Daun Sapu Jagad

download Daun Sapu Jagad

of 4

Transcript of Daun Sapu Jagad

  • 7/22/2019 Daun Sapu Jagad

    1/4

    IsolasidanUjiAktifitas Antimikroba Ekstrak Metanol BungaBatangdan Daun Sapu Jagad{IsotomaLongiflora L)Presl.TerhadapStaphylococcusAureusIraSafi t ri ' ,Inayah M .Y u l i sHamidy\ Dasni Syafril*

    A B S T R A C TSapu jagad plant{Isotoma longiflora(L)presl.)has been used as traditional medicine in Indonesia to cure severaldisease. Research studies showedthisplant containalkaloid,terpenoid and phenol, but pharmacological effectsofthisplantneedsfurther studies. Theaimofthis research study was to isolate and to determineantimicrobialactivity fromtheflower,leafand baro fmethanol extractoiIsotomalongiflora(L)preslagainstStaphylococcusaureusbacteria.The result showedthatall extract hadantimicrobialactivity at 10% b/v concentration. Isolation and fractionationshowed9fractionswith F2andF4werecrystallizedpowder. The resultfromfractionation showed positiveantimicrobialeffecto fF l ,F2 anF6at10%b/v concentration.

    Keywords:sapujagad plant,Isotomalongiflora(L)presl.Staphylococcusaureus,methanol extract

    Peranan penting tanaman obat dan pengobatantradisional dalam memecahkan masalah kesehatand i Indonesia maupun di dunia saatini semakinberkembang. Perkembangan ini didukung olehpenelitian-penelitian terhadap tanaman obat baikditingkat nasional maupun intemasional. Umumnyadinegara-negara berkembang pengobatantradisionaltelah lama digunakan dan merupakan bagian integraldaribudaya daerahtersebut. Banyak sediaan obatberasal dari tanaman, baik dalam bentuk ramuan,sediaan ekstrak kasar atau campuran.'

    Sebagian masyarakat di daerahR i au , terutamad i kampung-kampung banyak menggunakantanaman sebagai obat. Tanaman ini biasanyadidapatkan dari dukun kampung, untuk mengobatiberbagai jenis penyakit. Salah satu tanamantersebutadalah Sapu Jagad(Isotomalongiflora (L)Presl./Bunga dari tanaman sapu jagad biasa digunakanuntuk mengobati sakit mata di daerah Taluk,KabupatenKuantanSingingi,Propinsi Riau .

    TanamanIsotoma longiflora (L)Presl. tidakhanya digunakan oleh masyarakat di daerah Ri au

    Penulisuntukkorespondensi:Bagian FarmakologiFakultasKedokteran Universitas Riau Jl. Diponegoro No. 1Pekanbaru Email:[email protected] Farmakologi FakultasKedokteran UniversitasRiauJl DiponegoroNo. 1Pekanbaru FMIPAUniversitasRiau

    saja. Masyarakat di daerah Bogor menggunakanbagian daun yang ditumbuk menjadi seperti buburpada g i g i yang sakit sebagai counterirritant}Tanaman ini juga digunakan sebagai obat untukmenyembuhkanluka,pengobatan penyakitkelamin,asthma, bronkhitis, rematik dan epilepsi di daerahYucatan. Pengobat herbal di Cina menggunakantanaman ini untuk mengobati penyakit kanker,gigitanular dan sebagai anestesi lokal .

    Tanamani nisecara taksonomidiklasifikasikansebagai berikut:

    Gambar 1.Isotomalongiflora(L)Presl.20

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 7/22/2019 Daun Sapu Jagad

    2/4

    Safitri,Isolasi danU jiAktifitasAntimikroba EkstrakMetanolBunga,Batang dan Daun Sapu Jagad

    PlantaeSpermatophytaDicotyledoneae

    Kelas SympetaleCampanulatae (Asterales,Synandrae)Campanulaceae

    enus IsotomaIsotomalongiflora (L) Presl.

    Penelitianin ibertujuan untuk mengisolasi dank antimikroba dari bunga, batang dan

    n sapu jagad terhadapbakteri gramStaphylococcusaureus.

    Penelitian ini merupakan peneliti an isolasi dan uji

    apu jagad terhadap Staphylococcus aureusyang diambil dari

    K i m i a organik F M I P Aniversitas Riau .

    Penelitiani n iterdiridari beberapatahap,yaitu:pengumpulan bahan uji (tumbuhan sapu jagad),identifikasi botani dan identifikasi k im i a daritumbuhan, pengeringan sampel tumbuhan danpenggilingannya, isolasi dan ekstraksi serta ujiantimikroba dengan metodedifusi agar.

