Daur Karbon
description
Transcript of Daur Karbon
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN (EKOTUM)
DAUR KARBON
O
L
E
H
Yulia
(F05109031)
Kelompok : 2
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam ekosistem terjadi proses yang disebut siklus materi dan aliran
energy. Energy didefinisikan sebagai kemampuan untuk melanjutkan
kerja. Energy yang dimiliki oleh setiap organisme adalah energi kimia
yang diperoleh dari makanannya dalam bentuk protein, karbohidrat, lemak
dan sebagainya. Energy tersebut diciptakan pertama kali pada tingkatan
produsen (tumbuhan hijau) dengan mengubah energy matahari ke dalam
bentuk energy potensial. Perlu diketahui bahwa energy di dalam ekosistem
ini tuduk pada hukum Termodinamika II. Aliran energy dalam ekosistem
akan selalu seirama dengan siklus materi. Kedua proses tersebut berjalan
melalui rantai makanan dan jarring makanan. Di samping itu, di alam juga
terjadi siklus biogeokimia yaitu peredaran bahan abiotik dari lingkungan
melalui komponen biotic dan kembali lagi ke lingkungan. Siklus
biogeokimia dikelompokkan ke dalam tipe siklus gas (gas karbon,
nitrogen, belarang), siklus padatan / siklus sedimen (fosfor), dan tipe
siklus air (hidrologi) (Indriyanto, 2006).
Jika aliran energy merupakan arus satu arah yang diperbarui terus dari
pasokan SS, aliran materi yang diperlukan dunia kehidupan pada dasarnya
bersifat dua arah karena bahan-bahan kimia terbatas persediaannya hingga
harus digunakan lagi menurut proses perputaran (siklus). Karena proses
siklus materi tidak hanya terjadi dalam tubuh organism (biota), tetapi
berlangsung juga dalam linkungann abiotik, proses ini disebut siklus
biogeokimia (Wirakusumah, 2003).
Karbon merupakan salah satu unsure yang mengalami daur dalam
ekosistem. Daur karbon merupakan bagian dari daur energi. Reaksi
fotosintesis sangat esensial untuk daur karbon maupun daur energi,
melalui proses fotosintesis tersebut karbon dioksida berhubungan dengan
1
mahluk hidup. Melalui proses fotosintesisnya tumbuhan hijau berperan
dalam daur karbon, karbon diubah menjadi karbohidrat dengan bantuan
energi matahari dan pigmen klorofil.
Reaksi tersebut biasanya terjadi dihutan-hutan padang rumput dan juga
dirumput laut dilautan. Dalam daur karbon,karbon dioksida dibutuhkan
tumbuhan yang kemudian akan dikonsumsi hewan, ikan dan manusia
untuk kebutuhan sel dan energi. Dalam bentuk karbon dioksida
dikembalikan kealam, bila hewan atau tumbuhan tersebut .mati akibat
kerja mikroorganisme karbon akan dikembalikan kebumi.
Sumber utama karbon untuk mahluk hidup ada di udara. Dalam bentuk
karbondioksida jumlahnya kira-kira 0,03 % dari volume. CO2 diudara akan
difiksasi ke dalam jaringan hidup melalui fotoautotrof tanaman dan
ganggang.
Pada kondisi anaerob karbondioksida direduksi menjadi (CH4) oleh
mikroorganisme Bakteri Methylococcus maupun mengoksidasi methan
menjadi karbon. Aspek penting lain dari daur karbon adalahreaksi non
biologi yaitu pertukaran antara karbon dioksida dan bikarbonat yang
umumnya terjadi dalam perairan pada kondisi tertentu karbonat akan
berpresipitasi dengan membentuk batu kapur (lime stone) (Pasaribu,
2005).
Reaksi :
CO2 + H2O ↔ H2CO3 ↔ H+ + HCO3 ↔ 2H+ + CO3-
2
Hydrilla verticillata adalah tanaman hijau yang hidup di air.
Tumbuhan air sangat berpengaruh terhsdsp zat-zat makanan untuk
orgsnisme hidup. Tumbuhan juga memegang peranan penting dalam
transfor oksigen, karbon dioksida, dan gas-gas lain melalui badan air dan
dalam pertukaran gas-gas tersebut pada bidang persentuhan antara air-
atmosfir.
Lymnaea sp. adalah hewan dari kelas mollusca. Mollusca adalah
hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini tripoblastik,
bilateral simetri, umumnya memiliki mantel yang dapat menghasilkan
bahan cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut berfungsi
sebagai rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya kerang,
tiram, siput sawah dan bekicot. Namun ada pula Mollusca yang tidak
memiliki cangkok, seperti cumi-cumi, sotong, gurita atau siput telanjang.
Mollusca memiliki struktur berotot yang disebut kaki yang bentuk dan
fungsinya berbeda untuk setiap kelasnya. Cangkok kerang ini terdiri dari
dua belahan, sedangkan cangkok siput berbentuk seperti kerucut yang
melingkar. Perbedaan lainnya, kaki siput tipis dan rata. Fungsinya adalah
untuk berjalan dengan cara kontraksi otot (Anonym, 2011).
B. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari hubungan
antara produsen dan konsumen di dalam ekosistem.
C. Permasalahan
Permasalahan:
1. Apa pengaruh cahaya terhadap daur karbon?
2. Apa fungsi dari Bromthymol blue pada praktikum daur karbon?
3. Bagaimana hubungan antara Hydrilla verticillata dengan siput?
4. Bagaimanakan proses daur karbon berlangsung?
3
BAB II
METODELOGI
A. Waktu dan Tempat
Hari/ tanggal : Selasa 4 Oktober 2011 – Senin 10 Oktober 2011
Waktu Pelaksanaan : 10.00 WIB
Tempat : Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Untan
B. Alat dan Bahan
Alat :
- Tabung / botol biakan tertutup
- Keranjang
- Pipet tetes
- Beaker glass
- Kamar gelap
Bahan :
- Siput kecil (Lymnaea sp.)
- Hydrilla verticillata sebagai produsen
- Larutan Bromthymol blue
- Air
- Sumber cahaya
- Label
- ATK
4
C. Cara Kerja
1. Siapkan dua percobaan A dan B, masing-masing terdiri dari empat
tabung / botol biakan. Tandai tabung-tabung biakan ini dengan kode
A1, A2, A3 A4 dan B1, B2, B3, B4. Buat tiga ulangan untuk setiap
percobaan.
2. Isilah setiap tabung dengan jumlah air yang sama sampai permukaan
air kira-kira 20mm di bawah mulut tabung.
3. Tambahkan 5 tetes Bromthymol blue ke dalam tiap-tiap tabung.
4. Masukkan siput kecil ke dalam tabung A1 dan B1, siput kecil dan
Hydrilla verticillata ke dalam tabung biakan A2 dan B2, Hydrilla
verticillata saja ke dalam tabung A3 dan B3, dan hanya air ke dalam
tabung A4 dan B4 sebagai control.
5. Tutup semua tabung biakan tersebut rapat agar kedap udara.
6. Letakkan percobaan A di tempat terang (cahaya) dan percobaan B di
tempat gelap.
7. Amati tabung biakan 24 jam kemudian dan catatlah semua warna
indikator dari setiap tabung (buatlah tabelnya). Catat pula perubahan
yang mungkin terjadi dengan siput dan Hydrilla verticillata.
8. Setelah itu pindahkan tabung biakan A ke tempat gelap dan tabung
biakan B ke tempat terang. Lalu catat perubahannya setelah 24 jam
dipindahkan. Ulangi perpindahan ini selama 7 hari.
5
BAB III
ANALISIS DATA
A. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Tabel Hasil Pengamatan Daur Karbon
Tabung PerlakuanHari Ke-
1 2 3 4 5 6 7
A
A1 (Limnaea sp.) 0 ++ ++ + + ++ ++
A2 (Lymnaea sp. +
Hydrilla verticillata)0 ++ ++ ++ ++ ++ ++
A3 (Hydrilla
verticillata)0 + ++ + ++ + +
A4 (Aquadest) 0 0 0 0 0 0 0
B
B1 (Limnaea sp.) 0 ++ ++ ++ ++ ++ ++
B2 (Lymnaea sp. +
Hydrilla verticillata)0 ++ ++ ++ ++ ++ ++
B3 (Hydrilla
verticillata)0 ++ + ++ + ++ +
B4 (Aquadest) 0 0 0 0 0 0 0
Keterangan :
0 = Jernih
+ = Biru Kekuningan
++ = Agak Kekuningan
+++ = Kuning Kemerahan
6
Gambar 1.
Hasil Pengamatan Daur Karbon pada Tempat Terang
Gambar 2.
Hasil Pengamatan Daur Karbon pad Tempat Gelap
B. Pembahasan
Praktikum Daur Karbon ini menggunakan Lymnaea sp. dan
Hydrilla verticillata. Penggunaan hewan dan tumbuhan ini dimaksudkan
untuk mengetahui peristiwa daur karbon. dimana terjadi proses fotosintesis
yang dilakukan oleh Hydrilla verticillata yang menghasilkan O2, dimana
O2 digunakan untuk proses respirasi yang dilakukan oleh Lymnaea sp.
Penggunaan Lymnaea sp. karena praktikum ini akan melihat peristiwa
fotosintesis dalam air yang merupakan tempat hidup dari Lymnaea sp.,
selain itu, ini dimungkinkan karena Lymnaea sp. mempunyai cangkang,
Cangkang berupa kalsium karbonat yang berasal dari kombinasi Ca dan
7
CO2. kalsium karbonat terbentuk karena proses fotosintesis tumbuhan laut
sehingga cangkang merupakan suatu bukti adanya daur karbon dan ketika
Lymnaea sp. itu mati, air dapat melarutkan kalsium karbonat,karena
adanya CO2 yang terlarut. sedangkan penggunaan Hydrilla verticillata
karena merupakan tumbuhan air yang kosmopolit atau ditemukan dimana-
mana. Penggunaan Bromthymol Blue sebagai larutan indikator dari asam
dan basa, terbentuknya warna kuning menunjukan kalau larutan bersifat
asam(kadar CO2 yang tinggi) dan berwarna biru bila larutan bersifat basa
(kadar O2 berlebih).
