dddd

20
1. DIAGNOSA a) Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi. b) Nyeri telan berhubungan dengan inflamasi pada membran mukosa faring dan tonsil. c) Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi sekret d) Nutrisi tidak seimbang berhubungan dengan anorexia. e) Resiko tinggi penularan infeksi( Khaidir:2008) No Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi 1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi Pasien akan menunjukkan termoregulasi(kesei mbangan antara produksi panas, peningaktan panas, dan kehilangna panas). 1. Suhu tubuh kembali normal 1. Nadi : 60-100 denyut per menit 2. Tekanan darah : 120/80 mmHg 3. RR : 16-20 kali per menit Observasi : tanda-tanda vit Mandiri : 1. Kompres pa kepala / aksila.

description

gggg

Transcript of dddd

Page 1: dddd

1. DIAGNOSA

a)   Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi.

b)   Nyeri telan berhubungan dengan inflamasi pada membran mukosa faring dan tonsil.

c)   Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi sekret

d)  Nutrisi tidak seimbang berhubungan dengan anorexia.

e)   Resiko tinggi penularan infeksi( Khaidir:2008)

 

No Diagnosa Keperawatan

TujuanKriteria Hasil Intervensi

1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi

Pasien akan menunjukkan termoregulasi(keseimbangan antara produksi panas, peningaktan panas, dan kehilangna panas).

1. Suhu tubuh kembali normal1. Nadi : 60-100 denyut per

menit2. Tekanan darah : 120/80

mmHg3. RR : 16-20 kali per

menit

Observasi :

tanda-tanda vital

 

 

 

Mandiri :

1. Kompres pada kepala / aksila.

 

 

 

 

1. Atur sirkulasi udara kamar pasien

Health Education:

1. Anjurkan klien untuk menggunakan

Page 2: dddd

pakaian tipis dan dapat menyerap keringat

 

1. Anjurkan klien untuk minum banyak 2000-2500 ml/hari.

 

 

1. Anjurkan klien istirahat di tempat tidur selama masa febris penyakit

Kolaborasi :

Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat

1. Nyeri telan berhubungan dengan inflamasi pada membran mukosa faring dan tonsil.

  Nyeri berkurang skala 1-2 Observasi :

Teliti keluhan nyeri, catat intensitasnya (dengan skala 0-10), faktor yang memperburuk atau meredakan nyeri, lokasi, lama, dan karakteristiknya

 

 

 

Mandiri :

1)   Anjurkan klien untuk menghindari alergen atau iritan terhadap debu, bahan kimia, asap rokok, dan mengistirahatkan atau

Page 3: dddd

meminimalkan bicara bila suara serak

2)   Anjurkan untuk melakukan kumur air hangat

 

 

Kolaborasi :

Berikan obat sesuai indikasi

2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d akumulasi sekret

Bersihan jalan nafas efektif Jalan nafas paten dengan bunyi nafas bersih, tidak ada dyspnea, dan sianosis

Mandiri :

Kaji frekuensi atau kedalaman pernafasan dan gerakan dada

 

 

 

 

Auskultasi area paru, satat area penurunan atau tidak ada aliran udara dan bunyi nafas adventisius, mis. Crackles, mengi.

 

 

 

 

Page 4: dddd

 

 

 

Bantu pasien latian nafas sering. Tunjukan atau bantu pasien mempelajari melakukan batuk, misalnya menekan dada dan batuk efektif sementara posisi duduk tinggi.

 

 

 

 

 

 

Berikan cairan sedikitnay 2500 ml perhari(kecuali kontraindikasi). Tawrakan air hangat daripada dingin .

 

Kolaborasi :

Bantu mengawasi efek pengobatan nebulizer dan fisioterapi lain, mis. Spirometer insentif, IPPB, tiupan botol, perkusi, postural drainage. Lakukan tindakan diantara waktu makan dan batasi cairan bila mungkin.

Page 5: dddd

Berikan obat sesuai indikasi mukolitik, ekspektoran, bronchodilator, analgesic.

