DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

download DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE   PPH.rtf

of 38

Transcript of DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    1/38

    1

    DAYA SERAP HUKUM ISLAM INDONESIA DIBIDANG ETIKA

    (Analisis Kode Etik Proesi Haki! Indonesia"

    Makala#

    Dipersentasekan dalam Forum

    Seminar Kelas pada Mata Kuliah

    Hukum Islam di IndonesiaKonsentrasi Hukum Islam

    Program Doktor (S3) Pascasarjana

    UI !lauddin Makassar  

    "leh#

    Ma#!$d Hadi Ri%antoNIM& ')*)++,

    Dosen Pe!and$#

    Pro$% Dr% Sa&ri Samin' M%!g%Dr% Kurniati' M%H%I%

    P!S!S!*!!

    UIN ALAUDDIN MAKASSAR +,-.

    I

    PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang Masalah

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    2/38

    2

    Perkem&angan pro$esi mengimplikasikan kepada tuntutan/tuntutan norma etik 

    0ang melandasi persoalan pro$essional%- amun hal terse&ut tidak &isa sempurna

    karena si$at pro$esi 0ang ter&atas' khusus dan unggul' maka &ukan tidak mungkin

    akan terjadi gejala1gejala pen0alahgunaan terhadap pro$esi 0ang dimiliki' 0ang

    seharusn0a dengan penguasaan dan penerapan disiplin ilmu hukum dapat diem&an

    untuk men0elenggarakan dan menegakkan keadilan di mas0arakat%

    Pada era re$ormasi sekarang ini 0ang disertai krisis multidimensi di segala

     &idang di antaran0a dalam &idang hukum' tim&ul keprihatinan pu&lik akan kritik 

    tajam sehu&ungan dengan curat marutn0a penegakan hukum di Indonesia' dengan

    adan0a penurunan kualitas hakim dan penga&aian terhadap kode etik' serta tidak 

    adan0a konsistensi' arah dan orientasi dari penegak hukum itu sendiri% Hal ini

    men0e&a&kan tidak adan0a ketidakpastian dan ketidakadilan hukum% Dan pihak 0ang

    sering disalahkan adalah aparat penegak hukum itu sendiri' 0ang terdiri dari Hakim'

    *aksa' Pengacara dan Polisi%

     Hakim se&agai salah satu aparat penegak hukum  Legal Aparatus 0ang sudah

    memiliki kode etik se&agai standar moral atau kaedah seperangkat hukum $ormal%

     amun realitan0a para kalangan pro$esi hukum &elum mengha0ati dan melaksanakan

    kode etik pro$esi dalam melaksanakan pro$esin0a sehari/hari' terlihat dengan

     &an0akn0a 0ang menga&aikan kode etik pro$esi' sehingga pro$esi ini tidak lepas

    mendapat penilaian negati$ dari mas0arakat% Khusus &erkenaan dengan pemutusan

     perkara di pengadilan 0ang dirasa tidak memenuhi rasa keadilan dan ke&enaran maka

    hakimlah 0ang kena' dan apa&ila memenuhi harapan mas0arakat maka hakimlah 0ang

    1Priyo Utomo, Etika Dan Profesi (Cet. I; Jakarta: Gramedia, 1992), . 1.

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    3/38

    !

    mendapat sanjungan% Dengan kata lain mas0arakat memandang 2ajah peradilan

    sangat ditentukan dan dipengaruhi oleh sikap atau perilaku hakim%

      er&agai kasus gugatan pu&lik terhadap pro$esi hakim merupakan &ukti

     &ah2a adan0a penurunan kualitas hakim sangat 2ajar sehingga pergeseran pun

    terjadi dan sampai muncul istilah ma$ia peradilan%

      Indikasi terse&ut menunjukan hal 0ang serius dalam penegakkan standar 

     pro$esi hukum di Indonesia% Kode etik tampakn0a &elum &isa dilaksanakan dan nilai/

    nilai 0ang terkandung &elum &isa diaplikasikan oleh pengem&ann0a sendiri%

    Dari dasar pemikiran diatas maka se2ajarn0a &ila muncul harapan dan

    tuntutan terhadap pelaksanaan pro$esi &aik ciri' semangat' maupun cara kerja 0ang

    didasarkan pada (nilai moralitas umum (common morailty)' seperti nilai kemanusiaan

    (humanity)' nilai keadilan ( Justice) dan kepastian hukum ( gerechtigheid )% ilai/nilai

    terse&ut diharapkan dapat mengarah kepada perilaku anggota pro$esi hakim' sehingga

     perlu adan0a dan ditegaskan dalam &entuk 0ang kongkrit (Kode 4tik) Sehingga

    dengan adan0a nilai/nilai dalam kode etik terse&ut' pelaksanaan pro$essional akan

    dapat di minimalisir dari gejala/gejala pen0alahgunaan keahlian dan keterampilan

     pro$essional dalam mas0arakat se&agai klien atau su&0ek pela0an% Hal ini penting

    karena nilai/nilai terse&ut tidak akan &erguna &agi pro$essional saja melainkan &agi

    kepentingan dan kesejahteraan mas0arakat%+

    Islampun menjelaskan &ah2a hakim adalah seorang 0ang di&eri amanah untuk 

    menegakkan keadilan dengan nama 5uhan atas sumpah 0ang telah diucapkan' dalam

     pandangan Islam adalah kalimat tauhid adalah amalan 0ang harus di2ujudkan dalam

    2". #umaryono, Etika Profesi Hukum,: Norma-norma bagi Penegak Hukum (Cet. I; $o%yakarta &anisius, 199'), . !1.

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    4/38

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    5/38

    '

    kode etik pro$esi hakim se&agai standar moral &elum mem&erikan dampak 0ang

     positi$' sehingga kode etik 0ang sudah sekian lama perlu dikaji kem&ali untuk 

    disesuaikan dengan peru&ahan kondisi' se&agaimana 0ang diungkapkan oleh Komisi

    Hukum asional (KH) 0ang menilai &ah2a &an0ak para kalangan pro$esi hukum

     &elum mengha0ati dan melaksanakan kode etik pro$esi dalam melaksanakan

     pro$esin0a sehari/hari% "leh karena itu perlu di&entuk standar kode etik pro$esi

    hukum 0ang akan menjadi pedoman untuk prilaku pro$esi%

    B.  Rumusan Masalah

    erdasarkan latar &elakang diatas' maka 0ang menjadi pokok masalah adalah

     &agaimana nilai dasar 0ang terkandung dalam kode etik pro$esi hakim serta

     &agaimana kode etik hakim perspekti$ hukum Islam' sehingga dapat dirumuskan

    rumusan masalah se&agai &erikut#

    1. !pa dan &agaimana nilai/nilai dasar 0ang terkandung dalam kode etik pro$esi

    hakim Indonesia:

    2. agaimana pandangan hukum Islam terhadap kode etik pro$esi hakim

    Indonesia:

