DEBRIDEMENT

25
DEBRIDEMENT dr. Nicko Perdana Hardiansyah

description

DEBRIDEMENT. d r. Nicko Perdana Hardiansyah. Definisi. U saha menghilangkan jaringan nekrotik/nonvital dan jaringan yang terkontaminasi Jaringan nekrotik menghalangi penyembuhan luka infeksi sistemik a mputasi k ematian. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of DEBRIDEMENT

Page 1: DEBRIDEMENT

DEBRIDEMENTdr. Nicko Perdana Hardiansyah

Page 2: DEBRIDEMENT

Definisi• Usaha menghilangkan jaringan

nekrotik/nonvital dan jaringan yang terkontaminasi

• Jaringan nekrotik– menghalangi penyembuhan luka– infeksi sistemik– amputasi– kematian

Page 3: DEBRIDEMENT

• Terjadi perbaikan sirkulasi suplai oksigen dan nutrisi ke situs luka

• Mempertahankan secara maksimal struktur anatomi yang penting– saraf– pembuluh darah– otot– tendon– tulang

Page 4: DEBRIDEMENT

Tujuan• Ekstensi luka identifikasi daerah cedera• Deteksi dan membuang benda asing

terutama benda organik• Deteksi dan membuang jaringan non

viabel• Mengurangi kontaminasi bakteri• Membuat luka yang dapat mentoleransi

kontaminasi bakteri sembuh tanpa infeksi

Page 5: DEBRIDEMENT

JENIS DEBRIDEMENT

Page 6: DEBRIDEMENT

Chemical• Bekerja secara proteolitik, fibrinolitik dan

kolagenase tergantung dari target jaringan yang akan dihancurkan

• Misalnya– kolagenase (santyl) hasil fermentasi dari

Clostridium histolyticum mencerna kolagen dalam jaringan nekrotik

– Papain (Panafil, Accuzyme) penghancur protein tetapi tidak berbahaya bagi jaringan normal

Page 7: DEBRIDEMENT

Mechanical• Prinsip kerjanya adalah wet-to-dry dressing• Luka ditutup dengan kassa yang telah dibasahi

normal saline, setelah kering jaringan nekrotik akan melekat ke kassa sehingga saat ganti verban, jaringan nekrotik ikut terbuang

• Tindakan ini dilakukan berulang kali (2-6 kali per hari)

• Prosedur ini membuat tidak nyaman bagi penderita saat mengganti balutan, merusak jaringan granulasi baru, merusak epitel yang masih fragile

Page 8: DEBRIDEMENT

Biological• Merupakan upaya debridement secara

biologis menggunakan larva• Maggot Debridement Therapy (MDT)

– Larvae of Calliphoid flies of the species Phanecia sericata (formerly known as Lucilia sericata)

• Prosedur ini dapat membersihkan jaringan nekrotik dan infeksi tanpa rasa nyeri sekaligus desinfeksi dan stimulasi penyembuhan luka

Page 9: DEBRIDEMENT
Page 10: DEBRIDEMENT

Surgical Debridement • Tindakan menggunakan skalpel, gunting,

kuret, atau instrumen lain disertai irigasi untuk membuang jaringan nekrotik

• Tujuan eksisi luka sampai jaringan normal, lunak, dan tervaskularisasi

Page 11: DEBRIDEMENT

PRINSIP DAN TEKNIK

Page 12: DEBRIDEMENT

Tourniquet• Mengurangi perdarahan • Resiko menambah iskemia jaringan pada

bagian yang telah cedera serta mempersulit penilaian vitalitas jaringan

• Alternatif mengembangkan tourniket selama 10-20 menit lepaskan melihat hasil pengisian pada kapiler (capiler flush) untuk menilai viabilitas jaringan lunak

• Penggunaan tourniket dalam debridement sangat terbatas dan sebagian besar tindakan dilakukan tanpa tourniket

Page 13: DEBRIDEMENT

Eksisi luka• Eksisi dilakukan hingga mencapai tepian kulit yang

sehat• Perlu diingat bahwa untuk membersihkan kontaminasi

diperlukan paparan (exposure) yang adekuat• Usaha membersihkan debris dengan mengorek

(poking) luka yang kecil dapat berbahaya.• Perluasan luka asli harus dilakukan dengan penuh

perencanaan menghidari adanya sayatan yang tidak berguna yang akan mengganggu tatalaksana selanjutnya

