Definisi Dan Jenis-Jenis Fraktur

23
Definisi dan Jenis- Jenis Fraktur 10A

description

Definisi Dan Jenis-Jenis Fraktur

Transcript of Definisi Dan Jenis-Jenis Fraktur

Definisi dan Jenis-Jenis Fraktur

Definisi dan Jenis-Jenis Fraktur10A

FRAKTURFraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang.(Buku Ajar Ilmu Bedah 2004. Hal. 840)Fraktur tibia fibula sering disebut fraktur kruris yaitu fraktur tungkai.(Buku Ajar Ilmu Bedah 2004. Hal. 886).

ETIOLOGI1.) Trauma tekanan pada tulang Kekerasan atau trauma langsung Kekerasan langsung menyebabkan patah tulang pada titik terjadinya kekerasan. Kekerasan atau trauma tidak langsung Menyebabkan patah tulang di tempat yang jauh dari tempat terjadinya kekerasan. Yang patah biasanya adalah bagian yang paling lemah dalam jalur hantaran vektor kekerasan. Trauma ringan Trauma karena tulang itu sendiri sudah rapuh (fraktur patologik).

2.) Mineralisasi yang tidak adekuat dari tulang. Patah tulang dapat disebabkan tidak cukupnya mineral pada tulang dan ini mengacu pada patah tulang yang pathological, dapat terjadi karena terapi jangka panjang dengan steroid, osteoporosis carsinoma tulang dan tidak ada aktifitas yang lama. (Kapita Selekta Kedokteran, edisi III, 2000, hal 384 385).

Fraktur bisa disertai :Displacement: apakah bagian distal fraktur mengalami pemindahan tempat daripada yang seharusnya? Angulasi: apakah ada deformitas sudut ?Rotasi: apakah ada deformitas di mana tulang yang mengalami fraktur berotasi ke arah abnormal yang ditentukan secara klinis maupun radiologisPemendekan : apakah fraktur mengakibatkan pemendekan?

Klasifikasi Fraktur1.) Fraktur tertutup (fraktur simpleks) Patah tulang tidak mempunyai hubungan dengan udara terbuka. Fraktur tidak meluas melewati kulit.

2.) Fraktur terbuka (compound) Kulit robek dari dalam karena fragmen tulang yang menembus kulit oleh kekerasan yang langsung dari luar. Fraktur tulang meluas melewati otot dan kulit, dimana potensial untuk terjadi infeksi.

Derajat Fraktur Terbuka

Derajat 1 a) Luka < 1 cm b) Kerusakan jaringan lunak sedikit , tak ada tanda luka remuk c) Fraktur sederhana,transfersal, oblik, atau kominutif ringan d) Kontaminasi minimal

Derajat II a) Laserasi > 1 cm b) Kerusakan jaringan lunak , tidak luas c) Fraktur kominutif sedang d) Kontaminasi sedang

Derajat IIITerjadi kerusakan jaringan lunak yang luas, meliputi struktur kulit, otot, dan neurovaskuler serta kontaminasi derajat tinggi.a) Jaringan lunak yang menutupi fraktur tulang adekuat, meskipun terdapat laserasi luas atau fraktur segmental sangat kominutif yang disebabkan oleh trauma berenergi tinggi tanpa melihat besarnya ukuran luka. b) Kehilangan jaringan lunak dengan fraktur tulang yang terpapar atau kontaminasi pasif . c) Luka pada pembuluh arteri / saraf yang harus diperbaiki tanpa melihat kerusakan jaringan lunak.

Contoh Fraktur Terbuka

Klasifikasi Fraktur3.) Incomplete : Fraktur yang hanya melibatkan bagian potongan menyilang tulang.4.) Complete : Garis fraktur melibatkan seluruh potongan menyilang dari tulang, dan fragmen tulang biasanya berubah tempat. 5.) Patologis : Fraktur terjadi pada penyakit tulang (seperti penyakit kanker, osteoporosis), dengan tak ada trauma atau hanya minimal.

(Doenges. M.E. dkk, Edisi 3 Hal. 761, 2000).

Jenis-jenis FrakturGreenstick : Fraktur dimana salah satu sisi tulang patah sedang sisi lainnya membengkok. Transveral : Fraktur sepanjang garis tengah tulang. Oblik : Fraktur membentuk sudut dengan garis tengah tulang (lebih tidak stabil dibanding transversal).

Spiral : Fraktur memuntir seputar batang tulang. Komunitif : Fraktur dengan tulang pecah menjadi beberapa frafmen. Depresi : Fraktur dengan patahan terdorong kedalam (sering terjadi pada tulang tengkorak dan tulang wajah). Kompresi : Fraktur dimana tulang mengalami kompresi (terjadi pada tulang belakang).

Avulsi : Tertariknya fragmen tulang oleh ligamen atau tendo pada perlekatannya. Epofisial : Fraktur melalui epifisis. Impaksi : Fraktur dimana fragmen tulang terdorong ke fragmen tulang lainnya.

(Brunner & Suddart, 2001)

Fraktur Greenstick

Berdasarkan garis patah dan hubungannya dengan mekanisme traumaGaris Patah Melintang : trauma angulasi atau langsung Garis Patah Olik : trauma angulasi Garis Patah Spiral : trauma rotasi Fraktur Kompresi : trauma aksilla-fleksi pada tulang spongiosa Fraktur Avulsi : trauma tarikan/traksi otot pada insersinya ditulang misalnya fraktur patella.

Berdasarkan Jumlah Garis Patah 1) Fraktur Kominutif : Garis patah lebih dari satu dan saling disebut disebut pula fraktur bifokal 2) Fraktur Segmental : Garis patah lebih dari satu tetapi tidak berhubungan 3) Fraktur Multiple : Garis patah lebih dari dari satu tetapi pada tulang yang berlainan tempatnya fraktur femur, fraktur krusis, dan fraktur tulang belakang.

Berdasarkan pergeseran anatomis fragmen tulang a. Fraktur Undisplaced, garis patah komplit tetapi kedua fragmen tidak bergeser b. Fraktur Displaced, terjadi pergeseran fragmenfragmen fraktur :1) Pergeseran searah dengan sumbu dan overlapping 2) Pergeseran yang membentuk sudut. 3) Pergeseran dimana kedua fragmen saling menjauhi.