3. Nutrisi tidak seimbang berhubungan dengan anorexia

Nutrisi kembali seimbang A:Antropometri: berat badan, tinggi badan, lingkar lengan                                                       Berat badan tidak turun (stabil)

B: Biokimia:

- Hb normal (laki-laki 13,5-18 g/dl dan perempuan 12-16 g/dl)

- Albumin normal (dewasa 3,5-5,0 g/dl)

C: Clinis:

-          Tidak tampak kurus

-          Rambut tebal dan hitam

-          Terdapat lipatan lemak subkutan

D: Diet:

-          Makan habis satu porsi

-          Pola makan 3X/hari

Mandiri :

1. Kaji kebiasaan diet, input-output dan timbang BB setiap hari

 

 

1. Berikan porsi makan kecil tapi sering dalam keadaan hangat

 

 

1. Tingkatkan tirah baring

 

1. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan diet sesuai kebutuhan klien

 

 

 

1. Berikan heath education pada ibu tentang Nutrisi : makanan yang bergizi yaitu 4 sehat

Page 6: dddd

5 sempurna, hindarkan anak dari snack dan es, beri minum air putih yang banyak

 

1.  Menjauhkan dari bayi lain

 

1. Menjauhkan bayi dari keluarga yang sakit

4. Resiko tinggi penularan infeksi

Meminimalisir penularan infeksi lewat udara

Anggota keluarga tidak ada yang tertular ISPA

2. Rumusan Diagnosis Keperawatan

1. Resiko tinggi serangan berulang yang dialami oleh An “ J “ b/d ketidakmampuan keluarga

memodifikasi lingkungan.

2.  Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada An. ” J  ” berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga dalam mengenal masalah kesehatan dan mengambil keputusan.

NO TUJUAN KRITERIA STANDAR INTERVENSI

1 Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

Tidak terjadi

resiko serangan

berulang pada An

“ J “ selama di

rumah

(boleh jangka pendek dan jangka panjang )

Pengetahuan

Sikap

Psikomotor

Pengetahuan:

keluarga dapat

mengetahui apa itu

penyakit ISPA

sikap :

Keluarga mampu

memutuskan

u/menyediakan

sarana yg aman

1.            Diskusikan tentang

penyakit An” J ” pada orang

tua

2.            Jelaskan mula datangnya

penyakit pada klien

3.            Ajarkan cara menghindari

dari penyakit

4.            Bersama keluarga kita anjurkan selalu jaga kesehatan sehingga tidak terjadi resiko serangan berulang pada keluarga Tn” S

Page 7: dddd

psikomotor :

keluarga memodifikasi lingkungan sehat

Alamat            : RT/RW 02/01 Desa Lewintana Kec. Soromandi

NO TUJUAN KRITERIA STANDAR INTERVENSI

1 Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

Tidak terjadi

resiko serangan

berulang pada An

“ J “ selama di

rumah

(boleh jangka pendek dan jangka panjang )

Pengetahuan

Sikap

Psikomotor

Pengetahuan:

keluarga dapat

mengetahui apa itu

penyakit ISPA

sikap :

Keluarga mampu

memutuskan

u/menyediakan

sarana yg aman

psikomotor :

keluarga memodifikasi lingkungan sehat

1.            Diskusikan tentang

penyakit An” J ” pada orang

tua

2.            Jelaskan mula datangnya

penyakit pada klien

3.            Ajarkan cara menghindari

dari penyakit

4.            Bersama keluarga kita anjurkan selalu jaga kesehatan sehingga tidak terjadi resiko serangan berulang pada keluarga Tn” S ”

D.    Implementasi dan evaluasi

Implementasi

Nama Klien    : An “J”