    II

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    6/38

    ^

    PEMBAHASAN

    A.  Kode Etik Profesi Hakim Indonesia

    1. Pengertian kode etik 

    Kata etika memiliki &an0ak pengertian% Secara etimoligis' etika &erasal dari

     &ahasa ;unani kuno ethos (&entuk tunggal) 0ang &erarti adat< akhlak< 2atak<

     perasaan< sikap< cara &er$ikir% Sedang dalam &entuk jamak' ta-etha, &erarti adat

    ke&iasaan' atau akhlak 0ang &aik%.  *adi secara etimologis etika dapat diartikan

    se&agai ilmu tentang apa 0ang &iasa dilakukan atau ilmu tentang adat ke&iasaan atau

    ilmu 0ang menentukan &agaimana patutn0a manusia hidup dalam mas0arakat

    terhadap apa 0ang &aik dan apa 0ang &uruk% = Sehingga hal ini menjadi pemikiran dan

     pendirian mereka mengenai apa 0ang &aik dan tidak &aik' patut dan tidak patut untuk 

    dilakukan%

    Kata 0ang cukup dekat dengan kata etika adalah moral% ahkan pada

    umumn0a kata etika diidentikan dengan moral (moralitas)% Kata etika &erasal dari

     &ahasa latin (mos) jamak# (mores) dan kata si$at# >Moralis> 0ang &erarti ke&iasaan'

    adat% *adi secara etimologis' kata ?etika@ identik dengan kata ?moral@ karena

    keduan0a &erasal dari kata 0ang &erarti adat ke&iasaan' kelakuan' kesusilaan%8 Han0a

     &ahasa asaln0a 0ang &er&eda' 0ang pertama &erasal dari &ahasa;unani' sedang kedua

     &erasal dari &ahasa latin% 

    6borens Wa%us, Kamus ilsafat (Jakarta: Gramedia 199^), . 21].7Y. Gunacan #etiarda, Dialektika Hukum Dan !oral Dalam Pembangunan!as"arakat Indonesia ($o%yakarta: &anisius, 199), . 91.8Y.aman iton%a, dkk, Ensiklo#edia Hukum Islam (Cet. I; Jakarta: Iftiar Warugan Hoe\e), . 991.

    https://draft.blogger.com/blogger.g?blogID=8106995958916619346#_ftn88https://draft.blogger.com/blogger.g?blogID=8106995958916619346#_ftn88

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    7/38

    ]

    Pada dasarn0a secara konseptual paradigmatik' kedua istilah ini mempun0ai

    sentralitas pengertian dan o&0ek 0ang sama' 0aitu sama/sama mem&icarakan totalitas

    tingkah laku manusia dari sudut pandang nilai/nilai 0ang &aik dan &uruk% !kan tetapi

     pada dataran realitas penggunaann0a kedua istilah terse&ut memiliki sedikit

     per&edaan dalam nuansa aplikati$n0a% Moral atau moralitas dipakai se&agai tolak ukur 

    menilai suatu per&uatan 0ang sedang dilakukan oleh seseorang% Sementara etika

    digunakan se&agai kerangka pemikiran untuk mengkaji sistem/sistem nilai atau

    kode%A  *adi etika merupakan $ilsa$at atau pemikiran kritis dan mendasar tentang

    ajaran/ajaran dan pandangan/pandangan moral% 4tika dan ajaran/ajaran moral tidak 

     &erada pada tingkat 0ang sama% ;ang men0atakan &agaimana kita harus hidup' &ukan

    etika melainkan ajaran moral% 4tika mau mengerti mengapa kita harus mengikuti

    ajaran moral tertentu' atau &agaimana kita dapat mengam&il sikap 0ang &ertanggung

     ja2a& &erhadapan dengan &er&agai ajaran moral%-,  Dan dari per&uatan 0ang

    dilakukan itu merupakan moralitas% Karena moralitas adalah kualitas di dalam

     per&uatan itu &enar atau salah' &aik atau jahat%

    Dengan demikian kata etika setidak/tidakn0a mengandung tiga arti% Pertama'

    nilai/nilai dan norma/norma moral 0ang menjadi pegangan &agi seseorang atau suatu

    kelompok dalam mengatur tingkah lakun0a% 4tika dalam arti ini &isa dirumuskan juga

    se&agai ?sistem nilai@ 0ang &er$ungsi dalam hidup manusia perorangan maupun pada

    tara$ sosial% Kedua' etika &erarti juga kumpulan asas atau nilai moral% ;ang dimaksud

    di sini adalah kode etik% Ketiga' etika mempun0ai arti se&agai ilmu tentang 0ang &aik 

    9 hu. #aid, Etika !as"arakat Indonesia (Jakarta: Pradya Paramita, 19X), . 2!2.10rans ha%nis #useno, Etika Dasar: !asalah-masalah Pokok ilsafat!oral ($o%yakarta: &anisius, 199), . 1^.

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    8/38

    X

    atau &uruk% 4tika di sini sama artin0a dengan $ilsa$at moral% -- Dan pada pengertian

    etika kedua ini' etika se&agai kumpulan asas atau nilai moral' inilah 0ang akan

    menjadi $okus pem&ahasan pen0usun' khususn0a etika 0ang ada di lingkungan

     pro$esi hakim' 0ang tertuang dalam kode etik pro$esi hakim%

     Sedangkan pengertian pro$esi sendiri adalah &erasal dari kata profession 0ang

    mengandung arti pern0ataan' kesanggupan' atau sumpah 0ang di&uat karena

    memasuki suatu keperca0aan agama' dalam hal ini suatu pro$esi%

    Kata >pro$esi> merupakan la2an dari kata >amatir> 0akni melakukan suatu

     pekerjaan han0a se&agai kegiatan ho&0 atau kesukaan% &isa dikatakan pro$esi apa&ila

    mempun0ai cirri/ciri se&agai &erikut' 0aitu mempun0ai (expertise) keahlian'

    (responsibility( tanggung ja2a& dan (corporateners) keseja2atan% Ketiga ciri terse&ut

    saling terkait dalam suatu pro$esi% Dengan demikian se&uah pro$esi memiliki prinsip/

     prinsip etika 0aitu< pertama' prinsip tanggung ja2a& artin0a para pro$esional harus

     &ertanggung ja2a& terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan dampak 0ang

    ditim&ulkann0a% Kedua' prinsip keadilan' artin0a para pro$esional harus mem&erikan

    kepada siapa saja 0ang menjadi hakn0a tanpa memandang status sosialn0a% Ketiga'

    otonomi artin0a setiap pro$esional memiliki dan di&eri ke&e&asan dalam menjalankan

     pro$esin0a selama masih dalam koridor kode etik%-+  Karena kode etik merupakan

    aturan/aturan susila atau sikap akhlak 0ang ditetapkan &ersama dan ditaati &ersama

    oleh para anggota 0ang terga&ung dalam suatu organisasi pro$esi% *adi kode etik 

     &erupa suatu ikatan' tatanan' kaidah atau norma 0ang harus diperhatikan 0ang &erisi

     petunjuk tentang apa 0ang &oleh dan apa 0ang tidak &oleh diper&uat oleh anggota

    11". #umaryono, Etika Profesi Hukum Norma-Norma $agi Penegak Hukum, fet.ke1, ($o%yakarta: &anisius, 199'), . '1.12Wuranuddin #alam, Etika %osial, Asas !oral Dalam Kehidu#an !anusia (Cet. I; Jakarta: Yneka ineka Ci`ta, 199]), . 1!1.

