling di bawah pegunungan yang lebih

konsisten dengan "slab-tarik" proses. Di sisi lain, beberapa tektonik

terbesar di dunia piring seperti Lempeng Amerika Utara yang bergerak,

namun adalah tempat yang subduksi.

Tingkat di mana mid-ocean ridge menciptakan materi baru dikenal

sebagai tingkat penyebaran, dan umumnya diukur dalam mm / tahun. The

subdivisi umum tingkat penyebaran cepat, sedang dan lambat, yang

nilainya umumnya> 100 mm / tahun, antara 100 dan 55 mm / tahun dan 55

sampai 20 mm / th, masing-masing untuk tingkat penuh. Tingkat

penyebaran utara Samudra Atlantik adalah ~ 25 mm / tahun, sementara di

wilayah Pasifik, itu 80-120 mm / tahun. Ridges yang tersebar pada tingkat

<20 mm / tahun yang disebut sebagai pegunungan ultraslow menyebar

(misalnya, bubungan Gakkel di Samudra Arktik dan Southwest Ridge

India) dan mereka memberikan perspektif yang berbeda banyak pada

pembentukan kerak dari saudara-saudara mereka lebih cepat menyebar.

Sistem pertengahan punggungan laut membentuk kerak samudera

baru. Sebagai basalt mengkristal diekstrusi pada sumbu punggungan

mendingin di bawah titik Curie oksida besi-titanium yang tepat, arah

Global Mid Ocean Ridge

Page 15: Definisi dan Tipe Gunung Api

medan magnet sejajar dengan medan magnet bumi dicatat dalam oksida

tersebut. Orientasi lapangan dalam rekaman kerak samudera

mempertahankan rekor arah medan magnet bumi dengan waktu. Karena

lapangan telah berbalik arah pada interval yang tidak teratur sepanjang

sejarahnya, pola pembalikan di kerak laut dapat digunakan sebagai

indikator usia. Demikian juga, pola pembalikan bersama-sama dengan

pengukuran umur kerak digunakan untuk membantu menentukan sejarah

medan magnet bumi.

Mid-laut pegunungan umumnya tenggelam jauh di dalam laut.

Tidak sampai tahun 1950-an, ketika dasar laut yang disurvei secara rinci,

yang sepenuhnya mereka menjadi dikenal.

The Vema, sebuah kapal dari Lamont-Doherty Earth Observatory

of Columbia University, melintasi Samudra Atlantik, merekam data

tentang dasar laut dari permukaan laut. Sebuah tim yang dipimpin oleh

Marie Tharp dan Bruce

Heezen menganalisis

data dan

menyimpulkan bahwa

ada rantai pegunungan

yang sangat besar di

sepanjang tengah lantai

Atlantik. Para ilmuwan

memberi nama "Mid-

Atlantic Ridge" ke

pegunungan kapal

selam.

Pada awalnya,

punggungan itu

dianggap sebagai fenomena spesifik ke Samudera Atlantik. Namun, karena

survei dasar laut lanjutan di seluruh dunia, ditemukan bahwa setiap laut

berisi bagian dari sistem mid-ocean ridge. Meskipun sistem punggungan

Page 16: Definisi dan Tipe Gunung Api

berjalan di tengah Samudra Atlantik, punggungan terletak jauh dari pusat

lautan lainnya.

Contoh MOR yang dapat dijumpai antara lain Oceanic Pacific

Ridge.

Kaldera

Kaldera adalah fitur vulkanik yang terbentuk dari jatuhnya tanah

setelah letusan vulkanik. Contoh di Indonesia adalah danau Toba yang

berawal dari letusan gunung purba. Kaldera sering tertukar dengan kawah

vulkanik. Kata "kaldera" berasal dari bahasa Spanyol, yang artinya wajan.

