DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada...

34
BAB II. DAYA DUKUNG LAHAN 2.1. Pendahuluan Membangun suatu wilayah pada hakikatnya merupakan upaya untuk memberi nilai tambah terhadap kualitas kehidupan. Proses pemberian nilai tambah terhadap kualitas kehidupan dilakukan dengan memperhatikan internalitas dan eksternalitas suatu wilayah. Internalitas diantaranya meliputi kondisi fisik wilayah, potensi sumber daya (alam, manusia, dan buatan), serta kondisi sosial ekonomi dan lingkungan hidup, sedang eksternalitas yang perlu diperhatikan diantaranya adalah situasi geostrategi, geopolitik, dan geoekonomi. Pemahaman terhadap kondisi fisik wilayah, kelestarian sumber daya alam, peningkatan kapasitas sumber daya manusia dengan dukungan sumber daya buatan, serta pemahaman terhadap eksternalitas suatu wilayah, menjadi kunci keberhasilan perencanaan pembangunan. Hal ini mengindikasikan pentingnya merencanakan pembangunan melalui perspektif yang lebih luas dan tidak sekedar administratif parsial atau sektoral saja. Untuk itu pendekatan kewilayahan atau spasial dalam pelaksanaan penataan ruang, memegang peranan yang vital dalam perencanaan pembangunan. 2.2. Penyusun Daya Dukung Lahan Daya dukung lahan diukur menurut berbagai kriteria: 1. Ekologi 2. Ekonomi 3. Estetika (keindahan) 4. Rekreasi 5. Psikologi (agar orang tetap tenang) 6. Pertanian PPW BAB II 10

Transcript of DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada...

Page 1: DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada makhluk yang menempati. Adapun ekosistem pertanian melibatkan makhluk hidup: manusia,

BAB II.DAYA DUKUNG LAHAN

2.1. Pendahuluan

Membangun suatu wilayah pada hakikatnya merupakan upaya untuk memberi nilai tambah terhadap kualitas kehidupan. Proses pemberian nilai tambah terhadap kualitas kehidupan dilakukan dengan memperhatikan internalitas dan eksternalitas suatu wilayah. Internalitas diantaranya meliputi kondisi fisik wilayah, potensi sumber daya (alam, manusia, dan buatan), serta kondisi sosial ekonomi dan lingkungan hidup,sedang eksternalitas yang perlu diperhatikan diantaranya adalah situasi geostrategi, geopolitik, dan geoekonomi.

Pemahaman terhadap kondisi fisik wilayah, kelestarian sumber daya alam, peningkatan kapasitas sumber daya manusia dengan dukungan sumber daya buatan, serta pemahaman terhadap eksternalitas suatu wilayah, menjadi kunci keberhasilan perencanaan pembangunan. Hal ini mengindikasikan pentingnya merencanakan pembangunan melalui perspektif yang lebih luas dan tidak sekedar administratif parsial atau sektoral saja. Untuk itu pendekatan kewilayahan atau spasial dalam pelaksanaan penataan ruang, memegang peranan yang vital dalam perencanaan pembangunan.

2.2. Penyusun Daya Dukung Lahan

Daya dukung lahan diukur menurut berbagai kriteria:1. Ekologi2. Ekonomi3. Estetika (keindahan)4. Rekreasi5. Psikologi (agar orang tetap tenang)6. Pertanian7. Cagar alam8. Kehidupan penduduk

Masing-masing mempunyai persyaratan sendiri, tetapi harus saling mengisi. Misalnya: Ekologi – cagar alam Estetika – rekreasi Pertanian – ekonomi Psikologi – kehidupan penduduk

Perlu diingat bahwa daya dukung yang dimaskud adalah yang alami. Akan tetapi dapat ditingkatkan dengan teknologi. Walaupun demikian ada batas maksimalnya.

PPW BAB II 10

Page 2: DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada makhluk yang menempati. Adapun ekosistem pertanian melibatkan makhluk hidup: manusia,

Ekosisitem pertanian, agar dapat dipertahankan dengan baik memerlukan pengelolaan secara benar. Kalau tidak, maka dapat terjadi penurunan nilai. Mengelola dalam arti mengatur proses sehingga secara sinambung dapat bermanfaat lebih sesuai, memenuhi kebutuhan.

Gambar 1. Ekosistem non alami

Ekosistem adalah sistem kehidupan yang terselenggara dengan interaksi antara makhluk hidup dengan habitat (lingkungan hidup) dan antar makhluk dalam suatu habitat.Eko = rumah, tempat hidup. Macam ekosistem tergantung pada makhluk yang menempati. Adapun ekosistem pertanian melibatkan makhluk hidup: manusia, ternak, tanaman dan lahan sebagai konsep habitat (abiotik). Adapun tujuan pengelolaan ekosisitem adalah meningkatkan produktivitas. Ekosistem gurun mempunyai produktivitas rendah. Ekosistem tropika mempunyai produktifitas tinggi. Ekosistem dapat dibagi menjadi ekosistem alamiah dan ekosistem budaya (misalnya pertanian).

Penggunaan lahan (Tataguna lahan) memikirkan:1. Matra tempat, yang berarti ditentukan oleh faktor sumberdaya (pewilayahan

usaha)2. Matra waktu, yang menyangkut perkembangan persepsi penggunaan

sumberdaya (dinamika usaha).

