Daur biogeokimia daur carbon
-
Upload
lukman-nur-candra -
Category
Education
-
view
374 -
download
1
Embed Size (px)
Transcript of Daur biogeokimia daur carbon

BIOGEOKIMIA DAUR KARBON
Tugas Ini Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Yang Diberikan Oleh Ibu Siti Alifah M.Pd Selaku Dosen Matakuliah Pengetahuan Lingkunga
DISUSUN OLEH:
Nama : Lukman Nur Candra
NPM : 201344500354
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Pengertian Daur Biogeokimia dan Fungsinya) – Daur Biogeokimia Semua
yang ada di bumi baik makluk hidup maupun benda mati tersusun oleh materi.
Materi ini tersusun oleh antara lain: karbon (C), Oksigen (O), Nitrogen (N),
Hidrogen (H), Belerang atau sulfur (S) dan Fosfor (P). Unsur-unsur kimia
tersebut dimanfaatkan oleh produsen untuk membentuk bahan organic dengan
bantuan energi matahari atau energi yang berasal dari reaksi kimia. Bahan
organik yang dihasilkan adalah sumber bagi organisme. Secara umum, karbon
akan diambil dari udara oleh organisme fotoautotrof (tumbuhan, ganggang, dll
yang mampu melaksanakan fotosintesis).
organisme tersebut, sebut saja tumbuhan, akan memproses karbon menjadi
bahan makanan yang disebut karbohidrat, dengan proses kimia sebagai berikut
: 6 CO2 + 6 H2O (+Sinar Matahari yg diserap Klorofil) ↔ C6H12O6 + 6 O2
Karbondioksida + Air (+Sinar Matahari yg diserap Klorofil)↔ Glukosa +
Oksigen. hasil sintesa karbohidrat itu dimakan para makhluk hidup heterotrof
sebagai makanan plus oksigen untuk bernafas. tidak peduli makhluk
herbivora, carnivora, atau omnivora, sumber pertama energi yang tersimpan
dalam karbohidrat adalah tumbuhan.
Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi yang
berupa unsur-unsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan materi
dasar makhluk hidup dan tak hidup. Siklus biogeokimia atau siklus
organikanorganik adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari
komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus
unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan
reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik.
Mahluk hidup, terutama tumbuhan ikut mendapat pengaruh yang cukup
signifikan dari suplai hara dan energi. Di alam, semua elemen-elemen kimiawi
dapat masuk dan keluar dari sistem untuk menjadi mata rantai siklus yang

lebih luas dan bersifat global. Namun demikian ada suatu kecenderungan
sejumlah elemen beredar secara terus menerus dalam ekosistem dan
menciptakan suatu siklus internal. Siklus ini dikenal sebagai siklus
biogeokimia karena prosesnya menyangkut perpindahan komponen bukan
jasad (geo), ke komponen jasad (bio) dan kebalikannya. Siklus biogeokimia
pada akhirnya cenderung mempunyai mekanisme umpan-balik yang dapat
mengatur sendiri (self regulating) yang menjaga siklus itu dalam
keseimbangan.
B. Identifikasi Masalah
Pada identifikasi masalah ini didapatkan dari latar belakang pembuatan kaya
ilmiah, identifikasi masalah yag terjadi dalam pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud degan siklus daur biogeokimia daur karbon?
2. Apa fungsi siklus daur biogeokimia daur karbon?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan karya ilmiah tentang daur biogeokimia daur
kabron adalah :
1. mahasiswa/I dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan daur
biogeokimia daur karbon
2. mahasiswa/I mengetahui apa yang dimaksud fungsi dari daur biogeokimia
daur karbon.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan karya ilmiah mengenai daur biogeokimia
daur karbon adalah :
1. mahasiswa/I dapa berkontibusi dalam menjaga lingkungan dengan metode
daur biogeokimia daur karbon
2. mahasiswa/I dapat mengetahui fungsi dari daur biogeokimia dalam
keberlangsungan mahluk hidp

