Definisi APBN

download Definisi APBN

of 7

Transcript of Definisi APBN

  • 8/19/2019 Definisi APBN

    1/16

    Definisi APBN:

    Adalah suatu daftar atau penjelasan terperinci mengenai penerimaan dan pengeluaran negara

    dalam jangka waktu satu tahun yang ditetapkan dengan Undang-undang, serta dilaksanakan

    secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

    Masa berlaku APBN :

    APBN Indonesia mulai tahun 2000 ditetapkan berlaku mulai 1 Januari sampai dengan 31

    Desember tahun yang sedang berjalan. Sebelum tahun 2000 APBN berlaku mulai 1 April

    sampai dengan 30 Maret tahun berikutnya.

    Fungsi APBN:

     Fungsi Alokasi

    Berkaitan dengan penggunaan sumber-sumber penerimaan negara untuk membiayai belanja

    negara.

    Fungsi Distribusi

    Berkaitan dengan pemerataan kesejahteraan masyarakat. Pemerataan kesejahteraan dapat

    terwujud jika pemanfaatan penerimaan negara dengan memperhatikan rasa keadilan dan

    kepatutan.

    Fungsi Stabilitas

    Berkaitan dengan pengaturan perekonomian nasional agar tetap seimbang, yaitu permintaan

    agregat (keseluruhan) sama dengan penawaran agregat. APBN bagi pemerintah sebagai

  • 8/19/2019 Definisi APBN

    2/16

    instrumen pengendali perekonomian, baik dalam kondisi perekonomian yang stabil, depresi

    ataupun inflasi.

    Tujuan penyusunan APBN

    1. Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada DPR dan

    rakyat

    2. Meningkatkan koordinasi dalam lingkungan pemerintah

    3. Membantu pemeritah mencapai tujuan kebijakan fiskal

    4. Memungkinkan pemerintah memenuhi prioritas belanja negara

    5. Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan

     jasa publik.

    Proses penyusunan APBN

    Pemerintah (Presiden dibantu para menteri, terutama Menteri Keuangan) menyusun RABPN

    berdasarkan asumsi-asumsi, yaitu tentang :

    1. Kondisi ekonomi makro seperti Produk Domestik Bruto (PDB) menurut harga yang

    berlaku

    2. Pertumbuhan ekonomi

    3. Inflasi

    4. Nilai tukar rupiah

    5. Rata-rata suku bunga SBI 3 bulan

    6. Harga minyak internasional

    7. Serta produksi minyak dalam negeri

    Dalam menyusun RAPBN digunakan azas kemandirian, azas penghematan, azas penajaman

    prioritas pembangunan.

    RAPBN oleh pemerintah diajukan ke DPR dan dilakukan pembahasan dengan melakukan

    koordinasi dengan pihak-pihak yang berkompeten sesuai bidang masing-masing. Jika telah

    disetujui, DPR akan mengesahkan RAPBN menjadi APBN. Hak DPR untuk menetapkan

    anggaran negara disebtut Hak Budget. Namun jika tidak ditemukan kesepakatan tentang

    RAPBN, DPR menetapkan APBN tahun lalu sebagai APBN tahun berjalan.

    Struktur APBN :

  • 8/19/2019 Definisi APBN

    3/16

    A. PENDAPATAN NEGARA dan HIBAH, terdiri :

    Penerimaan Dalam Negeri, terdiri :

    Penerimaan Pajak, meliputi :

    1. Pendapatan Pajak Dalam Negeri

    2. Pendapatan Pajak Perdagangan Internasional

    Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), meliputi :

    1. Penerimaan Sumber daya Alam

    2. Pendapatan Bagian Laba BUMN

    3. Pendapatan Negara Bukan Pajak lainnya

    4. Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU)

    Hibah

    B. BELANJA NEGARA, terdiri :

    Belanja Pemerintah Pusat, meliputi :

    1. Belanja Pegawai

    2. Belanja Barang

    3. Belanja Modal

    4. Belanja Bunga dan Pinjaman

    5. Subsidi (subsidi energi dan subsidi nonenergi)

    6. Belanja Hibah

    7. Belanja Bantuan Sosial

    8. Belanja lain-lain

    Transfer ke Daerah, meliputi :

    1. Dana p\Perimbangan (Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi

    Khusus)