    Cara isolasiyang digunakan pada penelitiani n i adalah dengan metoda perkolas i. Pada

    pnya teknik perkolasi menggunakan suatu tersebut dilewatkan secara

    (tetesdemitetes)kepada bahan alam yang tersebut. Sampel

    akan diisolasi terlebih dahulu dikeringkan.

    d i g i l i n g hingga halus dan kemudian ekstraksi dengan metode perkolasi

    2jenis pelarutyaitupelarut non polarpelarut polar (metanol). Proses

    aksi in i akan menghasilkan ekstrak yang diuj ibioaktifitasnya dengan uji aktifitas

    Untuk ekstrak yang menunjukkandilakukan pemisahan masing-masing

    k im ia(fraksinasi) dari ekstrak

    tumbuhan dilakukan dengan metode kromatografikolomberdasarkan urutan kepolaran yangdimulaidarieluen non polar.

    Ha s i l pemisahan (fraksinasi) ini kemudiandimumikandengan cara rekristalisasi(jikasenyawaberbentuk padat). U j ikemumian dilakukan dengananalisis kromatografi lapis tipis dengan berbagaikomposisi eluen dan pengujian titik leleh. Ujibioaktivitasdilakukanterhadapekstrak dan senyawamumi.Uji bioaktivitas yang dilakukan adalah ujiantimikrobadengan menggunakan bakteri patogenStaphylococcusaureus.

    U j i aktivitas antimikroba dilakukan denganmetoda difusi agar.Metodadifusi agar dilakukandengan menyerapkan sampel/ekstrak tumbuhanpada kertas saring/cakram dan diletakkan diatasmedia agar yang telahdiinokulasidengan mikroba.Setelah di inkubasi selama 18-24 jam, b i l a adasenyawa yang bersifat antimikrobial akan timbuldaerah bening (clear zone) disekitar kertas saringpada mediaagar. Daerah bening pada media agarin i diukur diametemya (biasanya dalam mm)dandilakukanperbandingan dengan salah satu antibiotikyang beredar dipasaran. Daerah bening merupakandaerah i nh ib i s i dari ekstrak tumbuhan terhadapmikrobayang diuji.^

    HASILUji pendahuluan tumbuhan Isotomalongifolia

    U j ipendahuluan yang telahdilakukanolehT impeneliti Laboratorium A n a l i t i k jurusan K im i aF M I P A U N R I terhadap tumbuhan Isotomalongifolia memberikan hasil positif terhadapterpenoid,alkaloiddan fenolik.

    Ekstraksi dan FraksinasiSetelah tumbuhan sapu jagad {Isotoma

    longifolia) dikeringkan dan d i g i l i ng didapatkanhasil gilinganberupa batang sebanyak 63, 668 gr,daun 57,639 gr dan bunga 6,995 gr. Kemudiandilakukan perkolasi dengan pelarut metanol dandiperoleh ekstrak metanol batang sebanyak 8,43gr, daun 19,753 gr dan bunga 1,313 gr. A r t i n y aekstrak batang diperoleh sebanyak 13,24% dari

    21

  • 7/22/2019 Daun Sapu Jagad

    3/4

    J IK,Jilid3, Nomor 1, Maret 2009,Hal .20-23

    hasil gilingan, ekstrak daun 34,27% dan bungasebanyak 18,77%. Terhadap kesemua ekstrak tadselanjutnya d ilakuk an uji antim ikroba pada

    konsentras i 10% b/v. Setelah di lakukan ujiaktivitas antimikrobial, didapatkan hasil sebagaiberikut:

    Tabel1. Uj i antimikroba dari ekstrak tanaman Isotomalongiflora (L) Presl.N o Jenis Bakteri Diameter daerah hambatan

    (mm)Daun Batang Bunga

    1. Staphylococcus aureus 8 8 8diameter cakram adalah 6 mm

    Pemisahan (fraksinasi) dilakukan terhadapekstrak batang metanol dengan cara kolomkromatografi, menggunakan 2 gram ekstrakbatangdalam kolom terpisah. Selanjutnya dilakukanpengelusian dengan berbagai eluen yang memi l i k ikepolaran meningkat yaitu dari n-hexan 100 %,perbandingan hexan-etil asetat sampai metanol100%.Hasilnyadidapatkan 163via luntuk batang.Pelarut yang ada diuapkan hinggakeringselanjutnyadilakukanuji KLT .

    Pengujianhasil fraksinasi khromatografikolomdenganplatK L T

    Pengujian KLTterhadap hasil pemisahankhromatografikolommenunjukkan bahwabeberapav i a l menunjukkan Rf yang sama sehingga dapatdigabung menjadi satu fraksi. Darihasil uji K L Tbatangdiperoleh 9 fraksi.

