daun lengkap dan tidak lengkap (Autosaved)

34
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Tumbuhan merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat penting. Di samping itu, tumbuhan juga memiliki peranan yang sangat penting untuk perkembangan mahluk hidup. Untuk itu mahasiswa yang mempelajari ilmu sains diharapkan bisa meneliti morfologi dari pada berbagai jenis tumbuhan. Dari latar belakang tersebut, mahasiswa diharapkan bisa membahas tentang morfologi dari berbagai macam daun tumbuhan yang telah diamati pada saat melakukan praktikum di dalam laboratorium. Daun (Folium) merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat hanya pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tumbuhan. Daun mempunyai helaian daun (lamina) yaitu bagian yang melebar yang bertaut pada batang oleh sebuah tangkai daun (petiolus). Buku-buku (nodus) adalah bagian batang tempat duduk atau melekatnya daun. Tempat diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun merupakan tempat proses fotosintesis sehingga pada umumnya pipih dan melebar. Daun lengkap terdiri dari bagian pelepah daun, tangkai daun dan helai daun.

Transcript of daun lengkap dan tidak lengkap (Autosaved)

Page 1: daun lengkap dan tidak lengkap (Autosaved)

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar belakang

Tumbuhan merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat

penting. Di samping itu, tumbuhan juga memiliki peranan yang sangat

penting untuk perkembangan mahluk hidup. Untuk itu mahasiswa yang

mempelajari ilmu sains diharapkan bisa meneliti morfologi dari pada berbagai

jenis tumbuhan. Dari latar belakang tersebut, mahasiswa diharapkan bisa

membahas tentang morfologi dari berbagai macam daun tumbuhan yang telah

diamati pada saat melakukan praktikum di dalam laboratorium. Daun

(Folium) merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada

umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya

terdapat hanya pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain

pada tumbuhan. Daun mempunyai helaian daun (lamina) yaitu bagian yang

melebar yang bertaut pada batang oleh sebuah tangkai daun (petiolus). Buku-

buku (nodus) adalah bagian batang tempat duduk atau melekatnya daun.

Tempat diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan

ketiak daun (axilla). Daun merupakan tempat proses fotosintesis sehingga

pada umumnya pipih dan melebar. Daun lengkap terdiri dari bagian pelepah

daun, tangkai daun dan helai daun. Jika tidak mempunyai salah satu atau

kedua bagiantersebut maka di sebut daun tidak lengkap. Umumnya tumbuhan

berdaun tidak lengkap, dapat berupih, bertangkai atau duduk langsung pada

batang.

Bentuk daun beraneka ragam sehingga sering digunakan untuk

mengenali jenis tumbuhan. Bentuk umum daun ditentukan berdasarkan letak

bagian daun yang terlebar, perbandingan lebar dengan panjang helai daun,

dan pertemuan antara helai daun dengan tangkai daun, bentuk pangkal, ujung

dan tepi daun. Keragaman daun juga dapat dilihat pada susunan pertulangan

daun, ketebalan helai daun, dan warna serta bagian permuaannya.

Page 2: daun lengkap dan tidak lengkap (Autosaved)

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui dan mengenal bagian-

bagian daun serta membedakan daun lengkap dan tidak lengkap

Page 3: daun lengkap dan tidak lengkap (Autosaved)

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Jagung (Zea mays L.)

a. Morfologi

Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang,

merupakan bangun pita (ligalatus), ujung daun runcing (acutus), tepi daun

rata (integer), antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun

sejajar dengan ibu tulang daun, permukaan daun licin dan ada yang

berambut (anonym, 2010).

b. Klasifikasi

Menurut Rukmana ( 2007 ) sistematika tanaman jagung adalah :

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Graminae

Famili : Graminaceae

Genus : Zea

Spesies : Zea mays L.