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    9/38

    9

     pro$esi dalam menjalankan pro$esin0a' se&agai pencegahan munculn0a tindakan

    immoral  0ang pelanggarann0a mem&a2a aki&at atau konsekuensi tertentu%

    Kode etik se&agai hasil kesepakatan anggota' &ertujuan agar anggota tidak 

    terje&ak kepada pelanggaran norma 0ang le&ih $atal maka ditetapkan sistem sanksi%

    Dalam dalam organisasi pro$esi hukum 0ang solid' ke&eradaan kode etik pro$esi

    merupakan norma moral 0ang implikasin0a mendekati e$ekti$itas norma hukum%-3

    Sehingga organisasi dapat mem&erikan sanksi' dan sanksi terse&ut han0a sanksi

    organisasi atau dengan sanksi administrasi melalui pihak 0ang &er2enang terhadap

    anggota pro$esi 0ang tidak mematuhi kode etik antara lain &erupa penca&utan dari

    keanggotaann0a%

    Sehingga kode etik sendiri adalah hasil usaha pengarahan kesadaran moral

     para anggota pro$esi tentang persoalan/persoalan khusus 0ang dihadapin0a dan dapat

    ditentukan aspek/aspek moral 0ang terkandung di dalam suatu pro$esi 0ang memiliki

    nilai tinggi se&agai tujuan dari pro$esi terse&ut% iri/ciri terse&ut tentang &agaimana

     pro$esional etis 0ang dapat mengcoBer perkem&angan ilmu pengetahuan dan

    teknologi tanpa meninggalkan aspek sosial &uda0a &angsan0a' ini sekaligus

    mem&erikan pengertian &ah2a kode etik pro$esi merupakan &agian dari etika

    mas0arakat% "leh kerena itu kode etik pro$esi tidak &oleh &ertentangan dengan etika

    mas0arakat%

    Kedudukan seorang pro$esional dalam suatu pro$esi' pada hakikatn0a

    merupakan suatu kedudukan 0ang terhormat' karena setiap pro$esi terlihat ke2aji&an

    agar ilmu 0ang dimiliki dijalankan dengan ketulusan hati dan iCtikad &aik &agi

    kehidupan mas0arakat luas%

    13_ari _armodiaro dan #idarta, Pokok-Pokok ilsafat Hukum (Cet. ; Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 22), . !19.

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    10/38

    1

    2. incian Kode 4tik Pro$esi Hakim Indonesia

    Uraian mengenai kode etik hakim meliputi# Ketentuan umum' pedoman

    tingkah laku' komisi kehormatan pro$esi hakim' dan penutup% !dapun deskripsi le&ih

    terperinci dari &agian kode etik pro$esi hakim terse&ut adalah se&agai &erikut#-9

    a& I ketentuan umum pasal - &erisi ketentuan umum% Pada &agian ini

    menguraikan maksud dari istilah kode etik' pedoman tingkah laku' komisi

    kehormatan pro$esi hakim' aas peradilan 0ang merupakan ketentuan 0ang ada' dan

     juga maksud dari di&entukn0a kode etik pro$esi hakim% Pertama' se&agai alat

     pem&inaan dan pem&entukan karakter dan penga2asan tingkah laku hakim% Kedua'

    se&agai sarana control sosial' pencegah campur tangan ekstra judicial serta pencegah

    tim&uln0a konplik antar sesama anggota juga terhadap mas0arakat% Ketiga se&agai

     jaminan peningkatan moralitas dan kemandirian hakim' keempat menum&uhkan

    keperca0aan mas0arakat pada lem&aga peradilan% Selanjutn0a'

    a& II mengatur tentang pedoman tingkah laku (Code of Conduct ) hakim

    0ang merupakan penja&aran dari kode etik pro$esi hakim 0ang menjadi pedoman &agi

    hakim Indonesia' 0ang tercermin dalam lam&ang hakim 0ang dikenal dengan >Panca

    Dharma Hakim>% Pasal ini menjelaskan &agaimana kepri&adian 0ang harus di miliki

    seorang hakim% Kartika artin0a Hakim Indonesia adalah memiliki si$at perca0a dan

    taE2a kepada 5uhan ;ang Maha 4sa% akra' 0aitu mampu memusnahkan segala

    ke&atilan' kealiman dan ketidakadilan% andra' 0aitu memiliki si$at &ijaksana dan

     &er2i&a2a% Sari' 0aitu &ersi$at jujur% Dan juga dijelaskan &agaimana sikap hakim

    dalam persidangan 0ang telah tercantum dalam tata aturan hukum acara 0ang &erlaku'

    sikap terhadap sesama rekan' terhadap &a2ahan atau pega2ai' terhadap mas0arakat'

    14&omisi $udisial I 21', &ode "tik dan Pedoman Perilaku Hakim.

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    11/38

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    12/38

    12

    d. Sari' 0aitu &er&udi luhur dan &erkelakuan tidak tercela%

    e. 5irta' 0aitu si$at jujur%

    3.  ilai/nilai dalam Kode 4tik Pro$esi Hakim%

     Pro$esi hukum merupakan salah satu pro$esi 0ang menuntut pemenuhan nilai

    moral &agi pengem&ann0a% ilai moral terse&ut akan menjadi landasan &agi

    tindakann0a% !da 9 (empat) nilai moral 0ang terkandung dalam pro$esi hakim 0aitu#

    a.  ilai kemandirian atau kemerdekaan.

    Di sini terkandung nilai pro$esi hakim adalah pro$esi 0ang mandiri' 0ang

    dalam melaksanakan tugasn0a' tidak &oleh dipengaruhi oleh pihak manapun% egitu

     pula Hakim dalam menjalankan tugasn0a tidak &oleh dipengaruhi oleh pihak 

    manapun% Hakim dalam menjatuhkan putusan &erdasarkan ke0akinan 0ang dilandasi

    dengan kejujuran dan keseksamaan' 0ang diam&il setelah mendengar dan

    mempelajari keterangan/keterangan dari semua pihak% ilai kemandirian atau

    kemerdekaan ini sangat penting karena tanpa nilai ini' nilai/nilai lain tidak akan &isa

    ditegakkan%

    Hal ini memperjelas &ah2a untuk mendukung terlaksanan0a tugas/tugas

     pro$esi hakim maka diperlukann0a kemandirian hakim% amun harus kita pahami

     &ah2a kemandirian ini adalah &ukan dengan identik dengan ke&e&asan 0ang

    mengarah kepada pada kese2enang 2enangan% 5entu hal ini kem&ali kepada

    kemandirian moral dan ke&eranian moral% Kemandirian moral artin0a tidak mudah

    terpengaruh atau tidak mudah mengikuti pandangan moral sekitarn0a' melainkan

    mem&entuk penilaian dan mempun0ai pendirian sendiri% Mandiri secara moral &erarti

    tidak dapat di&eli oleh pendapat ma0oritas' tidak terpengaruh pertim&angan untung

    rugi' men0esuaikan diri dengan nilai kesusilaan dan agama% Sedangkan ke&eranian

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    13/38

    1!