PPW BAB II 11

Page 3: DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada makhluk yang menempati. Adapun ekosistem pertanian melibatkan makhluk hidup: manusia,

Gambar 2. Perencanaan Wilayah bermatra tempat dan waktu

PPW BAB II 12

Page 4: DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada makhluk yang menempati. Adapun ekosistem pertanian melibatkan makhluk hidup: manusia,

Latar belakang manusia menggunakan lahan untuk pertanian ada 3 macam, tergantung pada kemahiran:

1. Pertanian subsisten (untuk pemenuhan kebutuhan sendiri)2. Pertanian komersial, untuk jual beli, di sini pemenuhan kebutuhan tidak langsung

dari hasilnya.3. Pertanian bahan mentah industri, misalnya menggali pasir (sebagai anasir lahan)

untuk dijual

Gambar 3. Pertanian susisten

Gambar 4. Pertanian komersial

PPW BAB II 13

Page 5: DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada makhluk yang menempati. Adapun ekosistem pertanian melibatkan makhluk hidup: manusia,

Gambar 5. Pertanian industri

Komponen lahan yang harus dipertahankan dalam ekosistem pertanian adalah:1. Abiotik:

a. Iklim: curah hujan, energi matahari, suhub. Tanah: air, hara tanaman,udara, rhizosphere (tempat berpangkal

tanaman). Di sini tanaman tidak dapat memanfaatkan air langsung dari hujan, tetapi diubah dalam bentuk lengas.

2. Biotik:a. tumbuhan pendukung, misalnya Rhizobiumb. pengganggu, yang mengganggu fungsi, yaitu hama dan penyakitc. perusak, kerugian fisik, misalnya penggerek daun atau buah

Untuk dapat menjalankan tataruang memerlukan sistem pengharkatan, sehinga tataruang berwawasan lingkungan.Pengharkatan dapat menurut berbagai faktor:

a. Sebagai kenyataan: misal: jenis tanah, morfologi permukaanb. Sebagai fakta: klasifikasi fungsic. Sebagai persepsi: nilai

PPW BAB II 14

Page 6: DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada makhluk yang menempati. Adapun ekosistem pertanian melibatkan makhluk hidup: manusia,

Gambar 6. Pengharkatan menurut faktor sebagai kenyataan

Gambar 7. Pengharkatan menurut faktor sebagai produksi primer

PPW BAB II 15

Page 7: DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada makhluk yang menempati. Adapun ekosistem pertanian melibatkan makhluk hidup: manusia,

Gambar 8. Pengharkatan menurut faktor sebagai persepsi nilai

2. 3. Sumberdaya Air

2.3.1. Ketersediaan Air

Air merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia maupun mahkluk hidup lainnya yang ada di muka bumi. Sejalan dengan pertambahan dan perkembangan penduduk serta industri, maka kebutuhan terhadap air bersih semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan akan air ini tidak diimbangi oleh jumlah air yang tersedia, karena sumberdaya air di dunia ini tidak akan pernah bertambah jumlahnya. Oleh karena itu, sudah selayaknya sumber-sumber air yang telah ada perlu dijaga dan dilestarikan. Apabila memungkinkan ditingkatkan ketersediaannya meskipun memerlukan jangka waktu yang panjang.

Pertumbuhan penduduk dan aktvitas pembangunan yang tinggi, serta adanya eksploitasi sumberdaya alam secara intensif dan berlebihan, memberikan peringatan kepada kita untuk menyusun suatu strategi yang lebih baik dalam mengelola sumberdaya alam air. Strategi ini harus diproyeksikan terhadap matra waktu berjangka pendek dan berjangka panjang. Peningkatan jumlah penduduk cenderung meningkatkan permintaan akan sumber daya air, dilain pihak yang terjadi justru sebaliknya, yakni air menjadi sumber daya yang keberadaannya semakin tak berketentuan.

Dalam memahami keberadaan air perlu dicermati daur (siklus) air yang terjadi di alam. Di samping itu perlu difahami bahwa keberadaan air akan berfluktuasi dengan fungsi waktu.

PPW BAB II 16

Page 8: DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada makhluk yang menempati. Adapun ekosistem pertanian melibatkan makhluk hidup: manusia,

Gambar 9. Silklus air

Rerata Curah Hujan Bulanan Stasiun Giwangan Tahun 1997-2006

137.2135.8

181.4

72.133.9

5.3 13.9 0 338.5 45.5

107.7

0

50

100

150

200

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bulan

Cur

ah h

ujan

(mm

)

Gambar 10. Agihan curah hujan bulanan

Pasokan air tidak hanya diperlukan untuk kebutuhan rumah tangga, tetapi juga untuk pengairan dan air minum, di samping juga untuk keprluan industri.Sumber air primer di bumi adalah presipitasi (curahan). Di samping itu ada juga embun dan salju.

Di daerah iklim kering, air hujan langsung dipanen untuk berbagai penggunaan. Air hujan ditampung dalam embung. Air dalam embung dapat dimanfaatkan untuk keperluan air minum, irigasi, atau air minum ternak. Sehingga air hujan tidak diusahakan meresap, tetapi dibiarkan sebagai runoff, yang kemudian ditampung. Contoh di Timor air ditampung di tempat yang kedap air (lempung), atau menimbun tanah dengan sisa hasil panen agar air tidak cepat menguap.

PPW BAB II 17

Page 9: DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada makhluk yang menempati. Adapun ekosistem pertanian melibatkan makhluk hidup: manusia,

Indonesia sebagai negara tropis sebagian besar wilayahnya mempunyai curah hujan yang cukup tinggi yaitu 4000 mm/tahun, namun pada beberapa daerah memilki curah hujan yang cukup rendah yaitu 800 mm/tahun. Meskipun potensi curah hujan cukup tingi, namun pada kenyataannya besarnya aliran mantap (base flow) yang terjadi secara kontinyu setiap tahun, hanya sekitar 25 – 30% dari aliran permukaan total.