c. Ekologi

Jagung merupakan tanaman daerah beriklim hangat dengan

kelembaban mencukupi. Daerah penyebaran di daerah tropis dan

subtropis. Jagung kurang cocok ditanam pada iklim agak kering atau di

ekuator. Pertumbuhan terbaik jagung yaitu tumbuh di daerah dengan suhu

khusus antara 21-30°C pada saat perbungaan jantan. Suhu minimum

untuk perkecambahan adalah 10°C. Tanaman ini memerlukan temperatur

harian rata-rata sekurang-kurangnya 20°C untuk pertumbuhan dan

perkembangannya. Tanaman ini pada umumnya tumbuh di daerah antara

50°LU hingga 40°LS dan pada ketinggian hingga 3000 m di daerah

equator. Pada garis lintang yang lebih tinggi, diatas 58°LU. Jagung akan

Page 4: daun lengkap dan tidak lengkap (Autosaved)

sangat sensitif pada tekanan kelembaban pada saat pertumbuhan bunga

jantan dan penyerbukan. Pada waktu penanaman juga memerlukan

kondisi kelembaban optimum. Di daerah tropis, pertumbuhan terbaik

dengan curah hujan 600-900 mm pada saat musim pertumbuhan. Jagung

dapat tumbuh pada beragam jenis tanah, tetapi suks pada yang memiliki

drainasi baik, peredaran udara baik, di dalam tanah memiliki senyawa

organik yang cukup dan aliran nutrisi yang cukup. Jagung dapat ditanam

pada tanah ber pH antara 5-8, tapi optimal pada 5.5-7. Jagung termasuk ke

dalam kelompok tanaman yang tidak tahan pada kadar garam

d. Nilai medis

Penelitian Sukensri Hardianto, 1989. Fakultas Farmasi, UGM.

Pembimbing: Dr. Ediati S., Apt. dan DR. Sasmito. telah melakukan

penelitian pengaruh infus tongkol Jagung muda terhadap daya larut batu

ginjal kalsium secara in vitro. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata: 1.

Adanya pengaruh antara kadar infus dan kadar kalium vang teriarut dalam

larutan. 2. Adanva pengaruh antara kadar infus dan kadar Y{alsium vang

terlarut dalam larutan. 3. Batu ginjal kalsium mempunyai daya larut

paling besar dalam infus tongkol Jagung muda dengan kadar 5%. Pada

kadar infus yang lebih tinggi daya larutnya mengalami penurunan,

sehingga rambut jagung dapat menyembuhkan batu ginjal, batu empedu

dan busung perut, (hardianto 1989)

e. Nilai komersial

Selain sebagai bahan pangan dan bahan baku pakan, saat ini jagung

juga dijadikan sebagai sumber energi alternatif. Lebih dari itu, saripati

jagung dapat diubah menjadi polimer sebagai bahan campuran pengganti

fungsi utama plastik. Salah satu perusahaan di Jepang telah mencampur

polimer jagung dan plastik menjadi bahan baku casing komputer yang

siap dipasarkan.

Page 5: daun lengkap dan tidak lengkap (Autosaved)

B. Jarak merah ( Jatropha gossypifolia)

a. Morfologi

Jarak merah (Jatropha gossypifolia) tergolong kedalam kelompok

tanaman berdaun tidak lengkap. Hal ini karena pada bagian daunnya

hanya memiliki petiolus (tangkai daun) dan lamina (helaian daun), tanpa

memiliki vagina (pelepah daun).

Circumscriptio atau bangun daunnya berbentuk orbicularis (bulat).

Dikatakan memiliki bangun daun berbentuk orbicularis karena pada

perbandingan panjang dan lebar, jarak merah yaitu 1 : 1.

Memiliki intervenium (daging daun) yaitu tipis lunak (herbaceus).

Pada bagian margo folii, daunnya bergerigi (serratus). Pada bagian apex

folii, daunnya meruncing (acuminatus). Karena pada titik pertemuan

kedua tepi daunnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ujung daun

yang berbentuk runcing (acutus), dan ujung daun nampak sempit

memanjang dan runcing.

Bagian basis foliinya berlekuk (emarginatus), hal ini ditemukan

pada daun-daun bangun jantung, ginjal, dan anak panah. Permukaan

daunnya yaitu gundul (gleber). Susunan tulang-tulang daun (nervatio)

dari jarak merah adalah menjari (palminervis). Dikatakan menjari,

karena dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang memencar,

memperlihatkan susunan jari-jari seperti tangan, (anonim2, 2011).

b. Klasifikasi

Klasifikasi jarak merah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Devisi : Magnoliophyta

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Euphobiales

Family : Euphorbiaceae

Genus : Jatropha

Spesies : Jatropha gossypifolia L.