    moral adalah kesetiaan terhadap suara hati nurani 0ang men0atakan kesediaan untuk 

    menanggung resiko kon$lik% Ke&eranian terse&ut antara lain menolak segala &entuk 

    korupsi' kolusi' suap' pungli< menolak segala &entuk pen0elesaian melaui jalan

     &elakang 0ang tidak sah%-7 Hal ini dapat menjadikan seorang hakim menjadi kuat'

    demikian pula $aktor kemandirian moral dan ke&eranian moral 0ang kedua/duan0a

    saling mengikat%

    b.  ilai keadilan

    Ke2aji&an menegakan keadilan tidak han0a dipertanggungja2a&kan secara

    horiontal kepada sesama manusia' tetapi juga secara Bertikal kepada 5uhan ;ang

    Maha 4sa% Maka pengadilan harus mengadili menurut hukum dan tidak mem&eda/

     &edakan orang ;ang dicerminkan dalam proses pen0elengaraan peradilan 0aitu

    mem&antu pencari keadilan dan &erusaha mengatasi segala ham&atan dan rintangan

    untuk dapat tercapain0a peradilan secara sederhana' cepat' dan &ia0a ringan% -. !gar 

    keadilan terse&ut dapat dijangkau oleh seluruh lapisan mas0aarakat' dengan tidak 

    memutar &alikan $akta dan tidak mem&edakan orang dengan tetap memegang asas

     praduga tak &ersalah% Dan nilai ini dapat diperluas sampai kepada hakim 2aji&

    menghormati hak seseorang (setiap orang 0ang tersangkut perkara &erhak 

    memperoleh &antuan hukum)%-= Serta memperoleh ganti rugi dan reha&ilitasi aki&at

    kekeliruan tentang orang atau hukum 0ang diterapkan%-8

    15Y[dulkadir huammad, Etika Profesi Hukum (Cet. II; Wandun%: Citra Yditya[akti, 21), . ^2^.16Undan%undan% *omor jaun 2 jentan% Pokok`okok &ekuasaan&eakiman, Pasal ' Yyat (1) dan (2).17Undan%undan% *omor jaun 2 jentan% Pokok`okok &ekuasaan&eakiman, Pasal !].18Undan%undan% *omor jaun 2 jentan% Pokok`okok &ekuasaan&eakiman, Pasal 9.

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    14/38

    1

    c.  ilai kerja sama dan ke2i&a2aan korp

     ilai kerja sama ini di2ujudkan dalam persidangan salah satun0a dalam

     &entuk majlis dengan sekurang/kurangn0a &erjumlah se&an0ak tiga orang hakim

    untuk memus0a2arahkan hasil dari persidangan secara rahasia 0ang kemudian

    menjatuhkan putusan' disamping itu perlun0a saling mem&eri &antuan dan adan0a

    kerja sama dengan negara lain 0ang meminta keterangan' pertim&angan' atau nasehat/

    nasehat 0ang &erkaitan dengan hukum%

    d.  ilai pertanggungja2a&an

    Sikap pertanggungja2a&an ini &erdimensi Bertical dan horiontal% Secara

    Bertical &erarti &ertanggungja2a& kepada 5uhan ;ang Maha 4sa% Secara horiontal

     &erarti &ertanggung ja2a& kepada sesama manusia' &aik kepada lem&aga peradilan

    maupun kepada mas0arakat luas%-A Dan dalam kaitan0a dengan putusan pengadilan

    harus memuat alasan/alasan dan dasar/dasar atas pasal/pasal tertentu dari peraturan

    0ang &ersangkutan atau sum&erhukum 0ang tidak tertulis 0ang dijadikan dasar untuk 

    mengadili%+,  ilai ini penting dalam meletakan tanggung ja2a& hakim terhadap

    keputusan 0ang di&uatn0a' sehingga putusan itu memenuhi tujuan hukum &erupa

    keadilan (erectig!eit )' kepastian hukum ( "echtssicherheit )' dan kemam$aatan

    ( #$ec!massig!eit )%

    Menurut "% otohamidjojo' ada empat norma 0ang penting dalam penegakan

    hukum 0aitu kemanusiaan' keadilan' kepatutan' dan kejujuran%

    19_ari _armodiaro dan #idarta, Pokok-#okok ilsafat Huku (Cet. gI; Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 22), . 2XX291.20Undan%undan% *omor jaun 2 jentan% Pokok`okok.., Pasal 2' Yyat (1).

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    15/38

    1'

    e. Kemanusiaan

     orma kemanusiaan menuntut supa0a dalam penegakan hukum' manusia

    senantiasa diperlakukan se&agai manusia' se&a& ia memiliki keluhuran pri&adi%

    Dalam hu&ungan person dengan kesejahteraan umum' maka diperlukan adan0a

     penjernihan makna tentang indiBidu dan person% Karena pada dasarn0a manusia itu

    mempun0ai dua dimensi meta$isis' 0aitu indiBidualitas dan sosialitas' &er&eda dari

    0ang lain namun tidak terpisahkan dari 0ang lain' satu sama lainn0a saling

    menentukan% IndiBidualitas &erakar didalam unsur/unsur 0ang dalam susunan &adan

    manusia menentukan prilaku temperamen (keadaan rasa dan pikiran) dan men0atakan

    dirin0a dalam &entuk emosi 0ang &ersi$at in$rarasional' sedangkan dari aspek 

    sosialitasn0a manusia pri&adi itu senantiasa hidup dalam mas0arakat atau persekutuan

    manusia% Se&agai aki&atn0a sering menim&ulkan kerja sama dan kon$lik aki&at dari

    adan0a saling menilai &aik se&agai indiBidu (nilai primer) maupun mas0arakat

    (sekunder)%+-

     Dihadapan hukum' manusia harus dimanusiakan artin0a dalam penegakan

    hukum manusia harus dihormati se&agai pri&adi dan sekaligus se&agai makhluk 

    social%++  Manusia menurut kodratn0a adalah &aik' namun kondisi sosial 0ang

    kadangkala memaksa manusia &er&uat jahat justru untuk mempertahankan kodratn0a

    itu% Se&agai contoh seorang mencuri hak orang lain dalam rangka mempertahankan

    hidupn0a' meskipun sadar &ah2a mencuri dilarang oleh hukum positi$% menurut

     pertim&angann0a' dari pada mati kelaparan le&ih &aik &ertahan hidup dengan &arang

    curian' dan hidup adalah hak asasi 0ang 2aji& dipertahankan% "leh karena itu'

    21". #umaryono, Etika Profesi Hukum, . 11'11X.22Y[dulkadir huammad, Etika Profesi Hukum&, . 11'11^.

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    16/38

    1^

    manusia 0ang diancam sanksi dalam kerangka penegakan hukum positi$ 0ang telah

    dilanggarn0a tetap diperlakukana se&agai manusia' 0ang 2aji& dihormati hak/hak 

    asasin0a%% Manusia memang mempun0ai kodrat &e&as atau merdeka' karena ia

    memiliki hak/hak indiBidual% amun dalam pelaksanaan0a hak/hak terse&ut

     &er&enturan dengan hak/hak orang lain dan tidak &oleh mem&aha0akan orang lain%

    Ke&e&asan adalah hak milik setiap manusia sejak lahirn0a% 5idak ada satupun hukum

     &uatan manusia 0ang dapat merampas hak terse&ut' se&a& hak ke&e&asan itu

    diperoleh dari hukum alam%

    Dalam menjalankan pro$esin0a' para pro$esional dituntut untuk menjalankan

    dua keharusan 0aitu keharusan untuk menjalankan pro$esin0a secara &ertanggung

     ja2a& terhadap pekerjaan 0ang dilakukan dan dampak pekerjaann0a kepada orang

    lain' serta keharusan untuk tidak melanggar hak/hak orang lain' artin0a keadilan

    menuntut kita untuk senantiasa kita &erikan kepada 0ang &erhak%

      Seorang hakim dalam dalam &ertindak harus memperhatikan sesuai 0ang

    ditentukan dalam hukum acara 0ang &erlaku dengan memperhatikan aas/aas

     peradilan' tidak menunjukan sikap memihak atau antipati kepada pihak 0ang

     &erperkara dan tidak &oleh &ersikap diskrimimanati$ karena per&edaan agama'

    keperca0aan' suku' keturunan' jenis kelamin' ke0akinan politik dan kedudukan

    sosialn0a% Semua 2arga negara mempun0ai hak 0ang sama dihadapan hukum%

    f. Keadilan

     Menurut 5homas !Euinas' keadilan dide$inisikan se&agai ke&iasaan di mana

    orang satu sama lain saling mem&erikan apa 0ang menjadi hakn0a didasarkan atas

    kehendak 0ang &ersi$at ajeg dan kekal% Keadilan se&agai salah satu &entuk ke&ajikan

