Daur sulfur.ppt

11

Transcript of Daur sulfur.ppt

A. Siklus Sulfur

B. Aliran Materi Sulfur

D. Proses Geologi Sulfur

E. Proses Biologi Sulfur

C. Aliran Energi Sulfur F. Proses Kimia Sulfur

Kerak Bumi

Atmosfer

Dekomposisi Senyawa Organik

Batuan Plutonik yang mengandung S2 mengalami penghancuran dan pelapukan (geologis)

•Hasil emisi pembakaran bahan berbelerang , seperti minyak bumi dan batu bara •Asap motor •Asap Gunung Berapi

Sulfida S2 dan H2S

SO2(g) dan H2S (g)

Protein dan senyawa organik

Sulfat (SO4) Reaksi oksidasi

• Siklus sulfur merupakan contoh aliran materi tipe sedimenter. • Aliran materi pada siklus sulfur dimulai dari pembentukan sulfur pada kerak

bumi dan atmosfer hingga melalui proses makan dan dimakan • Tumbuhan menyerap unsur sulfur dalam bentuk Sulfat (SO4) • Aliran materi berkaitan erat dengan aliran energi. • Aliran materi juga terjadi di dalam sel makhluk hidup. • Aktivitas manusia juga dapat mempengaruhi aliran materi

Sulfur berperan dalam penyimpanan dan pembebasan energi karena sulfur merupakan komponen penting asam-asam amino esensial penyusun protein tanaman maupun hewan, seperti methionin, sistein, dan sistin, juga dalam pembentukan polipeptida. Meskipun sulfur tidak berperan langsung dalam pembentukan energi (ATP) seperti phospor, namun sulfur berperan dalam sintesis protein. Dimana protein nantinya akan dirombak menjadi karbonhidrat jika zat makanan penghasil energi utama tidak mencukupi. Itu sebabnya mengapa protein berperan sebagai penghasil energi.

Energi Kalor (matahari)

+

Senyawa anorganik

(Belerang yang mengendap dalam tanah dan air)

Tumbuhan

Energi kimia/makanan

(Protein)

Konsumen Tingkat I, II, dan

III

Energi kimia/makanan

(Protein)

Dekomposer

Energi kimia untuk fiksasi CO2 menjadi

KH

Manusia

Energi kimia Energi Panas Energi Listrik Energi Gerak

(Obat Kulit) ( Memasak) (Baterai) (Bensin)

Rantai Makanan

Proses biologi dan kimia terjadi ketika pembentukan sulfat melibatkan berbagai jenis mikroorganisme yang berperan sebagai dekomposer. Berikut adalah bakteri yang berperan dalam pembentukan sulfat: •H2S → S → SO4

-2; bakteri fotoautotrof tak berwarna, hijau dan ungu. •SO4

-2 → H2S (reduksi sulfat anaerobik); bakteri Desulfovibrio & Desulfomaculum. •H2S → SO4

-2 (Pengoksidasi sulfide aerobik); bakteri Thiobacilli. •Senyawa Organik → SO4

-2 + H2S, masing-masing mikroorganisme heterotrof aerobik dan anaerobik.

Proses biologi juga terjadi ketika tumbuhan dan bakteri melakukan proses fotosintesis atau kemosintesis. Termasuk proses Anabolisme

Proses biologi juga terjadi ketika sel makhluk hidup menyerap senyawa belerang baik di dalam lingkungan atau melalui proses makan memakan, untuk kemudian digunakan sebagai bahan pembuat asam amino esensial untuk bahan sintesis protein (cadangan energi)

•Proses kimia terjadi ketika sulfat mengendap di dalam permukaan tanah hasil dari pengoksidasian mineral sulfida (batuan plutonik). misalnya mineral besi sulfida.

2 FeS2 + 7 O2 + 2 H2O → 2 Fe2+ + 4 SO42− + 4 H+

•Proses kimia terjadi ketika gas SO2 terbentuk melalui pembakaran hasil emisi pembakaran gas belerang atau aktivitas gunung berapi. Persamaan reaksinya:

S (s) + O2 (g) → SO2 (g)

•Proses kimia terjadi ketika gas H2S terbentuk melalui aktivitas biologis ketika bakteri mengurai bahan organik dalam keadaan tanpa oksigen.

1S -2(s) + 2H+ (g) → H2S (g)

• Proses kimia terjadi ketika bakteri belerang (Thiobacillus) melakukan kemosintesis untuk menghasilkan senyawa organik berupa karbonhidrat. Thiobacillus memperoleh energi dengan cara mengoksidasi H2S. Reaksinya sebagai berikut:

2H2S + O2 2H2O + 2S + Energi Selanjutnya energi tersebut digunakan untuk fiksasi CO2 menjadi gula (karbonhidrat), reaksinya:

CO2 + 2 H2S CH2O + 2S + H2O

• Proses kimia juga terjadi ketika di atmosfer terdapat gas SO2 yang berlebih, hal ini dapat menimbulkan hujan asam, dimana kadar pH air hujan < 5,6. Berikut adalah reaksi-reaksi kimia pada hujan asam:

Terakhir proses kimia terjadi di dalam sel tubuh makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, dan manusia. Dimana senyawa belerang dibutuhkan untuk membuat asam amino asensial sebagai bahan sintesis protein. Contoh pada gambar yaitu pembentukkan asam amino sistin.