daun majemuk

9

Click here to load reader

description

tipe-tipe daun majemuk, analisis dan pembahasan serta klasifikasi beberapa daun majemuk

Transcript of daun majemuk

Page 1: daun majemuk

Acara 3

A. Judul : Daun Majemuk (Folium Compositum)

B. Tujuan :

Mengkarakterisasi dan mendeskripsikan morfologi daun majemuk beberapa

jenis tumbuhan

Menggambarkan morfologi daun majemuk sesuai objek aslinya

Menentukan nama ilmiah dan familia tumbuhan yang di amati

C. Landasan teori

Jika kita memperhatikan daun berbagai jenis tumbuhan, akan terlihat bahwa

diantaranya ada yang :

Pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja. Daun yang

demikian di namakan daun tunggal.

Tangkainya bercabang-cabang dan baru pada cabang tangkai ini terdapat

helaian daunnya sehingga disini pada satu tangkai terdapat lebih dari satu

helaian daun. Daun yang susunannya demikian disebut daun majemuk.

Suatu daun majemuk dapat dipandang berasal dari suatu daun tunggal yang torehnya

sedemikian dalamnya sehingga bagian daun diantara toreh-toreh itu terpisah satu

sama lain dan masing-masing merupakan satu helaian kecil yang tersendiri.

Pada suatu daun majemuk dapat kita bedakan bagian-bagian berikut :

a. Ibu tangkai daun (potiolus communis) yaitu bagian daun majemuk yang

menjadi tempat duduknya helaian-helaian daunnya yang disini masing-masing

dinamakan anak daun (foliolum). Ibu tangkai daun ini dapat dipandang

merupakan penjelmaan tangkai daun tunggal ditambah dengan ibu tulangnya

oleh sebab itu kuncup ketiak pada tumbuhan yang mempunyai daun majemuk,

letaknya juga diatas pangkal ibu tangkai pada batang.

b. Tangkai anak daun ( petiololus) yaitu cabang-cabang ibu tangkai daun yang

mendukung anak daun. Bagian ini dapat dianggap sebagai penjelmaan pangkal

suatu tulang cabang pada daun tunggal oleh sebab itu di dalam ketiaknya tak

pernah terdapat suatu kuncup.

c. Anak daun (foliolum) bagian helaian daun yang karena dalam dan besarnya

toreh menjadi terpisah-pisah. Anak daun pada suatu daun majemuk lazimnya

mempunyai tangkai yang pendek saja atau hampir duduk pada ibu tangkai

yang pendek saja atau hampir duduk pada ibu tangkai, misalnya pada daun

seledri (Apium graveolens). Ada kalanya anak daun mempunyai tangkai yang

panjang dan jelas kelihatan misalnya pada daun mangkokan (Nothoponax

scutellarium).

d. Upih daun (vagina) yaitu bagian di bawah ibu tangkai yang lebar dan biasanya

memeluk batang seperti pada daun pinang (Areca catechu)

Sama halnya dengan daun tunggal, pada pangkal ibu tangkai daun majemuk atau di

dekat pangkal ibu tangkai daun itu dapat pula di temukan sepasang daun penumpu

Page 2: daun majemuk

seperti halnya pada daun mawar (Rosa sp.) yang berupa dua daun kecil melekat pada

kanan kiri pangkal ibu tangkai daun dan pada daun kacang kapri (Pisum sativum)

yang disini merupakan sepasang daun yang lebar dan ikut serta menunaikan tugas

daun sebagai alat untuk berasimilasi. Selain itu dapat di kemukakan bahwa :

a. Pada suatu daun majemuk semua anak daun terjadi bersama-sama dan

biasanya pun runtuh bersama-sama pula, sedang suatu cabang dengan daun-

daun tunggal mempunyai daun yang tak sama umur maupun besarnya, dan

tentu saja daun-daun tadi runtuh bersama-sama.

b. Pada suatu daun majemuk seperti daun tunggal pula terdapat pertumbuhan

yang terbatas, artinya tidak bertambah panjang lagi dan ujungnya tidak

mempunyai kuncup. Suatu cabang biasanya selalu bertambah panjang dan

mempunyai sebuah kuncup di ujungnya.

c. Pada daun majemuk tak akan terdapat kuncup dalam ketiak anak daun, sedang

pada suatu cabang biasanya dalam ketiak daunnya terdapat satu atau mungkin

lebih dari satu kuncup.