Berdasarkan perhitungan curah hujan tersebut, ketersediaan air di Indonesia adalah 3.279 milyar m3 per tahun sedang jumlah kebutuhan air adalah 88,5 milyar m3 per tahun. Jika dinyatakan dalam nilai Indeks Ketersediaan Air (IKA) untuk jumlah penduduk sekitar 230 juta jiwa pada tahun 1999, maka IKA Indonesia adalah sebesar 14.000 m3/kapita/tahun. Dengan laju pertumbuhan penduduk yang demikian pesat (sekitar 2,5% per tahun), nilai IKA bisa turun secara drastis mencapai ambang toleransi sebesar 1000 m3/kapita/tahun.

Sementara itu, pertumbuhan penduduk dan peningkatan pendapatan akan memacu pertumbuhan sektor-sektor lainnya (termasuk sektor industri). Pertumbuhan tersebut memerlukan tersedianya air tawar dalam jumlah yang cukup besar, baik untuk irigasi, untuk mencukupi kebutuhan hidup, pembangkit listrik, kebutuhan industri, dan lain-lain, sedangkan ketersediaan sumberdaya air relatif tetap.

Pertumbuhan industri yang kurang terencana akan menghasilkan buangan air limbah ke sungai, sehingga dikhawatirkan tingkat pencemaran air terutama di sungai-sungai utama akan meningkat bila upaya pengendaliannya tidak memadai. Kerusakan hutan, alih fungsi lahan melalui perambahan kawasan hutan, perluasan kawasan budidaya, dan permukiman serta industri dapat merusak ekosistem dan kesetimbangan daur/siklus lingkungan, termasuk diantaranya siklus hidrologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengurangan luas hutan dari 36% menjadi 25%, 15% dan 0% akan menaikkan puncak banjir berturut-turut 12,7%, 58,7% dan 90,4%, dan meningkatkan laju erosi sebesar 10%, 60% dan 90%.

2. 3. 2, Pengelolaan air

Dalam hubungannya dengan pengelolaan air, ada istilah Surjan’ lahan surjan yaitu kenampakan lahan dengan surjan, analoginya lahan sawah. Pertanian sistem surjan: ragam pertanian sistem surjan (menjadikan lahan surjan)Bonorowo: lahan yang pada waktu musim hujan beno, akan tetapi pada waktu kemarau kering. Sehingga untuk mengurangi gagal risiko panen dibuat sistem surjan.

Dalam konteks tataguna lahan, lahan memperlihatkan dua potensi yaitu:1. Potensi maslahat (Potensi), yaitu potensi yang disediakan oleh lahan untuk

kepentingan manusia.2. Potensi mudarat (Masalah), yaitu yang dapat mengganggu atau merusak

kehidupan manusia. Misalnya lahan dengan kemiringan curam berpotensi erosi dan longsor.

PPW BAB II 18

Page 10: DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada makhluk yang menempati. Adapun ekosistem pertanian melibatkan makhluk hidup: manusia,

Gambar 11. Erosi dan sedimentasi

Gambar 12. Longsor

2.4. Potensi Lahan

2.4.1. Potensi Maslahat

Potensi maslahat diukur dengan harkat:1. Kemampuan (indikator biofisik)2. Kesesuaian (indikator ekonomi)3. Keselarasan (indikator sosial)4. Kelayakan (indikator bisnis)

Harkat lahan sebagai mutu hanya dapat ditaksir secara:

PPW BAB II 19

Page 11: DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada makhluk yang menempati. Adapun ekosistem pertanian melibatkan makhluk hidup: manusia,

1. Empirik, sbagai faktanya adalah alami.2. Percobaan, faktanya dibuat3. Teknik simulasi dengan parameter-parameter.

2.4.1.1. Kemampuan LahanKemampuan lahan (land capability) dinilai menurut macam pengelolaan yang

disyaratkan berdasarkan pertimbangan biofisik untuk mencegah terjadinya kerusakan lahan selama penggunaan. Makin rumit pengelolaan yang diperlukan, berarti lahan makin rentan usikan, kemampuan lahan dinilai makin rendah untuk macam penggunaan yang direncanakan. Berkenaan dengan peruntukan lahan maka kemampuan lahan menjadi pedoman pemilihan macam penggunaan lahan yang paling aman bagi keselamatan lahan.

Kemampuan Lahan merupakan daya yang dimiliki oleh lahan untuk menanggung kerusakan lahan. Yang menentukan adalah faktor biofisik. Untuk lahan yang datar mempunyai kemampuan yang lebih tinggi daripada lahan yang miring.Penilaian kemampuan lahan dengan empat kriteria:

1. Ketahanan lahan menghadapi usikan2. Macam dan tingkat risiko yang muncul dalam penggunaan lahan. Di sini ada

dalam sistem penilaian.3. Ketinggian kemampuan aktual (asli) yang dapat dicapai dengan masukan

teknologi4. Jaminan kemanfaatan yang memadai secara ketetrlanjutan, yaitu Persoalan

pengelolaan.

2.4.1.2. kesesuaian lahan:Kesesuaian lahan (land suitability) dinilai berdasarkan pengelolaan khas yang diperlukan untuk mendapatkan nisbah (ratio) yang lebih baik antara manfaat/maslahat yang dapat diperoleh dan korbanan/biaya/masukan yang diperlukan. Makin rumit pengelolaan khas yang diperlukan, berarti makin lmah daya tanggap lahan terhadap masukan teknologi, kesesuaian lahan dinilai rendah untuk macam penggunaan yang direncanakan.Kesesuaian lahan berkonotasi ekonomi. Dalam memperuntukkan lahan bagi suatu keperluan tertentu diutamakan pertimbangan kemungkinan mengoptimumkan masukan berkenaan dengan keluaran yang diinginkan. Pengoptiman ini dapat direncanakan menurut konsep ekologi (adaptasi) atau menurut konsep ekonomi (efisiensi), baik dalam hal konservasi fungsi lahan maupun dalam hal peningkatan kapasitas produktif. Adapun kecocokan lahan untuk penggunaan khusus menurut konsep ekonomi. Dalam hal ini sudah ada pemilihan komoditas.