Page 6: daun lengkap dan tidak lengkap (Autosaved)

c. Ekologi

Tumbuhan jarak merah merupakan tanaman semak berkayu yang

ditemukan di daerah tropis dan dikenal sangat tahan dengan kekeringan,

serta mudah dikembangbiakkan dengan cara stek. Tumbuhan ini mudah

beradaptasi dengan lingkungan tumbuhnya. Dapat tumbuh pada tanah

yang subur tetapi memiliki drainase atau penyaluran air yang baik, tidak

tergenang, dan memiliki pH tanah 5,0 sampai 6,5. Tumbuhan jarak dapat

tumbuh pada ketinggian sekitar 20 m dari permukaan laut dan merupakan

tanaman tahunan, dapat ditemukan pada daerah curah hujan 750-2000

mm curah tahunan, tumbuh pada kelembaban kejenuhan basah tinggi dan

hidup pada temperatur 20º-30ºC sepanjang hidupnya,

d. Nilai medis

Beberapa kajian farmakologi telah dilakukan terhadap jathropa

gossypifolia diantaranya ialah pengujian ekstrak daun terhadap 10 jenis

mikroorganisme (diantaranya adalah Candida albicans, Staphylococcus

aureus, Bacillus subtillis. Ekstrak etanol dari jarak merah dapat

mengakibatkan efekvaksorelaksan terhadap tikus dalam kedaan normal.

Penelitian yang dilakukan oleh Ravinadrath et. al terhadap jatrofenon

yaitu senyawa yang berhasil diisolasi dari akar jarak merah menunjukkan

aktivitas anti mikroba terhadap Staphylococcus aureus yang daya

kerjanya sebanding dengan Penicilin G. Beberapa senyawa telah berhasil

di isolasi dari jarak merah yaitu alkoloi jatroiden, isogadin, cleomiscosin,

propasin, clilatrione, jatrofenon, jatrofolo A-B, fraxetin, cycologosine A-

B dan 18 senyawa ekstrak lipid dari daun.

e. Nilai komersial

Pemanfaatan minyak dari tanaman jarak sebagai bahan bakar

alternatif ideal untuk mengurangi tekanan permintaan bahan bakar

minyak peghe atau penggunaan cadangan devisa. (okaya, 2007)

Page 7: daun lengkap dan tidak lengkap (Autosaved)

C. Kamboja (Plumeria acuminate)

a. Morfologi

Kamboja merupakan daun yang tidak lengkap karena pada bagian

daunnya hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun

(lamina) tanpa memiliki upih daun (vagina).

Bangun daun (circumscriptio) berbentuk sudip (spathulatus),

dikatakan sudip karena seperti bangun bulat telur, tepi daun (margo) rata

(integer), ujung daun (apex) tumpul (obtusus) karena pada tepi daun yang

semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju ke suatu titik

pertemuan, hingga terbentuk sudut yang tumpul (lebih besar dari 900 )

Pada bagian pangkal (basis) runcing (acutus), pangkal daun ini

biasanya terdapat pada daun bangun memanjang, lanset dan belah ketupat,

permukaan daun licin suram (laevis apacus), susunan tulang daun

menyirip, dikatakan menyirip karena mempunyai satu ibu tulang yang

berjalan dari pangkal ke ujung, dan merupakan terusan tangkai daun, dari

ibu tulang daun ini ke samping keluar tulang-tulang cabang sehingga

mengingatkan kita pada sirip-sirip pada ikan, (anonim2 2010).

b. Klasifikasi

Berikut ini klasifikasi kamboja (plumeria acuminate) :

Kingdom : Plantae

Devisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Opocynales

Family : Apocyanaceae

Genus : Plumeria

Spesies : Plumeria acuminate Ait.