Alamat            : RT/RW 02/01 Desa Lewintana Kec. Soromandi

Tanggal dan waktu No Implementasi

Page 8: dddd

dx 30 desember 2012 I

II

1.            Mendiskusikan tentang penyakit An” J ” pada orang tua

2.            Menjelaskan mula datangnya penyakit pada klien

1.            Mengajarkan cara menghindari dari penyakit ISPA

2.            Menganjurkan kepada klien untuk memelihara

lingkungan

3.            Bersama keluarga kita anjurkan selalu jaga kesehatan

sehingga tidak terjadi resiko serangan berulang pada

keluarga Tn” S ”

Evaluasi

Tanggal dan waktu No dx Evaluasi 3 januari 2013 I

II

S : keluarga mengatakkan bahwa masih kurang mengerti

tentang penyakitnya

O : lingkungan sekitar rumah sudah tampak bersih

A : implementasi yang dilaksanakan dengan metode

ceramah belum dimengert ioleh keluarga , perlu metode

lain

P. : berikan pendidikan ulang , dengan metode lain

S : keluarga mengatakkan sudah mengerti tentang cara

menghindari penyakit ISPA

O : tampak rumah terasa nyaman dilihat

A : implementasi yang dilaksanakan dapat di terima oleh

keluarga Tn “S”

P. : intervensi dihentikan  Resiko penularan penyakti ISPA kepada anggota keluarga lain b.d kurang terpajangnya

pemahaman keluarga terhadap pencegahan penularan penyakit ISPA

2.      Kurang pengetahuan tentang pencegahan dan penatalaksanaan penyakit ISPA b.d kurang

terpajangnya informasi

Page 9: dddd

3.      Ketidaksanggupan dalam memelihara rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan anggota

keluarga b.d ketidaktauan tentang usaha pencegahan penyakit.

Page 10: dddd

No Diagnosa keperawatan

Perencanaan keperawatanImplementasi Evaluasi

Tujuan Intervensi Rasional 1. Resiko penularan penyakti

ISPA kepada anggota

keluarga lain b.d kurang

terpajangnya pemahaman

keluarga terhadap

pencegahan penularan

penyakit ISPA

DS :

-    Anaknya mengatakan ibu

batuk dan beringus sudah 2

hari yang lalu.

-    Anaknya mengatakan

tidak mengetahui penyakit

apa yang diderita oleh

ibunya.

Do :-    Ekspresi wajah ibu

tampak kesakitan.

Setelah dilakukan

penyuluhan, keluarga

mengenal dan mampu

mencegah penularan

ISPA kepada anggota

kelaurga yang lain

-       Kaji pengetahuan

keluarga tentang

penularan penyakit ISPA

dalam keluarga

-       Diskusikan alternatif

yang dapat dilakukan

untuk mencegah

terjadinya penularan

-      Mengetahui

pemahaman keluarga

tentang penularan

penyakit ISPA dalam

keluarga.

-      Menigkatkan

pemahaman/

pengetahuan keluarga

tentang cara

mencegah penularan

penyakit

Pikul : 12.00

-      Mengkaji

pengetahuan keluarga

keluarga tentang

penularan penyakit

ISPA, keluarga

mengatakan tidak

mengetahui tentang

penularan ISPA

-      Mendiskusikan

alternatif yang dapat

dilakukan untuk

mencegahnya

terjadinya penularan

dengan menutup

mulut dan hidung saat

batuk dan tidak

membuang lender

sembarangan

Selasa : 5-05 2009

S :

-    Keluarga

mengatakan sudah

memahami tentang

cara pencegahan

penyakit ISPA

O :

-     Keluarga sudah

mulai mengikuti

apa yang telah

dianjurkan

A :

-     Masalah mulai

teratasi

P :

-     Lanjutkan

perawatan dengan

memberikan

Page 11: dddd

-       Berikan dorongan

kepada keluarga untuk

berobat yang teratur.

Bantu klien untuk

mendapatkan pelayanan

kesehatan pada sarana

pelayanan kesehatan

terdekat yaitu

puskesmas. 

-      Meningkatkan derajat

kesehatan keluarga.