2.4.1.3. Daya Dukung Lahan

Daya dukung lahan (Land Carrying Capacity) dinilai menurut ambang batas kesanggupan lahan sebagai suatu ekosistem menahan keruntuhan akibat penggunaan. Daya dukung lahan ditentukan oleh banyak faktor baik biofisik maupun sosial-ekonomi-budaya yang saling mempengaruhi. Daya dukung tergantung pada persentasi lahan yang dapat digunakan untuk peruntukan tertentu yang berkelanjutan dan lestari, persentasi lahan ditentukan oleh kesesuaian lahan untuk peruntukan tertentu.

PPW BAB II 20

Page 12: DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada makhluk yang menempati. Adapun ekosistem pertanian melibatkan makhluk hidup: manusia,

Konsep daya dukung harus merujuk pada aras (level) penggunaan lahan yang akan meluangkan pemeliharaan secara sinambung suatu aras mutu lingkungan tertentu dalam suatu aras tujuan pengelolaan tertentu yang ditetapkan dengan mengingat biaya pemeliharaan mutu sumberdaya pada suatu aras yang akan mendatangkan kepuasan pengguna sumberdaya.

Daya dukung lahan merupakan gabungan kemampuan dan kesesuaian1. Ditaksir berdasarkan batas ketahanan suatu ekosistem dalam menghadapi

dampak penggunaan yang bertujuan menumbuhkan dan meningkatkan manfaatnya yang masih dapat mendatangkan kepuasan kepada pemakainya

2. Bergantung pada imbangan kemampuan lahan yang dijadikan tolok ukur dengan latar belakang keperluan dan kepentingan yang dipilih. Ada daya dukung ekologi, ekonomi, fasilitas, rekreasi, estetika, psikologi, keterlanjutan fungsi, dsb.

3. Kelayakan lahan menurut pertimbangan kemampuan dan kesesuaian.

2.4.2. Potensi Mudarat

Potensi mudarat diukur dengan indikator risiko. Dalam menetapkan risiko dilakukan: Analisis risiko Penilaian risiko: berat, sedang, ringan Pengelolaan risiko dengan tujuan tidak mengganggu dalam penggnunaan lahan

Risiko mengimplikasikan kemungkinan: Pelukaan, misalnya jalan licin menyebabkan tergelincir Perusakan, misanya banjir, longsor, angin ribut Penggangguan Efek-efek atau dampak yang merugikan dan yang tidak diinginkan.

Catatan: risiko merupakan kejadian umum dalam kehidupan kita.

Kerusakan lahan (land degradation) merujuk kepada penurunan kapasitas lahan bagi produksi atau penurunan bagi pengelolaan lingkungan yang dengan kata lain ialah penurunan mutu lahan.

PPW BAB II 21

Page 13: DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada makhluk yang menempati. Adapun ekosistem pertanian melibatkan makhluk hidup: manusia,

Gambar 13. Kerusakan lahan

Gambar 14. Dampak berupa cemaran minyak di dalam tanah

PPW BAB II 22

Page 14: DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada makhluk yang menempati. Adapun ekosistem pertanian melibatkan makhluk hidup: manusia,

Gambar 14. Peta potensi bencana alam

PPW BAB II 23

Page 15: DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada makhluk yang menempati. Adapun ekosistem pertanian melibatkan makhluk hidup: manusia,

2.5. Analisis Daya Dukung Lahan

Salah satu faktor yang berpengaruh besar dan juga sangat dipengaruhi oleh pembangunan adalah faktor sumberdaya alam dan daya dukung lingkungan, yang sebenarnya merupakan sumberdaya lahan. Sumber daya alam dan daya dukung lingkungan ini salah satunya adalah lingkungan fisik yang merupakan tempat dilaksanakannya pembangunan. Dari kenyataan tersebut diperlukan adanya keserasian antara pembangunan yang dilakukan dengan daya dukung fisik. Untuk mencapai keserasian tersebut, hal yang perlu dilakukan adalah mengetahui kemampuan daya dukung lingkungan fisik. Dengan diketahuinya daya dukung lingkungan fisik, maka dapat ditentukan juga kegiatan pembangunan yang sesuai dengan daya dukung tadi. Dalam penentuan kesesuaian lahan ini dilakukan delineasi wilayah menjadi kawasan lindung dan budi daya. Misalnya, untuk kawasan budi daya difokuskan pada kesesuaian lahan untuk pertanian, hal ini didasari oleh peranan sektor pertanian yang masih dominan dan sesuai dengan arahan pengembangan suatu wilayah yang secara umum difokuskan pada sektor pertanian. Faktor-faktor penentunya ditekankan pada aspek fisik dasar yang meliputi kemiringan, ketinggian, jenis tanah, curah hujan dan tekstur tanah.

Dari hasil analisis kesesuaian lahan untuk kawasan lindung terutama hutan lindung lebih terkonsentrasi di wilayah utara dan tengah. Untuk kawasan budi daya, dari hasil analisis kesesuian lahan gabungan terdapat enam kombinasi. Kombinasi ini secara umum merupakan kesesuaian lahan untuk beberapa kegiatan dalarn suatu kawasan. Dari hasil analisis kesesuaian lahan gabungan dengan penggunaan lahan saat ini (existing), akan diperoleh penggunaan lahan yang telah sesuai dengan daya dukungnya. Di samping itu dari pertampalan dengan Arahan Penatagunaan Lahan juga dapat terjadi perbedaan, sehingga dapat dikatakan sebagai konflik. Misalnya kawasan lindung hasil analisis yang dijadikan kawasan budidaya dan sebaliknya. Sehingga ini sebagai bukti perlunya evaluasi terhadap perencanaan pengembangan wilayah yang didasari perkembangan daya dukung lingkungan dan adanya beberapa ketidaksesuaian peruntukan lahan dengan daya dukung lingkungan.