Page 8: daun lengkap dan tidak lengkap (Autosaved)

c. Ekologi

Tanaman kamboja mempunyai pohon dengan tinggi batang 1,5-6

m, bengkok, dan mengandung getah. Tumbuhan asal Amerika ini

biasanya ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan, taman, dan

umumnya di daerah pekuburan, atau tumbuh secara liar. Tumbuh di

daerah dataran rendah 1-700 m di atas permukaan laut dan daerah

penyebarannya ke seluruh daerah tropis

d. Nilai medis

Tanaman kamboja (Plumeria acuminate) mengandung senyawa

agoniadin, plumierid, asam plumerat, lipeol dan asam serotinat, plumerid

merupakan suatu zat pahit beracun. Menurut Sastroamidjojo (1967).

kandungan kimia getah tanaman ini adalah damar dan asam plumeria

C10H10O5 (oxymethyl dioxykaneelzuur) sedangkan kulitnya mengandung

zat pahit beracun. Menurut Syamsulhidayat dan Hutapea (1991) akar dan

daun Plumeria acuminate, mengandung senyawa saponin, flavonoid, dan

polifenol, selain itu daunnya juga mengandung alkaloid. Tumbuhan ini

mengandung fulvoplumierin, yang memperlihatkan daya mencegah

pertumbuhan bakteri, selain itu juga mengandung minyak atsiri antara

lain geraniol, farsenol, sitronelol, fenetilalkohol dan linalool . Kulit batang

kamboja mengandung flavonoid, alkaloid, polifenol (Dalimartha, 1999 ;

Prihandono, 1996).

e. Nilai komersial

Digunakan sebagai tanaman hias, harganya bisa ratusan ribu,

bahkan jutaan per pot. Apalagi bila ia memiliki bonggol indah yang

meliuk, menekuk, membulat, dan membengkak, harganya bisa mencapai

Rp 2 – 3 juta per pot.

Page 9: daun lengkap dan tidak lengkap (Autosaved)

D. Biduri (Calotropis gigantea)

a. Morfologi

Daun biduri merupakan daun tidak lengkap, bertangkai pendek,

letaknya berhadapan. Helaian daun berbentuk bulat telur (ovatus) atau

bulat panjang, ujung (apex) tumpul (obtusus), pangkal (basis) berbentuk

jantung, tepi (margo) rata (integer), pertulangan (nerfatio) menyirip

(penninerfis), panjangnya 8-30 cm, lebar 14-15 cm, berwarna hijau

muda. (anonim2, 2009)

b. Klasifikasi

Klasifikasi biduri sebagai berikut :

Kingdom : Plantea

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Family : Asclepiadaceae

Genus : Calotropis

Spesies : Calotropis gigantea

c. Ekologi

Biduri dapat tumbuh dari biji di lahan yang relatif kering seperti

padang rumput kering, lereng-lereng gunung yang rendah, dan pantai

berpasir. Tanaman perenial ini mempunyai persebaran di wilayah tropis

dan subtropis, di benua Asia dan Afrika (Ahmed et all, 2005)

d. Nilai medis

Dimanfaatkan untuk keperluan pengobatan tradisional. Bagian

kulit akar bermanfaat memacu kerja enzim pencernaan, peluruh kencing

(diuretik), peluruh keringat (diaforetik), dan perangsang muntah (emetik).

Kulit batang yang diolah dahulu berguna untuk perangsang muntah,

sedang bunganya berkhasiat tonik, serta menambah nafsu makan

(stomakik). Daunnya berkhasiat rubifisien dan menghilangkan gatal.

Page 10: daun lengkap dan tidak lengkap (Autosaved)

Getah yang disekresikan bersifat racun, namun berkhasiat sebagai obat

pencahar. Hampir semua organ tubuh tanaman mengandung senyawa-

senyawa kimia bermanfaat. Secara umum, akar mengandung saponin,

sapogenin, kalotropin, kalotoksin, uskarin, kalaktin, gigantin, dan harsa.