Walaupun demikian selalu ada hal-hal yang jika kurang seksama pemeriksaannya

dapat menyesatkan, seperti misalnya :

a. Pada pohon cerme (Phyllanthus acidus) dan belimbing wuluh (Averrhoa

bilimbi). Kedua pohon ini mempunyai daun majemuk tetapi daun majemuk ini

sampai agak lama masih memperlihatkan pertumbuhan memanjang, sehingga

anak daunnya mempunyai umur yang berbeda, oleh karena itu juga tidak luruh

bebarengan. Kita sering melihat anak daun pada pangkal ibu tangkai sudah

runtuh, sedang pada ujungnya masih ada anak daun yang kelihatan segar

(masih hijau).

b. Pada tumbuhan meniran (Phyllanthus niruri) dan katu (Sauropus androgynus)

terdapat cabang-cabang dengan daun tunggal yang berseling, yang tumbuh

mendatar dari batang pokok dan terbatas pertumbuhannya (tidak bertambah

panjang lagi). Cabang-cabang berdaun ini akan kita kira daun majemuk, tetapi

dugaan itu keliru karena dari ketiak-ketiaknya pada waktu-waktu tertentu akan

tampak keluar bunga yang kemudian jadi buah pula. Jika itu daun majemuk,

padanya tak mungkin akan kita temukan bunga atau buah.

Menurut susunan anak daun pada ibu tangkainya, daun majemuk dapat dibedakan

dalam dua golongan, yaitu :

a. Daun majemuk menyirip (pinnatus) jika anak daun tersusun seperti sirip pada

kanan kiri ibu tangkainya.

Daun majemuk menyirip beranak satu (unifolilatus) tangkai daun

memperlihatkan suatu persendian (arculatio) jadi helaian daun tidak

langsung terdapat pada ibu tangkai. Pada daun ini terdapat lebih

daripada satu helaian daun, hanya saja yang lain-lainnya telah

tereduksi, sehingga tinggal satu anak daun saja. Daun ini biasanya kita

Page 3: daun majemuk

dapati pada berbagai jenis pohon jeruk besar (Citrus maxima) dan

jeruk nipis (Citrus aurantifolia).

Daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus) biasanya disini

terdapat sejumlah anak daun yang berpasang-pasangan di kanan kiri

ibu tulang, oleh sebab itu anak daunnya biasanya lalu menjadi genap.

Akan tetapi mengingat bahwa pada suatu daun majemuk menyirip

anak-anak daun tidak selalu berpasang-pasangan. Maka untuk

menentukan apakah suatu daun majemuk menyirip genap atau tidak,

orang tidak lagi menghitung jumlah anak daun, tetapi melihat kepada

ujung ibu tangkainya.jika ujung ibu tangkai terputus artinya pada ujung

ibu tangkai tidak terdapat suatu anak daun, sehingga ujung ibu tangkai

bebas. Contoh pohon asam (Tamarindus indica).

Daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus) yang menjadi

pedoman ialah ada atau tidaknya satu anak daun yang menutup ibu

tangkainya. Jika di ujung ibu tangkai daun terdapat anak daun yang

tersendiri (biasanya anak daun ini lebih besar daripada yang lainnya)

misalnya pada daun pacar cina (Aglaia odorata) dan mawar (Rosa sp.)

Selain itu suatu daun majemuk dapat dibedakan lagi menurut duduknya anak-

anak daun pada ibu tangkai, dan juga menurut besar kecilnya anak-anak daun

yang terdapat pada suatu tangkai. Sehingga kita dapai pula :

Daun majemuk menyirip dengan anak daun yang berpasang-pasangan

yaitu jika duduknya anak daun pada ibu tangkai berhadap-hadapan.

Menyirip berseling, jika anak daun pada ibu tangkai duduknya

berseling.