2.5.1. Analisis Carrying Capacity Ratio

Dalam menganalisis jumlah KK maksimum untuk penyediaan lahan budidaya lahan sawah dan ladang digunakan metode CCR. Metode ini menggunakan data luas lahan yang dipanen dalam setahun, persen penduduk petani dikalikan jumlah KK, dan rata-rata lahan dimiliki petani. Perhitungan metode ini adalah sebagai berikut:

A x r CCR =

H x h x fSehingga diperoleh

A x r H =

CCR x hx f

PPW BAB II 24

Page 16: DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada makhluk yang menempati. Adapun ekosistem pertanian melibatkan makhluk hidup: manusia,

KeteranganCCR : Kemampuan daya dukung (Carrying Capacity Ratio)A : Jumlah total area yang digunakan untuk kegiatan pertanianr : Frekuensi panen per hektarH : Jumlah KK (rumah tangga)h : Persentase jumlah penduduk yang tinggalf : Ukuran lahan pertanian rata-rata yang dimiliki petani

2.5.2. Analisis Peruntukan Lahan

Analisis Pertuntukan lahan dapat dilakukan dengan mendasarkan SK Menteri Pertanian no 837/KPTS/UM/11.1980. Dalam metode analisis ini ditentukan tiga faktor, yaitu: 1) kemiringan lereng, 2) jenis tanah dan 3) curah hujan. Ketiga faktor tersebut masing-masing ditetapkan skornya kemudian hasilnya dijumlah dan menghasilkan indeks lokasi. Indeks lokasi <125 dan kemiringan lereng <8% direkomendasikan sebagai kawasan permukiman dan tanaman semusim. Indeks lokasi <125 dan kemiringan lereng <15% direkomendasikan sebagai kawasan budidaya tanaman tahunan. Daerah dengan indeks lokasi 125-175 diperuntukkan sebagai Kawasan Fungsi Penyangga. Daerah dengan indeks lokasi >175 diperuntukkan sebagai Kawasan Lindung.

i. Kelas lereng

ii. Jenis tanah

iii. Intensitas hujan

Gambar 15. Tiga komponen dalam analisis Daya Dukung Lahan

Tabel 1. Penilaian Kriteria Kelayakan Fisik Wilayah Untuk Pemanfaatan Lahan

No. Kriteria Klasifikasi Keterangan Skor

1. Lereng/Kemiringan

0-8 % Datar 208-15 % Landai 4015-25 % Agak curam 6025-45 % Curam 80>45 % Sangat curam 100

2. Jenis Tanah

Aluvial, Tanah Glei, Planosol, Hidromorf, Kelabu, Lateria air tanah

Tidak peka 15

Latosol Agak peka 30Brown Forest Soil, New Calcie Kurang Peka 45

Andosol, Lateritic, Grumosol, Renzina Peka 60

Regosol, Litosol, Oranosol, Renzina Sangat Peka 75

PPW BAB II 25

Erosi

Page 17: DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada makhluk yang menempati. Adapun ekosistem pertanian melibatkan makhluk hidup: manusia,

3. Curah Hujan

0,0-13,6 mm/hh Sangat rendah 1013,6-20,7 mm/hh Rendah 2020,7-27,7 mm/hh Sedang 3027,7-34,8 mm/hh Tinggi 40>34,8 mm/hh Sangat tinggi 50

hh = hari hujan

Sumber: SK Menteri Pertanian Nomer 837/KPTS/UM/11.1980

2.5.3. Analisis Alih Guna Lahan

Penilaian kesesuaian lahan dapat diperikan sebagai pemeringkatan kecukupan mutu lahan selaku barang yang ditawarkan dalam memenuhi permintaan suatu macam penggunaan. Garis diagonal putus-putus menunjukkan ambang batas keadaan lingkungan goyah, yang berarti sebagai kedudukan titik-titik keseimbangan antara daya tahan lingkungan dan daya usik kegiatan penggunaan lahan yang menimpa lingkungan. Penggunaan lahan di atas garis diagonal menjamin sepenuhnya keselamatan lahan. Akan tetapi pemanfaatan lahan menjadi tidak efektif. Penggunaan lahan di bawah garis diagonal menimbulkan risiko besar meruntuhkan lahan karena aras intensitas penggunaan melampaui aras ketahanan lahan.

1 - 6 : peningkatan harkat lahan dengan masukan teknologi tertentua - f : perubahan progresif penggunaan lahanA – G : perubahan tataguna lahan

PPW BAB II 26

1

2

3

4

5

6

AB

C

D

E

F

G

a

b

c

d

e

f

Harkat lahan meningkat

1

Harkat aktual

Harkat potensial

Permintaan penggunaan lahan bertambah

Garis keseimbangan daya dukung dengan beban penggunaan

Page 18: DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada makhluk yang menempati. Adapun ekosistem pertanian melibatkan makhluk hidup: manusia,

Gambar 17. Penyusunan alih tataguna lahan menurut berbagai tingkat perbaikan mutu lahan

2.5.4. Klasifikasi kemampuan lahanKlasifikasi kemampuan lahan adalah penilaian komponen lahan yang menurut Arsyad (1989) adalah penilaian komponen-komponen lahan secara sistematis dan pengelompokan ke dalam berbagai kategori berdasar sifat-sifat yang merupakan potensi dan penghambat dalam penggunaan lahan.