Organ daun mengandung bahan aktif seperti saponin, flavonoid,

polifenol, tanin, dan kalsium oksalat. Kandungan pada batang berupa

tanin, saponin, dan kalsium oksalat. Getah yang dihasilkan juga memuat

senyawa racun jantung yang menyerupai digitalis (Kongkow, 2007).

e. Nilai komersial

Dapat digunakan makanan jengkrik. Untuk peternak jengkrik,

membeli Rp 1.500,00/bungkus serta dan juga digunakan oleh sebagian

industry obat-obatan karena terdapat zat-zat yang terkandung dalam

biduri yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit.

E. Sirih

a. Morfologi

Helaian daun berbentuk bundar telur lonjong, pada bagian pangkal

berbentuk jantung atau agak bundar, tulang daun bagian bawah gundul

atau berambut sangat pendek, daging daun tebal , berwarna putih, panjang

5 cm sampai 18 cm, lebar 2,5 cm sampai 10,5 cm, (Ditjen POM, 1995).

b. Klasifikasi

Sistematika sirih ( Heyne, 1987) adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnolyophyta

Kelas : Dycotyledoneae

Ordo : Piperales

Famili : Piperaceae

Genus : Piper

Page 11: daun lengkap dan tidak lengkap (Autosaved)

Spesies : Piper betle L.

c. Ekologi

Sirih ditemukan dibagian timur pantai Afrika, disekitar pulau

Zanzibar, daerah sekitar sungai indus ke timur menelusuri sungai Yang

Tse Kiang, kepulauan Bonin, kepulauan Fiji dan kepulauan Indonesia.

Sirih tersebar di Nusantara dalam skala yang tidak terlalu luas. Di Jawa

tumbuh liar di hutan jati atau hutan hujan sampai ketinggian 300m diatas

permukaan laut. Unutk memperoleh pertumbuhan yang baik diperlukan

tanah yang kaya akan humus, subur dan pengairan yang baik. Sirih hidup

subur dengan ditanam di atas tanah gembur yang tidak terlalu lembab dan

memerlukan cuaca tropika dengan air yang mencukupi. Daun Sirih (Piper

Betle) sejak lama dikenal oleh nenek moyang kita sebagai daun multi

khasiat

d. Nilai medis

Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang

(betlephenol), seskuiterpen, pati, diastase, gula dan zat semak dan

chavicol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan

fungisida, anti jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang

ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan

pendarahan, menyembuhkan luka pada kulit dan gangguan saluran

pencernaan. Selain itu juga mengerutkan, mengeluarkan dahak,

meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan pendarahan.

e. Nilai komersial

Daun sirih banyak digunakan dalam bahan obat-obatan seperti

sabun sirih yang banyak di jual di pasaran dengan harga 12.000/botol

Page 12: daun lengkap dan tidak lengkap (Autosaved)

BAB IIIMETODOLOGI

A. Waktu dan tempat

Adapun waktu dan tempat praktek morfologi tumbuhan yaitu :

Hari / tanggal : Sabtu, 26 Maret 2011

Waktu : 01.00 – Selesai

Tempat : Laboratorium biodiversity FMIPA UNTAD

B. Alat dan bahan

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah

sebagai berikut :

1. Buku gambar

2. Alat tulis menulis

3. Daun Caladium bicolor

4. Daun Saccharum officinarum L.

5. Daun Acasia aurantifolia

6. Daun Musa paradiasiaca

7. Daun Calotropis gigantean

8. Daun Zea mays

9. Daun Plumeria acuminate

10. Daun Euphorbia hirta

11. Daun Gnetum gnemon

12. Daun Anacardium occidentale

13. Daun Piper bettle

14. Daun Jathropa gisififolia

15. Daun Ipomea pes-caprae

Page 13: daun lengkap dan tidak lengkap (Autosaved)

C. Cara kerja

Adapun cara kerja selama melakukan pengamatan pada tumbuhan

lengkap dan tidak lengkap yaitu :

1. Menulis spesies dan family tumbuhan

2. Menggambar dan memberi keterangan bagian-bagiannya yaitu helaian

daun (lamina), tangkai daun (petiolus) dan upih daun (vagina)

3. Menentukan circumscriptio, intervinum, margo, apex, basis, permukaan

daun nervatio

4. Menentukun termasuk daun lengkap atau daun tidak lengkap masing-

masing tumbuhan tersebut.