Menyirip berselang-seling (interrupte oinnatus) yaitu jika anak-anak

daun pada tangkai berselang-seling pasangan anak daun yang lebar

dengan pasangan anak daun yang sempit, misalnya pada anak daun

tomat (Solanum lycopersicum)

Pada suatu daun majemuk dapat terlihat bahwa daun tidak langsung duduk

pada ibu tangkainya, melainkan pada cabang ibu tangkai tadi. Yang demikian

ini disebut daun majemuk rangkap atau daun majemuk ganda. Biasanya hanya

daun menyirip lah yang mempunyai sifat demikian.

Daun majemuk menyirip ganda dapat dibedakan menurut letak anak daun

pada cabang tingkat berapa dari ibu tangkainya yaitu :

Majemuk menyirip ganda dua (bipinnatus) jika anak daun duduk pada

cabang tingkat satu dari ibu tangkai.

Majemuk menyirip ganda tiga (tripinnatus) jika anak-anak daun duduk

pada cabang tingkat dua dari ibu tangkai

Majemuk menyirip ganda empat dst.

Page 4: daun majemuk

Daun menyirip ganda dapat dibedakan dalam :

Menyirip ganda dengan sempurna, yaitu jika tidak ada satu anak daun

pun yang duduk pada ibu tangkai. Menyirip ganda tidak sempurna, jika

masih ada anak daun yang duduk langsung pada ibu tangkainya

Berikut diberikan beberapa contoh daun yang menyirip ganda :

Daun majemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna. Misalnya

daun kembang merak (Caesalpinia pulcherrima) dan daun lamtoro

(Leucaena glauca)

Daun majemuk menyirip gasal ganda dua tidak sempurna, misalnya

daun kirinyu (Sambucus javanica)

Daun majemuk menyirip gasal ganda dua tidak sempurna, misalnya

daun kelor (Moringa oleifera)

b. Daun majemuk menjari (palmatus) yaitu daun majemuk yang semua anak

daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkai seperti letaknya jari-jari

pada tangan.

Berdasarkan jumlah anak daunnya, daun majemuk menjari dapat dibedakan

menjadi :

Beranak daun dua (bifoliolatus), pada ujung ibu tangkai terdapat dua

anak daun, misalnya daun nam-nam (Cynometra cauliflora)

Beranak daun tiga (trifoliolatus), pada ujung ibu tangkai daun terdapat

tiga anak daun misalnya pada pohon para (Hevea brasiliensis)

Daun majemuk yang beranak daun tiga dapat pula kita jumpai pada daun

majemuk yang menyirip misalnya pada kacang panjang (Vigna vinensis)

Beranak daun lima (quinquefoliolatus), pada ujung ibu tangkai daun

terdapat lima anak daun, misalnya daun maman (Gynandropsis

pentaphylla)

Beranak daun tujuh (septemfoliolatus) misalnya pada daun randu

(Ceiba pentandra)

Daun majemuk menjari dapat pula bersifat ganda misalnya daun majemuk

menjari beranak daun tiga ganda dua (biternatus) contoh Aegopodium dan

Aquilegia vulgaris.

c. Daun majemuk bangun kaki (pedatus)

Daun ini mempunyai susunan seperti daun majemuk menjari, tetapi dua anak

daun yang paling pinggir tidak duduk pada ibu tangkai, melainkan pada

tangkai anak daun yang disampingnya. Seperti pada Arisaema filiforme

(Araceae)

Page 5: daun majemuk

d. Daun majemuk campuran (Digitatopinnatus) yaitu suatu daun majemuk ganda

yang mempunyai cabang-cabang ibu tangkai memencar seperti jari dan

terdapat pada ujung ibu tangkai daun, tetapi pada cabang-cabang ibu tangkai

ini terdapat anak-anak daun yang menyirip. Jadi daun majemuk campuran

adalah campuran susunan yang mebjari dan menyirip.

Tata letak Daun Pada Batang (Phyllotaxis atau Dispositio Foliorum)

Daun-daun pada suatu tumbuhan biasanya terdapat pada batang dan cabang-

cabangnya, ada pula kalanya daun-daun suatu tumbuhan berjejal-jejal pada

suatubagian batang, yaitu pada pangkal batang atau pada ujungnya. Umumnya daun

pada batang terpisah-pisah dengan suatu jarak yang nyata. Bagian batang atau cabang

tempat duduknya suatu daun di sebut buku-buku batang (nodus), dan bagian batang

antara dua buku-buku dinamakan ruas (internodium). Aturan mengenai tata letak daun

ini di namakan tata letak daun.