    Tabel2.K L TdariHas i lFraksinasi KhromatografiK o l omdengan eluen ChloroformNo.Fraksi No.v i a l Berat Keterangan

    1 1-3 R f= 0,76 (Cairan kuning kecoklatan)2 4-9 8,093-8,071 R f= 0,50 (Kristaljarum halus putih)3 10-15 3 noda R f l = 0,38 Rf2=0,50 Rf3=0,71

    padatanberwama coklat kehitaman4 16-41 11,052-11,048 R f= 0,20 (Kristalputih kehijauan

    seperti pasir)5 42-69 Nodatidak naik (cairan coklat

    kehijauan)3.K L T lanjutan dariHas i lFraksinasi KhromatografiK o l omdengan eluen

    No.Fraksi No.v i a l Berat Keterangan6 70-74 R f = 0,54 (cairan coklat kehijauan)7 75-80 R f= 0,50 (cairan coklat kehijauan)8 83-86 Rf=0,20(padatanputih)9 94-163 R f= 0,10(padatankuning kehijauan)

    Dar iseluruh fraksi diperolehkristalpada fraksi2(F2) dan fraksi 4 (F4), F2 berbentuk kristaljarumhalus putih kekuningan dan F4 berbentuk kristal

    putihkehijauan seperti pasir,terhadapseluruh fraksikemudian dilakukan kembali uji antimikroba.

    Tabel4. Uji antimikroba fraksibatangekstrakIsotomalongiflora (L)presl.Diameter daerah hambatan (mm)

    Bakteri F l F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 F91. Staphylococcus aureus 11 10 0 0 0 11 0 0 0diameter cakram adalah 6 mm

    22

  • 7/22/2019 Daun Sapu Jagad

    4/4

    Safitri,Isolasi danU jiAktifitasAntimikrobaEkstrakMetanol Bunga,Batang dan Daun Sapu Jagad

    Has i l percobaan menunjukkan bahwa seluruh d iu j i yaitu bunga,

    dan daun memi l i k idaya antimikroba yang terhadap staphylococcus aureus pada10% b/v.

    Setelah dilakukan fraksinasi dengan kolum K L T ,

    i yaitu F2 dan F4 berbentuk kristal dan hanyaukkan satu noda, artinya kemungkinanbesar in isudah mumi dan sudah memungkinkan

    agar bisamukan apa saja manfaat senyawa tersebut.Selanjutnya kesembilan fraksi tadi dilakukan

    uji antimikrobial, hasilnya ditemukan hasiluntuk fraksi F l ,F2 dan F6 dimana tampak

    disekelilingcakram yangditanam Staphylococcusaureus. Luas zone

    yang terukur menunjukkan F l dan F6daya antimikroba yang sama danlebihkuat

    F2 .J ika dilihat ketika masih berbentuk ekstrak,

    terbentuk hanya berdiameter 8selanjutnya setelah difraksinasi didapatzonebesaryaitu 10-

    1 mm, ini menunjukkan daya antimikroba yang pada ekstrak tumbuhan yang merupakan

    j i k a dibandingkanelah ekstrak tadi dipisahkan menjadi fraksi-fraksi.

    Penelitian ini menunjukkan adanya aktifitas

    tanamanIsotomalongifloraterhadapbakteri positif Staphylococcus aureus pada10% b/v. Ha s i l fraksinasi terhadap

    batang Isotoma longiflorafraksi yang berbentukkristal(F2,F4)

    F2 sudah merupakan satu senyawa mumi. Uj i terhadap hasi l fraksinasi ekstrak

    metanol batangIsotomalongiflora menunjukkanadanya aktifitas antimikroba pada fraksiF 1 ,F2 danF6 terhadap bakteri gram positif Staphylococcusaureus.

    U C A P A N T E R I M A K A S I HPenulis menyampaikan terimakasih kepada

    Dra .Yum Eryanti,M S . ,P r o f TitaniaNugroho,PhD . ,Drs. Yuharmen, Ms iatas bantuannya dalampelaksanaan penelitian ini .

    DAFTARPUSTAKA1. Farnsworth NR, Soejarto D D . Globalimportance of medicinalplants.Dalam: Akerele

    O , Hey wood V, Synge H , editors, theConservation of Medicinal Plants. Cambridge:CambridgeUniversityPress; 1991.h.25-51.

    2. Heyne, K . Tumbuhan Berguna Indonesia III.Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan,Departemen Kehutanan.Edisi ke-1. Jakarta:Penerbit Yayasan Sarana Wana Jaya;1987.h.l821.

    3. Eduardo Q.M ed ic a lPlants of The Philippine.Quezon C i t y : JNCPress Inc.; 1978. h.953-4.

    4. Nati onal Academy o f Science. HerbalPharmacology in The People s Republic ofChina; 2000. Diak ses dari : http://www.swsbm.com

    5. Samuelson G Drugs of Natural Origin. ATextBook of Pharmacognosy. Swedish:Pharmaceutical Press; 1999.

    6. Ghisalberti EL.Detection and Isolation ofBioactive Natural Products. Dalam: ColegateM S , Molyneux RJ, editors. Bioactive NaturalProducts, Detection, Isolation and StructuralDetermination. U S A : CR C Press; 1993. h.9-49.

    7. Mclaughlin JL, L i n g l in g L R . The Use ofBiological Assaysto Evaluate Botanicals.WestLafayette: PurdueUniversity;1998.

    23

    http://www.swsbm/http://www.swsbm/