    2. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian

    C. KESEIMBANGAN PRIMER

    D. SURPLUS/DEFISIT ANGGARAN

    E. PEMBIAYAAN, terdiri :

    Pembiayaan Dalam Negeri, meliputi :

    1. Perbankan Dalam Negeri

  • 8/19/2019 Definisi APBN

    4/16

    2. Nonperbankan Dalam Negeri

    Pembiayaan Luar Negeri Netto, terdiri :

    1. Penarikan pinjaman luar negeri bruto, (pinjaman program, Pinjaman proyek)

    2. Penerusan pinjaman

    3. Pembayaran cicilan pokok utang luar negeri

    Deskripsi per pos.

    Sumber Pendapatan/Penerimaan Pemerintah Pusat :

    Sebagaimana struktur APBN di atas, maka sumber pendapatan negara dapat diuraikan sebagai

    berikut :

    Penerimaan Dalam Negeri, berasal dari :

    1. Penerimaan Pajak.

    Penerimaan pajak yang masuk pos penerimaan pemerintah pusat, meliputi :

    Pajak Dalam Negeri, (PPh, PPN, PPnBM, PBB, BPHTB, Cukai, dan pajak lain.

    Pajak Perdagangan Internasional, (penerimaan bea masuk dan pajak/pungutan ekspor)

    1. Penerimaan Negara Bukan Pajak.

    Penerimaan sumber daya alamyang merupakan hasil pengelolaan kekayaan alam

    Penerimaan atas laba BUMN, sesuai dengan besarnya kepemilikan saham BUMN

    PNBP lain, seperti pungutan yang dikelola Kementrian atau lembaga yang berhubungan

    dengan pelayanan umum

    Hibah

    Adalah semua penerimaan negara yang berasal dari sumbangan pihak swasta dalam negeri

    dan pemerintah daerah serta pihak swasta luar negeri dan pemerintah luar negeri yang tidak

    perlu dibayar kembali dan tidak mengikat, tidak secara terus-menerus, dan dialokasikan untuk

    kegiatan tertentu sesuai Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding).

    PENGELUARAN/BELANJA NEGARA

    Pengeluaran Pemerintah Pusat, terdiri :

    Belanja Pegawai, (PNS, TNI, POLRI, Pensiunan)

    Belanja Barang, dialokasikan untuk ;

    1. Mempertahankan fungsi pelayanan publik

    2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengadaan barang dan jasa, perjalanan

    dinas,pemeliharaan aset negara

    3. Mendukung kegiatan pemerintahan

  • 8/19/2019 Definisi APBN

    5/16

    Belanja Modal

    Yaitu belanja yang digunakan untuk membiayai pembentukan modal dalam bentuk tanah,

    peralatan, mesin, gedung, jaringan, dan sarana fisik lain

    Pembayaran Bunga Utang

    Pembayaran utang dalam negeri dipengaruhi oleh tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia

    (SBI)

    Pembayaran utang luar negeri bersumber dari pinjaman bilateral, multilateral, fasilitas kredit

    eskpor, dan pinjaman lain.

    Belanja Subsidi

    Digunakan untuk menjaga stabilitas harga, membantu masyarakat kurang mampu, membantu

    usaha skala mikro dan menengah, BUMN , membantu BUMN yang melaksanakan pelayanan

    umum

    Belanja Hibah

    Merupakan transfer uang, barang, jasa yang bersifat tidak wajib kepada pemerintah daerah,

    BUMN, BUMD, negara lain, atau organisasi internasional

    Bantuan Sosial

    Diberikan dalam bentuk transfer uang atau barang kepada masyarakat melalui lembaga nirlaba

    (sosial) untuk melindungi resiko sosial.

    Belanja DaerahDana Perimbangan, meliputi :

    1. Dana Bagi Hasil (DBH), yaitu dana bagian daerah yang bersumber dari

    penerimaan daerah, baik pajak maupun sumber daya alam (dalam bentuk prosentase)

    2. Dana Alokasi Umum (DAU), yaitu instrumen yang bersifat umum (block grant)

    guna mengatasi ketimpangan fiskal antar daerah untuk pemerataan kemampuan keuangan

    antar daerah

    3. Dana Alokasi Khusus (DAK), yaitu instrumen transfer bersifat khusus (specific

     grant) untuk membiayai kebutuhan khusus daerah dan atau nasionalDana Otonomi Khusus dan Dana Penyesuaian

    Dana Otonomi Khusus diberikan kepada daerah-daerah yang masih tertinggal untuk

    pembiayaan pendidikan, kesehatan, dll

    Dana Penyesuaian, diberikan kepada daerah yang menerima DAU lebih kecil dari tahun

    sebelumnya.