Page 14: daun lengkap dan tidak lengkap (Autosaved)

BAB IVHASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil pengamatan

No Gambar Keterangan

1 Nama : jagungSpesies : Zea maysFamily : PoaceaeCircumscripto : bangun pita (ligulatus)Margo : rata (integer)Apex : runcing (acutus)Basis : runcing (acutus)Intervenium : tipis seperti Kertas (papyraceus)Nervatio : sejajar (rectinervis)Permukaan daun : berbulu halus dan rapat (villosus)

2 Nama : jarak merahSpesies : Jathropa gisififolia Family : EuphorbiaceaeCircumscriptio : bulat (orbicularis)Intervenium : tipis seperti Selaput (membranaceus)Margo : bergerigi (serratus)Apex : meruncing (acuminatus)Basis : berlekuk (emarginatus)Permukaan daun : licin suram

Page 15: daun lengkap dan tidak lengkap (Autosaved)

(laevis opacus)Nervatio : menjari (palminervis)

3 Nama : kambojaSpesies : Plumeria acuminateFamily : ApocyanaceaeCircumscriptio : sudip (spathulatus)Intervenium : seperti kulit (cariaceus)Margo : rata (integer)Apex : tumpul (obtusus)Basis : runcing (acutus)Permukaan daun : licin suram (laevis opacus)Nervatio : menyirip (penninervis)

4 Nama : biduri Spesies : Calotropis giganteanFamily : AsclepiadaceaeCircumscripto : sudip (spathulatus)Intervenium : tipis lunak (herbaceus)Margo : rata (integer)Apex : tumpul (obtusus)Basis : berlekuk (emarginatus)Permukaan daun : licin berselaput lilin ( laevis pruinosus)Nurvatio : menyirip (penninervis)

Page 16: daun lengkap dan tidak lengkap (Autosaved)

5 Nama : sirihSpesies : Piper bettleFamily : PiperaceaeCircumscriptio : bulat telur (ovatus)Intervenium : tipis lunak (herbaceus)Margo : rata (integer)Apex : meruncing (acuminatus)Basis : runcing (acutus)Permukaan daun : licin mengkilat (leavis netidus)Nervatio : melengkung (cervinervis)

Page 17: daun lengkap dan tidak lengkap (Autosaved)

B. Pembahasan

a. Jagung (Zea mays L.)

Jagung merupakan tumbuhan tidak lengkap karena hanya terdiri dari

helaian daun dan upih daun. Sifat-sifat daun jagung dilihat dari bangunnya

(circumscriptio) bangun daun pita (ligulatus) karena serupa dengan bangun

garis, tetapi lebih panjang lagi, daging daun (intervenium) tipis seperti

kertas karena tipis tetapi cukup tegar, tepi daun (margo) rata (integer)

karena apa bila di rabah pada pinggirnya rata, tidak bergerigi, ujung daun

(apex) runcing (acutus) karena ujung daun memperlihatkan kedua tepi daun

di kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju keatas dan

pertemuannya pad puncak daun membentuk suatu sudut lancip (lebih kecil

dari 900 ), ujung daun yang runcing lain kita dapat pada daun-daun

bangun : bulat, lanset, segitiga, delta, belah ketupat dll. Pangkal (basis)

runcing karena daunnya memanjang, permukaan daun berbulu halus dan

rapat karena pada saat diraba terasa seperti laken atau beludru, pertulangan

daun (nervatio) sejajar (rectinervis), pertulangan ini umumnya dapat di

lihat pada bangun daun pita dan juga daun jagung mempunyai satu tulang

ditengah yang besar membusur ke daun, sedang tulang-tulang lainnya

tampak lebih kecil dan tampak terlihat semua mempunyai arah yang sejajar

dengan satu tulang yang di tengah tadi.