Lahan digolongkan kedalam 3 (tiga ) kategori utama yaitu kelas, sub-kelas dansatuan kemampuan lahan.Struktur klasifikasi kemampuan lahan yang disajikan Tabel 2 menjelaskan bahwa pendekatan klasifikasi lahan ini dapat diterapkan untuk berbagai tingkatan skala perencanaan. Perencanaan penggunaan lahan di wilayah propinsi dapat menggunakan klasifikasi pada tingkat kelas dan untuk wilayah kabupaten menggunakan sub kelas .Kemampuan lahan dapat dicerminkan dalam bentuk peta kemampuan lahan. Peta kemampuan lahan dapat menggambarkan tingkat kelas potensi lahan secara keruangan dan dapat dipakai untuk menentukan arahan penggunaan lahan pedesaan secara umum.

Tabel 2. Struktur klasifikasi lahan

Klasifikasi kemampuan lahan dapat diterapkan sebagai metode perencanaan penggunaan lahan (Hockensmith dan Steele, 1943). Selanjutnya menurut Klingebiel dan Montgomery (1961) hubungan antara kelas kemampuan lahan dengan intensitas dan macam penggunaan lahan disajikan dalam Gambar 18.

PPW BAB II 27

Page 19: DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada makhluk yang menempati. Adapun ekosistem pertanian melibatkan makhluk hidup: manusia,

Gambar 18. Skema hubungan antara kelas kemampuan lahan dengan intensitas dan macam penggunaan lahan

2.5.5. Kemampuan Wilayah (M Soepraptohardjo)

1. Kemampuan wilayah ( M. Soepraptohardjo )a. Cara penilaian Kemampuan wilayah

Sambil menunggu cara kwantitatif yang lebih sempurna, maka disini dikemukakan suatu cara penilaian kemampuan wilayah. Cara ini merupakan integrasi cara penilaian angk-angka oleh LPTP bogor dengan cara penilaian fakta-fakta lapang oleh SCS, Amerika Serikat. Dasarnya ialah kuantitati. Sifatnya diaknotik dan umum. Prinsip penilaian ialah membandingkan besarnya peranan faktor-faktor penghambat dan bahaya dalam usaha penilaian terhadap sifat-sifat tanah. Sebagai dasar digunakan satuan peta tanah dari jenis peta tanah.

Faktor dibagi dalam faktor menguntungkan dan faktor merugikan. Sifat-sifat tanah digolongkan faktor menguntungkan. Sifat ini terdiri dari:- kandungan unsur hara tanaman (Plant Nutrient Contents = PNC)- hubungan kelembaban tanah-tanaman (Plant Soil Moisture Relationhip =

PSM)- Permeabilitas (Permeability = P)- daya tahan terhadap erosi (Erosion Susceptibility = ES) - kadar cadangan mineral (Mineral reserve = M).

Faktor sekeliling dibagi dalam faktor penghambat dan faktor bahaya, keduanya merupakan faktor merugikan.

Faktor penghambat meliputi : Batu Besar ( Rock = R), Batu Kecil (Stone = S), kongkresi ((Contretions = Cn), padas (Panlayer = Pa), muka air tanah

PPW BAB II 28

Page 20: DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada makhluk yang menempati. Adapun ekosistem pertanian melibatkan makhluk hidup: manusia,

(Grounwater Table = GW), relief mikro (Micro Relief = MR), relief makro mikro (Macro Relief = Re), dan lereng (Slope = Sl).

Faktor bahaya meliputi : kekeringan (Droughtness = D), salinitas (Salinity = Sa), kadar racun (Toxicity = T), pengerutan (Shrinkage = Sh), banjir (Overflow + O), dan erosi (Erosion = E).

Semua faktor tersebut dinilai dan dibandingkan secara relatif. Cara penilaian mengikuti gagasan JONES, et al (1950) dengan beberapa modifikasi.

b. Dasar penilaianDasar-dasar penilaian angka-angka laboratorium ialah golongan harkat

menurut WICAKSONO (1953). Dasar penilaian fakta-fakta lapang berpedoman pada penggolongan oleh SOEPRAPTOHARDJO, et al (Dok LPTP, 1964.

Angka yang diberikan kepada setiap unsur kemampuan wilayah merupakan penilaian relatif dengan dasar : peranan tertinggi sesuatu sifat terhadap unsur kemampuan diberi angka tertinggi (Lampiran 1).

Sifat-sifat tanah merupakan faktor menguntungkan dan dinilai dengan angka positif ; ditinjau sifat fisik dan kimia lapisan atas (50 cm), kecuali permeabilitas dan kedalaman efektif. Faktor sekeliling merupakan faktor merugikan dan dinilai dengan angka negatif. Jumlah nilai (positif dan negatif) menentukan nilai kemempuan wilayah.

c. Arti Kelas Kemampuan WilayahMasing-masing kelas kemampuan wilayah tersebut diatas mempunyai

perbedaan dalam taraf kemampuannya untuk digunakan. Makin besar pembatasannya, makin jelek kemampuannya, makin terbatas kemungkinan penggunaannya.

2.5.6, Indeks Storie

Menurut Storie (Storie index) ada 4 faktor untuk mengharkatkan lahan, yaituA. Faktor untuk mengharkatkan profil fisik dari tanah yang bersangkutan. Menurut

faktor A tanah dikelompokkan menjadi 8 kelompok. Adapun keterangan beberapa kelompok sbb:

1. Tanah-tanah yang tedapat dalam kipas aluvial ditemukan di lembah atau yang terdapat di dataran banjir atau endapan-endapan sekunder lainnya yang masih muda yang belum mengembangkan profil atau yang profilnya masih seragam.