  • 8/19/2019 Definisi APBN

    6/16

    PERKEMBANGAN DANA PEMBANGUNAN DI INDONESIA

    Dari segi perencanaan pembangunan di Indonesia, APBN adalah konsep perencanaan

    pembangunan yang memiliki jangka pendek, karena iyulah APBN selalu disususn setiap tahun.

    Maka secara gari besar APBN terdiri dari pos – pos seperti dibawah ini :

    • Dari sisi penerimaan, terdiri dari pos penerimaan dalam negeri dan penerimaan pembangunan

    • Sedangkan dari sisi pengeluaran terdiri dari pos pengeluaran rutin dan pengeluaran

    pembangunan

    APBN disusun agar pengalokasian dana pembangunan dapat berjalan dengan memperhatikan

    prinsip berimbang dan dinamis. Hal tersebut perlu diperhatikan mengingat tabungan pemerintah

    yang berasal dari selisih antara penerimaan dalam negeri dengan pengeluaran rutin, belum

    sepenuhnya menutupi kbutuhan biaya pembangunan di Indonesia.

    Meskipun dari PELITA ke PELITA jumlah tabungan pemerintah sebagia sumber pembiayaan

    pembangunan terbesar, terus mengalami peningkatan namun kontribusinya terhadap

    keseluruhan dana pembangunan yang dibutuhkan masih jauh dari yang diharapkan. Dengan

    kata lain ketergantungan dana pembangunan terhadap sumber lain, dalam hal ini pinjamanan

    luar negeri masih cukup besar. Namun demikian mulai tahun terakhir PELITA, prosentase

    tabungan pemerintah sudah mulai lebih besar dibanding pinjaman luar negeri. Hal ini tidak

    terlepas dari peranan sektor migas yang saat itu sangat dominan, serta dengan dukungan

    beberapa kebijakan pemerintah dalam masalah perpajakan dan upaya peningkatan penerimaan

    negara lainnya. Untuk menghindari terjadinya deficit anggaran pembangunan,Indonesia masih

    mengupayakan sumber dana dari luar negeri, dan meskipun IGGI ( Inter Govermmental Group

    onIndonesia ) bukan lagi menjadi forum Internasional yang secara formal membantu

    pembiayaan pembangunan di Indonesia, namun dengan lahirnya CGI ( Consoltative Group

    on Indonesia ) kebutuhan pinjaman luar negeri sebagai dana pembangunan masih dapat

    diharapkan. Yang perlu diingat bahwa sebaiknya pinjaman tersebut ditempatkan sebagai

    pelengkap pembangunan dan peran tabungan pemerintahlah yang tetap harus dominan, bukansebaliknya

    Proses penyusunan anggaran

    Secara garis besar, proses penyusunan anggaran terbagi menjadi dua, yakni dari atas ke

    bawah (top-down) dan dari bawah ke atas (bottom-up).

    Dari atas ke bawah (Top-down)

  • 8/19/2019 Definisi APBN

    7/16

    Merupakan proses penyusunan anggaran tanpa penentuantujuan sebelumnya dan tidak

    berlandaskanteori yang jelas. Proses penyusunan anggaran dari atas ke bawah ini secara garis

    besar berupa pemberian sejumlahuang dari pihak atasan kepada parakaryawannya agar

    menggunakan uang yang diberikan tersebut untuk menjalankan sebuah program. Terdapat 5

    metode penyusunan anggaran dari atas ke bawah:

    1. Metode kemampuan (The affordable method) adalah metode dimana perusahaan

    menggunakan sejumlah uang yang ada untuk kegiatan operasional danproduksi tanpa

    mepertimbangkan efekpengeluaran tersebut.