Berdasarkan literatur sebagai pembanding dalam hasil pengamatan

mulai dari bangun daun (lamina), daging daun (intervenium), tepi daun

(margo), ujung daun (apex), pangkal daun (basis), permukaan daun dan

sussunan tulang daun memiliki ciri-ciri yang sama

b. Jarak merah (Jathropa gossififolia)

Jarak merah merupakan daun yang tidak lengkap karena hanya

terdiri dari helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus), jarak merah

Page 18: daun lengkap dan tidak lengkap (Autosaved)

memiliki ciri-ciri bangun daunnya (circumscription) bulat (orbicularis)

karena bangun daun jarak memilik ciri yaitu panjang : lebar 1:1 selain itu

dalam menentukan bangun daun kita tidak boleh terpengaruh oleh adanya

torehan atau lekukan pada tepi daun,melainkan harus di bayangkan seakan-

akan torehan tadi tidak ada, daging daun (intervenium) tipis seperti seperti

selaput, tepi daun (margo) bergerigi karena sesuai dengan tepi daun tersebut

pada saat diamati sinus dan angulus sama lancipnya, ujung daun (apex)

meruncing (acuminatus) karena sesuai dengan pengamatan kita ujungnya

runcing tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya jauh lebih tinggi dari

dugaan, hingga ujung daun nampak sempit, panjang dan runcing, pangkal

daun (basis) berlekuk, permukaan daun licin suram, susunan tulang daunnya

(nervatio) menjari (palminervis) karenatangkai daun keluar beberapa

tangkai memencar memperlihatkan susunan seperti jari-jari pada tangan.

Berdasarkan literatur yang digunakan untuk sebagai pembanding

dalam hasil pengamatan ciri-ciri daun jarak merah mulai dari bangun daun

(circumscription), daging daun (intervenium), tepi daun (margo), ujung

daun (apex), basis (pangkal daun), permukaan daun dan susunan tulang

daun (nervatio) sama dengan literatur sebagai pembanding.

c. Kamboja (Plumeria acuminate)

Kamboja merupakan daun yang tidak lengkap karena tidak

memiliki salah satu dari helaian daun, tangkai daun, dan upih daun, tetapi

daun kamboja hanya memiliki helaian daun (lamina), tangkai daun

(petiolus). Berdasarkan hasil pengamatan di laboratoriun lingkungan, ciri-

ciri kamboja yaitu bangun daun (circumscriptio) sudip (spathulatus)

karena seperti bangun bulat telur terbalik, tetapi bagian bawahnya

memanjang, tepi daun (margo) rata (integer) karena pada saat di raba pada

tepi daunnya tidak bergerigi. Ujung daunnya (apex) tumpul (obtutus)

karena tepi daun semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju ke

suatu titik pertemuan, hingga terbentuk sudut yang tumpul (lebih besar dari

900 ), daging daun (intervenium) seperti kulit (coraceus) karena helaian

Page 19: daun lengkap dan tidak lengkap (Autosaved)

daun kaku dan tebal, pangkal daun (basis) runcing (acutus), permukaan

daun licin suram. pertulangan daun (nervatio) karena mempunyai satu ibu

tulang yang berjalan dari pangkal keujung, dan merupakan terusan tangkai

daun. Dari ibu tulang ke samping keluar tulang-tulang cabang, sehingga

susunannya seperti sirip-sirip pada ikan.

Berdasarkan literatur yang digunakan untuk sebagai pembanding

dalam hasil pengamatan ciri-ciri daun kamboja mulai dari bangun daun

(circumscription), daging daun (intervenium), tepi daun (margo), ujung

daun (apex), basis (pangkal daun), permukaan daun dan susunan tulang

daun (nervatio) sama dengan literatur sebagai pembanding

d. Biduri (Calotropis gigantea)

Biduri merupakan daun yang tidak lengkap karena hanya terdiri dari

helai daun dan tangkai daun. Ciri-ciri biduri yaitu helaian daun

(circumscriptio) sudip (spathalatus) karena seperti bangun bulat telur

terbalik, tetapi bagian bawahnya memanjang, daging daun ( intervenium)

tipis lunak (herbaceus), tepi daun (margo) rata (integer) karena pada saat

diraba pada pinggirnya tidak rata, ujung daun (apex) tumpul (obtusus)

karena tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat

menuju ke suatu titik pertemuan, hingga membentuk sudut yang tumpul

(lebih besar dari 900). Pangkal daun (basis) berlekuk (emarginatus) karena

bentuknya berlekuk keatas seperti hati, permukaan daun licin berselaput

lilin (laevis pruinosus), susunan pertulangan (nervatio) karena ujung

tangkai daun keluar beberapa tulang yang memencar, memperlihatkan

susunan seperti jari-jari pada tangan.