    0ang menuntun manusia dalam &erhu&ungan dengan sesaman0a% Dalam pengertian

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    17/38

    1]

    ini Segala hal 0ang &ertentangan dengan hak dianggap tidak adil% Dan seseorang

    dise&ut adil &ila ia mengenali dan mengakui 0ang lain se&agai 0ang &enar/&enar 

     &er&eda dari dirin0a sendiri%+3 "leh karena itu seorang hakim dise&ut adil dalam

    keputusann0a apa&ila mem&eri sanksi hukuman pada pelanggar hukum' atau

    mem&antu seseorang untuk memperoleh apa 0ang menjadi hakn0a' melalui segala

    keputusan 0ang di&uatn0a%

    !da dua jenis tuntutan keadilan 0aitu mentaatin0a secara hukum dan secara

    moral% Secara hukum seorang peja&at telah disumpah untuk menjadi penga0om &agi

    setiap 2arga egara' termasuk &a2ahann0a sendiri' maka secara moral tidak dapat

    di&enarkan &ila lari dari tanggung ja2a& setelah per&uatann0a tern0ata merugikan

    atau mendatangkan penderitaan &agi &a2ahann0a% Keadilan dapat juga dalam &entuk 

    ke2aji&an 0ang harus di&a0arkan kepada orang lain% Seperti sanksi pidana terhadap

     pelaku kejahatan &er$ungsi untuk memulihkan pelanggaran pidana 0ang telah

    dilakukann0a% Sanksi pidana &er$ungsi untuk memulihkan keadilan 0ang telah

    dirusak oleh pelaku kejahatan%

    !da tiga &entuk dasar keadilan 0aitu#

    1) Keadilan tukar secara tim&al &alik (iustitia commutati%e)' 0aitu keadilan 0ang

    mengatur hu&ungan antara indiBidu dengan indiBidu lain se&agai partner%

    2) Keadilan pela0anan atau distri&utiBe (iustutia distributi%e)' 0aitu keadilan

    0ang menerti&kan hu&ungan di antara mas0arakat atau negara dengan indiBidu

    se&agai 2arga mas0arakat atau negara%

    23Y[dulkadir huammad, Etika Profesi Hukum, . 12!12'.

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    18/38

    1X

    3) Keadilan legal atau keadilan umum (iustitia legalis, iustitia generalis)' 0aitu

    keadilan 0ang menerti&kan hu&ungan antara indiBidu terhadap mas0arakat

    atau negara%

    Dalam melaksanakan tugasn0a hakim dilarang melakukan kolusi dengan

    siapapun 0ang &erkaitan dengan perkara 0ang akan dan sedang ditangani sehingga

    keputusan 0ang di&uat &enar/&enar adil' tidak &erpihak% Hakim dalam memutuskan

     perkara tum&uh dari integritas (kejujuran dan keter&ukaan) dan ke&eranian $ithout 

     fear ar fa%or tanpa takut dan mem&erikan keuntungan kepada pihak 0ang

     &erperkara%+9 Karena apa&ila terdapat atau terjadi pen0ele2engan terhadap kode etik 

    se&agai salah satu acuan atau pedoman tingkah laku dalam menjalani pro$esin0a'

    maka tempat untuk men0elesaikan sengketa terse&ut melalui 2adah $ormal 0ang ada

    0aitu komisi kehormatan pro$esi hakim%

    g. Kejujuran

    Kejujuran ialah hal 0ang &erhu&ungan dengan pengertian tentang ke&enaran

    terutama &erkaitan dengan &idang hukum dan moral% Kejujuran sendiri merupakan

    ke&ajikan 0ang mengatur semua kehendak 0ang jujur dan terdapat dalam pergaulan

    mas0arakat' terutama dalam hu&ungan antar indiBidu% Sehingga Setiap penegak 

    hukum perlu kejujuran dalam menegakkan hukum' dalam mela0ani pencari hukum

    dan keadilan' serta diharapkan menjauhi per&uatan/per&uatan 0ang curang dalam

     pengurusan perkara% Kejujuran &erkaitan erat dengan ke&enaran' keadilan' kepatutan

    0ang semuan0a itu men0atakan sikap &ersih dan ketulusan pri&adi seseorang 0ang

    sadar akan pengendalian diri terhadap apa 0ang seharusn0a tidak &oleh dilakukan%

    24#umaryono, Etika Profesi Hukum, . 1!11!2.

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    19/38

    19

    Kejujuran adalah kendali untuk &er&uat menurut apa adan0a sesuai dengan ke&enaran

    akal (ratio) dan ke&enaran hati nurani%

    h. Kepatutan

    Kepatutan (eEuit0) merupakan satu term 0ang tidak dapat dipisahkan dengan

    term keadilan Kepatutan (eEuit0)% Kepatutan dilakukan secara praktis% iasan0a

     &erupa nilai atau penilaian atas &er&agai macam kasus tertentu 0ang &ukan

    merupakan pokok &ahasan putusan hakim 0ang didasarkan atas ke&eradaan suatu

    hukum tertentu% Segala &entuk hukum pada dasarn0a merupakan generalisasi

    uniBersal' 0ang ke&erlakuann0a tidak mengenal perkara' kasus istime2a' &arulah

    menenguk makna >eEuit0> atau apa 0ang patut atau la0ak%

    Keadilan pada dasarn0a merupakan ke&ajikan 0ang di2ujudkan dalam sikap

    o&jekti$' apa adan0a dan umum% Sikap ini 0ang mengatur hu&ungan 0ang hakiki di

    dalam mas0arakat% *ika keadilan dipahami seperti ini' maka makna keadilan akan

    sangat a&strak dan kurang mengenai situasi dan keadilan manusia secara indiBidual%

    ;ang diperlukan manusia adalah koreksi dan perhatian khusus &agi dirin0a' sesuai

    dengan kualitas' situasi serta ke&eradaann0a sendiri% Dalam hal ini pula orang

    memerlukan kepatutan' se&a& kepatutan memperhatikan dan memperhitungkan

    situasi dan keadilan manusia se&agai indiBidual% *adi kepatutan akan men0ingkirkan

    kekerasan dan kekejaman hukum terutama dalam situasi dan kondisi khusus%+7 Dan

    kepatutan sendiri menempatkan apa 0ang patut atau apa 0ang la0ak' dalam hukum

     &ukan saja keadilan menurut hukum' melainkan juga adil secara moral% Karena

     putusan hakim akan patut apa&ila menunjukkan per&uatan 0ang patut di&uat' dan

    tidak mengandung cacat &agi putusan pengadilan%

    25#umaryono, Etika Profesi Hukum, . 1!!.