    2. Metode pembagian semena-mena ( Arbitrary allocation method) merupakan proses

    pendistribusian anggaran yang tidak lebih baik darimetode sebelumnya.[ Metode ini tidak

    berdasar pada teori, tidak memiliki tujuan yang jelas, dan tidak

    membuatkonsep pendistribusian anggaran dengan baik.

    3. Metode persentase penjualan (Percentage of sales) menggambarkan efek yang terjadi

    antarakegiatan iklan danpromosi yang dilakukan

    denganpersentase peningkatanpenjualan dilapangan. Metode ini mendasarkan pada dua hal,

    yaitu persentase penjualan dan sejumlah pengembalian yang diterima dari aktivitas periklanan

    dan promosi yang dilakukan.

    4. Melihat pesaing (Competitive parity) karena sebenarnya tidak ada perusahaan yang tidak mau

    tahu akan keadaan pesaingnya. Tiap perusahaan akan berusaha untuk

    melakukanpromosi yang lebih baik dari para pesaingnya dengan tujuan untuk

    menguasaipangsa pasar.5. Pengembalian investasi (Return of investment) merupakan pengembaliankeuntungan yang

    diharapkan oleh perusahaan terkait dengan sejumlah uang yang telah dikeluarkan untuk iklan

    danaktivitas promosi lainnya. Sesuai dengan arti katanya, investasi berarti

    penanamanmodal denganharapan akan adanya pengembalian modal suatu hari.

    Dari bawah ke atas (Bottom-up)

    Merupakan proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan

    sebelumnya dan anggaran ditentukan belakangan setelah tujuan selesai disusun. Proses

    penyusunan anggaran dari bawah ke atas merupakan komunikasi strategis antara tujuan

    dengan anggaran. Terdapat 3 metode dasar proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas,

    yakni:

    1. Metode tujuan dan tugas (Objective and task method) dengan menegaskan pada penentuan

    tujuan dan anggaran yang disusun secara beriringan. Terdapat 3 langkah yang ditempuh dalam

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyusunan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyusunan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tujuan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Teorihttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Karyawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Produksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Efekhttp://id.wikipedia.org/wiki/Efekhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metodehttp://id.wikipedia.org/wiki/Anggaran#cite_note-Advertising-1http://id.wikipedia.org/wiki/Konsephttp://id.wikipedia.org/wiki/Distribusihttp://id.wikipedia.org/wiki/Distribusihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kegiatan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Iklanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Iklanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Iklanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Promosihttp://id.wikipedia.org/wiki/Persentasehttp://id.wikipedia.org/wiki/Persentasehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penjualan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Lapanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lapanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Promosihttp://id.wikipedia.org/wiki/Promosihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pangsa_pasar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Keuntunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keuntunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aktivitas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Modalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Harapanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Harapanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komunikasi_strategis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komunikasi_strategis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komunikasi_strategis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyusunan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tujuan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Teorihttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Karyawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Produksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Efekhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metodehttp://id.wikipedia.org/wiki/Anggaran#cite_note-Advertising-1http://id.wikipedia.org/wiki/Konsephttp://id.wikipedia.org/wiki/Distribusihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kegiatan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Iklanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Promosihttp://id.wikipedia.org/wiki/Persentasehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penjualan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Lapanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Promosihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pangsa_pasar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Keuntunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aktivitas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Modalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Harapanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komunikasi_strategis&action=edit&redlink=1

  • 8/19/2019 Definisi APBN

    8/16

    langkah ini, yakni penentuan tujuan, penentuan strategi dan tugas yang harus dikerjakan, dan

    perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk mencapai tugas dan strategi tersebut.

    2. Metode pengembalianberkala (Payout planning) menggunakanprinsip investasi dimana

    pengembalian modal diterima setelah waktu tertentu. Selama tahun pertama, perusahaan akan

    mengalamirugi dikarenakan biaya promosi dan iklan masih melebihi keuntungan yang diterima

    dari hasil penjualan. Pada tahun kedua, perusahaan akan mencapaititik impas (break even

     point) antara biayapromosi dengan keuntungan yang diterima. Setelah memasuki tahun ketiga,

    barulah perusahaan akan menerima keuntungan penjualan. Strategi ini hasilnya dirasakan

    dalam jangka panjang.

