Daun Bidara

download Daun Bidara

of 4

Transcript of Daun Bidara

DAUN BIDARA Daun bidara tidak hanya dimanfaatkan untuk memandikan jenazah, orang yang baru masuk Islam atau mandi haidh, tapi juga memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit, di antaranya, diare, kencing manis dan malaria. Selain itu daun bidara sangat efektif untuk membantu proses penyembuhan penyakit karena gangguan jin. Ulama Wahab bin Munabih menyarankan untuk menggunakan tujuh lembar bidara yang dihaluskan. Kemudian dilarutkan dalam air dan dibacakan ayat Kursi, surat alKafirun, al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Naas. (Boleh juga dibacakan ayat-ayat al-Qur'an lainnya) Lalu dipergunakan untuk mandi atau diminum. (lihat Mushannaf Ma'mar bin Rasyid 11/13)

estrak bidara Daun bidara tidak hanya dimanfaatkan untuk memandikan jenazah, orang yang baru masuk Islam atau mandi haidh, tapi juga memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit, di antaranya, diare, kencing manis dan malaria. Selain itu daun bidara sangat efektif untuk membantu proses penyembuhan penyakit karena gangguan jin. Ulama Wahab bin Munabih menyarankan untuk menggunakan tujuh lembar bidara yang dihaluskan. Kemudian dilarutkan dalam air dan dibacakan ayat Kursi, surat al-Kafirun, alIkhlas, al-Falaq dan an-Naas. (Boleh juga dibacakan ayat-ayat al-Qur'an lainnya) Lalu dipergunakan untuk mandi atau diminum. (lihat Mushannaf Ma'mar bin Rasyid 11/13) Khasiat Extrak Daun Bidara Ustadz Endang, Peruqyah Istriku terkena gangguan jin yang terbilang sangat parah. Dua puluh tahun lebih ia mengalami gangguan jin. Seringkali ia masih diserang jin kiriman seorang dukun. Alhamdulillah, setelah saya terapi dengan

berendam dalam air yang telah dicampur dengan serbuk daun bidara serta dibacakan ayatayat al-Qur'an yang melemahkan serangan jin, berangsur-angsur gangguan jin tersebut menurun. Ika (perawat) Delapan tahun, aku berkelana dari satu dukun ke dukun lain, hingga menembus angka ratusan. Namun, sakitku tak kunjung sembuh. Perutku masih sering menggelembung seperti hamil sembilan bulan. Dalam hitungan detik, perutku diaduk-aduk. Naik turun. Seakan ada makhluk bernyawa di sana. Aku meronta kesakitan. Orang tua dan suamiku sampai menangis melihat penderitaanku. Setelah mendapatkan hidayah, kutinggalkan praktik perdukunan. Aku pun beralih ke terapi ruqyah syar'iyyah. Karena aku tidak ingin meninggal dalam keadaan musyrik. Dua tahun kujalani terapi ruqyah, sakit perut itu sesekali masih datang menghampiri. Hingga akhirnya kupadukan terapi ruqyah dengan minum ekstrak daun bidara. Alhamdulillah, setelah rutin mengkonsumsinya selama tiga bulan, derita yang berkepanjangan itu telah berakhir. Nama Tanaman Bidara Upas (Merremia mammosa (Lour.) Hall.f.) Nama Lokal Blanar, widara upas (Jawa), hailale (Ambon).; Deskripsi Tumbuh liar di hutan, kadang di tanam di halaman dekat pagar sebagai tanaman obat atau karena umbinya dapat dimakan. Tumbuh dengan baik di daerah tropik dari dataran rendah sampai ketinggian 250 m dpi. Tanaman ini mungkin didatangkan dari Philippine, merupakan tanaman merayap atau membelit yang panjangnya 3-6 m, batangnya kecil bila dipegang agak licin dan warnanya agak gelap. Daun tunggal, bertangkai panjang, berbentuk jantung, tepi rata, ujung meruncing, panjang 5-12 cm, lebar 4-15 cm, warnanya hijau tua. Perbungaan berbentuk payung menggarpu berkumpul 1-4 bunga, bentuknya seperti lonceng berwarna putih, panjang 7-8 cm, dengan 4 helai kelopak. Umbi berkumpul didalam tanah, mirip ubi jalar. Bila tanahnya kering dan tidak tergenang air serta gembur, beratnya dapat mencapai 5 kg atau lebih. Warna kulit umbinya kuning kecoklatan, kulitnya tebal bergetah warna putih, bila kering warnanya menjadi coklat. Perbanyakan dengan stek batang atau menanam umbinya. Untuk Penyakit Demam, batuk, serak, Difteri, Radang tenggorok, radang paru,; Radang usus buntu, Typhus, sembelit, Muntah darah, Kanker; Kencing manis, Keracunan, gigitan ular, kusta, syphilis (Luns).; Pemanfaatan BAGIAN YANG DIPAKAI: Umbi. KEGUNAAN: - Demam, batuk, serak. - Difteri, Radang tenggorok, radang paru, radang usus buntu. - Typhus, sembelit, buang air besar darah dan lendir. - Muntah darah. - Kencing manis (DM), Batu kandung kencing, Keracunan makanan, gigitan ular. - Kanker, kusta, syphilis (Lues). PEMAKAIAN LUAR: Digunakan untuk memperlancar keluarnya air susu ibu (ASI), obat luka terpotong, luka bakar, bengkak, penyakit kulit, gigitan ular. PEMAKAIAN:

Untuk minum: 10-100 g umbi segar diparut atau digodok. Pemakaian luar: Umbi diiris tipis-tipis atau diparut menjadi bubur, untuk dibalurkan ketempat yang sakit seperti luka, bengkak-bengkak, gigitan ular dan sebagainya. CARA PEMAKAIAN: 1. Radang usus buntu : 1/4 jari umbi dicuci bersih lalu diparut dan diremas dengan 1 sendok makan air gula, kemudian diperas dan disaring Ialu diminum. Sehari 2 kali. 2. Muntah darah, typhus: Umbi segar secukupnya dicuci bersih lalu diparut, peras dengan sepotong kain sampai terkumpul sebanyak 1 gelas kecil. Minum. 3. Buang air besar darah dan lendir : 50 g umbi dicuci lalu dipotong-potong, tambahkan gula jawa secukupnya, godok dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sedikit-sedikit. 4. Difteri : Umbi segar secukupnya, dicuci lalu diparut, peras dengan sepotong kain sampai terkumpul 1 gelas kecil. Dipakai untuk kumur-kumur di tenggorokan selama 23 menit, lalu ditelan. 5. Serak, batuk kering: Umbi segar sebesar 1 jari tangan dicuci bersih, dipotong tipis-tipis lalu dikunyah. Lakukan 3-4 kali dalam sehari. 6. Batuk : 100 g umbi segar dicuci lalu diparut, tambahkan sirop gula batu secukupnya, diaduk sampai merata lalu diperas dan disaring, minum. 7. Batuk rejan: 1/2 jari umbi segar dicuci lalu diparut, diremas dengan 2 sendok makan air masak dan 1 sendok makan madu, peras dan saring, minum. lakukan 2 kali sehari. 8. Kencing manis: 100 g umbi segar dicuci bersih Ialu diparut, peras dengan sepotong kain. Minum setiap pagi, 1/2 jam sebelum makan. 9. Keracunan makanan: Umbi segar secukupnya dicuci bersih Ialu diparut, peras dengan sepotong kain sampai terkumpul 1/2 gelas. Minum. 10. Kanker, kusta (Morbqs Hanson):

3/4 jari umbi segar dicuci lalu diparut, tambahkan 4 sendok makan air matang dan 2 sendok makan madu. Diaduk merata, lalu diperas dengan sepotong kain, dibagi untuk 3 kali minum yang habis dalam sehari. 11. Luka-luka di kulit : Umbi segar dicuci lalu diiris tipis-tipis, letakkan di atas luka. 12. Melancarkan pengeluaran ASI: Umbi segar dicuci bersih lalu diparut, borehkan disekeliling payudara. 13. Luka bakar: Umbi segar dicuci bersih lalu diparut, bubuhkan diatas luka bakar, bila perlu dibalut. 14. Gigitan ular: Umbi segar dicuci lalu diparut sampai menjadi adonan seperti bubur.Tempelkan diatas luka gigitan, lalu dibalut. 15. Syphilis (lues): 1 jari umbi segar dicuci bersih lalu diparut, tambahkan 2 sendok makan air masak dan 1 sendok makan madu murni, peras dan saring, minum. Lakukan 3 kali sehari. 16. Batu kandung kencing / kencing batu: 10 g umbi bidara upas, 10 g daun kumis kucing, 15 g daun keji beling, dicuci lalu umbi dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 1 liter air, sampai tersisa 150 cc. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 3 x 50 cc.