Kaldera, merupakan depresi topografi yang besar, berbentuk

bundar atau oval. Ukuran kaldera memang lebih besar dari kawah,

meskipun tidak ada batasan ukuran yang membedakannya hingga

mempunyai ukuran berupa kawah dapat disebut kaldera. H. William

(1974), mengklasifikasikan kaldera menjadi beberapa jenis berdasarkan

proses yang membentuknya, yaitu :

a. Kaldera letusan, yang disebabkan oleh letusan gunungapi yang

sangat kuat yang menghancurkan bagian puncak kerucut dan

menyemburkan massa batuan dalam jumlah besar. Contoh yang

Page 17: Definisi dan Tipe Gunung Api

baik antara lain Kaldera Bandaisan di Jepang, Kaldera

Tarawera di New Zealand.

b. Kaldera runtuhan, yang terbentuk karena adanya letusan yang

berjalan cepat yang memuntahkan batuapung dalam jumlah

banyak, sehingga menyebabkan kekosongan pada dapur

magma. Penurunan permukaan magma didalam waduk pun

akan menyebabkan akan terjadinya runtuhan pada bagian

puncak gunungapi. Contoh yang baik antara lain Kaldera Toba

(Tapanuli – Sumatra Utara), Kaldera Tengger (Probolinggo –

Jawa Timur).

c.  Kaldera erosi, disebabkan oleh erosi pada bagian puncak

kerucut, dimana erosi akan memperluas daerah lekukan

sehingga kaldera tersebut akan semakin luas.

d.  Kaldera resurgent, yang terbentuk karena adanya bongkah

lekukan di bagian tengah kaldera yang terangkat oleh magma

yang bergerak naik ke atas, dan kemudian membentuk suatu

kubah

Pembentukan kaldera merupakan satu topik tersendiri dalam kajian

ilmu gunungapi, vulkanologi.Kaldera merupakan sebuah fenomena unik

yang menghasilkan morfologi dan topografi yang akhirnya menghasilkan

pemandangan yang jauh lebih unik dan menarik ketimbang kerucut

gunungapi yang ada.

Secara sederhana kaldera terbentuk akibat habisnya magma

didapur magma (magma chamber) akibat dikeluarkan sewaktu erupsi.

Ketika erupsi gas-gas yang ada didalam magma cair ini menyebabkan

timbulnya tekanan yang dapat menjadi sumber energi keluarnya magma.

Ketika magma beserta material lain dan juga gas ini keluar akhirnya

ruangan dapur menjadi kosong. Ruang kosong ini akhirnya diisi oleh

material diatasnya dengan cara ambles kebawah.

Page 18: Definisi dan Tipe Gunung Api

Namun tanpa erupsi besarpun sebenarnya juga memungkinkan

terbentuknya kaldera. Ketika terjadi lelehan lava pijar akibat menerobos

melalui celah kesamping, maka lelehan ini menjaid jalan keluarnya

magma yang ada di dapur magma.

Mekanismenyapun sama. Yaitu ambles mengisi rongga kosong

yang ada dibawahnya. Alam memiliki caranya sendiri untuk menjaga

kesetimbangan. Ketika ada ruang kosong dibawah maka dinding atap

sangat tidak stabil karena harus menjaga elevasinya. Gaya gravitasi akan

menarik dinding atas ini turun kebawah, terjadilah amblesan membentuk

kaldera.

Ahli vulkanologi tentusaja tidak sederhana seperti diatas ketika

melihat gejala kaldera gunungapi ini. Ada banyak teori serta model-model

yang dibuat oleh para ahli vulkanologi untuk menjelaskan bentuk

geometri, macam serta mekanisme terbentuknya.

Disebelah kanan ini merupakan model-model amblesan pembentuk

kaldera yang menjadi dasar pembuatan model-model matematis, hingga

model-model miniatur pembentukan kaldera di laboratorium.

Setiap gejala volkanik selalu saja unik. Para ahli volkanologi

bahkan memberikan kriteria serta karakteristik gunungapi ini seperti

layaknya mahkluk berkarakter. Setiap gunungapi memiliki karakternya

sendiri-sendiri. Namun tentusaja ahli-ahli ini akan mencoba mencari

kesamaan atau kemiripan antara satu dengan yang lain.

Inilah intinya sains kebumian. Membuat pengamatan dilapangan,

mecatat setiap gejala dilapangan. Kemudian mencoba menjelaskan gejala-

gejala itu sbeagai sebuah model matematis bahkan membuat model

miniaturnya.

Page 19: Definisi dan Tipe Gunung Api

Dibawah ini contoh-conto beberapa kaldera dengan keunikannya

masing-masing. Ukurannya berbeda-beda. Geometrinya tidaksama.

Mekanisme pembentukannyapun tidak selalu sama.