    3. Metode perhitungan kuantitatif (Quantitative models) menggunakan sistem

    perhitunganstatistik dengan mengolahdata yang dimasukkan dalamkomputer dengan teknik

    analisis regresi berganda (multiple regression analysis). Metode ini jarang digunakan

    karena kompleks dalam pemakaiannya.Alokasi anggaran

    Setelah mengetahui berapa anggaran yang dibutuhkan untuk melaksanakan program, hal

    selanjutnya adalah bagaimana mengalokasikan anggaran yang tersedia. Mengalokasikan

    anggaran berarti melakukan pembagian dana secara sistematis berdasarkan keseluruhan

    anggaran yang dimiliki perusahaan untuk melangsungkan program tersebut. Hal-hal yang perlu

    dipertimbangkan dalam pengalokasian anggaran

    mencakuppotensial pasar,ukuran dansegmen pasar,kebijakan perusahaan,skala

    ekonomi periklanan, dankarakteristik perusahaan.

    Just another WordPress.com site

    DASAR PERHITUNGAN PERKIRAAN PENDAPATAN NEGARA

    leave a comment »

    A.Konsep Produk Domestik Bruto, Produk Domestik Regional Bruto, dan

    Pendapatan Nasional

    1. Produk Domestik Bruto

    PDB diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di

    dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). PDB berbeda

    dari produk nasional bruto karena memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar

    negeri yang bekerja di negara tersebut. Sehingga PDB hanya menghitung total produksi

    dari suatu negara tanpa memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan

    memakai faktor produksi dalam negeri atau tidak. Sebaliknya, PNB memperhatikan asal

    usul faktor produksi yang digunakan.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tugas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tugas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkala&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkala&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Prinsiphttp://id.wikipedia.org/wiki/Investasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Investasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rugi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hasilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hasilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Titik_impashttp://id.wikipedia.org/wiki/Promosihttp://id.wikipedia.org/wiki/Panjanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Panjanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Statistikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Datahttp://id.wikipedia.org/wiki/Komputerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Komplekshttp://id.wikipedia.org/wiki/Komplekshttp://id.wikipedia.org/wiki/Programhttp://id.wikipedia.org/wiki/Programhttp://id.wikipedia.org/wiki/Programhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Alokasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Potensial&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ukuranhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Segmen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Skala_ekonomi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Skala_ekonomi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Periklananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Periklananhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Karakteristik&action=edit&redlink=1http://usmanhabieb.wordpress.com/2011/05/16/dasar-perhitungan-perkiraan-pendapatan-negara/#commentshttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tugas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkala&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Prinsiphttp://id.wikipedia.org/wiki/Investasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rugi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hasilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Titik_impashttp://id.wikipedia.org/wiki/Promosihttp://id.wikipedia.org/wiki/Panjanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Statistikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Datahttp://id.wikipedia.org/wiki/Komputerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Komplekshttp://id.wikipedia.org/wiki/Programhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Alokasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Potensial&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ukuranhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Segmen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Skala_ekonomi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Skala_ekonomi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Periklananhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Karakteristik&action=edit&redlink=1http://usmanhabieb.wordpress.com/2011/05/16/dasar-perhitungan-perkiraan-pendapatan-negara/#comments

  • 8/19/2019 Definisi APBN

    9/16

    PDB Nominal (atau disebut PDB Atas Dasar Harga Berlaku) merujuk kepada nilai PDB

    tanpa memperhatikan pengaruh harga. Sedangkan PDB riil (atau disebut PDB Atas

    Dasar Harga Konstan) mengoreksi angka PDB nominal dengan memasukkan pengaruh

    dari harga.

    PDB dapat dihitung dengan memakai dua pendekatan, yaitu pendekatan pengeluaran

    dan pendekatan pendapatan. Rumus umum untuk PDB dengan pendekatan

    pengeluaran adalah: PDB = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + ekspor –

    impor

    Di mana konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga, investasi

    oleh sektor usaha, pengeluaran pemerintah oleh pemerintah, dan ekspor dan impor

    melibatkan sektor luar negeri.

    Sementara pendekatan pendapatan menghitung pendapatan yang diterima faktor

    produksi: PDB = sewa + upah + bunga + laba

    Di mana sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti tanah, upah

    untuk tenaga kerja, bunga untuk pemilik modal, dan laba untuk pengusaha.

