d.database SQL Server

20
Database SQL Server Halaman 1 DATABASE SQL SERVER Objektif: Mengetahui sejarah SQL Server 7.0 Mengengetahui perbedaan SQL Server dengan Microsoft Access Mengenal program bantu yang ada di SQL Server 7.0 Mengetahui cara membuat database SQL Server 7.0 dengan Wizard Mengetahui cara membuat Login ID 1.1 Sejarah SQL Server Awal terbentuknya Microsoft SQL Server bermula dari kerjasama yang dilakukan oleh Sybase dan Microsoft untuk membuat RDBMS Sybase agar dapat berjalan pada OS/2. Pada akhir tahun 80-an dan awal tahun 90-an. RDBMS Sybase menjadi salah satu sistem database yang banyak digunakan. Sistem yang baru ini disebut SQL Server. SQL Server mempunyai banyak fungsi dan kemampuan yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh sistem database yang berjalan dibawah sistem operasi Unix atau Netware. Pada saat Microsoft mengeluarkan sistem operasi Windows NT, Microsoft mulai membangun SQL Server yang terintegrasi dengan sistem operasi Windows NT. Hal ini membuat hubungan kerjasama antara Microsoft dan Sybase menjadi renggang. Akhirnya Microsoft dan Sybase mengumumkan akhir dari kerjasama mereka setelah Microsoft mengeluarkan SQL Server versi 6.0 untuk Windows NT, Sybase mengembangkan SQL Server versi mereka sendiri. 1

Transcript of d.database SQL Server

Page 1: d.database SQL Server

Database SQL Server Halaman 1

DATABASE SQL SERVER

Objektif:

� Mengetahui sejarah SQL Server 7.0

� Mengengetahui perbedaan SQL Server dengan Microsoft Access

� Mengenal program bantu yang ada di SQL Server 7.0

� Mengetahui cara membuat database SQL Server 7.0 dengan Wizard

� Mengetahui cara membuat Login ID

1.1 Sejarah SQL Server

Awal terbentuknya Microsoft SQL Server bermula dari kerjasama yang dilakukan

oleh Sybase dan Microsoft untuk membuat RDBMS Sybase agar dapat berjalan pada

OS/2. Pada akhir tahun 80-an dan awal tahun 90-an. RDBMS Sybase menjadi salah satu

sistem database yang banyak digunakan. Sistem yang baru ini disebut SQL Server. SQL

Server mempunyai banyak fungsi dan kemampuan yang sebelumnya hanya dapat

dilakukan oleh sistem database yang berjalan dibawah sistem operasi Unix atau Netware.

Pada saat Microsoft mengeluarkan sistem operasi Windows NT, Microsoft mulai

membangun SQL Server yang terintegrasi dengan sistem operasi Windows NT. Hal ini

membuat hubungan kerjasama antara Microsoft dan Sybase menjadi renggang. Akhirnya

Microsoft dan Sybase mengumumkan akhir dari kerjasama mereka setelah Microsoft

mengeluarkan SQL Server versi 6.0 untuk Windows NT, Sybase mengembangkan SQL

Server versi mereka sendiri.

1

Page 2: d.database SQL Server

Database SQL Server Halaman 2

1.2 Perbedaan SQL Server dengan Microsoft Access

Perbedaan terbesar antara Microsoft Access dan SQL Server yaitu Microsoft

Access merupakan aplikasi pengembangan dan aplikasi database sedangkan SQL Server

merupakan aplikasi database murni. Selanjutnya perbedaan antara keduanya dapat dilihat

pada tabel 1.1. di bawah ini :

Tabel 1.1 Perbedaan SQL Server dengan Microsoft Access

Kategori SQL Server MS-Access

Aplikasi Pengembangan Tidak Ya

Database Jaringan (1-30

orang)

Ya Ya

Database Jaringan Skala

Besar (Ratusan atau

ribuan user)

Ya Tidak

Trigger dan Storage

Procedure

Ya Tidak

Bagian dari Microsoft

Back Office

Ya Tidak

Bagian dari Microsoft

Office

Tidak Ya (pada beberapa versi)

Microsoft SQL Server 7.0 didisain dengan arsitektur client-server. Dengan

menggunakan arsitektur client-server maka aplikasi terbagi dalam server dan client.

Seorang user yang ingin mengakses data, dapat melakukannya dengan menggunakan

aplikasi client, dimana aplikasi server hanya memproses perintah yang diberikan oleh

aplikasi client dan mengirimkan informasi yang hanya dibutuhkan oleh aplikasi client.

