Debit Andalan

5
3.7 Perhitungan Debit Rencana A. Metode Rasional Modifikasi Perhitungan besarnya debit banjir rencana dengan metode rasional menggunakan rumus sebagai berikut : Q t = 0,278 x C x I T x A Keterangan : Q t = debit banjir (m 3 /dtk) C = koefisien pengaliran I = intensitas curah hujan (mm/jam) A = luas areal (km 2 ) Data – data sungai : Panjang sungai (L) = 46 km (Berdasarkan AutoCAD) Luas Daerah aliran(A) = 5994,84 km 2 (Berdasarkan AutoCAD) Luas Das 94 % Hutan (A 1 ) = 5646,42 km 2 Luas Das 5,76 % Tanah Ladang (A 2 ) = 354,42 km 2 Luas Das 0,2 % Pemukiman (A3) = 13,64 km 2 Luas Das 0,04 % Perkebunan (A4) = 2,44 km 2 Koefisien Aliran (C) Hutan (C 1 ) = 0,50 (Berdasarkan tabel Koef. Aliran C) Tanah Ladang (C 2 ) = 0.45 (Berdasarkan tabel Koef. Aliran C) Pemukiman (C 3 ) = 0,30 (Berdasarkan tabel Koef. Aliran C) Perkebunan (C 4 ) = 0,05 (Berdasarkan tabel Koef. Aliran C)

description

Hidrologi

Transcript of Debit Andalan

3.7 Perhitungan Debit RencanaA. Metode Rasional ModifikasiPerhitungan besarnya debit banjir rencana dengan metode rasional menggunakan rumus sebagai berikut :

Qt = 0,278 x C x IT x A

Keterangan :Qt = debit banjir (m3/dtk)C= koefisien pengaliranI = intensitas curah hujan (mm/jam)A= luas areal (km2)

Data data sungai : Panjang sungai (L) = 46 km (Berdasarkan AutoCAD) Luas Daerah aliran(A) = 5994,84 km2(Berdasarkan AutoCAD) Luas Das 94 % Hutan (A1) = 5646,42 km2 Luas Das 5,76 % Tanah Ladang (A2) = 354,42 km2 Luas Das 0,2 % Pemukiman (A3) = 13,64 km2 Luas Das 0,04 % Perkebunan (A4) = 2,44 km2 Koefisien Aliran (C) Hutan (C1) = 0,50 (Berdasarkan tabel Koef. Aliran C) Tanah Ladang (C2) = 0.45 (Berdasarkan tabel Koef. Aliran C) Pemukiman (C3) = 0,30 (Berdasarkan tabel Koef. Aliran C) Perkebunan (C4) = 0,05 (Berdasarkan tabel Koef. Aliran C) Elevasi Hulu= 800 m = 0,8 km (Berdasarkan Peta Topografi) Elevasi Hilir= 200 m = 0,2 km (Berdasarkan Peta Topografi)

Perhitungan :

Hitung nilai C100%= =

= = 0.496 Hitung S == = 0,013 Hitung Tc =

=

= 0,26 jam

Untuk perhitungan pada periode 2 tahun :

I2 = x = x = 52,28 mm/jam

Q2 = 0,278 x C x IT x A= 0,278 x 0.496 x 52,28 x 5994,84= 43249,47 m3/dtk

Jadi debit banjir rencana periode 2 tahun adalah 43249,47 m3/dtkUntuk perhitungan keseluruhan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Periode T (tahun)Rmax (mm)tc (Jam)I (mm/jam)CA (km)Q (m/dtk)

262,050,2652,280,4965994,8443249,47

579,960,2667,360,4965994,8455732,92

1092,560,2677,980,4965994,8464515,25

25109,310,2692,090,4965994,8476190,16

50122,430,26103,140,4965994,8485334,93

100136,110,26114,670,4965994,8494870,03

B.Metode NakayasuNakayasu (1950) telah menyelidiki hidrograf satuan di Jepang dan memberikan seperangkat persamaan untuk membentuk suatu hidrograf satuan sebagai berikut:Data-data yang diketahui: Luas Daerah aliran (A) = 5994,84 km2 (berdasarkan autocad) Lst = panjang sungai semua tingkat = 87,56 km (berdasarkan autocad) L= panjang sungai utama = 46 km (berdasarkan autocad) NI= jumlah sungai tingkat 1 = 69 (berdasarkan autocad) N= jumlah sungai semua tingkat = 81 (berdasarkan autocad)

Qp==

Tp= Tg + 0.8 x TrTg= 0.4 + 0.058 x Luntuk L > 15 kmTg= 0.21 x L2untuk L < 15 kmT0.3= xTgTr= 0.75 xtg

Dengan :Qp= Debit PuncakBanjirA= Luas DAS (km2)Re= Curah Hujan Efektif biasanya dipakai 1Tp=waktu permukaan sampai puncak hidrograf (jam)T0.3= waktu dari puncak banjir sampai 0.3 kali debit puncak (jam)Tg= waktu konsentrasi (Jam)

Indeks Kerapatan Sungai (D)D = = = 0,0146

Untuk mendapatkan Hidrograf debit banjir rencana tahapannya sebagai berikut :1. Menghitung besar aliran dasar (base flow) periode QB = 0,4715 x x = 0,4715 x x = 2,40