Dc Cateter Umm
-
Upload
yaditriaditya -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of Dc Cateter Umm
-
8/10/2019 Dc Cateter Umm
1/5
PENGERTIAN
Pemasangan kateter urine adalah dengan melakukan insersi kateter Folley/Nelaton
melalui uretra ke muara kandung kemih untuk mengeluarkan urine.
TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk memulihkan/ mengatasi retensi urine akut atau kronis, pengalir-
an urine untuk persiapan operasi atau pasca operasi, dan menentukan jumlah urine sisasesudah miksi.
INDIKASI
1. Pasien tidak sadar2. Pasien dengan tindakan operasi besar3. Pasien dengan retensio urine4. Pasien dengan inkontenesia urine5. Pasien dengan cidera medula spinalis
Tx :acut/cronik retensi
Clot darah
Diagnostik (secepatnya dilepas) Mengambil sample urin (Urine analisa) untuk kultur urin
Mengukur residu urine Memasukan bahan kontras untuk pemeriksaan radiologi
Urodinamik Monitor produksi urine atau balance cairan.
Terapi (dilepas setelah tujuan dicapai) Retensi urine
Self intermitten kateterisasi Memasukan obat-obatan
Diversi urine Sebagai splint
Kontra Indikasi:
Susp Injuri Uretra (fr Pelvik) gross hematuri.darah di orifisium uretra, perineal
haematome
Caterter : < 14 uretra sempit,rwy striktur,scar
14-16 rata-rata
18-24 resiko obstruksi,gross/clot
Rekomendasi Cteter
Bayi prematur : 5 Fr (NGT tidak direkomendasikan) 0 - 1 th: 6 Fr
1 th - 3th: 6 8 Fr 3th - 8th: 6 10 Fr
8th - 14th: 8
12 Fr Lebih tua dari 14 th: 10 14 Fr
Dewasa: 10 16 Fr
Komplikasi;
Uretra bladder traumaRuptur
Infeksi, striktur(penyempitan), scarring
Perdarahan(bleeding)
Jelaskan anatomi
-
8/10/2019 Dc Cateter Umm
2/5
Prosedur steril
Kasus sulit
Butuh prosedur operasi, Obesitas, anak baru lahir, kelainan organ kongenital ,posisi yang
terbatas
Urine tidak Keluar
Kateter buntu, salah masuk, bladder kosong lakukan flus ,masase
PEMASANGAN KATETER PADA LAKI-LAKI
No. URAIAN KERJA
A. A. Persiapan alat :
1 Sarung tangan steril
2 Kateter steril sesuai ukuran/kebutuhan
3 Urine bag / kantung penampung urine
4 Duk steril pada tempatnya
5 Minyak pelumas/jelly
6 Kapas steril pada tempatnya
7 Spuit
8 Antiseptik
9 Aquadest
10 Perlak
11 Pinset anatomis12 Bengkok
13 Sampiran
14 Plester
B. Persiapan Pasien
1Lakukan tindakan dengan 5 S (senyum, salam, sapa, sopan,santun)
2 Lakukan perkenalan diri dan identifikasi pasien
3 Jelaskan tujuan yang akan dilakukan
4 Jelaskan prosedur pelaksanaan5 Buat inform consent
C. Persiapan Lingkungan
1 Jaga privasi pasien dengan memasang sketsel/sampiran
2 Ciptakan lingkungan yang nyaman dan aman
D. Pelaksanaan Tindakan
1 Tempatkan alat-alat di dekat pasien
2 Pasang perlak dan pengalas
3Atur posisi pasien dorsal recumbent dan melepaskan pakaianbawah
-
8/10/2019 Dc Cateter Umm
3/5
4 Lakukan cuci tangan
5 Pakai sarung tangan steril
6Lakukan disinfeksi pada kulit genitalia dengan kapas sterilyang sudah diberi antiseptik
7 Tutup sekitar genitalia dengan doek steril
8Olesi Kateter yang telah tersedia dengan jelly secukupnya
9
Masukkan kateter kedalam orifisium uretra eksterna pelan-pelan sambil pasien dianjurkan menarik nafas panjang
10 Masukkan kateter sampai percabangan kateter
11 Tampung urine dalam bengkok
12Kembangkan balon kateter dgn aquadest sesuai ukuran kateter
13 Lepas duk14 Jika kateter menetap hubungkan dengan urine bag
15Lakukan fiksasi kearah paha bagian proksimal atau di daerahinguinal dengan plester
16 Atur letak urine bag lebih rendah dari uretra
17Sampaikan bahwa tindakan telah selesai dan rapikan pasien
18 Bereskan alat-alat
19 Lepas Sarung tangan
20 Cuci tangan
E. Evaluasi
1 Dokumentasi tindakan
2 Evaluasi hasil tindakan dan respon pasien.
-
8/10/2019 Dc Cateter Umm
4/5
-
8/10/2019 Dc Cateter Umm
5/5
21 Mendokurnentasikan hasil pemasangan kateter urine dan respons klien
pada catatat; klien.
Pada Klien Wanita
22 Meletakkan perlak dan alas dibawah bokong
23 Meletakkan bengkok diantara kedua tungkai24 Menyambungkan kateter dengan urobag atau penampung urine
25 Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan
26 Membuka labia minora dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri
27 Vulva dibersihkan dengan kapas savlon minimal 3 kali (dari atas ke
bawah, kapas kotor diletakkan dalam bengkok)
28 Mengganti sarung tangan steril, kemudian memasang duk bolong steril
29 Dengan memakai sarung tangan steril atau dengan pinset mengambil
kateter dan diberi pelumas pada ujungnya
30 Perawat membuka labia minora dengan tangan kiri dan memasukkankateter ke dalam uretra perlahan-lahan dan menganjurkan pasien
untuk menarik nafas panjang
31 Urine yang keluar ditampung dalam bengkok atau botol steril jika
diperlukan untuk pemeriksaan laboratorium
32 Bila kateter dipasang permanent/tetap maka kateter dikunci memakai
spuit dan aquadest steril (mengisi balon)
33 Lakukan fiksasi dengan plester pada paha
34 Pasien dirapikan dan alat-alat dibereskan
35 Mencuci tangan