Dbd r i3

8
MAKALAH SISTEM KOMUNITAS “ DBD ” Di susun oleh kelompok 11 : 1. Dian Purnamasari 2. Nurul Farida 3. Yuli Riskianto Kelas : V-B PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG 2012-2013

Transcript of Dbd r i3

Page 1: Dbd r i3

MAKALAH

SISTEM KOMUNITAS

“ DBD ”

Di susun oleh kelompok 11 :

1. Dian Purnamasari

2. Nurul Farida

3. Yuli Riskianto

Kelas : V-B

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2012-2013

Page 2: Dbd r i3

2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

Demam berdarah dengue (DBD) adalah infeksi akut yang

disebabkan oleh Arbovirus (arthropodborn virus) dan ditularkan melalui

gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. (Ngastiyah, 1995)

DBD adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue

dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan atau nyeri sendi yang

disertai lekopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan hemoragik.

(Suhendro, 2006)

DBD adalah penyakit yang ditandai oleh empat manifestasi klinis

utama yaitu demam tinggi, fenomena perdarahan, sering disertai oleh

hepatomegali, dan pada keadaan berat terjadi tanda-tanda kegagalan

sirkulasi. (WHO, 1999)

Demam Berdarah Dengue adalah suatu penyakit infeksi yang

disebabkan oleh virus dengue dengan tipe I – IV dengan infestasi klinis

dengan 5 – 7 hari disertai gejala perdarahan dan jika timbul tengatan

angka kematiannya cukup tinggi. (UPF IKA, 1994)

B. Penyebab

Penyebab penyakit DBD ini adalah “Virus Dengue” termasuk group B

Arthropodborn Virus (Arbovirusses) dan sekarang dikenal sebagai genus

flavinus, family flaviridiae dan mempunyai 4 serotype, yaitu: DEN I, DEN

II, DEN III, dan DEN IV. Infeksi dengan salah satu serotype akan

menimbulkan antibody seumur hidup terhadap serotype yang

bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan terhadap serotype yang lain

(Demam Berdarah Dengue, FK UI)

C. Faktor – faktor

Penularan penyakit DBD dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu agent

(virus), host (pejamu), dan lingkungan, yaitu :

1. Agent (penyebab penyakit) adalah semua unsur atau elemen hidup atau

mati yang kehadirannya, apabila diikuti dengan kontak yang efektif

dengan manusia rentan dalam keadaan yang memungkinkan akan

Page 3: Dbd r i3

3

menjadi stimuli untuk mengisi dan memudahkan terjadinya suatu

proses penyakit. Dalam hal ini yang menjadi agent dalam penyebaran

DBD adalah virus dengue.

2. Karakteristik host (pejamu) adalah manusia yang kemungkinan

terjangkit penyakit DBD. Faktor-faktor yang terkait dalam penularan

DBD pada manusia yaitu :

a) Mobilitas penduduk akan memudahkan penularan dari suatu tempat

ke tempat yang lainnya. Karena penyakit biasanya menjalar

dimulai dari suatu pusat sumber penularan (kota besar), kemudian

mengikuti lalu-lintas (mobilitas) penduduk. Semakin tinggi

mobilitas makin besar kemungkinan penyebaran penyakit DBD.

b) Pendidikan akan mempengaruhi cara berpikir dalam penerimaan

penyuluhan dan cara pemberantasan yang dilakukan, hal ini

berkaitan dengan pengetahuan.

c) Kelompok umur akan mempengaruhi peluang terjadinya penularan

penyakit DBD.

d) Jenis kelamin, secara keseluruhan tidak terdapat perbedaan antara

jenis kelamin penderita DBD dan sampai sekarang tidak ada

keterangan yang dapat memberikan jawaban dengan tuntas

mengenai perbedaan jenis kelamin pada penderita DBD.

3. Lingkungan, lingkungan yang terkait dalam penularan penyakit DBD

adalah :

a) Tempat penampungan air / keberadaan kontainer, sebagai tempat

perindukan nyamuk Aedes aegypti.

b) Ketinggian tempat suatu daerah mempunyai pengaruh terhadap

perkembangbiakan nyamuk dan virus DBD. Di wilayah dengan

ketinggian lebih dari 1.000 meter diatas permukaan laut tidak

ditemukan nyamuk Aedes aegypti.

c) Curah hujan, pada musim hujan (curah hujan diatas normal) tempat

perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti yang pada musim

kemarau tidak terisi air, mulai terisi air. Telur-telur yang belum

sempat menetas, dalam tempo singkat akan menetas, dan

Page 4: Dbd r i3

4

kelembaban udara juga akan meningkat yang akan berpengaruh

bagi kelangsungan hidup nyamuk dewasa dimana selama musim

hujan jangka waktu hidup nyamuk lebih lama dan berisiko

penularan virus lebih besar.

d) Kebersihan lingkungan / sanitasi lingkungan, karena kondisi

sanitasi lingkungan berperan besar dalam perkembangbiakan

nyamuk Aedes aegypti

D. Peran Perawat Komunitas

Peran Perawat Komunitas dalam Pencegahan DBD

a) Pencegahan Primer (Primary Prevention)

Sasaran pencegahan primer dapat ditujukan pada faktor penyebab

terjadinya DBD, lingkungan serta faktor pejamu. Pencegahan primer

yang dapat dilakukan oleh seorang perawat komunitas adalah dengan

cara memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang

pencegahan penyakit DBD. Tujuan dari pencegahan primer adalah

agar tidak terjadi penyakit DBD di masyarakat.

b) Pencegahan Sekunder (Secondary Prevention)

Peran perawat komunitas dalam pencegahan sekunder adalah

melakukan diagnosis dini pada penderita DBD dan memberikan

pengobatan yang tepat kepada penderita DBD agar dapat dicegah

meluasnya penyakit atau untuk mencegah timbulnya wabah DBD dan

agar tidak timbul komplikasi pada penderita yang ditimbulkan oleh

penyebab DBD.

c) Pencegahan Tersier (Tertiary Prevention)

Peran perawat komunitas dalam pencegahan tersier adalah mencegah

bertambah parahnya suatu penyakit, dan mencegah penderita DBD

mengalami komplikasi yang dapat menyebabkan kematian. Perawat

juga berperan dalam proses rehabilitasi untuk mencegah terjadinya

efek samping dari proses penyembuhan penyakit DBD.