Microsoft SQL Server 7.0 termasuk database relasional. Database relasional

menggambarkan kumpulan data dalam bentuk tabel dimana setiap tabel terdiri dari kolom

dan baris. Kebanyakan database relational dibuat dan diakses dengan menggunakan suatu

bahasa yang disebut SQL (Structure Query Language) yang telah ditetapkan sebagai

standar oleh badan standar ANSI yang dikenal sebagai ANSI SQL-92.

Page 3: d.database SQL Server

Database SQL Server Halaman 3

SQL Server 7.0 (pada saat tulisan dibuat versi terbaru SQL Server 2000)

dipasarkan dalam 3 edisi yang berbeda yaitu versi desktop, standard dan enterprise.

Perbedaan antara setiap edisi yang terdapat pada SQL Server 7.0 dapat dilihat pada tabel

1.2. di bawah ini :

Tabel 1.2. Perbedaan Edisi Pada SQL Server 7.0

Kemampuan Desktop Standard Enterprise

Sistem Operasi

yang didukung

Semua sistem

operasi windows

kecuali windows

3.x

Windows NT

Server atau

Windows 2000

Server.

Windows NT

Server atau

Windows 2000

Server.

Banyaknya

Prosessor yang

didukung

2 buah 4 buah 32 buah

Dukungan memori

lebih dari 2 GB

Tidak Tidak Ya

Ukuran database

maksimum

4 GB Tidak Terbatas Tidak terbatas

SQL Server 7.0 edisi desktop dibuat untuk programmer yang ingin menguji

aplikasi yang dibuatnya dalam database skala kecil sebelum diuji dalam database skala

besar. Edisi Standar adalah edisi SQL Server 7.0 yang paling banyak digunakan dalam

beberapa tahun terakhir. Edisi ini digunakan apabila tidak menggunakan edisi dekstop

atau edisi enterprise. Sedangkan edisi enterprise digunakan untuk membuat database

dengan ukuran yang sangat bersar.

Semua edisi dari SQL Server 7.0 mempunyai inti yang sama, yaitu apabila suatu

aplikasi dibuat dan dapat berjalan pada salah satu edisi dari SQL Server ini maka

seharusnya aplikasi tersebut dapat berjalan pada semua edisi SQL Server yang lainnya.

Page 4: d.database SQL Server

Database SQL Server Halaman 4

1.3 Utilitas pada SQL Server 7.0

SQL Server 7.0 mempunyai beberapa program utilitas yang dapat membantu

dalam mengatur database. Dua utilitas yang sangat penting dalam SQL Server 7.0 adalah

Enterprise Manager dan Query Analyser.

1.3.1 Enterprise Manager

Enterprise Manager adalah sebuah program utilitas yang membantu dalam mengatur

database SQL Server dari satu komputer. Enterprise Manager menggunakan fasilitas dari

Microsoft Management Console untuk menampilkan informasi dan melakukan beberapa

fungsinya. Beberapa fasilitas yang terdapat dalam Enterprise Manager adalah :

• Mengatur kumpulan user yang login.

• Membuat dan Menghapus database.

• Membuat, Menghapus dan Merubah Tabel, Index dan View.

• Mengatur database user.

• Backup dan Recover database.

• Melihat file log dari setiap tindakan.

Management Console menampilkan hierarkhi objek dalam struktur pohon pada bagian

sebelah kiri dari jendela, dimana objek yang dipilih ditampilkan pada jendela sebelah

kanan. Beberapa fungsi atau tindakan dapat dilakukan dengan cara menekan tombol

mouse sebelah kanan pada sebuah objek dan memilih sebuah option pada menu pop-up

yang yang muncul.

Page 5: d.database SQL Server

Database SQL Server Halaman 5

Gambar 1.1 Enterpise Manager

1.3.2 Query Analyzer

Query Analyzer adalah program utilitas yang digunakan untuk menjalankan

perintah SQL dan melihat hasil dari perintah SQL yang dikerjakan. Query Analyzer juga

memperlihatkan bagaimana perintah dijalankan dan bagaimana membuat analisis index,

yang akan membantu meningkatkan kemampuan pengguna dalam menggunakan perintah

query.