-      Membarikan

dorangan kepada

keluarga untuk

berobat dengan teratur

di puskesmas atau

tempat pelayanan

kesehatan keluarga.

motivasi untuk

pengobatan dan

pencegahan

penyakit.

2. Kurang pengetahuan

tentang pencegahan dan

penatalaksanaan penyakit

ISPA b.d kurang

terpajangnya informasi

Ds :-    Anaknya mengatakan

sering berobat ke rumah sakit atau puskesmas.Do :

-    Ekspresi wajah ibu

tampak kesakitan.

Setelah dilakukan

penyuluhan, keluarga

mengetahuai tentang

pencegahan dan

penatalaksanaan penyakit

-       Diskusikan bersama

keluarga tentang

bagaimana pencegahan

dan pinatalaksanaan

penyakit ISPA

-       Menggali

pemahaman dan

pengetahuan keluarga

tentang  pencegahan

dan penatalaksanaan

penyakit ISPA

Rabu: 6-5-2009

Pukul: 11.30

-       Mendiskusikan

bersama keluarga

tentang bagaimana

pencegahan dan

pinatalaksanaan

penyakit ISPA,

keluarga mengatakan

kurang tahu tentang

Pukul: 14.00

S :

-     Keluarga

mengatakan sudah

memahami tentang

cara pencegahan

penyakit ISPA

O :

-       Keluarga sudah

Page 12: dddd

-       Barikan health

Education tentang

pencegahan dan

penatalaksanaan

penyakti ISPA

-       Meningkatkan

pemahaman dan

pengetahuan keluarga

tentang cara

pencegahan dan

penularan ISPA.

pencegahan penyakit

ISPA

-       Memberikan health

Education tentang

pencegahan dan

penatalaksanaan

penyakit ISPA yaitu

dengan

memberitahukan cara

pencegahan

      Istirahat yang cukup

      Hindari kontak

langsung dengan

penderita

      Menutup mulut dan

hidung saat penderita

akan bersin

      Hindari kontak

dengan debu

      Makan makanan yang

bergizi

mengetahui apa

yang elah di

anjurkan

A :

-       Masalah mulai

teratasi

P :

-    Lanjutkan

tindakan

perawatan

Page 13: dddd

      Membersihkan

lingkungan rumah

Penatalaksanaan

    Mencari sarana/

petugas kesehatan

terdekat untuk

memperoleh

pelayanan

3. Ketidaksanggupan dalam

memelihara rumah yang

dapat mempengaruhi

kesehatan anggota

keluarga b.d ketidaktauan

tentang usaha pencegahan

penyakit.

Ds :-Do :

-    Karakteristik lingkungan

rumah yang tidak

memenuhi syarat

kesehatan : keadaan rumah

yang berdebu, perabot

Keluarga dapat

membersihkan dan

merapikan rumah secara

bertahap dari dalam

rumah sampai luar rumah.

Berikan health education

tentang pentingnya

menjaga kebersihan

lingkungan

        Meningkatkan

pemahaman/

pengetahuan keluarga

Pukul: 12.30

-      Memberikan

pendidikan kesehatan

tentang pentingnya

menjaga kebersihan

lingkungan dengan

memberikan

pengertian bahwa

lingkungan yang

kotor dapat

menyebabkan kuman

penyakit yang dapat

mempengaruhi pada

kesehatan dan

Page 14: dddd

rumah tidak beratur,

kondisi dapur yang tidak

memungkinkan, wc dan

kamar mandi kotor.

-    Tempat pembuangan

sampah terbuka. -       Anjurkan kepada

keluarga untuk

membersihkan dan

merapikan dalam dan

luar rumah

        Menjaga kebersihan

lignkungan.

lingkungan yang sehat

membuat penghuni

rumah terhindar dari

penyakit dan merasa

nyaman

-      Mengajurkan kepada

keluarga untuk

membersihkan dan

merapikan rumah baik

di luar dan di dalam r