    Secara teori, PDB dengan pendekatan pengeluaran dan pendapatan harus

    menghasilkan angka yang sama. Namun karena dalam praktek menghitung PDB

    dengan pendekatan pendapatan sulit dilakukan, maka yang sering digunakan adalah

    dengan pendekatan pengeluaran.

     2. Produk Domestik Regional Bruto

    Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan data statistik yang merangkum

    perolehan nilai tambah dari seluruh kegiatan ekonomi di suatu wilayah pada satu

    periode tertentu. PDRB dihitung dalam dua cara, yaitu atas dasar harga berlaku dan

    atas dasar harga konstan. Dalam menghitung PDRB atas dasar harga berlaku

    menggunakan harga barang dan jasa tahun berjalan, sedangkan pada PDRB atas dasar

    harga konstan menggunakan harga pada suatu tahun tertentu (tahun dasar).

    Penghitungan PDRB saat ini menggunakan tahun 2000 sebagai tahun dasar.

    Penggunaan tahun dasar ini ditetapkan secara nasional.

    Peroduk Domestik Bruto sebagai salah saru indicator ekonomi memuat berbagai

    instrument ekonomi yang di dalmnya terlihat jelas keadaan makro ekonomi suatu daerah

    dengan pertumbuhan ekonominya, income perkapita dan berbagai instrument ekonomi

    lainnya. Dimana dengan adanya data-data tersebut akan sangan membantu pengambil

    kebijaksanaan dalam perencanaan dan evaluasi sehingga pembangunan tidak salah

  • 8/19/2019 Definisi APBN

    10/16

    arah.

    Angka PDRB sangat diperlukan dan perlu disajikan, karena selain dapat dipakai sebagai

    bahan analisa perencanaan pembangunan juga merupakan barometer untuk mengukur

    hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan. PDRB dapat didefinisikan

    berdasarkan tiga pendekatan yaitu :

    a. Pendekatan Produksi (Production Approach)

    PDRB adalah jumlah nilai tambah bruto (NTB) yang tercipta sebagai hasil proses

    produksi barang dan jasa yang dilakukan oleh berbagai unit produksi dalam suatu

    wilayah/region pada suatu jangka waktu tertentu, biasanya setahun.

    b. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

    PDRB adalah jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor faktor produksi yang ikut di

    dalam proses produksi di suatu wilayah/region pada jangka waktu tertentu (biasanyasetahun). Balas jasa faktor produksi tersebut adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga

    modal, dan keuntungan. Termasuk sebagai Komponen penyusun PDRB adalah

    penyusutan barang modal tetap dan pajak tidak langsung neto. Jumlah semua

    komponen pendapatan ini per sektor disebut sebagainilai tambah bruto sektoral. PDRB

    merupakan jumlah dari nilai tambah bruto seluruh sektor (lapangan usaha).

    c. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)

    PDRB adalah jumlah semua pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan lembaga

    swasta yang tidak mencari untung, konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetapdomestik bruto, perubahan inventori, dan ekspor neto di suatu wilayah/region pada suatu

    periode (biasanya setahun). Yang dimaksud dengan Ekspor netto adalah ekspor

    dikurangi impor.

    3. Pendapatan Nasional

    Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah

    tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam

    satu periode, biasanya selama satu tahun. Konsep pendapatan nasional pertama kali

    dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan

    nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan

    anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi)

    selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi

    modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-

    satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama

  • 8/19/2019 Definisi APBN

    11/16

    sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross

    National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun

    oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.

    Perkiraan Pengeluran

    Pengeluaran Negara merupakan pengeluaran untuk membiayai kebutuhanmaupun kegiatan-

    kegiatan pada suatu Negara demimewujudkan kesejahteraan rakyat.

    pengeluaran Negara dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

    1. Pengeluaran rutin

    2. Pengeluaran pembangunan

    Pengeluaran rutin Negara merupakan yang selalu ada dan telah terencana sebelumnya.