Page 6: d.database SQL Server

Database SQL Server Halaman 6

Gambar 1.2 Query Analyzer

1.4 Membuat Database pada SQL Server dengan Wizard.

Untuk membuat database dengan SQL Server dapat dilakukan dalam beberapa

cara yaitu dengan menggunakan wizard atau menggunakan SQL statement pada Query

Analyzer. Berikut ini cara mmebuat database dengan menggunakan wizard :

1. Jalankan Enterprise Manager dengan cara klik Start, Programs, Microsoft SQL

Server 7.0, Enterprise Manager.

2. Pilih database Server tempat pembuatan database.

3. Pilih menu Tools, kemudian pilih Wizards pada menu pull-down seperti yang

terlihat pada gambar 1.3

Page 7: d.database SQL Server

Database SQL Server Halaman 7

Gambar 1.3 Menu Pull-Down Wizard

4. Klik tanda ‘+’ disamping pilihan database untuk melihat semua pilihan wizard

database. Pilih Create Database Wizard, kemudian klik tombol OK.

Gambar 1.4 Pilih Wizard

Page 8: d.database SQL Server

Database SQL Server Halaman 8

5. Selanjutnya akan terlihat kotak dialog yang akan memberikan informasi

pembuatan database dengan wizard. Klik tombol Next untuk memulai pembuatan

database.

Gambar 1.5. Informasi database Wizard

6. Tuliskan nama database dan letak dari database yang akan dibuat. Database dapat

diletakkan pada folder default SQL Server. Kemudian klik tombol Next

Gambar 1.6. Nama Database Wizard

Page 9: d.database SQL Server

Database SQL Server Halaman 9

7. Berikan nama file database yang akan dibuat serta ukuran file untuk pertama kali.

Setelah itu klik tombol Next

Gambar 1.7. Ukuran file database

8. Kotak dialog berikutnya untuk menentukan perkembangan database apakah

secara atomatis atau tidak. SQL Server dapat secara otomatis mengembangkan

database sebesar beberapa persen dari total ukuran database bila database

memerlukan tempat penyimpanan yang lebih besar. Selain itu ukuran maksimal

database dapat juga ditentukan. Selanjutnya klik tombol Next

Gambar 1.8. Pertumbuhan Database

Page 10: d.database SQL Server

Database SQL Server Halaman 10

9. Selanjutnya lakukan hal yang sama seperti file database untuk file log (semacam

file history).

10. Pada kotak dialog terakhir diperlihatkan beberapa option yang sudah dipilih pada

langkah-langkah sebelumnya. Kemudian klik tombol Finish untuk membuat

database. Sistem komputer akan bekerja untuk beberapa saat dan akan

menampilkan pesan bahwa database telah selesai dibuat. SQL Server juga akan

menanyakan bagaimana rencana perawatan database yang telah dibuat. Untuk

pertanyaan ini klik tombol ‘No’.

1.5. Logins

Setelah membuat database, selanjutnya buat login ID. Login ID diperlukan untuk

memodifikasi database yang telah dibuat dan digunakan juga untuk masuk ke database

server. Berikut ini cara membuat login dengan menggunakan wizard pada Enterprise

Manager :

1. Apabila belum masuk ke Enterprise Manager maka buka dengan cara klik

Start, Programs, Microsoft SQL Server 7.0, Enterprise.

2. Pilih database Server tempat pembuatan login.

3. Pilih menu Tools, kemudian pilih Wizards pada menu pull-down

4. Klik tanda ‘+’ disamping pilihan database untuk melihat semua pilihan wizard

database. Pilih Create Login Wizard, kemudian klik tombol OK.

Gambar 1.9. Login Wizard

Page 11: d.database SQL Server

Database SQL Server Halaman 11

5. Berikutnya tampil kotak dialog yang memberikan informasi pembuatan login

dengan menggunakan wizard. Klik tombol Next untuk memulai wizard.

Gambar 1.10. Kotak dialog selamat datang pada login wizard

6. Window selanjutnya akan memberikan pilihan apakah login yang akan dibuat

menggunakan login dari Windows NT atau dari SQL Server. Jika

menggunakan login SQL Server maka SQL Server akan memerlukan login ID

dan password pada saat masuk ke database server. Jika menggunakan login

Windows NT maka SQL Server tidak memerlukan login ID dan password.

Pada gambar 1.11. di bawah ini memperlihatkan pilihan untuk login ID

menggunakan login Windows NT tidak dapat dipilih karena pada pembuatan

tulisan ini menggunakan SQL Server 7.0 edisi Desktop dan sistem operasi

Windows 9x. Bila menggunakan sistem operasi Windows NT atau Windows

2000 Server maka pilihan tersebut dapat dipilih. Klik tombol Next untuk

melanjutkan.

