Ddd

download Ddd

of 4

description

mnbjaedlfnjanqej

Transcript of Ddd

I.Tujuan Percobaan :

Dapat menjelaskan karakteristik hewan-hewan yang lazim dipergunakan dalam percobaan Dapat memperlakukan dan menangani hewan percobaan seperti mencit dan tikus untuk percobaan farmakologi dengan baik Dapat menghitung konversi dosis antar spesies

II. Bahan, alat dan hewan percobaana). Bahan Sampel obat A (untuk oral) Sampel obat B (untuk parenteral) NaCl Fisiologis Aquadest b) Alat Kandang hewan Alat suntik Sonde oralc) Hewan Percobaan Mencit Tikus

III. Prosedur Percobaan :1. Menghitung Konversi Dosis Pada Hewan Percobaana) Dosis obat A peroral pada manusia dewasa adalah 500 mg, dihitung konversi dosis untuk diberikan kepada mencit dan tikus yang tersedia sesuai bobot badan dan dihitung volume yang akan diberikan secara oral kepada mencit atau tikus tersebut. Bila konsentrasi larutan obat A yang tersedia di laboratorium adalah 5 mg/mL.b) Dosis obat B intraperitonial pada manusia dewasa adalah 50 mg, dihitung konversi dosis untuk diberikan kepada mencit dan tikus yang tersedia sesuai bobot badannya dan dihitung volume yang akan diberikan secara intraperitonial kepada mencit atau tikus tersebut bila konsentrasi larutan obat B yang tersedia di laboratorium adalah 0,5 mg/mL.

2. Cara memegang hewan pecobaan sehingga siap untuk diberi sediaan uji.a) Mencit Mencit diangkat ujung ekornya dengan tangan kanan kemudian diletakkan pada suatu tempat yang permukaannya tidak licin (misal ram kawat pada penutup kandang) sehingga jika ditarik mencit akan mencengkram. Telunjuk dan ibu jari tangan kiri menjepit kulit tengkuk, sedangkan ekornya tetap dipegang dengan tangan kanan. Posisi tubuh mencit dibalikkan, sehingga permukaan perut menghadap kita dan ekor dijepitkan antara jari manis dan kelingking tangan kiri.b) Tikus Tikus diangkat dengan dipegang ekornya dari belakang dan kemudian diletakkan diatas permukaan kasar. Tangan kiri diluncurkan perlahan-lahan dari belakang tubuhnya menuju kepala. Ibu jari dan telunjuk diselipkan kedepan dan kaki kanan depan dijepit diantara kedua jari tersebut.

3. Cara Memberikan Obat Pada Hewan Percobaan

a) Mencit

Oral :Cairan obat diberikan dengan menggunakan sonde oral. Sonde oral ditempelkan pada langit-langit mulut atas mencit,kemudian dimasukkan perlahan-lahan sampai ke esofagus dan cairan obat dimasukkan.Obat A diberikan secara oral sesuai hasil konversi dosis yang telah dilakukan.

Subkutan:Kulit didaerah tengkuk diangkat dan ke bagian bawah kulit dimasukkan obat dengan menggunakan alat suntik 1mL.

Intravena:mencit dimasukkan ke dalam kandang restriksi mencit, dengan ekornya menjulur keluar. Ekornya dicelupkan kedalam air hangat agar pembuluh vena ekor mengalami dilatasi, sehingga memudahkan pemberian obat kedalam pembuluh vena. Pemberian obat dilakukan dengan menggunakan jarum suntik no.24

intramuskular:obat disuntikkan pada paha posterior dengan jarum suntik no.24

intraperitonial:mencit dipegang dengan cara seperti diatas,pada saat penyuntikan posisi kepala lebih rendah dari abdomen. Jarum disuntikkan dengan sudut sekitar 10% dari abdomen pada daerah yang sedikit menepi dari gari tengah, agar jarum suntik tidak mengenai kandung kemih. Penyuntikkan juga jangan didaerah yag terlalu tinggi untuk menghindari terjadinya penyuntikan pada hati. Obat B diberikan secara peritonial sesuai hasil konversi dosis yang telah dilakukan.

b) Tikus Pemberian secara oral,intramuskular dan intraperitonial dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti pada mencit. Pemberian secara subkutan dapat dilakukan dibawah kulit tengkuk atau kulit abdomen. Pemberian secara intravena lebih mudah dilakukan pada vena penis dibandingkan dengan vena ekor. 4. Cara Mengorbankan Hewan Percobaana) mencitcara kimia menggunakan eter atau pentobarbital-Na pada dosis yang mematikan. Cara fisik dilakuan dengan dislokasi leher. mencit dipegang ekornya dan kemudian ditempatkan pada permukaan yang bisa dijangkaunya (misalnya ram kawat penutup kandang) dengan demikian mencit akan meregangkan badannya. Saat mencit meregangkan badannya, pada tengkuk ditempatkan suatu penahan,misalnya pensil atau batang logam yang dipegang dengan tangan kiri. Intravena : jarang dilakukan

5. Cara Menganestesi Hewan Percobaana) TikusCara kimia antara lain dengan menggunakan eter atau pentobarbital-Na pada dosis yang mematikan.Cara fisik dilakukan dengan proses sbb: tikus diletakkan diatas sehelai kain, kemudian badan tikus dibungkus termasuk kedua kaki depannya dengan kain tersebut. Tikus selanjutnya dibunuh dengan cara memukul bagian belakang telinganya dengan tongkat atau tikus dipegang dengan perutnya menghadap keatas,kemudian bagian belakang kepalanya dipukulkan dengan keras pada permukaan yang keras seperti meja atau permukaan logam atau ekor tikus dipegang kemudian diayunkan sampai tengkuknya tepat mengenai permukaan benda keras seperti bagian pinggir meja.

b) Mencit Senyawa-senyawa yang dapat digunakan untuk anestesi adalah :EterEter digunakan untuk anestesi singkat. Caranya adalah dengan meletakkan obat dalam suatu wadah, kemudian hewan dimasukan dan wadah ditutup. Bila hewan sudah kehilangan kesadaran, hewan dikeluarkan dan siap dibedah. Penambahan selanjutnya bisa diberikan dengan bantuan kapas yang dibahasi dengan obat tersebut.Halotan :Obat ini digunakan untik anestesis yang lebih lama Pentobarbital natrium dan heksobarbital natrium :Dosis penobarbital natrium adalah 45-60 mg/kg untuk pemberian intra peritonial dan 35 mg/kg untuk cara pemberian intra vena. Dosis heksobarbital natrium adalah 75 mg/kg untuk intraperitonial dan 47 mg/kg untuk pemberian intra vena.Uretan (etil karabamat)Uretan diberikan pada dosis 1000-1250 mg/kg secara intraperitoneal dalam bentuk larutan 25% dalam air.