    Pengeluaran rutin ini meliputi :

    > Pengeluaran untuk belanja pegawai

    > Pengeluaran untuk belanja barang

    > Pengeluaranuntuk subsidi daerah otonom

    > Pengeluaran untuk membayar bunga dan cicilan hutang

    > Dan juga pengeluaran lain-lain

    Sedangkan pengeluaran pembangunan merupakan semua pengeluaran negara untuk

    membiayai proyek-proyek pembangunan.Yang termasuk pengeluaran pembangunan

    diantaranya ialah :

    > Pengeluaran pembangunan untuk berbagai departement dan lembaga negara

    > Pengeluaran pembangunan untuk anggaran pembangunan daerah

    > Dan juga pengeluaran pembangunan lain-lain

    Inilah beberapa sektorperekonomian yang umumnya terpengaruh oleh besar atau kecilnya

    pengeluaran negara, antara lain :

    > Sektor produksi> Sektor distribusi

    > Sektor konsumsi masyarakat

    > Sektor keseimbangan perekonomian

    Jenis – jenis pengeluaran Negara menurut sifatnya meliputi :

  • 8/19/2019 Definisi APBN

    12/16

    1. PENGELUARAN INVESTASI

    -> Pengeluaran yang ditujukan untuk menambah kekuatan dan ketahanan ekonomi di masa

    datang

    2. PENGELUARAN PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA

    -> Pengeluaran untuk menciptakan lapangan kerja, serta memicu peningkatan kegiatan

    perekonomian masyarakat

    3. PENGELUARAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

    -> Pengeluaran yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kesejahteraan masyarakat

    4. PENGELUARAN PENGHEMATAN MASA DEPAN

    -> Pengeluaran yang tidak memberikan manfaat langsung bagi negara, namun bila dikeluarkan

    saat ini akan mengurangi pengeluaran pemerintah yang lebih besar di masa yang akan datang

    5. PENGELUARAN YANG TIDAK PRODUKTIF

    -> Pengeluaran yang tidak memberikan manfaat secara langsung kepada masyarakat, namun

    diperlukan oleh pemerintah

    DASAR-DASAR PERHITUNGAN PERKIRAAN PENDAPATAN NEGARA

    A. Konsep Produk Domestik Bruto, Produk Domestik Regional Bruto, dan Pendapatan Nasional

    1. Produk Domestik Bruto

    PDB diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam

    wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). PDB berbeda dari produk

    nasional bruto karena memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri yang bekerja di

    negara tersebut. Sehingga PDB hanya menghitung total produksi dari suatu negara tanpa

    memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri

    atau tidak. Sebaliknya, PNB memperhatikan asal usul faktor produksi yang digunakan.

    PDB Nominal (atau disebut PDB Atas Dasar Harga Berlaku) merujuk kepada nilai PDB tanpa

    memperhatikan pengaruh harga. Sedangkan PDB riil (atau disebut PDB Atas Dasar Harga

    Konstan) mengoreksi angka PDB nominal dengan memasukkan pengaruh dari harga.PDB dapat dihitung dengan memakai dua pendekatan, yaitu pendekatan pengeluaran dan

    pendekatan pendapatan. Rumus umum untuk PDB dengan pendekatan pengeluaran adalah:

    PDB = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + ekspor – impor

  • 8/19/2019 Definisi APBN

    13/16

    Di mana konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga, investasi oleh sektor

    usaha, pengeluaran pemerintah oleh pemerintah, dan ekspor dan impor melibatkan sektor luar

    negeri.

    Sementara pendekatan pendapatan menghitung pendapatan yang diterima faktor produksi:

    PDB = sewa + upah + bunga + laba

    Di mana sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti tanah, upah untuk

    tenaga kerja, bunga untuk pemilik modal, dan laba untuk pengusaha.

    Secara teori, PDB dengan pendekatan pengeluaran dan pendapatan harus menghasilkan

    angka yang sama. Namun karena dalam praktek menghitung PDB dengan pendekatan

    pendapatan sulit dilakukan, maka yang sering digunakan adalah dengan pendekatan

    pengeluaran.

    2. Produk Domestik Regional Bruto

    Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan data statistik yang merangkum perolehan

    nilai tambah dari seluruh kegiatan ekonomi di suatu wilayah pada satu periode tertentu. PDRB

    dihitung dalam dua cara, yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Dalam

    menghitung PDRB atas dasar harga berlaku menggunakan harga barang dan jasa tahun

    berjalan, sedangkan pada PDRB atas dasar harga konstan menggunakan harga pada suatu

    tahun tertentu (tahun dasar). Penghitungan PDRB saat ini menggunakan tahun 2000 sebagai

    tahun dasar. Penggunaan tahun dasar ini ditetapkan secara nasional.