Page 12: d.database SQL Server

Database SQL Server Halaman 12

Gambar 1.11. Pilihan Login

7. Tuliskan login ID, password dan tuliskan pasword sekali lagi pada confirm

password. Klik tombol Next

Gambar 1.12. Membuat Login ID

8. Selanjutnya muncul kotak dialog yang menampilkan group-group user yang

terdapat pada SQL Server. Setiap group mempunyai ijin akses yang berbeda.

Sebagai contoh pilih Database Creators. Klik tombol Next

Page 13: d.database SQL Server

Database SQL Server Halaman 13

Gambar 1.13. Pilihan group user.

9. Berikutnya pilih database yang dapat diakses oleh login ID yang dibuat. Klik

Next

Gambar 1.14. Pilih database.

10. Terakhir muncul kotak dialog yang memberikan informasi mengenai hal-hal

yang telah dilakukan sebelumnya. Kemudian klik tombol Finish untuk

membuat login ID. Sistem komputer akan bekerja sejenak dan akan

menampilkan pesan bahwa login ID telah dibuat.

Page 14: d.database SQL Server

Database SQL Server Halaman 14

User login yang telah dibuat tersebut berguna untuk login ke dalam database server (SQL

Server). Untuk mengatur ijin login user yang telah dibuat dalam mengakses database

dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Dari Enterprise Manager, pilih Database Server dimana login user yang akan

diatur telah terdaftar.

2. Klik tanda ‘+’ Database Server pada struktur pohon yang terdapat di layar sebelah

kiri. Kemudian klik tanda ‘+’ pada direktori Security, pilih Logins.

3. Lakukan double klik pada nama user yang akan diatur.

Gambar 1.15. Pengaturan User

4. Pada kotak dialog berikutnya klik tab Database Access dan pilih database yang

telah dibuat. Kemudian pilih semua ijin database kecuali aturan yang dimulai

dengan db_deny. Hal ini akan memberikan kebebasan kepada user login yang

dibuat untuk akses ke dalam database yang telah dibuat. Setelah selesai klik

tombol OK.

Page 15: d.database SQL Server

Database SQL Server Halaman 15

Gambar 1.16. Pengaturan ijin akses database

1.4 Menggunakan database SQL Server.

Untuk dapat menggunakan database SQL Server pada program aplikasi yang akan

dibuat dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 maka database dari SQL Server

ini harus didaftarkan terlebih dahulu pada data source dengan menggunakan ODBC

(Open Database Conectivity) atau OLE DB.

1.4.1 ODBC

ODBC adalah database API (Aplication Programing Interface) yang memberikan

akses ke database-database yang berbeda karena itu ODBC disebut sebagai sumber data.

Aplikasi ODBC memerlukan Data Source Name (DSN) untuk dapat mengakses database.

Data source name menyimpan ODBC drivers dan informasi untuk mengakses database.

Agar client dapat mengakses database maka harus mendaftarkan pada ODBC dengan

nama DSN yang unik. Nama sumber data ODBC mendefinisikan perkomputer dalam satu

lokasi terpusat, tipe, lokasi dan parameter operasi database yang didukung ODBC. Hal ini

sangat menguntungkan jika suatu saat harus memindahkan database atau mengupgrade

database ke software yang berbeda, daripada harus mengupdate string koneksi pada

setiap program aplikasi yang dibuat, anda hanya mengupdate DSN-nya saja pada ODBC.

Page 16: d.database SQL Server

Database SQL Server Halaman 16

1.4.2 OLE DB

Sumber data OLE DB berbeda dengan sumber data ODBC. Sumber data OLE DB

adalah sekumpulan antarmuka yang diperlukan oleh aplikasi OLE DB untuk mengakses

tempat penyimpanan data OLE DB. Antarmuka OLE DB berbasiskan COM (Component

Object Model). Tidak seperti ODBC yang memerlukan pengatur driver untuk mengakses

data, OLE DB menghilangkan pengatur driver yang akan mempercepat akses ke

database. Untuk dapat menggunakan OLE DB pada SQL Server harus menggunakan

SQL Server OLE DB Provider (SQL OLE DB) atau OLE DB Provider for ODBC untuk

menghubungkan client pada lokasi data OLE DB.

1.4.3 Mendefinisikan Nama Sumber Data ODBC.

Untuk dapat menggunakan SQL Server sebagai tempat penyimpanan data yang

dapat digunakan dalam aplikasi yang akan dibuat (dalam hal ini aplikasi dibuat dengan

menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0) maka terlebih dahulu harus didefinisikan

sumber data (DSN atau Data Source Name) pada ODBC.