Bab II. Rangkuman

Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang

dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan

dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10

km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk

endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.

Gunung api memiliki bermacam macam jenis namun yang paling

umum antara lain:

Stratovulcano: Stratovolcano, juga dikenal sebagai gunung berapi

komposit, ialah pegunungan (gunung berapi) yang tinggi dan mengerucut

yang terdiri atas lava dan abu vulkanik yang mengeras. Bentuk gunung

berapi itu secara khas curam di puncak dan landai di kaki karena aliran

lava yang membentuk gunung berapi itu amat kental karena banyak

mengandung silika, dan begitu dingin serta mengeras sebelum menyebar

jauh. Lava seperti itu dikelompokkan asam karena tingginya konsentrasi

silikat, sehingga batuan yang dihasilkan pun rata rata berasal dari

kelompok andesitic dan riolitik.

MOR: Punggung tengah samudra adalah rantai gugusan

gunungapi di bawah laut yang mengelilingi bumi dimana kerak bumi baru

terbentuk dari leleran magma dan aktifitas gunung berapi, panjangnya

lebih dari 40.000 mil (60.000 km). Punggung tengah samudra terbentuk

oleh aktivitas tektonik lempeng yang bergerak secara divergen.sehingga

terpisah dan terisi oleh lava/magma yang menghasilkan sebuah kerak baru

yang lebih muda dibandingkan dengan kerak yang menjauh dari pusat

Page 20: Definisi dan Tipe Gunung Api

sumbu punggungan. Bentuk lahan ini dicirikan oleh adanya kompleks

transform fault.

Kaldera memiliki bentuk morfologinya seperti kawah, tetapi garis

tengahnya lebih dari 2 km. Kaldera terdiri dari kaldera letusan (terjadi

akibat letusan besar yang melontarkan sebagian besar tubuhnya), kaldera

runtuhan (terjadi karena runtuhnya sebagian tubuh gunungapi akibat

pengeluaran material yang sangat banyak dari dapur magma), kaldera

resurgent (terjadi akibat runtuhnya sebagian tubuh gunungapi, diikuti

dengan runtuhnya blok bagian tengah), dan kaldera erosi (terjadi akibat

erosi terus-menerus pada dinding kawah, hingga melebar menjadi

kaldera).

Page 21: Definisi dan Tipe Gunung Api

Daftar Pustaka

Marti, Joan. 2005. Volcanoes & The Environment. New York: Cambridge

University Press

Rooney, Anne. 2001. Volcano. New York: DK Experience Press

http://www.eoearth.org/view/article/164696/ diakses Rabu 19/02/14 pukul

18.22 WIB

http://udhnr.blogspot.com/2009/02/lempeng-indonesia.html diakses Rabu

19/02/14 pukul 18.24 WIB

http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_berapi diakses Rabu 19/02/14 pukul

18.30 WIB

http://id.wikipedia.org/wiki/Pompeii diakses Rabu 19/02/14 pukul 18.31

WIB

http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Vesuvius diakses Rabu 19/02/14

pukul 18.32 WIB

http://gwrosescience.pbworks.com/w/page/40438841/Grade

%207%20Projects%3A%20May%202011 diakses Rabu 19/02/14

pukul 18.41 WIB

http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Merapi diakses Rabu 19/02/14 pukul

18.45 WIB

http://id.wikipedia.org/wiki/Tangkuban_Parahu diakses Rabu 19/02/14

pukul 18.48 WIB

http://id.wikipedia.org/wiki/Stratovolcano diakses Rabu 19/02/14 pukul

18.59 WIB

Page 22: Definisi dan Tipe Gunung Api

http://id.wikipedia.org/wiki/Punggung_tengah_samudra diakses Rabu

19/02/14 pukul 19.21 WIB

http://jurnal-geologi.blogspot.com/2010/01/geo-mor-mid-ocean-ridge.html

diakses Rabu 19/02/14 pukul 19.33 WIB

http://ahmadlatiksevenklass.blogspot.com/2011/01/mengenal-lebih-dekat-

dengan-mid-ocean.html diakses Rabu 19/02/14 pukul 19.47 WIB

http://chakilgembel.blogspot.com/2011/10/morfologi-dan-struktur-

gunungapi.html diakses Rabu 19/02/14 pukul 19.54 WIB