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Daur Biogeokimia Dan Fungsinya
(Pengertian Daur Biogeokimia dan Fungsinya) – Daur Biogeokimia Semua
yang ada di bumi baik makluk hidup maupun benda mati tersusun oleh materi.
Materi ini tersusun oleh antara lain: karbon (C), Oksigen (O), Nitrogen (N),
Hidrogen (H), Belerang atau sulfur (S) dan Fosfor (P). Unsur-unsur kimia
tersebut dimanfaatkan oleh produsen untuk membentuk bahan organic dengan
bantuan energi matahari atau energi yang berasal dari reaksi kimia. Bahan
organik yang dihasilkan adalah sumber bagi organisme. Proses makan atau
dimakan pada rantai makanan mengakibatkan aliran materi dari mata rantai
yang lain. Walaupun makluk dalam satu rantai makanan mati, aliran materi
masih tetap berlangsung terus. Karena mahluk hidup yang mai tadi diuraikan
oleh decomposer yang ahkirnya akan masuk lagi ke rantai makanan
berikutnya. Begitu selanjutnya terus-menerus sehingga membentuk suatu
aliran energi dan daur materi. Definisi dan Fungsi Biogeokimia Biogeokimia
merupakan pertukaran atau perubahan yang terus menerus, antara komponen
biosfer yang hidup dengan tak hidup. Dalam suatu ekosistem, materi pada
setiap tinkatan trofik tak hilang. Materi berupa unsur-unsur penyusun bahan
organik di daur ulang. Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam komponen biotic
melalui udara, tanah, dan air. Daur ulang materi tersebut melibatkan mahluk
hidup dan batuan (geofisik) sehingga disebut daur biogeokimia. Fungsi daur
biogeokimia adalah sebagai silkus materi yang melibatkan semua unsur kimia
yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik
maupun abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi tetap terjaga.
B. Proses Dalam Siklus Karbon
Secara umum, karbon akan diambil dari udara oleh organisme fotoautotrof
(tumbuhan, ganggang, dll yang mampu melaksanakan fotosintesis). organisme
tersebut, sebut saja tumbuhan, akan memproses karbon menjadi bahan

makanan yang disebut karbohidrat, dengan proses kimia sebagai berikut : 6
CO2 + 6 H2O (+Sinar Matahari yg diserap Klorofil) ↔ C6H12O6 + 6 O2
Karbondioksida + Air (+Sinar Matahari yg diserap Klorofil)↔ Glukosa +
Oksigen. hasil sintesa karbohidrat itu dimakan para makhluk hidup heterotrof
sebagai makanan plus oksigen untuk bernafas. tidak peduli makhluk
herbivora, carnivora, atau omnivora, sumber pertama energi yang tersimpan
dalam karbohidrat adalah tumbuhan. Karbon di dalam sistem respirasi akan
dilepas kembali dalam bentuk CO2 yang nantinya dilepaskan saat pernafasan.
Selain pelepasan CO2 ke udara saat pernafasan, para detrivor (pembusuk) juga
melepaskan CO2 ke udara dalam proses pembusukan. Manusia juga tidak
kalah peran dalam proses ini. Hasil segala pembakaran, mulai dari
pembakaran sampah, pembakaran bahan bakar minyak di dalam kendaraan
bermotor, asap pabrik, dan lain-lain juga melepaskan CO2 ke udara. CO2 di
udara nantinya akan ditangkap oleh tumbuhan lagi dan siklus mulai dari awal
lagi. Di daratan, proses pengubahan CO2 menjadi karbohidrat dan melepaskan
oksigen dilakukan oleh tumbuhan darat, sebaliknya, di daerah perairan, peran
ini dimainkan oleh organisme-organisme fotoautotrof perairan seperti
ganggang, fitoplankton, dan lain-lain. begitupula dengan peran yang
melepaskan CO2 ke udara. Hal itu dilaksanakan oleh para detrovor dan
organisme heterotrof. Di daratan ada manusia, kambing, sapi, harimau, dll. di
lautan ada berbagai jenis ikan dan makhluk-makhluk perairan.
C. Permasalahan Dalam Siklus Karbon
Di udara, konsentrasi karbondioksida sangat kecil bila dibandingkan dengan
oksigen dan nitrogen (kurang dari 0,04 %). akan tetapi gas ini adalah gas
rumah kaca yang berperan dalam efek rumah kaca. Penambahan gas ini dapat
meningkatkan suhu udara di bumi. Sekarang ini, populasi tumbuhan semakin
berkurang (banyak hutan rusak dan lain-lain ) sedangkan kedaraan bermotor
bertambah banyak. Jadi kita bisa bayangkan bahwa pelepasan CO2 ke udara
tidak sebanding dengan pengubahannya oleh tumbuhan menjadi Karbohidrat.
ini akan mempengaruhi keseimbangan atmosfer dan keseimbangan ekosistem