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    20/38

    2

    B.  Etika Pertanggungjawaban Hakim Terhadap mal Manusia

     Se&agaimana telah dijelaskan dalam landasan teori' etika adalah gam&aran

    umum rasional mengenai hakikat' dasar per&uatan dan keputusan secara moral

    diperintahkan dan dilarang' serta mem&edakan mana 0ang &aik dan mana 0ang &uruk%

    Pada pem&ahasan ini menunjukkan dimensi etika pertanggungja2a&an hakim

    terhadap manusia mempun0ai pengertian untuk apa dan kenapa manusia harus

    mempertanggungja2a&kan amal per&uatann0a se&agai &agian 0ang tidak dapat

    terpisahkan dari amal per&uatan% Untuk apa hakim harus ada tanggung ja2a&

    terhadap hukum dan mas0arakat%

      Pertama perlu di pahami tentang konsep manusia dan ke&e&asan untuk 

    memahami kehendak &e&as manusia% Secara $iloso$is ada &e&erapa pandangan

    mengenai manusia' Plato mengatakan# > Manusia adalah ji2a atau pri&adin0a >'

    sedangkan *ohn Murra0 > Manusia adalah pelaku &ukan pemikir >+. Dalam konsepsi

    Islam manusia diposisikan se&agai makhluk &heomorfis 0aitu makhluk dengan

     potensi 0ang dimiliki serta &er&uat men0erupai si$at/si$at 5uhan% Kegiatan moral'

    spiritual' dan keduniaan manusia harus diintegrasikan untuk dire$leksikan secara

     &ersama dengan ke&e&asann0a% Ke&e&asan 0ang dapat dipertanggungja2a&kan'

    artin0a ke&e&asan mutlak 0ang ada &atasan terhadap dirin0a dan orang lain%

    Dalam 6S alji+n-A7# 9/. dijelaskan#

    7//V V4 MAA . Sp34 q D7pM4 7> O<

     F//T F//v4 //8 =Q//?4 Sx//?

    26Hardono Hadi, 'ati Diri !anusia $erdasarkan ilsafat (rganisasi )hitehead($o%yakarta: &anisius, 19^^), . !2.

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    21/38

    21

    !0at di atas menunjukkan &ah2a amal manusia harus dipertanggungja2a&kan

    di&a2ah hukum' manusia' mas0arakat dan 5uhan% Manusia adalah makhluk 0ang

    memiliki si$at tanggungja2a& karena ia memiliki untuk memilih secara sadar% Sadar 

    melakukan &erarti sadar akan konsekuensin0a 0ang ditim&ulkan% Secara normati$ 

     per&uatan manusia telah digariskan dalam al/6uran' dalam &ahasa ara& di se&ut

    amal(-./) &erikut penjelasan/penjelasann0a% Sehingga menunjukkan &ah2a tidak 

    ada sedikitpun manusia 0ang lepas dari >penglihatan> !llah% Manusia akan

    memperoleh aki&at dari apa 0ang diper&uatn0a%+= karena itu tidak dapat terpisahkan

    dari etika pertanggung ja2a&an%

      Dalam kontek pro$esi hakim' hakim se&agai pro$esi 0ang istime2a dan

    terhormat (offilium nobile) dalam menjalankan tugasn0a' karena &erupa0a

    merumuskan dan menggali nilai/nilai hukum dengan men0elami perasaan hukum dan

    rasa keadilan di mas0arakakat% Sehingga merupakan suatu per&uatan 0ang dilandasi

    etika 0ang harus di pertanggungja2a&kan atas gagasan dan tindakann0a &aik terhadap

    dirin0a' mas0arakat dan 5uhan% ertanggung ja2a& terhadap dirin0a &erarti

    mem&erikan pela0anan hukum &erdasarkan integritas moral' intelektual dan

     pro$esionalisme% ertanggung ja2a& terhadap mas0arakat &erarti dalam 2ujud

     pem&erian putusan/putusan 0ang mengandung nilai keadilan dan ke&enaran% Serta

    tanggung ja2a& terhadap 5uhan adalah tanggung ja2a& moral atas tindakan sekecil

    apapun (arrah)% 5anggung ja2a& ini merupakan konsekuensi dari aksioma

    kehenddak &e&as manusia 0ang di&atasi konsep tanggung ja2a& di hadapan 5uhan%

    Kode etik se&agai per2ujudan nilai etika 0ang merupakan pengontrol moral

    dan standar moaral serta kaidah seperangkat hukum $ormal &agi aparat penegak 

    27husa Ysyzari, !anusia Pembentuk Kebuda"aan Dalam Al-*ur+an ($o%yakarta:b"#I, 1992), . X9.

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    22/38

    22

    hukum (legal aparatus)% Se&agaimana 0ang tertuang dalam kode etik pasal -/+ 0aitu#

    merupakan aturan tertulis untuk dijadikan pedoman tingkah laku (code of conduct )

    hakim Indonesia' &aik dalam menjalankan tugas pro$esin0a untuk me2ujudkan

    keadilan dan ke&enaran maupun dalam pergaulan se&agai anggota mas0arakat 0ang

    harus mem&erikan contoh dan suri tauladan dalam kepatuhan dan ketaatan kepada

    hukum%+8

    Dalam Islam' kode etik merupakan etika religius 0ang menggam&arkan

     prinsip/prinsip secara moral diperintahkan atau dilarang% Secara spesi$ikn0a dari al/

    6uran di 2ujudkan secara sistematis dalam &entuk hukum/hukum moralitas dan

    etika' 0ang kemudian dikem&angkan dari akar konsepsi/konsepsi al/6uran tentang

    manusia dan kedudukann0a di muka &umi%

    5ujuan dari kode etik sendiri adalah se&agai alat Pem&inaan dan pem&entukan

    karakter' Penga2asan tingkah laku dan se&agai sarana kontrol sosial serta mencegah

    campur tangan ekstra 0udicial' Sehingga mencegah tim&uln0a kesalah pahaman dan

    kon$lik antar sesama anggota' mas0arakat dan mem&erikan jaminan peningkatan

    moralitas Hakim dan kemandirian $ungsional serta menum&uhkan keperca0aan

    mas0arakat terhadap lem&aga peradilan%+A 5etapi terjadin0a per&uatan immoral hakim

    diaki&atkan kurangn0a pemahaman agama maka diperlukan pen$siran/pena$siran

    terhadap ajaran terse&ut sehingga &isa memahami $ungsi dari etika agama dan hukum

    atau kode etik' etika se&agai gerak ji2a manusia dalam &entuk &atin dan hukum

    melihat se&agai per&uatan 0ang &eraki&at pada lahir% Hal ini menjadikan hakim $aham

    akan pro$esinadikan hakim $aham akan pro$esintidak terpisahkan dari etika dan

    28Pasal 1 Yyat (12), &ode "tik Pro{esi Hakim Indonesia29Pasal 2 Yyat (1) &ode "tik Pro{esi Hakim Indonesia

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    23/38

    2!

    merupakan aktiBitas 0ang mempun0ai struktur $undamental dan menjadi pemahaman

    mas0arakat%

    Dalam Islam tujuan terse&ut ter2ujud dalam tujuan hukum Islam (s0ariah)'