Page 14: DEBRIDEMENT

• Eksisi yang paling aman adalah mengikuti garis untuk fasiotomi karena sayatan ini menghindari arteri perforator yang mungkin berguna untuk mengambil flap kulit bila dibutuhkan

• Selain itu kadang diperlukan insisi tambahan di luar perluasan dari luka yang ada

Page 15: DEBRIDEMENT

Jaringan non vital• Jaringan mati atau non vital merupakan

medium yang baik untuk pertumbuhan bakteri oleh karena itu semua jaringan yang meragukan sebaiknya dibuang

• Pendekatan bertahap dan sistematis diperlukan terutama bila menghadapi luka yang besar dan kompleks agar tidak terjadi debridement yang tidak adekuat

Page 16: DEBRIDEMENT

• Jaringan nekrotik–Kulit dan lemak subkutis ekstensi

hingga ke jaringan sehat

–Fasia indikasi eksisi: non viabel, rusak, terkontaminasi

–Otot hati-hati dalam eksisi, 10% massa otot sisa dapat berfungsi baik apabila terhubung dengan tendon

Page 17: DEBRIDEMENT

• Tendon• Pertahankan bukan tempat yang baik

untuk pertumbuhan bakteri• Eksisi hanya bila terjadi kerusakan parah• Cuci dengan cairan dengan jumlah banyak

• Tulang• Vaskularisasi terbatas sulit menilai vitalitas• Usahakan pertahankan periosteum jaringan rentan mati

• Sendi• Pastikan sendi bebas dari infeksi dan kotoran• Dapat dilakukan insisi luas, alternatif

atroskopi

Page 18: DEBRIDEMENT

• Tulang merupakan jaringan dengan vaskularisasi yang terbatas sehingga mempersulit penilaian vitalitasnya

• Fragmen-fragment tulang komponen yang sulit untuk dinilai.

• Umumnya fragmen kortikal berukuran kecil yang tidak menempel pada jaringan lunak dapat disingkirkan

Page 19: DEBRIDEMENT

• Bila fragment tulang masih menempel pada jaringan lunak dan masih berdarah maka segmen tersebut dapat dipertahankan

• Ujung fraktur pada tulang harus dikeluarkan dari luka untuk dilakukan debridement and irigasi

• Untuk menyingkirkan hematoma dan benda asing debridement dapat dilakukan dengan menggunakan kuret dan irigasi

Page 20: DEBRIDEMENT

• Secara umum, debridement pada komponen tulang dapat dilakukan dengan konservatif

• Bila terjadi infeksi atau kemungkinan terjadinya infeksi maka dilakukan redibridement segera secara agresif menyingkirkan semua komponen tulang yang tidak vital

• Lebih mudah untuk menangani rekonstruksi akibat hilangnya segmen tulang daripada melakukan tatalaksana pada osteomielitis klinis.

Page 21: DEBRIDEMENT

• Pada patah tulang terbuka yang terinfeksi, kesalahan yang umum dilakukan adalah keterlambatan eksisi segmen tulang yang tidak vital.

• Sama seperti pada tendon, maka tulang yang tidak memiliki periosteum dan tidak tertutup jaringan lunak akan mati

• Oleh karena itu, bila tulang tidak dapat tertutup oleh jaringan lunak sangat penting untuk mempertahankan periosteum.

Page 22: DEBRIDEMENT

• Pembuluh darah– Pembuluh darah kecil

• Ligasi• koagulasi

– Pembuluh darah besar• biasanya telah diketahui sebelum operasi• perencanan tentang tindakan operasi telah

diputuskan sebelumnya– Penting untuk kelangsungan hidup jaringan

yang diperdarahi

Page 23: DEBRIDEMENT

Pencucian luka• Irigasi tekanan tinggi

– Dasar: tekanan tinggi dapat menghambat penempelan bakteri pada permukaan luka secara mekanik

• Irigasi tekanan rendah– Dasar: Efek samping tekanan tinggi terlalu

besar– Kemungkinan rusaknya jaringan lunak lebih

rendah

Page 24: DEBRIDEMENT

Penutupan luka• Luka kecil yang sedikit terkontaminasi

dapat langsung dijahit kembali dengan syarat luka dapat ditutup primer

• Dapat diberikan antibiotik topikal• Penggunaan alat bantu vacuum dressing• Penutupan segera dari luka menurunkan

insidens infeksi

• Modern dressing

Page 25: DEBRIDEMENT

TERIMA KASIH