Ada dua macam DSN ODBC, yaitu user dan sistem. Nama sumber data user

hanya berpengaruh ketika user tertentu masuk ke sistem lokal. Nama sumber data sistem

berpengaruh bagi semua user bahkan pada saat tidak ada seorangpun user yang login.

Prosedur yang diperlukan untuk mendefinisikan nama sumber data ODBC

bervariasi, tergantung pada sistem operasi yang digunakan, tipe database dan versi

ODBC sendiri. Langkah-langkah untuk mendefinisikan nama sumber data pada ODBC

sebagai berikut :

1. Buka Control Panel, klik ganda pada icon 32-bit ODBC, maka terlihat kotak

dialog seperti gambar 1.17 di bawah ini.

2. Pilih tab System DSN, Kemudian klik tombol Add untuk membuat DSN yang

baru. Tombol Remove untuk menghapus DSN yang sudah ada. Tombol Configure

untuk mengedit setting pada DSN yang sudah ada.

Page 17: d.database SQL Server

Database SQL Server Halaman 17

Gambar 1.17. Kotak Dialog ODBC

3. Selanjutnya akan tampak kotak dialog seperti yang terlihat pada gambar 1.18.

untuk memilih driver yang akan digunakan. Pilih SQL Server dan kemudian klik

tombol Finish.

Gambar 1.18. Kotak dialog Memilih driver.

4. Pada kotak dialog berikutnya masukkan nama data source dan gambaran data

source yang akan dibuat (gambaran sifatnya optional). Isikan nama komputer

yang terinstall SQL Server. Setelah mengisikan parameter-parameter tersebut,

klik tombol Next.

Page 18: d.database SQL Server

Database SQL Server Halaman 18

Gambar 1.19. Kotak dialog konfigurasi nama DSN

5. Kotak dialog selanjutnya digunakan untuk memilih bagaimana aturan user yang

akan login ke SQL Server. SQL Server merupakan perangkat lunak RDBMS

(Relational Database Management System) yang memiliki sistem keamanan,

salah satunya adalah sistem login user.

Gambar 1.20. Setting login dan keamanan SQL Server

• How Shoul SQL Server Verify The Authenticity Of The Login ID ?

Pilih With Window NT Authentication jika kontrol database SQL Server

menggunakan account user dan password Windows 2000 Server atau

Page 19: d.database SQL Server

Database SQL Server Halaman 19

Windows NT. Pilih With SQL Server Authentication jika SQL Server

menggunakan sistem keamanannya sendiri.

• Client Configuration.

Klik tombol ini untuk memilih tipe komunikasi yang akan digunakan pada

jaringan untuk berkomunikasi dengan SQL Server.

• Connect To SQL Server To Obtain Default Settings For The Additional

Configuration Options.

Untuk menghasilkan default dari server, periksa dan cek pilihan ini dan

tentukan login ID dan password yang dapat diterima oleh SQL Server.

Microsoft SQL Server defaultnya memiliki user default dengan loginID “sa”

tanpa password (password kosong). User ini defaultnya di set sebagai System

Administrator. Dalam kasus ini isikan pada field LoginID dengan “sa” dan

pada field password, kosongkan. Setelah semuanya diisi klik tombol Next.

6. Apabila LoginID dan password yang anda isikan pada langkah sebelumnya benar

maka akan terlihat kotak dialog seperti pada gambar 1.21 di bawah ini. Pada

langkah ini umumnya hanya bagian database default yang mungkin perlu diubah.

Pilih database default dengan database yang telah dibuat atau database lainnya

yang ingin diakses lewat DSN ini, kemudian klik tombol Next

Gambar 1.21. Pengaturan default database

Page 20: d.database SQL Server

Database SQL Server Halaman 20

7. Pada kotak dialog berikut semua pilihan dapat dipilih atau tidak. Untuk kasus ini

biarkan nilainya menggunakan nilai default. Klik tombol Finish untuk

mengakhiri.

Gambar 1.22. Pengaturan setting bahasa dan log file

8. Selanjutnya ODBC akan menampilkan informasi seperti yang ditunjukan dalam

kotak dialog ODBC Microsoft SQL Server Setup pada gambar 1.23 di bawah ini.

Untuk menguji apakah DSN yang telah dibuat dapat berjalan dengan baik tekan

tombol Test Data Source.

Gambar 1.23. Test DNS