    0ang tujuan terse&ut dapat dilihat dari sisi manusia (hakim) dan tujuan dari adan0a

    hukum atau aturan (kode etik) 0ang semuan0a untuk me2ujudkan kemaslahatan%

    Kemaslahatan dalam tujuan kehidupan manusia 0aitu mencapai ke&ahagiaan dan

    mempertahankann0a% Dalam kaedah ushul fih ditegaskan#

    |74 6 Q0

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    24/38

    2

    (-01)' gagasan hakim (2345) etika dan moralitas dalam agama (6 78) pemenuhan

    na$kah hidup se&agai pro$esi (9/.9 /) serta ji2a 0ang di2ujudkan dalam tindakan

    (8:; )%

    Sehingga apa&ila hakim dapat melaksanakan etika 0ang memenuhi aturan

    seperti di atas' maka setidakn0a akan menghilangkan image jelek terhadap hakim

    sendiri dan kem&ali memandang peradilan se&agai &enteng penegak keadilan dan

    ke&enaran% !dapun terjadin0a perilaku hakim 0ang jauh dari nilai/nilai moralitas

    mengharuskan adan0a pemahaman terhadap struktur $undamental peran hakim dan

    eksistensin0a 0ang harus dipertanggungja2a&kan di hadapan 5uhan%

    C.  plikasi Kode Etik Profesi Hakim Indonesia

    Kode etik pro$esi hakim merupakan kumpulan asas/asas atau nilai moral 0ang

    disepakati oleh anggota hakim dan harus di laksanakan agar tidak terje&ak kepada

     pelanggaran norma' maka di&entuklah kode etik se&agai pengarah kesadaran moral di

    dalam organisasi pro$esi hakim% Hal ini ter2ujud dalam si$at/si$at hakim 0ang dikenal

    dengan >Panca Dharma Hakim> 0aitu !arti!a, ca!ra, candra, sari, dan tirta, 0ang

    menempatkan si$at perca0a dan taE2a kepada 5uha 0ang Maha 4sa' memusnahkan

    ke&atilan' kealiman dan ketidakadilan' memiliki si$at &ijaksana dan &er2i&a2a'

     &er&udi luhur dan tidak tercela' serta &ersi$at jujur% Pengertian ini menjadikan kode

    etik merupakan suatu ke0akinan religius tertentu ( *'tiad+at) untuk di amalkan dan

     &ukan pengetahuan &elaka' karena mempun0ai peranan dalam &entuk &atJini0ah

    0ang &erkaitan dengan pelaksanaan hukum (S0ariah) dalam etika pro$esi hakim%

    Sehingga etika merupakan moralitas se&agai dorongan ji2a 0ang di2ujudkan dalam

    melaksanakan pro$esi hakim%

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    25/38

    2'

    Untuk melihat releBansi dan implementasi kode etik pro$esi hakim dalam

     penegakan hukum 0ang sesuai dengan etika Islam' maka akan dipaparkan &e&erapa

    hal melalui analisa &e&erapa pasal terutama &a& II karena merupakan hukum

    materiiln0a%

    Pro$esi hakim adalah pro$esi 0ang mempun0ai tugas men0elesaikan setiap

     perkara 0ang masuk ke pengadilan atau diajukan dari piahak 0ang &ersengketa%

    Sedangkan para pihak adalah orang 0ang mencari perlindungan hukum terhadap

    lem&aga peradilan% Karena itu ke2aji&an hakim untuk melindungin0a% 3+  Sehingga

    terlihat harus &erpegang teguh pada tingkah laku 0ang di 2ujudkan dalam sikap

    hakim 0ang dipedomanin0a' se&agai &erikut#

    1. Dalam Persidangan

      ertama, dalam persidangan hakim harus memperhatikan aas/aas peradilan

    0ang &erlaku dalam hukum acara peradilan' 0aitu# menjungjung tinggi hak para pihak 

     &aik dari mulai pengajuan perkara' proses persidangan' &aik meliputi pem&elaan diri'

     pemeriksaan perkara' sampai pada keluarn0a putusan 0ang &enar/&enar memuat

    alasan 0ang jelas' sistematis' serta dapat dipertanggungja2a&kan (accountability)%

     edua, memposisikan para pihak dalam keadaan sama tidak memihak salah satu

     pihak% etiga harus &er&uat sopan' tegas dan &ijaksana dalam memimpin persidangan

     &aik ucapan maupun per&uatan%  eempat, menjaga ke2i&a2aan dan kehidmatan

     persidangan antara lain serius dalam memeriksa dan tidak melecehkan para

     pihak% elima, &ersungguh/sungguh mencari ke&enaran dan keadilan%

    Dalam persidangan hakim harus memproses segala perkara 0ang diajukan dan

    men0elesaikan sengketa antara pihak terse&ut demi terciptan0a kedamaian diantara

    32Pasal Yyat (1') &ode "tik Pro{esi Hakim Indonesia

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    26/38

    2^

    manusia% Dalam undang/undang dise&utkan# hakim mem&antu para pencari keadilan

    dan &erusaha mengatasi segala ham&atan dan rintangan untuk dapat tercapain0a

     peradilan 0ang sederhana' cepat dan &ia0a ringan%33 Dalam Islam dijelaskan hu&ungan

    hakim dengan para pihak adalah merupakan hu&ungan 0ang saling terkait ( simbiosis

    mutualisme)' sehingga hakim mempun0ai tuntutan untuk men0elesaikan perkara%

    Dalam ƒ#. alH„uura+t-9: 9 dijelaskan

    78>T 4Q…7 400†4 ST>?B4 ST Q

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    27/38

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    28/38

    2X

    :• //

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    29/38

    29

    ada di &a2ahn0a' &aik antara hakim sendiri' panitera' serta juru sita karena

    mempun0ai ke2aji&an 0ang saling &erkaitan' se&agaimana dalam sumpah dan janji di

     pengadilan% Di sini perlun0a kerjasama 0ang harus dilakukan demi tercapain0a

    ke2aji&an seorang pro$esi%

    Dalam ƒ#. alha+zida ': 2 di se&utkan#

    %%%%//4 //w 4M67//L 6 ’//0 8>†“ 7?6 8>T ’Œ F?”6Islam memerintahkan mus0a2arah demi mencapai hasil 0ang tepat dalam

    mem&angun suatu putusan &enar/&enar tepat dalam aas mus0a2arah dan nilai

    kepatutan ter2ujud dalam mem&erikan keputusan 0ang akan di &e&ankan kepada para

     pihak' 2alaupun sering terjadi diantara hakim &an0ak 0ang menga&aikan moralitas

    dan sering terjadi penga&aian terhadap kode etik 0ang mengaki&atkan Pelanggaran/

     pelanggaran terse&ut sangat menga&urkan idealisme pro$esi hukum 0ang mempun0ai

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    30/38

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    31/38

    !1

    S//? //T }//?7T

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    32/38

    !2

    harus dipertanggungja2a&kan' artin0a tanggung ja2a& sendiri 0ang di2ujudkan

    dalam pola prilaku dalam hu&ungann0a dengan mas0arakat atau institusi' sedangkan

    terhadap mas0arakat dengan mem&erikan hak kepada siapa saja 0ang menjadi

    hakn0a% Sehingga $ungsi hakim se&agai makhluk sosial tidak &isa ter&e&as dari semua

    tindakann0a 0ang harus dipertanggungja2a&kan% Karena tanggung ja2a& sosial

    adalah kaitann0a dengan moral terhadap mas0arakat% Secara moral &ah2a per&uatan

    itu tidak tercela' karena apa&ila tercela maka akan mendapatkan sanksi sosial' karena

    itu tanggung ja2a& sosial di&arengi dengan norma social% 9+

     Dalam ƒ#. al*isa+-: X' ditegaskan#

    ž//‹ S//?6 7//8>? ~TM < S }>p3 }w7Œ ž‹ S?ŸT//Œ //E w ? E < S }TV }w7Œ70T?