2. Mencakup tanah-tanah seperti no 1 tetapi sudah memperlihatkan perkembangan profil.

3. Mencakup tanah-tanah yang sudah memperlihatkan perkembangan profil yang jelas.

4. Tanah-tanah yang terdapat di dataran yang lebih tua atau teras-teras yang memiliki profil yang sudah jelas berkembang dan sudah membentuk horizon B (horizon argilik). Penilaian ini didasarkan atas ketebalan profil tanah atau kedalaman tanah yang menghambat pertumbuhan akar. Profil yang tidak ada perlapisan dinilai 100. apabila terdapat lapisan pembatas tetapi pada jeluk lebih dari 1 m diberi nilai 70. Untuk yang mempunyai lapisan pembatas kurang dari jeluk 1 m diberi nilai 50-60. Semakin tua tanah maka nilainya semakin menurun, kandungan haranya semakin rendah. Sehingga untuk

PPW BAB II 29

Page 21: DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada makhluk yang menempati. Adapun ekosistem pertanian melibatkan makhluk hidup: manusia,

tanah-tanah muda diberi nilai 100, sedang untuk tanah-tanah tua diberi nilai 95-100. Menurut Storie, lapisan pembatas akar tanaman nilainya dianggap sama dan lebih penting daripada ketersediaan hara.

B. Faktor yang mencakup tekstur tanah lapisan atas.1. Menurut Storie: Tekstur yang paling baik adalah tekstur sedang yaitu

geluh pasiran sangat halus, geluh pasiran halus, geluh, dan geluh debuan diberi nilai 100.

2. Tekstur yang paling jelek adalah pasir, kerikil, kerakal (gravely sand) diberi nilai 20-30

3. Pasir batuan diberi nilai 10-40.

C. Berdasarkan lereng1. Yang paling baik adlah lerng datar sampai hampir datar dengan

kemiringan 0-2%, dan diberi nilai 1002. Yang paling jelek adalah tanah yang lerengnya sangat curam dengan

kemiringan 45%, dan diberi nilai 5-30Lereng yang curam atau sangat curam maka tanah-tanah yang berada mudah tererosi.

D. Faktor XDengan memperhatikan kadar atau keadaan tanah:

1. DrainaseYang paling baik diberi angka 100 sedang yang paling jelek (rawa) diberi angka 10-40.

2. AlkalinitasAlkalinitas berkaitan dengan pH. Jika pH tanah 8,5 maka dapat dikatakan bahwa tanah tersebut alkalin karena kadar Na nya tinggi. Tanah yang sangat alkalin diberi nilai 5-15, sedang yang bebas dinilai 100.Sodik: lapisan tanah yang kaya Na

3. Kandungan hara atau kesuburan tanahJika kandungan hara tinggi maka diberi nilai 100. Sedang serendah-rendahnya kandungan hara (miskin) diberi nilai 60-80. Hal ini karena penangannannya dapat dilakukan dengan mudah, yaitu pemupukan.

4. KemasamanBergantung pada tingkat kemasaman, dan diberi nilai 80-95. Perbedaan nilai juga ditentukan olah tanaman yang mampu menyesuaikan dengan pH yang rendah.

5. ErosiErosi yang dimaksud adalah erosi yang sudah berlangsung. Jika erosi nya kecil diberi nilai 100. Di wilayah yang nampak parit-parit dari hasil erosi berarti erosi yang berlangsung intensif dan terjadi pada masa lampau dan diberi nilai 10-70. Untuk nilai 70 jika parit dalam dan rapat sehingga tidak ada lagi tempat tanaman hidup, sedang untuk 10 jika masih adal lahan yang masih dapat ditumbuhi tanaman.

6. Relief mikroRelief mikro hubungannya dengan penggunaan tanah. Jika permukaan tanah rata (licin) maka diberi nilai 100, jika kelihatan ada alur-alur kecil diberi nilai 60-95. Untuk Vertisol yang mempunyai kenampakan berupa gilgai maka dapat menurunkan nilai.

PPW BAB II 30

Page 22: DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada makhluk yang menempati. Adapun ekosistem pertanian melibatkan makhluk hidup: manusia,

Tabel 3. Kolom Penilaian indeks sorie

NO PARAMETER NILAIA B C X

1 123456Rata-rata

2 123456Rata-rata

3 12345Rata-rata

PPW BAB II 31

Page 23: DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada makhluk yang menempati. Adapun ekosistem pertanian melibatkan makhluk hidup: manusia,

Tabel 4. Penetapan kelas kemampuan lahan (usda)

No Parameter K E L A SI II III IV V VI VII

1 Lereng Datar Landai Agk miring Curam Curam Curam2 Solum Dalam Dangkal Dangkal Sgt dangkal Sgt dangkal3 Erosi S kecl Peka Sgt peka Sgt peka Sgt berat Sgt berat4 Drainase Baik Buruk Buruk Tergenang5 Pengolahan Mudah berbatu Berbatu6 WHC Baik Rendah Rendah7 Respon pemupukan respon Rendah8 Struktur tanah Sdkt krg baik9 Permeabilitas Sgt lambat

PPW BAB II 32

Page 24: DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada makhluk yang menempati. Adapun ekosistem pertanian melibatkan makhluk hidup: manusia,

Tabel 5. Kritria klasifikasi kemampuan lahan (Kliengebiel & Montgomery, 1961)