di bumi. Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon
dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek
astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang hampir sama
meskipun hingga kini belum diketahui). Neraca karbon global adalah
kesetimbangan pertukaran karbon (antara yang masuk dan keluar) antar
reservoir karbon atau antara satu putaran (loop) spesifik siklus karbon
(misalnya atmosfer - biosfer). Analisis neraca karbon dari sebuah kolam atau
reservoir dapat memberikan informasi tentang apakah kolam atau reservoir
berfungsi sebagai sumber (source) atau lubuk (sink) karbon dioksida.
1. Karbon di atmosfer
Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer Bumi adalah gas
karbon dioksida (CO2). Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang
sangat kecil dari seluruh gas yang ada di atmosfer (hanya sekitar 0,04%
dalam basis molar, meskipun sedang mengalami kenaikan), namun ia
memiliki peran yang penting dalam menyokong kehidupan. Gas-gas lain
yang mengandung karbon di atmosfer adalah metan dan kloroflorokarbon
atau CFC (CFC ini merupakan gas artifisial atau buatan). Gas-gas tersebut
adalah gas rumah kaca yang konsentrasinya di atmosfer telah bertambah
dalam dekade terakhir ini, dan berperan dalam pemanasan global.
2. Karbon di biosfer
Sekitar 1900 gigaton karbon ada di dalam biosfer. Karbon adalah bagian
yang penting dalam kehidupan di Bumi. Ia memiliki peran yang penting
dalam struktur, biokimia, dan nutrisi pada semua sel makhluk hidup. Dan
kehidupan memiliki peranan yang penting dalam siklus karbon:
Autotrof adalah organisme yang menghasilkan senyawa organiknya
sendiri dengan menggunakan karbon dioksida yang berasal dari udara dan
air di sekitar tempat mereka hidup. Untuk menghasilkan senyawa organik
tersebut mereka membutuhkan sumber energi dari luar. Hampir sebagian
besar autotrof menggunakan radiasi matahari untuk memenuhi kebutuhan
energi tersebut, dan proses produksi ini disebut sebagai fotosintesis.
Sebagian kecil autotroph memanfaatkan sumber energi kimia, dan disebut