    Dalam a0at lain ƒ#. alƒiya+ma-': !^

    ’OV ¡F0 D4 D7pM4 ~pQ4!0at di atas menjadikan perlun0a kesadaran hukum &agi hukum% Karena

    keasadaran hukum adalah merupakan nilai/nilai 0ang terkandung dalam diri manusia

    mengenai perilaku 0ang telah diatur dalam hukum%93 Sehingga hukum dipahami untuk 

    memenuhi ke&utuhan sosial sedangkan agama se&agai pengontrol dan tidak 

    mem&iarkann0a men0impang dari kaidah norma/norma 0ang ditentukan oleh agama%

    Dalam konsep Islam kesadaran hukum 0ang tim&ul akan menjadi sesuatu

    amal per&uatan 0ang didasarkan iman' ilmu' dan amal' sehingga tanggungja2a& ini

    42Ysa{ri Jaya Wakri, Konse# %"ari+ah !enurut #yati[i (Cet. I; Jakarta: aaGra`indo Persada, 199^), . 9.43huammad husleuddin, `ener. $udian Zayudi Ymin, ilsafat Hukum Islamdan Pemikiran (rientalis %tudi Perbandingan (Cet. III; $o%yakarta: jiara Zafana,199]), . ].

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    33/38

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    34/38

    !

    aplikasi nilai kode etik 0ang sesuai dengan etika hukum Islam 0ang telah di &ahas

    se&elumn0a% Sehingga hakim patut untuk melaksanakan nilai/nilai terse&ut%

    !dan0a komisi kehormatan adalah merupakan lem&aga dari proses

     pertanggung ja2a&an hakim' namun komisi kehormatan ini kurang &erperan karena

     &erada dalam lem&aga sendiri tidak secara independen 0ang di kha2atirkan terjadi

    konspirasi di antara hakim sendiri% Hal ini terlihat dengan masih &an0akn0a

     pelanggaran &aik ringan' sedang dan &erat 0ang di lakukan oleh hakim dalam

    melakukan pro$esin0a serta penga&aian terhadap kode etik 0ang seharusn0a menjadi

     pedoman% Komisi kehormatan ini se&enarn0a merupakan per2ujudan dari pertang/

    gungja2a&an di dunia' se&elum nanti seorang hakim harus mempertangja2a&kan di

    akhirat%

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    35/38

    !'

    III

    PENUTUP

    A.  Kesimpulan

    erdasarkan uraian dan pem&ahasan tentang da0a serap hukum Islam di

    Indonesia &idang etika (analisis terhadap kode etik pro$esi hakim Indonesia) dapat

    diam&il &e&erapa kesimpulan se&agai &erikut#

    1. Kode etik pro$esi hakim mengandung nilai nilai moral 0ang menjadi landasan

    kepri&adian hakim secara pro$essional 0aitu<  pertama' ke&e&asan artin0a

    se&agai manusia mempun0ai ke&e&asan &aik kemandirian moral maupun

    ke&eranian moral 0ang di&atasi norma/norma 0ang &erlaku% edua' keadilan'

    0aitu memperlakukan sama terhadap manusia dengan mem&erikan apa 0ang

    menjadi hakn0a%  etiga' kejujuran 0aitu dalam penegakan hukum harus

    dilandasi si$at kejujuran dalam hati nurani dan ke&enaran akal (ratio) dari

    mulai pemeriksaan perkara' pencarian hukum sampai pada pemutusan perkara

    secara patut (euity) dengan melihat situasi' apa 0ang seharusn0a diper&uat

     &erdasarkan undang/undang 0ang mengandung keadilan dan ke&enaran di

    mas0arakat%

    2. 4tika pro$esi hakim dan hukum adalah merupakan satu kesatuan 0ang secara

    inheren terdapat nilai/nilai etika Islam 0ang landasann0a merupakan

     pemahaman dari al/6uran' sehingga pada dasarn0a Kode etik pro$esi hakim

    sejalan dengan nilai/nilai dalam sistem etika Islam% 4tika hukum Islam

    di&angun di atas empat nilai dasar 0aitu pertama, ke&enaran 0aitu adan0a

    konsep ke&enaran menjadikan manusia perca0a untuk &er&uat &aik karena taat

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    36/38

    !^

    akan hu&ungan makhluk dan khaliE% !edua, keadilan 0aitu adan0a

     pen0emarataan ( 0ualiing) dan kesamaan (le%eling ) hak dalam &idang

    hukum 0ang di&angun dengan konsep keadilan mutlak dan sempurna secara

    transendental antara hukum dan moralitas% etiga' kehendak &e&as 0aitu

    manusia 2alaupun di&atasai oleh norma/norma 0ang ada tetapi mempun0ai

    kehendak &e&asLke&e&asan ( free /ill )% eempat   pertanggung ja2a&an 0aitu

    se&agai tuntutan dari kehendak &e&as 0aitu adan0a pertangungja2a&an

    se&agai &atasan dari apa 0ang diper&uat manusia dan harus dipertanggung/

     ja2a&kan &aik didunia maupun diakhirat% 5erjadin0a pen0alahgunaan dan

     penga&aian terhadap kode etik pro$esi hakim diaki&atkan rendahn0a etika dan

    moralitas hakim% Sehingga tidak terlaksanan0a nilai/nilai ke&enaran' keadilan'

    kehendak &e&as dan pertanggungja2a&an sse&agai pro$esi hakim%

    B.  Implikasi Penelitian

    *adikanlah makalah ini se&agai pedoman 0ang &ersi$at untuk menam&ah 2a/

    2asan pengetahuan dan jadikan acuan pemahaman 0ang le&ih dalam se&agai 2adah

    untuk menampung ilmu%

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    37/38

  • 8/15/2019 DAYA SERAP HUKUM ISLAM DI INDONESIA BIDANG ETIKA KE PPH.rtf

    38/38

    !X

    Praa, Juaya #. ilsafat Hukum Islam, Wandun%: Uni\ersitas IslamWandun%, 199'.

    iton%a, Y. aman. Ensiklo#edia Hukum Islam, fet. ke1, Jakarta:Iftiar Waru gan Hoe\e.#aid, hu. Etika !as"arakat Indonesia, Jakarta: Pradya Paramita,

    19X.#alam, Wuranuddin. Etika %osial, Asas !oral Dalam Kehidu#an

    !anusia,Cet. ke1, Jakarta: Yneka ineka Ci`ta, 199].#etiarda, Y. Gunacan. Dialektika Hukum Dan !oral Dalam

    Pembangunan !as"arakat Indonesia, $o%yakarta: &anisius,199.

    #ire%ar, Wismar. Hukum Hakim Dan Keadilan Tuhan, fet. ke1, Jakarta: Gema Insani Press, 199'.

    #umaryono, ". Etika Profesi Hukum,: Norma-norma bagi Penegak Hukum fet. ke1 $o%yakarta &anisius, 199'.

    #useno, rans ha%nis. Etika Dasar: !asalah-masalah Pokok ilsafat !oral, $o%yakarta: &anisius, 199.

    Undan%undan% *omor jaun 2 jentan% Pokok`okok&ekuasaan &eakiman

    Utomo, Priyo. Etika Dan Profesi, fet. ke1, Jakarta: Gramedia, 1992.