No Ciri lahan Kelas lahanI II III IV V VI VII VIII

1 Lereng Datar Landai Sedang-curam

Curam Landai Curam Sangat curam

Sangat curam

2 Bahaya erosi t.a. Sedang Tinggi Membahayakan

Membahayakan

Membahayakan

Membahayakan

Membahayakan

3 Bahaya banjir t.a. Kadang Sering Sering Sering - - -4 Jeluk tanah Ideal Kurang dari

idealDangkal Dangkal Dangkal Dangkal Dangkal Dangkal

5 Struktur tanah dan kemudahan pengolahan

Baik Kurang mendukung

- - - - - -

6 Drainase Baik Dapat diperbaiki dg drainas

Sangat lambat

Menggenang

- Menggenang

Menggenang

Menggenang

7 WHC Baik Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah8 Salinitas t.a. Sedikit-

sedangsedang Membahay

akan- Membahay

akanMembahayakan

Membahayakan

9 Status hara Baik Sedang Rendah - - - - -10 Iklim Mendukun

gSedikit pembatas

Sedang Kurang Tidak mendukung

Tidak mendukung

Tidak mendukung

Membahayakan

11 Pengelolaan Biasa Hati-hati Khusus Kadang dapat ditanami

Tidak dapat ditanami

Tidak dapat ditanami

Tidak dapat ditanami

Tidak dapat ditanami

12 Kebatuan - - - Beberapa Membahayakan

Membahayakan

Membahayakan

Membahayakan

PPW BAB II 33

Page 25: DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada makhluk yang menempati. Adapun ekosistem pertanian melibatkan makhluk hidup: manusia,

Tabel 6. Kelas kemampuan lahan dan tipe landuse (Kliengebiel & Montgomery, 1961)

No Tipe Landuse Kelas LahanI II III IV V VI VII VIIISesuai untuk budidaya tanaman dan penggunaan lain

Umumnya tidak sesuai untuk budidaya tanaman

1 Tanaman semusim

+ + + +

2 Rumput + + + + + +3 Rangeland + + + + + + +4 Hutan kayu + + + + + + +5 Hutan alami + + + + + + + +

2.6. PENUTUP

Dengan mempelajari materi daya dukung lahan ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan pentingnya daya dukung lahan yang digunakan dalam menilai mutu lahan. Mutu lahan sangat menentukan ketegaran dalam menghadapi usikan terhadap lahan yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia dalam memanfaatkan lahan. Pemanfaatan lahan bukan merupakan usaha untuk membagi-bagi lahan saja. Akan tetapi penata gunaan lahan harus memperhatikan daya dukungnya, kelestarian fungsi dari sumberdaya dan kemungkinan kerusakan yang dapat ditimbulkannya.

LATIHAN SOAL DAN KUNCI JAWABAN

1. Dalam mengukur daya dukung lahan diperlukan kriteria yang serba cakup terhadap lahan. Sebutkan!

Jawab:

Kriteria yang digunakan dalam mengukur daya dukung lahan:1. Ekologi2. Ekonomi3. Estetika (keindahan)4. Rekreasi5. Psikologi (agar orang tetap tenang)6. Pertanian7. Cagar alam8. Kehidupan penduduk

2. Dalam memanfaatkan lahan sangat ditentukan oleh latar belakang dari latar belakang kemahiran dari manusia yang memanfaatkan. Sebutkan!

PPW BAB II 34

Page 26: DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada makhluk yang menempati. Adapun ekosistem pertanian melibatkan makhluk hidup: manusia,

Jawab:

Latar belakang manusia menggunakan lahan untuk pertanian tergantung pada kemahiran ada 3 macam,:

1. Pertanian subsisten (untuk pemenuhan kebutuhan sendiri)2. Pertanian komersial, untuk jual beli, di sini pemenuhan kebutuhan tidak langsung

dari hasilnya.3. Pertanian bahan mentah industri, misalnya menggali pasir (sebagai anasir lahan)

untuk dijual

3. Dalam mengharkatkan lahan, tergantung pada faktor manusia yang akan memanfaatkannya. ada berapa? dan sebutkan!

Jawab:

Pengharkatan lahan dapat menurut berbagai faktor:1. Sebagai kenyataan: misal: jenis tanah, morfologi permukaan2. Sebagai fakta: klasifikasi fungsi3. Sebagai persepsi: nilai

4. Air merupakan sumberdaya primer yang dibutuhkan oleh manusia. Bagaimana mengelola air untuk daerah yang kering sehingga air dapat dimanfaatkan dengan optimum?

Jawab:

Di daerah iklim kering, air hujan langsung dipanen untuk berbagai penggunaan. Air hujan ditampung dalam embung. Air dalam embung dapat dimanfaatkan untuk keperluan air minum, irigasi, atau air minum ternak. Sehingga air hujan tidak diusahakan meresap, tetapi dibiarkan sebagai runoff, yang kemudian ditampung.

5. Bagaimana prinsip yang digunakan dalam menilai kemampuan lahan?

Jawab:

Kemampuan lahan (land capability) dinilai menurut macam pengelolaan yang disyaratkan berdasarkan pertimbanganbiofisik untuk mencegah terjadinya kerusakan lahan selama penggunaan.

6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kerusakan lahan

Jawab:

PPW BAB II 35

Page 27: DAYA DUKUNG LAHAN - Handiri's Blog | ILMU TANAH ... · Web viewMacam ekosistem tergantung pada makhluk yang menempati. Adapun ekosistem pertanian melibatkan makhluk hidup: manusia,

Kerusakan lahan (land degradation) merujuk kepada penurunan kapasitas lahan bagi produksi atau penurunan bagi pengelolaan linkungan yang dengan kata lain ialah penurunan mutu lahan.

7. Gambarkan penyusunan alih tataguna lahan menurut berbagai tingkatan!

Jawab:

Lihat Gambar 17.

8. Sebutkan beberapa metodeyang digunakan dalam menganalisis daya dukung lahan!

Jawab:Metode yang dapat dipakai dalam menganalisis daya dukung lahan:

1. Analisis Carrying Capacity Ratio2. Analisis Peruntukan Lahan3. Analisis Alih Guna Lahan4. Klasifikasi kemampuan lahan5. Kemampuan Wilayah (M Soepraptohardjo)6. Indeks Storie

PPW BAB II 36