Untuk mengetahui bagaimana tata letak daun pada batang, harus di tentukan terlebih

dahulu berapa jumlah daun yang terdapat pada satu buku-buku batang, yang

kemungkinannya adalah :

Pada setiap buku-buku hanya terdapat satu daun saja

Pada tiap-tiap buku-buku batang terdapat dua daun yang berhadap-hadapan

Pada setiap buku-buku batang terdapat lebih daripada dua tahun.

Bagan (Skema) dan Diagram tata Letak Daun

Untuk memberikan penjelasan mengenai tata letak daun pada tanaman, dapat di

tempuh dengan dua cara :

Membuat bagan atau skema letaknya daun

Membuat diagramnya.

Page 6: daun majemuk

Tabel klasifikasi tanaman

(plantamor : 2012)

Nama

lokal

tanaman

kategori

Divisi kelas ordo familia genus species

Nam-nam Magnoliophyta Magnoliopsida Fabales

Fabaceae

Cynometr

a

Cynometra

cauliflora

L.

Sapu

tangan Magnoliophyta Liliopsida Fabales Fabaceae

Maniltoa

Maniltoa

grandiflora

Scheff

Kemuning Magnoliophyta Liliopsida Sapindales Rutaceae Murraya

Murraya paniculata L. Jack

Petai cina Magnoliophyta Liliopsida Fabales Fabaceae Leucaena

Leucaena

leucocephal

a (Lam.) de

Wit

Kelor Magnoliophyta Magnoliopsida Capparale

s

Moringa

ceae

Moringa

Moringa

oleifera

Lam

Flamboya

n Magnoliophyta Magnoliopsida

Fabales

Fabaceae Delonix

Delonix

regia

Kacang

tanah Magnoliophyta Magnoliopsida

Fabales

Fabaceae Arachis

Arachis hypogaea L

Belimbing Magnoliophyta Magnoliopsida Geraniales

Oxalidac

eae Averrhoa

Averrhoa

carambola

L

Putri malu Magnoliophyta Magnoliopsida Fabales Fabaceae Mimosa

Mimosa

pudica

Duchass. &

Walp

Gadung Magnoliophyta Liliopsida Liliales Dioscore

aceae

Dioscorea

Dioscorea

hispida

Dennst

Dadap Magnoliophyta Magnoliopsida Fabales Fabaceae Erythrina

Erythrina

lithosperma

Miq

Page 7: daun majemuk

Analisis dan pembahasan

Dari hasil pengamatan yang di lakukan, daun kemuning merupakan daun majemuk

menyirip ganjil dengan anak daun berseling. Helaian anak daun bertangkai, bentuk bulat

telur sungsang atau jorong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata atau agak beringgit,

permukaan licin, mengkilap, warnanya hijau tua. Selain itu petai cina merupakan daun

majemuk menyirip rangkap, memiliki daun penumpu kecil yang berbentuk segitiga, anak

daun tiap sirip berhadapan, bentuk daun memanjang. Belimbing memiliki tipe daun majemuk

menyirip beranak daun genap, bertangkai panjang, warna hijau tua, ukuran sedang, anak-anak

daunnya memiliki ukuran yang sama dan tidak memiliki daun penumpu, permukaan atas dan

bawah halus.Putri malu merupakan daun majemuk menyirip ganda dua yang sempurna.

Helaian anak daun berbentuk memanjang, ujung runcing, pangkal membundar, tepi

rata. daun berwarna hijau, akan tetapi pada tepi daun umumnya berwarna ungu. Dadap

memiliki daun majemuk menyirip gasal beranak daun tiga, berwarna hijau muda, ukuran

anak-anak daunnya sama. Gadung memiliki tipe daun majemuk beranak daun tiga

(trifoliolatus), warna hijau agak tua, helaian daun tipis lemas, bentuk lonjong, ujung

meruncing (acuminatus), pangkal tumpul (obtusus), tepi rata, permukaan kasap (scaber).

Flamboyan memiliki tipe daun majemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna. Tata

letak anak daun berpasang-pasangan. Nam-nam memiliki tipe daun majemuk menyirip

beranak daun dua. dengan sepasang anak daun yang lonjong sampai bulat telur hampir tidak

bertangkai hijau muda dan mengkilap. Berukuran sedang dan ukuran antar anak daun sama.