    Peroduk Domestik Bruto sebagai salah saru indicator ekonomi memuat berbagai instrument

    ekonomi yang di dalmnya terlihat jelas keadaan makro ekonomi suatu daerah dengan

    pertumbuhan ekonominya, income perkapita dan berbagai instrument ekonomi lainnya. Dimana

    dengan adanya data-data tersebut akan sangan membantu pengambil kebijaksanaan dalam

    perencanaan dan evaluasi sehingga pembangunan tidak salah arah.

    Angka PDRB sangat diperlukan dan perlu disajikan, karena selain dapat dipakai sebagai bahan

    analisa perencanaan pembangunan juga merupakan barometer untuk mengukur hasil-hasil

    pembangunan yang telah dilaksanakan. PDRB dapat didefinisikan berdasarkan tiga pendekatan

    yaitu :

    a. Pendekatan Produksi (Production Approach)

    PDRB adalah jumlah nilai tambah bruto (NTB) yang tercipta sebagai hasil proses produksibarang dan jasa yang dilakukan oleh berbagai unit produksi dalam suatu wilayah/region pada

    suatu jangka waktu tertentu, biasanya setahun.

    b. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

    PDRB adalah jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor faktor produksi yang ikut di dalam

    proses produksi di suatu wilayah/region pada jangka waktu tertentu (biasanya setahun). Balas

  • 8/19/2019 Definisi APBN

    14/16

     jasa faktor produksi tersebut adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal, dan keuntungan.

    Termasuk sebagai Komponen penyusun PDRB adalah penyusutan barang modal tetap dan

    pajak tidak langsung neto. Jumlah semua komponen pendapatan ini per sektor disebut

    sebagainilai tambah bruto sektoral. PDRB merupakan jumlah dari nilai tambah bruto seluruh

    sektor (lapangan usaha).

    c. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)

    PDRB adalah jumlah semua pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta

    yang tidak mencari untung, konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap domestik bruto,

    perubahan inventori, dan ekspor neto di suatu wilayah/region pada suatu periode (biasanya

    setahun). Yang dimaksud dengan Ekspor netto adalah ekspor dikurangi impor.

    3. Pendapatan Nasional

    Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga

    keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,

    biasanya selama satu tahun.

    Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang

    berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam

    perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan

    penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak

    disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern,

    konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut

    mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto

    (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun

    oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara. Berikut adalah

    beberapa konsep pendapatan nasional:

    1. Produk Domestik Bruto (Gross Domestik Product)

    Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-

    unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya,

    termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang

    beroperasi diwilayah yang bersangkutan

    Produk domestik bruto (Gross Domestik Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik)

    selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa

    yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang

    bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum

  • 8/19/2019 Definisi APBN

    15/16

    diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat

    bruto/kotor.

    2. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)

    PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara

    dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang

    dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri.

    Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang

    dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk

    hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri,

    tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara

    tersebut.

    3. Produk Nasional Neto (Net National Product)

    NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu,

    setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.

    Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan

    barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang

    modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya

    bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan

    meskipun relatif kecil.

    4. Pendapatan Nasional Neto (Net National Income)

    NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak

    tidak langsung (indirect tax)

    Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut

     jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI

    dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung

    adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak

    hadiah, dan lain-lain.

    5. Pendapatan Perseorangan (Personal Income)

    PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke

    tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social,pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.

    Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh

    setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan

    kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer

    payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa

  • 8/19/2019 Definisi APBN

    16/16

    produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh

    pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga

    utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI

    harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada

    pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan

    untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun

    (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk

    dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).

    6. Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposible Income)

    DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh

    penerimanya. Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan

    yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi

    tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal

    income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang

    bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib

    pajak, contohnya pajak pendapatan. Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga

    pendekatan, yaitu:

    1. Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa,

    bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu

    periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.

    2. Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu

    negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu.

    Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan

    bahan mentah atau barang setengah jadi).

    3. Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk

    membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu.

    Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan

    oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah

    (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi

    impor (X − M)