Page 5: Dbd r i3

5

Banyak peranan yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan

masyarakat diantaranya adalah :

1. Sebagai penyedia pelayanan (Care provider)

Memberikan asuhan keperawatan melalui mengkaji masalah

keperawatan yang ada, merencanakan tindakan keperawatan,

melaksanakan tindakan keperawatan dan mengevaluasi pelayanan yang

telah diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

2. Sebagai Pendidik dan konsultan (Nurse Educator and Counselor)

Memberikan pendidikan/penyuluhan kesehatan kepada individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat baik di rumah, puskesmas, dan di

masyarakat secara terorganisir dalam rangka menanamkan perilaku sehat,

sehingga terjadi perubahan perilaku seperti yang diharapkan dalam

mencapai derajat kesehatan yang optimal. Penyuluhan mengenai DBD,

pengelolahan limbah cair rumah tangga dengan aman, pengelolahan

sampah dengan benar serta larangan buang air besar (BAB) sembarangan.

Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan

mengatasi tatanan psikologis atau masalah sosial untuk membangun

hubungan interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan perkembangan

seseorang. Di dalamnya diberikan dukungan emosional dan intelektual.

3. Sebagai Panutan (Role Model)

Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang

baik dalam bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat tentang bagaimana tatacara hidup sehat yang dapat ditiru dan

dicontoh oleh masyarakat. Perawat dapat menciptan lingkungan yang sehat

dengan cara mempromosikan perilaku sehat seperti mencuci tangan

sebelum beraktifitas, senantiasa menutup mulut ketika batuk, tidak

meludah sembarangan dan kebiasaan-kebiasaan kecil lainnya

4. Sebagai pembela (Client Advocate)

Pembelaan dapat diberikan kepada individu, kelompok atau tingkat

komunitas. Pada tingkat keluarga, perawat dapat menjalankan fungsinya

melalui pelayanan sosial yang ada dalam masyarakat. Seorang pembela

klien adalah pembela dari hak-hak klien. Pembelaan termasuk di dalamnya

Page 6: Dbd r i3

6

peningkatan apa yang terbaik untuk klien, memastikan kebutuhan klien

terpenuhi dan melindungi hak-hak klien.

5. Sebagai Manajer kasus (Case Manager)

Perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat mengelola berbagai

kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan

beban tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

6. Sebagai kolaborator

Peran perawat sebagai kolaborator dapat dilaksanakan dengan cara

bekerjasama dengan tim kesehatan lain, masyarakat dan lain-lain.

Misalnya tindakan kolaborasi atau kerjasama dengan masyarakat dalam

mencegah berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti. supaya di daerah

tersebut tidak terjadi wabah penyakit DBD.

Selokan dan kanal yang memadai akan mengalirkan air hujan

sehingga tidak tergenang dan menimbulkan kesempatan nyamuk

berkembang biak. Selain itu juga menghindari terjadinya bencana banjir

yang juga mengancam kesehatan masyarakat.

7. Sebagai pengidentifikasi masalah kesehatan (Case Finder)

Melaksanakan monitoring terhadap perubahan-perubahan yang

terjadi pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang

menyangkut masalah-masalah kesehatan dan keperawatan yang timbul

serta berdampak terhadap status kesehatan melalui kunjungan rumah,

pertemuan-pertemuan, observasi dan pengumpulan data.

8. Koordinator Pelayanan Kesehatan (Coordinator of Services)

Peran perawat sebagai koordinator antara lain mengarahkan,

merencanakan dan mengorganisasikan pelayanan kesehatan yang

diberikan kepada klien.

9. Pembawa perubahan atau pembaharu dan pemimpin (Change Agent and

Leader)

Pembawa perubahan adalah seseorang atau kelompok yang

berinisiatif merubah atau yang membantu orang lain membuat perubahan

pada dirinya atau pada sistem. Peningkatan dan perubahan adalah

komponen essensial dari perawatan. Dengan menggunakan proses

Page 7: Dbd r i3

7

keperawatan, perawat membantu klien untuk merencanakan,

melaksanakan dan menjaga perubahan seperti : pengetahuan, ketrampilan,

perasaan dan perilaku yang dapat meningkatkan kesehatan.

10. Pengidentifikasi dan pemberi pelayanan komunitas (Community Care

Provider And Researcher)

Peran ini termasuk dalam proses pelayanan asuhan keperawatan

kepada masyarakat yang meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan

dan evaluasi masalah kesehatan dan pemecahan masalah yang diberikan.

Tindakan pencarian atau pengidentifikasian masalah kesehatan yang lain

juga merupakan bagian dari peran perawat komunitas.

Page 8: Dbd r i3

8

Daftar Pustaka

WHO. Demam Berdarah Dengue. Jakarta: EGC. 1999

http://perpus.fkik.uinjkt.ac.id/file_digital/Ahmad%20Nur%20Hidayah.

pdf