Sapu tangan memiliki tipe daun majemuk menyirip genap, tepi rata, ujung dan pangkal daun

runcing, berwarna hijau tua dan daging daunnya seperti perkamen. Kelor memiliki tipe daun

majemuk menyirip ganda dua tidak sempurna, berukuran kecil, berbentuk telur, ujung daun

tumpul, pangkal daun membulat, tepi daun rata dan berwarna hijau. Kacang tanah memiliki

tipe daun majemuk menyirip beranak daun dua, bentuk daun bulat lonjong dan berwarna

hijau kekuningan. Anak daunnya berukuran sama. Kaliandra memiliki tipe anak daun

majemuk menyirip beranak daun dua. Bentuk daun lonjong dan ukuran anak daun kecil dan

sama.

Dari pengamatan tersebut dapat di ketahui bahwa daun majemuk manyirip merupakan daun

majemuk yang anak daunnya terdapat di kanan-kiri ibu tangkai daun dan tersusun seperti

sirip pada ikan. Sedangkan daun majemuk menjari merupakan daun majemuk yang semua

anak daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkai seperti letaknya jari-jari pada

tangan. Dapat di ketahui pula bahwa daun majemuk bangun kaki mempunyai susunan seperti

daun majemuk menjari, tetapi dua anak daun yang paling pinggir tidak duduk pada ibu

tangkai anak daun yang disampingnya. Dan juga daun majemuk campuran merupakan suatu

daun majemuk yang mempunyai cabang-cabang ibu tangkai memencar seperti jari dan

terdapat pada ujung ibu tangkai daun, tetapi pada cabang-cabang ibu tangkai ini terdapat anak

daun tersusun menyirip. Jadi daun majemuk campuran adalah campuran susunan yang

menjari dan menyirip. Dapat di simpulkan bahwa masing-masing daun majemuk yang kami

amati memiliki kesamaan yaitu anak daunnya teletak pada ibu tangkai. Hanya bedanya

adalah di bagian ibu tangkai mana anak daun tersebut menempel. Seperti pada daun majemuk

Page 8: daun majemuk

menjari anak daunnya terletak di sebelah kanan dan kiri ibu tangkai sedangkan pada daun

majemuk menjari anak daunnya terletak pada ujung ibu tangkai.

Kesimpulan

Pada praktikum kali ini saya berhasil mengkarakterisasi dan mendeskripsikan

morfologi daun majemuk beberapa jenis tumbuhan yang memiliki bermacam-macam tipe

daun majemuk seperti daun majemuk manyirip, daun majemuk menjari, daun majemuk daun

kaki dan juga daun majemuk campuran. Saya juga telah mampu menggambarkan morfologi

daun majemuk sesuai objek aslinya serta saya telah mampu menentukan nama ilmiah dan

familia tumbuhan yang saya amati.

Daftar pustaka

Amir.2013 dalam http://www.pustakasekolah.com/macam-macam-daun-majemuk.html di

akses pada tanggal 20 maret 2015

Anonim1.tanpa tahun dalam

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/195305221980021-

SUROSO_ADI_YUDIANTO/Mortum/daun_majemuk_%5BCompatibility_Mode%5D.p

df di akses pada tanggal 21 maret 2015

Anonim2.2012.dalam http://www.plantamor.com/index.php?plant=874 di akses pada tanggal

22 maret 2015

Anonim3.2014 dalam http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=2363 di akses pada tanggal 25

maret 2015

Anonim4.2012 dalamhttp://www.plantamor.com/index.php?plant=165 di akses pada tanggal

25 maret 2015

Anonim5.tanpa tahun dalam http://repository.upnyk.ac.id/6244/9/07_-_BAB_VII_-

_GADUNG_-_Oke!_Oke!_Siap!.pdf di akses pada tanggal 22 maret 2015

Sucipto,adi. 2014 dalam http://www.alampedia.com/2014/09/flamboyan-deloniz-regia-

tumbuhan.html di akses pada tanggal 21 maret 2015

Tjitrosoepomo,Gembong.1985.Morfologi Tumbuhan.yogyakarta:Gadjah Mada University

press

Page 9: daun majemuk