kemosintesis. Autotroph yang terpenting dalam siklus karbon adalah
pohon-pohonan di hutan dan daratan dan fitoplankton di laut. Fotosintesis
memiliki reaksi 6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2 Karbon dipindahkan
di dalam biosfer sebagai makanan heterotrop pada organisme lain atau
bagiannya (seperti buah-buahan). Termasuk di dalamnya pemanfaatan
material organik yang mati (detritus) oleh jamur dan bakteri untuk
fermentasi atau penguraian. Sebagian besar karbon meninggalkan biosfer
melalui pernafasan atau respirasi. Ketika tersedia oksigen, respirasi
aerobik terjadi, yang melepaskan karbon dioksida ke udara atau air di
sekitarnya dengan reaksi C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O. Pada
keadaan tanpa oksigen, respirasi anaerobik lah yang terjadi, yang
melepaskan metan ke lingkungan sekitarnya yang akhirnya berpindah ke
atmosfer atau hidrosfer.
3. Karbon di laut
Laut mengandung sekitar 36.000 gigaton karbon, dimana sebagian besar
dalam bentuk ion bikarbonat. Karbon anorganik, yaitu senyawa karbon
tanpa ikatan karbon-karbon atau karbon-hidrogen, adalah penting dalam
reaksinya di dalam air. Pertukaran karbon ini menjadi penting dalam
mengontrol pH di laut dan juga dapat berubah sebagai sumber (source)
atau lubuk (sink) karbon. Karbon siap untuk saling dipertukarkan antara
atmosfer dan lautan. Pada daerah upwelling, karbon dilepaskan ke
atmosfer. Sebaliknya, pada daerah downwelling karbon (CO2) berpindah
dari atmosfer ke lautan. Pada saat CO2 memasuki lautan, asam karbonat
terbentuk: CO2 + H2O ⇌ H2CO3 Reaksi ini memiliki sifat dua arah,
mencapai sebuah kesetimbangan kimia. Reaksi lainnya yang penting
dalam mengontrol nilai pH lautan adalah pelepasan ion hidrogen dan
bikarbonat. Reaksi ini mengontrol perubahan yang besar pada pH:H2CO3 ⇌ H+ + HCO3

D. Sumber Karbon
Sumber karbon sangat melimpah dibumi. Respirasi makhluk hidup
menghasilkan senyawa carbon (CO2) penggunaan bahan bakar fosil
(Seperti: minyak bumi, batubara, dan gas alam) menghasilkan karbon.
Kebakaran hutan hingga erupsi vilkanik gunung api yang memuntahkan
lava juga menjadi sumber karbon bumi, gas karbon yang melimpah bias
mengakibatkan polusi udara dan panas. Kendaraan bermotor dan pabrik
berbahan bakar fosil adalah penyumbang terbesar polusi karbon.

E. Pergerakan Karbon dan Tahapan Siklus Kreb
Karbon adalah unsur dan menjadi bagian dari lautan, udara, batu, tanah dan
semua makhluk hidup. Karbon tidak tinggal di satu tempat. Karena karbon
selalu bergerak dari satu tempat ke tempat lain, atau dari satu organisme ke
organisme lain.
1. Karbon bergerak dari atmosfer ke tanaman.
Di atmosfer, karbon bercampur dengan oksigen dalam gas yang disebut
karbon dioksida (CO2). Dengan bantuan dari Matahari, melalui proses
fotosintesis, karbon dioksida ditarik dari udara untuk membuat makanan
tanaman dari karbon.
2. Karbon bergerak dari tanaman untuk hewan.
Melalui rantai makanan, karbon yang ada pada tanaman bergerak ke
hewan yang memakannya. Hewan yang memakan hewan lain
mendapatkan karbon dari makanan mereka juga.
3. Karbon bergerak dari tanaman dan hewan ke tanah.
Ketika tumbuhan dan hewan mati, tubuh mereka, kayu dan daun
membusuk membawa karbon ke tanah. Beberapa terkubur jauh di bawah
tanah dan akan menjadi bahan bakar fosil, proses terjadi selama jutaan
tahun.