Berdasarkan literatur yang digunakan untuk sebagai pembanding

dalam hasil pengamatan ciri-ciri biduri mulai dari bangun daun

(circumscription), daging daun (intervenium), tepi daun (margo), ujung

daun (apex), basis (pangkal daun), permukaan daun dan susunan tulang

daun (nervatio) sama dengan literatur sebagai pembanding

Page 20: daun lengkap dan tidak lengkap (Autosaved)

e. Sirih (Piper bettle)

Sirih merupakan daun yang tidak lengkap karena hanya terdiri dari

helai daun dan tangkai daun. Ciri-ciri daun biduri yaitu bangun daun

(circumscriptio) bulat telur (ovatus) karena dibagian yang terlebar dibawah

helaian daun, daging daun (intervenium) tipis lunak, tepi daun (margo)

integer (rata) karena pada tepinya pada saat diraba tidak kasar, ujung daun

(apex) meruncing (acuminatus) karena pada ung yang runcing tetapi titik

pertemuan kedua tepi daunnya jauh lebih tinggi dari dugaan, hingga ujung

daun nampak sempit panjang dan runcing, pangkal daun (basis) runcing

(acutus), permukaan daun licin mengkilat, susunan tulang daun (nervatio)

karena mempunyai beberapa tulang yang besar, satu ditengah, yaitu paling

besar sedangkan yang lainnya mengikuti jalannya tepi daun. Jadi semula

memncar kemudian kembali menuju kesatu arah yaitu keujung daun,

hingga selain tulang yang ditengah semua tulang-tulangnya kelihatan

melengkung.

Berdasarkan literatur yang digunakan untuk sebagai pembanding

dalam hasil pengamatan ciri-ciri daun sirih mulai dari bangun daun

(circumscription), daging daun (intervenium), tepi daun (margo), ujung

daun (apex), basis (pangkal daun), permukaan daun dan susunan tulang

daun (nervatio) sama dengan literatur sebagai pembanding

Page 21: daun lengkap dan tidak lengkap (Autosaved)

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil praktikum serta pembahasan diatas dapat di simpulkan :

1. Klasifikasi tumbuhan dapat dilakukan dengan melihat ciri dan sifat pada

daun contohnya, bentuknya, ujungnya, pangkalnya, susunan tulang-

tulangnya, tepinya ,daging daunnya, permukaan daunnya, arah anak

tulang, bentuk tulang daun dan warna permukaan daun.

2. Berdasarkan bagiannya daun dibedakan atas daun lengkap dan daun tidak

lengkap.

3. Setiap jenis memiliki tanaman memiliki struktur daun yang berbeda,

sesuai kebutuhan.

B. Saran

Agar praktikum selanjutnya menjadi lebih baik, dibutuhkan kerja sama

antara praktikan dengan asisten, serta praktikan fokus pada pratikumnya.

Page 22: daun lengkap dan tidak lengkap (Autosaved)

DAFTAR PUSTAKA

Bambang, 2008, Piper bettle, http://bambang.blogspot.com/2008/11/tumbuhan;piper-bettle-l.htm.l Diakses pada Tanggal 28 Maret 2011 Pukul 20.00

Plantamor, 2010, Plumeria acuminate, (online) http://www.plantamor.com/index.php?plumeriaacuminate=345.Diakses pada Tanggal 27 Maret 2011. 19.00

Plantamor, 2010, Jatropha gossyfifolia, (online) http://www.plantamor.com/index.php?jatrophagossyfifolia=343. Diakses pada Tanggal 27 Maret 2011. 21.00

http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/01/uji-toksit-getah-tanaman-biduri.html Diakses pada tanggal 27 Maret 2011 Pukuk 18.00

http://www.agrilands.net/read/full/agriwacana/tanaman/2010/12/02/morfologi-tanaman-jagung.html

Diakses pada tanggal 26 Maret 2011 pukul 17.00