Dari hasil pengamatan dapat dilihat pada botol A1 dan B1 warna
air cenderung berubah menjadi kekuningan yang menunjukan bahwa kadar
CO2 sangat tinggi. Hasil ini menunjukan bahwa Lymnaea sp. melakukan
proses respirasi. Dimana Lymnaea sp. mengambil O2 dari air dan udara
pada gelas piala. Selanjutnya menghasilkan CO2, sehingga warna pada
larutan menjadi berwarna kuning.
Pada botol A2 dan B2 menunjukan proses daur karbon. Daur
karbon ini berlangsung secara terus menerus tanpa henti. Dimana
didalamnya tedapat proses panjang dan menggunakan waktu yang lama.
Daur dalam botol ini melibatkan Hydrilla verticillata membutuhkan CO2
dalam fotosintesis dan mengeluarkan O2. Dimana O2 dibutuhkan oleh
Lymnaea sp. dalam respirasi yang menghasilkan CO2. selanjutnya CO2
yang dihasilkan digunakan oleh tanaman untuk fotosintesis, dan begitu
selanjutnya. CO2 pada tempat ini kecil bila diletakkan pada tempat terang
karena adanya Hydrilla verticillata yang menggunakan untuk proses
fotosintesis. Tetapi kadar CO2 lebih banyak pada tempat gelap karena
tidak adanya cahaya untuk fotosintesis.
Pada botol A3 dan A4 merupakan resksi fotosintesis, dimana
terjadi pembentukan oksigen melalui proses fotosintesis. Kandungan
oksigen yang tinggi pada gelas piala ini ditunjukan dengan air berwarna
biru, terutama pada saat botol diletakkan pada tempat terang. Tetapi, pada
tempat gelap, air tidak berubah enjadi biru karena tumbuhan menghasilkan
CO2. hal ini dikarenakan tidak adanya cahaya yang digunakan untuk
8
fotosintesis oleh Hydrilla verticillata, sehingga Hydrilla verticillata
melakukan respirasi yang menggunakan oksigen dan menghasilkan karbon
dioksida (CO2). Sedangkan pada botol A4 dan B4 yang menjadi kontro,
tidak terjadi perubahan warna.
Pengaruh cahaya pada daur karbon sangatlah besar. Bila tidak ada
cahaya, maka daur karbon susah untuk terjadi. Tumbuhan tidak dapat
berfotosintesis sehingga tidak dapat menghasilkan oksigen yang akan
dimanfaatkan hewan pada proses daur karbon. Pada praktikum ini,
Hydrilla verticillata yang berperan sebagai produsen yang akan
menghasilkan oksigen untuk Lymnaea sp, yang kemudian karbondioksida
yang dihasilkan dari proses respirasi Lymnaea sp. akan dimanfaatkan
kembali oleh Hydrilla verticillata untuk proses fotosintesis.
9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah :
1. Daur karbon memerlukan adanya cahaya matahari, tumbuhan dan
hewan.
2. Pengaruh cahaya pada daur karbon sangatlah besar. Bila tidak ada
cahaya, maka daur karbon susah untuk terjadi.
3. Penggunaan Bromthymol Blue sebagai larutan indikator dari asam dan
basa, terbentuknya warna kuning menunjukan kalau larutan bersifat
asam(kadar CO2 yang tinggi) dan berwarna biru bila larutan bersifat
basa (kadar O2 berlebih).
4. Hydrilla verticillata yang berperan sebagai produsen yang akan
menghasilkan oksigen untuk Lymnaea sp. yang kemudian
karbondioksida yang dihasilkan dari proses respirasi Lymnaea sp. akan
dimanfaatkan kembali oleh Hydrilla verticillata untuk proses
fotosintesis.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diajukan, yaitu :
1. .Pengamatan yang harus dilakukan dengan baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Laporan Ekologi-Daur Kaarbon.
http://rinaningtyasbiology.blogspot.com/2011/01/laporan-ekologi-daur-
karbon.html. Diakses, Senin 17 Oktober 2011.
Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta; PT. Bumi Aksara.
Pasaribu, Mulyadi. 2005. Daur Karbon.
http://rimbaraya.blogspot.com/2005/03/daur-karbon.html. Diakses, Senin
17 Oktober 2011.
Wirakusumah, Sambas. 2003. Dasar-dasar Ekologi Bagi Populasi dan
Komunitas. Jakarta; Universitas Indonesia (UI-Press).
11