4. Karbon bergerak dari makhluk hidup ke atmosfer.
Setiap kali kita bernapas, kita melepaskan gas karbon dioksida (CO2) ke
atmosfer. Hewan dan tumbuhan membuang gas karbon dioksida melalui
proses yang disebut respirasi.
5. Karbon bergerak dari bahan bakar fosil ke atmosfer.
Ketika manusia membakar bahan bakar fosil untuk pabrik listrik,
pembangkit listrik, mobil dan truk, sebagian besar karbon dengan cepat
memasuki atmosfer sebagai gas karbon dioksida. Setiap tahun, lima
setengah miliar ton karbon dilepaskan oleh pembakaran bahan bakar fosil.
Sama dengan berat 100 juta gajah Afrika dewasa! Dari sejumlah besar
karbon yang dilepaskan dari bahan bakar, 3,3 miliar ton memasuki
atmosfer dan sebagian besar sisanya menjadi terlarut dalam air laut.
6. Karbon bergerak dari atmosfer ke lautan.
Lautan, dan badan air lainnya, menyerap beberapa karbon dari atmosfer.
7. Tahapan singkat siklus karbon
a. tahap1Karbon memasuki atmosfer sebagai karbon dioksida dari
respirasi (pernapasan) dan pembakaran (burning).
b. Karbon dioksida diserap oleh produsen (bentuk kehidupan yang
membuat makanan sendiri misalnya tanaman) untuk membuat
karbohidrat dalam fotosintesis. Produsen ini kemudian mengeluarkan
oksigen.

c. Hewan memakan tanaman. Jadi senyawa karbon melewati sepanjang
rantai makanan. Sebagian besar hewan mengkonsumsi karbon. Namun
dihembuskan sebagai karbon dioksida melalui proses respirasi. Hewan
dan tumbuhan kemudian akhirnya mati.
d. Organisme mati (hewan dan tumbuhan yang mati) dimakan oleh
pengurai dalam tanah. Karbon yang berada di tubuh mereka kemudian
kembali ke atmosfer sebagai karbon dioksida. Dalam beberapa
keadaan proses dekomposisi tidak terjadi. Tumbuhan dan hewan yang
membusuk sebagian mungkin tersedia sebagai bahan bakar fosil.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekologi biasanya didefinisikan sebagai ilmu tentang interaksi antara
organisme – organisme dan lingkungannya. Berbagai ekosistem dihubungkan
satu sama lain oleh proses-proses biologi, kimia, fisika. Masukan dan buangan
energi, gas, bahan kimia anorganik dan organik dapat melewati batasan
ekosistem melalui perantara faktor meteorologi seperti angin dan presipitasi,
faktor geologi seperti air mengalir dan daya tarik dan faktor biologi seperti
gerakan hewan. Jadi, keseluruhan bumi itu sendiri adalah ekosistem, dimana
tidak ada bagian yang terisolir dari yang lain. Ekosistem keseluruhannya
biasanya disebut biosfer. Biosfer terdiri dari semua organisme hidup dan
lingkungan biosfer membentuk “shell” (kulit), relatif tipis di sekeliling bumi,
berjarak hanya beberapa mil di atas dan di bawah permukaan air laut. Kecuali
energi, biosfir sudah bisa mencukupi dirinya sendiri, semua persyaratan hidup
yang lain seperti air, oksigen, dan hara dipenuhi oleh pemakaian dan daur
ulang bahan yang telah ada dalam sistem tersebut.
B. Saran
Namun demikian ada suatu kecenderungan sejumlah elemen beredar secara
terus menerus dalam ekosistem dan menciptakan suatu siklus internal. Siklus
ini dikenal sebagai siklus biogeokimia karena prosesnya menyangkut
perpindahan komponen bukan jasad (geo), ke komponen jasad (bio) dan
kebalikannya. Siklus biogeokimia pada akhirnya cenderung mempunyai
mekanisme umpan-balik yang dapat mengatur sendiri (self regulating) yang
menjaga siklus itu dalam keseimbangan. Penulis mengharapkan saran serta
kontribusinya bagi para pembaca agar penulis dapat melanjutkan karya
tulisnya lebih lanjut lagi.

DAFTAR PUSTAKA
http://biosmadaj.blogspot.co.id/2012/04/daur-karbon-c.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Daur_biogeokimia
http://www.ataya.xyz/2015/05/proses-dan-tahapan-siklus-karbon-siklus-kreb.html
http://www.g-excess.com/pengertian-daur-biogeokimia-dan-fungsinya.html
http://yoniernawan.blogspot.co.id/2012/09/daur-karbon-dan-oksigen.html